TEORI BELAJAR SKINNER

SKINNER MEMFOKUSKAN BEHAVIORISME MELALUI PERCOBAAN “OPERANT BEHAVIOR” DAN “REINFORCEMENT” YANG DISEBUTNYA DENGAN “OPERANT CONDITION”

TEORI BELAJAR SKINNER

“OPERANT CONDITION” ADALAH SETIAP PERILAKU YANG BEROPERASI DALAM SUATU LINGKUNGAN DENGAN CARA TERTENTU, LALU MEMUNCULKAN AKIBAT ATAU PERUBAHAN DALAM LINGKUNGAN TERSEBUT.

TEORI BELAJAR SKINNER

MISALNYA: JIKA KITA TERSENYUM KEPADA ORANG LAIN YANG KITA JUMPAI, LALU SECARA UMUM AKAN MENGHASILAKN SENYUMAN YANG DATANGNYA DARI ORANG TERSEBUT. DALAM KASUS INI, TERSENYUM KEPADA ORANG LAIN ADALAH “OPERANT BEHAVIOR”. REINFORCEMENT ADALAH PROSES DIMANA AKIBAT ATAU PERUBAHAN YANG TERJADI DALAM LINGKUNGAN MEMPERKUAT PERILAKU TERTENTU DIMASA DATANG

TINGKAH LAKU TERLETAK DIANTARA DUAPENGARUH

• PENGARUH YANG MENDAHULUINYA (ANTECEDENT) • PENGARUH YANG MENGIKUTINYA

TINGKAH LAKU IALAH PERBUATAN YANG DILAKUKAN SESEORANG PADA SITUASI TERTENTU

TEORI BELAJAR SKINNER

SETIAP KALI ADA STIMULUS ---INDIVIDU MERESPON (BERDASARKAN HUBUNGAN S-R)

� TINGKAH LAKU BUKAN SEKEDAR RESPON

TERHADAP STIMULUS (TINDAKAN YANG

DISENGAJA ATAU OPERAN)

� OPERAN DIPENGARUHI OLEH APA YANG TERJADI

SESUDAHNYA

OPERAN CONDITIONING MELIBATKAN PENGENDALIAN KONSEKUENSI

TINGKAH LAKU TERLETAK DIANTARA DUAPENGARUH

ANTECEDENT KONSEKUENSITINGKAH LAKU

DAPAT DIUBAH

ANTECEDENT KONSEKUENSITINGKAH LAKU

ANTECEDENT DAN KONSEKUENSI

DIPUSATKAN PADA PENEMPATAN SUBJEK-SUBJEK DALAM SITUASI YANG TERKONTROL, DAN MENGAMATI PERUBAHAN DALAM PERILAKU SUBJEK ITU YANG DIHASILKAN DENGAN MENGUBAH SECARA SISTIMATIS KONSEKUENSI DARI PERILAKU SUBJEK-SUBJEK TERSEBUT.

EKSPERIMEN SKINNER

SANGAT MENENTUKAN APAKAH SESEORANG AKAN MENGULANGI SUATU TINGKAH LAKU PADA SAAT LAIN DI WAKTU YANG AKAN DATANG

KONSEKUENSI

PENGENDALIAN KONSEKUENSI:1. PENGUATAN

(REINFORCEMENT)2. HUKUMAN

KONSEKUENSI YANG TIMBUL DARI TINGKAH LAKU TERTENTU DAPAT MENYENANGKAN

ATAU TIDAK MENYENANGKAN

1. PENGUATAN (REINFORCEMENT) ADALAH PEMBERIAN STIMULUS POSITIP ATAU PENGHILANGAN STIMULUS NEGATIP

2. HUKUMAN MERUPAKAN PEMBERIAN SUATU STIMULUS NEGATIF ATAU PENGHILANGAN STIMULUS POSITIP

PENGUATAN DAN HUKUMAN

1. APABILA ADANYA STIMULUS MEMANTAPKAN RESPON YANG DIBERIKAN DINAMAKAN PENGUATAN

2. ADANYA STIMULUS YANG MELEMAHKAN ATAU MENGHILANGKAN RESPON YANG DIBERIKAN DISEBUT HUKUMAN

PENGUATAN DAN HUKUMAN

1. PENGUATAN POSITIP (REINFORCEMENT) YAITU SETIAP STIMULUS YANG KEBERADAANNYA DAPAT MEMANTAPKAN RESPON YANG DIBERIKAN

2. PENGUATAN NEGATIP YAITU SEMUA STIMULUS YANG PERLU DIHILANGKAN UNTUK MEMANTAPKAN RESPON YANG DIBERIKAN

PENGUATAN POSITIP DAN NEGATIP

1. TIAP-TIAP LANGKAH DI DALAM PROSES BELAJAR PERLU DIBUAT PENDEK-PENDEK BERDASARKAN TINGKAH LAKU YANG PERNAH DIPELAJARI SEBELUMNYA

