tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang...

66
*~nM? .-•: $i •-•:•• BUPATI LIMA PULUH KOTA PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA NOMOR \0 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ^ DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LIMA PULUH KOTA, a. bahwa dalam rangka pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota agar terwujudnya tertib administrasi, tepat sasaran, efektif, efisien serta taat peraturan perundang-undangan agar program dan kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan, maka perlu adanya pedoman pelaksanaan program dan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota; b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 pasal 5 angka 2, dimana Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKPKD) mempunyai kewenangan untuk menetapkan kebijaksanaan tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota; 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali

Transcript of tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang...

Page 1: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

*~nM?

.-•: $i •-•:••

BUPATI LIMA PULUH KOTA

PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

NOMOR \0 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

^ DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

Mengingat

BUPATI LIMA PULUH KOTA,

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan, monitoring, evaluasi,pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan programdan kegiatan yang dananya bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lima Puluh Kotaagar terwujudnya tertib administrasi, tepat sasaran, efektif,efisien serta taat peraturan perundang-undangan agarprogram dan kegiatan dapat terlaksana sesuai denganrencana dan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan, makaperlu adanya pedoman pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di lingkunganPemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota;

b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

Nomor 58 tahun 2005 pasal 5 angka 2, dimana PemegangKekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKPKD)mempunyai kewenangan untuk menetapkan kebijaksanaantentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedomanpelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan PeraturanBupati Lima Puluh Kota;

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3833);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraRepubilk Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali

Page 2: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

/fpy

diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 TentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan (LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang PengadaanTanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5280);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 TentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 TentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4503;);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 TentangPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang LaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala DaerahKepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan InformasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4693);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 TentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 TentangPengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4738);

Page 3: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4890);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 TentangStandar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5165);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2012 TentangPenyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untukKepentingan Umum (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 156, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4890);

15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimanatelah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan PresidenRepublik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang

V Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah dua kali diubah terahir dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 TentangPerubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008Tentang Tata Cara Penatausahan dan Penyusunan LaporanPertanggugjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya;

m\ 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014;

20. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RepublikIndonesia Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Petunjuk TeknisPelaksanaan Pengadaan Tanah;

21. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Pokok-PokokPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah KabupatenLima Puluh Kota Tahun 2008 Nomor 1);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 5Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaSekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan RakyatDaerah, (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh KotaTahun 2008 Nomor 5), Sebagaimana Telah Dua Kali DiubahTerakhir Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima PuluhKota Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 5Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan TataKerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan PerwakilanRakyat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh

Page 4: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

Kota Tahun 2014 Nomor 1);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaDinas Daerah, (Lembaran Daerah Kabupaten Lima PuluhKota Tahun 2008 Nomor 6), Sebagaimana Telah Dua KaliDiubah Terakhir Dengan Peraturan Daerah Kabupaten LimaPuluh Kota Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Perubahan KeduaAtas Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan TataKerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten LimaPuluh Kota Tahun 2014 Nomor 2);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaInspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya,(Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2008Nomor 7), Sebagaimana Telah Dua Kali Diubah TerakhirDengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh KotaNomor 7 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan TataKerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya(Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014Nomor 3);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 5Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi Dan TataKerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Tahun2011 Nomor 5), Sebagaimana Telah Diubah DenganPeraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 8Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan DaerahKabupaten Lima Puluh Kota Nomor 5 Tahun 2011 TentangPembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Satuan PolisiPamong Praja (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 4)

26. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7Tahun 2011 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi DanTata Kerja Badan Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Lima Puluh Kota (Lembaran Daerah Tahun 2011Nomor 7);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2005 -2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun2005 Nomor 6);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 17Tahun 2011 Tentang Urusan Pemerintah yang MenjadiKewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota(Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011Nomor 17);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 1Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Page 5: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran Tahun2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun2014 Nomor 5);

30. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2007Tentang Pedoman Penatausahaan Keuangan DaerahKabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten LimaPuluh Kota Tahun 2007 Nomor 8);

31. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2009Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati LimaPuluh Kota Nomor 149 Tahun 2011 Tentang Perubahan AtasPeraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2009Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah;

32. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2009Tentang Analisa Standar Biaya (Berita Daerah KabupatenLima Puluh Kota Tahun 2009 Nomor 15);

33. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 39 Tahun 2009Tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah(Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2009Nomor 39);

34. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 44 Tahun 2009Tentang Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Berita DaerahKabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2009 Nomor 44);

35. Peraturan Bupati Nomor 241 Tahun 2012 Tentang PerubahanAtas Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2009 TentangMekanisme Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten Lima Puluh Kota;

36. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 368 Tahun 2012Tentang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Lima PuluhKota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan BupatiLima Puluh Kota Nomor 43 Tahun 2013 Tentang PerubahanAtas Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 368 Tahun2012 Tentang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten LimaPuluh Kota (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh KotaTahun 2013 Nomor 40);

37. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 40 Tahun 2013Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2014 (Berita DaerahKabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013 Nomor 40);

38. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 41 Tahun 2013Tentang Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Luar DaerahTahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Kabupaten Lima PuluhKota Tahun 2013 Nomor 41);

39. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 5 Tahun 2014Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2014(Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014Nomor 5).

Page 6: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA TENTANG PEDOMANPELAKSANAAAN PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DI LINGKUNGANPEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUNANGGARAN 2014.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Lima Puluh Kota.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.3. Bupati adalah Bupati Lima Puluh Kota.4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Lima Puluh Kota.5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.6. Tim Pegendalian Program dan Kegiatan APBD adalah tim yang bertugas

memberikan bimbingan, pedoman serta arahan tentang pengelolaan danpelaksanaan kegiatan, melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi untukmemberikan masukan kepada Bupati guna pengambilan kebijakanselanjutnya.

7. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisisatu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakanuntuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.

8. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebihunit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur padasuatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber dayabaik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasukperalatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemuajenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkankeluaran (keluaran) dalam bentuk barang/jasa.

9. Pelaksanaan adalah proses, cara dan perbuatan melaksanakan semua rencanadan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segalakebutuhan.

10. Pengendalian adalah proses yang dirancang untuk pemantauan dan saranainformasi bagi Kepala Daerah/Bupati dalam meningkatkan kinerjatransparansi pengelolaan keuangan daerah serta pencapaian tujuanpemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan fisik dan keuangan,efisiensi dan efektifltas pelaksanaan Program dan Kegiatan serta dipatuhinyaperaturan perundang-undangan.

11. Pelaporan adalah proses kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan program dan kegiatan padaSatuan Kerja Perangkat Daerah.

12. Pengawasan adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agarprogram dan kegiatan berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencanadan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Monitoring adalah proses pengendalian yang bertujuan untuk mengumpulkandata dan mengetahui kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan.

Page 7: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

14. Sekretariat Tim Monitoring dan Pengendalian Operasional PelaksanaanProgram dan Kegiatan APBD adalah Bagian Administrasi Pembangunan padaSekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.

15. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah Bupati.16. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Sekretaris Daerah yang

berperan dan berfungsi dalam membantu kepala daerah menyusun kebijakandan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerahtermasuk pengelolaan keuangan daerah.

17. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah atau SKPKD dalam hal ini adalahDinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau DPPKADKabupaten Lima Puluh Kota yaitu perangkat daerah pada Pemerintah Daerahyang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan daerah.

18. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalahkepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebutdengan kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaanAPBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.

19. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalahperangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku penggunaanggaran/pengguna barang dan jasa.

20. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yangbertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah.

21. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah atauselanjutnya disebut PPK SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tatausaha keuangan pada SKPD.

22. Unit pelaksana teknis daerah yang selanjutnya disebut UPTD adalah lembagapelaksana teknis dinas yang dibentuk dengan peraturan kepala daerah danmempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas SKPD yang berada di bawahdan bertanggung jawab kepada kepala SKPD.

23. Bendahara Pengeluaran adalah Pejabat fungsional yang ditunjuk menerima,menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkanuang untuk keperluan belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD padaSKPD.

24. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah petugas yang ditunjuk oleh PPKDuntuk membantu bendahara pengeluaran melaksanakan tugas kebendaharaandalam rangka pelaksanaan anggaran SKPD.

25. Pembantu Bendahara Pengeluaran adalah petugas yang ditunjuk olehPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk membantu BendaharaPengeluaran sebagai kasir, pembuat dokumen pengeluaran dari satu ataubeberapa kegiatan SKPD.

26. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat di lingkunganPemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai pemegang kewenanganpenggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPDyang dipimpinnya.

27. Pengguna Barang/Jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaanBarang/Jasa jasa milik Negara/Daerah.

28. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yangdiberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggarandalam melaksanakan sebagian Program dan Kegiatan.

29. Pejabat Pembuat Komitmen atau selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yangbertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

30. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalahpejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatandari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.

Page 8: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

31. Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau selanjutnya disebutPembantu PPTK adalah pegawai yang ditunjuk untuk membantu PPTK dalampengendalian pelaksanaan kegiatan, baik fisik maupun administrasi kegiatandan tugas lainnya yang diberikan oleh PPTK.

32. Pejabat Pengadaan adalah satu orang personil yang memiliki sertifikat keahlianpengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.

33. Unit Layanan Pengadaan selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasiPemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang berfungsi melaksanakanpengadaan barang/jasa yang bersifat permanen, melekat pada BagianAdministrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.

34. Panitia/Pejabat Peneliti Kontrak adalah Tim yang membantu PPK (PejabatPembuat Komitmen) melakukan penelitian terhadap hal-hal yang berkaitandengan perjanjian/kontrak serta perubahannya.

35. Tim Asistensi adalah Tim Yang membantu PPK untuk memeriksa hasilperencanaan yang sedang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi.

36. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah Panitia/Pejabat yangditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang bertugasmemeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

J** 37. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau Pengawas intern yang selanjutnyadisebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadappenyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.

38. Pengawas Lapangan adalah petugas teknis yang membantu PPK untukmelakukan pengawasan teknis dan administrasi terhadap pelaksanaankegiatan konstruksi/perencanaan oleh penyedia barang/jasa.

39. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yangmenyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.

40. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegahdan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam pengadaanbarang/jasa.

41. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalahrencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujuibersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturandaerah.

p^ 42. Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagaiv pengurangan nilai kekayaan bersih.

43. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPDadalah Dokumen yang memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yangdigunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran.

44. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut denganPengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa olehSatuan Kerja Perangkat Daerah yang prosesnya dimulai dari perencanaankebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperolehBarang/Jasa.

45. Barang adalah setiap benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud,bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

46. Pekerjaan konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan denganpelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

47. Jasa konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahliantertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir(brainware).

48. Jasa lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yangmengutamakan keterampilan (skilware) dalam suatu sistem tata kelola yang

8

Page 9: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atausegala pekerjaan dan/atau penyedia jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaanpekerjaan konstruksi dan pengadaan Barang.

49. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan,dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh SKPD sebagai penanggung jawabanggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.

50. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan ULP/PejabatPengadaan Barang/Jasa yang memuat informasi dan ketentuan yang harusditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.

51. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut kontrak adalahperjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksanaSwakelola.

52. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti olehsemua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhisyarat.

53. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksiuntuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampumelaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

54. Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa lainnyauntuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliarrupiah).

55. Pemilihan langsung adalah metode pemilihan penyedia konstruksi untukpekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

56. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk JasaKonsultansi yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yangmemenuhi syarat.

57. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untukJasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,- (dua ratus jutarupiah).

58. Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakangagasan orisinal, kreativitas, dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidakdapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

59. Kontes adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakanBarang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yangharga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

60. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengancara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

61. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepadaPenyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan /Seleksi /PenunjukanLangsung.

62. Surat Jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dantidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh BankUmum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan olehPenyedia Barang/Jasa kepada PPK/Panitia Pengadaan Barang/Jasa untukmenjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia Barang/Jasa.

63. Pekerjaan kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi,mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khususdan/atau pekerjaan yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratusmiliar rupiah).

64. Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement adalah PengadaanBarang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dantransaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Page 10: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

65. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalahunit kerja pemerintah daerah yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistempelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.

66. E-Tendering adalah tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang dilakukansecara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yangterdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan.

67. Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang sistem informasi elektronikyang terkait dengan informasi Pengadaan Barang/Jasa secara nasional yangdikelola oleh LKPP.

68. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah tanda buktipengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi dibidangPengadaan Barang/Jasa.

69. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnyadisingkat LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkandan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksuddalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga KebijakanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

0* 70. Instansi Pemerintah Lain adalah intansi yang berada diluar instansiPenanggung Jawab Anggaran.

71. Unit Kerja adalah Bagian dari SKPD yang melaksanakan satu atau beberapaprogram.

72. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksanan tugas teknis pada dinas danbadan yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Program dan Kegiatan.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Pasal2

(1) Maksud dari pedoman ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan,pengendalian dan pengawasan Program dan Kegiatan di lingkunganPemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang dananya berasal dari sebagianatau seluruhnya dibebankan pada APBD.

v (2) Tujuan dari pedoman ini adalah:a. Pelaksanaan Program dan Kegiatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Lima Puluh Kota dapat dilakukan secara tertib administrasi, tepat sasaran,taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, ekonomis,transparan, akuntabel dengan memperhatikan asas berkeadilan, kepatutandan manfaat untuk masyarakat;

b. Keseluruhan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan secara kuantitasdan kualitas keluaran sesuai dengan rencana dan tolok ukur kinerja yangtelah ditetapkan.

(3) Sasaran yang diharapkan adalah:a. Terlaksananya kegiatan secara terencana dan baik.b. Tersedianya petunjuk dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan

pembangunan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

10

Page 11: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

BAB III

SISTEMATIKA

Pasal 3

(1) Pedoman Pelaksanaan Program dan Kegiatan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kotasebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan satu kesatuan yangutuh dengan Peraturan Bupati ini.

(2) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengansistematika sebagai berikut:

I.

II.

III.

IV.

V.

VI.

STRUKTUR PELAKSANA PROGRAM DAN KEGIATANPERENCANAAN PELAKSANAAN PROGRAMKEGIATAN

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

DAN

DAN

DAN

PENGENDALIAN

KEGIATAN

PENGAWASAN

KEGIATAN

PENUTUP

PELAKSANAAN PROGRAM

PELAKSANAAN PROGRAM

BAB IV

PENUTUP

Pasal 4

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai teknispelaksanaannya, akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

Pasal 5

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiaporang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Ditetapkan di SarilamakPada tanggal 7 f/\^et 2014

iPlUMDANQKAN Dl:$A**UM*fcPADA TANGGAL 1.1..S2***. £?.'.!

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN .LIMA PWLUH KOTA

oA-DRI TO1

161050

MAS. SE, MM198503 1 017

BERITA DAERAH KA&Up\tEN LIMA PULUH KOTATAWUN: 5W.4..-XV^MORj W-

L BUPAlfi LIMA PULUH KOTA,

\ ALIS MARAJO

'•

- J.. :'. •. *\K to)1)

1

.

11

Page 12: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

C. TINDAKLANJUT PENGAWASAN

1. Wakil Bupati dibantu oleh tim tindak lanjut bertanggungjawab ataspelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan eksternal danbertanggungjawab terhadap pelaksanaan hasil gelar pengawasaninternal:

2.

3.

4.

5.

PA wajib melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan;

Pelaksanaan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan ataspenyelenggaraan Pemeintah Daerah dikoordinasikan oleh WakilBupati;

Pelaksanaan pemutahiran data hasil tindak lanjut pengawasansebagaimana dimaksud pada angka 3) dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun;

Pihak yang ternyata terbukti melanggar ketentuan dan prosedurpelaksanaan dan pengendalian pekerjaan, maka :

Dikenakan sanksi administrasi;a.

b.

c.

Dituntut ganti rugi/digugat secara perdata;Dilaporkan untuk diproses secara pidana.

VI. PENUTUP

1. Peraturan bupati ini dibuat sebagai pedoman bagi SKPD dalammelaksanakan program dan kegiatan.

2. Hal/ketentuan yang belum diatur dalam peraturan bupati ini, dapatmerujuk dan menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PADA TANGGAL :.JL!*££T ™HSEKRETARIS DAERAHKABUPATEN U.IMA PUjLUH KOTA

BERITA DAERAHTAHUN: fa/A

EN UV!A FULUH KOTA- I: (0

46

Ditetapkan di SarilamakPada tanggal ? t****T

K

ALISMARAJDv

TELAH DITELITI \

201 !

