Teori Akuntansi - Liabilitas Dan Ekuitas
-
Author
caecilialaksmiazizah -
Category
Documents
-
view
832 -
download
60
Embed Size (px)
description
Transcript of Teori Akuntansi - Liabilitas Dan Ekuitas
MAKALAH TEORI AKUNTANSILIABILITAS DAN EKUITAS
KELOMPOK 6 :1. Caecillia Laksmi A.(311326610)2. Savira Indriani P.(311326623)3. Resti Umi I.(311326625)4. Nor Khadzik(311326662)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMIYAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA2013 / 2014
1. ASET DAN SUMBERDANA (KLAIM)
Aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat berasal dari dana perusahaan itu sendiri maupun berasal dari pihak-pihak lain yang memberikan kepercayaan kepada perusahaan tersebut. Total aset adalah subjek klaim dari beberapa pihak. Ada dua jenis klaim, yaitu oleh kreditur (kewajiban / liabilitas) dan oleh pemilik (ekuitas pemilik). Hak kreditur dan pemilik adalah berbeda. Kreditur Kreditur memiliki klaim sebelumnya atas aset dalam kasus likuidasi, dan klaim dari kreditur hampir selalu lebih spesifik daripada pemilik sehubungan dengan jumlah/kuantitas dan waktu pembayaran. Klaim dari kreditur merupakan kewajiban dari entitas pelapor, sedangkan entitas tidak berkewajiban, biasanya untuk membuat transfer tertentu dari aset kepada pemilik. Saat kewajiban timbul, seperti ketika saat dividen diumumkan, klaim dari pemilik menjadi kewajiban.Contoh : dalam pelunasan utang tanggal dan jumlahnya telah ditentukan (ditetapkan pelunasannya). Pemilik / Pemegang SahamDibandingkan dengan klaim oleh kreditur, besarnya pengembalian tidak dapat dipastikan. Ekuitas pemilik adalah hak residual atau klaim, tetapi bukan kewajiban untuk mentransfer aset. Demikian juga dengan modal, haknya diberikan paling akhir.
a. TEORI PROPRIETARY (KEPEMILIKAN) Dalam teori proprietary (kepemilikan), tidak ada pemisahan tanggungjawab dan kewajiban antara pemilik dan pengelola (manajemen), tidak ada perbedaan antara pemilik dan pengelola (manajemen). Dalam teori ini pemilik sekaligus merupakan pengelola (manajemen) itu sendiri. Yang memiliki (pemilik) usaha/perusahaan juga ikut mengelola (memanajemeni) usahanya, sehingga tidak ada pertanggngjawaban dan bahkan sulit untuk mengukur tanggung jawabnya, karena pemilik sekaligus pengelola bisa dengan seenaknya sendiri dalam menjalankan usahanya. Pengelolaannya dikelola sendiri oleh pemilik usaha tersebut, sehingga apabila dikelola sendiri oleh pemiliknya, maka secara otomatis aset perusahaan juga merupakan aset dari pemiliknya, pendapatan perusahaan juga merupakan pendapatan dari pemiliknya, utang perusahaan juga merupakan utang dari pemiliknya, dan lain-lain. Semua yang terjadi di perusahaan berdampak / berpengaruh kepada pemiliknya. Pemilik tidak memerlukan pertanggungjawaban, tetapi pemilik bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan kepada usaha yang dimiliknya. Seluruh elemen dalam laporan keuangan berkaitan dengan pemiliknya. Perusahaan mempunyai aset, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang langsung menjadi tanggung jawab pemiliknya dan mempengaruhi pemiliknya. Teori proprietary (kepemilikan) cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang masih sangat sederhana, di mana perusahaan tersebut dikelola langsung oleh pemiliknya, yaitu perusahaan perseorangan, seperti toko kelontong, warung, restoran kecil, dan lain-lain. Proprietary (kepemilikan) merupakan kekayaan bersih bisnis tersebut dan dapat diwakili dengan persamaan akuntansi, yaitu : P = A L. Di mana kepemilikan (ekuitas pemilik) adalah sama dengan aset