Teori kebudayaan

8
Teori-teori kebudayaan di Indonesia Teori evolusi kebudayaan, terutama teori evolusi keluarga dari JJ. Bechofen, juga diterapkan terhadap aneka warna kebudayaan Indonesia oleh ahli Antropologi Belanda G.A Wilken (1847- 1891). Karangan-karangannya yang pertama sudah terbit sewaktu ia menjabat sebagai pegawai pangreh praja, yaitu mengenai sewa tanah dan mengenai adat pemberian nama di Minahasa (Wiklken 1873-1875), karangan etnoigrafi singkat dari pulau Baru(1875-a), tepi juga karangan-karangan teori tentang evolusi perkawinan dan keluarga berjudul Over de primitive Vormen van het huwelijk en de Oosprong van het Gezin (1880- 1881), dalam karangannya yang terakhir ia menerangkan tingkat-tingkat evolusi bechofen mengenai promiskuitas, matriathhat, patriarkhat, dan keluarga parental yang terurai di atas, dengan banyak bahan contoh yang di ambil terutama dari Indonesia. Krangannya sesudah itu pada umumnya bersifat teori dan berpusat pada bahan-bahan etnogafi yang luas dari daerah kebudayan Indonesia. Dengan demikian ia merumuskan tentang sejumlah ilmu kebudayaan dan kemasyrakatannya, misalnya tentang teknomini (Wilken 1875), tentang hakekat maskawin, yang menurut Wilken pada mulanya merupakan alat untuk mengandakan perdamaian antara pengantin pria dan keluaga penganti wanita setelah melakukan kawin lari.

Transcript of Teori kebudayaan

Page 1: Teori kebudayaan

Teori-teori kebudayaan di Indonesia

Teori evolusi kebudayaan, terutama teori evolusi keluarga dari JJ. Bechofen, juga

diterapkan terhadap aneka warna kebudayaan Indonesia oleh ahli Antropologi Belanda

G.A Wilken (1847- 1891). Karangan-karangannya yang pertama sudah terbit sewaktu ia

menjabat sebagai pegawai pangreh praja, yaitu mengenai sewa tanah dan mengenai adat

pemberian nama di Minahasa (Wiklken 1873-1875), karangan etnoigrafi singkat dari

pulau Baru(1875-a), tepi juga karangan-karangan teori tentang evolusi perkawinan dan

keluarga berjudul Over de primitive Vormen van het huwelijk en de Oosprong van het

Gezin (1880-1881), dalam karangannya yang terakhir ia menerangkan tingkat-tingkat

evolusi bechofen mengenai promiskuitas, matriathhat, patriarkhat, dan keluarga parental

yang terurai di atas, dengan banyak bahan contoh yang di ambil terutama dari Indonesia.

Krangannya sesudah itu pada umumnya bersifat teori dan berpusat pada bahan-

bahan etnogafi yang luas dari daerah kebudayan Indonesia. Dengan demikian ia

merumuskan tentang sejumlah ilmu kebudayaan dan kemasyrakatannya, misalnya

tentang teknomini (Wilken 1875), tentang hakekat maskawin, yang menurut Wilken pada

mulanya merupakan alat untuk mengandakan perdamaian antara pengantin pria dan

keluaga penganti wanita setelah melakukan kawin lari.

Page 2: Teori kebudayaan

Teori evolusi kebudayaan L.H Mogan

Lewis H. Mogan (1818-1881) mula-mula adalah sorang ahli hukum yang lama

tinggal di suku indian Iroquois didaerarah ulu sungai St. Lawrence dan isebelah selatan

sungai-sungai Ontario dan Erie ( negara bagian New York )sebagai pengaca orang-orang

indian dalam soal-soal mengeni tanah. Dengan demikian ia mendapat mendapat

pengetahunan tentang kebudayan orang-orang Indian.karangan etnografinya yang

pertama terbit dalam tuhun 1851, berjudul league of the Ho-de-no-Sau-nie or Iroquois.

Karangan-karangan nya tentang seorang Iroquis tyerutama terpusat kepada soal-soal

susunan kemasyarakatan dan sistem kekerabatan, dan dalam hal ini Mogan telah

menyumbangkan yang terbesarkepda ilmu antropologi pada umumnya. Dalam

memperhatikan sistem kekerabatab itu mogan Mogan mendapatkan cara untuk mengupas

sistem kekerabatan dari semua suku bangsa di dunia yang jumlahnya beri-ribu itu, yang

masing-msing sangat berbeda bentuknya. Didasarkan gejala kesejajaran yang seringkali

ada di antara sistem istilah kekerabatan (system of kinshipterminilogi) dan kekerabatan

(kiship system).

