Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi...

10
Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan atas Benyamin Tukang Ngibul (1975) karya Nawi Ismail 1 Oleh: Umi Lestari “Aduh! Mundur lagi deh peradaban gua. Liat jam aja musti liat matahari.Beni, Benyamin Tukang Ngibul (1975) -- “Dalam mimpi, kita bisa memutuskan untuk bangun saat menjumpai objek yang traumatis. Namun di dalam sinema, kita dipaksa untuk menjumpai gaze” Todd, McGowan, 2008. -- Film Nawi Ismail, Benyamin Tukang Ngibul (1975) merupakan film yang diproduksi pada era Orde Baru. Saat memproduksi film ini, Nawi tergabung dalam PT Adhi Yasa Film, perusahaan yang aktif pada tahun era 1970-an dan selalu menggunakan Benyamin Sueb pada beberapa film produksinya. Film Benyamin yang diproduksi oleh PT Adhi Yasa tidak pernah mendapatkan komentar positif, baik dari kritikus film maupun wartawan. 2 Film Nawi yang sering didiskusikan adalah karyanya tentang prajurit Siliwangi dalam Mereka Kembali dan kisah Robin Hood Betawi, si Pitung. Jarang ada yang mendiskusikan lebih jauh mengenai film-film komedi buatan Nawi. Padahal bila didiskusikan lebih mendalam, ada unsur-unsur politis yang bisa ditemukan dalam film hiburan ala Nawi Ismail. 3 Benyamin Tukang Ngibul secara linear berkisah mengenai Beni (diperankan oleh Benyamin Sueb) yang memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Ceritanya sederhana dan akrab ditemui dalam keseharian. Ia sudah bosan tinggal di pedesaan. Begitu sampai di Jakarta, ia menumpang di rumah Salim. Kemudian bersama Gombloh (diperankan oleh Gombloh), Beni menjadi tukang obat jalanan, memikat warga yang menyaksikan aksi teatrikalnya. Satu-satunya orang kaya yang tertipu adalah istri Hamid, orang gedongan yang suaminya (diperankan oleh A. Hamid Arief) lama mengidap eksim. Beni dan Gombloh ternyata memperburuk eksim Hamid, dan sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya pada peristiwa-peristiwa kurang menyenangkan, bertemu dengan aparatus negara, dan ia harus pulang kampung membawa sepatu boot tersebut. Film ini memang ringan karena cerita yang dibawakan akrab dengan keseharian penonton. Gambar-gambar yang diambil bukanlah gambar yang susah dicerna karena potongannya cenderung realis. Namun bila ditelisik lebih jauh, kepiawaian Nawi justru terletak dari bagaimana sutradara ini meramu konten yang sebenarnya menunjukkan kekuatan aparatus negara ke dalam adegan-adegan yang mengundang tawa. Film ini tidak sekedar menertawakan kelemahan negara (misalnya dalam adegan Beni yang berhasil membohongi pembelinya dengan 1 Tulisan ini dibuat untuk presentasi di Rumah Lifepatch pada tangal 23 September 2018. Telaah lebih mendalam mengenai film Nawi Ismail terdapat dalam karya tesis saya yang berjudul Nasionalisme dalam Film Nawi Ismail. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Nardi selaku mentor dan Program Magister Ilmu Religi dan Budaya. Terima kasih pula untuk Forum Lenteng, tempat dimana saya bisa belajar bersama mengenai unsur intrinsik dalam film dan mencicipi menjadi pemerhati film dengan lebih seksama. 2 Dalam artikel “Pembalasan Si Pitung: Tantangan Bagi Nawi Ismail”, Suara Karya Minggu, 4 September 1977, penulis mengungkapkan bahwa tujuh film yang dibuat Nawi di PT Adhi Yasa Film, tidak ada satu pun yang terpuji. 3 Lihat bagaimana upaya Akbar Yumni dan Afrian Purnama dalam membedah dan merumuskan kembali teks film Nawi Ismail dan mengaitkannya dengan estetika film dalam dua artikel berikut: http://jurnalfootage.net/v4/menolak-universalisme-dalam-filem-filem-nawi-ismail/ dan http://jurnalfootage.net/v4/koboi-ala-nawi-ismail/

Transcript of Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi...

Page 1: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

TentangSepatuBootdanMuatanTraumanya:SebuahCatatanatasBenyaminTukangNgibul(1975)karyaNawiIsmail1

Oleh:UmiLestari

“Aduh!Mundurlagidehperadabangua.Liatjamajamustiliatmatahari.”

