TEORI ANTRIAN
-
Upload
anonymous-bnok5jjttf -
Category
Documents
-
view
6 -
download
1
description
Transcript of TEORI ANTRIAN
TUGAS RISET OPERASIONAL 2
“WAITING LINE DI RESTORAN CEPAT SAJI KFC-GALERIA MALL”
Bekti Kurniandika (12/329502 /TP/10300)
Brigita Dian Ratna S. (12/333152/TP/10414)
Nisia Veronika (12/333248/TP/10484)
Informasi data
Waktu pengambilan data : Rabu, 10 Desember 2014 pukul 12.15-12.45.
Tempat pengambilan data : Restoran cepat saji King Fried Chicken (KFC)-Galeria Mall,
Yogyakarta.
Objek pengamatan : Objek pengamatan adalah 1 line cashier pada Restoran Cepat
Saji KFC – Galeria Mall, dan subjek-subjek yang terlibat, yaitu
petugas cashier dan konsumen.
Cara pengambilan data :Lama waktu pelayanan dihitung saat konsumen mulai
berinteraksi dengan petugas kasir hingga konsumen tersebut
meninggalkan kasir. Jeda waktu kedatangan merupakan jeda
waktu datangnya konsumen 1 dengan konsumen selanjutnya.
Orang
ke-
Jeda Waktu Kedatangan
(menit)
LamaWaktu
Pelayanan (menit)
1 1 4.367
2 2.93 1.316
3 0.25 0.75
4 0.167 0.38
5 1 2.316
6 3.616 1.93
7 2.03 2.55
8 0.03 1.15
9 0.03 0.93
10 3.97 1.616
11 1.5
Rata-
rata 1,5 menit/orang 1,71 menit/orang
Berdasarkan data-data yang telah diambil, maka diperoleh bahwa rata-rata jeda waktu
kedatangan antar konsumen adalah 1,5 menit. Dengan demikian, laju kedatangan konsumen
adalah 1/1.5 = 0.67 orang/menit (Ri). Artinya tiap menitnya ada 0.67 konsumen baru yang
datang. Kemudian, rata-rata lama waktu pelayanan pada restoran cepat saji KFC ini adalah
1,71 menit. Dengan demikian, laju pelayanan cashier kepada konsumen adalah 1/1.71 = 0.58
(Ro). Artinya, tiap menitnya, bagian kasir dapat melayani 0.58 konsumen.
Berdasarkan teori, apabila Ri > Ro, maka akan terjadi antrian. Kemudian dapat dicari
nilai ῥ, yaitu
ρ= RiRo
=0.670.58
=1.16
Berdasarkan teori pula, nilai ρ yang lebih besar dari 1 menunjukkan tidak ada service
capacity. Dengan demikian nilai Rs (service capacity) = Ro – Ri = 0.58 – 0.67 = -0.09.
Kemudian untuk melihat banyaknya antrian dapat digunakan rumus I = R x T. Nilai I
merupakan banyaknya antrian, nilai R adalah laju kedatangan, dan nilai T adalah lama waktu
pelayanan. Bila data dimasukkan maka, akan diperoleh nilai I adalah sebagai berikut
I=R ×T
I=0.67× 1.71=1.18 orang≈ 2 orang
Dengan kata lain, terjadi antrian sebanyak 1.17 orang, tetapi karena tidak mungkin
suatu antrian manusia dalam bentuk desimal, maka dibulatkan ke atas menjadi 2 orang. Hal
ini sesuai dengan pengamatan di lapangan di mana terjadi adanya antrian di KFC dan inilah
foto bahwa terjadi adanya antrian di KFC.
Pada kasus ini, jika dilakukan penambahan jumlah line cashier, maka tidak akan
merubah lama waktu pelayanan cashier tersebut tetapi dapat meningkatkan service level dari
KFC, sehingga terjadi pengurangan waktu menunggu bagi konsumen. Untuk lajunya yang
semula 0.59 orang/menit, bila line cashier maka laju akan bertambah menjadi 1.17
orang/menit.
Keputusan akan diberikan tambahan line atau tidak untuk kasus ini bukanlah suatu hal
yang krusial. Apabila dilakukan penambahan line cashier, maka tidak akan mengakibatkan
pertambahan fix cost karena berdasarkan pengamatan penulis, dipakai atau tidak mesin kasir
tersebut, mesin tersebut tetap dalam keadaan menyala sehingga tidak akan ada perbedaan.
Hanya saja yang perlu dipastikan adalah apakah jumlah tenaga kerja yang ada sudah
mencukupi atau tidak. Walaupun tenaga kerja telah mencukupi, adanya penambahan line
cashier ini juga bisa memperlama waktu menunggu akibat kemampuan pelayanan tenaga
kerja tambahan yang ada kurang terampil sehingga akan memperparah adanya antrian di line
cashier tambahan ketimbang line cashier utama. Karena adanya beberapa faktor tersebut
maka solusi yang diberikan adalah tidak melakukan adanya penambahan line cashier di KFC
tersebut.