Tentir Anatomi Modul Respi

28
- Departemen Anatomi dan Embriologi MARS ’13 - TENTIR ANATOMI MODUL RESPIRASI Departemen Anatomi dan Embriologi MARS ‘13 Hai Armies! Akhirnya modul KV telah usaiii....! upss salah, masih ada sumatif 2 yg menggantung~ Tapi jangan galau yaa, mending kita fokus dulu ke modul superpadat ini, iyaa modul respi! Tetap semangat yaa, ingat salam 5 jari! Untuk anatominya sendiri lumayan deh, setidaknya lebih enak daripada KV~ Nah, karena itulah kali ini kami dari Departemen Anatomi dan Embriologi mempersembahkan tentir kuliah anatomi modul Respirasi! Adapun sumber referensi yang kami gunakan dalam pembuatan tentir ini masih sama, yakni buku-buku, internet maupun saduran dari tentir-tentir yang telah ada sebelumnya. At last, semoga bisa bermanfaat, mohon maaf atas segala kekurangannya… Semangat armies, salam anatomi!!! SISTEM RESPIRASI Sistem respirasi terbagi atas: - Upper Respiratory tract Hidung, cavum nasi, faring, laring dan trakea atas - Lower Respiratory tract trakea bawah dan paru

description

Ok

Transcript of Tentir Anatomi Modul Respi

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    TENTIR ANATOMI

    MODUL RESPIRASI

    Departemen Anatomi dan Embriologi

    MARS 13

    Hai Armies! Akhirnya modul KV telah usaiii....! upss salah, masih ada

    sumatif 2 yg menggantung~ Tapi jangan galau yaa, mending kita fokus dulu

    ke modul superpadat ini, iyaa modul respi! Tetap semangat yaa, ingat salam

    5 jari! Untuk anatominya sendiri lumayan deh, setidaknya lebih enak

    daripada KV~

    Nah, karena itulah kali ini kami dari Departemen Anatomi dan

    Embriologi mempersembahkan tentir kuliah anatomi modul Respirasi!

    Adapun sumber referensi yang kami gunakan dalam pembuatan tentir ini

    masih sama, yakni buku-buku, internet maupun saduran dari tentir-tentir

    yang telah ada sebelumnya. At last, semoga bisa bermanfaat, mohon maaf

    atas segala kekurangannya Semangat armies, salam anatomi!!!

    SISTEM RESPIRASI

    Sistem respirasi terbagi atas:

    - Upper Respiratory tract Hidung, cavum nasi, faring, laring dan

    trakea atas

    - Lower Respiratory tract trakea bawah dan paru

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Hidung atau naso adalah saluran pernafasan yang pertama. Ketika proses

    pernafasan berlangsung, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung

    akan menjalani tiga proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan

    pelembaban.

    Hidung terdiri atas bagian- bagian sebagai berikut:

    1. Nasus Eksternus : radix nasi, nares, ala nasi, septum nasi

    2. Cavum Nasi

    - Terletak dari nares-choanae

    - Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang

    dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah

    yaitu: konka nasalis inferior, konka nasalis media, dan konka nasalis

    superior.

    Di antara konka nasalis terdapat 3 buah lekukan meatus, yaitu:

    a. meatus superior

    b. meatus inferior

    c. meatus media.

    Meatus-meatus ini yang dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam

    terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak yang disebut koana.

    Dasar rongga hidung dibentuk oleh rahang atas ke atas rongga hidung

    berhubungan dengan rongga yang disebut sinus paranasalis yaitu

    1. sinus maksilaris pada rahang atas

    2. sinus frontalis pada tulang dahi

    3. sinus sphenoidalis pada rongga tulang baji

    4. sinus ethmoidalis pada rongga tulang tapis.

    HIDUNG

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Pada sinus ethmoidalis keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju

    ke konka nasalis. Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel

    tersebut terutama terdapat pada di bagian atas. Pada hidung di bagian

    mukosa terdapat serabut saraf atau reseptor dari saraf penciuman (nervus

    olfaktorius).

    Di sebelah konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit

    terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak

    dengan rongga pendengaran tengah. Saluran ini disebut tuba auditiva

    eustachi yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring.

    Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata atau tuba lakrimalis.

    Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak

    mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi

    secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa

    hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.

    Membran mucosa terbagi atas:

    1. Membran mucosa olfactorius

    a. Untuk menerima rangsangan penghidu

    b. Melapisi permukaan atas concha nasalis superior & recessus

    sphenoethmoidalis, serta permukaan septum nasi

    2. Membran mucosa respiratorius

    a. menghangatkan, melembabkan, membersihkan udara respirasi

    b. Melapisi bagian bawah cavum nasi

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Sinus paranasalis, berfungsi untuk:

    1. Resonansi suara

    2. Meringankan tulang, bayangin kalau tengkorak kita tulang semua pasti

    beratnya bukan main

    3. Menampung perkembangan gigi geligi

    Sinus paranasalis:

    1. Sinus frontalisbermuara ke anterior meatus nasi medius melalui

    infundibulum yang diteruskan ke hiatus semilunaris

    2. Cellulae ethmoidalis istimewa karena bentuknya seperti sel bulat-bulat

    ada 20 sel. Ada 3 bagian:

    a. Anterior, bermuara ke duktus frontonasalis dan infundibulum

    b. Medius, bermuara ke meatus nasi medius. Pada medius yang

    menonjol tampak bulat yang disebut bula ethmoidalis

    c. Posterior, bermuara ke meatus nasi superior.

    Sinus maxillaris, bermuara ke meatus nasi medius melalui hiatus

    semilunaris. Menyulitkan bila sinusitis karena muaranya lebih tinggi dari

    pada dasarnya dan di bawahnya berbatasan dengan gigi geligi rahang atas.

    Sinus sphenoidalis, muaranya ke recessus sphenoethmoidalis di atas

    concha nasalis superior.

    Okee, selanjutnya ada tambahan pembahasan sedikit

    Jadi, hidung luar mempunyai dua lubang berbentuk lonjong disebut nares,

    yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh septum nasi. Pinggir lateral, ala

    nasi, berbentuk bulat dan dapat digerakkan. Rangka hidung luar dibentuk

    oleh os nasale, processus frontalis maxillaris, dan pars nasalis ossis

    frontalis. Di bawah, rangka hidung dibentuk oleh lempeng-lempeng tulang

    rawan hialin.

    Cavum Nasi

    Cavum nasi terbentang dari nares di depan sampai ke apertura nasalis

    posterior atau choanae di belakang, di mana hidung bermuara ke dalam

    nasopharing. Vestibulum nasi adalah area di dalam cavum nasi yang terletak

    tepat di belakang nares . Cavum nasi dibagi menjadi dua bagian kiri dan

    kanan oleh septum nasi. Septum nasi dibentuk oleh cartilage septi nasi,

    lamina verticalis osis ethmoidalis, dan vomer.

    Setiap belahan cavum nasi mempunyai dasar, atap, dinding lateral dan

    dinding medial atau dinding septum.

    Dasar dibentuk oleh processus palatinus os maxilla dan lamina

    horizontalis ossis palatine.

    Atap sempit dan dibentuk di sebelah anterior mulai dari bagian bawah

    batang hidung oleh os nasale dan os frontale, di tengah oleh lamina

    cribrosa ossis ethmoidalis, terletak di bawah fossa crania anterior, dan di

    sebelah posterior oleh bagian miring ke bawah corpus ossis sphenoidalis.

    Dinding lateral mempunyai tiga tonjolan tulang disebut concha nasalis

    superior, media, dan inferior. Area di bawah setiap concha disebut

    meatus.

    Persarafan hidung

    Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari

    n.etmoidalis anterior, yang merupakan cabang dari n.nasosiliaris, yang

    berasal dan n.oftalmikus (N.V-I).

    Nervus olfaktorius turun melalui lamina kribrosa dari permukaan bawah

    bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidu

    pada rnukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Pharynx terletak di belakang cavum nasi, mulut dan larynx dengan

    panjang sekitar 13 cm.

    Dinding pharynx terdiri atas 3 lapisan yaitu : mucosa, fibrosa dan

    muscular.