Beni,BenyaminTukangNgibul(1975)--

“Dalammimpi,kitabisamemutuskanuntukbangunsaatmenjumpaiobjekyangtraumatis.Namundidalamsinema,kitadipaksauntukmenjumpaigaze”

Todd,McGowan,2008.--

FilmNawiIsmail,BenyaminTukangNgibul(1975)merupakanfilmyangdiproduksipadaeraOrdeBaru.Saatmemproduksifilmini,NawitergabungdalamPTAdhiYasaFilm,perusahaanyangaktifpadatahunera1970-andanselalumenggunakanBenyaminSuebpadabeberapafilmproduksinya. Film Benyamin yang diproduksi oleh PT Adhi Yasa tidak pernah mendapatkankomentarpositif,baikdarikritikusfilmmaupunwartawan.2FilmNawiyangseringdidiskusikanadalahkaryanyatentangprajuritSiliwangidalamMerekaKembalidankisahRobinHoodBetawi,si Pitung. Jarang ada yangmendiskusikan lebih jauhmengenai film-film komedi buatan Nawi.Padahalbiladidiskusikan lebihmendalam,adaunsur-unsurpolitisyangbisaditemukandalamfilmhiburanalaNawiIsmail.3

Benyamin Tukang Ngibul secara linear berkisah mengenai Beni (diperankan olehBenyamin Sueb) yang memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Ceritanya sederhana dan akrabditemui dalam keseharian. Ia sudah bosan tinggal di pedesaan. Begitu sampai di Jakarta, iamenumpang di rumah Salim. Kemudian bersama Gombloh (diperankan oleh Gombloh), Benimenjaditukangobatjalanan,memikatwargayangmenyaksikanaksiteatrikalnya.Satu-satunyaorangkayayangtertipuadalahistriHamid,oranggedonganyangsuaminya(diperankanolehA.HamidArief)lamamengidapeksim.BenidanGomblohternyatamemperburukeksimHamid,dansekalilagimerekamenjadipenganggurandiIbukota.MomeniniakhirnyamempertemukanBenipadasepatubootyangmembawanyapadaperistiwa-peristiwakurangmenyenangkan,bertemudenganaparatusnegara,daniaharuspulangkampungmembawasepatuboottersebut.

Film ini memang ringan karena cerita yang dibawakan akrab dengan keseharianpenonton. Gambar-gambar yang diambil bukanlah gambar yang susah dicerna karenapotongannyacenderungrealis.Namunbiladitelisik lebih jauh,kepiawaianNawi justruterletakdaribagaimanasutradarainimeramukontenyangsebenarnyamenunjukkankekuatanaparatusnegarakedalamadegan-adeganyangmengundangtawa.Film ini tidaksekedarmenertawakankelemahannegara(misalnyadalamadeganBeniyangberhasilmembohongipembelinyadengan1Tulisan inidibuatuntukpresentasidiRumahLifepatchpada tangal23September2018.Telaah lebihmendalammengenaifilmNawiIsmailterdapatdalamkaryatesissayayangberjudulNasionalismedalamFilmNawiIsmail.SayamengucapkanbanyakterimakasihkepadaPakNardiselakumentordanProgramMagisterIlmuReligidanBudaya.TerimakasihpulauntukForumLenteng,tempatdimanasayabisabelajarbersamamengenaiunsurintrinsikdalamfilmdanmencicipimenjadipemerhatifilmdenganlebihseksama.2Dalamartikel“PembalasanSiPitung:TantanganBagiNawiIsmail”,SuaraKaryaMinggu,4September1977,penulismengungkapkanbahwatujuhfilmyangdibuatNawidiPTAdhiYasaFilm,tidakadasatupunyangterpuji.3LihatbagaimanaupayaAkbarYumnidanAfrianPurnamadalammembedahdanmerumuskankembali teks filmNawi Ismail dan mengaitkannya dengan estetika film dalam dua artikel berikut:http://jurnalfootage.net/v4/menolak-universalisme-dalam-filem-filem-nawi-ismail/ danhttp://jurnalfootage.net/v4/koboi-ala-nawi-ismail/

Page 2: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

obat palsu tanpa BPOM, ataupun menertawakan trendmengenakan sanggul ketika ia tanpasengaja memancing sanggul milik istri Salim), tetapi juga potensinya untuk menertawakankelompok yang termarjinalkan secara status sosial. Melalui konsep gaze yang ditawarkannantinyabisadilihatsejauhmanasisiradikalNawiIsmailyangditerjemahkankedalamfilmini.TENTANGNAWIISMAILDANBEBERAPAPENELITIANMENGENAIFILMINDONESIA

Salah satu sutradara Indonesia yang aktif berkarya pada era 1970-an hingga 1980-anadalahNawiIsmail(1918–1990).PenontonjamansekarangmasihbisamengingatNawimelaluifilm-filmkomedihasil kolaborasi denganBenyaminSueb, aktor, penyanyi, dankomedianyangberasaldarietnisBetawi.Beberapa filmkolaborasiNawidanBenyamindiantaranyaBenyaminBiangKerok,RatuAmplop,BenyaminTukangNgibul,3Janggo,BenyaminKoboiNgungsi,SamsonBetawi, dan Sama Gilanya. Selain dengan Benyamin, Nawi juga pernah berkolaborasi denganDickyZulkarnaendalam film siPitung danBantengBetawi. KetikaWarkopDKI (Dono,Kasino,Indro) memutuskan untukmengubah drama radionya ke dalammedia film, merekamemintaNawi yang memang terkenal piawai menjadikan film komedi menjadi box office untukmenyutradarifilmperdanamereka.KolaborasiNawidanWarkopdiantaranyaManaTahan,Ge…Er,danGengsiDong.

