TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-
Upload
el-yes-yonirazer-el-banjary -
Category
Documents
-
view
286 -
download
6
Transcript of TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TENTIR PARASITOLOGI 2
BY: MIA DAN MULIA SARI
Assalamu’alaikum PSPD BRAIN TBS 2012 yang paling kecebadai,
cetarmembahana, menembuskhatulistiwa, hahaha :D
Kita langsung mulai aja yuk. Sebelumnya baca basmalah dulu
yaaa.Semoga setelah baca tentir ini dapet pencerahan.Amiiin
REAKSI IMUN TERHADAP PARASIT
Hipersensitivitastipe I memainkan peran perlindungan yang penting
terhadap infeksi parasit.Masih ingetkan kalo hipersensitivitas tipe I
itu terjadi secara cepat dan diperantarai oleh antibodi IgE?? Jadi gini
nih mekanis melebih lanjutnya :
Antigen parasitmasuk antigen dikenali oleh reseptorsel T (TCR/T
cell receptor) antigen tersebut merangsang induksi sel T CD4+
tipe TH-2sel CD4+sekresisitokinIL-4, IL-5IL-4 mengaktivasi sel B
dan IL-5 mengaktivasi eosinofhilsel B menghasilkan Ig E
antibody Ig E berikatan dengan reseptor Fc pada sel mastsel mast
degranulasipelepasan faktor vasoaktif (histamin, leukotrien,
protease, prostaglandin) dan faktor kemotaktik (ECF/eosinophil
Chemotactic Factor, NCF/Neutophil Chemotactic Factor, PAF/
Platelet Activating Factor) rekrutmen eosinophil, trombosit, dan
makrofag yang membawa reseptor Fc IgEparasit diserang oleh
leukosit yang mempunyai Ig E[4]
Kalo ini penjelasan tentang video yang waktu itu diputerin bu Silvi,
di pahamin bener-bener yaaa
FILARIASIS [1,2,3]
Main points:
- Disebabkan oleh cacing-cacing filaria: Wucheriabancrofti,
Brugiamalayi, Brugiatimori
- Hidup di peredaran darahmakanya disebut nematoda limfatik
- Diperantarai oleh vektor nyamuk yang betina yaaa, makanya
siklusnya Cuma terjadi di nyamuk betina
- Periode nocturnal pada siang hari, mikrofilaria berkumpul pada
arteriola kecil di paru-paru. Kalo pada malam hari, berkumpul di
darah perifer (tepi).
Migrasi menuju
otot thoraks
Cacing
dewasa
Cacing
jantan
Cacingb
etina Menghasilkan
mikrofilaria
Memiliki 2 spikula
untuk kopulasi
Mikrofilaria harus
diisap oleh vektor
agar bisa tumbuh
menjadi larva
Mikrofilaria
melepaskan
kulit/sarungnya
Mikrofilaria
menembus ke
lambung nyamuk
Mikrofilaria terisap
oleh vektor nyamuk
betina Anopheles/
Culex/Mansonia
Didalam otot thoraks:
larva 1 larva 2 larva
3 (stadium infektif)
Migrasi ke kelenjar
ludah nyamuk
(proboscis)
Nyamuk menggigit
manusia (larva masuk ke
tubuh manusia
Ket: kotak ungu: di tubuh manusia
Kotak merah: di tubuh nyamuk
Reaksi imun terhadap filaria
Kerjadarisel Th2
- Sekresi sitokin IL-3 dan IL-9 mengaktivasi sel mast
- Sekresi sitokin IL-4 dan IL-13 mengaktivasi
makrofagmengeluarkan polymine sproline
- Sekresi sitokin IL-5 mengaktivasi eosinophil
Kerja dari Th1 sekresi IFN gamma dan TNF alfamengaktivasi
makrofagmenghasilkan super oksida dan nitrit oksida
Reaksi imun terhadap helminth
Pertahanan terhadap kebanyakan infeksi cacing
diperankan oleh aktivasi sel Th2. Cacing merangsang subset Th2
sel CD4+ yang melepas IL-4 dan IL-5, IL-4 selanjutnya merangsang
produksi IgE dan IL-5 merangsang perkembangan dan aktivasi
eosinofil. IgE yang berikatan dengan permukaan cacing diikat
eosinofil. Selanjutnya eosinofil diaktifkan dan mensekresi
granulenzim yang menghancurkan parasit.
