Tentir Anemia 2013
description
Transcript of Tentir Anemia 2013
ANEMIA -dr.yuni-
Anemia : kadar Hb dibawah nilai normal (< 10% dibawah nilai normal.--> sebenarnya
tergantung sumber batasannya).
Tabel nilai normal Hemoglobin (WHO):
*jika kadar Hb dibawah normal ANEMIA
Prevalensi anemia (Epidemiologi): usia pra sekolah (severe), wanita hamil (severe), wanita
tidak hamil (moderate).
Di indonesia : banyak ditemukan di Sulawesi, bangka belitung orang yang mengalami anemia
karena infeksi parasit khususnya.
- Sindroma Klinik yang disebabkan :
- Penurunan masa eritrosit total dalam tubuh
- Penurunan Hb, Ht, Eritrosit
- Definisi lain :
- Menurunnya jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah sehingga oksigenasi ke jaringan dan organ terganggu.
Biasanya diikuti dengan penurunan Ht
- Kadar Hb dipengaruhi umur, jenis kelamin, geografis dan
metode pemeriksaan.
DEFINISI
Klasifikasi anemia
Mikrositik Hipokrom
(MCH/MCV/MCHC
rendah)
Berdasarkan ukuran volumetrik
(MCH,MCV,MCHC)
Berdasarkan patofisiologi
Normositik
normokrom
(MCV/MCHC Normal)
Makrositik
normokrom (MCV
tinggi, MCHC N)
Penurunan
produksi sel darah
merah
Peningkatan
destruksi SDM
1. anemia
defisiensi besi
2. Thalasemia
3. Anemia akibat
penyakit kronik
/ACD (Anemia
on Chronic
Disease)/ACI
4. Anemia
sideroblastik
1. Anemia pasca
perdarahan akut
2. Anemia aplastik
3. Anemia hemolitik
didapat
4. Anemia akibat
penyakit kronik
5. Anemia pada gagal
ginjal kronik
6. Anemia pada
sindrom
mielodisplastik
7. Anemia pada
keganasan
hematologik
Bentuk
megaloblastik :
1. Anemia
defisiensi asam
folat
2. Anemia
defisiensi B12
Bentuk non-
megaloblastik :
1. Anemia pada
penyakit kronik
2. Anemia pada
hipotiroidisme
3. Anemia pada
sindrom
mielodisplastik
Yang akan dibahas lebih lanjut
Dr.yuni said : “Anemia itu ada yang akut dan kronik”
- Anemia akut : biasanya kemampuan adaptasinya masih rendah. Jadi ketika Hb nya tiba2 turun
langsung terkapar tak berdaya. Yang sering terjadi yaitu pada anemia karena perdarahan GI tract,
anemia hemolitik (sering pd wanita).
- Anemia kronik : kemampuan adaptasi lebih baik. Jadi walaupun Hb turun masih tetap bisa beraktivitas.
Tapi kalo di PF kita bisa menemukan adanya bising ejeksi sistolik.
Penyakit yang berhubungan dengan anemia antara lain : kecacingan, malaria, limfoma dll
Notes
ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM
Anemia Defisiensi Besi (ADB) Thalasemia Anemia penyakit kronik/ ACD/ ACI
Anemia sideroblastik
Definisi Anemia yag timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh sehingga penyediaan besi untuk eritropoiesis berkurang dan pembntukan Hb pun jadi berkurang
Suatu kelainan genetik yang sangat beraneka ragam yang ditandai oleh penurunan sintesis rantai α dan ß.
Anemia yang dijumpai pada penyakit kronik tertentu.
Anemia dengan cincin sideroblas dalam sumsum tulang. Anemia ini relatif jarang.
Etiologi Akibat perdarahan (sal.cerna, sal.genital misal menorrhagia, sal.kemih misalnya hematuria,
Mutasi atau delesi gen.
Infeksi kronik : TB paru, infeksi jamur, bronkhiektasis, pyakit rdang panggul kronik,
Anemia sideroblastik primer : sudah sejak lahir.
