Teori Warna

2
BAB 4 Teori Warna Perangkat penangkap visual, seperti kamera, kamera video, atau kamera perekam, menangkap sinyal visual dan menyimpannya dalam format digital. Sinyal yang disimpan ini melawati sebagian atau seluruh bagian dari sistem multimedia—penulisan, pengompresan, pengiriman antarjaringan, pemecahan kode, dan seterusnya—dan konten akhirnya dapat dilihat oleh pengguna akhir. Pada pengguna akhir, konten ini diubah untuk perangkat penampil visual, seperti televisi, komputer, atau proyektor, atau dicetak menggunakan pencetak berwarna. Ekspektasinya adalah warna gambar yang diubah atau direproduksi pada terminal akhir harus terlihat sama sebagaimana warna gambar pada objek sebenarnya, tanpa memandang jenis perangkat yang menangkap atau mengubah gambar visual. Mendefinisikan warna adalah sebuah tugas yang tidak mudah karena warna adalah elemen fisik dan sensasi persepsi yang diinterpretasikan oleh otak kita ketika cahaya memasuki mata. Spektrum cahaya putih yang dapat dilihat mengandung semua gelombang cahaya dari 400 hingga 700 nanometer. Kita merasakan lingkungan kita secara visual menggunakan mata kita. Mata merasakan iluminasi menggunakan foto reseptor di retina. Retina mengandung dua tipe foto reseptor, rod dan cone, yang jumlahnya bervariasi sebagaimana sensasinya. Cone lebih responsif dalam persepsi warna. Lebih jauh lagi, cone terdiri dari tiga tipe berbeda, yang secara selektif merasakan spektrum. Cone dapat dibagi menjadi cone merah, hijau, dan biru berdasarkan respons berbeda yang digenerasikan ketika cahaya jatuh ke mereka. Tidak seperti mata, kamera mengimbangi warna dari sumber cahaya. Selembar kertas putih yang kita lihat di bawah kondisi pencahayaan yang berbeda seperti cahaya matahari, kilat, atau cahaya tungsten, kita merasa kertas tersebut selalu berwarna putih. Berbeda halnya dengan kamera, sebuah gambar kertas yang sama diambil dengan kamera terlihat berbeda. Untuk membuat gambar yang memiliki warna kertas putih yang sama, pengaturan kamera harus disesuaikan berdasarkan sumber cahayanya, yang secara otomatis terjadi pada sistem visual manusia. Setiap cone pada mata kita dikatakan memiliki absorpsi spektral berbeda. Cara cone merasakan spektrum secara selektif ini dapat dimodelkan secara matematis dengan merepresentasikan kurva respons sebagai fungsi kurva parametrik s(λ). Fungsi ini kemudian dapat digulung dengan representasi spektral f(λ). Response berbeda tidaklah sama pada setiap orang, tetapi mereka memiliki struktur keseluruhan yang mirip. Cone merah dapat memiliki respons yang sedikit berbeda pada setiap individual. Kondisi

Transcript of Teori Warna

Page 1: Teori Warna

BAB 4 Teori WarnaPerangkat penangkap visual, seperti kamera, kamera video, atau kamera perekam, menangkap sinyal visual dan menyimpannya dalam format digital. Sinyal yang disimpan ini melawati sebagian atau seluruh bagian dari sistem multimedia—penulisan, pengompresan, pengiriman antarjaringan, pemecahan kode, dan seterusnya—dan konten akhirnya dapat dilihat oleh pengguna akhir. Pada pengguna akhir, konten ini diubah untuk perangkat penampil visual, seperti televisi, komputer, atau proyektor, atau dicetak menggunakan pencetak berwarna.

Ekspektasinya adalah warna gambar yang diubah atau direproduksi pada terminal akhir harus terlihat sama sebagaimana warna gambar pada objek sebenarnya, tanpa memandang jenis perangkat yang menangkap atau mengubah gambar visual. Mendefinisikan warna adalah sebuah tugas yang tidak mudah karena warna adalah elemen fisik dan sensasi persepsi yang diinterpretasikan oleh otak kita ketika cahaya memasuki mata.