NawiadalahsedikitdarisutradaraIndonesiayangmemulaikarirlangsungdaribelakanglayar.Iabelajarsecaraotodidak.PadamasaHindiaBelanda,NawibekerjapadaperusahaanJavaIndustrial Film (JIF), perusahaan film buatan The Teng Chun. Nawi menjadi pemain figurandalamfilmMatjanBerbisik(1941).PernahpulaiamenjadipemainpembantudalamfilmMelatiVanAgam(1940),garapanTan’sFilmCompany.KemudianNawibergabungkedalamStandardFilm pada tahun 1941 sebagai asisten di bidang kamera, pembantu editor, dan pembantulaboran, sambil sesekali menjadi figuran. Pada masa pendudukan Jepang, Nawi bergabung kedalam Nanpo Hodo sebagai editor yang bertugas untuk membuat film berita. Nawi juga ikutdalam pembuatan film buatan Dr. Huyung berjudul Calling Australia sebagai klep boy,merangkapasistennaskah.Padamasaini,Nawimelihatdanmencobamencucidanmenyambunggulungan film.4Pada periode Orde Lama, Nawi membuat beberapa judul film seperti SoloDiwaktuMalam(1952),GembiraRia(1959),KarenaDaster(1961),danPanonHideung(1968).

Bila membicarakan penelitian mengenai sinema pada masa Orde Baru, maka hal yangpaling dominan ditemukan adalah bagaimana era ini membentuk semesta kebudayaannyadengan beragam cara seperti pembuatan kebijakan secara nasional, proses sensor hingga kebagian terkecil produksi film, represi negara pada pekerja kreatifnya, dan peran pemerintahdalammemberimodal.Penelitianpertamayangmembicarakanhaltersebut,taklainberasaldarirangkuman Khrisna Sen dalam bukunya Indonesian Cinema: Framing New Order (1994). Senmemberikanklasifikasipadafilm-filmyangberedarpadaeraini,sekaligusmemberikanpijakankontekssejarahnya.SenadadenganSen,bukuyangditulisolehGarinNugrohodanDynaHerlina,KrisisdanParadoksFilmIndonesia(2015), jugamembicarakanOrdeBarudari sisi represifnya.Kedua penelitian ini memang bisa memberikan pemahaman konteks sejarah dalam sinemaIndonesia,namuntidakadayangmembiarkanteksfilmberbicaradengancaranyasendiri.Filmdianggapsebagaiefekdarikebijakanyangdiambilolehpenguasa.

SalahsatupenelitiyangmemberikanperhatianlebihpadateksfilmdanbudayapopulerdiIndonesiaadalahDavidHanan.DalampenelitiannyabersamaBasoekiKoesasi,“BetawiModeren:Songs and Films of Benyamin S From Jakarta in the 1970s – Further Dimensions of IndonesianPopular Culture”, Hanan meneliti syair, jenis musik, dan narasi film yang diperankan oleh4SinarHarapan,17Juli1972.Orang-orangdiBelakangLayar:SutradaraNawiIsmail.

Page 3: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

Benyamin.HanandanKoesasimelihatbahwanarasifilm-filmBenyaminmemilikimuatankritikterhadappemerintahanOrdeBarudanimbasnyapadaorangBetawi.SalahsatufilmNawiIsmailyang ditelaah adalah Benyamin Koboi Ngungsi. Bagi Hanan dan Koesasi, film ini mampumemberikanmakna lainpadahal-halyangsudahmapandalamfilmspaghettiwestern. ‘Minumsusu’ yang identik dengan ketidakjantanan dalam film koboi Barat, dimaknai sebagai hal yangmampumembuattubuhkuatdalamKoboiNgungsi.5DengankontekssejarahdimasaOrdeBaru,ketika Jakartamenjadi pusat yangmemicu arus urbanisasi,maka tidaklah heran bila film-filmIndonesia pada periode 1970-an dan 1980-an dibanjiri oleh film dengan tema urbanisasi danimbasnyapadapenduduklokal.PenelitianHanandanKoesasiyangmengambilpintumasukdarifilm-film Benyamin sendiri cukup komprehensif untuk melihat bagaimana modernisasi yangdiusungolehOrdeBaruberimbaspadakelompokmarjinalyangtinggaldiJakarta.

Artikel inisendiri tidakakanmembicarakanaspek-aspekyangmenonjolselamaperiodeOrde Baru seperti sisi represif penguasa ataupun sensor yang ketat. Kemudian, meskipunpenelitianinisama-samamemulainyadariteks,namunakanadatemuanlainyangberbedadaritemuan Hanan dan Koesasi. Secara garis besar, Benyamin Tukang Ngibul juga menceritakanpermasalahanBenyaminsebagaibagiandarietnisBetawiyangmerasakanimbasdariperubahanIbuKota.Namunadabagianistimewadarifilminiyangtidakdimilikiolehfilm,bahkandarifilmyangtelahdijabarkanolehHanandanKoesasi.GazedalamSinema

