Teori Dasar SLP

download Teori Dasar SLP

of 90

Transcript of Teori Dasar SLP

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    1/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi Tata Letak

    Menurut Fred E Mayer menyatakan bahwa: Plant layout is the

    organization of companies physical facilities to promote the efficiently use of

    equipment, material, people, and energy. Yang artinya: Tata letak fasilitas

    adalah pengorganisasian fasilitas fisik perusahaan untuk meningkatkan

    efisiensi penggunaan peralatan, bahan, orang, dan energy.

    engertian lant layout menurut angestu !ubagyo bahwa: "ayout

    pabrik adalah tata letak atau ruang. #rtinya $ara penempatan fasilitas%fasilitas

    yang digunakan dalam pabrik. Fasilitas%fasilitas tersebut misalnya mesin, alat

    produksi, alat pengangkut barang, tempat pembuangan sampah, kamar ke$il

    dan alat pengawasan.

    "ayout menurut &ulian Yamit bahwa: engaturan tata letak pabrik adalah

    ren$ana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlan$ar proses

    produksi yang efektif dan efisien.

    Menurut 'ndrio (istosudharmo bahwa: "ayout merupakan pemilihan

    se$ara optimum penempatan mesin%mesin, peralatan%peralatan pabrik, tempat

    ker)a, tempat penyimpanan, dan fasilitas ser*is, bersama%sama dengan

    penentuan bentuk gudang pabriknya.

    Menurut !ritomo +igno)osubroto mengemukakan bahwa: lant "ayout

    adalah tata $ara pengaturan fasilitas%fasilitas pabrik guna menun)ang

    kelan$aran produksi.

    ari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas layout

    produksi merupakan penyusunan, pengaturan, dan penempatan fasiltas%

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    2/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    fasilitas produksi untuk men$iptakan sistem yang baik dalam suatu proses

    produksi agar kegiatan produksi tersebut ber)alan dengan lan$ar, efektif dan

    efisien.

    !umber:

    http:--repository.widyatama.a$.id-mlui-bitstream-handle-/01234567-1/88-

    9ab080.pdf;seurnomo, 0882?.

    1. Memanfaatkan area yang ada.

    eran$angan tata letak yang optimal akan memberikan solusi dalam

    penghematan penggunaan area yang ada, baik untuk area produksi,

    gudang, dan departemen lainya.

    0. Menyederhanakan atau meminimumkan pemindahan bahan >material

    handling?.

    !usunan tata letak pabrik harus diren$anakan sedemikian rupa sehingga

    dapat mengurangi material handling sampai batas minimum di dalam

    pemindahan bahan ini harus diusahakan agar gerakan bahan selalu menu)u

    daerah pengirim.

    1. Mempersingkat proses manufaktur

    engan memperpendek )arak antara operasi satu dengan operasi

    berikutnya, dengan demikian total waktu produksi )uga dapat dipersingkat.

    2. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kema$etan.

    +aktu tunggu dalam proses produksi yang berlebihan akan dapat

    dikurangi dengan pengaturan tata letak yang terkoordinasi dengan baik.

    3. Mengurangi persediaan setengah )adi.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3100/Bab%202.pdf?sequence=7http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3100/Bab%202.pdf?sequence=7http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3100/Bab%202.pdf?sequence=7http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3100/Bab%202.pdf?sequence=7
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    3/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    ersedian barang setengah )adi ter)adi karena belum selesainya proses

    produksi dari produk yang bersangkutan. ersediaan barang setengah )adi

    yang tinggi tidak menguntungkan perusahaan karena dana yang tertanam

    tersebut sangat besar.

    4. Memelihara pemakaian tenaga ker)a seefektif mungkin.

    Tata letak pabrik yang tidak baik akan memboroskan se)umlah tenaga

    ker)a yang ada dan sebaliknya tata letak yang baik akan meningkatkan

    efektifitas ker)a yang ada. 9eberapa usaha yang dilakukan sebagai berikut:a. Mengurangi handling bahan%bahan yang dilakukan se$ara manual

    sampai seminimal mungkin.

    b. Mengurangi faktor%faktor yang mengakibatkan buruh banyak ber)alan%

    )alan di dalam pabrik.

    $. Membuat keselarasan antara mesin%mesin sehingga baik mesin

    maupun operator tidak menganggur.

    d. Memberikan pengawasan seefektif mungkin.

    5. Men$iptakan suasana ker)a yang memberikan kenyamanan, kemudahan,

    dan keselamatan karyawan selama beker)a. @ntuk men$apai hal ini perlu

    diperhatikan seperti penerangan, suhu, fentilasi, alat pembuangan uap air

    dan keselamatan ker)a.!umber:http:--repository.uin%suska.a$.id-0408-1-9#908''08"#A#!#A

    08TEBC'.pdf

    C. Prinsip Kerja Sistem Tata Letak Fasilitasalam peren$anaan dan pengaturan tata letak pabrik, terdapat enam

    prinsip dasar yang perlu diperhatikan >Muther, C., /733: 5%6?, antara lain:

    /. rinsip integrasi se$ara total

    That layout is best which integrates the men, material, machinery

    supporting activities, and any other considerations in way that result in

    the best compromise.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    http://repository.uin-suska.ac.id/2620/3/BAB%20II%20LANDASAN%20TEORI.pdfhttp://repository.uin-suska.ac.id/2620/3/BAB%20II%20LANDASAN%20TEORI.pdfhttp://repository.uin-suska.ac.id/2620/3/BAB%20II%20LANDASAN%20TEORI.pdfhttp://repository.uin-suska.ac.id/2620/3/BAB%20II%20LANDASAN%20TEORI.pdf
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    4/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    rinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi

    se$ara total dari seluruh elemen produksi yang ada men)adi satu unit

    operasi yang besar.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    5/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    0. rinsip )arak perpindahan bahan yang paling minimal

    Other things being equal, tha layout is best permits the materials to move

    the minimum distance between operations.

    Dampir semua proses yang ter)adi dalam suatu industri man$akup

    beberapa gerakan perpindahan dari material, yang tidak bisa dihindari

    se$ara keseluruhan. alam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke

    operasi lain, waktu dapat dihemat dengan $ara mengurangi perpindahan

    )arak tersebut. Dal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan operasi

    yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.

    1. rinsip aliran suatu proses ker)a

    Other things being equal, than layout is best that arranges the work area

    for each operations or process in the same order or sequence that forms,

    treats, or assembles the materials.

    engan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak balik

    >ba$k tra$king?, gerak memotong >$ross mo*ement?, kema$etan

    >$ongestion? dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada

    interupsi. 'de dasar dari prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi,

    kesimpangsiuran dan kema$etan.

    2. rinsip pemanfaatan ruangan

    Economy is obtained by using effectively all available space-both

    vertical and horizontal.

    Makna dasar tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yang akan dipakai

    oleh manusia, bahan baku, dan peralatan penun)ang proses produksi

    lainnya, yang memilki tiga dimensi yaitu aspek *olume >$ubi$ spa$e?, dan

    bukan hanya sekedar aspek luas >floor spa$e?. engan demikian, dalam

    peren$anaan tata letak, faktor dimensi ruangan ini )uga perlu diperhatikan.

    3. rinsip kepuasan dan keselamatan ker)a

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    6/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Other things being equal, that layout is best which makes works

    satisfying and safe for workers.

    epuasan ker)a sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat dianggap

    sebagai dasar utama untuk men$apai tu)uan. engan membuat suasana

    ker)a menyenangkan dan memuaskan, maka se$ara otomatis akan banyak

    keuntungan yang bisa kita peroleh. !elan)utnya, keselamatan ker)a )uga

    merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam peren$anaan tata

    letak pabrik. !uatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila tidak

    men)amin atau bahkan )ustru membahayakan keselamatan orang yang

    beker)a di dalamnya.

    4. rinsip fleksibilitas

    Other things being equal, that layout is best that can be adusted and

    rearrange at minimum cost and inconvenience.

    rinsip ini sangat berarti dalam masa dimana riset ilmiah, komunikasi, dan

    transportasi bergerak dengan $epat, yang mana hal ini akan mengakibatkan

    dunia industri harus ikut berpa$u mengimbanginya.

    !umber:repository.usu.a$.id-bitstream-/01234567-/76/6-2-hapter08''.pdf

    D. a!am"a!am Dan Tipe"Tipe Tata Letak FasilitasTata letak fasilitas memiliki bermacam-macam metode yang digunakan

    antara lain tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi, tata letak fasilitas

    berdasarkan lokasi material tetap, tata letak fasilitas berdasarkan kelompok

    produk, dan tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses

    >!te*enson, +., 08/3?.

    /. Ma$am%Ma$am Tata "etak Fasilitas

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    7/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Tiga )enis tata letak dasar adalah, produk, proses, dan posisi tetap. Tata

    letak produk paling kondusif untuk pemrosesan berulang%ulang, tata letak

    proses digunakan untuk pemrosesan terputus%putus, dan tata letak posisi

    tetap digunakan ketika proyek memerlukan tata letak. arakteristik,

    keuntungan, dan kerugian dari masing%masing )enis tata letak diuraikan

    dalam bagian ini, bersama dengan tata letak $ampuran, yang merupakan

    kombinasi dari )enis tata letak yang murni.

    a. emrosesan berulang%ulang: tata letak produk

    Tata letak produk digunakan untuk men$apai aliran barang atau

    pelanggan dalam )umlah besar dengan lan$ar dan $epat melalui sistem.

