TEORI AKUNTANSI - 3

6
RESUME Towards a Positive Theory of the Determination of Accoiunting Standards Ross L. Watts and Jerold L. Zimmerman Standar akuntansi di Amerika Serikat telah dirumuskan oleh banyak pihak seperti Pemerintah, Komisi Regulasi Negara, Akuntan Publik, Komite Akuntansi dan Manajemen Perusahaan. Watt telah mengembangkan teori positif mengenai penentuan standar akuntansi dengan fokus pada biaya dan keuntungan yang akan dihasilkan oleh Perusahaan. Manajemen dipercaya memainkan peran penting dalam penentuan standar Akuntansi. Oleh karena itu, rasanya tepat mengatakan bahwa prasyarat penentuan standar akuntansi adalah memahami intesiftas manajemen. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen Terhadap Standar Akuntansi Keuangan Bentuk tanggung jawab manajemen terhadap pemegang saham merupakan salah satu fungsi dari laporan keuangan. Gordon menyatakan dalam asumsinya bahwa manajemen akan memilih prosedur akuntansi yang akan memberikan manfaat paling maksimal sesuai dengan teori positif akuntansi. Pada dasarnya, Gordon berasumsi bahwa kepuasan pemegang Saham adalah fungsi positif dari laba akuntansi. Asumsi ini menghindari konflik antara Pemegang Saham dan Manajemen dengan mengimplikasikan bahwa peningkatan harga saham selalu berbanding lurus dengan kenaikan laba akuntansi. Namun, beberapa penelitian saat ini menunjukkan keraguan mengenai kemampuan manajemen dalam mempengaruhi secara langsung harga saham karena perubahan laba akuntansi. Watts dan Zimmerman berasumsi bahwa utilitas manajemen adalah fungsi positif dari kompensasi yang diharapkan di masa mendatang. Manajemen mendapatkan kompensasi atau kekayaannya dari upah, bonus (tunai atau opsi saham) dan pendapatan tambahan lainnya. Peran standar akuntansi disini adalah dapat meningkatkan tingkatan kompensasi intensif atau saham perusaahan dengan pembuatan standar akuntansi yang lebih baik. Penelitian ini membedakan mekanisme bagaimana manajemen meningkatkan kekayaan mereka yaitu: FEBRIANANDA WISANG R

description

teori akuntansi

Transcript of TEORI AKUNTANSI - 3

RESUMETowards a Positive Theory of the Determination of Accoiunting Standards

Ross L. Watts and Jerold L. Zimmerman

Standar akuntansi di Amerika Serikat telah dirumuskan oleh banyak pihak seperti Pemerintah, Komisi Regulasi Negara, Akuntan Publik, Komite Akuntansi dan Manajemen Perusahaan. Watt telah mengembangkan teori positif mengenai penentuan standar akuntansi dengan fokus pada biaya dan keuntungan yang akan dihasilkan oleh Perusahaan. Manajemen dipercaya memainkan peran penting dalam penentuan standar Akuntansi. Oleh karena itu, rasanya tepat mengatakan bahwa prasyarat penentuan standar akuntansi adalah memahami intesiftas manajemen.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen Terhadap Standar Akuntansi Keuangan

Bentuk tanggung jawab manajemen terhadap pemegang saham merupakan salah satu fungsi dari laporan keuangan. Gordon menyatakan dalam asumsinya bahwa manajemen akan memilih prosedur akuntansi yang akan memberikan manfaat paling maksimal sesuai dengan teori positif akuntansi. Pada dasarnya, Gordon berasumsi bahwa kepuasan pemegang Saham adalah fungsi positif dari laba akuntansi.

Asumsi ini menghindari konflik antara Pemegang Saham dan Manajemen dengan mengimplikasikan bahwa peningkatan harga saham selalu berbanding lurus dengan kenaikan laba akuntansi. Namun, beberapa penelitian saat ini menunjukkan keraguan mengenai kemampuan manajemen dalam mempengaruhi secara langsung harga saham karena perubahan laba akuntansi.

Watts dan Zimmerman berasumsi bahwa utilitas manajemen adalah fungsi positif dari kompensasi yang diharapkan di masa mendatang. Manajemen mendapatkan kompensasi atau kekayaannya dari upah, bonus (tunai atau opsi saham) dan pendapatan tambahan lainnya. Peran standar akuntansi disini adalah dapat meningkatkan tingkatan kompensasi intensif atau saham perusaahan dengan pembuatan standar akuntansi yang lebih baik.