Penggunaan konsep psikoanalisa untuk kajian film bukanlah hal baru. Para teoritisiLacanianuntuksinemaawalmenggunakanEseiFaseCerminuntukmenjelaskankontenfilmyangberimbaspadapengalamanmenonton.SalahsatuteoritisitersebutadalahChristianMetzdalameseinya “TheImaginarySignifier”.Selain ituadapula JeanLouisBaudryyangmenekankanpadasisi sinema sebagai aparatus. Ia menyatakan bahwa, “gambar sinematis bertindak sebagaimuslihat imajiner, sebuah rayuan yang mengajak kita tunduk pada struktur simbolik danmaterial aparatus sinema.”6Menurut McGowan yang teorinya digunakan dalam penelitian ini,para teoritisi Lacanian awal tersebutmenggunakankonsepLacandanmencampuradukkannyadengan Ideological State Apparatuses (ISA) dari Louis Althusser. Sinema dianggap sebagaiperpanjangantanganideologiyangmampumerayupenontonuntuktundukpadaideologi.

BagiteoritisiLacanianawal,gazeadalahkunciuntukmemahamitipuanimajineryangadadalamsinema.TelaahlebihjauhmengenaipenggunaangazeadalahtulisanLauraMulveydalamantologinyaVisualTheoryandNarrativeCinema,mengenai gaze danmale spectatorship dalamfilmHollywooddan kaitannyadengan sistempatriarkal. Contohpenggunaankonsepgaze dariMulveydipakaipenulisseperti IntanParamadhitayangmenelaah filmkaryaNanAchnas,PasirBerbisik. Dalam“PasirBerbisikandnewwomen'saestheticsinIndonesiancinema”, Intanmelihatadanya kontestasi antara gaze dari perempuan maupun laki-laki dalam film.7Adapula DagYvegsonyangmenelaah filmBumiMakinPanas(1973)karyaAliShahab.Yvgesonmengatakan,meski bidikan kamera dan gambar sinematis masih mengobjektifikasi perempuan, namun ini

5HanandanKoesasimelihatbahwafilmBenyaminKoboiNgungsimemberikankonteksIndonesiapadafilmkoboi.Perbandingannya dengan film koboi Amerika, bila peternakan yang baik bisamenghasilkan daging segar sepertidalamfilmRedRiver(1948)karyaHowardHawk,makadalamKoboiNgungsiproduksisusumenjadihalvitaldalampeternakan.HanandanKoesasimencatatbahwahalinimasihberkaitandengankehadiranpabriksusupertamakali“Indomilk”diIndonesiapadatahun1969,yangsetelahnyagencarmempromosikankonsumsisusu.6McGowan,Todd.2007.TheRealGaze:FilmTheoryAfterLacan,NewYork:StateUniversityofNewYork,hlm.4.7Paramaditha, Intan. 2007. “Pasir Berbisikandnew women's aesthetics in Indonesian cinema”. Diakses pada 21September2018.

Page 4: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

dibuat supaya hasrat laki-laki dilucuti.8Baik Paramaditha dan Yvegson menggunakan gazesebagaijalanuntukmelihatbagaimanaideologibekerjadalamsemestateksfilm.

Namun konsep gaze yang ditawarkan olehMcGowan berbeda dengan tawaranMulvey.McGowan justru melihat kembali tulisan Lacan dalam Seminar XI mengenai the gaze dalamlukisanHansHolbeinTheAmbassadors(1533).Duapengelanadanhartanyatergambar.Namunketikamelihatkebagianbawah,akanadabagiananamorfis:ketikamelihatlangsungtidakakanmuncul apa-apa, tetapi begitu memiringkan kepala, maka gambar tengkorak akan terlihat.Menurut Lacan, inilah gaze, sesuatu yang hadir yang mengingatkan akan ketidaknyamanan,adanya gangguan. Kehadiran gaze justru mengingatkan ketidakmampuan pirsawan ketikamereka kehilangan daya kontrolnya. Mereka pikir, mereka melihat lukisan dalam jarak yangaman, tetapi ternyata lukisan itu –lah yang menatap mereka. McGowan mengembangkanpenjelasan Lacan ini untuk melihat teks film sehingga nantinya bisa dilihat bahwa ternyatasebuahteksmampumenunjukkanberagamtreatmentpadagaze.

Gambar1.HansHolbein,TheAmbassadors(1533).

Analisis psikoanalisa untuk film fokus pada penjabaran surplus filmis (filmic excess).

MenurutMcGowan,surplusfilmisinibisadiandaikansepertikonsepdariRolandBarthesyakni‘obtusemeaning’,pemaknaan yangmelampauimakna denotasi dan konotasi.9Meskipun sama-samamenekankanpadasisisurplusdalamteks,namunMcGowansepertimeranahkankembalikonsep yang sebelumnya diujarkan oleh teoritisi seperti Roland Barthes, Stephen Heath, and

8Yngvesson,Dag.2014.“TheEarthisGettingHotter:UrbanApocalypseandOutsiderWomen’sCollectivesinBumiMakinPanas,”Plaridel.Vol.11No.2.August20149McGowan,Tood.2007.TheRealGaze:FilmTheoryAfterLacan.NewYork:StateUniversityofNewYork.hlm.27

