Teori Ringkas

download Teori Ringkas

of 24

Transcript of Teori Ringkas

Teori Ringkas Evaluasi Formasi adalah suatu proses evaluasi ciri ciri batuan dibawah permukaan dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur (Harsono, 1994). Pengukuran pada lubang sumur ini dapat digolongkan secara garis besar dalam 4 kategori yaitu : Log Operasi pemboran : Terdiri dari berbagai log pengukuran pada operasi pemboran seperti Log Lumpur (Mud Log),MWD, LWD. Analisa inti Log sumur dengan kabel, antara lain mencakup : Electrik, akustik, radioaktif, serta electromagnetik. Uji Produksi Lapisan. Pada saat pengeboran berlangsung, lumpur yang akan digunakan menginvasi lapisan lapisan yang permeable. Invasi ini terjadi setelah mudcake terbentuk pada lubang sumur. Invasi ini akan membentuk beberapa zona zona a. Invaded zone atau Flushed Zone : adalah zona yang terkontaminasi dimana zonasi lumpur masuk kelapisan lapisan permaeble formasi bahwa permukaan. Termasuk dalam hal ini Transition zone. b. Uninvaded zone : merupakan zona yang tidak terkontaminasi dimana lumpur pengeboran tidak mencapai zona ini sehingga resistivitas yang terbentuk dizona ini adalah resistivitas hidrokarbon sebenarnya (Rt). Perhitungan saturasi air (Sw) pada zona yang tak terkontaminasi (Univaded zone) dapat dilakukan jika faktor formasi (F), resistivas sebenarnya (Rt) dan resistivas air formasi (Rw) telah didapatkan. Berdasarkan Harsono, 1994 bahwa resistivas sebenarnya adalah resistivas batuan yang mengandung hidrokarbon dan air formasi didaerah yang tidak terkontaminasi (Univaded zone) merupakan resistivas oleh air yang berada dalam formasi. Foktor formasi adalah sebuah fungsi porositas(), faktor sementasi /tortuosity (m) dan koofisien (a) yang

tergantung pada litologi. Berdasarkan pengamatan laboratorium, hal ini telah menunjukan bahwa hubungan formasi pasir bersih, dan faktor formasi dapat dijelaskan dengan rumus : F=a/m Untuk batupasir yang tidak terkonsolidasi, Humble equation digunakan oleh para log analisis untuk menghitung faktor formasi (Harsono, 1994). Dalam hal ini juga faktor formasi yang digunakan dalam menghitung Clean sand formation pada Gabus Atas adalah F= 0.81/ 2. Untuk Shaly sand formation, dihitung F= 1.65/1.33 (Setelah Carothers, 1958 dalam Asquith dan Gibson, 1982). Biasanya, nilai resistivitas air formasi disebabkan oleh perubahan temperature formasi kedalaman. Nilai tersebut akan meningkat dengan adanya peningkatan salinitas air permukaan atau temperature. Peningkatan temperatur pada lubang sumur ditentukan dari data kepala well log untuk menghitung peningkatanresistivas resistivas lumpur (Rm), resistivas mudcake (Rmc), dan resistivas filtrasi lumpur (Rmf). Setelah menentukan Rt, Rw, dan F, maka saturasi air (Sw) untuk Clean sand formation dapat dihitung dengan menggunakan rumusan perhitungan sebagai berikut : Sw = (F x Rw/Rt)1/n............................(Rumusan Archie) Rumusan yang digunakan dalam menghitung saturasi air pada zona yang terkontaminasi (Flushed zone) adalah Sxo = (Fx Rmf/Rxo)1/n..(Harsono, 1994) WIRELINE LOGGING Log merupakan suatu grafik kedalaman (bias juga waktu), dari satu set data yang menunjukan parameter yang diukur secara berkesinambungan didalam sebuah sumur, sedangkan Wireline well logging merupakan pekerjaan merekaan/mencatat data keadaan didalam tanah untuk setiap kedalaman mulai dari permukaan tanah hingga kedalam sumur (Sumantri,1988). Wireline well logging secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu ;

1. Perekaman data dilakukan pada waktu pemboran sumur. 2. Perekaman data dilakukan setelah penyelesaian sumur (didalam periode Produksi).

