Teori Pengambilan Keputusan Bahan 1

25
TEORI KEPUTUSAN TIP UNLAM Dr. Ir. Arief RM Akbar

description

Kuliah teori keputusan

Transcript of Teori Pengambilan Keputusan Bahan 1

TEORI KEPUTUSAN

TIP UNLAM

Dr. Ir. Arief RM Akbar

Teori KeputusanKadang di sebut dengan teori

pengambilan keputusan atau yang saat ini lebih populer dalam aplikasinya adalah DSS (decision support system/sistem penunjang keputusan) yang bertujuan untuk membantu si pengambil keputusan (decision maker) dalam pengambilan keputusan yang tepat.

Kapan Sistem Penunjang keputusan diperlukan ?

Jika dihadapkan pada suatu kondisi dimana database yang sangat besar sehingga akses pemanfaatannya secara konseptual sulit dilaksanakan

Adanya suatu perhitungan-perhitungan dari data yang tersedia sebelum sampai pada suatu solusi atau jawaban

Adanya kebutuhan pemecahan masalah secepat mungkin

Adanya kebutuhan untuk mendapatkan jawaban “What-If” atas alternatif-alternatif yang tersedia

Pengambilan keputusan merupakan suatu Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit dalam kaitan dengan:tugas yang sulit dalam kaitan dengan:• • ketidak-pastian masa depanketidak-pastian masa depan• • konflik nilai-nilai atau hasil tujuankonflik nilai-nilai atau hasil tujuan

COntoh / IIustrasiPerusahaan A Suatu industri baru yang bisa memperoleh keuntungan yang tinggi (booming) Gaji awal yang rendah, tetapi bisa meningkat dengan cepat. Terletak dekat teman, keluarga dan team olah raga favoritPerusahaan B• Perusahaan yang dibentuk dengan kekuatan keuangan dan komitmen pada

karyawan.• Gaji awal lebih tinggi tetapi kesempatan kemajuan lambat.• Penempatan mendalam, menawarkan budaya atau aktivitas olahraga

Pekerjaan yang mana kamu akan mengambil?

Keputusan terbaik vs Hasil terbaik

Pendekaan struktur pengambilan keputusan dapat membantu membuat keputusan yang terbaik, tetapi tidak dapat menggaransi hasil yang baik.

• Keputusan yang baik kadang-kadang menghasilkan hasil yang kurang baik

Teori Pengambilan Keputusan

Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi:1. Penilaian situasi (Situational Approach)

: untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”2. Analisis persoalan (Problem Analysis)

: dari pola pikir sebab-akibat3. Analisis keputusan (Decision Analysis)

: didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis)

: didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi

Inti pengambilan keputusan:

berarti memilih alternatif, yg jelas harus alternatif yg terbaik (the best alternative)

terletak dlm perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dg yg sedang dlm perhatian & dlm pemilihan alternatif yg tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yg dikehendaki pengambil keputusan

Lingkungan situasi keputusan:

1. lingkungan eksternal:- sosial- budaya- ekonomi- politik- alam- pembatasan-pembatasan suatu negara berupa “quota”

2. lingkungan internal;- mutu barang rendah- kurangnya promosi- pelayanan konsumen tdk memuaskan- sales/agen tdk bergairah

Beberapa teknik yg digunakan dlm pengambilan keputusan:

Situasi keputusan Pemecahan Teknik

Ada kepastian (Certainty)

Deterministik - Linear Programming

- Model Transportasi

- Model Penugasan

- Model Inventori

- Model Antrian

- Model “network”

Ada risiko (Risk) Probabilistik - Model keputusan probabilistik

- Model Inventori probabilistik

- Model Antrian probabilistik

Tdk ada kepastian (Uncertainty)

Tak diketahui Analisis keputusan dlm keadaan ketidakpastian

Ada konflik (Conflict)

Tergantung tindakan lawan

Teori permainan (game theory)

Certainty:Jika semua informasi yg diperlukan untuk membuat

keputusan diketahui secara sempurna & tdk berubah

Risk:Jika informasi sempurna tidak tersedia, tetapi seluruh

peristiwa yg akan terjadi besarta probabilitasnya diketahui

Uncertainty:Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi diketahui,

tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing Certainty Risk Uncertainty