    Otot-otot pharynx terdiri atas m. Contrictor pharyngis superior, medius

    dan inferior yang serabutnya berjalan hampir melingkar dan m.

    Stylopharyngeus serta m. Salphingopharyngeus yang serabutnya berjalan

    dengan arah hampir longitudinal.

    Pharynx dibagi menjadi 3 regio, yaitu:

    1. Nasopharynx

    Terletak dari belakang rongga hidung- atas palatum molle.

    nasopharynx mempunyai atap, dasar, dinding anterior, dinding

    posterior dan dinding lateral.

    a. Superior dibentuk oleh corpus osis sphenoidalis dan pars basilaris

    ossis ocipitalis

    b. Inferior dibentuk oleh permukaan atas palatum molle yang miring.

    Selama menelan, hubungan antara naso dan oropharynx tertutup

    oleh naiknya palatum molle dan tertariknya dinding posterior

    pharynx ke depan.

    c. Dinding anterior dibentuk oleh apertura nasalis posterior,

    dipisahkan oleh pinggir posterior septum nasi.

    d. Dinding posterior membentuk permukaan miring yang

    berhubungan dengan atap.

    e. Dinding lateral pada tiap-tiap sisi mempunyai muara tuba auditiva ke

    pharynx Pinggir posterior tuba membentuk elevasi yang disebut elevasi

    tuba. Di pinggir bawah tuba terdapat m. salphingoparyngeus.

    2. Oropharynx

    Terletak di belakang rongga cavum oris dan terbentang dari palatum

    molle-pinggir atas epiglottis.

    a. Superior dibentuk oleh permukaan bawah palatum molle dan isthmus

    pharyngeus.

    b. Inferior dibentuk oleh seprtiga posterior lidah (yang hampir vertikal) dan

    celah antara lidah dan permukaan anterior epiglottis. Membran mukosa yang

    meliputi sepertiga posterior lidah berbentuk iregular karena ada jaringan

    limfoid di bawahnya, disebut tonsila linguae

    c. Dinding anterior terbuka ke dalam rongga mulut melalui isthmus orophrynx

    (isthmus faucium).

    d. Dinding posterior disokong oleh corpus vertebra cervicalis kedua dan bagian

    atas corpus vertebra cervicalis ketiga.

    e. Dinding lateral terdapat arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus

    dengan tonsila palatina di antaranya.

    3. Laryngopharynx

    Terletak di belakang aditus larynges dan permukaan posterior larynx, dan

    terbentang dari pinggir atas epiglottis-pinggir bawah cartilago cricoidea.

    Laryngopharynx mempunyai dinding anterior, dinding posterior dan

    lateral.

    a. Dinding anterior dibentuk oleh aditus laryngis dan membrana mucosa

    yang meliputi permukaan posterior larynx.

    b. Dinding posterior disokong oleh corpus vertebra cervicalis ketiga,

    keempat kelima dan keenam.

    c. Dinding lateral disokong oleh cartilago thyroidea dan membrana

    thyrohyoidea.

    PHARYNX

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Larynx atau biasa disebut pita suara adalah penghubung pendek (sekitar 5

    cm) antara laryopharynx dengan trakea.

    Larynx berada di garis tengah anterior leher ke esophagus dan antara

    cervical vertebrae 4-6 (C4-C6). Sesuai dengan letak anatomi serta

    julukannya, fungsi larynx ada 3, yaitu:

    1. Membawa udara menuju trachea

    2. Memproduksi suara

    3. Membran mucosa dan cilia nya membantu membersihkan udara

    Larynx sendiri tersusun atas 9 tulang cartilago, ada yang single (cartilago

    thyroidea, cartilago cricoideae dan cartilago epiglottica/epiglotis) dan ada

    juga yang berpasangan (cartilago arytenoidea, cartilago corniculata dan

    cartilago cuneiformis). Dari semua kartilago yang berpasangan, cartilago

    arytenoidea adalah yang paling penting karena berperan dalam perubahan

    posisi dan tegangan dari kotak suara.

    LARYNX

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Nah, mari kita bahas tulang rawan ini satu per satu~

    1. Cartilago Thyroidea

    Terbentuk atas dua kartilago hyalin yang menyatu (berfusi) dan

    membentuk dinding anterior larynx yang berbentuk triangular (biasa

    disebut adams apple atau bahasa kerennya buah jakun?).

