Teori pengolah informasi

18
TEORI PENGOLAH INFORMASI Presented By: Ela Rahmah Laelasari Amin Bunyamin Magister Teknologi Pendidikan Universitas Islam Assyafi’iyah

Transcript of Teori pengolah informasi

Page 1: Teori pengolah informasi

TEORI PENGOLAH INFORMASI

Presented By:Ela Rahmah Laelasari

Amin Bunyamin

Magister Teknologi Pendidikan Universitas Islam Assyafi’iyah

Page 2: Teori pengolah informasi

PUSAT PERHATIAN POKOK STUDI

Ialah Cara bagaimana orang mempersepsi , mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima setiap hari dari lingkungan sekeliling .

Page 3: Teori pengolah informasi

CIRI KHAS TEORI PENGOLAH INFORMASI

Pertama; tidak bercirikan karya satu orang teoritikus saja atau ancangan penelitian tertentu. Teori ini berdasarkan pada perkembangan seperti program komputer yang meniru kecerdasan manusia, studi-studi proses pengamatan visual dan pendengaran, model deskriptif mengenai memori dan fungsi pemecah masalah yang baru dan yang ahli

Page 4: Teori pengolah informasi

lanjutan

Kedua; adanya perpecahan pandangan filosofis dalam kognitif dewasa ini.

Ketiga; Antara teori belajar dan teori-teori pengolah informasi ialah derajat penekanannya pada soal belajar. Teori pengolah informasi tidak memperlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama. Namun demikian, penelitian pengolah informasi memberikan sumbangan atas pengertian kita mengenai proses belajar.

Page 5: Teori pengolah informasi

PRINSIP BELAJAR

Dalam ancangan pengolah informasi terdapat dua bidang penting secara khusus

bagi belajar, yaitu :1. Penyelidikan mengenai proses orang

memperoleh dan mengingat informasi.2. Penelitian mengenai siasat yang dipakai

orang dalam memecahkan masalah.

Page 6: Teori pengolah informasi

ASUMSI DASAR

• Menjelaskan Hakikat sistem

memori manusia

Cara bagaimana pengetahuan

digambarkan dan disimpan dalam memori

Page 7: Teori pengolah informasi

SIFAT MEMORI MANUSIA

• Memori itu semata-mata hanya tempat penyimpanan untuk menyimpan informasi dalam waktu yang lama.

• Dengan cara demikian itu memori ialah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas atau saling tidak ada kaitannya.

Page 8: Teori pengolah informasi

KONSEP MULTI TAHAP

Menurut Atkinson dan Shiffrin (1968):

memori terdiri atas tiga tempat atau wadah penyimpanan (storage), yakni lokasi-lokasi tempat informasi bisa disimpan untuk periode waktu tertentu.

Page 9: Teori pengolah informasi

TIGA WADAH PENYIMPANAN

1. Register Sensori (Sensory Register). Mengandung pengertian bahwa semua informasi yang tiba melalui indera diregistrasi atau dicatat disana dulu. Semua informasi yang kita terima baik melalui penglihatan, pendengaran, atau dengan cara apapun , langsung masuk kedalam register sensori. Informasi itu tinggal disana selama kurang dari satu detik (untuk penglihatan) atau sedikit lebih lama (untuk penginderaan atau indera yang lainnya) dan kemudian hilang. Register sensori mirip dengan sebuah gambar ditelevisi: gambar itu memuat banyak informasi namun berlangsung dalam waktu yang amat singkat.

Page 10: Teori pengolah informasi

Lanjutan

2. Short Term Memory (STM) atau Working Memory ( memori kerja ) adalah tempat penyimpanan informasi dalam swaktu yang lebih lama. Contoh paling umum dalam STM adalah nomor telepon yang baru kita temukan dibuku telepon lalu sengaja kita ingat/hafal untuk diputar nomornya. Informasi itu tidak diingat secara permanen ; dalam kenyataannya informasi itu seringkali terlupakan dalam hitungan detik.

Page 11: Teori pengolah informasi

Lanjutan

3. Long Term Memory (Long Term Store) : Asumsinya adalah bahwa penyimpanan jangka panjang

memiliki kapasitas tidak terbatas dan tidak ada yang hilang darinya. Bila kita melupakan sesuatu hal yang pernah ada didalam wadah jangka panjang , sebabnya adalah karena kita tidak bisa menemukannya lagi, namun hal ini masih ada di LTM, tersedia untuk ditemukan bila kita dapat memilih strategi pencarian yang tepat untuk memanggilnya kembali. Ketika sebuah item dipanggil kembali dari LTM, item tersebut masuk kedalam STM, itulah sebabnya kenapa STM disebut sebagai memori kerja.

Page 12: Teori pengolah informasi

Lanjutan

Menurut Tulving (1972) ada dua kelas informasi yang disimpan di LTM :

• Memori Semantik, yaitu informasi umum yang terdapat di lingkungan. Contohnya ialah kata-kata dalam sebuah sajak, nomor telepon, rumus persenyawaan kimia, dan bagaimana membangun suatu rumah.

• Memori episodik, meliputi informasi pribadi atau otobiografis (hal-hal yang dialami seseorang tentang peristiwa-peristiwa)

Page 13: Teori pengolah informasi

PENGKODEAN(Paivio, 1969, 1970, 1971)

Dual-Kode

Model

Jaringan Verbal

Page 14: Teori pengolah informasi

MODEL DUAL-KODE

. Dalam model ini dinyatakan bahwa informasi disimpan dalam memori melalui dua bentuk ; verbal dan imajinal. Informasi secara verbal contohnya adalah bentuk kata-kata, entah berupa kata-kata yang terpisah – pisah , statemen tunggal, atau rangkaian statemen yang saling terkait secara kompleks. Representasi imajinal, mengambil bentuk kesan-kesan (images) dalam wujud yang beragam , misalnya bunyi sebuah nada atau aroma minuman kopi panas, yang pada dasarnya adalah berbentuk kesan visual atau gambaran mental. Sebagian item informasi tersimpan dalam salah satu bentuk, sebagian dalam bentuk yang lainnya, dan sebagian dalam kedua bentuk tersebut.

Page 15: Teori pengolah informasi

MODEL JARINGAN VERBAL

• Berpegang pada representasi akhir dari informasi ialah dalam bentuk verbal dan bahwa citra itu disusun dari sandi-sandi verbal.

• Model verbal model gugus

model proposional

model jaringan semantik

Page 16: Teori pengolah informasi

SCHEMA

• Menurut Bartlett (1932) schema atau skema sebagai suatu organisasi yang aktif dari reaksi-reaksi lama yang harus selalu dianggap beroperasi dalam sembarang respon organik yang baik penyesuaiannya.

• Pentingnya skema ialah bahwa skema itu mencerminkan fungsi untuk memori jangka pa njang selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi (Posner, 1978)

Page 17: Teori pengolah informasi

Lanjutan

• Fungsi skema ; (1) memberikan suatu format tempat data baru bisa cocok disitu agar bisa difahami, (2) sebagai pedoman untuk mengarahkan perhatian dan untuk melakukan pencarian yang tertuju pada lingkungan, dan (3) mengisi kekurangan informasi yang diperoleh dari lingkungan (Neisser, 1967, Posner, 1978)

Page 18: Teori pengolah informasi