    Dal ini dapat ter)adi apabila barang atau )asa sangat terstandardisasi

    sehingga memungkinkan pemrosesan berulang%ulang sangat

    terstandardisasi. eker)aan dibagi men)adi serangkaian tugas

    terstandardisasi, memungkinkan spesialisasi peralatan dan pembagian

    ker)a. Misalnya, apabila sebagian operasi produksi membutuhkan

    urutan memotong, mengampelas, serta menge$at, bagian peralatan

    yang sesuai akan diatur dalam urutan yang sama. arena setiap ob)ek

    mengikuti urutan operasi yang sama, kita sering kali dapat

    menggunakan peralatan penanganan bahan baku )alur tetap seperti alat

    pembawa barang untuk mengagkut ob)ek antaroperasi. Dasil

    pengaturan tersebut membentuk salah satu lini seperti digambarkan

    pada (ambar /. alam lingkungan produksi, lininya disebut lini

    produksi >production line? atau lini preakitan >assembly lines?,

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    8/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    tergantung )enis akti*itas yang dilibatkan. alam proses )asa, istilah

    lini dapat atau tidak dapat digunakan. 'stilah tersebut umum digunakan

    menga$u pada lini kafetaria tetapi bukan tempat $u$i mobil, meskipun

    dari sudut pandang konsep, kedua istilah tersebut serupa. (ambar 0.

    mengilustrasikan lingkungan tata letak lini pelayanan kafetaria khusus.

    ontoh )enis tata letak ini kurang banyak dalam lingkungan )asa

    karena kebutuhan pemrosesan biasanya menun)ukkan terlalu

    banyaknya *ariabilitas untuk membuat standardisasi layak. Tanpa

    standardisasi yang tinggi, kita kehilangan banyak manfaat dari

    pemrosesan yang berulang%ulang. etika kita menggunakan lini ini,

    kita dapat membuat kompromi tertentu. Misalnya, tempat $u$i mobil

    otomatis memberikan perawatan sama kepada semua mobil%)umlah

    sabun, air, dan penggosokan yang sama%meskipun kebutuhan

    pen$u$ian mobil dapat sangat berbeda.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    9/90

    Stasiun

    1

    Stasiun

    Stasiun

    !

    Stasiun

    n

    Na"#an $ #%&a'atan Minu"an &in(anR)ti $ &)ti *u'atK%ntan( $ sa+u&Hi,an(an uta"aCa"#u&an sa+u&-"a+u&Ma.anan #%nutu# Kasi&

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    #am$ar 1.(aris aliran produksi atau )asa!umber: !te*enson, +., 08/3.

    #am$ar %."ini afetaria.!umber: !te*enson, +., 08/3.

    eunggulan utama dari tata letak produk:

    /? Tingkat outputbesar

    0? 9iaya per unit rendah karena *olume yang besar. 9iaya peralatan

    khusus yang besar tersebar di banyak unit.

    1? !pesialisasi tenaga ker)a, sehingga mengurangi biaya dan waktu

    pelatihan serta mengakibatkan rentang super*isi yang luas.

    2? 9iaya penanganan bahan baku per unit rendah. enanganan bahan

    baku disederhanakan karena unitnya mengikuti urutan operasi yang

    sama. enanganan bahan baku sering kali terotomatisasi

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    #wal #khir#liran er a

    Bb)ek atau

    elanggan

    9arang

    Iadi

    9ahan 9aku

    dan-atau

    tenaga ker)a

    9ahan 9aku

    dan-atau

    tenaga ker)a

    9ahan 9aku

    dan-atau

    tenaga ker)a

    9ahan 9aku

    dan-atau

    tenaga ker)a

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    10/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    erugian utama dari tata letak produk:

    /? Tenaga ker)a kurang terampil mungkin menun)ukkan bahwa

    mereka kurang tertarik memelihara peralatan atau mutu output.

    0? !istem tidak $ukup fleksibel dalam merespons perubahan )umlah

    output atau perubahan desain produk atau proses.

    1? !istem sangat rentan dihentikan yang disebabkan oleh kerusakan

    peralatan atau tidak ada kelebihan peralatan karena stasiun ker)a

    sangat saling tergantung.

    2? Cen$ana insentif terkait masing%masing outputtidak praktis karena

    akan menyebabkan *ariasi diantara output masing%masing tenaga

    ker)a, sehingga akan memengaruhi aliran ker)a yang lan$ar melalui

    sistem se$ara negatif.

    b. emrosesan tidak berulang%ulang: tata letak proses

    Tata letak proses didesain bagi ob)ek proses atau menyediakan )asa

    yang melibatkan *ariasi kebutuhan pemrosesan. Jariasi peker)aan yang

    diproses sering kali memerlukan penyesuaian terhadap peralatan. Dal

    ini menyebabkan aliran peker)aan terputus%putus, yang disebut

    pemrosesan terputus%putus. Tata letak menyoroti departemen atau

    pengelompokan fungsional lainnya yang melakukan )enis akti*itas

    serupa. ontoh tata letak proses produksi adalah bengkel, yang

    memiliki departemen terpisah%pisah untuk pengasahan, penggilingan,

    pengeboran dan seterusnya. Bb)ek%ob)ek yang memerlukan operasi

    tersebut sering dipindahkan dalam tumpukan atau pertaian ke

    departemen%departemen dalam urutan ber*ariasi dari satu peker)aan ke

    peker)aan lain. onsekuensinya, peralatan penanganan bahan baku

    untuk )alur berubah%ubah >truk mesin, pengangkat barang, mobil )ip,

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    11/90

    Tata Letak Produk

    /*%&u&utan0

    Di(una.an untu. P%"&)s%san B%&u'an(-u'an(

    Proses Berulang-ulang,an Terus-Menerus

    Stasiun

    K%&a 1

    Stasiun

    K%&a

    Stasiun

    K%&a !

    D%#2 A D%#2 C D%#2 E

    D%#2 D D%#2 FD%#2 B

    Tata Letak Proses

    /3un(si)na'0

    Di(una.an untu. P%"&)s%san T%utus-#utus

    Proses Sesuai Pesanan,an Partaian

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    kotak muatan? dibutuhkan untuk menangani *ariasi rute dan ob)ek.

    enggunaan peralatan bertuuan umum menyediakan menyediakan

    fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menangani berbagai kebutuhan

    pemrosesan. Tenaga ker)a yang men)alankan peralatan biasanya

    terampil atau setengah terampil. (ambar 1. mengilustrasikan

    pengaturan departemen khusus dari tata letak proses.

    #am$ar &.erbandingan tata letak proses dengan tata letak produk!umber: !te*enson, +., 08/3.

    Tata letak proses $ukup umum digunakan dalam lingkungan )asa.

    ontoh%$ontoh lingkungan )asa tersebut meliputi rumah sakit, sekolah

    tinggi dan uni*ersitas, perbankan, bengkel mobil, maskapai

    penerbangan, serta perpustakaan umum. Misalnya, rumah sakit

    memiliki departemen atau unit berlainan yang menangani

    pembedahan, ibu dan bayi anak, )iwa, gawat darurat, serta perawatan

    orang lan)ut usia. @ni*ersitas memiliki fakultas atau departemen

    terpisah yang berkonsentrasi pada satu bidang studi seperti bisnis,

    teknik, sains, atau matematika.

    Tata letak proses memiliki keuntungan dan kerugian. euntungan dari

    tata letak proses meliputi hal%hal sebagai berikut:

    /? !istem ini dapat menangani berbagai kebutuhan pemrosesan.

    0? !istem ini tidak terlalu rentan terhadap kegagalan peralatan.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    12/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    1? eralatan dengan tu)uan umum sering kali lebih murah daripada

    peralatan khusus yang digunakan dalam tata letak produk serta

    lebih mudah dan lebih murah untuk dipelihara.

    2? Tata letak tersebut memungkinkan untuk menggunakan sistem

    insentif indi*idu.

    erugian dari tata letak proses meliputi hal%hal sebagai berikut.

    /? 9iaya persediaan dalam proses dapat besar )ika proses partaian

    digunakan dalam sistem produksi.

    0? Tingkat pemanfaatan peralatan rendah1? enanganan bahan baku rendah dan tidak efisien, serta biaya

    penanganan bahan baku per unit lebih mahal dibandingkan

    denganbiaya penanganan bahan baku per unit pada tata letak

    produk.

    2? erumitan peker)aan sering kali mengurangi rentang super*isi dan

    mengakibatkan biaya super*isi yang lebih tinggi dari biaya

    super*isi pada tata letak produk.

    $. Tata letak posisi tetap

    alam tata letak posisi tetap, ob)ek yang diker)akan tetap tidak

    bergerak dan tenaga ker)a, bahan baku, serta peralatan dipindahkan

    sesuai kebutuhan. Dal ini berbeda dengan tata letak produk dan proses.

    !ifat produk hampir selalu menentukan )enis pengaturan seperti ini:

    bobot, ukuran, )umlah, atau beberapa faktor lain membuatnya tidak

    diinginkan atau sangat sulit untuk memindahkan produk. Tata letak

    posisi tetap digunakan dalam proyek konstruksi besar >bangunan,

    pembangkit tenaga listrik, bendungan?, galangan kapal, serta produksi

    pesawat terbang yang besar dan roket dengan misi luar angkasa. ada

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    13/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    $ontoh%$ontoh ini, perhatian difokuskan pada penentuan waktu

    pengiriman bahan baku dan peralatan agar tidak menyumbat tempat

    ker)a dan menghindari keharusan untuk memindahkan bahan baku dan

    peralatan di sekitar tempat ker)a. Tidak adanya ruang penyimpanan

    dapat menimbulkan masalah besar, $ontohnya, dalam lokasi konstruksi

    di daerah kota yang padat. arena berbagai akti*itas yang dilakukan

    pada proyek besar dan berbagai keterampilan yang diperlukan,

    diperlukan upaya khusus untuk mengoordinasikan akti*itas, dan

    rentang kendalinya bisa $ukup sempit. arena alasan ini beban

    administrasinya sering kali )auh lebih besar dari beban administrasi

    salah satu )enis tata letak lain. enanganan bahan baku dapat atau tidak

    dapat men)adi faktorK dalam banyak kasus, tidak ada produk berwu)ud

    yang dilibatkan >misalnya, mendesain sistem persediaan

    terkomputerisasi?. etika barang dan bahan baku dilibatkan,

    penanganan bahan bakunya sering kali menyerupai peralatan dengan

    )enis proses, )alur berubah%ubah, serta tu)uan umum. royek dapat

    memerlukan penggunaan peralatan pengolah tanah dan truk untuk

    mengangkut bahan baku ke, dari, dan di sekitar tempat ker)a,

    $ontohnya.

