Teori State Diagram
-
Upload
fajar-ridalta-putra -
Category
Documents
-
view
89 -
download
4
description
Transcript of Teori State Diagram
CS2624 - COMPUTER ORGANIZATION & ARCHITECTURE
(COA)(COA)
Rangkaian SekuensialRangkaian Sekuensialbagian 1g
Maret 2010
Pokok BahasanPokok Bahasan• Pendahuluan• Urutan Keadaan/State• Sifat Rangkaian Sekuensial
Synchronous– Synchronous– Asynchronous
• Model Rangkaian Sekuensial– Moore– Mealy
• Finite State Machine (FSM)Finite State Machine (FSM)• Sel Memori Dasar• Flip-Flop (FF)
20100328 #2
PendahuluanPendahuluan• Apa beda rangkaian Sekuensial dengan rangkaian
Kombinasional ?– Mempunyai memori (state)– Status sekarang (Present State = Qt) tidak hanya ditentukan oleh
masukan (input) sekarang, tetapi juga oleh semua masukan ( p ) g p j gsebelumnya (history)
– Status yang akan datang (Next State = Qt+1) bergantung pada masukan dan status sekarang
• Contoh rangkaian kombinasional: ALU, adder, decoder, MUX, dll• Contoh rangkaian sekuensial: CPU, Flip-flop, manusia (kondisi
besok tidak hanya tergantung pada kondisi saat ini, tapi dipengaruhi oleh kondisi besok)dipengaruhi oleh kondisi besok)
))t(Q),t(X(F)t(Z
))()(()( ))(),(()( tQtXGtQ
20100328 #3
Urutan Keadaan/StateUrutan Keadaan/StateUrutan naik (up) sederhana dalam biner yang menunjukkan Present State (PS) dan Next State (NS):
Urutan naik/turun (up/down) 2 arah dalam biner yang menunjukkan PS dan NS ditentukan oleh nilai X:
Urutan naik/turun (up/down) 2 arah dalam biner yang menghasilkan output X pada state 111 (tanpa ( ) y g g (syarat):
Urutan naik/turun (up/down) 2 arah dalam biner yang menghasilkan output X pada state 111 jika input = X (ada syaratnya):
20100328 #4COA/Endro Ariyanto/
Sifat Rangkaian SekuensialSifat Rangkaian SekuensialSif t• Sifat:– Sinkron:
• Berjalan secara serentak atau bersama-sama• Clock-nya hanya satu (terpusat)
– Asinkron: • Berjalan sendiri-sendirij• Desentralisasi
20100328 #5
Desain SynchronousDesain Synchronous• Menggunakan Clock untuk meng-sinkronkan semua operasi
Flip-Flop (FF), register, dan counter pada sistemSemua perubahan terjadi secara langsung mengikuti perubahan clock– Semua perubahan terjadi secara langsung mengikuti perubahan clock
– Periode clock harus cukup sehingga semua perubahan FF, register, dan counter memiliki waktu yang cukup untuk menstabilkan statusnyasebelum clock berubah ke keadaan selanjutnya
• Typical design: Control section + Data Section
20100328 #6
Prinsip Mendesain SynchronousPrinsip Mendesain SynchronousM t d• Metoda– Semua input clock ke flip-flop, register, counter, dll,
digerakkan secara langsung dari clock sistem atau daridigerakkan secara langsung dari clock sistem atau dari clock yang di-AND-kan dengan kontrol sinyal
• HasilHasil– Semua state berubah secara langsung mengikuti
perubahan sinyal clock dalam keadaan active edgey• Keuntungan
– Semua switching transients, switching noise, dll. terdapat g g pdi antara clock pulse -> tidak saling mendahului
– Tidak memiliki efek terhadap performansi sistem
20100328 #7
Desain AsynchronousDesain AsynchronousKerugian• Kerugian– Lebih sulit– Masalah
• Race conditions: final state tergantung urutan perubahan variabel• Dapat terjadi hazard
– Diperlukan teknik khusus untuk mendesain agar kondisi race dan h d t hi d ihazard terhindari
