Teori medan analisis vektor

25
Bab 1 Analisis Vektor

Transcript of Teori medan analisis vektor

Page 1: Teori medan   analisis vektor

Bab 1

Analisis Vektor

Page 2: Teori medan   analisis vektor

Introducing Nama : Sitti Nurrahmi, S.Si, M.ScPanggilan : RahmiTTL : Palu, 21 November 1988S1 : 2006 – 2011 FMIPA Jurusan Fisika UNTAD,

KBK Fisika Material dan Energi.S2 : 2012 – 2015 (Januari) FMIPA Jurusan Fisika

UGM Yogyakarta, KBK Fisika Material dan Instrumentasi.

CP : 085241406390Any questions??

Introducing

Page 3: Teori medan   analisis vektor

Kontrak Perkuliahan Kontrak Perkuliahan :

UTS 35 % UAS 35 %Tugas 20 %Kehadiran 10 %

Kontrak Perkuliahan

Page 4: Teori medan   analisis vektor

Notasi Vektor Vektor A dapat dituliskan dalam bentuk komponen-komponen

vektor satuan sebagai

A = Axax + Ayay + Azaz

Dalam bentuk komponen-komponennya, magnituda vektor A didefinisikan sebagai

|A| =A=

Vektor satuan sepanjang arah A diberikan oleh

222 AzAyAx ++

'|| A

A

A

AaA ==

Page 5: Teori medan   analisis vektor

Notasi Vektor Vektor A dapat dituliskan dalam bentuk komponen-komponen

vektor satuan sebagai

A = Axax + Ayay + Azaz

Dalam bentuk komponen-komponennya, magnituda vektor A didefinisikan sebagai

|A| =A=

Vektor satuan sepanjang arah A diberikan oleh

222 AzAyAx ++

'|| A

A

A

AaA ==

Page 6: Teori medan   analisis vektor

Vektor dapat dijumlahkan dan juga dikurangkan

Aljabar Vektor

A ± B = (Axax + Ayay + Azaz) ± (Bxax + Byay + Bzaz)

= (Ax±Bx)ax + (Ay ± By)ay + (Az ± Bz)azSifat-sifat asosiatif, distributif, dan komutatif

berlakudalam aljabar vektor

C = A+B=B+A

×A + (B + C) = (A + B) + C×k(A + B) = kA + kB, (kl + k2)A = kIA + k2A×A+B = B+A

A+(B+C) = (A+B)+C

Komutatif

Assosiatif

Page 7: Teori medan   analisis vektor

B

Komutatif & AssosiatifContoh : C= A+B=B+AKomunikatif

Contoh : D = A+(B+C) = (A+B)+CAssosiatif

BA A

B

C

C

C

A

B+C

D=A+(B+C)

A+B

D=(A+B)+C

A

C

Page 8: Teori medan   analisis vektor

Hasil perkalian vektor dengan skalar adalah vektor Besar perkalian vektor dengan skalar adalah kelipatan a (skalar)

dari nilai vektor asli Arah vektor yang dihasilkan adalah sama dengan arah vektor asal

bila a > 0, dan berlawanan dengan arah vektor asal bila a < 0 Perkalian vektor dengan skalar memenuhi hukum distributif , yaitu

a (A +B ) = aA + aB

Perkalian Vektor dengan Skalar

Contoh :

B = aA a<0,B berlawanan A

B = aAa > 0,B searah A

Page 9: Teori medan   analisis vektor

A • B = AB cos θ (dibaca sebagai "A titik B")

Hasil perkalian titik atau dot product adalah besaran skalar

Perkalian titik adalah komutatif

Perkalian titik adalah distributif

Perkalian titik memenuhi perkalian skalar

A.(B+C) = A.B + A.C

θcos. BABA =

Perkalian Titik (Dot) Dua Vektor

A.B = B.A

A • kB = k(A •B)

θcosBAC =

A • B = AxBx + AyBy + AzBz

di mana θ adalah sudut antara A dan B yang lebih kecil. Dalam bentuk komponen, perkalian titik adalah sama dengan

Contoh :

Page 10: Teori medan   analisis vektor

Hasil perkalian silang atau cross product adalah besaran vektor yang arah nya tegak lurus kedua vektor asal dengan aturan tangan kanan.