    Tata letak posisi tetap banyak digunakan dalam pertanian, pemadam

    kebakaran, pembangunan )alan, pembangunan rumah, reno*asi dan

    perbaikan, serta pengeboran minyak. alam setiap kasus, alasan kuat

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    14/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    adalah membawa tenaga ker)a, bahan baku, dan peralatan ke lokasi

    produk bukan sebaliknya >!te*enson, +., 08/3?.

    #am$ar '. Tata "etak osisi Tetap!umber: +illem, 08/8.

    d. Tata letak kombinasiTiga )enis tata letak dasar adalah model yang ideal, yang dapat diubah

    untuk memenuhi kebutuhan dari situasi tertentu. ita tidak sulit untuk

    menemukan tata letak yang mewakili beberapa kombinasi )enis tata

    letak yang murni. Misalnya, tata letak toko serba ada pada dasarnya

    adalah tata letak proses, tapi ditemukan )uga bahwa sebagian besar

    menggunakan perangkat penanganan bahan baku )alur tetap seperti alat

    pembawa barang ber)enis gulungan di gudang dan alat pembawa

    barang ber)enis sabuk di kasir. Cumah sakit )uga menggunakan

    pengaturan proses dasar meskipun perawatan pasien sering kali lebih

    melibatkan pendekatan posisi tetap, yang mana perawat, dokter, obat%

    obatan, serta peralatan khusus dibawa ke pasien.

    Tata letak proses dan tata letak produk mewakili dua rangkaian

    kesatuan dari peker)aan ke$il sampai produksi terus%menerus. Tata

    letak proses kondusif terhadap produksi produk atau )asa yang lebih

    banyak daripada prosuksi produk atau )asa pada tata letak produk,

    yang diinginkan dari sudut pandang pelanggan ketika produk yang

    disesuiakan sering kali terdapat dalam permintaan. Meskipun

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    Mesin

    elin

    Mesin

    (erinda

    Mesin

    "as

    (udang roduk Iadi(udang 9ahan 9aku >Material,

    omponen, !pare arts, dll?

    Mesin

    en e$atan

    Mesin

    (erinda

    Mesin

    (er a i-oton

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    15/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    demikian, tata letak proses $enderung kurang efisien dan memiliki

    biaya produksi per unit yang lebih besar dari pada biaya produksi per

    unit pada tata letak produk. 9eberapa produsen men)auhi tata letak

    proses dalam upaya menangkap beberapa keuntungan dari tata letak

    produk. 'dealnya, sistem tersebut fleksibel tetapi efisien, dengan biaya

    produksi per unit yang rendah.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    16/90

    1 ! 4 5 6

    1 4 5

    !6

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    #am$ar (.Tata "etak ombinasi!umber: +illem, 08/8.

    0. Tipe%Tipe ola Tata "etak Fasilitas

    Menurut +ign)osoebroto >0881, hal: /41? ola aliran bahan pada

    umumnya dapat dibedakan dalam lima tipe, yaitu:

    a! "traight line

    Merupakan pola aliran yang didasari dengan garis lurus dapat

    digunakan )ika proses produksi pendek, relatih sederhana, dan hanya

    mengandung sedikit komponen.

    !umber: >artika, '*ana M., 08/2?

    #am$ar ).ola #liran "traight #ine!umber: +illem, 08/8.

    b. "epertineatauzig-zag $shaped%

    Merupakan pola aliran didasari dengan garis%garis patah. apat

    digunakan )ika lintasan lebih pan)ang dan berbelok%belok dengan

    sendirinya untuk memberikan aliran yang lebih pan)ang dalam

    bangunan dengan luas, bentuk dan ukuran yang ekonomis.!umber:>artika, '*ana M., 08/2?

    #am$ar *.ola #liran&ig-&ag "haped

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    erakitanMesin

    rill

    Mesin

    (erinda

    Mesin

    9ubut

    Mesin

    "as

    Mesin

    erata

    enge$atan

    (udang roduk Iadi

    erakitan

    (udang 9ahan 9aku

    erakitanMesin

    ress

    Mesin

    rill

    Mesin

    9ubut

    Mesin

    ress

    erakitanMesin

    (erinda

    Mesin

    rill

    Mesin

    rill

    Mesin

    (erinda

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    17/90

    1 !

    6 5 4

    !

    4

    1

    6

    5

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    !umber: +illem, 08/8.

    c! '-"hapedMerupakan pola aliran yang digunakan bilamana akhir dari proses

    produksi berada pada lokasi yang sama dengan awal proses

    produksinya.!umber: >artika, '*ana M., 08/2?

    #am$ar +.ola #liran '-"haped!umber: +illem, 08/8.

    d. ola (ircular

    Merupakan pola aliran bentuk lingkaran yang digunakan untuk

    mengembalikan material produk pada titik awal produksi berlangsung.

    Tu)uanya apabila departemen penerimaan dan pengiriman material

    diren$anakan untuk berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang

    bersangkutan.

    !umber: >artika, '*ana M., 08/2?

    #am$ar ,.ola (ircular!umber: +illem, 08/8.

    e. ola Odd-)ngle

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    18/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Merupakan pola aliran tidak begitu popular dari aliran yang lain. ola

    ini memberikan lintasan pendek. ola ini terutama dapat memberikan

    manfaat pada area yang ke$il.

    !umber: >artika, '*ana M., 08/2?

    #am$ar 1-.ola9ersudut (an)il $Odd-)ngle%!umber: +illem, 08/8.

    . Seluler La/0ut

    roduksi !eluler adalah )enis tata letak yang mana stasiun ker)a

    dikelompokkan ke dalam apa yang disebut sel. engelompokkannya

    ditentukan berdasarkan operasi yang diperlukan untuk melakukan peker)aan

    serangkaian ob)ek serupa, atau bagian keluarga yang membutuhkan

    pemrosesan serupa. ada dasarnya, sel%sel ini men)adi *ersi ke$il dari tata

    letak produk. !el%sel ini bisa tidak memiliki gerakan bagian yang dapat

    dibawa antar mesin, atau bisa memiliki garis alur yang dihubungkan dengan

    alat pembawa barang >peralihan otomatis?. alam tata letak seluler, mesin

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    19/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    disusun untuk menangani seluruh kebutuhan operasi dari kelompok >keluarga?

    bagian%bagian yang serupa. engan demikian, semua bagian mengikuti rute

    yang sama meskipun terdapat sedikit *ariasi >misalnya, melewatkan operasi?.

    !ebaiknya, tata letak fungsional melibatkan beberapa )alur bagian tersebut.

    !elain itu, ada sedikit upaya atau kebutuhan untuk mengidentifikasi keluarga

    bagian

    (ambar // dan /0. memberikan perbandingan antara tata letak proses

    tradisional >//? dengan tata letak seluler >/0?. @ntuk memiliki keuntungan

    dari tata letak seluler, kita bisa menelusuri gerakan pesanan pesanan dalam

    tata letak tradisional >//? yang digambarkan melalui )alur panah. imulai dari

    bagian kiri bawah pada pengiriman-penerimaan, kemudian mengikuti panah

    ke (udang, yang mana sekelompok bahan baku dikeluarkan untuk produksi.

    Mengikuti )alur >ditun)ukkan melalui panah? yang diambil oleh kelompok

    tersebut dipindahkan melalui sistem ke pengiriman-penerimaan lalu ke

    elanggan. !ekarang, beralih ke Figur /0. erhatikan )alur sederhana yang

    diambil oleh pesanan dipindahkan melalui sistem >!te*enson +., 08/3?.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    20/90

    P%'an((an

    P%"as). Su.u Ca,an(

    P%n(i&i"an 7P%n%&i"aan

    Gu,an(

    488 unit +an( ,i.%'ua&.an untu. #&),u.si

    D%#a&t%"%n P%n()'a9an Ki"ia

    D%#a&t%"%n P%n((i'in(an

    D%#a&t%"%n P%n(%*)&an

    D%#a&t%"%n P%&a.itan

    D%#a&t%"%n P%n(9a'usan

    D%#a&t%"%n P%n(%:atan

    P%"as).

    4 unit ,i.i&i".an

    M%sin Gi'in(

    M%sin P%n(9a'usan

    M%sin #%n()'a9an Ki"ia

    M%sin #%n(%*)&an

    M%sin #%n(%:atan

    M%sin #%&a.itan

    P%'an((an

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    #am$ar 11.ontoh pesanan yang diproses dalam tata letak proses tradisional!umber: !te*enson, +., 08/3.

    #am$ar 1%.ontoh yang sama untuk pesanan yang diproses dalam tata letak

    seluler!umber: !te*enson, +., 08/3.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    21/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    eunggulan tata letak seluler ini, diantaranya sebagai berikut:

    / Mengurangi persediaan barang dalam proses karena tata letak ini membuat

    satu aliran dari mesin ke mesin.

    0 Membutuhkan ruangan yang lebih sedikit karena hanya dibutuhkan sedikit

    ruang antara mesin.

    1 Mengurangi persediaan bahan baku dan barang )adi karena pergerakan

    barang dalam proses lebih $epat melalui sel ker)a.

    2 Mengurangu tenaga ker)a langsung karena komunikasi yang lebih baik

    antar karyawan, aliran material yang lebih baik dan pen)adwalan yang

    lebih baik.