• Keuntungan = kerugian dari desain synchronous– Pada desain high-speed synchronous delay propagasi pada wiringPada desain high speed synchronous delay propagasi pada wiring
sangat signifikan• Sinyal clock harus hati-hati di-rute-kan sehingga dapat menjangkau semua
perangkat pada waktu yang samaperangkat pada waktu yang sama– Input tidak sinkron dengan clock
• Perlu sinkronisasi– Dalam keadaan terburuk siklus clock didefinisikan oleh delay
20100328 #8
Model Rangkaian Sekuensial (1)
Urutan state:
Model rangkaiannya:
rangkaiannya:
20100328 #9COA/Endro Ariyanto/
Model Rangkaian Sekuensial (2)
Urutan state:
Model rangkaiannya:
rangkaiannya:
Model:•Moore•Mealy
20100328 #10COA/Endro Ariyanto/
Model Rangkaian Sekuensial Moore (1)
• Output hanya tergantung Present State (PS)
PS = Present StatePS = Present StateNS = Next StateIP = InputOP = OutputOP = Output
•PS ditentukan oleh NS•NS ditentukan oleh Input dan PSNS ditentukan oleh Input dan PS•Output hanya ditentukan oleh PS
20100328 #11
Model Rangkaian Sekuensial Moore (2)
Urutan state:
Model rangkaiannya:
rangkaiannya:
20100328 #12COA/Endro Ariyanto/
Model Rangkaian Sekuensial Moore (2)Model Rangkaian Sekuensial Moore (2)
Output(Z)Combinational
Network
Inputs(X)Combinational
NetworkState
Register =
Next State State(Q)
Clock
Network Register FF
• Next State dan Output diimplementasikan dengan rangkaian kombinasional• Memory diimplementasikan dengan state register (misal Flip-flop)
X = x1 x2... xnQ = Q1 Q2... Qk ))t(Q(F)t(Z
))t(Q),t(X(G)t(Q
Z = z1 z2... zm))t(Q(F)t(Z
20100328 #13
Model Rangkaian Sekuensial Mealy (1)
•PS ditentukan oleh NS•NS ditentukan oleh Input dan PSNS ditentukan oleh Input dan PS•Output ditentukan oleh Input dan PS
20100328 #14COA/Endro Ariyanto/
Model Rangkaian Sekuensial Mealy (2)
Urutan state:
Model rangkaiannya:
rangkaiannya:
20100328 #15COA/Endro Ariyanto/
Model Rangkaian Sekuensial Mealy (3)Model Rangkaian Sekuensial Mealy (3)
(1) X input diubah ke nilai yang baru(2) Setelah dela Z o tp t dan ne t state tampil sebagai o tp t di CN(2) Setelah delay, Z output dan next state tampil sebagai output di CN(3) Next State dihubungkan sebagai state register dan perubahan state
20100328 #16
Cara untuk menggambarkan StateCara untuk menggambarkan StateD Fi it St t M hi (FSM)– Dengan Finite State Machine (FSM) • Jumlah state harus berhingga/terbatas (2
hingga 2N)hingga 2N)• Seperti Data Flow Diagram (DFD)
– Dengan Algorithmic State Machine (ASM)S ti Fl h t• Seperti Flowchart
20100328 #17
Finite State Machine (FSM) (1)Finite State Machine (FSM) (1)
• Representasi FSM:– Dengan Diagram Keadaang g– Dengan Tabel Transisi Keadaan
Dengan Hardware Description Language– Dengan Hardware Description Language• VHDL
V il• Verilog• ABEL
20100328 #18
Finite State Machine (2)
•Notasi pada Diagram Keadaan: Terdapat 4 state (d, e, f, g)
Input/state map untuk state e:
XY’ + X’Y’ + Y = 1
20100328 #19
Finite State Machine (3)
Contoh Diagram Keadaan dengan FSM: Contoh Hardware Description Program:Description Program:
20100328 #20
Urut-Urutan
Tabel Uraian Tabel Diagram Fungsi Operasi Operasi KeadaanBoolean
TabelTabel Transisi
20100328 #21COA/Endro Ariyanto/
Sel Memori Dasar dengan Set Dominant (1)Sel Memori Dasar dengan Set-Dominant (1)