2. PADA PERMULAAN BELAJAR PERLU ADA PENGUATAN ATAU IMBALAN

3. PENGUATAN HARUS DIBERIKAN SECEPAT MUNGKIN BEGITU TERLIHAT ADA RESPON YANG BENAR

4. INDIVIDU YANG BELAJAR PERLU DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENGGENERALISASI DAN DISKRIMINASI STIMULUS YANG DITERIMA KARENA AKAN

MEMPERBESAR BERHASILAN

PERCOBAAN-PERCOBAAN DENGAN PEMBERIAN PENGUATAN

PERBEDAAN CLASSICAL CONDITIONING DAN OPERANT CONDITIONING

RESPON

RESPON DIKONTROL OLEH PIHAK LUAR. PIHAK INILAH YANG MENENTUKAN KAPAN DAN APA YANG AKAN DIBERIKAN SEBAGAI STIMULUS. PERANAN ORANG YANG BELAJAR PASIF

RESPON

PIHAK LUAR/PENGAJARLAH YANG HARUS MENANTI ADANYA RESPON YANG DIHARAPKAN/BENAR. KALAU RESPON SEMACAM INI TERLIHAT, MAKA DAPAT DIBERIKAN PENGUATAN. INDIVIDU YNG BELAJAR AKTIF

PENGUATAN

STIMULUS TAK TERKONTROL (UNCONDITIONING STIMULUS) MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN PENGUATAN. STIMULUS ITU SENDIRI YANG MENYEBABKAN ADANYA PENGULANGAN TINGKAH LAKU DAN BERFUNGSI SEBAGAI PENGUAT

PENGUATAN

RESPONLAH YANG MERUPAKAN SUMBER PENGUATAN. ADANYA RESPON MENYEBABKAN SESEORANG MEMPEROLEH PENGUATAN DAN HAL INI MENYEBABKAN RESPON TERSEBUT DIULANG-ULANG

MENITIK BERATKAN PADA HASIL YANG DIPEROLEH SETELAH MELAKUKAN KEGIATAN BELAJAR

PROSES OTOMATISASI

MELATIH REAKSI-REAKSI (RESPON) TERHADAP PERANGSANG (STIMULUS) YANG SUDAH TERTENTU (BELAJAR MERUPAKAN LATIHAN-LATIHAN PEMBENTUKAN HUBUNGAN S-R)

PERLU ADANYA PENGULANGAN BERUPA LATIHAN DAN HAFALAN

PERLU ADA REWARD DAN PUNISMENT

ADANYA AKTIVITAS

KONSEKUENSI TEORI SKINNER

UNTUK MEMAHAMI TINGKAH LAKU MAHASISWA SECARA TUNTAS, KITA HARUS MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA SATU STIMULUS DENGAN STIMULUS LAINNYA, MEMAHAMI RESPON ITU SENDIRI, DAN BERBAGAI KONSEKUENSI YANG DIAKIBATKAN OLEH RESPON TERSEBUT.

KONSEKUENSI TEORI SKINNER

MISALNYA SEORANG MAHASISWA BERPRESTASI BURUK, KARENA MAHASISWA MENGALAMI FRUSTASI, AKAN MENUNTUT KITA UNTUK MENJELASKAN APA ITU FRUSTASI. DAN PENJELASAN TENTANG FRUSTASI INI BESAR KEMUNGKINAN AKAN MEMBUTUHKAN PENJELASAN LAIN.

KRITIK TERHADAP TEORI TINGKAH LAKU

TEORI TINGKAH LAKU DIKRITIK KARENA SERING TIDAK MAMPU MENJELASKAN SITUASI BELAJAR YANG KOMPLEKS, SEBAB BANYAK HAL DI DUNIA PENDIDIKAN YANG TIDAK DAPAT DIUBAH MENJADI SEKEDAR HUBUNGAN STIMULUS DAN RESPON

CONTOH SUATU SAAT SEORANG MAHASISWA MAU

BELAJAR GIAT SETELAH DIBERI STIMULUS TERTENTU: TETAPI OLEH KARENA SATU HAL TERTENTU MAHASISWA TERSEBUT TIBA-TIBA TIDAK MAU BELAJAR LAGI. DISINILAH PERSOALANNYA, TEORI TINGKAH LAKU TIDAK DAPAT MENJELASKAN ALASAN-ALASAN YANG MENGACAUKAN HUBUNGAN ANTARA STIMULUS DAN RESPON

CONTOH TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU

DIANGGAP CENDERUNG MENGARAHKAN MAHASISWA UNTUK BERPIKIR LINIER, DIVERGEN, DAN TIDAK KREATIF. MISALNYA MAHASISWA DIGIRING UNTUK SAMPAI KE SUATU TARGET TERTENTU, PADA HAL BANYAK TARGET YANG MAU DICAPAI SELAIN ITU