Page 5: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

Kristin Thompson. Para teoritisi tersebut justru menggunakan konsep surplus untukmenjabarkanbatasannarasidanbatasaninterpretasi.10

Surplus filmisataugaze atauobjeta dalam filmbukanlahbatasandarinarasi. Iaadalahnonsenseyanghadirdalamstruktursensenarasifilm.Justrunarasifilmitumampumenunjukkansurplusdengandirinyasendiri.Iabisamunculpadakontenataupilihanestetis(form)dalamfilm.SebagaimanayangMcGowankutipdariBrettFarmer(dariSpectacularPassions,2000:81),

“momensurplusmunculsebagaipenyimpanganataumelampauipermintaannaratifyangdominan,baikdalamlevelkontennaratifsepertisekuen,ambilangambar,karakter,atauaksitidakmenentudalamnarasidanmemilikirelasiyangkurangmenonjoldenganfungsidominan, atau pada bentuk tekstual seperti kerja kamera yang tidak sesuai tradisi,penonjolangayaediting,mise-en-sceneyangluarbiasa,dansejenisnya.”11Dalamproses identifikasi subjek,objekadan fantasiadalahduamatakoin.12Keduanya

memilikisifatberlainannamunsebenarnyaitulahyangmembentukrealitas.Filmsendirimampumenghadirkanduahalinisecarabersamaanpadapenonton.Objekasendirimemilikisifattidakcocok (fit) dalam layar. Ia bisa dihadirkan secara terbuka sehingga memantik pengalamantraumatispadasubjekataubisaditundukkandenganpenghadiran fantasi.KataMcGowan, filmmengkonstruksi fantasi supaya penonton bisa melihat secara terbuka dan gamblang adanyapenikmatan tersembunyi (hidden enjoyment) yang membentuk pengalaman subjektif kita.13Kehadiranobjekasebagaiobjekyangmustahiluntukdimaknakan,menjadidayasinemadalammemproduksi hasrat. Dalam struktur naratif film sendiri, hasrat merupakan bagian yangmembuat alur tetap berjalan.14Subjek berhasrat mencari objek yang mustahil untuk didapat,yakni objek a. Pencarian ini bisa dijawab dengan menghadirkan objek of desire melaluipenghadiranfantasiyangmenjadijawabanataskegelisahansubjekmencariobjek.Ataubisapulatanpa jawaban,membiarkan penonton untuk berjumpa denganmomen ketidakpuasan setelahmenontonfilm.

McGowanmembuat klasifikasi filmberdasarkanbagaimana teksmenghadirkanobjek a.Pertamaadalahfilmfantasidimanagazemenyaru,meluberdalamgambar,sehinggamengijinkanpenontonuntukmelihatsurplusfilemis,hal-halyangtidakpernahdijamahdikeseharian.Keduaadalahfilmyangdidominasihasrat.Jenisfilminibiasanyatidakbegitudisukaipenontonkarenaiamengijinkanrealitadirekamapa-adanya.ContohyangditawarkanMcGowanadalahfilm-filmdariItalianNeorealismdanNewWave.Ketigaadalahfilmyangmengawinkanhasratdanfantasi.Inilah jenis film yang mendominasi sinema sekarang. Seperti halnya film Hollywood yangberpegangpadahasrat,saatobjekadihilangkan,hinggapadaakhirnyafantasiakanhadirsebagai

10Ibid,.hlm.28.11Ibid,.hlm.29.12Dalampsikoanalisa,konsepperjalanansubjekmemainkanperananpenting, termasukuntukmenelaah film.Adatigatatananyangdilaluisubjekyaknireal,imajiner,dansimbolik.LacandalamEseiFaseCerminmenjelaskanbahwaperjalanan subjek dimulai dari fase cermin, pengandaiannya seperti bayi berumur 6 – 18 bulan yangmendapatiidentitasnya terbagi dalam berapa fragmen, dan proses identifikasinya berlangsung dari menyatukan kepingan-kepingan identitasyangdilihatdalamcermin.Dalam fase imajiner ini, terjadilah situasi teralienasi karena cerminsendiri tidak bisa memberikan identitas secara penuh. Satu-satunya jalan untuk memahami siapa dirinya, makaberjalanlah anak-anak inimemasuki tatanan simbolik, duniabahasa, dunia yang ia tinggali dimananantinya anakakanbelajarmengenaihukum,bersosialisasi,danmenjalanikewajiban.Dalamprosesperjalanansubjekmemasukiduniabahasa,adahalyagharusdikorbankan,yaknijouissance,sebuahkenikmatanhakiki.Padasaatpengorbanankenikmataninilah,hasrat(desire)hadir.Adasisa-sisayakniobjeka,sesuatuyangtidakbisadisimbolisasikankerenaiaberasaldariproseskastrasiitusendiri.Objekamerupakanmetaforabahwajouissanceselaluabsen.13Ibid,.hlm.3214Ibid,.hlm.74.