    3 Meningkatkan partisipasi karyawan pada organisasi dan produk karena

    karyawan lebih bertanggung )awab pada kualitas produk yang se$ara

    langsung diasosiasikan dengan sel ker)a mereka

    4 Menambah kegunaan peralatan dan mesin karena pen)adwalan yang lebih

    baik dan aliran material yang lebih $epat5 Mengurangi in*estasi dalam mesin dan peralatan karena tingkat

    penggunaan yang lebih baik mengurangi )umlah mesin dan peralatan.!umber: Yofa Depi !oraya , d kk. eran$angan @lang Tata "etak Fasilitas engan

    endekatan elluar Manufa$turing !ystem. > B nline? .

    F. Permasalaan 2alam Tata Letak Fasilitas

    Masalah dan )enis persoalan dalam tata letak pabrik beragam )enisnya

    >#pple, I. M., /778: /4%/6?. Ienis dari persoalan tata letak pabrik adalah:

    /. erubahan ran$angan

    !eringkali perubahan ran$angan produk menuntut perubahan proses atau

    opersi yang diperlukan. erubahan ini mungkin hanya memerlukan

    penggantian sebagian ke$il tata letak yang telah ada, atau berbentuk

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    22/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    peran$angan ulang tata letak. Dal ini bergantung kepada perubahan yang

    ter)adi.

    0. erluasan departemen

    erluasan departemen dapat ter)adi bila ada penambahan produksi suatu

    komponen produk tertentu. Dal ini mungkin hanya berupa penambahan

    se)umlah mesin yang dapat diatasi dengan membuat ruangan atau mungkin

    diperlukan perubahan seluruh tata letak )ika pertambahan produksi

    menuntut perubahan proses.1. engurangan departemen

    Iika )umlah peroduksi berkurang se$ara drastis dan menetap, perlu

    dipertimbangkan pemakaian proses yang berbeda dari proses sebelumnya.

    erubahan seperti mungkin menuntut disingkirkannya peralatan yang telah

    ada dan meren$anakan pemasangan )enis peralatan lain.

    2. enambahan produk baru

    Iika ter)adi penambahan produk baru yang berbeda prosesnya dengan

    produk yang telah ada, maka dengan sendirinya akan mun$ul masalah

    baru. eralatan yang ada dapat digunakan dengan menambah beberapa

    mesin baru pada tata letak yang ada dengan penyusunan ulang minimum,

    atau mungkin memerlukan persiapan departemen baru, dan mungkin )uga

    dengan pabrik baru.

    3. Memindahkan satu departemen

    Memindahkan satu departemen dapat menimbulkan masalah yang besar.

    Iika tata letak yang ada masih memenuhi, hanya diperlukan pemindahan

    ke lokasi lain. Iika tata letak yang ada sekarang tidak memenuhi lagi, hal

    ini menghadirkan kemungkinan untuk perbaikan kekeliruan yang lalu. Dal

    ini dapat berubah kearah tata letak ulang pada wilayah yang baru.

    4. enambahan departemen baru

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    23/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Masalah ini dapat timbul karena adanya penyatuan, seperti peker)aan

    mesin bor dari seluruh departemen disatukan ke dalam satu departemen

    terpusat. Masalah ini dapat )uga ter)adi karena kebutuhan pengadaan suatu

    departemen untuk peker)aan yang belum pernah ada sebelumnya. Dal ini

    dapat ter)adi untuk membuat suatu komponen yang selama ini dibeli dari

    perusahaan lain.

    5. erema)aan peralatan yang rusak

    ersoalan ini menuntut pemindahan peralatan yang berdekatan untuk

    mendapatkan tambahan ruang.

    6. erubahan metode produksi.

    !etiap perubahan ke$il dalam suatu tempat ker)a seringkali mempunyai

    pengaruh terhadap tempat ker)a yang berdekatan. Dal ini menuntut

    penin)auan kembali atas wilayah yang terlibat.

    7. enurunan biaya

    Dal ini merupakan akibat dari setiap keadaan pada masalah%masalah

    sebelumnya.

    /8. eren$anaan fasilitas baru

    ersoalan ini merupakan persoalan tata letak terbesar. eran$angan

    umumnya tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada. eran$angan

    bebas meren$anakan tata letak yang paling baik yang dapat dipakai.

    9angunan dapat diran$ang untuk menampung tata letak setelah

    diselesaikan. Fasilitas dapat ditata untuk kegiatan manufaktur terbaik.

    #. Analisis Teknik Perencanaan Dan Pengukuran Aliran

    BahanP%n(atu&an ,%#a&t%"%n-,%#a&t%"%n ,a'a" suatu #a*&i.

    ,i,asa&.an #a,a a'i&an *a9an /"at%&ia'0 ,i anta&a 3asi'itas-

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    24/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    3asi'itas #&),u.si atau ,%#a&t%"%n,%#a&t%"%n t%&s%*ut2

    Untu. "%n(%;a'uasi a't%&nati3 #%&%n:anaan tata '%ta.

    ,%#a&t%"%n atau tata '%ta. 3asi'itas #&),u.si< "a.a

    ,i#%&'u.an a.ti;itas #%n(u.u&an a'i&an *a9an ,a'a" s%*ua9

    ana'isis t%.nis /Wi(n)s)%*&)t)< S2< 88!= 1>5-8602A,a *an+a. t%.ni. ana'isis +an( ,a#at ,i(una.an untu.

    "%n(%;a'uasi ,an "%n(ana'isis a'i&an *a9an2 T%.ni.-t%.ni. ini

    ,i*a(i .% ,a'a" ,ua .at%()&i=12 T%.ni. Ana'isis Kuantitati3

    M%t),% ini "%&u#a.an t%.ni. ana'isis "),%&n ,%n(an

    "%n((una.an "%t),%-"%t),% statisti. ,an "at%"ati.

    +an( '%*i9 :an((i9< ,an u"u"n+a ,i.'asi?.asi.an s%*a(ai

    #%n%'itian )#%&asi)na' ,an s%&in(.a'i 9a&us "%n((una.an

    #&)(&a"-#&)(&a" .)"#ut%& .9usus untu. "%'a.u.an

    #%&9itun(an +an( &u"it2Metode ini akan diukur berdasarkan kuantitas material yang dipindahkan

    seperti berat, volume dan jumlah unit. Salah satu teknik konvensional yang

    umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan

    bahan dalam proses produksi adalah from to chart. Teknik ini sangat

    berguna untuk kondisi-kondisi yang mana banyak produk yang mengalir

    melalui suatu area sepertijob shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-

    lain. Angka-angka yang terdapat dalam suatufrom to chart menunjukkan

    beberapa ukuran yang perlu diketahui untuk dianalisa. Angka-angka itu

    antara lain jumlah dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    25/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    perpindahan bahan, volume, dan faktor-faktor lain (Wignjosoebroto, S.,

    2000).

    a. StringDiagram

    String diagram adalah suatu alat untuk menggambarkan elemen-

    elemen aliran dari suatu layout dengan menggunakn alat berupa tali,

    kawat atau benang untuk menunjukkan lintasan perpindahan bahan

    dari suatu lokasi area yang lain. Dengan memperhatikan panjang tali

    yang menunjukkan jarak lintasan yang harus ditempuh untuk

    memindahkan bahan tersebut. Dengan menggunakan beberapa jenis

    aliran bahan atau komponen yang perlu dipindahkan dalam proses

    pengerjaannya, pada lintasan-lintasan tertentu (dimana tali atau kawat

    tersebut akan saling bersilangan satu sama lain padat atau mengumpul

    jadi satu) kita dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya

    kemacetan atau bottle neck pada lokasi lokasi tersebut.

    Gambar 13.String Diagram

    Sumber: Wi(n)s)%*&)t)< S2< 8882

    b. TriangularFlow Diagram

    Diagram aliran segitiga atau umunya dikenal sebagai triangular flow

    diagram adalah suatu diagram yang dipergunakan untuk

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    26/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    menggambarkan (secara grafis) aliran material, produk, informasi,

    manusia dan sebagainya atau bisa juga dipergunakan untuk

    menggabarkan hubungan kerja antara satu department (fasilitas kerja)

    dengan department lainnya.

    Gambar 14.Triangular Flow Diagram

    Sumber: Wi(n)s)%*&)t)< S2< 8882

    Dengan TFD maka lokasi geografis dari department atau fasilitas

    produksi akan dapat ditunjukkan dengan berupa lingkaran lingkaran,

    dimana jarak dari satu lingkaran kelingkaran lain adalah = 1 ( segitiga

    sama sisi dengan panjang sisi sisinya =1) sedangkan luas area yang

    diperlukan dalam hal ini diabaikan.

    c. FromTo Chart

    From to chart juga biasa disebut sebagai trip frequency chart atau

    travel chart adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan

    untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam

    suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi kondisi

    dimana banyak item yang mengalir melalui suatu area seperti job shop,

    bengkel permesinan, kantor dan lain lain. Pada dasarnya from to chart

    adalah merupakan adaptasi dari mileage chart yang dijumpai pada

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    27/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    suatu peta perjalanan, angka angka yang terdapat dalam from to chart

    akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan,

    jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi kombinasi dari factor

    ini.

    Tabel 1.Contoh penggunaan metode from to chart

    P34DUC

    T #3UP

    5 4F 6ANDLIN#

    74LU

    DPA3TNT

    FL48 S9UNC

    ' 08 #9EF(D'

    '' 08 #F(I''' 03 #9EDFI

    'J 08 #9E(I

    J 3 #EF(DI

    J' 3 #9F(DI

    J'' 3 #D(I

    Su"*%&= Wi(n)s)%*&)t)< S2 8882

    From

    To

    # 9 E F ( D '

    TBT#"

    #

    9 08 3 23 58

    23 08 3 58

    18 43

    3 /88

    E 3 23 08 58

    F 3 08 03

    03

    53

    ( 3 08

    38

    53

    D 3 0

    3

    1

    8

    48

    ' 03

    23

    18

    /88

    TBT#" /88

    58 58

    /88

    58

    53

    53

    48

    408

    Gambar !"C)nt)9 #%n((unaan "%t),% 3&)" t) :9a&tSu"*%&= Wi(n)s)%*&)t)< S2 8882

    2 T%.ni. Ana'isis Kua'itati3

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    28/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Pa,a u"u"n+a &%'ati)ns9i# :9a&t ini ,i*utu9.an i.a 3a.t)&

    @)t9%&-t9an-) "%"#%n(a&u9i 'a+)ut ,%:isi)n2 Ban+a.