Menunjukan banyak banyak indifidu , yaitu Ayah, semua keluaga ayah, dan dan

semua keluaga ibu. Menunjukan seorang individu saja yaitu ayah. Bahwa ayah dan

saudara ayah dalam sistem Iroquis itu disebut dengan satu istilah disebabkan karena sikap

orang, dan juga mungkin hak-hak dan kewajiban orang tehadap ayah itu sama.

Sebaliknya bahwa ayah dan saudara ayah disebut dengan sebutan yang berlainan,

disebabkan karena sikap, hak-hak dan kewajiban terhadap ayah dan saudara pria itu

berbeda pula. Karena hasilnya rupa-rupanya memuaskan, maka Morgan menyabarkan

angket itu di luar Amerika serikat pada berbagai suku bangsa lain di dunia melalui

lembaga Smithsonian Institute, antara lain karna ia mempunyai hubungan dan pengaruh

yang luas, dan ia berhasil mengumpulkan seratus tiga pulu sembilan istilah kekerabatan

yang berasal dari seluruh dunia.

Menurut Morgan, masyarakat dari semua bangsa di dunia sudah tapi

menyelesaikan proses evolusi melalui delapan tingkat evolusi sebagai berikut :

Page 3: Teori kebudayaan

1. Zaman Liar Tua, yaitu zaman sejak adanya manusia sampaiemukan api, dalam

zaman ini manusia hidup dari meramu, mencari akar-akar dan tumbuhan-tumbuha

liar.

2. Zaman Liar Madia, yaitu zaman sejak menemukan api, sampai ia menemukan

senjata busur panah, dalam zaman ini manusia mulai merobah hidupnya dari

meramu menjadi pencari ikan disungai-sungai atau menjadi pemburu.

3. Zaman Liar Muda,yaiu zaman sejak manusia mengenal busur panah, mendapat

kepandaian membuat barang-barang tembikar , padan zama nin mat pemcarian

nya masih pemburu.

4. Zaman Barbar Tua, yaitu zaman sejak manusia menemukan kepandaian

membuat tembikar sampai ia mulai berternak atau bercocok tanan.

5. Zaman Barbar Madya, yaitu zaman sejak manusia berternak dan bercocok tanam

sampai ia pandai membuat benda-benda dari logam.

6. Zaman Barbar Muda, yaitu zaman sejak menemukan kepandaian membuat benda-

benda dari logam, sampai ia mengenal tulisan.

7. Zaman peradapan purba.

8. Zaman Peradapan Masakini.

Teori Morgan dapat acaman yang sangat keras dari para ahli Antropologi dari negara

Inggris dan Amerika Serikat pada awal abd ke-20 ini, dan walaupun demikian ia seorang

warga Amerika yang mempunyai ilmu pengetahuan yang luas mengenai kehidupan

masyarakat dan kebudayaan Indian penduduk pribumi Amerika, ia tidak dianggap

sebagai pendekar ilmu Antropologi Amerika. Teori Morgan menjadi terkenal dikalangan

cendikiawan komunis berkat F. Engels, yang sebagai pengarang yang bergaya lancar,

telah befungsi membuat populer gagasan-gagasan Marx yang sering terlalu ilmiah

sifatnya itu. Ia pernah membuat buku kecil asal mula dan evolusi keluaga, hukum waris,

hak milik pribadi, dan organisasi negara dan buku yang berjudul der insprung derm

familie, des prifatseigenthums und der Staats (1884 ) itu, yang ditulis dengan gaya bahasa

yang sangat ancar daneanak dibaca, sebenasny tidak lain dari ikhtiar dari gagasan-

gagasan Morgan mengenai soal-soal yang sama dalam buku nya Acient Sosiety (1877).

