TEORI EVOLUSI

12
Handout Teori Evolusi Molekuler Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evaluasi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendiskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi Materi Pokok : kecenderungan baru teori evolusi dan implikasinya terhadap kehidupan masyarakat. Eksplorasi Semua orang di dunia yang pernah merasakan bangku sekolah atau hanya mengetahui lewat buku pelajaran, artikel, majalah, dan lainnya. Pasti pernah mendengar yang namanya Teori Evolusi, yaitu suatu teori yang berkaitan dengan ilmu kehidupan. Pencetus teori tersebut adalah Charles Robert Darwin yang berasal dari Inggris di pertengahan abad ke-19. Kebanyakan masyarakat mungkin hanya mengenal Teori Evolusi sebagai salah satu dari konsep biologi dan merupakan ilmu pengetahuan netral yang tidak memberikan pengaruh apapun terhadap keseharian kehidupan manusia. Padahal yang terkandung dalam teori tersebut lebih dari sekedar konsep biologi, karena yang diajarkan dalam teori tersebut memberikan pengaruh terhadap pemikiran-pemikiran yang muncul setelah adanya teori tersebut. Teori evolusi sebagai ilmu historis yang integratif, masih banyak mempunyai banyak kelemahan, sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Pertentangan teori evolusi belum akan berakhir sampai sekarang. Kontroversi teori evolusi adalah karena teori dianggap bertentangan dengan agama. Evolusi dianggap akan mengesampingkan atau bahkan mereduksi ajaran agama. Evolusi dan agama adalah dua hal yang berbeda dalam menjelaskan tentang kehidupan. Secara filosifis kebenaran agama adalah mutak atau absolut sedangkan kebenaran evolusi adalah kebanaran ilmu yang relatif. Artinya teori evolusi belum tentu dibenarkan tanpa koreksi secara terus-menerus dan juga tidak dapat ditolak secara apriori tanpa memahami esensi evolusi.

description

teori evolusi

Transcript of TEORI EVOLUSI

Page 1: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Standar Kompetensi :

4. Memahami teori evaluasi serta implikasinya pada salingtemas.

Kompetensi Dasar :

4.3 Mendiskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi

Materi Pokok : kecenderungan baru teori evolusi dan implikasinya

terhadap kehidupan masyarakat.

Eksplorasi Semua orang di dunia yang pernah merasakan bangku sekolah atau hanya mengetahui

lewat buku pelajaran, artikel, majalah, dan lainnya. Pasti pernah mendengar yang namanya

Teori Evolusi, yaitu suatu teori yang berkaitan dengan ilmu kehidupan. Pencetus teori

tersebut adalah Charles Robert Darwin yang berasal dari Inggris di pertengahan abad ke-19.

Kebanyakan masyarakat mungkin hanya mengenal Teori Evolusi sebagai salah satu

dari konsep biologi dan merupakan ilmu pengetahuan netral yang tidak memberikan

pengaruh apapun terhadap keseharian kehidupan manusia. Padahal yang terkandung dalam

teori tersebut lebih dari sekedar konsep biologi, karena yang diajarkan dalam teori tersebut

memberikan pengaruh terhadap pemikiran-pemikiran yang muncul setelah adanya teori

tersebut.

Teori evolusi sebagai ilmu historis yang integratif, masih banyak mempunyai banyak

kelemahan, sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ahli.

Pertentangan teori evolusi belum akan berakhir sampai sekarang. Kontroversi teori evolusi

adalah karena teori dianggap bertentangan dengan agama. Evolusi dianggap akan

mengesampingkan atau bahkan mereduksi ajaran agama.

Evolusi dan agama adalah dua hal yang berbeda dalam menjelaskan tentang

kehidupan. Secara filosifis kebenaran agama adalah mutak atau absolut sedangkan kebenaran

evolusi adalah kebanaran ilmu yang relatif. Artinya teori evolusi belum tentu dibenarkan

tanpa koreksi secara terus-menerus dan juga tidak dapat ditolak secara apriori tanpa

memahami esensi evolusi.