K S t (S)• Konsep Set (S):
Wire loop dengan delayd 2 b h i t
Salah satu inverterdi ti d
Tabel k bdan 2 buah inverter diganti dengan
pengganti NAND untuk membuat input Set
kebenaran gambar b
input Set
20100328 #22COA/Endro Ariyanto/
Sel Memori Dasar dengan Set Dominant (2)
K S t (S) d R t (R)
Sel Memori Dasar dengan Set-Dominant (2)
• Konsep Set (S) dan Reset (R):
Tabel operasi:
• Inverter pada konsep Set diganti dengan NAND sehingga dihasilkan input untuk• Inverter pada konsep Set diganti dengan NAND, sehingga dihasilkan input untuk Reset
• Kondisi Reset (Reset saja) = S’R• Kondisi Reset Hold (reset dan hold) = S’R’ + S’R = S’• Kondisi Reset Hold (reset dan hold) = S R + S R = S• Kondisi Set (set saja) = SR’+SR = S• Kondisi Set Hold (set dan hold) = S’R’+ SR’+SR = R’+SR = R’+S 20100328 #23COA/Endro Ariyanto/
Sel Memori Dasar dengan Set Dominant (3)
• Konsep Set (S) dan Reset (R):
Sel Memori Dasar dengan Set-Dominant (3)
Reset Hold
Diagram keadaan:
Tabel transisi:
Simbol sel memori:
Resetstate
R tReset
Set
Setstate
State diagram Timing diagramPengembangan
Set Hold
gberdasarkan uraian tabel operasi
Timing diagramg gstate diagram
20100328 #24COA/Endro Ariyanto/
Sel Memori Dasar dengan Reset Dominant (1)
K S t (S) d R t (R)
Sel Memori Dasar dengan Reset-Dominant (1)
• Konsep Set (S) dan Reset (R):
Tabel operasi:
• Inverter pada konsep Set diganti dengan NOR dan substitusinya• Inverter pada konsep Set diganti dengan NOR dan substitusinya• Kondisi Reset (Reset saja) = S’R + SR = R• Kondisi Reset Hold (reset dan hold) = R + S’R’ = R+S’
K di i S t ( t j ) SR’• Kondisi Set (set saja) = SR’• Kondisi Set Hold (set dan hold) = SR’ + S’R’ = R’
20100328 #25COA/Endro Ariyanto/
Sel Memori Dasar dengan Reset Dominant (2)
• Konsep Set (S) dan Reset (R):
Sel Memori Dasar dengan Reset-Dominant (2)
Reset Hold
Diagram keadaan:Tabel transisi:
Simbol sel memori:
Resetstate
R tReset
Set
Setstate
State diagram Timing diagramPengembangan
Set Hold
gberdasarkan uraian tabel operasi
Timing diagramg gstate diagram
20100328 #26COA/Endro Ariyanto/
Gabungan Sel Memori Dasar dengan Set dan Reset-Dominant (2)
• Rangkaian mix-logic berdasarkan Set-dominantRangkaian mix logic berdasarkan Set dominant
• Rangkaian mix-logic berdasarkan Reset-dominantRangkaian mix logic berdasarkan Reset dominant
20100328 #28COA/Endro Ariyanto/
Ringkasan Kondisi StateRingkasan Kondisi State• Macam-macam kondisi: Set, Reset, Hold, Toggle
disebut juga Set HoldQt Qt+1 (Qt = Present State; Qt+1 = Next State)
Set (1): 0 1 Next State selalu 1
j g
1 1 Reset (0): 0 0 Next State selalu 0
1 0Hold (Qt): 0 0 Next State = Present State = Tetap
disebut juga Reset Hold
1 1Toggle (Qt’): 0 1 Next State selalu berlawanan
1 020100328 #29COA/Endro Ariyanto/
Flip Flop (1)Flip-Flop (1)
Fli Fl d l h l i 1 bit (d i ) i k• Flip-Flop adalah elemen memori 1 bit (device) asinkron yang mempunyai keluaran (output) berurutan (sekuensial) yang dikontrol oleh clock
• Flip-flop biasanya digunakan sebagai penyimpan data• Jenis-jenis flip-flop:
h l d lj p p
– D-FF– T-FF
JK FF
3 hal penting dalam perancangan Flip‐flop:
– JK-FF– SR-FF • Tabel operasi
• Tabel transisiTabel transisi
• Diagram keadaan
20100328 #30COA/Endro Ariyanto/