    Kartilago ini terdapat pada perempuan maupun laki-laki, namun terkait

    dengan pengaruh hormon sex semasa pubertas, pada laki-laki lebih

    bertumbuh.

    Ligamen yang menghubungkan kartilago thyroidea dan tulang hyalin

    disebut membrana thyroidhea.

    Kartilago ini mengalami osifikasi pada umur 20 30 tahun.

    2. Cartilago Cricoidea

    Merupakan kartilago yang membentuk bagian inferior larynx.

    Merupakan hialin yang berbentuk cincin stempel (signet ring).

    Bagian anterior dan lateralnya relatif lebih sempit daripada bagian

    posterior.

    Kartilago ini berhubungan dengan kornu inferiorkartilago tiroidea

    melalui membrana krikoidea (konus elastikus) dan melalui artikulasio

    krikoaritenoidea.

    Di bagian inferior melekat dengan cincin trakea I melalui ligamentum

    krikotiroidea.

    Kartilago krikoidea pada dewasa terletak setinggi vertebra servikalis

    VI VII dan pada anak-anak setinggi vertebra servikalis III IV.

    Kartilago ini mengalami osifikasi setelah kartilago tiroidea.

    Kartilago ini tempat adalah untuk tracheotomy pada keadaan

    kedaruratan jalan napas.

    3. Cartilago Epiglottica (Epiglotis)

    Berbentuk seperti bet pingpong dan membentuk dinding anterior aditus

    larynxeus.

    Tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh ligamentum

    tiroepiglotika ke kartilago tiroidea di bagian superior pita suara.

    Sedangkan bagian atas menjulur di belakang korpus hyoid ke dalam

    lumen pharynx, membatasi basis lidah dan larynx.

    Kartilago epiglotis mempunyai fungsi sebagai pembatas yang

    mendorong makanan ke sebelah larynx.

    4. Cartilago Arytenoidea

    Merupakan kartilago hyalin yang terdiri dari sepasang kartilago

    berbentuk piramid 3 sisi dengan bagian basis berartikulasi dengan

    kartilago krikoidea, sehingga memungkinkan pergerakan ke media-

    lateral dan gerakan rotasi.

    Dasar dari piramid ini membentuk 2 tonjolan yaitu prosesus muskularis

    yang merupakan tempat melekatnya m. krikoaritenoidea yang terletak

    di posterolateral, dan di bagian anterior terdapat prosesus vokalis

    tempat melekatnya ujung posterior pita suara.

    Pinggir posterosuperior dari konus elastikus melekat ke prosesus

    vokalis.

    Ligamentum vokalis terbentuk dari setiap prosesus vokalis dan

    berinsersi pada garis tengah kartilago tiroidea membentuk tiga per lima

    bagaian membranosa atau vibratorius pada pita suara.

    Tepi dan permukaan atas dari pita suara ini disebut glotis.

    Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan luar dengan

    sumbu sentralnya tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada

    prosesus vokalis dari aritenoid maka gerakan kartilago ini dapat

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    menyebabkan terbuka dan tertutupnya glotis. Kalsifikasi terjadi pada

    dekade ke 3 kehidupan.

    5. Cartilago Corniculata

    Merupakan kartilago fibroelastis disebut juga kartilago santorini.

    Kartilago corniculata terletak di apex kartilago arytenoidea.

    6. Cartilago Cuneiformis

    Merupakan kartilago fibroelastis yang terletak di anterior kartilago

    cornuculata dan menyokong pita suara dan bagian lateral epiglotis.

    Cavitas laryingis/ cavum larynx dapat dibagi menjadi 3, yakni:

    a. Supraglotis (vestibulum superior), yaitu ruangan diantara permukaan atas

    pita suara palsu (plika vestibularis) dan inlet larynx.

    b. Glotis (pars media), yaitu ruangan yang terletak antara plika vestibularis

    dengan plika vocalis serta membentuk rongga yang disebut ventrikel

    larynx Morgagni.

    c. Infraglotis (pars inferior), yaitu ruangan diantara pita suara asli (plica

    vocalis) dengan tepi bawah kartilago krikoidea.