Pucat nafas sesak
Badan lemah palpitasi
Sakit kepala letargi/mengantuk
Nausea nafsu makan menurun
Libido menurun Angina pektoris
Payah jantung Koma
Gejala Klinis yg
umum pd ANEMIA
1. Hb, Ht, Jmlh SDM, MCV, MCH, MCHC
2. Sedian Apus Darah Tepi
3. Retikulosit
4. Sumsum Tulang
Pemeriksaan Penunjang :
1. Tes Antiglobin (Coomb’s test direk &indirek)
2. Elektroforesis Hb
3. G6PD
4. Piruvat Kinase
5. Sucrose Water test
6. Ham test
7. Serum Feritin, B12, as folat
8. Hb uri, Uribilinogen uri, Hiperbilirubinemia direk
Pemeriksaan
Lab
Diagnosis Anemia : berdasarkan gejala klinis + hasil Lab.
Bila ada pasien dgn Anemia JANGAN LUPA cek RETIKULOSIT INDEX (RI).
Rumus RI = Hitung retikulosit x (Ht pasien/Ht normal) / Faktor maturasi.
Faktor maturasi :
Ht 45% = 1 ; Ht 35%= 1,5 ; Ht 25%= 2 ; Ht 20%= 2,5
Kalo retikulosit indeks <2% (penurunan produksi) : liat MCV (klo normal :
normositik, meningkat: makrositik , menurun : mikrositik)
Klo retikulosit indeks >2% (peningkatan destruksi) cek dengan PF
(misalnya ikterik, bibir pucat atau hepatosplenomegali berarti
ekstramedular nya sudah bekerja)
Diagnosis
sal.napas misal hemoptoe); faktor nutrisi ; kebutuhan besi meningkat (pd kehamilan, anak pd masa pertumbuhan); gangguan absorpsi besi (gastrektomi,kolitis kronik).
osteomielitis kronik, infksi sal.kemih, kolitis kronik. Inflamasi kronik : arthritis rematoid, LES, sarkoidosis, peny.kolagen lain. Neoplasma ganas : karsinoma ginjal, hati, kolon,pankreas,uterus,dll Limfoma malignalimfoma hodgkin dan non-hodgkin.
Anemia sekunder : akibat obat (INH, pirazinamid, sikloserin) ; akibat alkohol ; keracunan timah hitam. Patogenesisnya : terjadi kegagalan inkorporasi besi ke dlm senyawa hem pd mitokondriabesi mengndap di mitokondria ring sideroblast. Selain itu pembentukan Hb juga akan terganggu.
Gejala klinis Gejala umum anemia : badan lemah, lesu,cepat lelah,mata berkunang2,telinga mendenging. Gejala khusus : koilonychia(kuku sendok), atrofi papil lidah (glositis atropik), stomatitis angularisRadang pd sudut mulut dan tampak sebgai bercak keputihan; Disfagia (nyeri menelan); atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia*; pika*.
Beraneka ragam. -thalasemia major : cooley’s anemia, tergantung pd transfusi darah -thalasemia intermedia :dasar genetik sangat bervariasi, gambaran klinik antara major dan minor. -thal minor : sering asimptomatik.
Gejala klinik tidak khas karena lebih banyak didominasi oleh gejala penyakit dasar.
Tanda khas Fe menurun, TIBC meningkat, saturasi transferin (Fe/TIBC) menurun <15%, Fe sumsum tulang menurun.
Adanya Hb abnormal pada elektroforesis
Adanya penyakit yang mendasari anemia.
Ditemukan cincin sideroblastik pada sumsum tulang.
Pemeriksaan lab.
Menurun : MCV, MCH, Fe serum, saturasi transferin, Ferritin serum(<20 ug/dl), Fe sumsum tulang. Meningkat : TIBC, Protoporfirin eritrosit. Elektroforesis Hb normal
Menurun : MCV, MCH. Meningkat : saturasi transferrin (>20%); ferritin serum (>50 ug/dl); elektroforesis Hb (HbA2 meningkat) Normal : TIBC (bisa meningkat), besi
Menurun : MCV (bisa normal juga), MCH (bsa normal), Fe serum, TIBC, saturasi transferin (10-20%), Meningkat : Protoporfirin eritrosit. Normal : Ferritin serum (20-200 ug/dl); elektroforesis Hb; Fe
Menurun : MCV (bisa normal), MCH (bsa Normal) Meningkat : Protoporfirin eritrosit. Normal : Ferritin serum (20-200 ug/dl); elektroforesis Hb; Fe sumsumtulang (+)
serum, protoporfirin eritrosit, besi sumsum tulang (+ kuat).
sumsum tulang (+)
Tatalaksana (Maaf Cuma superfisial)
Terapi kausal : tergantung penyebab. Besi per oral : ferrous sulphat 3x 325 mg/hari.
