tentang laporan keberlanjutan

180

Transcript of tentang laporan keberlanjutan

Page 1: tentang laporan keberlanjutan
Page 2: tentang laporan keberlanjutan

DAFTAR ISI CONTENTSTentang LaporanKeberlanjutan

Ikhtisar KinerjaKeberlanjutan 2014

Sambutan Direksi

Tentang PEPC

Tata Kelola BerkelanjutanPEPC

Risiko, Peluang danStrategi KeberlanjutanPEPC

Pelibatan PemangkuKepentingan PEPC

Kontribusi Ekonomi danTanggung Jawab Produk

Meningkatkan KontribusiSumber Daya Manusiayang Berkelanjutan

Menumbuhkan BudayaKeamanan, Kesehatan danKeselamatan Kerja

Pelestarian LingkunganHidup

Investasi untukMenumbuhkan KehidupanBermasyarakat yangHarmonis

Formulir TanggapanPemangku Kepentingan

Referensi Silang IndeksGRI G4 & IPIECA/API/OGP

About This SustainabilityReport

Sustainability PerformanceHighlights 2014

CEO Statement

About PEPC

PEPC SustainableGovernance

PEPC Sustainability Risks,Opportunities, andStrategies

PEPC StakeholdersEngagement

Economic Contribution andProduct Responsibility

Improving SustainableHuman ResourcesContribution

Fostering OccupationalSecurity, Health, and SafetyCultures

EnvironmentalPreservation

Investment for SustainableCommunity Development

Stakeholders' FeedbackForm

GRI G4 & IPIECA/API/OGPIndex Cross Reference

04

11

15

27

46

60

62

84

100

117

154

170

172

13

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Page 3: tentang laporan keberlanjutan

1

Daftar Tabel, Grafik dan GambarList of Table, Chart and Figure

Tentang Laporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report

Daftar Tabel List of Table

Tabel 1.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 5.1

Tabel 5.2

Tabel 5.3

Tabel 6.1

Tabel 6.2

Tabel 6.3

Tabel 8.1

Tabel 8.2

Tabel 8.3

Tabel 8.4

Tabel 8.5

Tabel 8.6

Tabel 9.1

Tabel 9.2

Tabel 9.3

Tabel 9.4

Tabel 9.5

Tabel 9.6

Tabel 10.1

Tabel 10.2

Tabel 11.1

Tabel 11.2

Ruang Lingkup Aspek Keberlanjutan

Produk Utama PEPC

Skala Organisasi PEPC

Komposisi Dewan Komisaris PEPC 2014

Komposisi Direksi PEPC 2014

Komposisi Audit PEPC 2014

Top Ten Risk PEPC Tahun 2014

Rencana Respon untuk Mitigasi Top TenRisks PEPC 2014

Risk Register Aspek Sosio-Ekonomi PEPCTahun 2014

Kontribusi Pembayaran Pajak PEPCTahun 2014

Nilai Ekonomi yang Diperoleh,Didistribusikan dan Ditahan

Nilai Pengadaan Barang dan Jasa PEPCTahun 2014

Perolehan DBH Migas KabupatenBojonegoro

Daftar Status Lapangan Sumur Blok Cepu

Estimasi Cadangan P-1 MIGAS PEPCStatus 1 Januari 2015

Jumlah dan Komposisi Pekerja PEPCTahun 2012-2014

Jenis Waktu Kerja Formal Perusahaan

Matriks Program Pengaduan Pekerja

Jenis Pelatihan Pegawai Pria Tahun 2014

Jenis Pelatihan Pegawai Wanita Tahun2014

Knowledge Management Forum yangDiselenggarakan Perusahaan SelamaTahun 2014

Pelatihan Keselamatan Kerja

Kinerja HSSE PEPC Tahun 2014

Jumlah Penggunaan Energi PEPC

Total Penyaluran Dana Proteksi danManajemen Lingkungan PEPC

Table 1.1

Table 4.1

Table 4.2

Table 5.1

Table 5.2

Table 5.3

Table 6.1

Table 6.2

Table 6.3

Table 8.1

Table 8.2

Table 8.3

Table 8.4

Table 8.5

Table 8.6

Table 9.1

Table 9.2

Table 9.3

Table 9.4

Table 9.5

Table 9.6

Table 10.1

Table 10.2

Table 11.1

Table 11.2

Boundary of Sustainability Aspects

PEPC Main Products

PEPC Organizational Scale

Composition of PEPC Board ofCommissioners 2014

Composition of PEPC Board of Directors2014

Composition of PEPCAudit Committee 2014

PEPC Top Ten Risks 2014

Response Plan for PEPC Top Ten RisksMitigation 2014

PEPC Socio-Economic Risk Register 2014

PEPC Contribution of Tax Payments 2014

Economic Value Generated, Distributed andRetained

Product and Services Procurement PEPC2014

Acquisition of Oil and Gas DBH Bojonegoro

Status List of Cepu Block Field

Oil & Gas Reserve Estimation P-1 of PEPCper January 1 2015

Number and Composition of PEPCEmployees in 2012-2014

The Company Formal Work Time

Matrix of Employee Complaint Program

Types of Training for Male Workers in 2014

Types of Training for Female Workers in2014

Knowledge Management Forum Conductedby the Company in 2014

Safety Training

PEPC HSSE Performance in 2014

PEPC Energy Consumption

PEPC Total Amount of EnvironmentalManagement and Protection Fund

9

24

25

33

33

34

52

53

55

66

66

70

72

77

77

86

89

90

92

92

93

112

116

121

124

HalamanPage

Page 4: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu2

Tabel 11.3

Tabel 11.4

Tabel 11. 5

Tabel 11.6

Tabel 12.1

Tabel 13.1

Jumlah Emisi Suar Bakar Tahun 2012-2014

Hasil Pengukuran Mutu Pengolahan AirLimbah PEPC Tahun 2014

Material yang Digunakan dalam Injeksi diEPF

Material yang Digunakan dalam Injeksi diFasilitas Mudi dan Gayam

Kegiatan dan Realisasi Dana ProgramPemberdayaan Kesejahteraan SosialEkonomi Masyarakat

Saran dan Tanggapan atas Laporan Ini

Table 11.3

Table 11.4

Table 11.5

Table 11.6

Table 12.1

Table 13.1

Amount of Flaring Gas Emission 2012-2014

Result of Wastewater Treatment QualityMeasurement of PEPC 2014

Materail Using for Injection in EPF

Material Using for Injection in Mudi &Gayam Facilities

Activities and Fund Realization ofCommunity Socio-Economic WelfareDevelopment Program

Inputs and Feedback

Daftar Gambar List of Figures

Gambar 1.1

Gambar 1.2

Gambar 1.3

Gambar 4.1

Proses Penentuan Konten LaporanKeberlanjutan

Identifikasi Aspek Keberlanjutan yangMaterial

Objek Aspek Keberlanjutan

Komposisi Kepemilikan Saham PEPC

Figure 1.1

Figure 1.2

Figure 1.3

Figure 4.1

Defining Report Contents

Identification of Material SustainabilityAspects

Object of Sustainability Aspects

PEPC Shareholding Composition

Daftar Grafik List of Charts

Grafik 8.1

Grafik 8.2

Grafik 8.3

Grafik 9.1

Grafik 11.1

Grafik 11.2

Grafik 11.3

Grafik 11.4

Grafik 11.5

Grafik 11.6

Grafik 12.4

Perbandingan Produksi Minyak PEPCdengan Produksi Nasional

Kesempatan Kerja di Wilayah KabupatenBojonegoro Menurut Lapangan UsahaTahun 2010-2013

Produksi Minyak Lapangan Banyu UripTahun 2014

Employee Engagement di Grup Pertamina

Implementasi Green Purchasing PEPC2013-2014

Perkembangan Jumlah Gas Flaring danInjeksi Tahun 2012-2014

Realisasi Proyek EPC 1-5 Tahun 2014

Jumlah Injeksi Produced Water Tahun2012-2014

Jumlah PenyaluranMinyakMentah PEPCTahun 2012-2014

Oil Losses Pengiriman Melalui FasilitasGPP Tahun 2012-2014 (%)

Dana Implementasi ProgramPemberdayaan Kesejahteraan SosialEkonomi Masyarakat

Chart 8.1

Chart 8.2

Chart 8.3

Chart 9.1

Chart 11.1

Chart 11.2

Chart 11.3

Chart 11.4

Chart 11.5

Chart 11.6

Chart 12.4

Comparison of PEPC Oil Production withNational Production

Employment Opportunities in Bojonegoroby Industrial Year 2010-2013

Oil Productions in Banyu Urip Field 2014

Employee Engagement of PertaminaGroup

PEPC Green Purchasing Implementation2013-2014

Progresses of Injection and Flaring Gas2012-2014

Realization of EPC 1-5 Project Year 2014

Amount of Produced Water Injection2012-2014

Amount of PEPC Oil Distribution 2012-2014

Oil Losses of Distribution through GPPFacilities 2012-2014

Funding For The Implementation ofCommunity Socio-Economic WelfareDevelopment Program

63

74

76

90

122

135

139

141

147

147

HalamanPage

133

140

151

151

161

170

6

8

9

18

HalamanPage

Page 5: tentang laporan keberlanjutan

Tentang Laporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report 3

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 5.1

Gambar 5.2

Gambar 5.3

Gambar 5.4

Gambar 5.5

Gambar 6. 1

Gambar 8.1

Gambar 8.2

Gambar 8.3

Gambar 8.4

Gambar 9.1

Gambar 9.2

Gambar 10.1

Gambar 10.2

Gambar 10.3

Gambar 10.4

Gambar 10.5

Gambar 11.1

Gambar 11.2

Gambar 11.3

Gambar 12.1

Gambar 12.2

Gambar 12.3

PemegangParticipating InterestBlok Cepu

Komunikasi Tata Nilai PEPC

Struktur Organisasi PEPC

Skema Penyaluran Minyak EarlyProduction Facility

Skema Penyaluran Minyak Early OilExpansion

Wilayah Kerja Pertambangan

Siklus Penerapan Tata Kelola Perusahaanyang Berkelanjutan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Skema Mekanisme PenetapanRemunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Kerangka Sistem Pengendalian Internaldan Manajemen Risiko PEPC

Mekanisme Umum Sistem PelaporanPelanggaran

Prinsip dan Pedoman Manajemen Risiko

MekanismeBagi Hasil Migas berdasarkanProduction Sharing Contract

Skema Alur Distribusi PEPC

PTK Nomor 007 Revisi-II/PTK/I/2011tentang Pedoman Tata Kerja PengelolaanRantai Suplai Kontraktor Kontrak KerjaSama

Peningkatan Produksi Minyak LapanganBanyu Urip Tahun 2014

"Milestone" Human Resources Plan2014-2018

Aspek Kriteria Sistem Penilaian Kinerja

Sistem Manajemen HSSE PEPC

Struktur Organisasi HSSE PEPC

Struktur Organisasi P2K3

Proses Keselamatan Kerja

Kartu Pengamatan Keselamatan Kerja(PEKA)

Rencana Pembangunan Engineering,Procurement, & Construction (EPC)

Pengawasan Penyaluran Minyak BanyuUrip oleh PEPC

Pemasangan Pipa pada Perlintasan diSungai Bengawan Solo

Diagram Kebijakan Corporate SocialResponsibility PT Pertamina Persero -PT Pertamina EP Cepu

Ruang lingkup dan Tahapan PekerjaanProgram Papan Informasi

Manajemen Pengelolaan Program

Figure 4.2

Figure 4.3

Figure 4.4

Figure 4.5

Figure 4.6

Figure 4.7

Figure 5.1

Figure 5.2

Figure 5.3

Figure 5.4

Figure 5.5

Figure 6.1

Figure 8.1

Figure 8.2

Figure 8.3

Figure 8.4

Figure 9.1

Figure 9.2

Figure 10.1

Figure 10.2

Figure 10.3

Figure 10.4

Figure 10.5

Figure 11.1

Figure 11.2

Figure 11.3

Figure 12.1

Figure 12.2

Figure 12.3

Holders of Participating Interest CepuBlock

PEPC Corporate Values Communication

PEPC Organizational Structure

Distribution scheme of Early ProductionFacility

Distribution schemeof Early Oil Expansion

Mining Work Areas

Cycle of Sustainable CorporateGovernance Implementation

Corporate Governance Structure

Board of Commissioners and Board ofDirectors Remuneration DeterminationMechanism

PEPC Internal Control and Enterprise RiskManagement Framework

General Mechanism of WhistleblowingSystem

Risk Management Principles andGuidelines

Production Sharing Contract Mechanism

PEPC Distribution Scheme

PTK No. 007 Rev-II/PTK/I/2011 AboutSupply Chain Management Guideline forProduction Sharing Contract

Increasing Oil Productions on Banyu UripField 2014

Milestone of Human Resources Plan2014-2018

Performance Assessment Criteria

PEPC HSSE Management System

PEPC HSSE Organizational Structure

P2K3 Organizational Structure

Occupational Safety Process

The Occupational Safety Observation(PEKA) Card

Engineering, Procurement, & Construction(EPC) Development Plan

Banyu Urip Oil Distributions Monitoring

Cross Piping at Bengawan Solo River

PT Pertamina Persero - PT Pertamina EPCepu Corporate Social ResponsibilityPolicy Flowchart

The Work Scope and Stages ofCommunity Info Board Program

Program Management

18

21

22

24

25

25

29

30

35

38

45

51

65

68

69

76

85

96

102

105

106

110

114

138

146

149

155

158

159

Page 6: tentang laporan keberlanjutan

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANABOUT THIS SUSTAINABILITY REPORT

"Sustainable development is development thatmeets the needs of the present generationwithout compromising the ability of futuregenerations to meet their own needs"

The United Nations World Commissionon Environment and Development/Brundtland Report"Our Common Future", 1987

Sebagai perusahaan energi yang memiliki tanggung jawab dankepedulian sosial serta lingkungan, kami meyakini bahwa keberlanjutan(sustainability) merupakan aspek penting dalammenjaga keseimbanganantara pencapaian bisnis (economic viability), pemberdayaan sosial(social empowerment) dan pelestarian lingkungan (environmentalresponsibility). Oleh sebab itu, kami memaknai keberlanjutan sebagaibagian yang esensial dalam perencanaan bisnis jangka pendek danstrategi jangka panjang perusahaan.

As an energy company with social and environmental responsibility, we believethat sustainability is an important aspect in maintaining balance between economicviability, social empowerment, and environmental responsibility. Therefore, wevalue sustainability as an essential part in the short-term business plan as well aslong-term strategy of the Company.

Social

EconomicEnvironment

Bearable Equitable

Sustainable

Viable

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu4

Page 7: tentang laporan keberlanjutan

Tentang Laporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report 5

Melalui Laporan ini, kami berusaha mengungkapkanakuntabilitas kinerja perusahaan dalammendukung tujuanpembangunan yang berkelanjutan (sustainable development)kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) baikinternal maupun eksternal. Laporan Keberlanjutan inimemuat informasi mengenai kondisi faktual yang terkaitdengan program dan pendekatan manajemen kami dalammenghadapi dan mengantisipasi segala bentuk peluang,risiko serta tantangan yang terkait dengan keberlanjutanbisnis Perusahaan.

Laporan perdana ini mengangkat tema “Sharpening theFuture Through Susta inable Product ion” untukmenggambarkan upaya Perusahaan memaknaikeberlanjutan dengan menyeimbangkan inovasi untukpeningkatan produksi migas, investasi sosial danpemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran sertapelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Upaya ini kamimaksudkan agar seluruh pemangku kepentingan dapatmengetahui dan memberikan masukan yang konstruktifterkait aspek keberlanjutan yangmenjadi perhatianmerekauntuk menjadi sarana pembelajaran dan penyempurnaankinerja keberlanjutan Perusahaan di masa mendatang.

Referensi dan Periode Pelaporan

Laporan ini merupakan laporan keberlanjutan pertama kamiyang mengungkapkan informasi komitmen dan kinerjakeberlanjutan perusahaan selama periode 1 Januari hingga31 Desember 2014. Untuk selanjutnya kami berkomitmenuntuk menerbitkan laporan keberlanjutan secara periodiksetiap tahunnya. [G4-28, G4-30]

Penyusunan laporan ini mengacu kepada PedomanPelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines)yang disusun oleh Global Reporting Initiative (GRI) versi 4.0termasuk G4 Oil and Gas Sector Disclosures, dengan tingkatkesesuaian “Core”, serta Oil and Gas Industry Guidance forVoluntary Sustainability Reporting yang disusun oleh AmericanPetroleum Institute (API), International Association of Oil andGas Producers (OGP) dan the International Petroleum IndustryEnvironmental Conservation Association (IPIECA). Indikatorkinerja keberlanjutan dari pedoman pelaporan yangditerapkan dalam laporan ini disajikan dengan hurufberwarna di dalam kurung pada setiap penjelasan yangrelevan.

Proses Penentuan Konten Laporan

Mengingat luasnya ruang lingkup keberlanjutan yang dapatmenjadi subjek pelaporan, kami telah melakukanserangkaian proses untukmenentukan aspek keberlanjutanyang menjadi konten laporan keberlanjutan ini. Dalammenentukan konten laporan ini kami berpedoman padaprinsip-prinsip laporan keberlanjutan yang disusun olehGRI yaitu:

Inklusivitas Pemangku Kepentingankami telah melakukan identifikasi kelompok PemangkuKepentingan perusahaan serta ekspektasi dankepentingan masing-masing kelompok yang terkaitdengan kegiatan bisnis PEPC;

Through this report, we are disclosing Company'sperformance accountability in supporting sustainabledevelopment goals to stakeholders both internally andexternally. This sustainability report contains informationabout the factual conditions associated with ourmanagement's programs and approaches in facing andanticipating any opportunities, risks, and challenges relatedour business sustainability.

This inaugural report chooses the theme "Sharping theFuture through Sustainable Production" to describeCompany's efforts to describe sustainability by balancingthe innovation to increase oil and gas production, socialinvestment, and well-targeted community empowermentin addition to sustainable environmental preservation. Thiseffort is targeted to allow all stakeholders to identify andprovide constructive feedbacks related sustainabilityaspects as their concerns as a means of learning andperformance improvement of Company's sustainability inthe future.

Reference and Reporting Period

This is our first sustainability report with the disclosure ofinformation on Company's commitment and sustainableperformance during the period of January 1 to December31, 2014. In the future we are committed to publish suchsustainability report annually. [G4-28, G4-30]

The preparation of this report refers to the SustainabilityReporting Guidelines prepared by the Global ReportingInitiative (GRI) version 4.0 including G4 Oil and Gas SectorDisclosures, prepared 'in accordance' - Core, as well as theOil and Gas Industry Guidance for the VoluntarySustainability Reporting compiled by the AmericanPetroleum Institute (API), the International Association ofOil and Gas Producers (OGP), and the InternationalPetroleum Industry Environmental Conservation Association(IPIECA). Sustainability performance indicators of thereporting guidelines applied in this report are presentedwith colored letters in brackets on each relevantexplanations.

Defining Report Content Process

Given the breadth scope of sustainability that may becomereporting subject, we have conducted a series of processesto determine which aspects of sustainability fit as thecontents of this sustainability report. In determining thecontents of this report, we were guided by sustainabilityreport principles prepared by GRI, i.e.

Stakeholder Inclusivenesswe have identified Company's Stakeholder group alongwith respective expectations and interests of each groupassociated with PEPC business act iv it ies ;

Page 8: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu6

Konteks Keberlanjutanlaporan ini mengungkapkan kinerja perusahaan dalamkonteks keberlanjutan yang meliputi aspek ekonomi,sosial dan lingkungan;Materialitaslaporan ini mengungkapkan dampak ekonomi, sosialdan lingkungan perusahaan yang signifikan dalampengambilan keputusan oleh para PemangkuKepentingan;Kelengkapanlaporan telah mengungkapkan semua aspekkeberlanjutan yang material secara memadai sehinggapara pemangku kepentingan dapatmengevaluasi kinerjakeberlanjutan perusahaan dalam periode pelaporan.

Prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan tersebut kemudiankami terapkan dalam empat tahapan yaitu: Pertama,identifikasi aspek dan isu keberlanjutan yang relevan bagiperusahaan dan para pemangku kepentingan serta objekatau lokasi dari aspek tersebut. Kedua, penentuan prioritasdari aspek dan isu keberlanjutan yang teridentifikasi denganmenentukanmaterialitas darimasing-masing isu dan aspek.Ketiga, validasi dari isu dan aspek keberlanjutan yangmaterial dengan memilih indikator kinerja yang sesuaisetelah mempertimbangkan ketersediaan data. Keempat,review atas proses penentuan konten laporan denganmempertimbangkan prinsip-prinsip kualitas pelaporantermasuk akurasi, kejelasan, keseimbangan, komparabilitas,batasan waktu dan keandalan informasi yang diungkapkanuntuk pengambilan keputusan. [G4-18]

Sustainability Contextthis report discloses Company's performance insustainability context which includes economic, socialand environmental;Materialitythis report discloses significant economic, social, andenvironmental impacts of the Company during decision-making by the stakeholders;

Completenessthe report has disclosed allmaterial sustainability aspectssufficiently to allow stakeholders to evaluate Company'ssustainable performance in the reporting period.

These sustainability reporting principles are then appliedin four stages: first, identification of sustainability aspectsand issues that are relevant for the company andstakeholders aswell as objects or locations of these aspects.Second, prioritization of sustainability aspects and issuesidentified by determining the materiality of each issue andaspect. Third, validation of material sustainability issuesand aspects by selecting appropriate performance indicatorsafter considering the availability of data. Fourth, review ofreport content determination process by consideringreporting quality principles including accuracy, clarity,balance, comparability, time constraints, and informationreliability disclosed for decision-making. [G4-18]

Gambar 1.1 Proses Penentuan Konten Laporan Keberlanjutan Figure 1.1 Defining Report Contents

STAKEHOLDER INCLUSIVENESS

SustainabilityContext

StakeholderInclusiveness

SustainabilityContext

IDENTIFICATION

STEP 1

Materiality

PRIORITIZATION

STEP 2

Completeness

VALIDATION

STEP 3

REVIEW

STEP 4

Page 9: tentang laporan keberlanjutan

7Tentang Laporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report

Proses Penentuan Materialitasdan Objek Pelaporan

Sebagai tahun pertama, laporan ini kami fokuskan padabeberapa aspek keberlanjutan utama yang kami tentukanberdasarkan analisis materialitas dan relevansinya denganaktivitas Perusahaan. Penentuan aspek yang materialitaskami lakukan berdasarkan analisis keberlanjutan bisnisPerusahaan serta survei dan diskusi eksternal untukmenghasilkan informasi yang relevan sesuai dengankebutuhan para pemangku kepentingan.

Seluruh aspek dan indikator kinerja keberlanjutan yangdiungkapkan dalam laporan ini merupakan aspek danindikator kinerja yangmaterial dan relevan dengan aktivitasperusahaan berdasarkan penilaian kami dan para pemangkukepentingan. Aspek dan indikator kinerja yang materialtersebut meliputi nilai ekonomi langsung yangdidistribusikan, pendayagunaan pemasok lokal, efisiensienergi dalam proses produksi, penggunaan material bahankimia, emisi dan gas flaring, tanggung jawab produk, jumlahcadangan migas, penanganan air terproduksi dan limbahpemboran, tata kelola berkelanjutan, etika dan integritas,anti korupsi dan anti fraud, hubungan industrial pekerjadengan manajemen, pengelolaan dan pengembanganpegawai, kesehatan, keselamatan, keamanan danlingkungan kerja, investasi sosial, pengembanganmasyarakat lokal. Berdasarkan analisis yang kami lakukan,sebagian obyek aspek keberlanjutan yang material beradadi luar ruang lingkup perusahaan sehingga tidakdiungkapkan dalam laporan ini. Karena keterbatasan obyekdan ruang lingkup, aspek keberlanjutan material yang tidakdilaporkan dalam laporan ini meliputi pengungkapan,material daur ulang, emisi tidak langsung, rasio gaji pekerja,assessment dampak negatif operasi perusahaan,assessment terhadap mitra kerja, assessment terhadapHAM. [G4-19, G4-20, G4-21]

Materiality Determination Process andReporting Object

As our first year, we focus this report on several mainaspects of sustainability which were determined based onmateriality analysis and its relevance to Company activities.The determination of materiality aspect is conducted basedon Company business sustainability analysis as well asexternal survey and discussion to produce relevantinformation in accordance with the needs of stakeholders.

All aspects and sustainability performance indicatorsexpressed in this report are the aspects and performanceindicators are material and relevant to the activities of thecompany based on our assessment and stakeholders. Suchmaterial aspects and indicators of performance coverdistributed direct economic value, local supplier employment,energy efficiency in production process, utility of chemicalmaterials, emission and gas flaring, product responsibility,amount of oil and gas reserves, anti-corruption and anti-fraud, worker-management industrial relations, employeemanagement and development, occupational health,security, safety and environment, social investment, localcommunity development. Based on the analysis conducted,severalmaterial objects of sustainability aspects are sourcedfrom outside the Company scope, hence not disclosed inthis report. Due to limitation to object and scope, materialsustainability aspects not disclosed in this report includedisclosure, recycling material, indirect emission, employeewage ratio, assessment of negative impacts fromCompanyoperation, assessment of work partners, and assessmentof human rights. [G4-19, G4-20, G4-21]

Page 10: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu8

Gambar 1.2 Identifikasi Aspek Keberlanjutan yang MaterialFigure 1.2 Identification of Material Sustainability Aspects

Sebagai bentuk implementasi tata kelola yang baik,Perusahaan berkomitmen untukmengungkapkan informasiaspek dan kinerja keberlanjutan secara transparan,akuntabel dan berimbang termasuk dampak positif dannegatif yang timbul dari kegiatan operasional Perusahaan.

As the implementation of a good governance, the Companyis committed to disclose the information on sustainabilityaspect and performance in transparently and in balance,including positive and negative impacts arising fromCompany's operational activities.

a. Nilai ekonomi langsung yang didistribusikanDirect economic value distributed

b. Pendayagunaan pemasok lokalLocal supplier empowerment

c. Efisiensi energi Energy efficiencyd. Penggunaan material bahan kimiaUtilization of chemical materials

e. Emisi dan gas flaringEmission and gas flaring

f. Tanggung jawab produkProduct responsibility

g. Penanganan air terproduksi dan limbahpemboran Management of produced waterand drilling waste

h. Tata kelola berkelanjutanSustainable governance

i. Pengembangan masyarakat lokalLocal community development

j. Etika dan integritas Ethics and integrityk. Anti korupsi dan anti fraudAnti-corruption and anti-fraud

l. Hubungan industrial pekerjaWorker-management industrial relations

m.Kesehatan, keselamatan, keamanan danlingkungan kerja Occupational health, safety,security, and environment

n. Pengelolaan dan pengembangan pegawaiEmployee management and development

o. Investasi sosial Social investment

a. Wilayah operasi berdekatan dengan areadilindungi Operation site nearbyprotected area

b. Dampak transportasiImpact from transportation

c. Pengaduan terkait lingkunganComplaints relating to environment

d. Penggunaan label dan informasi produkProduct labeling and information

e. Penggunaan dan pengembangan energiterbarukan Renewable energy utility anddevelopment

f. Involuntary resettlementg. Asset integrity and process safety

LOW MEDIUM HIGH

Penting bagi PEPC Important for PEPC

ab

c def

g hi

jk

lm

no

a

b

c

d

e

f

g

a

b

c

d

e

f

a. Material daur ulang Recycle materialb. Emisi tidak langsungIndirect emission

c. Rasio gaji pekerjaEmployee wage ratio

d. Assessment terhadap mitra kerjaAssessment of work partners

e. Assessment dampak negatif operasiperusahaan Assessment of negativeimpacts from Company operations

f. Assessment terhadap HAMAssessment of human rights

Page 11: tentang laporan keberlanjutan

9Tentang Laporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report

Ruang Lingkup dan Keandalan Laporan

Informasi aspek dan kinerja keberlanjutan yang diungkapkandalam laporan ini hanya mencakup kinerja ekonomi, sosialdan lingkungan perusahaan tidak termasuk mitra bisnisdan rekanan. [G4-17]

Pengukuran kinerja ekonomi yang diungkapkan dalamlaporan ini disusun sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan yang berlaku di Indonesia, sedangkan untukkinerja sosial dan lingkungan, kami menggunakan teknikpengukuran yang berlaku secara internasional. Seluruhinformasi yang diungkapkan dalam laporan ini telahmelaluiproses verifikasi internal PEPC sehingga dapat diandalkanuntuk proses evaluasi dan pengambilan keputusan. Untuktahun ini, kami belum melakukan proses verifikasi olehpihak eksternal namun, kedepannya, kami berkomitmenuntuk melibatkan pihak eksternal dalam proses verifikasiuntuk meningkatkan keandalan laporan kebelanjutan.[G4-33]

Scope and Reliability of Report

Information of sustainability aspects and performancedisclosed in this report includes only Company's economic,social, and environmental performance, not includingbusiness partners and associates. [G4-17]

The measurement of economic performance disclosed inthis report is prepared in accordance with FinancialAccounting Standards applicable in Indonesia; the socialand environmental performance, on the other hand, ismeasured by internationally-recognized technique. Allinformation disclosed in this report have been verifiedinternally by PEPC to be reliable for evaluation and decision-making processes. In this year was not conducted theverification process by external parties. However, we arecommitted to involve external parties in the verificationprocess to improve sustainability report reliability in thefuture. [G4-33]

Tabel 1.1 Ruang Lingkup Aspek Keberlanjutan Table 1.1 Object of Sustainability Aspects

PEPC

Luar PerusahaanOutside the Company

KKKS & Mitra KerjaKKKS and Work Partners

PEPC

KKKS & Mitra KerjaKKKS andWork Partners

Aspek MaterialMaterial Aspect

Batasan Boundary

PEPCKKKS &Mitra KerjaKKKSand WorkPartners

LuarPerusahaanOutsidethe

Company

Nilai ekonomi langsungyang didistribusikan

Penggunaan materialbahan kimia

Pendayagunaan pemasoklokal

Efisiensi energi dalamproses produksi

Emisi dan gas flaring

Tanggung jawab produk

Jumlah cadangan migas

Penanganan airterproduksi dan limbahpemboran

Tata kelola berkelanjutan

Etika dan integritas

Anti korupsi dan anti fraud

Hubungan industrialpekerja

Pengelolaan danpengembangan pegawai

Kesehatan, keselamatan,keamanan dan lingkungankerja

Investasi sosial

Pengembanganmasyarakat lokal

Direct economic valuedistributed

Utilization of chemicalmaterials

Local supplierempowerment

Energy efficiency inproduction process

Emission and gas flaring

Product responsibility

Amount of oil & gas reserves

Management of producedwater and drilling waste

Sustainable governance

Ethics and integrity

Anti-corruption & anti-fraud

Worker-managementindustrial relations

Employee management anddevelopment

Occupational health, safety,security, and environment

Social investment

Local communitydevelopment

Gambar 1.3 Ruang Lingkup Aspek KeberlanjutanFigure 1.3 Boundary of Sustainability Aspects

Page 12: tentang laporan keberlanjutan

Tanggung Jawab atas Laporan

Dewan Komisaris dan Direksi PEPC telah melakukanevaluasi atas kelengkapan konten Laporan Keberlanjutanini serta menyatakan bahwa laporan ini telah mencakupsemua aspek keberlanjutan yang material bagi PEPC. Kamibertanggung-jawab atas kebenaran isi LaporanKeberlanjutan ini termasuk laporan keuangan dan informasilain yang terkait. [G4-48, G4-49]

Report Accountability

Board of Commissioners and Board of Directors of PEPChave evaluated the completeness of this SustainabilityReport and declared that this report has covered all materialsustainability aspects of PEPC. We are responsible for theaccuracy of this Sustainability Report, including financialstatements and other relevant information. [G4-48, G4-49]

Jakarta, 20 Februari 2015 February 20, 2015

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu10

Komisaris UtamaPresident Commisioner

Andri T. Hidayat

KomisarisCommisioner

Bagus Sudaryanto

KomisarisCommisioner

Insan Purwarisya L.Tobing

KomisarisCommisioner

Boyke E.W. Moekijat

KomisarisCommisioner

Elfien Goentoro(Sampai dengan 24 Juni 2014 Until June 24, 2014)

Direktur UtamaPresident Director

Amril Thaib Mandailing

Direktur OperasiOperation Director

Ricardo Perdana Yudantoro

Direktur PengembanganDevelopment Director

Amran Anwar

Direktur Bisnis SupportBusiness Support Director

Musa Umbas

DirekturDirector

Mangasi D. Gunawan(Sampai dengan 02 Februari 2014 Until February 2, 2014)

Page 13: tentang laporan keberlanjutan

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

11Tentang Laporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report

IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 2014SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2014

Seiring perjalanan menjadi perusahaan kelas duniadengan laba yang terus meningkat, PEPC, sebagaianak perusahaan PT Pertamina (Persero) yangdimiliki Negara, selalu berupaya menjalankankomitmennyamenjadi Perusahaan yang baik (goodcorporate citizenship) untuk membangun bersamakualitas kehidupan yang lebih baik denganmasyarakat dan lingkungan sosial di manaperusahaan berada. Dengan pendekatan triplebottom lines yangmeliputi kinerja ekonomi (economicperformance), kinerja lingkungan (environmentalperformance), dan kinerja sosial (social performance)diharapkan keberadaan PEPC tidak hanyabermanfaat bagi para pemegang saham(shareholders), tetapi juga bagi pemangkukepentingan (stakeholders) yang lebih luas termasukkaryawan, konsumen, pemasok, masyarakat, negara,dan lain-lain.

Within its journey of becoming a world-classcompany with ever-growing profits, PEPC as asubsidiary of PT Pertamina (Persero) owned by theState constantly strives to realize its commitmentto be a good corporate citizen to mutually buildbetter quality of life with the community and socialenvironment where the Company operates. Withtriple bottom lines approach covering economic,environmental, and social performances, PEPC isexpected to exist not only to provide benefits toshareholders, but also to stakeholders at moreextensive scope which include the employees,customers, suppliers, the surrounding communities,the State, and other parties.

Kinerja Ekonomi dan OperasiEconomic and Operation Performance

9%Persentasepenggunaan energidari associated gasPercentage of energyconsumption ofassociated gas

14.982 GJJumlah konsumsi energiPEPC tahun 2014Total PEPC energyconsumption in 2014

1,2Rasio intensitas konsumsienergi PEPC per satuanproduksi (GJ/MBOPD)

Intensity ratio of PEPC energyconsumption per production

unit (GJ/MBOPD)27% Pengurangan emisi darisuar bakar tahun 2014Reduction of flaringemission in 2014

24.930,04BARREL

Total injeksiproduced waterTotal producedwater injection

0,07% Total oil lossesdalam penyaluranTotal oil losses indistribution

229.160BARREL

Total penggunaanlumpur borTotal drill mudusage

16.419 m3Limbah serbuk bor (cutting)Drill cuttings

Jumlah Distribusi Nilai EkonomiTotal Distribution of Economic Value

USD 197,332,822

62.85%Komitmen TKDN 2014Domestic Content LevelCommitment 2014

13.831MBOPDTotal liftingminyak 2014 (share PEPC 45%)Total oil lifting 2014 (PEPC share 45%)

32 SUMURWELLS

Pemboran Pengembangan(Banyu Urip) DevelopmentWells Drilling (Banyu Urip)

93.9%Proyek Banyu UripBanyu Urip Project

4.87%Proyek Jambaran-Tiung BiruJambaran-Tiung Biru Project

Page 14: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu12

Kinerja SosialSocial Performance

PEKERJA EMPLOYEE

Insidenpelanggaran HAMHuman rightsviolation incidents

Insiden pelanggaranperaturan tenaga kerjaEmployment regulationviolation incidents

NIHIL NIL 3,77% Tingkat pergantian(turnover) pekerjaEmployee turnover

Mendapatkan penilaiankinerja tahunanReceiving annualperformanceassessment

100% PEKERJAEMPLOYEES

Tidak mengalamikerja paksaNot under forcedlabor

Tidak ada yangdibawah umurNo underageemployees

PROGRAM PELATIHAN DANPENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAIEMPLOYEE COMPETENCY TRAINING AND DEVELOPMENTPROGRAMS

TOTALPELATIHANTOTAL NUMBER OFTRAININGS

136 program pelatihan yang diikuti164 peserta dengan jumlah haripelatihan 684 hari136 training programs attended by164 participants in 684 trainingdays

JAM PELATIHANPER PEKERJATOTAL TRAINING HOURSPER EMPLOYEE

31,28 jam/pekerja31.28 hours/employee

DANAPELATIHANTOTAL TRAININGFUNDS

Rp3, 62 miliarRp3.62 billion

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

918.906Safety Man Hours

Total Recordable IncidentRate (TRIR)

NIHIL NILNumber ofAccidents (NOA)

Kejadian PencurianAset PerusahaanCompany AssetsTheft Incident

MASYARAKAT COMMUNITY

Total dana programpemberdayaan masyarakatTotal communitydevelopment program funds

Insiden relokasiRelocationincidents

NIHIL NILInsiden pengaduan ataukeluhan dari masyarakatlokalClaims or complaintsfrom local communityincidents

Insiden pelanggaranhak adatIndigenous rightsviolation incidents

USD376,009.8 (Ekv. Rp4,5 MILIAR)(Equiv. Rp4,5 BILLION)

Page 15: tentang laporan keberlanjutan

SAMBUTAN DIREKSICEO STATEMENT[G4-1]

13

Para Pemangku Kepentingan yang berbahagia,

Selamat datang di Laporan Keberlanjutan edisi perdanakami. Tahun ini, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memulailangkah baru untukmengungkapkan kinerja ekonomi, sosialdan lingkungan kepada para PemangkuKepentinganmelaluiLaporan Keberlanjutan (Sustainability Report). Laporan inikami susun sebagai pelengkap dan bagian yang tidakterpisahkan dari Laporan Tahunan (Annual Report). Kamimenyadari bahwa pembangunan berkelanjutan harusdidukung oleh aktivitas bisnis yang bertanggung jawabagar mampu memberikan kontribusi yang optimal untukpeningkatan interaksi sosial dan ekonomi masyarakat.Kesadaran ini pada prinsipnya telah tercermin dalam misiPEPC yaitu untuk “Menjadi entitas bisnis yangmemiliki reputasitinggi yang dikelola secara profesional, fokus dan memilikikeunggulan kompetitif denganmenggunakan teknologi modernkelas dunia yang dihasilkan dari kemitraan denganWorld ClassCompany sehingga memberikan nilai tambah lebih kepadapara stakeholders terutama pemegang saham, pelanggan,pekerja dan masyarakat luas".

Dear Stakeholders,

Welcome to the first edition of our Sustainability Report.This year, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) starts a new stepto disclose economic, social, and environmentalperformance to stakeholders through this SustainabilityReport. This report is established as a complementary andintegral part of the Annual Report.We realize that sustainabledevelopmentmust be supported by a responsible businessactivities in order to be able to contribute optimally forsocial interaction and community economic improvements.In principle, this awareness has been reflected in PEPCmission which is to "Become a highly-reputable businessentity which is professionally managed, focused, havingcompetitive advantages with the utilization of world-classmodern technology resulting from partnership with World-Class Companies, thus contributing added value tostakeholders, particularly shareholders, customers,employees, and the society at large".

“Sharpening the Future with Sustainable Production”

Page 16: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu14

Pertumbuhan bisnis, peningkatan produksi serta berbagaiprestasi PEPC pada tahun ini mencerminkan bagaimanaupaya kami untuk menjaga kelangsungan bisnis. Kamimenyadari bahwa keberlanjutan pertumbuhan ini tidakdapat tercapai tanpa keterlibatan para PemangkuKepentingan baik secara langsungmaupun tidak langsung.Oleh karenanya, kami berkomitmen untuk senantiasabersinergi dengan para Pemangku Kepentingan denganmembangun hubungan yang kolaboratif dan salingmenguntungkan. Sinergitas tersebut kami wujukan melaluipilar kontribusi ekonomi, pemberdayaan sosial, pelestarianlingkungan serta upaya kami untuk senantiasamembanguntata kelola perusahaan yang baik dan budaya keselamatankerja dalam pengelolaan usaha. Keempat pilar tersebutsenantiasa kami terapkan dan menjadi penggerak langkahmanajemen dalam menyusun strategi untukmengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Pada tahunini, kami berhasil mencapai produksi minyak bumi 40.000BOPD atau setara dengan 4,7% produksi nasional. Kamijuga berhasil mencapai 918.906 jam kerja tanpa kecelakaanserta berinvestasi dalam infrastruktur dan pemberdayaansosial lebih dari 3,3 miliar rupiah.

PEPC meyakini bahwa di balik kinerja yang telah dicapai,masih banyak aspek kinerja keberlanjutan yang harus kamitingkatkan, terlebih tantangan dan persaingan dalam bisnishulu minyak dan gas bumi yang semakin ketat akibatpenurunan cadangan, perubahan regulasi Pemerintah,peningkatan permintaan terhadap energi, penurunan hargaminyak bumi global serta perubahan lingkungan hidupterkait pemanasan global yang tidak dapat diprediksikan.Namun dengan dukungan dan semangat yang luar biasadari seluruh Pemangku Kepentingan, PEPC berhasilmelewati tantangan tersebut dengan pencapaian kinerjayang membanggakan.

Dalam Laporan Keberlanjutan ini kami mengungkapkankomitmen dan pelaksanaan program keberlanjutan dantanggung jawab sosial PEPC dengan tema utama“Sharpening the Future with Sustainable Production”. LaporanKeberlanjutan ini menyajikan secara transparan,akuntabeldan berimbang mengenai strategi dan upaya yang kamilakukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis terutamainovasi produksi, praktek kerja yang baik, kesehatan dankeselamatan kerja, kegiatan pelestarian lingkungan, tatakelola dan manajemen risiko serta pemberdayaanmasyarakat.

Atas nama seluruh jajaran Direksi PEPC, kamimenyampaikan terima kasih dan apreasiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemangku Kepentingan yangtelah mendukung keberlanjutan usaha kami sehinggamampu memberikan kontribusi yang optimal kepadabangsa dan masyarakat. Semoga pada tahun-tahun yangakan datang, PEPC dapat terus menjaga keberlangsunganusaha dan menjadi produsen energi nasional terbaik.

Business growth, increased production, and various PEPCachievements of this year reflect our efforts to maintainbusiness sustainability. We realize that this sustainablegrowth cannot be achieved without the involvement ofStakeholders both directly and indirectly. Therefore, we arecommitted to continuously work together with thestakeholders to build a collaborative andmutually beneficialrelationship. The synergy is realized through the pillars ofeconomic contribution, social empowerment, environmentalconservation, as well as our efforts to continually buildgood corporate governance and a culture of occupationalsafety in business management. The four pillars are alwaysapplied and serve as the driving force to the managementin developing strategies to improve sustainable business.This year, wemanaged to achieve 40,000 BOPD productionof crude oil or equivalent to 4.7% of the national production.We also managed to reach 918,906 zero accident hoursand have made investment in infrastructure and socialempowerment with more than 3.3 billion Rupiah.

PEPC believes that behind the performance achieved, thereare various aspects of the sustainability performance inneed of further improvement , particularly the increasinglyfierce challenges and competition in the upstream oil andnatural gas businesses resulting from decreased reserves,government regulatory changes, increasing energydemands, decreased price of petroleum globally, andenvironmental changes related to unpredicted globalwarming. With tremendous support and spirit from allstakeholders, PEPC has successfully overcome thechallenges with praiseworthy performance achievement.

In this Sustainability Report we disclose the commitmentand implementation of PEPC sustainability program andsocial responsibility, with the main theme "Sharpening theFuture with Sustainable Production". This SustainabilityReport presents in transparent, accountable and balancedmanner, the strategies and efforts conducted to maintainbusiness sustainability, particularly production innovation,good work practices, occupational health and safety,environmental preservation, governance and riskmanagement , and communi ty deve lopment .

On behalf of the PEPC Board of Directors, we express ourhighest gratitude and appreciation to all Stakeholders forthe support to our business sustainability which allows usto contribute optimally to the State and the community.We expect that in the future, PEPC will always maintain ourbusiness continuity and become the best national energyproducer.

Direktur Utama President Director

Amril Thaib Mandailing

Page 17: tentang laporan keberlanjutan

TENTANG PEPCAbout PEPC

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bergerak dalam bidangenergi di lingkup area utama kegiatan usaha hulu yangmeliputi eksplorasi, eksploitasi serta pengembanganminyak dan gas bumi di Wilayah Kerja Pertambangan(WKP) Blok Cepu.

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) is engaged in the field of energy inupstream business activity main area covering the exploration,exploitation, and the development of oil and natural gas in MiningWork Area (MWA) of Cepu Block.

15Tentang PEPCAbout PEPC

Page 18: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu16

PEPC meraihpenghargaan dalamCIP-PKM IMATIONuntuk kategori “The BestPersentation PlatinumCategory”PEPC received CIP-PKMIMATION award for"The Best PresentationPlatinum Category"

PEPC mendapatkanPenghargaan Juara

Umum untuk KategoriPertamina Quality

Assessment (PQA) 2014PEPC received the title asOverall Champion forPertamina Quality

Assessment (PQA) 2014category

Penghargaan HSSEAward untuk ProgramSafety BehaviormelaluiProgram PEKAHSSE Award for SafetyBehavior Programthrough PEKAProgram

PEPC meraihPenghargaan KecelakaanNihil (Zero Accident) padabidang PertambanganMinyak dan Gas Bumiuntuk Tingkat Nasionalperiode Tahun 2014PEPC received Zero

Accident Award in Oil andNatural Gas category atNational Level in 2014

Pemberi Awarder:PT Pertamina (Persero)

Pemberi Awarder:PT Pertamina (Persero)

Pemberi Awarder:PT Pertamina (Persero)

Pemberi Awarder:Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi (Kemenakertrans)Ministry of Manpower andTransmigration

PEPC mendapatkanApresiasi Penghargaan"The Best Upstream HSSEand HousekeepingStandard 2014"PEPC received theAppreciation of "The BestUpstream HSSE andHousekeeping Standard2014" Award

Kerja Sama ProgamPenghijauan Penanaman

10.000 Bibit PohonTrembesi & Kemiri Sunandi Wilayah Kabupaten

BojonegoroGreening Program

Cooperation with thePlanting of 10,000 Albiziasaman (trembesi) andReutealis trisperma(kemiri sunan) Tree

Seedlings in BojonegoroRegency

Pemberi Awarder:PT Pertamina (Persero)

Pemberi Awarder:Kodim 0813 BojonegoroMilitary District Command0813 Bojonegoro

PEPC terpilih sebagai KKSterbaik untuk Kategori"Kedisiplinan dibidangPerijinan dalamKesesuaian terhadapPedoman Tata KerjaNomor 032/PTK/VII/2009tentang Pedoman TataKerja OperasionalPerwakilan BPMIGASBidang Perijinan Umum"

Pemberi Awarder:SKKMigas Wilayah Jawa,Bali, Madura dan NusaTenggaraOil and Gas Special WorkUnit of Java, Bali, Madura,and Nusa Tenggararegions

PEPC selected as the bestKKS in the Category"Licensing Discipline in theCompliance with WorkingProcedure GuidelineNumber 032/PTK/VII/2009concerning the OperationalProcedure Guidelines ofGeneral Licensing ofBPMIGAS Representative"

Page 19: tentang laporan keberlanjutan

Tentang PEPCAbout PEPC 17

IDENTITAS PEPC [G4-3, G4-4, G4-5, G4-6, G4-7]PEPC IDENTITY

PT Pertamina EP Cepu

PEPC

Kegiatan usaha hulu mencakup eksplorasi daneksploitasi minyak dan gas bumi

Penanaman Modal Dalam Negeri (AnakPerusahaan PT Pertamina (Persero))

Akte No. 5 tanggal 14 September 2005 denganNotaris Marianne Vincentia Hamdani SHdisahkan oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia dalam Surat Keputusan No.C-26131HT.01.01.TH 2005 tanggal 21 September 2005dan diumumkan dalam Tambahan BeritaNegara Republik Indonesia Nomor 5 tanggal17 Januari 2006Akte No 45 Perubahan Anggaran DasarTanggal 28 Juni 2013

14 September 2005

Rp 2.000.000.000,-(Dua milyar rupiah)

Rp 500.000.000,-(Lima ratus juta rupiah)

Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) minyak dangas bumi di Blok Cepu yang mencakup wilayahKabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur danKabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah

124 Pekerja Tetap88 Pekerja Tidak Tetap

Gedung Patra Jasa, lantai 5, 6, 7, 8 & 13 Jl. GatotSubroto, Kav. 32- 34 Jakarta 12950Telp. + 62 21 52900900 Fax. +62 21 52900597

www.pertamina-epcepu.com

[email protected]

PT Pertamina EP Cepu

PEPC

Upstream business activities covering the exploration,exploitation, and development of oil and natural gas

Domestic Investment (PT Pertamina (Persero)subsidiary)

Deed No. 5 dated September 14, 2005 of NotaryMarianne Vincentia Hamdani, SH ratified byMinisterof LawandHumanRights in the Decree No. C-26131HT.01.01.TH 2005 dated September 21, 2005 andannounced in the Supplement in the State Gazetteof the Republic of Indonesia Number 5 datedJanuary 17, 2006Deed No. 45 on the Amendment to Articles ofAssociation dated June 28, 2913

September 14, 2005

Rp2,000,000,000(two billion Rupiah)

Rp500,000,000(Five hundred million Rupiah)

The oil and natural gas Mining Work Area (MWA) inBlock Cepu which covers the regions of BojonegoroRegency, East Java Province and Blora Regency,Central Java Province

124 Permanent Employees88 Non-Permanent Employees

Patra Jasa Building, 5th, 6th, 7th, 8th, and 13th FloorsJl. Gatot Subroto, Kav. 32- 34 Jakarta 12950Tel. + 62 21 52900900 Fax. +62 21 52900597

www.pertamina-epcepu.com

[email protected]

Nama Name

Nama PanggilanAbbreviation

Bidang UsahaLine of Business

Status PerusahaanCompany Status

Dasar Hukum PendirianDasar Hukum Pendirian

Tanggal PendirianDate of Establishment

Modal DasarAuthorized Capital

Modal Ditempatkandan Disetor PenuhIssued and Fully Paid Capital

Wilayah KerjaWork Area

Total PekerjaNumber of Workers

Kantor PusatHead Office

Website

Email

Page 20: tentang laporan keberlanjutan

18 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

PT Pertamina EP Cepu (Perusahaan/PEPC) bergerak diarea kegiatan usaha hulu (upstream) minyak dan gas bumiyang meliputi eksplorasi, eksploitasi serta pengembanganMinyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerja Pertambangan(WKP). Perusahaan didirikan pada tanggal 14 September2005 dengan komposisi kepemilikan saham PT Pertamina(Persero) sebesar 99% dan Koperasi Energi Indonesiasebesar 1% yang kemudian pada tanggal 5 Februari 2013dialihkan kepada PT Pertamina Dana Ventura sehinggakomposisi pemegang saham Perusahaan menjadi 99%PTPertamina (persero) dan 1%PT Pertamina Dana Ventura.Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) adalahperusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PemerintahRepublik Indonesia [G4-EC4]. Komposisi kepemilikan sahamPerusahaan tidak berubah sampai akhir periode pelaporan.[G4-13]

PT Pertamina EP Cepu (Company/PEPC) is engaged in oiland natural gas upstream business activities covering theexploration, exploitation, and the development of Oil andNatural Gas in Mining Work Area (MWA). This Companywas established on September 14, 2005 with 99%shareholding by PT Pertamina (Persero) and 1%shareholding by the Indonesian Energy Cooperative whichwas later transferred to PT Pertamina Dana Ventura onFebruary 5, 2013 and changed the Company's shareholdingcomposition into 99% shareholding by PT Pertamina(Persero) and 1% shareholding by PT Pertamina DanaVentura. PT Pertamina (Persero) itself is a company whoseshares are 100% held by the Government of the Republicof Indonesia [G4-EC4]. The Company's shareholdingcomposition does not change as of the end of the reportingperiod. [G4-13]

99% 1%

PEPCmerupakan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero)yang dimaksudkan sebagai investment subsidiary untukbermitra dengan anak perusahaan ExxonMobil Corp. dalammengelola Blok Cepu. PEPC, Mobil Cepu Ltd. (MCL) danAmpolex, Pte, Ltd. (keduanya adalah anak perusahaanExxonMobil Corp.) menandatangani Kontrak Kerja Sama(KKS) Blok Cepu dengan Badan Pelaksana Kegiatan UsahaHulu Minyak Dan Gas Bumi (BPMIGAS) pada tanggal 17September 2005. Sesuai dengan amanat PeraturanPemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha HuluMigas, PEPC, MCL dan Ampolex, Pte, Ltd menawarkan 10%Participating Interest-nya kepada empat Badan UsahaMilikDaerah (BUMD) Jawa Timur dan Jawa Tengah yangmengakibatkan perubahan komposisi Participating Interestpara Kontraktor KKS (KKKS) Blok Cepu menjadi sebagaiberikut:

PEPC is a Subsidiary of PT Pertamina (Persero) which ismeant as an investment subsidiary to be partnered withExxonMobil Corp. subsidiaries in managing the Cepu Block.PEPC, Mobil Cepu Ltd (MCL), and Ampolex, Pte, Ltd. (bothare the subsidiaries of ExxonMobil Corp.) have signed theCepuCooperation Contract (KKS) with the Executive Agencyfor Upstream Oil and Gas (BPMIGAS) on September 17,2005. Pursuant to the Government Regulation No. 35/2004concerning Oil and Gas UpstreamBusiness Activities, PEPC,MCL, and Ampolex, Pte, Ltd offerred 10% of theirParticipating Interest to four Regionally-Owned Enterprisesof East Java and Central Javawhich resulted in the changesin the Cepu Cooperation Contract Contractors' ParticipatingInterest as follows:

Gambar 4.2 Pemegang Participating Interest Blok CepuFigure 4.2 Holders of Participating Interest Cepu Block

BLOKCEPU

PT SaranaPatra HuluCepu

1,0910%

PT BloraPatragasHulu(BPH)

2,1820%

PT Petro GasJatim Utama(PJU)

2,2423%

PT AsriDharmaSejahtera(ADS)

4,4847%

45%PERTAMINA EP CEPU

10%BUMD

24,5%AMPOLEX

20,5%MCL

PROFIL PEPCPEPC PROFILE

1. PEPC : 45%2. MCL : 20,5%3. Ampolex : 24.5%4. BUMD : 10%, yang terdiri dari PT Sarana Patra Hulu

Cepu (SPHC) 1.0910%, PT Blora PatragasHulu (BPH) 2.1820%, PT Petro Gas JatimUtama (PJU) 2.2423% dan PT Asri DharmaSejahtera (ADS) sebesar 4.4847%.10%, consisting of PT Sarana Patra Hulu Cepu(SPHC) 1.0910%, PT Blora Patragas Hulu(BPH) 2.1820%, PT Petro Gas Jatim Utama(PJU) 2.2423%, andPTAsri DharmaSejahtera(ADS) with 4.4847%.

Gambar 4.1 KomposisiKepemilikan Saham PEPCFigure 4.1 PEPC ShareholdingComposition

Page 21: tentang laporan keberlanjutan

19Tentang PEPCAbout PEPC

Hak dan kewajiban para KKKS Blok Cepu dalammengelolaBlok Cepu diatur dalam Joint Operating Agreement (JOA).Dalam JOA, MCL ditunjuk oleh para KKKS sebagai OperatorBlok Cepu. Peran PEPC sebagai partner non operatordimaksimalkan secara aktif dalammanajemen pengelolaanBlok Cepu, banyak gagasan dan saran untuk memecahkanmasalah yang timbul berasal dari Perusahaan yangkemudian menjadi keputusan dalam Operating Committee(OpCom). Sebagai ilustrasi, program early production danefisiensi Proyek Engineering, Procurement and Construction(EPC) Banyu Urip yang tidak hanyamemberikan pendapatanlebih awal untuk Perusahaan tetapi juga menyebabkanPEPC mendapatkan kepercayaan untuk mengawasikegiatan penyaluran minyak bumi milik PT Pertamina(Persero) dari pagar Early Production Faciities (EPF) (custodypoint) menuju FSO Cinta Natomas.

Pada tahun 2012, Perusahaan menandatangani PerjanjianUnitisasi dan Persetujuan Unitisasi Lapangan Jambarandengan Lapangan Tiung Biru (JTB) dimana Perusahaanditunjuk sebagai operator pelaksana unitisasi lapangan gasJTB serta penjualan gas di Blok Cepu. Dengan adanyaperkembangan bisnis yang startegis tersebut, maka kiniPerusahaan tidak hanya bertindak sebagai Partner KKKSNon-Operator Blok Cepu tetapi juga sebagai OperatorUnitisasi Gas JTB.

Pada periode pelaporan, peran PEPC semakin berkembangmenjadi salah satu perusahaan strategis yang menunjangkebangkitan energi nasional. Pada periode ini, Perusahaanmelaksanakan program peningkatan produksi Blok Cepumelalui Early Oil Expansion (EOE) dengan memproduksikanminyak dari sumur diWell Pad – C menggunakan fasilitasproduksi yang disewa dari pihak ketiga yang dimulai padabulan Juli 2014. Dampak yang signifikan dari program iniadalah kenaikan produksi Blok Cepu sebesar 10.000 BOPDterhitung sejak Oktober 2014 dari semula berproduksi30.000 BOPD kini menjadi 40.000 BOPD. Peningkatanproduksi Blok Cepu melalui program EOE yang diinisiasioleh PEPC ini akan memberikan peningkatan pendapatanbagi PT Pertamina (persero) lebih dari US$ 13.5 Juta perbulan (45% share PEPC). [G4-13]

Selain itu, pada periode pelaporan, Perusahaan juga mulaimelakukan pembangunan fasilitas pemroses gas untukproyek pengembangan gas unitisasi lapangan Jambaran-Tiung Biru dengan melakukan penandatanganan kontrakFront End Engineering Design (FEED) untuk Engineering,Procurement and Construction A (EPC A) pada tanggal 6 Juni2014. Kontrak ditandatangani oleh Direktur Utama PT PEPCdan pihak kontraktor pelaksana yaitu Direktur UtamaPT Singgar Mulia serta Direktur Utama PT Fluor DanielIndonesia. [G4-13]

The rights and responsibility of Cepu Cooperation ContractContractors (KKKS) in the management of Cepu Block areregulated in the Joint Operating Agreement (JOA). Accordingto the JOA, MCL is appointed by the KKKS as the CepuBlock Operator. The role of PEPC as non-operator partneris actively optimized in themanagement of the Cepu Block.Various ideas and suggestions presented by the Companyin addressing arising issues have now become decisionsin the Operating Committee (OpCom). To illustrate this,Banyu Urip EPC Project's early production and efficiencyprograms not only brings early revenue to the Company,but also resulted in the gaining of responsibility for PEPCto monitor crude oil distribution activities of PT Pertamina(Persero) from Early Production Facilities (EPF) custodypoint to Cinta Natomas FSO.

In 2012 the Company signed the Unitization Agreementand Jambaran-TiungBiru Fields (JTB) UnitizationAgreementin which the Company was appointed as implementingoperator for the unitization of JTB Gas Fields in addition togas sales in Cepu Block. With the strategic businessdevelopment, the Company serves not only as Cepu BlockNon-Operator KKKS Partner, but also as JTBGas UnitizationOperator.

In this reporting period PEPC has developed into one ofstrategic companies that support the revival of the nationalenergy. This is the period where the Company performsthe increase in Cepu Block production with theimplementation of Early Oil Expansion (EOE) program byproducing oil from Well Pad - C using production facilityrented from a third party since July 2014. The program hasbrought significant impact in the increase of Cepu BlockProduction from 30,000 BOPD to 40,000 BOPD (orincreasing by 10,000 BOPD) since October 2014. The EOEprogram initiated by PEPC has brought improvementswhich eventually contribute to PT Pertamina (Persero)'sincreasing revenue of more than US$13.5 million per month(45% of PEPC shares). [G4-13]

Additionally, in the same reporting period the Company hasalso carried out the building of gas processing facilities forJambaran-Tiung Biru field unitization gas developmentproject through the signing of Front End Engineering Design(FEED) contract for Engineering, Procurement, andConstruction A (EPC A) on June 6, 2014. The contract wassigned by PT PEPC President Director and implementingcontractors, i.e. PT Singgar Mulia President Director andPT Fluor Daniel Indonesia President Director. [G4-13]

Page 22: tentang laporan keberlanjutan

VISI, MISI, TUJUAN, DANKOMPETENSI INTI PEPCVISION, MISSION, OBJECTIVES,AND CORE COMPETENCYOF PEPC

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu20

Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, PEPCmenetapkan Tata Nilai Perusahaan “GREAT” (Growth, Reliability,Excellence, Agility, Totality) yang selaras dengan Tata Nilai "6C(Clean, Confident, Competitive, Costumer Focus, Commercial, Capable)"Pertamina (Persero) sebagai Induk Perusahaan. Perusahaanberusaha menginternalisasikan Tata Nilai PEPC kepada perilakukerja sehari-hari setiap individu pekerja untuk menghadapiperkembangan teknologi, bisnis, inovasi dan praktik etika bisnis.Perusahaanmenanamkan pemaknaan dan penghayatan Tata NilaiPEPC yang tinggi kepada setiap pekerja, sehingga Tata Nilaitersebut benar-benar menjadi spirit dan energi yang powerful bagisetiap pekerja PEPC untuk menghasilkan kinerja yang terbaik.

In supporting the achievement of Corporate Vision and Mission,PEPC applies "GREAT" (Growth, Reliability, Excellence, Agility,Totality) Corporate Values which are aligned with "6C (Clean,Confident, Competitive, Customer Focus, Commercial, Capable)Corporate Values of Pertamina (Persero) as the Holding Company.The Company puts an effort to internalize PEPC Corporate Valuesinto daily work conduct of every individual on the face ofdevelopments in technology, business, innovation, and businessethics practices. The Company also instills high understandingand appreciation of PEPC Corporate Values into every employeeso that this may become a powerful spirit and energy driving eachPEPC employee to demonstrating his/her best performance.

Misi Mission

a. Mendukung target yang dibebankan oleh Negara kepadaPT Pertamina (Persero) untuk menemukan cadangan migasbaru dan meningkatkan produksi migas Nasional, khususnyadi Blok Cepu

b. Menjadi entitas bisnis yang memiliki reputasi tinggi yangdikelola secara profesional, fokus dan memiliki keunggulankompetitif dengan menggunakan teknologi modern kelasdunia yang dihasilkan dari kemitraan dengan World ClassCompany sehingga memberikan nilai tambah lebih kepadapara stakeholders terutama pemegang saham, pelanggan,pekerja dan masyarakat luas.

a. To support the targets set by the State to PT Pertamina(Persero) to find new oil and gas reserves and to increasenational oil and gas production, particularly in Cepu Block.

b. To become a highly-reputable business entity which isprofessionally managed, focused, with competitive advantagesby the utilization of world-class modern technology resultingfrom partnership withWorld-Class Companies, this contributingadded value to stakeholders, particularly shareholders,customers, employees, and society at large.

Tujuan Objective

To gain profit in accordance with company managementprinciples in effective and efficient manner.

Cost Effective Oil & Gas Production with International SafetyStandard (Best Leadership in Petroleum Industry)

Dasar Pengesahan Visi dan Misi: Visi dan Misi Pertamina EPCepu sebagaimana tercantum dalam Rencana Jangka PanjangPerusahaan 2011-2015 telah ditandatangani Direksi dan disetujuioleh Dewan Komisaris pada tanggal 15 Juni 2011.

Approval Basis of Vision and Mission: Pertamina EP Cepu Visionand Mission as stated in the Company Long-Term Plan of 2011-2015 has been signed by the Board of Directors and approvedby the Board of Commissioners on June 15, 2011.

Untuk memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsippengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien

Kompetensi Inti Core Competency

Cost Effective Oil & Gas Productionwith International Safety Standard(Best Leadership in Petroleum Industry)

Visi VisionMenjadi Role-Model Anak Perusahaan Hulu di BidangMinyakdan Gas di dalam kegiatan kemitraan dan pembinaan SDMprofesional.

To become role model for oil and gas upstream subsidiaryin partnership activities and professional human resourcesempowerment.

TATA NILAI PEPC PEPC CORPORATE VALUES [G4-56]

Page 23: tentang laporan keberlanjutan

21Tentang PEPCAbout PEPC

GREAT

Growth

Excellence

AgilityTotality

Reliability

GROWTH - BERKEMBANGa. Pertumbuhan bisnis ekonomisemakin meningkat

b. Perkembangan infrastrukturdalam segala bidang

c. Penerapan teknologi terkini

RELIABILITY - TERPERCAYAa. SDM yang jujur danmempunyai loyalitas tinggi

b. Informasimelalui sumber yangmemiliki kompetensi

c. Management Protection ofInformation (MPI)

EXCELLENCE - UNGGULa. Visi & Misi untuk menjadi rolemodel yang sempurna

b. Komitmen senior leadershipuntuk kesempurnaan kinerja

c. Komitmenuntukmeningkatkanengagement, satisfaction,pengembangan dankesejahteraan tenaga kerja.

AGILITY - GESITa. Percepatan dalam segalaperubahan

b. Antisipasi blind spotpada lawanbisnis

c. Terkini dalam penerapanteknologi

TOTALITY - TOTALITASa. Fokus terhadap tantanganstrategis

b. Penyelesaian masalah sampaipada akarnya

c. Teliti dalam segala aspek

a. Increased economic businessgrowth

b. Infrastructure development in allfields

c. Application of the latest technology

a. Honest and highly-loyal HumanResources

b. Information through competentsources

c. Management Protection ofInformation (MPI)

a. Vision and Mission to become aperfect role model

b. Senior leadership commitment forperformance excellence

c. Commitment to improve theengagement, satisfaction,development, and welfare ofmanpower.

a. Acceleration in any changes

b. Blind spot anticipation in businesscompetitors

c. Up-to-date in the application oftechnology

a. Focused on strategic challenges

b. Problem-solving to its core

c. Thorough in all aspects

Selain kepada pekerja, untuk turutmendukung pencapaian Visi dan MisiPerusahaan, Tata Nilai PEPC jugadikomunikasikan kepada seluruh pemangkukepentingan Perusahaan melalui program-program komunikasi dan pemberdayaanyang dilakukan secara periodik.

To support the achievement of CorporateVision and Mission, PEPC Corporate Valuesare communicated to Company's employeesas well as the stakeholders throughcommunication and empowermentprograms on a regular basis.

Komunikasi Tata Nilai PEPC PEPC Corporate Values Communication

Meeting, Correspondence, RUPS GMS,Internet Media, Annual Report

Correspondence, Phone Call,Agreement, Internet Media

ShareholderTata NilaiPerusahaanCorporateValuesGrowthReliableExcellenceAgilityTotality

Semua tenaga kerja,pemasok utama, danmitra kerja, pelanggandan pemegang sahammendapatkaninformasi tentang TataNilai Perusahaan(GREAT)

All Employees, MainSuppliers and WorkPartners, Customersand Shareholdersreceive information onCorporate Values(GREAT)

Meeting, CEO Message, Training,Report, Peraturan Direksi Board of Directors'

Regulation, Intranet Media

Correspondence, Phone Call, Agreement,Event Communities, Internet Media

Customer

Employee

Suppliers &Communities

INPUT PROSES PROCESS OUTPUT

Gambar 4.3 Komunikasi Tata Nilai PEPC Figure 4.3 PEPC Corporate Values Communication

Page 24: tentang laporan keberlanjutan

Direktur UtamaPresident DirectorAmril Thaib Mandailing

Commercial ManagerAndri Kumala

Sekretaris PerusahaanCorporate SecretaryAct. Toto Triantoro

ComplianceManagerVacant

Head ofLegalArti N.Sudarsono

PGA & RelationManagerAbdul Malik

Direktur OperasiOperation DirectorRicardo Perdana Yudantoro

GM JambaranTiung Biru ProjectBob Wikan H. Adibrata

Direktur PengembanganDevelopment DirectorAmran Anwar

Land &RegulatoryManagerTutuko Widodo

Planning &EvaluationManagerTonni Ramelan

GeoscienceInterfaceManagerAkhmad Miftah

RiskManagementManagerGusnida

VP Technical SupportAct. Edi Zanuar Muhtadi

TechnicalManagerVacant

Process &FasilitasDesignErwinLukman H.

ManagerVentureAdi FMRingoringo

Cepu ProjectControlManagerVacant

VP Project & PlanningAct. Tonni Ramelan

VP AssetVacant

Facility &MaintenanceManagerVacant

AssetManagerVacant

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu22

STRUKTUR ORGANISASI PEPCPEPC ORGANIZATIONAL STRUCTURE

Gambar 4.4 Struktur Organisasi PEPC Figure 4.4 PEPC Organizational Structure

Page 25: tentang laporan keberlanjutan

Chief Internal AuditRakutta Tarigan

HSSE ManagerTri Sapta Mulia Tambunan

Direktur Bisnis SupportBusiness Support DirectorMusa Umbas

Drilling&WOManagerDjanHarwidyarso

ProductionReservoirManagerImamNur Akbar

VP ProductionJohn Hisar Simamora

ProductionManagerAchmad Zaidy

VP People Development& ServicesHarry Hermania

HumanCapitalManagerAchmad Romly

BusinessSupportManagerToto Triantoro

IT ManagerVacant

Cepu ProjectBusinessSupportCoordinatorVacant

VP FinanceY.Seno Yudantoro

FinanceControllerManagerSudarto

TaxManagerVacant

TreasuryManagerAgus Salim

Cepu ProjectFinanceSupportCoordinatorVacant

Deputy GMBanyu UripProjectBambangSutrisno

SCM ManagerTeddyanus Rozarius

23Tentang PEPCAbout PEPC

Page 26: tentang laporan keberlanjutan

PRODUK DAN LAYANAN PEPC [G4-4, G4-8]PRODUCTS AND SERVICES OF PEPC [G4-4, G4-8]

ProdukProduct

Mekanisme PenjualanSales Mechanism

MekanismePengiriman ProdukProduct DeliveryMechanism

PelangganCustomers

PasarMarket

Minyak MentahCrude Oil

Gas

Langsung Direct

Langsung Direct

GOSP (Gas Oil SeparatingPlant), Pipeline

Gas Power Plant,Pipeline

- PT Pertamina (Persero)- PT Tri Wahana Universal

-

Domestik Domestic

Domestik Domestic

1. Minyak MentahSeluruh Produksi MinyakMentah dijual secara bersamaandengan partner Blok Cepu lainnya yang, pada periodepelaporan, sudah terikat kontrak dengan PT Pertamina(Persero) dan PT Tri Wahana Universal (TWU) denganharga jual minyak mentah mengacu pada harga IndonesiaCrude Price yang ditentukan oleh Pemerintah dan komposisiproduksi minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip.

2. GasPada periode pelaporan, gas yang dihasilkan bersamaandengan proses pengangkatan minyakmentahmelalui EPFtidak dikomersialkan namun digunakan untuk kebutuhansendiri (own use) terutama untuk kebutuhan injeksi kedalam sumur sebagai pressure maintenance serta sumberenergi untuk kegiatan operasional.

1. Crude OilAll Crude Oil Productions are sold altogether with otherCepu Block partners which, in the reporting period, havemade the contract with PT Pertamina (Persero) and PT TriWahanaUniversal (TWU)with crude oil selling price referringto Indonesia Crude Price determined by the Governmentand crude oil production composition from Banyu UripField.

2. GasIn the reporting period, the produced gas altogether withcrude oil removal process through EPF are notcommercialized but are used for own use particularly forwell injection as pressure maintenance as well as thesource of energy for operational activities.

GOSP (MCL)No storage tank capacity3X ~10 kbd export pumps3x Custody transfer meters

Gayam Area... LauncherChemical Inj:(PPD, ORA, O, MZS, Scav)

2.5km Line:10” Flowline4” Water Inj.4” Gas Inj.