    "asa'a9 'a+)ut n+ata +an( "%"#un+ai *%*%&a#a 3a.t)&

    @)t9%&-t9an-) s%9in((a #%n,%.atan .ua'itati3 s%'a'u

    ,i*utu9.an untu. "%n+usun &%'ati)ns9i# :9a&t-n+a2A'i&an *a9an ,iu.u& s%:a&a .ua'itati3 ,%n(an "%n((una.an

    t)'a. u.u& ,%&aat .%,%.atan 9u*un(an anta&a satu 3asi'itas

    ,%n(an 'ainn+a2 Ni'ai-ni'ai +an( "%nunu..an ,%&aat

    9u*un(an ,i:atat s%.a'i(us ,%n(an a'asan-a'asan +an(

    "%n,asa&i ,a'a" s%*ua9 #%ta 9u*un(an a.ti;itas2

    Lan(.a9-'an(.a9 ,a'a" #%n%ntuan A:ti;it+ R%'ati)n C9a&t

    /ARC0 a,a'a9 s%*a(ai *%&i.ut=a2 M%n(i,%nti?.asi s%"ua ,%#a&t%"%n +an( a.an ,iatu&

    tata '%ta.n+a2*2 M%n,%?nisi.an .&it%&ia 9u*un(an anta& ,%#a&t%"%n

    +an( a.an ,iatu& '%ta.n+a2:2 M%"*uat #%ta tata '%ta. ,%#a&t%"%n ,%n(an "%ni'ai

    9u*un(an a.ti;itas2,2 M%'a.u.an #%&*ai.an +an( ,ian((a# #%&'u untu.

    "%n,a#at.an tata '%ta. #a*&i. +an( )#ti"a'2

    B%&i.ut ini a,a'a9 si"*)'-si"*)' +an( ,i(una.an ,a'a"

    #%ta 9u*un(an anta& *a(ian=

    A Mut'a. ,i,%.at.an /A*s)'ut%'+ n%:%ssa&+0

    E San(at #%ntin( /Es#%:ia''+ i"#)&tant0

    I P%ntin( /I"#)&tant0

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    29/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    O Biasa /O&,ina&+ i"#)&tant0

    U Ti,a. #%ntin( /Uni"#)&tant0

    Ti,a. ,iin(in.an untu. ,i,%.at.an /Un,%si&a*'%0

    Activity Relation Chart/ARC0 a,a'a9 sa'a9 satu :a&a +an(

    s%,%&9ana ,a'a" "%&%n:ana.an tata '%ta. 3asi'itas

    *%&,asa&.an ,%&aat 9u*un(an a.ti;itas ,an :%n,%&un(

    *%&,asa&.an #%&ti"*an(an-#%&ti"*an(an +an( *%&si3at

    su*+%.ti32 Activity Relation Chart /ARC0 san(at *%&(una

    untu. #%&%n:anaan ,an ana'isa 9u*un(an a.ti;itas anta&

    "asin(-"asin( ,%#a&t%"%n2 S%*a(ai 9asi'n+a< ,ata +an(

    ,i,a#at s%'anutn+a a.an ,i"an3aat.an untu. #%n%ntuan

    '%ta. "asin(-"asin( ,%#a&t%"%n t%&s%*ut ,%n(an

    "%n((una.an a:ti;it+ &%'ati)n ,ia(&a"2 Dia(&a" ini

    "%n%'as.an "%n(%nai 9u*un(an #)'a a'i&an *a9an ,an

    ').asi ,a&i "asin(-"asin( ,%#a&t%"%n #%nunan( t%&9a,a#

    ,%#a&t%"%n #&),u.sin+a2

    Gambar #"Activity Relationship Chart

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    30/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Su"*%&= http:--wibisono.blog.uns.a$.id-files-0887-83-peran$angan%tata%letaktemu3.ppt

    Activity Relationship Diagram /ARD0 a,a'a9 9u*un(an

    anta& a.ti;itas +an( ,itunu..an ,%n(an #%n,%.atan

    .%t%&.aitan .%(iatan< +an( "%nunu..an s%tia#

    .%(iatans%*a(ai satu "),%' .%(iatan tun((a' .% ,a'a"

    "),%' ,ia(&a"2 ARD "%&u#a.an 'anutan7#%n(%"*an(an

    ,a&i ARC2

    Gambar $"Activity Relationship Diagram!umber: http:--wibisono.blog.uns.a$.id-files-0887-83-peran$angan%tata%letaktemu3.ppt

    Gambar %"K%t%&an(an activity relationship diagramSu"*%&= Wi(n)s)%*&)t)< S2< 8882

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    A

    E

    I

    O

    U

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    31/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    &" Sistem La'out Planning

    S+st%"ati: 'a+)ut #'annin( "%&u#a.an sa'a9 :a&a untu.

    "%n(9asi'.an a'i&an *a&an( +an( %?si%n "%'a'ui #%&an:an(an

    'a+)ut2 M%t),% ini "%n:)*a "%&an:an( 'a+)ut 3asi'itas

    ,%n(an "%"#%&9ati.an u&utan #&)s%s s%&ta ,%&aat .%,%.atan

    anta& unit #%'a+anan +an( t%&,a#at #a,a 3asi'itas +an( a.an

    ,i&an:an( /Wi(n)s)%*&)t)< S2< 88!02

    Sist%"ati: 'a+)ut #'annin( t%&,i&i ,a&i %"#at ta9a#

    #%&an:an(an s%*a(ai *%&i.ut=Ta9a# I = M%n%ntu.an ').asi ,i"ana 3asi'itas a.an ,i*an(unTa9a# II = M%"*uat &an:an(an 3asi'itas s%:a&a .%s%'u&u9anTa9a# III = M%n%ntu.an #%&an:an(an tata '%ta. 3asi'itas s%:a&a

    ,%tai'Ta9a# IV = P%&sia#an ,an #%n(insta'asi 9asi' &an:an(an

    A,a#un "asu.an /in#ut0 ,ata +an( ,i*utu9.an )'%9 SLP

    ,i.%')"#)..an ,a'a" 'i"a .at%()&i=P /P&),u:t0 = J%nis ,a&i #&),u. /*a&an(7asa0 +an(

    ,i9asi'.an2 /uantit+0 = V)'u"% s%tia# %nis *a&an(7 .)"#)n%n +an(

    ,i9asi'.an2R /R)ut%0 = U&utan )#%&asi untu. s%tia# #&),u.2S /S%&;i:%0 = P%'a+anan #%n,u.un(< s%#%&ti '):.%& &))"stenaga ker)a, utilitas, dll?, pemeliharaan dan perbaikan, menggunakan

    kembali nilai, dan akhir pembuangan.

    !umber: http:--daniriskayadi.blogspot.$o.id-08/1-82-prinsip%prinsip%

    material%handling.html

    0. Manfaat*aterial +andling

    Manfaat yang diperoleh dari material handling adalah:

    a. enghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan

    ruangan lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    47/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    b. engurangan sisa af*al, yaitu produk%produk yang tidak sesuai standar.

    $. Menaikkan luas produksi.d. eningkatan kondisi ker)a karyawan.

    e. istribusi material akan ber)alan lebih baik.!umber: enis Aiskala. @ntuk Mengurangi 9a$ktra$king dan Material

    Dandling ost epartemen roduksi T. 'T@ #'CBA. >Bnline?.

    1. 9iaya*aterial +andling

    9iaya material handling didalam perusahaan men$akup lebih dari 38

    biaya produksi. arena itu, biaya material handling sangat sulit dipisahkan

    dari unsure%unsur biaya produksi lainnya. @ntuk itu, dalam hal ini yang

    perlu dilakukan adalah adanya usaha%usaha untuk men$ari sumber

    kemungkinan mengadakan perbaikan material handling yang terdapat pada

    perusahaan itu. eker)aan atau kegiatan yang dilakukan dalam suatu

    perusahaan-industryterdiri atas:

    a. Menyediakan atau menempatkan bahan%bahan di tempat ker)a yang

    disebut make ready.

    b. Melakukan kegiatan%kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau

    pembuatan barang%barang yang disebut do.

    $. Memindahkan barang%barang dan bahan%bahan dari tempat ker)a

    yang disebut put way.

    alam kenyataannya, diperkirakan sekitar 48 sampai 68 persen dari waktu

    para peker)a dalam kegiatan produksi dihabiskan untuk memindahkan

    barang-meng%handle bahan%bahan dan barang%barang. arena itu, biaya

    material handling terdiri atas:

    a. @pah orang yang memindahkan bahan >material handler?

    b. 9iaya in*estasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan

    $. 9iaya untuk menger)akan produk hasilnya.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    48/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    !umber: enis Aiskala. @ntuk Mengurangi 9a$ktra$king dan Material

    Dandling ost epartemen roduksi T. 'T@ #'CBA. >Bnline?.

    2. Dal%hal yang apat ilakukan untuk Menurunkan 9iaya Material

    Dandling

    enurunan biaya material handling dapat diusahakan dengan $ara:

    a. engurangan )umlah dan )arak pengangkutan. Dal ini dapat ditempuh

    dengan mengadakan perubahan terhadap layout.

    b. engurangan waktu yang dibuthkan di dalam pengangkutan bahan. Dal

    ini dapat di$apai dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali

    waktu%waktu menunggu >waiting time?. engan melakukan

    penghematan terhadapwaktu maka akan terdapat penghematan

    berbagai ma$am biaya disampung itu )adwak waktupun dapat

    diper$epat. enghematan waktu berarti pula pemanfaatan alat%

    alat material handlingse$ara lebih efektif.