Perkalian silang tidak memenuhi hukum komutatif Perkalian silang adalah distributif

θsinBAAXBC ==

θsinBAAXBC ==

θ = sudut antara A dan B yang lebih kecil.an = Vektor satuan adalah normal terhadap bidang datar A dan

BHasil perkalian silang memenuhi aturan tangan kanan / putaran skrup

Perkalian Silang Dua Buah Vektor

AX(B+C) = AXB + AXC

AXB = -BXA

Contoh :

Page 11: Teori medan   analisis vektor

Perluasan perkalian silang dalam bentuk komponen-komponen vektor akan menghasilkan,

A x B = (Axax + Ayay + Azaz) x (Bxax + Byay + Bzaz)

= (AYBZ – AzBz)ax + (AzBx - AxBz)ay + (AxBy – AyBx)az

Jika A = 2ax + 4ay – 3aZ dan B = ax – ay, carilah A • B dan A x B !

Penyelesaian!

2)0)(3()1)(4()1)(2( −=−+−+=•BA

azayax

azayax

BA 633

011

342 −−−=−

−=×

Contoh :

Page 12: Teori medan   analisis vektor

1. Diberikan vektor A = 2i + 4j dan B = 6j – 4k. Carilah sudut

terkecil antara vektor A dan vektor B menggunakan (a)

perkalian titik, (b) perkalian silang.

Tugas

Page 13: Teori medan   analisis vektor

• Koordinat cartesian tidak cukup !!!• Terdapat beberapa kasus yang akan lebih mudah

penyelesaiannya dengan menggunakan koordinat tabung dan bola

• Sebagai contoh, persoalan kabel yang menggunakan koordinat silindris dan persoalan antena yang memiliki penyelesaian menggunakan koordinat bola.

• Ilustrasi :• Titik P digambarkan dalam 3 buah koordinat• Koordinat cartesian = (x, y, z)• koordinat silindris = (r, φ, z )• koordinat bola = (r,θ,φ)

Sistem koordinat

Page 14: Teori medan   analisis vektor

φ

Pendefinisian Variabel-Variabel Koordinat dalam Tiga Buah

Sistem Koordinat

Bentuk komponen dari sebuah vektor dalam ketiga sistem koordinat : A = Axax + Ayay + Azaz (Cartesian)A = Arar + Aφaφ + Azaz (Silindris)A = Arar + Aθaθ + Aφaφ(Bola)

Z

Y

Xx

y

z

A (x, y, z)

Z

X

z

Yr

Z

X

z

φ

Y

r

φA (r, φ, z)A (r, φ , z) A (r, φ ,θ)

Page 15: Teori medan   analisis vektor

.Bidang-bidang Permukaan

Nilai Konstan untukTiga sistem Koordinat

Page 16: Teori medan   analisis vektor

Arah vektor satuan untuk tiga sistem koordinat

Masing-masing vektor satuan adalah normal terhadap bidang permukaan koordinatnya dan memiliki arah di mana koordinatnya bertambah.

Semua sistem merupakan sistem tangan kanan:ax x aY = aZ ar x aφ = az ar x aθ = aφ

Page 17: Teori medan   analisis vektor

Koordinat cartesian – koordinat silinder

Transformasi skalar antar sistem koordinat

vektor dalam Cartesian :

A = Axax + Ayay + Azaz

Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z;

vektor dalam Silinder :

zazAaArarAA ++=

φφ

Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, θ dan z;

Page 18: Teori medan   analisis vektor

Untuk mendapatkan komponen sebuah vektor, kita ingat pada pembahasan perkalian titik yang menyatakan bahwa komponennya dapat dicari dengan mengambil perkalian titik

ar a az

ax. cos -sin 0

ay. sin cos 0

az. 0 0 1

φφ φ

φ

Ar = (Axax + Ayay + Azaz) • ar

AΦ = (Axax + Ayay + Azaz)• aΦ

Az = (Axax + Ayay + Azaz) • az

Page 19: Teori medan   analisis vektor

Transformasi skalar antar sistem koordinat

Koordinat cartesian – koordinat bola

vektor dalam Cartesian :