3UPATI LIMA PULUH KOTA,

-3

Page 13: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

NOMOR

TANGGAL

TENTANG

10 TAHUN 2014

7 MA££T 2014PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN

KEGIATAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN

BELANJA DAERAH DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH

KOTA TAHUN 2014

I. STRUKTUR PELAKSANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Organisasi pelaksana program dan kegiatan terdiri dari :

I. PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

(PKPKD)

1. Bupati selaku Kepala Daerah adalah Pemegang KekuasaanPengelolaan Keuangan Daerah dan mewakili Pemerintah Daerahdalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pemegangkekuasaan keuangan daerah mempunyai kewenangan:

a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;

b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;

c. Menetapkan kuasa pengguna anggaran/kuasa penggunabarang;

d. Menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendaharapengeluaran;

e. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutanpenerimaan daerah;

f. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaanutang dan piutang daerah;

g. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaanbarang milik daerah; dan

h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atastagihan dan memerintahkan pembayaran.

2. Bupati selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerahmelimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yangditetapkan dengan Keputusan Bupati dan berpedoman kepadaperaturan perundang-undangan yang berlaku, kepada:

a. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelola KeuanganDaerah;

b. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah selaku PPKD; dan

c. Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

II. KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. Sekretaris Daerah selaku koordinator Pengelolaan KeuanganDaerah berkaitan dengan peran dan fungsinya dalam membantuBupati menyusun kebijakan dan mengkoordinasikanpenyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah termasuk urusanpengelolaan keuangan daerah. Koordinator Pengelolaan KeuanganDaerah mempunyai tugas koordinasi di bidang:

12

Page 14: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD;b. Penyusunan dan Pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang

daerah;

c. Penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan PerubahanAPBD;

d. Penyusunan Ranperda APBD dan Rancangan Perubahan APBD;

e. Tugas-tugas Pejabat Perencana Daerah, Pejabat PengelolaKeuangan Daerah; dan

f. Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangkapertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

2. Tugas Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah dalam halPenyusunan dan Pelaksanaan kebijakan pengelolaan barangdaerah adalah sebagai berikut:

a. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milikdaerah;

b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhanpemeliharaan/perawatan barang milik daerah;

c. mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan danpemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh Bupati ;

d. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barangmilik daerah dan melakukan pengawasan dan pengendalianatas pengelolaan barang milik daerah.

3. Koordinator Pengelola Keuangan Daerah juga mempunyai tugas:

a. Memimpin Tim Anggaran Pemerintah Daerah;

b. Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD;

c. Menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah;

d. Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD/DPPA-SKPD;dan

e. Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangandaerah lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan olehBupati.

4. Sekretaris Daerah selaku Koordinator pengelolaan keuangandaerah dan Pengelola Barang Milik Daerah bertanggung jawab ataspelaksanaan tugasnya kepada Bupati.

III. PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

1. Kepala DPPKAD selaku PPKD mempunyai tugas sebagai berikut:a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan

daerah;

b. Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;c. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah;d. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD);e. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; danf. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang

dilimpahkan oleh Bupati.2. PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang:

a. menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;b. mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD;

13

Page 15: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

c. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;

d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaandan pengeluaran kas daerah;

e. menetapkan SPD;

f. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjamanatas nama Pemerintah Daerah;

g. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangandaerah;

h. menyajikan informasi keuangan daerah; dan

i. melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan sertapenghapusan barang milik daerah.

PPKD selaku BUD dalam melaksanakan fungsinya sebagaimanadimaksud angka 1 hruf d menunjuk pejabat di lingkunganDPPKAD selaku Kuasa BUD. Penunjukan Kuasa BUD ditetapkandengan Keputusan Bupati;

a. Kuasa BUD seagaimana maksud angka 3 mempunyai tugas :

1) menyiapkan anggaran kas;

2) menyiapkan SPD;

3) menerbitkan SP2D;

4) menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaandaerah;

5) memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBDoleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yangditunjuk;

6) mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalampelaksanaan APBD;

7) menyimpan uang daerah;

8) melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelolamenatausahakan investasi;

9) melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabatpengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah;

10) melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintahdaerah;

11) melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; dan12) melakukan penagihan piutang daerah.

b. Kuasa BUD bertanggungjawab kepada BUD.PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat lainnya di lingkunganDPPKAD untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:a. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;b. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;

c. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminanatas nama pemerintah daerah;

d. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangandaerah;

e. menyajikan informasi keuangan daerah; danf. melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta

penghapusan barang milik daerah.PPKD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepadaBupati melalui Sekretaris Daerah.

14

Page 16: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

JP*»

0P\

IV. PENGGUNA ANGGARAN (PA)

1. Bupati menetapkan Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran yangmempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun RKA-SKPD;

b. Menyusun DPA-SKPD;

c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atasbeban anggaran belanja;

d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan

pembayaran;

f. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;

g. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak laindalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

h. Menandatangani SPM;

i. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggungjawabSKPD yang dipimpinnya;

j. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yangdipimpinnya;

k. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang di pimpinnya;

1. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran lainnyaberdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati; dan

m. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Bupatimelalui Sekretaris Daerah.

2. Pengguna Anggaran menetapkan personil pengelola kegiatanuntuk membantu pelaksanaan Program dan Kegiatan yangditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD selaku PenggunaAnggaran sesuai dengan kewenangannya untuk mengangkat:

a. Pejabat Pengadaan Barang/Jasa;

b. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;c. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK SKPD);

d. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK);

e. Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (Pembantu PPTK);

f. Pengawas Teknis Lapangan; dang. Pembantu Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (Pembantu

PPK SKPD).

3. Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas-tugas dapatmelimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerjapada SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang ditetapkan olehBupati atas usulan kepala SKPD.

4. Tugas dan kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sesuaidengan pelimpahan yang diberikan oleh Pengguna Anggaran.

5. Pelimpahan kewenangan berdasarkan pertimbangan tingkatandaerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, bebankerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali danpertimbangan objektif lainnya;

6. Pertimbangan sebagaimana dimaksud angka 5 dapat dilakukanapabila Kepala SKPD yang dipimpin oleh pejabat Eselon IIdan/atau SKPD yang mempunyai kantor unit pelaksana teknisterpisah minimal berjarak lebih dari 5 km dari kantor induknya.

15

Page 17: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

7. Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana angka 5, meliputi:a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas

beban anggaran belanja;b. melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan

pembayaran;d. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain

dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;e. menandatangani SPM-LS dan SPM-TU;f. mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;

dan

g. melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran lainnyaberdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat penggunaanggaran.

8. Pelaksanaan tugas-tugas KPA lainnya sebagaimana dimaksuddengan angka 7 huruf g adalah sebagai akibat kuasa yangdilimpahkan dari bupati kepada PA seperti yang tertuang padaangka 1 huruf 1.

9. UPT yang ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) padabadan/dinas, harus disertai dengan Dokumen PelaksanaanAnggaran (DPA) Unit yang merupakan bagian dari DPA SKPD induk

10. Setiap 1 (satu) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat ditetapkan 1(satu) Bendaharawan Pengeluaran pembantu kecuali di lingkunganSekretariat Daerah dapat ditetapkan sesuai dengan Bagian yangada;

11. Pengusulan pelimpahan kewenangan mempertimbangkanketersediaan biaya honorarirum pada DPA SKPD.

12. Dalam hal PA dan/atau KPA tidak dapat melaksanakan tugas,antara lain karena sedang melakukan kunjungan ke daerah lainatau ke luar negeri, mengikuti pendidikan atau pelatihan/kursus,menunaikan ibadah haji, sakit, cuti, atau alasan lainnya, selama:

a. 7 (tujuh) hari sampai dengan 1 (satu) bulan maka harusmenunjuk pejabat struktural sebagai pelaksana harian;

b. diatas satu bulan sampai dengan tiga bulan harus menunjukpejabat sementara sebagai PA dan/atau KPA dan sebelumnyadidahului dengan berita acara serah terima;

c. lebih dari tiga bulan atau berhalangan tetap, maka PAdan/atau KPA dianggap telah mengundurkan diri danselanjutnya ditunjuk pejabat pengganti;

d. Khusus untuk ketentuan huruf a dan b, jika PA berhalanganmaka dijabat oleh KPA dan jika KPA yang berhalangan, makadijabat oleh PA SKPD yang bersangkutan.

13. Dalam hal Kepala SKPD defmitif berhalangan tetap, maka ditunjukpelaksana tugas selaku PA.

V. PENGGUNA BARANG (PB)

1. Bupati menunjuk kepala SKPD selaku Pengguna Barang (PB) yangmemiliki tugas sebagai berikut:a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpinnya kepadaBupati melalui Pengelola ;

b. mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaandan penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban

16

Page 18: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

APBD dan perolehan lainnya yang syah kepada Bupati melaluipengelola;

c. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerahyang berada dalam penguasaannya;

d. menggunakan barang milik daerah yang berada dalampenguasaannya untuk kepentingannya penyelenggaraantupoksi SKPD yang dipimpinnya;

e. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yangdalam penguasaannya;

f. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerahberupa tanah dan atau bangunan yang tidak memerlukanpersetujuan DPRD dan barang milik daerah selain tanah danatau bangunan kepada Bupati melalui pengelola;

g. menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkanuntuk kepentingan penyelenggaraan tupoksi SKPD yangdipimpinnya kepada Bupati melalui pengelola;

h. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaanbarang milik daerah yang ada dalam penguasaannya; dan

i. menyusun dan menyampaikan laporan barang penggunansemesteran (LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan(LBPT) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola.

j. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan asetlainnya kepada Bupati cq. Sekretaris Daerah dengan BeritaAcara Penyerahan;

k. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjaditanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Bupatimelalui Sekretaris Daerah.

2. Kepala unit pelaksana teknis daerah bertindak selaku KuasaPengguna Barang (KPB).

3. Tugas dan kewenangan Kuasa Pengguna Barang (KPB) adalah:

a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi unitkerja yang dipimpinnya kepada Kepala SKPD yangbersangkutan ;

b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerahyang berada dalam penguasaannya;

c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalampenguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tupoksiunit kerja yang dipimpinnya;

d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yangberada dalam penguasaannya;

e. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaanbarang milik daerah yang ada dalam penguasaannya

f. menyusun dan menyampaikan laporan barang kuasapengguna semesteran (LBKPS) dan laporan barang kuasapengguna tahunan (LBKPT) yang berada dalam penguasaannyakepada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yangbersangkutan.

4. Dalam hal PB dan/atau KPB tidak dapat melaksanakan tugas,antara lain karena sedang melakukan kunjungan ke daerah lainatau ke luar negeri, mengikuti pendidikan atau pelatihan/kursus,menunaikan ibadah haji, sakit, cuti, atau alasan lainnya, selama:

17

Page 19: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

a. 7 (tujuh) hari sampai dengan 1 (satu) bulan maka harusmembuat surat kuasa mutlak sebagai PB dan/atau KPB sesuaiperaturan yang berlaku;

b. diatas satu bulan sampai dengan tiga bulan harus menunjukpejabat sementara sebagai PB dan/atau KPB dan sebelumnyadidahului dengan berita acara serah terima;

c. lebih dari tiga bulan atau berhalangan tetap, maka PBdan/atau KPB dianggap telah mengundurkan diri danselanjutnya ditunjuk pejabat pengganti;

d. Khusus untuk ketentuan huruf a dan b, jika PB berhalanganmaka dijabat oleh KPB dan jika KPB yang berhalangan, makadijabat oleh PB SKPD yang bersangkutan.

VI. PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (PPK SKPD)

1. Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengujian atas suatu tagihanserta melaksanakan anggaran yang dimuat dalamDPA/DPPA/DPA-L SKPD, PA menetapkan pejabat yangmelaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagaiPPK SKPD;

2. PPK SKPD adalah pejabat eselon IV pada Sekretariat SKPD;

3. PPK SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 1 mempunyaitugas:

a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yangdisampaikan oleh bendahara pengeluaran dengan diketahuioleh PPTK dan disetujui oleh PPK;

b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gajidan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkansesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukanoleh bendahara pengeluaran;

c. melakukan verifikasi SPP;

d. menyiapkan SPM;

e. melakukan verifikasi harian ata penerimaan;

f. melaksanakan akuntansi SKPD;

g. menyiapkan laporan keuangan SKPD.

4. PPK SKPD dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawabkepada PA;

5. PPK SKPD dilarang merangkap sebagai pejabat yang bertugasmelakukan pemungutan penerimaan daerah, bendahara dan/atauPPTK;

6. Dalam melaksanakan tugasnya, PPK SKPD dapat dibantu stafsebagai Pembantu PPK SKPD;

7. Staf yang ditunjuk sebagai Pembantu PPK SKPD, harus memenuhipersyaratan, sebagai berikut:

a. berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil;b. memiliki kompetensi yang cukup di bidang penatausahaan

keuangan daerah;

c. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas.

8. Dalam hal PPK SKPD berhalangan, maka:

a. apabila melebihi 7 (tujuh) hari sampai selama-lamanya 1 (satu)bulan, PPK SKPD tersebut wajib memberikan surat kuasa

18

Page 20: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

kepada orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dankewenangan PPK SKPD dengan diketahui oleh PA;

b. lebih dari 1 (satu) bulan, harus ditunjuk PPK SKPD penggantidan diadakan berita acara serah terima.

VII. BENDAHARA

1. PA/KPA mengusulkan Bendahara Pengeluaran kepada KepalaDPPKAD selaku PPKD dalam rangka pelaksanaan Anggaran SKPD;

2. Bupati atas usul PPKD menetapkan Bendahara Pengeluaran untukmelaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaananggaran SKPD yang merupakan pejabat fungsional.

3. Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud angka 2 harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil;

b. Memiliki kompetensi yang cukup di bidang penatausahaankeuangan daerah yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihankebendaharaan daerah;

c. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas.

4. Jika tidak ada personil yang memenuhi peryaratan sebagaimanadimaksud pada angka 3 huruf b, maka Bendahara Pengeluarandapat diangkat dari unsur PNS yang dianggap mampu;

5. Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada angka 2secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukankegiatan perdagangan, pekerjaan/pemborongan dan penjualan jasaatau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening atau menyimpan uang padasuatu bank atas nama pribadi;

6. Bendahara Pengeluaran secara fungsional bertanggungjawab ataspelaksanaan tugasnya kepada PPKD selaku BUD sedangkan secaraoperasional bertanggung jawab kepada PenggunaAnggaran/Pengguna Barang.

7. Bendahara Pengeluaran tidak boleh merangkap sebagai personilpengelola kegiatan yang lain.

8. Bendahara pengeluaran SKPD bertugas untuk menerima,menyimpan, membayarkan, menatausahakan, danmempertanggungjawabkan pengeluaran uang dalam rangkapelaksanaan APBD pada SKPD.

9. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud angka 8bendahara pengeluaran SKPD berwenang:

a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPPUP/GU/TU dan SPP-LS;

b. menerima dan menyimpan uang persediaan;

c. melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yangdikelolanya;

d. menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/KuasaPengguna Anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuanperaturan;

e. meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yangdiberikan oleh PPTK;

19

Page 21: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

f. mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikanoleh PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syaratdan/atau tidak lengkap.

10. Dalam hal Pengguna Anggaran melimpahkan sebagian kewenangankepada Kuasa Pengguna Anggaran, Bupati menetapkan BendaharaPengeluaran pembantu pada SKPD yang bersangkutan;

11. Bendahara Pengeluaran Pembantu dapat ditunjuk berdasarkanpertimbangan besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola,beban tugas, lokasi, kompensasi dan/atau rentang kendali danpertimbangan obyektif lainnya;

12. PA/KPA mengusulkan Bendahara Pengeluaran Pembantu kepadaKepala SKPKD selaku PPKD dalam rangka pelaksanaan anggaranSKPD;

13. Bupati atas usul PPKD menetapkan Bendahara PengeluaranPembantu untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalamrangka pelaksanaan anggaran SKPD;

14. Bendahara Pengeluaran Pembantu sebagaimana dimaksud padaangka 12 secara langsung maupun tidak langsung dilarangmelakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan/pemborongan danpenjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin ataskegiatan/pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening ataumenyimpan uang pada suatu bank atas nama pribadi;

15. Untuk melaksanakan sebagian tugas sebagaimana dimaksud padaangka 13 bendahara pengeluaran pembantu SKPD berwewenang:

a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP-TUdan SPP-LS;

b. menerima dan menyimpan uang persediaan yang berasal dariTambahan Uang dan/atau pelimpahan UP dari bendaharapengeluaran;

c. melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yangdikelolanya;

d. menolak perintah bayar dari Kuasa Pengguna Anggaran yangtidak sesuai dengan ketentuan peraturan;

e. meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yangdiberikan oleh PPTK;

f. mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikanoleh PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syaratdan/atau tidak lengkap.

16. Bendahara Pengeluaran pembantu dalam melakukanpenatausahaan sebagaimana dimaksud pada poin3) menggunakanbukti pengeluaran yang sah.

17. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah pejabat fungsional dandalam pelaksanaan tugasnya secara fungsional bertanggung jawabkepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku BUD,sedangkan secara operasional bertanggung jawab kepadaPengguna Anggaran/Pengguna Barang.