Cacing biasanya terlalu besar untuk fagositosis.
Degranulasi sel mast/basofil yang IgE dependen menghasilkan
produksi histamin yang menimbulkan spasme usus tempat cacing
hidup. Eosinofil menempel pada cacing melalui IgG/IgA dan
melepaskan neurotoksin. Makrofag menempel melalui IgA/IgG
dan melepas superoksida, oksidanitrit, dan enzim yang
membunuh cacing.
Klo slide, bisa dlihat sndiri nanti ya,,
TAPI, ini PENTING bget, taukan buk civii,,klo buat soal
brdasarkan tausiahnya yg 2 jam itu,,
so, simak baik2 mauidzah hasanah ini,,
cemunggggguuttt /*,*///
Mekanisme kekebalan terhadap parasit itu diperoleh dengan
cara membentuk imunitas yang dperoleh terhadap si hospes
yang terkena infeksi parasit:
REGULASI IMUN HOSPES YANG BERPERAN
Komplemen imun hospes bersifat hormonal & selular. Ada
beberapa peranan yaitu :
1. Regulasi oleh antibodi, yaitu mengikat antigen yang tidak
dapat dikenali oleh antibodi tanpa ada efektor. Dengan
mengikat antigen shgga tdak dapat dikenali lagi oleh
antibodi lainnya.
Kata kuncinya : kan kita tau kan, klo 1 infeksi pada
organisme yang ciri2nya berbeda atau bahkan sama
namun dengan stadium yang berbeda pastinya sudah
mempunyai jenis antigen yang berbeda pula sehingga
reseptor antibodi dari hospesnya juga punya spesifik
isotip yang dikenal sbgai MONOKLONAL antibodi yang
hanya bisa berikatan dengan spesifik antigen atau spesifik
dari isotip antigen tersebut bisa saling berikatan.
Ketika monoklonal spesifik isotip yang spesifik, maka
isotip lainnya TIDAK berikatan dengan ANTIGEN tersebut.
Misalnya,cacing Villaria
Ktika mikrofillaria masuk antigen mikrofillaria ini
berikatan dgn antibody fillaria : Ig G 4.
Nah,, nmun si Ig G 4 ini juga punya varian, shgga bkan
cuman cacing villaria saja yg mmpunyai antibodi si Ig G 4
ini., spesies parasit lain juga bisa mempunyai antibodi Ig G
4.
2. Regulasi oleh sel
T regulasi yg mengontrol Th-1 dan Th-2, siapa yang berhak
kerja saat itu.
T regulasi Th-1 sitokin IL.
Namun, IL berapa (1 atau 2) yg akan dikeluarkan secara
pesat tergantung dari sinyal APC yang diterjemahkan oleh
Th-1
Mis:
Th-1 sel CDE IL-2 antisitotoksik
(ceritanya gini man teman : saat terjadi pertmpuran sel2
anti body seluler dgn parasit kematian sel atau
sitotoksik sel mka CDE KELUAR antitoksik
melawan prajurit2 yang bisa mghancurkan sel2 antigen
parasit.
Pada suatu titik tertentu dmna produk IL-2 & sel-sel non-
spesifik juga sudah ↘ krena sudah bnyk yg dikeluarkan
pada stimulasi CDE tadi maka T. regulasi melalui
sinyalnya IL-2 CD4 sel B antibodi sel humor
antibodi & IL- 4, 5, 6, 12,13 dll (prajurit2 u/
antiinflamasi)
mengikat antigen spesifik
tidak lagi diserang oleh antibodi
lain sel-sel non spesifik lainnya
mengembalikan kembali sitotoksik u/ kembali normal
lagi
terbentuk memori sel
inilah yg dnmakan proses antiinflamasi.
Infeksi parasit kenal memori(mengikat bukan
nmenyerang lagi) rx akut antibodi yang bereaksi.