Page 2: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Titik Persamaan dan Perbedaan baik ilmu, filsafat ataupun agama bertujuan sekurang-

kurangnya berurusan dengan hal yang sama yaitu kebenaran. Namun titik perbedaannya

terletak pada sumbernya, ilmu dan filsafat berumur pada ra‟yu (akal, budi, rasio, reason,

nous, vede, vertand, vernunft) manusia. Sedangkan agama bersumberkan pada wahyu.

Disamping itu ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset,

research), pengalaman (empiris) dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian. Filasafat

menghampiri kebenaran dengan explorasi akal budi secara radikal (mengakar); tidak merasa

terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri bernama logika. Manusia

mencari dan menemukan kebenaran dengan dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan

berbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci.

Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat

ini), kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tidak dapat dibuktikan

secara empiris, riset dan eksperimental). Baik kebenaran ilmu maupun kebenaran filsafat

kedua-duanya nisbi (relatif). Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut) karena

agama adalah wahyu yang diturunkan Allah, baik ilmu maupun filsafat dimulai dengan sikap

sanksi dan tidak percaya. Sedangkan agama dimulai dengan sikap percaya atau iman

(Anshari, 1996).

Pengenalan konsep Sejak dipopulerkan oleh Darwin satu setengah abad yang lalu, konsep evolusi telah

berkembang menjadi konsep yang kompleks. Sebagai salah satu pemikiran yang paling

mengguncang dunia, gagasan tentang evolusi mendapat tantangan hebat, di samping

penganut yang kuat. Namun bagaimanapun juga, pemahaman yang benar mengenai apa yang

dimaksud dengan evolusi, dan beberapa istilah serta konsep yang terkait, perlu sekali dimiliki

oleh siapa saja sebelum ia memutuskan untuk mengikuti atau menentangnya.

Secara umum istilah „evolusi‟ berarti A gradual process in which something changes

into a different and usually more complex or better form. Yang diterjemahkan menjadi

perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan

(sedikit demi sedikit). Dalam konteks biologi, evolusi dimaksudkan sebagai „evolusi makhluk

hidup, evolusi biologis, atau evolusi organik‟ untuk menyatakan bahwa yang mengalami

perubahan itu adalah makhluk hidup. Jadi, pada intinya dalam kata „evolusi‟ terkandung

makna proses perubahan. Dengan demikian, evolusi adalah peristiwa atau kejadian.

Page 3: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Apakah kejadian atau peristiwa itu memang benar-benar terjadi? Untuk itu diperlukan

bukti. Begitu pula dengan evolusi. Jika evolusi (proses perubahan) itu memang terjadi, apa

buktinya? Dikemukakanlah bukti-bukti evolusi yang pada dasarnya ingin menunjukkan

bahwa perubahan itu memang benar-benar terjadi.

Peristiwa evolusi tidak dapat diamati secara langsung. Apa yang dikatakan sebagai

„bukti evolusi‟ selama ini sebenarnya hanyalah bukti inferensian. Dalam hal ini, ada sejumlah

gejala atau fakta dianggap dapat membuktikan adanya evolusi karena hanya dapat dijelaskan

dengan memuaskan berdasarkan konsep evolusi. Sudah barang tentu pembuktian seperti itu

bersifat tentatif. Suatu penjelasan untuk sementara dianggap benar selama belum ada

penjelasan lain yang lebih mampu menjelaskan suatu gejala secara lebih memuaskan.