18. Bendahara Pengeluaran Pembantu tidak diperbolehkan merangkapsebagai personil pengelola kegiatan yang lain.

19. Untuk mendukung kelancaran tugas perbendaharaan, BendaharaPengeluaran dapat dibantu oleh Pembantu Bendahara Pengeluaranyang ditetapkan dengan Keputusan Pengguna Anggaran dandiangkat dari staf yang dianggap mampu.

20

Page 22: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

20. Pembantu Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud angka19 mempunyai tugas membantu Bendahara Pengeluaran sebagaikasir, pembuat dokumen pengeluaran uang dari satu ataubeberapa kegiatan SKPD, pembuat SPP gaji.

21. Dalam hal Bendahara Pengeluaran dan Bendahara PengeluaranPembantu berhalangan, maka:

a. apabila melebihi 7 (tujuh) hari sampai selama-lamanya 1 (satu)bulan, Bendahara Pengeluaran atau Bendahara PengeluaranPembantu tersebut wajib memberikan surat kuasa kepadapejabat yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran dantugas-tugas bendahara pengeluaran atas tanggung jawabbendahara pengeluaran yang bersangkutan dengan diketahuikepala SKPD;

b. apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga)bulan, harus ditunjuk pejabat bendahara pengeluaran atauBendahara Pengeluaran Pembantu dan diadakan berita acaraserah terima;

c. apabila Bendahara Pengeluaran atau Bendahara PengeluaranPembantu sesudah 3 (tiga ) bulan belum juga dapat

f^ melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telahmengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagaibendahara pengeluaran dan oleh karena itu segera diusulkanpenggantinya.

VIII. PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)

1. Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan Kuasa PenggunaAnggaran/Kuasa Pengguna Barang dalam melaksanakan programdan kegiatan menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selakuPejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), yang memiliki tugassebagai berikut:

a. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;

b. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;

c. menyiapkan dokumen administrasi kegiatan maupun dokumenadministrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yangditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas bebanpengeluaran pelaksanaan kegiatan.

2. Penunjukan pejabat sebagaimana dimaksud angkat (1)berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggarankegiatan, beban kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali danpertimbangan obyektif lainnya;

3. Pejabat yang ditunjuk sebagaimana angka 2 di atas minimal eselonIV pada SKPD yang bersangkutan.

4. PPTK dalam melaksanakan program dan kegiatan menyusunpetunjuk operasional yang ditetapkan oleh PA dan disampaikan keBagian Administrasi Pembangunan pada Sekretariat DaerahKabupaten Lima Puluh Kota paling lambat 1 (satu) bulan setelahDPA-SKPD ditetapkan dengan tembusan disampaikan kepadaDPPKAD dan Bappeda;

5. PPTK bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas-tugasnya kepadaPA/KPA;

6. PPTK ditunjuk dengan ketentuan :

a. PPTK tidak boleh merangkap menjadi Pejabat Pengadaan/ PokjaULP, Pejabat/Penerima Penerima Hasil Pekerjaan pada kegiatan

21

Page 23: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

yang dikelolanya, dan sebagai bendaharawan pengeluaran danpenerimaan;

b. PPTK bertanggungjawab baik dari segi keuangan maupunkeluaran (output;)

c. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan DPA-SKPD danbertanggungjawab atas kelancaran dan penyelesaian kegiatantepat pada waktunya.

7. PPTK yang sedang melakukan perjalanan dinas, cuti, sakit ataukarena alasan lain sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya,maka:

a. Bila melebihi tujuh hari sampai 1 (satu) bulan, PPTK yangbersangkutan wajib menguasakan kepada pejabat sementarapada SKPDnya atau unit SKPDnya diketahui oleh PA/PB untukmelaksanakan tugas-tugas PPTK namun tanggung jawab tetapberada pada PPTK pemberi kuasa;

b. Surat Kuasa sebagaimana dimaksud angka 7 huruf aditandatangani oleh kedua belah pihak;

c. Surat kuasa sebagaimana dimaksud angka 7 huruf a meliputipengendalian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan;

d. bila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga)bulan, PA/KPA menunjuk Pejabat sementara PPTK dan PPTKyang bersangkutan membuat Berita Acara Serah Terimakeadaan realisasi fisik dan keuangan dengan diketahui KepalaSKPD selaku PA;

e. berita acara serah terima dimaksud angka 7 huruf c meliputipenyerahan pelimpahan kewenangan sebagai PPTK;

f. bila melebihi 3 (tiga) bulan belum dapat melaksanakan tugas,maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkandiri/berhenti dari jabatan sebagai PPTK dan oleh karena ituKepala SKPD/Unit Kerja harus segera menetapkanpenggantinya;

g. dalam hal pelaksanaan kegiatan terdapat perikatan denganpenyedia barang/jasa maka harus dilakukanperubahan/amandemen kontrak.

8. PPTK yang pada tahun anggaran bersangkutan dimutasi keluardari SKPD/Unit kerja, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerjaKepala SKPD/Unit kerja harus menetapkan penggantinya dandiadakan Berita Acara Serah Terima keadaan fisik dan keuanganyang ditandatangani kedua belah pihak dengan diketahui KepalaSKPD/Unit kerja;

9. Penggantian PPTK karena mengundurkan diri/berhenti darijabatan/dimutasi keluar dari SKPD/unit kerja, diikuti denganperubahan Keputusan PA.

10. Dengan mempertimbangkan kompetensi jabatan, anggarankegiatan, beban kerja, lokasi dan atau rentang kendali sertapertimbangan obyektif lainnya PA mengangkat Pembantu PPTKdengan Keputusan PA;

11. Pembantu PPTK adalah pejabat eseon IV di bidang kegiatan yangbersangkutan, yang memiliki tugas membantu PPTK dalam hal:

a. Dalam proses pelaksanaan dan administrasi kegiatan;b. Mempersiapkan bahan laporan perkembangan pelaksanaan

kegiatan;

22

Page 24: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaranpelaksanaan kegiatan.

12. Dalam hal kepala unit kerja mendapat pelimpahan kewenangansebagai KPA, maka pembantu PPTK dapat ditunjuk dari unsur stafyang dianggap mampu.

13. Dalam melaksanakan tugasnya, Pembantu PPTK bertanggungjawab kepada PPTK.

Khusus untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang mengandungpengadaan barang/jasa, diperlukan struktur organisasinya sebagaiberikut:

A. PENGGUNA ANGGARAN (PA)

1. Pengguna Anggaran, mempunyai tugas :

a. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan;

b. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan palingkurang di website Pemerintah Kabupaten/SKPD;

c. Menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

d. Menetapkan Pejabat Pengadaan;

e. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

f. Menetapkan:

1) Pemenang pada Pelelangan atau penyedia padaPenunjukan Langsung untuk paket PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai diatasRp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan

2) Pemenang pada Seleksi atau penyedia pada PenunjukanLangsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansidengan nilai diatas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliarrupiah).

g. Mengawasi pelaksanaan anggaran;

h. Menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan;

i. Menyelesaikan perselisihan antara PPK denganULP/Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaanpendapat; dan

j. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh DokumenPengadaan Barang/Jasa.

2. Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada angka1, dalam hal diperlukan, PA dapat:

a. Menetapkan tim teknis; dan/atau

b. Menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan Pengadaanmelalui Sayembara/Kontes.

3. Atas dasar pertimbangan besaran beban pekerjaan atau rentang kendaliorganisasi PA dapat mengusulkan 1 (satu) atau beberapa orang KPAkepada Bupati untuk ditetapkan.

4. Kewenangan PA yang tidak dapat dilimpahkan kepada KPA adalah:a. Mengawasi pelaksanaan anggaran sebagaimana tercantum dalam

pasal 8 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 TentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.

23

Page 25: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

b. Menetapkan Pemenang pada Pelelangan atau penyediapada Penunjukan Langsung untuk paket PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai diatasRp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau

c. Menetapkan Pemenang pada Seleksi atau penyedia padaPenunjukan Langsung untuk paket Pengadaan JasaKonsultansi dengan nilai diatas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluhmiliar rupiah).

5. Kewenangan PA yang tidak dapat dilimpahkan kepada KPA yangbertindak sebagai PPK atau Kepala ULP adalah :

a. Menyelesaikan perselisihan antara Pejabat Pembuat komitmen (PPK)dengan Kelompok kerja Unit Layanan Pengadaan/PejabatPengadaan atau Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaansebagaimana tercantum dalam pasal 8 ayat 1 Peraturan PresidenNomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahdan perubahannya.

b. Memberikan sanksi pencantuman dalam daftar hitam pada Paketkegiatan terkait sebagaimana tercantum dalam pasal 118 ayat 4Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.

c. Menyatakan pelelangan/seleksi/pemilihan langsung gagalsebagaimana tercantum dalam pasal 83 ayat 3 Peraturan PresidenNomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahdan perubahannya.

d. Menyetujui penggunaan metode penunjukan langsung, dalam halpelelangan/seleksi/pemilihan langsung ulang gagal sebagaimanatercantum dalam pasal 84 ayat 6 Peraturan Presiden Nomor 54Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah danperubahannya.

B. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

1. Dalam rangka pengadaan barang/jasa, Pengguna Anggaran bertindaksebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

2. Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas-tugas sebagaimanadimaksud dalam angka 1 dapat melimpahkan sebagian kewenangannyakepada kepala unit kerja pada SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

3. Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada angka 2,sekaligus bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.

4. PPK memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:

a. menyusun dan menetapkan perencanaan pelaksanaan pekerjaan,termasuk pengadaan barang/jasa dan dapat berkoordinasi denganUnit Layanan Pengadaan (Procurement Unity yang meliputi:

1) Spesifikasi teknis barang/jasa;

2) Harga Perkiraan sendiri (HPS);

3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;

4) Rancangan Kontrak.

b. mengusulkan paket-paket pekerjaan dan/atau perubahannyakepada PA untuk ditetapkan;

c. mendampingi Unit Layanan Pengadaan pada saat melaksanakanpenjelasan pekerjaan dengan penyedia barang/jasa;

d. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

24

Page 26: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

e. menandatangani kontrak;

f. melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa;

g. mengendalikan pelaksanaan kontrak;

h. menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansi/suratperintah kerja/surat perjanjian;

i. melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan pengadaanbarang/jasa kepada PA termasuk penyerapan anggaran danhambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA setiap triwulan;

j. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasakepada PA/KPA;

k. menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa dan asetlainnya kepada PA dengan berita acara penyerahan;

1. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaanbarang/jasa dimulai;

m. menyimpan dan menjaga keutuhan rekaman dokumen pelaksanaanpengadaan barang/jasa;

5. Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada angka4, dalam hal diperlukan, PPK dapat:

a. Mengusulkan kepada PA dalam hal :

1) Perubahan paket pekerjaan; dan/atau

2) Perubahan jadwal kegiatan pengadaan.

b. Menetapkan Tim Pendukung;

c. Menetapkan tim atau ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer)untuk membantu pelaksanaan tugas ULP; dan

d. Menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepadaPenyedia Barang/Jasa apabila diperlukan.

C. POKJA ULP/PEJABAT PENGADAAN

1. Unit Layanan Pengadaan (ULP), melaksanakan :

a. Pengadaan barang/jasa untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaankonstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp.200.000.000,00(dua ratus juta rupiah);

b. Pengadaan barang/jasa untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansiyang bernilai di atas Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);

c. Jika tidak tersedia personil yang memiliki sertifikat keahlianPengadaan Barang/Jasa untuk ditunjuk sebagai Pejabat Pengadaanyang melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan nilai palingtinggi Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk pengadaanbarang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dan dengan nilai palingtinggi Rp. 50.000.000 (lima puluh juta) untuk pekerjaan jasakonsultansi, maka:

1) ULP melaksanakan proses pemilihan penyedia barang/jasadimaksud melalui Pokja ULP; atau

2) Kepala SKPD mengajukan permohonan kepada kepala ULP agarmenunjuk salah seorang anggota Pokja ULP untuk ditunjuk sebagaiPejabat Pengadaan pada SKPD/unit kerja.

2. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) melalui Kelompok Kerjamelaksanakan :

a. Pelelangan Umum, yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti

25

Page 27: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yangmemenuhi syarat.

b. Pelelangan Terbatas, yaitu metode pemilihan Penyedia BarangPekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampumelaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

c. Pelelangan Sederhana, yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/JasaLainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggiRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

d. Pemilihan Langsung, yaitu metode pemilihan Penyedia PekerjaanKonstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggiRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

e. Seleksi Umum, yaitu metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansiuntuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia JasaKonsultansi yang memenuhi syarat.

f. Seleksi Sederhana, yaitu metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansiuntuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00(dua ratus juta rupiah).

g. Sayembara, yaitu metode pemilihan Penyedia Jasa yangmemperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentuyang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan HargaSatuan.

h. Kontes, yaitu metode pemilihan Penyedia Barang yangmemperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyaiharga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkanberdasarkan Harga Satuan.

i. Penunjukan Langsung, yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/Jasadengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

j. Pengadaan Langsung, yaitu Pengadaan Barang/Jasa langsung kepadaPenyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/PenunjukanLangsung.

3. Pejabat pengadaan melaksanakan :

a. Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggiRp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan

b. Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yangbernilai paling tinggi Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

4. Pejabat Pengadaan berasal dari pegawai Negeri Sipil dari SKPD sendirimaupun dari Anggota Pokja ULP;

5. Pejabat pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 1), harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas;

b. memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan;

c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas pejabatpengadaan yang bersangkutan;

d. memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan;

e. memiliki sertifikat nasional keahlian pengadaan barang/jasapemerintah yang masih berlaku;

f. menandatangani Pakta Integritas.

6. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pejabat pengadaan sebagaiberikut:

a. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa melalui metodepengadaan langsung;

26

Page 28: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

>^*s

b. menetapkan dokumen pengadaan;

c. membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumberinformasi yang berbeda;

d. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa;e. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap

penawaran yang masuk;

f. melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga untukmendapatkan harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan;

g. menetapkan pemenang/penyedia barang/jasa;

h. menyampaikan hasil pemilihan dan salinan Dokumen PemilihanPenyedia Barang/Jasa kepada PPK;

i. menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa kepadaPA/KPA;

j. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepadaPA/KPA;

k. dapat mengusulkan perubahan HPS dan/atau spesifikasi teknispekerjaan kepada PPK.

7. Pejabat pengadaan hanya 1 (satu) orang dan wajib memahami tata carapengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidanglain yang diperlukan, baik dari unsur-unsur di dalam maupun dari luarSKPD yang bersangkutan.

8. Penetapan pejabat pengadaan pada SKPD diatur dengan ketentuan,sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang pada setiap SKPD untuk melaksanakan seluruh prosespemilihan penyedia barang/jasa lainnya yang ada pada SKPD denganbukti perjanjian berupa bukti pembelian atau kuitansi;

b. Untuk paket pekerjaan pengadaan barang/jasa lainnya yangmenggunakan bukti perjanjian berupa SPK/surat perjanjianditetapkan berdasarkan paket pekerjaan;

9. Pejabat pengadaan dilarang merangkap sebagai:

a. PA/KPA;

b. PPTK;

c. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

d. PPK SKPD;

e. Bendahara;

f. Pegawai pada Inspektorat dan Perbendaharaan, kecuali untuklingkungan SKPD sendiri.

10. Larangan sebagaimana dimaksud pada angka 9 huruf a s/d e tidakberlaku pada paket pekerjaan yang bukan merupakan objek tanggungjawabnya.

D. PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN (PPHP)

1. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan berasal dari Pegawai NegeriSipil, baik dari instansi sendiri maupun instansi lainnya;

2. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud padaangka (1), harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas;

b. memahami jenis dan spesifikasi pekerjaan yang menjadi tugasPanitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang bersangkutan;

27

Page 29: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

c. memahami isi Kontrak;

d. memiliki kualifikasi teknis;

e. menandatangani Pakta Integritas;

f. tidak menjabat sebagai:

1) PA/KPA2) PPTK3) Bendahara;4) PPK SKPD;5) Anggota Pokja ULP/Pejabat Pengadaan;6) Kepala Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit)/Anggota Unit

Layanan Pengadaan (Procurement Unit).3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan mempunyai tugas pokok

dan kewenangan untuk:

a. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasasesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak;

b. Menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melaluipemeriksaan/pengujian; dan

c. Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima HasilPekerjaan.