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Trachea adalah sebuah tabung cartilaginosa dan membranosa yang dapat

    bergerak.

    Dimulai sebagai lanjutan larynx dari pinggir bawah cartilago cricoidea

    setinggi corpus vertebrae cervicalis VI.

    Berjalan turun ke bawah di garis tengah leher.

    Di dalam rongga thorax, trachea berakhir pada catina dengan cara

    membelah menjadi bronchus principalis dexter dan sinister setinggi

    angulus sterni (di depan discus antara vertebra thoracica IV dan V),

    terletak sedikit agak ke kanan dari garis tengah.

    Pada ekspirasi, bifurcatio trachea naik sekitar satu vertebra, dan selama

    inspirasi dalam bifurcatio dapat turun sampai setinggi vertebra thoracica

    VI. Jaraknya sekitar 3 cm

    Pada dewasa, panjang trachea sekitar 11.25 cm dan diameter 2.5 cm.

    Pada bayi, panjang trachea sekitar 4-5 cm dan diameter sekitar 3 mm.

    Selama pertumbuhan anak-anak, diameter trachea bertambah sekitar 1

    mm setiap tahurmya.

    Tabung fibroelastika dipertahankan utuh dengan adanya cartilago hyalin

    berbentuk U (cincin) di dalam dindingnya.

    Ujung posterior cartilago yang bebas dlhubungkan oleh otot polos,

    musculus trachealis.

    Membrana mukosa trachea dilapisi oleh epitel silinder bertingkat semu

    bersilia serta mengandung banyak sel goblet dan glandula mucosa tubular.

    Batas-batas trakea

    1. Di dalam leher

    a. Anterior

    Kulit, fascia, isthmus glandula thyroidea (di depan cincin kedua, ketiga,

    dan keempat), vena thyroidea inferior, arcus jugularis, arteria thyroidea

    ima (jika ada), dan vena brachiocephalica kiri pada anak-

    TRACHEA

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    anak, ditutupi oleh musculus sternocleidomastoideus dan musculus

    sternohyoideus.

    b. Posterior

    Nervus laryngeus recurrens kanan dan kiri serta oesophagus.

    c. Lateral

    Lobus glandula thyroidea dan sarung carotis beserta isinya.

    2. Di dalam media stinum

    a. Anterior

    Sternum, thymus, vena brachiocephalica sinister, pangkal arteria

    brachiocephalica dan carotis communia sinister, serta arcus aorta.

    b. Posterior

    Oesophagus dan nervus laryngeus recurrens sinister.

    c. Kiri

    Vena azygos, nervus vagus dexter, dan pleura

    d. Kanan

    Arcus aorta, arteri carotis communis sinister, arteria subclavia sinister,

    nervus vagus sinister dan nervus phrenicus sinister dan pleura.

    Trakea dipersarafi oleh nervus vagus dan nervus laryngeus.

    Trakea juga mendapat aliran darah dari arteri thyroidea inferior untuk dua

    pertiga baguan atas trakea, sedangkan sepertiga bagian bawah mendapat

    darah dari arteri bronchialis.

    Untuk aliran limfa pada trakea, limfa akan mengalir ke dalam nodi

    lymphatici pretraheales dan para tracheales dan ke dalam nodi lymphoidei

    cervicales profundi.

    Ligamentum cricotracheale mengisi celah di antara cartilago cricoidea dan

    cincin pertama trachea. Isthmus glandula thyroideae dapat dikenali

    sebagai sebuah struktur lembut di depan cincin trachea kedua, ketiga, dan

    keempat.

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Di dalam rongga thorax, trachea berakhir pada catina dengan cara

    membelah menjadi bronchus principalis dexter dan sinister setinggi

    angulus sterni (di depan discus antara vertebra thoracica IV dan V),

    terletak sedikit agak ke kanan dari garis tengah.