Evolusi dapat dipandang sebagai fakta dan sebagai teori. Sebagai fakta, evolusi adalah

perubahan. Teori evolusi menjelaskan mekanisme perubahan itu. Teori Darwin hanyalah

salah satu dari beberapa teori evolusi yang pernah diajukan, dan sekarang telah banyak

mengalami penyempurnaan. Menentang teori Darwin belum tentu menentang teori evolusi

karena bisa juga berarti mengajukan teori evolusi lain yang lebih baik dari teori evolusi

Darwin. Menentang teori evolusi seyogyanya dilakukan dengan memberikan penjelasan

(teori) lain yang lebih dapat diterima mengenai berbagai fakta yang selama ini diyakini

sebagai bukti evolusi atau fakta yang selama ini dapat dijelaskan berdasarkan konsep evolusi.

Teori Darwin jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang

ditemukan pada perempatan pertama abad ke-20. Perdebatan mengenai mekanisme evolusi

terus berlanjut, dan Darwin tidak dapat menjelaskan sumber variasi terwariskan yang

diseleksi oleh seleksi alam. Seperti Lamarck, ia beranggapan bahwa orang tua mewariskan

adaptasi yang diperolehnya selama hidupnya, teori yang kemudian disebut sebagai

Lamarckisme.

Pada tahun 1880-an, eksperimen August Weismann mengindikasikan bahwa

perubahan ini tidak diwariskan, dan Lamarkisme berangsur-angsur ditinggalkan. Selain itu,

Darwin tidak dapat menjelaskan bagaimana sifat-sifat diwariskan dari satu generasi ke

generasi yang lain. Pada tahun 1865, Gregor Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat-sifat

dapat diprediksi. Ketika karya Mendel ditemukan kembali pada tahun 1900-an,

ketidakcocokan atas laju evolusi yang diprediksi oleh genetikawan dan biometrikawan

meretakkan hubungan model evolusi Mendel dan Darwin.

Walaupun demikian, adalah penemuan kembali karya Gregor Mendel mengenai

genetika (yang tidak diketahui oleh Darwin dan Wallace) oleh Hugo de Vries dan lainnya

Page 4: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

pada awal 1900-an yang memberikan dorongan terhadap pemahaman bagaimana variasi

terjadi pada sifat tumbuhan dan hewan.

Seleksi alam menggunakan variasi tersebut untuk membentuk keanekaragaman sifat-

sifat adaptasi yang terpantau pada organisme hidup. Walaupun Hugo de Vries dan

genetikawan pada awalnya sangat kritis terhadap teori evolusi, penemuan kembali genetika

dan riset selanjutnya pada akhirnya memberikan dasar yang kuat terhadap evolusi, bahkan

lebih meyakinkan daripada ketika teori ini pertama kali diajukan.

Kontradiksi antara teori evolusi Darwin melalui seleksi alam dengan karya Mendel

disatukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh biologiawan evolusi seperti J.B.S. Haldane,

Sewall Wright, dan terutama Ronald Fisher, yang menyusun dasar-dasar genetika populasi.

Hasilnya adalah kombinasi evolusi melalui seleksi alam dengan pewarisan Mendel menjadi

sintesis evolusi modern. Pada tahun 1940-an, identifikasi DNA sebagai bahan genetika oleh

Oswald Avery dkk. beserta publikasi struktur DNA oleh James Watson dan Francis Crick

pada tahun 1953, memberikan dasar fisik pewarisan ini. Sejak saat itu, genetika dan biologi

molekuler menjadi inti biologi evolusioner dan telah merevolusi filogenetika. Setelah itu

seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pro kontra tentang teori

ini semakin meluas sesuai dengan ilmu dan keahlian yang didalami oleh para ilmuwan.

Beberapa kecenderungan baru teori evolusi akan dibahas di bawah ini!

A. Teori Evolusi Sintesis

Sekelompok ilmuwan yang bersikukuh mempertemukan Darwinisme dengan ilmu

genetika dengan segala cara berkumpul dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh “The

Geological Society of Amerika” atau Perkumpulan Masyarakat Geologi Amerika, pada tahun

1941. Setelah dilakukan pembicaraan panjang, mereka setuju untuk membuat penjelasan baru

tentang Darwinisme. Beberapa tahun setelah itu, beberapa ahli menghasilkan sebuah sintesis

yang merupakan hasil perpaduan dari berbagai bidang mereka menjadi sebuah teori evolusi

lain yang diperbaharui.

