Teori Motivasi Abraham Maslow

6
Teori Motivasi Abraham Maslow: Hirarki Kebutuhan Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda- beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut: 1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya. 2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. 3. Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan. 4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki paling bawah tidak harus dipenuhi sebagian sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Sebagai misal seorang yang lapar atau 1

description

motivasi

Transcript of Teori Motivasi Abraham Maslow

Page 1: Teori Motivasi Abraham Maslow

Teori Motivasi Abraham Maslow: Hirarki Kebutuhan

Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia

menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang

berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak

lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha

memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia

menjadi sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.

2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.

3. Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.

4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.

Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki paling bawah

tidak harus dipenuhi sebagian sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki

kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Sebagai misal seorang yang lapar atau seorang

yang secara fisik dalam bahaya tidak begitu menghiraukan untuk mempertahankan

konsep diri positif (gambaran terhadap diri sendiri sebagai orang baik) dibandingkan

untuk mendapatkan makanan atau keamanan; namun begitu, orang yang tidak lagi lapar

atau tidak lagi dicekam rasa takut, kebutuhan akan harga diri menjadi penting. Maslow

kemudian menyempurnakan modelnya untuk memasukkan tingkat penghargaan antara

kebutuhan dan aktualisasi diri: kebutuhan untuk pengetahuan dan estetika.

Implikasi bagi Manajemen

1

Page 2: Teori Motivasi Abraham Maslow

Jika teori Maslow berpendapat, ada beberapa implikasi penting bagi managemen. Ada

peluang untuk memotivasi karyawan melalui gaya manajemen, pekerjaan desain, acara

perusahaan, dan paket kompensasi, beberapa contoh yang berikut:

Kebutuhan fisiologis: Menyediakan istirahat makan siang, istirahat, dan upah yang

cukup untuk membeli kebutuhan pokok kehidupan.

Kebutuhan keamanan: Menyediakan lingkungan kerja yang aman, tunjangan

pensiun, dan keamanan kerja.

Kebutuhan sosial : Buat rasa komunitas melalui proyek-proyek berbasis tim dan

kegiatan sosial.

Kebutuhan akan penghargaan : Mengenali prestasi untuk membuat karyawan

merasa dihargai dan dihargai. Pekerjaan menawarkan judul yang menyampaikan

pentingnya posisi.

Aktualisasi diri: Menyediakan karyawan sebuah tantangan dan kesempatan untuk

mencapai potensi penuh mereka karier.

Akan tetapi teori maslow ini sesungguhnya bersifat subjetif, tergantung pada setiap

individunya, ada dimana menurut seseorang bahwa individu A tersebut belum mencapai

aktualisasi diri akan tetapi justru malah individu A tersebut merasa dirinya telah

mencapai aktualisasi diri. Hal itu terjadi karena penilaian kepuasan akan kebutuhan itu

hanya bisa dinilai oleh individu sendiri – sndiri yang bersangkutan dan sifatnya sangat

subjektif dan tidak dapat dinilai dengan orang lain.

Contohnya seperti seorang pelukis ternama Picasso, semasa hidupnya jadi pelukis dia

tidak pernah dihargai karya – karyanya oleh orang lain hingga ketika Ia meninggal baru

lah karyanya diakui dan dihargai. Akan tetapi mengapa Ia masih terus berkarya dan

melukis karena baginya semua telah dia dapat, walaupun kehidupannya pas- pasan dalam

hal fisiologis, tapi baginya itu sudah lebih dari cukup dan kebutuhan rasa aman pun

terpenuhi dan kebutuhan akan cinta kasih telah Ia dapatkan begitu pula dengan

2

Page 3: Teori Motivasi Abraham Maslow

penghargaan, walaupun orang lain tidak menghargai karyanya akan tetapi sudah terdapat

kepuasan didalam dirinya tentang karya – karyanya maka walaupun orang lain tidak

menghargai itu tidak berdampak baginya. Karena kembali lagi bahwa kepuasan

seseorang tidak ditentukan dari penilaian orang lain akan tetapi dari dalam diri individu

tersebut, karena memang kebutuhan dan kepuasan seseorang memang bersifat subjektif

Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb (jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi tentang motivasi dan management skills, silakan klik DISINI).

• Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah). Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.

• Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs) Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.

• Kebutuhan sosial (Social Needs).Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.

• Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya se¬seorang serta prestise yang ditampilkannya.

• Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.

Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan

3

Page 4: Teori Motivasi Abraham Maslow

sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran organisasi

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow / Abraham Maslow - Ilmu EkonomiTue, 23/05/2006 - 10:56pm — godam64

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.

Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan FisiologisContohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan KeselamatanContoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan SosialMisalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan PenghargaanContoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi DiriAdalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya

4