dikurangi dengan kewajiban / liabilitas.P = ekuitas / modal dari pemilikA = asetL = utang Setiap perubahan jumlah dari aset dan utang perusahaan, akan langsung dapat meningkatkan & menurunkan modal pemilik (akan langsung berpengaruh pada modal pemilik). Pembayaran dividen dan gaji yang dibayarkan pada pemilik sebagai karyawan merupakan pemberian laba. Bunga pinjaman dan pajak merupakan biaya.TEORI PROPRIETARY (KEPEMILIKAN) MENURUT SPRAGUE DAN VATTER Sprague menyatakan bahwa : Kepemilikan yang terdapat pada neraca adalah menunjukkan penyajian terakhir pada waktu tertentu dari semua elemen yang merupakan kekayaan sesorang atau beberapa orang. Seluruh tujuan dari perjuangan bisnis adalah peningkatan kekayaan, yang berarti peningkatan kepemilikan (perusahaan berusaha untuk meningkatkan kekayaan tersebut, yang menunjukkan peningkatan kepemilikan). Vatter menyatakan bahwa : Teori double entry dilandasi/didasarkan pada gagasan dan pemahaman, bahwa beban dan pendapatan memiliki karakteristik persamaan aljabar yang sama seperti kekayaan bersih, yaitu peningkatan kekayaan ditunjukkan dengan peningkatan pada sisi kredit, dan sebaliknya.Laba bersih adalah peningkatan kekayaan pemilik dari operasi bisnis selama periode tertentu. Jika hal ini mewakili pendapatan, maka harus mencakup semua aspek yang mempengaruhi perubahan kekayaan pemilik dalam periode tertentu. Dengan demikian, perubahan kekayaan bersih berasal dari kegiatan yang menghasilkan pendapatan serta perubahan nilai aset.
b. TEORI ENTITY (ENTITAS) Pemisahan antara pemilik dengan pengelola (manajemen) untuk tujuan akuntansi pengelolaan perusahaan dipisahkan dari pemiliknya dan prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas. Semakin besarnya perusahaan, maka kemampuan pemilik untuk mengelola perusahaannya pun semakin terbatas, maka kemudian pemilik membutuhkan bantuan pihak-pihak lain (manajemen) untuk membantu mengelola perusahaan miliknya, sehingga dibutuhkan pemisahan pengelolaan antara pemilik dan pengelola (manajemen) dan dibutuhkan adanya pemisahaan pertanggungjawaban antara pemilik dan pengelola (manajemen). Di sini pemilik perusahaan sudah bukan merupakanpengelola (manajemen) perusahaannya lagi. Teori ini memberikan kemudahan untuk mengukur tanggungjawab manajemen, sehingga mamanjemen tidak bisa seenaknya sendiri dalam menjalankan dan mengelola perusahaan tersebut. Pengelolaan perusahaan oleh manajemen yang ditunjuk oleh pemilik mempertanggungjawabkan perusahaan yang dikelolanya tersebut dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang nantinya akan diberikan kepada pemilik perusahaan, di mana laporan keuangan tersebut digunakan oleh pemilik perusahaan sebagai alat untuk memantau perusahaannya, dan dapat digunakan oleh pemilik untuk menetukan langkah-langkah yang harus diambil agar perusahaannya tetap bertahan hidup. Akuntansi ditujukan untuk menyajikan informasi mengenai badan usaha. Untuk tujuan akuntansi pengeloalaan perusahaan dipisahkan dari pemiliknya. Karena adanya pemisahan antara pemilik dengan pengelolanya (manajemennya), maka diperlukan laporan keuangan sebagai bahan pertanggungjawaban pengelola / manajemen atas perusahaan yang dikelolanya kepada pemilik perusahaan tersebut. Dan karena ada dan diperlukannya laporan keuangan tersebut maka diperlukan akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan tersebut, maka akuntansi ditujukan untuk memberikan / menyajikan informasi mengenai perusahaan, sehingga diperlukan pertanggungjawaban dari pengelola perusahaan kepada pemilik