Tentir Materi Tht
date post
19-Jul-2016Category
Documents
view
61download
19
Embed Size (px)
description
Transcript of Tentir Materi Tht
TENTIR MINGGU PERTAMA MODUL PENGINDERAAN
Siepend Tentir tk 3 fkui 2007
NICHI-DEVI-PIWI-ANNISA PN-IRA-FITRI-NAFISAH-AGHISMasalah Klinik pada Sistem Pendengaran dan KeseimbanganJenny BashiruddinTHT FKUI Jakarta
Anatomi dan Fisiologi Telinga
Masalah: Infeksi, Kelainan Degeneratif, Neoplasma, Trauma
Patogenesis Gangguan Pendengaran: 3 jenis gangguan pendengaran yakni tuli konduksi (melibatkan telinga luar, telinga tengah), tuli sensorineural (melibatkan telinga dalam), dan tuli campur (melibatkan telinga luar/tengah dan telinga dalam).
Tuli konduktif
Kelainan di telinga luar:
Kelainan kongenital : Atresia liang telinga Mikrotia Otitis Eksterna Osteoma liang telinga Sumbatan serumen Kelainan di telinga tengah : Gangguan fungsi tuba eustakhius Barotrauma Otitis media Otosklerosis, Timpanosklerosis Hemotimpanum Dislokasi tulang pendengaran Tuli Sensorineural
Kelainan di telinga dalam (koklea): Presbiakusis Tuli akibat bising Tuli akibat obat ototoksik Tuli mendadak Trauma Kapitis Tuli Campur(kelainan di telinga tengah dan dalam
Presbiakusis
Patologi :
Atrofi & perubahan vaskuler pd stria vaskularis Degenerasi sel-sel rambut penunjang di organ Corti Berkurangnya jumlah & ukuran sel ganglion & saraf Tuli Akibat Bising
Patologi : Kerusakan bagian organ Corti : membran,
stereosilia, sel rambut,
Kerusakan organ subseluler, stria vaskularis Tuli akibat obat ototoksik
Patologi : Kerusakan sel rambut Kerusakan stria vaskularis Tuli Mendadak
Patologi : Iskemia koklea akibat spasme,trombosis atau perdarahan A.Auditiva Interna Menyebabkan degenerasi sel ganglion stria vaaskula:
ris & ligamen spiralis Kerusakan sel rambut tidak luas Infeksi virus : parotis,varisela,variola Dapat reversible
Keseimbangan
Sistem vestibular berinteraksi dengan banyak bagian lain sistem saraf.
Gejala dapat juga dialami sebagai masalah pada penglihatan, otot, proses piker, dan memori
Mempertahankan keseimbangan bergantung pada input dari beberapa sumber
1. The inner ears, or vestibular sistem sensory hair cells within the inner ear monitor the position and motion of the head in the environment
2. The eye visual cues are important in maintaining balance and oculomotor control
3. Skin pressure receptors provide information about which part of the body is in contact with the ground
4. Muscle and joint sensory receptors provide information on the position of the limbs in the environment.
Vertigo dapat berasalah dari masalah sentral atau perifer.
Penyebab sentral vertigo melibatkan struktur di dalam sistem saraf pusat (serebrum, serebelum, batang otak atau substansia alba) yang memproses informasi dari sistem vestibular dan area lain yang terlibat dalam keseimbangan. Penyebab perifer vertigo melibatkan disfungsi area yang bukan bagian dari sistem saraf pusat, misalnya telinga dalam. Penyebab vertigo sentral jarang ditemukan, penyebab perifer lebih umum.
Pemeriksaan Keseimbangan
Tes Keseimbangan Sederhana
Romberg
Romberg yang dipertajam
Uji melangkah (stepping test)
Tes tunjuk jari (past pointing test)
Tes tunjuk hidung (nose finger test)
Tes supinasi pronasi
Tes Keseimbangan Lanjut
Maneuver Hallpike
Posturografi Elektronistagmografi
Diagnosis dan Pemeriksaan
Anamnesis/riwayat masalah
Onset, intensitas, durasi
Perubahan posisi
Episodic/berkelanjutan
Penyakit lain
Obat ototoksik
Trauma
Pemeriksaan serebelum
Post pointing test
Finger nose test
Pemeriksaan propioseptif
Uji Romberg
Stepping test
Pemeriksaan Neurotologi
THT umum
Otoskopi
Audiometri
Posturografi
Nistagmus kalori
Nervus III, IV, VI, VII, IX
Leher
Maneuver Hallpike
Nistagmus posisional
ENG (elektronistamografi)
Supaya jelas, pasien yang sedang menjalani pemeriksaan nistagmus harus memakai kacamata Frensel (20 D).
Pergerakan mata seringkali mengindikasikan disfungsi vestibular. Untuk merekam pergerakan mata, dokter menggunakan teknik elektronistagmografi.
Gangguan Keseimbangan Ggn Vestibuler Sentral sentral biasanya disertai gangguan lain di batang otak, misalnya diplopia, parestesia perubahan sensibilitas dan fungsi motorik, gangguan disfungsi serebelum Ggn Vestibuler Perifer Vertigo posisi : V Cervikal, BPPV Neuritis Vestibuler Vertigo Akibat obat ototoksik Penyakit Menier (Hydrops) Neuroma Akustik Labirintitis Fistula Perilimfa Benign Paroxysmal Position Vertigo (BPPV)
Penyakit ini diakibatkan oleh beberapa Kristal kecil kalsium karbonat yang terletak di telinga dalam pindah dari tempat yang seharusnya.