WELL PAD - A4-Oil Production1-Gas Injection1-Water Injection

TWU (MINI REFINERY)6kbd capacity(Est. 2013 add 10kbd)20 by truck loading facility

Sales Point@BU Fence

CPA MUDI23 Oil Prod. - 42kbd2-Water Injection-25kbdStorage tank:TK-210, 4x50 KBTK-8001, 2x30 KBTK-8003, 4x10 KB

Kontrak BOOPTM-GLN

PRODUCTSRG, H80, HVGO, VTB

CUSTOMERPatra Niaga (75%)Other (25%)

PALANGSHORE CROSSING

8”-37km(ready to operate, spares)

10”-37km (80 kbd)

6”-800m

Mudi Area17 kbd export pumps2x50 KB Oil Tank Storage12.5 Kbd Export pump diesel (spares)1X Custody transfer meterTank Gaugling

CINTA NATOMAS F SOCapacity: 700 KBLifting: ~5x/mbhLoad to:Balikpapan refineryCilacap refinery

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu24

Tabel 4.1 Produk Utama PEPC Table 4.1 PEPC Main Products

Gambar 4.5 Skema Penyaluran Minyak Early Production Facility [G4-12]Figure 4.5 Distribution scheme of Early Production Facility [G4-12]

Page 27: tentang laporan keberlanjutan

Gambar 4.6 Skema Penyaluran Minyak Early Oil Expansion [G4-12] Figure 4.6 Distribution scheme of Early Oil Expansion [G4-12]

WILAYAH KERJA PEPCPEPC WORK AREAS

Lokasi Kantor Pusat [G4-6]Lokasi kantor pusat Perusahaan berada di Gedung Patra Jasa,lantai 5, 6, 7, 8 & 13, Jalan Gatot Subroto, Kav. 32- 34 Jakarta 12950.

Location of Head Office [G4-6]The Company is headquartered at the 5th, 6th, 7th, 8th, and 13th Floors ofPatra Jasa Building at Jalan Gatot Subroto, Kav. 32- 34 Jakarta 12950.

Wilayah Kerja Pertambangan [G4-6]Wilayah Kerja Pertambangan PEPC berada diKabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban,Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Blora,Provinsi Jawa Tengah. Total luas wilayah kerjapertambangan migas Blok Cepu secarakeseluruhan mencapai 919,19 km2 denganrincian 624,64km2 berada di KabupatenBojonegoro, 255,60 km2 di Kabupaten Blora dan38,95 km2 di Kabupaten Tuban.

Mining Work Area [G4-6]PEPC MiningWork Area is located in Bojonegoroand Tuban Regencies, East Java Province andBlora Regency, Central Java Province. The oiland gas mining work area of Cepu Block reachestotally of 919.19 km2 with details 624.64 km2in Bojonegoro Regency, 255.60 km2 in BloraRegency, and 38.95 km2 in Tuban Regency.

Skala Organisasi PEPC [G4-9] PEPC Organizational Scale [G4-9]

UraianDescription

Jumlah PekerjaPekerja TetapPekerja Tidak TetapJumlah Pendapatan UsahaJumlah Beban UsahaJumlah AsetJumlah EkuitasJumlah LiabilitasProduksiProduksi Share PEPC

SatuanUnit

Orang PersonOrang PersonOrang Person

USDUSDUSDUSDUSDBarrelBarrel

1256461

143,882,86083,981,114779,612,15065,711,176713,900,9748,175,0413,678,769

19991108

172,794,294105,253,3801,167,064,37499,347,275

1,067,717,0999,583,9384,312,772

21212488

292,536,427109,848,8411,683,174,561208,481,3301,474,693,23111.218.4385.048.297

Periode Pelaporan Reporting Period

2012 2013 2014

Number of EmployeesPermanent EmployeesNon-permanent EmployeesTotal Operating RevenuesTotal Operating ExpensesTotal AssetsTotal EquityTotal LiabilityProductionPEPC Share Production

No.

1

2345678

Tentang PEPCAbout PEPC 25

TWU

WELL PAD - B7 SUMUR PRODUCER1 INJECTOR

WELL PAD - C

Expansion1. Rental Prod. Fac. 30 KBD2. HTEF Zero Exposure Flare3. Outside BU Area4. Custody meter inside fence5. Using EPC 1 Land (outside CPF)

Schlumberger Test Unit:1. Rental Test Unit, 5 KBD2. HTEF Zero Exposure Flare3. Outside BU Area4. Custody meter inside fence5. Using EPC 1 Land (Outside CPF)

GOSP (Existing)1. 28500 BOPD2. TWU 16.500 BOPD3. Pertamina 12.000 BOPD

TIE INGAYAM

Metering

Metering

4” pipe, using water injection line,1.5km

MUDI FACILITY(GLN & CPA MUDI)

PALANGSTATION

FSO CINTA NATOMAS

FSO Full Capacity 1MB,Operating 0.7 MB

BU EOE:1. Additional production:

30-35 KBD2. Opex: 11.96 USD/BBLS

Need to:1. Amend Kontrak BOO

with Geo Link2. Amend CSA with

Pertamina (Persero)3. Amend FSA with

JOB P-PEJExisting (EPF)BU EOE

Tabel 4.2 Skala Organisasi PEPC Table 4.2 PEPC Organizational Scale

Gambar 4.7 Wilayah Kerja PertambanganFigure 4.7 Mining Work Areas

Sampai dengan akhir periode pelaporan, tidak terdapatperubahan lokasi kantor pusat dan wilayah kerjapertambangan Perusahaan. [G4-13]

As of the end of the reporting period, there were no changesin the locations of the Company’s head office and miningwork area. [G4-13]

Page 28: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu26

Page 29: tentang laporan keberlanjutan

TATA KELOLA BERKELANJUTAN PEPCPEPC SUSTAINABLE GOVERNANCE

27Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Penerapan tata kelola Perusahaan yang berkelanjutan merupakanlandasan utama untuk menjamin tercapainya kinerja yang optimalserta peningkatan nilai tambah bagi pemegang saham dan parapemangku kepentingan lainnya menuju pertumbuhan Perusahaanyang berkelanjutan.

The implementation of sustainable corporate governance is a main foundationto ensure the achievement of optimal performance in addition to increased addedvalue for shareholders and other stakeholders towards a sustainable Corporategrowth.

Page 30: tentang laporan keberlanjutan

Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang kegiatanusaha huluminyak dan gas bumi, PEPC berkomitmen untukmelaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yangbaik dan berkelanjutan (sustainable good corporategovernance/GCG) yang meliputi transparansi, akuntabilitas,tanggung jawab, independensi, serta kewajaran sebagaibagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan operasionalPerusahaan. PEPC meyakini bahwa implementasi budayaGCG akan memberikan manfaat yang besar bagikeberlanjutan Perusahaan dengan terbangunnyakepercayaan dan nilai-nilai profesionalisme dalamhubunganPerusahaan dengan pemegang saham dan pemangkukepentingan lainnya. [G4-DMA]

Perusahaan telah memiliki berbagai pedoman dan tatakerja pelaksanaan kegiatan operasional sebagai bentukkomitmen penerapan tata kelola perusahaan yangberkualitas. Hingga akhir periode pelaporan, PEPC telahmemiliki kebijakan/piagam pelaksanaan kegiatan unit kerjasebagai berikut:1. Pedoman Good Corporate Governance2. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku(Code of Conduct) Insan

3. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi(Board Manual)

4. Piagam Komite Audit (Komite Audit Charter)5. Pedoman Pelaporan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P)6. Pedoman Pelaporan Harta Kekayaan PenyelenggaraNegara (LHKPN)

7. Pedoman Konflik Kepentingan (Conflict of Interest)8. PedomanPenerimaanHadiah/Cinderamata danHiburan(Gratifikasi)

9. Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter)10. Tata Kerja Organisasi PengelolaanWhistleblowingSystem(WBS)

11. Tata Kerja Organisasi Penyampaian LHKPN12. Tata Kerja Organisasi Pemberian dan PenerimaanCinderamata Serta Keramah Tamahan

As a company engaged in upstream oil and gas businessactivities, PEPC is committed to implement the principlesof sustainable good corporate governance (GCG) whichincludes transparency, accountability, responsibility,independency, and fairness as integral parts of the Companyoperations. PEPC believes that implementation of GCGculturewill provide great benefits for Company sustainabilitywith the establishment of trust and professional values inrelationships between the Company and its shareholdersand other stakeholders. [G4-DMA]

The Company has been supported by various codes andoperational work procedures as a commitment to theimplementation of quality corporate governance. As of theend of the reporting period, PEPC has the policies/chartersfor work unit activities as follows:

1. Code of Corporate Governance2. Code of Conduct for the Personnel

3. Board Manual for the Board of Commissioners andBoard of Directors

4. Audit Committee Charter5. Reporting Guidelines on Personal Tax Statement (LP2P)6. Reporting Guidelines on Asset Declaration ofGovernment Officials (LHKPN)

7. Guidelines on Conflicts of Interest8. Guidelines on Gratuities (The Receiving of Gifts/Souvenirs and Entertainment)

9. Internal Audit Charter10. Organizational Work Procedure for WhistleblowingSystem (WBS) Management

11. Organizational Work Procedure for Asset Declarationof Government Off icial (LHKPN) Report ing

12. Organizational Work Procedure for the Receiving ofGifts/Souvenirs and Entertainments

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu28

Page 31: tentang laporan keberlanjutan

Penetapan Visi, Misidan Nilai PEPCDetermination of PEPCVision, Mission, and Values1

InventarisasiReferensi GCGGCG ReferenceInventory2Internal CorporateAssessment34 Penyusunan

Kebijakan GCGGCG PolicyPreparation

FORMULASI GCGGCG FORMULATION

Peraturan Teknis/Pelaksanaan GCGGCG Implementation/Technical Regulation5Internalisasi/

SosialisasiInternalization/Socialization6

PelaksanaanPraktek GCGGCG PracticeImplementation7

IMPLEMENTASI GCGGCG IMPLEMENTATION

PENINJAUAN GCGGCG REVIEW

ReviewImplementasiGCG ImplementationReview8

Evaluasi GCGGCG Evaluation9

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Struktur tata kelola Perusahaan mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas(UU Perseroan Terbatas), yang terdiri dari:1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)2. Dewan Komisaris3. Direksi

ORGANISASI TATA KELOLA PEPCPEPC GOVERNANCE ORGANIZATION

Corporate Governance Structure

Corporate governance structure refers to Law No. 40 of2007 on Limited Liability (Limited Liability Company Act),which consists of:1. The General Meeting of Shareholders (GMS)2. The Board of Commissioners3. The Board of Directors

29Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Gambar 5.1 Siklus Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang BerkelanjutanFigure 5.1 Cycle of Sustainable Corporate Governance Implementation

Page 32: tentang laporan keberlanjutan

Struktur Tata Kelola Perusahaan [G4-34] Corporate Governance Structure [G4-34]

Rapat UmumPemegang SahamGeneral Meeting ofShareholders (GMS)

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

SekretarisDewan Komisaris

Secretary of The Boardof Commissioners

Komite AuditAudit Committee

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Internal AuditInternal Audit

Manajemen RisikoRisk Management

Mengacu pada UU Perseroan Terbatas, Perusahaanmempunyai dua dewan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi.Pada periode pelaporan, tidak ada Dewan Komisaris yangmelakukan rangkap jabatan sebagai Direksi dan tidak adaDireksi yang merangkap jabatan sebagai pejabat eksekutifsatu tingkat di bawahnya. Dengan demikian independensidalam pengambilan keputusan senantiasa terjaga. [G4-39]

Rapat Umum Pemegang Saham

RUPS merupakan organ perusahaan tertinggi yangwewenangnya diatur oleh Undang-Undang dan AnggaranDasar Perusahaan. Berdasarkan ketentuan tersebut,kewenangan RUPS mel iputi mengangkat danmemberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi,menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan,menyetujui Laporan Keuangan, serta menetapkanremunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS LuarBiasa (RUPSLB). Melalui RUPS salah satu pemangkukepentingan Perusahaan yaitu pemegang saham dapatmenggunakan haknya dengan memberikan pendapat dansuaranya untukmengambil keputusan penting terkait aspekekonomi, sosial dan lingkungan secara independen danseimbang antara kepentingan perusahaan dan pemegangsaham. [G4-37]

Referring to the Limited Liability Company Act, the Companyhas two Boards, i.e. the Board of Commissioners and theBoard of Directors. In the reporting period, none of the Boardof Commissioners members serve concurrently as theBoard of Directors, and none of the Board of Directorsmembers serve concurrently as executive officer one levelbelow the Board of Directors. Thus decision-makingindependency is always maintained. [G4-39]

The General Meeting of Shareholders

The GMS is the highest company organ of which theauthorities are stipulated by the Law and the Articles ofAssociation of the Company. Under these provisions, GMSauthorities include the appointment and dismissal of theBoard of Commissioners and Board of Directors members,evaluation on the Board of Commissioners and Board ofDirectors performance, approval of amendments to Articlesof Association, approval of Financial Statements, anddecision of remuneration for the Board of Commissionersand Board of Directors members. GMS consists of theAnnual General Meeting of Shareholders (AGMS) and theExtraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).Through the GMS, one of company stakeholders, i.e.shareholders may use their right to give opinion and votein important decision-making process relating to economic,social, and environmental aspects independently bybalancing between the interests of the company and theshareholders. [G4-37]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu30

Gambar 5.2 Struktur Tata Kelola Perusahaan Figure 5.2 Corporate Governance Structure

Page 33: tentang laporan keberlanjutan

Untuk memastikan dicapainya kinerja PEPC yangberkelanjutan dalambidang ekonomi, sosial dan lingkungan,RUPS jugamemutuskan penunjukkan anggota direksi yangbertugas di masing-masing bidang yang ditentukan sertapenetapan target kinerja yang harus diraih selamamenjalankan tugas operasional. [G4-35]

Dewan KomisarisDewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugasdan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukanpengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi sertamemastikan bahwa PEPC mengimplementasikan GCGpada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Dalammelaksanakan fungsi dan peran pengawasan, DewanKomisaris PEPC telah dilengkapi Pedoman Kerja yangdisebut dengan Board Manual yang disahkan melalui SKDirektur Utama PEPC No. Kpts-021/ CP0000/2014-S0tanggal 26 Juni 2014. Pedoman Kerja Dewan Komisaristersebut antara lain mengatur Tugas, Wewenang danKewajiban, Etika Jabatan, Akses Informasi, PembagianKerja, Rencana Kerja, Rapat, Tata Tertib Rapat,Pertanggungjawaban, Evaluasi Kinerja Dewan Komisarisserta Organ Pendukung Dewan Komisaris (Komite Auditdan Sekretaris DewanKomisaris). Dengan adanya PedomanKerja Dewan Komisaris pelaksanaan tugas DewanKomisaris akan lebih terarah dan efektif serta dapatdigunakan sebagai salah satu alat penilaian kinerja DewanKomisaris. Selanjutnya, cakupan Pedoman Kerja DewanKomisaris dijelaskan lebih lengkap di dalam LaporanTahunan PT Pertamina EP Cepu 2014.

DireksiDireksi adalah organ perusahaan yang bertugas danbertanggung jawab secara kolektif untuk melakukanpengelolaan Perusahaan serta melaksanakan GCG padaseluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksibertanggung jawab menyusun dan melaksanakan strategidan kebijakan bisnis, Rencana Jangka Panjang Perusahaan(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),penanganan risiko usaha sesuai dengan visi dan misiPerusahaan. Selain itu Direksi mempunyai fungsi untukmemastikan tercapainya sasaran dan tujuan usahaPerusahaan.

Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan perusahaan,Direksi PEPC telah dilengkapi Pedoman Kerja dalam bentukJob Scope Management. Selain itu Pedoman Kerja Direksijuga didasarkan pada Board Manual yang disahkan melaluiSK Direktur Utama PEPC No. Kpts-021/ CP0000/2014-S0tanggal 26 Juni 2014. Pedoman Kerja Direksi dalam Boardmanual tersebut antara lain mengatur Tugas, WewenangdanKewajiban, Independensi (Kemandiriaan), Etika Jabatan,Rapat, Evaluasi Kinerja Direksi serta Organ PendukungDireksi (Sekretaris Perseroan dan Fungsi Internal Audit).Selanjutnya, cakupan Pedoman Kerja Direksi dijelaskanlebih lengkap di dalam Laporan Tahunan PT Pertamina EPCepu 2014.

To ensure the achievement of PEPC sustainableperformance in economic, social, and environmentalaspects, the GMS also decides the appointment of Boardof Directors members to serve in each specified field andestablishes performance targets to achieve during theiroperational duties. [G4-35]

The Board of CommissionersThe Board of Commissioners is a Company organ in chargeof, and collectively responsible for the supervision anddirecting the Board of Directors in addition to ensure GCGimplementation at PEPC at all organizational levels.

In carrying out its supervisory function and role, PEPC Boardof Commissioners is provided with the Board Manualendorsed by PEPC Board of Directors Decree No. Kpts-021/CP0000/2014-S0 dated June 26, 2014. The BoardManual st ipulates the Duties, Authorit ies andResponsibilities, Office Ethics, Access to Information,Division of Work, Work Plan, Meetings, Grand Rules ofMeeting, Accountability, Evaluation of Board ofCommissioners and Board of Commissioners SupportingOrgans' (Audit Committee and Secretary to the Board ofCommissioners) Performance. The Board Manual ensuresfocused and effective implementation of the Board ofCommissioners' duties and serves as one of the parametersfor the Board of Commissioners' performance evaluation.The scope of this Board Manual will be further describedin detail in PT Pertamina EP Cepu 2014 Annual Report.

The Board of DirectorsThe Board of Directors is a company organ in charge of,and collectively responsible for the management of theCompany and implementing corporate governance at allorganizational levels. The Board of Directors is responsiblefor formulating and implementing business strategies andpolicies, the Company's Long Term Plan (RJPP), Work Planand Budget (RKAP), as well as handling business risks inaccordance with Corporate vision and mission. The Boardof Directors also functions to ensure the achievement ofthe Company's goals and objectives.

In carrying out its corporate management function, thePEPC Board of Directors is provided with Job ScopeManagement as the work guidelines. The Board of Directorsis also guided by the Board Manual ratified by PEPC Boardof Director Decree No. Kpts-021/CP0000/2014-S0 datedJune 26, 2014. The Board Manual stipulated Duties,Authorities andResponsibilities, Independency, Office Ethics,Meetings, and Evaluation of Board of Directors and Boardof Directors Supporting Organs' (Corporate Secretary andInternal Audit Function) Performance. The scope of thisBoard Manual will be further described in PT Pertamina EPCepu 2014 Annual Report.

31Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Page 34: tentang laporan keberlanjutan

Sekretaris Dewan KomisarisSekretaris Dewan Komisaris adalah organ Dewan Komisarisyang diangkat oleh Dewan Komisaris yang bertugasmembantu kelancaran kegiatan adminitrasi pelaksanaantugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, SekretarisDewan Komisaris mengacu pada Pedoman Kerja yangdiatur dengan Job Description untuk Sekretaris Komisaris.Selanjutnya, cakupan tugas dan tanggung jawab SekretarisDewan Komisaris dijelaskan lebih lengkap di dalam LaporanTahunan PT Pertamina EP Cepu 2014.

Komite AuditPerusahaan telah membentuk Komite Audit melalui SuratKeputusan Dewan Komisaris PEPC Nomor: Kpts-01/DK/CP/2013-S0 pada April 2013. Komite Audit telahmenyusun Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)yang akan menjadi landasan kerja Komite Audit dan telahditandatangani oleh Ketua Komite Audit pada tanggal 25Juli 2013. Piagam Komite Audit tersebut mengatur secararinci mengenai tujuan pembentukan komite audit,kedudukan dan komposisi, hak dan wewenang, tugas dantanggung jawab, hubungan dengan pihak yang terkait, rapat,pelaporan, konflik dan kode etik dan lainnya. Selanjutnya,cakupan piagam Komite Audit dijelaskan lebih lengkap didalam Laporan Tahunan PT Pertamina EP Cepu 2014.

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan memiliki posisi strategis untukmemastikan kepatuhan dan administrasi pengambilankeputusan serta melakukan fungsi komunikasi korporatdalam rangka membangun goodwill Perusahaan. Dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, SekretarisPerusahaan telah dilengkapi pedoman kerja yang disebutdengan Job Specification fungsi Corporate Secretary danBoard Manual. Selanjutnya, cakupan tugas dan tanggungjawab Sekretaris Perusahaan dijelaskan lebih lengkap didalam Laporan Tahunan PT Pertamina EP Cepu 2014.

Internal AuditInternal Audit merupakan unit kerja independen yangdipimpin oleh Kepala Satuan yang bertanggung jawablangsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalurkomunikasi langsung dengan Komite Audit dan DewanKomisaris. Internal Audit merupakan mitra manajemendalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik dilingkungan Perusahaan dan dituntut untuk selalu dapatmemberikan nilai tambah bagi manajemen PEPC. PeranInternal Audit sangat strategis dalam membantuPerusahaan mencapai tujuan melalui pendekatan yangsistematis, teratur dan terstruktur dengan mengevaluasidan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,pengendalian intern dan proses governance. Tugas dantanggung jawab Internal Audit Perusahaan diatur di dalamPedoman Umum Internal Audit dan Board Manual.Selanjutnya, cakupan tugas dan tanggung jawab InternalAudit dijelaskan lebih lengkap di dalam Laporan TahunanPT Pertamina EP Cepu 2014.

Secretary to the Board of CommissionersThe Board of Commissioners Secretary is one organ of theBoard of Commissioners appointed by the Board ofCommissioners whose function is to assist smoothadministrative duties and responsibilities of the Board ofCommissioners. In carrying out its duties andresponsibilities, the Board of Commissioners Secretaryrefers to thework guidelines stipulated in the JobDescriptionfor Board of Commissioner Secretary. The scopes of dutiesand responsibilities of the Board of CommissionersSecretary are described further in PT Pertamina EP Cepu2014 Annual Report.

Audit CommitteeThe Company has established an Audit Committee by PEPCBoard of Commissioners Decree No. Kpts-01/DK/CP/2013-S0 on April 2013. The Audit Committee has compiled anAudit Committee Charter which serves as a basis for theAudit Committee operations and has been signed by theAudit Committee Chairman on July 25, 2013. The AuditCommittee Charter stipulates the details on AuditCommittee purpose of establishment, position andcomposition, rights and authorities, duties andresponsibilities, relations with related parties, meetings,reporting, conflict and code of ethics, and others. The scopeof the Audit Committee Charter are described further inPT Pertamina EP Cepu 2014 Annual Report .

The Corporate SecretarySekretaris Perusahaan memiliki posisi strategis untukmemastikan kepatuhan dan administrasi pengambilankeputusan serta melakukan fungsi komunikasi korporatdalam rangka membangun goodwill Perusahaan. Dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, SekretarisPerusahaan telah dilengkapi pedoman kerja yang disebutdengan Job Specification fungsi Corporate Secretary danBoard Manual. Selanjutnya, cakupan tugas dan tanggungjawab Sekretaris Perusahaan dijelaskan lebih lengkap didalam Laporan Tahunan PT Pertamina EP Cepu 2014.

Internal AuditThe Internal Audit is an independent unit, led by a Unit Headwho is directly responsible to the President Director andhas a direct communication line with the Audit Committeeand the Board of Commissioners. Internal Audit is amanagement partner in achieving Good CorporateGovernance within the Company, therefore is required tomaintain its capability of providing added value to PEPCmanagement. Internal Audit has a particularly strategic rolein assisting the Company to achieve its goals throughsystematic, organized and structured approach throughevaluation and improvement of risk management, internalcontrol, and governance process effectiveness. InternalAudit duties and responsibilities are set in the Internal AuditCharter and the Board Manual. The scope of duties andresponsibilities of Internal Audit are described further inPT Pertamina EP Cepu 2014 Annual Report .

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu32

Page 35: tentang laporan keberlanjutan

DireksiSampai dengan akhir periode pelaporan jumlah anggotaDireksi Perusahaan terdiri dari empat orang dengankomposisi sebagai berikut:

The Board of DirectorsAs of the end of the reporting period, the Company Boardof Directors consists of four members with the followingcomposition:

Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris danDireksi [G4-38]

Number and Composition of the Board ofCommissioners and Board of Directors [G4-38]

Dewan KomisarisSampai dengan akhir periode pelaporan jumlah anggotaDewan Komisaris Perusahaan terdiri dari empat orang,dengan komposisi sebagai berikut:

The Board of CommissionersAs of the end of the reporting period, the Board ofCommissioners consists of fourmembers, with the followingcomposition:

Andri T. Hidayat

Bagus Sudaryanto

Insan PurwarisyaL. Tobing

Boyke E.W.Moekijat

Laki-laki Male

Laki-laki Male

Laki-laki Male

Laki-laki Male

Komisaris UtamaPresident Commissioner

KomisarisCommissioner

KomisarisCommissioner

KomisarisCommissioner

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

25 Juni 2014 - 31 Desember 2014June 25, 2014 - December 31, 2014

Bidang Ekonomi (Keuangan)Economy (Finance)

Bidang Ekonomi(Operasional Migas)Economy (Oil and GasOperations)

Bidang Sosial (SDM)Social Affairs (HR)

Bidang Ekonomi (Keuangan)Economy (Finance)

NamaName

Jenis KelaminGender

JabatanPosition

Masa JabatanTenure

Keahlian dan Latar BelakangExpertise and Background

Amril ThaibMandailing

Amran Anwar

Ricardo PerdanaYudantoro

Musa Umbas

Laki-laki Male

Laki-laki Male

Laki-laki Male

Laki-laki Male

Direktur UtamaPresident Director

Direktur PengembanganDevelopment Director

Direktur OperasiOperation Director

Direktur Bisnis SupportBusiness Support Director

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

14 Agustus 2014 - 31 Desember 2014August 14, 2014 - December 31, 2014

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

Bidang Ekonomi (Operasional Migas)Economy (Oil and Gas Operations)

Bidang Ekonomi (Operasional Migas)Economy (Oil and Gas Operations)

Bidang Ekonomi (Operasional Migas)Economy (Oil and Gas Operations)

Bidang Ekonomi (Keuangan)Economy (Finance)

NamaName

Jenis KelaminGender

JabatanPosition

Masa JabatanTenure

Keahlian dan Latar BelakangExpertise and Background

Sampai dengan akhir periode pelaporan Perusahaan belummenetapkan Komisaris Independen, akan tetapi mengingatpentingnya kedudukan Komisaris Independen, Perusahaantelahmengkaji perlunya keberadaan Komisaris Independensejalan dengan best practice nasional dan internasional.Namun dalam pelaksanaan peran dan fungsinya, DewanKomisaris telah bertindak independen untuk tidak salingmencampuri fungsi dan tanggung jawab satu denganlainnya. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memilikihubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengananggota DewanKomisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.

As of the end of the reporting period the Company has notappointed an Independent Commissioner. However, giventhe importance of the Independent Commissioner's role,the Company has reviewed the necessity to appoint anIndependent Commissioner in accordance with nationaland international best practices. In the implementation ofits roles and functions, nonetheless, the Board ofCommissioners has acted independently to avoidinterference in each other's functions and responsibilities.Each Board of Commissioners member has no familyrelationship to the second degree with the other membersof the Board of Commissioners and/or with members ofthe Board of Directors.

33Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Tabel 5.1 Komposisi Dewan Komisaris PEPC 2014 Table 5.1 Composition of PEPC Board of Commissioners 2014

Tabel 5.2 Komposisi Direksi PEPC 2014 Table 5.2 Composition of PEPC Board of Directors 2014

Page 36: tentang laporan keberlanjutan

Komite AuditSampai dengan akhir periode pelaporan jumlah anggotaKomite Audit Perusahaan terdiri dari 2 (dua) orang, dengankomposisi sebagai berikut:

NamaName

Jenis KelaminGender

Boyke E.WMoekijat

Lindawati Gani

Laki-laki Male

PerempuanFemale

Ketua/ KomisarisChairman/Commissioner

Anggota/Pihak IndependenMember/Independen Party

4 September 2014 - 31 Desember 2014September 4, 2014 - December 31, 2014

1 January 2014 - 31 Desember 2014January 1, 2014 - December 31, 2014

Bidang Ekonomi (Keuangan)Economy (Finance)

Bidang Ekonomi (Keuangan)Economy (Finance)

JabatanPosition

Masa JabatanTenure

Keahlian dan Latar BelakangExpertise and Background

The Audit CommitteeAs of the end of the reporting period, the Audit Committeeconsists of two members, with the following composition:

Mekanisme Pemilihan dan PengangkatanDewan Komisaris dan Direksi [G4-40]

Baik Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dandiberhentikan oleh pemegang sahammelalui RUPS denganmempertimbangkan aspek integritas, kompetensi danrepurtasi yang memadai sesuai dengan kebutuhan bisnisPerusahaan. Sebelum mengusulkan dalam RUPS, PTPertamina (Persero), selaku pemegang saham utama danpengendali, terlebih dahulu melakukan penyaringanmelaluiproses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test)terhadap calon komisaris dan direksi. Kemampuan danpandangan untuk mengatasi isu ekonomi, sosial danlingkungan turut menjadi bagian yang dinilai dalam prosesini. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diusulkan dandiputuskan dalam RUPS.

Mekanisme Penilaian Kinerja Dewan Komisarisdan Direksi [G4-44]

Penilaian Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja Dewan Komisaris dalam aspek ekonomi,sosial dan lingkungan dilakukan oleh Pemegang Sahampada waktu RUPS. Mekanisme penilaian dilakukanberdasarkan Laporan Pertanggungjawaban DewanKomisaris yang disampaikan dalam RUPS tahunan.Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris dinilai darikeberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabpengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisarissesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atauanggaran dasar. Dengan diter imanya laporanpertanggungjawaban pengawasan Dewan Komisaris makaRUPS memberikan pernyataan pembebasan tanggungjawab (acquit et decharge) untuk tahun buku bersangkutan.

Board of Commissioners and Board of DirectorsSelection and Appointment Mechanism [G4-40]

Both the Board of Commissioners and the Board of Directorsare appointed and dismissed by the shareholders througha GMS in consideration of integrity, competency, andreputation aspects in accordance with Company's businessneeds. Prior to proposing in the GMS, PT Pertamina(Persero), as major shareholder and controller, filters theBoard of Commissioners and Board of Directors candidatesthrough a fit and proper test. Their expertise and view onhow to handle economic, social and environmental issuesare also part of the process. Selection results are thenproposed and decided in a GMS.

Board of Commissioners and Board of DirectorsPerformance Assessment Mechanism [G4-44]

Board of Commissioners Performance AssessmentThe assessment on the Board of Commissioners'performance in economic, social, and environmental aspectsis conducted by the Shareholders during a GMS. Theassessment is based on the Board of Commissioners'Accountability Report presented in the Annual GMS. TheBoard of Commissioners'performance indicators areassessed from the successful execution of the Board'sduties and responsibilities in monitoring and providingadvice by the Board of Commissioners in accordance withlaws and regulations and/or Articles of Association. Withthe submission of Board of Commissioners AccountabilityReport, the GMS declares and fully discharges the Boardof Commissioners from all accountabilities (acquit etdecharge) for the related fiscal year.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu34

Tabel 5.3 Komposisi Audit PEPC 2014 Table 5.3 Composition of PEPC Audit Committee 2014

Page 37: tentang laporan keberlanjutan

Dewan KomisarisBoard of CommissionerMelakukan KajianReviewingMembuat rekomendasihasil kajianGiving recommendationfrom review results

Dewan KomisarisBoard of CommissionerMempelajari rekomendasikomite/Dewan KomisarisReviewing Committee/Board ofDirectors' recommendationMengusulkan kepada RUPSGiving proposal to GMS

RUPSGMSMemberikan persetujuandan menetapkanremunerasi bagi DewanKomisaris dan DireksiApproving and determiningremuneration for Board ofCommissioners and Boardof Directors

35Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Penilaian Kinerja DireksiPenilaian kinerja Direksi dalam aspek ekonomi, sosial danlingkungan dilakukan oleh Dewan Komisaris dan PemegangSaham dengan melibatkan seluruh perangkat DewanKomisaris pada waktu RUPS. Penilaian dilakukanberdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Direksi yangdisampaikan pada forum RUPS Tahunan. Hasil penilaiankinerja Direksi ditentukan oleh hasil pencapaian kinerjaperusahaan secara keseluruhan meliputi kinerja ekonomi,sosial dan lingkungan. Dengan diterimanya laporanpertanggungjawaban atas Laporan Keuangan Tahunanmaka RUPS memberikan pernyataan pembebasantanggung jawab (acquit et decharge) untuk tahun bukubersangkutan. Hasil penilaian kinerja Direksi akanberimplikasi terhadap remunerasi Direksi.

Remunerasi dan Insentif Dewan Komisaris danDireksi [G4-51, G4-52]

Perusahaan menetapkan besaran remunerasi bagi DewanKomisaris dan Direksi dengan mengacu pada ketentuansebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Badan UsahaMilik Negara Nomor PER-07/MBU/2010 sebagaimana telahdiperbaharui dengan PER-04/MBU/2013 tentang perubahanatas PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman PenetapanPenghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan DewanPengawas Badan Usaha Milik Negara. BerdasarkanPeraturan Menteri BUMN tersebut, besaran penghasilanDewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Komponenpenghasilan Dewan Komisaris PEPC terdiri dari Honorarium,Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja.

Board of Directors Performance AssessmentThe assessment of the Board of Directors performance ineconomic, social, and environmental aspects is conductedby the Board of Commissioners and the Shareholders byinvolving all the Board of Commissioners' organs during aGMS. The assessment is based on the Board of Directors'Accountability Report submitted in the Annual GMS forum.The results of the Board of Directors performanceassessment are determined by Company's overallachievement in economic, social, and environmentalperformances.With the submission of theBoard of Directors'Accountability Report, the GMSdeclares and fully dischargesthe Board of Directors from all accountabilities (acquit etdecharge) for the related fiscal year. The results of theBoard of Directors' performance assessment will haveimplication on Board of Directors' remuneration.

Remuneration and Incentives for the Board forCommissioners and Board of Directors[G4-51, G4-52]

The Company determines the amounts of remunerationfor the Board of Commissioners and Board of Directors byreferring to the provisions stipulated in theMinister of State-Owned Enterprises (SOE) RegulationNo. PER-07/MBU/2010as amended by PER-04/MBU/2013 on amendments toPER-07/MBU/2010 on Guidelines for the Determination ofIncome for the Board of Directors, Board of Commissioners,and SOE Advisory Board. Based on the Minister of SOERegulation, the amount of income for the Board ofCommissioners is stipulated in the GMS. The PEPC Boardof Commissioners income includes honorarium, benefits,and profit share (tantiem)/performance incentives.

Gambar 5.3 Skema Mekanisme Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiFigure 5.3 Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Determination Mechanism

Page 38: tentang laporan keberlanjutan

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara sirkulersesuai dengan ketentuan pasal 10 ayat (5) dan (6) AnggaranDasar Perseroan tetang Honorarium Dewan Komisaristanggal 18 Agustus 2014menyatakan bahwa PT Pertamina(Persero) dan PT Pertamina Dana Ventura sebagaipemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:1. Faktor jabatan honorarium Komisaris Utama adalah45% (empat puluh lima persen) dari gaji Direktur UtamaPerseroan

2. Faktor jabatan honorarium Komisaris 90% (sembilanpuluh persen) dari honorarium Komisaris UtamaPerseroan.

Untuk pembagian tantiem Direksi dan Dewan Komisarismengacu kepada Keputusan Pemegang Saham secarasirkuler sesuai ketentuan pasal 10 ayat (5) dan (6) AnggaranDasar Perseroan tentang penetapan penghargaan ataskinerja tahunan (tantiem) Direksi dan Dewan Komisaristahun buku 2013 tanggal 3 Juni 2014, Menyatakan bahwaPT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Dana Venturasebagai pemegang saham memutuskan hal-hal sebagaiberikut:

1. Menetapkan penghargaan atas kinerja tahunan (Tantiem)kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuktahun buku 2013 sesuai dengan Permen BUMNNo.04/2014, dengan rincian sebagai berikut:a. Direktur Utama : Rp 2.000.000.000b. Anggota Direksi : Rp 1.800.000.000c. Komisaris Utama : Rp 900.000.000d. Anggota Komisaris : Rp 810.000.000

Tantiem tersebut diberikan kepada Direksi dan DewanKomisaris Perseroan yang menjabat dalam tahun Buku2013, secara proporsional sesuai dengan lamanya yangbersangkutan menduduki jabatan masing-masing

2. Pajak atas tantiem ditanggung oleh penerima3. Bagi anggota Direksi dan pekerja PT Pertamina (Persero)yangmenjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan padatahun buku 2013 tidak berhak atas tantiem sebagaimanayang telah diatur olehPerusahaan, oleh karena itu tantiemyang bersangkutan dibayarkan kepada PT Pertamina(Persero)

Mekanisme Penyampaian Pendapat KepadaDireksi [G4-49, SE16]

Perusahaan memberikan ruang kepada seluruh pekerjauntuk menyampaikan pendapat dan saran-saran untukperbaikan operasional PEPC kepada Direksi melaluimekanisme formal seperti rapat-rapat Pekerja denganManajemen dan rapat-rapat kerja Perusahaan.Penyampaian saran dan pendapat kepada Direksi dapatpula dilakukan melalui acara employee forum (temu pekerjadengan Direksi) dan pada saat kunjungan Direksi ke unitoperasional. Para Pekerja dapat juga menyampaikanpendapat atau saran kepada Direksi melalui mediakorespondensi seperti surat atau surat elektronik.

Based on the circular Shareholders Decree under Article 10paragraphs (5) and (6) provisions of the Company Articlesof Association on Honorarium for the Board ofCommissioners dated August 18, 2014, PT Pertamina(Persero) and PT Pertamina Dana Ventura as shareholdersdecide the following issues:1. The honorarium for President Commissioner's positionis 45% (forty-five percent) of President Director's salary

2. The honorarium for Commissioner's position is 90%(ninety percent) of the President Commissioner'shonorarium.

The profit sharing for Board of Directors and Board ofCommissioners refers to circular Shareholders Decreeunder Article 10 paragraph (5) and (6) of the CompanyArticles of Association on Determination of appreciation(tantiem) for the Board of Directors and Board ofCommissioners annual performance in fiscal year 2013dated June 3, 2014, stating that PT Pertamina (Persero)and PT Pertamina Dana Ventura as shareholders decidethe following issues:

1. Determining appreciation (tantiem) for the Board ofDirectors and Board of Commissioners annualperformance in fiscal year 2013 under Minister of SOERegulation No.04/2014, with the following details:a. President Director : Rp2,000,000,000b. Board of Directors members : Rp1,800,000,000c. President Commissioner : Rp900,000,000d. Board of Commissioners members : Rp810,000,000

The tantiem is awarded to the Board of Directors andBoard of Commissioners who have served in the fiscalyear 2013, in accordance with the tenure of eachrespective position

2. Tax on the tantiem received3. The Board of Directors members and employees ofPT Pertamina (Persero) becomingmembers of the Boardof Commissioners in fiscal year 2013 are not entitled tothe tantiem as stipulated by the Company, hence theirtantiem is paid to PT Pertamina (Persero).

Mechanism of Opinion Submission to Board ofDirectors [G4-49, SE16]

The Company provides opportunity to all workers to expresstheir opinions and suggestions for PEPC operationalimprovement to the Board of Directors through formalmechanisms such as Employee-Management meetingsand Company work meetings. Suggestions and opinionsto the Board of Directors can also be provided through theEmployee Forum (Employee-Board of Directors meetings)and during Board of Directors visitation to operational units.Employees may also express their opinions or suggestionsto the Board of Directors through correspondence such asletters or e-mails.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu36

Page 39: tentang laporan keberlanjutan

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi melakukanManagement Walk Trough (MWT). MWT ini merupakan media"blusukan" (verifikasi keadaan di lapangan secara akurat) olehjajaran manajemen ke lokasi proyek Perusahaan untukmemastikan kegiatan operasional Perusahaan berjalandengan baik. Selain mengecek keadaan yang sesungguhnyadi lapangan terkait aktivitas bisnis Perusahaan, MWT jugamenjadi sarana evaluasi operasional Perusahaan sertapenyusunan strategi tahap-tahap perkembangan proyekPerusahaan, termasuk diantaranya membuat catatan-catatanatas kekurangan yang terdapat di lapangan. Sehingga denganadanyaMWT ini akan semakin memberi dampak yang positifbagi kemajuan Perusahaan dalam memperbaiki sertameningkatkan kualitas operasional Perusahaan. Selain ituusai melakukan kunjungan lapangan, Dewan Komisaris danDireksi juga memberikan rekomendasi-rekomendasi untukkemajuan dan optimalisasi produksi lapangan ke depan, yangdiharapkan semakin berkontribusi pada pemenuhan energiuntuk Negeri.

Pada tahun 2014, MWT dilaksanakan ke beberapa lokasioperasional Perusahaan, diantaranya:Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1, EPC-5 danProyek ADK pada 18 - 20 Maret 2014.Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1 dan ProyekADK pada 17-18 Juli 2014.Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1, FasilitasProduksi Early Oil Expansion (Wellpad C) dan Proyek ADKpada 6-7 Nopember 2014.Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1, FasilitasProduksi Early Oil Expansion (Wellpad C) dan Alokasi AreaFasilitas Produksi CPF Early Production (Wellpad B) pada26-27 November 2014.

The entire Board of Commissioners and Board of Directorspersonnel conduct Management Walk Troughs (MWT), an"impromptu visit" (to verify situation accurately on site) by themanagement to Company project sites to ensure smoothoperation of the Company. In addition to observing realsituation of the Company's business activities on site, MWTalso serves as ameans of evaluation to Company's operationsand strategy formulation of project development stages,including the making of notes on inadequacies found in thefield. MWT brings positive influence on Company's progressin enhancing the quality of Company's operations. Followingthe field visit, the Board of Commissioners and Board ofDirectors additionally give recommendations for improvementsand optimization of the future field productions, which areexpected to further contribute to the fulfillment of energy forthe State.

In 2014,MWT implemented to several locations the Company'soperations, including:Visit to Banyu Urip EPC-1, EPC-5 and ADK Project Sites onMarch 18 to 20, 2014.Visit to Banyu Urip EPC-1 and ADK Project Sites on on 17to 18 July 2014.Visit to Banyu Urip EPC-1 Project Sites, Early Oil Expansion(Wellpad C) Production Facilities and ADK Project onNovember 6 to 7, 2014.Visit to Banyu Urip EPC-1 Project Sites, Early Oil Expansion(Wellpad C) Production Facilities and Allocation Area ofCPF Early Production (wellpad B) Production Facilities onNovember 26 to 27, 2014.

Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa kinerjakeberlanjutan berhubungan erat dengan kualitaspengelolaan risiko. Lebih lanjut, pengelolaan risiko sangatbergantung dari penerapan sistem pengendalian internaldan manajemen risiko yang menjadi bagian dari sistemtata kelola Perusahaan. Oleh sebab itu, Perusahaanmembentuk unit Internal Audit and Risk Management untukmengevaluasi pengendalian internal dan manajemen risikodi lingkungan Perusahaan.

PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKOINTERNAL AUDIT AND RISK MANAGEMENT[G4-45, G4-46, G4-47]

The Company is fully aware that sustainability performanceis closely related to risk management quality. Riskmanagement is also highly dependent on internal controland risk management systems implementation as a partof corporate governance system. On this basis, the Companyestablishes an Internal Audit and Risk Management unit toevaluate internal audits and risk managements in theCompany.

37Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

MANAGEMENTWALK THROUGH

Page 40: tentang laporan keberlanjutan

Adanya sistem pengendalian internal danmanajemen risikoyang handalmembantu DewanKomisaris danDireksi dalammelindungi aset Perusahaan, menjamin tersedianyapelaporan keuangan yang akurat, meningkatkan kepatuhanPerusahaan terhadap peraturan yang berlaku sertamencegah dan mengurangi risiko terjadinya kerugian,penyimpangan dan pelanggaran.

Perusahaan telahmenerapkan SistemPengendalian Internalbaik mencakup pengendalian keuangan maupunpengendalian operasional. Penerapan Sistem PengendalianInternal telah mengacu pada kerangka yang diakui secarainternasional, yaitu COSO (Committee of SponsoringOrganization) Internal Control and Enterprise Risk ManagementFramework.

Untuk menjamin keberlanjutan bisnis Perusahaan,Perusahaan melakukan pengelolaan risiko terhadapseluruh aktivitas dan target usaha PEPC sesuai denganTata Kerja Organisasi (TKO) Nomor B-001/CP2240/2013-S0 tentang Kajian Risiko Tahap Pengembangan Proyek,B-002/CP2240/2013-S0 tentang Kajian Risiko TahapOperasi, B-003/CP2240/2013-S0 tentang Kajian ResikoTahap Usulan Investasi dan B-004/CP2240/2013-S0tentang Risk Register. Dalam pelaksanaan pengelolaanrisiko, proses-proses yang dilakukan Perusahaan antaralain sebagai berikut:1. Perusahaanmelakukan kajian risiko pada setiap langkahstrategi bisnis di POD, RJPP dan RKAP;

2. Secara rutin, minimal sekali dalam setahun perusahaanmemperbaharui dan melakukan risk assessment yaituidentifikasi, analisa dan evaluasi risiko sesuai denganprosesmanajemen risiko berdasarkan ISO 31000 tahun2009;

3. Perusahaan menyusun risk treatment dalam bentukrencana mitigasi risiko untuk kemudian melakukanmonitoring atas rencana tersebut terkait RKAP danpengembangan proyek;

Excellent internal audit and risk management systems helpthe Board of Commissioners and Board of Directors toprotect Company's assets, ensuring the availability ofaccurate financial reporting, improving Company'scompliance with regulations, as well as preventing andmitigating the risks of loss, irregularities, and violations.

The Company has implemented a good Internal AuditSystem including financial and operational controls. InternalAudit System implementation refers to the internationallyrecognized framework, COSO (Committee of SponsoringOrganization) Internal Control and Enterprise RiskManagement Framework.

To ensure Company business sustainability, the Companyconducts risk management of all PEPC activities andbusiness targets in accordance with the OrganizationalWorking Procedures (TKO) No. B-001/CP2240/2013-S0 onRisk Assessment on Project Development Stage, B-002/CP2240/2013-S0 on Risk Assessment on OperationalStage, B-003/CP2240/2013-S0 on Risk Assessment onInvestment Proposal Stage and B-004/CP2240/2013-S0on Risk Register. In risk management implementation, theprocesses implemented by the Company are as follows:

1. The Company conducts risk assessment for everybusiness strategy conducted in Plan of Development(POD), Corporate Long-Term Plan, and Corporate WorkPlan and Budget;

2. Regularly, at least once a year, the Company renewsand conducts risk assessments i.e. risk identification,analysis, and evaluation in accordance with riskmanagement process under ISO 31000 of 2009;

3. The Company prepares risk treatment in the form ofrisk mitigation plan to further monitor Corporate WorkPlan and Budget and project development;

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu38

Gambar 5.4 Kerangkan SistemPengendalian Internal dan ManajemenRisiko PEPCFigure 5.4 PEPC Internal Control andEnterprise Risk ManagementFramework

Page 41: tentang laporan keberlanjutan

4. Perusahaanmelakukan konsolidasi dengan Risk Ownerdalam menentukan jadwal pelaksanaan mitigasirisiko.

5. Secara aktif, Perusahaan melakukan sosialisasi danworkshop manajemen risiko di lingkungan kerjakhususnya dalammemberikan pemahaman, kepedulianserta implementasi agar memiliki pandangan yangsama mengenai manajemen risiko (top to bottom).

Perusahaan memastikan seluruh rencana mitigisi risikodikerjakan oleh Risk Owner melalui monitoring bulananke Direktorat Hulu dan triwulanan ke Upstream RiskManagementPerencanaan Investasi dan Manajemen Risiko(URM-PIMR).

4. The Company conducts consolidation with the RiskOwner in determining risk mitigation schedule;

5. The Company actively provides risk managementinformation dissemination and workshops in theworkplace, particularly to instil understanding,awareness, and implementation for a common view onrisk management (top to bottom).

The Company ensures that all risk mitigation plan isimplemented by the Risk Owner throughmonthlymonitoringto the Upstream Directorate and quarterly monitoring tothe Upstream Risk Management of Investment Planningand Risk Management (URM-PIMR).

Etika adalah sistem nilai yang dijabarkan dari tata nilai danbudaya Perusahaan yangmenjadi norma yang diyakini olehseluruh pekerja PEPC sebagai suatu standar perilaku. Dalammenjalankan usahanya, Perusahaan menerapkan etikabisnis/usaha dan etika kerja. Etika bisnis menjadi acuanbagi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahatermasuk berinteraksi dengan para pemangku kepentingansementara etika kerja merupakan sistem yang dianut olehsetiap Pimpinan dan Pekerja dalammelaksanakan tugasnyatermasuk etika hubungan antara Pekerja dan Perusahaan.

Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk selalu menjagaetika bisnis/usaha dan etika kerja denganmematuhi semuahukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Terbuktiselama periode pelaporan tidak ada sanksi yang dikenakanoleh Pemerintah atas ketidakpatuhan terhadap undang-undangan dan peraturan. [G4-SO8]

IMPLEMENTASI ETIKA DAN INTEGRITASIMPLEMENTATION OF ETHICS AND INTEGRITY

Ethics is a value system derived from Corporate values andculture which become the norm held by all PEPC employeesas the code of conduct. In conducting its business, theCompany applies business and work ethics. The Companyapplies business ethics in conducting its business, includingduring interaction with stakeholders; work ethics, on theother hand, is a system adopted by each Leader and workerin performing their duties, including Employee-Companyethical relations.

The Company is committed to always maintain businessand work ethics to comply with all applicable laws andregulations in Indonesia. This is proven by zero sanctionsimposed by the Government for non-compliance with laws,regulations and rules during the reporting period. [G4-SO8]

39Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Page 42: tentang laporan keberlanjutan

Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku

Perusahaan menyusun Pedoman Etika Usaha dan TataPerilaku (Code of Conduct) yang merupakan salah satuwujud komitmen implementasi GCG serta penjabaran TataNilai Perusahaan "GREAT" (Growth, Reliability, Excellence,Agility, dan Totality) ke dalam interpretasi perilaku yangterkait dengan etika bisnis dan etika kerja dalammengelolaPerusahaan untuk mencapai visi, misi dan tujuanPerusahaan.

Perusahaan menyusun Code of Conduct berdasarkan SuratKeputusan Direksi Nomor Kpts-021/CP00000/20014-SOtanggal 26 Juni 2014 tentang Pedoman Perilaku (Code ofConduct) PT Pertamina EP Cepu, yang mengatur tentang:[G4-56]1. Beker jasama dengan sesama Insan PEPC2. Menjaga kerahasiaan data informasi Perusahaan3. Menjaga asset Perusahaan4. Mejaga keamanan dan keselamatan, kesehatan kerjadan lindungan lingkungan (K3LL)

5. Mencatat data dan pelaporan6. Pelaporan akuntansi dan keuangan7. Menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaanjabatan

8. Larangan menerima hadiah/cindera mata/gratifikasidan entertainment

9. Larangan memberi hadiah/cindera mata danentertainment

10. Larangan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang(narkoba) dan minuman keras (miras)

11. Larangan ikut serta aktivitas politik

Code of Conduct ini berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksiserta seluruh pekerja termasuk pihak eksternal yangbertindak untuk dan atas nama Perusahaan danmitra kerjayang bekerjasama dengan Perusahaan. Penerapan Codeof Conduct secara terus menerus dan berkesinambungandalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen, dan ketentuanmendukung terciptanya budaya perusahaan yangmenjunjung tinggi etika dan integritas dalammelaksanakantugas operasional. [G4-56]

Selain berkewajiban untuk menaati Code of Conduct, pihak-pihak tersebut juga diharuskan untuk tidak bersikap pasifapabila menemukan atau mengetahui perbuatan atautindakan yang melanggar Code of Conduct. Pekerjadiharuskan untukmelaporkan pelanggaran tersebut kepadaatasannya langsung sedangkan untuk pelanggaran yangdilakukan oleh unsur pimpinan maka laporan disampaikankepada Direksi. Seluruh laporan tersebut harus disertai datadan/atau bukti-bukti akurat sehingga pelanggaran dapatdiproses lebih lanjut. Setiap pelanggaran akan dikenakansanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengenaansanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif. Sampai denganakhir periode pelaporan, tidak terdapat pelanggaran Codeof Conduct yang dilakukan oleh seluruh Insan Perusahaan.[G4-57, G4-58]

Code of Conduct

The Company establishes a Code of Conduct as acommitment of GCG implementation in addition to theelaboration of the Corporate Values of "GREAT" (Growth,Reliability, Excellence, Agility, and Totality) into behavioralinterpretation relating to business ethics and work ethicsof themanagement to achieve the Corporate vision,missionand objectives.

The establishment of the Code of Conduct is based on theBoard of Directors Decree No. Kpts-021/CP00000/20014-SO dated June 26, 2014 on PT Pertamina EP Cepu Codeof Conduct, which regulates: [G4-56]

1. Cooperation amongst PEPC Personnel2. Maintaining confidentiality of Company information3. Protecting Company assets4. Maintaining occupational health, safety, security, andenvironment (HSSE)

5. Recording data and reporting6. Conducting accounting and financial reporting7. Avoiding conflicts of interest and abuse of power

8. Prohibition to accept gifts/souvenirs/gratuities andentertainment

9. Prohibition to provide gifts/souvenirs and entertainment

10. Prohibition to consume drugs and illegal substancesand alcohols

11. Prohibition to involve in political activities

This Code of Conduct applies to the Board ofCommissioners, Board of Directors, and all employees,including external parties acting for and on behalf of theCompany and partners in cooperation with the Company.The Code of Conduct is implemented continuously andsustainably to form attitudes, actions, commitment, andprovisions to support the creation of a corporate culturewhich upholds the ethics and integrity in carrying outoperations. [G4-56]

In addition to the obligation to comply with the Code ofConduct, these parties are also required to remain activewhen discovering or finding out violations against the Codeof Conduct. Employees are required to report such violationsto their immediate supervisor; violations conducted byleaders, on the other hand, shall be reported to the Boardof Directors. All reports must be supplied with data and/oraccurate evidence to allow further process of the violations.Each violation will be given sanctions in accordance withapplicable regulations without any discrimination. As of theend of the reporting period, no Code of Conduct violationswere committed by Company personnel. [G4-57, G4-58]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu40

Page 43: tentang laporan keberlanjutan

Agar Code of Conduct dapat diimplementasikan denganbaik, Perusahaan melaksanakan program sosialisasi daninternalisasi kepada seluruh pekerjamelalui Broadcast PEPC,Induksi Training Pekerja Baru PEPC, Portal PEPC, SharingKnowledge dan Town-Hall Meeting. Lebih lanjut, sosialisasijuga dilaksanakan kepada pemegang sahamdan pemangkukepentingan melalui berbagai media (intranet, souvenir,banner, dan lain-lain). [G4-DMA]

Code of Conduct tersebut senantiasa di-review olehPerusahaan secara berkala dan disesuaikan denganperkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan kondisibisnis Perusahaan. Setiap pekerja dapat memintapenjelasan,masukan, saran ataumenyampaikan pertanyaanterkait dengan Code of Conduct kepada atasan langsungatau kepada Manajer Compliance. Masukan atau sarantersebut diharapkan dapat memberikan pengembanganCode of Conduct agar sejalan dan sinergis dengan nilai-nilaiPerusahaan [G4-57]. Untuk membangun budaya kepatuhandi seluruh lini organisasi, Perusahaan jugamendistribusikanPernyataan Kepatuhan untuk Dewan Komisaris, Direksi danseluruh insan agar melaksanakan standar etika yangditetapkan Perusahaan dan juga menandatangani"pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct" .Penerapan nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhanatas pelaksanaan tata kelola Perusahaan yangberkelanjutan.

41Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

To allow proper implementation of the Code of Conduct,the Company gives information and internalization to allemployees via PEPC Broadcast, PEPC NewWorker TrainingInduction, PEPC Portal, Knowledge-Sharing, and Town-HallMeetings. Furthermore, information is also disseminatedto shareholders and stakeholders through various media(intranet, souvenirs, banners, etc.). [G4-DMA]

The Code of Conduct is reviewed by the Company on aregular basis and adjusted to legal, social, norms, rulesdevelopment as well as Company business conditions.Each worker may ask for clarification, inputs, suggestions,or pose questions relating to the Code of Conduct to his/herimmediate supervisor or Compliance Manager. Inputs orsuggestions are expected to develop the Code of Conductin order to be consistent and synergistic with Corporatevalues [G4-57]. To establish a compliance culture throughoutall organization lines, the Company also distributesCompliance Statement of the Board of Commissioners,Board of Directors, and all individuals in order to carry outthe ethical standards established by the Company in additionto the signing of "statement of compliance with the Codeof Conduct". The implementation of these ethical valuesbecomes part of compliance with sustainable corporategovernance implementation.

LETTER OF STATEMENT OF PT PERTAMINA EP CEPU PERSONNEL

I hereby state that I have received, read, and understood PT Pertamina EP CEPU Code of Conductdated (effective).............. and I am willing to comply with all conditions set forth therein andaccepting the sanctions for any violations (if any) I committed.

(Place) (Date, Month, Year)

...........................................,.......................

…………………………………(Name, Signature, and Position)

STATEMENT OF ACCOUNTABILITY FOR THE IMPLEMENTATION OFTHE CODE OF CONDUCT IN PT PERTAMINA EP CEPU

Pertaining to the implementation of the Code of Conduct in PT Pertamina EP Cepu dated (effective)............................., which I have fully accepted and understood, I hereby state that in theyear..................:1. I have distributed the Code of Conduct, which has been accepted and signed by Pertamina EPCepu personnel in the work unit under my responsibility.

2. I have coordinated the socialization and internalization with Chief Compliance Officer for..............(person(s)) of Pertamina EP Cepu personnel in the work unit under my responsibility.

3. I have conducted the efforts to ensure compliance with business the Code of Conduct) in thework unit under my responsibility.

4. I have reported all details of violations to the Chief Compliance Officer.5. I have imposed the entire necessary disciplinary sanctions and trainings/improvements in thework unit under my responsibility..

(Place) (Date, Month, Year)...........................................,.......................Name:Position:

SURAT PERNYATAAN INSAN PERTAMINA EP CEPU

Dengan ini saya menyatakan telah menerima, membaca, dan memahami Pedoman Etika Bisnisdan Etika Kerja (Code of Conduct) PT PERTAMINA EP CEPU tanggal (efektif) .................. danbersedia untuk mematuhi semua ketentuan yang tercantum didalamnya dan menerima sanksiatas pelanggaran (jika ada) yang saya lakukan

(Tempat) (Tanggal, Bulan, Tahun)

...........................................,.......................

…………………………………Nama, Tanda Tangan dan Jabatan)

SURAT PERNYATAAN PEJABAT YANG BERTANGGUNG JAWABATAS PENERAPAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT)

DI PERTAMINA EP CEPUSehubungan dengan pemberlakuan Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT PERTAMINAEP CEPU tanggal (efektif)..............., yang telah saya terima dan pahami sepenuhnya, sayamenyatakan bahwa pada tahun...........:1. Telah mendistribusikan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct), telah diterimadan ditandatangani oleh seluruh insan PERTAMINA EP CEPU di unit kerja yang menjaditanggung jawab saya.

2. Telah mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi dengan Chief ComplianceOfficer untuk ......... (orang) insan PERTAMINA EP CEPU dengan daftar terlampir.

3. Telah melakukan upaya-upaya untuk menjamin kepatuhan terhadap Etika Bisnis dan EtikaKerja (Code of Conduct) di unit kerja yang menjadi tanggung jawab saya.

4. Telah melaporkan semua pelanggaran secara lengkap kepada Chief Compliance Officer5. Telah melaksanakan semua pemberian sanksi disiplin dan tindakan pembinaan/perbaikanyang harus dilakukan di lingkungan unit kerja yang menjadi tanggung jawab saya.

(Tempat) (Tanggal, Bulan, Tahun)...........................................,.......................Nama :Jabatan :Tanda Tangan :

Page 44: tentang laporan keberlanjutan

Komitmen Anti Korupsi dan Fraud

Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam mencegahtindakan korupsi dan fraud, Perusahaan menerapkankebijakan internal yang menegaskan bahwa pekerja tidakdiperkenankanmelakukanperbuatan korupsi atau perbuatanyang mendorong terjadinya korupsi termasuk memberiatau menerima suap. Lebih lanjut, untuk menjaminefektifitas gerakan pencegahan tindakan korupsi dan fraudyang merugikan seluruh pihak, Perusahaan telah membuatPedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest),Pedoman Gratifikasi, Compliance Online System (Compols)serta aturan mewajibkan kepada seluruh pejabat PEPCuntuk melakukan Pelaporan Harta Kekayaan bagiPenyelenggara Negara (LHKPN) kepada KomisiPemberantasan Korupsi. Perusahaan juga telahmemberlakukan Sistem Pelaporan Pelanggaran (WhistleBlowing System) yang memberikan wadah kepada parapekerja untuk menyampaikan laporan jika mengetahuiadanya tindakan korupsi atau adanya tindakan yangberpotensi pada terjadinya korupsi. Selama periodepelaporan, tidak terdapat insiden kasus korupsi dan fraudyang dilakukan oleh Perusahaan dan setiap pekerja. Apabiladiketemukan insiden tindakan korupsi dan fraudmaka akandiberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang belaku dankepada yang pelakunya akan dilakukan pemutusanhubungan kerja (PHK). [G4-SO3, G4-SO5, SE11, SE12]

Selain itu, PEPC juga terus berupaya meningkatkanpemahaman Direksi dan pekerja terhadap segala hal yangberkaitan dengan program anti korupsi. Hal itu dilakukandengan menyertakan materi terkait program anti korupsidalam berbagai materi pembekalan maupun sosialisasiGCG. Kegiatan sosialisasi termasuk dalam kegiatan yangdimasukkan dalam Boundary KPI GCG 2014, sehinggaseluruh pekerja terikat berkewajiban untuk mengikutisosialisasi setiap tahunnya. [G4-SO4, SE11]

Benturan Kepentingan

Perusahaan membuat Pedoman Konflik Kepentingan(Conflict of Interest) sebagai upaya pencegahan terjadinyabenturan kepentingan diantara Dewan Komisaris, Direksi,jajaranmanajemen dan seluruh pekerja. Hal ini sesuai SuratKeputusan Direksi Nomor Kpts 022/CP0000/2014-SOTanggal 26 Juni 2014 Tentang Konflik Kepentingan (Conflictof Interest) di Lingkungan PT Pertamina EP Cepu. Denganpenerapan pedoman ini diharapkan akan mendorongterlaksananya etika bisnis yang berkualitas sertamencegahkecurangan dan penyimpangan perilaku bisnis lainnya[G4-41]. Dalam pedoman ini Perusahaan melarang seluruhpekerja untuk:1. Melakukan transaksi dan/atau menggunakan hartaPerusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga,atau golongan lainnya.

2. Menerima dan/atau memberi hadiah/manfaat dalambentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannyadi dalam Perusahaan.

3. Memanfaatkan informasi rahasia dan data bisnisPerusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan.

4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalampengelolaan Perusahaan pesaing dan/atau perusahaanmitra atau calon mitra lainnya.

Anti-Corruption and Anti-Fraud Commitment

As part of Company commitment in preventing corruptionand fraud, the Company applies an internal policy whichemphasizes that all employees are prohibited fromcommitting acts of corruption or corruption-triggering acts,including the giving or receiving of bribes. To ensure theeffectiveness of the loss-inflicting corruption and fraudpreventive movement, the Company establishes Conflictof Interest Guidelines, Gratuity Guidelines, ComplianceOnline System (Compols), in addition to the provisionrequiring all PEPC officials to carry out Asset Declarationof Government Official (LHKPN) to the CorruptionEradication Commission. The Company also establishesthe Whistleblowing System as a medium for employees toreport any corruption or corruption-triggering acts. Duringthe reporting period, no corruption and fraudwas committedby the Company and all employees. An employee who isproven to have committed corruption and/or fraud isimposed sanctions in accordance with the applicableregulations and subject to employment termination.[G4-SO3, G4-SO5, SE11, SE12]

PEPC also continues to improve the Board of Directors' andEmployees' understanding on all issues related to anti-corruption programs. The implementation includes anti-corruption materials in various briefings and disseminationof GCG. The informtion dissemination becomes part ofGCG2014's KPI Boundary, 2014, which requires participationfrom all employees each year. [G4-SO4, SE11]

Conflict of Interest

The Company has drawn up the Conflict of InterestGuidelines as a measure to prevent conflicts of interestbetween the Board of Commissioners, Board of Directors,management, and all employees. This is done in accordancewith the Board of Directors Decree No. Kpts022/CP0000/2014-SO dated June 26, 2014 on Conflict ofInterest in PT Pertamina EP Cepu environment. Theimplementation of these guidelines is expected to encouragequality business ethics and to prevent fraud and otherirregularities in business conducts [G4-41]. In this guideline,the Company prohibits all employees from:

1. Conducting any transactions and/or utilizing Company'sproperty for personal, family, or other group's gain.

2. Accepting and/or providing any form of gifts/benefitsrelating to their position within the Company.

3. Abusing Company confidential information and businessdata for benefit outside the Company.

4. Engaging directly or indirectly in the management ofcompetitors and/or partnering Company or otherpotential partners.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu42

Page 45: tentang laporan keberlanjutan

5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah dan/atausemenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggotaDireksi dan/atau anggota Komisaris.

Selama periode pelaporan, tidak terdapat insiden konflikkepentingan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi,jajaran manajemen dan seluruh pekerja. Tidak ada pulaanggota DewanKomisaris yangmemiliki hubungan keluargasampai dengan derajat ketiga dengan sesama anggotaDewan Komisaris dan/atau anggota Direksi. Perusahaanjuga tidak menerima keuntungan finansial apapun daripemerintah pusat dan daerah serta tidak pernahmemberikan kontribusi finansial atau lainnya kepada partaipolitik dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.[G4-SO6, SE14]

Gratifikasi

Sebagai upaya pencegahan gratifikasi, PEPC telahmembuatpedoman gratifikasi sesuai dengan Surat Keputusan DireksiNo. Kpts. 023/CP0000/2014-SO tanggal 26 Juni 2014tentang Unit Pengendalian dan Pedoman Gratifikasi. Dalampedoman gratifikasi dinyatakan bahwa seluruh pekerjadilarang menerima dan memberi gratifikasi berupacinderamata dan keramahtamaan yang berdampak padakeuntungan pribadi serta menimbulkan benturankepentingan. Selain itu, sebagai upaya pencegahangratifikasi, Perusahaan telah menunjuk Chief ComplianceOffice untukmelakukan penegakan ketentuan anti gratifikasidengan mewajibkan gratifikasi yang diterima oleh setiappekerja untuk dilaporkan kepada Chief Compliance Office.Selanjutnya, Chief Compliance Office akan mengusulkanpengenaan sanksi kepada unitHuman Capital sesuai denganketentuan Perusahaan. Selama periode pelaporan tidakterdapat insiden gratifikasi yang diterima oleh InsanPerusahaan. [G4-41, G4-SO6, SE14]

Pelaporan Harta Kekayaan bagi PenyelenggaraNegara

Sebagai anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara(BUMN), anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabatstrukturalnya dikategorikan sebagai Penyelenggara Negarayang terikat kewajiban untuk melaporkan danmengumumkan kekayaannya sebelum dan sesudahmenjabat berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih danBebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kewajibanmelaporkan LaporanHarta Kekayaan Penyelenggara Negara(LHKPN) ditujukan untuk seluruh pekerja dengan levelManager ke atas. Ketentuan dan tata cara pelaporan LHKPNdiatur dalam:1. Pedoman perihal Kewajiban Penyampaian LaporanHarta Kekayaan Penyelenggara Negara Bagi Pejabat diLingkungan PT Pertamina EP Cepu yang diberlakukanmelalui SK Direktur Utama PEPC No. Kpts-028/CP0000/2014-S0 Tanggal 15 Juli 2014.

2. TKO perihal Penyampaian LHKPN No. B-001/CP0010/2014-S0 Cepu yang diberlakukan melalui SK DirekturUtama PEPC No. Kpts-028/CP0000/2014-S0 Tanggal15 Juli 2014.

5. Having relationships by blood or by marriage up to thethird degree with a member of the Board of Directorsand/or a member of the Board of Commissioners.

During the reporting period, no conflict of interest had beencommitted by the Board of Commissioners, Board ofDirectors, management, and all employees. None of themembers of the Board of Commissioners are related tomembers of the Board of Commissioners and/or membersof the Board of Directors by blood or by marriage. TheCompany does not receive any financial gains from thecentral and local governments, does not contributefinancially or in any other forms to political parties, anddoes not make affiliations with any political party.[G4-SO6, SE14]

Gratification

To prevent gratuities, PEPC has established the gratificationguidelines in accordance with Board of Directors DecreeNo. Kpts. 023/CP0000/2014-SO dated June 26, 2014 onGratuity Guidelines and Control Unit. In the gratificationguidelines, it is stated that all employees are prohibitedfrom accepting and giving of gratuities in the form ofsouvenirs and hospitality which bring personal gain andlead to conflict of interest. Additionally, as gratificationprevention, the Company has appointed a Chief ComplianceOfficer to enforce anti-gratification provisions by requiringgratuities received by each employee to be reported to ChiefCompliance Officer. The Chief Compliance Officer will thenpropose the imposition of sanctions to the Human Capitalunit in accordance with Company provisions. During thereporting period therewere no gratuity received by Companypersonnel. [G4-41, G4-SO6, SE14]

Assets Declaration for State Officials

As a subsidiary of a State-Owned Enterprise (SOE), membersof the Board of Commissioners, Board of Directors, andstructural officers are considered State officials who areobligated to report and declare their wealth prior to andafter their tenure under Law No. 28 of 1999 on StateAdministration which is Clean and Free from Corruption,Collusion and Nepotism. The mandatory Asset Declarationof Government Official (LHKPN) reporting applies to allemployees at managerial level and above. The conditionsand procedures for LHKPN reporting is stipulated in:

1. Guidelines on the Obligation to Submit Asset Declarationof Government Official (LHKPN) for PT Pertamina EPCepu officers set by PEPC Board of Director Decree No.Kpts-028/CP0000/2014-S0 dated July 15, 2014;

2. Organizational Working Procedures (TKO) on theSubmission of Asset Declaration of Government Official(LHKPN) No. B-001/CP0010/2014-S0 Cepu set by PEPCBoard of Directors Decree No. Kpts-028/CP0000/2014-S0 dated July 15, 2014.

43Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Page 46: tentang laporan keberlanjutan

Compliance Online System (Compols)

Sebagai salah satu bentuk partisipasi Insan PEPC dalampelaksanaan tata kelola yang berkelanjutan, Perusahaanmembentuk Compliance Online System (Compols) sebagaimedia bagi setiap Insan Perusahaan untuk menyampaikankewajiban pelaporan kepatuhan. Melalui Compols, seluruhpekerja mencatatkan komitmen pernyataan terkait Code ofConduct, Conflict of Interest, pelaporan Gratifikasi, LHKPNdan sosialisasi GCG.