Conflict:Jika kepentingan dua/lebih pengambil keputusan berada dlm pertarungan aktif diantara kedua belah pihak, sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yg aktif hanya pengambil keputusan

 Tujuan analisis keputusan (Decision Analysis):

Mengidentifikasi apa yg harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yg tersedia yg berhubungan dg kriteria & mengidentifikasi risiko yg melekat pd keputusan tsb

Unsur-unsur analisis keputusan:1. pernyataan keputusan2. sasaran bagi keputusan3. alternatif4. konsekuensi pilihan Langkah-langkah dlm pengambilan keputusan

manajemen:1. Rumuskan / definisikan persoalan keputusan2. Kumpulkan informasi yg relevan3. Cari alternatif tindakan4. Analisis alternatif yg feasible5. Memilih alternatif yg terbaik6. Laksanakan keputusan & evaluasi hasilnya

Peranan ilmu manajemen dlm peng kep disebabkan oleh bbrp faktor:

1. Teknologi yg digunakan suatu perusahaan semakin lama semakin canggih

2. Makin berkurangnya persediaan energi & material kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien

3. Persoalan manajemen sangat kompleks, mencakup banyak faktor (ex: produksi & pengendalian mutu, manajemen modal kerja, alokasi modal, pengolahan informasi konsumen, dll)

4. Persoalan manajemen bukan hanya kompleks, bahkan menjadi sangat penting

5. Persoalan yg dihadapi manajer sering baru sama sekali, tidak ada hubungannya dg pengalaman sebelumnya

6. Penekanan pd perencanaan & pencapaian tujuan jangka panjang memerlukan pengambilan keputusan dg data hasil ramalan (forecast data)

Management Science akan berperan dlm hal:1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis3. Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda4. Penekanan yg meningkat pd produktivitas:

- produktivitas SDM- manajemen modal & material yg efektif- proses pengambilan keputusan yg efisien

5. Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok6. Manajemen modal, energi & material yg efisien7. Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis8. Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi internasional,

faktor sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)

KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)

Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.

Kriteria-kriteria yang digunakan dalam kondisi ini adalah:

A. Kriteria MAXIMIN / WALD (Abraham Wald)

Kriteria untuk memilih keputusan yang mencerminkan nilai maksimum dari hasil yang minimum

Asumsi: pengambil keputusan adalah pesimistik /konservatif/risk avoider tentang masa depan

Kelemahan: tidak memanfaatkan seluruh informasi yang ada, yang merupakan cirri pengambil keputusan modern

B. Kriteria MAXIMAX (Vs MAXIMIN)

Krietria untuk memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum

Asumsi: pengambil keputusan adalah optimistic, cocok bagi investor yang risk taker

Kelemahan: mengabaikan banyak informasi yang tersedia

C. Kriteria MINIMAX REGRET / PENYESALAN (L.J. Savage)Kriteria untuk menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan maksimum penyesalan/keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau memilih nilai minimum dari regret maksimum, dimana:Jumlah regret/opportunity loss =Pay off max – pay off alternatif pd peristiwa tertentu

D. Kriteria HURWICZ / kompromi antara MAXIMAX dan MAXIMIN (Leonid Hurwicz)Kriteria dimana pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis dan pesimis sempurna, sehingga hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimistic untuk mengukur optimisme pengambil keputusan, dimana koefisien optimisme (a) = 0 a 1Dengan a : 1, berarti optimis total (MAXIMAX) a : 0, berarti sangat pesimis/optimis 0 (MAXIMIN)Atau a : optimis1-a : pesimisKelemahan: - sulit menentukan nilai a yang tepat- mengabaikan beberapa informasi yang tersedia (ex: prospek ekonomi sedang diabaikan)

E. Kriteria LAPLACE / BOBOT YANG SAMA (Equal Likelihood)Asumsi: semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi

Contoh: Kasus

KEPUTUSAN DALAM SUASANA RISK( DENGAN PROBABILITA )

Tahap-tahap:

1. Diawali dengan mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak

2. Peristiwa-peristiwa yang mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga

3. Pay off untuk suatu tindakan dan peristiwa tertentu ditentukan

Teknik yang digunakan:

a. Expected Value (Nilai Ekspektasi)

b. Expected Opportunity Loss ( EOL )