Table 2 : perbedaan jenis perekaman data pada Open Hole Logging dan Cased Hole Logging (Sumantri, 1988).

WIRELINE WELL LOGNO SUMUR PEMBORAN (OPEN HOLE LOGGING) SUMUR PRODUKSI LOGGING) (CASED HOLE

1 2 3 4

Data serbuk bor dapat diketahui secara langsung Dapat mengetahui indikasi hydrocarbon dalam lumpur Dapat merekam data data Penetration rate, WOB, RPM. Dapat menentukan sifat formasi menggunakan alat pengukur (Sonde) yang diturunkan kedalam sumur menggunakan kabel.

Data serbuk bor selama produksi dapat dilaksanakan Tidak dapat mengetahui indikasi hydrokarbon dalam lumpur Tidak dapat menentukan data data Penetration rate, WOB, RPM. Dapat merekam sifat formasi menggunakan alat pengukur (Sonde) yang diturunkan kedalam sumur menggunakan kabel.

A. Jenis-Jenis Wireline Log

A.1 Log Gamma Ray Gamma ray adalah prinsip dasar dari perekaman radioaktivitas atau tingkat radiasi alami dari suatu lapisn bumi. Radioaktivitas gamma ray berasal dari 3 unsur radioaktif yang ada dalam batuan yaitu: Uranium U, Thorium Th, dan Postasium K yang secara kontinyu memancarkan GR dalam bentuk pulsa pulsa energi radiasi tinggi. Harga defleksi log gamma-ray terekam dalam satuan API unit. A.2 Log Neutron Pada hakikatnya Log neutron digunakan untuk mengetahui banyaknya kandung atom hidrogen yang terdapat dalam batuan. Prinsip kerja alat ini adalah pada aktivitas nuklir, pada pemancaran partikel - partikel neutron secara cepat dari suatu sumber radioaktif yang akan menumbuk kandungan hidrogen dalam batuan.

A.3 Log Densitas Log densitas kurva yang menunjukan besarnya densitas dari batuan yang ditembus lubang bor. Dalam log densitas, kurva dinyatakan dalam gram/cc, yang merupakan besaran bulk density batuan. Porositas batuan dapat dihitung bila density matrik (pma) diketahui. Setiap jenis batuan mempunyai harga density matrik berbeda - beda, seperti; batupasir =2,56 gr/cc; batugamping =2,71 gr/cc; batugamping = 2.68 gr/cc; shale atau clay = 2,2 2,65 gr/cc. Harga bulk density akan kecil pada batuan yang mengandung gas, dan rendahnya harga densitas dari formasi akan menaikan harga porositas dari log densitas. A.4 Log Resistivity Prinsip kerja dari dari alat ini adalah mengukur kemampuan formasi untuk menghantarkan arus listrik, semakin besar arus listrik yang dapat dialirkan, resistivity batuan semakin kecil dan sebaliknya. Daya hantar listrik merupakan fungsi dari batuan dan jenis fluida yang mengisi ruang pori batuan, maka log resistivity sangat membantu dalam menentukan jenis fluida dalam batuan. Untuk lapisan yang mengandung minyak, gas atau air tawar akan mempunyai tahanan jenis lebih besar dibanding air asin. A.5 Log Induksi (R-ILD) Prinsip kerja dari log adalah menggunakan sistem yang disebut induksi elektromagnetik. Bila arus yang keluar dari kumparan pemancar dibuat konstan, maka besarnya arus yang akan diterima oleh kumparan penerima berbanding langsung dengan konduktivitas batuan yang dilaluinya, sehingga data yang terukur adalah kemampuan batuan untuk menghantarkan arus listrik. A.6 Log Akustik (Sonic Log) Sonic log merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu tempuh gelombang bunyi dapa suatu jarak tertentu di dalam lapisan batuan. Satuan dari sonic log adalah mikro