perusahaan. Prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas. Informasi yang disajikan mengenai badan usaha ditujukan baik untuk pemilik perusahaan itu sendiri maupun ditujukan untuk stakeholders, seperti : investor, kreditur, pemasok, pemerintah, dan bursa tenaga kerja. Prinsip akuntansi diterapkan untuk kepentingan beberapa pihakPrinsip akuntansi diterapkan untuk kepentingan beberapa pihak dan diperlukan dengan cara memperlakukan aset sama dengan entitas, karena adanya berbagai macam stakeholder yang berbeda-beda (investor, kreditur, pemasok, bursa tenaga kerja) yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda pula, sehingga dibutuhkan standar akuntansi yang berlaku umum agar ada kesamaan pengertian / pemahan bagi beramacam-macam pengguna laporan keuangan perusahaan tersebut, yang penggunanya tidak hanya pemilik perusahaan saja tetapi juga para stakeholder. Aset = EkuitasDalam teori entitas, fokusnya adalah persamaan akuntansi aset dan ekuitas, yaitu dengan cara memperlakukan aset sama dengan ekuitas. Kekayaan bersih pemilik bukan merupakan konsep yang bermakna, karena entitas adalah pusat perhatian. Pemilik, kreditur, dan investor hanya sekedar dipandang sebagai pemegang saham dan penyedia dana.
2. LIABILITAS (KEWAJIBAN)Manfaat ekonomi di masa yang akan datang bisa dalam bentuk kas, jasa maupun aset lainnya.Contoh: apabila uang atau kas seperti pembelian bahan baku. Hal ini mengorbankan sejumlah uang, bahan baku yang dibeli diakui sebagai aset.1. Definisia.Kewajiban pada saat ini : kemungkinan adanya aliran keluar manfaat ekonomik di masa yang akan datang untuk melakukan pengeluaran di masa yad.Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:1. Pembayaran kas1. Penyerahan aktiva lain1. Pemberian jasa1. Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain1. Konversi kewajiban menjadi ekuitasa. Transaksi dimasa lalu: Tidak termasuk dari transaksi yang direncanakanKewajiban timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu misalnya, pembelian barang atau penggunaan jasa menyebabkan timbulnya hutang usaha (kecuali jika dibayar dimuka) dan penerimaan pinjaman tersebut
2. Dasar Pengakuan LiabilitasProses melakukan pencatatan liabilitas pada elemen laporan keuangan.Kewajiban pada saat ini untuk mengorbankan manfaat ekonomik di masa yad.1. Sesuai dengan ketentuan yang berlakusesuai dengan definisi liabilitas2. Dapat ditetapkan substansi ekonomiknyamempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan3. Dapat diukur dapat diverifikasi, akurat, netral4. Menggunakan prisnsip conversatismmengakui liablitas dalam kemungkinan terbesar
3. Rerangka IASBKerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan neraca dan laporan laba rugi. 1. Adanya kemungkinan aliran keluar manfaat ekonomik di masa yad.2. Dapat diukur secara reliable
3. PENGUKURAN LIABILITAS1. Historical CostPencatatan liabilitas atau utang dicatat sesuai dengan transaksi yang terjadi terdahulu. Nilai penyajian yang dicatat akan sebesar dengan nilai transaksi yang terjadi.2. Fair ValueNilai liabilitas pada saat ini dicatat sebesar pengorbanan bila dilunasi saat ini. Employee benefit (Pensiun)Pensiun adalah pembayaran oleh pemberi kerja setelah karyawan tidak aktif lagi, diberikan sampai pegawai tersebut meninggal. Utang perusahaan ada pada saat karyawan masih bekerja, karena perusahaan harus menyisihkan dana untuk karyawan. Pemotongan gaji pada saat karyawan bekerja, diakui kewajiban saat pembayaran pensiun kepada karyawan dalam bentuk pesangon / bertahap pada saat karyawan sudah mencapai masa kerja, baru diakui liabilitas.