4. Larangan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf f angka 5) tidakberlaku bagi Pejabat Pengadaan/anggota Pokja ULP yang menjadiPanitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada paket pekerjaan yangakan diterimanya adalah bukan merupakan objek hasil pekerjaannya;

5. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan berjumlah gasal denganketentuan, sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang Pejabat Penerima Hasil pekerjaan untuk pekerjaanpengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi dan jasalainnya dengan nilai paling tinggi Rp.50 000.000 (lima puluh jutarupiah);

b. 3 (tiga) orang Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk pekerjaanpengadaan barang, pekerjaan konstruksi, Jasa Konsultansi dan jasalainnya dengan nilai diatas Rp.50 000.000 (lima puluh juta rupiah)sampai dengan Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah);

r~ c. 5 (lima) orang panitia penerima hasil pekerjaan untuk pekerjaan jasalainnya dengan nilai di atas Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah)dan pekerjaan pengadaan barang, Jasa Konstruksi dan jasakonsultansi dengan nilai di atas Rp.200.000.000 (dua ratus jutarupiah) sampai dengan Rp. 10 M (Sepuluh miliar rupiah).

d. 7 (tujuh) orang panitia penerima hasil pekerjaan untuk pekerjaanpekerjaan pengadaan barang, Jasa Konstruksi dan jasa konsultansidengan nilai di atas Rp. 10 M (Sepuluh miliar rupiah).

6. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan terdiri dari Ketua merangkap anggota,Sekretaris merangkap anggota dan Anggota;

7. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan berasal dari SKPD Pelaksana, BidangAsset DPPKAD, Bagian Administrasi Pembangunan Setda denganmempertimbangkan obyek yang akan diterimanya;

8. Keanggotaan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, meliputi:

a. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk pekerjaan pengadaan barangharus memenuhi unsur:

1)SKPD pelaksana sebagai ketua;2) Bidang Asset pada DPPKAD sebagai Sekretaris; dan3) Bagian Administrasi Pembangunan sebagai anggota.

28

1I1V11IUUI «^KA.V7CU

29

Page 30: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

b. Panitia Penerima Hasil pekerjaan untuk Pekerjaan Konstruksi, JasaLainnya dan Jasa Konsultansi, harus memenuhi unsur:

1)SKPD pelaksana sebagai ketua;2) SKPD teknis sebagai sekretaris; dan3) Bagian Administrasi Pembangunan sebagai anggota.

9. SKPD teknis sebagaimana dimaksud angka 7 huruf b angka 2) adalahSKPD yang memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan obyek yangdiserahterimakan;

10. Khusus untuk pekerjaan yang bersumber dari Dana Dekonsentrasi danTugas Pembantuan personil Panitia Penerima Hasil Pekerjaan salahsatu unsurnya dari Bappeda disamping unsur lain yang terkait.

11. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan bertugas membantu PA/KPAdalam hal:

a. melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasapada saat pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai denganketentuan yang tercantum dalam Kontrak;

b. menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melaluipemeriksaan/pengujian dan;

c. membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil<T Pekerjaan.

12. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) sesuai denganketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia Barang/Jasamengajukan permintaan secara tertulis kepada PA/KPA melalui PPKuntuk penyerahan pekerjaan

13. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasilpekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya.

14. Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan keahlian tekniskhusus, dapat dibentuk tim/tenaga untuk membantu pelaksanaantugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

15. Sebagai dasar bagi Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan untukmelaksanakan tugasnya, Pengguna Anggaran/Kuasa PenggunaAnggaran dan penyedia barang/jasa menyerahkan dokumen sebagaiberikut:

a. Bukti perjanjian (Kontrak);f* b. Addendum kontrak (bila ada);

c. Laporan mingguan terakhir (100%);d. Foto Dokumentasi (0 %,50 %,100 %);e. Bukti setoran Pajak, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan dan

Astek (sesuai syarat kontrak);f. Rekap Actual Chek ( Back Up Data);g. Gambar realisasi pelaksanaan (Asbuildrauring);h. Rekomendasi Pengawas lapangan bahwa pekerjaan telah

dilaksanakan 100 % sesuai dengan kontrak;i. Surat dari PA/KPA selaku PPK kepada Panitia/Pejabat Penerima

Hasil Pekerjaan untuk melaksanakan serah terima hasil pekerjaan.16. Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi, tim/tenaga ahli

sebagaimana dimaksud pada poin 14 harus memiliki sertifikat keahliandan/atau keterampilan pengawasan teknis yang dikeluarkan olehLembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional atau lembaga lainyang telah diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa KonstruksiNasional sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

17. Hasil pemeriksaan barang/jasa yang dilakukan oleh tim/tenaga ahlisebagaimana dimaksud pada poin 16 menjadi dasar bagi

29

Page 31: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

pejabat/panitia penerima hasil pekerjaan dalam menerima hasilPengadaan Barang/Jasa;

18. Untuk pekerjaan konstruksi, maka Panitia/Pejabat Penerima HasilPekerjaan wajib meneliti laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dariPenyedia pekerjaan konstruksi;

19. Dalam hal pemeriksaan Jasa Konstruksi, Konsultan Pengawas /Pengawas Lapangan membuat keterangan yang menerangkan :

a. Pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yangdipersyaratkan sebagaimana yang tertuang dalam dokumen kontrak;

b. Dalam hal dilakukan uji laboratorium, KonsultanPengawas/Pengawas Lapangan menerangkan bahwa hasil ujilaboratoriumyang dilakukan telah dijadikan dasar bagi PenyediaJasa dalam melaksanakan setiap satuan pekerjaan;

c. Selanjutnya angka a) dan b) sebagai lampiran Berita AcaraPemeriksaan;

20. Pengguna anggaran menyampaikan permohonan personil PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan secara tertulis kepada Kepala SKPD terkait.

21. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan bertanggung jawab kepadaPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

\_>- 22. Apabila personil Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaanmutasi, dapat diganti oleh personil yang ditunjuk.

23. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan bertanggung jawab kepadaPA/KPA sampai pekerjaan diserahterimakan untuk tahap akhir (ke-dua)dan tidak terikat kepada Tahun Anggaran.

E. TIM PENDUKUNG

1. PANITIA/PEJABAT PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK

a. Apabila diperlukan Pengguna Anggaran dapat membentukPanitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

b. Unsur-unsur Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak berasaldari unsur SKPD pelaksana, unsur bagian AdministrasiPembangunan dan unsur SKPD terkait lainnya;

c. Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak bertugas membantu4-s PA/KPA selaku PPK:

1) Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, jika diperlukanmelakukan pemeriksaan bersama dengan PPK dan penyediaguna memeriksa lokasi pekerjaan dengan melakukanpengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaanuntuk setiap mata pembayaran;

2) Bersama Petugas pengawas lapangan, melakukan penelitian danpenilaian terhadap lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaandengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumenkontrak;

3) Melakukan penelitian kelayakan usaha perpanjangan waktupelaksanaan;

4) Melakukan penilaian usulan pengantian personil dan/atauperalatan pada pelaksanaan jasa konsultansi;

5) Hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud huruf a, hurufb, huruf c dan/atau huruf d dituangkan dalam Berita Acara dandiserahkan kepada PPK;

30

Page 32: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

6) Apabila Berita Acara sebagaimana dimaksud huruf emengakibatkan perubahan isi kontrak, maka harus dituangkandalam adendum kontrak antara PPK dengan Penyedia.

d. Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak bertanggung jawabterhadap hasil pelaksanaan penelitian dan perubahan/addendumkontrak kepada Pejabat Pembuat komitmen;

e. Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak dapat diangkat daripejabat eselon III, IV dan/atau unsur staf dan harus memenuhipersyaratan sebagai berikut:

1) Memiliki sertifikat/keahlian yang berkaitan dengan pelaksanaankontrak yang bersangkutan;

2) Pendidikan Minimal Dili;

2. TIM ASISTENSI

1. Apabila diperlukan Tim Asistensi ditetapkan oleh PA/KPA, untukmeneliti hasil perencanaan yang dibuat oleh konsultan perencanaagar hasil perencanaan tersebut dapat diimplementasikan secaratepat dan benar;

f0* 2. Tim Asistensi terdiri dari 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota, 1(satu) orang Sekretaris merangkap anggota dan Anggota yangberasal dari unsur dalam instansi dan unsur terkait lainnya;

3. Tim Asistensi berjumlah gasal beranggotakan maksimal 7 (tujuh)orang dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang;

4. Tim Asistensi bertugas :

a. Memeriksa kebenaran, ketepatan dan akurasi produk yangdibuat oleh konsultan sehingga dapat diimplementasikan secaratepat dan benar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai darihasil perencanaan tersebut;

b. Merekomedasikan kepada PA/KPA selaku PPK bahwa pekerjaantelah dapat diserah terimakan.

5. Tim Asistensi melaksanakan tugas asistensi minimal 2 (dua) kaliselama Kontrak perencanaan berjalan, pertama pada saat bobotpekerjaan mencapai lebih kurang 50%, kedua pada saat pekerjaanselesai 95 %;

6. Hasil pelaksanaan tugas Tim Asistensi dituangkan dalam suatuBerita Acara Hasil Asistensi;

7. Berita Acara Hasil Asistensi sebagaimana dimaksud poin6)ditandatangi oleh Tim Asistensi dan diketahui oleh PPK danmerupakan dasar Surat Rekomendasi Tim Asistensi kepada PPK;

8. Pemberian rekomendasi sebagaimana dimaksud poin 7 disertaidengan pembubuhan tandatangan/paraf oleh Tim Asistensi padaLembaran dokumen perencanaan yang diserahkan oleh penyediajasa konsultansi;

9. Tim Asistensi bertanggung jawab terhadap hasil rekomendasi yangdiberikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

10. Persyaratan Tim Asistensi adalah sebagai berikut:

a. Pejabat struktural eselon III/IV atau Staf yang mempunyaipengalaman pada bidang kegiatan; atau

b. Pendidikan Minimal Dili;

c. Pembantu PPTK bertindak sekaligus sebagai Tim Asistensi hasilperencanaan konsultansi.

31

Page 33: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

3. PENGAWAS TEKNIS LAPANGAN

1. Pengawas Teknis Lapangan mempunyai tugas membantu PPKmengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memverifikasi perhitungankuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yangditetapkan dalam kontrak;

2. Pengawas Teknis Lapangan dilakukan oleh unsur SKPD yangbersangkutan, kecuali untuk pekerjaan jasa konstruksi/konsultansi(perencanaan), pengawasan dilakukan oleh SKPD yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan teknis jasa konstruksi (Dinas PekerjaanUmum);

3. Untuk pekerjaan jasa konstruksi yang hasilnya dimanfaatkan olehSKPD/Unit Kerja lainnya, maka pelaksanaan pengawasan teknisdilakukan secara bersama-sama oleh SKPD/Unit Kerja pelaksanapekerjaan dan SKPD/Unit Kerja pemakai hasil pekerjaan;

4. Dalam rangka efektifitas pelaksanaan pengawasan teknis untukpaket pekerjaan jasa konstruksi, maka Pelaksana PengawasanTeknis Lapangan sebagaimana dimaksud Angka 2 dapat digantikanoleh Konsultan Pengawas;

5. Untuk pekerjaan jasa konstruksi, maka Pelaksana PengawasanTeknis Lapangan wajib memberikan laporan kemajuan pelaksanaanpekerjaan secara periodik dalam mingguan dan bulanan kepadaPejabat Pembuat Komitmen (PPK);

6. Pelaksana Pengawasan Teknis Lapangan berfungsi mewakili PejabatPembuat Komitmen dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dilapangan;

7. Tugas Pengawas Teknis Lapangan adalah :

a Mengadakan pengukuran (stack out) bersama PenyediaBarang/Jasa dan pihak terkait lainnya sebelum pekerjaandimulai pelaksanaannya;

b Memberikan arahan agar pelaksanaan pekerjaan dapat sesuiadegan dokumen kontrak;

c Memberikan petunjuk-petunjuk teknis kepada pihakpenyedia/pelaksana guna menjaga hasil pelaksanaan pekerjaansesuai dengan spesifikasi teknis dan jadwal waktu yangditetapkan;

d Melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaandilapangan agar tidak menyimpang dari ketentuan teknis dangambar teknis rencana sesuai aturan yang tercantum di dalamkontrak;

e Merekomendasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen melaluiPejabat Pelaksana Teknis Kegiatan apabila dalam merealisasikanpekerjaan di lapangan diperlukan perubahan teknis serta itempekerjaan, sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan;

f Memeriksa laporan harian, laporan mingguan serta laporanbulanan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh penyediabarang/jasa atau pelaksana pekerjaan, dalam rangkapenyusunan laporan berkala tentang kemajuan fisik pekerjaan;

g Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran dalam setiaptahapan pelaksanaan teknis kontruksi; dan

h Memberikan laporan sesegeranya kepada Pejabat PembuatKomitmen melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan apabilaterdapat hambatan-hambatan yang ditemui di lapangan.

32

Page 34: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

8. Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Teknis Lapanganbertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yangdiawasinya kepada Pejabat Pembuat Komitmen;

9. Persyaratan pengawas teknis adalah sebagai berikut.

a. Pendidikan minimal SLTA;

b. Mempunyai sertfikat pendidikan dan pelatihan pengawasan;atau

c. Staf yang sudah berpengalaman minimal 3 tahun pada bidangpekerjaan yang akan diawasi.

II. PERENCANAAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Perencanaan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi perangkat yangharus disiapkan setelah DPA SKPD di sahkan. Hal ini meliputi penyiapanpetunjuk operasional dan Rencana Umum Pengadaan (RUP) program dankegiatan yang akan dilaksanakan dan penyiapan administrasi pendukungpelaksanaan program dan kegiatan.

2. PA menetapkan Petunjuk Operasional Kegiatan, yang meliputi antara lain:a. Pendahuluan

1) Latar belakang

2) Dasar hukum pelaksanaan kegiatan3) Tujuan

4) Sasaran kegiatan

5) Lokasi kegiatan

6) Penjelasan istilah

7) Waktu pelaksanaan

8) Pembiayaan

b. Mekanisme pelaksanaan kegiatan : langkah-langkah pelaksanaankegiatan mulai dari perencanaan kegiatan sampai dengan tercapainyakeluaran (output) kegiatan

c. Evaluasi dan Pelaporan

d. Penutup

e. Lampiran

3. PA menetapkan dan mengumumkan RUP (semua kegiatan belanja langsung)pada portal pengadaan nasional (www.lkpp.go.id).

4. Administrasi pendukung kegiatan sebagaimana dimaksud angka 1, antaralain surat keputusan, surat perjanjian kerjasama (MoU dan MoA), dandokumen lain sesuai dengan kebutuhan kegiatan.

5. Khusus untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa yang akan diproses olehULP, maka ditindaklanjuti dengan menyiapkan rencana umum pengadaan(RUP) yang terdiri dari identifikasi kebutuhan barang/jasa yang diperlukan,penyusunan dan penetapan rencana penganggaran, penetapan kebijakanumum pengadaan dan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

III. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan kegiatan harus mempedomani rencana capaian target(fisik/keuangan) yang disusun paling lambat satu bulan setelah DPAditetapkan.

33

Page 35: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

jpfi\

2. Keluaran dari semua kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengandokumen yang telah direncanakan (DPA).

3. Untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa,dilaksanakan melalui:

a. Pelaksanaan Kegiatan melalui Penyediab. Pelaksanaan Kegiatan Secara Swakelola

4. Penyedia sebagaimana dimaksud angkat 3 huruf a dilaksanakan melaluimetode :

a. Pelelangan Umum, yaitu metode pemilihan PenyediaBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaanyang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.

b. Pelelangan Terbatas, yaitu metode pemilihan Penyedia BarangPekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampumelaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

c. Pelelangan Sederhana, yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/JasaLainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggiRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

d. Pemilihan Langsung, yaitu metode pemilihan Penyedia PekerjaanKonstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggiRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

e. Seleksi Umum, yaitu metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansiuntuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia JasaKonsultansi yang memenuhi syarat.

f. Seleksi Sederhana, yaitu metode pemilihan Penyedia JasaKonsultansi untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggiRp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

g. Sayembara, yaitu metode pemilihan Penyedia Jasa yangmemperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentuyang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan HargaSatuan.

h. Kontes, yaitu metode pemilihan Penyedia Barang yangmemperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyaiharga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkanberdasarkan Harga Satuan.

i. Penunjukan Langsung, yaitu metode pemilihan PenyediaBarang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) PenyediaBarang/Jasa.

j. Pengadaan Langsung, yaitu Pengadaan Barang/Jasa langsungkepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melaluiPelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung.

5. Swakelola dapat dilaksanakan oleh:

a. Penanggung jawab Anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:1) Direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh SKPD

Penanggung Jawab Anggaran; dan2) Mempergunakan pegawai sendiri, pegawai SKPD lain dan/atau

dapat mempergunakan tenaga ahli.b. Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola dengan ketentuan

sebagai berikut:1) Direncanakan dan diawasi oleh SKPD Penanggung Jawab

Anggaran; dan2) Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh Instansi Pemerintah

yang bukan Penanggung Jawab Anggaran.

34

Page 36: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

c. Kelompok Masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut:1) Direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh Kelompok

Masyarakat pelaksana swakelola;2) Sasaran ditentukan oleh SKPD Penanggung Jawab Anggaran.3) Pekerjaan utama dilarang untuk dialihkan ke pihak lain (sub

kontrak).

6. Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan swakelola meliputi:

a. Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuandan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusiaserta sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan

b. Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasilangsung masyarakat setempat atau dikelola oleh SKPD yangbersangkutan.

c. Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi ataupembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa

d. Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukanterlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh PenyediaBarang/Jasa akan menimbulkan ketidakpastian dan risiko yangbesar

r e. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, ataupenyuluhan

f. Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survei yangbersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yangbelum dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa

g. Pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakanpemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangan sistemtertentu

h. Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi SKPD yang bersangkutani. Pekerjaan industri kreatif, inovatif dan budaya dalam negerij. Penelitian dan pengembangan dalam negeri

7. Untuk pekerjaan Swakelola dapat dibentuk Tim Swakelola yang terdiridari: tim perencana, tim pelaksana dan tim pengawas yang diangkat olehPA/KPA;

8. Tugas dan tanggung jawab Tim Swakelola adalah sebagai berikut:^•n a. Tim perencana mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam

menyusun KAK, membuat gambar rencana kerja dan/atau spesifikasiteknis;

b. Tim pelaksana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalammelaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan,membuat gambar pelaksanaan serta membuat laporan pelaksanaanpekerjaan; dan

c. Tim pengawas mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalammelaksanakan pengawasan terhadap pelaksanan dan pelaporan, baikfisik maupun administrasi pekerjaan swakelola.

9. Kegiatan perencanaan Swakelola meliputi:a. penetapan sasaran, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan;b. penyusunan jadwal pelaksanaan dengan mempertimbangkan waktu

yang cukup bagi pelaksanaan pekerjaan/kegiatan;c. perencanaan teknis dan penyiapan metode pelaksanaan yang tepat

agar diperoleh rencana keperluan tenaga, bahan dan peralatan yangsesuai;

d. penyusunan rencana keperluan tenaga, bahan dan peralatan secararinci serta dijabarkan dalam rencana kerja bulanan, rencana kerjamingguan dan/atau rencana kerja harian; dan

35

Page 37: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

e. penyusunan rencana total biaya secara rinci dalam rencana biayabulanan dan/atau biaya mingguan yang tidak melampaui PaguAnggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen anggaran.

10. Perencanaan kegiatan Swakelola dapat dilakukan denganmemperhitungkan tenaga ahli/ peralatan/bahan tertentu yangdilaksanakan dengan Kontrak/Sewa tersendiri.

11. Kegiatan perencanaan Swakelola dimuat dalam KAK.12. Perencanaan kegiatan Swakelola yang diusulkan dan dilaksanakan oleh

Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola, ditetapkan oleh PPK setelahmelalui proses evaluasi.

13. Penyusunan jadwal kegiatan Swakelola dilakukan denganmengalokasikan waktu untuk proses perencanaan, pelaksanaan,pengawasan, penyerahan dan pelaporan pekerjaan.

14. PA/KPA bertanggung jawab terhadap penetapan Kelompok MasyarakatPelaksana Swakelola termasuk sasaran, tujuan dan besaran anggaranSwakelola.

15. PA/KPA dapat mengusulkan standar biaya untuk honorarium pelaksanaSwakelola kepada Menteri Keuangan/Kepala Daerah.

16. Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola oleh SKPD selakuPenanggung Jawab Anggaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagaiberikut:

a. pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dantenaga ahli dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan;

b. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a berpedoman padaketentuan dalam Peraturan Presiden tentang PengadaanBarang/Jasa;

c. pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secaraberkala berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upahborongan;

d. pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkanKontrak;

e. penggunaan tenaga kerja, bahan dan/atau peralatan dicatat setiaphari dalam laporan harian;

f. pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan UangPersediaan (UP)/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan

f^ dilakukan oleh Instansi Pemerintah pelaksana Swakelola;g. UP/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan,

dipertanggungjawabkan secara berkala maksimal secara bulanan;h. kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang

disesuaikan dengan penyerapan dana;i. kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi

setiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana; danj. pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana

yang ditunjuk oleh PPK, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.17. Pelaksanaan Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain dilakukan

berdasarkan Kontrak antara PPK pada SKPD Penanggung JawabAnggaran dengan pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lainpelaksana Swakelola;

18. Pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahliyang diperlukan dilakukan oleh Pokja ULP/Pejabat Pengadaan padaInstansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;

19. Pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 2 berpedoman padaketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 TentangPengadaan Barang Jasa Pemerintah sebagaimana telah Dua Kali diubah,terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang

36

Page 38: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

20. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara harianberdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan;

21. Pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkankontrak;

22. Pengguna tenga kerja, bahan/barang dan/atau peralatan dicatat setiaphari dalam laporan harian;

23. Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yangdisesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lainpelaksanan Swakelola;

24. Kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiapbulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh InstansiPemerintah lain Pelaksana Swakelola; dan

25. Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan oleh pihak yangditunjuk PPK pada SKPD Penanggung Jawab Anggaran, berdasarkanrencana yang telah ditetapkan.

26. Pelaksanaan Swakelola oleh kelompok masyarakat Pelaksana Swakelolajpn dilakukan berdasarkan kontrak antara PPK pada SKPD Penanggung

Jawab Anggaran dengan kelompok masyarakat pelaksana Swakelola;

27. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan kepadakelompok masyarakat pelaksana Swakelola yang mampu melaksanakanpekerjaan;

28. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud angka 26,dilaksanakan melalui Tim Pengadaan;

29. Pengadaan pekerjaan konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi,renovasi dan konstruksi sederhana;

30. Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh SKPDPenanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepadakelompok masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku;

31. Pengadaan bahan/barang, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dantenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh kelompok masyarakat

a* pelaksana Swakelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan etikapengadaan;

32. Penyaluran dana kepada kelompok masyarakat pelaksana Swakeloladilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:a 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana Swakelola, apabila

kelompok masyarakat pelaksana Swakelola telah siap melaksanakanSwakelola;

b 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana Swakelola, apabilapekerjaan telah mencapai 30% (tiga puluh persen) ;dan

c 30% (tiga puluh persen) dana Swakelola, apabila pekerjaan telahmencapai 60% (enam puluh persen).

33. Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola yang dikeluarkan,dilaporkan oleh kelompok masyarakat pelaksana swakelola secaraberkala kepada PPK;

34. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh kelompokMasyarakat pelaksana Swakelola; dan

35. Pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatan Pengadaan disampaikankepada SKPD pemberi dana Swakelola sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

37

Page 39: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

36. Pelaksanaan Swakelola diawasi oleh Penanggung Jawab Anggaran atauoleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;

37. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkanoleh pelaksana lapangan/pelaksanaan Swakelola kepada PPK secaraberkala;

38. Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap bulansecara berjenjang oleh Pelaksana Swakelola sampai kepada PA/KPA;

39. APIP pada Penanggung Jawab Anggaran melakukan audit terhadappelaksanaan Swakelola.

40. Setelah pelaksanaan pekerjaan swakelola selesai 100% (sasaran akhirpekerjaan telah tercapai sesuai dengan ketentuan kontrak), Ketua TimPelaksana menyerahkan pekerjaan kepada PPK.;

41. PPK menyerahkan pekerjaan dan laporan pekerjaan selesai kepadaPA/KPA melalui Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;

42. Setelah dilakukan penyerahkan pekerjaan, dilanjutkan dengan prosespenyerahan aset sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

B. DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN

Dokumen yang digunakan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaanProgram dan Kegiatan, sebagai berikut:

a. Dokumen untuk honorarium;

1. Kuitansi;

2. Surat Keputusan/Surat Perintah Tugas (SPT)/Surat PermohonanNara Sumber/Surat Lainnya sesuai dengan kebutuhan dan;

3. Daftar penerimaan honorarium.

b. Dokumen untuk Uang Lembur;

1. Kuitansi;

2. Surat Perintah Tugas;

3. Daftar Hadir;

4. Daftar Penerimaan Uang Lembur;

c. Dokumen untuk Makan Minum Rapat:

1. Kuitansi;

2. Undangan Rapat;

3. Daftar Hadir dan;

4. Faktur/bill rumah makan/restoran

d. Dokumen untuk makan minum Tamu:

1. Kuitansi;

2. Surat permohonan akan hadir dari instansi lain/tamu (jika ada)atau undangan; dan

3. Faktur/bill rumah makan/restoran.

e. Biaya perjalanan Dinas:

1. Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah:

a) Kuitansi;

b) Daftar Penerima Biaya Perjalanan Dinas.

c) Surat Perintah Tugas (SPT);

d) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD); dan

e) Laporan Perjalanan Dinas.

38

Page 40: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

/jfp^

2. Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah:

a) Kuitansi;

b) Daftar penerima biaya perjalanan dinas;

c) Untuk melakukan perjalanan dinas luar daerah luar propinsidilengkapi dengan izin prinsip dari Bupati;

d) Surat Perintah Tugas (SPT);

e) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD);

f) Bill hotel/penginapan;

g) Laporan perjalanan dinas; dan

h) Tiket dari moda transportasi/bukti pembayaran yang sah.

f. Dokumen untuk pengadaan Barang/Jasa dengan nilai sampai denganRp. 10.000.000 (sepuluh juta):

1. Kuitansi;

2. Surat pemesanan;

3. Faktur Pembelian;

4. Formulir Pemeriksaan Barang (format terlampir);

5. Lampiran form pembelian langsung jika membutuhkan spesifikasiteknis; dan

6. SSP (PPN/PPh) sesuai ketentuan perundang-undangan.

g. Dokumen untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai denganRp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) untuk pengadaanbarang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya:

1. Kuitansi;

2. Surat pemesanan;

3. Faktur Pembelian;

4. Formulir Pemeriksaan Barang (format terlampir);

5. Lampiran form pembelian langsung jika membutuhkan spesifikasiteknis; dan

6. Faktur Pajak serta SSP (PPN/PPh).

h. Dokumen untuk pengadaan barang/jasa sampai dengan Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) untuk jasa konsultansi:

1. Kuitansi;

2. Surat penawaran;

3. Surat perintah kerja;

4. Surat permohonan pembayaran;

5. Berita acara asistensi;

6. Berita acara serah terima pekerjaan;

7. Berita acara pembayaran;

8. SSP (PPN/PPh);

9. Ringkasan kontrak;10. Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang

dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusanpinjaman/hibah luar negeri;

11. Surat pemberitahuan pemotongan denda keterlambatan pekerjaandari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan disertaisurat tanda setoran (STS) denda keterlambatan.

12. Laporan akhir.

39

Page 41: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

i. Dokumen untuk pengadaan barang dan jasa sampai dengan Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk pengadaanbarang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya.

1. Kuitansi;

2. Faktur pembelian (khusus untuk pengadaan barang serta jasalainnya);

3. Surat pemesanan (khusus untuk pengadaan barang serta jasalainnya);

4. Surat penawaran;

5. Surat perintah kerja;

6. Surat permohonan pembayaran;

7. Laporan kemajuan fisik pekerjaan/laporan pelaksanaan pekerjaandan mutual check/addendum pekerjaan, jika ada (khusus untukkonstruksi);

8. Berita acara pemeriksaan/penilaian hasil pekerjaan;

9. Berita acara serah terima pekerjaan;

10. Berita acara pembayaran;

#, 11. SSP (PPN/PPh);12. Ringkasan kontrak;

13. Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yangdananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusanpinjaman/hibah luar negeri;

14. Surat pemberitahuan pemotongan denda keterlambatan pekerjaandari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan disertaisurat tanda setoran (STS) denda keterlambatan.

15. Foto/buku/ dokumentasi tingkat kemajuan/ penyelesaianpekerjaan.

C. PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah berpedoman pada Undang-UndangNomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untukKepentingan Umum, Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentangPenyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk KepentinganUmum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentangBiaya Operasional Dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan TanahBagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Apabila terjadi perubahanketentuan/peraturan maka menggunakan peraturan perundang-undanganbaru yang berlaku.

D. PERGESERAN ANGGARAN

1. Pergeseran anggaran meliputi antar unit organisasi, antar kegiatan, danantar jenis belanja serta pergeseran antar obyek belanja dalam jenisbelanja dan antar rincian obyek belanja diformulasikan dalam DPPASKPD.

2. Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja berkenaandapat dilakukan atas persetujuan PPKD.

3. Pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja berkenaan dilakukanatas persetujuan sekretaris daerah.

4. Pergeseran anggaran angka 2 dan 3 dilakukan dengan cara mengubahperaturan kepala daerah tentang penjabaran APBD sebagai dasar

40

Page 42: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

pelaksanaan, untuk selanjutnya dianggarkan dalam rancangan peraturandaerah tentang perubahan APBD.

5. Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenisbelanja dapat dilakukan dengan cara merubah peraturan daerah tentangAPBD.

6. Anggaran yang mengalami perubahan baik berupa penambahan dan/ataupengurangan akibat pergeseran sebagaimana dimaksud pada angka 1,harus dijelaskan dalam kolom keterangan peraturan kepala daerahtentang penjabaran perubahan APBD.

E. SERAH TERIMA HASIL KEGIATAN

1. Paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran,pengguna anggaran harus menyerahkan hasil pelaksanaan kegiatankepada Bupati Cq. Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dengansuatu Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan.

2. Pelaksanaan serah terima hasil kegiatan sebagaimana dimaksud angka 1di atas dilakukan setelah semua hal dan persyaratan yang menyangkutdengan kegiatan diselesaikan oleh pengguna anggaran;

|Ph 3. Proses penandatanganan Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatandilakukan melalui Bagian Administrasi Pembangunan dan dibuat rangkap3 (tiga), satu untuk SKPD yang bersangkutan, satu untuk Bagianadministrasi pembangunan, dan satu untuk Sekretaris Daerah selakuKoordinator Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Untuk pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan aset bagi daerah,Sekretaris Daerah atas nama Bupati menyerahkan aset tersebut kepadapengelola/ pemakai untuk dikelola dan dimanfaatkan paling lambat satubulan setelah hasil kegiatan diserahkan oleh PA kepada Bupati.

5. Penyerahan aset sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) di atasdilakukan dengan suatu Berita Acara Serah Terima Pengelolaan danPemanfaatan Aset, yang dibuat rangkap 3 (tiga) melalui BagianAdministrasi Pembangunan, satu untuk SKPD yang bersangkutan, satuuntuk Bagian administrasi pembangunan, dan satu untuk SekretarisDaerah.

6. Untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa,f^ proses serah terima hasil pelaksanaan kegiatan didahului dengan proses

serah terima hasil pekerjaan (paket).

7. Proses serah terima hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka 6dapat mempedomani format terlampir.

IV. PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. DOKUMEN PENGENDALIAN

1. Setelah DPA/DPPA-SKPD di sahkan, PA/KPA mengirimkan DPA/DPPA-SKPD kepada Bappeda, Inspektorat dan Bagian AdministrasiPembangunan;

2. Guna mengefektifkan proses pengendalian, Kepala SKPD/Unit Kerjaselaku PA berkewajiban untuk menyiapkan dokumen terkaitpelaksanaan kegiatan termasuk jadwal pelaksanaan pekerjaan dankemajuan pelaksanaan pekerjaan serta melaporkan secara rutin setiapbulan kepada Bupati Cq. Sekretaris Daerah melalui Bagian AdministrasiPembangunan.

3. Khusus untuk kegiatan yang berisi pengadaan barang/jasa, maka

41

Page 43: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

0f\

acuan pelaksanaan pengendalian kegiatan sebagaimana disebutkanpada angka 2 diatas, SKPD menyiapkan dokumen pengendalian dalambentuk hard copy, yang meliputi:

a. Bukti Perjanjian/kontrak yang didalamnya terdapat penjelasanmengenai spesifikasi teknis/bestek untuk PengadaanBarang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, dan Kerangka AcuanKerja (KAK);

b. Soft drawing hasil pengecekan bersama (mutual cheeky, biladiperlukan untuk pekerjaan konstruksi; dan

c. Berita acara keadaan lapangan/serah terima lapangan untukpekerjaan konstruksi.

d. Dokumen addendum kontrak/Amandemen/CCO jika ada.e. PA menetapkan SK lokasi pelaksanaan kegiatan sebagai pelaksanaan

prinsip SIDLACOM (Survey, Investigation, Land Acquisition,Construction, Operation and Maintenance).