Th-1 (CD-8) immediet hipersensitivity sitotoksik (virus &
bakteri)
Th-2 (CD-4) delay hipersensitivity (parasit)
Th-1 dan Th-2 bekerja secara bergantian.
Th-1 leukin sitotoksik pada jaringan disembukan kembali
oleh Th-2 (keluar) mengeluarkan keseluruhan prajurit2nya
terjadi proses antiinflamasi perbaikan jaringan terbentuk sel
memori parasit bebas hidup di jaringan suatu saat dapat
menyebabkan kronik.
3. Regulasi oleh Genetik
Pengaruh genetik : kemampuan dari gen2 yang akan
menghasilkan oleh reseptor2 tubuh seseorang.
gen-gen ini susunan protein menghasilkan reseptor.
genetik sangat mempengaruhi kemampuan kekebalan
tubuh seseorang apakah sel imun tubuh mengawali/
bertahan terhadap infeksi mikroorganisme
komplement imun infeksi mikroorganisme.
kemarin pada P1 sudah djelaskan tentang Parasit yang
menyebabkan patogen bagi si hospes,,
Nah, kali ini hospes patologen bagi parasit,,
kok bisa??? :O ,, gmna crtanya???
yuk2 dengerin :D
Kata buk civiii,,, :
Plasmodium fifax imuno competen (umumnya pda
masy. Indonesia),
Tpi, klo sbgian org Afrika darah ada bentuk sel
eritrosit yang disebut DAVI punya enzim.
Nah, klo si Plasmodium vivax ini masuk org Afrika
si Plasmodium akan keracunan karena ada enzim pada
sel darah tersebut yang mnegeluarkan toksin,, biasanya si
Plasmodiumkan yang ngeluarin enzim sitotoksin , kmudian
nyebabin patogen buat si hospes,, nah kali ini TERBALIK,,
,,
horeeee !!!!!
Orang2 anemia sel eritrosit berbentuk bulan sabit
resistensi terhadap plasmodium (atau parasit
intraselular)masuk ke dalam eritrositparasit akan
mati krena kemampuan mengikat oksigen ↘
membatasi gerak parasit (bentuknya yang tak sempuna)
perkembangan kan terganggu mati.
Sitokin dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya
kepadatan antigen :
Contohnya,, cacing aja deh,,kan akhir2 ini kita deket sama
si cacing,,hahahah
Misal : cacing mikroorganisme sempurna >> sel
antigen yang dihasilkan jga bervariasi kemampuan dari
titik imun kita u/ bisa mengenali jenis2 infeksi
kemampuan antibodi kita ↘.
Kayak cacing sama virus,, nah klo dua duanya masuk ke
tubuh kita, yang pertama kali rubuh kita kenali adalah si
virus dulu, knpa?????
Ya, krena klo si cacing tu mikroorganisme kompleks, jaddi
sulit untuk mengenali atau bahkan jenis infeksi dari
antigennya kemampuan reseptor imun tubuh kita
berikatan terhadap antigen suatu mikroorganisme
sberapa banyak isotip yang dihasilkan mikroorganisme
makanya infeksi parasit jarang sekali symmptomatik.
Rute Infeksi
Sitokin yang dikeluarkan berdasarkan rute infeksi. Sitokin
yang dikeluarkan oleh Th-1 : ( semua ini trgantung rute
infeksinya yang menyebabkan prajurit yang dikeluarkan),
misalnya:
- Interferon gamma
- IL-1 dan IL-2
Th-1 sebagai stimulasi kerja sitotoksik memakrofag
atau mengahancurkan sel-sel parasit.
Th-2 immediet orang2 hipersensitive pada saat terjadi
hipersensitivitas maka prajurit Th-1 bekerja hasil
kerjanya (reaksi akibat si Th-1) menyebabkan
kerukasakan jaringan / sitotoksik Th-2 keluar
diperbaiki oleh sel-sel humoral antibody
Ini yg sering bged,, diulang2 bu civiii,, dinget ya,, man
teman :D,, takutnya keluar nee ..huhuhuhu :D
Th-1 sitotoksik penyebab inflamasi
Th-2 antisitotoksik anti-inflamasi penyembuhan
setelah inflamasi.