Provisi Kewajiban yang harus ditanggung perusahaan ketika terjadi klaim. Terjadi pada asuransi yang memiliki provisi yang pertanggungjawabannya dalam bentuk klaim dalam pemberian premi oleh perusahaan berdasar estimasi, pengalaman, lingkungan. Utang ContingencyKewajiban yang akan timbul karena adanya peristiwa di masa yang akan datang dan keberadaannya akan dikonfirmasi jika sudah terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa masa depan secara pasti tidak sepenuhnya dalam kendali entitas.
4. EKUITAS PEMILIK
4. Hak Pemilik Hakpembayarankembaliseluruhdana yang tersisasetelahdibayarkanpadakreditor, risiko pemilik lebih besar dari utang karena hak yang diperoleh dalam kondisi apapun, dia tidak bisa menentukan. Hakuntukturutmemberikansuaradalamkeputusanmanajemen, jika utang banyak tidak ada apa-apa, imbalan pemegang saham tergantung laba perusahaan.
Besarnya hak pemilik adalah sebesar modal / dana yang disetor ke perusahaan. Misal modal yang disetor atau kepemilikan saham adalah 50%, maka bagian yang akan diperoleh adalah sebesar 50% dari saham / modal keseluruhan.Contoh : Dividen, yang merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemilik modal / pemegang saham setelah laba tersebut digunakan untuk membayar / melunasi utang-utang telebih dahulu.Apabila perusahaan laba, pemillik modal / pemegang saham, memiliki hak dari dividen yang akan dibagikan, tentu saja setelah laba tersebut digunakan untuk melunasi utang-utang. Dan pemilik modal / pemegang saham memiliki hak untuk memberikan suaranya dalam mempengaruhi keputusan manajemen dalam kaitannya dengan melakukan kegiatan operasional perusahaan.Apabila perusahaan bangkrut, maka perusahaan harus dibubarkan. Pemilik modal / pemegang saham sebelumnya berkewajiban untuk menyelesaikan semua kewajiban (utang-utang) perusahaan. Kemudian barulah pemilik modal / pemegang saham berhak untuk mendapatkan aset perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban (aset bersih). Apabila perusahaan tidak dibubarkan, maka seluruh modal / dana yang sudah distorkan ke perusahaan harus dikembalikan dan dilunasi semuanya kepada pemilik modal / pemegang saham. Modal merupakan Aset Bersih suatu badan usaha (P = A L)Pemilik Ekuitas adalah ketiga dari konsep-konsep dasar akuntansi yang dirumuskan dalam persamaan akuntansi. Modal merupakan aset bersih (aset dikurangi dengan kewajiban) dari entitas (P = A-L). Dengan demikian, pemilik ekuitas (atau usaha) merangkap sebagai pemilik klaim terhadap aktiva bersih entitas,entitas yang tidak memiliki kewajiban lancar membayar. Ini mewakili kepentingan pemilik atau modal dalam perusahaan. Modal tidak memiliki kewajiban untuk menyerahkan aset, tetapi modal mempunyai hak untuk melakukan klaim. Yaitu pengakuan kepemilikan atas badan usaha berdasarkan besar kecilnya modal yang disetorkan ke perusahaan. Karena pemilik modal / pemegang saham sudah menyetorkan modalnya ke perusahaan berarti secara otomatis mereka juga merasa ikut memiliki perusahaan dan memiliki hak atas perusahaan tersebut.