Page 6: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

obatdarihasrat.Filmjenisinibiasanyamengandaikankeberhasilanpercintaan,meskipunkeduapasanganiniberbedaetnisdankelas.Terakhiradalahfilmyangmenubrukkanhasratdanfantasi,ketikaobjekadihadirkanapaadanyasebagaisesuatuyangmengganggupenonton.ContohdarifilmjenisiniadalahfilmdariAndreiTarkovsky,DavidLynch,danAlainResnais.SepatuBootsebagaiTheRealGaze

Saat saya menanyakan pada beberapa teman mengenai film Benyamin manakah yangpalingmengenadalamingatanmereka,jawabansebagianbesarakanmenunjukpadafilmdengansepatu boot. Komentar sederhana dari salah satu teman saya yang bernama Kholis misalnya,“FilmBenyaminyang iniabsurd.Lucutapigimana,gitu.”Adapula komentar cukup serius yangmengaitkan sepatu boot sebagai metafora untuk membicarakan wacana Angkatan BersenjataIndonesiamasukdesayangdigalakkan semasaOrdeBaru. Sedangkankomentar yangmerujukpadapilihanestetisdatangdari teman sayayangbernamaUgengdi Jakarta, yangmengatakanbahwa Nawi bisa bermain-main dengan objek yang memiliki kesejarahan dengan militer diIndonesiadenganbalutanhumoryanghalussehinggamudahditerimaolehpenonton.Bagisayasendiri, dalam film Benyamin Tukang Ngibul ada banyak dimensi yang bisa dikupas, bahkanselalu ada hal-hal baru bermunculan ketikamenonton film ini berulang kali. Kelakuan Beni sitokohutamadalamfilmmampumembawapenontonuntukmenertawakankelasatas, tetapidisisilainterdapatadeganyangmampumengundanguntukmenertawakankelasbawah,meskipunitu hal yang berat untuk dilakukan. KepiawaianNawi dalammenghadirkan cerita yang umumdijumpai dalam keseharian termatangkan dalam film ini, namun di baliknya ia juga mampumemunculkansebuahobjekyangberpotensiuntukmenghantuipenonton.

Benimendambakanmodernitaskotadankekayaan instanyangtidakbisadidapatkandidesa.KebosananBenipadakehidupandesaiasampaikandalamujaran,“Aduh!Mundurlagidehperadabangua.Liatjamajamustiliatmatahari.”SuasanadesayangmonotondiperlihatkanNawimelalui gambar sawah dan bebek-bebek berlarian. Kemudian dihadirkan pula adegan Benimengimajinasikan tujuh bidadari turun dari khayangan dengan harapan ia bisa hidup enakseperti Jaka Tarub. Selaras dengan pernyataan Benimengenai kemunduran peradaban, dalamimajinasipun iakembalimembangkitkancerita rakyatbukanmalahmemimpikanhal-halyangdekatdenganmodernitas.KebosananBenimemuncaksaat istrinyadatangmembawamakanankhasdesaberupatahudanikanteri.Padasaat inilahBenimemutuskanuntukpergikeJakarta,mencobaperuntungannyauntuklekasmenjadijutawan.

Berbedadenganfilm-filmNawisebelumnya,BenyaminTukangNgibulmenghadirkanduamacamfantasi IbuKota:sisiyangmanisdansisiyangtraumatis. Jenis fantasiyangpertamainidihadirkanolehIbuKotayangdianggapBenimampumemberikanpemenuhanhidup.Fantasiitumengajarkan subjek untuk berhasrat. Begitu sampai Jakarta, Beni belajar bagaimana caranyamencariuangdengancaracepatsaatadeganBenidanGomblohditipuolehtukangjudidibawahpohon. Justrusetelahpertemuannyadengan tukang judi ini,Benibertransformasidari seorangpetani desa kemudian menjadi tukang obat. Beni dan Gombloh sepakat untuk melakukanpenjualan obat untuk eksim yang diracik sendiri. Untuk lebih meyakinkan aksinya, Gomblohberpura-pura menjadi pasien dengan eksim parah dan seorang pawang ular. Dari ambilangambar, diperlihatkan bahwa masyarakat yang menyaksikan aksi tersebut terpesona danpercaya dengan apa yang dikatakan oleh Beni, termasuk seorang ibu muda yang berdandanlayaknyaperempuankelasatasdengansangguldankebayabagus.

Page 7: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

Gambar2.Benipergikekota.Menyerahkanidentitasnyapadatatanansimboliknegarayangadadi

kota.(BenyaminTukangNgibul)

TukangobatmerupakanbentukpengejawantahanBenisebagaisubjekdihadapanLiyan,menjadi metafora supaya Beni bisa menerabas hierarki kelas yang ada di kota. Salah satupenontonnya, seorang istri orang gedongan, yang semula tertipu dengan obat yang dibeli dariBeni.Suaminyamemilikilukaeksimyangsangatparah,danNawimenghadirkanlukainisecaragamblang (close-up) yang memiliki efek mengganggu subjek. Inilah surplus yangmengindikasikanexcessiveenjoyment yang tidakbisadiaksesdalamdunianyataketikamelihatkelasatas.LukaadalahjalanmasukNawiuntukmemberitahukanbahwakelasatastidaksesopanyang terlihat:mereka bisamemaki dengan kata kasar danmereka bisa ditipu oleh Beni yangmengaku sebagai tukang obat. Adegan inimenjadi salah satu adegan yangmengundang gelaktawa,seolah inginmenegaskanbahwakelasgedongan jugamemilikikelemahankarenatertipuolehtindakanBeni.DitambahdenganlogikafilmisyangdimulaidariGomblohyangmencampurobat tersebutdengancabaisebelumobatnyasampaiketanganHamid,penontonsepertidiajakuntuk menertawakan sekaligus mengasihani Hamid karena kemalangan yang disebabkankelalaianBenidanGombloh.