Whistle Blowing System [G4-49, G4-58, SE16]

Dalam rangka memastikan praktik bisnis yang sehat,beretika dan berintegritas, Perusahaan telah menerapkanSistem Pelaporan Pelanggaran atauWhistle Blowing Sytem(WBS) berdasarkan Tata Kerja Organisasi (TKO) PTPertamina (Persero) Nomor B-001/N00010/2011-S0 yangtelah diratifikasi oleh PEPCmelalui Surat Keputusan DirekturUtama Nomor Kpts-023/CP0000/2014-S0 tanggal 26 Juni2014 tentang Whistle Blowing System. Berdasarkanketentuan tersebut, lingkup kebijakan sistem pelaporanpelanggaran mencakup unit pengelola, kerahasiaan danperlindungan pelapor, cara pelaporan serta pengenaansanksi dan hukuman. Jenis pelanggaran yang dapatdilaporkan dalam kebijakan WBS meliputi korupsi, suap,gratifikasi, benturan kepentingan, pencurian, kecuranganserta pelanggaran hukum dan Peraturan Perusahaan.Perusahaan meyakini bahwa kebijakan WBS ini akanmenjadi sarana yang efektif bagi saksi pelapor untukmenyampaikan informasi mengenai insiden pelanggarandi lingkungan operasional Perusahaan. Lebih lanjut, WBSPerusahaan memfasilitasi pelaporan dilakukan dengananonim dan terjaga kerahasiaannya yang kemudian dikelolaoleh konsultan independen dengan meneruskan laporanpelanggaran kepada tim WBS Pertamina untukditindaklanjuti.

Untuk mempercepat dan mempermudah proses tindaklanjut pengaduan/penyingkapan, maka pelapor:1. Dapat memberikan informasi mengenai data diri yangsekurang-kurangnya memuat alamat rumah, kantor,jalur komunikasi yang dapat dihubungi berupa telepon,handphone, facsimile, email (atau dengan pilihan anonym)

2. Harus memberikan indikasi awal yang dapatdipertanggung jawabkan meliputi:a) Masalah yang diadukanb) Pihak yang terlibatc) Lokasi kejadiand) Waktu Kejadiane) Bagaimana terjadinya dan apakah terdapat buktiyang cukup

f) Apakah kasus ini pernah dilaporkan kepadaorang/pihak lain

g) Apakah kasus ini pernah terjadi sebelumnya

Compliance Online System (CompOIS)

As a form of PEPC personnel participation in sustainablegovernance implementation, the Company establishes aCompliance Online System (CompOlS) as a medium forany Company personnel to submit compliance reporting.Through Compois, all employees record their commitmentsto the Code of Conduct, Conflict of Interest, Gratificationreporting, Asset Declaration of Government Official (LHKPN),and GCG socialization.

Whistle Blowing System [G4-49, G4-58, SE16]

In order to ensure sound, ethical business practices withhigh integrity, the Company has implemented theWhistleblowing System (WBS) based PT Pertamina(Persero) Organizational Working Procedures (TKO) No. B-001/N00010/2011-S0 which was ratified by PEPC Boardof Directors Decree No. Kpts-023/CP0000/2014-S0 datedJune 26, 2014 on the Whistleblowing System. Under theseprovisions, the system includesmanagement, confidentialityand protection to whistleblower, reporting, and impositionof sanctions and penalties. The types of violations reportableto the WBS system include corruption, bribery, gratuities,conflict of interest, theft, fraud, and violations against thelaws and Company regulations. The Company believes thatWBS policy will be an effective means for the whistleblowerto submit information concerning violations within theCompany's operational environment. WBS also facilitatesanonymous reporting and confidentiality which is thenmanaged by an independent consultant by delivering theviolation report to Pertamina WBS team for follow-up.

To accelerate and facilitate the follow-up process of thetip-off, the whistleblower:1. May provide information about his/her personal datathat at least gives the home address, office, contactnumber , e.g. telephone, cellphone, fax, email (oranonymously)

2. Shall provide initial indication that can be accountedfor, including:a) Reported issueb) Parties involvedc) Location of eventd) Time of evente) How did the case occur and is there admissibleevidence?

f) Has any other person/party reported the same case?g) Has this case ever happened before?

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu44

Page 47: tentang laporan keberlanjutan

Kemudian, pengaduan pelanggaran dapat disampaikankepada konsultan WBS melalui sarana/media sebagaiberikut:

Telephone : +62 21 3815909/3815910/381/5911

Website : http://pertaminaclean.pertamina.com

Email : [email protected]

Fax : +62 21 3815912

SMS : +62 8111750612

Mail Box : Pertamina Clean PO Box 2600 JKP 10026

KonsultanWBS kemudianmembuat laporan secara periodik(mingguan dan bulanan) antara lain meliputi jumlah dankategori pengaduan/penyingkapan serta saluran yangdigunakan oleh pelapor.

TheWBS consultant then compiles periodic reports (weeklyand monthly), which include the amount and category ofthe tip-off as well as the channel used by whistleblower.

Mekanisme Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran [G4-49, G4-58, SE16]General Mechanism of Whistleblowing System

TAHAPSTAGE 1 TAHAP

STAGE 2 TAHAPSTAGE 3

Penyampaian LaporanPelanggaran olehPelaporTip-off byWhistleblower

Identifikasi Laporan sesuaiKategori lingkupPengaduan/penyingkapankepada Konsultan WBSReport Identification inaccordance with thereporting scope to WBSconsultant

Konsultan WBSmenyampaikan LaporanPenyingkapan kepadaFungsi ComplianceWBS consultantdeliversDisclosure Reportto the Compliance unit

TAHAPSTAGE 4

Fungsi Compliancemelakukan pulbaketdan membuat resumenya kemudianmempresentasikankepada CCOCompliance unit gathers and compilesthematerials and information andmakesresume for presentation to CCO

TAHAPSTAGE 6TAHAP

STAGE 7 TAHAPSTAGE 5

CCO dan DirekturMembahas hasilInvestigasiCCO and Board ofDirectors discussinvestigation results

Pemberian hukumanatau sanksi terhadappelanggaran apabilalaporan tersebut terbuktiImposition ofpunishment or sanctionsfor proven violations

Memonitor pelaksanaantindak lanjut hasilinvestigasi WBS yangdilakukan fungsi terkaitMonitoring of WBSinvestigation follow-up byrelevant function(s)

Sampai dengan akhir tahun 2014, tidak terdapat laporanpengaduan pelanggaran yang masuk terhadap PEPC baikmelalui sarana pelaporan WBS. [G4-50]

As of the end of 2014, there were no violations reported toPEPC through the WBS system. [G4-50]

Subsequently, the tip-off may be submitted to the WBSconsultant via the following means/media:

45Tata Kelola Berkelanjutan PEPCPEPC Sustainable Governance

Gambar 5.5 Mekanisme Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran Figure 5.5 General Mechanism of Whistleblowing System

Page 48: tentang laporan keberlanjutan

RISIKO, PELUANG, DAN STRATEGIKEBERKELANJUTAN PEPCPEPC RISKS, OPPORTUNITIES, AND SUSTAINABILITY STRATEGIES[G4-1, G4-2, G4-45, G4-EC2]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu46

Page 49: tentang laporan keberlanjutan

Risiko, Peluang, dan Strategi BerkelanjutanRisks, Opportunities, and Sustainability

Strategies

Untuk mendukung ketahanan energi nasional, Indonesiaharus berupaya mencukupi kebutuhan konsumsi energiyang bisa dipastikanmeningkat dari waktu kewaktu. Namunjumlah cadanganmigas Indonesia saat ini tidak berbandinglurus dengan jumlah konsumsi nasional. Di satu sisi,konsumsi migas nasional, khususnya minyak bumi, terusmeningkat tiap tahun. Di sisi lain, produksimigasmengalamipenurunan. Bahkan pada 2014, Indonesia diperkirakanmengalami defisit minyak sebesar 800 ribu barel per hari.Kondisi ini disebabkan tingginya laju konsumsi minyak yangmencapai 1,6 juta barel per hari, sementara kemampuanproduksi industri hulu migas nasional hanya 800 ribu barelper hari.

Dinamika produksi serta realisasi tingkat liftingminyak diIndonesia selama dua kuartal pertama yang ternyata belummenuai hasil yang memuaskan, membuat Pemerintahmelakukan revisi asumsi dasar ekonomi makro nasional,khususnya angka target lifting minyak menjadi 818 ribubarel per hari dan lifting gas dari 1.240 ribu barel setaraminyak per hari menjadi 1.224 ribu barel setara minyak perhari.

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentanterhadap dampak negatif perubahan iklim. Secara umum,model perubahan iklim global memprediksi semua wilayahIndonesia akan mengalami kenaikan temperatur danintensitas curah hujan yang akanmeningkatkan risiko banjirdan kekeringan pada musim kemarau. Sesuai dengandokumen Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap(ICCSR) yang disusun Bappenas (2010) disebutkan bahwapotensi bahaya iklim berdampak pada sektor-sektor utamaseperti sektor air, kelautan dan perikanan, kesehatan,pertanian, dan kehutanan.

PEPC memandang hal-hal tersebut sebagai bagian dariberbagai dinamika yang menjadi tantangan tersendiri bagiPerusahaan untuk terus maju dan menunjukkan performayang tetap positif dari segi bisnis dan kebermanfaatan bagisemua pihak.

To support national energy resilience, Indonesia must seekto meet the demand for energy consumption which will nodoubt increase progressively . The amount of Indonesianoil and gas reserves, however, is currently not directlyproportional to the national consumption. On the one hand,the national oil and gas consumption, particularly oil,continues to increase annually. On the other hand, oil andgas production gradually declines. In 2014, it is estimatedthat Indonesia suffers from an oil deficit of 800 thousandbarrels per day. This condition is triggered by high oilconsumption reaching 1.6 million barrels daily, whereasthe capacity of the national oil and gas upstream industryonly stands at 800 thousand barrels per day.

Production dynamics and oil lifting realization in Indonesiaduring the first two quarters did not evidently yieldsatisfactory results, forcing the Government to revise thenational basic macroeconomic assumptions, particularlyon the oil lifting target to 818 thousand barrels per day andgas lifting of 1,240 thousand barrels equivalent of oil perday to 1,224 thousand barrels of oil equivalent per day.

Indonesia is one of the countries most vulnerable to thenegative impacts of climate change. In general, globalclimate change models predict all areas of Indonesia willexperience rise in temperature and rainfall intensity whichleads to increasing risks of floods and droughts during thedry season. According to the Indonesia Climate ChangeSectoral Roadmap (ICCSR) document compiled byBappenas (2010), the potential climatic hazards have animpact on key sectors such as water, marine and fisheries,health, agriculture, and forestry.

PEPC views these matters as part of a wide range ofdynamics that is a challenge for the Company to moveahead and show continued positive performance in termsof business and benefits for all parties.

47

“Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) sebagai operasiPEPC erat kaitannya dengan isu penerimaan negara danisu perubahan iklim di Indonesia.”

“The upstream oil and gas industry such as PEPC operations, is closelyrelated to issues on state revenues and climate change in Indonesia."

Page 50: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu48

Peningkatan konsumsi energi di Indonesia setiap tahunnyamerupakan konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk,dinamika sosial kemasyarakatan dan pertumbuhanperekonomian nasional. Namun, peningkatan produksipasokan energi tidak dapat dilakukan serta merta tanpamemperhatikan aspek lain seperti sosial, ekonomi, danlingkungan. Oleh karena itu, penyediaan energi yangberkelanjutan merupakan tantangan yang harus dihadapidan menjadi prioritas bagi PEPC.

Risiko Perusahaan adalah suatu kondisi dimanakemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan kinerjasuatu perusahaan menjadi lebih rendah dari apa yangdiharapkan karena adanya suatu kondisi tertentu yang tidakpasti di masa mendatang. Selain menimbulkan kerugian,risiko juga bisa menimbulkan keuntungan. Kemampuanmengenali risiko justru dapat menjadi "Keuntungan atauKeunggulan". Oleh karena itu, PEPC mengidentifikasi risikobisnisnya agar mampumencegah kerugian, meminimalisirkegagalan dalam Perusahaan, dan mampu menciptakansebuah peluang bisnis yang menguntungkan.

PEPC (PEPC) menghadapi berbagai risiko bisnis dalampencapaian target dan strategi Perusahaan. Penerapkanmanajemen risiko yang terarah, komprehensif danberkelanjutan mutlak dibutuhkan untuk mengelola risiko-risiko dalamupayamelindungi kesinambungan bisnis jangkapanjang danmeminimalkan dampak yang tidak diharapkanpada kinerja Perusahaan. Sejalan dengan Visi dan Misiserta strategi Perusahaan maka penerapan manajemenrisiko harus dilandasi dengan komitmen, usaha, kerja kerasserta dukungan para Pemegang Saham sehinggapencapaian target khususnya di Tahun 2014 dapatterealisasi sesuai rencana.

Penerapan ini sesuai dengan Traktat Manajemen Risikoyang ditandatangani pada tanggal 4 Oktober 2010 denganmaksud memaksimalkan nilai Perusahaan dan kekayaanPemegang Saham. Hal ini dilakukan dengan segalakomitmen dari manajemen dan jajarannya dalamimplementasi sistem manajemen risiko berbasis integrasikorporasi (Enterprise-wide Risk Management/ERM) dimanaPEPC akan mengimplementasikan prinsip-prinsipmanajemen risiko sebagai berikut :1. Bahwamanajemen risiko perusahaan, adalah kewajibansemua jajaran dalam perusahaan. Hal ini termasuk dantidak terbatas kepada Direksi, Manajemen, Karyawan,dan pihak-pihak ketiga yang terkait dengan operasionalperusahaan. Oleh karena itu, Direksi berkewajiban untukmenetapkan Profil Risiko Perusahaan (Risk Profile/ RiskMap) dan menetapkan Batas Toleransi RisikoPerusahaan (Risk Appetite/ Risk Tolerance) sebagaipanduan dasar pengelolaan usaha dan pengendalianrisiko dalam perusahaan, yang kemudian dituangkandalam RJP dan RKAP perusahaan;

RISIKO DAN TANTANGAN PERUSAHAAN [G4-2, G4-45]CORPORATE RISKS AND CHALLENGES

Annual increase in energy consumption in Indonesia is aconsequence of population increase, social communitydynamics, and national economic growth. Increased energysupply, however, cannot be produced immediately withoutregard to other aspects such as the social, economic, andenvironmental aspects. Therefore, the provision ofsustainable energy becomes a challenge and priority forPEPC.

Corporate Risk is a condition in which possibilities causea decline in a company's performance compared to theexpected results due to future uncertainties. Other thancausing harm, risks can also bring benefits. The ability torecognize risks may be an "Advantage or Superiority".Therefore, PEPC identifies its business risks to be able toprevent losses,minimize failures in the Company, and createprofitable business opportunities.

PEPC (PEPC) faces various business risks in achievingCompany targets and strategies. The implementation offocused, comprehensive, and sustainable risk managementis highly necessary in the management of risks to protectlong-term business continuity and minimize undesirableeffects on the Company's performance. In line with theCorporate Vision and Mission and Strategies, the riskmanagement must be based on the commitment, effort,hard work, and support from shareholders to allow theachievement of the 2014 targets as planned.

The implementation is in accordance with the RiskManagement Treaty signed on October 4, 2010, with theintention of maximizing Company value and shareholders'wealth. This is conducted with full commitment of themanagement and its personnel in the corporate integrated-based risk management system (Enterprise-wide RiskManagement/ERM) where PEPC will apply the followingrisk management principles:

1. Whereas Company risk management is an obligationto all levels within the Company. This includes and isnot limited to the Board of Directors, the Management,Employees, and third parties related to Companyoperations. Therefore, the Board of Directors is obligedto establish the Risk Profile/Risk Map and establishRisk Appetite/Risk Tolerance as basic guidelines forbusiness management and risk control in the company,which are further set forth in the Company's Long TermPlan and Work Plan and Budget;

Page 51: tentang laporan keberlanjutan

49Risiko, Peluang, dan Strategi BerkelanjutanRisks, Opportunities, and Sustainability

Strategies

2. Bahwa manajemen risiko perusahaan, tidak sajabertujuan untuk meminimalisasi kerugian danmemperkecil dampak kerugian bagi perusahaan; namunjuga bertujuan untuk mencapai nilai perusahaan yanglebih tinggi dan kemudian menghasilkan nilai tambahyang maksimal bagi pemegang saham (maximizeshareholder value added);

3. Bahwa manajemen risiko perusahaan, melalui segenapsistem yang diterapkan, adalah alat utama dalampenentuan perencanaan strategi perusahaan ke depandan alat strategi penilaian kinerja usaha dan kinerjasumberdaya manusia yang ada. Manajemen risikobukan hanyamenjadi alat ukur kinerja operasional hariansemata;

4. Bahwa manajemen risiko perusahaan, dimulai daripencapaian integritas sumberdayamanusia perusahaandan integritas dari Pimpinan perusahaan sebagaiprasyarat awal, dan yang dengan demikianmanajemenanti-fraud (anti kecurangan) dalam perusahaanmenjadihal yang wajib dilakukan;

5. Bahwamanajemen risiko perusahaan,menjamin seluruhlaporan yang menyajikan pengukuran kinerjaperusahaan (corporate performance), dilakukan denganpenuh kehati-hatian (prudent) dan integritas tinggi,sehingga perusahaan terhindar dari potensimemberikanlaporan yang tidak sesuai dengan factual yangsesungguhnya terjadi;

6. Bahwamanajemen risikomengutamakan kepada faktorkeselamatan dan kesehatan kerja bagi segenapkaryawan yangmerupakan asset utama (human capital)yang dimiliki oleh perusahaan;

7. Bahwa sebagai perusahaan minyak dan gas,manajemen risiko yang dilakukan perusahaansenantiasamenjunjung tinggi kelestarian dan konservasilingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungansosial;

8. Bahwa sebagai perusahaan minyak dan gas, sistemmanajemen risiko yang dilakukan perusahaansenantiasa berpihak kepada langkah-langkahpenghematan dan konservasi energi;

9. Bahwa manajemen risiko perusahaan, secara terusmenerus dan terukur, juga ditujukan untuk menjagaagar posisi perusahaan & karyawan perusahaan, tidakberada berseberangan dengan hukum dan segalabentuk peraturan perundangan yang berlaku baik dalamhal pengembangan strategi usaha maupun dalamtindakan operasional sehari-hari;

10. Bahwa manajemen risiko perusahaan, secara khususmenjamin diterapkannya proses penghargaan dankonsekuensi terhadap segenap karyawan tanpaterkecuali, yang tidak mentaati azas manajemen risikopada perusahaan;

11. Bahwa manajemen risiko perusahaan, harus menjadibagian integral dari sistem budaya perusahaan, sebagailandasan dalam mewujudkan cita-cita menjadiperusahaan kelas dunia;

2. Whereas Company risk management not only aims tominimize losses and reduce the impact of losses onthe company, but also aims to achieve higher Corporatevalue and maximize shareholder added value;

3. Whereas the Company risk management, through theentire implemented system, is a major instrument indetermining Company's strategy in the future andstrategic instrument for the assessment of existingbusiness performance and human resourcesperformance. Risk management does not merely serveas the measuring instrument for operationalperformance;

4. Whereas Company risk management starts from theachievement of human resource and managementintegrities as initial prerequisite, thus anti-fraudmanagement in the Company becomes mandatory;

5. Whereas the Company riskmanagement, while ensuringthat all reports provide corporate performanceassessment, is conducted with prudence and highintegrity, to avoid inconsistencies in the reports whichwould not reflect the true facts;

6. Whereas risk management prioritizes occupationalhealth and safety of all employees, which constitutesthe Company's main assets (human capital);

7. Whereas as an oil and gas company, the riskmanagement as conducted by the Company alwaysupholds the preservation and conservation of both thephysical and social environments;

8. Whereas as an oil and gas Company, the riskmanagement system conducted by the Company isalways in favor of saving and energy conservation;

9. Whereas Company risk management, continuously andmeasurably, is also intended to maintain Companyposition and employees to remain on the same sidewith the applicable laws and regulations both in itsbusiness strategy development and in day-to-dayactions;

10. Whereas Company risk management, in particular,ensures the implementation of a reward andconsequence process on all employees withoutexception for those violating riskmanagement principles;

11. Whereas Company riskmanagement shall be an integralpart of the corporate culture, as a foundation to realizethe goal of becoming a world-class enterprise;

Page 52: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu50

12. Bahwa manajemen risiko perusahaan, mewajibkansetiap Pimpinan perusahaan untukmemahami Key RiskIndicators (KRI) atau indicator kunci terjadinya risiko,dalam setiap unit bisnis masing-masing; yang kemudianKRI tersebut akan menjadi butir penting yang harusdipertanggung jawabkan, bersama dan tidak terpisahdari Key Performance Indicators (KPI) yang ada dandiberlakukan;

13. Bahwa manajemen risiko perusahaan, mengandungkonsekuensi bahwa segenap karyawan perusahaanharus terus menerus belajar dan meningkatkanpengetahuan serta keterampilan dalam penangananmanajemen risiko seoptimal mungkin, sehingga dapatmenjadi bagian penting dari praktik kinerja usaha terbaik.

Pengembangan sistem manajemen risiko di PEPC mulaidibangun pada tahun 2009, diawali dengan adanyaimplementasi sistemmanajemen risiko oleh PT Pertamina(Persero) (Pertamina) dan Anak Perusahaan. PEPCmenindaklanjuti denganmenerapkan sistem yang dibangunoleh Pertamina yang selanjutnya dikembangkan sesuaidengan proses bisnis PEPC. Berdasarkan struktur organisasiPEPC (2012-2015), pengelolaan manajemen risiko masihdilakukan oleh fungsi Perencanaan dan Evaluasi, kemudianper tanggal 1 April 2013 fungsi Risk Management dibentukyang dipimpin oleh RiskManagementManager berdasarkanMemorandum No. 17/CP3100/2013-S0 yangditandatangani oleh VP People Development & Servicesdan disetujui oleh Direktur Utama PEPC.

Penyusunan pengelolaan manajemen risiko PEPC selamatahun 2014 selalu berkaitan dengan perkembangan bisnisyang memiliki risiko serta ketidakpastian. Hal ini menjaditantangan untuk pencapaian target sesuai tujuan strategisPerusahaan. Terkait hal tersebut maka Perusahaanmelakukan penerapan Enterprise Risk Management atauManajemen Risiko Berbasis Integrasi Korporasi atauManajemen Risiko Korporat Terintegrasi pada penyusunanRencana Kerja & Anggaran Perusahaan Tahun 2014melaluiproses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,memetakan,mengukur sertamengembangkan penangananrisiko sesuai ISO 31000 Tahun 2009 mengenai Pokok,Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko sebagaiberikut:

12. Whereas Company risk management requires eachcorporate leader to understand the Key Risk Indicators(KRI) in their respective business unit; the KRI will furtherbecome important items that must be accounted for,jointly and inseparable from the existing and applicableKey Performance Indicators (KPIs);

13. Whereas Company risk management means that allemployees must continuously learn and improve theirknowledge and skills in handling risk management asbest they can, to be an important part of the bestbusiness practices.

PEPC risk management system development wasestablished in 2009, beginning with risk managementsystem implementation by PT Pertamina (Persero)(Pertamina) and its Subsidiaries. PEPC conducted thefollow-up by applying a system built by Pertamina whichwas further developed in accordance with PEPC businessprocesses. Based on PEPC organizational structure (2012-2015), risk management is carried out by the Planning andEvaluation function, following which in April 1, 2013 theRisk Management function was established, led by the RiskManagement Manager pursuant to Memorandum No.17/CP3100/2013-S0 signed by the VP for PeopleDevelopment & Services and approved by the PEPC Boardof Directors.

PEPC risk management preparation throughout 2014 isalways related with business growth along with its risksand uncertainties. This is a challenge in achieving the targetsin accordance with Company's strategic objectives. Inrelation to the matter, the Company has implemented theEnterprise Risk Management or Corporate Integration-Based Risk Management or Integrated Corporate RiskManagement in the preparation of the Company Work Planand Budget 2014 through a structured and systematicprocess to identify, map, measure, and develop riskmanagement according to ISO 31000 of 2009 on the RiskManagement Principles, Framework and Process as follows:

Page 53: tentang laporan keberlanjutan

51Risiko, Peluang, dan Strategi BerkelanjutanRisks, Opportunities, and Sustainability

Strategies

Communication& ConsultationKomunikasi &Konsultasi

Menanggapi pengaruhatas perubahan terkaitkegiatan bisnis dariinternal dan ataukeseluruhan prosesmanajemen risikomelalui komunikasi &konsultasi menyeluruhMenanggapi pengaruhatas perubahan terkaitkegiatan bisnis dariinternal dan ataukeseluruhan prosesmanajemen risikomelalui komunikasi &konsultasi menyeluruh

Melakukan komunikasiatas seluruh kejadianrisiko yangmembutuhkanperhatian levelmanajemenMelakukan komunikasiatas seluruh kejadianrisiko yangmembutuhkanperhatian levelmanajemen

Proaktif mengingatkanManajemen melalui KeyRisk Indicator (KRI)Proaktif mengingatkanManajemenmelalui KeyRisk Indicator (KRI)

Menyiapkan laporankajian risiko &perkembanganperlakuan risiko secaraefektif & efisienMenyiapkan laporankajian risiko &perkembanganperlakuan risiko secaraefektif & efisien

Berkomunikasi kepadaseluruh pihak: BOD &Risk Committee, InternalAudit, Risk OwnersBerkomunikasi kepadaseluruh pihak: BOD &Risk Committee,Internal Audit, RiskOwners

Monitoring& ReviewPemantauan& Tinjauan

Melakukan pemantauanatas perubahan terkaitproses kegiatan bisnisdari internal dan ataueksternalMelakukanpemantauan atasperubahan terkaitproses kegiatan bisnisdari internal dan ataueksternal

Melakukan pemantauanKey Risks Indicator (KRI)sebagai bagian darianalisis risikoMelakukanpemantauan Key RisksIndicator (KRI) sebagaibagian dari analisisrisiko

Melakukan pemantauandan kajian risiko secaramenyeluruhMelakukanpemantauan dan kajianrisiko secaramenyeluruh

Melakukan pemantauandan kajian menyeluruhatas perilaku risikosecara efektif danefisienMelakukanpemantauan dan kajianmenyeluruh atasperilaku risiko secaraefektif dan efisien

Membangun sinergidengan internal auditsebagai implementasipengendali internalkhususnya terkaitrencana perlakuanrisikoMembangun sinergidengan internal auditsebagai implementasipengendali internalkhususnya terkaitrencana perlakuanrisiko

Establishing The ContextMenyusun Konteks

Implementasistrategi bisnisPertamina EPCepu sebagaibagian darireferensi utamaatas pendekatantop to down

Implementasistrategi bisnisPertamina EPCepu sebagaibagian darireferensi utamaatas pendekatantop to down

Menciptakanstrategi bisnisPertamina EPCepu yangmampubertransformasiterhadap proseskajian risiko

Menciptakanstrategi bisnisPertamina EPCepu yangmampubertransformasiterhadap proseskajian risiko

1

Risk Identification Identifikasi Risiko

Identifikasirisikoberdasarkanstrategi bisnisPertamina EPCepu

Identifikasi risikoberdasarkanstrategi bisnisPertamina EPCepu

Pengaruhkumulatifakibat risikoyangberpengaruhterhadapseluruh levelorganisasi

Pengaruhkumulatif akibatrisiko yangberpengaruhterhadap seluruhlevel organisasi

2

Risk Analysis Analisis Risiko

Menentukanpenyebab risiko(internal &eksternal) yangberpengaruhterhadap kinerjaberdasarkanidentifikasirisiko

Menentukanpenyebab risiko(internal &eksternal) yangberpengaruhterhadap kinerjaberdasarkanidentifikasi risiko

Menentukanlevel dariprobabilitaskejadian sertapengaruhnyaterhadapkriteria risikopada PertaminaEP Cepu

Menentukan leveldari probabilitaskejadian sertapengaruhnyaterhadap kriteriarisiko padaPertamina EPCepu

3

Risk Evaluation Evaluasi Risiko

Menentukan peringkat risiko &mengevaluasi apakah risiko tersebutdapat diterima/tidak. Bila tidakdapat diterima maka harusmembuat rencana perlakuan risiko

• Menentukanperingkat risiko & mengevaluasiapakah risiko tersebut dapatditerima/tidak. Bila tidak dapatditerima maka harus membuatrencana perlakuan risiko

4

Risk Treatment Perlakuan Risiko

Merencanakanperlakuan risikoMerencanakanperlakuan risiko

Risk owners harusmengembangkan KeyControl Indicator (KCI) & Key RiskIndicator (KRI)Risk owners harusmengembangkan KeyControl Indicator (KCI) & Key RiskIndicator (KRI)

MengukurIndeks RisikoMengukurIndeks Risiko

5

Risk Assessment Kajian Risiko

Sumber Source : Risk Management Principles & GuidelinesISO 31000:2009 (E) International Standard

Sesuai dengan ISO 31000 Tahun 2009 bahwa pengertianrisiko adalah ketidakpastian akan potensi terjadinya suatuperistiwa (events), baik yang dapat diperkirakan (anticipated)maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yangdapat menimbulkan dampak negatif (threat) maupun positif(opportunity) terhadap pencapaian tujuan. Oleh sebab itumaka risiko harus dikelola melalui koordinasi, komunikasi,monitoring dan review yang terangkum dalam ProsesManajemen Risiko.

Sebagai langkah awal proses, Pertamina EP Cepumelakukan kegiatan identifikasi risiko untuk menentukanrisiko-risiko yang berpotensi mempengaruhi performance,tujuan dan strategi . Penerapan identifikasi risiko harusdilakukan secara jelas, lengkap, terarah dan akurat. Prosesidentifikasi risiko sendiri terbagi atas beberapa kegiatanseperti pendataan seluruh risiko yang mungkin terjadisebanyak mungkin, pemilahan pemilik risiko, dampak yangditimbulkan risiko, faktor yang mempengaruhi risiko,penentuan risk appetite dan risk tolerance. Proses identifikasirisiko ini merupakan kegiatan berulang sehingga prosespemeliharaan identifikasi risiko harus dilakukan secaraterus-menerus. Hasil identifikasi risiko dicatat dalam DaftarRisiko (Risk Register).

According to ISO 31000 of 2009, the definition of risk is theuncertainty of potential occurrence of events, both of whichmay be anticipated and unanticipated, which may inflictnegative (threat) or positive impact (opportunity) to theachievement of the purpose. Therefore, the risk must bemanaged through coordination, communication,monitoring,and review summarized in the Risk Management Process.

As an initial step, Pertamina EP Cepu conducts riskidentification to determine potential risks that may affectCompany performance, objectives, and strategies. Riskidentification needs to be done in clear, complete, focused,and accurate manner. Risk identification is divided intoseveral activities, such as the collection of all possible risks,the separation of risk owners, impacts arising from therisks, factors influencing the risks, determination of riskappetite and risk tolerance. Risk identification is a recurringprocess which needs continuous maintenance. Resultsfrom the risk identification is recorded in the Risk Register.

Gambar 6. 1 Prinsip dan Pedoman Manajemen Risiko Figure 6. 1 Principles and Guidelines of Risk Management

Page 54: tentang laporan keberlanjutan

Setelah prosesmanajemen risiko dilakukanmaka ditentukanseluruh risiko yang berpotensi terjadi tahun 2014 (KonteksEnterprise RiskManagement atauManajemenRisiko BerbasisIntegrasi Korporasi) dengan memenuhi Risk Tolerance.Terkait hal tersebut maka yang dimaksud dengan RiskTolerance (Toleransi Risiko) adalah jumlah Risiko yangdapat diterima oleh Pertamina EP Cepu setelah melakukantindakan Penanganan Risiko (Risk Treatment) yangditetapkan sesuai dengan situasi dan kondisi PertaminaEP Cepu. Toleransi Risiko biasa disebut pula dengan BatasToleransi Risiko atau Risk Limit (Batas Risiko) yangdinyatakan dalam nilai sesuai perhitungan yang diberikanoleh Enterprise Risk Management - Perencanaan Investasidan Manajemen Risiko (ERM-PIMR) Pertamina (Persero).

Following the risk management process, all potential risksthat may occur in 2014 are then determined (EnterpriseRisk Management Context or Corporate Integration-BasedRisk Management) by complying with Risk Tolerance. Inrelation to this matter, Risk Tolerance is the amount of riskthat can be accepted by Pertamina EP Cepu following theaction of Risk Treatment established in accordance withPertamina EP Cepu situation and condition. Risk Toleranceis also commonly referred to as Risk Limit which isexpressed in a value in accordance with the calculationsprovided by Pertamina (Persero) Investment Planning ofEnterprise Risk Management and Risk Management (ERM-PIMR).

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu52

Risk Appetite adalah bentuk tingkat keseimbangan yangdapat diterima antara pertumbuhan, risiko, tingkatpengembalian dan nilai tambah bagi shareholders. RiskAppetite biasa disebut dengan Expected atau ExposureResidual Risk artinya bahwa setiap risiko yang telahdiidentifikasi diharapkan akan terekspose pada nilai tertentusetelah dilakukan response atau usahamengurangi dampakterhadap risiko tersebut. Jumlah Expected Residual Riskdiharapkan tidak melebihi Risk Limit yang telah diberikanoleh ERM-PIMR. Kegiatan identifikasi Risiko akanmenimbulkan beberapa potensi risiko beserta dampaknyamasing-masing, maka perlu dirumuskan rencana responsedalam menghadapi setiap risiko yang ada. Aktivitasperumusan tersebut melibatkan Risk Owner (Pemilik Risiko),proses challenge session dan persetujuan Direksi PertaminaEP Cepu sehingga dihasilkan Top Ten Risk PEPC Tahun2014 untuk dimonitoring Rencana Mitigasi yang telahdisusun.

Secara umum, risiko yang muncul dalam risk register 2014berasal dari :1. Risk event yang berasal dari proyek investasi yangberpotensi terjadi pada tahun 2014.

2. Risk event lainnya yang berasal dari operasionalPerusahaan di tahun 2014.

Risk register tersebut disusun dan dibuat ranking mulai dariextreme high risk sampai dengan low risk dan dari prosesanalisa risiko untuk Tahun 2014 maka PEPC memiliki TopTen Risk yaitu:

RISK APPETITERISK APPETITE

Risk Appetite is the acceptable level of balance betweengrowth, risk, rate of return, and shareholder value addedvalue. Risk Appetite is commonly known as Expected orExposure Residual Risk, which means that each identifiedrisk is expected to be exposed at certain value followingthe response or measure in reducing the impacts of thevalue. The amount of Expected Residual Risk is anticipatedso as not to exceed the Risk Limit established by ERM-PIMR. Risk identification will trigger several risk potentialsalong with their impacts. Therefore planned responses infacing all risks need to be formulated. The formulationinvolves Risk Owner, challenge session, and approval fromPertamina EP Cepu Board of Directors to establish the TopTen PEPC Risks of 2014 to be monitored by the preparedMitigation Plan.

In general, the risks arising in the 2014 risk register aresourced from:1. Potential risk events sourced from investing projectsin 2014.

2. Other risk events sourced from Company operations in2014.

The risk register is made and ranked from extreme highrisk to low risk. From the risk analysis process in 2014, thefollowing is the PEPC Top Ten Risk:

Kode RisikoRisk Code

No PadaRisk RegisterNo. in

Risk Register

Kejadian RisikoRisk Event

Status RisikoRisk Status

Pemilik RisikoRisk OwnerNo

PEP-RKAP14-HO-EKS-001

PEPC-RKAP14-JTB-MGT-006

PEPC-RKAP14-BU-MGT-002

1

2

3

Potensi mundurnyaimplementasi split 60:40

Potensi tidakdisepakatinya/keterlambatanpencapaian HOA PJBG(Perjanjian Jual Beli Gas)

Potensi tidakterlaksananya/mundurnya skenarioWPBFO Banyu Urip

Potential delay in Split60:40 implementation

Potential disagreement/delay in Gas Sale andPurchase Agreement HOA

Potential failure/delay inBanyu Urip WPBFOscenario

EXTREMEHIGH

HIGH RISK

LOW RISK

Direktur UtamaPresident Director

Direktur UtamaPresident Director

Operator Blok CepuCepuBlockOperator

1

2

3

Tabel 6.1 Top Ten Risk PEPC Tahun 2014 Table 6.1 PEPC Top Ten Risks Year 2014

Page 55: tentang laporan keberlanjutan

53Risiko, Peluang, dan Strategi BerkelanjutanRisks, Opportunities, and Sustainability

Strategies

Tabel 6.2 Rencana Respon untuk Mitigasi Top Ten Risks PEPC 2014 Table 6.2 Response Plan for PEPC Top Ten Risks Mitigation 2014

Kode RisikoRisk Code

No PadaRisk RegisterNo. in

Risk Register

Kejadian RisikoRisk Event

Status RisikoRisk Status

Pemilik RisikoRisk OwnerNo

PEPC-RKAP14-JTB-EKS-003

PEPC-RKAP14-HO-ORG-002

PEPC-RKAP14-HO-ORG-001

PEPC-RKAP14-JTB-EKS-002

PEPC-RKAP14-JTB-EKS-001

PEPC-RKAP14-JTB-MGT-002

PEPC-RKAP14-BU-HSE-001

6

7

13

14

4

5

8

Potensi keterlambatanakuisisi lahan (privateland)

Potensi tidak dapatmemenuhi kebutuhanorganisasi (Manning)

Potensi terhambatnyapembinaan SDM

Perubahan Peraturan /Kebijakan pemerintah

Permasalahan hukumterkait perjanjian/kontrak dengan pihakketiga (pengadaan)

Potensi pelaksanaanpekerjaan FEEDJambaran-Tiung Birutidak selesai tepat waktu

Potensi gangguan aspekHSE pada operasionalEPF Banyu Urip

Potential delay in privateland acquisition

Potential insufficientfulfillment of organiza-tional demand (manning)

Potential constraint inhuman resourcedevelopment

Changes in governmentalregulation/policy

Legal case relating toagreement/contract withthird parties (procurement)

Potential delay inJambaran-Tiung BiruFEED work completion

Potential disturbance toHSE aspect in Banyu UripOperations

LOW RISK

LOW RISK

LOW RISK

LOW RISK

LOW RISK

LOW RISK

LOW RISK

Land & Regulatory

VP People &Development Services

VP People &Development Services

Manager LegalLegal Manager

GM JTB; ManagerProcurement; MgrLegal; VP PeopleDev & Services

GM JTB

VP ProduksiVP ProductionMgr HSSE HSSE Mgr

4

5

6

7

8

9

10

Risk Event Rencana MitigasiMitigation PlanNo

Potensi mundurnyaimplementasi split 60:40Potential delay in Split60:40 implementation

Potensi tidakdisepakatinya/keterlambatanpencapaian HOA PJBG(Perjanjian Jual Beli Gas)Potential disagreement/delay in Gas Sale andPurchase Agreement HOA

Potensi tidakterlaksananya/mundurnya skenarioWPBFO Banyu UripPotential failure/delay inBanyu Urip WPBFOscenario

Permasalahan hukumterkait perjanjian/ kontrakdengan pihak ketiga(pengadaan)Legal case relating toagreement/contract withthird parties procurement)

1.1. Monitoringi progress persetujuan split 60:401.2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait

1.1. Monitoring Split 60:40 agreement progress1.2. Coordinating with relevant parties

2.1. Mengadakan pembahasan lebih lanjut denganpartner terkait commercial dan jadwal project

2.2. Meminta SKK Migas menjadi mediator antarpartner Blok Cepu dan calon pembeli

2.3. Melakukan identifikasi dan evaluasi awal calonpembeli gas lainnya sebagai masukan kepadaSKK Migas

2.4. Mengadakan pembicaraan dengan calonpembeli gas lainnya (Pertamina (Persero) &PLN)

2.5. Melakukan komunikasi langsung atau melaluiPersero dengan beberapa pihak dipemerintahan guna memberikan kepastianalokasi gas

2.1. Conducting further discussion with partnerconcerning commercial and project schedule

2.2. Requesting SKK Migas to serve as mediatorfor Cepu Block inter-partner and potential buyer

2.3. Conducting initial identification and evaluationof other potential gas buyers as input for SKKMigas

2.4. Conducting discussion with other potential gasbuyers (Pertamina (Persero) and PLN)

2.5. Conducting direct communication or throughthe Company with government officials toobtain assurance on gas allocation

1

2

3

4

3.1. Mengadakan pertemuan-pertemuan rutinantara top management PEPC, Operator BlokCepu dan kontraktor antara lain rapatmonitoring progress secara rutin

3.2. Melakukan TechCom rutin dengan Blok Cepudan partner

3.1. Conducting routine meetings between PEPCtop management, Cepu Block Operator, andcontractors, e.g. routine progress monitoringmeetings

3.2. Conducting routine Tech Comwith Cepu Blockand partners

4.1. Membuat dokumen pengadaan dan kontrakdengan jelas dan sesuai dengan pedomandan peraturan yang berlaku sertamenambahkan klausul-klausul yangmencegah terjadinya risiko

4.2. Berkoordinasi dengan danmemastikan fungsiuser untuk menyediakan data yang adequateuntuk menyusun kontrak

4.3. Memastikan seluruh proses penyusunanperjanjian terdokumentasi dengan baik

4.4. Menggunakan jasa konsultan hukumeksternalyang qualified

4.5. Melakukan koordinasi dan sosialisasi sertaCSR di lingkungan sekitar proyek

4.1. Preparing clear procurement document andcontract in accordance with applicable lawsand regulations and adding risk-preventingclauses.

4.2. Coordinating with and ensuring user's functionto provide adequate data for the preparationof contract

4.3. Ensuring all agreement preparation processesare well-documented

4.4. Utilizing service from qualified External LegalConsultants

4.5. Coordinating and socializing CSR in the areasurrounding project site

Page 56: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu54

6.1. Melakukan komunikasi intensif denganstakeholder dan masyarakat

6.2. Koordinasi yang lebih intensif ke Pemda danBUMD terkait perijinan

6.3. Kerjasama dengan Public Government Affairuntuk program sosial yang mendukungakuisisi lahan

6.1. Conducting intensive communication withstakeholders and the community

6.2. Establishing more intensive coordinationwith Local Government and Regionally-Owned Enterprises in relation to licensing

6.3. Establishing cooperation with PublicGovernment Affairs for land acquisition-supporting social programs

7.1. Melakukan sistem time sharing dengan SDMdari holding & proyek di PEPC agar PEPC-ADK tercapai target

7.2. Segeramelakukan rekuitmen pada saat PODtelah disetujui

7.1. Conducting time sharing system with withhuman resources from PEPC Holding andProject to assist PEPC-ADK in achieving thetarget

7.2. Immediately conducting recruitmentsfollowing POD approval

Memastikan operator Blok Cepu melakukan:8.1. Sosialisasi HSE kepada pekerja dan pihak

terkait lainnya secara kontinu dan konsisten8.2. Mengadakan simulasi kecelakaan kerja untuk

mengurangi dampak8.3. Memastikan semua SOP tersedia dengan

baik8.4. Monitoring safety performance report

9.1. Membuat rencana perjalanan dan prosedurpenanganan keadaan darurat serta pelatihanterhadap pengemudi (journey managementplan)

9.2. Memastikan kendaraan dengan peralatanstandar, ban cadangan, alat komunikasi danobat-obatan P3K

9.3. Pelatihan rutin Defensive Driving

10.1. Melakukan koordinasi dengan instansiterkait secara intensif

10.2. Melakukan koordinasi dengan fungsi internaldalam rangka memenuhi persyaratan danmengkomunikasikan retribusinya

Ensuring that Cepu Block has carried out:Ensuring that Cepu Block has carried out:8.1. HSE socialization to workers and other

relevant parties continually and consistently8.2. Work accident simulation to mitigate the

impacts8.3. Ensuring all SOPs are properly available8.4. Monitoring the Safety Performance Report

9.1. Preparing travel plans and emergencyresponse procedures and providing trainingfor drivers (Journey/Management Plan)

9.2. Ensuring the vehicles are well-equipped withstandard equipment, spare tire,communication device, and First-Aid Kit

9.3. Conducting Defensive Driving routine training

10.1. Conducting intensive coordination withrelevant institutions

10.2. Conducting coordination with internalfunctions in order to meet the requirementsand communicating the levies

Risk Event Rencana MitigasiMitigation PlanNo

Potensi PelaksanaanPekerjaan FEED Jambaran-Tiung Biru tidak selesaitepat waktuPotential delay in Jambaran-Tiung Biru FEED workcompletion

Potensi KeterlambatanAkuisisi Lahan (PrivateLand)Potential delay in privateland acquisition

Potensi Tidak DapatMemenuhi KebutuhanOrganisasi (Manning)Potential insufficientfulfillment of organizationaldemand (manning)

Potensi Gangguan AspekHSE pada OperasionalBanyu UripPotential disturbance toHSE aspect in Banyu UripOperations

Potensi KecelakaanKendaraan RinganPenumpang (KRP)Potential accident topassenger light vehicle

Potensi KeterlambatanMendapatkan PerijinanPotential delay in obtaininglicenses

5.1. Rapat koordinasi secara rutin5.2. Tim harus mengontrol dan monitoring

progress serta bantuan percepatan jikadiperlukan

5.3. Monitoring pekerjaan konsultan danmemberikan bantuan jika diperlukan (sesuaitanggung jawab)

5.4. PMT harus menyediakan waktu secarapenuh menjadi pengawas pekerjaan danmemastikan kualitas

5.5. Melaksanakan evaluasi tender oleh dedicatedtim dalam suatu focus group evaluation/konsinyering

5.6. Melaksanakan close socialization & diskusidengan SKK Migas untuk mempercepatpersetujuan hasil tender

5.1. Conducting routine coordination meetings5.2. Requiring team to control and monitor the

progress and work acceleration assistanceif necessary

5.3. Monitoring consultant's work and providingassistance if necessary (in accordance withresponsibility)

5.4. Requiring PMT to be fully available tosupervise and ensure the quality of work

5.5. Conducting tender evaluation by DedicatedTeam in a focus groupevaluation/consignment

5.6. Conducting close socialization anddiscussion with SKK Migas to acceleratetender result agreement

5

6

7

8

9

10

Laporan Pencapaian KPI Direktur Utama PEPC untukPengelolaan Risiko di tahun 2014 adalah sebagai berikut:1. Laporan Pengumpulan Risk Register dan Top Risk PEPCTahun 2014 telah diserahkan pada tanggal 27 November2013 sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Upstream RiskManagement Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero).

2. Laporan Monitoring Rencana Mitigasi tercapai 120%dengan hasil telah melaksanakan seluruh rencanamitigasi sebanyak 333 (tiga ratus tiga puluh tiga)mitigasidari total 333 (tiga ratus tiga puluh tiga) mitigasi untuktahun 2014.

3. Walaupun secara status pelaksanaan mitigasi telahdilakukan, namun ada beberapa isu utama yaitu :a. Risk Event "Potensi Mundurnya Implementasi Split60:40" telah disetujui oleh Menteri ESDM per 2 Jan2014 dengan Invoice Penyesuaian Bagi Hasil telahdibayar.

KPI Achievement Report of PEPC President Director for2014 Risk Management is as follows:1. The Risk Register Collection Report and The PEPC TopRisks 2014 have been submitted on November 27, 2013in accordance with the schedule set by Upstream RiskManagement of PT Pertamina (Persero) UpstreamDirectorate.

2. Mitigation Plan Monitoring Report is achieved 120%with the completion of 333 (three hundred and thirty-three) mitigation plans out of 333 (three hundred andthirty-three) total mitigations of 2014.

3. While in status the mitigations have been completed,there are several issues remaining, i.e.a. The risk event "Potential delay in Split 60:40implementation" has been approved by the Ministerof Energy andMineral Resources on January 2, 2014with the Profit-Sharing Adjustment Invoice havingbeen paid.

Page 57: tentang laporan keberlanjutan

55Risiko, Peluang, dan Strategi BerkelanjutanRisks, Opportunities, and Sustainability

Strategies

b. Progress Fisik Risk Event "Potensi TidakDisepakatinya/ Keterlambatan Pencapaian HOAPJBG (Perjanjian Jual Beli Gas)" hingga akhirDesember 2014masih belum diperoleh kesepakatanharga sesuai dengan Hasil Rapat Negosiasi tanggal31 Oktober 2014 dengan statusmasing-masing pihakbertahan pada posisinyawalaupun alokasi Gas untukvolume produksi Gas JTB telah diberikan kepadaPertamina & PKC serta Confidential Agreement antaraGas Blok Cepu dengan Buyer telah ditandatanganioleh para pihak (Pertamina & PKC). Selain itunegosiasi HOA dengan PKC telah dilakukan sejakApril 2013, hingga saat ini negosiasi komersial belummenemukan kesepakatan. Status tersebut telahdiserahkan ke SKK Migas untuk mengambil langkahselanjutnya.

c. WPBFO telah digantikan oleh EOE danmulai produksiTgl 23 Oktober 2014.

4. Tidak ada risiko yang terjadi terkait dengan perubahaniklim, banjir, badai dan lain sebagainya.

Perencanaan telahmengantisipasi kemungkinan terjadinyahal tersebut khususnya untuk pekerjaan lapangan sepertipengukuran lahan, pengembangan lapangan Banyu Uripdll. Dengan penerapan dan implementasi manajemen risikomaka diharapkan proses tersebut dapatmendukung seluruhaktifitas bisnis PEPC secara berkelanjutan.

b. Physical progress of the risk event "Potentialdisagreement/delay in Gas Sale and PurchaseAgreement HOA" as of December 2014 has notarrived at a price agreement in accordance withNegotiationMeeting Result on October 31, 2014witheach party maintaining their respective positions,although gas allocation for JTB Gas productionvolume has been submitted to Pertamina and PKCand a Confidential Agreement between Cepu BlockGas and Buyer has been signed by the parties(Pertamina and PKC). In addition, negotiationconcerning theHOAwith PKC has been running sinceApril 2013, in which until currently such commercialnegotiation has not come into agreement. The statushas been submitted to SKK Migas for further action.

c. WPBFO has been replaced by EOE and started theproduction on October 23, 2014.

4. No risks occurring in relation to climate changes, floods,hurricanes, etc.

The planning has anticipated the possibility of such events,particularly for field works such as land measurement,Banyu Urip field development, etc. With risk managementimplementation, the process is expected to be able tosupport the entire PEPC business activities sustainably.

Terkait dengan sosio-ekonomi, PEPC juga telah melakukanidentifikasi risiko sesuai dengan Risk Register di bawah ini:

IDENTIFIKASI RISIKO RISK IDENTIFICATION

Associated with socio-economic matters, PEPC also haveto identify the risks in accordance with the Risk Registerbelow:

Tabel 6.3 Risk Register Aspek Sosio-Ekonomi PEPC Tahun 2014 Table 6.3 PEPC Risk Register in Socio-Economic Aspect 2014

Penyebab RisikoRisk Agents

Gejala Risiko (KRI)Risk Symptoms

(KRI)

Faktor Positif (Control)Positive Factor (Control)

Dampak KualitatifQualitative Impacts

Mitigasi Mitigation

Rencana MitigasiMitigation Plan

StatusStatus

No

1. Potensi gangguan aspeksosioekonomi untuk EPCPaket A & B

2. Potensi adanya tuntutanmasyarakat/demonstrasipada saat Pengembanganproyek

3. Potensi terjadinya penolakandari Pemerintahan (Desa,Kecamatan & Kabupaten)akibat terjadinya hubungantidak baik

4. Potensi terjadinyapemberitaan yang kurangbaik akibat hubungan tidakbaik dengan Media(wartawan)

5. Potensi terjadinya penolakandari Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) akibathubungan tidak baik

1. Potential disturbance tosocio-economic aspect forEPC Package A & B

2. Potential claims fromcommunity/demonstrationduring project development

3. Potential rejection from theGovernment (Village, Sub-District, & Regency) due tobad relationship

4. Potential bad reporting dueto bad relationship withmedia (journalists)

5. Potential rejection from Non-Governmental Organizations(NGOs) due to badrelationship

Beberapa kali terjadituntutan olehmasyarakat sekitarpada Proyeksebelumnya (Lessonlearned)Several claims fromsurroundingcommunity inprevious project(s)(Lesson learned)

1. Pemerintah daerahmendukungpengembangan ProyekGas JTB

2. Masyarakat tidak asinglagi dengan kondisioperasi migas

3. PEP Asset IV sebagaioperator terdekat, salingmendukung kegiatanoperasi pengembanganLapangan Gas JTB

1. Regional Governmentsupports JTB GasProject Development

2. Community are nolonger strangers to oiland gas operationalconditions

3. PEP Asset IV as thenearest operatorsupport each other inJTB Gas Fielddevelopment operation

1. Proyek terlambat2. ReputasiPerusahaan

1. Delayed Project2. Companyreputation

1. Meningkatkan kerjasamadengan perangkatpemerintahan desa dan aparatkeamanan daerah sertamelibatkan warga lokal dalamkegiatan operasionalperusahaan secara selektif

2. Melakukan programkemasyarakatan dan ProgramKegiatan Penunjang Operasi

3. Pendekatan dan komunikasiintensif dengan tokohmasyarakat, tokoh agama,perangkat Desa/Kecamatan/Kabupaten, Media (wartawan)dan LSM

4. Sosialisasi kepadamasyarakatdan Pemerintah (Desa,Kecamatan dan Kabupaten)

1. Improving cooperation withvillage officials and localsecurity apparatus byinvolving local community inCompany operationalactivities selectively

2. Conducting communityprogram and Operation-supporting Activity Program

3. Approaching and engaging inintensive communication withcommunity figures, religiousfigures, village/sub-district/regency apparatus, media(journalists), and NGOs

4. Socializing to the communityand (Village, Sub-District, andRegency) Government

1 ACTIVE

Page 58: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu56

Penyebab RisikoRisk Agents

Gejala Risiko (KRI)Risk Symptoms

(KRI)

Faktor Positif (Control)Positive Factor (Control)

Dampak KualitatifQualitative Impacts

Mitigasi Mitigation

Rencana MitigasiMitigation Plan

StatusStatus

No

Kecelakaan kerja yang terjadi diBlok Cepu yang disebabkanoleh:1. Gangguan aspek HSE padaOperasional EPF Banyu Uripkarena Human Error,Implementasi Prosedur yangkurang optimal, Kurangnyasosialisasi HSE danKerusakan peralatansehingga terjadi kecelakaan

2. Gangguan aspek HSE BanyuUrip Penyakit Akibat Kerjakarena Human Error,Implementasi Prosedur yangkurang optimal, Kurangnyasosialisasi HSE, Kerusakanperalatan sehingga terjadikecelakaan sertaPencemaran Lingkunganseperti Oil Spill, pencemaranemisi gas, pencemaranlimbah cair dan limbah B3

3. Gangguan Aspek Keamanan(Security) pada Proyek/Operasional Banyu Uripkarena Lemahnya koordinasidengan instansi pengamanaserta Lemahnya monitoringdan implementasi sistemkeamanan internal

Occupational accidentsoccurring in Cepu Block, whichare caused by:1. Disturbance to HSE aspectin Banyu Urip EPFOperationsdue to Human Error,suboptimal procedureimplementation, lack of HSEsocialization, and accident-triggering damage toequipment

2. Disturbance to Banyu UripHSE Occupational Diseasedue to Human Error,suboptimal procedureimplementation, lack of HSEsocialization, accident-triggering damage toequipment, andenvironmental pollutionssuch as oil spill, gasemission, liquid waste, andHazardous and ToxicMaterials

3. Disturbance to securityaspect of Banyu UripProject/Operation due to lackof coordination with securityinstitution and weakmonitoring andimplementation of internalsecurity system

1. Meningkatnyakesadaran pekerjaterhadap pentingnyabudaya HSE

2. Sudah dipasangmarker/tandaperingatan pada titik-titik yang rawan

3. Sudah dilakukaninspeksi/maintenanceperalatan secara rutin

4. Melengkapi diri denganAPD dan CSMS(Contractor SafetyManagement System)

5. AdanyaMOU kerjasamakemananan intelijendengan Group 2Kopasus

6. Dilakukannya SecurityBase Line sebagai dasaranalisa aspekkeamanan

7. Membangun koordinasioperasi teritorial denganinstansi keamanan didaerah

1. Improving employeeawareness on theimportance of HSEculture

2. Installation of markers/warnings at criticalpoints

3. Regular inspection/maintenance ofequipment

4. Self-equipping withPersonal ProtectiveEquipment (PPE) andContractor SafetyManagement System(CSMS)

5. MOU on intelligencesecurity cooperationwith Group 2 ofKopassus

6. Security Base Lineimplementation as basisfor security aspectanalysis

7. Establishment ofterritorial operationcoordination with localsecurity institutions

1. Dampak reputasidan turunnyakepercayaanstakeholder kepadaPEPC & OperatorBlok Cepu

2. Target produksiRKAPPEPC secarakeseluruhan tidaktercapai

3. Target safe manhoursmenjadi 0kembali

1. Impact toreputation anddeclining trust ofstakeholders toPEPC and CepuBlock Contractors

2. Overall PEPCWorkPlan and Budgetproduction targetunachieved

3. Targeting safeman hours returnto 0

Memastikan Operator Blok Cepumelakukan :1. Sosialisasi HSE kepadaPekerja dan pihak terkaitlainnya secara continue dankonsisten.

2. Mengadakan simulasikecelakaan kerja untukmengurangi dampak.

3. Memastikan semua SOPtersedia dengan baik.

4. Monitoring Safety PerformanceReport.

5. Meminimalisasi terjadinyagangguan keamanan.

Ensuring Cepu Block Operator toconduct:1. HSE socialization to workersand other relevant partiescontinuously and consistently

2. Conducting occupationalaccident simulation tomitigate the impacts

3. Ensuring all SOPs are available4. Safety Performance ReportMonitoring

5. Minimizing securitydisturbance

1. Adanya personalyang tidakmengikuti/memahami prosedurHSE

2. Belum lengkapnyaperalatan HSEseperti fireextinguiser, smokedetector dan P3Kkhususnyadipihak kontraktor

3. Terjadinyakerusuhan,pencurian dankerusakanFasilitas Proyekoleh pihak luar

1. The personnelfails tounderstand orcomply with HSEprocedures

2. Incomplete HSEequipment suchas fireextinguishers,smoke detectors,and First-Aid Kit,particularly of thecontractors

3. Occurrence ofriots, theft, andvandalism toproject facilitiesby outside parties

2 ACTIVE

1. Penyimpangan ANDALALINEPC Paket B

2. Kecelakaan kerja dangangguan HSE

3. Gangguan aspek keamanan

1. Violation to Traffic ImpactAnalysis of EPC Package B

2. Occupational accident anddisturbance to HSE

3. Disturbance to securityaspect

1. Adanya personalyang tidakmengikuti/memahamiprosedur HSE

2. Belumlengkapnyaperalatan HSEdan APD sepertifire extinguiser,smoke detectordan P3Kkhususnyadipihak kontraktor

3. Terjadinya UC, UA,Nearmiss danFirst Aid

4. Data-data yangdiperlukan untukpenyusunandokumenANDALALIN tidakterpenuhi

5. Terlambatnya ijinANDALALINdiperoleh

1. The personnelfails tounderstand orcomply with HSEprocedures

1. Sudah adanya PedomanSistem Manajemen HSE,Prosedur HSE (ProsedurKerja Operasi) danProgram Kerja HSE

2. Melakukaninspeksi/maintenanceperalatan secara rutin

3. Melengkapi diri denganAPD dan CSMS(Contractor SafetyManagement System)

4. Adanya dukungan dariAnak PerusahaanPertamina lain terkaitdengan link Kontraktoryang pernahmengerjakanANDALALIN pada proyekdi wilayah operasi yangberdekatan denganProyek JTB

5. Ada konsultan yang sudahberpengalaman dalammenyusun dan mengurussurat ijin ANDALALIN

6. Terdapat personil JTByang bertanggung jawabuntuk pelaksanaanpekerjaan ANDALALINtersebut

7. Saat ini hampir seluruhperusahaan Migas diIndonesia membuatANDALALIN

1. Dampak reputasidan turunnyakepercayaanstakeholder kepadaPEPC & stakeholderBlok Cepu

2. Terjadi kecelakaankerja dan targetsafe man hourstidak tercapai

3. Kerugian secarafinansial

1. Impact toreputation anddeclining trust ofshareholders toPEPC and CepuBlock stakeholder

2. Occurrence ofoccupationalaccident andunachieved targetof safe man hours

3. Financial loss

1. Implementasi dan sosialisasiAspek serta program HSEkepada Pekerja dan pihakterkait lainnya secara continuedan konsisten.

2. Memberikan pelatihan aspekHSE dan kompetensi HSEkepada seluruh pekerja.

3. Memastikan dan me-reviewsemua Prosedur/TKO tersediadengan baik.

4. Memastikan semua pekerjamemakai APD lengkap yangsesuai pada setiap pekerjaanyang memerlukan APD.

5. Monitoring Safety PerformanceReport.

6. Pemenuhan persyaratankelengkapan safety equipmentdan life saving.

7. TKJP Sekuriti dari unsur exangkatan dan masukan tokohmasyarakat.

3 ACTIVE

Page 59: tentang laporan keberlanjutan

57Identifikasi RisikoRisk Identification

Penyebab RisikoRisk Agents

Gejala Risiko (KRI)Risk Symptoms

(KRI)

Faktor Positif (Control)Positive Factor (Control)

Dampak KualitatifQualitative Impacts

Mitigasi Mitigation

Rencana MitigasiMitigation Plan

StatusStatus

No

2. Incomplete HSEequipment suchas fireextinguishers,smoke detectors,and First-Aid Kit,particularly of thecontractors

3. Occurrence of UC,UA, Near-miss,and First-Aid

4. Insufficient datanecessary forTraffic ImpactAnalysisdocumentpreparation

5. Delay in theobtaining ofTraffic ImpactAnalysis license

8. Adanya MOU kerjasamakemananan intelijen denganGroup 2 Kopasus

9. Dilakukannya Security Base Linesebagai dasar analisa aspekkeamanan

10. Membangun koordinasioperasi teritorial denganinstansi keamanan di daerah

1. Availability of HSEManagement SystemGuidelines, HSE Procedures(Operation Work Procedure),and HSE Work Program

2. Regularinspection/maintenance ofequipment

3. Self-equipping with PersonalProtective Equipment (PPE)and Contractor SafetyManagement System (CSMS)

4. Support from other PertaminaSubsidiaries in relation toreference to Contractorsexperienced in conductingTraffic Impact Analysis toprojects located nearby JTBProject

5. Availability of experiencedconsultant in theimplementation of the TrafficImpact Analysis

6. Availability of JTB personnel incharge of the Traffic ImpactAnalysis implementation

7. Currently almost all oil and gascompanies in Indonesiaimplement the Traffic ImpactAnalysis

8. Availability of MOU onintelligence securitycooperation with Group 2 ofKopassus

9. Security Base Lineimplementation as basis forsecurity aspect analysis

10. Establishment of territorialoperation coordination withlocal security institutions

1. Implementation andsocialization ofHSE aspectand program to workersand other relevant partiescontinuously andconsistently

2. Provision of training onHSE aspect andcompetency to all workers

3. Ensuring and reviewing allOperational WorkProcedures are available

4. Ensuring all workers wearcomplete and properPersonal ProtectiveEquipment in accordancewith their duties

5. Safety PerformanceReportmonitoring

6. Fulfillment of safetyequipment and life-savingrequirements

7. Security Support Servicesfrom ex force and inputfrom community figures

PENCAPAIAN STRATEGIS PEPC TAHUN 2014PEPC's STRATEGIC ACHIEVEMENTS IN 2014

1. Produksi kumulatif sebesar 44 juta Bbls (20,1 juta BblsPEPC Share)

2. Mempertahankan Opini Audit "Wajar TanpaPengecualian" (Unqualified Opinion)

3. Optimalisasi Cost Recovery. Persetujuan SKK Migasatas penambahan 107 (seratus tujuh) Tata KelolaIndividual dan alokasi pembebanan biaya (cost recovery)untuk posisi Direktur Utama PEPC sebesar 50%:50%dan Posisi Direktur Bisnis Support sebesar 30%:70%

4. Peningkatan kinerja operasional penyaluran MinyakMentah Banyu Urip melalui pipa BOO PT Geo PuteraPerkasa

5. Perolehan perijinan perlintasan sebidang rel kereta apidari KAI untuk akses Rig ke Lapangan Kedung Keris

6. Penandatanganan Kontrak Front End Engineering Design(FEED) untuk EPC-A : Gas Processing Facility, denganKonsorsium PT Singgar Mulia & PT Fluor DanielIndonesia

1. Cumulative production of 44 million Bbls (20.1 millionBbls of PEPC Share)

2. Maintaining Audit's Unqualified Opinion

3. Cost Recovery optimization. SKK Migas approval onadditional 107 (one hundred and seven) Individual WorkProcedure and cost recovery allocation for PEPCPresident Director at 50%:50% and Business SupportDirector at 30%:70%

4. Improved operational performance of Banyu Urip crudeoil distribution through PT Geo Putera Perkasa BOOpipelines

5. Obtaining railroad crossings permission from KAI forRig access to KedungKeris Field

6. Front End Engineering Design (FEED) contract signingfor the EPC-A: Gas Processing Facility, with PTSinggarMulia& PT Fluor Daniel Indonesia Consortium

Page 60: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu58

7. Pelaksanaan POD Banyu Urip senilai US$ 3,58 Milyar (Ref.Surat No. 5997/11/MEM/2009, tanggal 31 Desember 2009)

8. Sebagai Operator Pelaksana Proyek PengembanganLapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Biru dengan nilaiinvestasi sebesar US$ 2,429 milyar (CAPEX)

9. Mendapatkan alokasi Gas Bumi sebesar 100 MMSCFDdari Lapangan Gas Bumi Jambaran - Tiung Biru kepadaPT Pertamina (Persero)

10. Mendapatkan lapangan Alas Dara dan lapangan Kemuning(ADK) dari EMCL melalui relinquishment yang dikelola olehPT PEPC - ADK

11. Penugasan dari Dirut PT Pertamina (Persero) kepada DirutPEPC untuk mengawasi pengelolaan secara operasionallapangan ADK oleh PT PEPC - ADK

12. Sebagai area peninjauan dan site visit para investorPertamina dalam rangka Pertamina Bondholder Day 2014

13. Penyelesaian laporan keuangan tahun buku 2014 lebihcepat 10 hari dari yang ditargetkan

14. Realisasi dan implementasi bagi hasil PEPC dari semula85:15 menjadi 60:40 yang telah disetujui KESDM danSKKMIGAS melalui side-contract

7. Banyu Urip POD implementation amounting to US$ 3.58billion (Ref. Letter No. 5997/11/MEM/2009, datedDecember 31, 2009)

8. Acting as Jambaran-Tiung Biru Unitization FieldDevelopment Project Operator with investment valueamounting to US$ 2.429 billion (CAPEX)

9. PT Pertamina (Persero) | Obtaining Natural Gas allocationamounting to 100 MMSCFD from Jambaran-Tiung BiruNatural Gas Field to PT Pertamina (Persero)

10. Acquiring Alas Dara and Kemuning Fields (ADK) fromEMCLthrough relinquishment managed by PT PEPC - ADK

11. Assignment delegation by PTPertamina (Persero) PresidentDirector to PEPC President Director to oversee ADK fieldoperation management by PT PEPC - ADK

12. As review area and site visit for Pertamina investors inPertamina Bondholder day 2014

13. Completing the Financial Statements of fiscal year 2014at 10 days ahead of the targeted time

14. PEPC revenue sharing realization and implementation from85:15 to 60:40, that has been approved by the Ministry ofEnergy and Mineral Resources and SKKMIGAS throughside-contract

IMPLEMENTASI PRINSIP KEBERLANJUTAN PEPCSESUAI PANDUAN ISO 26000IMPLEMENTATION OF PEPC SUSTAINABILITY PRINCIPLEACCORDING TO ISO 26000 GUIDELINES

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)PEPC diarahkan untuk memperbesar akses masyarakatdalammencapai kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yanglebih baik dari sebelumnya. Hal ini merupakan tanggungjawabPerusahaan atas dampak keputusan dan kegiatannyaterhadap masyarakat dan lingkungan hidup yangdiwujudkan melalui perilaku yang transparan dan etis yangmemberi kontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.

PEPC melaksanakan TJSL melalui program-programTanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility atauCSR). Perusahaan yang secara proaktif direncanakan dandilaksanakan tanpa menunggu adanya tekanan atautuntutan publik yang dewasa ini dirasa semakin meninggi,artinya ada keselarasan antara kepentingan stakeholderdan kepentingan Perusahaan.

PEPC Social and Environmental Responsibilities are aimedat improving community's access to better social, economic,and cultural conditions. This is a responsibility borne bythe Company due to the impacts from Company's decisionand activities toward community and environment, whichis realized by transparent and ethical behavior to contributeto sustainable development.

The Social and Environmental Responsibilities areimplemented through Corporate Social Responsibility (CSR)programs. The Company proactively plans and implementsthe programs without waiting for any pressures or theincreasing public demands. This reflects a harmony betweenthe interests of stakeholders and the Company.

Page 61: tentang laporan keberlanjutan

59

Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan-tujuantersebut, maka Perusahaan menggunakan Standar ISO26000 sebagai panduan prinsip keberlanjutan Perusahaan.Standar ini mencakup ukuran dan rekomendasi bagiPerusahaan yang menginginkan terintegrasinya tanggungjawab sosial ke dalam strategi bisnisnya. Berikut beberapamanfaat yang d ipero leh Perusahaan da lammengimplementasikan ISO 26000 sebagai panduan prinsipkeberlanjutan:

1. Keberadaan Perusahaan dapat tumbuh danberkelanjutan dan Perusahaanmendapatkan citra yangpositif dari masyarakat luas.

2. Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadapmodal (capital).

3. Perusahaan dapat mempertahankan sumber dayamanusia (human resources) yang berkualitas.

4. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilankeputusan pada hal-hal yang kritis (critical decisionmaking) dan mempermudah pengelolaan manajemenrisiko (risk management).

5. Selain bagi Perusahaan yang menerapkan, ISO 26000juga bermanfaat bagi masyarakat yakni adanyapenerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas sosialdi daerah tersebut.

In order to support the achievement of such goals, theCompany implements ISO 26000 as Company's guidelinesfor sustainability principles. The standard covers measuresand recommendations for companies desiring theintegration of social responsibility into their businessstrategies. The following are the benefits gained by theCompany in the implementation of ISO 26000 assustainability principle guidelines:

1. Growing and sustainable Company existence, in additionto positive Corporate image from community at large.

2. Better access to capital.

3. The ability to maintain quality human resources.

4. Improvement in critical decision-making better riskmanagement.

5. ISO 26000 is beneficial not only for the implementingCompany, but also for the community with employmentimplementation and social quality improvement locally.

PRINSIP-PRINSIP KEBERLANJUTAN (ISO 26000)SUSTAINABILITY PRINCIPLES (ISO 26000)

Untuk memastikan Program CSR yang dilaksanakanPerusahaan selaras dengan visi, misi, dan tata nilaiPerusahaan serta menjamin keberlanjutan Perusahaan,maka program tersebut perlu mengacu pada standar/bestpractice yang ada. Standar yang menyeluruh untukpelaksanaan CSR adalah ISO 26000 yang merupakanpanduan internasional dalam pelaksanaan CSR yangbersifat holistik danmelibatkan berbagai fungsi Perusahaan.Standar ISO 26000 bukan merupakan standar untuksertifikasi yang memuat persyaratan yang harus dipenuhioleh sebuah Perusahaan, namun lebih kepada penyediaanpanduan teknis bagi Perusahaan/organisasi dalammenerapkan social responsibility dengan mengacu kepadaprinsip- prinsip sebagai berikut:1. Tata Kelola Organisasi2. Hak Asasi Manusia3. Praktik Ketenagakerjaan4. Lingkungan Hidup5. Praktik Operasional yang Jujur6. Isu-isu Konsumen7. Pelibatan dan Pengembangan Komunitas

To ensure the CSR program implemented in the Companyhas complied with Corporate vision, mission, and valuesand assuring Company sustainability, the program needsto be based on existing standards/best practices. ISO 26000is a holistic, comprehensive, and internationally-recognizedstandard for CSR implementation which involves variousfunctions of the Company. Rather than containingcertification standards to be fulfilled by the Company, ISO26000 provides technical guidelines for a Company/organization in implementing social responsibility byreferring to the following seven (7) core subjects, i.e.