second per food yang merupakan hasil dari kecepatan gelombang bunyi yang mencapai receiver di dalam formasi. Tujuan dari penggunaan log sonic adalah untuk mengetahui kerapatan dan porositas batuan. Pada batuaan yang porous, kerapatanya lebih kecil sehingga kurva log sonic akan mempunyai harga yang besar seperti pada serpih organik atau lignit, dan sebaliknya. Log sonic juga berguna sebagai pengikat antara data seismik dengan data sumur.

B. Interpretasi Log Rinci

B.1 Perhitungan Temperatur Formasi Dalam perhitungan temperatur formasi (Tf) adalah sangat penting dalam analisa log karena resistivitas pengeboran Lumpur (Rm), Filtrasi Lumpur (Rmf), dan resistivitas mudcake (Rmc) bergantung atas variasi temperatur. Temperatur formasi dapat ditentukan dengan mengetahui beberapa unsur antara lain.

1. Kedalaman Formasi 2. Bottom Hole Temperature (BTH) 3. Total kedalaman sumur (TD) 4. Temperatur permukaan

Disamping menentukan temperatur formasi dengan metode perhitung ini,kenaikan temperatur atau gradient geothermal juga dapat ditentukan dengan menggunakan kurva linier temperatur formasi diagram koreksi temperatur Horner. B.2. Interpretasi Log Gamma Ray Dalamtinjauan perhitungan Interpretasi log Gamma ray pada evaluasi formasi ini ditentukan dengan tiga parameter sebagai berikut :

1. Interpretasi litologi.

2. Koreksi Gamma ray unyuk Ukuran Lubang sumur dan berat Lumpur. 3. Perhitungan Vshale.

B.2.1. Interpretasi Litologi Untuk mendapapkan hasil yang akurat, Log Gamma ray harus dikombinasikan dengan data lainnya seperti Log spontaneous dan Log resistivitas. Dalam perekaman data Gamma ray, lapisan batupasir akan ditunjukkan oleh relatif API rendah sedangkan lapisan Serpih akan ditunjukan dengan API tinggi. Oleh karena Gamma ray selalu lebih besar sengan penunjukan grafik ke kanan, maka grafik kurva yang menunjukan ke kanan ini mengartikan penyerpihan daripada kurva yang ke kiri. B.2.2 Koreksi Gamma ray untuk lubang bor dan berat lumpur. Untuk koreksi Gamma ray untuk lubang bor dan berat Lumpur dapat digunakan dengan melihat analisa awal kepala Log yang digunakan. Data ini kemudian diinterpretasi dengan menggunakan Grafik Schlumberger Log Interpretation (Sclhumberger, 1991) untuk koreksi Gamma ray terhadap lubang bor dam berat Lumpur. Faktor koreksi dapat dihitung dengan parameter penentuan t, g/cm2. Parameter ini bertujuan untuk mendapatkan harga faktor koreksi untuk Gamma ray. Perhitungan ini berdasarkan rumusan sebagai berikut : T =Wmud

(2.54(d

hole)

2.54(d sonde) ..Sclhumberger, 1991

)

Setelah itu perameter t, g/cm diplod pada Grafik sclhumberger, 1991 untuk mencari factor koreksi Gamma ray. Dari grafik ini kemudian dapat diketahui factor koreksi pada pembacaan Log Gamma ray. Untuk mendapatkan Gamma ray terkoreksi, dapat menghitung dengan mengalikan factor koreksi dengan Pembacaan Log Gamma ray. B.2.3. Perhitungan Vshale

Dalam hal perhitungan Vshale, jenis dan serpih kandungan radioaktifnya harus konstan dalam susunan stratigrafi. Sebelum perhitungan terlebih dahulu mesti dilakukan perhitungan Indeks Gamma ray sebagai berikut :