B. PELAPORAN KEGIATAN

1. Pelaporan kegiatan merupakan uraian lebih lanjut dari dokumenpengendalian.

2. Pelaporan kegiatan sebagaimana dimaksud angka 1 meliputi:

a. Rencana capaian target (fisik/keuangan) kegiatan dalam 1 (satu)tahun anggaran dilaksanakan 1 bulan setelah DPA disahkan (formatterlampir);

b. Laporan bulanan realisasi fisik/ keuangan (%) paling lambat setiaptanggal 8 bulan berikutnya (format terlampir);

c. Laporan data kontrak disampaikan paling lambat 15 (lima belas) harisemenjak kontrak ditandatangani (format terlampir);

d. Laporan data permasalahan kegiatan paling lambat setiap tanggal 8bulan berikutnya (format terlampir);

e. Laporan semester dan prognosis paling lambat tanggal 10 bulan julisetiap tahunnya;

f. Laporan tahunan paling lambat 10 hari setelah tahun anggaranberakhir (format terlampir);

3. Laporan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dibayarkan0^ melalui bendaharawan penerima masing-masing SKPD sebagai wajib

pajak daerah dan retribusi daerah untuk selanjutnya untuk disetorkanke kas daerah;

4. Laporan sebagaimana angka 2 tersebut diatas termasuk untuk seluruhkegiatan yang dibiayai dengan APBD maupun yang tidak dibiayai APBDyang pengelolaanya berada pada masing-masing SKPD;

5. Laporan sebagaimana angka 4 tersebut diatas disampaikan olehPengguna Anggaran kepada Bupati cq. Bagian AdministrasiPembangunan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

6. Apabila terjadi keterlambatan penyampaian laporan sebagaimanadimaksud angka 2, Bupati melalui Sekretaris Daerah dapat memberikansanksi administrasi kepada PA/KPA berupa Pemberian surat teguran.

C. PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pengendalian pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui monitoring danevaluasi.

2. Monitoring adalah proses pengendalian yang bertujuan untukmengumpulkan data dan mengetahui kemajuan pelaksanaan programdan kegiatan.

42

Page 44: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

3. Evaluasi adalah proses pengendalian yang bertujuan untuk mengetahuiapakah pelaksanaan seluruh kegiatan pembangunan masih relevandengan tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.

4. Pengendalian pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Pengendalian dan pembinaan administrasi pelaksanaan kegiatan;b. Pengendalian teknis operasional pelaksanaan atas mata anggaran

dari masing-masing kegiatan; danc. Pengendalian teknis operasional pelaksanaan masing-masing

kegiatan.

5. Pengendalian sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan terhadapsemua kegiatan pembangunan, dengan tujuan :

a. Melakukan pengendalian atau pemantauan terhadap kegiatan yangdidanai melalui APBD/APBN agar seluruh pelaksanaan pekerjaanyang dilakukan berjalan sesuai dengan perencanaan pembangunanyang telah ditetapkan;

b. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan dilakukan dan untukmemastikan apakah unit pelaksana kegiatan tersebut telahmelaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuann dan peraturanperundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan jadwal yangtelah ditetapkan;

c. Dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalampelaksanaan APBD;

d. Untuk mengetahui perkembangan/realisasi fisik dan keuangan padasetiap kegiatan yang ada di lingkungan Pemerintah kabupaten LimaPuluh Kota;

e. Melakukan pemantauan secara terus menerus atau insidentilterhadap keseluruhan kegiatan dalam penggunaan dana, daya danwaktu agar pelaksanaan sesuai dengan rencana dan peraturanperundang-undangan yang belaku, kebijakan yang digariskan danwaktu yang telah ditetapkan.

6. Aspek pengendalian, meliputi:

a. Kemajuan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan;b. Ketaatan pada ketentuan yang berlaku;c. Kelengkapan administrasi;d. Pencapaian target; dane. Laporan bulanan, semester dan tahunan.

7. Pengendalian yang dilakukan oleh Badan Perencanaan PembangunanDaerah merupakan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaianindikator sasaran program dan kegiatan sesuai dengan RPJMD sertaPengendalian terhadap Program dan Kegiatan yang mekanismenyatelah diatur melalui ketentuan khusus, seperti pengendalian Programdan Kegiatan APBD yang dibiayai melalui DAK dan Tugas Pembantuan;

8. Pengendalian yang dilakukan oleh Bagian Administrasi Pembangunanmerupakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan programdan kegiatan APBD;

9. Pengendalian yang dilakukan oleh DPPKAD adalah merupakanmonitoring dan evaluasi yang melakukan entitas pelaporan dari entitasakuntansi;

10. Pengendalian oleh PA/KPA merupakan monitoring dan evaluasi laporanoperasional dan administrasi fisik maupun keuangan atas pelaksanaantugas PPK/PPTK;

11. Pengendalian oleh PPK merupakan monitoring dan evaluasi laporanpelaksanaan tugas Pengawas Lapangan;

43

Page 45: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

12. Agar pelaksanaan program dan kegiatan mencapai output yangditetapkan sebagaimana dimaksud angka 5, Bupati dapat membentukTim Pengendalian Program dan Kegiatan yang beranggotakan :a. Bupati Lima Puluh Kota selaku Pengarah;b. Wakil Bupati Lima Puluh Kota selaku Wakil Pengarah;c. Sekretaris Daerah selaku Penanggungjawab;d. Asisten Perekonomian dan Pembangunan selaku Ketua ;e. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan selaku Sekretaris;f. Asisten Pemerintahan selaku anggota;g. Asisten Administrasi Umum selaku anggota;h. Unsur Inspektorat Kabupaten selaku Anggota;i. Unsur Badan Perencanaan Pembangunan selaku Anggota;j. Unsur Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

selaku Anggota;k. Unsur Bagian Hukum selaku Anggota;1. Sub Bagian pada Bagian Adminstrasi Pembangunan selaku Anggota;

dan

m. Staf pada Bagian Administrasi Pembangunan selaku Anggota.

D. RAPAT MONITORING DAN EVALUASI

1. Rapat monitoring dan evaluasi adalah rapat yang bertujuan untukmerumuskan dan menghasilkan solusi permasalahan pelaksanaanprogram dan kegiatan berdasarkan hasil rekapitulasi pelaporan,monitoring dan evaluasi.

2. Rapat monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud angka 1dilaksanakan berdasarkan lingkup koordinasi asisten sekretariat daerahyang dipimpin oleh asisten yang terkait dan difasilitasi oleh BagianAdministrasi Pembangunan sekretariat daerah.

3. Rapat monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tanggal 10 setiapbulan.

4. Apabila rapat monitoring dan evaluasi tidak bisa dilaksanakan padatanggal 10 setiap bulannya, maka pelaksanaannya ditentukankemudian.

5. Jika terdapat permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatanyang tidak bisa diselesaikan dalam rapat monitoring dan evaluasi, makaditindaklanjuti dalam rapat terbatas dan/atau rapat koordinasi.

V. PENGAWASAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. PEMBINAAN

1. PA berkewajiban melaksanakan pembinaan secara konsisten terhadapkinerja pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya;

2. PA dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud angka 1 agarmempedomani DPA SKPD;

3. PA untuk melaksanakan permintaan pembayaran berpedoman kepadaSurat Penyediaan Dana (SPD) yang telah diterbitkan PPKD selaku BUD.

4. PA wajib mensosialisasikan dan memberikan bimbingan teknis secaraintensif kepada semua personil pengelola kegiatan di lingkunganSKPD/Unit Kerja yang dipimpinnya agar Peraturan Bupati ini dapatdipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar;

5. PA bertanggung jawab atas pengendalian pelaksanaan pengadaanbarang/jasa di lingkungan SKPD nya, termasuk berkewajiban

44

Page 46: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

J»s

mengoptimalkan penggunaan produksi dalam negeri, perluasankesempatan berusaha bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil;

6. PA dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun pada prosespengadaan barang/jasa Pemerintah Daerah kecuali pungutan yang diatursesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. PENGAWASAN

1. Pengawasan bertujuan mendukung kelancaran dan ketepatan sasaransesuai dengan perencanaan kegiatan;

2. Dalam melaksanakan pengawasan perlu diperhatikan langkah-langkahsebagai berikut:a. pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai dengan rencana dan

program serta ketentuan/peraturan perundang-undangan yangberlaku sehingga tercapai sasaran yang telah ditetapkan;

b. pencapaian hasil-hasil pembangunan dapat dinilai, untuk memberiumpan balik berupa pendapat, kesimpulan dan saran terhadapkebijaksanaan, perencanaan, pembinaan dan pelaksanaanpembangunan tahap berikutnya;

c. sejauh mungkin mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran danpenyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga, dana maupunkekayaan milik daerah, sehingga dapat terbina aparatur yang tertib,bersih, berwibawa, berdayaguna dan berhasil guna.

3. PA melaksanakan pengawasan melekat dan meningkatkan kinerjapengelolaan program dan kegiatan di lingkungan SKPD/Unit Kerjamasing-masing;

4. Pengawasan melekat sebagaimana dimaksud pada angka 3 dilakukanmelalui:

a. Struktur, bagan organisasi dan hubungan rentang kendali denganpembagian tugas dan fungsi beserta uraian tugas pekerjaan yang jelas;

b. Rincian kebijaksanaan pelaksanaan yang dituangkan secara tertulissebagai pegangan dalam pelaksanaannya oleh bawahan yangmenerima pelimpahan wewenang dari atasan;

c. Rencana kerja yang menggambarkan kegiatan yang harusdilaksanakan, bentuk hubungan kerja antar kegiatan dan hubungan

( antar berbagai kegiatan beserta sasaran yang harus dicapai;w d. Prosedur mekanisme kerja yang merupakan petunjuk pelaksanaan

yang jelas dari atasan kepada bawahan;e. Pencatatan hasil kerja serta pelaporan yang merupakan alat

monitoring dan evaluasi bagi atasan guna mendapatkan informasiyang diperlukan untuk pengambilan keputusan serta penyusunanpertanggungjawaban mengenai pengelolaan sumber daya; dan

f. Pembinaan sumber daya manusia secara terus menerusberkesinambungan, agar para pelaksana menjadi unsur yang mampudengan baik melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnyadan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan maksudserta kepentingan tugasnya.

5. Aparat pengawasan fungsional sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan2 adalah sebagai berikut:a. Badan Pemeriksa Keuangan;b. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;dan/atauc. Inspektorat Kabupaten.

45

Page 47: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

I. Formulir Pemeriksaan Barang Untuk 0 sampai dengan 50 juta rupiahtanpa menggunakan SPK (contoh format)

FORMULIR PEMERIKSAAN BARANG

SKPD/ Unit KerjaKode RekeningNama Kegiatan

NONAMA

BARANGVOLUME SATUAN

HARGA

SATUAN

MERER/

SPESIFIKASI

TEKNIS

(diisi jika ada)

TOTAL

HARGA

(Rp)

1.

2.

3.

Terbilang ( )

Barang/ pekerjaan tersebuttelah diterima/ selesai denganlengkap dan baikPejabat Penerima Hasil Pekerjaan

T.Tangan

Nama Jelas

Pejabat Pengadaan/ Yang Membeli

T.Tangan

(nama lengkap)Pangkat

NIP

PangkatNIP

Menerima:

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

(nama lengkap)Pangkat

NIP

Page 48: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

"W

II. Formulir Surat Pesanan (contoh format)

SURAT PESANAN

Kepada Yth:(Penyedia barang)

.2014

NONAMA

BARANGVOLUME SATUAN

MEREK/ SPESIFIKASI

TEKNIS

(diisi jika ada)1.

2.

3.

Menyetujui;Pejabat Pengadaan/ Yang Membeli

T.Tangan

(nama lengkap)Pangkat

NIP

48

Pemesan;Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

T.Tangan

(nama lengkap)Pangkat

NIP

Page 49: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

III. Formulir Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan (contoh format)

BERITA ACARA SERAH TERIMA HASH KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2014

NOMOR : (diisi dengan nomor surat SKPD)

Pada hari ini Kamis tanggal Dua bulan Januari tahun Dua Ribu Empat Belas,kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama :Jabatan :

Kedudukan dalam : Pengguna AnggaranPengelolaan AnggaranDiangkat berdasarkan SK : Nomor :Bupati Lima Puluh Kota : Tanggal :Alamat :

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Nama :

Jabatan : Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh KotaKedudukan dalam : Koordinator Pengelola Keuangan Daerah TahunAnggaranPengelolaan AnggaranAlamat : Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak

Selanjutnya desebut sebagai PIHAK KEDUA

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUAmenerima dari PIHAK PERTAMA hasil Program/Kegiatan (Belanja Langsung)Tahun Anggaran 2014 dengan biaya seluruhnya sebesar Rp.

,- ( ), Realisasi sebesar Rp.,- ( ), dengan Sisa Dana

#*•» sebesar Rp ,- ( ).Sesuai dengan rincian kegiatan sebagaimana terlampir.

2. PIHAK KEDUA selanjutnya berkewajiban dalam penentuan penggunaan danpemanfaatan hasil program tersebut.

Demikianlah berita acara serah terima dengan ini dibuat dalam rangkap 3untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.

Sarilamak, tanggal tersebut di atas

Yang Menerima : Yang Menyerahkan :PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA/

SEKRETARIS DAERAH (Jabatan)Selaku Koordinator Pengelola Selaku Pengguna Anggaran

Keuangan Daerah

Nama jelas Nama Jelas

NIP NIP

49

Page 50: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

IV. Formulir Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan (contoh format)

BERITA ACARA SERAH TERIMA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN ASETTAHUN ANGGARAN 2014

NOMOR : /Minbang/BASTPPA/diisi dengan kode SKPD/2014

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga bulan Januari tahun Dua Ribu Empat Belas,kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama :

Jabatan : Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh KotaSelaku Pengelola Barang Milik Daerah

Alamat : Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Nama : (diisi dengan nama kepala SKPD)r Jabatan :

Selaku Pengguna Barang Milik Daerah

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAKKEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA hasil Program/Kegiatan(Belanja langsung) Tahun Anggaran 2014 berupa asset ( barang / sarana/ prasarana ) sebagaimana terlampir.

2. PIHAK KEDUA selanjutnya berkewajiban dan bertanggungjawab secarateknis dalam mengelola, mengatur pemanfaatan serta pemeliharaan assetsebagai hasil program/kegiatan tersebut.

iP* Demikianlah berita acara serah terima dengan ini dibuat dalam rangkap 3untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.

Sarilamak, tanggal tersebut di atas

Yang Menerima : Yang Menyerahkan :Pihak Kedua Pihak Pertama/

Pengguna Barang Milik Daerah Pengelola Barang Milik Daerah

Nama jelas Nama jelas

Nip Nip

50

Page 51: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

V. Formulir Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (contoh formatkhusus untuk pengadaan barang)

Kop Surat SKPD

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

NOMOR : isikan nomor berita acara PPHP

Berdasarkan surat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan isikan nama paketpengadaannya Nomor tanggal perihal , maka pada hari ini tanggal

bulan tahun dua ribu , kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1.

2.

3.

Nama/NIPJabatan

Nama/NIPJabatan

Nama/NIPJabatan

Isikan Nama dan NIP PPHP

Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/'Sekretaris/'Anggota)Isikan Nama dan NIP PPHP

Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/'Sekretaris/'Anggota)Isikan Nama dan NIP PPHP

Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) 3)Yang berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran isikan namaSKPD Nomor tanggal tentang isikan tentang sesuaiSK penunjukkan PPHP , ditunjuk sebagai Pejabat/PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

bahwa sehubungan pekerjaan pengadaan barang isikan nama paket pengadaannya sesuaiisikan bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, SPK, surat perjanjian) nomor tanggal

dan setelah dilakukan pemeriksaan/penilaian/pengujicobaan2) oleh PIHAK KESATU,dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. Semua barang hasil pengadaan tersebut yang diperiksa/dinilai/diuji coba oleh PIHAKKESATU adalah berupa :

NO NAMA BARANG MERK TYPESPESIFIKASI

TEKNIS

JUMLAH

BARANGKET.

1

2

3 Dst

2. Hasil pemeriksaan/penilaian/pengujicobaan2) adalah sebagai berikut :

iika dapat diterima isikan : Barang-barang tersebut telah sesuai dengan spesifikasi,jumlah dan dalam kondisi baik, lengkap serta dapat dioperasikan dengan sebagaimanamestinya dengan disertai kelengkapan-kelengkapannya berupa isikan antara lain sertifikatgaransi, bukti kepemilikan (STNK/BPKB), dll. Selanjutnya diteruskan ke butir 3 dan 4dibawah.

Jika tidak dapat diterima isikan : Barang-barang tersebut diantaranya/seluruhnya1*masih terdapat kekurangan/kerusakan^, yaitu : isikan/jelaskan kekurangan-kekurangan/kerusakan, dll yang menyebabkan barang tersebut tidak bisa diterima. Butir 3dan 4 dibawah tidak perlu dicantumkan, dan tambahkan kalimat:

Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk meminta kepada pihak PenyediaBarang untuk isikan misalnya mencukupi kekurangan-kekurangan, memperbaikikerusakan sesuai hasil pemeriksaan dimaksud.

3. Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk melanjutkan ke proses serahterima barang atas pekerjaan tersebut.

4. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan layanan purna jual, tetap mengacu padaketentuan dalam SPK/kontrak dan/atau jaminan lain yang mengikuti atas barang tersebut

51

Page 52: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

J$fc\

dari PIHAK KEDUA (misal : service gratis dalam jangka waktu tertentu, ganti sparepartgratis dalam jangka waktu tertentu, dll).

