TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

45
TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI DAN MOTIVASI 1

description

TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI. TUJUAN UMUM PELATIHAN. Peserta pelatihan diharapkan dapat menganalisis perbedaan beberapa teori belajar dan contoh konkrit penerapan setiap teori belajar di dalam kelas. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN. Menjelaskan perbedaan persamaan 4 teori belajar - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

Page 1: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR DAN MOTIVASIDAN MOTIVASI

11

Page 2: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

22

Peserta pelatihan diharapkan dapat menganalisis perbedaan beberapa teori belajar dan contoh konkrit penerapan setiap teori belajar di dalam kelas

Page 3: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

33

1. Menjelaskan perbedaan persamaan 4 teori belajar

2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan

masing-masing teori belajar

3. Memberikan contoh konkrit penerapan setiap teori belajar di dalam kelas

Page 4: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

PENDIDIKAN & PENDIDIKAN & PENGAJARANPENGAJARAN

MENDIDIK (MENGKONSTRUK MENDIDIK (MENGKONSTRUK ATTITUDE, HABIT, BEHAVIOR, ATTITUDE, HABIT, BEHAVIOR, CHARACTER)CHARACTER)

MENGAJAR (TRANSFER OF MENGAJAR (TRANSFER OF KONWLEDGE, EXPERIENCE, VALUE, KONWLEDGE, EXPERIENCE, VALUE, SKIIL)SKIIL)

Page 5: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

Tergantung pada kenyataanPengaruh teori belajarKeterampilan mengajarLangkah rinci PBM

PreskriptifPengaruh teori belajarTerapanModel-model PBM

DeskriptifAsumsi dasarPengertian “belajar”Tujuan belajarKritik

Teori Belajar

Teori Instruksional

Penerapan Dalam PBM

Page 6: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

66

TEORI BELAJARTEORI BELAJAR

Aliran Tingkah LakuAliran Tingkah Laku ThorndikeThorndike WatsonWatson Clark HullClark Hull Edwin GuthrieEdwin Guthrie Skinner Skinner

Aliran SibernetikAliran Sibernetik LandaLanda Pask & ScottPask & Scott

Aliran HumanistikAliran Humanistik Bloom & KrathwohlBloom & Krathwohl KolbKolb Honey & MumfordHoney & Mumford Habermas Habermas

Aliran KognitifAliran Kognitif PiagetPiaget AusubelAusubel Bruner Bruner

Page 7: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

7

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)

Belajar adalah perubahan tingkah laku Proses belajar mengajar :

Penguatan (+) Stimulus Proses Respons

Penguatan (-)

Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative

Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati)

Kritik : 1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks 2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur

Page 8: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

88

APLIKASI BEHAVIORISME DALAM APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES BMPROSES BM

MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH : Menentukan tujuan instruksionalMenentukan tujuan instruksional Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry

behavior” mahasiswabehavior” mahasiswa Menentukan materi pelajaranMenentukan materi pelajaran Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecilMemecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil Menyajikan materi pelajaranMenyajikan materi pelajaran Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan, Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan, tugas-tugastugas-tugas Mengamati dan mengkaji respons yang diberikanMengamati dan mengkaji respons yang diberikan Memberikan penguatan (positif maupun negatif)Memberikan penguatan (positif maupun negatif) Memberikan stimulus baruMemberikan stimulus baru Mengevaluasi hasil belajarMengevaluasi hasil belajar Memberikan penguatan, dan seterusnya Memberikan penguatan, dan seterusnya

Page 9: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

9

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati)

Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki

A B C D ABCD = Struktur kognitif

mahasiswa Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah

teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna Ausubel

Kritik : 1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar, sukar diaplikasikan 2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami “struktur kognitif” yang ada dalam setiap orang

mahasiswa

Page 10: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

10

KOGNITIVISME : KOGNITIVISME : TEORI PERKEMBANGAN PIAGETTEORI PERKEMBANGAN PIAGET

1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap 1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap perkembangan sesuai umurperkembangan sesuai umur

2. Tahap-Tahap :2. Tahap-Tahap : asimilasi (penyesuaian pengetahuan baruasimilasi (penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang sudah ada)dengan struktur kognitif yang sudah ada) akomodasi (penyesuaian struktur kognitifakomodasi (penyesuaian struktur kognitif mahasiswa dengan pengetahuan baru)mahasiswa dengan pengetahuan baru) equilibrasi (penyeimbangan mental equilibrasi (penyeimbangan mental setelah terjadi proses asimilasi /setelah terjadi proses asimilasi / akomodasi akomodasi