Tergantung jenisnya (LIAT KULIAH THALASEMIA YAA )
Obati penyakit dasarnya. Eritropoietin (pengobatan yg efektif)tapi mahal. Biasanya orang dgn Gagal ginjal kronik habis dialisis dilakukan transfusi.
Transfusi darah biasanya.
NB : kalo ada penyakit kronik tapi anemia berat selain pikirkan ACD pikirkan juga anemia defisiensi
besi atau asam folat.
ANEMIA MAKROSITIK
Megaloblastik
Defisiensi B12 Defisiensi asam folat
Definisi dan etiologi Kekurangan vit. B12 (banyak terdapat di daging, jadi yg vegetarian harus hati2). Bisa karena konsumsi AH2 antagonis, antasid, PPI jangka panjang, metformin jgka pjg pada pasien DM.
Kekurangan asam folat (banyak di sayur2an).
Tanda khas Gejala umum anemia + adanya gangguan neurologis seperti
Gejala umum anemia dan tidak ada gangguan neurolgis.
Keterangan (*)
Pika menginginkan bahan makanan yg tidak lazim, kelainan selera makan.
Akhloridiatidak adanya HCL pada sekresi lambung.
paresthesia, ataksia, demensia, gangguan keseimbangan, dll.
Pemeriksaan untuk diagnosis Kadar kobalamin(mahal) : menurun. Methylmalonic acid (MMA) : meningkat.
Kadar kobalamin(mahal) : normal Kadar folat sel darah merah : menurun.
Tatalaksana Hydroxycobalamin IM 200 mg/hari, atau 1000 mg diberikan tiap minggu selama 7 minggu.
Suplementasi oral asam folat 1-5 mg/hari selama 1-4 bulan.
ANEMIA MAKROSITIK NORMOSITIK
- Banyak sekali jenisnya -__-“
- Anemia hemolitik yang sering yaitu AIHA.
AIHA (Autoimmune hemolytic anemia) : suatu anemia hemolitik yang timbul karena
terbentuknya autoantibodi terhadap eritrosit sendiri sehingga menimbulkan destruksi
(hemolisis) eritrosit.
Gambaran penyakit : anemia singkat dan mengancam nyawa, ikterik ringan,
splenomegali, coomb test (+), bilirubin indirek meningkat.
Coomb test ada 2: warm (reaksi antigen dan antibodi terjadi maksimal pada suhu
tubuh 37°C) dan cold (reaksi antigen dan antibodi terjadi maksimal pada suhu
rendah 4°C).
AIHA dibagi 2 :
1. AIHA warm : idiopatik, seunder (SLE, Peny. Limfoproliferatif dll)
2. AIHA cold : , idiopatik, infeksi monoklonal, poliklonal, pneumonia, mikoplasma
dll.
Tatalaksana : pemakaian kortikosteroid.
1. Prednison (sediaan 1tab=5mg) : 1-2 mg/kgBB/hari. Dosis terbagi.
1 mgdosis inflamasi.
2mgdosis supresi (jadi pengobatan dimulai dari dosis 2 mg).
2. Metiprednisolon (sediaan 1 tab= 4mg) dosis disesuaikan dengan prednison.
NB : siklus diurnal kortikosteroid dosis pagi lebih tinggi dibanding malam. Biasanya
diberikan pagi dan siang, malam tidak usah.
# ALHAMDULILLAH#
SEMOGA BERMANFAAT
Thax to :
ALLAH SWT
catatan kuliahku
catatan nilam
rekaman amali
sudoyo aru
i made bakta
slide kuliah 09, dll by : A-J-U