Flip Flop (2)• Mekanisme Clock Triggering:
Flip-Flop (2)
– Pulse Triggering• Data berubah setelah terjadi perubahan 2x (dari low ke high dan dari high
ke low, atau sebaliknya)
– Edge TriggeringEdge Triggering• Data berubah setelah terjadi perubahan 1x (dari low ke high atau dari high
ke low)
20100328 #31
Flip Flop (5)Flip-Flop (5)
Hi ki fli fl• Hirarki perancangan flip-flop:
‐DD flip‐flop adalah dasar dari semua flip‐pflop‐JK flip‐flop adalah general flip‐flop karena dapat digunakan untuk membentuk flip flopmembentuk flip‐flop yang lain
20100328 #34COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop D (1)Ada 3 macam D‐FF:
• D latch FF Uraian tabel operasi:Tabel operasi:
• D‐latch FF
• Edge Trigerred (ET) D‐FF
M t Sl (MS) D FF
p• Kondisi Reset = D’• Kondisi Set = D
• Master‐Slave (MS) D‐FF
Diagram keadaan:Tabel transisi:Tabel transisi:
20100328 #35COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop D (2)
Diagram keadaan menjadi:• Pulse triggering D‐FF:• Perubahan state terjadi jika clock j j(CK) aktif
• Jika CK tidak aktif, maka statusnya tetap
Tabel transisi menjadi
tetap
Tabel transisi menjadi:
Simbol D-FF:
20100328 #36COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop D (3)Buatlah D-FF dengan Sel Memori Dasar (SR-FF) !Tabel transisi sel memoriTabel transisi sel memori SR-FF:
Tabel transisi D-FF:( k dib t)(yang akan dibuat)
20100328 #37COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop D (4)
D-FF dibentuk dari sel memori dasar:
Si b lSimbol
NS N t St tNS = Next State
20100328 #38COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop T (Toggle) (1)
Uraian tabel operasi:K di i H ld T’
Tabel operasi:
• Kondisi Hold = T’• Kondisi Toggle = T
Diagram keadaan:Tabel transisi:Tabel transisi:
20100328 #39COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop T (2)
Diagram keadaan menjadi:• Pulse triggering T‐FF:
• Perubahan state terjadi jika clock j j(CK) aktif
• Jika CK tidak aktif, maka statusnya tetap
Tabel transisi menjadi
tetap
Tabel transisi menjadi:
20100328 #40COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop T (3)Buatlah T-FF dengan Sel Memori Dasar (SR-FF) !Tabel transisi sel memoriTabel transisi sel memori SR-FF:
Tabel transisi T-FF:( k dib t)(yang akan dibuat)
20100328 #41COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop T (4)
T-FF dibentuk dari sel memori dasar:
Si b lSimbol
NS N t St tNS = Next State
20100328 #42COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop JK (1)Uraian tabel operasi:• Kondisi Reset Hold = J’K + J’K’ = J’• Kondisi Set Hold = JK’ + J’K’ = K’
Tabel operasi:
Kondisi Set Hold JK + J K K• Kondisi Reset Toggle = J’K + JK = K • Kondisi Set Toggle = JK’ + JK = J
Diagram keadaan:Tabel transisi:Tabel transisi:
20100328 #43COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop JK (2)
Diagram keadaan menjadi:• Pulse triggering JK‐FF:• Perubahan state terjadi jika clock j j(CK) aktif
• Jika CK tidak aktif, maka statusnya tetap
Tabel transisi menjadi
tetap
Tabel transisi menjadi:
20100328 #44COA/Endro Ariyanto/
Flip-Flop JK (3)Buatlah JK-FF dengan Sel Memori Dasar (SR-FF) !
Tabel transisi sel memoriTabel transisi sel memori SR-FF:
Tabel transisi JK-FF:( k dib t)(yang akan dibuat)
20100328 #45COA/Endro Ariyanto/