Page 11: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1111

APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGETPIAGET

1)1) Menentukan tujuan instruksionalMenentukan tujuan instruksional2)2) Memilih materi pelajaranMemilih materi pelajaran3)3) Menentukan topik yang dapat dipelajari Menentukan topik yang dapat dipelajari

secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh dosen)minimum oleh dosen)

4)4) Merancang kegiatan belajar yang cocok Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswauntuk topik yang akan dipelajari mahasiswa

5)5) Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang memacu krativitas mahasiswa untuk memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi atau bertanyaberdiskusi atau bertanya

6)6) Mengevaluasi proses dan hasil belajarMengevaluasi proses dan hasil belajar

Page 12: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1212

KOGNITIVISME : BRUNERKOGNITIVISME : BRUNER

Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh caraTerjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara kita mengatur materi pelajaran kita mengatur materi pelajaran Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap : enaktif enaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami(aktivitas mahasiwa untuk memahami lingkungan melalui observasi langsung realitas)lingkungan melalui observasi langsung realitas) ikonikikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak (mahasiswa mengobservasi realitas tidak

secarasecara langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnyalangsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya melalui gambar-gambar atau tulisan)melalui gambar-gambar atau tulisan) simboliksimbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa (mahasiswa membuat abstraksi berupa

teori,teori, penafsiran, analisis terhadap realitas yang telahpenafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan alami)diamati dan alami)

Page 13: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1313

APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNERAPLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

Menentukan tujuan-tujuan instruksionalMenentukan tujuan-tujuan instruksional Memilih materi pelajaranMemilih materi pelajaran Menentukan topik yang bisa dipelajari secara Menentukan topik yang bisa dipelajari secara

induktif oleh mahasiswainduktif oleh mahasiswa Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nyaMencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya Mengatur topik-topik mulai dari yang paling Mengatur topik-topik mulai dari yang paling

konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nyasimbolik, dsb.nya

Mengevaluasi proses dan hasil belajarMengevaluasi proses dan hasil belajar

Page 14: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

14

TEORI BERMAKNA AUSUBEL Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu

mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru

Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap: memperhatikan stimulus yang diberikan memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami Konsep penting : “Advance Organizer”, yang

merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3) fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar

Page 15: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

15

APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL

Menentukan tujuan instruksional Mengukur kesiapan mahasiswa Memilih materi pelajaran Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai

mahasiswa Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang

harus dipelajari Menggunakan “advance organizer” dengan cara

membuat rangkuman Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip

dengan fokus pada hubungan antara konsep yang ada

Mengevaluasi proses dan hasil belajar

Page 16: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

16

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik

belajar apapun asal tujuan belajar tercapai Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif

dan Psikomotor Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman

konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif

Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis

Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan belajar emansipatoris

Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan

Page 17: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1717

APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM PROSES BMDALAM PROSES BM

Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )

Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan aktif mahasiswa di dalam proses BM)aktif mahasiswa di dalam proses BM)

Aplikasinya melalui tahap-tahap :Aplikasinya melalui tahap-tahap : 1. menentukan tujuan instruksional1. menentukan tujuan instruksional 2. menentukan materi pelajaran2. menentukan materi pelajaran 3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa 4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa mempelajarinya secara aktif danmahasiswa mempelajarinya secara aktif dan seterusnya………….seterusnya………….

Page 18: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1818

TEORI BELAJAR SIBERNETIKTEORI BELAJAR SIBERNETIK Belajar adalah pengolahan informasiBelajar adalah pengolahan informasi Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan

terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar yang ideal untuk segala situasiyang ideal untuk segala situasi

Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott (tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)

Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu (memahami rumus matematika)(memahami rumus matematika)

Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir demikiandemikian

Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum ke tahap yang lebih khususpaling umum ke tahap yang lebih khusus

Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik” Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang

memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit dipraktekkan)dipraktekkan)

Page 19: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1919

APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM PROSES BMDALAM PROSES BM

• Menentukan tujuan instruksional• Menentukan materi pelajaran• Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam

materi tersebut• Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan

sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)• Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan

sistem informasinya• Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa

belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran

Page 20: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

2020

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR MENGAJARPROSES BELAJAR MENGAJAR

INTERNAL :INTERNAL : KemampuanKemampuan MotivasiMotivasi PerhatianPerhatian IngatanIngatan LupaLupa RetensiRetensi TransferTransfer

EKSTERNALEKSTERNAL

Kondisi BelajarKondisi Belajar Tujuan BelajarTujuan Belajar Pemberian Pemberian

Umpan BalikUmpan Balik

Page 21: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

21

ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH

Jarang Belum berlatih menguasai menggunakan pengetahuan/ keterampilan keterampilan

4 1 Prestasi belajar 3 rendah 2

Konsekuensi Sifat atau struktur negatif tugas yang sulit pelaksanaan atau tidak tugas menyenangkan

Page 22: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

22

MOTIVASI Pengertian : “Movere” =

menggerakkan

Kondisi yang : - menimbulkan perilaku - mengarahkan perilaku - mempertahankan intensitas perilaku

Page 23: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

TEORI MOTIVASI

Proses MOTIVASI diarahkan untuk mencapai TUJUAN

TUJUAN yang ingin direalisasikan dipandang sebagai POWER yang menarik individu.