Para ilmuwan yang berperan serta dalam membangun teori baru ini termasuk ahli

genetika, yaitu G. Ledyard Stebbins dan Theodosius Dobzhansky, ahli ilmu hewan Ernst

Mayr dan Julian Huxley, ahli palaentologi George Gaylond Simpson dan Glenn L, serta ahli

genetika matematis Sir Ronald A. Fisher dan Sewall Wright. Mutasi adalah kerusakan yang

terjadi untuk alasan yang tidak diketahui, dalam mekanisme penurunan sifat pada makhluk

hidup. Makhluk hidup yang mengalami mutasi memperoleh bentuk yang tak lazim dan

menyimpang dari informasi genetik yang mereka warisi dari induknya.

Page 5: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Konsep “mutasi acak” diharapkan bisa menjawab pertanyaan tentang asal usul variasi

menguntungkan yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi sesuai dengan teori Darwin,

sebuah kejadian yang Darwin sendiri tidak bisa menjelaskannya, tetapi hanya mencoba

menghindarinya dengan mengacu pada teori Lamarck. Kelompok The Geological Society of

America (Perkumpulan Masyarakat Geologi Amerika) menamai teori baru ini dan membuat

rumusan dengan menambahkan gagasan mutasi pada teori seleksi alam Darwin sebagai teori

evolusi sintesis. Dalam waktu singkat teori ini menjadi dikenal dengan nama neo-

Darwinisme. Namun, terdapat sebuah masalah besar. Memang benar bahwa mutasi

mengubah informasi genetik makhluk hidup, tetapi perubahan ini selalu terjadi dengan

dampak merugikan bagi makhluk hidup bersangkutan.

Semua mutasi yang teramati menghasilkan makhluk yang cacat dan lemah, atau

berpenyakit dan kadang membawa kematian pada makhluk tersebut. Oleh karena itu, dalam

upaya untuk mendapatkan contoh mutasimutasi menguntungkan yang memperbaiki informasi

genetika pada makhluk hidup neo-Darwinisme melakukan banyak percobaan dan

pengamatan. Selama puluhan tahun, mereka melakukan percobaan mutasi pada lalat buah dan

berbagai spesies lainnya. Namun, tak satu pun dari percobaan ini memperlihatkan mutasi

yang memperbaiki informasi genetik pada makhluk hidup.

Menurut para penganut neo-Darwinisme, saat ini permasalahan mutasi masih menjadi

kebuntuan besar bagi Darwinisme. Meskipun teori seleksi alam menganggap mutasi sebagai

satu-satunya sumber dari perubahan menguntungkan, tidak ada mutasi dalam bentuk apapun

yang teramati dan benar-benar menguntungkan yang memperbaiki informasi genetik. Satu

kebuntuan lain bagi neo-Darwinisme datang dari catatan fosil. Bahkan pada masa Darwin,

fosil telah menjadi rintangan yang penting bagi teori ini. Sementara Darwin sendiri mengakui

tak adanya fosil spesies peralihan. Dia juga meramalkan bahwa penelitian selanjutnya akan

menyediakan bukti atas bentuk peralihan yang hilang ini.

B. Teori Dalam Krisis

Teori Darwin pernah jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang

ditemukan pada perempatan pertama abad ke-20. Di saat gema buku Darwin tengah

berkumandang, seorang ahli botani Austria bernama Gregor Mendel menemukan hukum

penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-

19, penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran

ilmu genetika. Beberapa waktu kemudian, struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun

1950-an, penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan

Page 6: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

teori evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan dan

ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.

