Teori teori terbentuknya alam semesta

13
Teori-Teori Terbentuknya Alam Semesta/Jagat Raya

Transcript of Teori teori terbentuknya alam semesta

Page 1: Teori teori terbentuknya alam semesta

Teori-Teori Terbentuknya AlamSemesta/Jagat Raya

Page 2: Teori teori terbentuknya alam semesta

X MIA 4

SMA Negeri 1 Depok

Kelompok 4:Afifah Nurul Izzati

Aylwin Absalom G.

Farras Barzani F.

Himawan Wicaksono

Kamilatur Rachmani

Nandita Pramilia Larasati

Page 3: Teori teori terbentuknya alam semesta

I. Teori Big-Bang

II. Teori Alam Semesta Quantum

III. Teori Rittman

Page 4: Teori teori terbentuknya alam semesta

Teori ini dimunculkan pada tahun 1927 olehGeorge Lemaître (Belgia) yang disempurnakan olehEdwin Hubble (Amerika Serikat).

Teori ini menyatakan bahwa alam semesta iniberasal dari ledakan besar (big-bang) sekitar 13.7 milyar tahun lalu. Semua materi dan energi yang kiniada di alam terkumpul dalam satu titik yang tidakberdimensi dan berkerapatan tak terhingga. Dalamteori ini diterangkan bahwa alam semesta bermuladari ledakan mahadasyat dan seiring berjalannyawaktu, ruang angkasa mengembang, dan ruang ygmemisahkan antara benda-benda langit jugamengembang.

Page 5: Teori teori terbentuknya alam semesta

Beberapa pendapat ahli astronomipndukung teoriini adalah:

• Vesto Sliper (1932): meneliti bahwa garis-garis spektrum galaksi-galaksi semakin menjauh dan bergeser ke arah merah. Artinya: galaksi-galaksi di sekitar kita semua bergerak saling menjauhi.

• George Gamow (1940) : menyatakan bahwa jika suatu ledakan besar telah terjadi pada pembenukkan alam semesta, peristiwa tersebut akan menyisakan pijar susulan berupa jejak jejak radiasi Background

• Arno Penzias dan Robert Wilson (1965) : melakukan pencarian sinyal gelombang radio dari bagian tepi galaksi Bimasakti. Mereka tidak sengaja menemukan sisa sisa gelombang mikro yang diperkirakan Gamow.

• Alan Guth (1980): berhasil menghitung adanya hubungan antarapergeseran spektrumgalaksi berwarna merah dengan kecepatanmenjauhnya.

Page 6: Teori teori terbentuknya alam semesta

Tahapan terjadinya Dentuman Besar :

1) Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengancepat hingga kira-kira 2000 kali matahari.

2) Sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satudetik setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin.

3) Kira-kira 500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semestamenjadi dingin hingga mencapai suhu -300K. Partikel-partikel dasarmembentuk benih kehidupan alam semesta.

4) Gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur. Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.

5) Antar satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat launberkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahanbaku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.

6) Satu di antara miliaran galaksi yang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah bintang yang terdekat dengan bumi.

Page 7: Teori teori terbentuknya alam semesta
Page 8: Teori teori terbentuknya alam semesta

Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwaalam semesta adalah sudah ada selamanyadan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnyatidak ada, yang ada adalah partikel-partikelsub atomik.

Page 9: Teori teori terbentuknya alam semesta

Skema lahirnya bumi, menurut Rittmann (1960), adalah sebagai berikut :

• Bumi terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan di sekitar matahari saling melekat dan menggumpal menjadi badan yang lebih besar. Badan-badan ini kemudian bertabrakan dan pecah berhamburan membentuk benda-benda berukuran planet.

Page 10: Teori teori terbentuknya alam semesta

• Hamburan sisa awan berjatuhan ke permukaan bumi yang masih muda menyebabkan melelehnya bumi, karena energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan (akibat pelapukan radioaktif).

• Dampak yang timbul akibat pelelehan ini, adalah tenggelamnya bahan-bahan yang mampat terutama besi ke pusat bumi dan menjadi intinya. Permukaan bumi tertutup oleh batuan yang meleleh. Bahan yang lebih ringan seperti uap air dan karbon dioksida mengalir ke luar dan membentuk suatu atmosfer purba.

• Angin surya (aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari) menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari tata surya sehingga benturannya ke bumi berkurang. Temperatur bumi menjadi dingin dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.

Page 11: Teori teori terbentuknya alam semesta

• Suhu awan mengalami penurunan sehingga uap air menjadi embun, dan hujan turun deras. Hujan deras mulai mendinginkan batuan di permukaan bumi. Guyuran air dari badai-badai itu mengumpul di tempat yang rendah, sehingga terjadilah samudra di dunia. Gas karbon dioksida dari udara larut dalam genangan tersebut menjadikan planet menjadi semakin dingin. Awan menghilang, matahari bersinar, dan sebuah bumi yang baru telah muncul dari kekacaubalauan penciptaan itu.

Page 12: Teori teori terbentuknya alam semesta

Gambar Lapisan Bumi Menurut Rittman

Page 13: Teori teori terbentuknya alam semesta