    $. emilihan alat pengangkutan bahan yang tepat #lat%alat pengangkutan

    bahan harus dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya

    minimum, terdapat keluwesan yang tinggi dalam pengangkutan bahan%

    bahan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, dan sebagainya.!umber: enis Aiskala. @ntuk Mengurangi 9a$ktra$king dan Material

    Dandling ost epartemen roduksi T. 'T@ #'CBA. >Bnline?.3. emindahan Material !e$ara Teknis

    9eberapa pemindahan material se$ara teknis dapat dilakukan dengan $ara

    sebagai berikut:

    a. Memindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah

    diran$ang dengan menggunakan roller >ban ber)alan?.

    b. Menggunakan me)a yang dapat digerakkan naik%turun untuk men)aga

    agar bagian permukaan dari me)a ker)a dapat langsung dipakai untuk

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.htmlhttp://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    49/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    memasukkan lembaran logam ataupun benda ker)a lainnya kedalam

    mesin.

    $. Menempatkan benda ker)a yang besar pada permukaan yang lebih

    tinggi dan menurunkan dengan bantuan gaya grafitasi.

    d. Menggunakan peralatan yang mengangkat, misalnya, pada u)ung

    belakang truk untuk memudahan pengangkatan material.

    e. Meran$ang B*erhad Monorail dan hoist diutamakan yang

    menggunakan power >tenaga? baik untuk gerakan *ertikal maupun

    horiontal.

    f. Mendesai kotak >tempat benda ker)a? dengan disertai handle yang

    ergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat.

    g. Mengatur peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan

    metodologi angkat benda pada ketinggian permukaan pinggang.!umber: enis Aiskala. @ntuk Mengurangi 9a$ktra$king dan Material

    Dandling ost epartemen roduksi T. 'T@ #'CBA. >Bnline?.

    J. Tujuan aterial 6an2lin:Menurut Meyers, F.E dalam !ulistyani >0881?, tu)uan utama dari

    peren$anaan material handling adalah untuk menugurangi biaya produksi.

    !elain itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan

    peran$angan fasilitas yang diimplementasikan. 9eberapa tu)uan dari sistem

    material handling antara lain:

    / Men)aga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan

    dan memberikan perlindungan terhadap material.

    0 Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi ker)a.

    1 Meningkatkan produkti*itas.

    2 Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas.

    3 Mengurangi bobot mati.

    4 !ebagai pengawasan persediaan.!umber:9asten Cikardo Dutagalung >skripsi?

    Tu)uan pokok material handling :

    /. Menambahkan kapasitas produksi

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    50/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    % Menambahkan produkti*itas ker)a per man%hour

    % Meningkatkan efisiensi mesin-peralatan handling dengan mereduksi

    downtime

    % Men)aga kelan$aran aliran ker)a >menghindari idle atau tumpukan

    material?

    % Memperbaiki kontrol produksi melalui pen)adwalan yang baik dan

    pengawasan yang ketat.

    0. Mengurangi waste

    % roses pemindahan material se$ara hati%hati

    % Fleksibel1. Memperbaiki kondisi area ker)a

    % Men)aga area ker)a aman dan nyaman

    % Mengurangi faktor kelelahan operator

    % Memoti*asi peker)a

    2. Memperbaiki distribusi material

    % Mengurangi kerusakan dalam proses pemindahan

    % Memperbaiki rute yang ditempuh

    % Memperbaiki fasilitas pergudangan dan pengaturannya

    3. Mengurangi biaya

    % Menambah produkti*itas ker)a

    % Mengurangi dan mengenmdalikan in*entories% emanfaatan luas area se$ara optimal

    % Cute pemindahan diren$anakan se$ara baik untuk mengurangi )arak

    perpindahan material

    % Mengatur )adwal dengan baik sehingga menghindari antrian dan

    keka$auan.

    !umber: www.debrina.le$ture.ub.a$.id

    ada dasarnya tu)uan diadakannya material handling adalah untuk

    menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. !ehingga dapat )uga disimpulkan

    bahwa tu)uan material handling adalah untuk mengangkat, memindahkan serta

    menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan untuk melan$arkan proses

    produksi agar barang%barang dapat diselesaikan tepat pada waktunya, serta

    untuk menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    http://www.debrina/http://www.debrina/
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    51/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    !umber: www.debrina.le$ture.ub.a$.id

    /" Metode Material &andling12 Ana'isis M%t),% OWAS

    M%t),% OWAS t%'a9 ,ia#'i.asi.an #a,a ta9un tuu9

    #u'u9an ,i #%&usa9aan *%si *aa ,i Fin'an,ia2 Institut% )3

    O::u#ati)na' H%a't9 "%n(ana'isis #)stu& s%'u&u9 *a(ian

    tu*u9 ,%n(an #)sisi ,u,u. ,an *%&,i&i2 M%t),% ini u(a

    t%'a9 ,i(una.an untu. "%n(ana'isis #)stu& ,i In,)n%sia!te*enson, +., 08/3?:

    /. Faktor Cegional

    a. "okasi bahan baku

    erusahaan berlokasi dekat atau berada di sumber bahan baku untuk

    tiga alasan utama: kebutuhan, ke$epatan untuk habis, dan biaya

    transportasi.

    b. "okasi pasar

    erusahaan yang berorientasi profit sering kali berlokasi dekat dengan

    pasar yang ingin mereka tu)u sebagai bagian dari strategi kompetitif

    mereka. en)ualan dan )asa ritel biasanya ditemukan dekat dengan

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    60/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    pusat pasar yang mereka layani. ontohnya, restoran $epat sa)i, pusat

    )asa, dan supermarket.

    $. Faktor buruh

    ertimbangan utama mengenai buruh adalah biaya dan ketersediaan

    dari buruh, upah buruh di sebuah area, produkti*itas dan sikap buruh.

    9iaya buruh sangat penting bagi organisasi yang menggunakan buruh

    intensif. emindahan industri tekstil ke negara%negara seperti ina dan

    Jietnam adalah karena perbedaan dalam biaya buruh.d. 'klim dan pa)ak

    'klim dan pa)ak terkadang memainkan peran dalam keputusan

    mengenai lokasi. Misalnya, serangkaian musim dingin yang tidak biasa

    bisa menyebabkan beberapa perusahaan mempertimbangkan untuk

    pindah ke daerah dengan iklim yang lebih hangat, terutama )ika

    penundaan pengiriman dan gangguan peker)aan disebabkan oleh

    ketidakmampuan karyawan untuk beker)a terlalu sering. Dal yang

    serupa, pa)ak pendapatan usaha dan pendapatan indi*idu di beberapa

    negara bagian mengurangi ketertarikan pada perusahaan yang sedang

    men$ari lokasi baru. 9anyak perusahaan tertarik dengan lokasi yang

    memiliki sumber daya energi atau buruh yang murah dan banyak,

    iklim yang sedang, dan pa)ak yang rendah. !elain itu, pa)ak dan

    insentif keuangan merupakan faktor uatama dalam menarik atau

    mempertahankan fran$hise profesional.

    0. ertimbangan omunitas

    9eberapa organisasi menemukan bahwa walaupun sikap dari

    keseluruhan komunitas masyarakat dapat diterima, masih terdapat

    penolakan terhadap lokasi tertentu dari penduduk setempat yang

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    61/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    menolak adanya kemungkinan peningkatan suara bising, kema$etan,

    atau polusi. Misalnya, penolakan komunitas masyarakat terhadap

    perluasan bandara, perubahan dalam penetapan wilayah, fasilitas atau

    konstruksi nuklir, dan konstruksi )alan raya.

    1. Faktor Terkait "okasi

    ertimbangan utama terkait dengan lokasi adalah bahan, transportasi,

    dan pembagian wilayah atau batasan lainnya. arena komitmen )angka

    pan)ang biasanya dibutuhkan, biaya tanah mungkin men)adi hal kedua

    setelah faktor terkait lokasi lainnya, seperti ruangan untuk ekspansi di

    masa depan, fasilitas yang ada sekarang dan kapasitas saluran air, serta

    ruang parkir yang $ukup untuk karyawan dan pelanggan. !elain itu,

    bagi banyak perusahaan, akses )alan untuk truk dan kereta dianggap

    penting.

    2. !trategi abrik Manufaktur Multipela. !trategi pabrik produk

    engan strategi ini, seluruh produk atau lini produk dihasilkan

    pada pabrik yang berbeda dan masing%masing pabrik biasanya

    memasok keseluruhan pasar domestik. Dal ini pada dasarnya

    adalah sebuah pendekatan desentralisasi, dengan masing%masing

    pabrik fokus pada persyaratan yang sempit yang terdiri atas

    spesialisasi buruh, bahan baku, dan perlengkapan bersama dengan

    lini produk. "okasi pabrik bisa tersebar atau dikelompokkan relatif

    dekat satu sama lain.

    b. !trategi pabrik area pasar

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    62/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    engan strategi ini, pabrik didesain untuk melayani segmen

    geografi tertentu dari sebuah pasar >misalkan #sia Tenggara, #sia

    Timur?. endekatan ini membutuhkan koordinasi keputusan yang

    terpusat untuk menambahkan atau mengurangi pabrik, atau untuk

    memperluas atau memperke$il pabrik yang ada karena adanya

    perubahan kondisi pasar. .

    $. !trategi pabrik proses

    engan strategi ini, pabrik yang berbeda berkonsentrasi pada aspek

    yang berbeda dari sebuah proses. Manufaktur mobil sering kali

    menggunakan pendekatan ini, dengan pabrik yang berbeda untuk

    mesin, transmisi, pen$etakan bodi, dan bahkan radiator.

    endekatan ini sesuai bagi produk yang memiliki banyak

    komponenK memisahkan produksi komponen akan mengurangi

    kebingungan dibandingkan )ika semua produksi dilakukan se$ara

    bersamaan dalam lokasi yang sama.