    1. Bronchus principalis dexter

    Bronchus ini meninggalkan trakea dengan membentuk sudut 25 dengan

    garis vertikal. Bronchus principalis dexter lebih lebar, lebih pendek, dan

    lebih vertikal dari bronchus principalis sinister dan panjangnya lebih kurang

    2,5 cm. Vena azygos melengkung di atas pinggir superiornya. Bronchus

    lobaris superior dimulai sekitar 2 cm dari pangkal bronchus principalis di

    carina. Kemudian bronchus principalis dexter masuk ke hilus paru-paru

    kanan, dan bercabang dua menjadi bronchus lobaris medius dan bronchus

    lobaris inferior.

    a. Bronchus Lobaris Superior Dexter

    - Bronchus segmentalis apicalis (B1)

    - Bronchus segmentalis posterior (B2)

    - Bronchus segmentalis anterior (B3)

    b. Bronchus Lobaris Medius Dexter

    - Bronchus segmentalis lateralis (B4)

    - Bronchus segmentalis medialis (B5)

    c. Bronchus Lobaris Inferior Dexter

    - Bronchus segmentalis superior (B6)

    - Bronchus basalis medialis (B7)

    - Bronchus basalis anterior (B8)

    - Bronchus basalis lateralis (B9)

    - Bronchus basalis posterior (B10)\

    2. Bronchus Principalis Sinister

    Bronchus ini meninggalkan trakea dengan membentuk sudut 45 dengan

    garis vertikal. Bronchus principalis sinister lebih sempit, lebih panjang,

    dan lebih horizontal dibandingkan bronchus principalis dexter dan

    panjangnya lebih kurang 5 cm. Berjalan ke kiri di bawah arcus aorta dan

    BRONCHUS

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    di depan oesophagus. Pada waktu masuk ke hilus pulmonalis sinister,

    bronchus principalis sinister bercabang menjadi bronchus lobaris superior

    dan bronchus lobaris inferior.

    a. Bronchus Lobaris Superior Sinister

    - Bronchus segmentalis apicoposterior (B1&2)

    - Bronchus segmentais anterior (B3)

    - Bronchus lingularis superior (B4)

    - Bronchus lingularis inferior (B5)

    b. Bronchus Lobaris Inferior Sinister

    - Bronchus segmentalis superior (B6)

    - Bronchus segmentalis basalis anterior (B7&8)

    - Bronchus segmentalis basalis lateralis (B9)

    - Bronchus segmentalis basalis posterior (B10)

    Secara ringkasnya perbedaan bronkus kiri dan kanan bisa dilihat di tabel

    berikut~

    No. Bronchus dexter Bronchus sinister

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    Lebih lebar

    Lebih pendek

    Lebih vertikal, dengan sudut

    250

    Panjang 2,5cm, bercabang

    sebelum masuk hilum pulmo

    nis dexter

    10 bronchopulmonary segm

    ent

    Lebih sempit

    Lebih panjang

    Lebih horizontal, dengan sudut

    45o

    Panjang 5cm, bercabang setel

    ah masuk hilum pulmonalis

    8 bronchopulmonary segment

    Bronchus paling kecil membelah dua menjadi bronchiolus, yang

    diameternya kurang dari 1 mm.

    Bronchiolus tidak mempunyai cartilago di dalam dindingnya dan dilapisi

    oleh epitel silinder bersilia.

    Lapisan submucosa mempunyai serabut otot polos melingkar yang utuh.

    Bronchiolus kemudian membagi dua menjadi bronchiolus terminalis, yang

    mempunyai kantong- kantong lembut pada dindingnya.

    Pertukaran gas yang terjadi antara darah dan udara terjadl pada dinding

    kantong-kantong tersebut, karena itu dinamakan bronchiolus respiratorius.

    Diameter bronchiolus respiratorius sekitar 0,5 mm. Bronchiolus

    respiratorius berakhir dengan bercabang menjadi ductus alveolaris yang

    menuju ke arah saluran berbentuk kantong dengan dinding yang tipis

    disebut saccus alveolaris.

    Saccus alveolaris terdiri dari beberapa alveoli yang terbuka ke satu

    ruangan.

    Masing-masing alveolus dikelilingi oleh jaringan yang mengandung

    kapiler yang padat.

