TENTANG PENULISDedi Kusnadi Kalsim

Lahir pada tanggal 16 April 1950 di Tanjungsari, Kab. Sumedang. Pendidikan Sekolah Rakyat dan SMP Negeri di Tanjungsari, SMA Negeri di Garut. Penulis meneruskan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Dep. Mekanisasi Pertanian, Jur. Teknik Tanah dan Air. Mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1975, menjadi staf pengajar di IPB sejak tahun itu. Tahun

1978-1980 menyelesaikan studi di Asian Institute of Technology (AIT), Bangkok (Thailand), Division of Water Resources Engineering, bidang studi Irrigation Engineering, mendapat gelar Master of Engineering (M.Eng). Kemudian tahun 1987-1988 menyelesaikan post graduate study di International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering (IHE), Delft, Belanda, International Course in Hydraulic Engineering, bidang studi Land and Water Development. Mendapat gelar Diploma in Hydraulic Engineering (Dip.HE, with distinction). Tahun 1995 selama empat bulan studi di Hokkaido University, Jepang, sebagai invited researcher JICA dalam bidang Pengembangan Lahan Gambut di Hokkaido.

Mata kuliah dan Praktikum yang diasuh di Dep. Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian IPB adalah Hubungan Tanah-Air dan Tanaman, Hidrologi Teknik, Teknik Irigasi dan Drainase, Rancangan Irigasi Gravitasi dan Drainase. Dua buah buku yang diterbitkan oleh PT Graha Ilmu, yakni Fisika Lengas Tanah, dan Teknik Drainase Bawah Permukaan.

Pengalaman profesional penulis di bidang penelitian dan proyek Pengembangan Lahan dan Air di berbagai daerah di Indonesia, dituangkan dalam beberapa tulisan antara lain: Model Sistim Pengelolaan Air untuk Pengembangan Lahan Gambut Berwawasan Lingkungan, Konservasi Tanah dan Air Terpadu (KTAT) pada Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Wilayah Sungai Seputih-Sekampung (Lampung), Program Terpadu Implementasi Budidaya Padi SRI (System of Rice Intensification) di Daerah Irigasi dalam Usaha Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Rancangan Partisipatif Perbaikan Sistim Tata Air Mikro di Lamunti (Kalteng).

Saya ingat tulisan Dr. Ruslan Abdulgani (alm) di harian Kompas Nopember 2004 sebagai berikut:

Daun-daun yang jatuh di musim gugur akan menjadi pupuk penyubur bunga di musim semi. Orang tua jangan dilupakan, ia adalah pupuk bagi generasi berikutnya. Jadikan anak-anakmu berjiwa semerah matahari terbit. Ia harus berani menghadapi tantangan hidup karena hidup ini adalah perjuangan. Ada pasang ada surut, jangan takut pada kesulitan. Matahari yang tenggelam juga tak kalah indah merahnya dari matahari terbit. Marilah generasi muda sebagai matahari terbit dan generasi tua sebagai matahari terbenam, membuat negeri ini menjadi indah dengan berlomba berbuat kebaikan kepada sesama, tanpa membeda-bedakan, karena kita semua ciptaan Nya.

Penulis berharap, semoga buku sederhana ini menjadi salah satu penyubur bunga di negeri ini.

Komplek IPB Sindang Barang 2, Bogor, Blok H2Nopember 2008

Dedi Kusnadi Kalsim. Teknik Drainase Bawah Permukaan