Teori Pembelajaran Piaget & Vigotsky)
-
Upload
frilisa-dliyaul-haya -
Category
Documents
-
view
45 -
download
19
description
Transcript of Teori Pembelajaran Piaget & Vigotsky)
TEORI PIAGET
TEORI VIGOTSKY
KELEMAHAN
KELEBIHAN
PENDIDIKAN FISIKA, S2UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
TEORI PERKEMBANGANPIAGET & VIGOTSKY
Oleh:Bhekti Kumorowati – 0403515003Frilisa Dliyaul Haya - 0403515007
IMPLIKASI DLM PEND.
PERSAMAAN
PERBEDAAN
KOGNITIF (BRUNER)KONSTRUKTIVISME (VIGOTSKY)
1. Membuat rangkaian pompa air otomatis.
2. Mengetahui cara kerja pompa air otomatis.
TEORI PERKEMBANGANPIAGET
KONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIF
• Bila kita berpikir, menilai, dan mencoba memahami sesuatu di sekeliling, kita telah melakukan aktivitas kognitif.
• Bila kita belajar, kita menggunakan kemampuan kognitif.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Kognitifproses-proses mental atau aktivitas pikiran dalam mencari, menemukan/mengetahui, dan memahami informasi
suatu konsep yang satu kesatuan dalam jumlah kemampuan dan kapasitas pikiran
Intelegensi/Kecerdasan
Kognitif
Intelegensi≈
TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
Konsep Teori
Ekuilibrium
Akomodasi
Asimilasi
Skema
• pola prilaku terorganisir yang digunakan seseorang untuk memikirkan dan melakukan tindakan dalam situasi tertentu.
• Contoh: anak memiliki skema untuk mengidentifikasi kuda meliputi ukuran besar, punya ekor dan berkaki empat.
Skema
• proses memasukkan informasi baru kedalam skema
• Contohnya, anak dengan cepat mengidentifikasi zebra sebagai kuda
Asimilasi
• Proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan informasi baru.
• Sudah bisa mengidentifikasi kuda dan zebra
Akomodasi
• Keseimbangan antara asimilasi dengan akomodasi.
• Anak mampu menerapkan pengetahuan dan mengubah perilakunya karena adanya pengetahuan baru.
Ekuilibrium
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
Tahap 1— Sensorimotor Stage
Mulai kelahiran hingga usia sekitar 2 tahun Gerak motorik berupa refleks Mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensor
(seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan fisik.
Kemampuan kognitif yang penting mulai muncul pada periode ini, anak mulai bereksperimen dengan lingkungan melalui prinsip trial and error
Tahap 1— Sensorimotor Stage
1. Periode 1: refleks (0 – 1 bulan)2. Periode 2: sirkuler primer/kebiasaan (1–4
bulan)3. Periode 3: sirkuler sekunder/reproduksi (4–
8 bulan)4. Periode 4: koordinasi skemata (8 – 12 bulan)5. Periode 5: sirkuler tersier (12 – 18 bulan)6. Periode 6: permulaan berpikir (18 – 24
bulan)
Tahap 2— Preoperational Stage
• Mulai umur 2-7 tahun• Reversibilitas belum terbentuk. Anak belum mampu untuk meniadakan
suatu tindakan dengan memikirkan tindakan tersebut dalam arah yang sebaliknya.
• Dicirikan dengan adanya fungsi semiotik (simbol) 2-4 tahun.a. Imitasi tak langsung membuat imitasi yang secara tidak langsung dari
bendanya sendiri. Contoh: anak bermain kue-kuean sendiri, pasar-pasaran.b. Permainan simbolis dapat merupakan ungkapan diri anak. Contoh: mobil-
mobilan dengan balok-balok kecil.c. Menggambar. Anak dapat menggambar realistis tetapi tidak proporsional.
Contoh: gambar rumah dan pepohonan tegak lurus di lereng pegunungan.d. Mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris: bulat, bundar, persegie. Bahasa ucapan. Anak mulai menggunakan suara sebagai representasi
benda atau kejadian.
Tahap 2— Preoperational Stage
• Egosentris. Anak belum bisa melihat dari perspektif orang lain.• Pemikiran anak berkembang pesat secara bertahap ke arah
tahap konseptualisasi.• Belum bisa berpikir multidimensi.
Tahap 3—Concrete Operational Stage
• Mulai umur 7-11 tahun• Berpikir decentering, seriasi, klasifikasi, kesimpulan
probalistis.• Tidak lagi egosentris.• Masih terbatas pada hal-hal konkret.• Belum dpt memecahkan persoalan yang abstrak.
Tahap 4—Formal Operational Stage
• Umur 11- beranjak dewasa• Individu bergerak melampaui
penalaran tentang pengalaman konkret dan masuk berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis dan logis
• Dapat memikirkan dan membayangkan konsep-konsep yang tidak berhubungan dengan realistas konkret
• Pada stadium ini anak sudah mampu berpikir secara operasional formal/ abstract thinking
Implikasi dalam Pembelajaran
• Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya.
• Digunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir siswa.• Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang
penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Di dalam kelas, siswa-siswa hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.
• Sebaiknya memberikan peluang agar siswa belajar sesuai tahap.