IGR = GRlog GR min GRMaks GRMinTeori Ringkas Evaluasi Formasi adalah suatu proses evaluasi ciri ciri batuan dibawah permukaan dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur (Harsono, 1994). Pengukuran pada lubang sumur ini dapat digolongkan secara garis besar dalam 4 kategori yaitu : Log Operasi pemboran : Terdiri dari berbagai log pengukuran pada operasi pemboran seperti Log Lumpur (Mud Log),MWD, LWD. Analisa inti Log sumur dengan kabel, antara lain mencakup : Electrik, akustik, radioaktif, serta electromagnetik. Uji Produksi Lapisan. Pada saat pengeboran berlangsung, lumpur yang akan digunakan menginvasi lapisan lapisan yang permeable. Invasi ini terjadi setelah mudcake terbentuk pada lubang sumur. Invasi ini akan membentuk beberapa zona zona a. Invaded zone atau Flushed Zone : adalah zona yang terkontaminasi dimana zonasi lumpur masuk kelapisan lapisan permaeble formasi bahwa permukaan. Termasuk dalam hal ini Transition zone.

b. Uninvaded zone : merupakan zona yang tidak terkontaminasi dimana lumpur pengeboran tidak mencapai zona ini sehingga resistivitas yang terbentuk dizona ini adalah resistivitas hidrokarbon sebenarnya (Rt). Perhitungan saturasi air (Sw) pada zona yang tak terkontaminasi (Univaded zone) dapat dilakukan jika faktor formasi (F), resistivas sebenarnya (Rt) dan resistivas air formasi (Rw) telah didapatkan. Berdasarkan Harsono, 1994 bahwa resistivas sebenarnya adalah resistivas batuan yang mengandung hidrokarbon dan air formasi didaerah yang tidak terkontaminasi (Univaded zone) merupakan resistivas oleh air yang berada dalam formasi. Foktor formasi adalah sebuah fungsi porositas(), faktor sementasi /tortuosity (m) dan koofisien (a) yang tergantung pada litologi. Berdasarkan pengamatan laboratorium, hal ini telah menunjukan bahwa hubungan formasi pasir bersih, dan faktor formasi dapat dijelaskan dengan rumus : F=a/m Untuk batupasir yang tidak terkonsolidasi, Humble equation digunakan oleh para log analisis untuk menghitung faktor formasi (Harsono, 1994). Dalam hal ini juga faktor formasi yang digunakan dalam menghitung Clean sand formation pada Gabus Atas adalah F= 0.81/ 2. Untuk Shaly sand formation, dihitung F= 1.65/1.33 (Setelah Carothers, 1958 dalam Asquith dan Gibson, 1982). Biasanya, nilai resistivitas air formasi disebabkan oleh perubahan temperature formasi kedalaman. Nilai tersebut akan meningkat dengan adanya peningkatan salinitas air permukaan atau temperature. Peningkatan temperatur pada lubang sumur ditentukan dari data kepala well log untuk menghitung peningkatanresistivas resistivas lumpur (Rm), resistivas mudcake (Rmc), dan resistivas filtrasi lumpur (Rmf). Setelah menentukan Rt, Rw, dan F, maka saturasi air (Sw) untuk Clean sand formation dapat dihitung dengan menggunakan rumusan perhitungan sebagai berikut : Sw = (F x Rw/Rt)1/n............................(Rumusan Archie)

Rumusan yang digunakan dalam menghitung saturasi air pada zona yang terkontaminasi (Flushed zone) adalah Sxo = (Fx Rmf/Rxo)1/n..(Harsono, 1994) WIRELINE LOGGING Log merupakan suatu grafik kedalaman (bias juga waktu), dari satu set data yang menunjukan parameter yang diukur secara berkesinambungan didalam sebuah sumur, sedangkan Wireline well logging merupakan pekerjaan merekaan/mencatat data keadaan didalam tanah untuk setiap kedalaman mulai dari permukaan tanah hingga kedalam sumur (Sumantri,1988). Wireline well logging secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu ;

1. Perekaman data dilakukan pada waktu pemboran sumur. 2. Perekaman data dilakukan setelah penyelesaian sumur (didalam periode Produksi).