Ketika seseorang berbaring, dristal-dristal tersebut dapat menamban pada salah satu dari ketiga kanal yang ada pada telinga dalam.
Cedera pada kepala adalah sebab paling umum BPPV pada orang di bawah usia 50 tahun. Pada orang yang lebih tua, penyebab yang paling umum yakni degenerasi sistem vestibular pada telinga dalam. Tatalaksana BPPV yakni dengan reposisi kanal.Menieres adalah hidrops labirintin. Tekanan cairan endolimfatik meningkatkan gejala-gejala. Rehabilitasi
Terapi untuk gangguan vestibular bervariasi berdasarkan diagnosis, rehabilitasi sebaiknya dilkaukan komprehensif.
Pada kasus-kasus ringan, gejala-gejala dapat hilang dengan sendirinya karena apparatus vestibular sembuh ata sistem saraf belajar untuk menompensasi gangguan tersebut.
Tiga Terapi utama:
Adaptasi
Substitusi, mekanisme kompensasi
Reposisi kanal, untuk BPPV.
Vestibular Rehabilitation Treatment (VRT)
Substitusi
Stimulasi berulang ( dapat meningkatkan sistem vestibular Berolahraga untuk meningkatkan fungsi vestibular
Adaptasi
Dengan latih-latihan dari yan mudah dan bersifat statis dan sampai yang sulit dan dinamis. Kuliah Introduksi Masalah Mata
Dr. Gitalisa Andayani, SpMDepartemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI
Mata
Organ sensoris vital
(80% of information obtained from vision) Struktur delicate dan kompleks Masalah mata
- ditemukan dalam praktek sehari-hari
- dapat menyebabkan gangguan penglihatan
- gangguan kesehatan global
Definisi Gangguan Visual Menurut WHO: penglihatan yang buruk dan kebutaan
Low vision (penglihatan yang buruk): akuitas/ketajaman penglihatan paling baik yang sudah diperbaiki sampai 6/18 sampai 3 meter counting fingers (CF(dapat menghitung jari dari jarak 3 meter)
Kebutaan: dapat dikoreksi sampai keadaan paling baik akuitas penglihatannya menjadi 3 meter CF atau kurang dari itu
Gangguan visual sebagian besar dapat dihindari (dapat dicegah dan/atau dapat diobati).
Kebutaan Global Menurut WHO tahun 1990
Prevalensi kebutaan bervariasi dari 0.08% pada anak-anak sampai 4.4% pada orang dewasa di atas 60 tahun; prevalensi global keseluruhan yakni 0.7%.
Setidaknya 7 juta orang menjadi buta setiap tahunnya
Jumlah orang buta di seluruh dunia bertambah 1-2 juta per tahunnya.
Prevalensi di kebutaan di Indonesia >1%
47% kebutaan disebabkan oleh katarak, 12% karena glaucoma, 9% karena Age related Macular degeneration (degenerasi macula terkait penuaan), 13% karena lain-lain.
Akibat kebutaan:
Beban sosial Menjadi tanggungjawab orang lain Imobilitas, sekalipun badan sehat Kerugian finansial/Biaya
Cost of surgery / treatment / rehabilitation Efek kejiwaan
rasa tidak berdaya, depresi Prevalensi Kebutaan :
Indonesia: 1.5%
(tinggi, dibandingkan negara Asia lainnya Penyebab kebutaan utama di Indonesia
- katarak
- glaukoma
- kelainan refraksi
- penyakit retina
- penyakit kornea
(Survei Kesehatan Rumah Tangga, Depkes, 1993)Pencegahan kebutaan
Visi 2020: Hak untuk Penglihatan Hubungan kerja sama antara WHO dan International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) Diluncurkan tahun 1999 dengan 2 tujuan
Mengeliminasi kebutaan yang tak bisa dicegah sebelum tahun 2020
Mencegah penggandaan kejadian gangguan visual yang bisa dicegah yang telah diproyeksikan antara tahun 1990 dan 2020Pencegahan kebutaan melibatkan: Fasilitas
Sumber daya manusia
Dana
Kesadaran
Pencegahan kebutaan
Petugas kesehatan: dokter umum, oftalmologis, suster, optometris
Organisasi
Pemerintah
NGO
Organisasi profesi (contoh PERDAMI)
Kelompok2 kolaboratif
Oftalmologi untuk dokter umum
Perlu pengetahuan anatomi dan fisiologi mata, serta patogenesis penyakit mata Perlu pengetahuan mata dasar Melakukan diagnosis masalah mata Tatalaksana:- komplit/mandiri - inisial - merujuk Anatomi Mata
Terletak dalam rongga mata (orbita) Terlindung oleh lemak Digerakkan oleh: - 4 otot rektus - 2 otot oblique Ukuran : 2/3 bola pingpong (diameter bayi 18 mm ( dewasa 24-25 mm)Mata Kita itu
Bola mata dibasahi (lubrikasi) oleh air mata yang terdiri atas: air, lipid dan musin Lapisan air mata tersebar di permukaan mata dengan gerakan mengedip Kelebihan air mata dipompa ke saluran(duct) dan di-drainase ke hidung
Refraksi Sinar sejajar/paralel dari suatu obyek jauh (6 meter), misalnya pohon, akan terfokus pada satu titik fokus di retina semakin tinggi kekuatan lensa/cembung, semakin dekat titik fokus dari lensa kekuatan lensa (kekuatan refraksi) diukur dalam satuan diopter (D) lensa konveks dengan kekuatan refraksi 1 d