    Pertukaran gas terjadi antara udara yang terdapat di dalam lumen alveoli,

    melalui dinding aiveoli ke dalam darah yang ada di dalam kapiler di

    sekitarnya

    BRONCHIOLUS

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Terdiri dari 2 bagian: pleura parietalis dan visceralis, dipisahkan oleh

    rongga pleura (cavitas pleuralis) yang terisi cairan pleura

    Pleura parietalis peka terhadap nyeri, suhu, raba dan tekanan

    Pleura visceralis peka terhadap tarikan, tapi tidak peka terhadap nyeri dan

    raba

    Pleura parietalis:

    1. Pleura parietalis pars costalis

    2. Pleura parietalis pars diaphragmatica

    3. Pleura parietalis pars mediastinalis

    PLEURAE

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Nah pada bagian selanjutnya kita akan membahas organ utama

    respirasi, yakni paru-paru atau pulmo~

    Paru merupakan salah satu organ vital yang memiliki fungsi utama sebagai

    alat respirasi dalam tubuh manusia, paru secara spesifik memiliki peran

    untuk terjadinya pertukaran oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2).

    Pertukaran ini terjadi pada alveolus alveolus di paru melalui sistem

    kapiler. nah beberapa hal penting pada bagian paru yang nanti kita pelajari

    dalam anatomi adalah karakteristik umumnya, lobus paru, fisura paru dan

    segmentum paru yang berbeda pada paru kanan dan paru kiri.

    1. Karakteristik Umum Pulmo

    Jadi secara umum paru-paru kita memiliki beberapa karakteristik, yaitu

    dilihat dari:

    No Karakteristik

    1 Bentuk berbentuk kerucut

    2 Volume

    Total

    3.5-8.5 liter

    3 Tekstur teraba lunak dan seperti

    spons, sangat elastis

    4 Regio umum Apex pulmonis

    Basis pulmonis

    Facies costalis

    Facies mediaastinalis

    PULMO

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah

    rongga dada/kavum mediastinum.

    Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada

    mediastinum depan terletak jantung.

    Paru-paru dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura. Antara

    kedua pleura (pleura parietalis dan visceralis) terdapat rongga (kavum)

    yang disebut kavum pleura.

    Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga

    paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan

    (eksudat) yang berguna unuk meminyaki permukaannya (pleura),

    menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana

    sewaktu bernafas bergerak.

    Selain itu, di paru juga terdapat fasies costalis yaitu bagian permukaan

    paru yang tampak seakan mencekung akibat tekanan dari os.costae.

    2. Fisura Pulmo

    Di antara lobus lobus paru kanan terdapat 2 fissura, yakni fissura

    horizontalis dan fissura obliqua. Sementara di antara lobus paru kiri

    hanya terdapat 1 fissura yaitu fissura obliqua posisinya sama kayak yang

    kanan cuma kebalik kayak cermin. Teman-teman udah pada tahu dong

    fissura parunya itu yang mana? Celah-celahnya itu tuh...

    Oh iya, kemaren ada yang nanyain apa celah-celah paru itu bakalan

    mempengaruhi struktur bagian dalam (bronkus atau brokiolusnya) paru?

    Nah, kata dr. Riedha celah-celah paru tersebut cuma secara superfisial aja,

    jadi gak bakalan mempengaruhi struktur bagian dalamnya. Makanya

    bronkus ato bronkiolusnya gak bakal terpisah-pisah walaupun ada

    celahnya guys...

    Pulmo Dexter Pulmo Sinister

    1. Fissura

    obliqua

    Membatasi lobus

    superior, medius

    dan inferior

    1) Fissura

    obliqua

    Membatasi lobus

    superior dan

    inferior

    2. Fissura

    horizontal

    is

    Membatasi lobus

    superior dan

    medius

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    3. Lobus Pulmo

    Paru terdiri atas 3 lobus pada paru sebelah kanan (pulmo dexter), dan 2

    lobus pada paru sebelah kiri (pulmo sinister).

    Lobus-lobus ini dibentuk oleh fisura yang membatasinya. Untuk ngapalin

    lobus-lobusnya kita lihat tabel di bawah yah...

    Pulmo Dexter Pulmo Sinister

    1. Lobus superior 1) Lobus

    superior

    2. Lobus medius 2) Lobus inferior

    3. Lobus inferior

    Jadi pada paru kanan maupun paru kiri, keduanya mempunyai 2 lobus

    dengan nama yang sama berdasarkan letaknya yaitu lobus superior dan

    inferior.

