Teori Transcultural Nursing
-
Upload
dian-diningrum -
Category
Documents
-
view
14 -
download
2
description
Transcript of Teori Transcultural Nursing
TEORI TRANSCULTURAL NURSING
Model Transkultural Nursing
2.1.1 Definisi
Keperawatan transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang
berfokus pada analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya.
Keperawatan transkultural merupakan ilmu dan kiat yang humanis, yang
difokuskan pada perilku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau perilau sakit secara fisik
dan psikokultural sesuai latar belakang budayanya. Keperawatan transkultural
merupakan area atau wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sifat didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya/keutuhan budaya kepada manusia (Asmadi.
2009).
2.1.2 Konsep dalam Transcultural Nursing
Konsep dalam transkulutal dapat diidentifikasikan oleh beberapa faktor,
yang meliputi:
a. budaya
Buaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan;
b. nilai budaya
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginka
natau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu
danmelandasi tindakan dan keputusan;
c. perbedaan budaya
Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yangoptimal dari pemberian
asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang
menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk
kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali lagi (Leininger, 1985);
c. etnosentris
Orang lain menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik.diantara
budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain;
e. etnis
Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim;
f. ras
Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia;
g. etnografi
Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi
pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan
kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan
dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikan timbal balik diantara keduanya;
h. care
Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik actual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia;
i. caring
Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung, dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada
keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia;
j. cultural care
Culture care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai, kepercayaan, dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing,
mendukung, atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup,
hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai;
k. culturtal imposition
Hal ini berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena
percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada
kelompok lain;
2.1.3 Paradigma Transcultural Nursing
Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transkultural sebagai
cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep
sentral keperawatan yaitu manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan.
1. manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai
dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995);
2. sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk
menjaga dan memelihara keadaan seimbang atau sehat yang dapat
diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai
tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995);
3. lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan, dan perilaku klien. Lingkungan
dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya
saling berinteraksi.
Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu lingkungan fisik, sosial, dan simbolik.
Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia
seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat, dan iklim.
Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang
berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga, atau kelompok ke dalam
masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus
mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.
Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang
menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni,
riwayat hidup, bahasa, dan atribut yang digunakan;
4. keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu
sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan
keperawatan adalah perlindungan atau mempertahankan budaya,
mengakomodasi atau negoasiasi budaya, dan mengubah atau mengganti
budaya klien (Leininger, 1991).
a. Cara I : Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi
keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang
telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya.
b. Cara II : Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat
memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai
pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan
sumber protein hewani yang lain.
c. Cara III : Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki
merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya
hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola
rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan
sesuai dengan keyakinan yang dianut.
2.1.4 Tujuan dan Sasaran
Tujuan utama dari model Sunrise Leininger adalah untuk menemukan dan
menjelaskan beragam dan universal budaya berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perawatan kesehatan, kesejahteraan, penyakit, atau kematian
individu atau kelompok.
Tujuan khusus dan sasaran model Sunrise Leininger adalah untuk
menggunakan hasil penelitian untuk memberikan perawatan budaya kongruen,
aman, an bermakna bagi klien dari beragam budaya atau sejenisnya.
2.3 Pengkajian Transcultural Nursing
Pengkajian adalah suatu proses mengumpulkan data untuk
mengidentifikasi klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and
Davidhizar,1995). Tujuan dari pengkajian budaya adalah untuk menghasilkan
informasi signifikan dari klien dan pemahaman yang memungkinkan perawat
untuk menerapakan asuhan keperawatan yang sesuai (Leininger,2002). Selain itu,
pengkajian asuhan keperawatan budaya atau transcultural nursing memiliki
tujauan lain diantaranya :
1. Untuk menemukan budaya keperawatan klien, pola kesehatan serta
makanan yang berkaitan dengan pandangan cara hidup klien, nilai-nilai
budaya, kepercayaan dan factor struktur social;
2. Untuk mendapatkan informasi budaya keperawatan secara menyeluruh
sebagai dasar kuat untuk penentuan keputusan dan tindakan asuhan
keperawatan;
3. Untuk menemukan pola-pola keperawatan budaya tertentu yang dapt
digunakan untuk membuat keputusan keperawatan yang sesuai dengan
nilai-nilai klien, cara hidup, dan untuk menemukan pengetahuan apa yang
dapat membantu klien;
4. Untuk mengidentifikasi daerah yang berpotensi mengalami konflik
budaya, bentrokan dan daerah yang terasingkan akibat perbedaan nilai
emik dan etik antara klien dan tenaga kesehatan professional;
5. Untuk mengidentifikasi perbandingan informasi keperawatan budaya antar
klien mengenai perbedaan atau persamaan budaya, yang dapat dibagi dan
digunakan dalam praktek klinis, pengajaran dan penelitian.