1. Organization Governance2. Human Rights3. Employment Practice4. Environment5. Honest Operational Practice6. Issues Concerning Customers7. Involvement and Development of Community

Identifikasi RisikoRisk Identification

Page 62: tentang laporan keberlanjutan

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN PEPCPEPC STAKEHOLDERS ENGAGEMENT[G4-24, G4-25, G4-26, G4-27, G4-37, G4-38]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu60

Stakeholder engagement atau pelibatan pemangkukepentingan merupakan fokus utama PEPC sebagaikontribusi aktif dalam pencapaian pembangunan yangberkelanjutan. PEPC mengintegrasikan stakeholderengagement ke dalam tata kelola dan seluruh kebijakanyang relevan dan/atau proses untuk pengambilankeputusan, pengembangan strategi, termasuk visi, misi,dan nilai yang mendasari strategi dan manajemen operasi.Tujuan dilakukannya stakeholder engagement adalah agarPerusahaan mampu menjawab berbagai isu, dampak, danpeluang secara komprehensif dan seimbang. Karena,melalui stakeholder engagement, PEPC dapat menjelaskanapa yang menjadi prioritas utama dalam menjalankanusaha dan bagaimana cara menanggapi tantangan, risiko,dan peluang yang ada dengan memperhatikan kelebihandan kekurangan sehingga dapat menemukan solusinya.

PEPC memahami bahwa hubungan yang baik antara PEPC dengan para pemangkukepentingan dapat mempengaruhi secara signifikan proses operasional bisnis.Kesepahaman antara Perusahaan dengan entitas disekitarnya akan menentukansejauh mana bisnis yang dijalankan dapat bertahan.

PEPC understands that a good relationship between PEPC with stakeholders cansignificantly affect business operations processes. Understanding between the Companyand outside entities able to determine the extent to which the business is run to survive.

Stakeholder engagement becomes a key focus of PEPC asan active contribution to the achievement of a sustainabledevelopment. PEPC integrates stakeholder engagement inits governance and all relevant policies and/ordecision-making processes, strategy developments, including vision,mission, and values under pinning operational strategiesand management. Stakeholder engagement is aimed toallow the company in addressing a varietyof issues, impacts,and opportunities in a comprehensive and balancedmanner.This is due to the fact that through stakeholder engagement,PEPC will be able to explain the Company's top priorityinrunning the business and how to address existingchallenges, risks, and opportunities by considering theadvantages and disadvantages to find a solution.

Page 63: tentang laporan keberlanjutan

61Pelibatan Pemangku Kepentingan PEPCPEPC Stakeholder Engagement

Stakeholder mapping merupakan upaya untukmengidentifikasi dan memetakan siapa saja yang menjadipemangku kepentingan (stakeholder) PEPC. Tujuandilakukannya stakeholder mapping adalah agar Perusahaanmengetahui dengan jelas siapa yang paling berkepentingandengan Perusahaan secara timbal-balik, kepentingan apayangdijalin, apa yangperlu dikomunikasikan, dan bagaimanamemaksimalkan karakteristik media komunikasi sehinggadapat berkomunikasi dengan para stakeholder secara efektif.

Pemangku kepentingan (stakeholder) PEPC terdiri daripemegang saham (shareholder), Pemerintah RepublikIndonesia, dan pihak lainnya. Pemegang saham meliputiPT Pertamina (Persero)dan PT Pertamina Dana Ventura.Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh KementerianEnergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), KementerianBadan UsahaMilik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan,SKKMigas dan Pemerintah Daerah (Provinsi Jawa Tengahdan Jawa Timur). Sedangkan pihak lainnya mencakupmasyarakat, pekerja dan mitra kerja.

PEPCmelakukan dialog secara langsung dengan pemangkukepentingan yang tidak hanya bersifat membujuk, akantetapi jugamendengarkan, mempelajari, danmengadaptasiperilaku Perusahaan sebagai hasil dari proses komunikasi,sehingga komunikasi yang dilakukan bersifat jujur dua arah,saling memberi dan menerima, saling menghargai sertafokus pada kesamaan pemahaman antara pihak-pihak yangterlibat dalam komunikasi yang nantinya akan terciptasuatu pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan,kebijakan, dan langkah serta tindakan yang dilakukan olehPerusahaan untuk membentuk citra positif Perusahaan.

Laporan Keberlanjutan ini menguraikan kondisi dan kinerjakeberlanjutan Perusahaan kepada pemangku kepentinganyang terdiri dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan danbagaimana PEPCmemaknai keberlanjutan. Sesungguhnyasubstansi keberadaan Laporan Keberlanjutan adalah dalamrangka memperkuat keberlanjutan Perusahaan denganjalan membangun kerjasama antar stakeholder yangdifasilitasi Perusahaan dengan menyusun program-program keberlanjutan. Secara internal, laporan inidimaksudkan sebagai sarana dalam melakukan evaluasidan penyempurnaan kinerja keberlanjutan Perusahaan ditahun mendatang. Pada bagian akhir laporan, terdapatFormulir Tanggapan yang melibatkan para pemangkukepentingan dalammenilai kinerja keberlanjutanPerusahaanyang telah dicapai sehingga PEPCdapat lebihmeningkatkankinerjanya di tahun mendatang dalam prinsip-prinsipkeberlanjutan yang berlaku umum yang akan diterbitkandalam Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya.

Stakeholder mapping tries to identify andmap any possiblestakeholders of PEPC. It is aimed to clearly recognize whichstakeholder having the highest interest with Company ona reciprocal basis, which interest to address, what needsto becommunicated, and how tomaximize communicationsmedia characteristics to build effective communicationwith stakeholders.

PEPC Stakeholders cover shareholders, IndonesianGovernment, and other parties. Shareholders includePT Pertamina (Persero) and PT Pertamina Dana Ventura.Indonesian Government is represented by the Ministry ofEnergy and Mineral Resources (ESDM), Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs), Ministry of Finance, SKKMigas,and Local Government (Central Java and East JavaProvinces). Other parties include the community, employeesand suppliers.

PEPC engages in direct dialogue with stakeholders, whichare not only persuasive, but are also willing to listen, learn,and adapt Company behavior as a result of thecommunication process.This is to create mutual honesty,the giving and receiving, mutual respect, and focus oncommon understanding between the parties involved inthe communication which eventually lead to anunderstanding and support for the creation of goals, policies,measures, and actions taken by the Company to establisha positive image of the company.

This Sustainability Report explains Company sustainablecondition and performance to stakeholders on social,economic, and environmental aspects, in addition to PEPC'sdefinition on sustainability. The Sustainability Report,substantially, exists to strengthen Company's sustainabilityby building inter-shareholder cooperation facilitated by theCompany through sustainability program establishment.Internally, the report has the purpose as a means for theevaluation and improvement of Company's sustainabilityperformance in the future. At the end part of the report isavailable a Feedback Form which engages stakeholders inthe assessment of achieved sustainable performance,which drives PEPC to improve its performance in the comingyears relating to the generally applied sustainability principleswhich are planned to be issued annually.

Page 64: tentang laporan keberlanjutan

KONTRIBUSI EKONOMI DANTANGGUNG JAWAB PRODUKECONOMIC CONTRIBUTION AND PRODUCT RESPONSIBILITY

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu62

Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) masihmemegang peranan yang dominan dalam penyediaansumber energi nasional. Penurunan produksimigas nasionalmenuntut adanya usaha yang berkelanjutan dan inovatifuntuk menemukan cadangan migas baru. Penemuancadangan baru sangat penting tidak hanya untukmempertahankan produksi migas saat ini, tetapi juga untukmenjaga ketahanan energi nasional. Lebih lanjut,penerimaan dari sektormigas jugamenjadi tulang punggungpenerimaan negara serta penggerak ekonomi nasional.

Namun jumlah produksi migas Indonesia saat ini tidakberbanding lurus dengan jumlah konsumsi nasional. Disatu sisi, konsumsi migas nasional, khususnya minyakbumi, terus meningkat tiap tahun. Di sisi lain, produksimigas terus mengalami penurunan. Bahkan pada periodepelaporan Indonesia telah mengalami defisit produksiminyak bumi sebesar 800 ribu barel per hari yangdisebabkan oleh kenaikan konsumsi minyak bumi yangmencapai 1,6 juta barel per hari, sementara kemampuanproduksi industri hulu migas nasional hanya 800 ribu barelper hari. Padahal untuk mendukung target pertumbuhanekonomi sebesar 6%, sektor energi hulu dituntut tumbuhsekitar 7%.

The upstream oil and gas industry still plays a dominantrole in the national energy supply. The decline in nationaloil production requires sustainable and innovative effortsto find new oil and gas reserves. The discovery of newreserves is very important not only to maintain the currentoil and gas production, but also to maintain national energysecurity. Furthermore, revenues from the oil and gas sectoralso constitutethe state's backbone of revenues and adriverof the national economy.

The amount of Indonesian oil and gas reserves, however,is currently unproportional to the national consumption.On the one hand, the national oil and gas consumptions,particularly oil, continue to increase annually. On the otherhand, oil and gas production gradually declines. In thereporting period, it is estimated that Indonesia suffers froman oil deficit of 800 thousand barrels per day. This conditionis triggered by high oil consumption reaching 1.6 millionbarrels daily, whereas the capacity of the national oil andgas upstream industry stands at 800 thousand barrels perday. To support the economic development target of 6%,the upstream energy sector requires growth of 7%.

KONTRIBUSI EKONOMI BAGI BANGSAECONOMIC CONTRIBUTION TO THE NATION

Page 65: tentang laporan keberlanjutan

Mengingat masih tingginya ketergantungan domestikterhadap energi fosil, industri hulu migas, khususnya PEPC,terus berupaya untuk menahan laju penurunan produksi.Datamenunjukkan, secara alamiah laju penurunan produksimigas diperkirakan mencapai 12% per tahun. Melaluiberbagai inovasi, seperti percepatan pengembanganlapangan baru dan implementasi teknologi enhanced oilrecovery (EOR), laju penurunan produksi diharapkan dapatditekan menjadi 3% per tahun. Sebagai dukungan atasprogram energi nasional tersebut, PEPC berusahamembantu menyediakan lapangan migas baru melaluidukungan teknologi, finansial, dan sumber daya manusiayang handal. [G4-DMA-EC]

PEPC menunjukkan perkembangan tingkat lifting minyakbumi yang terusmeningkat setiap tahunnya selama 5 tahunterakhir. Hal ini menjadi kabar gembira untuk kontribusiproduksi nasional yang mengalami tren penurunan padajangka waktu yang sama.

Considering high dependency on oil and gas domesticsector, oil and gas upstream industry seeks to containproduction decline rate. The data shows that naturally, theproduction decline rate is estimated at 12% annually. Withvarious innovations, such as new field developmentacceleration and Enhanced Oil Recovery (EOR)implementation, the production decline rate is expected tobe reduced to 3% per year. To support the national energyprogram, PEPC strives to provide new oil and gas fieldsthrough support from reliable technology, finance, andhuman resources. [G4-DMA-EC]

PEPC shows increasing number of crude oil lifting for thepast five years. This is a favorable update for the contributionof national production which shows declining trend duringthe same time span.

63Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Grafik 8. 1 Perbandingan Produksi MinyakPertamina EP Cepu dengan Produksi Nasional"Chart 8.1 Comparison of Pertamina EP CepuOil Production with National Production

2010 2011 2012 2013 20140

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000

400,000,000Produksi NasionalNational Production

Produksi PEPCPEPC Production

Hasil produksi migas di Indonesia berpengaruh terhadaptingkat penerimaan Pemerintah dalam AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (APBN). Harga minyakmentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) serta liftingminyak dan gas telah digunakan sebagai dasar asumsimakro yang mendasari perumusan APBN.

Dalam Nota Keuangan APBN 2014, target lifting minyakbumi nasional yang dijadikan asumsi dasar ekonomimakromencapai 870 ribu barel per hari. Sedangkan target liftinggas bumi 2014 mencapai 1.240 ribu barel setara minyakper hari. Dengan demikian, secara kumulatif, liftingminyakdan gas bumi pada tahun 2014 ditargetkan mencapai 2,1juta barel ekuivalen per hari. Namun, karena dinamikaproduksi migas di Indonesia pada dua kuartal pertama2014, Pemerintah melakukan revisi angka target liftingminyak tersebut menjadi 818 ribu barel per hari dan liftinggas menjadi 1.224 ribu barel setara minyak per hari.

Sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang hulumigas, target Pemerintah tersebut menjadi prioritas utamaPEPC mengingat kapasitas produksi Perusahaan yangcukup signifikan. Oleh karena itu, Perusahaan telahmenyusun rencana bisnis dan operasi yang sesuai dalamRencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) selama limatahunan, dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKAP)tahunan.

Yield from oil and gas production in Indonesia affects theState revenue in the State Budget (APBN). The IndonesianCrude Price (ICP) and oil and gas lifting have been used asmacro assumption basis for APBN formulation.

In the Budget Speech of the State Budget 2014, the nationaloil lifting target used asmacro-economic assumption basisis estimated to reach 870 thousand barrels per day, whilenatural gas lifting in 2014 is estimated to be around 1,240thousand barrels of oil equivalent per day. Thus,cumulatively, oil and natural gas lifting in 2014 is targetedto reach 2.1 million barrels per day. Oil and gas liftingproduction dynamics in Indonesia during the first twoquarters have resulted in Government's revision to oil liftingtarget to 818 thousand barrels per day and gas lifting to1,224 thousand barrels oil equivalent per day.

As a national company engaging in oil and gas upstreamindustry, the Government's target becomes PEPC majorpriority considering the relatively significant Company'sproduction capacity. Therefore theCompany has establishedthe business and operation plan adjusted to 5-year longCompany Long-Term Planning and annual Work Plan andBudget.

Page 66: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu64

Pada RKAP PEPC di periode pelaporan, Perusahaanmerencanakan untuk melakukan pemboran sumurpengembangan sebanyak 19 sumur yang terdiri dari 15sumur carry over dari tahun 2013 dan tajak sumur barusebanyak 4 sumur. Dari 19 sumur pengembangan tersebut,direncanakan 17 sumur memasuki tahap completion.Selanjutnya, kegiatan pembangunan fasilitas produksi fullfield development Lapangan Banyu Urip, yang terdiri dari 5(lima) kegiatan EPC, akan diselesaikan untuk mengejartarget Perusahaan peak production sebesar 165.000 BOPD.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), pemegangsahampengelolaan sumber dayamigas di Indonesia, dimilikisepenuhnya oleh Pemerintah atas nama Negara sebagaiPemegang Kuasa Pertambangan. Pemerintah melaluiPT Pertamina (Persero) menerima seluruh hak dividen yangdiberikan oleh Perusahaan setiap tahunnya. Pada periode2013, PT Pertamina (Persero), sebagai Pemegang Sahammayoritas, memutuskan penggunaan Laba BersihPerusahaan untuk dividen sebesar USD3.329.974 atau 10%dari laba bersih Perusahaan. Dalam pelaksanaan kegiatanoperasionalnya, PEPC beserta perusahaan lain bekerjasama dalam pengelolaan bisnis hulu migas menggunakanskema Production Sharing Contract (PSC). Dimanapengembangan usaha dimulai dari penyertaan modalmasing-masing KKKS yang selanjutnya disebut sebagaiParticipating Interest. Selanjutnya, Participating Interesttersebut akan berpengaruh terhadap pembagiankeuntungan serta ketentuan lain yang menyertainya.

Kontrak Kerja Sama Blok Cepu antara SKK Migas atasnama Pemerintah dengan para Kontraktor yang terdiri dariPEPC, Mobil Cepu Ltd. dan Ampolex Pte. Ltd. telahditandatangani pada 17 September 2005. Sesuai denganketentuan dalam Production Sharing Contract tersebut,Pemerintah mendapatkan beberapa penyetoran yangdiberikan oleh Perusahaan sebagai Kontraktor KontrakKerja Sama (KKKS) yang selanjutnya dihitung sebagaipendapatan. Bagi hasil dihitung berdasarkan UU Migas,serta Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentangKegiatan Hulu Migas, dan Peraturan Pemerintah Nomor 79Tahun 2010 tentang BiayaOperasi yangDapat Dikembalikandan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha HuluMinyak dan Gas Bumi.

Berdasarkan ketentuan tersebut, bagian yang didapatkanPemerintah terdiri dari:First Tranche Petroleum (FTP) merupakan bagianpertama yang diminta Pemerintah Pusat dari kontraktoratas hasil dari produksi sebelum dikurangi pengeluaranlain-lain. FTP Share sebesar 20% dari Split Pemerintahdari produksi yang didapatkan.Share Pemerintah dari Equity to be SplitDomestic Market Obligation (DMO) dari produksiPajak Penghasilan atas penghasilan yang diterima olehkontraktor

In PEPC Work Plan and Budget reporting period, theCompany has planned to carry out 19 development wellsdrilling consisting of 15 carry over wells from 2013 and 4new spud-in wells. Out of these 19 development wells, 17wells are planned to enter completion stage. Furthermore,Banyu Urip Field full field development, consisting of fiveEPC activities, will be completed to meet the Company'speak production target of 165,000 BOPD.

Under Law No. 22 Year 2001 on Oil and Natural Gas (Oiland Gas Law), the shareholding of oil and gas resourcemanagement in Indonesia is wholly owned by theGovernment on behalf of the State as the holder of MiningAuthority. Government through PT Pertamina (Persero)receives all dividend rights shared by the Company annually.In 2013, PT Pertamina (Persero) as majority shareholderhas decided to utilize theCompany's Net Income for dividendamounting at USD3.329.974 or 10% of Company's netincome. In implementing its operations, PEPC along withother companies are cooperating in the management of oiland gas upstream business using Production SharingContract (PSC) scheme, where business development startsfrom the investment of respective KKKS which furtherrecognized as Participating Interest. The ParticipatingInterest will then affect the distribution of profits and otheraccompanying conditions.

Cepu Cooperation Contract between SKK Migas(representing the Government) and Contractors (i.e. PEPC,Mobil Cepu Ltd., and Ampolex Pte. Ltd.) has been signedon September 17, 2005. In accordance with the ProductionSharing Contract provisions, the Government receivesseveral deposits provided by the Company as CooperationContract Contractor which are then recognized as revenue.Production sharing is calculated based on Oil and Gas Lawand Government Regulation No. 35 of 2004 on Oil and GasUpstream Activities, and Government Regulation No. 79 of2010 on Refundable Operating Costs and Income TaxTreatment in Oil and Gas Upstream Business Sector.

Based on the provision, the shared profit received by theGovernment is as follow:First Tranche Petroleum, the first share required byCentral Government from contractors from productionyield before reduced by expenses, etc. FTP Share by20% from Government Split from yielded production.Government's share from Equity to be SplitDomestic Market Obligation from productionIncome tax from income received by contractor

Page 67: tentang laporan keberlanjutan

65

PRODUCTION

FTP

DMO

COST RECOVERY

EQUITY TO BE SPLIT

GOVERNMENTTAKE 85%

CONTRACTORTAKE 15%

Gambar 8.1 Mekanisme Bagi Hasil Migasberdasarkan Production Sharing ContractFigure 8.1 Production Sharing ContractMechanism

Dalammenjalankan bisnis operasi di lapangan, PEPC jugamendapatkan dukungan dari Pemerintah yang disebutdengan Cost Recovery. Cost Recoverymerupakan biayaoperasi yang dapat dikembalikan dari kegiatan eksplorasidan eksploitasi minyak dan gas bumi, yang terdiri dari:i. Biaya non-kapital tahun berjalanii. Penyusutan biaya kapital tahuniii. Biaya operasi tahun-tahun sebelumnya yang belummemperoleh penggantian (unrecovered costs).

Pada periode pelaporan, Perusahaanmendapatkan alokasianggaran berdasarkanWork Program & Budget (WP&B) yangkemudian direalisasikan menggunakan AFE dan Non AFE(Authorization For Expenditures) yang didanai dari porsi costrecovery. WP&B untuk tahun anggaran 2014 disetujuisebesar USD 48,703,129, yang dibagi berdasarkan aktivitasExploration and Development Expenditure (BS-4), ProductionExpense Budget Summary (BS-8), dan Administrative ExpenseBudget Summary (BS-11).

Distribusi Nilai Ekonomi [G4-EC1]

Pada periode pelaporan, pendapatan Perusahaan terdiriatas penerimaan dari penjualan bagi hasil minyak bumidari total produksi serta imbalan atas penyerahan DomesticMarket Obligation (DMO fee) kepada Pemerintah. Pendapatandari penjualanminyak bumi diakui berdasarkan persentasehak sementara (provisional entitlements) pada saat lifting(equity to be split) yang menjadi hak Perusahaan sebagaianggota KKKS Blok Cepu.

Running business in operational production, PEPC has alsogot support from Government, as called by Cost Recovery.Cost Recovery is the refundable operational cost from oiland natural gas exploration and exploitation, which consistsof:i. Non-capital cost of current yearii. Capital cost depreciation of yeariii. Unrecovered operational cost of previous years.

In the reporting period, the Company has received budgetallocation based on the Work Program & Budget (WP&B)which is then realized as Authorization Financial Expenditure(AFE) and Non AFE funded from cost recovery allocation.The approvedWP&B for 2014 budget year amounts to USD48,703,129 which is allocated as Exploration andDevelopment Expenditure (BS-4), Production ExpenseBudget Summary (BS-8), and Administrative Expense BudgetSummary (BS-11).

Distribution of Economic Value [G4-EC1]

In the reporting period, the Company's revenues consist ofrevenues from crude oil sales sharing of the total productionand return from Domestic Market Obligation (DMO fee) tothe Government. Revenue from crude oil sales is recognizedbased on the percentage of provisional entitlements duringlifting (equity to be split) which becomes Company's rightas a member of the Cepu Block KKKS.

Perkembangan hasil produksi di Lapangan Banyu Urip menunjukkan kinerja yang memuaskan.Dengan implementasi Early Production Facilities dan Early Oil Expansion, kapasitas produksi LapanganBanyu Urip telah mencapai 40.000 BOPD dan ditargetkan akan mencapai peak production sebesar165.000 BOPD dengan full field development pada tahun 2015.

Development of production yield in Banyu Urip Field shows satisfying performance. With theimplementation of Early Production Facilities and Early Oil Expansion, Banyu Urip Field productioncapacity has reached 40,000 BOPD and is targeted to reach the peak production at 165,000 BOPDwith full field development in 2015.

Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Page 68: tentang laporan keberlanjutan

Pada tanggal 2 Januari 2014, telah disepakati KontrakPenyesuaian Bagi Hasil untuk hasil migas Perusahaandengan SKKMigas yang telah disetujui oleh Menteri Energidan Sumber Daya Mineral. Hal ini dilakukan untukmenyesuaikan Bagian Bagi Hasil pemerintah tanpamengurangi Bagian Bagi Hasil dari kontraktor lain di BlokCepu. Dalam Production Sharing Contract (PSC) Blok Cepu,PEPC sebagai salah satu kontraktor di blok tersebut denganParticipating Interest 45% awalnya diberikan Term Bagi Hasilumum dengan komposisi 85:15 (pemerintah : kontraktor).Namun, setelah penandatanganan Penyesuaian Bagi Hasiltersebut, Perusahaanmendapatkan penyesuaian bagi hasilmenjadi sebesar 40% setelah pajak atas persentase PIdengan tar if pajak gabungan sebesar 40,5%.

Lebih lanjut, Perusahaan juga berkontribusi memberikanpenerimaan Negara dalam bentuk pembayaran pajak, yangterdiri dari Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai(PPN) yang dapat ditagihkan kembali.

On January 2, 2014, a Production Sharing AdjustmentContract was made for the oil and gas yield between theCompany and SKK Migas which was approved by theMinister of Energy and Mineral Resources. This was madeto adjust the Government ProductionSharewithout reducingother contractors' Production Share in the Cepu Block. Inthe Cepu Block PSC, PEPC as one of the contractors in theblock with a Participating Interest of 45% had initially beengranted a general Production Sharing Term with acomposition of 85:15 (government : contractor).Subsequently, following the signing of the ProductionSharing Adjustment, the Company gains a productionsharing adjustment of 40% (forty percent) after tax on theParticipating Interest percentage at a combined tax rate of40.5%.

Further, the Company also contributes to the State revenuein the form of central. The relevant taxes in this matterconsist of Income Tax and refundable Value Added Tax.

Tabel 8.1 Kontribusi Pembayaran Pajak PEPC Table 8.1 PEPC Contribution of Tax Payments 2014

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu66

Kinerja ekonomi langsung PEPC dari tahun 2012-2014menunjukkan perkembangan yang semakin baik. Kinerjatersebut ditunjukkan oleh tabel berikut:

PEPC direct economic performance of the year 2012-2014shows better development. The performance shown by thefollowing table:

Tabel 8.2 Nilai Ekonomi yang Dihasilkan, Didistribusikan, dan Ditahan [G4-EC1]Table 8.2 Economic Value Generated, Distributed and Retained [G4-EC1]

Nilai Ekonomi Economic Value

Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan Generated Direct Economic Value

Jumlah (USD) Total (USD)

2012 2013 2014

Hasil Penjualan Bersih Net Sales

DMO fee

Penerimaan bunga bank Bank Interest Income

Penghasilan jasa manajemen Income from Management Fee

Penghasilan operasi bersama (KSO) dan bunga lain-lainIncome from Joint Operation and other interests

Penerimaan denda dan klaim Income from fines and claims

Lain-lain (Keuntungan selisih kurs, dll)Others (foreign exchange gains, etc.)

Jumlah Penerimaan Nilai Ekonomi Total Economic Value Received

135,474,630

6,482,839

77,946

1,738,032

360,000

11,567,610

1,542,702

157,243,759

165,655,990

7,138,304

275,039

1,821,461

360,000

20,399

328,022

175,599,215

273,831,622

18,704,805

194,398

2,146,450

360,000

349,280

120,556

295,707,111

Jenis Pajak Type of Tax Nilai (Rp) Value (Rp)

Pajak atas Penghasilan Karyawan

Pajak atas Penghasilan Rekanan

Pajak Penghasilan atas Sewa Gedung

Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Penghasilan Badan dan Dividen

TOTAL

Employee Income Tax

Partner Income Tax

Income Tax of Building Rental

Value Added Tax

Corporate Income Tax and Dividend

84.779.942.318

110.781.338.116

1.473.668.110

18.358.291.349

664.228.443.119

879.621.683.012

Page 69: tentang laporan keberlanjutan

Kontribusi bagi Perekonomian Daerah

Luasnya wilayah operasi Perusahaan membuat isupemberdayaan masyarakat lokal menjadi salah satuperhatian utama dalam kebijakan operasional PEPC. Halini selaras dengan komitmenPerusahaan untukmendukungpembangunan yang berkelanjutan, khususnya pada daerahyang memiliki sumber daya alam yang bernilai ekonomis.

Komitmen tersebut juga sesuai dengan Peraturan DaerahKabupaten Bojonegoro Nomor 23 Tahun 2011 tentangPercepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dalamPelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi serta PengolahanMinyak dan Gas Bumi (Migas) di Kabupaten Bojonegoro,atau yang lebih dikenal dengan Perda Konten Lokal.Peraturan tersebut menjamin peranan produk dan tenagakerja lokal dalam percepatan pertumbuhan ekonomi daerahterutama terkaitan dengan industri migas di Bojonegoro.

Secara umum, Perda Konten Lokal ini ditujukan untukmendorong pertumbuhan ekonomi daerah Bojonegorodengan kontribusi sektor migas. Tujuan spesifik yang ingindicapai meliputi:

Contribution to the Regional Economy

The extensive area of the Company operation raises theissue of local community empowerment as one of themainconcerns in PEPC operational policies. This is consistentwith the Company's commitment to support sustainabledevelopment, particularly in the areas with economically-valued natural resources.

This commitment is also in accordance with the RegionalRegulation of Bojonegoro Regency No. 23 of 2011 on theAcceleration of Regional Economic Development in theImplementation of Oil and Gas Exploration and Exploitationin Bojonegoro Regency, or better knownas the Local ContentRegulation. Such regulation ensures the importance of thelocal products and work force in accelerating regionaleconomic development particularly in the oil and gasindustry in Bojonegoro.

In general, the Local Content Regulation is intended toencourage local economic growth in Bojonegoro with thecontribution fromthe oil and gas sector. The specificobjectives to be achieved include:

67Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Nilai Ekonomi Economic Value

Nilai Ekonomi yang Didistribusikan (Pengeluaran Nilai Ekonomi) Distributed Economic Value (Economic Value Expense)

Jumlah (USD) Total (USD)

2012 2013 2014

Biaya operasi Operating Expenses

Beban Eksplorasi Exploration expense

Beban produksi Production Expense

Beban umum & administrasiGeneral and Administrative Expenses

Beban akresi Accretion expense

Gaji karyawan dan benefit lainnya Employeewage and other benefits

Jumlah pembayaran kepada penyandang danaPayment to provider of capital

Pembayaran deviden Dividend payment

Pembayaran Bunga Interest payment

Pengeluaran untuk pemerintah (pajak)Expenses to Government (taxation)

Pengeluaran yang berkaitan dengan kemasyarakatan(community investment, lingkungan)Expenses relating to community (community investment,environment)

Jumlah Nilai Ekonomi yang DidistribusikanTotal Distributed Economic Value

12,374,384

37,546,622

34,060,108

196,221

914,156

-

4,581,572

31,426,466

97,043

121,196,572

11,091,060

47,354,406

46,807,914

76,978

1,119,204

3,329,974

6,642,054

32,423,993

134,903

148,980,486

3,736,153

63,739,938

42,372,430

251,325

971,989

pasca RUPSafter GMS

6,715,405

79,087,506

458,076

197,332,822

Nilai Ekonomi yang Ditahan Retained Economic Value

Jumlah Nilai Ekonomi yang DitahanTotal Retained Economic Value

36,047,187 26,618,729 98,374,289

Page 70: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu68

Meningkatkan pendapatan daerah untuk memberikankontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomiandaerah dan mengembangkan serta memperkuat posisiindustri dan perdagangan daerah;Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuandaerah untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional,regional, dan internasional berlandaskan keunggulankompetitif daerah terutama kontribusi dari pemanfaatansumber daya alam secara lestari;Mengendalikan permasalahan sosial dan ekonomi yangpotensial dapat menghambat kelancaran rangkaianpelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi serta pengolahanminyak dan gas bumi di daerah;Mempercepat pencapaian tujuan pembangunanberwawasan lingkungan berkelanjutan denganmengoptimalkan kontribusi sektor swasta melalui CSR(corporate social responsibility/tanggung jawab sosialperusahaan).

Perusahaan mengimplementasikan dukungan terhadapPerda Konten Lokal tersebut melalui kebijakan pengadaanyangmemberikan kesempatan lebih besar kepada pemasoklokal. Perusahaan memiliki dua macam mekanismepengadaan, yaitu, pengadaan untuk kepentinganadministrasi kantor sebagai bagian dari kegiatan operasionalnon-KKKS dan pengadaan yang berkaitan langsung denganoperasional produksi migas di lapangan yangmasuk dalamcost recovery. [G4-12]

Increasing regional revenue to contribute toa large extentthe regional economy and to develop and strengthenindustrial position and regional trade;

Supporting and developingregionalcapability to competeat national, regional, and international levels based onlocal competitive advantages, especially contribution ofthe use of natural resources in a sustainable manner;

Controlling potential social and economic issues thatmay disrupt the implementation of oil and natural gasexploration and exploitation and processing in the region;

Accelerating the achievement of environmentally sounddevelopment objectives by optimizing the contributionof the private sector through Corporate SocialResponsibility (CSR).

The company implements support for the Local ContentRegulation through a procurement policy that providesgreater opportunity to local suppliers. The company hastwo kinds ofprocurement mechanism, i.e. procurement foroffice administrative purposes as part of non-KKKSoperations and the procurement directly related to oil andgas production operations in the field that are includedincost recovery. [G4-12]

Gambar 8.2 Skema Alur Distribusi PEPC Figure 8.2 PEPC Distribution Scheme [G4-12]

PEMASOK KKKSKKKS Supplier

PEMASOK NON-KKKSNon-KKKS Supplier

TKDN

TKDN

PEPC PEMBELI PRODUK MIGASOil and Gas Product Purchaser

Pengadaan untuk administrasi dan operasional kantormengacu kepada SK Direksi No. Kpts-51/C00000/2010-S0 tentang Manajemen Pengadaan Barang/Jasa.Pengadaan barang dan jasa tersebut dilakukan denganmenerapkan prinsip - prinsip dasar pengelolaan rantai suplaiyangmeliputi efektivitas, efesiensi, kompetitif, transparansi,adil, bertanggungjawab, mendukung dan menumbuhkembangkan Kemampuan Nasional, berwawasanlingkungan, menjunjung etika kerja yang tinggi sertamemperhatikan ketentuan HSSE dalam pelaksanaanpekerjaannya. Pada periode pelaporan, total pengadaanyang termasuk dalam kategori ini mencapai lebih dariRp.12,7 Miliar rupiah dan USD 25.750 yang seluruhnyaberasal dari pemasok lokal. [G4-EC9]

The procurement for office administration and operationsrefer to the Board of Directors Decree No.Kpts-51/C00000/2010-S0 on the Management of Goods/Services Procurement.The procurement of goods andservices is carried out by applying the basic principles ofsupply chain management such as effective, efficient,competitive, transparent, fair, responsible, supporting andcultivating National Capabilities, environmentally-sound,upholding work ethics, and paying attention to HSSEprovisions in the work implementation. In the reportingperiod, the total procurement included in this category hasreached more than Rp12.7billion and USD25,750 whichentirely derived from local suppliers. [G4-EC9]

Page 71: tentang laporan keberlanjutan

69Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Untuk pengadaan yang berkaitan langsung denganoperasional produksi migas di lapangan, Perusahaanberkewajiban untuk melaksanakan prosedur pengadaansesuai dengan peraturan Kepala SKK Migas Nomor 007Revisi-II/PTK/I/2011 tentang Pedoman Tata KerjaPengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Samabeserta amandemennya. Peraturan tersebut mengaturpedoman tata kerja pelaksanaan teknis dan administrasipengelolaan rantai suplai di lingkungan kegiatan usaha huluminyak dan gas bumi di wilayah Indonesia yang terdiri dariKetentuan Umum Rantai Suplai, Pedoman PelaksanaanPengadaaan Barang/Jasa, Pedoman Pengelolaan Aset,Pedoman Pengelolaan Kepabeanan, dan PedomanPengelolaan Proyek.

Perkembangan terbaru dari pedoman pengelolaan tersebutadalah adanya kewajiban untukmendayagunakan Produksidan Kompetensi Dalam Negeri yang diwujudkan dalamstandar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)barang/jasa sebesar minimum 30% dari nilai kontrakpengadaan dikerjakan oleh perusahaan dalam negeri danminimum 50% pelaksanaannya dilakukan di dalam negeri.Prakarsa ini diharapkan dapat mendorong peningkatanketerlibatan pengusaha dan perbankan dalam negeri dalamindustri hulu migas nasional. Ke depannya, PemerintahIndonesia menargetkan TKDN tahun 2025 untuk industrihulu migas sebesar 91%.

Perusahaan senantiasa berusaha menaikkan TKDN dalamproses pengadaan setiap tahunnya. Pada periode pelaporan,total nilai pengadaan barang dan jasa Perusahaanmencapailebih dari 5,3 miliar rupiah dan USD 6,84 juta dengan rata-rata komitmen TKDN sebesar 62,85%, meningkat sebesar11,61%dari periode sebelumnya. Untukmencapai komitmenTKDN tersebut, seluruh tim Supply ChainManagement (SCM)PEPC telah memiliki sertifikasi untukmelaksanakan prosespengadaan sesuai dengan PTK 007. Lebih lanjut,Perusahaan juga telahmelakukan pelatihan kepada industridan tenaga kerja lokal secara periodik. [SE7]

Perusahaan juga menyertakan klausul tentang PraktikPenggunaan Tenaga Kerja pada dokumen lelang antaralain:Pemasok Barang/Jasa diharuskan paham akankewajibannyamemenuhi peraturan perundang-undanganyang berlaku berkenaan dengan larangan penggunaantenaga kerja secara paksa atau ditekan.

For procurement directly related to oil and gas productionoperations on site, the Company is obligated to carry outthe procurement procedures in accordance with theregulations of the Head of SKK Migas Regulation No.007Revisi-II/PTK/I/2011 on Guidelines for Supply ChainManagement Working Procedures of Cooperation ContractContractor and its amendments. The regulation setsguidelines for technical implementation and administrationfor supply chain management in oil and gas upstreamactivities in Indonesia which consists of the GeneralProvisions for Supply Chain, Guidelines for Goods/ServicesProcurement, Asset Management Guidelines, Guidelinesfor Customs Management, and Guidelines for ProjectManagement.

The latest development from the management guidelinesis the obligation to empower Domestic Production andCompetency realized in the Domestic Component Level(TKDN) standard of goods/services at a minimum of 30%of the procurement contract value to be managed bydomestic companies and 50% of implementation to beperformed domestically at a minimum. The initiative isexpected to improve the engagement of the domesticentrepreneur and banking in the national oil and gasupstream industry. In the future, the Indonesian Governmenttargets a Domestic Component Level for2025 in the oil andgas upstream industry at 91%.

The Company constantly seeks to annually increaseDomestic Component Level in the procurement process.In the reporting period, the total value of goods and servicesprocurement has reached more than Rp5.3 billion andUSD6.84 million with an average Domestic ComponentLevel commitment of 62.85%, an increase by 11.61% fromthe previous period. To achieve the Domestic ComponentLevel commitment, the whole PEPC SCM team has beencertified to carry out the procurement process in accordancewith the PTK 007. Further, the Company has also conductedtraining to the industry and local work force periodically.[SE7]

The company also includes clauses about the ManpowerUtilization Practice in the tender documents, among others:

Goods/Services provider is required to understand theobligations to comply with the applicable laws regardingthe prohibition of the use of forced or suppressed labor.

Gambar 8.3 PTK Nomor 007 Revisi-II/PTK/I/2011 tentang Pedoman TataKerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja SamaFigure 8.3 PTKNo. 007 Rev-II/PTK/I/2011 About Supply ChainManagementGuideline for Production Sharing Contract

Page 72: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu70

Pemasok Barang/Jasa wajib menyediakan kondisi-kondisi kerja bagi para pekerjanya, termasuk pembayaranupah dan tunjangan, yang sesuai dengan peraturan yangberlaku.Pemasok Barang/Jasa harus menjamin pekerjanyamemenuhi peraturan yang berkenaan dengan usia kerja.

Ke depannya, Perusahaan juga berencana untukmenambahkan ketentuan mengenai Hak Asasi Manusia(HAM), penggunaan drug dan alkohol. Serangkaian aturandan batasan ini dibuat agar Perusahaan dapat memastikanbahwa Pemasok Barang/Jasa tidak memiliki dampaknegatif terhadap praktik ketenagakerjaan, hak asasimanusia, dan dampak negatif terhadap masyarakat.[G4-HR10, G4-HR11, SE8, SE9]

Dalam pelaksanaan pekerjaan, para pemasok harusmemperhatikan standar dari kesehatan, keselamatan dankeamanan kerja sebagaimana ditetapkan dalam kebijakanHSSE Perusahaan. Pemasok harus menginstrusikan parapekerjanya tentang prosedur kerja, praktek-praktek kerjayang aman, serta aturan-aturan dan standar-standarkesehatan dan keselamatan Perusahaan. Selain itu,Perusahaanmewajibkan para pemasok untukmengadakanpertemuan rutin dengan para pekerjanya untukmelatih danmemperbaharuimereka atas kepatuhan tentang kesehatan,keselamatan dan keamanan kerja. Setiap saat dan tanpapemberitahuan sebelumnya, Perusahaan berhak, namunbukan kewajiban, untuk menginspeksi operasi dan lokasipekerjaan pemasok sertamemantau apakah pemasok telahmengikuti semua ketentuan tentang kesehatan,keselamatan dan keamanan kerja. Bila Perusahaan menilaiadanya kondisi atau kegiatan yang akan menimbulkanbahaya kesehatan dan keselamatan pekerjanya, makaPerusahaan berhak mengarahkan para pemasok untuksegerameredakan danmenghilangkan kondisi atau kegiatantersebut. Apabila kondisi atau kegiatan tersebut tidaksecepatnya diredakan atau dihilangkan oleh pemasok,makaPerusahaan dengan segera menghentikan pekerjaannya.Pemasok tidak akan diizinkan untuk memulai pekerjaansampai kondisi atau kegiatan tersebut telah diredakan ataudihilangkan. [G4-DMA-LA, G4-DMA-OG, HS1, HS2, HS3]

Goods/Services provider shall provideworking conditionsfor its workers, including the payment of wages andbenefits, in accordance with the applicable regulations.Goods/Services provider shall ensure that theiremployees comply with the regulations relating toworking age.

In the future, the Company also plans to add provisions onHuman Rights, drugs and alcohol use. Such rules andrestrictions are made to assist the Company in ensuringthat the Goods/Services do not carry a negative impact onemployment practices, human rights, and negative impacton the society. [G4-HR10, G4-HR11, SE8, SE9]

In the execution of work, suppliersmustpay attention tooccupational health, safety and security standards as setout in the Corporate HSSE policy. Suppliers should instructtheir workers on working procedures, safe work practices,as well as on health and safety rules and standards of theCompany. In addition, the Company requires the suppliersto hold regular meetings with the workers for training andupdate on the compliance with occupational health, safety,and security. At any time and without prior notice, theCompany reserves the right, but not the obligation, to inspectsuppliers' work operation and location andmonitor whethersuppliers have followed all occupational health, safety, andsecurity provisions. In the event that the Company identifiesany condition or activity that may trigger health and safetyhazardsto the employees, the Company has the right todirect the suppliers to immediately mitigate and eliminatethe condition or activity. If suppliers fail to immediatelymitigate or eliminate the condition or activity, the Companywill immediately discontinue the work. Supplier will not beallowed to start the work until the said condition or activityhas been mitigated or eliminated. [G4-DMA-LA, G4-DMA-OG,HS1, HS2, HS3]

Tabel 8.3 Nilai Pengadaan Barang dan Jasa PEPC Tahun 2014Table 8.3 Product and Services Procurement PEPC 2014 [G4-EC9]

Jenis Type

Pengadaan Skema KKKSKKKS Scheme Procurement

Pengadaan Skema non-KKKSNon-KKKS Scheme Procurement

Total Keseluruhan PemasokTotal Overall Suppliers

Total Presentase Pemasok LokalTotal Percentage of Local Suppliers

USD 293,700

0

14.637

0

14.637 &USD 293,700

100%

Lokal Local

Internasional International

Lokal Local

Internasional International

Asal Pemasok Origin of Supplier2012 2013 2014

Pengadaan (juta Rp) Procurement (Rp million)

16.551 &USD 17,485,132

0

30.968

0

47.519 &USD 17,485,132

100%

5.373 &USD 6,840,258.85

0

12.282 &USD 25,750

0

17.655 &USD 6,866,008.85

100%

Page 73: tentang laporan keberlanjutan

71Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Dampak Ekonomi Tidak Langsung [G4-EC8]

Kegiatan bisnis penambangan minyak dan gas di suatudaerah tentu akan menyebabkan dampak tidak langsungpada daerah tersebut. Pembangunan ekonomi daninfrastruktur serta perubahan kondisi sosial merupakandampak umum yang dirasakan oleh sebagian besarmasyarakat.

PEPC menyadari bahwa sebagai salah satu kontraktor dilapangan Blok Cepu harus ikut mendukung pembangunantersebut dalam koridor yang semestinya. Pertemuan duakondisi yang cenderung sangat berbeda antara pendudukasli daerah dengan pendatang sebagai pengelola bisnishulu migas menciptakan situasi baru yang bisamenguntungkan atau merugikan kedua belah pihak. Olehkarenanya Perusahaan harus berperan untukmeminimalisirdampak negatif dan memperbesar benefit bagi seluruhpihak yang terkait.

Secara sosio-ekonomi, sejak dimulainya proyek eksplorasiharus diakui bahwa minat penanam modal luar untukmelakukan kegiatan investasi di sekitar Blok Cepumeningkatsignifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dampak tidaklangsung ini berakibat mulai maraknya pembangunan hoteldengan skala dan kelas internasional, serta diikutipembangunan infrastruktur lain, seperti perbaikan jalanraya, pembangunan jalan raya fly over, dan fasilitas umumlainnya. Pendapatan Pemerintah Daerah terlihat meningkatdengan porsi yang cukup signifikan. Kondisi KabupatenBojonegoro saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan10 tahun yang lalu saat kabupaten tersebut masuk kategorilima daerah termiskin di Jawa Timur.

Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Bojonegoro (hargaberlaku) mencapai 32,78 triliun rupiah, meningkat 9,13%dari tahun sebelumnya. Kontribusi sektor pertambangandan penggalian terhadap penciptaan nilai tambah diBojonegoro merupakan yang tertinggi mencapai 39,55%.Beberapa sektor lain yangmengalami pertumbuhan secarasignifikan yaitu perdagangan, hotel, dan restoran.

Struktur ekonomi di Kabupaten Bojonegoro jugamengalamiperubahan yang cukup signifikan dalam beberapa tahunterakhir. Perubahan struktur ekonomi ini dalam jangkapanjang menggambarkan arah pembangunan ekonomidaerah. Pengaruh hasil produksi di KKKS Blok Cepu sangatterlihat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomiKabupaten Bojonegoro. APBD Kabupaten Bojonegorosebesar Rp 2,9 triliun bersumber terbesar dari DanaPerimbangan Migas Rp 2,1 triliun. Yang lainnya, sepertipajak sebesar Rp 538 miliar dan Pendapatan Asli Daerahsebesar Rp 262 miliar.

Indirect Economic Impacts [G4-EC8]

Oil and gas mining business activities in an area will nodoubt bring an indirect impact on the area. Economic andinfrastructure developmentas well as changes in socialconditions are at least the general impact experienced bymost community members.

PEPC realizes that as one of Cepu Block contractors, theCompany must also be support the development in theright path. The meeting of two conditions which tend to bevery different between the indigenous population andmigrants managing the oil and gas upstream businesscreates a new situation that may either be beneficial ordetrimental to both sides. Therefore, the Company mustact to minimize the negative impact and maximize thebenefits for all parties involved.

Socio-economically, since the commencement of theexploration project, it should be noted thatforeign investors'interest in the activities surrounding the Cepu Block hasincreased significantly in recent years. This indirect impactleads to booming international-scale hotel construction, inaddition to the construction of other infrastructure, suchas road repairs, flyover construction, and construction ofother public facilities. Revenue for the Government has alsoseen a significant increase. Current conditions in Bojonegorohave changed drastically compared to the past 10 yearswhen Bojonegoro had been considered one of the fivepoorest regions of East Java.

In 2013 Bojonegoro’s GDP (current prices) reached 32.78trillion rupiah, 9.13% increased from the previous year.Contribution of mining and quarrying sectors to theeconomic growth reaches 39.55% is the highest amongothers. Several other sectors which also grew significantlyincluding trade, hotels, and restaurants.

Economic structure in Bojonegoro also experiencedsignificant changes in recent years. Changes in theeconomic structure in the long run illustrate the directionof local economic development. Effect of production inCepu PSC highly visible impact on economic growthBojonegoro. Bojonegoro budget of Rp 2.9 trillion, the largestsource of Fund Balance Gas Rp 2.1 trillion. Others, such astax of Rp 538 billion and regional revenue of Rp 262 billion.

Page 74: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu72

Tabel 8.4 Perolehan DBH Migas Kabupaten Bojonegoro Table 8.4 Acquisition of Oil and Gas DBH Bojonegoro

Jenis Type

Pendapatan (APBD)Revenue (Regional Budget)

DBH MigasOil and Gas Revenue Sharing

Rp1,537 triliunRp1.537 trillion

Rp 460,49 miliarRp460.49 billion

2012 2013 2014

Rp 1,924 triliunRp1.924 trillion

Rp 420 miliarRp420 billion

Rp2,271 triliunRp2.271 trillion

Rp481 miliarRp481 billion

2010 2011

Rp1,019 triliunRp1,019 Trillion

Rp169,07 miliarRp169.07 billion

Rp1,333 triliunRp1.333 trillion

Rp221,15 miliarRp221.15 billion

Dalam beberapa studi dan pengamatan sosial di lapangan,sejak praktik eksplorasi dan produksi migas di kawasanBlok Cepu mulai mencapai tahap yang semakin intensif,hal ini merangsang sebagian masyarakat untuk ikutmembuka sumur baru ataupun mengelola sumur tua yangtidak terpakai.

Dengan teknologi seadanya, penambang minyak lokalmengolah minyak mentah yang mereka dapatkan untukmenjadi bahan bakar yang dapat dijual kepadamasyarakatsekitar lainnya dengan harga yang lebih murah ketimbangyang berasal dari perusahaan minyak besar.

Peralihan mata pencaharian masyarakat yangmembentuktren yang cukup signifikan, seperti yang terjadi di daerahGayam yang sebelumnya dominan bekerja di sektorpertanian beralih ke sektor pertambangan ataupun sektorpenunjang/pelengkap pertambangan. Kondisi tersebut jugaberpengaruh terhadap perubahan tingkat pendapatanmasyarakat Gayam jika dibandingkan sebelum adanyaproyek Pertambangan Banyu Urip, dimana perubahanpendapatan tersebut mengarah ke arah yang lebih baik dansejahtera.

Secara umum, pertanian yang sebelumnya menjadi sektorusaha yang dominan, mulai dit inggalkan olehmasyarakat.Lahan pertanian di Kabupaten BojonegoroProvinsi Jawa Timur, setiap tahun harus diakui terustergerus oleh kebutuhan proyek migas.Kenyataan ini dapatberpengaruh terhadap produksi pertanian yang selama inimenjadi pendapatan utama daerah tersebut di luar migas,khususnya pendapatan langsung masyarakat. Data BadanPertanahan Nasional (BPN) Bojonegoro menunjukkanbahwa sejak 2010 luas lahan pertanian yang berkurangmencapai 841 hektar (ha).Masing-masing adalah tahun2010 seluas 600 ha, tahun 2011 seluas 210 ha, dan Januarihingga September 2012 seluas 31 ha.

Lahan pertanian yang banyak digunakan untuk proyekmigasmaupun dampak sosio-ekonomi yang terjadi sebagaiakibat kegiatan pertambangan migas sebagian besarberlokasi di KecamatanNgasem, Kalitidu, Gayam, Purwosari,Dander, dan Kota Bojonegoro.

In several social studies and observations on site, intensiveexploration and production of oil and gas in Cepu Block hasdriven the community to participate in opening new wellsor managing mature, abandoned wells.

With minimum technology, local oil miners process theobtained crude oil into fuel to be sold to the surroundingcommunities at a cheaper price compared to oil producedfrommajor oil companies.

The transition of community's livelihood forms a significanttrend, as seen froma case in the Gayam region. The region'scommunity, which had previously been dominated by theagricultural sector, has switched to mining or mining-supporting sectors. The condition has also brought changesin Gayam community's income into better and prosperouslives, compared to the condition prior to Banyu Urip Miningproject establishment.

In general, the agricultural sector which previouslydominated the business activities has been graduallyabandoned by the community. One has to admit that theagricultural tracts in Bojonegoro, East Java Province,continues to erode due to higher needs for oil and gasproject annually. It is a fact that may bring an impact onagricultural production which has been the main incomeof the area aside from oil and gas sector, particularly onthe direct income of the communities. Data fromBojonegoroNational Land Agency (BPN) shows that since 2010, theagricultural land area has diminished by 841 hectares (ha),broken down as follows: 600ha in 2010, 210 ha in 2011,and 31 ha from January to September 2012.

The agricultural land used for oil and gas projects as wellas occurring socio-economic impact resulted from oil andgasmining activities aremostly located in Ngasem, Kalitidu,Gayam, Purwosari, Dander Sub-Districts and BojonegoroCity.

Page 75: tentang laporan keberlanjutan

73

Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyebutkanbahwa lahan pertanian yang beralihmenjadi kawasanmigastermasuk dalam kategori lahan produktif, karena dalamsetahun mampu dua kali panen. Berkurangnya lahanproduktif secara terus menerus akan mempengaruhiproduksi beras maupun hasil panen lainnya. Setiap hektarlahan produktif mampu menghasilkan sekitar 7 ton padisetiap kali panen. Pengurangan lahan produktif hingga 841hektar menunjukkan bahwa pengurangan produksi jugacukup signifikan yaitu mencapai 5.887 ton padi.

The Department of Agriculture of Bojonegoro states thatthe agricultural tracts that turned into oil and gas fields arecategorized as productive lands, considering their harvestingability twice a year. The continuously declining amount ofproductive land will affect the production of rice and othercrops. Each hectare of productive land is capable ofproducing approximately 7 tons of rice each harvest. Thereduction of up to 841 hectares of productive land showssignificant decline crop production, reaching to 5,887 tonsof rice.

Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Proporsi penduduk Kabupaten Bojonegoro menurut matapencaharian pada tahun 2011. Pertumbuhan danperkembangan industri migas yang sangat signifikanmemberikan dampak penyerapan tenaga kerja yang sangatbesar, sehingga proporsi pekerja di bidang industrimengalami peningkatan sangat nyata dan menjadi matapencaharian penduduk terbesar dengan proporsi 58,26%,kemudian diikuti sektor pertanian, yang sebelumnyamendominasi, menjadi 10,35%, dan yang ketiga adalahsektor keuangan dengan proporsi 7,5%.

Kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksiyang akan dilakukan oleh PEPC bagi untuk kegiatanPemboran Sumur, Pembangunan GPF dan PemasanganPipa, ditargetkan akan membuka kesempatan kerja bagimasyarakat di sekitar lokasi kegiatan pabrik mencapai 557orang tenaga kerja baru yang akan direkrut secara bertahapselama masa konstruksi serta 105 orang tenaga tidakterampil.

Perubahan dampak ekonomi juga ditunjukkan denganpeningkatan Kesempatan Kerja di Kabupaten Bojonegoro.Berdasarkan data BPS Bojonegoro, menunjukkan trenperubahan penurunan kesempatan kerja di bidang pertanian,dan pada saat yang sama terjadi tren kenaikan kesempatankerja di bidang pertambangan (migas).

The proportion of Bojonegoro Regency population bylivelihood in 2011.Highly-significant growth and developmentof oil and gas industry has greatly absorbed employment.As a result, the proportion of workers in the industrial sectorhas increased significantly; this has turned into the mostcommon way of living with aproportion of 58.26%, followedby the previously-dominating agricultural sector of 10.35%,and financial sector of 7.5%.

Recruitment activity in the construction phase for WellDrilling activities, GPF Development and Piping carried outby PEPC is targeted to create newemployment opportunitiesfor people around the location of the plant amounting 557new skill worker and 105 unskilled labor.

Changes in the economic impact is also Indicated by theincrease of in Employment in the District Bojonegoro. Basedon BPS Bojonegoro, Showed a trend of decline inemployment change in agriculture, and in the same timethe trend of increasing employment opportunities in mining(oil and gas).

Page 76: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu74

Grafik 8.2 Kesempatan Kerjadi Wilayah Kabupaten BojonegoroMenurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013Chart 8.2 Employment Opportunitiesin Bojonegoro by Industrial Year 2010-2013

2010 2011 2012 2013

0

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000PertanianAgriculture

PertambanganMining

Berbagai studi ekonomi di Kabupaten Bojonegoromengungkapkan ekspektasi masyarakat terhadapkeberadaan industri migas dengan perluasan kesempatanpekerjaan serta manfaat pembangunan yang mampumelibatkan masyarakat sendiri. Sehingga hal tersebutdiharapkan lebih lanjut dapat membantu meningkatkankesejahteraan pada berbagai aspek kehidupan masyarakatdi masa mendatang.

Dalam kajian Studi Sosial Ekonomi juga ditemukan bahwamasyarakat merespon upaya peningkatan TKDN denganmeyakini bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM)merupakan faktor penting yang perlu disiapkan untukmeningkatkan kandungan lokal, selain daripada faktorpemberdayaan ekonomi.

Namun harus diakui pula bahwa peluang ketenagakerjaanlokal yang tersedia di sekitar wilayah kerja pertambanganbelum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakatsekitar. Hal ini disebabkan karena tingkat ketersediaansumber dayamanusia berupa tenaga profesional dan terlatihmasih sangat terbatas bahkan belum tersedia. Kebanyakantenaga kerja yang terserap adalah tenaga non-skilled. Halini lebih disebabkan oleh persoalan teknis usaha sepertiperijinan usaha, tingkat pemahaman, kesadaran, dankesiapan masyarakat yang masih rendah.

Dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal,perkembangan industri migas di Blok Cepu seharusnyaturut berbanding lurus dengan peningkatan keahlian ataupunpengetahuan profesionalmasyarakat sekitar daerah operasimigas. Sebagai cara yang ditempuh untukmenyeimbangkankebutuhan akan tenaga kerja ahli serta peningkatankapasitas lokal, PEPC melaksanakan Program PelatihanIndustri Migas Bersertifikat, seperti Pelatihan Scaffolding,Juru Ikat Beban (Rigger), Crane Mobile, dan Pipe Filter.Sehingga selain denganmembantumeningkatkan kapasitastenaga kerja lokal, Perusahaan juga dapat memberikesempatan kerja kepada pada pekerja terlatih untukbergabung bersama PEPC nantinya.

Results from the Socio-Economic Study in Bojonegoro hasdisclosed community's expectations on the existence ofoil and gas industry with the extension of employmentopportunity and development benefits which involved thesaid community. Suchmatter is further expected to be ableto assist in improving community welfare in various aspectsof life in the future.

The Socio-Economic Study also found that the communityhas responded to the efforts in increasing the DomesticComponent Level by believing that human resource qualityis an important factor that needs to be prepared to improvelocal content, in addition to economic empowerment.

However, admittedly, available employment opportunity forlocal community surrounding themining area has not beenfully utilized by the said community. This is due to thelimited availability of professional and trained humanresources. During recruitment, non-skilled labors aremostlyabsorbed. The condition is triggered by technical issuessuch as business licenses and low levels of understanding,awareness, and preparedness of the community.

In increasing local human resource quality, the oil and gasindustry development of the Cepu Block should ideally bein proportionwith the improvement of skills and professionalknowledge of the community surrounding the oil and gasoperation area. In balancing the needs for experts as wellas improving local capacity, PT Pertamina Cepu hasconducted the Certified Oil and Gas Industry TrainingProgram, such as Scaffolding, Rigger, Crane Mobile, andPipe Filter trainings. In addition to help increasing localhuman resource capacity, the Company may also giveopportunity for trained workers to join PEPC in the future.

Page 77: tentang laporan keberlanjutan

75

PRODUKSI ENERGI YANG BERKELANJUTANSUSTAINABLE ENERGY PRODUCTION

Sebagai salah satu perusahaan hulu migas yangmengelolacadanganminyak dangas terbesar di Indonesia, Perusahaanmemiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produksimigas yang mampu memenuhi target nasional. Tanggungjawab ini dilaksanakan denganmenjaga kapasitas produksipada batas yang ideal sesuai dengan perencanaan sertaturut berupaya untukmenjalankan bisnis yang berkelanjutandengan inovasi produksi dan ekspansi sumur migas baru.

Pada tahun 2014, Dewan Energi Nasional memprediksibahwa di tahun 2025 konsumsi energi nasional akan naiklebih dari dua kali lipat dibanding saat ini. Pada tahuntersebut, kebutuhan sumber energi utama, seperti minyak,gas dan batubara, diprediksi mencapai 7,7 juta barel minyakekuivalen per hari.

Sektor hulu migas menghadapi tantangan yang tidakmudah. Sebagai sumber energi yang tidak terbarukan,jumlah cadangan minyak nasional terus menurun karenaproduksi dan lambatnya penemuan sumur baru. Upayameningkatkan cadanganminyakmelalui kegiatan eksplorasimenjadi semakin krusial mengingat sekitar 88 persencadangan minyak awal sudah tereksploitasi selama 60tahun terakhir.

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi gas yang sangatbaik, dibuktikan dengan Reserve Replacement Ratio (RRR)untuk gas selalu di atas 100% tiap tahunnya. Lebih lanjut,data 13 tahun terakhir menunjukkan angka rata-rata RRRminyak bumi hanya mencapai 73,64% yang menunjukkanpenemuan cadanganminyak baru lebih sedikit dibandingkandengan produksi. Pada tahun 2014, Perusahaanmelakukanpengeboran sumur pengembangan sebanyak 32 sumuryang terdiri dari 16 sumur di Well Pad B dan 16 sumur diWell Pad C.

Bagi Perusahaan, tahun 2014 merupakan milestonetersendiri bagi kinerja produksi, terutama dengan inisiatifpenambahan implementasi Early Oil Expansion dalameksploitasi minyak di Lapangan Banyu Urip dari yangsebelumnya hanyamenggunakan Early Production Facilitiesbersamaan dengan penyelesaian proyek Full DevelopmentEPC.

As an upstream oil and gas company that manages thelargest oil and gas reserves in Indonesia, the Company isexpected to produce oil and gas that are capable ofmeetingthe national target. This responsibility is discharged bymaintaining a production capacity at an ideal level consistentwith the planning and by running a sustainable businesswith production innovation and expansion to new oil andgas wells.

In 2014, the National Energy Council estimated that in 2025the national energy consumption will more than double therate today. In that year, the main energy sources needed,such as oil, gas and coal, is estimated to reach 7.7 millionbarrels of oil equivalent per day.

The upstream oil and gas sectors are facing a difficultchallenge. As a non-renewable source of energy, the numberof national oil reserves continue to decline due to loweringproduction and slow rate of new discoveries. Efforts atincreasing oil reserves through exploration become crucialconsidering that around 88 per cent of the initial oil reserveshave already been exploited in the past 60 years.

On the other hand, Indonesia has a high gas potential, asevidenced by the Reserve Replacement Ratio (RRR) forgas, which stands at above 100% every year. Data for thepast 13 years shows an average figure of RRR for oil atonly 73.64%, meaning that discovery of new oil reserveslagged behind the production. Until the end of the reportingperiod, he Company has planned 32 development wellsconsisting of 16 wells in the Well Pad B and 16 wells in theWell Pad C.

To the Company, the year 2014 marks a special milestonein terms of production performance, notably by the initiativeto add production by way of the Early Production Facilitiesin tandemwith the completion of the EPC Full Developmentproject.

Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Produksi tahun 2014 diperoleh dari EarlyProduction Facilities (EPF) dengan targetproduksi 41.413 BOPD (PEPC share 45%:18.636 BOPD) dan realisasi sampai denganDesember 2014 produksi rata-ratamencapai30.735 BOPD (PEPC Share 45%: 13.831BOPD) atau 74% dari target RKAP 2014dengan kumulatif produksi tahun 2014 PEPCSharemencapai 5.048.297 barrel.

Production in 2014 was obtained from theEarly Production Facilities ("EPF") with atarget production of 41,413 BOPD (PEPCshare 45%: 18,636 BOPD) and realizationuntil December 2014 for average productionhas reached 30,735 BOPD (PEPC Share 45%:13,831 BOPD) or 74% of the target 2014CBP,with cumulative production in 2014 PEPCShare reached 5,048,298 barrels.

Page 78: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu76

Selama periode pelaporan, terdapat beberapa pencapaianpeningkatan produksi yaitu, peningkatan produksi menjadi29 MBOPD pada tanggal 16 Februari 2014. Kemudianmeningkat lagi menjadi > 29 MBOPD pada tanggal 04 Juni2014 dan akhirnya menyentuh titik tertinggi denganpeningkatan Produksi menjadi 40 MBOPD.

During the reporting period, a number of productionincreases have been attained, namely a production increaseto 29 MBOPD on 16 February 2014, followed by a furtherincrease to > 29 MBOPD on 04 June 2014 and lastly witha peak at 40 MBOPD

Tambahan program Early OilExpansion yang disewa dariSchlumberger, mengalirkan produksidari Well Pad C sebesar 10 MBOPD

Addition of Early Oil Expansionprogram rented from Schlumberger,delivering production fromWell PadC amounting to 10 MBOPD

Peningkatan produksi dari 29MBOPDmenjadi > 29 MBOPD setelahdilakukan ShutdownMaintenance EPF(Membrane replacement, Booster PumpInstallation, Install 2" fuel Gas HPCompressor)Production increase from29 MBOPDto >29MBOPDafter EPFMaintenanceShutdown (membrane replacement,booster pump installation, 2” fuel gashp compressor installation)

>29MBOPD

29MBOPD

40MBOPD

EPF Optimization dengan caraWell Perfomance Monitoring &Improvement, sehinggaproduksi dapat ditingkatkansebesar 1 MBOPD dari 28MBOPD menjadi 29 MBOPDEPF Optimization with WellPerformance Monitoring &Improvement, which increasesproduction by 1 MBOPD from 28MBOPD to 29 MBOPD

Gambar 8.4 Peningkatan Produksi MinyakLapangan Banyu Urip Tahun 2014Figure 8.4 Increasing Oil Productions

Grafik 8.3 Produksi Minyak Lapangan Banyu Urip Tahun 2014Chart 8.3 Oil Productions in Banyu Urip Field 2014

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14

Sales to PertaminaSales to TWUWP&B 45% PEPC SHAREWP&B 100% PSC SHAREPEPC SHARE (45%)WP&B 45% REVISION PROPOSALWP&B 100% REVISION PROPOSAL

WP&B (100%PSC Share)41,413 bopd YTDaverage

WP&BRevision Proposal (100%PSCShare)28,000 bopd YTD average

WPB-FO not approved byGovernment and replaced byEarly Oil Expansion (EOE)Program

FSO Cinta Natomasmooring chain brokenby bad weather

EPF Prod inc.to 30 kBD

EPF Maintenance &Upgrading

2014 WP&B (45% PEPC Share) = 18,636 BOPD | 2014 WP&B Revision Proposal (45% PEPC Share) = 12,600 BOPDActual Average 2014 = 30,735 BOPD (45% PEPC Share 13,831 BOPD)

Page 79: tentang laporan keberlanjutan

77

Cadangan Migas

Cadangan minyak dan gas bumi terbukti (proven) adalahperkiraan jumlah minyak mentah, gas alam dan gas alamcair yang berdasarkan data teknis dan geologis dapatdiambil dengan tingkat kepastian yangmemadai. Cadanganterbukti meliputi:(i) Cadangan terbukti dikembangkan, yaitu jumlahhidrokarbon yang diharapkan akan diambil melaluisumur, fasilitas, danmetode operasi yang sekarang ada

(ii) Cadangan terbukti yang belum dikembangkan, yaitujumlah hidrokarbon yang diharapkan dapat diambilsetelah adanya pengeboran, fasilitas, dan metodeoperasi baru.

Pada periode pelaporan, Perusahaan berwenang atas10 (sepuluh) sumur potensial yang berada dalam daerahoperasi KKKS Blok Cepu yang meliputi Alas Tua East, AlasTua West, Banyu Urip, Cendana, Giyanti, Jambaran-TiungBiru, Kalisari, Kedung Keris, Nampak, dan Pilang.

Oil and Gas Reserves

Proven oil and gas reserve is estimated amount of crudeoil, natural gas, and liquid natural gas which based ontechnical and geological data can be taken with appropriatelevel of certainty. Proven reserve includes:

(i) Developed proven reserve, which is the amount ofhydrocarbon expected to be lifted through existing wells,facilities, and methods of operation

(ii) Undeveloped proven reserve, which is the amount ofhydrocarbon expected to be taken after the existenceof new drillings, facilities, and methods of operation.

In the reporting period, the Company held rights over 10(ten) potential wells located within the Cepu Block KKKSoperating area, covering Alas Tua East, Alas Tua West,BanyuUrip, Cendana, Giyanti, Jambaran - Tiung Biru, Kalisari,Kedung Keris, Nampak and Pilang.

Nama SumurWell

Alas Tua EastAlas Tua WestBanyu UripCendanaGiyantiJambaran-Tiung BiruKalisariKedung KerisNampakPilang

Produk (Komersial)Product (Commercial)

GasGasMinyakGasGasGasGasMinyakGasGas

StatusStatus

UndevelopedUndevelopedDevelopedDevelopedProspectDevelopedProspectUndevelopedProspectProspect

LokasiLocation

Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)Kab. Bojonegoro (on shore)

Tabel 8.6 Estimasi Cadangan P-1 MIGAS PEPC Status 1 Januari 2015 [OG1]Table 8.6 Oil & Gas Reserve Estimation P-1 of PEPC per January 1 2015 [OG1]

LapanganField

Banyu UripJambaran-Tiung BiruCendanaTotal Cadangan

Minyak & Kondensat (MBBLs)Oil and Condensates (MBBLs)

130.5521.584167

132.304

Besar Cadangan Amount of Reserve

Gas Bumi (MBOE)Natural Gas (MBOE)

4.85178.0248.23391.108

Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Dari sepuluh sumur di atas, yang sedang dalam tahappengembangan adalah Banyu Urip, Jambaran-Tiung Biru,dan Cendana. Besar cadangan masing-masing lapangantersebut tersaji dalam tabel berikut:

Out of the ten wells, those which are in the developmentstage are Banyu Urip, Jambaran - Tiung Biru and Cendana.The sizes of the respective reserves are set forth below.

Banyu UripJambaran-Tiung BiruCendanaTotal Reserves

Tabel 8.5 Daftar Status Lapangan Sumur Blok Cepu Table 8.5 Status List of Cepu Block Field

Page 80: tentang laporan keberlanjutan

Kepedulian dan Inovasi dalam Produksi

Perusahaan sangat memahami bahwa kebutuhan energiyang digunakan dalam proses eksplorasi dan produksi diindustri hulumigas sangat besar. Selama periode pelaporan,Perusahaan belum menggunakan sumber energi yangterbarukan ataupun investasi dan pembangkitan sumberenergi alternatif lain. Hal ini disebabkan karena kebutuhanenergi yang harus disediakan untuk menjalankanoperasional lapangan yang sangat besar dan dirasa belumditemukannya sumber energi primer yangmampumenutupikebutuhan produksi. Namun sebagai bagian dari KKKSyang mengoperasikan lapangan dengan standar dan bestpractices tingkat dunia, berbagai inisiatif pengurangan energiyang tidak dapat diperbaharui dalam operasional telahdilaksanakan, salah satunya dengan memanfaatkan gasassociated (gas ikutan) sebagai sumber energi.

Untuk membantu membersihkan gas ikutan yang keluar,Perusahaan memiliki unit gas treatment yang dapatmemisahkan antara gas bersih dan pengotor lain, sepertiCO2 dan H2S. Dengan memisahkan gas pengotor tersebut,membuat kinerja mesin dalam kegiatan produksi menjadilebih efisien.

Perusahaan juga tidak secara langsung memproduksiataupunmembeli biofuel sebagai salah satu alternatif dalaminovasi produksi yang dapat mendukung pemenuhan aspekkeberlanjutan. Namun sejak 2014 melalui programPenanaman Kemiri Sunan, Perusahaan memulai inisiasipembangkitan energi alternatif berupa biodiesel yang padaskala lebih besar dapat dimanfaatkan dalam banyak aspekpendukung operasi. [OG14, E3]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu78

Concern and Innovation in Production

The Company is fully aware that the energy needed for theexploration and production processes in the upstream oiland gas industry is fairly high. In the reporting period, theCompany has not yet used a renewable source of energyor made any investment in generating alternative energysources. The reason for this is that the energy needed torun the field operations is extremely high and no primaryenergy source has been found that has the capacity tomeet the production requirement. Nevertheless, as a KKKSthat operates fields with world-class standards and bestpractices, a number of initiatives to reduce consumptionof non-renewable energy in the operations have beenimplemented, one of which is by making use of associatedgas as a source of energy.

In order to process the associated gas produced, theCompany installed a gas treatment unit which can separatepure gas from impurities such as CO2 and H2S. Thesegregation of the impurities leads to amore efficient engineperformance in the production activities.