Gambar 6.1 Berbagai contoh struktur yang rumit dalam sel: Kanan, ribosom, tempat

berlangsungnya pembuatan protein dalam sel. Kiri, sebuah nukleosom, yang membungkus

satuan-satuan DNA dalam kromosom. (Yahya, H., 2003)

Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup, tidak mungkin muncul secara

kebetulan dalam kondisi primitif tanpa kendali di saat Bumi masih muda - seperti yang

dipaksakan kaum evolusionis kepada kita agar percaya. Dalam laboratorium tercanggih di

abad ini sekali pun, hal itu mustahil terjadi. Asam-asam amino, yaitu satuan pembentuk

berbagai protein penyusun sel hidup, tak mampu dengan sendirinya membentuk organel-

organel di dalam sel seperti mitokondria, ribosom, membran sel, ataupun retikulum

endoplasma - apalagi membentuk sebuah sel yang utuh. Oleh sebab itu, pernyataan bahwa sel

pertama terbentuk secara kebetulan melalui proses evolusi, hanyalah hasil rekaan yang

sepenuhnya didasarkan pada daya khayal.

Seorang ahli biokimia Australia yang bernama Prof. Michael Denton menyanggah

teori Darwinisme. Menurut dia terdapat pertentangan mencolok ketika teori evolusi

dihadapkan dengan penemuan-penemuan ilmiah dalam berbagai bidang seperti asalusul

kehidupan, genetika populasi, anatomi perbandingan, ilmu fosil, dan biokimia. Menurut dia,

evolusi adalah sebuah teori yang sedang dilanda krisis.

Dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis (1985) yang artinya evolusi sebuah

teori dalam krisis, Denton menguji teori ini ditinjau dari berbagai cabang ilmu dan

menyimpulkan bahwa teori seleksi alam sangatlah jauh dalam memberikan penjelasan bagi

kehidupan di bumi. Tujuan Denton dalam mengajukan sanggahannya bukanlah untuk

menunjukkan kebenaran dari pandangan lain, tetapi hanya membandingkan Darwinisme

dengan fakta-fakta ilmiah. Selama dua dasawarsa terakhir, banyak evolusionis lain

menerbitkan karya-karya penting yang mempertanyakan keabsahan teori evolusi Darwin.

Page 7: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

C. Teori Harun Yahya

Salah satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teorinya adalah Adnan Oktar

atau yang dikenal dengan nama Harun Yahya. Beliau adalah seorang da‟i dan ilmuwan

terkemuka asal Turki yang memiliki nama asli Adnan Oktar, yang lahir pada tahun 1956 di

Ankara. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, Harun Yahya

mengungkapkan bantahan-bantahannya terhadap teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin

diatas.

Dalam karya Adnan Oktar yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, menjelaskan,

bahwa apapun yang diciptakan atau ada di dunia ini, bukanlah merupakan sebuah kebetulan

belaka. Pada tulisan awal saya, saya menjelaskan tentang bagaimana para ahli evolusi

menjelaskan bahwa seluruh makhluk hidup memiliki satu nenek moyang yang sama.

Dalam ulasannya, Harun Yahya memaparkan kesalahan Darwin mengenai sel. Darwin

menjelaskan bahwa seluruh makhluk hidup bermula dari sel prokariotik. Tapi, apa yang

dilihat oleh Darwin adalah, penampakkan prokariotik dari mikroskop yang tidak secanggih

mikroskop pada masa kini. Lebih singkatnya, Darwin melihat dari lensa mikroskop yang

tidak secanggih sekarang. Pada zaman Darwin, mikroskop hanya mampu melihat sel sebagai

sesuatu yang sangat sederhana. Tapi, pada era mikroskop abad ini, sel terlihat sebagai sebuah

komponen yang rumit, yang tentu kerumitannya ada secara serempak dan tidak melalui tahap

evolusi, apalagi kebetulan.