Untuk meminimumkan kerugian yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Keputusan yang direkomendasikan criteria expected value dan expected opportunity loss adalah sama, dan ini bukan suatu kebetulan karena kedua metode ini selalu memberikan hasil yang sama, sehingga cukup salah satu yang dipakai, tergantung tujuannya. Hanya criteria ini sangat tergantung pada perkiraan probabilita yang akurat.

c. Expected Value of Perfect Information (EVPI)

Merupakan perluasan dari criteria EV dan EOL, atau dengan kata lain informasi yang didapat pengambil keputusan dapat mengubah suasana risk menjadi certainty (membeli tambahan informasi untuk membantu pembuat keputusan). EVPI sama dengan EOL minimum (terbaik), karena EOL mengukur selisih EV terbaik keputusan dalam suasana risk dan certainty.

d. Expected Value of Sample Information (EVSI)

Merupakan harapan yang diinginkan dengan tambahan informasi untuk dapat mengubah /memperbaiki keputusan, dengan menggunakan teori Bayes.

e. Kriteria Utility dalam suasana risk EV max / EOL min tidak selalu digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan, hal ini terjadi karena:

1. Orang lebih memilih terhindar dari musibah potensial daripada mewujudkan keuntungan dalam jangka panjang

2. Orang lebih memilih mendapatkan/memperoleh rejeki nomplok daripada mempertahankan sedikit yang dimiliki

PERSOALAN INVENTORI SEDERHANA DALAM KEADAAN ADA RISIKO

Kriteria nilai harapan (expected value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan inventori sederhana. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut:

GAME THEORY(Pengambilan Keputusan Dalam Suasana Konflik)

Adalah memusatkan analisis keputusan dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional, tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/kompetisi.

Pengelompokan Game Theory:

1. berdasarkan Jumlah Pemain:

a. Two-persons games

b. N-persons games

2. Berdasarkan Jumlah Pay off:

a. Zero and constan sum games

b. Non zero and non constan sum games

3. Berdasarkan Strategi yang dipilih:

a. Cooperative games

b. Non cooperative games

4. Fokus pembahasan:

5. Two-persons, zero and constan sum games

6. Asumsi dalam game theory:

a. Setiap pemain mengetahui dengan tepat pay off setiap kemungkinan kombinasi strategi yang tersedia.

Caranya:

1. Prinsip Maximin dan Minimax

Karena nilai maximin = minimax, maka disebut matriks games mempunyai saddle point atau value of games senilai saddle point tersebut. Bila setiap pemain tidak berkeinginan merubah satu strategi yang telah dipilih, maka games itu merupakan “pure strategy”

2. Peranan Dominasi

Suatu strategi dikatakan mendominasi apabila selalu menghasilkan pay off lebih tinggi dibandingkan dengan strategi yang lain. Strategi yang didominasi dapat dibuang dari matriks pay off karena pemain tidak pernah memilihnya. Konsep dominasi berguna untuk matriks pay off ukuran besar. Aturan dominasi dapat diterapkan untuk mengurangi ukuran matriks sebelum analisis terakhir untuk menentukan solusi optimum.

3. Mixed Strategy

Menentukan probabilitas (kemungkinan) strategi yang ada yang digunakan dalam pertarunngan (kalau tidak ada “pure strategy/tidak ada saddle point”)

Caranya:

a. Pendekatan EV / EG (expected Gain)

b. Pendekatan EOL

c. Menentukan nilai permainan

ANALISIS MARKOVAnalisis ini tidak memberikan keputusan rekomendasi, tetapi memberikan informasi probabilita situasi keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusannya, dengan kata lain bahwa analisis markov bukan merupakan teknik optimasi, tetapi merupakan teknik deskriptif yang menghasilkan informasi probabilita.

Asumsi:

1. Probabilita baris berjumlah sama dengan 0

2. Probabilita berlaku bagi setiap siapa saja dalam system

3. Probabilita konstan sepanjang waktu

4. Merupakan kejadian-kejadian yang berdiri sendiri (independen)

Contoh: kasus