KELEBIHAN TEORI PIAGET1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang
dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
KELEMAHAN TEORI PIAGET
1. Adanya ketidaksesuaian teori Piaget dengan hasil penelitian beberapa ahli terhadap kemampuan kognitif anak oleh McGarrigle dan Donalson (1974), Balillargeon dan De Vos (1991), Bradmetz (1999)
2. Teori Piaget tidak mampu menjelaskan struktur, proses dan fungsi kognitif dengan jelas.
3. Dari segi metode klinis yang digunakan dalam penelitian Piaget di mana penelitian dengan metode klinis sulit untuk diulang. Jadi, kesahihannya adalah diragukan
TEORI PERKEMBANGANVIGOTSKY
PENDAPAT VIGOTSKY TENTANG PIAGET
• Vigotsky setuju dengan Piaget : perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda – beda.
• Vigotsky tidak setuju dengan Piaget: anak menjelajah dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri. Vigotsky mendekati permasalahan perkembangan anak dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari sisi sosio-kultural anak
PERBEDAANPIAGET VS VYGOTSKY
PIAGET VIGOTSKY
pentahapan kognitif anak berdasarkan umur yang kaku
dalam setiap tahapan itu terdapat perbedaan kemampuan anak
Piaget menjelaskan proses perkembangan kognitif sejalan dengan
kemajuan anak-anak, dan dia menggambarkan bahwa anak-anak mampu melakukan sesuatu sendiri
mencari pengertian bagaimana anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan
menekankan pada perkembangan kognitif anak sebagai manusia individu
yang mandiri
mementingkan perkembangan kognitif anak sebagai makhluk sosial, dan merupakan bagian integral dari masyarakat.
PERBEDAANPIAGET VS VYGOTSKY
PIAGET VIGOTSKY
bahasa baru tampil ketika anak sudah
mencapai tahap perkembangan
yang cukup maju
bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah
PANDANGAN TEORI VIGOTSKY1. Bahasa: bagi Vigotsky, bahasa berkembang
dari interaksi sosial dengan orang lain. Awalnya bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi oleh anak – anak, akan tetapi selanjutnya bahasa digunakan anak untuk membantu memecahkan masalah.
2. Orang dewasa: meskipun pada akhirna anak – anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari – hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, Vigotsky mengajukan teori ZPD (Zone of Proximal Development)
PERBEDAANPIAGET VS VYGOTSKY
PIAGET VIGOTSKY
menamai potensi diri anak sebagai
skemata
mengajukan teori yang dikenal dengan istilah Zone of Proximal Development (ZPD) yang merupakan dimensi sosio-kultural yang penting sebagai dimensi psikologis
ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)
Perkembangan Potensial
ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)
PERBEDAANPIAGET VS VYGOTSKY
PIAGET VIGOTSKY
sangat terkait dengan proses
dasar-dasar biologis manusia
perkembangan kognitif sangat terkait dengan proses dasar-dasar biologis manusia yang banyak kemiripannya dengan binatang, tetapi masih ada psikologis tinggi seperti pada setiap anak lahir dengan membawa rentangan kemampuan, persepsi, dan perhatian dalam konteks sosial dan pendidikan akan tertransformasikan
KONSEP SCAFFOLDING• Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan
oleh seorang ahli psikologi perkembangan-kognitif masa kini, Jerome Bruner, yakni suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya melalui peran dari orang dewasa dan teman sebaya
• Orang dewasa, yaitu guru melakukan pendampingan secara aktif meskipun anak telah dilibatkan dalam pembelajaran aktif
• Teman sebaya, yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal pelajaran. Satu anak bisa melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan – kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang tepat.
KELEBIHAN TEORI VIGOTSKY
1. Berpikir. Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berpikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan.
2. Paham. Oleh kerana murid terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan boleh mengaplikasikannya dalam semua situasi.
3. Oleh karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan mengingat lebih lama semua konsep yang telah mereka pelajari. Melalui pendekatan ini murid membina sendiri kepahaman mereka. Dengan ini, mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
4. Kemahiran sosial. Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru.
5. Senang. Oleh karena mereka terlibat secara terus-menerus, mereka paham, ingat , yakin, dan berinteraksi dengan sehat, maka mereka akan merasa lebih senang belajar dalam membina pengetahuan baru.
KELEMAHAN TEORI PIAGET
1. Campur tangan guru hanya sedikit. 2. Siswa hanya mendapatkan konsep-konsep
dasar dari materi pembelajaran sehingga mereka harus mampu untuk mengembangkannya sendiri.
3. Pemberian teori dianggap kurang penting.
Implikasi dalam Pembelajaran
1. Menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efekif dalam masng-masing zone of proximal development mereka.
2. Pendekatan Vygotsky dalam menekankan scaffolding.
3. Seleksi Masuk Unnes Jalur Prestasi4. Program Eskalasi5. Program Akselerasi
PERSAMAANPIAGET VS VYGOTSKY
1.Piaget dan Vygotsky merupakan dua tokoh utama konstruktivisme. Kedua tokoh ini memandang bahwa peningkatan pengetahuan merupakan hasil konstruksi pembelajaran dari pembelajar
2.Bahwa belajar bukan semata pengaruh dari luar, tetapi ada juga kekuatan atau potensi dari dalam individu yang belajar
3.Dalam telaahnya Vygotsky atas tahun-tahun pertama masa kanak-kanak, ia membahas “pikiran non-linguistik”. Hal ini hamper mirip dengan Piaget yang menyatakan tentang “aktivitas sensomotorik” juga terjadi pada masa kanak-kanak
TERIMA KASIH