Table 2 : perbedaan jenis perekaman data pada Open Hole Logging dan Cased Hole Logging (Sumantri, 1988).

WIRELINE WELL LOGNO SUMUR PEMBORAN (OPEN HOLE LOGGING) SUMUR PRODUKSI LOGGING) (CASED HOLE

1 2 3 4

Data serbuk bor dapat diketahui secara langsung Dapat mengetahui indikasi hydrocarbon dalam lumpur Dapat merekam data data Penetration rate, WOB, RPM. Dapat menentukan sifat formasi menggunakan alat pengukur (Sonde) yang diturunkan kedalam sumur menggunakan kabel.

Data serbuk bor selama produksi dapat dilaksanakan Tidak dapat mengetahui indikasi hydrokarbon dalam lumpur Tidak dapat menentukan data data Penetration rate, WOB, RPM. Dapat merekam sifat formasi menggunakan alat pengukur (Sonde) yang diturunkan kedalam sumur menggunakan kabel.

A. Jenis-Jenis Wireline Log

A.1 Log Gamma Ray

Gamma ray adalah prinsip dasar dari perekaman radioaktivitas atau tingkat radiasi alami dari suatu lapisn bumi. Radioaktivitas gamma ray berasal dari 3 unsur radioaktif yang ada dalam batuan yaitu: Uranium U, Thorium Th, dan Postasium K yang secara kontinyu memancarkan GR dalam bentuk pulsa pulsa energi radiasi tinggi. Harga defleksi log gamma-ray terekam dalam satuan API unit. A.2 Log Neutron Pada hakikatnya Log neutron digunakan untuk mengetahui banyaknya kandung atom hidrogen yang terdapat dalam batuan. Prinsip kerja alat ini adalah pada aktivitas nuklir, pada pemancaran partikel - partikel neutron secara cepat dari suatu sumber radioaktif yang akan menumbuk kandungan hidrogen dalam batuan. A.3 Log Densitas Log densitas kurva yang menunjukan besarnya densitas dari batuan yang ditembus lubang bor. Dalam log densitas, kurva dinyatakan dalam gram/cc, yang merupakan besaran bulk density batuan. Porositas batuan dapat dihitung bila density matrik (pma) diketahui. Setiap jenis batuan mempunyai harga density matrik berbeda - beda, seperti; batupasir =2,56 gr/cc; batugamping =2,71 gr/cc; batugamping = 2.68 gr/cc; shale atau clay = 2,2 2,65 gr/cc. Harga bulk density akan kecil pada batuan yang mengandung gas, dan rendahnya harga densitas dari formasi akan menaikan harga porositas dari log densitas. A.4 Log Resistivity Prinsip kerja dari dari alat ini adalah mengukur kemampuan formasi untuk menghantarkan arus listrik, semakin besar arus listrik yang dapat dialirkan, resistivity batuan semakin kecil dan sebaliknya. Daya hantar listrik merupakan fungsi dari batuan dan jenis fluida yang mengisi ruang pori batuan, maka log resistivity sangat membantu dalam menentukan jenis fluida dalam batuan. Untuk lapisan yang mengandung minyak, gas atau air tawar akan mempunyai tahanan jenis lebih besar dibanding air asin.