Th regulasi mengatur kerja Th-1 dan Th-2 :
-jika Th-1 upregulasi ; Th-2 down regulasi, sebaliknya
(pkoknya, si kedua Th ne,,kerjanya bergantian)
Contoh dari buk civii ni,,
Klo Th-1 kerja sekretnya :D IL-2 menstimulassi
makrofag; eosinofil, Nk, dkk yang memfagositosis
mgeluarkan toksik yang penyebab kematian sel
parassit nah,ketika IL-2 keluar IF –gamma & alfa
mnjalankan fungsinya ada perintah suatu reseptor
yang menandakan / memberi sinyal untuk Th-2
menghasilkan sel2 B antibody ( antibodi yang
dkeluarkan tergantung sinyal APC yang dikeluarkan oleh
parasitnya), mis: Ig G 1,2,3,4 atau IgA, atau IgE.
DAFTAR PUSTAKA
1. Slide Bu Silvi
2. Tausiah bu ciivee
3. DepartemenKesehatanRepublik Indonesia. 2009.
MengenalFilariasis. Available from: www.pppl.depkes.go.id.
4. Djaenudin, Natadisastra. ParasitologiKedokteran:
ditinjaudari organ tubuh yang diserang. Jakarta: EGC, 2009.
5. Kumar, Vinaydkk. BukuAjarPatologi Robbins. Jakarta: EGC,
2012
TENTIR PATOLOGI KLINIK
PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Asalamualaikum teman-teman... Sekarang kita mau belajar tentang
persiapan pemeriksaan laboratorium.. udah siap kaann??? Mari kita
mulai..
Sebelumnya.. Pertama-tama pada modul ini yang ditekankan adalah
pengenalan tentang patologi klinik. Contohnya sebagai seorang
dokter ketika ingin memeriksa laboratorium : bagaimana caranya
(HOW) , kapan mau diambil (WHEN), bagaimana mekanismenya,apa
saja yang diperlukan (WHAT),alasan dilakukan pemeriksaan (WHY).
Sebelum menuliskan pemeriksaan , tentukan dulu diagnosis dan
diagnosis banding ,sehingga kita dapat menentukan pemeriksaan
yang tepat dan mengelompokkan jenis pemeriksaannya, apakah
pemeriksaan hematologi, fungsi hati atau fungsi ginjal dll.
1. Tujuan Pemeriksaan Laboratorium :
Menunjang penegakan diagnosis
Bukan merupakan tujuan utama, tetapi sebagai
pendukung agar diagnosis dapat ditegakkan. Diharapkan
sebagai dokter nanti dapat memaksimalkan kinerja
anamnesis dan pemeriksaan fisik sehingga dapat
menentukan diagnosis.Tetapi pada beberapa gejala ,
diagnosis sulit ditentukan. Oleh karena itu , disinilah peran
pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis.1
Contohya: menentukan diagnosis TB,typhoid.
Menyingkirkan diagnosa banding
Contohnya dalam menentukan apakah penyakit
DBD, atau Thypoid dapat ditentukan dengan
pemeriksaan lab.
Tujuan dari penyingkiran dd ini sendiri ialah untuk
menetapkan terapi apa yang akan diberikan kepada
pasien.
Memonitor hasil terapi
Contohnya pada penyakit diabetes atau penyakit
kronis lainnya, karena dilakukan berulang dan biaya
yang diperlukan pun tidak sedikit kita harus
melakukan edukasi kepada pasien.
Mendeteksi adanya komplikasi
Contohnya pemeriksaan untuk mendeteksi apakah
ada penyebran tumor/kanker. (metastasis kanker
dari payudara ke ovarium)
Menentukan prognosis
Prognosis itu keparahan atau severe-ritas si
pasiennya, ontohnya pada penyakit hepatitis,
apakah sekarang sudah menjadi hepatoma?
Skrining
Contohnya pada orang yang sehat ingin memeriksa
kesehatannya, kita dapat melakukan pemeriksaan
lab sebagai skrining terhadap penyakit(Medical
check-up).
1 Kuliah dr.Aisyah. Pemeriksaan laboratorium. 3 Juni 2013
Tadi udh ngerti kan tujuan pemeriksaan lab apa,Yuk
mari kita liat,sekarang kita lanjut lagi... SIAPPP..