Terdapat beberapa TEORI MOTIVASI dan hasil penelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara PRILAKU dan HASILNYA.

Page 24: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

.KATEGORI

TEORICAKUPAN

TEORIINTI TEORI YANG

MENGEM- BANGKAN TEORI

TEORI KEPUASAN

TEORI HIERARKI KEBUTU HAN

Kebutuhan manusia dibagi dalam hierarki :•Fisiologi•Keselamatan•Sosialisasi•Penghargaan•Aktualisasi

Abraham H Maslow

Page 25: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

.KATEGORI

TEORICAKUPAN

TEORIINTI TEORI YANG

MENGEM- BANGKAN TEORI

TEORI DUA FAKTOR

DUA faktor motivasi yaitu :• TIDAK PUAS• PUAS

Frederick Herzberg

Page 26: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

.KATEGORI

TEORICAKUPAN

TEORIINTI TEORI YANG

MENGEM- BANGKAN TEORI

TEORI KEBUTUHAN

Berhubungan dengan konsep belajar. 3 kebutuhan diperoleh dari Kebudayaan :•PRESTASI•AFILIASI•POWER

David C McClelland

Page 27: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

.KATEGORI

TEORICAKUPAN

TEORIINTI TEORI YANG

MENGEM- BANGKAN TEORI

TEORI PROSES

TEORI HARAPAN

Setiap individu mempunyai harapan KINERJA

P=F(M x A)

M=F(V1 x E)

V1=(V2 x I)

Victor H. Vroom

Page 28: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

.KATEGORI

TEORICAKUPAN

TEORIINTI TEORI YANG

MENGEM- BANGKAN TEORI

TEORI KEADILAN

Bawahan selalu mem-bandingkan antara usaha dan imbalan yang mereka terima dengan usaha serta imbalan yang diterima orang lain

Victor H. Vroom

Page 29: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

.KATEGORI

TEORICAKUPAN

TEORIINTI TEORI YANG

MENGEM- BANGKAN TEORI

TEORI PENGUAT-AN

Penguatan merupakan prinsip belajar yang sangat penting dan memotivasi individu

Victor H. Vroom

Page 30: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

MOTIVASI BELAJARA. Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1. Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada

dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.

2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

Fungsi Motivasi 1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas

yang dilakukan2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin

dicapai.3. Menyeleksi perbuatan 4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi

B. Bentuk Motivasi Di Sekolah Motivasi anak berbeda2, motivasi tidak timbul tiba2, tapi

motivasi harus ditumbuhkan oleh Guru.

Page 31: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain :1. Memberi Angka

Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam memberi nilai, yang hendaknya angka tersebut mencerminkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Memberi hadiah

Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan. Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa

3. Kompetisi Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk merangsang dan menguatkan motivasi belajar. Individu = Juara kelas, Kelompok = lomba2.

4. Ego Invoivement

Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakan pentingnya tgs disekolah dan menerimanya sbg suatu tentangnya sehingga siswa berusaha bekerja keras mengerjakan tgs dengan harga dirinya sbg. Jaminan.

Page 32: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

5. Memberi Pujian Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari pada di lecehkan.Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai dengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak termotivasi belajar.

C. TEORI MOTIVASI 1.Motivasi dan Penguat

Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlu memisahkan antara teori belajar dan motivasiSiswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai, pujian) akan termotivasi untuk belajar demikian juga siswa yang tlh. “dihukum” dlm belajarnya, maka tdk lg termotivasi belajar.

2. Hadiah dan Penguatan Tidak ada jaminan apakah hadiah akan menjadi penguat yg efektif krn sbg penguat ditentukan oleh pribadi dan situasi. Nilai penguat dr hadiah tergantung pada banyak faktor.

Page 33: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

3. Cognitive Dissonance teori yang menerangkan tentang tingkah laku seseorang dengan memberi alasan untuk menunjukkan bahwa dirinya positif. Teori ini berpegang bahwa orang akan marah/tdk senang jika nilai kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secara psikologi tidak konsisten untuk mengatasi untuk mengatasi ketidak senangan ini mrk. Mengubah tingkah lakunya dengan memberikan alasan yang kira2 masuk akal.