A.5 Log Induksi (R-ILD) Prinsip kerja dari log adalah menggunakan sistem yang disebut induksi elektromagnetik. Bila arus yang keluar dari kumparan pemancar dibuat konstan, maka besarnya arus yang akan diterima oleh kumparan penerima berbanding langsung dengan konduktivitas batuan yang dilaluinya, sehingga data yang terukur adalah kemampuan batuan untuk menghantarkan arus listrik. A.6 Log Akustik (Sonic Log) Sonic log merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu tempuh gelombang bunyi dapa suatu jarak tertentu di dalam lapisan batuan. Satuan dari sonic log adalah mikro second per food yang merupakan hasil dari kecepatan gelombang bunyi yang mencapai receiver di dalam formasi. Tujuan dari penggunaan log sonic adalah untuk mengetahui kerapatan dan porositas batuan. Pada batuaan yang porous, kerapatanya lebih kecil sehingga kurva log sonic akan mempunyai harga yang besar seperti pada serpih organik atau lignit, dan sebaliknya. Log sonic juga berguna sebagai pengikat antara data seismik dengan data sumur.

B. Interpretasi Log Rinci

B.1 Perhitungan Temperatur Formasi Dalam perhitungan temperatur formasi (Tf) adalah sangat penting dalam analisa log karena resistivitas pengeboran Lumpur (Rm), Filtrasi Lumpur (Rmf), dan resistivitas mudcake (Rmc) bergantung atas variasi temperatur. Temperatur formasi dapat ditentukan dengan mengetahui beberapa unsur antara lain.

1. Kedalaman Formasi 2. Bottom Hole Temperature (BTH) 3. Total kedalaman sumur (TD)

4. Temperatur permukaan

Disamping menentukan temperatur formasi dengan metode perhitung ini,kenaikan temperatur atau gradient geothermal juga dapat ditentukan dengan menggunakan kurva linier temperatur formasi diagram koreksi temperatur Horner. B.2. Interpretasi Log Gamma Ray Dalamtinjauan perhitungan Interpretasi log Gamma ray pada evaluasi formasi ini ditentukan dengan tiga parameter sebagai berikut :

1. Interpretasi litologi. 2. Koreksi Gamma ray unyuk Ukuran Lubang sumur dan berat Lumpur. 3. Perhitungan Vshale.

B.2.1. Interpretasi Litologi Untuk mendapapkan hasil yang akurat, Log Gamma ray harus dikombinasikan dengan data lainnya seperti Log spontaneous dan Log resistivitas. Dalam perekaman data Gamma ray, lapisan batupasir akan ditunjukkan oleh relatif API rendah sedangkan lapisan Serpih akan ditunjukan dengan API tinggi. Oleh karena Gamma ray selalu lebih besar sengan penunjukan grafik ke kanan, maka grafik kurva yang menunjukan ke kanan ini mengartikan penyerpihan daripada kurva yang ke kiri. B.2.2 Koreksi Gamma ray untuk lubang bor dan berat lumpur. Untuk koreksi Gamma ray untuk lubang bor dan berat Lumpur dapat digunakan dengan melihat analisa awal kepala Log yang digunakan. Data ini kemudian diinterpretasi dengan menggunakan Grafik Schlumberger Log Interpretation (Sclhumberger, 1991) untuk koreksi Gamma ray terhadap lubang bor dam berat Lumpur.

Faktor koreksi dapat dihitung dengan parameter penentuan t, g/cm2. Parameter ini bertujuan untuk mendapatkan harga faktor koreksi untuk Gamma ray. Perhitungan ini berdasarkan rumusan sebagai berikut : T =Wmud

(2.54(d

hole)

2.54(d sonde) ..Sclhumberger, 1991

)

Setelah itu perameter t, g/cm diplod pada Grafik sclhumberger, 1991 untuk mencari factor koreksi Gamma ray. Dari grafik ini kemudian dapat diketahui factor koreksi pada pembacaan Log Gamma ray. Untuk mendapatkan Gamma ray terkoreksi, dapat menghitung dengan mengalikan factor koreksi dengan Pembacaan Log Gamma ray. B.2.3. Perhitungan Vshale Dalam hal perhitungan Vshale, jenis dan serpih kandungan radioaktifnya harus konstan dalam susunan stratigrafi. Sebelum perhitungan terlebih dahulu mesti dilakukan perhitungan Indeks Gamma ray sebagai berikut :