Check It Out..
Dalam pemeriksaan lab , kita menggunakan sampel atau
spesimen kan. Nah untuk mendapatkan spesimen itu ada
tatacaranya juga.. Apa aja sih tatacaranya ... yuk urang tingali
heula..*bahasa jerman
Dalam mendapatkan spesimen , terdapat beberapa tatacara
yang harus dilakukan yaitu:
Pengambilan
Misalnya kasus atritis , diambil cairan sinovialnya.
Diambil cairan pleura untuk kasus kanker paru .
Diambil cairan serebrospinal untuk kasus meningitis
Diambil cairan peritonealnya untuk kasus kanker hati .
Dan juga darah.
Nah cara pengambilan spesimen diatas memiliki cara-cara
tersendiri.
Penampungan
Setelah spesimen diambil , kemudian ditampung .. Bisa di
tube atau di spuitnya langsung.
Penyimpanan
Setelah ditampung, misalnya sampel tidak langsung di
pakai, sampel harus disimpan . Cara penyimpanannya juga
bermacam-macam. Ada yang disimpan pada suhu dingin dll.
Pemberian label
Merupakan hal yang sangat penting , karena jika salah
dalam pemberian label dapat fatal akibatnya. Biasanya
dilabel isinya: nama, tanggal pengambilan.
Pengiriman spesimen
Nah tatacara yang dilakukan terhadap spesimen tadi diatas
mempunyai tujuan yaitu agar spesimen tidak rusak serta tidak
terkontaminasi bahan lain agar pemeriksaannya mendapatkan hasil
yang akurat. Sekarang kita lanjut lagi.. Masih semangat kann ??
Masih dong Pastinyaa. Sebelumnya kita liat obrolan si afgan sama
raisa nihh..
Afgan: Siapa yang tau apa aja jenis spesimen yang dipakai untuk
pemeriksaan lab?
Raisa: Aku,Aku,akuuuu!!!!!.... ada darah, ada feses, ada urine dan
masih banyak lagi *sambil nyanyi dengan nada “could it be”
Nah si Raisa aja tau tuh.. Jadi jenis spesimen yang dipakai antara
lain:
Darah
Spesimen yang serimg dipakai adalah darah karena darah
mengandung banyak protein, metabolit, gas, elektrolit dll.
Urine
Karena urine merupakan hasil eksresi, jadi bermacam sisa-
sisa metabolit bisa didapatkan dan diperiksa dari urine.
Faeces
Untuk melihat fungsi dari sistem pencernaan
Cairan tubuh lain : untuk tujuan tertentu.
Cairan serebrospinal, Mislanya pada pemeriksaan
penyakit meningitis
Cairan synovial, pada pemeriksaan artitis,
osteoartitis
Cairan pleura, pada pemeriksaan TB paru, kanker
paru..
Cairan pericard, pada pemeriksaan gagal jantung
Peritoneal, pada pemeriksaan sirosis
Prinsip yang dipakai adalah mengukur analyt ( zat terlarut)
didalam solvent ( bahan pelarut).
Sekarang kita liat tabel dibawah ini... Maksudnya apa sihh???
2
Nah sekarang apa sih maksud yang dilingkarin dan di kotakin
merah? Jadi dalam tabel diatas menunjukkan kinerja laboratorium.
Dan disini akan dijelaskan apa sih peran dokter dalam pemeriksaan
laboratorium...
Pada fase pemeriksaan terdapat tiga istilah yaitu : Preanalisis,
Analysis, dan Postanalisis. Ketiga hal tersebut sering dipakai di
bidang yang berkaitan dengan patologi klinik. Preanalisis adalah hal
yang berkaitan dengan proses sebelum spesimen itu diperiksa. Yaitu
clinical need, order,collect dan transport. nah peran dokter itu ada
di preanalisis dan post analisis
1. Pre-Analisis
a. Pengertian
- Hal yang berkaitan dengan proses sebelum
spesimen itu diperiksa.