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and
Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada
“Sunrise Model” yaitu :
a. Faktor teknologi (tecnological factors)
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau
mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Perawat perlu mengkaji yaitu diantaranya persepsi sehat
sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan
mencari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternatif
dan persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi
untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.
b. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang amat
realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang
sangat kuat untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan di
atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
adalah agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien
terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama
yang berdampak positif terhadap kesehatan.
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor yaitu meliputi
nama lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga,
dan hubungan klien dengan kepala keluarga.
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya
adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada
penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah posisi
dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi
sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan
kebiasaan membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan
keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995). Yang perlu
dikaji pada tahap ini adalah peraturan dan kebijakan yang berkaitan
dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
f. Faktor ekonomi (economical factors)
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber
material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh.
Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya : pekerjaan
klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga,
biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor
atau patungan antar anggota keluarga.
g. Faktor pendidikan (educational factors)
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam
menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi
pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya didukung oleh bukti-
bukti ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar
beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien,
jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif
mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.
2.4 Teknik Pengkajian Transcultural Nursing
1) Penilaian pengkajian transcultural nursing
Untuk mengumpulkan data tentang pasien dari budaya yang berbeda
dengan perawat, perawat perlu melihat pasien dalam konteks dimana ia berada.
Giger & Davidhizar (1991) mengusulkan 6 fenomena budaya yang harus
dipahami oleh perawat untuk memberikan perawatan yang efektif untuk semua
pasien. (1) komunikasi, (2) ruang, (3) organisasi sosial (4) waktu (pengendalian
lingkungan dan (6) variasi biologi.
1. Komunikasi
Komunikasi-miss komunikasi adalah masalah klasik yang sering terjadi di
rumah sakit. Perselisihan dapat saja timbul dari berbagai macam situasi, contoh:
ketika pasien atau keluarga pasien dan staff rumah sakit tidak berbicara dengan
bahasa yang sama, makna perilaku non verbal dan lain-lain. Dengan mengetahui
Organisasi
sosial
Waktu
Pengendalian lingkungan
Variasi biologi
Jarak
Budaya individu yang
unik
Komunikasi
Pengkajian keperawatan
norma dalam budaya akan memfasilitasi pemahaman dan mengurangi
misskomunikasi.
2. Jarak
Jarak dapat berpengaruh pada:
a. Tingkat kenyamanan yang berkaitan dengan ruang pribadi
b. Kenyamanan dalam percakapan, kedekatan dengan orang lain, gerakan
tubuh, persepsi ruang.
c. Kontak mata, ruang, dan praktek sentuhan mungkin sangat berbeda.
3. Organisasi sosial
Mengakui dan menerima bahwa individu-idividu dari latar budaya yang
berbeda-beda mungkin akan menunjukkan berbagai tingkat akulturasi ke dalam
budaya yang dominan. Faktor-faktor siklus jidup harus diperhatikan dalam
interaksi dengan individu dan keluarga, misalnya: nilai tinggi ditempatkan pada
keputusan orang tua. Budaya tidak hanya ditentukan oleh etnisitas tetapi jua oleh
faktor lain seperti geografi, usia, agama, jenis kelamin, orientsi seksual, dan status
sosial ekonomi.
4. Waktu
Konsep berlalunya waktu, durasi waktu, definisi waktu tentunya berbeda.
Negara-negara sepertti Inggris dan China berorientasi pada masa lalu. Mereka
menghargai tradisi individu pada negara ini mungkin enggan untuk mencoba
prosedur baru. Amerila Latin, penduduk asli amerika dan timur tengah beroientasi
budaya pada masa depan dan dapat mengabaikan langkah-langkah preventif
perawatan kesehatan. Sedangkan orang-orang dari budaya yang berorientasi saat
ini, cenderung berfokus pada disini dan sekarang. Mereka mungkin relatif tidak
perduli pada masa depan.
5. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan ini termasuk dalam kemampuan seseorang untuk
mengendalikan alam lingkungan, praktik kesehatan, nilai-nilai, definisi kesehatan
dan penyakit.
6. Variasi Biologi
Struktur tubuh yang terkait dengan variasi biologis-ras adalah warna kulit,
tekstur rambut, dan karakteristik fisik lainnya pada variasi enzimatik dan genetik
adalah pola elektrokardiografi, kerentanan terhadap penyakit. Variasi lain dapat
terjadi pada prevensi gizi dan karakteristik fisiologis.