Bilafilm-filmNawiIsmailsepertisiPitungdanMerekaKembalitermasuksebagaisinemafantasi yang mengijinkan penonton untuk berjumpa dengan gaze sebagai yang mengganggu,sedangkan film yang lain termasuk ke dalam sinema hasrat karena potensinya yang mampumengaburkangaze,makafilmBenyaminTukangNgibuljustrumasukkedalamsinemainterseksikarenamenghadirkansisitraumatisgaze.MenurutMcGowan,sinemainterseksimengijinkankitauntuk memeriksa kembali apa yang terjadi ketika fantasi muncul sebagai jawaban atasketidakpuasan hasrat.15Lebih lanjut, McGowan menjelaskan, karena ketidaklengkapan fantasi,

15McGowan,Todd.Ibid,.hlm.166

Page 8: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

meskipun ia mampu mendomestifikasi gaze, ia juga mengijinkan kita berjumpa dengan gazedalamsisiketidakmungkinannya.Pengalamaniniberlangsungketikapadabatasfantasi–ketikaiamunculdanketikaiakoyak.16Ketikabatasfantasimuncul,saatitulahtherealgazehadir.FilminiakanterjebakuntukmemilikipolayangsamadenganfilmNawiyanglainbilaiaberakhirpadaadeganBenidanGomblohyangpecahkongsi.Benitentuakanmenerimanasibnyasebagaiorangmiskin sama seperti tokoh-tokoh Benyamin dalam film yang dikupas sebelumnya. PadaBenyaminTukangNgibul,NawijustrumeneruskanskenarioyangmenunjukkanpertemuanBenidengan sisi lain dari tatanan simbolik yang ada di kota. Justru setelah pertemuannya dengansepatu boot dalam adegan memancing, fantasi kesejahteraan Ibu Kota mulai runtuh bergantidenganfantasiyangmenampilkansisinegatifdariaparatusnegara.

Gambar3.SaatBenimendapatkansepatuboot.(BenyaminTukangNgibul)

Sebelum lebih jauh membahas sisi negatif, adegan memancing Beni mungkin perlu

dijabarkanlebihjauh.Latarsungaidankebunyangsepi,membuatBenimampusepertiterisolasidaridunialuar.DengancarainilahBenisepertimengevaluasikegagalannyakarenatidakmampumendapatkan apa yang ia inginkan di kota. Lirik yang Beni nyanyikan, /kuda lari gampangdikejar/nasiborangsiapatahu/hidupdikotamustipinter/kalaugaknantidigilasjadilemper//,seolahmenegaskanbahwa ternyatakota tidakmemberikanapa-apapadaBeni.Pembandinganpenggunaan “kuda lari gampangdikejar” dan “nasib orang siapa tahu” seperti permainan katayangmampumenjelaskan perbedaan ketakutan dan kecemasan. Ketakutan didasarkan karenaadaobjekyangjelas,yangbisadiraihataugagaldiraih;sedangkankecemasandidasarkanpadatidak jelasnya objek yang dikejar – dalam kasus Beni, dari lirik inilah penonton akhirnyamengetahuibahwaBeniteryatatidakmengetahuiapayangiakejar.IamerasacemaskarenakotasebagaiLiyanjugatidakmemberikankepastiannasibBeniselanjutnya.

16Ibid,.hlm.167

Page 9: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

Gambar4.Sepatubootmasukkepancibakso.(BenyaminTukangNgibul)

Film-filmNawiyangcondongmemberikanakhirceritaberupagugatanterhadaptatanan

simboliktidakmenampilkanadanyamomensetelahperistiwa.Secarasekilas,bilaberpijakpadaending yang demikian, maka penonton akan jatuh pada kesimpulan bahwa ‘negara itu tidakpenting’.Padahal,ketikatatanansimbolikdisingkirkandalamprosespembentukanidentitas, iaakan berada dalam tahap yang berbahaya. Akan muncul kecemasan ketika subjek tidakmengetahuiapayangharusdilakukansetelahmerekamenggugat.Biladiibaratkanseperti filmseri, justru Nawi menghadirkan akhir cerita lain yang mampu menggambarkan keadaansemacamapabilasubjekmenggugat.Apayangharusdilakukanketikagugatanitutimbul?