The Company also indirectly produces or purchases biofuelas an alternative in production innovation that may supportin the sustainability aspect. However, since 2014 throughthe Program of Planting Reutealis Trisperma, the Companyhas started generating an alternative energy in the form ofbiodiesel which on a larger scale can be used in manyaspects of support for the operations. [OG14, E3]

MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT INDONESIAMAINTAINING THE TRUST OF INDONESIAN PEOPLE

Sebagai perusahaan hulu migas, PEPC hanya menjalankanbisnis terkait proses eksplorasi dan produksi migas. Produkberupa minyak dan gas selanjutnya dijual kepada pembeliyang akanmengolah lebih lanjut agar dapat didistribusikankepada masyarakat untuk dikonsumsi sesuai denganspesifikasi dan kualitas minyak dan gas yang diinginkan.

Produksi minyak Blok Cepu dihasilkan dari inisiatifPEPC untukmendorong agar operator blok Cepumelakukanproduksi melalui program EPF (Early Production Facilities),sebelum fulfill EPC (Engineer Procurement & Construction)yang dibangun selesai. Produksi minyak yang dihasilkanharus memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan baikdari sisi kualitas, kualitas maupun standar layanan, sesuaidengan komitmen yang disepakati dalam kontrak. [G4-PR6,HS4]

As an upstream oil and gas company, PEPC only runs abusiness relating to the processes of oil and gas explorationand production. The outputs in the form of oil and gas arethen sold to buyers who will then further process them fordistribution to the markets for consumption according tothe required oil and gas specifications and qualities.

Oil production from the Cepu Block is the result ofPEPC initiative to drive the Cepu Block operator to producewith the EPF (Early Production Facilities) program, beforethe construction of the Full Field EPC (Engineering,Procurement andConstruction) is completed. The producedoil must meet the requirements and the customers'expectations in terms of quantity, quality and servicestandard, in line with the commitment set forth in thecontract. [G4-PR6, HS4]

Page 81: tentang laporan keberlanjutan

79

Sampai pada tahun 2014 ini pelanggan Perusahaan yangmembeli produk minyak mentah dari Lapangan Banyu Uripterdiri dari dua entitas, yaitu PT Pertamina (Persero) danPT Tri Wahana Universal (TWU). Untuk produk gas dariLapangan Jambaran-Tiung Biru yang belum beroperasi,saat ini Perusahaan tengah menjalankan proses negoisasikepada calon pembeli yaitu PT Pertamina (Persero) danPT Pupuk Kujang Cikampek. Namun melalui surat No.1851/13/MEM.M/2014, Menteri Energi dan Sumber DayaMineral tertanggal 17Maret 2014, telahmenetapkan alokasigas dari produksi Lapangan Jambaran-Tiung Biru sebesar100 MMSCFD kepada PT Pertamina (Persero), dan 85MMSCFD kepada PT Pupuk Kujang Cikampek.

Sedangkan untuk produk sulfur yang nantinya direncanakanakan dikomersialisasikan dari hasil produksi, pada 2014 initelah ditandatangani Marketing Plan untuk RencanaPenjualan Sulfur Banyu Urip dan Jambaran-Tiung Birusebagai bentuk persetujuan oleh Operating Committee padatanggal 19 Agustus 2014.

Mengelola Ekspektasi dan Kepuasan Pelanggan

Perusahaan mengelola kebutuhan pelanggan denganmenggunakan kombinasi dua pendekatan, yaitu ProductDriven Excellent, dan Customer Driven Excellent. Pendekatanproduct driven dilakukan berdasarkan temuan kandunganmineral yang ada di WK Blok Cepu. Berdasarkan temuankandungan mineral tersebut, dilakukan identifikasi pasar,pendekatan kepada target pasar, edukasi kepada pasar,customer relationship management danMoU untuk transaksibisnis yang ditindaklanjuti dengan Sales Agreement.Dilanjutkan dengan Delivery product dan aftersale service.Sedangkan pendekatan Customer Driven dilakukanberdasarkan kebutuhan dan permintaan pasar. Langkah-langkahnya meliputi memahami karakteristik pelanggan,identifikasi persyaratan dan harapan pelanggan, laluformulasi Spesifikasi Produk dan Layanan, merancangproduk dan layanan, komunikasi dan edukasi pelanggan,dilanjutkan dengan Kontrak Jual Beli, delivery, dan terakhirmemberikan layanan aftersales.

Pada dasarnya, seluruh pelanggan Perusahaan memilikisyarat dan harapan yang sama tertuang dalam kontrak,terkait pemenuhan akan peningkatan volume, kualitas,aspek delivery, pengurangan loss, serta pelayanan yangtetap unggul.

Untuk dapat memenuhi ekspektasi pelanggan secara lebihbaik dan terpadu, Perusahaan menggunakan sistemmanajemen mutu dengan mengadopsi MekanismeKomunikasi Pelanggan terkait Produk dan Layanan sesuaidengan TKO Suara Pelanggan PT Pertamina (Persero):No B 004/1400/2008-SO. Perusahaan juga telah memilikikebijakanmengenai standar pelayananminimal yang antaralain memuat indikator keberhasilan dan sanksi atas ketidaktercapaian standar mutu layanan, SOP Layanan Pelanggandan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan menetapkanindikator keberhasilannya dandiinformasikan secara terbukakepada stakeholders baik eksternal maupun internalPerusahaan.

To date, in 2014, the Company's customers purchasingcrude oil from the Banyu Urip Field consists of teo entities,namely PT Pertamina (Persero) andPT TriWahanaUniversal(TWU). As regards the gas that si to be produced from thejambaran - Tiung Biru Field, which is yet to operate, theCompany is in the process of an ongoing negotiation withprospective buyers, namely PT Pertamina (Persero) andPT Pupuk Kujang Cikampek. However, in his letter No.1851/13/MEM.M/2014 dated 17 March 2014, the Ministerof ESDM has determined that the gas produced from theJambaran - Tiung Biru Fieldwill be allocated to PT Pertamina(Persero) in the amount of 100 MMSCFD and to PT PupukKujang Cikampek in the amount of 85 MMSCFD.

As regards the sulphur as a product to be commercializedfrom the production outcome , in 2014 a Marketing Planhas been signed for the Planned Sales of Banyu Urip andJambaran - Tiung Biru Sulphur as a form of agreement bythe Operating Committee on 19 August 2014.

Managing Customer Expectation andSatisfactionThe Company manages customer expectations byemploying the combination of two approaches, that is, aProduct Driven Excellence and a Customer DrivenExcellence. The product-driven approach is based on thediscovery of the mineral(s) found in the Cepu Block WorkArea, for which the market is identified, approaches madeto the target market, market education and customerrelationship management are conducted and MOUs aredrawn up for business transactions to be followed by SalesAgreements, product delivery and after-sales services. Thecustomer-driven approach is based on the market needand demand. The steps involved are: understanding thecustomer's characteristics, identifying the customer'srequirements and expectations, formulating ProductSpecifications and Services, designing products andservices, communicating and educating the customer, tobe followed by a Sales and Purchase Agreement , deliveryand finally providing after-sales services.

In principle, all Company's customers have the samerequirements and expectations as set forth in the contract,in relation to volume increase, quality, the delivery aspect,reducing losses and excellent service.

In an effort to better meet the customer's expectations inan integral manner, the Company employs a qualitymanagement system by adopting a CustomerCommunicationMechanism relating to product and Serviceas laid down in the TKO (Organizational Procedure) onCustomer's Voice of PT Pertamina (Persero) No. B004/1400/2008-SO. The Company also has in place a policyon the minimum standard for services which sets forthindicators of success and imposition of sanctions for failureto reach the service quality standard, and SOP for CustomerService and Minimum Standard for Service (SPM) ,determining the success indicators, which arecommunicated openly to the stakeholders, both outsideand within the Company.

Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Page 82: tentang laporan keberlanjutan

Dalam menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektifdan cepat, Perusahaan melakukan koordinasi dengantahapan :1. Penerimaan Keluhan dari pelanggan.2. Analisa permasalahan yang dikeluhkan oleh pelanggandan ditindak lanjut oleh bagian terkait, ada kemungkinanharus bekerjasama dengan Mitra.

3. Identifikasi alternatif solusi4. Penentuan solusi5. Implementasi solusi6. Penyampaian penyelesaian keluhan kepada pelanggan.

7. Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masukuntuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikandan inovasi proses kerja sehingga Perusahaan mampumenghasilkan produk dan layanan yang memenuhituntutan bisnis dan harapan pelanggan.

Keluhan pelanggan umumnya langsung ditangani secaraefektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namunapabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, makaPerusahaan akan menyampaikan informasi kepadapelanggan melalui rapat yang menjelaskan status danwaktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan.

Hasil tindak lanjut ini akan selalu dipantau lalu kemudiandievaluasi dan dibahas pada setiap pertemuan bulananseperti Rapat Koordinasi Penyaluran dan PemasaranMinyakJawa Tengah - Jawa Timur sebagai usaha untukmemperoleh umpan balik tentang produk dan dukungankepada pelanggan, perencanaan produk, optimalisasiperformance peralatan, pengaturan produksi dan pasokan,perbaikan sistem kerja dan pengembangan bisnis baruPerusahaan, membahas program kerja para partner,mengangkat permasalahan yang sedang dihadapi olehmasing masing pihak dalam menjalankan kegiatanoperasionalnya,menanggapi danmemberikan solusi kepadapihak terkait. Rapat koordinasi ini selalu dimonitor SKKMigas selaku Regulator kegiatan Hulu Migas.

Proses pengelolaan komplen terintegrasi dengan hasil-hasilfokus pada pelanggan, terbukti tidak tejadi pengulangandari jenis pengaduan yang sudah pernah diselesaikan. Hasilanalisa dan evaluasi tersebutmenjadi dasar untuk perbaikanproses kerja dan sistem kerja di PEPC. Person in-Chargeyang bertanggung jawab dalammenindak lanjuti komplenterbagi sesuai pelanggan, untuk Pertamina dan TWU adalahManager Produksi, sedangkan untuk SKK MIGASdiamanahkan kepada Manager Reneval.

Kebijakan hubungan dengan pelanggan menjadi tugas dantanggung jawab fungsi di atas sesuai dengan tugas pokokdan tanggung jawab masing-masing, diantaranya terkaitdengan pelayanan keluhan pelanggan, menyediakankemudahan dan kelancaran komunikasi dengan pelanggandan mengelola keluhan pelanggan.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu80

In resolving customers complaints effectively andexpeditiously, the Company works in a coordinatedmannerwith the following steps:1. Receiving the customer's complaint2. Analyzing thematter lodged by the customer, for follow-up by the relevant division, with the possibility of involvingpartner(s)

3. Identifying alternative solutions4. Determining the solutions5. Implementing the solutions6. Suggesting the resolution of the complaint to thecustomer

7. Documenting and evaluating all the complaints receivedfor follow-up action in the form of remedies andinnovation in work process with a view to enabling theCompany to deliver products and services that meetthe business demands and expectations of thecustomer.

Generally, the customer's complaints are immediately dealtwith effectively and expeditiously through the above steps.However, should the complaint remain unresolved, theCompany will inform the customer by way of a meeting,explaining the status and the time required to settle suchcomplaint.

The outcome of such follow-up actions will be monitoredat all times for evalauation and discussion at the monthlymeetings such as the Coordinating Meeting on theDistribution and Martketing of Oil in Central Java - EastJava in an effort to gain feedback on the product andsupport for the customer, product planning, equipmentperformance optimization, production and supplyarrangements, work systems improvement and developingCompany new ventures, discussing partners' workprograms, raising issues encountered by the parties inrunning their respective operating activities, respondingand offerring solutions to the parties concerned. Thesecoordinating meetings are constantly monitored by SKKMigas as the Regulatory Agency for Upstream Oil and Gasactivities.

The process of dealing with complaints is integrated intothe outcome focussed on the customer, as evidenced bythe absence of repeat complaints of those that have beenresolved previously. The outcome of such analysis andevaluation serve as the basis to improve work processesandwork systems in PEPC. The persons in charge of dealingwith customer complaints are divided according to thecustomers, that are, the Production Manager deals withPertamina and TWU, while the Reneval (Planning andEvaluation) Manager handles SKK Migas.

Policies on relationship with customers are vested with theabove mentioned functions in accordance with theirrespective duties and responsibilities, amongst whichrelating to customer complaints, facilitating communicationwith the customers and managing customer's complaints.

Page 83: tentang laporan keberlanjutan

81

Dalam menjalankan bisnis bersama pelanggan,PEPC mematuhi aturan dan etika bisnis yang berdampakpositif bagi kedua belah pihak. Perusahaan menjalankanbisnis seprofesional mungkin dengan prinsip-prinsip yangselaras dengan tata laksana good corporate governance,yang transparan dan akuntabel. Perusahaanmenempatkanwewenang dan tanggung jawabnya sebaga ipenjual/penyalur minyak mentah kepada pelanggan tanpatindakan yang merugikan siapapun. Perusahaan menjagakesepakatan serta kerahasiaan yang telah menjadikomitmen dengan pelanggan, termasuk penyimpanan dataataupun informasi yang tidak pantas untuk disebarluaskan.Selama tahun 2014, terbukti tidak terdapat peristiwakehilangan data pelanggan ataupun pengaduan daripelanggan yang merasa dirugikan terkait keberadaan datadirinya. [G4-PR8]

Melindungi Keselamatan dan KesehatanPelanggan

Kebijakan SistemManajemen Keselamatan dan KesehatanKerja (SMK3) yang dikeluarkan oleh PT Pertamina (Persero)dalam menjalankan operasional perusahaan dimanaPerusahaan telah mengeluarkan Komitmen Manajemententang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan LindunganLingkungan tanggal 10 Juni 2010 dengan tujuan untukmelindungi setiap orang, aset perusahaan, lingkungan dankomunitas sekitar dari potensial bahaya yang berhubungandengan kegiatan PEPC.

PEPC sebagai bagian dari KKKS Blok Cepu memiliki haksebesar 45% dalam share minyak yang berhasil diangkatdari Lapangan Banyu Urip. Melalui pipa yang dioperatoriPT Geo Putra Perkasa, PEPC menjamin produk yangdihasilkan tidak berbahaya bagi pembeli, yaitu PT Pertamina(Persero) dan PT Tri Wahana Universal. Salah satu usahauntukmenjamin keselamatan dan kesehatan, serta kualitasminyak sebagai input dalam pengolahan lebih lanjut, adalahdengan usaha menginjeksikan H2S Scavenger agar gasyang terangkat tidak membahayakan.

PEPC mengoperasikan minyak bumi dalam sistem yangtertutup. Sehingga potensi bahaya dapat direduksi. Denganmenjalankan bisnis yang sesuai dengan peraturan secarakonsisten dan terukur, Perusahaan menjamin keselamatandan kesehatan pelanggan serta masyarakat sekitar daerahoperasional dan penyaluran migas di Blok Cepu. Praktik initerbukti dengan tidak adanya jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap peraturan dan etikamengenai dampakkesehatan dan keselamatan selama daur hidup produk.[G4-PR2, HS4]

Secara umum, Perusahaan menjaga keselamatan dankesehatan dari penggunaan produk, pemberian label daninformasi yang tepat guna, serta program komunikasi yangkeseluruhannya mengikuti etika dan aturan hukum yangberlaku. Selama periode pelaporan, tidak terjadi pelanggaranyang menimbulkan sanksi bagi Perusahaan dalampelanggaran yang dimaksud. [G4-PR9]

In the joint business with the customers, PEPC complieswith the rules and business ethics for a positive impact onboth sides. PEPC runs its business in themost professionalmanner, espousing principles that are aligned with goodcorporate governance, in a transparent and accountablemanner. The Company places its authorities andresponsibilities as crude oil distributor/seller to thecustomers without undermining any party. The Companymaintains agreements and confidentiality as committed tothe customer, including the retention of data or informationthat are not for disclosure.. During 2014, no incident wasrecorded regarding customer's data loss or complaint fromcustomers who felt undermined in regard to its proprietarydata. [G4-PR8]

Protecting the Customer's Safety and Health

PT Pertamina (Persero) has issued its Policy on theManagement of Occupational Safety and Health to run thecompany operations for which the Company Managementhas issued its commitment on Health, Occupational Safetyand the Environment on 10 June 2010 aiming to protectevery person, company asset, the surrounding environmentand community against potential hazards related to theactivities of PEPC.

PEPC, as part of the Cepu Block PSC contractors, holds a45% share in the oil lifted from the Banyu Urip Field. Throughthe pipeline operated by PT Geo Putra Perkasa, PEPCguarantees that the product will not endanger thecustomers, namely PT Pertamina (Persero) and PT TriWahana Universal. One endeavour to assure safety andhealth, and the oil quality for further processing, is to injectthe scavenger H2S gas to prevent the produced gas fromendangering others.

PEPC operates oil within a closed system and therebylowering the potential for danger. By running a businessthat complies with the regulations consistently andmeasurably, the Company assures the customer's and thecommunity's safety and health around its oil and gasoperating areas and distribution in the Cepu Block. Thispractice proves to beneficial as evidenced by the absenceof non-compliance with regulations and ethics with respectto impacts on health and safety of a product and servicesduring its lifecycle. [G4-PR2, HS4]

In general, the Company safeguards the health and safetyfrom product use, affixing effective labels and informationand a communication program that in all abides by ethicsand the applicable law. No violation was committed by theCompany in 2014 that was liable to sanctions. [G4-PR9]

Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Page 84: tentang laporan keberlanjutan

Membangun Komunikasi yang Etis danHarmonis

PEPC meyakini bahwa tanpa komunikasi dua arah danintensif, suatu pekerjaan yang membutuhkan kerja samadua pihak akan cenderung terhambat. Kerjamencari sumberenergi bagi kepentingan luas yang dilaksanakan pada suatudaerah tentu membutuhkan kesamaan ekspektasi danpemerataan informasi yang menyeluruh sehingga rencanayang sudah disusun tidak terganggu. PEPC, perusahaanKKKS Blok Cepu, Pemerintah melalui SKK Migas, danmasyarakat daerah operasi dan sekitarnya merupakansubjek komponen yang saling berhubungan. Oleh karenaitu serangkaian strategi dan program komunikasi eksternalperusahaan disusun demi menunjang maksud yangdiharapkan. [G4-DMA-PR]

Dengan melaksanakan praktik komunikasi yang memilikikonten yang membangun dan positif serta sesuai denganetika dan peraturan yang berlaku, hal ini mampumenyokongkinerja Perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisyang bermanfaat bagi siapapun. Potensi negatif yang dapatmerugikan masyarakat dan Perusahaan selanjutnya dapatdicegah dari pelaksanaan praktik ini secara konsisten. Halini terbukti dengan tidak adanya pengaduan ataupun sanksihukumatas pelanggaran yang terjadi akibat ketidakpatuhan(non-compliance) atas peraturan ataupun etika mengenaikomunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dansponsorship selama tahun 2014. [G4-PR7, HS4]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu82

Nurturing an Ethical and HarmoniousCommunication

PEPC believes that without an effective and intensive two-way communication, a job that requires the cooperation oftwo sides will tend to stall. Work involving the search forenergy sources bearing an extensive interest and carriedout over a region will certainly require common expectationsand comprehensive equal sharing of information for anundisrupted execution of a pre-determined plan. PEPC,PSC contractors in the Cepu Block, the Government throughSKK Migas and the communities residing in the vicinity ofthe areas of operation are components that interact.Consequently, a series of corporate strategies and externalcommunication programs are devised to give leverage tothe expected objectives. [G4-DMA-PR]

By practising communication laden with constructive andpositive elements in line with the applicable ethics andregulations, the Company performance will get leverage inits business operation to the benefit of all. The negativepotential which is harmful to society and to the Companymay be prevented in a consistentmanner. This is evidencedby the absence of complaints or legal sanctions for violationsdue to non-compliance with the regulations or ethicsregarding marketing communication, including fromadvertising, promotion and sponsorship in 2014.[G4-PR7, HS4]

Page 85: tentang laporan keberlanjutan

83Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab ProdukEconomic Contribution & Product Responsibility

Page 86: tentang laporan keberlanjutan

MENINGKATKAN KONTRIBUSISUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKELANJUTANIMPROVING SUSTAINABLE HUMAN RESOURCE CONTRIBUTION

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu84

“Sumber Daya Manusia yang berkualitas, kreatifdan memiliki motivasi tinggi merupakan asetterpenting bagi Perusahaan”

“Qualified, creative, and highly-motivated Human Resourcesare the most important assets of the Company”

Page 87: tentang laporan keberlanjutan

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Perusahaanmenyadari bahwa pekerja merupakanaset utama yang mempunyai peranan sangatpenting dalammencapai pertumbuhan usaha yangberkelanjutan. Oleh sebab itu, Perusahaanberkomitmen untuk mengelola kapabilitas dankapasitas pekerja demi meningkatkan daya saingorganisasi secara sistematis melalui PEPC“Milestone” Human Resources Plan Tahun 2014-2018. Dalam “Milestone” Human Resources Plantersebut diatur tiga program utama manajemenSDM yaitu: 1) Pengembangan dan PengelolaanSumber Daya Manusia (SDM), 2) PengembanganSistem Manajemen SDM dan OptimalisasiOperasional SDM, 3) Persiapan dan implementasiPerusahaan. [G4-DMA-LA]

The Company realizes that workers are the mainassets playing highly important roles in achievingsustainable business growth. Therefore, theCompany is committed tomanaging the capabilityand capacity of workers in order to enhance thecompetitiveness of the organization systematicallythrough the PEPC Human Resources PlanMilestone Year 2014-2018. In the HumanResources Plan Milestone are set out three mainprograms of human resources management,namely: 1) Human Resource (HR) Developmentand Management, 2) HR Management SystemDevelopment and HR Operational Optimization, 3)Company preparation and implementation.[G4-DMA-LA]

85

Pengembangan danPengelolaan SDMHR Developmentand Management

Pengembangan SistemManajemen SDM danOptimalisasiOperasional SDMHR ManagementSystem Developmentand HR OperationalOptimization

Persiapan danImplementasiOrganisasiOrganizationalPreparation andImplementation

HR Vision, Mission & Strategy

Design Training &Development Program

CORPORATE CULTURE

Assessment Center

Design Training & Development Competency Based

RPSDM (Single Grade, Replacement, Remuneration)

Design Recruitment System

Analisa Jabatan Job Analysis

Desain Perf.Appraisal System

Konfigurasi SistemMySAP Terkait RPSDMMySap System Configuration related toHR Development Plan

Optimalisasi “HR Operations” melalui HRIS HR Operations Optimization with HRIS

Sistem, SOP dan KebijakanAdministrasi SDMSystem, SOP, and HRAdministrative Policy

Rekrutmen dan Penempatan Sesuai dengan Progres Pengembangan Recruitment and Placement in Accordance with Development Process

Implementasi, Monitor dan Evaluasi Efektifitas Organisasi Implementation, Monitoring, & Effectiveness Evaluation of Organization

2014 2015 2016 2017 2018

MPPRetirement Preparation Period

Re-organisasi & Replacement terkait dengan RPSDMReorganizing & Replacement related to HR Development Plan

Gambar 9.1 “Milestone” Human Resources Plan 2014-2018 Figure 9.1 Milestone of Human Resources Plan 2014-2018

Page 88: tentang laporan keberlanjutan

Perusahaan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dankesempatan yang adil bagi setiap pekerja untuk berkarya,berprestasi dan berkarir tanpa ada unsur diskriminasi terkaitdengan faktor suku, agama, jenis kelamin, aspirasi politikdan lainnya. Sampai dengan akhir periode pelaporan, totalpekerja Perusahaan mencapai 212 orang pekerja dengankomposisi 124 orang pekerja tetap dan 88 orang pekerjatidak tetap.

JUMLAH DAN KOMPOSISI PEKERJANUMBER AND COMPOSITION OF EMPLOYEES

The company upholds the equality principle and providesfair opportunity for all employees to work, perform, anddevelop their career without discrimination to ethnicity,religion, gender, political aspiration, or any other factors.As of the end of the reporting period, the Company issupported by 212 employees in total, consisting of 124permanent and 88 non-permanent employees.

2012 2013 2014

Pegawai Tetap

Pegawai Tidak Tetap

5

16

WanitaFemale

PriaMale

WanitaFemale

PriaMale

WanitaFemale

PriaMale

Jumlah dan Komposisi Pekerja Perusahaan (orang)Number and Composition of Employees (persons)

Status Kepekerjaan Employment Status

Permanent Employees

Non-Permanent Employees

59

45

9

23

82

85

16

16

108

72

* Pegawai Tidak Tetap : Komisaris, PKWT, Secondee MCL Non-Permanent Employees: Commissioners, Fixed-Term Employment Contract, Secondees from MCL

Usia Age

<31 Tahun

31 - 40 Tahun

41 - 50 Tahun

>50 Tahun

15

3

2

1

<31 Years old

31 - 40 Years old

41 - 50 Years old

>50 Years old

17

29

31

27

19

8

2

3

24

53

55

35

15

11

2

4

22

56

48

54

Tingkat Pendidikan Educational Background

SLTA

Diploma

S1

S2 dan S3

0

5

14

2

Senior High School

Diploma

Bachelor's Degree

Master's and Doctorate Degrees

3

5

73

23

0

4

24

4

4

6

117

40

0

2

27

4

8

6

120

42

Wilayah Kerja Working Area

Kantor Pusat PEPC

Kantor Bojonegoro

Kantor MCL

19

0

2

PEPC Head Office

Bojonegoro Office

MCL Office

78

6

20

30

0

2

137

6

24

30

0

2

147

9

24

Komisaris/Komite Audit

Direksi

Pembina

Utama

Madya

Biasa

0

0

0

2

16

3

Level Jabatan Office Position

Commissioners/Audit Committee

Directors

Advisors

Main

Associate

Common

4

3

0

47

42

8

1

0

0

3

21

7

4

3

7

62

78

13

1

0

0

3

19

9

4

4

5

68

76

23

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu86

Tabel 9.1 Jumlah dan Komposisi Pekerja PEPC Tahun 2012-2014 [G4-10 ,G4-LA12, SE15]Table 9.1 Number and Composition of PEPC Employees in 2012-2014 [G4-10 ,G4-LA12, SE15]

Page 89: tentang laporan keberlanjutan

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 87

2012 2013 2014Kantor PusatPEPCPEPC

Head Office

2

3

30

72

KantorBojonegoroBojonegoroOffice

Kantor MCLMCL Office

Kantor PusatPEPCPEPC

Head Office

KantorBojonegoroBojonegoroOffice

Kantor MCLMCL Office

Kantor PusatPEPCPEPC

Head Office

KantorBojonegoroBojonegoroOffice

Kantor MCLMCL Office

Jumlah dan KomposisiPekerja Perusahaan (orang)Number and Composition ofEmployees (persons)

Komisaris/Komite AuditCommissioner/AuditCommittee

Direksi Directors

Management

Staff

0

0

0

6

0

0

6

16

5

3

29

130

0

0

0

6

0

0

7

19

5

4

27

141

0

0

0

9

0

0

7

19

2012 2013 2014

<31TahunYears Old

0

0

0

32

Jumlah dan KomposisiPekerja Perusahaan (orang)Number and Composition ofEmployees (persons)

Komisaris/Komite AuditCommissioner/AuditCommittee

Direksi Directors

Management

Staff

31-40TahunYears Old

41-50TahunYears Old

>50TahunYears Old

<31TahunYears Old

31-40TahunYears Old

41-50TahunYears Old

>50TahunYears Old

<31TahunYears Old

31-40TahunYears Old

41-50TahunYears Old

>50TahunYears Old

0

0

0

32

1

0

20

12

1

3

6

18

0

0

0

43

0

0

0

61

2

0

26

29

3

3

10

22

0

0

0

37

0

0

0

67

1

0

19

30

4

4

15

35

2012 2013 2014

SLTASenior HighSchool

0

0

0

3

Jumlah dan KomposisiPekerja Perusahaan (orang)Number and Composition ofEmployees (persons)

Komisaris/Komite AuditCommissioner/AuditCommittee

Direksi Directors

Management

Staff

DiplomaDiploma

S2 & S3Master's &DoctorateDegrees

0

0

0

10

0

2

16

69

2

1

10

12

0

0

0

4

0

0

0

10

1

2

21

117

4

1

15

24

0

0

0

8

0

0

0

8

1

3

19

127

4

1

15

26

S1Bachelor'sDegree

SLTASenior HighSchool

DiplomaDiploma

S2 & S3Master's &DoctorateDegrees

S1Bachelor'sDegree

SLTASenior HighSchool

DiplomaDiploma

S2 & S3Master's &DoctorateDegrees

S1Bachelor'sDegree

Page 90: tentang laporan keberlanjutan

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT,NYAMAN DAN PRODUKTIFCREATING A HEALTHY, COMFORTABLE, AND PRODUCTIVE WORKING ENVIRONMENT

Hubungan Manajemen dan Pekerja

Perusahaan senantiasa menjalin komunikasi yang intensifdengan para pekerja untukmembangun suasana kerja yangsehat, nyaman dan produktif. Untuk menjalin komunikasiyang intensif tersebut, Perusahaan telah menyediakansebuah sarana komunikasi bagi para pekerja untukberdiskusi langsung dengan manajemen yang disebutemployee forum. Selanjutnya, untuk meningkatkankekompakan dan interaksi antar pekerja, Perusahaanmelaksanakan berbagai kegiatan untukmendukung aktifitaspekerja seperti family gathering/team building yangdilaksanakan setiap tahun, siraman rohani yangdilaksanakan setiap bulan, perayaan ulang tahun bersamaseluruh pekerja yang dilaksanakan setiap bulan serta safetymoment yang dilaksanakan setiap minggu. [G4-DMA-LA]

Dengan berbagai program tersebut, sampai dengan periodepelaporan, Perusahaan mampu menjaga suasanalingkungan kerja yang produktif sehinggamenciptakan rasanyaman bagi para pekerja yang diindikasikan denganrendahnya tingkat pergantian (turnover) pekerja yang hanyasebesar 3,77% dari total pekerja dengan jumlah pekerjayang keluar dari perusahaan sebanyak 8 orang disebabkanhabis masa kontrak (3 orang), mengundurkan diri (2 orang)dan mutasi ke Pertamina Group (3 orang) [G4-LA1]. Khususuntuk pekerja yang mengundurkan diri, Perusahaanmewajibkan pekerja tersebut untuk mengisi formulir ExitInterview Questionnaire. Formulir tersebut bertujuan untukmemperoleh informasi mengenai pendapat pekerja yangakan mengundurkan diri terkait berbagai kebijakan yangditerapkan oleh Perusahaan untuk perbaikan danpeningkatkan kualitasmanajemen dimasa depan. Pendapatdari pekerja tersebut tidak akan berpengaruh terhadappemberian hak-hak Pemutusan Hubungan Kerja yang akanditerima oleh pekerja.

Seluruh aspek yang terkait dengan hubunganketenagakerjaan antara Perusahaan dan pekerja mengacupada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan(PP) PT Pertamina EP Cepu Periode 2012 - 2014 namununtuk hal-hal yang belum diatur dalam PP tersebut berlakuketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama(PKB) PT Pertamina (Persero) sebagai Perusahaan Induk,sehingga hak dan kewajiban seluruh pekerja telah memilikireferensi perjanjian bersama yang jelas. [G4-11, SE-8]

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu88

Relations between Management and Workers

The Company always creates intensive communicationwith the workers to build a healthy, comfortable, andproductive working environment. In establishing intensivecommunication, the Company provides a medium whichenables direct discussions between employees and themanagement via employee forum. To improve inter-employee solidarity and interactions, the Company alsoholds various activities to support the employees, such asannual family gathering/team building, monthly spiritualcleansing, monthly birthday celebration for all employees,and weekly safety moments. [G4-DMA-LA]

With these programs, as of the reporting period, theCompany has been able to maintain productive workingenvironment which provide comfort to employees. This isindicated by a low rate of employee turnover at 3.77% or 8out of the total employees. From these 8 employees, 3 havecompleted their contracts, 2 resigned, and 3were transferredto Pertamina Group [G4-LA1]. Resigned employees are obligedto fill out an Exit Interview Questionnaire. The questionnaireis intended to gather opinions from the resigning employeeson various policies applied by the Company for theimprovement of management quality in the future. Suchopinionswill not affect the Employment Termination benefitsto which the relevant employees are entitled.

All aspects relating to employment relations between theCompany and employees refer to the provisions establishedin PT Pertamina EP Cepu Corporate Regulation of 2012-2014. Matters not yet discussed in the Regulation will becontrolled under provisions contained in PT Pertamina(Persero) Collective Labor Agreement as the HoldingCompany, to facilitate clear mutual agreement as thereference for employee rights and obligations. [G4-11, SE-8]

Page 91: tentang laporan keberlanjutan

PEPC berkomitmen untuk menghormati aspek Hak AsasiManusia (HAM) dalam setiap kegiatan operasionalnya.Kebijakan kebebasan berserikat, berpolitik danmenyalurkanaspirasi politik secara demokrasi maupun memberikansumbang saran bagi kemajuan perusahaan adalah salahsatu wujud penghargaan terhadap HAM. Kedepannya,Perusahaan akan menjamin hak pekerja untuk berserikatdengan membentuk Serikat Pekerja. Perusahaan jugamenghargai kebebasan berserikat dan berpolitik parapemasok atau mitra kerja yang mereka jalani. Perusahaanmembuka pintu komunikasi dengan paramitra kerja denganmemberikan kontribusi berupa sumbang saran dannegosiasi. [G4-HR4, SE8, SE9]

Untuk mencegah terjadinya kerja paksa, Perusahaan telahmelengkapi sistem pergantian waktu kerja (shift) padabeberapa bagian operasionalnya danmengatur waktu kerjaformal pada Peraturan Perusahaan PT Pertamina EP CepuPeriode 2012 - 2014.Waktu kerja formal Perusahaan terbagimenjadi tiga kategori yaitu waktu kerja biasa, waktu kerjaregu bergilir dan waktu kerja di lepas pantai (off shore) ataudaerah operasi tertentu. Pada periode pelaporan, tidakterdapat insiden kerja paksa. [G4-HR6, SE8]

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 89

Jenis Waktu Kerja Work Time Category

Waktu kerja biasa

Waktu kerja regubergilir

Waktu kerja dilepas pantai (offshore) atau daerahoperasi tertentu

Regular work time

Rotating groupwork time

Off-shore orparticular operationsite work time

40 (empat puluh) jam per minggu dan 8jam per hari untuk 5 hari kerja sesuaidengan peraturan ketenagakerjaan yangberlaku.

Waktu yang dilaksanakan dengan sistempenggantian regu yang dilakukan setelahbekerja 8 jam atau maksimal 12 jamperhari sampai dengan digantikan olehregu berikutnya secara bergilir ataudiijinkan meninggalkan tugas oleh kepalaregunya atau pengawas denganmenyediakan pengganti yang ditetapkanberdasarkan kebutuhan operasiPerusahaan.

Diatur tersendiri oleh pimpinanPerusahaan dengan berpedoman padaKepmenakertrans Nomor 234/Men/2003.

40 (forty) hours per week and 8 hours perday for 5 workdays in accordance with theapplicable employment regulations.

Carried out in group shifting system, after8 hours of work or maximum 12 hours perday until replaced by the next group orpermitted to leave the duty by the grouphead or supervisor by providingreplacement determined by the needs ofCompany's operation.

Separately regulated by Company leaderswith reference to Ministry of Manpowerand Transmigration Decree No.234/Men/2003.

Deskripsi Description

Secara formal Perusahaan tidak mengatur ketentuan sertapemberitahuan mengenai perubahan operasionalPerusahaan. Namun demikian, Perusahaan senantiasamempertimbangkan sisi kesiapan para pekerja atasperubahan kebijakan tersebut dan mengomunikasikanperubahan tersebut melalui saluran komunikasi formalseperti surat resmi, jaringan internet, dan lain-lain. [SE16]

Program Survei Kepuasan Pekerja

Survei kepuasan pegawai dilakukan melalui Theme OMeterSurvey yang merupakan survei monitoring dan trackingperubahan budaya kerja di Grup Pertamina. Survei inidilakukan melalui metode kuesioner, wawancara danverifikasi dengan tujuan untukmengetahui persepsi pekerjaterhadap perubahan budaya kerja serta keberlanjutanpenerapan praktek budaya kerja. Perubahan budaya kerjatersebut diukur melalui keterikatan pekerja denganPerusahaan (employee engagement).

Formally, the Company does not regulate and inform anychanges in Company's operations. The Company,nevertheless, always considers employee preparedness onthe changes in the policies and communicates suchchanges via formal communication channels, such asformal letter, internet network, etc. [SE16]

Employee Satisfaction Survey Program

Employee satisfaction survey is conducted through theTheme OMeter Survey whichmonitors and tracks changesin work culture of Pertamina Group. The survey is held withquestionnaire, interview, and verification methods whichaims to understand employee perception on the changesin work culture as well as the sustainability of work culturepractice implementation. Such changes are measuredthrough employee engagement.

PEPC is committed to respect Human Rights in all of itsoperations. Policies on freedom of association, engagementin politics, and political aspiration channeling democratically,which have been able to contribute to the creation of inputsfor Company development, are ameans to showCompany'srespect for Human Rights. In the future, the Company willguarantee employee's freedom of association with theestablishment of a Labor Union. The Company also respectsthe freedom of association and political aspirations ofsuppliers and work partners. Additionally, the Companyenables communication with work partners throughcontributions of inputs and negotiations. [G4-HR4, SE8, SE9]

To prevent forced labor practices, the Company hasestablished a shift system for several operating units andmade schedules for formal work time in PT Pertamina EPCepu Corporate Regulation of 2012-2014. Formal worktime for the Company is divided into three categories, i.e.regular work time, rotating group work time, and off-shoreor particular operation sitework time. In the reporting period,there were no records on forced labor practices. [G4-HR6,SE8]

Tabel 9.2 Jenis Waktu Kerja Formal Perusahaan Table 9.2 The Company Formal Work Time

Page 92: tentang laporan keberlanjutan

Pada periode pelaporan, hasil survei kepuasan pekerjamenunjukan employee engagement PEPC tertinggi yaitumencapai 82% jika dibandingkan unit bisnis lain dalam GrupPertamina nilai tersebut merupakan pencapaian tertinggi.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu90

Program Pengaduan Pekerja

Program pengaduan pekerja merupakan salah satu bentuktanggung jawab Perusahaan untuk menjamin hak danperlindungan para pekerja. Perusahaan telah mengaturmekanisme pengaduan pekerja terkait dengan praktikketenagakerjaan serta pelanggaran hak asasi manusiasebagai berikut: [G4-DMA-LA, G4-DMA-HR, SE8, SE18]a. Pekerja mengemukakan keluhannya kepada atasanlangsung untuk diselesaikan secara musyawarah danmufakat.

b. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja upayamusyawarah belum dapat diselesaikan, maka pekerjadapat meneruskan keluhannya secara tertulis sesuaidengan tabel pada matriks di bawah ini :

L4D

L3D

L2D

L1D

AtasanSupervisorPekerja

EmployeeL3D L2D Kepala Fungsi Tertentu

Head of Certain FunctionDirektur UtamaPresident Director

X Y

X

Z

Y

X

Z

Y Z

X = Penyelesaian keluhan secara tertulis tingkat I paling lama 7 (tujuh) hari kerja1st level settlement of written complaint, maximum 7 workdays

Y = Penyelesaian keluhan secara tertulis tingkat II jika diperlukan dengan tembusan kepada fungsi SDM paling lama 7 (tujuh) hari kerja2nd level settlement of written complaint, if necessary with copy to HR Unit, maximum 7 workdays

Z = Penyelesaian keluhan secara tertulis tingkat akhir paling lama 7 (tujuh) hari kerjaFinal level settlement of written complaint, maximum 7 workdays

Grafik 9.1 Employee Engagement di Grup PertaminaChart 9.1 Employee Engagement of Pertamina Group

Pertagas PertaminaGeo Energy

PT PertaminaEP

PT PertahuluEnergy

PT PertaminaEP Cepu

PT PDSI PT PertaminaLubricant

74 75 7568 69

8274

73 72 73 75 70 69 69 71 70 73 75 75 67 62 70 70 61 62 70 66 88 79 88 96 74 77 76 73

Employee Complaint Program

Employee complaint program is another form ofresponsibility from the Company in assuring employee rightand protection. The Company has established a grievanceprocedure for the employee complaints in relation toemployment practices and violation to human rights asfollows: [G4-DMA-LA, G4-DMA-HR, SE8, SE18]a. Employee voices his/her complaints to the directsupervisor to be settled through deliberation forconsensus.

b. If within seven workdays the deliberation fails to cometo an agreement, the said employee may submit his/hercomplaints inwriting by referring to the following scheme:

In the reporting period, the employee satisfaction surveyhas shown that PEPC employment engagement reachesthe highest achievement at 82% compared to other businessunits in Pertamina Group.

Tujuan dibentuknyamekanisme pengaduan tersebut adalahuntukmenjamin tercapaian penyelesaian pengaduan secaraefektif dalam jangka waktu yang sesuai. Sepanjang periodepelaporan, tidak terdapat pengaduan tentang praktikketenagakerjaan dan pelanggaran hak asasi manusiatermasuk insiden diskriminasi yang diajukan oleh pekerja.[G4-LA16, G4-HR3, G4-HR12, SE8, SE18]

The establishment of the grievance procedure aims atassuring effective settlement of complaints within anappropriate period of time. During the reporting period, therewere no complaints from employees on employmentpractices, violation to human rights, or discrimination.[G4-LA16, G4-HR3, G4-HR12, SE8, SE18]

May 2012November 2012

May 2013November 2013

May 2014

Tabel 9.3 Matriks Program Pengaduan Pekerja Table 9.3 Matrix of Employee Complaint Program

L1D

Page 93: tentang laporan keberlanjutan

MEMPERSIAPKAN SDM YANG MEMILIKI KUALIFIKASIDAN KOMPETENSI UNGGULPREPARING HIGHLY-QUALIFIED AND COMPETENT HUMAN RESOURCES

RecruitmentManagement

Time InformationManagement

BenefitManagement

PayrollAdministration

Personnel InformationManagement

Job Position & Unit Emp. Group & Level

Level & Grade Job Position & Unit

Qualification andRequirement

AppraisalSystem

Career andSuccessionPlanning

IndividualDevelopmentPlan

Scale

Job & Position Job & Position

Qualification

Payroll Item Business Event Catalog

BusinessEvent Catalog

Training and EventManagement

Emp. & Value Setting

Personnel Administration Personnel Development

Rekrutmen Pekerja

PEPC menganggap bahwa proses rekrutmen dan seleksipekerja merupakan tahapan penting untuk mempersiapkantenaga kerja yang memiliki kompetensi unggul. Sehinggasetiap tahunnya Perusahaan terus melakukanpenyempurnaan pada proses rekrutmen dan seleksi pekerja.

Proses rekrutmen dan persyaratan untuk menjadi pekerjaPEPC diatur dalam Standard Operating Procedure (SOP)PT Pertamina (Persero) Nomor A-003/K10000/2013-S9tentang PedomanPengelolaanRekrutmenPertamina Groupyang telah direvisi dengan SOP Nomor 001/SOP/PEPC/2010. SOP rekrutmen tersebut mencakup standardisasiEnd-to-End proses rekrutmen yang terdiri dari talent sourcing,persyaratan administrasi, tahapan seleksi, pre-employment/induction program dan hiring. [G4-DMA-LA]

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003tentang Ketenagakerjaan, syarat usia minimum calonpekerja di Perusahaan adalah 18 tahun. Persyaratan inijuga diberlakukan kepada para mitra kerja yang bekerjasama dengan Perusahaan. Persyaratan tersebutdimplementasikan dan diawasi dengan seksama olehFungsi Sumber Daya Manusia (Human Capital). Sehingga,selama periode pelaporan, tidak terdapat insiden pekerjadi bawah umur yang dipekerjakan oleh Perusahaanmaupunmitra kerja yang bekerja sama dengan Perusahaan. Hal inisesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk mengadopsiberbagai konvensi International Labour Organization (ILO)tentang Sumber Daya Manusia. [G4-HR5, SE8, SE9]

Employee Recruitment

PEPC considers employee recruitment and selection as animportant stage in preparing a highly-competent workforce.Each year, the Company constantly improves the employeerecruitment and selection process.

The recruitment process and employment requirementsare regulated in PT Pertamina (Persero) Standard OperatingProcedures (SOP) Number A-003/K10000/2013-S9 onGuidelines of Recruitment Management for PertaminaGroup which has been revised by SOP No. 001/SOP/PEPC/2010. The recruitnment SOP covers standardized end-to-end recruitment processes, which include talent sourcing,administrative requirements, selection, pre-employment/induction program, and hiring. [G4-DMA-LA]

Referring to Law No. 13 of 2013 on Employment, theminimum age requirement for a prospective employee inthe Company is 18 years old. The requirement also appliesto work partners in cooperation with the Company. Therequirement is implemented and thoroughly monitored bythe Human Capital Function. Therefore, during the reportingperiod there were no underage labor hired either by theCompany or Company's work partners. This has been incompliance with Government policy in adopting variousconventions set out by the International Labor Organization(ILO) on Human Resources. [G4-HR5, SE8, SE9]

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 91

Page 94: tentang laporan keberlanjutan

Jumlah pekerja baru pada periode pelaporan sebanyak 28orang yang terdiri dari 24 pekerja pria (1 mutasi pekerjadari Pertamina (Persero), 15 rekrutmen baru dan 1 secondeedari MCL) dan 4 pekerja wanita (1 mutasi dari PertaminaPersero dan 3 dari rekrutmen). Lebih dominannya rekrutmenpekerja pria disebabkan karena sifat kegiatan bisnis dibidang hulu minyak dan gas yang lebih banyak diminatioleh pekerja pria.

Pengembangan Sumber Daya Manusia PEPC

Pelatihan Pengembangan Kompetensi danProfesionalisme

Dalam rangka meningkatkan kompetensi danprofesionalisme seluruh pekerja dalam persaingan bisnisyang semakin kompetitif, Perusahaan telah melakukanpengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secarasistematis yang berfokus pada peningkatan keahlian,pengetahuan dan sikap kerja sesuai dengan training needassessment dan training guidance yang selaras dengankebutuhan jabatan dan perencanaan bisnis Perusahaan.[G4-GMA-LA, SE17]

Program pengembangan SDMdilakukanmelalui pendidikankarir, profesi, ketrampilan, sertifikasi keahlian, manajerialserta berbagai kursus, pelatihan, penataran, seminar,lokakarya serta pelatihan manajemen dan teknis yangdisesuaikan dengan kebutuhan jabatan dan perencanaanbisnis Perusahaan. Berbagai program pengembangan inidilaksanakan secara internal maupun di lembagapendidikan/pelatihan eksternal. [G4-GMA-LA, SE17]

Pada periode pelaporan, telah diselenggarakan lebih dari136 program pelatihan (setara dengan 5.130 jam pelatihan)yang diikuti oleh 164 peserta dengan jumlah hari pelatihan684 hari atau 31,28 jam pelatihan/pekerja.

Management

Staff

Total

Jumlah ProgramNumber of Program

Jumlah PesertaNumber of Participants

Jumlah Hari PelatihanNumber of Training Days

20

81

101

JabatanPosition

27

97

124

131

410

541

Keterangan: 1 hari pelatihan = 7,5 jam belajar 1 training day = 7.5 hours of study

Management

Staff

Total

Jumlah ProgramNumber of Program

Jumlah PesertaNumber of Participants

Jumlah Hari PelatihanNumber of Training Days

6

29

35

JabatanPosition

6

34

40

23

120

143

Keterangan: 1 hari pelatihan = 7,5 jam belajar 1 training day = 7.5 hours of study

During the reporting period, the Company has recruited 28new employees, consisting of 24male workers [one transferfrom Pertamina (Persero), 15 new recruits, and onesecondee fromMCL] and four female workers [one transferfrom Pertamina (Persero) and three new recruits]. Maledomination in the recruitment is due to the fact that oil andgas upstream industry attracts interest from mostly maleworkers.

Human Resources Development

Professionalism and Competency Development Training

In order to improve competency and professionalism of allemployees within the increasingly fierce businesscompetition, the Company has carried out systematicHuman Resource development which focuses on theimprovement of expertise, knowledge, and work attitudebased on training need assessment and training guidancewhich are in accordance with office needs and Companybusiness plans. [G4-GMA-LA, SE17]

The HR development program is provided through career,profession, skill, certified expertise, managerial education,in addition to various courses, trainings, in-service trainings,workshops, andmanagerial and technical trainings adjustedto office needs and Company business plan. Thesedevelopment programs are conducted both internally andexternally/by educational institutions. [G4-GMA-LA, SE17]

In the reporting period were held 136 training programs(equivalent to 5,130 training hours) which was attended by164 participants with 684 training days or 31.28 traininghours/worker.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu92

Tabel 9.4 Jenis Pelatihan Pegawai Pria Tahun 2014 [G4-LA9, SE17] Table 9.4 Types of Training for Male Workers in 2014 [G4-LA9, SE17]

Tabel 9.5 Jenis Pelatihan Pegawai Wanita Tahun 2014 [G4-LA9, SE17]Table 9.5 Types of Training for Female Workers in 2014 [G4-LA9, SE17]

Jam pelatihan/pekerja*Training hours/worker*

36,39

31,70

32,72

Jam pelatihan/pekerja*Training hours/worker*

28,75

26,47

26,81

Page 95: tentang laporan keberlanjutan

Pada periode pelaporan, investasi yang dikeluarkan olehPerusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan danpengembangan SDMmencapai Rp3.624.812.543meningkat201% dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatantersebut disebabkan oleh kebijakan manajemen atasimplementasi kebijakan Perusahaan untuk memiliki SDMyang berkualitas danberkompeten dibidangmasing-masing.

Selanjutnya, pada periode pelaporan, Perusahaan telahmelaksanakan Knowledge Management Forum (KOMET)sebanyak 30 kali, dengan narasumber dari beragam fungsidan bidang keahlian untukmendesiminasikan best practicesyang bermanfaat bagi para pekerja dalam melakukanperbaikan di penyelesaian pekerjaan sehari-hari.[G4-GMA-LA, SE17]

The total investment spent by the Company for HR trainingand development during the reporting period has reachedRp3,624,812,543 or increased by 201% compared to theprevious period. The increase resulted from managerialpolicy for Company policy to acquire qualified andcompetent human resources in their respective fields.

Further, the Company has also conducted 30 sessions ofKnowledge Management Forum (KOMET) with speakersfrom various functions and expertise to disseminate thebest practices beneficial for the workers in conductingimprovements for the completion of daily operations.[G4-GMA-LA, SE17]

ProduksiProduction

HSSE

KeuanganFinance

EksplorasiExploration

Risk Management &Quality Management

WaktuTime

JudulTheme

FungsiFunction

No

30 Januari2014

9 Mei 2014

28 Februari2014

12 Maret 2014

28 Mei 2014

26 Maret 2014

9 Mei 2014

10 Mei 2014

3 April 2014

Optimalisasi OperasionalProduksi

Usaha Peningkatan Produksipada FasilitasGasOil SeparationPlant (GOSP) melalui DebottleNecking Flow Region ExportPump & Well Monitoring

Flow Assurance

Kepedulian Kita MeningkatkanSafety Perusahaan

Reduce Penggunaan Kertas diPEPC

Awareness of Employee IncomeTax and Individual Income TaxReturn (Incl. DGT Reg. No.PER-1/PJ/2014 re. e-Filling)

Efisiensi Penggunaan BiayaPemakaian User ID MySAPdalam Implementasi ModulTravel ManagementMelaluiMekanisme Web Base

Potensi HidrokarbonDi FormasiKujung WKP Alas Dara -Kemuning

Pemodelan Geologi LapanganGas Balun-Tobo DalamMenghitung PotensiSumberdaya Gas

Menangani Loss Circulationdengan Penggunaan DOB2CPada Lapangan Banyu Urip

Optimalisasi Pengaturan SistimManajemen Dokumen MelaluiPenerapan Aplikasi DocumenManagement System di PEPC

Sosialisasi TKO RiskManagement

Production OperationOptimization

Production Improvement Effortsin Gas Oil Separation Plant(GOSP) Facility with DebottleNecking Flow Region ExportPump and Well Monitoring

Flow Assurance

Our Awareness in ImprovingCorporate Safety

Reducing Paper Consumption inPEPC

Awareness of Employee IncomeTax and Individual Income TaxReturn (Incl. DGT Reg. No.PER-1/PJ/2014 re. e-Filling)

MySAP User ID Usage FeeEfficiency in Travel ManagementModule Implementation withWeb-Based Mechanism

Hydrocarbon Potential in KujungFormation Alas Dara - KemuningMining Work Area

Geological Modeling of Balun-Tobo Gas Field in CalculatingPotential Gas Resources

How to Handle Loss CirculationUsing DOB2C in Banyu Urip Field

Optimization of DocumentManagement SystemSettingwithImplementation of ManagementSystem Document Application inPEPC

Socialization of Risk ManagemetOperational Procedures

January 30,2014

May 9, 2014

February 28,2014

March 12, 2014

May 28, 2014

March 26, 2014

May 9, 2014

May 10, 2014

April 3, 2014

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 93

Tabel 9.6 Knowledge Management Forum yang Diselenggarakan Perusahaan Selama Tahun 2014Table 9.6 Knowledge Management Forum Conducted by the Company in 2014

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Page 96: tentang laporan keberlanjutan

17 Mei 2014

28 Mei 2014

9 Mei 2014

9 Mei 2014

4 Juni 2014

9 Mei 2014

9 Mei 2014

9 Mei 2014

24 September2014

9 Mei 2014

10 Mei 2014

Optimalisasi PengembanganWebsite PEPC melalui SistimParalaks

Membangun Perilaku /Kebiasaan Baru

Optimasi ManajemenKomunikasi MelaluiPengintegrasian KomunikasiSecara Sistematis DenganPenggunaan FormulirKomunikasi Berupa Klarifikasi/Jawaban/Bulletin

Monitoring Progress ProsesPengadaan yang BersifatUniversal AgarMudahDikaitkandengan Progress dari ProjectSchedule

Petrofac Surface Facilities

Optimalisasi Energi UntukPembangkit Tenaga PenggerakDengan Cara PeningkatanTekanan Operasi Dari FasilitasProses Gas Proyek JTB

Optimalisasi SistemRefrigerasiDew Point Control Unit DenganMetode Integrasi Selektif PadaProyek Fasilitas Produksi GasJTB

Peningkatan Feasibility ProjectCepu Gas Melalui OptimalisasiSkenario Produksi LapanganJambaran-Tiung Biru

Analisa Decision Tree SebagaiScreening Program Kerja PEPCJTB

Optimalisasi PerencanaanPembangunanWellpad DenganMetode Simultanous Planning4D Pada Project Early WellpadPreparation (EPC-B) - Jambaran-Tiung Biru Gas DevelopmentProject

Sistem Pengelolaan DokumenPerusahaan MelaluiImplementasi DocumentManagement System

Optimization of PEPC WebsiteDevelopment with ParallaxSystem

Building New Habits/Behaviors

Optimization of CommunicationManagement with SystematicCommunication Integration UsingCommunication Forms forClarifications/ Answers/Bulletins

Universal Procurement ProgressMonitoring for Easy Associationwith Project Schedule Progress

Petrofac Surface Facilities

Power Mover EnergyOptimization by OperatingPressure Increase from JTBProject Gas Process Facility

Optimization of DewPoint ControlUnit Refrigeration System withSelective Integration Method inJTB Gas Production FacilityProject

Improvement of Cepu GasFeasibility Project withJambaran-Tiung Biru FieldsProduction Scenario Optimization

Decision Tree Analysis as JTBPEPC Work Program Screening

Optimization of WellpadDevelopment Planning with 4DSimultaneous Planning Methodin Early Wellpad PreparationProject (EPC-B) - Jambaran-TiungBiru Gas Development Project

Implementation of Company'sDocument Management System

May 17, 2014

May 29, 2014

May 9, 2014

May 9, 2014

June 4, 2014

May 9, 2014

May 9, 2014

May 9, 2014

September 24,2014

May 9, 2014

May 10, 2014

General Services

WaktuTime

JudulTheme

FungsiFunction

No

16 Mei 2014

16 Mei 2014

16 Mei 2014

Optimalisasi PengelolaanAdministrasi General ServicesMelalui AplikasiMeetingReservationManagement (MRM)

Optimalisasi PengelolaanAdministrasi General ServicesMelalui Aplikasi Car ReservationManagement (CRM)

Optimalisasi PengelolaanAdministrasi General ServicesMelalui Aplikasi SistemInformasi ATK (SIA)

Optimization of General ServicesAdministration Management withMeeting ReservationManagement(MRM) Application

Optimization of General ServicesAdministration Management withCar Reservation Management(CRM) Application

Optimization of General ServicesAdministration Management withStationery Information System(Sistem Informasi ATK/SIA)Application

May 16, 2014

May 16, 2014

May 16, 2014

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu94

Secondee PEPC

Engineering JTB

Reservoir

Project & ScheduleJTB

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Page 97: tentang laporan keberlanjutan

WaktuTime

JudulTheme

FungsiFunction

No

26 Nopember2014

9 Mei 2014

9 Mei 2014

Optimalisasi CAPEX JTB UntukMeningkatkan KeekonomianProyek JTB

Optimalisasi Sistem ProsedurKeputusan Internal OpcomJOAUntuk WP&B Melalui RoutingSlip Opcom Vote Di PEPC

Optimalisasi PengelolaanDokumen Internal Audit MelaluiI-Share Di PEPC

Optimization of JTB CapitalExpenditure to Increase JTBProject Economy

Optimization of JOA OpcomInternal Decision ProcedureSystem for WP&B with OpcomVote Routing Slip in PEPC

Optimization of Internal AuditDocument Management with I-Share in PEPC

November 26,2014

May 9, 2014

May 9, 2014

Reneval

Internal Audit

Selain program pelatihan berdasarkan kebutuhanjabatan/profesi, sebagai mana yang telah disusun dalamtraining guidance, Perusahaan jugamemberikan kesempatanbagi pekerja untuk mendapatkan beasiswa melanjutkanpendidikan formal yang diatur dalam SOP No.005/Perusahaan/2009 tentang Bantuan Pendidikan.

Pelatihan Persiapan Masa Purna Karya

Untuk mempersiapkan pekerja menghadapi masa purnakarya, Perusahaan telah menyelenggarakan pelatihansebagai bentuk pembekalan agar setelahmasa purna karyapara pensiunan dapat melakukan kegiatan lain yangproduktif sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhanhidupnya. Kebijakan ini telah diatur dalam PeraturanPerusahaan PT Pertamina EP Cepu Periode: 2012 - 2014.[G4-LA10, SE17]

Pelatihan dan Sosialisasi Hak Asasi Manusia

Untuk menghindari terjadinya insiden pelanggaran HakAsasi Manusia (HAM) yang disebabkan karena kurangnyapengetahuan tentang HAM, Perusahaan telahmenyelenggarakan pelatihan mengenai HAM terkaitpengamanan yang diberikan khusus kepada pekerja yangbertugas sebagai anggota satuan pengamanan (satpam).Pelaksanaan pelatihan HAM untuk para anggota satpamdilaksanakan bekerjasama dengan lembaga kepolisian.Selama periode pelaporan, tiga anggota sekuriti (19% darijumlah total sekuriti) mendapatkan pengetahuan tentangHAM dalam program pelatihan dengan jumlah waktu 16jam pelatihan/hari dengan durasi selama 18 hari. [G4-HR2,G4-HR7, SE8, SE10]

Penilaian Kinerja Pekerja

Evaluasi kinerja individual seluruh pekerja dilakukan denganmenggunakan Sistem Manajemen Kinerja (SMK) yangmerupakan suatu proses untuk menciptakan pemahamanbersama antara pekerja dengan manajemen tentang apayang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya.Kriteria sistem penilaian kinerja yang dibangun Perusahaantelah memperhatikan aspek relevansi, sensitivitas,reliabilitas, akseptabilitas dan practicality.

95Sumber Daya ManusiaHuman Resources

In addition to trainings provided based on office/professionalneeds as established in the training guidance, the Companyalso provides opportunities for employees to receive formaleducation scholarship which is regulated in the SOP No.005/Perusahaan/2009 on Assistance for Education.

Post-Retirement Preparation Training

To help employees entering the post-retirement period, theCompany has conducted trainings to equip employeeswith the capability to carry out productive activities for theirsubsistence. Such policy has been set in PT Pertamina EPCepu Corporate Regulation of 2012-2014. [G4-LA10, SE17]

Human Rights Training and Socialization

To avoid violations to Human Rights resulting from lack ofknowledge in human right affairs, the Company conductsHumanRights training on security which is given particularlyto security guards. Human rights training for security guardsis conducted in cooperation with police institution. Duringthe reporting period, three security guards (19% of totalsecurity guards) have received the knowledge on humanrights in the training program within 16 training hours/dayduring the span of 18 days. [G4-HR2, G4-HR7, SE8, SE10]

Employee Performance Assessment

Individual performance evaluation is conducted using thePerformance Management System which is a processwhich creates mutual understanding between workers andmanagement on what to achieve and how to do it. Theperformance assessment system criteria established bythe Company have shown the aspects of relevance,sensitivity, reliability, acceptability, and practicality.

9 Mei 2014 Peningkatan Laba PerusahaanMelalui Penyesuaian Bagi HasilPEPC Di Blok Cepu

Company Profit Increase withAdjustment to PEPCProductionShare of Cepu Block

May 9, 2014Legal27

28

29

30

Page 98: tentang laporan keberlanjutan

96 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Relevan dengan deskripsi danspesifikasi jabatan yang diembanserta sesuai dengan tuntutan visi,misi dan nilai-nilai yang berlaku.Relevant to the description andspecification of assumed positionand in accordance with applicbalevision, mission, and values

RelevansiRelevance

Dapat membedakan SDMyang berprestasi dan yang

tidak berprestasi.Able to distinguish betweenaccomplished and non-

accomplished human resources

SensivitasSensitivity

Pengukuran yangvalid dan dapat dipercayasebagai dasar pengambilankeputusan untuk pemberiankompensasi dan pengembangan.Valid and reliable measurementas decision-making basis forcompensation giving and

development

ReliabilitasReliability

Dimengerti dan diterima baikoleh penilai dan pekerjaUnderstandable and well-accepted by assessor and

employees

AkseptabilitasAcceptability

Dapat diterapkandengan mudah dan memilikirisiko kesalahan yang rendahCan be easily implementedwith

low level of risks

PracticalityPracticality

Faktor utama yang dinilai dalam penilaian kinerja adalahprestasi hasil kerja berdasarkan kompetensi pekerja. Intisarikompetensi yang digunakan untuk penilaian kinerjameliputipengetahuan tentang pekerjaan, kejujuran dan integritas,motivasi dan kemauan berprestasi, kemampuanberkomunikasi, tanggung jawab dan ketelitian, kemampuankerjasama, serta kemampuan memimpin.

Secara rutin, Perusahaan melakukan riviu atas penilaiankinerja dan pengembangan karir setiap pekerja. Pada periodepelaporan, seluruh pekerja telah mendapat penilaian danevaluasi kinerja [G4-LA11, SE17]. Reviu ini bertujuan untukmemberikan insentif bagi para pekerja agar berkinerjaunggul dan mendukung pencapaian kinerja Perusahaansecara berkelanjutan. Sistem penilaian kinerja ini telahterintegrasi dengan sistem reward and punishment,pengembangan karir dan remunerasi.

The main factor that is assessed in performance is theachievement of work results based onworker's competency.Core competencies used in performance assessmentinclude the knowledge with respect to the duties, honestyand integrity, motivation and the will to accomplish,communication skill, responsibility and accuracy,cooperation skill, and leadership skill.

On a regular basis, the Company reviews the performanceand career development of each worker. In the reportingperiod, the performance of all workers have been assessedand evaluated [G4-LA11, SE17]. The review aims to provideincentive to all employees to show superior performanceand support the achievement of Company performancesustainably. This performance assessment system isintegrated with a reward and punishment system, careerdevelopment and remuneration.

Gambar 9.2 Aspek Kriteria Sistem Penilaian Kinerja Figure 9.2 Performance Assessment Criteria

Page 99: tentang laporan keberlanjutan

97

Penerapan Reward and Punishment

PEPC menerapkan Reward Consequency System untukmendorong kinerja yangmaksimal dari seluruh para pekerja.Sistem ini ditujukan untuk memotivasi, memberdayakandan memaksimalkan kontribusi seluruh pekerja kepadaPerusahaan sekaligus mengapresiasi kinerja sesuaikontribusinya. Dalam sistem tersebut, keberhasilan pekerjaatas pencapaian target kinerja akan dikaitkan langsungdengan merit increase yang akan mempengaruhi promosidan remunerasi jabatan. Selama periode pelaporan,sejumlah penghargaan telah diberikan kepada para pekerjayang memiliki kinerja yang memuaskan.

Sementara itu, untuk meningkatkan kedisiplinan dalammelaksanakan organisasi yang terintegrasi, Perusahaanmemberikan sanksi/hukuman atas terjadinya pelanggaran.Penentuan jenis sanksi/hukuman didasarkan pada jenispelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan danmotif perbuatan. Jenis-jenis sanksi/hukuman yang dapatdiberikan meliputi sanksi ringan, sedang, dan berat. Sanksiringan meliputi peringatan lisan dan tertulis. Sanksi sedangmeliputi peringatan keras tertulis, penurunan konduite 1(satu) tingkat di bawah predikat sebelumnya ataupenundaan kenaikan pangkat dan/atau jabatan. Selanjutnya,sanksi berat berupa penurunan pangkat dan/atau jabatanmaksimumdua tingkat, pemberhentian dengan tidak hormatdan penurunan pangkat dan/atau jabatan maksimum tigatingkat dan diberhentikan.

Pengembangan Karir Pekerja

Perusahaan menerapkan kebijakan yang fair dalampengembangan karir pekerja berdasarkan riviu penilaiankinerja setiap pekerja secara periodik. Perusahaanberkomitmen untuk memberikan kesempatan yang samauntuk pekerja pria dan wanita dalam pengembangankarirnya. Pengembangan karir pekerja PEPC dituangkandalam bentuk proyeksi jabatan (career path), dimana kondisidan kesempatan pengembangan karir setiap pekerjadisesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhanPerusahaan. Perusahaan juga melakukan pengembanganorganisasi melalui berbagai promosi dan/atau mutasipersonal. Hal ini merupakan implementasi komitmenPerusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan seluruhpekerja serta memberikan kesempatan yang sama bagisetiap pekerja untuk meningkatkan kecakapan/keahlian,kompentensi dan integritas. [G4-LA11, SE17]

Reward and Punishment Implementation

PEPC applies the Reward Consequency System to supportmaximumperformance of all workers. The system is aimedat motivating, fostering, andmaximizing contributions fromall workers to the Company, in addition to appreciating theperformance in accordance with the contribution. Withinthe system, workers' achievement in meeting performancetarget will be linked directly to merit increase which affectspromotion and job promotion. During the reporting period,rewards have been given to employees who demonstratesatisfactory performance.

Meanwhile, to increase the discipline in carrying outintegrated organization, the Company imposessanction/punishment to violations. The sanction/punishment is decided based on the type of commitedviolation, generated impact, and the motive behind theviolation. The sanctions/punishments are distinguishedinto mild, medium, and severe sanctions. Mild sanctionincludes verbal and written warnings. Medium warningcovers stern written warning, 1-level demotion or delay inrank or position promotion. Severe sanction includesmaximum 2-level rank and/or position demotion,dishonorable discharge, and maximum 3-level rank and/orposition demotion and termination of employment.

Employee Career Development

The Company applies fair policy in employee careerdevelopment based on performance review of each workerperiodically. The Company is committed to providing equalopportunity for male and female employees in their careerdevelopment. PEPC employee career development isestablished in the career path, in which the condition andopportunity for career development of each employee areadjusted to the competence and Company needs. TheCompany also carries out organizational developmentthrough various promotions and/or individual transfer. Theefforts are the implementation of Company commitmentto improving employees' welfare and providing equalopportunity for the employees to increase theirskills/expertise, competency, and integrity. [G4-LA11, SE17]

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Page 100: tentang laporan keberlanjutan

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEKERJAIMPROVING EMPLOYEE WELFARE

Perusahaan memberikan remunerasikepada setiap pekerja berdasarkanpenilaian kinerja yang dicapai berupagaji pokok, tunjangan serta manfaatlainnya yang sesuai dengan PeraturanPerusahaan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaanmemberikan standar gaji danremunerasi lainnya secara non-diskriminatif antara pekerja pria danpekerja. Perusahaan menentukanstandar remunerasi lainnya berdasarkanjenjang jabatan, kinerja, masa kerja danhasil penilaian kinerja individu tanpamempertimbangkan jenis kelamin.

The Company provides remuneration to theemployees based on the outcome oftheirperformance assessment, such as basic wage,allowance, and other benefits under CorporateRegulation and applicable regulations. TheCompany sets the wage standard and otherremuneration non-discriminatively betweenmale and female workers. The Company setsother remuneration standards based onposition, performance, working period, andresult from individual performance withoutgender consideration.

Terdapat beberapa perbedaan dalam struktur remunerasiyang diberikan oleh Perusahaan kepada pekerja menurutstatus kepegawaiannya. Jenis remunerasi yang diberikankepada pekerja tetap tetapi tidak diberikan kepada pekerjatidak tetap meliputi Tunjangan Profesi, Housing OwnershipAssistance Program (HOAP), Car Ownership AssistanceProgram (COAP), Emergency loan serta Program PensiunManfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti(PPIP). [G4-LA2]

There are several differences in the remuneration structureprovided by the Company according toworkers' employmentstatus. The remuneration provided exlusively to permanentemployees include Professional Allowance, HousingOwnership Assistance Program (HOAP), Car OwnershipAssistance Program (COAP), Emergency Loan, and DefinedBenefit Pension Plan and Defined Contribution PensionPlan. [G4-LA2]

98 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Page 101: tentang laporan keberlanjutan

99

Jenis RemunerasiType of Remuneration

Status Pekerja Employment Status

Pegawai TetapPermanent Employee

Pegawai Tidak TetapNon-Permanent Employee

Gaji Pokok

Upah Kerja Lembur

Asuransi Jiwa

Asuransi Kesehatan

Tunjangan Kecelakaan Kerja

Tunjangan Kehamilan

Tunjangan Profesi

Cuti Tahunan

Cuti Bulanan

Cuti Melahirkan

Program Pensiun Manfaat Pasti(PPMP) dan ProgramPensiun IuranPasti (PPIP)

Housing Ownership AssistanceProgram (HOAP)

Car Ownership Assistance Program(COAP)

Emergency Loan

Bantuan pemakaman dansantunan kematian

Pengurusan Paspor dan Visa

Perjalanan Dinas Dalam dan LuarNegeri

Fasilitas Istirahat Tahunan

Basic Wage

Overtime Pay

Life Insurance

Health Insurance

Occupational Accident Benefit

Maternity Benefit

Professional Allowance

Annual Leaves

Monthly Leaves

Maternity Leaves

Defined Benefit Pension Plan andDefined Contribution Pension Plan

House Ownership Assistance Program(HOAP)

Car Ownership Assistance Program(COAP)

Emergency Loan

Funeral Assistance and Death Benefit

Passport and Visa Application

Domestic and Foreign Business Trip

Annual Refreshment Facility

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Perusahaan juga memberikan cuti hamil atau melahirkanbagi pekerja wanita untuk dapat mengambil istirahatsebelum dan setelah melahirkan selama maksimum 3bulan. Selain itu, pekerja pria juga dapat mengajukan ijinmeninggalkan pekerjaan selama 3 hari jika istrinyamelahirkan. Fasilitas tersebut telah diatur secara formaldalamPeraturan PerusahaanPTPertamina EPCepu Periode2012 - 2014. Selama periode pelaporan, terdapat 3 orangpeker ja wanita yang menggunakan hak cut ihamil/melahirkan dan 12 orang pekerja pria yangmenggunakan hak cuti ijin meninggalkan pekerjaan, seluruhpekerja tersebut (termasuk pekerja yangmenggunakan hakcuti pada periode sebelumnya) bekerja kembali padaPerusahaan setelah masa cuti berakhir (rasio bekerjakembali dan retensi 100%). [G4-LA3]

The Company also provides maternity leaves for femaleemployees prior to and after childbirth for a maximum ofthree months. A male employee may also apply for a 3-dayleavewhen his wife gives birth. The facility has been formallyestablished in PT Pertamina EP Cepu Corporate Regulationof 2012-2014. During the reporting period, 3 femaleemployees have used their entitled maternity leave , while12 male workers also applied for the facility. Theseemployees returned to the Company when the leave periodended (re-employment ratio and retention 100%). [G4-LA3]

Tabel 9.7 Jenis Remunerasi Pekerja Tetap dan Pekerja Tidak TetapTable 9.7 Types of Remuneration for Permanent and Non-Permanent Employees

Page 102: tentang laporan keberlanjutan

MENUMBUHKAN BUDAYA KEAMANAN,KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAFOSTERING OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY,AND SECURITY CULTURES

Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja terhadap pekerjaadalah prioritas utama dari aktivitas bisnis perusahaanOccupational Health, Safety, and Security of the workers are the mainpriorities of Company's business activities.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu100

Page 103: tentang laporan keberlanjutan

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 101

“Tidak ada pekerjaan yang lebih penting atau mendesak selain daripadakeselamatan anda, rekan kerja, pekerja lain atau orang lain”

"No job is more important nor more urgent than your safety, the safety of your colleagues,of co-workers, and of others"

- Amril Thaib Mandailing, Direktur Utama PEPC PEPC President Director -

“Zero Accident”menjadi target utama kinerja kesehatan, keselamatan, keamanandan lingkungan kerja Perusahaan, oleh karena itu Perusahaan senantiasa

berkomitmen untukmenerapkan budaya peduli Health, Safety, Security and Environmentyang berkelanjutan.