    2" 3outing Sheet , MPPC 4Muti1le Product Process51 Route Sheet

    R)ut% S9%%t a,a'a9 '%"*a& &)utin( #&)s%s +an( 9a&us

    ,i'a'ui )'%9 tia#- tia# .)"#)n%n ,a&i aa' 9in((a a.9i&2

    R)ut% S9%%t a,a %nis anta&a 'ain R)ut% S9%%t ,an R)ut%

    S9%%t Ass%"*'+2 R)ut% S9%%t ,i(una.an untu. .)"#)n%n-

    .)"#)n%n ,asa& 7 #%n+usun s%,an(.an R)ut% S9%%t

    Ass%"*'+ ,i(una.an untu. .)"#)n%n-.)"#)n%n +an(

    t%'a9 ,i-ass%"*'+2 S%tia# .)"#)n%n *ai. itu .)"#)n%n

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    63/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    ,asa& "au#un .)"#)n%n ass%"*'+ "%"i'i.i 1 '%"*a&

    s%n,i&i-s%n,i&i2

    Su"*%&=

    u&na'2uai2a:2i,7in,%2#9#7SST7a&ti:'%7,)n')a,71711>

    $:,4$9'i,$:t:'n.$('i,

    a Tuuan Route SheetR)ut% S9%%t ini ,i'a.sana.an untu. "%"#%&'an:a& ,an

    "%"#%&"u,a9 a'ann+a #&),u.si +an( a,a< t%ta#i

    s%:a&a .9usus R)ut% S9%%t "%"i'i.i tuuan s%*a(ai

    *%&i.ut =10 S%*a(ai #at).an a'u& .%&a suatu .)"#)n%n s%:a&a

    '%n(.a# /,a&i #&%#a&ati)n sa"#ai #a:.in(020 S%*a(ai #at).an 7 ta&(%t a.tu #&)s%s suatu

    .)"#)n%n #a,a tia# "%sin2!0 M%"#%&"u,a9 a'ann+a #&)s%s #&),u.si +an( a,a240 M%n,isi#'in.an 7 "%"*iasa.an )#%&at)& a(a& ,a#at

    *%.%&a s%:a&a t%&atu& ,an :%#at s%suai ,%n(an a#a

    +an( t%'a9 ,i&%n:ana.an250 P%'a.sanaan #&),u.si s%suai ,%n(an #&i)&itas ,an

    u"'a9 *at:9< s%9in((a #a,a a.9i&n+a ,a#at s%t

    #a,a *a(ian ass%"*'in(2* Isi Route Sheet

    L%"*a& R)ut% S9%%t ini *%&isi.an ,ata-,ata +an(

    "%n%'as.an s%:a&a ,%tai' t%ntan( .)"#)n%n t%&t%ntu2

    S%:a&a u"u" isi ,a&i R)ut% S9%%t t%&s%*ut ,a#at ,i&in:i

    s%*a(ai *%&i.ut =

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    64/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    10 N)2 KIK

    0 N)2 ,an na"a .)"#)n%n2!0 Ju"'a9 *at:9< u"'a9 .)"#)n%n #%& *at:9 ,an

    u"'a9 )&,%& t)ta'240 U.u&an san ti"*%&< #&%?nis9 ,an ?nis9 .)"#)n%n

    s%&ta (a"*a& ,%tai' .)"#)n%n250 Ana'isa s%u%n:% suatu .)"#)n%n260 Ana'isa P'annin( ;s A:tua'2

    Pa,a a.9i&n+a 9asi' ana'isa ,itas ,a#at .ita *aa ,a'a"

    "%%tin( #&),u.si untu. "%n,a#at.an #%&9atian ,an

    #%&*ai.an-#%&*ai.an s%:a&a *%&.%sina"*un(an i.a

    ,i#%&'u.an2 Hasi' ana'isa ini "%"i'i.i tuuan untu.

    "%nin(.at.an .%'an:a&an #&)s%s #&),u.si +an( a,a2

    : P&)s%,u& #%'a.sanaanRoute Sheet

    Untu. "%na'an.an ,an "%'a.sana.anRoute

    Sheet*an+a. s%.a'i ,ata- ,ata #%n,u.un( +an(

    ,i#%&'u.an anta&a 'ain nis ,an na"a "%sin /M2Ma:9in%0$:,4$9'i,$:t:'n.$('i,

    2 MPPCMulti#Product Process Chart /MPPC0 a,a'a9 s%*ua9 #%ta

    +an( ,i(una.an untu. "%n((a"*a&.an a'i&an atau u&utan

    )#%&asi .%&a +an( "%n(9asi'.an #&),u. ,%n(an *an+a.

    %nis< atau #&),u. ,%n(an *an+a. part2 Fun(si ,a&i MPPC

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    74/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    a,a'a9 untu. "%n(%ta9ui u"'a9 "%sin +an( ,i*utu9.an

    untu. s%tia# ,%#a&t%"%n /a&%a "%sin02Su"*%&= /Tanun(< Wi,+a N2 ,an Ha&i"ans+a9< Fauan H2< 8140

    6" Menentukan /ebutuhan Luas Lantai

    Da'a" "%'a.u.an #%&%n:anaan tata '%ta. #a*&i. ,an

    #%"in,a9an *a9an ,i*utu9.an *%*%&a#a .%*utu9an 'a9an

    atau 'uas 'antai untu. .%(iatan #&),u.si #a*&i. +an( a.an

    ,i,i&i.an< s%&ta 3asi'itas-3asi'itas #%n,u.un( 'ainn+a2 D%n(an

    ,%"i.ian #%&'u ,i9itun( *%&a#a 'uas 'a9an +an( ,isia#.an (omputerized /elationship #ayout Planning?

    Menempatkan kegiatan yang paling berkaitan, dan kemudian se$ara

    progresif menambahkan kegiatan%kegiatan lain, berdasarkan kedekatan

    yang diinginkan dan menurut ukuran yang dibutuhkan. 'ni berlangsung

    sampai semua kegiatan telah ditempatkan.

    BCE"# menghitung kegiatan%kegiatan yang paling sibuk pada tata

    letak atau yang mempunyai terbanyak. Iumlah dari keterkaitan kedekatan

    kegiatan dengan kegiatan lain dibandingkan, dan kegiatan dengan )umlah

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19818/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19818/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19818/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19818/4/Chapter%20II.pdf
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    81/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    tertinggi >TC? diletakkan pertama pada matriks tata letak. 9erikutnya,

    dipilih sebuah kegiatan yang harus dekat dengannya dan ditempatkan

    sedekat mungkin. egiatan ini diberi tanda # >kedekatan yang sangat

    penting?, ' >kedekatan yang penting? dan B >kedekatan biasa?, sampai

    semua telah ditempatkan. BCE"# )uga menetapkan nilai pada

    hubungan @ >kedekatan tak%perlu? dan P >kedekatan tak%diharapkan?.

    1 #"E >)utomated #ayout 1esign Program?

    Memilih dan menempatkan kegiatan pertama se$ara a$ak. egiatan

    berikutnya menurut ukuran yang dibutuhkan, dipilih dan ditempatkan: >a?

    menurut kedekatan yang diinginkan, atau >b? se$ara a$ak )ika tidak ada

    keterkaitan yang berarti. Tata letak pilihan lainnya dibuat dan diberi angka.

    #"E menggunakan hubungan yang disukai untuk menghitung nilai dari

    satu rangkaian tataletak yang dibangun se$ara a$ak. Teknik pemilihan a$ak

    yang disesuaikan digunakan untuk membentuk tata letak pilihan. egiatan

    pertama dipilih dan ditempatkan se$ara a$ak. 9erikutnya, data keterkaitan

    diteliti untuk mendapatkan kegiatan yang mempunyai kaitan erat pada

    yang pertama. egiatan kedua ini diletakkan berdekatan dengan yang

    pertama. rosedur ini dilan)utkan sampai semua kegiatan telah

    ditempatkan. roses ini diulang untuk membentuk tata letak yang lain.

    2 "#AET >Plant #ayout )nalysis and Evaluation Technique?

    Menggunakan data aliran antar departemen, menghitung biaya QdendaR

    yang dikaitkan dengan men)auhkan antar departemen%departemen.

    "#AET membutuhkan dua )enis data masukan yakni informasi

    departemen, dan informasi aliran barang. eduanya ditentukan dan

    kebutuhan luasnya ditentukan. endekatan dasar pada analisis pemindahan

    bahan di dalam fasilitas adalah dengan mempela)ari semua bahan ketika

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    82/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    bergerak dari departemen ke departemen. 'nformasi seperti kekerapan

    pemindahan, metode pemindahan, biaya pemindahan, dan urutan

    pemindahan merupakan data yang paling penting dalam menentukan biaya

    aliran barang.

    arakteristik%karakteristik seperti ukuran barang, berat, dan kemudahan

    rusak harus diperhitungkan dalam memilih metode pemindahan dan

    memperkirakan biayaK sebelum biaya dapat diperkirakan, dan urutan

    pemindahan dipilih. an akhirnya, harus diberikan urutan pemindahan

    yang dikaitkan dengan tiap komponen.!umber:>rihastono, E, 08/2?

    3 9"B"#A >2lock #ayout Overview with #ayout Planning?