Teori Evolusi Religi E.B. Tylor

Page 4: Teori kebudayaan

Edward B. Tylor (1832-2927) adalah orang Inggris yang mula-mula mendapatkan

pendaidikan dalam kesusateraan san nperdapan yunani dan rum klasik, dan baru

kemudian tertarik dengan ilmu arkeologi. Sebagai orang yang dianggap memiliki

kemahiran ilmu arkeologi, dalam tahun 1856 ia turut dengan suatu exspedisi, Inggris

untuk menggali benda-benda arkeologi di mexiko.dari karangan-karangan itu, terutam

dari yang tebalnya dua jilid berjudul Resekches into the Early History of Mankind (1871),

tampak pendirianya cara penganut cara berfikir Evolusionisme. Menurut uraian sendiri,

seorang ahli antropologi bertujuan mempelajari sebanyak mungkin kebudayaan beraneka

ragam di dunia, mencari unsur-unsur yang sama dalam kebudayaan itu, dan kemudian

mengklaskannya berdasar unsur-unsur persaman itu sedemikian rupa, kemudian nampak

seajarah evolusi kebudayaan manusia itu dari satu tinggkat ke tingkat yang lain.

Asl mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa. Kesadaran akan

faham jiwa itu di sebabkan karena dua hal, yaitu :

1. Perbedaan yang tampak terhadap manusia antara hal-hal yang hidup dan hal-hal

yang mati. Artinya hidup, suatu organismae pda satu saat bergerak-gerak, artinya

hidup, tetapi tidak lama kemudian organisme itu tidak bergerak lagi. Artinya mati.

Maka manusia sadar akan kekuatan yang menyababkan gerak itu, yaitu jiwa.

2. Perisiwa Mimpi. Dalam mimpi manusia melihat dirinya berada di tempat-tempat

lain (bukan ditempat ia sedang tidur). Maka manusia mulai membedakan antara

tubuh jasmaninya yang ada ditempat tidur, dan suatu yang lain pada dirinya yang

pergi ke tempat-tempat lain. Bagian lain itulah.

Sifat abstrak dari jiwa itu menimbulkan keyakinan pada manusia bahwa jiwa tetap

hidup langsung, lepas dari jasmaninya.Alam semesta penuh dengan jiwa-jiwa yang

merdeka itu, yang oleh Tylor tidak disebut soul, atau jiwa lagi, tetapi diserbut

spirit9makluk alus atau roh). Dengan demikian piukiran manusia telah

mentranformasikan kesadarannya akan adanya jiwa menjadi keyakinan kepada mahluk-

mahluk hulus. Pada tingkat tertua dalam evolusi religi, manusia percaya bahwa makluk-

makluk halus itu yang menempati alam sekeliling tempat tinggalnya.

Teori J.G. Frazer mengenai ilmu Gaib dan Religi

Page 5: Teori kebudayaan

J.G. Frazer (1854-1941) adalah ahli fulklor Inggris yang juga banyak meggunakan

bahan etnokrafi dalam karya-karyanya, dan yang karena itu dapat kita anggap juga salah

seorang tokohilmu antropologi. Diantara karangannya mengenai fulklor yang tidak

terbilang banyaknya ada dua buah yang penting, yang mengandung asal mula dan evoludi

ilmu gaib dan religi. Yaitu totemism and Exsogami (1910) uang terdiri dari empat jilid,

dan karya rasa yang berjudul The Golden Bough 1911-1913), yang terdiri dari dua belas

bab.

Teori Frazer mengenai asal-mula limu gaib dan religi itu dapat diringakas sebagai

berikut : manusia memecahkan soal-soal hidupnya dengan akal dan sistem

pengetahuannya, tetapi akal dan sistem pengetahuan itu ada batasnya. Soal-soal hidap

yang tidak dapat di pecahkan dengan akal dipecahkannya dengan megic,alam gaib.

Menurut Frazer, megic adalah semua tindakan manusia (abstensi dari tindakan ) untuk

mencapai suatu maksud melalui kekuatan yang ada di dalam alam, serta seluruh komplek

anggapan yang ada di belakang nya. Mencari hubungan dengan makluk-makluk halus itu

timbulah religi.

Ilmu gaip ialah segala sistem tingkah laku dan sikap manusia untuk mencapai

duatu maksut dengan menguasai dan mempergunakan kekuatan-kekuatan dan kaidah –

kaidah gaip yang ada di dalam alam. Sebaliknya religi adalah segala sistem tingkah laku

manusia untuk mencapai suatu maksud dengan cara menyadarkan diri kepada kemuan

dankekuasan kepada makluk halus seperti roh-roh, dewa-dewa sebagainya, yang

menempati alam.