"Zero Accident" becomes the main target of the Company's occupational health, safety,security and environment performance. Therefore the Company is constantly committed toimplementing a culture of awareness of sustainable Health, Safety, Security, and Environment.

PEPC menyadari bahwa pengelolaan Kesehatan,Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan Kerja (Health,Safety, Security and Environment/HSSE) merupakan aspekyang sangat penting dalammencapai produktivitas kinerjayang optimal, mengingat karakteristik bisnis Perusahaanyang memiliki risiko kecelakaan kerja cukup tinggi. Olehkarena itu, Perusahaan senantiasa berkomitmen untukmeminimalisir potensi dampak negatif dari aspek-aspekKesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan Kerjamelalui penerapan budaya HSSE yang baik berdasarkanstandar internas iona l secara kons is ten danberkesinambungan. Budaya peduli HSSE tersebut telahdisosialisasikan dan diimplementasikan kepada seluruhInsan PEPC pada semua tingkatan jabatan dimulai dariDirektur Utama hingga Pelaksana di lapangan termasukmitra kerja dan rekanan. Untuk mendukung penerapanbudaya peduli HSSE, Perusahaan telah membuat berbagaiprogram sebagai berikut: [G4-DMA-LA, HS1, HS2]

1. Membuat Kebijakan HSSE sebagai bentuk komitmenkeselamatan, kesehatan dan keamanan lingkunganbagi pekerja dan para pemangku lainnya;

2. Membuat Buku Sistem Manajemen HSSE dan 72Panduan Kerja Operasi untuk dijadikan acuan dalampelaksanaan proses operasi rutin;

3. Menyusun Tata Kerja Organisasi (TKO) terkait aspekHSSE;

4. Membuat dokumen perencanaan Safety In Designsebagai dasar untuk menyusun Dokumen HSSE Planproyek PEPC;

5. Membuat buku saku HSSE yang dapat pahami olehpekerja dan dapat diterapkan dalam melakukanpekerjaan operasional sehari-hari;

6. Membuat standar keselamatan, kesehatan kerja danlindungan lingkungan untuk tempat kerja, serta inspeksiperalatan, sarana dan fasilitas (sesuai denganPeraturan/Standard /STK);

7. Membuat sistem Contractor SafetyManagement System(CSMS) dalam proses pengadaan, untuk memastikankepatuhan mitra kerja terhadap Aspek HSSE PEPC.

PEPC realizes the essential role of Health, Safety, Security,and Environment (HSSE) management in reaching optimalperformance and productivity, considering the Company'srelatively high-risk business character. Therefore theCompany is committed to constantly mitigate negativeimpact potentials of the occupational health, safety, andsecurity aspects with consistent, sustainable, well-implemented HSSE culture based on internationalstandards. Such culture of HSSE awareness is disseminatedto and implemented by all PEPC personnel, from thePresident Director to Executives in the field including workpartners and vendors. To support HSSE awareness in itscorporate culture, the Company has devised the following:[G4-DMA-LA, HS1, HS2]

1. An HSSE Policy as a form of commitment in health,safety, security, and environment towards workers andother stakeholders.

2. A HSSE Management System Book and 72 OperationalWorking Guidelines as References for daily operations.

3. Organizational Working Procedures for HSSE Aspects.

4. A Safety in Design document as the basis in preparingHSSE Plan for PEPC projects.

5. An HSSE pocketbook which is easily understood byworkers and applicable for daily operations.

6. Occupational health, safety, security, and environmentstandards, in addition to equipment, infrastructure, andfacilities inspections (in accordance withRegulations/Standard/System of Working Procedures(STK)).

7. Contractor Safety Management System (CSMS) inprocurement process to ensure Vendors' compliance toPEPC HSSE Aspects.

Page 104: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu102

Aspek-aspek HSSE yang menjadi perhatian Perusahaanmeliputi pendidikan dan pelatihan keamanan, kesehatandan keselamatan kerja, prosedur perlindungan padapekerjaan yang berisiko tinggi, implementasi danpengawasan kesehatan kerja, ketersediaan perlengkapanalat keamanan dan keselamatan kerja, serta kewajibanuntukmelaporkan kinerjaHSSE. Keseluruhan aspek tersebuttelah diatur secara formal dalam Peraturan PerusahaanPeriode 2012-2014 Bab VII tentang Perlindungan Pekerja,sehingga dapat diimplementasikan secaraberkesinambungan. Pada periode pelaporan, Perusahaanbelummemiliki perjanjian formal tentang HSSE denganSerikat Pekerja namunPerusahaanmenggunakan ketentuantentangHSSEdalamPerjanjian Kerja BersamaPTPertamina(persero) dengan serikat pekerjanya. [G4-LA8, SE16, HS1]

The HSSE Aspects that are the Company's concerns includeoccupational health, safety, and security education andtraining, protective procedures for high-risk jobs,occupational health implementation and supervision,availability of occupational security and safety equipment,and the obligation to report the HSSE performance. Theseentire aspects have been formally set in CompanyRegulation of 2012-2014 Chapter VII concerning WorkerProtection to be implemented in a sustainable manner. Inthe reporting period, the Company has not been devised aformal agreement on HSSE with the Labor Union. However,the Company has used the provisions concerning HSSE inthe Collective Labor Agreement between PT Pertamina(Persero) and its labor union. [G4-LA8, SE16, HS1]

SISTEM MANAJEMEN HSSE PEPC PEPC HSSE MANAGEMENT SYSTEM

Manajemen pengelolaan HSSE Perusahaan berpedomanpada SistemManajemen HSSE (SM HSSE) untuk kegiatanhulu perminyakan dan gas berstandar internasional yangdisertai dengan 72 Panduan Kerja Operasional (PKO)sebagai landasan pengendalian risiko HSSE yangterintegrasi dengan kegiatan operasional Perusahaan.Pengendalian risiko HSSE dilakukan dengan melakukanpengaturan jam kerja, penetapan prosedur kerja yang aman,pemantauan lingkungan kerja, pemakaian alat pelindungdiri serta promosi kesehatan. Berdasarkan sistem tersebut,Perusahaan telah menyusun Road Map HSSE Excellence2013-2020 yang memuat sasaran utama, strategi danprogram-program kerja HSSE. Road Map tersebut telahdisosialisasikan kepada seluruh unit di lingkunganPerusahaan termasuk mitra kerja dan rekanan (ContractorSafety Management System atau CSMS). [G4-DMA-LA]

KEPEMIMPINANDAN KOMITMENLEADERSHIP ANDCOMMITMENT

PLAN

1

2. Kebijakan dan Sasaran StrategisPolicy and Strategic Objectives

3. Organisasi, Tanggung Jawab,Sumber Daya, Standar danDokumentasi Organization,Responsibilities, Resources,Standards and Documentation

DO4. Proses Manajemen Bahaya dan RisikoHazards andRiskManagement Process

5. Pengendalian Operasional danPemeliharaanOperational Control and Maintenance

6. Monitoring Pelaksanaan dan PelaporanImplementation Monitoring andReporting

ADJUST8. TinjauanManajemenManagementReview

ASSESS7. Audit HSSEHSSE Audit

The Company's HSSE is managed , using as reference theHSSEManagement System for internationally standardizedoil and gas upstreamoperations in addition to 72OperationalWorking Guidelines. These are used as the basis for HSSErisk controlling which is integrated with operational activitiesof the Company through working hours scheduling, safeworking procedures, occupational environment supervision,the use of personal protective equipment, and healthpromotion. Under such system, PEPC has established HSSEExcellence 2013-2020 Roadmap as HSSE's main targets,strategies, and work programs. The Roadmap has beendisseminated to all units within the corporate environment,not to mention to work partners (Contractor SafetyManagement System/CSMS). [G4-DMA-LA]

Gambar 10.1 Sistem Manajemen HSSE PEPC Figure 10.1 PEPC HSSE Management System

Page 105: tentang laporan keberlanjutan

ROADMAP HSSE PEPCPEPC HSSE ROADMAP

2013 2014 2015 2016

Pembuatan SM HSSE danManual HSSE, STK HSSEPembuatan, Sosialisasidan Implementasi CSMS,PEKA, Surat Izin KerjaAman (SIKA)Pembinaan dan TrainingHSSEAMDAL Proyek JTB

Establishment of HSSEManagement System andHSSE Manual, HSSESystem of WorkingProceduresPreparation, socialization,and implementation ofCSMS, PEKA, and SafeWork Permit (SIKA)HSSE Coaching andTrainingJTB Project EnvironmentalImpact Analysis

Pembinaan dan Training HSSE(internal & eksternal, incl. AuditorOSHAS dan ISO)Pembuatan dan Implementasi SMPEnterprise Resource Planning (ERP)dan perlengkapan dan pelatihanAspek HSEmasuk dalam penilaianKPIManagement Walk Through, SafetyMoment, RewardsPembuatan video sosialisasi danvideo awarenessPembuatan Modul PelatihaninternalImplementasi dan evaluasi OH(Occupational Health) dan IH(Industrial Hygiene)Audit dan Evaluasi SM HSSE sertaReview ManagementHSSE Coaching and Training(internal and external, incl. OSHASand ISO Auditors)Preparation and Implementation ofSMPEnterprise Resource Planning (ERP)and equipment and trainingHSE Aspect included as KPIassessmentManagement Walkthrough, SafetyMoment, RewardsProduction of socialization andawareness videosPreparation of internal TrainingModuleImplementation and evaluation ofOH (Occupational Health) dan IH(Industrial Hygiene)HSSE Management System Auditand Evaluation and ManagementReview

Pembinaan dan TrainingHSSE (internal & eksternal)Emergency Respon Drill (Fire,Oil Spill, dan lain-lain)Implementasi HSSEPassportContractor Safety Workshop& RewardsAspek HSE masuk dalampenilaian KPIManagement Walk Through,Safety Moment, RewardsAudit dan Evaluasi SMHSSE serta ReviewManagement

HSSE Coaching andTraining (internal andexternal)Emergency Response Drill(Fire, Oil Spill, etc.)HSSE PassportImplementationContractor SafetyWorkshop and RewardsHSE Aspect included as KPIassessmentManagement Walkthrough,Safety Moment, RewardsHSSEManagement SystemAudit and Evaluation andManagement Review

Pembinaan dan TrainingHSSE (internal & eksternal)Energi Efisiensi & EmissionReductionEmergency Respon Drill(Fire, Oil Spill, dan lain-lain)Contractor SafetyWorkshop & RewardsAspek HSE masuk dalampenilaian KPIManagementWalk Through,Safety Moment, RewardsAudit dan Evaluasi SMHSSE serta ReviewManagement

HSSE Coaching andTraining (internal andexternal)Energy Efficiency andEmission ReductionEmergency Response Drill(Fire, Oil Spill, etc.)Contractor SafetyWorkshop and RewardsHSE Aspect included asKPI assessmentManagementWalkthrough, SafetyMoment, RewardsHSSE ManagementSystem Audit andEvaluation andManagement Review

OHSAS 18001 ISO 14001, PROPER BIRUUNTUK ADK & KK, SILVER

UNTUK SECURITYISO 14001, PROPER BLUE forADK and KK, Silver for Security

PROPER BIRUUNTUK ADK & KK

PROPER BLUE for ADKand KK

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 103

Page 106: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu104

2017 2018 2019 2020

PROPER HIJAU UNTUK ADK& KK, ISRS 7 LEVEL 4,

RE-SERTIFIKASI OSHAS 18001PROPERGREEN for ADK andKK, ISRS7Level 4,OSHAS18001Recertification

PROPER HIJAU UNTUKADK & KK, GOLD UNTUKSECURITY, ISRS 7 LEVEL 5

PROPER GREEN for ADK and KK,GOLD for Security, ISRS 7 Level 5

PROPER EMAS UNTUKADK & KK, PROPER BIRU

UNTUK JTB, ISRS 7 LEVEL 6PROPER GOLD for ADK and KK,PROPER BLUE for JTB, ISRS 7

Level 6

PROPER EMAS UNTUKADK & KK, PROPER BIRU

UNTUK JTB, ISRS 7 LEVEL 7PROPER GOLD for ADK and KK,PROPER BLUE for JTB, ISRS 7

Level 7

Pembinaan dan TrainingHSSE (internal & eksternal)Energi Efisiensi & EmissionReductionEmergency Respon Drill(Fire, Oil Spill, dan lain-lain)Implementasi HSSEPassportContractor SafetyWorkshop& RewardsAspek HSE masuk dalampenilaian KPIManagementWalk Through,Safety Moment, RewardsAudit dan Evaluasi SMHSSE serta ReviewManagement

HSSE Coaching andTraining (internal andexternal)Energy Efficiency andEmission ReductionEmergency Response Drill(Fire, Oil Spill, etc.)HSSE PassportImplementationContractor SafetyWorkshop and RewardsHSE Aspect included asKPI assessmentManagementWalkthrough, SafetyMoment, RewardsHSSE ManagementSystem Audit andEvaluation andManagement Review

Pembinaan dan TrainingHSSE (internal & eksternal)Energi Efisiensi & EmissionReductionEmergency Respon Drill (Fire,Oil Spill, dan lain-lain)Implementasi HSSE PassportContractor Safety Workshop &RewardsAspek HSE masuk dalampenilaian KPIManagement Walk Through,Safety Moment, RewardsAudit dan Evaluasi SM HSSEserta Review Management

HSSE Coaching and Training(internal and external)Energy Efficiency andEmission ReductionEmergency Response Drill(Fire, Oil Spill, etc.)HSSE PassportImplementationContractor Safety Workshopand RewardsHSE Aspect included as KPIassessmentManagement Walkthrough,Safety Moment, RewardsHSSE Management SystemAudit and Evaluation andManagement Review

Pembinaan dan TrainingHSSE (internal & eksternal)Energi Efisiensi & EmissionReductionEmergency Respon Drill (Fire,Oil Spill, dan lain-lain)Implementasi HSSE PassportContractor Safety Workshop &RewardsAspek HSE masuk dalampenilaian KPIManagement Walk Through,Safety Moment, RewardsAudit dan Evaluasi SM HSSEserta Review Management

HSSE Coaching and Training(internal and external)Energy Efficiency andEmission ReductionEmergency Response Drill(Fire, Oil Spill, etc.)HSSE PassportImplementationContractor Safety Workshopand RewardsHSE Aspect included as KPIassessmentManagement Walkthrough,Safety Moment, RewardsHSSE Management SystemAudit and Evaluation andManagement Review

Pembinaan dan TrainingHSSE (internal & eksternal)Energi Efisiensi & EmissionReductionEmergency Respon Drill (Fire,Oil Spill, dan lain-lain)Implementasi HSSE PassportContractor Safety Workshop &RewardsAspek HSE masuk dalampenilaian KPIManagement Walk Through,Safety Moment, RewardsAudit dan Evaluasi SM HSSEserta Review Management

HSSE Coaching and Training(internal and external)Energy Efficiency andEmission ReductionEmergency Response Drill(Fire, Oil Spill, etc.)HSSE PassportImplementationContractor Safety Workshopand RewardsHSE Aspect included as KPIassessmentManagement Walkthrough,Safety Moment, RewardsHSSE Management SystemAudit and Evaluation andManagement Review

Page 107: tentang laporan keberlanjutan

Struktur Organisasi HSSE PEPC

Struktur dan kedudukan unit HSSE diatur dalam SK StrukturOrganisasi HSSE Nomor Kpts. 012/CP0000/2014-SOtentang Organisasi dan Tata Kerja PEPC tanggal 15 April2014.

Struktur Organisasi HSSE PEPC

PEPC HSSE Organizational Structure

HSSE structure and position are regulated in Decision Letterof HSSE Organizational Structure No. Kpts. 012/CP0000/2014-SO on PEPC Organization and Working Proceduredated April 15, 2014.

PEPC HSSE Organizational Structure

HSSE Manager

President Director

Asman Safety& Health

EnvironmentSpecialist

AsmanSecurity

OIMSSpecialist

Health & SafetyPerformanceCoordinator

SafetySpecialist

OHIHSpecialist

SecurityCoordinator

AreaSupervisor

SupervisorAnalyst

Berdasarkan struktur tata kelola, pengelolaan HSSEPerusahaan dikoordinasikan oleh Manajer HSSE yangbertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama sertamemiliki jalur koordinasi dengan Asisten Manager Safety& Health, Asisten Manager Environment Specialist, AsistenManager Security dan Operations Integrity ManagementSystem (OIMS) Specialist.

Panitia Pembina Keselamatan dan KesehatanKerja (P2K3)

Demi meningkatkan kinerja HSSE, Perusahaan telahmembentuk Panitia Pembina Kesehatan dan KeselamatanKerja (P2K3) untuk mendorong terwujudnya budayakesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan Perusahaansesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi Provinsi DKI Jakarta Nomor 1125/2013tentang Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan danKesehatan Kerja (P2K3) di Lingkungan PT Pertamina EPCepu tanggal 25 Februari 2013.

In the organizational structure, the Company HSSE unit isled by aHSSEManager who directly reports to the PresidentDirector and has communication line with the Safety andHealth Assistant Manager, the Environment Specialist, theSecurity Assistant Manager, and the Operations IntegrityManagement System (OIMS) Specialist.

Advisory Committee of Safety and Health atWork (P2K3)

To improve its HSSE performance, the Company hasestablished an Advisory Committee of Safety and Healthat Work (P2K3) to foster occupational health and safetyculture within the corporate environment pursuant to theDecree of the Head of Department of Manpower andTransmigration of the Jakarta Special Region Number1125/2013 concerning the Ratification of AdvisoryCommittee of Safety and Health at Work (ACSHW) forPT Pertamina EP Cepu on February 25, 2013.

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 105

Gambar 10.2 Struktur Organisasi HSSE PEPC Figure 10.2 PEPC HSSE Organizational Structure

Page 108: tentang laporan keberlanjutan

P2K3 menangani seluruh pelaksanakan kebijakan danprosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lingkunganPerusahaan. P2K3 ini beranggotakan manajemen danpekerja, dengan struktur formal kepengurusan sebanyak15 pekerja (7% dari total seluruh pekerja Perusahaan) yangterdiri dari 1 ketua, 1 wakil ketua, 1 sekretaris, 1 wakilsekretaris, dan 11 anggota. Keanggotaan komite HSSEberasal dari beberapa fungsi yang mencerminkanperwakilan manajemen fungsi. [G4-LA5, HS1]

Ketua P2K3 P2K3 ChairmanDirektur Utama President Director

Amril Thaib Mandailing

Wakil P2K3 P2K3 Vice-chairmanHSSE Manager

Tri Sapta Mulia Tambunan

Anggota P2K3 P2K3 Members

Cepu Safety Emerg Lead :M. Taufik N. ArifinCorp. Safety & Security : WibisonoHSE Safety : Tania PramadewiSecurity : Huberto R. V. S. DGeneral Support Staff : Hasan BasriAsst. Manager Human Capital :Agung Nugraha HTreasury : Dimas SatriyoQuality Staff : R. Feri SutantoProject Engineer : P. Rinaldo PasaribuLegal Staff : Wibowo BudihanantoFinance Staff : Riyo YudhistiraDrilling Engineer : Firman AuliaContract Specialist : Naomi Lousiana

KEAMANAN KERJAOCCUPATIONAL SECURITY

The committee handles overall implementation ofoccupational safety and health policy and procedures withinthe Company. Composed of managerial personnel andworkers, the ACSHW is represented formally by 15 workers(7% of total Company's employees), i.e. one chairperson,one vice-chairperson, one secretary, one vice-secretary, andelevenmembers. The HSSE committee is formed of severalfunctions which reflects the representatives of functionalmanagement. [G4-LA5, HS1]

Seluruh pekerja memiliki tanggung jawab untuk menjagakeamanan pada semua aspek di tempat kerja merekadanmemastikan bahwa asset Perusahaan, sumber daya,serta informasi yang dipercayakan kepadanya dilindungidari pihak yang tidak memiliki kewenangan untukmenggunakan atau memasukinya. Oleh karena itu pentingbagi pekerja untukmenyadari dan sepenuhnya mematuhiKebijakan Keamanan Perusahaan.

Perusahaan telah mengimplementasikan standarpengamanan terbaik dan memiliki kerjasama langsungdengan penyelenggara keamanan negara. PedomanTanggung Jawab Pengamanan Bersama diciptakan,disosialisasikan dan diuji demi kepentingan pengelolaanbisnis Perusahaan, lingkungan wilayah kerja, masyarakat,daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

All employees are responsible for maintaining the securityof all aspects of their workplace and for ensuring that theCompany's assets, resources, and information entrustedare protected from unauthorized parties trying to utilize orenter into such facilities. Therefore it is important foremployees to be familiar with and to wholly comply withthe Company's Security Policy.

The Company has implemented the best security standardas well as forming close cooperation with National Securityforces. The Guidelines on the Shared Responsibility onSecurity are created, disseminated, and tested in the interestof the Company's businessmanagement, surroundingworkareas, the community, regions, and the Country.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu106

Gambar 10.3 Struktur Organisasi P2K3 Figure 10.3 P2K3 Organizational Structure

Page 109: tentang laporan keberlanjutan

Sebelum memulai pekerjaan, Perusahaan selalumenginspeksi lokasi dan menentukan risiko adanyaancaman terhadap keamanan kerja. Jika ada, Perusahaanakan mengatasi ancaman yang teridentifikasi sebelummemulai pekerjaan sertamengambil langkah-langkah untukmencegah ancaman tersebut.

Perusahaan juga menyelenggarakan beberapa pelatihanuntukmengembangkan pengetahuan dan ketrampilan parasatuan personal keamanan (sekuriti), diantaranya:1. Gada Utama2. Incident Investigations3. Lead Auditor SMP4. Fire & Rescue Type A5. Fire & Rescue Batch II6. Security Design Program

Prior to initiating works, the Company inspects the locationin order to identify any potential harm. Any identified harmwill be later addressed through preventive measures priorto initiating operation activities.

The Company also holds various knowledge-improvementtrainings for security personnel, such as:

1. Gada Utama2. Incident Investigations3. Lead Auditor SMP4. Fire & Rescue Type A5. Fire & Rescue Batch II6. Security Design Program

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 107

Page 110: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu108

Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasidan produksi minyak dan gas bumi, banyak jenis pekerjaandalam bisnis PEPC yang memiliki risiko tinggi terhadapkesehatan para pekerja akibat faktor cuaca, peralatan,radiasi, gas hidrokarbon serta debu di lingkungan kerja.Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mewujudkan tingkatkesehatan yang optimal bagi pekerja dan keluarganya,Perusahaan menyelenggarakan program jaminanpemeliharaan kesehatan dengan mengikutsertakanpekerjanya dalam program jaminan kesehatan BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.Perusahaan jugamelakukan pemeriksaan kesehatan secaraberkala kepada setiap pekerja dan istri/suami pekerjasehingga kondisi kesehatannya selalu terpantau denganbaik. Pemeriksanaan tersebut merupakan upaya deteksidini dan pencegahan terhadap risiko kelelahan, stres, danpenyakit endemik akibat pekerjaan, sehingga kinerja parapegawai dapat terus optimal. Selain itu, Perusahaan jugamemberikan fasilitas kebugaran yang bertujuan untukmeningkatkan semangat dan produktivitas para pekerjadalam lingkungan kerja yang dinamis [G4-14, G4-LA7, HS2].Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap kesehatanpekerja, program peningkatkan kualitas kesehatan kerjatidak hanya dilakukan untuk para pekerja, tetapi jugameliputikeluarga pekerja dan mitra kerja.

As a Company engaged in in oil and natural gas explorationand production, many of its operations expose workers tohigh health risks, due to factors such asweather, equipment,radiation, hydrocarbon, and dusts in the field. As a result,to optimize health protection to workers and their family,the Company carries out a healthcare insurance programby registering its employees in the Social Security OrganizingBody (BPJS) program. The Company also provides regularmedical examination for workers and their spouse to checkup on their health. Such examination is an effort of earlydetection and prevention of risks of fatigue, stress, andoccupational endemic diseases, to maintain optimizedperformance of the employees. The Company also providesfitness facilities which aims at increasing the spirit andproductivity of workers within a dynamic work environment.[G4-14, G4-LA7, HS2]. To express awareness of the employees'health, the occupational health improvement program isaimed to not only employees, but also to their family aswell as work partners.

KESEHATAN KERJAOCCUPATIONAL HEALTH

PEPC bekerja sama denganPertamedika RSPJ (Rumah SakitPertamina Jaya) menyelenggarakanmedical check up on site pada tanggal25-26 Juni 2014 di Lantai 5 GedungPatra Office Tower. Pemeriksaan yangdilakukan meliputi pemeriksaan fisik(oleh dokter umum dan dokter gigi);pemeriksaan elektrokardiografi (EKG),treadmill dan jantung oleh dan diawasidokter spesialis jantung; pemeriksaanUltrasonografi (USG) (dilakukan olehdokter spesialis radiologi; pemeriksaanmata; pemeriksaan audiometri;pemeriksaan lab (darah, urin danfeses); foto rontgen; spirometri; danpemeriksaan pap smear bagi pekerjawanita yang telah menikah.

Medical Check Up On Site

PEPC, in cooperationwith PertamedikaRSPJ (Pertamina Jaya Hospital), heldon-site medical checkup on June 25-26, 2014 at the 5th Floor of PatraOfficeTower Building. The checkup coveredphysical examinations (by generalpractitioners and dentists),electrocardiography (ECG) test,treadmill, and cardiac exam conductedand supervised by cardiologists;Ultrasound (USG) test (by radiologists);eye examination; audiometric test, labtests (blood, urine, and feces); x-rayexam; spirometry; and pap smear formarried female employees.

Page 111: tentang laporan keberlanjutan

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 109

Selain itu, sebagai bentuk solidaritastentangpentingnya upaya pencegahandan perlindungan terhadap diri,keluarga dan masyarakat daripenyebaran dan kontaminasi HIV danpenyakit AIDS, Perusahaan telahmelakukan kampanye pencegahanHIV/AIDS yang bertemakan "Hari AIDSSedunia - Cegah dan Lindungi Diri,Keluarga, Masyarakat dari HIV danAIDS Dalam Rangka PerlindunganHAM" serta diikuti oleh seluruh pekerjadan mitra kerja Perusahaan.Kampanye ini juga diselenggarakandalam rangka partisipasi Perusahaanmemperingati Hari HIV/AIDS Seduniayang jatuh pada tanggal 1 Desember2014. Dalam kampanye ini,Perusahaan membagikan kepadaseluruh pekerja danmitra kerja antaralain poster, leaflet, booklet dan pintentang HIV/AIDS.

Hari AIDS Sedunia - Cegah dan Lindungi Diri, Keluarga,Masyarakatdari HIV dan AIDS Dalam Rangka Perlindungan HAMWorld AIDS Day - Preventing and Protecting Oneself, Family, Communityfrom HIV and AIDS for Human Rights

To show solidarity on the importanceof the prevention and protection tooneself, family, and the communityagainst the spread and contaminationof HIV and AIDS, the Company hasconducted HIV/AIDS preventioncampaign with the theme "World AIDSDay - Preventing and ProtectingYourself, Your Family, and theCommunity from HIV and AIDS forHuman Rights Protection" which wasattended by all employees andpartners of the Company. Thecampaign was also conducted asCompany's participation incommemorating the World AIDS Dayon December 1, 2014. During thecampaign the Company distributedHIV/AIDS-related posters, leaflets,booklets, and pins to employees andwork partners.

Perusahaan telahmelakukan pelatihantentang dasar-dasar kesehatan,keselamatan makanan dan hygienesanitasi bagi para penyaji makanandan minuman (office boy dan officegirl) pada tanggal 18 Oktober dan 24Oktober 2014. Pelatihan ini diikuti olehhampir semua penyedia makananPerusahaan, baik yang bertugas dikantor Jakarta maupun Bojonegoro.Pelatihan ini bertujuan untukmeningkatkan pengetahuan,pemahaman, sikap dan prilaku penyajimakanan dan minuman tentangpentingnya menjaga kebersihankantor, meningkatkan mutu layananpenyajian makan dan minuman sertamenghindari terjadinya penularanpenyakit melalui makanan danminuman bagi para pekerja PEPC.

Basic Food Safety & Hygiene Sanitation Training (BFS & HST)

TheCompany has provided Basic FoodSafety andHygiene Sanitation Training(BFS and HST) to food and beverageservers (officeboys/girls) on October18 and 24, 2014. The trainings wereattended by almost all food andbeverage servers in the Company, bothfrom Jakarta and Bojonegoro offices.The trainings aim at improvingknowledge, understanding, attitude,and behavior of these food andbeverage servers, in addition to avoidthe spreading of foodborne andwaterborne diseases among PEPCemployees.

Page 112: tentang laporan keberlanjutan

KESELAMATAN KERJAOCCUPATIONAL SAFETY

Karakteristik bisnis perusahaan yang mengelola sumberdaya alammemiliki risiko yang tinggi terhadap keselamatanpara pekerjanya. Oleh karena itu, keselamatan pekerjaadalah prioritas utama bagi Perusahaan dalammenjalankanaktivitas bisnisnya. Komitmen tersebut diwujudkan denganmenyediakan semua perlengkapan keselamatan kerjaseperti coverall, sepatu, helm, sarung tangan, kacamata,dan perlengkapan lainnya sesuai dengan standarkeselamatan kerja di bidang bisnis hulu minyak dan gas.Perusahaan juga melakukan penyesuaian dan perbaikanperlengkapan keselamatan kerja secara terus menerusdengan mengadopsi teknologi keselamatan kerja yangmutakhir. Selain itu, komitmen ini juga dicerminkan melaluiPanduan Kerja Organisasi (PKO) PEPC Nomor A-001/PKO.2-02/CP3010/2013-S0 tentang Kebijakan UntukMenghentikan Pekerjaan, yang memberikan hak kepadasiapapun untuk menghentikan pekerjaan apabila diyakiniterdapat pelanggaran terhadap standar prosedurkeselamatan Perusahaan.

Sistemdan proses kerja utamaPerusahaan juga dirancangdan dikelola untuk menjamin keselamatan pekerja ataskemungkinan bencana dan keadaan darurat denganmengacu pada Tata Kerja Organisasi (TKO) PEPC Nomor001/PEPC/2011-S0 tentang Pedoman Kesiagaan danPenanggulanganKeadaan Darurat dan TKO PEPC Nomor005/PEPC/2010-S0 tentang Pengadaan Barang/Jasa.Sistem ini dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinyabencana dan keadaan darurat (emergency), baik padatahap pencegahan, pengelolaan, kelangsungan operasidan pemulihan. [OG13, HS5]

The Company's business characteristic, which managesnatural resources, brings high risks to the safety of itsworkers. Therefore the safety of workers becomes themainpriority for the Company in running its business activities.The commitment is realized by the provision of occupationalsafety equipment such as coverall, shoes, helmet, gloves,goggles, and other items in accordance with occupationalsafety standard in oil and gas upstream industry. TheCompany also makes continuous adjustment andimprovement with the adoption of the latest technology inoccupational safety. Such commitment is also reflectedthrough the PEPC Organizational Working GuidelinesNumber A-001/PKO.2-02/CP3010/2013-S0 concerning theStop the Job Policy which grants the right to any personto stop a job when a violation against Company's safetystandard procedure is believed to occur.

The Company's main system and work process is alsodesigned andmanaged to anticipate workers' safety on thepossibility of disasters and emergencies by referring toPEPC Organizational Working Procedures No.001/PEPC/2011-S0 concerning the Guidelines forEmergency Preparedness and Response and PEPCOrganizational Working Procedures No. 005/PEPC/2010-S0 concerning Goods/Services Procurement. The systemanticipates the occurrence of disaster and emergency atprevention, management, operational continuity, andrecovery stages. [OG13, HS5]

SAFETYPROCESS

TAHAPPENCEGAHANPREVENTIONSTAGE

TAHAPPENGELOLAANMANAGEMENTSTAGE

TAHAPKELANGSUNGANOPERASIOPERATIONALCONTINUITYSTAGE

TAHAPPEMULIHANRECOVERYSTAGE

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu110

Gambar 10.4 Proses Keselamatan Kerja Figure 10.4 Occupational Safety Process

Page 113: tentang laporan keberlanjutan

A.Tahap Pencegahan dilakukan dengan cara:[G4-14]Secara berkala melakukan pelatihan dan simulasitanggap darurat (emergency response) untukmeningkatkan kesiagaan pekerja. Pelatihan ini dilakukandi bawah koordinasi HSSE PerusahaanDibentuk organisasi Tim FloorWarden (tim pengelolabencana dan keadaan darurat)Menyusun dokumen manajemen risikoMelakukan inspeksi peralatan secara periodik, misalmelalui penerapan Risk Based Inspection (RBI)Implementasi standar kerja seperti yang tertera dalamTKO PEPC Nomor A-003/I00400/2009-SOMelakukan pelatihan dan sertifikasi pada pekerja-pekerja yang sifat pekerjaanya rentan terhadap bahayabencana maupun keadaan daruratMelakukan kajian/identifikasi terhadappotensial hazardsyang terdapat pada kegiatan operasiMelakukan Job Safety AnalysisMelakukan pelatihan keadaan daruratMelengkapi sarana dan prasarana fasilitas operasiantara lain peralatan fire-fighting serta melakukankegiatan fire-drill secara periodikMempersiapkan tenaga-tenaga ahlimenangani bencanadan keadaan darurat.

B.Tahap Pengelolaan dilakukan dengan cara:Penanggung jawab utama bencana mengambilkomando operasi penanganan bencana, atau keadaanemergencyTim Floor Wardenmengatur strategi dan taktik operasisesuai dengan bencana dan keadaan darurat yangdihadapiTim Floor Warden terus beroperasi sesuai proseduryang telah ditetapkan

C.Tahap Kelangsungan Operasi dilakukandengan cara:Seluruh kegiatan utama bisnis Perusahaan dialihkanpada lokasi yang telah ditentukan sesuai prosedurSeluruh pekerja direlokasi ke tempat yang aman yangtelah ditentukan sesuai rencana untuk menjalankantugas pekerjaannyaDilakukan pemastian berjalannya pelayanan pelangganuntuk semaksimal mungkin mendapatkan jaminanpasokan minyak sesuai yang dijanjikanDilakukan penanganan emergency sesuai ketentuanRedundant peralatan utama untuk menjamin realibilityoperation

D.Tahap Pemulihan dilakukan dengan cara:Perbaikan, penggantian dan memfungsikan kembaliperangkat dan fasilitas yang rusakMenerapkan Disaster Recovery Plan (DRP) dari sisiTeknologi Informasi (TI), yangmeliputi Disaster RecoveryCenter (DRC) untukmengamankan dan back up seluruhdata bisnisPenyediaan critical part untuk peralatan utama untukmeminalisir downtime.Mengusahakan claim assurance yang telah dijamin

A.Prevention Stage, by: [G4-14]

Regularly conducting emergency response drill andsimulation to improve workers' alertness. The drill isconducted under PEPC HSSE coordination.Establishing Floor Warden Team (disaster andemergency management team).Preparing risk management document.Conducting regular equipment inspection, e.g. with theimplementation of Risk-Based Inspection (RBI).Implementing working standards as set forth in PEPCOrganizational Working ProceduresNo. A-003/I00400/2009-SO.Providing training and certification to workers withdisaster/emergency-prone duties.Conducting review/identification of potential hazards inoperational activities.Performing Job Safety Analysis.Conducting emergency drills.Replenishing operational facilities and infrastructure,e.g. firefighting equipment and conducing routine fire-drill.Preparing experts to handle disasters and emergencies.

B.Management Stage, by:Disaster main person in-charge takes command ofresponses during a disaster or emergency.Floor Warden sets strategies and operational tactics toaddress the disaster or emergency being faced.Floor Warden keeps operating under predeterminedprocedures.

C.Operational Continuity Stage, by:All Company's main business activities are transferredto predetermined location in accordance with theprocedures.All workers are relocated to a predetermined safe locationto continue their duties.The service to customers needs to be assured of itscontinuity to provide oil supply as promised.Emergency response is conducted as provisioned.Back-upmain equipment to ensure operational reliability.

D.Recovery Stage, by:Repairing, replacing, and refunctioning damagedequipment and facilities.Implementing Disaster Recovery Plan throughInformation Technology (IT) which covers DisasterRecovery Center (DRC) to secure and backup all businessdata.Providing critical parts for main equipment to minimizedowntime.Seeking assurance claim for secured items.

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 111

Page 114: tentang laporan keberlanjutan

Pelatihan Training

Untuk memberikanpengetahuan dasar aspek-aspek dan programkeselamatan kepada pekerjadalammelaksanakan pekerjaansehari-hari di lapangan gunamencegah terjadiyakecelakaan.

Meningkatkan kemampuandalam menanggulangi bahayakebakaran dan melakukanpenyelamatan baik untuk dirisendiri maupun pada korban.

Memahami dasar-dasarmengenai HAZOPSMampumengidentifikasi danmenganalisa bahaya dilingkungan kerjaMampumengidentifikasi danmemperkirakan dampak dariperubahanindikator/parameter yangterjadi selamaproses/operasional suatuinstalasi

Mampu mengklasfikasikankontraktor berdasarkanpengelolaan aspek HSEMampu memilih kontraktorsesuai dengan tingkat resikopekerjaanMampu melakukanpemantauan dan evaluasiaspek HSSE selamapelaksanaan pekerjaan olehkontraktor

To provide basic knowledge onsafety aspects and programsto workers in conducting dailyoperations in the field to avoidaccidents.

To improve skills in overcomingfire hazard, performing self-rescue, and rescuing victims.

To understand HAZOPSbasicsTo acquire the ability toidentify and analyze dangersat workplaceTo acquire the ability toidentify and estimateimpacts from the changes inindicator/parameter duringan installationprocess/operation

To acquire the ability toclassify contractors basedon the management of HSEaspectsTo acquire the ability toselect contractors properlyaccording to level of job risksTo acquire the ability tomonitor and evaluate HSSEaspects during workprocesses conducted bycontractor

Basic HSEMandatoryTraining

Pelatihan Fire& Rescue

PelatihanHazard andOperability Study(HAZOPS)

ContractorSafetyManagementSystem (CSMS)

Tujuan PelatihanTraining Purposes

JumlahPesertaNumber ofParticipants

Nama ProgramName of ProgramNo

Basic HSEMandatoryTraining

Fire and RescueDrill

Training onHazard andOperabilityStudy(HAZOPS)

ContractorSafetyManagementSystem(CSMS)

JumlahHariNumberof Days

19

2

2

1

95

8

6

3

1

2

3

4

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu112

Tabel 10.1 Pelatihan Keselamatan Kerja Table 10.1 Safety Training

Page 115: tentang laporan keberlanjutan

Memahami Peran Pemimpindalam penerapanManajemen KeselamatanProsesMemahami Landasan Dasardari ManajemenKeselamatan ProsesMemahami HubunganKeselamatan Proses denganKonsep Sebab InsidenModernMemahami Unsur / Elementdari ManajemenKeselamatan ProsesMemahami cara melakukanAudit ManajemenKeselamatan Proses

Untuk meningkatanpengetahuan dankemampuan praktis tentangantisipasi dan identifikasibahaya kesehatan di tempatkerja dari segi fisik, kimia,biologi dan ergonomi;Untuk meningkatkanpengetahuan dankemampuan praktis tentangteknik pengukuran danevaluasi bahaya kesehatandi tempat kerja;Meningkatan pengetahuandan pemahaman padapekerjaan pemantauanlingkungan dan pekerjakesehatan dan perlindungankeselamatan.

Untuk mengenali kapanHidrogen Sulfida hadir di areakerja dan mengambil tindakanyang diperlukan untuk bekerjadengan Hidrogen Sulfida aman.

Untuk memberikanpengetahuan keselamatan, baikdari segi program-programuntukmendukung peningkatanbudaya HSSEmaupun dari segikepemimpinan. Pelatihan iniditujukan kepada pekerja yangmenjadi pimpinan (leader) difungsi ataupun di tempat kerjasehingga dapat menjadi rolemodel dalampenerapan budayaHSSE dan menjadi pemimpinyang berwawasan HSSE untukmenggerakkan organisasi.

Untuk memberikanpengetahuan aspek-aspek danprogram keselamatan kepadapekerja dalammengawasai danmelaksanakan pekerjaansehari-hari di lapangan gunamencegah terjadinyakecelakaan.

To understand the Role ofLeader in Process SafetyManagementimplementationTo understand the Basis forthe Process SafetyManagementTo understand the Relationbetween Process Safety andModern Incident-CauseConceptTo understand the Elementsof Process SafetyManagementTo understand the procedureof Process SafetyManagement Audit

To improve knowledge andpractical ability on theanticipation andidentification of healthhazards in terms of physical,chemical, biological, andergonomics at workplace;To improve knowledge andpractical ability onmeasurement technique andevaluation of health hazardsat workplace;

To increase knowledge andcomprehension onenvironmental monitoringand workers' health andsafety protection.

To recognize when HydrogenSulfidemay occur at workplaceand taking proper measure towork safely around HydrogenSulfide.

To provide knowledgeon safety,both on HSSE culture-fosteringprograms and on leadership.The training is given to bothfunctional and on-field higher-level employees (leaders) to actas role models in theimplementation of HSSE cultureand develop into HSSE-insightful leaders in driving theorganization.

To provide knowledge on safetyaspects and programs toworkers in monitoring and toconduct daily operations onfield to avoid accidents.

Pelatihan Basicof Proses Safety- Inhousetraining JOBPTJM

PengendalianVektor SertaPemeriksaanAir

Higienis IndustriMuda (HIMU)

PelatihanHydrogen Sulfide(H2S)

HSE Leadership

Junior HSEMandatoryTraining

Basic ofProcess Safety- In-houseTraining JOBPTJM

Vectorcontrolling andwaterexamination

Junior IndustrialHygiene (HIMU)

Training onHydrogenSulfide (H2S)

HSE Leadership

Junior HSEMandatoryTraining

Tujuan PelatihanTraining Purposes

JumlahPesertaNumber ofParticipants

Nama ProgramName of ProgramNo

JumlahHariNumberof Days

2

1

2

6

2

5

6

5

10

36

4

25

5

6

7

8

9

10

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 113

Page 116: tentang laporan keberlanjutan

Perusahaan berkomitmen untuk melakukan pemantauankualitas lingkungan kerja secara konsisten. Program standarHygiene Industry telah dilaksanakan secara berkala danberkelanjutan sehingga jaminan persyaratan lingkungankerja yang sehat dapat terpenuhi. Program tersebutdilakukan terutama melalui pemantauan, koreksi danrekomendasi terhadap faktor kebisingan, intensitaspencahayaan, temperatur ruangan, aroma, hama, kualitasudara dan penataan tempat kerja (house keeping). Lebihlanjut, Perusahaan memandang program inspeksi antarfungsi secara bersama-sama secara rutin adalah cermintanggung jawab dan kepedulian bersama menjagalingkungan kerja yang nyaman. [G4-DMA-LA, HS1, HS2]

The Company is committed to consistently monitor thequality of the workplace. The Hygiene Industry standardprogram is regularly implemented in a sustainable mannerto ensure compliance with the healthy working environmentprovisions through monitoring, correction andrecommendation on noise factors, lighting intensity, roomtemperatures, odor, pests, air quality, housekeeping, etc.Joint inter-functional inspections conducted on a regularbasis reflects shared responsibility and awareness tomaintain a comfortable working environment.[G4-DMA-LA, HS1, HS2]

PEMANTAUAN KUALITAS LINGKUNGAN KERJAMONITORING ON WORKING ENVIRONMENT QUALITY

Perusahaan senantiasa mendukung dan mendorongseluruh pekerja agar berpartisipasi aktif dalammemperhatikan aspek kesehatan, keselamatan dankeamanan di lingkungan kerja melalui mekanisme kartuPengamatan Keselamatan Kerja (PEKA). Kartu tersebutdiletakan di kotak yang tersedia di setiap ruangan kerjayang selanjutnya dimonitor dan ditindaklanjuti secaraberkala oleh Komite HSSE Perusahaan. Setiap saran darikartu tersebut akan berperan dalam peninjauan danperbaikan yang berkelanjutan yang dapat meningkatkankinerja HSSE Perusahaan. [G4-DMA-LA, HS1, HS2]

The Company continuously supports and encourages itsemployees to actively participate in paying attention tooccupational health, safety, security, and environmentaspects which are contained in the Occupational SafetyObservation (PEKA) card. The card is placed at availableboxes at eachwork room to be latermonitored and followed-up by the HSSE Committee of the Company. Each andevery input gained from the card is important for sustainablemonitoring and enhancement which eventually improvesCompany's HSSE performance. [G4-DMA-LA, HS1, HS2]

MEDIA KARTU PENGAMATAN KESELAMATAN KERJA (PEKA)OCCUPATIONAL SAFETY OBSERVATION (PEKA) CARD

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu114

Gambar 10.5 Kartu Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) Figure 10.5 The Occupational Safety Observation (PEKA) Card

Page 117: tentang laporan keberlanjutan

PerusahaanmenyelenggarakanHSSE Award sebagai bentukapresiasi Perusahaan kepada pekerja yang telah berhasilmelakukan programbudayaHSSEdengan optimal. Terdapattiga kategori dalam HSSE Award yaitu:1. Best Observer, yaitu pekerja yang memiliki observasiterbaik dalam memperhatikan aspek kesehatan,keselamatan dan keamanan di lingkungan kerjamelaluimedia kartu Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA);

2. Most Contribution, yaitu pekerja yang paling banyakberkontribusi dalam memperhatikan aspek kesehatan,keselamatan dan keamanan di lingkungan kerjamelaluimedia kartu Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA);

3. High Score, yaitu pekerja yang meraih nilai tertinggi padatraining basic HSEmandatory.

HSSE AWARD PEPCPEPC HSSE AWARD

KINERJA HSSE PEPC 2014 [G4-LA6, HS3]PEPC HSSE PERFORMANCE IN 2014

PEPC meraih Penghargaan Kecelakaan Nihil pada bidangPertambangan Minyak dan Gas Bumi untuk TingkatNasional periode Tahun 2014. Penghargaan secara resmidiberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasipada tanggal 26 Mei 2014. Jam Kerja tanpa Kecelakaanyang telah dicapai sampai dengan bulan Desember Tahun2013 adalah 2.914.905 jam kerja Aman.

PEPC received the Zero Accident Award in Oil and NaturalGas Mining category at National Level in 2014. The Awardwas presented by the Ministry of Manpower andTransmigration on May 26, 2014. As of December 2013,the Company has reached 2,914,905 Work Hours withoutAccident.

The Company holds theHSSEAward in order to pay tributetoits employees for their achievement in implementing theHSSE culture program. There are three HSSE Awardcategories, i.e.1. Best Observer, for the employeewith the best observationon occupational health, safety, security, and environmentthrough Occupational Safety Observation (PEKA) card.

2. Most Contribution, for the employee with the largestcontribution in occupational health, safety, security, andenvironment through Occupational Safety Observation(PEKA) card.

3. High Score, for the employee who scored highest in thebasic HSE mandatory training.

Keamanan, Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health, Safety, and Security 115

Page 118: tentang laporan keberlanjutan

PEPC memiliki tolak ukur keberhasilan penerapan HSSEyang mengacu pada standar yang berlaku. Kami jugamemasukan keberhasilan pelaksanaan manajemen HSSEsebagai indikator penilaian kinerja (KPI) Unit atau Fungsiterkait berdasarkan standar internasional. Pada periodepelaporan, PEPC memiliki kinerja yang baik dalampelaksanaan kebijakan dan prosedur HSSE sehinggaberhasil meraih Penghargaan Zero Accident atau KecelakaanNihil.

Kinerja HSSE PEPC Tahun 2014 [G4-LA6, HS3]

PEPC's benchmark for success in its HSSE implementationrefers to the applicable standardswhile also including HSSEmanagement performance as one of the Key PerformanceIndicators (KPI) for the relevant Unit or Function based oninternational standards. In the reporting period, PEPCattained good performance in the implementation of HSSEpolicy and procedures which led it to win the Zero AccidentAward.

PEPC HSSE Performance in 2014 [G4-LA6, HS3]

Selain menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil TingkatNasional dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,pada periode pelaporan Perusahaanmendapatkan apresiasipenghargaan "The Best Upstream HSSE and HousekeepingStandard 2014" dari Pertamina (Persero) Direktorat Hulukarena Perusahaan dapat memenuhi Tujuh AspekFundamental HSSE Pertamina (Persero) Direktorat Hulu.

In the reporting period, in addition to winning the NationalZero Accident Award from the Ministry of Manpower andTransmigration, the Company has also received "The BestUpstream HSSE and Housekeeping Standard 2014" awardfrom the Upstream Directorate of Pertamina (Persero) forthe Company's achievement inmeeting Seven FundamentalHSSE Aspects of the Upstream Directorate of Pertamina(Persero).

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu116

Tabel 10.2 Kinerja HSSE PEPC Tahun 2014 Table 10.2 PEPC HSSE Performance in 2014

Safety Man Hours

Pekerja PEPC PEPC Workers

Secondee Secondees

Outsourching Outsourced workers

Kontraktor Contractors

TRIR (Total Recordable Incident Rate)

Fatality

Lost Time

Restricted Work Injury

Medical Treatment

NOA (Number of Accident)

Kejadian Pencurian Aset Perusahaan

Theft of Company Assets

HSSE Meeting

ItemNo

1

2

3

4

5

Tahun 20142014

918.906

29.400

5.040

27.343

27.354

0

0

0

0

0

0

50

Page 119: tentang laporan keberlanjutan

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPENVIRONMENT PRESERVATION

Menjadi Perusahaan Ramah Lingkungan merupakan semangatyang lahir dalam usaha untuk memberikan kontribusi terbaikbagi masyarakat dan bangsa.

Becoming an Environmentally-Friendly Company is a spirit that comesfrom the attempts to give the best contribution to nation and society.

117Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Page 120: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu118

Sebagai perusahaan yang mengolah sumber daya alam,PEPC senantiasa berkomitmen untuk mengimplementasi-kan tata kelola serta perilaku organisasi yang peduli terhadaplingkungan. Sebab saat ini, sumbangsih terhadap kelestarianlingkungan telahmenjadi aspek yang sangat penting dalammenciptakan bisnis yang berkelanjutan. Setiap pengambilankeputusan bisnis harus didasarkan pada nilai dan batasanyang tidak berpotensi untuk menimbulkan dampak negatifbagi lingkungan hidup.

Sebagai entitas bisnis, Perusahaan memiliki kewajibanuntuk menjaga seluruh praktik bisnisnya agar tetap sesuaidengan regulasi dan standar yang berlaku di industrinyasebagai license-to-operate. Namun lebih daripada itu,Perusahaan sesungguhnya memiliki ruang untukmerealisasikan fungsinya sebagai salah satu agen dalampembangunan sosial dan lingkungan. PEPCmeyakini bahwaprakarsa yang dilakukan dengan melaksanakan mitigasirisiko lingkungan dalam kegiatan bisnisnya justru akanmenghasilkan competitive advantage bagi Perusahaan dimasa depan.

Perusahaan telah melahirkan berbagai kebijakan danprogram inisiatif untuk menghasilkan dampak positif dimasa mendatang, tidak hanya untuk keberlanjutan bisnisperusahaan tapi juga untuk keberlangsungan lingkunganhidup di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Kebijakan danprogram inisiatif untuk lingkungan telahmenjadi kebutuhanbagi PEPC walaupun bagi perusahaan lain masih bersifatsuka rela (voluntary).

Konsumsi Air

Perusahaan meyakini bahwa air merupakan sumber dayaalam yang esensial bagi keberlangsungan lingkungan hidup.Air menjadi elemen yang sangat dibutuhkan, tidak hanyauntuk kegiatan operasional Perusahaan, tetapi juga bagimasyarakat di sekitar wilayah operasi yang turut bersamamempergunakannya. Dalam melaksanakan kebijakanpenggunaan air yang bertanggungjawab, langkah-langkahpenghematan dan pembuangan yang efektif terus dipantaudan dilaksanakan untukmenghasilkan dampak yang positifbagi bisnis Perusahaan dan masyarakat.

Penggunaan air dalam kegiatan operasional Perusahaanterutama untuk beberapa fungsi bisnis utama meliputipenggunaan air untuk kepentingan kantor yang dipasokoleh penyedia fasilitas gedung, konsumsi air yang digunakanuntuk menunjang proses produksi sebagai utilitas, sertapenggunaan air untuk pengembangan infrastruktur produksidi lapangan.

Perusahaan melakukan pengungkapan dalam aspekpenggunaan air berdasarkan pencatatan atas penggunaanaset yang dimiliki sendiri, serta menggunakan estimasi danpendekatan perhitungan pada aset yang tidak dikelolaataupun dimiliki oleh perusahaan. [G4-DMA]

As a Company processing natural resources, PEPC is alwayscommitted to implementing environmentally-friendlygovernance and organizational behavior, because nowadaysthe contribution to the environment has become a veryimportant aspect in creating sustainable business. Everybusiness decision has to be based on the values andboundaries with no potential of negative impacts on theenvironment.

As a business entity, the Company has the responsibilityto maintain all its business practices in alignment withapplicable regulations and standard in its industry at alltimes as a license-to-operate. However, more than that, theCompany actually has room to carry out its function asagent of social and environmental development. PEPCbelieves that the initiative introduced by implementingenvironmental risk mitigation in its business activities willlead to competitive advantage for the Company in the future.

The Company has issued various policies and initiatives tobring about positive results in the future, not only for theCompany business sustainibility but also for environmentalsustainability around the Company operation area.Enviroment policies and programs are a necessity to PEPC,despite their voluntary status at other companies.

Water Consumption

The Company believes that water is an essential naturalresource for environmental sustainability. Water is a highly-sought after element, not only for the Company operationalactivities, but also for the population surrounding theoperation area. In implementing a responsible water usepolicy, water saving and effective disposal are continuallymonitored and carried out to bring positive outcome forthe Company bus iness and the community.

The consumption of water in Company operations especiallyfor some major business functions cover waterconsumption for offices supplied by the building providerof facilities, water consumption to support productionprocess as utilities, and water consumption for productioninfrastructure development on site.

The Company discloses its water consumption based onthe records of usage by Company's own assets, also usesthe estimation and calculation on assets not managed orowned by the Company. [G4-DMA]

MENUJU PERUSAHAAN RAMAH LINGKUNGANBECOMING AN ENVIRONMENTALLY-FRIENDLY COMPANY

Page 121: tentang laporan keberlanjutan

119Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Kebutuhan air Perusahaan untuk konsumsi kantor, dipasokoleh rekanan pengelola fasilitas gedung melalui penyaluranair oleh Perusahaan Air Minum (PAM). Lebih lanjut,penggunaan air tanah juga dimungkinkan sebagai pasokantambahan apabila air dari PAM tidak mencukupi kebutuhangedung. Inisiatif penggunaan air daur ulang untuk pasokanair gedung kantor, akan mulai dilaksanakan pada tahun2015 sebagai salah satu strategi Perusahaan untukmelaksanakan praktik bisnis yang ramah lingkungan.Dengan metode grey water recycling, diperkirakan 80%kebutuhan air akan dipenuhi dari daur ulang seluruhkonsumsi air yang dilakukan. Inisiatif ini akan menjadimilestone keberlanjutan bisnis Perusahaan yangmemberikan dampak signifikan bagi kelestarian lingkungandi sekitar lokasi bisnis Perusahaan. [G4-EN10, E6]

Perusahaan berkomitmen agar budaya hemat air selaludiaplikasikan dalam seluruh kegiatan operasional. Olehkarena itu, Perusahaan selalu menghimbau kepada seluruhkaryawan untuk melaksanakan berbagai inisiatifpenghematan. Salah satu inisiatif yang dilakukan untukpenghematan konsumsi air untuk keperluan domestikadalah penggunaan foam sebagai bahan pencuci tanganyang memungkinkan pengguna untuk tidak perlumembasahi tangan terlebih dahulu sehingga penggunaanair cukup hanya untuk membilas saja.

Konsumsi Energi

Bisnis hulu migas membutuhkan sumber energi dengankapasitas besar dan pasokan yang konsisten agar terusdapat menghasilkan kualitas dan kuantitas produk minyakbumi dan gas sesuai dengan yang diharapkan. Berbagaiperalatan dan infrastruktur dalam kegiatan operasional dilapangan membutuhkan pasokan energi berupa listrik, gasmaupun bahan bakar minyak. Konsumsi energi merupakanaspek yang penting dalam keberlanjutan bisnis Perusahaankarena berhubungan dengan biaya operasional dan emisigas rumah kaca, baik untuk yang dihasilkan langsung (Scope1) maupun tidak langsung (Scope 2).

Perusahaanmemiliki lapangan operasi yang dikelola denganKKKS Blok Cepu yang terdiri dari Lapangan Banyu Urip,Lapangan Cendana, Lapangan Jambaran-Tiung Biru, sertabeberapa lapangan lain yang sedang dikembangkan danberada pada tahap studi. Pada periode pelaporan, lokasiyang sudah beroperasi adalah Lapangan BanyuUrip denganoperator MobilCepu Ltd untuk pengangkatan minyak daridalam bumi sebesar total 40 MBOPD pada fase EarlyProduction Facilities (EPF) dan Early Oil Expansion (EOE) yangbaru saja diresmikan dan digunakan sejak tanggal 23Oktober 2014.

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di EPFLapangan Banyu Urip, Perusahaan menggunakan energiyang dihasilkan dari gas alam (associated gas) yang ikutterbawa dari minyak yang diangkat. Gas tersebut digunakanuntuk membangkitkan energi melalui gas engine yangmemiliki daya sekitar 1 MW. Inisiatif untuk memanfaatkangas ikutan sebagai sumber energi untuk operasionalisasiproses produksi dilakukan untuk menghemat biayaoperasiona l ser ta ef is iensi proses produksi .

The Company's water needs for office consumption issupplied by the building management's partners throughwater distribution by the Water Supply Company (PAM).Moreover, using ground water is also possible for additionalsupply if water from PAM is not adequate to meet thebuilding's needs. The initiative to use recycled water tosupply water in office buildings will be conducted in 2015as Company strategy to implement environmentally-friendlybusiness practices. With grey water recycling method, it isestimated that water needswill be fulfilled from recyclingall water consumptions. This initiative will be the milestoneof Company's business sustainability which bringssignificant effects for the environmental preservation aroundthe Company business location. [G4-EN10, E6]

"The Company commits that water saving practices arealways implemented in all operational activities. Thereforethe Company always suggests all employees to performvarious water saving initiatives. An initiative done to savethe consumption of water for domestic use among otheris the use of foam as hand washing agent that enablesusers not to water their hands prior to soaping hence usingwater merely for rinsing"

Energy Consumption

Upstream oil and gas business needs huge capacity andconsistent supply of energy resources to produce expectedoil and gasquality and quantity. Various equipment andinfrastructure in the operational activities on site needenergy supply in the forms of electricity, gas, or fuel. Energyconsumption is an important aspect in Company businesssustainability as it is related to operating cost andgreenhouse gas emission, either directly (Scope 1) orindirectly emitted (Scope 2).

The Company has operational fields managed with CepuBlock KKKS consisted of Bayu Urip, Cendana, Jambaran-Tiung Biru Fields, in addition to several other fields currentlydeveloped and in the stage of study. In the reporting period,the Banyu Urip Field has been operating with MobilCepuLtd as oil lifting operator with a total of 40 MBOPD in theEarly Production Facilities (EPF) and Early Oil Expansion(EOE) phases recently inaugurated and used since October23, 2014.

In conducting its operational activities in Banyu Urip FieldEPF, the Company uses energy from the natural gas carriedalong (associated gas) by the lifted oil. The gas is used toproduce energy through a gas engine with a power of 1MW.The initiative to use the carried gas as energy resource inproduction operation is conducted to save operating costand create efficiency in the production process.

Page 122: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu120

Pada periode pelaporan, gas ikutan yang terbawa keluartercatat sekitar 4,439,734MSCF (12,164MSCFD). Sebagiangas tersebut digunakan untuk bahan bakar peralatanproduksi pada proyek EPF dan EOE dengan total pemakaianenergi sekitar 419,358 MSCF (1,149 MSCFD) atau setara463 GJ. Sebagian lagi digunakan untuk pembakaran padasuar bakar (flaring) yang mencapai 1,027,116 MSCF (2,814MSCFD) pada fasilitas EPF dan 214,537MSCF (588MSCFD)pada fasilitas EOE. Sedangkan sisanya yang merupakanporsi terbesar, diinjeksikan kembali ke dalam bumi sebesar2,778,723MSCF (7,613MSCFD). Selain pada tahap produksi,pada proses penyaluranminyak bumi yangmelewati GayamFacility, Perusahaan juga menggunakan listrik dan gensetberbahan bakar solar sebagai sumber energi. Pada periodepelaporan, penggunaan listrik di Gayam & Mudi Facilitiesmencapai 1.633,5GJ dan solar pada Fasilitas Mudi sebesar19,617 liter dan Fasilitas Gayam sebesar 1,193 liter yangkeduanya setara 758,8 GJ.

Disamping kebutuhan di lapangan, Perusahaan jugamenggunakan energi untuk kegiatan administrasi bisnis dikantor. Untuk kepentingan ini, Perusahaan menggunakanfasilitas kantor yang disediakan oleh rekanan termasukuntuk penyediaan energi yang diperlukan. Pihak rekananpenyedia fasilitas gedung menggunakan energi listrik yangdibeli dari PT Perusahaan Listrik Negara serta sumberenergi gas yang dibeli dari PT PGN dan PT PGN GAGAS.Listrik digunakan untuk operasional kantor harian,sedangkan gas dijadikan sumber energi untuk fasilitaspendingin ruangan (chiller) dengan total kapasitas AirHandling Unit sebesar 320 ton Refrigerant per bulan.Penggunaan konsumsi gas PEPC adalah sebesar243.238,53 m3 atau setara dengan 9.488,7 GJ, denganfaktor koreksi perhitungan 3,3%. Sedangkan jumlahkonsumsi energi listrik Perusahaan untuk kegiatan di kantorpada periode pelaporanmencapai 303.847 kWh, atau setaradengan 1.093,85 GJ. [G4-EN3, E2]

Perusahaan senantiasa menghimbau agar seluruhkaryawan ikut melaksanakan perilaku hemat energi.Perusahaan juga mendukung penuh rekanan pengelolagedung kantor dalam menjalankan berbagai inovasi untukmengurangi konsumsi energi, seperti penggunaan lampuLED yang lebih hemat energi, inverter untuk listrik di lift yangdapat mengendalikan pemakaian listrik, kebijakan bataswaktu penggunaan escalator, serta efisiensi penggunaanair conditioner secara tersentral. Disamping itu, perusahaanjuga berinisiatif untuk mengurangi konsumsi bahan bakarkendaraan dinas dengan penggunaan kendaraanberkapasitas lebih besar yang dapat mengangkut lebihbanyak pegawai dalam perjalanan dinas dan kepentinganbisnis lainnya. Penggunaan Bahan BakarMinyak (fossil fuel)untuk keperluan kantor selama tahun 2014 adalah 96.223liter, setara dengan 3.177,8 GJ. [G4-EN6, E2]

In the reporting period, the associated gas stands at around4,439,734 MSCF (12,164 MSCFD). Some parts of the gasare used as fuel for production equipment in EPF and EOEprojects with a total energy use of around 419,358 MSCF(1,149 MSCFD) or equal to 463 GJ. Several others are usedfor flaring combustion which reach 1,027,116 MSCF (2,814MSCFD) in EPF and 214,537 MSCF (588 MSCFD) at theEOE facility. The remaining part of the gas-the largestportion, is re-injected into the ground with the amount of2,778,723MSCF (7,613MSCFD). Apart from the productionphase, in the oil distribution process through GayamFacility,the Company also uses electricity and generators withdiesel fuel as energy resource. In the reporting period, theuse of electricity in Gayam and Mudi Facility and diesel fuelin Mudi Facility is 19.617 liter and 1,193 liter for GayamFacility, both are equal to 758.8 GJ.

Apart from the needs on site, the Company also uses energyfor business administration activities in the office. For thisactivity, the Company uses office facilities provided by thepartner including the provision of energy. The buildingfacility provider partner uses the electricity bought from PTPerusahaan Listrik Negara and gas energy source boughtfrom PT PGN and PT PGN GAGAS. Electricity is used fordaily office operations, while gas is used as energy resourcefor chillers with the total Air Handling Unit capacity at 320Ton Refrigerant per month. PEPC gas consumption is243,238.53 m3 or equal to 9,488.7 GJ with the calculationcorrection factor by 3.3%. Meanwhile, the amount ofelectricity consumption of the Company for office activitiesin the reporting period is 303,847 kWh or equal to 1,093.85GJ. [G4-EN3, E2]

The Company always urges all employees to practiceenergysaving. The Company also fully supports office builidingmanagement partner in implementing various innovationsto reduce energy consumption, such as using LED lampsto save more energy, electricity inverter in the lift to controlthe use of electricity, escalator use time limit policy, andcentralized air conditioner use for efficiency. The Companyalso initiatesto reduce fuel consumption for official vehiclesby using vehicles with bigger capacity to accommodatemore employees during official trips and other businessactivities. The use of Fossil Fuel for office use in the year2014 reached 96,223 liter with Real Octane Number 92specification, equal to 3,177.8 GJ. [G4-EN6, E2]

Page 123: tentang laporan keberlanjutan

121Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Tabel 11.1 Jumlah Penggunaan Energi PEPC Table 11.1 PEPC Energy Consumption [G4-EN3, G4-EN4]

Fuel gas (SCF)

Sumber Energi LangsungDirect Energy Source

2012 2013 2014 2012 2013 2014

Volume Volume Giga Joule

Jumlah Total

KONSUMSI LAPANGAN BANYU URIP (EPF + EOE) [+] BANYU URIP FIELD CONSUMPTION (EPF + EOE) [+]

451.711 302.627 419.358,2 499,0 334,0 463,0Gas Fuel (SCF)v

KONSUMSI PENYALURAN MINYAK (Mudi & Gayam Facilities) [+] OIL DISTRIBUTION CONSUMPTION (Mudi & Gayam Facilities ) [+]

Solar Genset (liter) Generator Diesel (liter)

KONSUMSI FASILITAS KANTOR JAKARTA [+] JAKARTA OFFICE FACILITIES CONSUMPTION [+]

Listrik (kWh)

Gas (m3)

Bahan Bakar Minyak(liter)

60.020,0

230.961,7

81.816,0

190.990,0

239.187,2

106.067,0

303.847,0

243.238,5

96.223,0

216,1

9.009,8

2.701,9

13.986,2

687,6

9.330,7

3.502,9

14.288,9

1.093,9

9.488,7

3.177,8

14.982,1

Electricity (kWh)

Gas (m3)

Fossil Fuel (liter)

TOTAL

42.770,0 11.896,0 20.810,0 1.558,4 433,7 758,8

PEPC mengungkapkan rasio intensitas energi yangdikonsumsi dari seluruh proses produksi dan operasionalbisnis perusahaan. Untuk mengungkapkan rasio intensitaskonsumsi energi, dipilih beberapa kategori denominatorrasio yang sesuai dengan konteks proses bisnis yang terjadidi PEPC yaitu jumlah barel minyak bumi yang diproduksi(share PEPC 45%). Rasio intensitas konsumsi energiPerusahaan pada tiap ribu barel lifting minyak adalahsebesar 1,2 GJ/MBOPD. [G4-EN5]

Peran Positif Bersama Mitra Kerja

Perusahaan memahami bahwa bentuk kerja sama yangbaik antara satu perusahaan, mitra dan pemasoknya hanyaakan dapat terjadi bila kedua belah pihak memilikipandangan dan tujuan yang sama. Bagi Perusahaan,kontribusi positif bagi lingkungan dalam lingkup bisnisharus ditunjukkan pula oleh partner kerja dan pemasokdengan sikap dan per i laku yang mendukungkeberlangsungan lingkungan. [G4-DMA-EN]

PEPC reveal the intensity ratio of the energy consumed onthe entire process of production and business operationsof the company. To reveal the intensity ratio of energyconsumption, selected several categories denominatorratio according to the context of business processes thatoccur in PEPC is the number of barrels of oil are produced(PEPC share 45%). The ratio of the intensity of energyconsumption per thousand barrelsCompany on oil lifting is of 1.2 GJ/MBOPD. [G4-EN5]

Positive Role with Business Partner

The Company fully understands that a good cooperationbetween the Company, partners, and suppliers can only beestablished if all parties have the same perspective. To theCompany, positive contributions to the environment in thebusiness scope need to be shown by business partnersand suppliers with an attitude and behavior that supportthe environment sustainability. [G4-DMA-EN]

Page 124: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu122

Dalammenjalankan bisnisnya, PEPC bekerja sama denganbeberapa pihak, baik sebagai partner maupun dari pihakvendor. Perusahaan lain yang melakukan kegiatan bisnissecara langsung kepada PEPC adalah partner dalam KKKS,yaitu Mobil Cepu Ltd, Ampolex Pte Ltd, dan BKS BUMD.Vendor yang menjalin kerja sama bisnis secara langsungyaitu PT Geo Putra Perkasa (sebelumnya PT Geo LinkNusantara), dan pelanggan PEPC adalah PT Pertamina(Persero) dan PT Tri Wahana Universal (TWU).

Dalam mengimplemantasikan pelibatan perilaku prolingkungan kepada para pemasok, salah satu perhatianbagi Perusahaan adalah penggunaan kertas yang berlebihandalam masa tender yang sudah menjadi kebiasaan. Harusdiakui bahwa jumlah tender yang dibuka kepada calonpemasok mampu menghabiskan jumlah kertas yang tidaksedikit, dimana sesungguhnya hal ini dapat direduksi dengancara lain. Inisiatif pro lingkungan ditunjukkan dengankebijakan Green Purchasing, dimana memaksimalkanpenggunaan IT dalam proses pengadaan yang antara lainpengiriman dokumen pra-kualifikasi, tanya-jawab, klarifikasiserta distribusi dokumen tender kepada Peserta Pengadaan.Prakarsa ini dapat membantumenghemat konsumsi kertasyang tentu saja berpengaruh terhadap jejak karbon yangdapat terus direduksi.

Hal ini merupakan suatu terobosan untuk menerapkansebagian proses tender dilakukan secara paperless (greenpurchasing), sehingga pekerjaan lebih efisien dan dan ramahlingkungan. Dengan cara ini pula, Peserta Pengadaan akanmendapatkan dokumen dalam waktu yang bersamaanwalaupun domisilinya berbeda sehingga prinsip equaltreatment dapat diterapkan dengan baik di sampingmendukung kebijakan perlindungan lingkungan.