    9"B"#A merupakan sistem peran$angan tata letak fasilitas yang

    dikembangkan oleh onaghey dan ire pada departemen teknik industri,

    @ni*ersitas Douston. rogram ini membuat dan menge*aluasi tipe%tipe

    tata letak dalam merespon data masukan. 9"B"#A mempunyai

    kemiripan dengan C#FT dalam penyusunan departemen. erbedaan

    antara 9"B"#A dan C#FT adalah:

    a? 9"B"#A dapat menggunakan peta keterkaitan sebagai input data,

    sedangkan C#FT hanya menggunakan peta dari% ke >form to%$hart?.

    b? C#FT dalam menghitung biaya tata letak dapat diukur baik

    berdasarkan ukuran )arak maupun dengan kedekatan sedangkan

    9"B"#A tidak.

    $? Iumlah baris di dalam 9"B"#A ditentukan oleh program dan

    biasanya dua atau tiga baris.

    9"B"#A memiliki kelemahan yaitu tidak akan menangkap initial

    layout se$ara akurat. engembangan tata letak hanya dapat di$ari dengan

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    83/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    melakukan perubahan atau pertukaran letak departemen satu dengan

    lainnya.!umber: http:--repository.usu.a$.id-bitstream-/01234567-/76/6-2-hapter

    08''.pdf

    3. 4perati0n Pr0!ess Cart ;4PCB? adalah suatu diagram yang

    menggambarkan langkah%langkah proses yang akan dialami bahan%bahan baku

    mengenai urutan%urutan operasi dan pemeriksaan. !e)ak dari awal sampai

    men)adi produk )adi utuh maupun sebagai komponen dan )uga memuat

    informasi%informasi yang diperlukan untuk analisis yang lebih lan)ut, seperti:

    waktu yang dihabiskan, material yang digunakan dan tempat atau alat mesin

    yang dipakai.

    eta%peta ker)a merupakan salah satu alat yang sistematis dan )elas untuk

    berkomunikasi se$ara luas dan sekaligus melalui peta%peta ker)a ini kita bisa

    mendapatkan informasi%informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu

    metode ker)a. Iadi dalam suatu Bperation ro$ess hart >B?, di$atat

    hanyalah kegiatan%kegiatan operasi dan pemeriksaan sa)a, kadang%kadang

    pada akhir proses di$atat tentang penyimpanan.

    Manfaat pembuatan B antara lain:/. @ntuk menentukan kebutuhan operator.

    0. Mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

    1. 9isa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku >dengan

    memperhitungkan efisiensi ditiap operasi?.

    2. #lat untuk melakukan perbaikan $ara ker)a.

    3. #lat untuk menentukan tata letak pabrik.

    4. #lat untuk latihan ker)a.

    5. 9isa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penggunaannya.

    6. !ebagai alat untuk melakukan perbaikan $ara ker)a yang sedang dipakai.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    84/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    !umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%

    /7284%/0%pertemua%0.pdf

    'nformasi%informasi yang bisa didapat dari pembuatan B adalah:

    /. Mengetahui banyaknya komponen yang digunakan.

    0. @ntuk mengetahui urutan proses penger)aan produk.

    1. Mengetahui komponen utama dan komponen tambahan.

    2. eralatan atau mesin yang digunakan.

    3. +aktu penyelesaian tahapan proses penger)aan produk.

    4. #nalisis dan ringkasan akti*itas!umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%

    /7284%/0%pertemua%0.pdf

    @ntuk bisa menggambarkan eta roses Bperasi dengan baik, ada

    beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut:

    / ertama%tama pada baris paling atas dinyatakan sebagai bagian kepala

    dari eta roses Bperasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti:

    a. Aama ob)ek

    b. Aama pembuat peta

    $. Tanggal dipetakan

    d. Aomor peta

    e. Aomor gambar0 Material yang akan diproses diletakan diatas garis horiontal, yang

    menun)ukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.

    1 "ambang%lambang ditempatkan dalam arah *ertikal, yang menun)ukan

    ter)adinya perubahan proses.

    "ambang%lambang yang digunakan untuk pembuatan B antara lain:

    a roses operasi adalah kegiatan dimana komponen mengalami

    perubahan karena dirakit dengan komponen lain.

    #am$ar &-."ambang operasi!umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%/7284%/0%

    pertemua%0.pdf

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    85/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    b emeriksaan adalah kegiatan memeriksa benda atau bahan baku dari

    segi kualitas maupun kuantitas.

    #am$ar &1."ambang pemeriksaan!umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%/7284%/0%

    pertemua%0.pdf

    $ #kti*itas gabungan adalah kegiatan diamana antara perakitan dan

    pemerikasaan dilakukan se$ara bersamaan atau dalam selang waktu

    yang relatif singkat.

    #am$ar &%."ambang akti*itas gabungan!umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%/7284%/0%

    pertemua%0.pdf

    d enyimpanan adalah seandainya benda ker)a disimpan dalam waktu

    yang lama dan )ika akan mengambil kembali biasanya harus

    berdasarkan rekomendasi atau iin terlebih dahulu.

    #am$ar &&."ambang penyimpanan!umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%/7284%/0%

    pertemua%0.pdf

    S. Ta$el Skala Pri0ritas

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    86/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Tabel !kala rioritas >T!? adalah suatu tabel yang menggambarkan

    urutan prioritas antar departemen-mesin dalam suatu lintas-layout produksi.

    Ceferensi T! didapat dari perhitungan outflow, dimana prioritas diurutkan

    berdasarkan harga koefisien ongkosnya. Tu)uan pembuatan T! adalah:

    /. @ntuk meminimkan ongkos.

    0. @ntuk mengoptimalkan layout.

    1. @ntuk memperke$il )arak handling.

    Bngkos dengan harga koefisien terbesar men)adi prioritas utama dan

    seterusnya sampai harga koefisien terke$il dan )umlah prioritas ditentukan

    berdasarkan banyaknya frekuensi yang masuk ke salah satu departemen. erlu

    diketahui bahwa skala prioritas yang diutamakan pada penyusunan tata letak

    ini adalah skala prioritas /.

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    87/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Ta$el (.ontoh bentuk tabel skala prioritas

    !umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-167-)bptunikompp%gdl%)ulianrebe%/7284%

    /0%pertemua%0.pdf

    T. Area All0!ati0n Dia:ram ;AAD##? merupakan kelan)utan dari #C dimana

    dalam #C diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar akti*itas.

    Maka dengan demikian berarti bahwa ada sebagian akti*itas harus dekat

    dengan akti*itas yang lainnya dan )uga sebaliknya. !ehingga dapat dikatakan

    bahwa hubungan antar akti*itas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata

    letak akti*itas tersebut. edekatan tata letak akti*itas tersebut dapat dilihat

    dalam #rea #llo$ation iagram >##?.

    #rea #llo$ation iagram ini merupakan lan)utan penganalisisan tata letak

    setelah #$ti*ity Celationship hart dan #$ti*ity Celation iagram, maka

    dapat dibuat #rea #llo$ation iagram nya.

    #rea #llo$ation iagram >##? merupakan template se$ara global,

    informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area sa)a, sedangkan gambar

    *isualisasinya se$ara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    88/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    hasil akhir dari penganalisisan dan peren$anaan tata letak fasilitas dan

    pemindahan bahan. #C dan ## merupakan )enis peta yang

    menggambarkan hubungan antar ruangan%ruangan akibat dari alasan%alasan

    tertentu yang harus dipenuhi.

    #am$ar &'.enentuan pan)ang dan lebar masing%masing departemen!umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-224-)bptunikompp%gdl%eddywahyud%00066%

    0%unikomSl%0.pdf

    !umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-224-)bptunikompp%gdl%eddywahyud%

    00066%0%unikomSl%0.pdf

    eterangan : Y/ merupakan pan)ang untuk departemen #,( dan D

    Y0 merupakan pan)ang untuk departemen 9,F dan '

    Y1 merupakan pan)ang untuk departemen ,E dan I

    Y2 merupakan pan)ang untuk departemen

    P# merupakan lebar departemen #

    P9 merupakan lebar departemen 9

    P merupakan lebar departemen

    P merupakan lebar departemen

    PE merupakan lebar departemen E

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdf
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    89/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    PF merupakan lebar departemen (

    P( merupakan lebar departemen (

    PD merupakan lebar departemen D

    P' merupakan lebar departemen '

    ontoh perhitungan penentuan ukuran ## maupun "ayout untuk

    masing%masing departemen adalah:

    Y1= Luas departemen ABlebar lantai perusahaan

    !umber: http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-224-)bptunikompp%gdl%eddywahyud%

    00066%0%unikomSl%0.pdf

    U. 4utfl0= 2an Infl0=

    Mengenai arti dari 'nflow%Butflow dapat didefinisikan dengan gambar

    berikut:

    Gambar *!"In)-)ut)Su"*%&= http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-224-)bptunikompp%gdl%eddywahyud%

    00066%0%unikomSl%0.pdf

    Out) .%(unaann+a untu. "%n:a&i .)%?si%n )n(.)s +an(

    .%'ua& ,a&i suatu a&%a /M0 .% *%*%&a#a a&%a 'ain2 S%,an(

    SYSTEMATIC LAYOUT PLANNINGAHMAD WIRA INDRAWAN

    MM

    Out)In)

    http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdf
  • 7/24/2019 Teori Dasar SLP

    90/90

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    in) untu. "%n:a&i .)%?si%n )n(.)s +an( "asu. .% suatu

    a&%a ,a&i *%*%&a#a a&%a 'ain2

    Inflow dari A ke B= nilai ongkos A keB

    total ongkosmasuk dari departemen B

    Outflow dari A ke B= nilai ongkos A ke B

    totalongkos keluardari departemen B

    R%3%&%nsi #%&9itun(an Out)-In) +aitu ,a&i OMH ,an

    FTC< +aitu )n(.)s +an( ,i*utu9.an untu. "at%&ia' 9an,'in(

    ,a&i satu "%sin .% "%sin +an( 'ainn+a2

    Su"*%&= http:--elib.unikom.a$.id-files-disk/-224-)bptunikompp%gdl%eddywahyud%

    00066%0%unikomSl%0.pdf

    http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-unikom_l-2.pdf