4. Substansi EkonomiDalam substansi ekonomik pemilik modal/pemegang saham mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan. Yang mempunyai tanggungjawab perusahaan adalah kreditur/pemegang saham, mereka berhak mengklaim perusahaan atas modal yang mereka setor. Mempunyai Klaim terhadap Badan UsahaModal tidak memiliki kewajiban untuk menyerahkan aset, tetapi modal mempunyai hak untuk melakukan klaim. Yaitu pengakuan kepemilikan atas badan usaha berdasarkan besar kecilnya modal yang disetorkan ke perusahaan. Karena pemilik modal / pemegang saham sudah menyetorkan modalnya ke perusahaan berarti secara otomatis mereka juga merasa ikut memiliki perusahaan dan memiliki hak atas perusahaan tersebut. Mempunyai Risiko BisnisRisiko adalah penyimpangan dari harapan yang tidak mempunyai kepastian dalam hasil yang diterima, bisa laba/rugi. Mempunyai risiko bisnis berarti apa yang diterima perusahaan tergantung pada keberhasilan bisnis perusahaan. MempunyaikemampuanpengendalianmanajemenPemilik modal/pemegang saham mempunyai andil dalam pembagian laba apakah akan dibagikan atau diinvestasikan kembali
5. KONSEP0. Konsepmempertahankan modalUsaha perusahaan untuk mempertahankan jumlah modal agar sama seperti modal awal berdirinya perusahaan, yang diukur berdasarkan modal phisik, sehingga kemampuan phisiknya sama. Laba operasional merupakan obyek yang dijadikan dasar untuk pembagian dividen.Modal Phisik : modal yang mempunyai klaim yang pasti dab dapat dikur dengan satuan moneter. Misal : perusahaan punya modal sebesar 100 M untuk membeli 100 unit rumah, kemudian rumah tersebut dijual kembali dengan harga jual totalnya sebesar 125 M, sehingga perusahaan mendapatkan laba sebesar 25 M.Modal Phisik : jangan sampai laba yang dibagikan terlalu besar, sehingga kemampuan perusahaan menjadi menurun.Modal Financialmenunjukkan kemampuan financial : Modal yang berasal dari laba yang dibagikan sebesar laba ditahan, tidak boleh melebihi dari jumlah laba ditahan. Untuk mempertahankan modal, maka dalam pemabgian labanya hanya dibatasi sesuai dengan laba ditahan (pembagian laba tidak melebihi jumlah laba ditahan), supaya modal yang disetor tidak berkurang.Investasiuangatauphisik yang diukurdengansatuanmoneterataudayabeli.Contoh : beli 100 rumah, dapat dijual 100 rumah juga, sehingga modal sebesar harga rumah yang dijual tadi tetap / tidak menurun.
0. Klasifikasi Modal Modal yang DisetorBerdasarkan setoran dari pemilik dan pemegang saham. Nilainya berasal dari nominal dan agio. Hasildarioperasi (Laba Yang Ditahan)Menunjukkan bagian modal hasil operasional perusahaan (selisih laba yang ditahan dengan dividen yang dibagikan). Laba ditahan dibagi sesuai asalnya, dari investor dan dari kegiatan operasional.