In running its business, PEPC cooperates with some parties,who act as partner or vendor. Other companies conductingdirect business activities with PEPC are KKKS partners, i.e.Mobil Cepu Ltd, Ampolex Pte Ltd, and BKS BUMD. Vendorthat have a direct business relation is PT Geo Putra Perkasa(previously PT Geo Link Nusantara), while Companycustomers include PT Pertamina (Persero) and PT TriWahana Universal (TWU).

In implementing a pro-environment behavior on suppliers,one of the major concerns of the Company is habitualexcess use of paper during tender. It has to be admittedthat potential suppliers' bids consume large volumes ofpaper, which can be reduced by other means. Proenvironment initiative is shown by the Green PurchasingPolicy, which maximizes Information Technology duringthe procurement process, i.e pre-qualification documentssubmission, question-answer, tender document clarificationand distribution to Procurement Participants. This will helpin paper saving which will certainly lead to carbon footprintreduction.

To partly carry out paperless tenders (green purchasing) isa breakthrough, to achieve more efficient andenvironmentally-friendly tasks. This method also allowsProcurement Participants (Bidders) to receive documentsat the same time despite of the difference of domicile,hence realizing the equal treatment principle in addition tosupporting environmental preservation pol icy.

Grafik 11.1 Implementasi Green Purchasing PEPC 2013-2014 Chart 11.1 PEPC Green Purchasing Implementation 2013-2014

7,714

3,504

11,218

Lembar2014

2013Kumulatif Cummulative

Page 125: tentang laporan keberlanjutan

123Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Grafik di atasmenunjukkan upayamenghindari penggunaankertas dan tinta oleh Fungsi SCM yang setiap tahunbertambah dan terus berkomitmen untuk menerapkanGreen Purchasing di masa yang akan datang sebagai salahsatu kebijakan perlindungan lingkungan. Selain itu, rapatantara pihak pusat dan daerah yang kini tidak lagi selaludilaksanakan dengan temu muka. Penggunaan onlinemeeting terbukti dapat menghemat biaya serta potensiemisi yang dapat direduksi.

PEPC juga memperhatikan penyaringan calon pemasokyang akan bekerja sama dengan batasan dan kriteria aspeklingkungan. Perusahaan memperhatikan dampak negatifyang kemungkinan timbul karena hubungan kerja antaraPerusahaan dengan pemasok. Dalam proses penilaiankelulusan, Perusahaan sangat menghindari apabila terjadipotensi negatif terhadap aspek lingkungan. Sehinggaseluruh pemasok merupakan perusahaan yang telahmemenuhi penjaminan dalam perilaku pro lingkungan.[G4-EN32, G4-EN33]

Perusahaan memiliki beberapa prosedur yang wajibdikembangkan dan dilaksanakan oleh mitra kerja selamapelaksanaan pekerjaan sebagai bentuk upaya pencegahanpotensi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar operasipekerjaan. Prosedur- prosedur tersebut diantaranya:[G4-14]

1. Prosedur untuk menelusuri material yang secarapotensial membahayakan pada lingkungan untukmenjamin bahwa semua material peka lingkungan dandapat dipertanggungjawabkan.

2. Prosedur untuk menjamin bahwa semua limbahberbahaya dibuang sesuai dengan Undang-Undang,termasuk ketentuan-ketentuan audit atas pihak ketigayang digunakan untuk membuang limbah berbahaya.

3. Prosedur untuk pelaporan segera ke Perusahaan tentangindisen yangmenyangkut limbah atau emisi lingkunganyang akut serta pelaporan berkala ke Perusahaan untukdata emisi dalam jangka waktu lebih lama.

4. Prosedur untuk mencegah pencemaran udara, air atausuara yang melampaui batas-batas yang diijinkanPerusahaan.

PEPC juga memperhatikan kondisi yang memiliki risikoyang menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakatataupun pelanggan. Proses pengaduan yang terjadi dilapangan, akan diteruskan oleh Personil Secondee yangditempatkan di lokasi operasional yang jugamemiliki fungsisebagai penyambung lidah dan pemberi informasi ke kantorpusat. Melalui fungsi yang ada di Public, Government Affairs& Relations, permasalahan dan pengaduan tersebut akanditindaklanjuti agar dapat diselesaikan sesuai denganprosedur yang berlaku.

The above chart shows SCM Function's effort to avoidincreasing use of paper and ink annually while continuingthe commitment to implement Green Purchasing in thefuture as one of the environmental preservation policies.Furthermore, central-regional meetings no longer neededto be conducted face to face. Online meetings have provento save cost and reduce potential emission.

PEPC also pays attention to the selection of suppliercandidates to cooperate with the Company withenvironmental limitation and criteria. The Companyconsiders the negative impacts that may arise frombusiness relations between the Company and suppliers.To determine the passing of the assessment, the Companytries to avoid the negative effects on the environment.Hence, suppliers and vendors are companies that havecomplied with the pro-environment behavior assurance.[G4-EN32, G4-EN33]

The Company has several procedures that need to bedeveloped and implemented by business partners whenperforming work in an effort to prevent potential negativeimpacts on the environment around the work operation.These procedures are: [G4-14]

1. Procedure to trace potentially-harmful materials to theenvironment to guarantee that all materials areenvironmentally sensitive and accountable.

2. Procedure to guarantee that all hazardous waste isdisposed of according to the Law, including the auditprovisions on third party used to dispose of thedangerous waste.

3. Procedure to immediately report to the Company aboutincident involving critical environmental waste oremission as well as periodic report to the Companyabout emission data in the longer period.

4. Procedure to prevent air, water and noise pollution whichexceed the limit set by the Company.

PEPC also pays attention to conditions that bear potentialrisk of causing inconvenience to community and customers.Complaint process in the field will be forwarded by SecondeePersonnel assigned to the operational location who alsoacts as spokesman and informer to the head office. Throughthe Public Government Affairs and Relations function, theproblems and complaints will be followed through so theycan be overcome according to applicable procedures.

Page 126: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu124

Selama 2014, hanya terdapat satu pengaduan yangdilaporkan kepada PEPC terkait keluhan terhadap pipa yangdioperasikan oleh PT Geo Putra Perkasa sebagai pihakyang ditunjuk lebih lanjut untuk menyalurkan minyak dariLapangan Banyu Urip sampai ke Mudi Facilities untukditeruskan ke FSO Cinta Natomas. Laporan ini dapatdiselesaikan dengan baik antara kedua belah pihak dantidak memerlukan bantuan kepolisian ataupun fasilitaspengadilan. [G4-EN34]

Dengan mengukur pengeluaran untuk mitigasi danperlindungan lingkungan memudahkan perusahaan untukmenilai efisiensi dari program tersebut. Penganggaranuntuk berbagai inisiatif ini menunjukkan kemampuanPerusahaan dalammeningkatkan kinerja prakarsa tersebut.Pengungkapan ini jugamemberikan kesempatan bagi setiapstakeholder untuk menilai perkembangan PEPC dalamkomitmen lingkungan dan kontribusi sosial yang diberikan.

During 2014, there was only one complaint filed to PEPCrelated to dissatisfaction on pipeline operated by PT GeoPutra Perkasa as the party appointed to further distributeoil from Banyu Urip Field to Mudi Facility for delivery to FSOCinta Natomas. This complaint was resolved by both partiesand did not require police or judicial assistance. [G4-EN34]

The measuring of costs on environmental mitigation andpreservation facilitates the Company to evaluate theprograms'efficiency. The budgeting of these variousinitiatives shows Company's capability in improving itsperformance. This disclosure also gives the opportunity tostakeholders to evaluate the development of PEPC in itscommitment to the environement and social contributions.

Tabel 11.2 Total Penyaluran Dana Proteksi dan Manajemen Lingkungan PEPC [G4-EN31]Table 11.2 PEPC Total Amount of Environmental Management and Protection Fund [G4-EN31]

Biaya pengelolaan limbah, emisi, dan remediasi

Pengelolaan emisi (teknologi, agent,dll)

Biaya Pencegahan dan Manajemen Lingkungan

Pendidikan dan pelatihan lingkungan

Layanan eksternal manajemen lingkungan

Konsultan Lingkungan

Penelitian dan pengembangan

Biaya manajemen lingkungan lainnya

TOTAL

ProgramPrograms

Nilai 1Value 1

Waste, emission, remediation management cost

Emisi management (technology, agent, etc.)

Environmental Prevention and Management Cost

Environmental education and training

External environmental management service

Environmental Consultant

Research and developement

Other environmental management cost

TOTAL

Rp 14.625.000

Rp 2.084.062.500

Rp 195.000.000

Rp 633.750.000

Rp 1.316.250.000

Rp 195.000.000

Rp 4.438.687.500

1 Sumber dana diambil dari anggaran WP&B dengan kurs US$9.750The fund is sourced fromWP&B budget with the exchange rate of US$9 ,750

Page 127: tentang laporan keberlanjutan

125Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

MENJAGA KESEIMBANGAN SUMBER DAYA ALAMMAINTAINING NATURAL RESOURCE BALANCE

PEPC menyadari bahwa bumi merupakan aset strategis yang harus dijagakeberlangsungannya demi anak cucu di masa mendatang. Menjamin keberadaan ekosistemdan keanekaragaman hayati berarti menyimpan kekayaan untuk tetap bisa dinikmati dalamjangka panjang.

PEPC realizes that planet earth is a strategic asset whose sustainability needs to bepreserved for our future generations. Guaranteeing the existence of an ecosystem andbiological diversity means conserving wealth for long term enjoyment.

Salah satu poin dalam Kebijakan HSSE PEPCmenyatakanbahwa Perusahaan selalu melaksanakan aktivitas bisnisdalam kaidah "Green Operation". Selaras dengan pernyataantersebut, Direktur Utama PEPC mengeluarkan KebijakanLingkungan Hidup sebagai komitmen tindakan pengelolaankegiatan bisnis perusahaan yang dimaksudkan untukmencegah atau mengurangi efek merugikan pada sumberdaya alam, serta memastikan bahwa pekerjaan buatanmanusia yang menyebabkan perubahan lingkungan tidakmemiliki efek berbahaya bagi manusia.

One of the points in PEPC HSSE Policy states that theCompany always conducts its business activities with the"Green Operation" principle. Consistent with the statement,PEPC President Director issues an Environmental Policyas Company's commitment inmanaging business activitiesto prevent and reduce harming natural resources, in additionto ensuring that human activities that make changes tothe environment are not harmful to humans.

Page 128: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu126

Sebelum menjalankan operasional produksi minyak dangas, Perusahaan melaksanakan serangkaian studi danpenilaian kepantasan operasional yang berkaitan denganlingkungan. Untuk mendasari kajian tersebut, Perusahaanmemiliki Panduan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) Nomor A-001/PKO.4-06/CP3010/2013-SO.Panduan ini dibuat sebagai referensi dalam prosespengurusan AMDAL yang diberlakukan di seluruh areaoperasi/Mitra Kerja di lingkungan PEPC yang akanmelakukan kegiatan pengembangan lapangan. Dalampenilaian tersebut, didapatkan berbagai informasi terkaitaspek-aspek pencegahan dampak negatif terhadaplingkungan sekitar. Selain itu, Perusahaan jugamengikutsertakan masyarakat dalam pembuatan KajianAMDAL tersebut, khususnya masyarakat yang terkenadampak, Pemerhati Lingkungan, dan masyarakat yangterpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam prosesAMDAL. [G4-DMA]

Perusahaan bersamaKKKS Blok Cepumelaksanakan kajianAMDAL untuk dua lapangan yang sedang dioperasikan,yaitu Lapangan Banyu Urip dan Lapangan UnitisasiJambaran-Tiung Biru serta Cendana. Kajian AMDAL terdiridari Kerangka Acuan sebagai ruang lingkup kajian analisismengenai lingkungan hidup, Analisis Dampak Lingkungan(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), danRencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Berdasarkan hasilAMDAL dan UKL UPL untuk Lapangan Banyu Urip, seluruhwilayah sekitar telah dinilai dan terus dimonitor risiko-risikoyang mungkin terjadi, dengan beberapa titik tekan padadaerah yang terdampak langsung dengan daerah operasi.Begitu pula dengan Lapangan Jambaran - Tiung Biru, kajianAMDAL telah diselesaikan pada tahun 2014 yang menjadiacuan Perusahaan dalammenjalankan praktik bisnismigasdi lapangan. [OG4,E5]

AMDAL dan Perizinan Lingkungan Hidup menjadi landasankepatuhan pengelolaan dan pemantauan (UKL-UPL) yangdiimplementasikan berkesinambungan. Untukmenciptakankepastian dalam kinerja lapangan, PEPC juga mengikutiaturan dalam penilaian lingkungan hidupmelalui salah satuprogram wajibnya yaitu Audit Lingkungan Hidup.Perusahaan juga selalu mendorong upaya para pekerjauntuk pro-akt if menciptakan, memelihara danmengembangkan teknologi tepat guna yang ramahlingkungan yang berani dibandingkan dan layakdipertanggung jawabkan serta memiliki kesesuaianakreditasi dan apresiasi pengelolaan lingkungan hidup.Berbagai inisiatif tersebut dinilai berhasil, ditunjukkan daritidak adanya hukuman denda dan sanksi hukum lain yangditerima akibat ketidakpatuhan pada peraturan perundang-undangan terkait lingkungan. [G4-EN29]

Prior to conducting oil and gas production activities, theCompany conducts a set of studies and evaluation onoperational suitability in relation to the environment. As thebasis of these studies, the Company has EnvironmentalImpact Analysis (EIA) Guideline Number A-001/PKO.4-06/CP3010/2013-SO. This guideline is made as referencefor EIA processes conducted in all operational area/BusinessPartner in PEPC environment intending to conduct fielddevelopment activities. In the assessment, variousinformation on preventive aspects to mitigate negativeimpacts to the surrounding environment are obtained. TheCompany also involves the community for the EIA Study,particularly the affected community, environmentalists, andcommunity affected by all types of decisions during theEIA processes. [G4-DMA]

The Company with Cepu Block KKKS conducts EIA Studyfor two operating fields, i.e Banyu Urip Field and Jambaran-Tiung Biru and Cendana Unitization Fields. The EIA Studyconsists of Reference Framework as analysis study scopeon environment, Environmental Impact Analysis (EIA),Environment Management Plan (RKL) and EnvironmentMonitoring Plan (RPL). Based on the results of the EIA andUKL UPL for Banyu Urip, the entire surrounding area hasbeen assessed and continually monitored the risks thatmay occur, with some pressure points in the area directlyaffected by the operation area. Similarly, Jambaran-TiungBiru Field, EIA studies were completed in 2014 is thereference in the Company's oil and gas business practicesin the field.[OG4,E5]

The EIA and Environmental Licensing serves as thecornerstone of management and monitoring (UKL-UPL)compliance that are continuously implemented. To assurecertainty in field performance, PEPC also complies withenvironmental assessment regulation by one its compulsoryprograms, namely Environmental Audit. The Company alsoencourages employees to proactively create, preserve, anddevelop efficient and environmentally-friendly technologiesthat are comparable, worthy of account ,and suitable withenvironmentalmanagement accreditation and appreciation.These various initiatives prove to be successful as shownby the absence of fines and other legal sanctions resultingfrom non-compliance with environmental laws andregulations. [G4-EN29]

Kabupaten Bojonegoro merupakan bagian dari wilayahProvinsi Jawa Timur yang berjarak sekitar 110 km dari KotaSurabaya. Kabupaten Bojonegoro memiliki luas wilayah2.307,06 km2 atau 230.706 hektar yang meliput 40% hutannegaramilik Perhutani, 33% tanah sawah, sekitar 22% tanahkering, 1% perkebunan, dan 5% adalah penggunaan lainnya.

Bojonegoro Regency is part of East Java Province located110 km from Surabaya City, with a surface area of 2,307.06square kilometers or 230,706 hectares. The region consistsof around 40% state forest owned by Perhutani, almost33% fields, around 22% dry ground, less than 1% plantations,and almost 5% for other uses.

Melestarikan Keanekaragaman Hayati Preserving Biological Diversity

Page 129: tentang laporan keberlanjutan

127Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Topografi Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwawilayah ini dialiri salah satu sungai utama sebagai potensiterbesar yaitu Sungai Bengawan Solo, dimana sepanjangdaerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo merupakandaerah dataran rendah yang cukup subur dengan pertanianekstensif. Pertanian di wilayah ini umumnya ditanami padipada musim penghujan dan tembakau atau jagung padamusim kemarau. Selain itu potensi sumber air bakudiperoleh dari air sungai/kali (18 buah), waduk (25 buah),mata air (25 buah), dan beberapa embung.

Kabupaten Bojonegoro memiliki masalah alamiah, yaitupada saat musim hujan mengalami banjir kiriman darisungai Bengawan Solo, dan mengalami kekeringan padasaat musim kemarau. Sebagai salah satu sumber utama,Sungai Bengawan Solo juga merupakan sumber air bagimasyarakat sekitar, khususnya pada musim penghujan.Namun pada musim kemarau kebutuhan masyarakatbanyak dipasok dari Waduk Gajah Mungkur.

Untuk menanggulangi kekurangan air untuk keperluanpengairan lahan pertanian di musim kemarau, PemerintahKabupaten menaikkan air dari Sungai Bengawan Solomelalui pompanisasi yang tersebar di 8 kecamatan yangmeliputi 24 desa.

Perusahaan bersama KKKS Blok Cepu lainnyamenjalankanaktivitas operasional produksi minyak dan gas di LapanganBanyu Urip/Jambaran-Tiung Biru di Kabupaten Bojonegoroyang termasuk dalam kategori daerah yang gersang denganudara yang panas terutama di musim kemarau. Kondisitersebut mengakibatkan akses atas air menjadi salah satumasalah utama yang belum dapat diatasi dengan baik olehPemerintah danmasyarakat sekitar. Permasalahan tersebutmenjadi risiko sekaligus peluang pagi Perusahaan danKKKSBlok Cepu lainnya dalammenjalankan kegiatan bisnis.Air yang digunakan untuk kepentingan produksi disiasatidengan penggunaan air yang diambil dari sumber yangdiyakini tidak akan mempengaruhi kebutuhan masyarakatsekitar.

Permasalahan tersebut menjadi risiko sekaligus peluangbagi Perusahaan dan KKKS Blok Cepu lainnya dalammenjalankan kegiatan bisnis. Air yang digunakan untukkepentingan produksi disiasati dengan penggunaan airyang diambil dari sumber yang diyakini tidak akanmempengaruhi kebutuhan masyarakat sekitar.

Penggunaan air di lapangan, baik konsumsi domestikmaupun kepentingan operasional, disuplai oleh pihak ketiga.Lapangan Banyu Urip jugamemiliki proyekWaduk Air (WaterBasin) yang masih belum difungsikan untuk mencukupipuncak produksi Blok Cepu 165.000 BOPD nantinya [G4-EN9]. Penggunaan air yang dipakai untuk kepentinganproduksi minyak di EPF setiap harinya, adalah sebesar 8m3 per 30.000 barrel minyak. Dalam kegiatan penyaluranjuga dibutuhkan air yang difungsikan sebagai hydrant, yangditampung sementara sebagai fire water sekitar 4.200 barrel.[G4-EN8]

Bojonegoro Regency topography shows Bengawan Solo-one of the major rivers with the largest potentials-flowingthrough the region, alongwhichwatershed lies fertile lowlandwith extensive agriculture. Such area normally consists ofpaddy fields during rainy season and tobacco or corn inthe dry season. Potential raw water sources are obtainedfrom 18 rivers, 25 reservoirs, 25 water springs and severalnatural water ponds.

Bojonegoro Regency is beset with natural problems, amongothers flood from Bengawan Solo during the rainy seasonand droughts during the dry season. As one of the mainwater sources, Bengawan Solo also serves as water sourcefor the surrounding population, especially during the rainyseason. In the dry season, however, the community needfor water is met by the Gajah Mungkur reservoir.

The overcome water shortage for land irrigation during thedry season, the Regency Government raises BengawanSolo water by pumping in 8 sub-districts that cover 24villages.

The Company with other Cepu KKS Contractors run oil andgas production operations in Banyu Urip/Jambaran-TiungBiru Fields in arid regions of Bojonegoro Regency with hightemperatures especially during the dry season. Thiscondition results in a major problem in water access thatcannot be resolved by the Government or the surroundingcommunity. This situation becomes a risk as well asopportunity for the Company and other Cepu KKSContractors to run business activities. The water used forproduction activities is taken from sources that are believednot to affect the need of the surrounding populations.

This situation becomes a risk as well as opportunity for theCompany and other Cepu KKS Contractors to run businessactivities. The water used for production activities is takenfrom sources that are believed not to affect the need of thesurrounding populations.

The water for both domestic consumption and operationalactivities is bought from a third party. Banyu Urip Field alsohasWater Basin project that is not yet in operation, to meetCepu Block production peak of 165,000 BOPD in the future[G4-EN9]. The daily use of water for EPF oil productionactivities is 8m3 per 30,000 barrel of oil. The distributionactivities also need water for the hydrants, which istemporarily stored as fire water in around 4,200 barrels.[G4-EN8]

Page 130: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu128

Wilayah Kerja Pertambangan PEPC berada di KabupatenBojonegoro, Tuban dan Blora dengan total luas mencapai170 hektar. Dari total luas wilayah tersebut, 140 hektarmerupakan lahan milik Perhutani dan sisanya merupakantanah kas desa serta tanah pribadi milik masyarakat.Sebagian besar Wilayah Kerja Pertambangan PEPC tidakberada di lokasi yang memiliki tingkat keanekaragamanhayati tinggi. [G4-EN11, E5]

Pembangunan industri minyak memang harus diakuimenyebabkan beberapa dampak pada lingkungan yangharus ditanggulangi secara tepat. Lingkungan dan cuacayang terasa lebih panas, terjadi di daerah sekitar proyekmigas Blok Cepu. Selain itu, dampak negatif yang terjadiakibat semakin minim nya sumber air yang tersedia yangdapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat sejakproyek berjalan.

Salah satu penyebabnya adalah pohon-pohon yang terpaksaditebang untuk kepentingan industri, selain juga karenapelebaran jalan Bojonegoro - Cepu yang membabat ribuanpohon. Hilangnya pohon sekitar kawasan proyekmenyebabkan penyimpan cadangan air dan penyerap polusijuga hilang, yang pada akhirnya membuat daerahBojonegoro semakin panas dibanding beberapa dasawarsayang lalu. [G4-EN12, E5]

Kawasan ini walaupun termasuk lahan kering tetapi saatmusim hujan masyarakat mengusahakan lahan tersebutuntuk menanam padi. Sepanjang pematang sawahdimanfaatkan untuk tanaman pisang, pepaya, dan lain-lain.Herba yang biasa ditemukan di kawasan rencana kegiatanadalahMimosapudica, Imperata cylindrica, dan jenis Graminaelainnya. Tanaman pekarangan penduduk adalah tanamanbuah mangga, nangka, pisang, jambu biji, sedangkantanaman sayur umumnya cabe. Tumbuhan yang dilindungisangat jarang ditemukan. Fauna yang terdapat di kawasanrencana kegiatan adalah mamalia, reptil, burung danvertebrata, antara lain tikus, kerbau, sapi, kambing, kadal,ular sawah, dan lain lain. Sementara itu jenis burung antaralain burung gereja, kutilang, walet, ayamdan itik. Avertebratadi kawasan tersebut adalah kupu-kupu, semut, belalang,dan capung.

PEPCMining Working Area is located in Bojonegoro, Tubanand Blora with total areas of 170 hectares. Major proportionof the areas is owned by Perhutani amounting 140 hectaresand the rest of them are village treasury and private propertyowned by the community. Most of the PEPCMiningWorkingArea does not contain high biodiversity values. [G4-EN11, E5]

It has to be admitted that oil industry development causesenvironmental impacts that need to be appropriatelyaddressed. The environment and weather in the areasurrounding Cepu Block project area is hotter. From thestart of the project, some negative effects are felt due tothe decreasing number of available reservoirs that are easilyaccessible to the community.

This is among others caused by forced cutting of trees forthe industry, in addition to the widening of Bojonegoro-Cepu road which cuts down thousands of trees. Thedisappearance of trees around the project area also diminishwater reserves and pollution absorbents, which leads tohotter weather in Bojonegoro compared to past decades.[G4-EN12, E5]

Despite the arid land, during the rainy season the communityplants paddies in the area. Banana, papaya, and other treesare planted along the dikes. Floras normally found in theactivity plan area areMimosapudica, Imperata cylindrica, andothers from the Gramineaefamily. Community's yards arecommonly planted with fruit plants (e.g. mango, jackfruit,banana, guava) and vegetables such as chili. Protectedplants are extremely rare. The fauna in the planned area ofactivities among others are mammals, reptiles, birds, andvertebrates such as rats, buffaloes, cows, goats, lizards,snakes,etc. Birds include sparrows, bulbuls, swallows,chickens, and ducks. Invertebrates found in the area includebutterflies, ants, grasshoppers, and dragonflies.

Page 131: tentang laporan keberlanjutan

129Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

“MenyebarkanManfaat Kemiri Sunan”Spreading the Benefits ofReutealis trisperma

Salah satu bentuk Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) padaProyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - TiungBiru ini dilaksanakan di bidang ekonomi melalui pemberdayaanekonomi masyarakat yang bertumpu pada kemandirian,keberlanjutan, dan penguatan permodalan. Aspek penting inidikembangkan untuk dapatmembantumeningkatkan pendapatanmasyarakat yang membutuhkan yang bermukim di sekitar lokasiProyek JTB. Rekomendasi dari Studi Sosio Ekonomi tersebutdalam level program yaitu dilaksanakannya Budidaya TanamanKemiri Sunan di sekitar lokasi proyek.

Kemiri Sunan (Reutealis trispema) merupakan salah satu tanamanberbentuk pohon dengan tinggi mencapai 15-20 meter, denganmahkota daun rindang, dan sistem perakaran yang dalam,sehingga sangat ideal sebagai tanaman konservasi yang efektifmencegah erosi danmemperbaiki kesuburan tanah. Kemiri Sunandengan ciri ini menjadi tumbuhan yang mampu meningkatkanproduktivitas lahan-lahan kritis di Indonesia.

Tanaman ini juga sangat potensial untuk menghasilkan minyaknabati, bahkan biji yang terdapat dalam buahnya mengandungminyak dengan rendemen sekitar 50%. Potensi ini dapatdimanfaatkan sebagai minyak nabati yang diproses lebih lanjutmenjadi biodiesel sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui(renewable energy). Program pemberdayaan ini jelas memperkuatfungsi PEPC sebagai perusahaan energi untuk berkontribusimengembangkan pengolahan sumber-sumber energi terbarukanlain. [G4-EC7]

Model pengembangan budidaya tanamanKemiri Sunan dilakukanselaras dengan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegorountuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat melalui programpembinaan petani yang diharapkan akan mampumeningkatkankapasitas potensi konten lokal.

Inisiasi pengembangan tanaman Kemiri Sunan di sekitar ProyekPengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Birudimulai pada tahun 2014 denganmelaksanakan Studi Kelayakan(Feasibility Study) untuk mendapatkan hasil telaah berdasarkandata dan fakta terkait kemungkinan pengembangan budidayatanaman tersebut. Studi Kelayakan ini dilaksanakan dengankajian ilmiah dan berdasar pada agriculture practice, standarbudidaya tanaman, dan tidak bertentangan dengan peraturandan perundang-undangan yang berlaku. Cakupan studi dimulaidari aspek umum budidaya tanaman seperti kesesuaian lahan,kebutuhan optimal ekonomis lahan untuk budidaya, nilai tambahbagi masyarakat sekitar, olah tanam, pupuk berikutketersediaanya, pengairan, jarak tanam, dan hal lain yangdiperlukan.

The Social Responsibility Program at Jambaran-Tiung BiruUnitization Field Gas Development Project is implemented in theeconomic field through community economic empowermentwhich rely on autonomy, sustainability and capital strengthening.This important aspect is developed to help increase income forthe community in needwho lives arround the JTB project location.The recommendation from Socio-Economic Study in the programlevel is Reutealis trisperma Cultivation around project location.

Reutealis trispema (Kemiri Sunan in local language) is a woodyplant with a height reaching 15-20 meters, with shady leaf crownand deep root system, which is an ideal conservation planteffective for erosion prevention and soil fertility improvement.With this characteristics, Reutealis trispema may increase theproductivity of critical lands in Indonesia.

This plant also has potential for vegetable oil production, withthe nut inside the fruit containing 50% of oil yield. The plant haspotential to be used as vegetable oil to be further processed asthe source of biodiesel, a renewable energy. This empowermentprogram clearly strengthens the function of PEPC as an energycompany that contributes to developing the management ofrenewable energy sources. [G4-EC7]

The development model of Reutealis trispema cultivation isconducted alongwith Bojonegoro Regency Government's attemptat increasing community welfare through farmer educationprogram that is expected to be able to improve local contentcapacity.

The initiation of Reutealis trispema cultivation around Jambaran-Tiung Biru Gas Development Project was started in 2014 byconducting the Feasibility Study to get results based on dataand facts related to the possibility of cultivation of the plantmentioned. This Feasibility Study was conducted by scientificstudy and based on agriculture practice, plant cultivation standardand was not against applicable laws and regulations. The scopeof the study starts from general plant cultivation aspects suchas field suitability, economically optimal needs of land forcultivation, added value for the community, planting, fertilizerand its avaibility, irrigation, planting spacing, and others.

Page 132: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu130

Risiko Perubahan Iklim

Berdasarkan Laporan Sintesis Rencana Aksi NasionalAdaptasi Perubahan Iklim Negara Republik Indonesia (RAN-API) 2013. Indonesia, sebagai negara Kepulauan terbesardi dunia, merupakan salah satu negara yang paling rentanterhadap dampak negatif perubahan iklim. Secara umum,model perubahan iklim global memprediksi semua wilayahIndonesia akan mengalami kenaikan temperatur danintensitas curah hujan yang akanmeningkatkan risiko banjirdan kekeringan pada musim kemarau. Dampak perubahaniklim yang terjadi antara lain: kekeringan berkepanjangan,banjir, bertambahnya frekuensi peristiwa iklim ekstrim yangmempengaruhi kesehatan dan mata pencaharianmasyarakat serta biodiversitas dan kestabilan ekonomi.Bahkan ancaman terbesar dari perubahan iklim yang terjadidi Indonesia meliputi kenaikan temperatur permukaan laut,perubahan intensitas dan pola curah hujan, serta kenaikanpermukaan air laut.

Salah satu landasan ilmiah yang penting dalammembahasisu perubahan iklim saat ini adalah laporan penilaian kelima(Fifth Assessment Report/AR5), yang diterbitkan oleh IPCCpada tahun 2013/2014. Dengan menggunakan berbagaidata observasi dan hasil keluaranmodel iklim global, laporantersebut pada penilaian sebelumnya (AR4) menegaskanperan kontribusi kegiatan manusia (faktor antropogenik)dalam meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca sepertikarbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida yangmempercepat laju peningkatan temperature permukaanglobal hingga mencapai 0,74OC atau sekitar +/- 0,18OCperiode 1906-2005 (IPCC, 2007).

Model-model AR4-IPCC mengasumsikan bahwa kenaikantemperatur disebabkan secara dominan oleh efek GasRumah Kaca yang tersebar di dalam atmosfer secaramerata. Proyeksi kenaikan rata-rata temperatur permukaandi seluruh Indonesia akibat GasRumahKaca sampai denganperiode 2020-2050 adalah sekitar 0.8-1°C relatif terhadapperiode iklim terakhir di abad ke-20 (Bappenas, 2010c).Sesuai dengan dokumen Indonesia Climate Change SectoralRoadmap (ICCSR) yang disusun Bappenas (2010)disebutkan bahwa potensi bahaya iklim berdampak padasektor-sektor utama seperti sektor air, kelautan danperikanan, kesehatan, pertanian, dan kehutanan. Pada sektorair, perubahan iklim dapat menimbulkan empat bahayautama, yaitu penurunan ketersediaan air, banjir, longsor,dan kekeringan yang umumnya disebabkan oleh parametercurah hujan dan kejadian iklim serta cuaca ekstrem.

MENGELOLA RISIKO PERUBAHAN IKLIMMANAGING CLIMATE CHANGE RISKS

Climate Change Risks

Based on the National Action Plan on Climate Change ofRepublic Indonesia (RAN API) 2013 Synthesis Report,Indonesia as the biggest archipelagic country in the world,is one of the countries that are prone to the negative impactsof climate change. Generally, global climate change modelpredicts all area in Indonesia will experience increase intemperature and rainfall intensity that will increase the risksof flood and drought during dry season. The climate changeimpacts are dry spell, flood, the increase of extreme climateevents that may affect health and livelihood of the peopleas well as biodiversity and economic stability. The biggestthreats from climate change in Indonesia are the increaseof sea level temperature, the change of rainfall intensityand pattern, and the rise of sea level.

An important scientific basis in discussing climate changeissue nowadays is the Fifth Assessment Report/AR5published by IPCC in 2013/2104. Using various observationdata and result from global climate model, the report in theprevious assessment (AR4) emphasizes on the role ofhuman activities contribution (anthropogenic factor) inincreasing greenhouse gas concentration such as carbondioxide, methane, nitrous oxide that may accelerate globalsurface temperature rate up to 0.74oC or about +/-0.18oCduring the span 1906-2005 (IPCC, 2007).

The AR4-IPCC models assume that temperature rise iscaused dominantly by GHG effects that are evenly spreadin the atmosphere. The average surface temperature riseprojection throughout Indonesia caused by GHGs in 2020-2050 is around 0.8 - 1oC, relative to the last climate periodin the 20th century (Bappenas, 2010c). Indonesia ClimateChange Sectoral Roadmap (ICCSR) document compiled byBappenas (2010) states that the potential climate dangeraffects major sectors such as water, maritime and fishery,health, agriculture, and forestry. In the water sector, climatechange may cause four major hazards such as decreaseof water availability, flood, landslide, and drought that arenormally caused by rainfall parameter and climate eventsas well as extreme weather.

Page 133: tentang laporan keberlanjutan

131Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Dokumen ICCSR dan SNC telahmengindentifikasi distribusitingkatan risiko terkena bahaya utama perubahan iklim diwilayah Indonesia. Pulau Jawa, Bali dan Sumatra dinyatakansebagai tiga wilayah yang memiliki risiko tinggi dan hinggasangat tinggi dibandingkan wilayah yang lain. Hal iniberkaitan dengan derajat kerentanan yang tinggi yangdiakibatkan oleh jumlah penduduk, wilayah permukiman,dan infrastruktur di ketiga wilayah tersebut.

Isu perubahan iklim tidak lagi menjadi tulisan kajian ilmiahbelaka, bahkan ciri perubahan iklim tersebutmulai dirasakandampaknya oleh PEPC. Pada Januari 2014, Floating Storageand Offloading (FSO) Cinta Natomas milik Joint OperatingBody Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) yangselama ini menjadi pusat penampung dari penyaluranminyak mentah dari Banyu Urip yang diawasi oleh PEPC,serta dari JOB P-PEJ (Lapangan Sukowati dan Mudi), danPertamina EP Asset-4 (Lapangan Tiung Biru dan Cepu),lepas akibat hantaman ombak laut Jawa. Bahkan akibatserangan ombak setinggi limameter yang terusmenerjang,menyulitkan proses perbaikan selama berhari-hari.

Terjangan ombak tersebut membuat terputusnya selangpenyalurminyak (floating hose) kapal tanker yang bersandardi FSO lepas pantai untuk mengambil minyak mentah,Dampak kejadian ini menyebabkan terjadinya tumpahanminyak mentah di Laut Jawa.

Selain itu, secara finansial turut berpengaruh kepadaproduksi minyak di lapangan Banyu Urip. Akibatberkurangnya kapasitas tampung minyak, Perusahaanmenghentikan penyaluran produksi ke FSO Cinta Natomasdan mengoptimalkan penyaluran ke Kilang Tri WahanaUniversal (TWU) dan tangki PT Geo Putra Perkasa. KKKSBlok Cepu terpaksa melakukan pengurangan tingkatproduksi dari pengeboranminyak dari 28.000 BOPDmenjadi21.000 BOPD. Peristiwa yang tergolong force majeure inidiindikasikan sebagai dampak tidak langsung dariperubahan iklim yangmenjadi salah satu risiko dalam bisnisoperasional PEPC. [G4-EC2]

Mengelola Emisi

Pada produksi minyak dan gas bumi, CO2 dan CH4 biasanyamerupakan komponen yang dominan dari gas emisi rumahkaca. N2Odihasilkan dalam kuantitas kecil dari pembakaranbahan bakar fosil dan kontribusi gas rumah kaca, tidakterlalu signifikan dibandingkan CO2. Gas rumah kaca lain,seperti HFCs dan PFCs digunakan untuk fasilitas pendingin,serta SF6 berasal dari peralatan listrik ataupun dari tracerdalam pipeline. Dalam laporan ini, PEPC menggunakansatuan gas emisi rumah kaca dalam ton CO2 equivalent(CO2e) sebagai faktor potensi pemanasan global (GlobalWarming Potential/GWP) sebagaimana yang didasarkanpada sumber dari Second Assessment Report IPCC tahun1995. [G4-DMA]

ICCSR and SNC documents have identified the distributionof major risks of climate change in Indonesia. Java, Baliand Sumatra islands are three areas with high and up tovery high risk compared to other areas. This is related tohigh susceptibility degree caused by the total population,habitation areas, and infrastructure in the mentioned threeareas.

The climate change issue is no longer merely a theme inscientific studies; PEPC has currently felt the impacts ofthe climate change characteristic. In January 2014, theFloating Storage and Offloading (FSO) Cinta Natomasowned by Joint Operating Body Pertamina-Petrochina EastJava (JOB P-PEJ) which has been the central container forcrude oil distribution from Banyu Urip that is monitored byPEPC, also from JOB P-PEJ (Sukowati and Mudi Fields),and Pertamina EP Asset-4 (Tiung Biru and Cepu Field)drifted by Java sea waves. Ceaseless 5-meter high wavescomplicated the repair process for days.

The pounding of the waves severed the oil floating hose ofthe tanker that was moored to the offshore FSO to takecrude oil. This incident caused a crude oil spill in the JavaSea.

Moreover, this event also financially affects oil productionin Banyu Urip Field. Because of the decrease of oil containercapacity, the Company stopped production distribution toFSO Cinta Natomas and optimized the distribution to TriWahana Universal (TWU) Refinery and PTGeoPutra Perkasatank. Cepu Block KKKS are forced to cut down oil drillingproduction from 28,000 BOPD to 21,000 BOPD. This forcemajeure was indicated as indirect impact from climatechange as one of the risks in PEPC business operations.[G4-EC2]

Emission Management

In producing oil and gas, CO2 and CH4 are commonly thedominant components from greenhouse gas emission.N2O produced in a small quantity from fossil fuelcombustion and greenhouse gas contribution is lesssignificant compared to CO2. Other greenhouse gases suchas HFCs and PFCs are used for chiller, while FS6is sourcedfrom electrical equipment or pipeline tracer. In this report,PEPC uses greenhouse gas emission unit in ton CO2equivalent (CO2e) as Global Warning Potential (GWP) factoras based on source from IPCC Second Assessment Reportof 1995. [G4-DMA]

Page 134: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu132

Emisi udara dari industri migas secara umum dapat dibagidari dua kategori besar, yaitu exhaust gas dari generatordan venting/flaring. Emisi dari pembakaran bahan bakardihasilkan dari operasi peralatan seperti mesin, pemanas,dan pembangkit. Pembakaran ini menghasilkan nitrogenoksida (NOx), karbonmonoksida (CO), sulfur dioksisa (SO2),bahan partikulat (PM), volatile organic compounds (VOC)dan karbon dioksida (CO2). Venting umumnyamenghasilkanVOC dan emisi methan (CH4), yang biasanya berasal daristorage tanks, venting sumur, uncontrolled gas dehydratorsdan equipment leaks.

PEPC memahami bahwa emisi rumah kaca yangdisebabkan oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil yangtidak sempurna turut menambah jumlah intensitas yangada di atmosfer. Oleh karena itu, sebagai salah satuperusahaan hulumigas yang dimiliki oleh Pemerintah, PEPCikut menyukseskan Rencana Aksi Nasional-Gas RumahKaca (RAN-GRK) dalambidang energi, yaitu dengan programpemanfaatan biodiesel (pengembangan Kemiri Sunan).

Kesadaran mengenai kondisi global yang mengalamipeningkatan suhu rata-rata yang juga disebabkan olehaktivitas bisnis dan produksi, membuat inisiatif tersendiribagi perusahaan untuk berkontribusi mengurangi tren yangterjadi. Pendekatan yang diambil oleh PEPCmencoba untukdimulai sedini dan sekomprehensif mungkin, mulai dariefisiensi penggunaan energi di kantor dan lapangan,pengendalian serta pemantauan kondisi konsumsi emisigas rumah kaca, sampai kepada merancang danmelaksanakan kegiatan operasional produksi minyak bumiyang ramah lingkungan.

PEPC melaksanakan perhitungan emisi di lokasi kantorpada tahun 2012 dan 2013. Sedangkan untuk tahun 2014,Perusahaan menguji kualitas udara ruang kerja (indoor airquality) dengan faktor diantaranya kadar gas anorganik,seperti CO2, CO, dan H2S. Hasil pengujian gas CO2 berkisarantara 246 s/d 1020 ppm, hasil pengujian gas CO berkisarantara < LOD s/d 1 ppm, sedangkan hasil pengujian gasH2S berkisar antara 0,0013 s/d 0,0063 ppm. Hasil pengujianini mengindikasikan seluruhnya pajanan tidakmelebihi NilaiAmbang Batas sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai AmbangBatas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.

Kegiatan operasi yang dimaksud dalampelaporan ini adalahsegala kegiatan yang menyangkut dari proses eksplorasi,pengembangan, produksi, dan sampai kepada penyaluranminyak bumi kepada PT Tri Wahana Universal danPT Pertamina (Persero) melalui pipa sampai sebelummelalui CPA JOB P-PEJ.

Dalam proses produksi minyak dan gas bumi, turutdilepaskan gas seperti karbon dioksida (CO2), nitrogenoksida (NOx),dan sulfur oksida (SOx) yang dapatmenyebabkan pencemaran udara seperti hujan asam, kabutasap, dan pemanasan global. Hujan asam yang turun kebumimenyebabkan tanah dan perairanmenjadi lebih asamdan tentunyamengganggu kualitas pertumbuhan tanaman.

Air emission from oil and gas industry can generally bedivided into two major categories, i.e. exhaust gas fromgenerator and venting/flaring. Emissions from fuelcombustion are produced from equipment operation suchas machine, heater, and generator. The combustionproduces nitrous oxide (NOx), carbon monoxide (CO), sulfurdioxide (SO2), particulate material (PM), volatile organiccompound (VOC), and carbon dioxide (CO2). Ventingnormally produces VOC and methane (CH4) emissions,which are usually sourced from storage tanks, well venting,uncontrolled gas dehydrators, and equipment leaks.

PEPC understands that greenhouse emission caused byimperfect fossil fuel combustion adds the amount ofintensity in the atmosphere. Therefore, as one of theupstream oil and gas company owned by the Government,PEPC participates in the National Action Plan - Green HouseGas (RAN-GRK) in energy with the biodiesel program(Reutealis trispema cultivation).

The awareness on global condition that experiences averagetemperature increase caused by business and productionactivities, led the Company to contribute in reducing theongoing trend. The approach taken by PEPC is to start asearly and as comprehensively as possible, from energy useefficiency in offices and on site, controling and monitoringof greenhouse gas consumptions, to designing andimplementing environmentally-friendly crude oil operationalproduction activities.

PEPC has conducted emission calculation in its officeslocation in 2012 and 2013.Meanwhile in 2014, the Companytested indoor air quality with factors such as inorganic gasdegree, e.g.CO2, CO, and H2S. The CO2 test result rangedbetween 246 and 1020 ppm, the CO test result rangesfrom< LOD to 1 ppm, and H2S test result ranges from0.0013to 0.0063 ppm. The test results indicate that all exposuresdid not exceed the Threshold Limit Value according toMinistry of Employment and Transmigration RegulationNo. 13 of 2011 on Threshold Limit Value Physics andChemical Factors at Workplace.

Operational activities meant in this report are all forms ofactivities related from exploration, development, production,to oil distribution processes to PT Tri Wahana Universaland PT Pertamina (Persero) through pipeline up to the stagebefore CPA JOB P-PEJ.

In oil and gas production process, also released gases suchas carbon dioxide (CO2), nitrous oxide (NOx), and sulfuroxide (SOx) that may cause air pollution in the forms ofacid rain, smoke fog, and global warming. Acid rainfall mayacidify soil and water which certainly hamper plant growthquality.

Page 135: tentang laporan keberlanjutan

133Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Hasil perhitungan emisi di lapangan produksi Banyu Urip,khususnya EPF dan EOE berdasarkan jenis gas emisi yaitugas CO2 sebesar 19,8 ton CO2e, gas CH4 sebesar 1,33 kiloCO2e, gas NOx sebesar 6,5 kilo CO2e dan gas SOx sebesar399,5 kilo CO2e. Sehingga total emisi yang dihasilkanlangsung selama periode pelaporan adalah sebesar 20,19ton CO2e. [G4-EN15, G4-EN21, E1]

Emission calculation result in Banyu Urip production field,especially EPF and EOE based on types of gas emissionare CO2 gas at 19.8 ton CO2e, CH4 gas at 1.33 kilo CO2e,NOx gas at 6.5 kilo CO2e, and SOx gas at 399.5 kilo CO2e.Therefore total emissions directly produced during reportingperiod are 20.19 ton CO2e. [G4-EN15, G4-EN21, E1]

2012

2013

2014

TahunYear

Suar Bakar(Flaring)

Sumber EmisiEmission Source

Beban Emisi (CO2e/Tahun) Emission Weight(CO2e/Year)

CO2 CH4 NOx SOx TOTAL

5.177.022,31

27.077.604,81

19.784.263,64

350,22

1.831,76

1.338,38

1.715,15

8.970,85

6.554,55

104.542,75

546.794,49

399.515,63

5.283.630,43

27.635.201,91

20.191.672,20

Dalam Laporan Keberlanjutan ini , Perusahaanmengungkapkan rasio intensitas emisi gas rumah kacayang dihasilkan dari proses produksi dan operasional bisnisPerusahaan. Rasio intensitas emisi gas rumah kaca iniberhubungan dengan intensitas energi yang dikonsumsioleh PEPC dalam setiap aktivitas bisnis dan operasionalnya.Untuk mengungkapkan rasio intensitas emisi gas rumahkaca, dipilih kategori denominator rasio yang sesuai dengankonteks proses bisnis yang terjadi di PEPC, yaitu jumlahbarel minyak dan gas bumi yang diproduksi.

PEPC juga mengungkapkan rasio intensitas produksidengan perhitungan kontribusi emisi yang dihasilkan daritiap satuan barel minyak terproduksi. Jenis gas emisi yangtermasuk dalam perhitungan adalah CO2, CH4, NOx, danSOx. Besar rasio intensitas emisi dari tiap produksi adalah(20.191.672,20 CO2e/11,218,438 barrel) adalah 1.800CO2e/MBOe. [G4-EN18, E1]

PEPC jugamemperhatikan konsumsi produk atau peralatanyang memiliki bahan penipis ozon (ozone depletingsubstances/ODS) seperti CFCs, HCFCs, halon dan methyl-bromida. Fasilitas pendingin lokasi kantor PEPCmenggunakan AC sentral yang sudah tidak lagimenghasilkan CFC yang dapat membahayakan ozon,namun kini telah menggunakan air dan senyawa LithiumBromida (LiBr). Begitu pula dengan penggunaan AC splitdan pendingin server internal perusahaan. Selain itu,peralatan pemadamkebakaran baik untuk keperluan gedungkantor ataupun yang digunakan di lapangan produksi,menggunakan bahan yang tidak mengandung unsur halon(Non-Ozone Depleting Substances/non-ODS) yang dapatmerusak lapisan ozon.

In this Sustainability Report, the Company disclosesgreenhouse gas emission intensity ratio produced from allproduction processes and Company business operations,.The greenhouse gas emission ratio is related to energyintensity consumed by PEPC in every business andoperational activity. To reveal the greenhouse gas emissionratio, the ratio denominator category was chosen which isappropriate with PEPC business process context, i.e.Totalbarrels of produced oil and gas.

PEPC also discloses production intensity ratio by calculatingemission contribution produced by every oil barrel unit. Gasemission included in the calculation among others are CO2,CH4, NOx, and SOx. The amount of emission intensity ratiofrom each production is (20,191,672.20 CO2e/11,218,438barrel) or 1,800 CO2e/MBOe. [G4-EN18, E1]

PEPC also pays attention to product consumptions orequipment containing ozone depleting substances (ODS)such as CFCs, HCFCs, halon, and methyl-bromide. Chillerfacilities at PEPC offices utilize central AC that no longerproduces ozone-endangering CFC, but using water andLithium Bromide (LiBr) compound instead. This also appliesfor Company's split AC and internal server chiller. Firefightingequipment for office building or production site also useNon-Ozone Depleting Substances(Non-ODS).

Tabel 11.3 Jumlah Emisi Suar Bakar Tahun 2012-2014 Table 11.3 Amount of Flaring Gas Emission 2012-2014

Page 136: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu134

Flaring & Venting Gas

Flaring gas adalah pembakaran gas yang dinilai tidakekonomis melalui suar bakar, sedangkan venting adalahpelepasan gas secara aman langsung ke udara yangdikarenakan kelebihan produksi associated gas. Sistem flaremerupakan pengaman dari gas yang keluar dari sistemproses denganmembakar gas yang keluar tersebut sebelummemasuki atmosfer.

Bagaimanapun, flaring dan ventingmemiliki dampak negatifterhadap lingkungan. Flaring akan meningkatkan emisi CO2di atmosfer yang turut semakin memperparah kondisipemanasan global saat ini. Begitu pula pelepasan gassecara langsung (venting) yang jauh lebih berbahaya karenagas methan yang dilepaskan memiliki faktor PotensiPemanasan Global 20 kali lebih besar daripada CO2. Saatini, di sepanjang tahun di seluruh dunia, 150 milyar meterkubik gas alam di bakar melalui suar bakar (flaring), yangsetara dengan 400 juta ton CO2e gas emisi rumah kacaglobal.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendukungsalah satu keputusan dari Protokol Kyoto yaitu CleanDevelopment Mechanism (CDM) atau MekanismePembangunan Bersih (MPB). Kebijakan yang tercakupdalam kebijakan ini adalah dengan mengurangi produksigas flaring, efisiensi energi dan emisi metana larian padasektormigas. Pemerintah Indonesia juga telahmenginisiasitarget tercapainya lingkungan kegiatan migas tanpa gassuar bakar (flare gas) pada tahun 2025.

Flaring & Venting Gas

Gas flaring is gas combustion through flares that isconsidered uneconomical. Meanwhile venting is safe gasrelease directly to the air due to excessive production ofassociated gas. Flaring system is a protection from the gasreleased from process system by combusting the releasedgas prior to entering the atmosphere.

However, flaring and venting bring negative impacts to theenvironment. Flaring increases CO2 in the atmosphere thatworsens global warming. Direct release of gas (venting) ismore dangerous as released methane gas has GlobalWarming Potency factor 20 times higher than CO2. Currently,throughout the years all over the world, 150 billion cubicmeter natural gas is combusted through flaring that is equalto 400 million ton CO2e green house gas emission.

The Government issues a policy to support a decision inKyoto Protocol, i.e. the Clean Development Mechanism(CDM). The policies covered in the decision include reducingflaring gas, efficiency of energy and fugitive methaneemission in oil and gas sector. The Indonesian Governmenthas also initiated the achievement of oil and gas activitieswithout flare gas target by 2025.

Page 137: tentang laporan keberlanjutan

135Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak BergerakBagi Usaha dan/atau KegiatanMinyak dan Gas Bumi, PEPCbersama KKKS Blok Cepu dilarang membuang gas ikutan(associated gas) secara langsung melalui venting kecualidengan izin Menteri, namun dikecualikan salah satunyauntuk pig launchers. Pig launchers yang dimiliki PEPCbersama KKKS Blok Cepu terletak di Fasilitas Gayam,sehingga dengan kebijakan ini maka yang telah diizinkansesuai keputusan Kementerian dapat dipastikan aman bagilingkungan. Gas venting yang dihasilkan hanya terjadi padasaat proses pigging, atau pembersihan internal pipa, danproduksi gas venting pada proses ini tidak terhitungmaterial

Perusahaan mengikuti aturan batas maksimum flaringsebesar 5000MSCFD selama lebih dari enam bulan, sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Selama periode produksi minyak bumi tahun 2014, totaljumlah gas yang dibakar pada suar bakar berjumlah 1,241MSCFD atau setara dengan 20.191.672,20 CO2e.

Jumlah gas flaring dan venting tersebut, berasal dari totalvolume produksi sebesar 11 MMBOe, yang artinya rasiointensitas keluaran gas tersebut sebesar 1.800 CO2e/MBOe.

In alignment with Minister of Environment Regulation No.13 of 2009 on Quality Standard of Stationary EmissionSource for Oil and Gas Business and/or Activities, PEPCtogether with CepuKKKS are prohibited from disposingassociated gas directly through venting except withpermission from the Minister, for pig launchers are subjectto exception. Pig launchers owned by PEPC with CepuKKKS are located in Gayam Facility, therefore the policyapproved by the Ministry assures its safety for theenvironment. The venting gas only produced in piggingprocess or internal pipe cleaning and venting gas productionin this process was not measured materially.

The Company complies with the regulation not to flare ofmore than 5,000 MSCFD during the span of six months,according to applicable regulations. During oil productionperiod in 2014, the total amount of gas combusted in theflaring is 1,241 MSCFD or equal to 20,191,672.20 CO2e.

The amount of gas flaring and venting comes from thetotal volume production at 11 MMBOe which means theintensity ratio of the associated gas is 1,800 CO2e/MBOe.

Produksi gas flaring dan venting yang dihasilkan olehkegiatan yang sifatnya non-rutin seperti plant start-ups andshut-downs, pressure safety valve releases, tidak lebih besarketimbang kegiatan operasional rutin. Hanya pada kondisiemergency (kompresor tidak beroperasi dan tidak adapemanfaatan gas fuel sebagai bahan bakar pembangkit)flaring dapatmencapai 100% dari total gas yang terproduksi.

Flaring and venting gas produced by non-routine activitiessuch as plant start-ups and shut-downs, pressure safetyvalue releases, are not larger than routine operationalactivities. Only during emergency (compressor does notoperate and no fuel gas utilizedfor generator) the flaringmay reach 100% from the total gas produced.

Grafik 11.2 Perkembangan Jumlah Gas Flaring dan Injeksi Tahun 2012-2014Chart 11.2 Progresses of Injection and Flaring Gas 2012-2014

Page 138: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu136

Inisiatif Mengurangi Emisi

PEPC, KKKS Blok Cepu, khususnya operator LapanganBanyu Urip dalam membuat desain operasi, telahmerancang teknologi produksi venting hydrocarbon yangmampu ditekan sejak awal. Tindakan preventif inimerupakan inisiasi untukmemberikan kontribusi yang lebihpositif bagi bumi.

Selain daripada itu, cara yang digunakan oleh PEPC danKKKS Blok Cepu menurunkan jumlah gas berbahaya padapembuangan adalah dengan melaksanakan penanaman20.000 pohon trembesi, sebagai pohon yang memiliki dayaserap gas CO2 yang sangat tinggi. Dengan diameter tajuk15 meter, satu batang pohon trembesi mampu menyerap28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya. Pada tahun 2014 ini,telah dimulai penanaman pohon trembesi sebanyak 10.000batang yang akan terus dilanjutkan sampai jumlah dalamkomitmen PEPC sebanyak 20.000 tersebut tercapai. [OG6,E4]

Perusahaan menyadari bahwa setiap orang dan lembagaharus memiliki kesadaran dan inisiatif untuk mengurangijejak karbonmereka sedini mungkin. Desakan akan dampaknegatif perubahan iklim yang semakin memburuk bila tidakada perubahan perilaku akan segera dirasakan bahkan olehgenerasi hari ini.

Setelah ratifikasi Protokol Kyoto oleh Pemerintah Indonesiapada tahun 2004 untuk ikut serta dalam pengendalian sertastabilisasi emisi, PEPC sebagai bagian dari Badan UsahaMilik Negara, turut memperhatikan inisiatif PemerintahIndonesia yang berkomitmen pada forum G-20 Pittsburghdan COP15 UNFCCC Copenhagen tahun 2009 untukmengurangi 26% gas emisi rumah kaca yaitu sebesar 0,767Giga ton CO2e, atau kontribusi reduksi dari sektor energisebesar 30 juta ton CO2 pada tahun 2020 dengan usahasendiri, atau penurunan 41% dengan dukungan luar negeri.

Berdasarkan data yang disajikan dari tabel produksi emisidiatas dapat dilihat perubahan penurunan emisi gas rumahkaca yang dihasilkan dari proses bisnis dan operasionalPEPC. Pengurangan tingkat emisi gas rumah kaca yangpaling signifikan terlihat dari penurunan gas CO2, CH4 danSOx sebesar rata-rata 27%, yangmenunjukkan keberhasilanPerusahaan dalam strati yang telah dilakukan dengan terusberupayamemperbesar jumlah associated gas yang diinjeksike dalam bumi.

Pengurangan tingkat emisi juga terjadi akibat,pengembangan efisiensi, mengurangi flaring & venting,fugitive emission sebagai hasil inisiatif perusahaan.[G4-EN19, E1]

Emission Reduction Initiative

PEPC, Cepu Block KKKS, especially Banyu Field operatorfor the operation design, have designed hydrocarbon ventingproduction technology that can be supressed from thestart. This preventive action is an initiation to give morepositive contribution for the earth.

In addition, to reduce the amount of dangerous gas in thedisposal PEPC and Cepu Block KKKS plant 20,000 Albiziasaman, a tree species with high CO2 absorbing property.With a crown diameter of 15 meter, one branch of Albiziasamancan absorbs 28,5 ton CO2 gas every year. In 2014,10,000 Albizia samanhavebeen planted which will continueuntil the commitment to plant 20,000 trees is reached.[OG6, E4]

The Company realizes that every person and theorganisation has to be awareness and has to have initiativeto reduce carbon footprints as soon as possible. Thepressure from worse negative impacts of climate changeif we do not change our behaviors will be immediately felteven by today's generation.

Following the ratification of the Kyoto Protocol by theIndonesian Government in 2004 to participate in thecontrolling and stabilizing of emission, PEPC as part ofState Owned Enterprises (SOE) support IndonesianGovernment initiatives to commit to the G-20 Pittsburghand COP15 UNFCCC Copenhagen in 2009 to reduce 26%of greenhouse gas emission which equal to 0.767 Giga tonCO2e or contribute to energy reduction at 30 million tonCO2 by 2020 by own efforts or 41% reduction with foreignsupport.

Based on the data shown emission production, it can beseen that greenhouse gas emission change resulted fromPEPC business and operational process has decreased.The most significant decrease of the green house gasemission is seen from the declined CO2, CH4, and SO2 gasesof averagely 27%. This shows Company's success on theinitiatives to increase the amount of associated gasreinjected to earth.

The emission reduction is also triggered by efficiency indevelopment, decreasing flaring and venting, fugitiveemission as the result of the Company initiatives.[G4-EN19, E1]

Page 139: tentang laporan keberlanjutan

137Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

PRAKARSA PRAKTIK TERBAIK BAGI SUMBANGSIH KEBERLANJUTANINITIATIVE OF THE BEST PRACTICE FOR SUSTAINABLE CONTRIBUTION

Bisnis produksi hulu migasmerupakan industri besar denganresiko yang juga besar. PEPC dalamKKKS Blok Cepu bekerja samadengan perusahaan mitra lainmenjalankan bisnis hulu migasdengan praktik terbaik dan standarinternasional yang diakui. Desainoperasional dan pembangunaninfrastruktur sampai kepada faseproduksi dijalankan dengan alur dantata laksana yang terencana danterukur. Sehingga mekanisme inidapat membantu meminimalisasibahkan menghilangkan dampaknegatif yang mungkin muncul.

Upstream oil and gas productionbusiness is a large business withequally large risks. PEPC in KKKSCepu Block cooperates with otherpartners to run the upstream oil andgas business with the best practiceand acknowledged internationalstandard. Operational design andinfrastructure development to theproduction phase are run withplanned and measured flow andprocedures. Therefore themechanismmay help minimize indeed eliminatethe occurrence of negative impacts.

Dalam hal pencegahan risiko, perusahaanmengedepankanprecautionary principle (prinsip pencegahan) sesuai denganPrinciple 15 United Nation (UN) Declaration, 'The Rio Declarationon Environment and Development', 1992 yangmengamanahipendekatan yang diambil untukmengatasi potensi dampaklingkungan. Lebih lanjut pendekatan ini harus diaplikasikanseluas-luasnya, dimana terdapat ancaman serius ataupunbahaya yang takmungkin dikembalikan (irreversible damage),bahkan ketidakpastian kajian ilmiah tidak dapat dijadikanalasan untukmenunda pengukuran yang efektif-biaya demimencegah pengrusakan lingkungan. [G4-14]

Dalam bisnis operasionalnya, Perusahaan dan KKKS BlokCepu lainnya memperhatikan kaidah-kaidah serta standaryang menjadi aturan yang disepakati oleh industri hulumigas di Indonesia. Beberapa standar yang dipakai sepertidiantaranya International Association of Drilling Contractor(IADC Well Cap) sebagai standar operasional pemboran dil ingkungan Pertamina. Mekanisme internal yangdipakaisebagai standar operasional prosedur juga berasaldari Pertamina yaitu The Pertamina Drilling Way version 2.0Tahun 2014.

In risk prevention, the Company puts forward precautionaryprinciple in line with the United Nation Declaration, "The RioDeclaration on Environment and Development", 1992.Principle 15 mandates as approach taken to resolveenvironmental impact potentials. The approach needs tobe applied as widely as possible, where there are seriousthreats or irreversible damage, even the uncertainty ofscientific study cannot be a reason to postpone the cost-effective measurement to prevent environmental damage.[G4-14]

In its business operations, the Company and other CepuKKKS are concerned about the principles and standardsthat become the agreed provisions by upstream oil andgas industry in Indonesia. Some of the standards such asthe International Association of Drilling Contractor (IADWell Cap) are used as drilling operations standard inPertamina circles. The Internal mechanism used asoperational procedure standard also derived fromPertaminai.e. The Pertamina Drilling Way version 2.0 of 2014.

Page 140: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu138

Pada Lapangan Banyu Urip sejak 2009, KKKS Blok Cepumemulai pengangkatan minyak bumi dengan fase EarlyProduction Facilities (EPF), sementara pembangunan untukfasilitas Full Field Development terus berjalan demimengejarpeak production sebesar 165.000 BOPD pada kuartal ketigatahun 2015.

PEPC saat ini sedang memasuki tahap penyelesaian daripengembangan Lapangan BanyuUrip sebagai PODpertamadi Blok Cepu melalui pembangunan proyek Engineering,Procurement, & Construction (EPC). Proyek pengembanganyang dimaksud terbagi dalam lima cakupan, yaitu EPC 1-EPC 5.1. EPC-1 : Central Processing Facilities (CPF)2. EPC-2 : Onshore Export Pipeline3. EPC-3 : Offshore Export Pipeline & Mooring Tower4. EPC-4 : Floating Storage & Offloading (FSO)5. EPC-5 : Infrastructure Facilities

In Banyu Urip Field since 2009, Cepu KKKS has startedcrude oil lifting with Early Production Facilities phase,meanwhile the developmentof Full Field Developmentfacilities is constantly running to meet the peak productiontarget of 165,000 BOPD in the third quarter of 2015.

PEPC currently is reaching the finishing phase of BanyuUrip Field development as the first POD in Block Ceputhrough Engineering, Procurement, and Construction (EPC)project development. The mentioned development projectis divided into five scopes i.e. EPC 1 to EPC 5.1. EPC-1 : Central Processing Facilities (CPF)2. EPC-2 : Onshore Export Pipeline3. EPC-3 : Offshore Export Pipeline & Mooring Tower4. EPC-4 : Floating Storage & Offloading (FSO)5. EPC-5 : Infrastructure Facilities

Gambar 11.1 Rencana Pembangunan Engineering, Procurement, & Construction (EPC)Figure 11.1 Engineering, Procurement, & Construction (EPC) Development Plan

Page 141: tentang laporan keberlanjutan

139Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Proyek yang telah dimulai sejak 2011, saat ini telahmemasuki masa finishing & completing pembangunan.Selama tahun 2014, perkembangan proyek yang masihberjalan yaitu:

The project that started in 2011 and has now entered theconstruction finishing and completing phase. Throughout2014, the ongoing projects are:

Grafik 11.3 Realisasi Proyek EPC 1-5 Tahun 2014 Chart 11.3 Realization of EPC 1-5 Project Year 2014

EPC 1 EPC 2 EPC 3 EPC 4 EPC 5

87.3978.69

100.00 94.2666.20 57.10

98.60 89.8070.06

47.84

PlanActual

Pembangunan infrastruktur operasional produksi inidilaksanakan dengan praktik yang telah dirancang untukdapat menghasilkan dampak negatif yang kecil bagilingkungan. Perencanaan pembangunan tersebutsebelumnya telah melewati beberapa macam uji dalamkajian ANDAL dan RKL-RPL Proyek Lapangan.

Limbah dari Kegiatan EPC

Kegiatan EPCmenghasilkan limbah domestik yang berasaldari aktivitas hunian tenaga kerja di lokasi kegiatan sepertimandi, mencuci dan memasak. Limbah domestik dapatberupa limbah padat maupun cair. Dengan jumlah pekerjayang cukup banyak serta kondisi morfologi lingkungansekitar, maka limbah domestik berpotensi menjadi sumberdampak.

Upaya pengelolaan terhadap limbah tersebut yaitu:

Setelah kegiatan instalasi unit-unit proses dan pipaselesai, maka akan dilakukan uji hidrostatik terhadappipa dan bejana-bejana proses. Uji hidrostatik ini akanmembutuhkan air yang akan diambil dari SungaiBengawan Solo. Air bekas uji hidrostatik akanmemenuhinilai ambang batas yang berlaku sebelum dibuang kesungai terdekat. Apabila parameter air belummemenuhistandar yang berlaku, air akan ditampung dalam danaubuatan untuk dikelola. Sedangkan limbah biologis tenagakerja (MCK) ditampung di septic tank.

Limbah padat seperti kemasan bekas makanan, kalengakan dikumpulkan dan dibuang pada TPA di KabupatenBojonegoro. Limbah domestik pekerja akan ditampungdalam septic tank. Limbah padat yang merupakanmaterial sisa seperti potongan pipa, semen (concrete),kaleng bekas cat dan sisa material lainnya akandikumpulkan dan dibawa kembali oleh kontraktor.

The development of production operation infrastructure iscarried out with designed practices to produce low negativeimpacts on the environment. The development design haspassed various tests in EIA and Field Project RKL-RPL.

Waste from EPC Activity

Domestic waste is emphasized on waste sourced from theactivities of inhabitants in the work location such asshowering, washing, and cooking. Domestic wastes consistof solid and liquid waste. With a large number of employeesplus the morphology of the surrounding environment,domestic waste has the potential of causing impacts.

The attempts to manage the domestic waste are:

Following the completion of process units and pipelineinstallation, hydrostatic test will be conducted to watertaken from Bengawan Solo. Used water in hydrostatictest shall comply with applicable threshold limit valueprior to being disposed of in the nearby river. In the eventthatwater parameter does not complywith the applicablestandard, the water will be contained in an artificial laketo be processed. Meanwhile the biological waste fromworkers is contained in septic tanks.

Solid waste such as food wrappers, tin cans will becollected and disposed of in a landfill in BojonegoroRegency. Employees domestic waste will be containedin septic tanks. Solid wastes in the forms of excessmaterials such as pipe chunks, concrete, used paintcans, and other remaining materials are collected andbrought back by the contractors.

Page 142: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu140

Limbah Kantor

Perusahaan menjalankan kegiatan operasional kantormenggunakan fasilitas yang disediakan oleh rekananpengelola gedung kantor. Sehingga penggunaan air danlistrik termasuk penanganan limbah dikelola secara terpusatoleh rekanan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, pemilahan pada tingkat sumber(source segregation) belum dilakukan. Limbah domestik dankomersial ringan seperti kertas ataupun bekas kemasanmakanan digabungkan dalam satu penimbunan dandikumpulkan oleh rekanan pengelola gedung. Prosespemilahan pertama terjadi setelah fase ini, dimana sampahtersebut dipilah berdasarkan kategori sampah non-organikyangmasih dapat didaur ulang, seperti plastik, kaleng, botol,dan kertas, serta non-daur ulang seperti sampah organik,sisamakanan dan sampah basah lainnya. Limbah elektronikseperti baterai bekas pengharum ruangan diambil kembalioleh pihak ketiga penyedia untuk diolah lebih lanjut.

Pengelolaan air bekas pakai di gedung kantor dilaksanakandengan penampungan pada septic tank.

PEPC juga mengukur kualitas dari pengolahan air limbahselama 2014 untuk menjamin serta memantauperkembangan bakumutu air limbah, dimana standar BakuMutu Komunal Limbah Cair Domestik sesuai denganPeraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 122 Tahun2005. Hasil pengukuran tersebut seperti ditunjukkan tabelberikut:

Office Waste

The company runs the office operational activities usingthe facilities provided by office buildingmanagement partner.Therefore water and electricity consumption as well aswaste management are centralized by this partner.

In the implementation, the sorting in the source generationhas not been done. Domestic and light commercial wastesuch as paper and food wrappers are combined in onestorage house and collected by the building managementpartner. The first sorting is conducted following this phase,where the wastes are sorted based on recyclable non-organic waste category (e.g.plastic, cans, bottles, and paper)and non-recyclable waste (e.g. food waste and other wetwaste). Electronic waste such as waste batteries of airrefreshener are taken by the third party for furtherprocessing.

Waste water processing in the office building is done bycontainment in the septic tanks.

PEPC also measures the quality of waste water processingthroughout 2014 to guarantee andmonitor the developmentof waste water quality standard, where Domestic WasteWater Communal Quality Standard consistent with theRegulation of Jakarta Special Capital Region GovernorNumber 122 of 2005. The result of the measurement canbe shown in the following table:

Tabel 11.4 Hasil Pengukuran Mutu Pengolahan Air LimbahTable 11.4 Result of Wastewater Treatment Quality Measurement of PEPC 2014

pH

Organik (KMnO4)

Zat Padat Tersuspensi

Ammonia

Minyak dan Lemak

Senyawa Aktif Biru Metilen

COD (Dichromat)

BOD (20oC, 5 hari)

KandunganContent

SatuanUnit

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

Baku MutuQuality Standard

6-9

85

50

10

10

2

80

50

Hasil UjiTest Result

7,9

13,43

10,0

2,65

< 1,13

0,07

< 40,0

6,22

pH

Organic (KMnO4)

Suspended Solids

Ammonia

Oil and Fat

Methilene Blue Active Substance

COD (Dichromat)

BOD (20oC, 5 hari)

Perusahaan memiliki prosedur tersendiri dalammengelolalimbah bahan berbahaya dan beracun (B3) untukmencegahdan menanggulangi pencemaran serta kerusakanlingkungan dan melakukan pemulihan kualitas lingkunganyang sudah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.Dalam operasional gedung, limbah B3 yang teridentifikasi,yaitu oli dari genset sebesar 10,02 L. [G4-EN25, E10]

The Company has its own procedures in processingdangerous and toxic waste (B3) to prevent and overcomepollution and environmental damage as well as qualityrecovery of polluted environment to their initial function. Inbuilding operations, dangerous and toxic waste identifiedis oil from generators of size 10.02 L. [G4-EN25, E10]

Page 143: tentang laporan keberlanjutan

141Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Air Terproduksi

Dalam kegiatan operasional, industri minyak dan gas tidakhanya memproduksi minyak mentah namun juga limbahyang jika tidak tertangani dengan baik dapat berbahayabagi lingkungan, salah satunya adalah air terproduksi(produced water). Produced water merupakan limbah cairyang keluar dari sumur pemboran bersama-sama denganminyak ataupun gas. Dalam penanganan lebih lanjut,producedwater dipisahkan denganminyak dengan teknologiseparator.