Gambar 6.2 sel prokariotik (Yahya, H., 2003)

Harun Yahya merupakan pihak yang menentang Teori Evolusi dari sudut pandang

yang berbeda. Pihak tersebut adalah kelompok agamawan (creationist) yang menolak Teori

Evolusi dari sudut pandang ajaran agama. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang

menganut paham kreasionisme. Paham kreasionisme adalah suatu paham yang meyakini

bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara terpisah (tidak ada

Page 8: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

kesamaan leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari jenis makhluk

hidup lain).

Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal dari benda mati

bertentangan dengan hukum dasar biologi. Dalam hal ini, Harun Yahya

memberikan gambaran bahwa sel hidup merupakan hasil pembelahan dari sel hidup juga dan

bukan dari pembelahan sel mati. Harun Yahya membantah gagasan yang menyatakan bahwa

kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya. Gagasan tersebut mengandung arti bahwa

makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi berasal dari kehidupan yang ada

sebelumnya. Harun Yahya mengungkapkan pendapatnya dari sudut pandang berbeda yang

menyatakan bahwa di alam semesta ini ada pencipta (creator) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Salah satu bantahan Harun Yahya tersebut merupakan bagian dari pendapatnya dalam

meruntuhkan Teori Evolusi Darwin.

Dalam karyanya, Harun Yahya mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang

dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan yang tidak ilmiah. Ada beberapa hal yang

dijadikan dasar bagi Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi Darwin. Yang pertama,

masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Darwin dan Lamarck

untuk menjelaskan fenomena asal usul kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia pada masa

Darwin belum ada sehingga mempersempit penjelasan Darwin tentang evolusi dari sudut

pandang genetika dan biokimia. Yang kedua, komposisi dan susunan unsur genetik pada

makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan ketidakabsahan mekanisme evolusi

kehidupan. Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ada dalam setiap unsur genetik tersebut

merupakan hasil rancangan Sang Pencipta alam semesta ini.

Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang

dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil. Dari berbagai fosil yang

ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang menunjukkan bentuk transisi yang dapat dijadikan

sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping itu, perbandingan anatomi menunjukkan bahwa

spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang

sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.

Mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa tidak pernah ada satu

spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain melalui mekanisme seleksi alam. Sebagai

contoh, masih ingatkah kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston betularia di Inggris?

Menurut Harun Yahya, terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap yang

terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris sebenarnya tidak ada. Cerita sebenarnya

adalah pada awalnya warna kulit batang pohon di Inggris benar-benar terang. Oleh karena itu,

Page 9: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

kupu-kupu berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat oleh

burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki kemungkinan hidup yang rendah. Lima

puluh tahun kemudian akibat polusi, warna kulit kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-

kupu berwarna cerah menjadi mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah

berkurang, sementara populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak mudah

terlihat oleh pemangsa.

Dalam kasus ini, Harun Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna

sayap kupu-kupu yang diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah kupu-kupu

yang berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh burung-burung pemangsa, sehingga jumlah

kupu-kupu berwarna cerah lebih sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna lebih gelap.

Salah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang juga tak luput dari bantahan Harun

Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai

proses yang memunculkan spesies baru yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya menentang

pandangan yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat menguntungkan, tetapi pada

kenyataannnya setiap mutasi bersifat membahayakan. Harun Yahya memberikan beberapa

contoh akibat merugikan yang ditimbulkan karena mutasi, perhatikan gambar berikut:

Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan

bukti pendukung evolusi:

1. Tidak pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara acak dan

akan merusak susunan dan komposisi materi genetik.

2. Mutasi tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat merubah

atau merusak yang dapat mengakibatkan ketidaknormalan.

3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel

reproduksi organisme.

Gambar 6.3

Page 10: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Mutasi didefinisikan sebagai pemutusan atau penggantian yang terjadi pada molekul

DNA, yang terdapat dalam inti sel makhluk hidup dan berisi semua informasi genetis.