6. PERMASALAH PEMBENTUKAN STANDAR0. Perbedaan antara utang dengan modalSaham (modal) yang dikeluarkan untuk membentuk bagian investor dari ekuitas dan pinjaman dari kreditur merupakan kewajiban. Risiko adalah penyimpangan dari apa yang telah diharapkan, artunya ada faktor ketidakpastian yang tinggi.Utangdikatakan memiliki tingkat risiko yang rendah/kecil, yang berarti tingkat ketidakpastiannya kecil/rendah. Utang dikatakan memiliki tingkat risiko yang rendah /kecil karena besarnya jumlah utang yang akan dibayarkan/dilunasi dan waktu pembayaran utang tersebut sudah ditentukan dan dipastikan sesuai dengan kesepakatan. Utang tidak ada/tidak mempunyai hak suara. Utang harus dilunasi terlebih dahulu sebelum perusahaan memberikan hak kepada pemilik dan pemegang saham dalam bentuk dividen yang dibagikan.Sedangkan modal dikatakan memiliki tingkat risiko yang tinggi/besar, yang berarti tingkat ketidakpastiannya tinggi/besar. Modal dikatakan memiliki tingkat risiko yang tinggi/besar karena jumlah pembagiannya (dalam bentuk dividen) belum pasti dan belum dapat dapat ditentukan, besarnya pembagian imbalan dalam bentuk dividen tergantung dari besarnya laba yang diperoleh perusahaan, yang menunjukkan kinerja perusahaan. Apabila laba yang diperoleh besar/banyak, maka modal perusahaan pun juga akan ikut meningkat secara signifikan (peningkatannya besar), yang artinya dividen yang akan dibagikan pun jumlahnya juga akan meningkat secara signifikan (peningkatannya besar). Apabila laba yang diperoleh kecil/sedikit, maka modal perusahaan pun akan meningkat, tetapi tidak secara signifikan (peningkatannya sedikit), yang artinya dividen yang dibagikan pun jumlahnya bisa saja meningkat walaupun hanya sedikit (tidak signifikan) ataupun jumlahnya bisa sama saja seperti yang dibagikan pada tahun-tahun sebelumnya.Selain itu, modal juga mempunyai hak suara (dalam hal ini adalah kepemilikan modal saham yang bisa digunakan untuk memberikan suara dalam keputusan manajemen), di mana besar kecilnya kepemilikan saham atau besar setoran modal/saham yang diberikan/diseotrkan ke perusahaan akan berpengaruh pada besar kecilnya hak suara tiap pemegang saham dan penyetor modal. Hak pemilik dan pemegang saham diberikan setelah laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk melunasi utang-utang perusahaan terlebih dahulu, barulah setelah itu sisa laba tadi ditambahkan ke modal dan kemudian dibagikan sebagai hak pemilik dan pemegang saham dalam bentuk dividen yang dibagikan, sesuai dengan besar kecinya hak suara.0. Penyelesaian UtangUtang dimungkinkan untuk diselesaikan dengan cara lain selain dengan pembayaran/pelunasan langsung atau pembayaran dalam bentuk penyerahan barang atau jasa kepada kreditur. Situasi ini berhubungan dengan yang disebut sebagai off-set dan pelunasan utang atau di-substansi peniadaan. Hal ini memungkinkan debitur untuk menghapus utang dari neraca dan melaporkan aset finansial bersih atau kewajiban hanya jika entitas memiliki hak kekuatan hukum tetap saat berangkat jumlah yang diakui, dan bermaksud baik untuk: menyelesaikan utang secara bersih atau merealisasikan aktiva dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan.Pemegang saham juga ikut andil dalam mengendalikan utang perusahaan karena di sini pemegang saham juga memiliki hak suara dalam mempengaruhi keputusan manajemen khususnya mengenai utang, dan risikonya pun juga dipegang dan ditanggung oleh pemegang saham tersebut, tergantung dari keputusan RUPS. Apabila perusahaan dilikuidasi maka utang-utang perusahaan harus diresortasi/direstrukturisasi (resortasi/restrukturisasi utang).Resortasi/restrukturisasi utang: adalah penjadwalan kembali pembayaran utang. Utang yang lama dianggap lunas dan dihapuskan, dengan cara utang yang lama tadi diperbarui dan diganti ketetntuannya dan kesepakatannya, baik dari segi nominalnya, bunganya, dan jatuh temponya.Contoh: utang lama perusahaan sebesar 500 juta, akan tetapi perusahaan ingin memperluas pabriknya yang membutuhkan dana besar, sehingga utang 500 juta tadi dianggap masih kurang, kemudian perusahaan ingin menambah jumlah utangnya menjadi 1 M. Utang 500 juta tadi dibentuk utang baru dengan ketentuan dan kesepakatan baru, menjadi 1 M, bunganya lebih besar, dan jangka waktu pembayaran utang tersebut diperpanjang. Dalam hal ini utang 500 juta yang lalu sudah dianggap lunas.Sekuritas Hibrid: Utang dapat dilunasi atau diganti dengan Obligasi Konvertibel (Convertible Bonds), karena sudah ada perjanjian, ketentuan, dan kesepakatan sejak pertama kalinya. Pada tanggal tertentu bisa / boleh ditukarkan dengan saham dan bisa/boleh juga tidak. Pemegang saham akan menukarkan sahamnya pada saat harga pasarnya sedang tinggi. Jika jumlahnya lebih besar / menguntungkan, maka utang tersebut dapat dikonversi / diganti menjadi saham. (Utang bisa dan boleh jadi modal, tetapi modal tidak bisa dan tidak boleh jadi utang).
