TEORI ANTRIAN

4
TUGAS RISET OPERASIONAL 2 WAITING LINE DI RESTORAN CEPAT SAJI KFC-GALERIA MALL” Bekti Kurniandika (12/329502 /TP/10300) Brigita Dian Ratna S. (12/333152/TP/10414) Nisia Veronika (12/333248/TP/10484) Informasi data Waktu pengambilan data : Rabu, 10 Desember 2014 pukul 12.15- 12.45. Tempat pengambilan data : Restoran cepat saji King Fried Chicken (KFC)-Galeria Mall, Yogyakarta. Objek pengamatan : Objek pengamatan adalah 1 line cashier pada Restoran Cepat Saji KFC – Galeria Mall, dan subjek-subjek yang terlibat, yaitu petugas cashier dan konsumen. Cara pengambilan data :Lama waktu pelayanan dihitung saat konsumen mulai berinteraksi dengan petugas kasir hingga konsumen tersebut meninggalkan kasir. Jeda waktu kedatangan merupakan jeda waktu datangnya konsumen 1 dengan konsumen selanjutnya. Oran g Jeda Waktu Kedatangan LamaWaktu Pelayanan

description

Teori Antrian

Transcript of TEORI ANTRIAN

Page 1: TEORI ANTRIAN

TUGAS RISET OPERASIONAL 2

“WAITING LINE DI RESTORAN CEPAT SAJI KFC-GALERIA MALL”

Bekti Kurniandika (12/329502 /TP/10300)

Brigita Dian Ratna S. (12/333152/TP/10414)

Nisia Veronika (12/333248/TP/10484)

Informasi data

Waktu pengambilan data : Rabu, 10 Desember 2014 pukul 12.15-12.45.

Tempat pengambilan data : Restoran cepat saji King Fried Chicken (KFC)-Galeria Mall,

Yogyakarta.

Objek pengamatan : Objek pengamatan adalah 1 line cashier pada Restoran Cepat

Saji KFC – Galeria Mall, dan subjek-subjek yang terlibat, yaitu

petugas cashier dan konsumen.

Cara pengambilan data :Lama waktu pelayanan dihitung saat konsumen mulai

berinteraksi dengan petugas kasir hingga konsumen tersebut

meninggalkan kasir. Jeda waktu kedatangan merupakan jeda

waktu datangnya konsumen 1 dengan konsumen selanjutnya.

Orang

ke-

Jeda Waktu Kedatangan

(menit)

LamaWaktu

Pelayanan (menit)

1 1 4.367

2 2.93 1.316

3 0.25 0.75

4 0.167 0.38

5 1 2.316

6 3.616 1.93

7 2.03 2.55

8 0.03 1.15

Page 2: TEORI ANTRIAN

9 0.03 0.93

10 3.97 1.616

11 1.5

Rata-

rata 1,5 menit/orang 1,71 menit/orang

Berdasarkan data-data yang telah diambil, maka diperoleh bahwa rata-rata jeda waktu

kedatangan antar konsumen adalah 1,5 menit. Dengan demikian, laju kedatangan konsumen

adalah 1/1.5 = 0.67 orang/menit (Ri). Artinya tiap menitnya ada 0.67 konsumen baru yang

datang. Kemudian, rata-rata lama waktu pelayanan pada restoran cepat saji KFC ini adalah

1,71 menit. Dengan demikian, laju pelayanan cashier kepada konsumen adalah 1/1.71 = 0.58

(Ro). Artinya, tiap menitnya, bagian kasir dapat melayani 0.58 konsumen.

Berdasarkan teori, apabila Ri > Ro, maka akan terjadi antrian. Kemudian dapat dicari

nilai ῥ, yaitu

ρ= RiRo

=0.670.58

=1.16

Berdasarkan teori pula, nilai ρ yang lebih besar dari 1 menunjukkan tidak ada service

capacity. Dengan demikian nilai Rs (service capacity) = Ro – Ri = 0.58 – 0.67 = -0.09.

Kemudian untuk melihat banyaknya antrian dapat digunakan rumus I = R x T. Nilai I

merupakan banyaknya antrian, nilai R adalah laju kedatangan, dan nilai T adalah lama waktu

pelayanan. Bila data dimasukkan maka, akan diperoleh nilai I adalah sebagai berikut

I=R ×T

I=0.67× 1.71=1.18 orang≈ 2 orang

Dengan kata lain, terjadi antrian sebanyak 1.17 orang, tetapi karena tidak mungkin

suatu antrian manusia dalam bentuk desimal, maka dibulatkan ke atas menjadi 2 orang. Hal

ini sesuai dengan pengamatan di lapangan di mana terjadi adanya antrian di KFC dan inilah

foto bahwa terjadi adanya antrian di KFC.

Page 3: TEORI ANTRIAN

Pada kasus ini, jika dilakukan penambahan jumlah line cashier, maka tidak akan

merubah lama waktu pelayanan cashier tersebut tetapi dapat meningkatkan service level dari

KFC, sehingga terjadi pengurangan waktu menunggu bagi konsumen. Untuk lajunya yang

semula 0.59 orang/menit, bila line cashier maka laju akan bertambah menjadi 1.17

orang/menit.

Keputusan akan diberikan tambahan line atau tidak untuk kasus ini bukanlah suatu hal

yang krusial. Apabila dilakukan penambahan line cashier, maka tidak akan mengakibatkan

pertambahan fix cost karena berdasarkan pengamatan penulis, dipakai atau tidak mesin kasir

tersebut, mesin tersebut tetap dalam keadaan menyala sehingga tidak akan ada perbedaan.

Hanya saja yang perlu dipastikan adalah apakah jumlah tenaga kerja yang ada sudah

mencukupi atau tidak. Walaupun tenaga kerja telah mencukupi, adanya penambahan line

cashier ini juga bisa memperlama waktu menunggu akibat kemampuan pelayanan tenaga

kerja tambahan yang ada kurang terampil sehingga akan memperparah adanya antrian di line

cashier tambahan ketimbang line cashier utama. Karena adanya beberapa faktor tersebut

maka solusi yang diberikan adalah tidak melakukan adanya penambahan line cashier di KFC

tersebut.