    Tapi di paru kiri hanya terdapat 1 fissura, sementara di paru kanan terdapat

    2 fissura yang membagi paru tersebut menjadi 3 bagian sehingga paru

    kanan memiliki satu lobus lagi yaitu lobus medius.

    Medius yang artinya di tengah karena terletak diantara 2 lobus lain,

    dibatasi 2 fissura dan berada pada bagian tengah paru kanan.

    Tapi guys, pada paru kiri terdapat satu bagian di lobus superior paru kiri

    yang analog dengan lobus medius paru kanan, yakni disebut sebagai

    lingula pulmonis.

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    PULMO DEXTER

    PULMO SINISTER

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    4. Segmentum Pulmo

    Segmenta bronchopulmonalia berupa subdivisi lobus paru, merupakan

    sebuah unit struktural. 1 segmenta terdiri dari 1 bronchus segmentalis,

    1 arteri segmentalis, pembuluh limfe, dan saraf otonom. Venae

    segmentales terletak di dalam jaringan ikat diantara segmenta

    bronchopulmonalia yang berdekatan.

    Perjalanan bronkus pada paru adalah sebagai berikut:

    Bronchus Principalisbronchus lobarisbronchi segmentales

    bronchiolus terminalis bronchiolus respiratorius ductus

    alveolaris saccus alveolaris alveolus

    Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo

    sinister lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas

    belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.

    Paru-paru kanan mempunyai 10 segmen yakni :

    a. 5 buah segment pada lobus inferior

    b. 2 buah segment pada lobus medialis

    c. 3 buah segment pada lobus inferior

    Paru-paru kiri mempunyai 8 segment yaitu :

    a. 4 buah segment pada lobus superior dan,

    b. 4 buah segment pada inferior

    Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang

    bernama lobulus.

    Di antara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan

    ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-

    saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus.

    Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali,

    cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus

    berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 0,3 mm.

    Pulmo Dexter Pulmo Sinister

    Lobus superior Lobus superior

    1. Segmentum apicale 1) Segmentum apicoposterius

    2. Segmentum posterius 2) Segmentum anterius

    3. Segmentum anterius 3) Segmentum lingulare superius Lobus medius 4) Segmentum lingulare inferius

    1. Segmentum laterale Lobus inferior

    2. Segmentum mediale 1) Segmentum basale anterius

    medial

    Lobus inferior 2) Segmentum basale laterale

    1. Segmentum superius 3) Superior segment left inferior

    2. Segmentum basale mediale 4) Postero-bassal

    3. Segmentum basale

    4. Segmentum basale laterale

    5. Segmentum basale posterius

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    SEGMENTUM PULMO DEXTER

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    SEGMENTUM PULMO SINISTER

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Suplai Darah

    Setiap arteria pulmonalis, membawa darah deoksigenasi dari ventrikel

    kanan jantung, memecah bersama dengan setiap bronkus menjadi cabang-

    cabang untuk lobus, segmen dan lobules.

    Cabang-cabang terminal berakhir dalam sebuah jaringan kapiler pada

    permukaan setiap alveolus. Jaringan kapiler ini mengalir ke dalam vena

    yang secara progresif makin besar, yang akhirnya membentuk vena

    pulmonalis, dua pada setiap sisi, yang dilalui oleh darah yang teroksigenasi

    ke dalam atrium kiri jantung.

    Arteria bronchiale yang lebih kecil dari aorta menyuplai jaringan paru

    dengan darah yang teoksigenasi.

  • - Departemen Anatomi dan Embriologi MARS 13 -

    Gambar a merupakan suplai

    vaskular sebuah asinus ( tanda

    panah menunjukkan arah

    aliran darah ). Gambar b

    merupakan skema sebuah

    alveolus.

    Gambar disamping

    merupakan suplai darah

    dari lobulus pulmonal .

    gambar a merupakan

    lobulus dan gambar b

    merupakan potongan

    longitudinal.

    Sekian yaa tentir anatomi dari kami...

    Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan~

    Good luck ujiannya! Salam Anatomi!