IGR = GRlog GR min GRMaks GRMinLog adalah suatu grafik kedalaman dari suatu set data yang menunjukkan paeameter yang diukur secara bekesinambungan di dalam sebuah sumur. Dalam analisa lioligi. Kurva log terdiri dari bebeapa jenis dimana masing-masing mempunyai paameter tediri beserta kegunaanya berupa . Adapun jenis log yang digunakan dalam analisa litologi yaitu :

eous potential ) Log sp adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda dipermukaan yang tetap dengan elektroda yang terdapat dilubang bor yang bergerak naik turun. Skala SP adalah

dalam millivolt. Dari kurva log SP ini dapat diinterpretasi jenis litologi atau suatu lapisan yang permeable dan serpih ( shale ) yang tak permeable. Litologi serpih ditunjukkan oleh kenampakan kurva yang terdefleksi ke kanan, sedangkan litologi permeable ( batupasir ) terdefleksi ke kiri. SP tidak membaca harga mutlak , tapi mencatat besarnya penyimpangan yang dihitung dari shale base line. SP diukur dalam Milli volt, SP refleksi dari porositas, ssp ( static SP ) adalah harga maksimum dari suatu SP. Bnetuk bentuk kurva SP adalah sebagai berikut :

Lapisan permeable mengandung air asin, kurva sp mengalami defleksi negative ( kearah kiri dari

garis shale ). Lapisan permeable mengandung hidrokarbon , terjadi defleksi negative Lapisan permeable mengandung hidrokarbon, terjadi defleksi positif Lapisan shale, kurva sp berbentuk garis lurus. Factor faktor yang mempengaruhi kurva sp, sebagai berikut : Litologi, terjadi kurva lurus pada shale / clay yang dikenal dengan istilah shale base line menurut tingkat kekompakan batuan dan defleksi dapat terjadi ( +) atau ( - ) pada lapisan permeable tergantung pada jemis kandungannya. Kandungan air asin dan hidrokarbon akan membentuk defleksi negative, air tawar akan terjadi defleksi positif, sedangkan air payau mendekati shale base line.

( GR ) Prinsip log GR adalah suatu rekaman tingkat radioaktivitas alami yang terjadi karena 3 unsur : uranium ( U ) , Thorium ( Th ) dan Potassium ( K ) yang ada pada batuan . ketiga elemen tersebut umum dijumpai pada mineral mineral lempung dan beberapa evaporit. Ada 3 hal utama yang dapat diinterpretasi dari log gamma ray, yaitu :

kurva log yang diakibatkan oleh proses diagenetik

Kenampakan

Lempung lempung radioaktif dalam pori batuan, serpih yang banyak mengandung illit ( unsure K tinggi ) lebih bersifat radioaktif daripada mengandung monmorillonit atau klorit Batupasir arkose ( K feldsfar tinggi ) lebih radioaktif daripada yang tidak mengandung feldsfar. Dalam formasi batuan sediment , gamma ray log umumnya menggambarkan kandungan shale karena radioaktif cenderung terkumpul di clay / shale. Gamma ray dapat direkam di cased hole dan open hole dan direcord dalam API unit. Kegunaan gamma ray ( GR ) : Untuk mendeteksi lapisan shale Korelasi ( cassed hole ) Kombinasi dengan ccl untuk menentukan posisi perforasi Mendeteksi mineral radioaktif yaitu coal c. Log Caliper log caliper adalah log yang menggambarkan kondisi ( diameter ) lubang bor. Pada lapisan permeable terbentuk mud cake sehingga pada loh caliper terlihat lubang bor lebih kecil daripada besar pahat bor , sedangkan pada lapisan shale atau clay yang sering terjadi keruntuhan akan terlihat diameter lubang bor lebih besar daripada ukuran pahat, dengan demikian log ini dapat berguna untuk mengetahui adanya lapisan permeable.

permeable

Lapisan

Pada lapisan permeable clean harga Rt bisa tinggi dan rendah tergantung dari jenis kandungan ( minyak, air asin, atau air tawar ) sehingga harga sw lebih tinggi atau lebih rendah atau sama dengan harga Rtnya. Lapisan shale Kandungan shale yang ada dalam lapisan permeable menurunkan harga Rt dan Sn Lapisan kompak Pada kondisi ini harga sn dan rt sangat tergantung pada tingkat kekompakan batuan.