Pemutusan atau penggantian ini diakibatkan pengaruh-pengaruh luar seperti radiasi atau

reaksi kimiawi. Setiap mutasi adalah “kecelakaan” dan merusak nukleotida-nukleotida yang

membangun DNA atau mengubah posisinya. Hampir selalu, mutasi menyebabkan kerusakan

dan perubahan yang sedemikian parah sehingga tidak dapat diperbaiki oleh sel tersebut.

D. Implikasi teori evolusi dalam masyarakat

Teori Evolusi ternyata memberikan dampak dan pengaruh yang cukup besar terhadap

kehidupan sehari-hari kita sebagai umat manusia. Semenjak penerbitan buku Darwin “The

Origin of Species”, evolusi mendapatkan banyak kritik dan menjadi tema yang kontroversial.

Namun demikian, kontroversi ini padaumumnyaberkisar dalam implikasi dari teori evolusi di

bidang filsafat,sosial, dan agama. Di dalam komunitas ilmuan, teori evolusi telah di terima

secara luas dan tidak mendapat tentangan seperti yang sudah diprediksi oleh Darwin,

implikasi yang paling kontroversial adalah evolusi manusia.

Banyak yang tidak menerima bahwa segala jenis makhluk hidup, termasuk menusia

berasal dari proses alam. Aliran yang sering dianggap berlawanan dengan teori evolusi adalah

penciptaan yang mempercayai bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh

Tuhan secara terpisah, meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin,

namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak zaman aristoteles. Namun demikian,

Darwin adalah ilmuan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti.

Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh

mayoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan teori evolusi.

Ernst Haeckel, seorang ahli Zoologi Jerman, yang sangat termotivasi oleh teori

evolusi Darwin, meyakini bahwa Darwinisme dapat digunakan menjadi alat ideologis yang

akan membentuk masa depan kemanusiaan dengan suatu reformasi sosial. Beberapa kalangan

filsuf, sosialis, dan agamawan juga beranggapan sama dengan Ernst Haeckel yang

mengkawatirkan bahwa dengan memahami konsep evolusi akan mengubah pemikiran

terhadap ideologi yang diyakini. Bahkan dampak yang lebih jauh menurut beberapa kalangan

dengan mempercayai teori evolusi berarti menentang eksistensi Tuhan. Semakin jelas

penentangan teori ini sejak diterbitkan buku tentang “Runtuhnya Teori Evolusi oleh Harun

Yahya”. Sedikit banyak publikasi buku tersebut mempengaruhi kontoversi terhadap teori

evolusi yang telah dikenalkan sebenarnya.

Page 11: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Teori evolusi juga dikawatirkan akan mempengaruhi pemahaman-pemahaman yang

dapat merusak moral dan mendatangkan sisi negatif yang dapat berdampak pada kehidupan

sehari-hari umat manusia. Tetapi jika kita renungkan kembali bahwa teori evolusi ini juga

dapat berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat. Beberapa implikasi teori evolusi

yang terjadi dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Prof. Dr Sangkat Marzuki seorang peneliti di Indonesia mengadakan penelitian tentang

asal-usul manusia Indonesia. Hasilnya adalah nenek moyang manusia Indonesia berasal

dari Afrika.

2. Di beberapa wilayah di Indonesia, misalnya di Bali terdapat tempat penangkaran hewan-

hewan tentang seperti buaya, kura-kura, dan penyu, badak cula satu di Ujung Kulon dan

di Bengkulu dilakukan pula usaha pelestarian bunga Rafflesia arnoldi dan bunga

bangkai. Semua usaha ini dilakukan untuk menghindari kepunahan jenis hewan dan

tumbuhan sebagai akibat dari seleksi alam.