A = Axax + Ayay + Azaz

Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z;

vektor dalam Silinder :

θθφφ aAaArarAA ++=

Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, θ dan z;

Page 20: Teori medan   analisis vektor

Dengan cara yang sama …

ar a az

ax. Sin θ Cos Cos θ Cos -Sin

ay. Cos θ Sin Cos

az. Cos θ -Sin θ 0

φφ

φ φφ φ

Ar = (Axax + Ayay + Azaz) • ar

A = (Axax + Ayay + Azaz)• a φφ

A θ = (Axax + Ayay + Azaz) • a θ

Sin θ sin

φφ

Page 21: Teori medan   analisis vektor

Diferensial volume pada tiga sistem koordinat

Sebagai contoh, dalam koordinat bola, elemen diferensial permukaan yang tegak terhadap ar adalah,

dS = (r dθ)(r sin θdφ) = r2 sin θdφElemen diferensial garis, dl, adalah diagonal melalui P.Jadi,

dl2 = dx2 + dy2 + dz2 (Cartesian) d12 = dr2 + r2dφ2 + dz2 (Silindris)d12 = dr2 + r2dθ2 + r2 sin2 θ dφ2 (Bola)

Page 22: Teori medan   analisis vektor

Carilah vektor C yang memiliki arah dari M(x1, y1, z1) ke N(x2, y2, z2)!Berapakah magnituda dari vektor ini dan vektor satuan arahnya?

Penyelesaian :Koordinat-koordinat titik M dan N digunakan untuk menuliskan posisi dari kedua vektor A dan B pada Gambar 1-6.Selanjutnya.

C = B – A = (x2 – x1)ax + (y2 – y1)ay + (z2 – z1)az

Magnituda C adalah

Vektor satuannya adalah

212

212

212 )()()(|| zzyyxxCC −+−+−==

212

212

212

121212

)()()(

)()()(

zzyyxx

azzayyaxx

C

Ca zyxC

−+−+−

−+−+−==

Soal-soal dan PenyelesaiannyaSoal 1

Page 23: Teori medan   analisis vektor

Hitunglah jarak antara (5,3π/2,0) dan (5,π/2,10) dalam koordinatsilindris!

Penyelesaian :Pertama carilah posisi Cartesian dari vektor A dan b

Panda gambar diperoleh :A = -5ay, B = 5ay + 10az

Soal 2

Selanjutnya, B – A = 10ay + 10az, dan jarak ekuivalen antara kedua titik

210|| =− AB

Page 24: Teori medan   analisis vektor

Diberikan A = (y – 1 )ax+2xay, carilah vektor pada (2,2,1) dan proyeksinya pada vektor B = 5ax – ay + 2az!

Penyelesaian :A = (2 – 1)ax + 2(2)ay = ax + 4ay. Seperti ditunjukkan pada Gambar, proyeksi sebuah vektor pada vektor kedua dapat diperoleh dengan menyatakan vektor satuan yang searah dengan vektor kedua serta mengambil perkalian titiknya.

Proyeksi A pada B = || B

BAaA B

•=•A

BaB

Proyeksi A pada B

Jadi pada (2,2,1)Proyeksi A pada B =

30

1

)2()1()5(

)2)(0()1)(4()5)(1(

|| 222=

+−+

+−+=•=•

B

BAaA B

Soal 3

Page 25: Teori medan   analisis vektor

Gunakanlah sistem koordinat bola untuk memperoleh luas area dari sebuah lembaran tipis α θ β pada selubung bola dengan jari-jari r = r θ ( Gambar 1-9). Berapakah luas area yang diperoleh jika α = 0 dan β = π?

Penyelesaian :Diferensial elemen permukaan adalah[ lihat Gambar diferensial volume pada tiga sistem koordinat Bola ] dS = r02 sin θ dθ dφ

Selanjutnya,

∫∫ −==πβ

α

βαπφθθ2

0

20

20 )cos(cos2sin rddrA

sehingga saat α = 0 dan β = π, A = 4πr02, yang merupakan luas permukaan bola.

Soal 4