Penelitian ini membedakan mekanisme bagaimana manajemen meningkatkan kekayaan mereka yaitu:

1. Peningkatan dengan harga saham2. Peningkatan dengan bonus kas insentif

Pemilihan standar akuntansi dapat mempengaruhi kedua bentuk kompensasi secara tidak langsung melalui:

1. PajakSebenarnya pajak tidak terkait kecara langsung dengan standar akuntansi keuangan. Pengaruh pajak disini bahwa manajemen berharap prosedur standar akuntansi yang diusulkan bisa mempengaruhi undang-undang pajak di masa mendatang. Perilaku manajemen dalam melobi para pemegang saham juga dapat dipengarui hukum pajak di masa mendatang.

2. RegulasiTerdapat kemungkinana bahwa pengaturan suku bunga dapat meningkat nilainya (baik secara sementara atau tetap) karena hasil dari perubahan standar akuntansi. Sebaliknya, jika perubahan standar akuntansi ini ditolak maka ada kemungkinan nilai suku bunga akan melemah.

FEBRIANANDA WISANG R125020300111049

3. Biaya PolitikSektor korporasi sangat rentan terhadap redistribusi kekayaan tersebut. Kelompok tertentu pemilih memiliki insentif untuk melobi untuk nasionalisasi, pengambilalihan, pemutusan, atau peraturan industri atau korporasi. ini pada gilirannya memberikan insentif bagi pejabat terpilih untuk mengusulkan tindakan tersebut. Untuk mengatasi ini intrusi pemerintah potensial, perusahaan mempekerjakan nomor perangkat, seperti kampanye tanggung jawab sosial di media, lobi pemerintah dan pemilihan prosedur akuntansi untuk meminimalkan laba yang dilaporkan

4. Biaya InformasiPerubahan prosedur akuntansi tentunya memilki sejumlah biaya didalamnya. Biaya informasi disini adalah mengenai biaya-biaya yang harus dikelurkan perusahaan dalam mendapatkan informasi tentang bagiamana metode akuntansi baru yang ingin ditetapkan. Biaya informasi lainnya adalah biaya pelatihan tambahan bagi akuntan perusahaan.

5. Rencana kompensasi manajamen yang didasari oleh laba manajemenTerdapat beberapa dorongan mengapa beberapa kelompok seperti pemegang saham, nonmanaging director melakukan penyesuaian dengan perubahan standar akuntansi. Apabila mereka tidak melakukan penyesuaian, kompensasi manajemen bisa meningkat atau jatuhnya harga saham karena kompensasi manajemen mengunakan nilai sekarang (present value) sebagai dasar perhitungannya. Dengan mengikuti perubahan standar akuntansi, pemegang saham dan nonmanaging director dapat merasakan efiensi manfaat dari pasar modal untuk pengakuan ekuitas.

A Positif Theory of Management Lobbying on Accounting Standard

Manfaat dari standar akuntansi yang diusulkan, diharapkan bervariasi dengan ukuran suatu perusahaan. Hubungan ini akan ada karena terdapat 2 alasan khusus mengenai pendapatan, yaitu:

1. Besarnya perubahan pendapatan yang dilaporkan mungkin lebih besar bagi perusahan besar

2. Tedapat variasi utilitas pada kekuatan perubahan pendapatan

Kenaikan nilai yang diatur perusahaan dari perubahan akuntansi yang mengurangi laba operasi menjadi meningkat tergantung ukuran perusahaan. Kebanyakan komisis utilitas public mengatur pendapatan berdasarakan persamaan:

Saat standar akuntansi meningkatkan laba bersi dan mengurangi mengurangi manfaat laba operasi saat terjadi penyesuaian tingkat harga, peneliti tidak begitu yakin mengenai adanya hubungan dengan perilaku manajemen terhadap standar dan ukuran perusaaan (seperti contohnya perusahaan yang lebih besar akan mendukung atau menolak perubahan standar tergantung pada pengaruhnya ke laba bersih). Maka dari itu peneliti coba menelaah bagaimana perilaku manajemen dapat memepengaruhi penetapan standar akuntansi dengan melakukan suatu uji empiris.

Uji Empiris

Data

Data yang digunakan berasal dari diskusi memorandum yang diterbitkan oleh FASB pada 15 Februari 1974, yaitu “Reporting the Effects Of General Price-Level Changes in Financial Statements”. Dari perusahaan yang tercatat pada diskusi tersebut, hampir semua (49 dari 53) ialah perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange. Sisanya adalah perusahaan yang terdaftar di American Stock Exchange.