Log diameter digunakan untuk mengukur kemiringan struktur dan dalam analisis stratirafi Adapun jenis log yang digunakan dalam analisa porositas yaitu : a. Log Porositas Jenis log yang dapat mengidentifikasikan besarnya tingkat porositas batuan adalah log densitas dan log neutron. Log densitas digunakan untuk mengidentifikasi beberapa jenis litologi yang mengandung anhidrit, halit, dan batuan karbonat yang tidak porous, kurva yang menunjukkan besarnya densitas batuan yang akan ditembus lubang bor , yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya porositas fungsi lainnya adalah mendeteksi adanya hidrokarbon dan air bersama-sama dengan log neutron. Sedangkan log neutron mengukur konsentrasi hydrogen ( pada air atau minyak ) dalam batuan. Porositas neutron

diperhitungkan berdasarkan minyak atau air yang mengisi ruang pori batuan, udara, atau air terikat dalam mineral mineral lempung, memberikan nilai anomaly yang rendah.

Adapun jenis log yang digunakan dalam analisa resistivitas yaitu :

Log Resistivitas Resistivitas adalah mengukur kemampuan batuan untuk menghalangi aliran gelombang elektrik. Factor yang mempengaruhi resistivity adalah : Litologi : Shale mempunyai harga resistivity ( Rt dan SN ) antara 0,7 5 Ohm-m Lapisan permeable, harga rt bisa tinggi atau rendah tergantung kandungan, sehingga Sn lebih kecil , lebih besar atau sama dengan Log ini juga digunakan untuk menginterpretasi larutan didalam suatu formasi. Juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya batubara ( tingkat resistensi tinggi ) dan bentonik ( tingkat resistensi rendah ) pada sumur sumur tua dimana sedikit jenis log telah berjalan , log resistivitas dapat digunakan untuk menentukan bagian atas dan bawah suatu formasi , dan dalam korelasi antar beberapa sumur. Batuan batuan porous jenuh memiliki tingkat resistivitas yang tinggi, sehingga log ini dapat digunakan dalam pemisahan serpih dari batupasir dan karbonat yang porous. Log Acustic / sonic Berfungsi untuk menentukan porositas seperti halnya log density dan neutron. Log ini menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan kedalam formasi terhadap pantulan suara yang diterima kembali ke receiver . waktu yang diperlukan gelombang suara untuk sampai ke receiver disebut interval transit time.

Untuk analisa suatu profil dapat digunakan kurva log, dimana terbagi atas 2, yaitu :

1. Log untuk penentuan lingkungan pengedapan 2. Log untuk menentukan litologi yang ada pada urutan batuan. Log untuk penentuan lingkungan pengendapan terbagi atas lima bentuk, yaitu ; Bentuk cylindrical yang dipakai untuk lingkungan eolian, gradded fluvial, carbonate shelf, reef, sub marine, canyon fill. Bentuk shapped yang digunakan untuk lingkungan fluvial, point bar, tidal point bar, deep sea channel, dan beberapa pada transgresi shelf sand. Bentuk funnle shapped digunakan untuk lingkungan distribusi mouth bar, klastik strand plain, barrier island, shallow marine sheet sandstone, carbonate shoalling upward sequence, submarine fun laobe. Bentuk symetrical yang digunakan untuk lingkungan sandy offshore bar, transgresive shelf sens, Cu dan Fu unit. Bentuk ireguler yang digunakan untuk lingkungan pengendapan fluviatil floodpailn, carbonate slope/clastik slope, canyon fill.http://geology28.blogspot.com/