4. Teori Atribusi

Mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapa seseorang memberikan alasan terutama jika seseorang mengalami kegagalan/kesuksesan.Orang mencoba untuk menyatakan bahwa dirinya positif/ mempunyai kesan positif dan akan mencari alasan untuk menghindari kesan negatif. Teori ini berfungsi bagaimana siswa menginterprestasikan dan menggunakan umpan balik atas prestasi akademik mereka dan menyarankan kepada guru bagaimana mrk hrs. memberikan umpan balik yang dapat menimbulkan motivasi yang sangat besar bgi siswa.

Page 34: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsi yang menyebabkan sukses dan gagal.Seorang individu blj dr persepsi masyarakat bahwa seseorang dinilai karena prestasinya. seseorang mempertahankan persepsi bahwa dia mempunyai kemampuan yang positif. Jika seseorang gagal dalam menjalankan tgs persepsi orang bahwa dia tidak mampu. kegagalan menciptakan perasaan diri yang tidak berharga dan menolak dirinya sendiri.

6. Expectancy Theories Of Motivation

Hubungan antara kebutuhan dan tingkah laku adl individu merespon terhadap kebutuhan yang muncul.Individu sering dihadapkan pd bagaimana memilih respon untuk berbagai kebutuhanupaya memilih milih menurut jenisnya = teori harapan Individu tdk hanya merespon kejadian yg tlh. Terjadi, tetapi mrk merespon hal2 yang mungkin dan diharapkan akan terjadi

Page 35: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

7. Teori Humanistik Untuk MotivasiTeori belajar humanistik, menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia (proses humanisasi). Teori belajar humanistik lebih menekankan bagaimana memahami persoalan manusia dari berbagai dimensi baik kognitif, afektif dan psikomotorik.

Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya pendidik memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:

1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Peserta didik tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

2. Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.3. Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti mengorganisasikan

bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi peserta didik.4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar

tentang proses.

Page 36: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

Menurut Teori Maslow, Orang dimotivasi oleh kebutuhan atau ketegangan diciptakan oleh kebutuhan, untuk bergerak menuju tujuan dimana mereka percaya akan membantu memenuhi kebutuhan.

8. Motivasi Berprestasi ada beberapa orang yang berambisi dan berkerja keras untuk mencapai sukses.

Page 37: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

3737

ARCS MODELARCS MODEL

PERHATIAN (PERHATIAN (AATTENTION)TTENTION) RELEVANSI (RELEVANSI (RRELEVANCE)ELEVANCE) KEPERCAYAAN DIRI (KEPERCAYAAN DIRI (CCONFIDENCE)ONFIDENCE) KEPUASAN ( KEPUASAN ( SSATISFACTION)ATISFACTION)

Page 38: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

3838

ATTENTIONATTENTION

Perhatian Perhatian ditimbulkan oleh ditimbulkan oleh elemen yang :elemen yang :

BaruBaruAnehAnehKontradiktifKontradiktifKompleksKompleks

Page 39: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

39

STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN PERHATIAN MAHASISWA

Gunakan metode instruksional yang bervariasi Gunakan variasi media (transparansi, videotape,

dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk

memperjelas konsep Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan mahasiswa

Page 40: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

4040

RELEVANCYRELEVANCY (RELEVANSI) (RELEVANSI)Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan

dan kondisi mahasiswadan kondisi mahasiswa

Motif pribadi (McClelland)Motif pribadi (McClelland) Kebutuhan untuk berprestasi Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement)(needs for achievement) Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power) Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation) Motif instrumentalMotif instrumental , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas

adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjutadalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut Nilai kulturalNilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai , apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai

dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompokdengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok

Page 41: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

41

STRATEGI UNTUK MENUNJUKKANSTRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN RELEVANSI PERKULIAHAN RELEVANSI PERKULIAHAN

Sampaikan apa kemampuan mahasiswa Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah mempelajari kuliah tersebut, berarti setelah mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu menjelaskan tujuan instruksionalperlu menjelaskan tujuan instruksional

Menjelaskan manfaat pengetahuan/ Menjelaskan manfaat pengetahuan/ keterampilan yang akan dipelajari yang keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan dengan pekerjaan lulusan nantibekaitan dengan pekerjaan lulusan nanti

Berikan contoh, latihan atau tes yang Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan profesi langsung berhubungan dengan profesi tertentutertentu

Page 42: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

42

KEPERCAYAAN DIRI KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)(CONFIDENCE)

Page 43: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

4343

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCEKEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE))

• Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa (urutan materi dari mudah ke sukar)• Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil• Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan

menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan kriteria tes pada awal kuliah)

• Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)

• Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa• Berikan umpan balik yang konstruktif

Page 44: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

44

SATISFACTION

Page 45: TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

45

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN

Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya

Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan pengetahuan yang dipelajarinya

Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan

Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan mahasiswa lain