3. Beberapa usaha mendapatkan bibit unggul tanaman dilakukan melalui proses seleksi dan

hibridisasi. Usaha ini dilakukan dengan cara mengkaji hubungan antara evolusi,

genetika, dan lingkungan. Tumbuhan hasil seleksi tersebut akan memiliki nilai ekonomis

karena hasilnya yang menguntungkan dan dapat menunjang kebutuhan manusia. Kita

dapat mengambil manfaat dari hal ini, yaitu melakukan budidaya tanaman, misalnya

suatu tanaman jenis mustrad alami yang diseleksi untuk menghasilkan tanaman brokoli,

kubis, kembang kol, dan lain-lain.

Jika kita kaji ulang tentang teori evolusi dan agama membutuhkan pembuktian

kebenarannya. Agama adalah sebuah kepercayaan, dan tidak dibutuhkan bukti untuk orang

mempercayainya. Kalau pun ada bukti, itu cukup untuk lebih meningkatkan keimanan

terhadap Agama yang diyakininya. Berbeda dengan Teori Evolusi, yang katanya ilmiah.

Sehingga sudah sepantasnya harus dapat diuji kebenarannya, dan terbukti. Para ilmuwan

dengan disiplin ilmu yang didalaminya sedang bekerja keras untuk melakukan penelitian.

Hasil penelitian tersebut akan sedikit banyak membuktikan kebenaran teori evolusi. Untuk

mempelajari teori ini dengan tidak mempengaruhi moral dan ideologi secara negatif adalah

sebuah tantangan.

Page 12: TEORI EVOLUSI

Handout Teori Evolusi Molekuler

Aplikasi konsep Kecenderungan baru teori evolusi telah dijelaskan pada tahap eksplorasi dan

pengenalan konsep, agar pemahamanmu tentang sejarah perkembangan teori evolusi semakin

jelas maka diskusikan dan jawablah pertanyaan pada tahap aplikasi di bawah ini!

1. Meskipun sampai saat ini Teori Evolusi Darwin merupakan teori yang banyak

dipertentangkan, tetapi masih dianut oleh beberapa ahli. Bagaimana pendapatmu !

2. Sekarang banyak pandangan baru tentang teori evolusi mulai dari mendel, sampai teori

penciptaan yang dikemukakan oleh Harun Yahya, menurut pendapat kalian apakah teori

evolusi menurut Darwin masih bisa dipertahankan?

3. Carilah sebanyak-banyaknya bukti-bukti yang mendukung evolusi Darwin yang masih

dipergunakan oleh ilmuwan lain!

4. Mengapa hewan yang dulu pernah ada, ada beberapa yang kini hanya fosilnya yang

dapat ditemukan?

5. Peristiwa apa sajakah yang terjadi selama proses evolusi berlangsung?

6. Bagaimana pendapat Darwin tentang proses evolusi pada manusia?

7. Apakah perbedaan dalam membuktikan kebenaran ilmu, filsafat dan agama. Jelaskan

jawabanmu!

8. Dalam perkembangan saat ini Teori Evolusi berada pada masa Evolusi Modern, yang

mana para ahli tidak hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi, dan genetika dalam

mempelajari evolusi. Akan tetapi pada masa ini sudah menggunakan pendekatan

molekuler. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang pendekatan molekuler, berikan satu

contoh langkah-langkah penemuan bukti evolusi dan petunjuk kejadian evolusi melalui

pendekatan molekuler!

9. Banyak kritikan tentang teori seleksi alam Darwin, khususnya pada mekanisme proses

seleksi alam, dimana Darwin tidak mampu menjelaksan bagaimanakah proses

mekanisme yg terjadi. Pada 6 tahun kemudian mekanisme seleksi alam baru terjawab

oleh percobaan Mendel. Bagaimanakah pendapat teori evolusi menurut Mendel?

10. Setelah mempelajari tentang evolusi, coba kalian kemukakan pendapat kalian tentang

evolusi, seharusnya bagaimanakah konsep evolusi bila dikaitkan pada jaman sekarang?