Keuntungan bagi perusahaan adalah :a. Utang dihapus dan oleh karena itu, utang perusahaan terhadap ekuitas meningkatkan laba tahun berjalan meningkat dengan jumlah keuntungan yang Untuk keperluan pajak, keuntungan tersebut tidak diakui karena perusahaan masih secara hukum diwajibkan untuk membayar obligasi.b. Untuk tujuan pajak, bunga dari obligasi pemerintah akan diperhitungkan dengan beban bunga obligasi perusahaanc. Pencabutan izin perusahaan untuk mengelola sisi kewajiban dalam neraca karena adanya surat berharga pada sisi aktivaDefinisi kerangka kewajiban menyiratkan bahwa itu diselesaikan pada saat aktiva atau jasa telah dialihkan ke entitas lain.0. Saham bagi karyawanSaham bagi karyawan adalah hak yang diberikan kepada karyawannya dalam bentuk saham. Saham tersebut merupakan bagian dari kepemilikan saham dari perusahaan. Pemberian saham kepada karyawan adalah sebagai bonus, hal ini dilakukan karena adanya kinerja dan prestasi yang bagus dari karyawannya, sehingga karyawan yang kinerja dan prestasinya bagus tadi diberikan reward / penghargaan berupa pemberian saham kepadanya, yang membuat karyawan merasa ikut memiliki perusahaan dengan dimilikinya saham tadi. Setelah karyawan diberikan saham, berarti karyawan juga merasa ikut memiliki perusahaan, dengan begitu dapat diharapkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan dapat meningkat dan semakin baik, sehingga apablia loyalitasnya meningkat dan semakin baik, maka diharapkan kinerja dan prestasinya pun juga meningkat dan semakin baik. Hal atau langkah itu digunakan untuk memotivasi karyawan tersebut dan karyawan-karyawan yang lain untukberkinerja dan berprestasi kembali serta untuk lebih meningkatkan kinerja dan prestasinya.Saham yang diberikan kepada karyawan sebagai bonus tadi diakui sebagai beban karena merupakan bagian dari kompensasi bagi karyawan. Saham yang diberikan kepada karyawan sebagai bonus tadi sekaligus diakui sebagai modal karena adanya tambahan dana / modal yang distorkan dan karena adanya saham baru.IASB telah memutuskan untuk mengobati remunerasi saham berdasarkan sebagai beban. IFRS 2/AASB 2 Pembayaran Saham berbasis membedakan antara pembayaran saham berbasis yang cash-diselesaikan dan mereka yang ekuitas-diselesaikan. Ketika barang dan jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham, entitas mencatat kejadian ketika mendapatkan barang barang atau jasa tersebut diterima. Jika barang atau jasa yang diterima dalam transaksi pembayaran diselesaikan saham-saham berbasis, sisi kredit masuk adalah ekuitas pemilik. Sebaliknya, jika barang atau jasa yang diterima dalam transaksi yang akan diselesaikan secara tunai, kredit entri yang sesuai adalah kewajiban.