Sebagai jawabanuntukmengatasikecemasan subjekkarena tidakmengetahui apayangharus dilakukan, Nawi menunjukkan jenis fantasi yang lain, fantasi yang menyeramkan dantraumatis.Berbedadarifilm-filmlainyangberakhirketikasubjekmenyadariketidakmungkinannegara dalammemberikan janji kesetaraan, film ini justrumenampilkan negara lewat militeryang dimetaforakan lewat sepatuboot dalam film sebagai sesuatu yangmemiliki karakteristik“sangat” represif. Sisi represif ini tidak bisa dicerna, sangat memaksa tapi secara halus danterkadang tidak logis. Nawi meramu sisi represif lewat sekuen yang mampu membuat orangtertawa, namun pada saat yang bersamaan akan merasakan ketakutan. Inilah skenario tidakmenyenangkanyangdibuatsupayasubjekbisamenerimaketidaksempurnaanLiyan.

Lewat adegan Benyamin memancing sepatu boot, penonton diijinkan untuk melihatmomensetelahperistiwa,setelahfantasiyangmanisituruntuh.Lewatlagudenganlirikpasrah,takmengetahuiapayangharusdilakukansetelahBenidanGomblohgagalmenjaditukangobat,Beni menunjukkan kecemasan. Sepatu boot merupakan cara Nawi untuk memaksa Benimengetahui apayangdia inginkan, dengankata lain,mengajarinyaberfantasi. Tentupenontonakan tertawa saat gambar sepatubootmasuk ke dalampanci bakso. Tetapi tawa ini bukanlahtawalepaskarenapenontondibayangiolehpertanyaan-pertanyaan“kokbisasepatubootmasukpanci?”.Upayauntukmenghilangkansekaligusberhadapanhal traumatis ini sepanjang sekuenketigadalamfilmbisadiandaikanmenjadicarabagiNawiuntukmengungkapkansisiLiyanyangtidak masuk akal. Hal tersebut terwakili dari cara sepatu boot yang selalu hadir kembalimeskipun iadibuang,dikafankandandikubur.Sepatubootseperti sudahmenempelpadaBenidan selalu memiliki caranya sendiri untuk pulang. Hingga akhirnya dalam ending film, Nawimenampilkan Beni yang berusaha menjaga sepatu boot tersebut supaya tidak mendatangkanmasalah.

Page 10: Tentang Sepatu Boot dan Muatan Traumanya: Sebuah Catatan ... · sekali lagi mereka menjadi pengangguran di Ibukota. Momen ini akhirnya mempertemukan Beni pada sepatu boot yang membawanya

Menurut McGowan, ketika subjek tidak tahu apa yang dia kehendaki, ia harus dibawa

untukbisamenerimafantasiyangdiberikankarenafantasiitubisamembuatsubjekmengetahuihasratnya.Justrukarenakehadiransepatubootini,akhirnyaBenitermotivasimembawasepatuboot ke desa. Memang film ini tidakmenggambarkan kejadian setelah sepatu boot itumasukdesa,tetapilewatendingyangdemikian,bisadisimpulkanbahwanegarabisahadirdimanasaja,termasuk di desa. Penggambaran realitas simbolik, dengan skenario paling buruk justrumembuatsubjekbisamenerimakekuranganpadaLiyan.Padatitikini,subjekakanterbebasdarirayuanideologisnegara,tetapidisisilainiajugabisabernegosiasidengankarakteristiknegarayangpalingburuksekalipun.DAFTARBACAANHanan,DaviddanBasoekiKoesasi.2011.“BetawiModeren:SongsandFilmsofBenyaminSfrom

Jakarta in the1970s–FurtherDimensionsof IndonesianPopularCulture,” Indonesia91(April2011).

McGowan,Todd.2007.TheRealGaze:FilmTheoryafterLacan,NewYork:StateUniversityofNewYork.

Nugroho,GarindanDynaHerlinaS.2015.KrisisdanParadoksFilmIndonesia. Jakarta:PenerbitBukuKompas.

Sen,Khrisna.1994.IndonesiaCinema:FramingTheNewOrder.London:ZedBooksLtd.Stavrakakis, Yannis. 2007. The Lacanian Left: Psychoanalysis, Theory, Politics. Edinburgh:

EdinburgUniversityPress.Stavrakakis,Yannis.1999.LacanandthePolitical.London-NY:Routledge.Yngvesson, Dag. 2014. “The Earth is GettingHotter: Urban Apocalypse andOutsiderWomen’s

CollectivesinBumiMakinPanas,”Plaridel.Vol.11No.2.August2014UmiLestariUmi Lestarimerupakan lulusan ProgramMagister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas SanataDharma,Yogyakarta.AktifsebagaiseorangIbudanpenelitilepas.UmipernahbekerjadiJaringanArsipBudayaNusantarayangdiinisiasi IndonesianVisualArtArchive(IVAA),Yogyakartasertabeberapa lembaga arsip lain. Pernahdi ForumLenteng, Jakarta, sebagai editor in chiefVisualJalanan. Selain itu. Umi juga menjadi selektor film untuk Arkipel: Jakarta InternationalExperimental and Documentary Film Festival pada tahun 2015 dan 2016; sekaligus ApresiasiFilmIndonesiatahun2015.SaatinisedangmenggarappenelitianjangkapanjangnyayangfokuspadabiografisutradaraIndonesiadanbeberapaproyekmain-mainlainnya.