- Semua proses kompleks yang harus terjadi sebelum
sampel dianalisis 1
- 30-75 % faktor penyebab “testing error”, tetapi
dapat diminimalisir dengan teknologi
Selain itu ada faktor-faktor dari preanalitik yaitu :
b. Preanalytic factors, meliputi :
Variabel pasien ( diet, umur, sex dll)
2 McPherson R.A, Pincus M.R, Henry’s Clinical Diagnosis and Management
by Laboratory Methods, Elsevier Saunders, 22nd
ed, 2011
Pengumpulan spesimen
Teknik me-label
Pemakaian antikoagulan EDTA, sitrat, heparin
Penyimpanan spesimen
Pengiriman spesimen
c. Potential error/failure pada fase pre-analisis :
a. Pemilihan tes yang tidak cocok
Misalnya salah memilih tes, seharusnya
diperiksa asam urat ,yang diperiksa malah
glukosa.
b. Mis-identifikasi spesimen : salah pelabelan
nama, sehingga menimbulkan salah
interpretasi.
c. Waktu yang tidak tepat
Misalnya urine harus dilakukan pagi hari,
diperiksanya malah disore hari.
d. Puasa yang tidak tepat
e. Rasio antikoagulan-darah yang tidak tepat :
pemberian antikoagulannya terlalu banyak
sehingga membuat darah encer sehingga bisa
salah interpretasi.
f. Pencampuran spesimen yang tidak tepat : jika
salah pencampuran akan terjadi pengendapan
(clot)
g. Spesimen yang hemolisis atau lipemik : lipemik
artinya sangat tinggi mengandung kolesterol
sehingga darah seperti berminyak sekali.
h. Kesalahan pengisian spesimen ke dalam tube
i. Kesalahan pemilihan kontainer/tube/zat
pengawet
Kesalahan fase preanalisis menyebabkan rework dan additional
investigation costly
Nih bisa diliat ditabell...
2
Selanjutnya ada beberapa faktor fisiologis yang berpengaruh
terhadap preanalisis, sehingga sangat berpengaruh pada hasilnya..
1. Variasi Diurnal : Pada pemeriksaan malam dan siang akan
rerjadi perbedaan pada pemeriksaan hormon, besi, acid
phosphatase, elektrolit (Na,K, fosfat).
2. Olahraga : Misalnya pada athlete dan orang yang fitness
kayak adlina tuh yang fitness di celfit. Beberapa hasil labnya
akan meningkat seperti dibawah ini.
Fatty acid, lactate, Creatin Phosphokinase (CK) :penanda
enzim di jantung meningkat ketika ada kerusakan sel
jantung (patologis) , aminotransferase (AST: enzim hati
biasanya meningkat bila sel hati mengalami kerusakan),
Lactate dehydrogenase (LDH), koagulasi, fibrinolisis,
trombosit meningkat
3. Diet :
Glukosa, trigliserida, kolesterol, elektrolit (K)
meningkat setelah makan.
Trigliserida, kolesterol, fosfolipid menurun pada
Vegetarian
Urea, amonia, asam urat meningkat pada
konsumsi daging
Obesitas : peningkatan kolesterol, trigliserida,
glukosa dan penurunan testosterone. yo yang ikut
HOPECARDIS hari sabtu, pasti paham banget deh
tentang penurunan testosteron pada orang dengan
metabolik sindrom ;;)
4. Stress (fisik dan psikis)
ACTH, kolesterol, leukosit, fatty acid, lactate meningkat
5. Posisi tubuh saat phlebotomy
- Berdiri : menurunkan volume plasma karena
tekanan hidrostatik meningkat, meningkatkan
protein plasma.
