Teori Dasar Crusher

8
CRUSHER 8.1 Fungsi alat Crusher adalah equipment yang berfungsi untuk memecah material seperti batu kapur, batu silika, clay, coal, dan klinker menjadi ukuran yang dinginkan. Crusher dapat digolongkan ke dalam berbagai type antara lain : 1. Tipe impact - Impact crusher - Hammer crusher 2. Tipe compression - Roller crusher - Gyratory crusher - Jaw crusher Pada pabrik semen indarung II diapakai dua jenis crusher yaitu roller crusher dan hammer crusher. Hammer crusher dipakai untuk lime stone, klinker, dan roller crusher dipakai untuk clay, silica. 8.2 Hammer crusher untuk limestone (batu kapur) 8.2.1 Prinsip kerja alat Material masuk ke crusher melalui apron feeder dalam ukuran yang besar-besar. Di dalam crusher material tersebut bertumbukan dengan hammer dan terlempar ke dinding crusher (wear plate) sehingga 143

description

engineering

Transcript of Teori Dasar Crusher

Page 1: Teori Dasar Crusher

CRUSHER

8.1 Fungsi alat

Crusher adalah equipment yang berfungsi untuk memecah material seperti

batu kapur, batu silika, clay, coal, dan klinker menjadi ukuran yang

dinginkan.

Crusher dapat digolongkan ke dalam berbagai type antara lain :

1. Tipe impact

- Impact crusher

- Hammer crusher

2. Tipe compression

- Roller crusher

- Gyratory crusher

- Jaw crusher

Pada pabrik semen indarung II diapakai dua jenis crusher yaitu roller

crusher dan hammer crusher. Hammer crusher dipakai untuk lime stone,

klinker, dan roller crusher dipakai untuk clay, silica.

8.2 Hammer crusher untuk limestone (batu kapur)

8.2.1 Prinsip kerja alat

Material masuk ke crusher melalui apron feeder dalam ukuran yang besar-

besar. Di dalam crusher material tersebut bertumbukan dengan hammer

dan terlempar ke dinding crusher (wear plate) sehingga pecah menjadi

ukuran-ukuran yang lebih kecil. Untuk mendapatkan output dengan

ukuran tertentu pada bagian outlet dari crusher ini ada grate bar yang akan

menyeleksi material dengan ukuran tertentu untuk diteruskan ke alat

transport, sedangkan material sisanya akan tertahan pada grate untuk

dipecah lagi. Crusher dilindungi dengan sebuah shear pin pada fly wheel

yang berfungsi untuk mengantisipasi kondisi overload. Pin tersebut akan

patah jika overload, hal ini akan mengaktifkan microswitch yang dengan

cepat akan menghentikan crusher motor dan feeding.

143

Page 2: Teori Dasar Crusher

Departemen ProduksiBiro Pemeliharaan Mesin

8.2.2 Komponen-komponen utama alat

Gbr. Hammer crusher

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Kondisi material, material yang basah akan cenderung mempertinggi

keausan hammer

2. Hammer yang keausannya melebihi batas toleransi harus segera

diperbaiki atau diganti

3. Kenisingan dari crusher harus diperhatikan sebab dari noise bisa

mengindikasikan rotor tidak balans

4. Perhatikan pelumasan, cek oil dan grease nya

5. Perhatikan wear platenya, wear plate yang sudah aus bisa diperiksa

dari ukuran produk yang dihasilkan.

8.3 Hammer crusher untuk penggilingan klinker

Klinker crusher dipasang setelah planetary cooler untuk memecah klinker

yang ukurannya masih besar menjadi ukuran yang diinginkan.

144

Page 3: Teori Dasar Crusher

Departemen ProduksiBiro Pemeliharaan Mesin

8.3.1 Prinsip kerja alat

Klinker diumpankan ke crusher melalui grate bar chute, jadi dengan

demikian akan mengatur ukuran klinker yang masuk ke crusher dan yang

langsung ke alat transport. Material yang kasar akan jatuh ke dalam

crusher dan akan dihantam oleh hammer serta dilemparkan ke sebuah

baffle plate sehingga menjadi kepingan-kepingan klinker.

8.3.2 Komponen-komponen alat

Gbr. Hammer crusher klinker

8.4 Roller crusher untuk clay

8.4.1 Prinsip kerja alat

Prinsip kerja dari crusher ini yakni dengan menggunakan dua buah roller

yang dilengkapi dengan gigi gigi dimana satu roller tetap dan roller

lainnya bergerak. Jarak kedua roller dapat diatur untuk mendapatkan

145

Page 4: Teori Dasar Crusher

Departemen ProduksiBiro Pemeliharaan Mesin

derajat reduklsi tertentu. Putaran kedua roller ini berlawanan arah sehingga

material yang diumpankan dipecah dengan cara menggilasnya diantara

kedua roller tersebut.

8.4.2 Komponen-komponen alat

Gbr. Roller crusher

8.5 Impact Crusher

8.5.1 Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja alat ini cukup sederhana, primary crushing terjadi karena

proses impak material oleh hammer dan secondary crushing terjadi akibat

geseran dan kompresi antara hammer dan breaker plate.

146

Page 5: Teori Dasar Crusher

Departemen ProduksiBiro Pemeliharaan Mesin

147

Page 6: Teori Dasar Crusher

Departemen ProduksiBiro Pemeliharaan Mesin

8.6 Single Shaft Sizer

8.6.1 Prinsip Kerja Alat

Sebenarnya sizer ini mirip dengan impact cruser. Material masuk ke dalam

crusher dan mengalami proses impak, karena bentuk dari hammer berjajar

membentuk spiral maka pergerakan material mirip dengan pergerakan

material di screw conveyor sehingga terjadi homogenisasi ukuran material.

148