Metodologi

Jurnal ini menggunakan metodologi yang diadaptasi dari studi sebelumnya oleh Davidson dan Weil. Davidson dan Weil mengembangkan suatu prosedur penyesuaian yang bergantung hanya pada laporan keuangan dan GNP deflactor. Dengan menggunakan prosedur dan mengembangkan hasil dari Davidson dan Weil, Watts dan Zimmerman membangun variabel proxy berdasarkan depresiasi yang belum disesuaikan dan aset moneter bersih.

Kedua variabel ini memiliki dampak negatif langsung pada GPLA (General Price Level Adjustment) yang dikeluarkan FASB. Jika kita mengasumsikan bahwa sampel perusahaan yang digunakan mempunyai umur distribusi yang sama pada aset yang terdepresiasi, maka depresiasi dan aset moneter bersih dapat berfungsi sebagai pengganti untuk efek dari GPLA earnings.

Uji Teori

Uji teori yang dilakukan menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ukuran perusahaan dan perilaku manajemen pada GPLA. Biaya politik dan pajak mungkin mempengaruhi perilaku manajemen pada standar akuntansi. Watts dan Zimmerman menyimpulkan bahwa kebanyakan perusahaan tersebut adalah besar, dan kemungkinan pengajuan meningkat dengan ukuran aset.

Analisis

Tes yang dilakukan mengasumsi pertimbangan pada arah perubahan laba, bukan besarnya perubahan. Lalu perubahan pendapatan harga disesuaikan berkorelasi dengan besaran penyusutan dan aset moneter bersih. Fungsi diskriminan yang diperkirakan konsisten dengan tes teori. Semua penggerak fungsi diskriminan secara statistik signifikan dan variabel intervening temuan ini adalah ukuran perusahaan. Bentuk umum dari fungsi diskriman adalah:

Hasil penelitian menunjukan konsistensi dengan model yang ditemukan oleh Davdison dan Weil. Fungsi diskiriminan mengindikasi bahwa faktorn biaya politik lebih penting daripada pajak dalam mempengaruhi perilaku manajemen.

RINGKASAN DAN KESIMPULAN

Penelitian ini fokus pada pertanyaan mengapa perusahaan mencoba mencurahkan sumber dayanya dalam rangka untuk menentukan standar akuntansi. Jawaban paling memungkinkan adalah argumen intervensi pemerintah, yaitu, bahwa perusahaan yang memiliki kontak dengan pemerintah, secara langsung melalui regulasi atau pengadaan, atau tidak langsung melalui mungkin intervensi pemerintah, dapat mempengaruhi arus kas masa depan mereka dengan meminimalisir tindakan pemerintah melalui pelaporan pendapatan bersih yang lebih rendah.

Satu-satunya faktor yang paling penting yang menjelaskan perilaku manajemen pada General Price Level Accounting (GPLA) adalah ukuran perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar, lebih mungkin untuk mendukung GPLA (jik ada temuan penurunan pendapatan) Temuan ini konsisten dengan argumen intervensi pemerintah karena perusahaan besar lebih mungkin menjadi sasaran campur tangan pemerintah dan, karenanya, memiliki lebih banyak kehilangan dari perusahaan kecil.

Pada temuan oleh peneliti, dalam ekstensi awal hasil cenderung untuk mengkonfirmasi penurunan risiko sistematik sebagai ukuran peningkatan perusahaan dan sebagai kenaikan biaya intervensi pemerintah. Temuan tentatif sugestif kemungkinan penelitian subur memeriksa proyek-eff faktor bermotif politik pada perilaku memaksimalkan manajemen dan pemegang saham perusahaan. Hasil tentatif ini menemukan bahwa terdapat kemungkinan sugestif dalam motif perilaku dalam berpolitik dan maksimalisasi manajemen dan pemegang saham.

Temuan umum lainnya yaitu terdapat implikasi penting pada penyusunan standar akuntansi biaya pada sistem ekonomi campuran. Selama standar akuntansi keuangan memiliki efek potensial pada masa depan arus kas perusahaan. Penyusunan standar oleh lembaga seperti Accounting Principles Board dari FASB atau Securities and Exchange Commision nantinya akan bertemu demi kepentingan perusahaan.