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan : 3)

1 Nama jelas tanda tangan

2 Nama jelas tanda tangan

3 Nama jelas tanda tangan

1} Pilih salah satu2) pada prinsipnya tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dalam menerima hasilpekerjaan adalah terlebih dahulu harus melakukan pemeriksaan dan penilaian, namun jika dipandangperlu untuk lebih memastikan dan menguatkan dalam pengambilan keputusan, PPHP dapat melakukanpengujicobaan terhadap hasil pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan yang diatur dalam kontrak/SPK.3)Jika PPHP berbentuk Pejabat yang berjumlah 1 orang, maka cukup 1 orang PPHP yang bersangkutan,jika berbentuk panitia dengan jumlah gasal sekurang-kurangnya 3 orang maka dicantumkan semuanya.

Catatan Denting:

1. Untuk semua pengadaan barang/jasa, setelah penyedia barang memperbaiki kerusakan ataumencukupi kekurangan atau hal-hal lain yang dimintakan oleh PPK, maka penyedia barang kembalimeminta kepada PPK untuk proses serah terima, selanjutnya PPK kembali memerintahkan kepadaPPHP untuk melakukan pemeriksaan/penilaian/ pengujicobaan dan berita acara pemeriksaan hasilpekerjaan dibuat kembali. Jika selama proses perbaikan/pemenuhan oleh penyedia barang ternyatamelewati masa kontrak/SPK maka kepada penyedia barang dikenakan sanksi sesuai ketentuan yangberlaku, antara lain denda, dll.

2. Untuk semua pengadaan barang/jasa, segala dokumen dan data dukung lain (antara lain garansi,bukti kepemilikan, sertifikat kelayakan, jaminan purna jual, dll) yang termasuk dalam kelengkapandan ditunjukkan pada proses pemeriksaan/penifaian/pengujicobaan oleh PPHP, harus merupakankelengkapan dokumen dan data dukung lain yang sama pada saat dilakukan serah terima antarapenyedia barang/jasa dengan PPK serta hal ini disesuaikan dengan ketentuan kontrak/SPK danketentuan peraturan yang berlaku).

52

Page 53: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

VI. Formulir Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (contoh formatkhusus untuk pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya)

Kop Surat SKPD

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

NOMOR : isikan nomor berita acara PPHP

Berdasarkan surat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan isikan nama paketpengadaannya Nomor tanggal perihal , maka pada hari ini tanggal

bulan tahun dua ribu , Saya/Kami1} yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHPJabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota)

2. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHPJabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota)

3. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHPJabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) 3)

telah melakukan penilaian, pemeriksaan, pengujian2) secara langsung terhadap hasilpekerjaan isikan paket pekerjaan pengadaan barang/jasanya yang dilaksanakan oleh isikannama penyedia barang/jasa, dan dengan memperhatikan :

1. Tanda Bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja, SuratPerjanjian/kontrak) Nomor tanggal , isikan juga nomor dan tanggalperubahan kontrak jika ada.

2. Kelengkapan sesuai bidang pengadaan, sekurang-kurangnya :Pekehaan Konstruksi : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%,dan 100%), as build drawing, 1MB, laporan konsultan pengawas, laporan pelaksanaanpekerjaan, Jaminan-jaminan, dll.Jasa Konsultansi: laporan akhir, laporan-laporan (misal berita acara pembahasan laporanyang dilengkapi foto), dll.Jasa Lainnva : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas (jika pakai konsultan pengawas),laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll.

Untuk itu Saya/Kami1} menyatakan menerima/menolak^ hasil pekerjaan tersebut denganpenjelasan sebagai berikut:

Untuk Pekehaan Konstruksi/Jasa Lainnva: Jika menerima, misal keterangannya berbunyi :telah sesuai dengan spesifikasi dan kontrak, dll. Tuliskan pula disini volume pelerjaannyamisalnya untuk bangunan gedung disebutkan luas bangunan, jumlah lantai, dll. Jika menolakkarena pada hasil pemeriksaan/penilaian/pengujian ditemukan kekurangan/ cacat/kerusakanmaka harus dicantumkan disini data-data kekurangan/ cacat/kerusakan yang dilampiri fotovisual dan diisikan rekomendasi bahwa PPK meminta penyedia harus memperbaiki bagian-bagian yang disebutkan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPKkemudian memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya.Selanjutnya setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya sesuaiketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK untuk prosespenyerahan pertama dan PPK setelah menerima surat dari penyedia selanjutnyamemerintahkan PPHP kembali melakukan pemeriksaan/ penilaian/pengujian3) untukmemutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan yang dilakukan penyedia tersebut.Untuk Jasa Konsultansi: Jika menerima, misal keterangannya berbunyi: telah sesuai denganspesifikasi dan kontrak, dll. Jika menolak karena pada hasil pemeriksaan/penilaian ditemukankekurangan maka disini harus dicantumkan data-data kekurangannya dan diisikanrekomendasi bahwa penyedia harus melengkapi dengan sebagaimana mestinya sesuaiketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian memerintahkan penyedia untuk menindaklanjutidengan sebagaimana mestinya. Setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimanamestinya sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPKuntuk proses penyerahan pekerjaan dan PPK setelah menerima surat dari penyediaselanjutnya memerintahkan PPHP kembali melakukan pemeriksaan/ penilaian untukmemutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan yang dilakukan penyedia tersebut.

53

Page 54: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan jikaditerima : Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk menerima hasil pekerjaanpenyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama.

Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya jika tidak diterima : maka langsung ke DemikianBerita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Untuk pekerjaan jasa konsultansi iika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat menerimahasil pekerjaan penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara SerahTerima Laporan Akhir.

Untuk pekerjaan jasa konsultansi iika tidak diterima : maka langsung ke Demikian BeritaAcara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya

Untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan jika diterima :Selanjutnya kepada PPK dapat menerima hasil pekerjaan penyedia dimaksud yang kemudiandituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.

Untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan iika tidak diterima: maka langsung ke :

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Yang menyatakan :

Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan3) :

1 Nama jelas tanda tangan

2 Nama jelas tanda tangan

3 Nama jelas tanda tangan

Catatan :

Kewajiban penyedia memperbaiki cacat/kurang hasil pekerjaan tersebut, sebagaimana disyaratkan padaP Pasal 39 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun 2010.

Jika diperlukan, catatan cacat/kurang dapat dibuat terpisah dari berita acara ini dengan format yangdisesuaikan keperluan namun merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari berita acara ini dan didalam berita acara ini dijelaskan bahwa catatan cacat/kekurangan terlampir.

54

Page 55: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

/jfpH

VII. Formulir Berita Acara Serah Terima Barang (contoh format)

Kop surat SKPD

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANGNOMOR : isikan nomor berita acara PPK

Pada hari ini tanggal bulan tahun dua ribu , kami yangbertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Isikan Nama PPKNIP : Isikan NIP PPK

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan KeputusanPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran15 Nomortanggal tentang SK Penunjukkan PPK.

Alamat : Isikan alamat kantor PPK

2. Nama

Jabatan

Alamat

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

Isikan nama penyediaIsikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaanIsikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sehubungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :

Nama pekerjaanNomor Kontrak/SPKTanggal Kontrak/SPKLama/Tanggal Pelaksanaan

isikan nama pekerjaan pengadaan barangisikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika adaisikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika adaisikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Lama/Tanggal Pemeliharaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor BeritaAcara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal sesuai format Berita AcaraPemeriksaan Hasil Pekerjaan (pengadaan barang), maka dengan ini menyatakan sebagaiberikut :

1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan barang sebagaimana dimaksud kepada PIHAKKESATU.

2. PIHAK KESATU menerima penyerahan barang yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA.3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima pertama hasil pekerjaan

ini tetap mengacu pada ketentuan isikan bukti perjanjian (kontrak/SPK) nomortanggal dan ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Barang ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Yang Menyerahkan : Yang Menerima :PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Nama Penyedia, Pejabat Pembuat Komitmen,

Tandatangan dan cap Tanda tangan

Nama Namajabatan NIP

Catatan :Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 padakolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia.Perhatian : Format ini untuk Pekerjaan Pengadaan Barang.

55

Page 56: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

VIII. Formulir Berita Acara Serah Terima Pertama (contoh format)

Kop surat SKPD

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMANOMOR : isikan nomor berita acara PPK

Pada hari ini tanggal bulan tahun dua ribu , kami yangbertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Isikan Nama PPKNIP : Isikan NIP PPK

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan KeputusanPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran1* Nomortanggal tentang SK Penunjukkan PPK.

Alamat : Isikan alamat kantor PPK

2. Nama

Jabatan

Alamat

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

Isikan nama penyediaIsikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaanIsikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sehubungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :

Nama pekerjaanNomor Kontrak/SPKTanggal Kontrak/SPKLama/Tanggal Pelaksanaan

isikan nama pekerjaanisikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika adaisikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika adaisikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Lama/Tanggal Pemeliharaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor BeritaAcara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal sesuai format Berita AcaraPemeriksaan Hasil Pekerjaan (Pekerjaan Konstruksi/jasa lainnya), maka dengan inimenyatakan sebagai berikut:1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan pertama hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud

kepada PIHAK KESATU.2. PIHAK KESATU menerima penyerahan pertama hasil pengadaan barang/jasa yang

diserahkan oleh PIHAK KEDUA.

3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima pertama hasil pekerjaan initetap mengacu pada ketentuan isikan bukti perjanjian (kontrak/SPK) nomortanggal dan ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Pertama ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Yang Menyerahkan : Yang Menerima :PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Nama Penyedia, Pejabat Pembuat Komitmen,

Tandatangan dan cap Tanda tangan

Nama Namajabatan NIP

Catatan :Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 padakolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia.Perhatian : Format ini untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya yang memerlukan masapemeliharaan.

56

Page 57: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

IX. Formulir Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir (contoh format)

Kop surat SKPD

BERITA ACARA SERAH TERIMA LAPORAN AKHIR

NOMOR : isikan nomor berita acara PPK

Pada hari ini tanggal bulan tahun dua ribu , kami yang bertandatangan dibawah ini :

1. Nama Isikan Nama PPKNIP Isikan NIP PPK

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Keputusan PenggunaAnggaran/Kuasa Pengguna Anggaran15 Nomor tanggaltentang SK Penunjukkan PPK.

Alamat : Isikan alamat unit kerja PPK

2. Nama

Jabatan

Alamat

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

Isikan Nama PenyediaIsikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaan.Isikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Untuk pekerjaan :

Nama pekerjaanNomor Kontrak/SPKTanggal Kontrak/SPKLama/Tanggal Pelaksanaan

isikan nama pekerjaanisikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika adaisikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika adaisikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor Berita AcaraPemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal beserta data dukungnya (format Berita AcaraPemeriksaan Hasil Pekerjaan (konsultansi), maka dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan laporan akhir terhadap hasil pengadaan jasa konsultansidimaksud diatas kepada PIHAK KESATU.

2. PIHAK KESATU menerima penyerahan laporan akhir hasil pengadaan jasa konsultansi dimaksuddiatas dari PIHAK KEDUA.

3. Hal-hal lain yang berkenaan dengan pasca serah terima laporan akhir ini tetap mengacu kepadaketentuan dalam kontrak/SPK dimaksud dan ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Yang Menyerahkan : Yang Menerima :PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Nama Penyedia, Pejabat Pembuat Komitmen,

Tandatangan dan cap Tanda tangan

Nama Nama

jabatan NIP

Catatan :

Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 padakolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia.Perhatian ; Format ini untuk pekerjaan Jasa Konsultansi.

57

Page 58: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

X. Formulir Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (contoh format)

Kop surat SKPD

BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAANNOMOR : isikan nomor berita acara PPK

Pada hari ini tanggal bulan tahun dua ribu , kami yangbertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Isikan Nama PPKNIP : Isikan NIP PPK

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan KeputusanPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran1} Nomortanggal tentang SK Penunjukkan PPK.

Alamat : Isikan alamat kantor PPK

Nama

Jabatan

Alamat

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

Isikan nama penyediaIsikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaanIsikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sehubungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :

Nama pekerjaanNomor Kontrak/SPKTanggal Kontrak/SPKLama/Tanggal Pelaksanaan

isikan nama pekerjaanisikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika adaisikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika adaisikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Lama/Tanggal Pemeliharaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor BeritaAcara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal sesuai format Berita AcaraPemeriksaan Hasil Pekerjaan (Pekerjaan Konstruksi/jasa lainnya/konsultansi), maka denganini menyatakan sebagai berikut :1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud kepada

PIHAK KESATU.

2. PIHAK KESATU menerima penyerahan hasil pengadaan barang/jasa yang diserahkan olehPIHAK KEDUA.

3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima ini tetap mengacu padaketentuan isikan bukti perjanjian nomor tanggal

Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya gunabahan selanjutnya.

Yang Menyerahkan : Yang Menerima :PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Nama Penyedia, Pejabat Pembuat Komitmen,

Tandatangan dan cap Tanda tangan

Nama Namajabatan NIP

Catatan :Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 padakolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhimaterai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia.Perhatian : Format ini untuk pekerjaan Jasa Lainnya yang tidak memerlukan masapemeliharaan

58

Page 59: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

JB>>

XI. Formulir Berita Acara Serah Terima Kedua (contoh format)

Kop surat SKPD

BERITA ACARA SERAH TERIMA KEDUA

NOMOR : isikan nomor berita acara PPK

Pada hari ini tanggal bulan tahun dua ributangan dibawah ini :

., kami yang bertanda

1. Nama

NIP

Jabatan

Alamat

Nama

Jabatan

Alamat

Isikan Nama PPK

Isikan NIP PPK

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Keputusan PenggunaAnggaran/Kuasa Pengguna Anggaran1* Nomor tanggaltentang SK Penunjukkan PPK.Isikan alamat unit kerja PPK

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

Isikan Nama PenyediaIsikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaan.Isikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Untuk pekerjaan :

Nama pekerjaanNomor Kontrak/SPKTanggal Kontrak/SPKLama/Tanggal Pelaksanaan

Lama/Tanggal Pemeliharaan

Dengan memperhatikan :

1

isikan nama pekerjaanisikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika adaisikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika adaisikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampaidengan isikan tanggal berakhirnya.

Surat permintaan serah terima kedua pekerjaan dari isikan nama penyedia Nomor tanggalperiha I isikan perihal surat.

2. Isikan nomor dan tanggal berita acara serah terima yang terkait dengan pekerjaan ini (PPHP,penyedia dengan PPK penyerahan pertama).

3. Foto visual ukuran minimal 3 R yang diambil dari sekurang-kurangnya depan, samping kiri kanandan belakang sesuai keperluan.

4. Berita Acara Hasil Pemeriksaan Akhir Pekerjaan Nomor tanggal dibuat oleh PPHP.

Maka dengan ini menyatakan sebagai berikut :1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan akhir terhadap hasil pengadaan barang/jasa dimaksud diatas

kepada PIHAK KESATU.2. PIHAK KESATU menerima penyerahan akhir hasil pengadaan barang/jasa dimaksud diatas dari

PIHAK KEDUA.

3. Setelah ditandatanganinya berita acara ini, PIHAK KESATU mengembalikan jaminan pemeliharaankepada PIHAK KEDUA yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara4).

4. Hal-hal lain yang berkenaan dengan pasca serah terima akhir ini tetap mengacu kepada ketentuandalam kontrak/SPK dimaksud dan ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahanselanjutnya.

Yang Menyerahkan :PIHAK KEDUA

Nama Penyedia,

Tandatangan dan cap

Nama

jabatan

59

Yang Menerima :PIHAK KESATU

Pejabat Pembuat Komitmen,

Tanda tangan

Nama

NIP

Page 60: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

Catatan :

4) bentuk format berita acara pengembalian jaminan pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan atauketentuan yang berlaku.

Pemeriksaan akhir dilakukan oleh PPHP yang ditugaskan oleh PPK setelah menerima surat permintaanpenyerahan akhir dari penyedia.

Berita acara serah terima akhir pekerjaan beserta lampirannya dibuat dalam rangkap dua, untukdisimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 pada kolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPKdibubuhi materai dan cap pada kolom Penyedia.

Setelah dilakukan proses penyerahan akhir, PPK melaporkan segala prosesnya kepada PA/KPA, KPAkepada PA dan selanjutnya PA melaporkan kepada Bupati Lima Puluh Kota melalui Bagian PengelolaanAset Daerah Kab. Lima Puluh Kota dengan dilampiri fotocopy berita acara ini dan berita acarapengembalian jaminan pemeliharaan. Bentuk format laporan kepada Kepala Daerah disesuaikan dengankeperluan, namun laporan tersebut sekurang-kurangnya menjelaskan bahwa proses penyerahan akhirtelah dilaksanakan dan telah dilakukan pemeriksaan akhir, retensi atau jaminan pemeliharaan telahdikembaiikan kepada penyedia atau digunakan untuk biaya pemeliharaan. Lampiran laporan tersebutsekurang-kurangnya foto visual, berita acara pemeriksaan akhir pekerjaan, berita acara pengembalianjaminan pemeliharaan atau bukti pembayaran retensi, dll sesuai keperluan.