- Pemasangan tourniquet terlalu lama
hemokonsentrasi peningkatan protein plasma,
nanti seolah olah Hct-nya meningkat
- Tirah baring lama penurunan Hb
6. Usia
- Bayi : HbF, peningkatan bilirubin, glukosa rendah
- Anak : ALP dan creatinine meningkat karena
pertumbuhan tulang dan otot
- Dewasa : cenderung stabil
- Lansia : peningkatan kolesterol dan asam urat,
penurunan testosteron dan peingkatan FSH
7. Jenis kelamin
- Laki-laki : ALP, AST, CK lebih tinggi daripada wanita
karena massa otot lebih besar
- Wanita : Mg, Ca, albumin, Hb, serum iron, ferritin
lebih rendah
8. Rokok
- Kadar HbCO, eritrosit, leukosit, katekolamin dan
kortisol meningkat
- Kadar Ig G, Ig M, Ig A menurun, kadar Ig E
meningkat
- Jumlah dan motilitas sperma menurun
Faktor yang mempengaruhi dalam pegambilan spesimen:
Spesimen darah terjadi hemolisis, akibat dari:
Flebotomi gagal berulang
Jarum terlalu kecil
Menarik syringe plunger terlalu cepat
Udara ikut,eritrosit mengalami kerusakan
Mendorong spuit berisi darah ke dalam tube terlalu kuat (
sdm akan rusak)
Mengocok tube terlalu kencang ( seharusnya kocok dengan
pelan, karena akan merusak sdm)
Mengambil darah sebelum alkohol kering (alkohol
kemungkinan masuk ke dlm spesimen darah, shg hasil
kurang akurat)
Hemolisis ditandai dengan adanya lapisan pink pada serum
atau plasma.
Permintaan pemeriksaan Laboratorium.
Caranya: ada tiga cara yaitu :
Tulisan formulir , setiap lab punya form khusus.
Oral keadaan emergency harus di dokumentasikan
dalam formulir resmi .
Computerized online system
Formulir permintaan pemeriksaan, meliputi :
- Penderita : Nama, umur, sex, tanggal lahir
- Tanggal permintaan, tanggal pemeriksaan
- RS : nama RS, alamat, nomer ruangan, nama dokter
-Jenis pemeriksaan yang diminta
Waktu pengambilan spesimen
Pada umumnya : ASAP (as soon as posible) dan Stat
collection.
Stat specimen : segera diambil dan dianalisa, biasanya
permintaan dari emergency unit.
Beberapa spesimen diambil dalam waktu khusus, untuk
tujuan tertentu :
Monitoring kondisi pasien
Menentukan level pengobatan : sebelum
Mengukur metabolisme substansi tertentu dalam
tubuh
Selain itu , spesimen yang sudah dikirim ke lab bisa juga
ditolak. Penyebabnya apa sih?? Nih liat tabelnya.
Jadi kesalahannya itu :
1. Darahnya hemolisis sehingga eritrositnya pecah .
2. Terdapat pengendapan pada spesimen yang sudah diberi anti
pembekuan darah.
Macam macam antikoagulan itu antara lain adalah :
EDTA : liquid atau spray-dried untuk pemeriksaan
hematologi
Sitrat : untuk pemeriksaan koagulasi
Heparin: antikoagulan kuat tidak mempengaruhi hasil
pemeriksaan untuk pemeriksaan elektrolit : Ca, K
3. Salah tempat penampungan
4. Salah volume, spesimen terlalu sedikit
5. Salah pelabelan
6. Spesimen terkontaminasi
7. Kesalahan dalam trasport spesimen.
Selanjutnya adalah penampungan spesimen darah:
a. Tersedia dalam berbagai ukuran : dewasa dan anak
b. Volume maksimal tertulis pada tube : 3.5 ml, 4 ml, 4.5 ml dan
8.5ml
c. Bahan dasar tube : glass atau plastic.
Tutup tube terdiri dari beberapa warna, tergantung dari
substansi kimia/antikoagulan yang terkandung di
dalamnya.Biasanya tutup tabung warna berisi darah tanpa
antikoagulan, sehingga diperoleh serum( ada pembekuan darah
) bukan plasma ( tidak ada pembekuan darah)
Nih tabel terakhir....
Sekian tentir kali ini .. semoga bernfaat yahh.. Maaf apabila ada
kekurangan dan kesalahan dalam tentir ini. Karena saya hanya
manusia biasa yang makan nasi juga... *apasih gaje
Okeh bye semuanyaaa...
Ringkasannya sebagai berikut......
Sumber :
Kuliah dr Aisyah. Persiapan Pemeriksaan Laboratorium. FKIK.
2013
McPherson R.A, Pincus M.R, Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, Elsevier Saunders, 22
nd ed, 2011