Spektrum cahaya putih yang dapat dilihat mengandung semua gelombang cahaya dari 400 hingga 700 nanometer. Kita merasakan lingkungan kita secara visual menggunakan mata kita. Mata merasakan iluminasi menggunakan foto reseptor di retina. Retina mengandung dua tipe foto reseptor, rod dan cone, yang jumlahnya bervariasi sebagaimana sensasinya. Cone lebih responsif dalam persepsi warna. Lebih jauh lagi, cone terdiri dari tiga tipe berbeda, yang secara selektif merasakan spektrum. Cone dapat dibagi menjadi cone merah, hijau, dan biru berdasarkan respons berbeda yang digenerasikan ketika cahaya jatuh ke mereka.

Tidak seperti mata, kamera mengimbangi warna dari sumber cahaya. Selembar kertas putih yang kita lihat di bawah kondisi pencahayaan yang berbeda seperti cahaya matahari, kilat, atau cahaya tungsten, kita merasa kertas tersebut selalu berwarna putih. Berbeda halnya dengan kamera, sebuah gambar kertas yang sama diambil dengan kamera terlihat berbeda. Untuk membuat gambar yang memiliki warna kertas putih yang sama, pengaturan kamera harus disesuaikan berdasarkan sumber cahayanya, yang secara otomatis terjadi pada sistem visual manusia.

Setiap cone pada mata kita dikatakan memiliki absorpsi spektral berbeda. Cara cone merasakan spektrum secara selektif ini dapat dimodelkan secara matematis dengan merepresentasikan kurva respons sebagai fungsi kurva parametrik s(λ). Fungsi ini kemudian dapat digulung dengan representasi spektral f(λ). Response berbeda tidaklah sama pada setiap orang, tetapi mereka memiliki struktur keseluruhan yang mirip. Cone merah dapat memiliki respons yang sedikit berbeda pada setiap individual. Kondisi seperti kebutaan warna parsial atau total dapat diatribusikan ke respons yang tidak benar dari cone tersebut.

Teori vektor tristimulus digunakan untuk mengkalibrasi perangkat penangkap dan pengubah untuk memecahkan masalah warna. Perangkat penampil visual berkesempatan untuk membuat spektra beragam, menggunakan tiga senapan elektron dalam kasus CRT. Tampilan CRT tidak lagi menjadi penampil pilihan konsumen dan tidak lagi diproduksi. Teknologi kompetitornya adalah liquid crystal display (LCD) dan plasma. Objektif dari proses kalibrasi adalah untuk memastikan bahwa spektrum g, yang diproduksi oleh perangkat penampil, menggenerasikan persepsi warna yang sama dengan spektrum f, yang ditangkap oleh kamera.

Ruang warna adalah sebuah model yang merepresentasikan warna dalam nilai intensitas baku. Ruang warna CIE XYZ adalah standar populer. Juga terdapat ruang warna lain yang berasal dari ruang XYZ secara langsung. Ruang warna RGB adalah sebuah ruang warna linear yang secara formal menggunakan panjang gelombang tunggal primer. Ruang warna CMY (cyan, magenta, dan yellow) merupakan komplemen dari merah, hijau, dan biru, secara respektif. YUV dan YIQ merupakan ruang warna standar untuk transmisi televisi analog.

Cathode-ray tube (CRT) adalah perangkat penampil yang secara umum digunakan pada banyak tampilan komputer, penerima televisi, osiloskop, dan perangkat lainnya. Jenis lain monitor yang digunakan hari ini termasuk LCD dan plasma. Pada tampilan LCD, tabel gama telah sangat berguna tapi pada waktu yang sama tidak dapat memproduksi karakteristik warna berkualitas tinggi seperti pada tampilan CRT. Tampilan plasma juga dikenal menggunakan tabel yang mirip untuk koreksi warna.