60

Page 61: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

"*^

XII. Formulir Laporan Data Kontrak

LAPORAN DATA KONTRAK SKPD TAHUN 2014

No Program /Kegiatan / Pekerjaan LokasiJumlah

Dana

Nilai

Kontrak

Sisa

Tender

Metode Pemilihan

Penyedia

Nama Kontrak

Pelaksana KetPPK PPTK Nomor Mulai Selesai

1 •> 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Diisidgn NamaProgram, Kegiatan sertaPekerjaan yg pelaksanaan dgnmenggunakankontraktua!

Diisi Diisi Diisi Diisi Diisi dgn melode Diisi dgn nama Diisi Dgn Nama PPTK Diisi dgn Nomor Kontrak Diisi Diisi' Diisi dgn nama perusahaan Diisidgn kct

Dgn Nama Dgn Jml Dana Dgn Nilai Kontak Dgn Sisa Dana Pcmililhan PPK Pekerjaanybs Pekerjaanybs Dgn Dgn yang melaksanakan pekerjaan lam apabila

Lokasi PekerjaanYbs Pekerjaan Ybs Yaitu: Penyedia PekerjaanYbs Tgl Mulai Tgl Selesai sesuai dengan yg ada dalam dianggap

Pekerjaan Ybs Jumlah Dana Contoh Pekerjaan Pekerjaan kontrak perlu

dikurang nilai PUulk pelelangan Mcnurut Mcnurut

kontrak Umum Kontrak Kontrak

PT utk Pelelangan

Terbatas

PMLUtk

Pemilihan Langsung

Dbl

Dst

.2014

{Kepala SKPD}

NIP

Page 62: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

XIII. Formulir Laporan Data Permasalahan

SKPD

BULAN

DAFTAR PERMASALAHANPELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014

NO KEGIATAN / PEKERJAAN MASALAH UPAYA PEMECAHAN USUL/SARAN

1 2 3 4 5

1. Kolom inidiisidengan nama Program dan Kegiatan yang ada padaSKPD

Diisi keterangan dan uraian kendala dan permasalahan yangdihadapi oleh program dan kegiatan (jika ada)

Diisidengan upaya pemecahan kendala/masalah yangsudah dilakukan oleh pengelola kegiata dan SKPD ybs

Diisikan usul dan saran kpd SKPD terkait oleh TimEvaluasi, untuk menyelesaikan kendala/permasalahan yg

tidak dapat diselesaikan oleh SKPD ybs

2014

Kepala SKPD}

NIP.

Page 63: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

r%

XIV. Formulir Laporan Data Pekerjaan Yang Tidak Selesai (contoh)

SKPD

BULAN

: (DiisiDgn NamaSKPDybs): (Diisidgn Nama BinLaporan)

LAPORAN PEKERJAAN YANG TIDAK SELESAIPELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014

NO Program/Keglatan/Uralan Belanja Dana (Rp)REALISASI SISA

KetKeuangan %Keu % Fisik Keuangan %Keu % Fisik

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11

I Program: (DIM Nama Program) SA=A2+...+... SC=C2+...+... SD=D2+...+... SF=F2+...+... SG=G2+...+... SH=H2+...+... S3=J2+...+...

1 Kegiatan : (DiisiNama Kegiatan) A2=Ap+Ab+Am C2=Cp+Cb+Cm D2=C2/A2*100 F2=Fp+Fb+Fm G2=Gp+Gb+Gm H2=G2/A2*100 J2=Jp+Jb+Jm Diisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksana

(Contoh}__JBelanjaPegawaj(Contoh} BelanjaBarang/Jasa

ApAb Cb

Dp=Cp/Ap/100Db=Cb/Ab*100 *

fipFb

Gj2=Ag;cp Hp=Gp^Ap*100 Jp=100-Fp"*"jb=i00-Fb

Diis[alasantdkSeleMiyjdkterlaksanaDiisi alasan tdk Selesai/ tdk terlaksanaGb=Ab-cb Hb=GtyAb*100

(Contoh) Belanja Modal Am=a9+a8 Cm=c9+c8 Dm=Cm/Am*100 Fm=f9+f8 Gm=q9+g8 Hm=Gm/Am*100 Jm=j9+j8 Diisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksana(Contoh} - Pengadaan Pakaian Dinas(Contoh) - Pengadaan Pakaian Olah Raga

a9

a8

c9

11^8 J _'"_d9=c9/a9*100d8=c87a8*106

f9

«l___ .g9=a9-c9 h9=g9/a9*100 j9=X00-f9 Diisialasan tdk Selesai / tdk terlaksana58=a8-c8 h8=g8/a8«100 J8_=100-f8 Diisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksana

II Program: (DIM Nama Program) XA=A1+...+... XC=CI+...+... XD=Dl+...+... XF=Fl+...+... XG=Gl+...+... XH=Hl+...+... X3=31+...+...

1 Kegiatan : (Diisi Nama Kegiatan) A1=AP+AB+AM C1=CP+CB+CM D1=C1/A1*100 F1=E1*B1/100 G1=GP+GB+GM H1=G1/A1*100 J1=JP+JB+JM Tidak Selesai Karena :

(Contoh} BelanjaPegawai(Contoh} BelanjaBarang/Jasa

AP

AB

CP

CB

DP=CP/AP*100DB=CB/AB*100

FP

FB

GP-AP-CP

GB=AB-CB

HP

HB

JP=100-FP

JB=100-FB

Diisi alasan tdk Selesaiy tdk terlaksanaDiisi alasan tdk Selesai/ tdk terlaksana

(Contoh) Belanja Modal AM=al+...+....+An CM=Cl+...+Cn DM=CM/AM*100 FM=fl+...+fm GM=gl+...+gn HM=GM/AM*100 JM=jl+...+jn Diisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksana(Contoh) - Pengadaan Vacum Cleaner(Contoh) - Pengadaan Karpet

al

a2" "cl

'"c2dl=cl/al*100d2=c2/a2*100d3=c3/a3*100

fl

f2

f3

gl^al-clg2=a2-c2gl=a3:c3g4=a4-c4

_ g5=a5-c5<jn=an-cn

hl=gl/al*100 jl=100-fl Diisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksanaDiisialasan tdk Selesai / tdk terlaksanah2=g2/a2*100

h3=g3/a3*100J2=199-f2J3=100-f3 ^(Contoh) - Pengadaan alat pendingin/AC/kipasangin

(Contoh) - Pengadaan pembatas/parrjsi ruangana3

a5

c3 __ Diisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksanaDiisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksanaDiisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksanaDiisi alasan tdk Selesai / tdk terlaksana

c4

' c5 "d4=c4/a4*100

"d5=c5/a5*i00f4

f5~h4=g4/a4*100 j4=100-f4

(Contoh) - Pengadaan (computer note book laptop(Contoh) - Pengadaan perinter/pioter

h5=g5/aS*100 j5=100-fSan en dn=cn/an*100 fti hn=gn/an*100 jn=100-fn

JUMLAH A=SA+XA c=sc+xc D=C/A*100 F=SF+XF G=SG+XG H=G/A*100 3=SJ+XJ

.2014

Kepala SKPD}

NIP

Page 64: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

XV. Formulir Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan (Contoh)

SKPD

BULAN

: (Diisi Dgn Nairn SKFDybsJ: (Diisidgn Nanu Bin Laporan)

LAPORAN BULANAN

REALISASI FISIK DAN KEUANGAN

PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014

Kepala SKPD

Nama

Page 65: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

XVI. Formulir Laporan Rencana Capaian Fisik dan Keuangan dan Per Semester Untuk Semester Ic%

LAPORAN RENCANA CAPAIAN FISIK DAN KEUANGAN SKPD

PADA BELANJA LANGSUNG

SEMESTER I (JANUARI s/d JUN1)TAHUN 2014

^

No Program/ Kegiatan Jumlah Dana Target

TanigotCapoianScmcttcrlKET

Januari Februari Maret April Mci JunI

VpKcu % Fillk %Keu %flliV. %Keu % FIlik %Kcu %Ftilk %Kou % Fdik %Keu % Fiiik

1 2 3 4 5 6 7 e 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Prairem :

1. Kegiatan: (1) Rencana : 5.1.R 6.1.R 7.I.R 8.1.R 9.1.R 10.I.R 1I.1.R 12.I.R I3.1.R 14.1.R 15.I.R I6.1.R

Kumutatb*: S.I.K-0+5.1.R 6.I.K-0+O.I.R 7.I.K-5.I.K+7.I.R 8.I.K-6.I.K+S.1.R 9.1.K-7.I.K+9.I.R 10.1.K-8.1.K+10.1.R 11XK-9.1.K+1M.R 12.1.K-ICI.K+I2.1.R IJ.I.K-11.I.K+13.1.R I4.I.K-12.1.K+14.1.R 1S.I.K-13.I.K+IS.I.R 16.1.K-14.1.K+I6.1.R

2. Kegiatan: (2) Rencana : 5.2.R 6.I.R 7.2.R 8.2.R 9.2.R I0.2.R I1.2.R I2.2.R 13.2.R I4.2.R IS.2.R I6.2.R

KumulatU: 5.2.K-0+5.2.R 6.2.K-0+6.2.R 7.2.K-S.2.K+7.2.R 8.2.K-6.2.K+8.2.R 9.2.K-7.2.K+9.2.R I0.2.K-8.2.K+10.2.R 11.2.K-9.2.K+II.2.R I2.2.K-1C.2.K+I2.2.R 13.2.K-1I.2.K+13.2.R 14.2.K-I2.2.K+14.2.R I5.2.K-13.2.K+15.2.R I6-2.K-W£.K+16.2.R

1

1.

Program :

Kegfalan: (3) Rencana :

Kumulotlf:

5.3.R 6.3.R 7.3.R 3.3.R 9.3.R I0.3.R 11.3.R I2.3.R 13.3.R 14.3.R 1S.3.R 16.3.R

S.3.K-0+5.3.R 6.3.K-0+6.3.R 7.3.K-S.3.K+7.3.R 8.3.K-6.3.K+8.3.R 9.3.K-7.3.K-r9.3.R 10.3.K-8.3.K+10.3.R I1.3.K-9.3.K+1I.3.R I2.3.K-10.3.K+12.3.R 13.3.K-II.3.K+13.3.R 14.3.K-12.3.K+I4.3.R 15.3.K-13.3.K+1S.3.R I6.3.K-14.3.K-M6.3.R

T Kagietan : (n) Rencana :

Kuimilatif:

5.n.R &n.R 7.n.R a.n.R 9.n.R lO.n.R 11.n.R !2.n.R B.n.R 14.n.R l5.n.R l6.n.R

5.n.K-0+S.n.R 6.n.K-0+«.n.R 7.n.K-S.n.K+7.n.R 3.n.K-6.n.K+S.n.R 9.n.K-7.n.K-rt.n.R IO.n.K-8.n.K+10.n.R H.n.K=9.n.K+l1.n.R l2.n.K-10.n.K+12.n.R 13.n.K«ll.n.K+13.n.R 14.n.K«l2.n.K+14.n.R 1S.n.K«13.n.K+lS.n.R 16.n.K-14.n.K-M6.n.R

Jumlah

Keterangan:

Kolom 1

Kolom 2

Kolom 3

Kolom 4

Kolom 5 i/d 16 (rnncona)

Kolom 5 i/d 16 (Kumulatlf)

Kolom 17

d'iil nomor unit program dan kegiatan

cfc'iil noma program dan kegiatan ictud DPA

dlitl Jumlah dana program dan kegiatan leiuel DPA

diiii loruaidengan rencanaP«rjcntaieyangakan dicapafpodabulan ybf

dlbi denganJumlahkumulatlfdaribulan-bulantebdumnya iciuai dengancontoh

dibl keterangan yang diperlukan

KepalaSKPD

Nip.

Page 66: tentang pelaksanaan APBD perlu disusun pedoman 1. Undang ...padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Perbup-10-2014-ok.pdf · b. bahwa untuk memenuhi maksud Peraturan Pemerintah

XVII. Formulir Laporan RencanaCapaian Fisik dan Keuangan dan PerSemester Untuk Semester II

LAPORAN RENCANA CAPAIAN FISIK DAN KEUANGAN SKPD

PADA BELANJA LANGSUNG

SEMESTER II {JULI s/d DESEMBER) TAHUN 2014

No Program/ K*£fetan Jumlah Dana Target

Tarogct Capaian SematcrllKET

Jul! Aguitut September Oktobcr Sopcmbcr Deiember

%Kcg %Fiiik %Kcu %FWk %Kcu %Fuik %Kcu UFiitk %Kcu % Fbik %Kcu %Fiilk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 to 11 12 13 14 IS 16 17

1 Program:

1. Kegiatan: ()} Rencana : S.1.2R 6.1.2R 7.1.2R S.1.2R 9.1.2R 10.I.2R 11.I.2R 12.UR 13.I.2R I4.IJR 1S.1.2R 16.1.2R

Kumulatif: 5.UK-15.1.K+5.I.2R 6.1.2K-16.1.K+6.1.2R 7.1.2K-S.1.2K+7.I.2R 8.I.2K-6.1.2K+S.I.2R 9.I.2K-7.1.2K+9.1.2R I0.I.2K-8.1.2K+10.I.2R II.1.2K-9.I.2K+II.1.2R 12.1.2K-10.I.2K+12.1.2R 13.1.2K-II.1.2K+I3.1.2R I4.1.2K-12.I.2K+I4.1.2R I5.UK-13.I.2K+1S.1.2R 16.I.2K-14.1.2K+16.I.2R

2. Kegiatan: (2) Rencana : 5.2.2R 6.2.R 7.2.2R 3.2.2R 9.2.2R 10.2.2R 1U.2R I2.2.2R I3.2.2R 14.2.2R 1S.2.2R 16.2.2R

Kumubtif: 5.2.2K-I5.2K+5.2.2R 16.2.2K-0+6.2.2R 7.2.2K-5.2.2K+7.2.2R 8.2.2K-S.2.2K+S.2.2R 9.2.2K-7.2.2K+9.2.2R 10.2.2K-8.2.2K+1O.2.2R 11.2.2K-9.2.2K+11.2.2R I2.2.2K-10.2.2K+I2.2.2R I3.2.2K-11.2.2K+I3.2.2R 14.2.2K-12.2.2K+I4.2.2R 15.2.2K-13.2.2K+I5.2.2R I6.2.2K-14.2.2K+1S.2.2R

1

1. Kegiatan: (3) Rencana : 5.3.2R 6.3.2R 7.3.2R 3.3.2R 9.3.2R 10.3.2R I1.3.2R I2.3.2R 13.3.2R I4.3.2R I5.3.2R I6.3.2R

Kumulatif: S.3.2K-15.3.K+5.3.2R 6.3.2K-16.3.K+6.3.2R 7.3.2K-S.3.2K+7.3.2R 8.3.2K-S.3.2K+8.3.2R 9.3.2K-7.3.2K+9.3.2R I0.3.2K-8.3.2K+I0.3.2R 1I.3.2K-9.3.2K+11.3.2R 12.3.2K-10.3.2K+12.3.2R 13.3.2K-11.3.2K+I3.3.2R I4.3.2K-I2.3.2K+14.3.2R I5.3.2K-I3.3.2K+1S.3.2R 16.3.2K-14.3.2K+I6.3.2R

2. Kegialan: (nj Rencana : S.B.2R 6.n.2R 7.n.2R 8.n.2R 9.n.2R IO.n.2R tl.n.2R !2.n.2R l3.ri.2R

13.n.2K-ll.n.2K+l3.n.2R

l4.n.2R 15.n.2R l6.n.2R

Kumulatlf: 5.n.2K-15.n.K+S.n.2R 6.n.2K-16.n.K-«.n.2R 7.n.2K-5.n.2K+7.n.2R 8.n.2K-6.n.2K+8.n.2R 9.n.2K-7.n.2K49.n.2R 10.n.2K-8.n.2K+IO.n.2R !t.n.2K-9.n.2K+11.n.2R 12.n.2K-10.n.2K+12.n.2R W.n.2K-l2.n.2K+14.n.2R lS.n.2K- !3.n.2K+lS.n.2R !6.n.2K-l4.n.2K+l6.n.2R

Jumlah

Keterangan:

Kolom 1

Kolom 2

Kolom 3

Kolom 4

Kolom 5 i/d 16 (rencana)

Kolom Si/d 16 (KumulaW)

Kolom 17

Puriode

dilil nomor unit program dan kegiatandiili nama program dan kegialan temai DPAdiisiJumlahdana programdan kegiatansciualDPA

diltl tenia!dengan rencanaPotentate yang akandlcapaipactabulan lbsdiiitdangan jumlah kumulatifdaribulan-bulan lebdumnya tenia!dengancontohdill!keteranganyang diperlukan1kail1Tohun (awal lahun) Anggaran2013

Kepala SKPD

Nip.