Limbah eksploitasi minyak bumi ini mengandung senyawaseperti BTEX, ammonia, phenol, dan merkuri yang dapatberpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia danlingkungan. Sebagai salah satu limbah yang paling banyakkeluar dalam pengangkatan minyak bumi, produced watermenjadi perhatian tersendiri bagi PEPC bersama KKKS lainmengingat potensi dampak lingkungan yang negatif yangdapat ditimbulkannya.

Dalam operasional Lapangan Banyu Urip yangmenghasilkan minyak bumi, pada setiap 30.000 barelminyak yang diangkat tiap hari nya, bersamaan dengannyaikut keluar bersamaan dengannya ikut keluar producedwaterdengan rata-rata dengan rata-rata sebesar 100 Barel.

Produced Water

In operational activities, oil and gas industry produces notonly crude oil but also waste which may endanger theenvironment when not carefully processed, among othersproduced water. Produced water is liquid waste releasedfrom the drilling well together with oil or gas. In furtherprocessing, produced water is separated from oil withseparator technology.

This crude oil exploitation waste contains substances suchas BTEX, ammonia, phenol andmercury that are potentiallyharmful to human health and the environment. As one ofthe wastes with largest amount released during oil lifting,produced water is a major concern for PEPC and otherKKKS considering the potential negative environmentimpacts that may arise.

In oil-producing Banyu Urip Field operation, each 30,000barrel oil lifted daily also brings on average 100 barrels ofproduced water.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Perusahaan tidakmembuang producedwater ke permukaan,namun seluruhnya diinjeksikan kembali ke dalam bumisetelah melalui unit water skimmer dengan jumlah minyakterlarut di bawah 50 ppm, sehingga produced water ini telahmemiliki spesifikasi yang sesuai dengan keadaan reservoirdan tidak memiliki dampak lingkungan negatif. Selamaperiode pelaporan, Perusahaan menginjeksi kembaliproduced water sebesar 24.930,04 barrel. [OG5, E9]

The Company does not dispose of produced water on earthsurface, instead, the produced water is reinjected into theground after passing through a water skimmer unit withtotal dissolved oil under 50 ppm, therefore the producedwater has complied with the specification suitable forreservoir condition and does not have negativeenvironmental impact. During the reporting period, theCompany has reinjected produced water as much as24,930.04 barrels. [OG5, E9]

Grafik 11.4 Jumlah Injeksi Produced Water Tahun 2012-2014Chart 11.4 Amount of Produced Water Injection 2012-2014

Page 144: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu142

Lumpur dan Serbuk Pemboran

Sebagai bagian dari limbah hasil pemboran minyak, selainproduced water, drilling mud (lumpur) dan cutting harusdikelola dengan baik. Dalam proses pemboran, lumpurdipompa masuk melalui pipa menuju mata bor. Nosel dimata bor akan menginjeksikan lumpur bor (drilling mud)keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantumenggali bebatuan, yang selanjutnya naik kembali kepermukaan lewat celah antara lubang sumur dan pipa boryang disebut annulus, membawa cutting hasil pemboran.

Lumpur bor terdiri atas dua jenis, yaitu lumpur berbahandasar air (aquaeos drilling mud) dan lumpur bor berbahandasarminyak (oil/non-aquaeos drillingmud). Demimembantumengurangi risiko lingkungan dari proses pemboran,Perusahaan bersamaKKKS Blok Cepu hanyamenggunakanlumpur bor yang terbuat dari bahan dasar air karena lumpurtersebut dikategorikan sebagai lumpur non-toksik.Penggunaan lumpur bor non-toksik ini juga dapatmengurangi kemungkinan pencemaran air tanah apabilaterjadi limpasan air hujan dari mud pit.

Drilling Mud and Drill Cuttings

Apart from produced water, drillingmud and drill cuttingsasoil drilling waste shall bewell-processed. In the drillingprocess, mud is pumped in through pipe to drill bit. Thenozzle in the drill bit will inject the drillingmud out with highspeed that will help in digging the rocks, which will riseagain to the surface through the gap between the wellhoreand drill pipe called annulus, bringing drill cuttings.

Drilling mud consists of two types i.e aquaeos drilling mudand oil/non-aquaeos drilling mud. To help reduceenvironmental risk from the drilling process, the Companyand Cepu KKKS only use water-based drilling mud as themud is non-toxic. The use of non-toxic drillingmud can alsoreduce the possibility of ground water pollution if there isrunoff from the mud pit.

Page 145: tentang laporan keberlanjutan

143Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Pengelolaan lumpur bor yang sudah tidak terpakai lagi ataulumpur yang telah berulangkali disirkulasi ke dalam sumurbor, sehingga mencapai tingkat toleransi kandunganpadatan yang tidak dapat dipisahkan lagi dengan alat-alatpemisah (solids control). Total penggunaan lumpur bor padaLapangan Banyu Urip untuk 17 sumur selama tahun 2014adalah sebesar 229.160 barrel. Sedangkan limbah padatberupa serbuk bor (cutting) yang dihasilkan dari prosespemboran diperkirakan sekitar 7.802 m3 untuk 8 sumurpada Well Pad B, dan 8.617 m3 untuk 9 sumur Well Pad C.[OG7, E10]

Pengelolaan Lumpur

Dalam menjalankan operasi pemboran, Perusahaanmenggunakan metode batch drilling, yaitu salah satuteknologi pemboran modern yang pada dasarnyadilaksanakan dimana sejumlah sumur (biasanya 3 ataulebih) dibor dengan rig yang sama pada luas permukaantertentu secara berturut-turut, dengan bagian yang sama(section) dari setiap lubang untuk dibor satu per satu sampaikedalaman akhir tercapai pada semua sumur, ketimbangmenyelesaikan seluruh section sebelummelanjutkan untukmengebor yang berikutnya. Metode pemboran ini tergolongmodern karena dapat memberikan keuntungan bagiPerusahaan dengan efisiensi di berbagai aspek, khususnyamaterial lumpur pemboran.

Dengan melaksanakan pemboran yang dilakukan persection, properties lumpur tetapmemiliki kualitas yang samauntuk setiap section pemboran. Metode ini terbukti efisiendalam operasionalnya, dan menghasilkan tingkatpenggunaan lumpur yang lebih sedikit. Setelah pemboranselesai, cuttingsmaterial diuji Toxicity Characteristic LeachingProcedure (TCLP) dengan parameter Ba, Cd, Hg, Pb, Ag,Cr6+, Zn dan Cu. Jika berdasarkan uji TCLP menunjukkanlimbah padat memenuhi syarat untuk dibuang maka usedmud akan dicampur dengan limestone (batu gamping) danbak penampung akan ditutup dengan tanah pucuk. Jikaberdasarkan uji TCLP menunjukkan bahwa limbah padattidak memenuhi syarat, maka pengelolaan limbah akanmengacu pada PP No. 18/1999 jo PP No. 85/1999 danperaturan pelaksanaannya.

Pengelolaan limbah pemboran:a. Pengelolaan lumpur bor segar (freshmud) menggunakanMSDS danmenganalisis tingkat racun (toksisitas) lumpursegar sebelum dipergunakan untuk pemboran.

b. Pengelolaan terhadap limbah pemboran yang terdiri daricair dan padat (air limbah, lumpur sisa dan serbuk bor)mengacu pada Peraturan ESDM No. 045 Tahun 2006.

c. Setelah kegiatan selesai, air limbah terakhir yangdihasilkan akan dianalisa TCLP, dimana dari hasil analisabila air limbah terakhir tersebut mengandung limbah B3maka akan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku,Sedangkan padatan yang ada di kolam cutting dan bakpengolahan yang mengandung B3 akan diproses lebihlanjut melalui PPLI.

d. Pengelolaan serbuk bor dan sisa lumpur bor (limbahpadat) mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM No.045 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lumpur Bor,Limbah Lumpur danSerbuk Bor padaKegiatanPemboranMinyak dan Gas Bumi, dan Tata Kerja IndividuPenanganan Limbah PemboranDi darat PT PERTAMINA-EP No. C-003/EP5000/2006-S0.

The management of used drilling mud or mud repeatedlycirculated into drilling well, reaches solid content level thatcan no longer be separated by separators (solids control).The total usage of drilling mud in Banyu Urip Field for 17wells throughout 2014 is 229,160 barrels. Meanwhile drillcuttings produced in the drilling process is estimated at7,802m3 for 8 wells in Well Pad B and 8,617 m3 for 9 wellsin Well Pad C. [OG7, E10]

Mud Handling

In running the drilling process, the Company uses the batchdrilling method, which is one of the modern drillingtechnologies that basically is done where some wells(usually 3 or more) are drilled with the same rig on certainsurface width consecutively, with the same section fromevery hole to be drilled one by one until reaching final depthfor all wells, instead of finishing the whole section prior tocontinuing to the nex drilling. This drilling method isconsidered modern due to its benefits to the Company inaddition to efficiency in several aspects, particularly drillingmud material.

With per section drilling, the mud properties will possessthe same quality for every drilling section. This method isproved to be efficient in its operational and produces lessermud usage. After drilling is completed, cutting materialsare tested with the Toxicity Characteristic LeachingProcedure (TCLP) with Ba, Cd, Hg, Pb, Ag, Cr6+, Zn, andCuparameters. If the TLCP test shows that solid wastemeets the requirement to be disposed of then the usedmud will be mixed with limestone and the container will beclosed with topsoil. If the TLCP test shows that solid wastedoes not meet the requirement, the waste processing willthen refer to Government Regulation No. 18/1999 inconjunction with Government Regulation No. 85/1999 andits implementing regulations.

Drilling waste processing:a. Fresh drilling mud processing uses MSDS and analyzesfresh mud toxicity before used for drilling.

b. Processing of solid and liquid drilling waste (waste water,mud and cuttings) refers to Ministry of Energy andMineral Resources Regulations No. 045 of 2006.

c. The processing of drillingmud and cuttings (solid waste)refers to Ministry of Energy and Mineral ResourcesRegulations No. 045 of 2006 on the Management ofDrilling Mud, Mud Waste, and Drill Cuttings in Oil andGas Drilling Activities and Individual Procedure on DrillingWaste Management on Land PT PERTAMINA-EP No. C-003/EP5000/2006-S0.

d. The processing of drillingmud and cuttings (solid waste)refers to Ministry of Energy and Mineral ResourcesRegulations No. 045 of 2006 on the Management ofDrilling Mud, Mud Waste, and Drill Cuttings in Oil andGas Drilling Activities and Individual Procedure on DrillingWaste Management on Land PT PERTAMINA-EP No. C-003/EP5000/2006-S0.

Page 146: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu144

Pengelolaan lumpur bor yang sudah tidak terpakai, tidakdilaksanakan di lokasi namun dengan dikirim ke PPLI Bogormenggunakan truk dengan sistem pengelolaan PhysicalChemical Treatment dan Bio Plant. Sedangkan pengelolaancutting juga dikirim ke PPLI dengan menggunakan sistemstabilisasi dan waste treatment.

Limbah pemboran sudah tidak termasuk ke dalam kategoriB3 sehingga Perusahaan berinisiatif untuk mencari caramemanfaatkannya secara lebih lanjut. Inisiatif inidilaksanakan bersama Universitas BrawijayaMalang untukmelakukan studi pemanfaatan tersebut. [OG7, E10]

Gas H2S yang keluar dari formasi bersama lumpur bor padasaat kegiatan pemboran dikelola sebagai berikut:Gas H2S yang terkandung dalam lumpur bor dilarutkandengan suspense kalsium hidroksida (Ca(OH)2) di baklumpur , sehingga terbentuk garam sulfida.Untuk gas H2S bebas yang tidak bisa diperkirakanjumlahnya, maka salah satu tindakan yang dilakukanadalah menghentikan sementara kegiatan pemborandan evakuasi seluruh pekerja pemboran danmasyarakatyang berada di sekitarnya.

Selama masa produksi yang telah berjalan, belum pernahditemukan adanya kebocoran H2S. Hal ini juga ditunjangkarena Pemerintah memiliki aturan operasi untuk tidakmelepaskan ke permukaan.

Upaya pencegahan yang dilakukan untuk mendeteksiadanya gas H2S bebas sedini mungkin adalah[G4-EN27, HS4]:Melengkapi instalasi pemboran dengan alat penghembusudara yang besar (fan) yang arahnya searah denganarah angin.Memasang sensor gas H2S di tempat tertentu sepertipada: shaleshaker, tangki lumpur dan lantai bor.Mengatur sensor gas H2S pada konsentrasi yang dapatmembahayakan jiwa manusia (ambang batas H2S = 10ppm).Tersedianya Breathing Apparatus (BA) dan personaldetector gas H2S di lokasi pemboran untuk keselamatanmanusia.Memasang alarm deteksi H2S yang bocor ke permukaanSemua personil di area rig floor diwajibkan untukmemilikisertifikasi H2S

Tumpahan

Tumpahan merupakan isu yang sangat hangat dalamindustri hulu migas. Kandungan dalam bahan tumpahanyang dapat membahayakan senyawa dan makhluk hidupdalam tanah maupun air menjadi alasan perhatian khususini, khususnya bila tumpahan minyak terjadi dalam volumebesar. Masalah lain adalah soal pembersihan (clean up)dari tumpahan tersebut yang tidak tertutup kemungkinanmenggunakan bahan kimia lain yang juga berpotensimenghadirkan dampak negatif lain.

Unused drilling mud is not processed on site but is sent toPPLI Bogor on trucks with Physical Chemical Treatmentand Bio Plant processing systems. Cuttings are also sentto PPLI with stabilization and waste treatment method forprocessing.

Based on a new Government regulation, drilling waste isno longer included as toxic and hazardous waste, hencethe Company initiates to look for ways to further utilize thematerial. The initiative is conducted with the BrawijayaUniversity Malang to conduct the study of the usage.[OG7, E10]

H2S gas released from the formation together with drillingmud in the drilling process is processed as follows:H2S gas contained in mud is dissolved with calciumhydroxide (Ca(OH)2) suspension in the mud containerto form sulfide salts.To manage free H2S the quantity of which cannot beestimated, one of the actions taken is by temporarilyceasing the drilling activities and evacuate all drillingworkers and the community around the location.

During the ongoing production period, no leakage of H2Swas ever found. However, should H2S be detected, theCompany applies an operation regulation not to release thesubstance to the surface.

The preventive attempts conducted to detect free H2S asearly as possible are [G4-EN27, HS4]:

Equipping drilling installation with large fan directeddownwind.

Installing H2S gas censor in certain places such as at:shaleshaker, mud tank, and drilling floor.Controling H2S gas censor on the concentration thatmay endanger human lives (H2S threshold limit = 10ppm).Ensuring Breathing Apparatus (BA) and H2S gas personaldetector availability at drilling sites for human safety.

Installing detection alarm for H2S leakage to the surface.Requiring all personnel on the rig floor area to acquireH2S certification.

Spills

Spills is a trending issue in upstream oil and gas industry.The spill substances that may endanger compound andorganisms in soil or water are the reason for this specialattention, particularly when the oil spill occurs in largevolumes. The other problem is the clean-up of the spill thatmay use chemical substances that may bring furtherpotentially harmful effects.

Page 147: tentang laporan keberlanjutan

145Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Bila peristiwa tumpahanminyak (oil spill) terjadi di lingkunganlaut, maka akan dapat menurunkan kualitas air laut, baikkarena efek langsung (short term effect) maupun yang lebihmembahayakan, yaitu efek dalam jangka panjang (longterm effect). Ketika minyak tumpah di laut, interaksinyadengan air laut menghasilkan berbagai jenis proses yangdapat mengubah komposisi dan karakteristik minyak dilingkungan laut, seperti adveksi, difusi, dispersi, sedimentasi,emulsi, penguapan, pelarutan, degradasi mikroba danfotokimia.

Untuk itu, langkah pencegahan telah dilakukan olehPEPC ataupun operator KKKS Blok Cepu melalui pelatihan,prosedur, peralatan yang memadai. PEPC menggunakanaturan dari SKK Migas PTK 005 Tahun 2011 TentangPenanggulangan Tumpahan Minyak. Perusahaan dalammenjalankan praktik operasional di lapangan menerapkanaturan Zero Spill dalam kebijakan lingkungannya. Setiapkegiatan yang berpotensi menyebabkan tumpahnya suatuliquid harus dilengkapi dengan wadah yang tepat. Selainitu, juga terdapat pihak ketiga yang ditugaskan sebagai OilSpill Responder & pengelola limbah (waste management).Secara periodik, perusahaan juga memperbaharui aturanterkait serta prosedur lapangan bila ditemukanperkembangan lebih lanjutmengenai isu tumpahan tersebut.

Selama tahun 2014, hanya terjadi satu kali peristiwa yangberpotensi menyebabkan tumpahan di laut yang berkaitansecara tidak langsung dengan PEPC, meskipun denganjumlah yang tidak signifikan. Hal ini terjadi akibat lepasnyaFSO Cinta Natomas dari Single Buoy Mooring (SBM) akibatterpaan ombak terusmenerus setinggi limameter. Sehinggasaluran kapal tanker yang sedang merapat ke FSO untukmemindahkan minyak mentah terputus dan menyebabkansebagian minyak mentah tumpah ke air laut.

FSO Cinta Natomas yang digunakan untuk menampungminyak mentah yang disalurkan dari GOSP Banyu Uripsempat terseret beberapa ratus meter ke arah Timurkemudian dengan bantuan 2 Tug Boat dievakuasi ke lokasiaman dan buang sauh/jangkar dan tambat sekitar 3 mildari lokasi sandar semula.

Sebagai pemilik dari FSO tersebut, Joint Operating BodyPertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) bersama timdari SKK Migas melakukan pemantauan darat dan udaraselama empat hari menggunakan helicopter yangdioperasikanMCL. Penelusuran terhadap jejak berdasarkanprediksi alir ceceran minyak yang terbawa arus laut danangin ke arah Timur Tenggara dari titik awal FSO tidakmenemukan jejak ataupun ceceran minyak di sepanjangarea tersebut. Hal ini diperkirakan terjadi akibat jejakminyakyang hancur, menguap, dan terurai seluruhnya secara alamiakibat hempasan ombak. Begitu pula dengan timpenelusuran darat yang tidak menemukan tanda jejakminyak di sepanjang pantai. Temuan dari penelusuran inimenyimpulkan bahwa kondisi perairan yang masuk kewilayah Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tersebut,sebagai wilayah sekitar tambatan FSO Cinta Natomas tidakterdampak setelah peristiwa tumpahan minyak tersebut.[G4-EN24, E8]

Oil spills that occur at sea may lower seawater quality,either due to its short-term impact or the more dangerouslong-term effect. Interaction between oil spills and seawaterbrings several processes that may change the compositionand characteristic of the oil in sea, such as advection,diffusion, dispersion, sedimentation, emulsion, evaporation,dissolution, microbial and photochemical degradation.

Therefore PEPC or Cepu KKKS operator have conductedpreventive measures through trainings, procedures, andadequate equipment. PEPC uses provision from SKKMigasPTK 005 of 2011 on Oil Spill Mitigation. The Company inrunning the operations on site implements Zero Spillregulation in its environmental policy. Every activity withliquid spill potential has to be equipped with the appropriatecontainer. In addition, a third party is also assigned as OilSpill Responder and taskedwith wastemanagement duties.Periodically, the Company updates the regulations relatedto the field procedures if further development about thespill issue has been found.

Throughout 2014 only one incident had the potential ofcausing spills in the sea which was indirectly related toPEPC, despite its insignificant quantity. This happened dueto the drifting of FSO Cinta Natomas from Single BuoyMooring (SBM) caused by continuous pounding of five-meter high waves which cut the line of a tanker trying totransfer crude oil and consequently spilling oil into the sea.

FSO Cinta Natomas which isutilized to contain crude oildistributed to BanyuUrip GOSPwas drifted several hundredsmeters to the East. With assistance of two Tugboats, theFSO was then evacuated toa secure location and anchoredand moored around 3 miles from the former mooringlocation.

As FSO owner, Joint Operating Body Pertamina-PetrochinaEast Java (JOB P-PEJ) together with SKK Migas teamconducted land and air observation for four days byhelicopter operated by MCL. The search for tail based onpredicted oil spill flow carried with sea current and windsoutheasterly direction from the FSO starting position didnot find any tail or oil spill along the area. This was expectedto happen as the oil tail was naturally destroyed, evaporated,and dissolved completely by wave pounding. The landsearch team did not find oil spill tail along the coastline.The finding of this search concluded that thewater conditionin Palang Sub-district, Tuban Regency as the location forFSO Cinta Natomas mooring was not affected after the oilspill incident. [G4-EN24, E8]

Page 148: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu146

Penyaluran Minyak Mentah

PEPC memahami dampak lingkungan dari kegiatantransportasi yangmemiliki cakupan yang cukup luas, mulaidari pemanasan global sampai kepada kabut asap lokaldan kebisingan. Oleh karena itu perusahaan mematuhistandar berlaku serta mengimplementasikan prosedurdalam mengelola dampak yang dihasilkan seminimummungkin sehingga tidak menyebabkan potensi masalahyang lebih besar. [G4-DMA]

Beberapa aktivitas yangmenyangkut proses pengangkutanyaitu:1. Pengangkutan karyawan baik yang berada di kantorPusat Jakarta menggunakan kendaraan operasionalkantor ataupun penyedia layanan transportasi jarak jauh,serta pekerja yang berada di Lapangan Banyu Urip danJambaran-Tiung Biru

2. Pengangkutanminyakmentah dari Sales Point EPF BanyuUrip sampai ke Lifting Point di FSO Cinta Natomas

3. Pengangkutan material pembangunan konstruksi daninfrastruktur produksi dari proyek EPC

Crude Oil Distribution

PEPC understands the wide environmental impact broughtabout by transportation activities such as global warming,local smog, and noise. Therefore, the Company complieswith applicable standard and implements the proceduresin managing the impact to the minimum to avoid furtherproblems. [G4-DMA]

Several activities related to transportation process are:

1. Employee transportation for Jakarta Head Office usingoffice operational vehicles or long-distance transportationprovider, as well as for employees in Banyu Urip andJambaran-TiungBiru Fields

2. Crude oil transportation from EPF Banyu Urip Sales Pointto Lifting Point in FSO Cinta Natomas

3. Transportation of construction building material andproduction infrastructure of EPC project

Cepu KKKSEarly ProductionFacility

GEO LINK P/L6” x 37KM MUDI

PIPA PPEI10” x 37KM GAYAM

PIPA PPEI10” x 20KM FSO

CintaNatomas

TitikPenjualanSalesPoint

TitikLiftingLiftingPoint

Gambar 11.2 Pengawasan Penyaluran Minyak Banyu Urip oleh PEPCFigure 11.2 Banyu Urip Oil Distributions Monitoring

Selain daripada menjalankan bisnis produksi di LapanganBanyu Urip dan Lapangan Jambaran-Tiung Biru, sesuaidengan amanah dari PT Pertamina (Persero) selakupemegang saham, memberikan penugasan tambahankepada PEPC dalam kegiatan pengawasan penyaluranminyak mentah dari lapangan Banyu Urip dalam fase EarlyProduction Facilities (EPF).

Apart from running production business in Banyu Urip andJambaran-Tiung Biru Fields according to PT Pertamina(Persero)mandate as stakeholders, PEPC has the additionalduties to control crude oil transportation from Banyu UripField in Early Production Facilities (EPF) phase.

Page 149: tentang laporan keberlanjutan

147Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Untuk mengontrol penyaluran minyak mentah Banyu Uripmulai dari Sales Point di dalam pagar fasilitas Gas OilSeparation Plant (GOSP) hingga Lifting Point di FloatingStorage Offloading (FSO) CintaNatomas. Fasilitas penyaluranminyak mentah tersebut berupa jalur pipa 6"x40 km BanyuUrip-Mudi yang dikelola oleh PT Geo Putra Perkasa melaluikontrak Build Operation and Owned (BOO) dan diteruskanmelalui fasilitas pipa milik JOB P-PEJ hingga FSO CintaNatomas.

Penyaluran minyak mentah produksi Lapangan Banyu Uripyang dibeli oleh PT Pertamina (Persero) melalui jalur pipa6 inch dari Banyu Urip - Mudi sepanjang 40 km (fasilitasjaringan pipa PT Geo Putra Perkasa) dan fasilitas JOB P-PEJ dari Mudi hingga FSO Cinta Natomas pada tahun 2014adalah 6.379.420 barrel.

To control Banyu Urip crude oil distribution extends fromSales Point inside the fence of Gas Oil Separation Plant(GOSP) facility to Lifting Point in Floating Storage Offloading(FSO) Cinta Natomas. The crude oil distribution facility isa 6"x40km Banyu Urip-Mudipipeline managed by PT GeoPutra Perkasa through Build Operation and Owned (BOO)contract and is forwarded through pipe facility owned byJON P-PEJ to FSO Cinta Natomas.

The distribution of crude oil produced by Banyu Urip Fieldbought by PT Pertamina (Persero) through 6" pipeline fromBanyu Urip-Mudi with 40 km length(PT Geo Putra Perkasapipeline network facility) and JOB P-PEJ facility from Mudito FSO Cinta Natomas in 2014 reached 6,379,420 Barrels.

Grafik 11.5 Jumlah Penyaluran Minyak Mentah PEPC Tahun 2012-2014 Chart 11.5 Amount of PEPC Crude Oil Distribution 2012-2014

5800000.00

5900000.00

6000000.00

6100000.00

6200000.00

6300000.00

6400000.00

6500000.00

2012 2013 2014

Dalamproses penyaluran minyak mentah melalui jaringanpipa lazim terjadi penyusutan volume (losses) yang terjadikarena berbagai faktor penyebab seperti kebocoran,ketidakseragaman pengukuran, emulsi oil-water, penguapanringan dan sebagainya. Perusahaan berhasil menekanangka losses minyak mentah yang disalurkan melaluifasilitas pipeline PT Geo Putra Perkasa dari Banyu Urip -Mudi pada tahun 2014menjadi 0,07% dibandingkan denganlosses pada tahun 2013 sebesar 0,18%.

In crude oil distribution process through piping network,volume losses are commonplace due to several causalfactors such as leakage, non-uniform measuring, oil-wateremulsion, light-evaporation, etc. The Company succeededin reducing crude oil losses distributed through PT GeoPutra Perkasa pipeline facility from Banyu Urip-Mudi in2014 to 0.07% compared to the losses in year 2013 at0.18%.

0.05

2012 2013 2014

0

0.1

0.15

0.2

Grafik 11.6 Oil Losses Pengiriman Melalui Fasilitas GPP Tahun 2012-2014 (%)Chart 11.6 Oil Losses of Distribution through GPP Facilities 2012-2014 (%)

Page 150: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu148

Dampak yang dihasilkan dari proses pengangkutan inimenyebabkan beberapa resiko yang telah diidentifikasi olehPEPC dan KKKS Blok Cepu. Sehingga risiko yang mungkinmuncul dapat dimitigasi dengan baik.

Dalam rangka memitigasi risiko yang ditimbulkan daripengangkutan ini, PEPC melaksanakan upaya dalammengatasi dampak lingkungan yang diakibatkan olehtransportasi minyak mentah dengan melaksanakan AuditInspeksi di Lapangan melalui risk assessment pada jalurpipa danmonitoring data teknis jalur pipa, general assessmentperalatan dan fasilitas tangki dan pipa penyaluran minyak,sertifikasi (SKPP/SKKP/AI/SKPI/ kalibrasi) peralatan, yangkeseluruhannya menjadi bagian dari Key PerformanceIndicator Aspek HSSE. [G4-EN30]

Upaya mitigasi risiko semakin penting untuk dilaksanakansejak awal, mengingat Fasilitas Mudi dan Gayam beradapada lokasi yang cukup dengan dekat dari pemukiman.Sedangkan lokasi EPF dan EOE berada cukup jauh sekitar300 meter bahkan lokasi tersebut telah dikategorikansebagai daerah industri, sehingga risiko yang ditimbulkanakan dapat diatasi sebaik mungkin.

Pipa penyaluran minyak bumi, dirancang agar aman bagimasyarakat dan lingkungan dengan di tanam di dalamtanah. Bagian pipa yang keluar ke permukaan hanyalahempat titik block valve. Keempatnya di pagari dan dipasanginformasi sebagai tanda bagi masyarakat sekitar agarwaspada dan berhati-hati terhadap potensi bahaya yangdisebabkan oleh pipa tersebut. Beberapa pengumumanyang dipasang menyangkut perihal seperti pemberitahuanbahwa minyak bumi yang disalurkan adalah aset Negara,serta merupakan bahan yang berbahaya. Selain itu,Perusahaan juga terus berusaha untukmemperbaiki sistempenjagaan dengan menambah frekuensi pengecekan jalurpipa terkait keselamatan dan keamanan oleh petugas dilapangan, sertamembantumensosialisasikan kepadawargasehingga penyebaran informasi demi upaya mitigasi risikodapat dilaksanakan seluas-luasnya. [G4-PR1, G4-PR3, HS4]Cara ini terbukti efektif dengan tidak ditemukannyapengaduan ataupun kecelakaan yang berkaitan denganpenyaluran minyak mentah tersebut. [G4-PR4 ]

Teknologi Deteksi Dini Kebocoran Pipa

Untukmendeteksi adanya kebocoran pipa pada saat operasi,akan digunakan metode normal untuk pendeteksiankebocoran melalui instrumentasi yang dapat memonitortekanan aliran dan suhu, yaitu sistem SCADA (SupervisoryControl and Data Acquisition)/DCS (Digital Control System).Operator akan memantau kondisi ini, sehingga bila terjadifluktuasi aliran minyak yang tidak normal, akan segeradiinvestigasi untuk memastikan adanya kebocoran.

Perusahaan jugamenggunakan lapisan serta bahan khususuntuk pipa penyaluran untuk menjamin tidak terjadinyakebocoran dalamproses penyaluranminyakmentah. Bahandan lapisan ini terbuat dari bahan yang tidak dapat didaurulang, sehingga presentase penggunaan bahan daur ulangdalam lapisan pipa dalam pengangkutanminyak ini sebesar0%. [G4-EN28]

The effects produced from the transportation process causesome risks that have been identified by PEPC and CepuBlock KKKS. Therefore the occurring risks can be dulymitigated.

In order to mitigate the risks occurring from thetransportation, PEPC conducts some attempts to overcomethe environmental impacts caused by crude oiltransportation with Inspection Audit in the Field with riskassessment on pipeline andmonitoring of pipeline technicaldata, general assessment of equipment and tank facilitiesand oil pipeline distribution, equipment certification(SKPP/SKKP/AI/SKPI/calibration), all of which are KeyPerformance Indicators of HSSE. [G4-EN30]

Risk mitigation attempts are increasingly important at theearly stage considering that Mudi and Gayam Facilities arelocated nearby settlements. Meanwhile EPF and EOElocations are relatively far, around 300 meters fromsettlements therefore the resulting risks can be overcomeoptimally. The location has been categorized as an industrialarea.

Crude oil distribution pipes are designed to be safe for thecommunity and the environment and buried underground.Four points of block valve are the only part of the pipeportruding on the surface. The four points are put insidethe fences and placed notices cautioning the communityof potential dangers relating to the pipes. Several noticesinstalled among others include the information that the oiltransported is owned by the State and that crude oil is adangerous material. The Company also continues toimprove the security system by increasing pipeline checkingfrequency to ensure the safety and security by the personnelon duty on site, and helps to inform the community forwidest spread of risk mitigation information. [G4-PR1, G4-PR3,HS4] These attempts are proven effective with the absenceof complaints or accidents related to crude oil distribution[G4-PR4]

Pipe Leakage Early Detection Technology

To detect pipe leakage during operation, normal method todetect leakagewill be using the SCADA (Supervisory Controland Data Acquisition) or DCS (Digital Control System) asthe instruments tomonitor flow pressure and temperature.The operator will monitor the condition, hence any detectionof abnormal oil flow fluctuation will immediately beinvestigated to detect leakages.

The company also uses a special coating and materials fordistribution pipe to ensure no leakage of crude oil in thedistribution process. Materials and these layers are madeof materials that can not be recycled, so the percentageuse of recycled materials in the pipeline transportation ofoil layer is at 0%. [G4-EN28]

Page 151: tentang laporan keberlanjutan

149Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Teknologi Pemasangan Pipa pada PerlintasanSungai [G4-EN27, HS4]

Pipa darat yang melintasi sungai Bengawan Solo akandipasang menggunakan sistem pemboran horizontal/memanjang (horizontal directional drilling). Jarak dari tepisungai ke awal dan akhir pipa keluar 100 - 150m. Pipa akanditanam di dasar sungai dengan kedalaman 3-5 mtergantung dari kondisi tanah. Dengan ketebalan pipamencapai 10,3 mm (normal 9,5 mm) dan penggunaanselubung luar (casing), diharapkan kemungkinan terjadinyakebocoran sangat kecil. Dengan sistem pemasangansemacam ini, dampak kegiatan terhadap air sungaiBengawan Solo dapat dicegah.

Pipe Installation Technology on River Crossings[G4-EN27, HS4]

Land pipe crossing Bengawan Solo river will be installedwith horizontal directional drilling. The distance from riverbank to pipe input and output heads is 100-150 m. Pipewill be buried below the riverwith a depth of 3-5mdependingon soil condition. With 10.3 mm thick pipe (normally 9.5mm) and casing, possible leakage is expected at a verysmall amount. Such installation system is expected to beable to prevent impacts from the activity on Bengawan Soloriver.

Gambar 11.3 Gambar Pemasangan Pipa pada Perlintasan di Sungai Bengawan SoloFigure 11.3 Cross Piping at Bengawan Solo River

Pipa MinyakOil Pipe

100-150cm L = Lebar Sungai River Width 100-150cm

d = 3-5m

Meminimalisasi Risiko Kerusakan Jalan[G4-EN27]

Isu lain yangberkaitan dengan proses pengangkutan, baikkaryawan ataupun alat berat adalah risiko kerusakan jalanyang terjadi. Sebelum kegiatan mobilisasi kendaraan beratuntuk mengangkut peralatan dan material pemboran,PEPC bersama KKKS Blok Cepu dengan instansi Pemdaterkait melakukan survei jalan untuk memastikan klas,kondisi dan stabilitas jalan yang dilalui kendaraan berat.Jalan/jembatan yang kondisinya kurang memadai,ditingkatkan kondisinya sehingga sesuai dengan bebankendaraan danmuatannya. Hal ini dilakukan sebagai upayapreventif mencegah kerusakan jalan. Bila terjadi kerusakanjalan/jembatan akibat kegiatan KKKS Blok Cepu, makajalan/jembatan tersebut akan diperbaiki, sehingga kembaliseperti kondisi semula.

Minimizing Road Damage Risk[G4-EN27]

Other issues relating to transportation process both foremployees and heavy equipment is the road damage risk.Prior to the mobilization of heavy equipment and drillingmaterial, PEPC and Cepu KKKS together with LocalGovernment perform road survey to ensure road class,condition, and stability prior to being crossed by heavyvehicles. Inadequate road/bridges are repaired to suit thevehicles and the loads. This is done in an attempt to preventroad damage. If the road/bridges damage is caused byCepu KKKS activities, the road/Bridges are to be repairedto its previous state.

Page 152: tentang laporan keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu150

Mengelola Kebisingan [G4-EN27]

Dampak lain yang juga mungkin timbul baik dari prosespembangunan proyek ataupun pengangkutan adalahkebisingan yang dapat mengganggu kenyamananmasyarakat sekitar, kelangsungan habitat hewan, ataupunbagi pekerja yang ada di lapangan. Kebisingan selamakegiatan operasional di Blok Cepu dapat berasal darikompresor, power plant dan alat proses lainnya. Secarateknis, pengendalian kebisingan yang dilakukan adalahsebagai berikut:Mengatur jarak fasilitas pemrosesan dengan pemukimanterdekat,Menggunakan peralatan yang lower noise emission,Membangun housing yang dapat meredam kebisinganpada peralatan yang menjadi sumber kebisingan,Menggunakan pengkedap suara (silencer) yang dipasangpada saluran pembuangan (exhaust) mesin-mesinpembakaran (combustion engine) dan turbin,Memasang insulator akustik (acoustic insulation) padacerobong asap dan pipa,Menanami zona penyangga dengan tanaman yangmampu menyerap kebisingan.

Mengelola Penggunaan Bahan Kimia

Teknologi produksimigas yangmenggunakan injeksi bahankimia apabila tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkanberpotensi mencemari lingkungan. Teknologi injeksi bahankimia ini berisiko menimbulkan pencemaran air tanah diaquifer setempat. Risiko yang terdapat adalah faktorkesehatan manusia yang menggunakan air tanah di lokasidekat pertambanganmigas.Minyakmentah yang disalurkandari GOSP Banyu Urip sampai ke titik lifting, dipastikanmemenuhi syarat aman yang tidak merugikan siapapun.Tingkat kandungan senyawa sulfur, dan hidrokarbonaromatik sekitar 1-2 persen. [OG8]

PEPC dalam menjalankan fungsi penyaluran minyak dariEPF dan EOE di Lapangan Banyu Urip kepada para pembeli,dalam hal ini PT Pertamina (Persero) sebesar 24 MBOPDdan PT TWU sebesar 16 MBOPD, melakukan injeksi diGayam Facilities yangmenujuMudi Facility. Beberapa bahankimia yang diinjeksi di Gayam Facilities dan EPF sebagaibahan pembantu yang habis terpakai seperti H2S Scavanger,Corrosion Inhibitor, Pour Point Depressant, Drag Reducer Agent,Coagulant, dan pH Adjuster. H2S merupakan satu gas yangberbahaya karena beracun bagi manusia, dan terikat sertaterbawa dalam minyak yang naik ke muka bumi.

Kontrak antara Perusahaan dan JOB P-PEJ menyatakanbahwa gas H2S in vapour harus kurang dari 10 ppm, demimenjaga H2S agar tidak menguap dan tetap terikat diminyak. H2S Scavengermembantu standar ini tetap terjaga,dan tercatat selama periode pelaporan 2014 standar kadarH2S terpenuhi sehingga tidakmenyebabkan terjadinya risikoburuk yang timbul. [G4-EN1, G4-EN27, HS4]

Noise Management [G4-EN27]

Another impact also arising from project development ortransportation is noise that may disturb the surroundingcommunity, the preservation of animal habitat, or workerson site. Noise during Cepu Block operation originates fromcompressors, power plants, and other processingequipment. Technically, noise controls that are put in placeare as follows:

Arranging the distance between processing facility andthe nearest settlement,Utilizing equipments with lower noise emission,Building noise-reducing housing to overcome noisesfrom the equipmentUsing silencers installed in exhaust channel ofcombustion engines and turbines,

Installing acoustic insulation to chimneys and pipes,

Planting buffer zone with noise-absorbing plants.

Chemical Substance Utility Management

Oil and gas production technology uses chemical injectionwhich, if not well managed, is feared to containenvironmental pollution potentials. Chemical injection maycontaminate ground water in the local aquifer, which is arisk to human health when consuming groundwater aroundthe oil drilling location. Crude oil transported from GOSPBanyuUrip to lifting point is ensured tomeet safety standardto avoid harming anyone. Suplhur and aromatic hydrocarboncontents are around 1-2 percent. [OG8]

PEPC in running oil distribution from EPF and EOE in BanyuUrip Field to buyers, in this case PT Pertamina (Persero) at24 MBOPD and PT TWU t 16 MBOPD, carries out theinjection in Gayam Facility to Mudi Facility. Some chemicalsubstances injected in Gayam Facility as consumablesupporting material such as H2S Scavenger, CorrosionInhibitor, Pour Point Depressant, Drag Reducer Agent,Coagulant, and PH Adjuster. H2S, a dangerous gas due toits toxicity to human,is bound and carried in the oil lifted tothe earth surface.

The contract between the Company and JOB P-PEJstipulates that gas H2S in vapour has to be less than 10ppm to keep H2S from evaporating and bound to the oil.HsS Scavanger helps this standard preserved and duringreporting period 2014 the standard of H2S is met and doesnot cause negative risks. [G4-EN1, G4-EN27, HS4]

Page 153: tentang laporan keberlanjutan

151Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Tabel 11. 5 Material yang Digunakan dalam Injeksi di EPF tahun 2014 Table 11.5 Material Using for Injection in EPF in 2014 [G4-EN1]

Tabel 11.6 Material yang Digunakan dalam Injeksi di Fasilitas Mudi dan GayamTable 11.6 Material Using for Injection in Mudi & Gayam Facilities [G4-EN1]

Untuk penanggulangan risiko dampak negatif lain yangmungkin muncul dari penggunaan bahan kimia tersebut,Perusahaan memiliki prosedur yang dilaksanakan secaraintensif di lapangan. Pengelolaan bahan kimia dilakukandengan:Pemesanan sesuai dengan kebutuhan proses, sehinggakemungkinan adanya bahan kimia sisa sangat kecil.Setiap bahan kimia yang dipesan harus memiliki MSDS(Material Safety Data Sheet).Tata cara penyimpanan, pengumpulan, pengolahan danpenimbunan bahan kimia bekas sesuai dengan ketentuanyang berlaku dalam Keputusan Kepala BAPEDAL No.Kep-1/BAPEDAL/09/1995 sampai dengan Kep-05/BAPEDAL/09/1995 dan PP No. 18 tahun 1999 jo PPNo. 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun

To overcome other negative impacts arising from the useof these chemicals, the Company has procedures that areappl ied intensively on site, among others by:

Ordering according to process needs in order to leavethe least possible chemical surplus.Every chemical ordered must have an MSDS (MaterialSafety Data Sheet).Storing, collecting, processing and burying proceduresfor waste chemical substances comply with applicableprovisions in the Decree of the Head of BAPEDAL No.Kep-1/BAPEDAL/09/1995 in conjunction with Kep-05/BAPEDAL/09/1995 and Government Regulation No.18 of1999 in conjunction with Government RegulationNo. 85 of 1999 on Hazardous and Toxic WasteManagement.

H2S Scavenger

Corrosion Inhibitor

Pour Point Depressant

Drag Reducer Agent

Jenis MaterialMaterial Type

Tahun Year

2012 2013 2014

581.620,78

115.270,63

397.315,94

19.568,06

Liter

Liter

Liter

Liter

SatuanUnit

576.215,86

44.474,58

258.743,92

17.450,20

641.897,51

64.882,20

348.540,68

17.327,29

Litre

Litre

Litre

Litre

Corrosion Inhibitor

Pour Point Depressant

Coagulant

PH Adjuster

Jenis MaterialMaterial Type

56.280

726.531

16.884

30.576

Liter

Liter

Liter

Liter

SatuanUnit

Litre

Litre

Litre

Litre

JumlahTotal

Page 154: tentang laporan keberlanjutan

PEPC berusaha mengurangi konsumsi kertas dengan beberapa inisiatif, sepertipemakaian kertas bolak-balik, menghentikan penggunaan kertas untuk dokumenpembukaan tender, membiasakan mengirim dokumen dengan email, sehingga hanyamencetak halaman yang paling penting, serta pemakaian kembali kertas bekas.

PEPC tries to reduce paper consumption with several initiatives such as using both sides of paper,ceasing the use of paper for tender opening documents, promoting document delivery throughe-mails, printing only the most important documents, and reusing used papers.

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu152

Konsumsi Kertas

Penggunaan material dalam bisnis PEPC terbagi ataslingkup keperluan kantor, serta material yang dibutuhkandalam operasional di lapangan. Pengungkapan materialyang digunakan di kantor dalam laporan ini berupapenggunaan kertas dan bahan bakar. Pengurangankonsumsi kertas menjadi desakan hari ini karena luasnyafaktor yang berkenaan dengan dampaknya. Mulai darimaterial dasar berupa batang pohon yang harus terusditebang tiap waktunya, potensi manfaat yang hilang akibatterus berkurangnya pohon, serta limbah dari proses produksikertas yang juga sangat besar, baik dalam bentuk cair, gas,dan padatan.

PEPC berusaha mengurangi konsumsi kertas denganbeberapa inisiatif, seperti pemakaian kertas bolak-balik,menghentikan penggunaan kertas untuk dokumenpembukaan tender, membiasakan mengirim dokumendengan email, sehingga hanya mencetak halaman yangpaling penting, serta pemakaian kembali kertas bekas.Selama periode pelaporan, Perusahaan menggunakankertas mencapai 1294 Rim. [G4-EN1]

Paper Consumption

Materials used in PEPC business are divided into office useand materials needed in field operations. Used officematerials disclosed in this report include the use of paperand fuel. The use of materials for field operations whichincludes chemical substances. The reduction of paperconsumption has become essential due to its wide impacts.Such impacts include regular cutting down of trees as theraw material, losses in potential benefits due to thedecreasing number of trees, and large amount of liquid,gas, and solid waste from the paper production process.

PEPC tries to reduce paper consumption with severalinitiatives such as using both sides of paper, ceasing theuse of paper for tender opening documents, promotingdocument delivery through e-mails, printing only the mostimportant documents, and reusing used papers. During thereporting period, the Company used 1294 reams of paper.[G4-EN1]

Asuransi Persediaan [G4-EN27]

Demi mengurangi risiko dalam kecelakaan yang dapatmerugikan, Perusahaan pada tahun 2014 jugamengasuransikan aset minyak dan gas bumi persediaanKKKS Blok Cepu kepada beberapa perusahaan asuransidengan ni la i pertanggungan sebagai ber ikut :

Nilai pertanggungan asuransi atas risiko bencana alamsebesar AS$180.000 .000 yang mencakuppertanggungan seluruh asset onshore yang dimiliki olehKontraktor meliputi persediaan, fasilitas produksi,terminal minyak dan gas, stasiun pengumpul dan blok,pompa, booster dan stasiun kompresor, minyak mentah,gas bumi, produk-produk minyak mentah dan gas bumiyang disimpan dalam tangki-tangki penyimpanan danpersediaan bahan-bahan lainnya.

Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$15.750.000untuk setiap peristiwa sumur onshore dan sumur kerjaulang pindah lapisan yang tidak terkendali (blowout).Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$2.920.960mencakup pertanggungan untuk persediaan KKKS BlokCepu.

Supply Insurance [G4-EN27]

To reduce the risk in accident that may inflict losses, theCompany in 2014 also insures oil and gas asset of CepuKKKS reserves to several insurance companies withinsurance value as follow:

Insurance value to natural disaster risk is US$180,000,000 covering insurance on all onshore assetsowned by Contractors such as supplies, productionfacilities, oil and gas terminal, collecting station andblock, pump, booster and compressor station, crude oil,gas, crude oil and natural gas products stored in containertank, and other supplies.

Insurance value amounted to US$15,750,000 for everyonshore well incident and blowouts. Insurance value inthe amount of US$2,920,960 covering insurance forCepu KKKS reserves.

Page 155: tentang laporan keberlanjutan

153Pelestarian Lingkungan HidupEnvironment Preservation

Page 156: tentang laporan keberlanjutan

INVESTASI UNTUK MENUMBUHKANKEHIDUPAN BERMASYARAKAT YANG HARMONISINVESTMENT FOR SUSTAINABLE COMMUNITY DEVELOPMENT

Menjalin hubungan yang harmonis denganmasyarakat melalui implementasi programpemberdayaan masyarakat merupakan investasi Perusahaan untuk pertumbuhandan keberlanjutan bisnis Perusahaan dengan mempertahankan social-license tooperate sekaligus perwujudan komitmen Perusahaan untukmendukung pembangunanyang berkelanjutan

Nurturing a harmonious relationship with the community through communitydevelopment program constitutes an investment for the Company's business growthand sustainability in addition to maintaining the social-license to operate as well asdemonstrating the Company commitment to underpin sustainable development

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu154

Page 157: tentang laporan keberlanjutan

MENUMBUHKEMBANGKAN KEHIDUPANYANG LEBIH BAIK BERSAMAPT PERTAMINA EP CEPU

FOSTERING A BETTER LIFEWITH PT PERTAMINA EP CEPU (PEPC)

Menjadi entitas bisnis yang memilikireputasi tinggi yang dikelola secaraprofesional, fokus dan memilikikeunggulan kompetitif denganmenggunakan teknologi modern kelasdunia yang dihasilkan dari kemitraandengan World Class Company

Becoming a highly-reputable businessentity which is professionally managed,focused, with competitive advantagesusing world-class modern technologyresulting from partnership with World-Class Companies

Value AddedStakeholders &Community

Harmonization: Profit-Planet-People

Sustainable Development

CSR YANG SISTEMATIS & TERPADU DENGANMENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF

SYSTEMATIC & INTEGRATED CSRWITH PARTICIPATORY METHOD

Program yang sistematis danterpadu dengan

Metode Partisipatif

Harmonisasi antaraProfit-Planet-People

Sustainable Development

Value Added Stakeholders &Community

Systematic & Integrated CSR with:

Participatory Method

Profit-Planet-People Harmony

Sustainable Development

Value Added Stakeholders &Community

MENUJU KEHIDUPANYANG LEBIH BAIK

TOWARDA BETTER LIFE

Melaksanakan Komitmen Korporatatas Tanggung Jawab Sosial &

LingkunganImplementing Corporate Commitmentunder Social & Environmental

Responsibility

Value Addedfor

StakeholdersCorporateGrowth

Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial& Kepedulian Sosial

Implementing Social Responsibility& Social Awareness

HDI - IndexImprovement

ImplementationProgrammefor MDG’s

HubunganHarmonis &KondusifHubunganHarmonis &Kondusif

CorporateReputations

Saling Memberikan ManfaatMutually beneficialSustainable DevelopmentTanggung Jawab Dampak OperasionalResponsibility on operational impactsGreen Economy

SOSIALISASI & PUBLIKASIEFEKTIF

EFFECTIVE SOCIALIZATION& PUBLICATION

Peningkatan KualitasPendidikan

Education QualityImprovement

PemberdayaanKesehatanHealth

Empowerment

Peningkatan KualitasLingkungan HidupEnvironmental

Quality Improvement

Peningkatan Infrastruktur& Pemberdayaan Masy.Infrastructure Improvement& Community Development

Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

Gambar 12.1 Diagram Kebijakan Corporate Social Responsibility PT Pertamina Persero - PT Pertamina EP CepuFigure 12.1 PT Pertamina Persero - PT Pertamina EP Cepu Corporate Social Responsibility Policy Flowchart

155

Selain menjalankan praktik bisnis yang baik sesuai denganprinsip-prinsip good corporate governance, Perusahaan jugaberkontribusi dalam pengembangan dan pemberdayaanmasyarakat serta pelestarian lingkungan sebagai aspekpenting dalam pembangunan berkelanjutan. SumbangsihPerusahaan terhadap masyarakat menggunakan konsepinvestasi sosial, dimana kontribusi finansial dan non-finansialkami yang awalnya bersifat sukarela diakumulasikan secaraterencana dan terukur untuk memberikan prioritaspembangunan bagi masyarakat.

In addition to running sound business practices under goodcorporate governance principles, the Company alsocontributes to community development and empowermentand environmental conservation as important aspects insustainable development. Company contribution to thecommunity uses the concept of social investment, in whichour previously-voluntary financial and non-financialcontributions are accumulated in a planned and measuredmanner to provide development priority for the community.

Page 158: tentang laporan keberlanjutan

156 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Perusahaan menyadari bahwa keberlanjutan bisnis PEPCsangat bergantung pada proses harmonisasi bisnisPerusahaan dengan alam dan masyarakat sekitar. Olehkarena itu, Perusahaan senantiasa berkomitmen untukselalu melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan cara yangselaras antara kepentingan Perusahaan dan kebutuhanmasyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan.Komitmen Perusahaan tersebut tertuang dalam KebijakanCorporate Social Responsibility (CSR)/Tanggung JawabSosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan yang selarasdengan kebijakan CSR PT Pertamina (Persero) sebagaiInduk Perusahaan dan telah ditandatanggani oleh DirekturUtama PEPC pada tanggal 23 Desember 2013. [G4-DMA-SO]

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PEPCterdiri dari:Mengatasi dampak negatif operasi Perusahaan melaluikepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilaibaru yang lebih baik kepadamasyarakat dan lingkungan;Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungankepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasiPerusahaan;Meningkatkan reprutasi Perusahaan, efisiensi,pertumbuhan usaha dan menerapkan mitigasi risikobisnis.

Sebagai Perusahaan yang bergerak dalambidang eksplorasidan produksi minyak dan gas bumi, tentunya kegiatanoperasi Perusahaan memiliki dampak sosial, baik positifmaupunnegatif, bagimasyarakat dan lingkungan sekitarnya.Dampak positif yang dihasilkan terutama ketersediaanlapangan kerja serta tumbuhnya kegiatan sosial ekonomimasyarakat setempat karena terbukanya akses ekonomidiwilayah tersebut. Sebaliknya, dampak negatif yangmunculseperti penggunaan lahan dan pembatasan akses bagimasyarakat serta risiko pencemaran lingkungan. [G4-SO2]

Perusahaan memperhitungkan dampak negatif kegiatanoperasi terhadap masyarakat melalui mekanisme studilingkungan (AMDAL, UKL/UPL), penerapan SistemManajemen HSSE, risk assessment/ hazard analysis sejakawal kegiatan operasi. Untuk mencegah dampak negatifyang d i t imbu l kan , Pe rusahaan senan t i asamensosialisasikan analisis dampak, rencana pengelolaanserta pengendalian dampak negatif dari kegiatanoperasional kepada semua pemangku kepentingan,khususnyamasyarakat sekitar, pada setiap akan memulaiproyek dengan menggunakan media komunikasi yangdipersyaratkan oleh peraturan dan perundangan yangberlaku. Selain itu, Perusahaan juga selalu menerapkanprinsip kehati-hatian untuk meminimalisir dampak yangmerugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. [G4-14]

Untuk menjamin integritas perlindungan pekerja, aset,informasi, dan reputasi Perusahaan dari segala bentukpotensi konflik dengan masyarakat sekitar, Perusahaante lah memil ik i Kebi jakan Pengamanan yangdiimplementasikan sesuai dengan Deklarasi Dunia tentangHak Asasi Manusia, konvensi internasional serta ketentuannasional berdasarkan prinsip sukarela.

MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN MASYARAKATESTABLISHING HARMONIOUS RELATIONSHIP WITH COMMUNITY

The Company realizes that PEPC business sustainabilityrelies on the harmony between Company business and thelocal community and environment. Therefore, in carryingout its business activities, the Company is committed toconsistently balance between the interests of the Companyand social community surrounding the operation area. Thiscommitment is embodied in its Corporate SocialResponsibility (CSR) Policy/Social and EnvironmentalResponsibility, in agreement with PT Pertamina (Persero)CSR Policy as the Parent Company, which has been signedby the PEPC President Director on December 23, 2013.[G4-DMA-SO]

PEPC Social and Environmental Responsibility policyincludes:Addressing negative impacts fromCompany's operationsthrough compliance with regulations and establishingnew and better value for community and the environment.Providing social, economic, and environmental benefitsto the community, particularly those in the vicinity of theCompany's operation area.Establishing Corporate reputation, efficiency, businessgrowth, and applying business risk mitigation.

Engaging in oil and gas exploration and production,Company's operations definitely produce social impact,both positive and negative, for the community and thesurrounding environment. The positive impacts include theavailability of employment and socio-economic growth ofthe local community resulting from the opening of accessin the region. Meanwhile, negative impacts include land useand access restrictions to community, in addition to risk ofenvironmental pollution. [G4-SO2]

The Company assesses the negative impacts of theoperations on the community through environmental studies(EIA, Environmental Management and Monitoring), HSSEManagement System implementation, risk assessment/hazard analysis since the beginning of operations. Toprevent negative impacts, the Company continues toinforms about impact assessment, management plan, andmitigation of negative impacts from operational activitiesto all stakeholders, particularly to local communities priorto the onset of each project with the communicationmediaas required by applicable laws and regulations. TheCompany also constantly applies precautionary principleto minimize adverse impacts on society and theenvironment. [G4-14]

To ensure the integrity of protection to workers, assets,information, and Corporate reputation from any potentialconflicts with local communities, the Company hasimplemented a Security Policy in accordance with theUniversal Declaration of Human Rights, internationalconventions, and national provisions under voluntaryprinciples.

Page 159: tentang laporan keberlanjutan

157

Lebih lanjut, interaksi sosial dengan masyarakat di sekitarwilayah operasi selalu dijalin, dipererat serta dijagakeharmomisannya. Hal ini tercermin dengan, selama periodepelaporan, tidak terdapat insiden perselisihan antaraPerusahaan denganmasyarakat lokal danmasyarakat adatterkait penggunaan lahan untuk kegiatan operasional,perlindungan atas budaya lokal serta aspek lainnya [G4-HR8,OG10, SE1, SE2, SE3]. Kedepannya, Perusahaan berkomitmenuntuk melakukan pengkajian lebih mendalam atas dampakkegiatan Perusahaan terhadap hak asasi manusia.

Selanjutnya, untukmenghindari konflik denganmasyarakatsetempat, Perusahaan selalu melakukan dialog danmusyawarah dengan masyarakat sekitar dalampelaksanaan proses pengadaan dan pembebasan tanahuntuk lokasi yang terdampak pembangunan proyekPerusahaan. Kegiatan tersebut selain dihadiri oleh TimPelaksanaan Pengadaan Tanah Perusahaan juga dihadirioleh perwakilan Pemerintah Daerah setempat sertamasyarakat desa terkait (perangkat desa dan wargasetempat pemilik lahan yang terkena pembebasan).[OG9, SE2]

Sampai dengan akhir periode pelaporan, tidak terdapatlokasi operasional Perusahaan yang di non-aktifkan sertatidak ada kegiatan pengeboran eksplorasi denganmemindahkan rumah penduduk di wilayah sekitar operasi[OG11, OG12, SE3]. Hal ini terbukti dengan, sampai akhir periodepelaporan, tidak terdapat insiden pengaduan atau keluhandari masyarakat lokal dan masyarakat adat atas dampaknegatif dari kegiatan operasional Perusahaan. [G4-SO11]

PROGRAM PAPAN INFORMASICOMMUNITY INFO BOARD

Dalam rangka menjalin serta meningkatkan hubunganyang harmonis denganmasyarakat sekitar, pada periodepelaporan Perusahaan mulai mengimplementasikanprogram Papan Informasi (Community Info Board) yangbekerja sama dengan salah satu Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) yaitu Lembaga Informasi danKomunikasi Masyarakat Banyuurip Bangkit (LIMA 2B).Program ini mempermudah penyebaran informasi dariPerusahaan kepada masyarakat pedesaan lokasiprogram dan masyarakat umum lainnya yang dapatmemanfaatkan sarana papan informasi desa dankecamatan.

In order to establish and improve harmonious relationshipwith the surrounding community, in the reporting periodthe Company has started to implement the CommunityInformation Board program cooperation with a non-government organization called Lembaga Informasi danKomunikasi Masyarakat Banyu Urip Bangkit (LIMA 2B).This program allows the dissemination of informationfrom the Company to the villagers in the programlocations and for the community at large to make useof the village and district information boards.

Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

Furthermore, harmonious social interactions with thecommunity in the operation area is always established,strengthened and maintained. This is reflected, during thereporting period, from zero dispute between the Companyand local community aswell as indigenous people in relationto land use for operational activities, protection to localculture, and other aspects. [G4-HR8, OG10, SE1, SE2, SE3]. In thefuture, the Company is committed to conduct in-depthreviews to Company operational impacts on human rights.

To avoid potential conflicts with the local community, theCompany engages in dialogs and deliberations with localcommunities concerning land procurement and acquisitionfor locations affected by Company's project development.The activity is attended by Company's Land AcquisitionImplementation Team as well as Local Governmentrepresentatives and relevant village community (villageofficials and local landowners whose lands are to beacquired). [OG9, SE2]

As of the end of 2014, no operational location of theCompany was deactivated. In addition, the Company didnot conduct any exploration drilling programnor any evictionaround the operation area [OG11, OG12, SE3]. Until the end ofthe reporting period, there were no complaints from localcommunity and indigenous people on negative impacts ofCompany's operational activities. [G4-SO11]

Page 160: tentang laporan keberlanjutan

158 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

SOSIALISASI KE DESADAN KECAMATANINFORMATION DISSEMINATIONTO VILLAGES AND SUB-DISTRICTS1

Sosialisasi kepemerintahdesa danperwakilanwarga dan jugapemerintah dankecamatan.

Informationdisseminationto villageofficials andcommunityrepresentativesas well asgovernment andsub-districts

KEGIATAN ACTIVITY

Keterlibatanpemerintahdesa danpemerintahkecamatanserta partisipasiwarga desadalammendukung danmengelolapapan informasidesa.

Involvement ofvillage and sub-districtgovernments aswell asparticipation ofrural communityin supportingand managingthe info board

OUTPUT

PENGADAAN DANPEMASANGAN PAPANINFORMASIINFO BOARD PROCUREMENTAND INSTALLATION2

Membuatpapan informasipemasangan ditempat yangstrategisberdasarkanpersetujuanpemerintahdesa,pemerintahkecamatan danmasyarakat.

Info boardinstallation atstrategic placesbased onapproval ofrural, sub-districtgovernmentsand community

KEGIATAN ACTIVITY

Adanyapartisipasipemerintahdesa,pemerintahkecamatan danmasyarakatdalammendirikanserta mengelolapapan informasi

Participationfrom rural andsub-districtgovernments aswell as ruralcommunity inmanaging theinfo board

OUTPUT

SERAH TERIMAPROGRAMPROGRAM HANDOVER3

Serah terimaprogram

Programhandover

KEGIATAN ACTIVITY

Terlaksannyakegiatan serahteruma papaninformasi desadan kecamatan

Implementationof rural and sub-district infoboard programhandover

OUTPUT

4Serah terimapelaporansebanyak2 paket (softcopy dan hardcopy).

Reporthandover, 2copies (softcopy and hardcopy)

KEGIATAN ACTIVITY

Tercapainyaprogram secarakeseluruhan(100%) danfeedback daripenerimamanfaat.

All-overachievement(100%) of theprogram andfeedback frombeneficiaries

OUTPUT

PELAPORANREPORTING

PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAANSOSIAL EKONOMI MASYARAKATCOMMUNITY SOCIO-ECONOMIC WELFARE DEVELOPMENT PROGRAM

Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan kualitashidup masyarakat secara berkelanjutan serta membangunhubungan yang harmonis dengan tokoh masyarakat daninstansi pemerintah di sekitar wilayah operasi Perusahaan.Komitmen tersebut diimplementasikan oleh Perusahaan,bekerja sama dengan MCL dan instansi pemerintahsetempat, melalui Program Pemberdayaan KesejahteraanSosial Ekonomi Masyarakat yang dilaksanakan di sekitarwilayah operasi Perusahaan. Kamimeyakini bahwa programini merupakan salah satu strategi utama untukmendukungkeberhasilan kegiatan operasional Perusahaan. Programyang telah dilaksanakan kami harapkan dapat menjadisalah satu sarana pendekatan kepada masyarakat agardapat mendukung kegiatan operasional Perusahaan sertamendapatkanmanfaat dari aktivitas Perusahaan. Komitmentersebut sesuai dengan amanat Pasal 40 Ayat (5) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan GasBumi yang mengatur bahwa Badan Usaha atau BentukUsaha Tetap yang melaksakan kegiatan usaha Miyak danGas Bumi ikut bertanggung jawab dalammengembangkanlingkungan dan masyarakat setempat. [G4-DMA-SO, SE1]

The Company is committed to sustainably developcommunity's quality of life and establish harmoniousrelationship with community leaders and governmentalinstitutions around Company's operation area. Thiscommitment is implemented by theCompany in cooperationwith MCL and the local governments through theCommunity Socio-EconomicWelfare Development Programwhich is organized in the vicinity of the Company's operationsite. This program is believed to be a strategy whichcontributes to Company operations' success. Theimplemented program is expected to be a means toapproach the community to gain support for Company'soperations and create benefits to the community fromCompany's activities. This is in accordance with Law No.22 of 2001 on Oil & Natural Gas Article 40 Paragraph 5,stating that a Business Entity or Permanent Establishmentengaged in Oil and Natural Gas business activities areresponsible in developing local environment andcommunities. [G4-DMA-SO, SE1]

Gambar 12.2 Ruang lingkup dan Tahapan Pekerjaan Program Papan InformasiFigure 12.2 The Work Scope and Stages of Community Info Board Program

Page 161: tentang laporan keberlanjutan

Agar program tersebut dapat terealisasi dengan baik danmemberikanmanfaat yangmaksimal, metode pelaksanaanprogram selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisimasyarakat setempat. Oleh karena itu, Perusahaan telahberkerja sama dengan lembaga Perguruan TinggiUniversitas Proklamasi 45 (UP 45) untukmelakukan analisiskondisi sosio ekonomi serta kebutuhanmasyarakat sekitar.Hasil analisis tersebut kemudian kami jadikan referensidalam menyusun rencana program pemberdayaanmasyarakat yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan untukperiode selanjutnya. Pada periode pelaporan analisiskebutuhan masyarakat sekitar telah dilakukan di seluruhwilayah kegiatan operasional Perusahaan.[G4-DMA-SO, G4-SO1 , SE1]

Prinsip - prinsip pelaksanaan program tersebut mengacupada prinsip-prinsip ISO 26000 Social Responsibility yaitu:[G4-15]1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dankesejahteraan masyarakat;

2. Mempertimbangkan ekspektasi semua pemangkukepentingan;

3. Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional;4. Terintegrasi ke dalam kegiatan bisnis.

Seluruh pelaksanaan program tersebut telah melibatkanmasyarakat sekitar dengan mekanisme bottom-up danpartisipatif untuk memberdayakan seluruh potensi daerahdemi meningkatkan kemampuan, penghasilan dankemakmuran secara berkelanjutan.

Pengelola Program

Manajemen program Pemberdayaan Kesejahteraan SosialEkonomi Masyarakat dilaksanakan oleh Divisi Public &Government Affairs and Relation (PGA) dibawah FungsiCorporate Secretary.

Public &Government Affairsand Relation Manager

CorporateSecretary

PGASuperintendent

RelationSuperintendent

159Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

To better realize the program and providemaximumbenefit,the program implementation methods are constantlyadjusted to the needs and conditions of the local community.Therefore, the Company has entered into a cooperationwith the University of Proklamasi 45 (UP 45) to analyze thesocio-economic conditions of local communities. The resultsof the studywill serve as reference in preparing a communitydevelopment program plan which will be implemented bythe Company for the next period. In the reporting period,the analysis on community's needs has been conductedat all Company's operational areas. [G4-DMA-SO, G4-SO1 , SE1]

The principles of the program are based on ISO 26000 onSocial Responsibility, among others: [G4-15]

1. Consistentwith sustainable development and communitywelfare,

2. Taking into account stakeholders' expectations,

3. Abide by the law and consistent with international norms,4. Integrated into business activities

The entire implementation of the program involves localcommunity with bottom-up mechanism and participatorymethods to empower existing local potentials in order toimprove community's capability, income, and welfare insustainable way.

Program Manager

The Community Socio-Economic Welfare Developmentprogram management is conducted by Public andGovernmentAffairs (PGA) andRelations under the CorporateSecretary Function.

Gambar 12.3 Manajemen Pengelolaan Program Figure 12.3 Program Management

Page 162: tentang laporan keberlanjutan

160 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Pada periode pelaporan, terdapat dua fungsi utama yangmenjalankan fungsi pengelolaan program Corporate SocialResponsibility yaitu:1. Public & Government Affairs SuperintendentMembuat, menyusun dan melaksanakan seluruhkegiatan yang terkait dengan komunikasi, koordinasidan interaksi dengan community serta programkemasyarakatan di sekitar area Project GPF dan JalurPipa Project. Fungsi utama jabatan ini adalahmenjalankan fungsi community relation, communityplanning, community development dan communityempowerment yang seluruhnya berbasis pada communitybase development and bottom-up planning activities.Selanjutnya, untuk kegiatan yang bersifat pelatihan danpeningkatan kapasitas, seluruhnya berbasis pada top-down planning activities. Seluruh kegiatan tersebutmasukdalam ruang lingkup Managemen CSR PEPC.

2. Relation SuperintendentMenganalisis, mengevaluasi dan bertanggung jawabterhadap seluruh kegiatan yang terkait denganprogram-program Tanggung Jawab Sosial/CorporateSocial Responsibility dan Socioeconomic untukmendukung kegiatan operasional Perusahaan sertameningkatkan citra/reputasi Perusahaan di matapemangku kepentingan;Menganalisis, mengevaluasi dan bertanggungjawabterhadap seluruh kegiatan yang terkait dengankegiatan internal Perusahaan.

Realisasi Kegiatan dan Anggaran Program

"Program yang kami lakukan meliputi berbagai bidang seperti lingkungan, infrastruktur,pendidikan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Bantuan tersebutmerupakan bagian dari komitmen Perusahaan terhadap tanggung jawab sosial bagimasyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja Pertamina EP Cepu.""Our programs cover various fields, such as the environment, infrastructure, education, and othersin accordance with the needs of the local community. Such assistance is part of Company'scommitment to social responsibility for the community living in the vicinity of Pertamina EP Cepuworking area"

- Amril Thaib Mandailing, Direktur Utama PEPC PEPC President Director -

In the reporting period, there are two (2) main functionsrunning Corporate Social Responsibility management, i.e.

1. Public & Government Affairs SuperintendentEstablishing, compiling, and implementing all activitiesrelated to communication, coordination and interactionwith the community and community program aroundthe GPF (Gas Processing Facility) Project area andPipeline Project. The main functions of this position arerunning community relation, community planning,community development, and community empowermentfunctions, all of which are based on community basedevelopment and bottom-up planning activities. Trainingand capacity building activities, on the other hand, areentirely based on top-down planning activities. Theseactivities are included in PEPC CSR Management.

2. Relation SuperintendentAnalyzing, evaluating, and assuming responsibilityfor all activities related to Corporate SocialResponsibility and Socioeconomic programs tosupport Company's operations and improveCompany's image/reputation before the stakeholders.

Analyzing, evaluating, and assuming the responsibilityfor all activities related to Company's internal activities.

Activity Realization and Program Budget

Program-program pemberdayaan kesejahteraan sosialekonomi masyarakat dilaksanakan berdasarkanperencanaan yang komprehensif dan bertanggung jawabdengan mengacu pada Kebijakan Corporate SocialResponsibility (CSR)/Tanggung Jawab Sosial danLingkungan (TJSL) PEPC yangmeliputi empat pilar programutama, yaitu:1. Peningkatan Kualitas Pendidikan2. Pemeliharaan Kesehatan3. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup4. Pembangunan Infrastruktur dan PemberdayaanMasyarakat

Dalam pelaksanaanya, PEPC memiliki tiga sumberpendanaan untuk implementasi program pemberdayaankesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang dilakukanselama tahun 2014. Ketiga sumber dana tersebut yaitu:

Community socio-economic welfare development programsare based on comprehensive and responsible planning byreferring to PEPC Corporate Social Responsibility(CSR)/Social and Environmental Responsibility policyconsisting of four (4) pillars of main programs, i.e.

1. Education Quality Improvement2. Healthcare3. Environment Quality Improvement4. Infrastructure Development and CommunityDevelopment

In its implementation, PEPC is supported by three sourcesof funding for the implementation of community socio-economic welfare development program which wasconducted throughout 2014. These three sources of fundinginclude:

Page 163: tentang laporan keberlanjutan

Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development 161

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Education Quality Improvement

Nama KegiatanActivity

Sponsorship kepada Ikatan Mahasiswa TeknikKimia Universitas Indonesia dalam acara "PetroGas Days (PGD) 2014"

Sponsorship kepada Institut Teknologi Bandungdalam acara "Grand Prix Marching Band (GPMB)2014"

Sponsorship kepada Himpunan MahasiswaTeknik Geologi (HMTG) Institut TeknologiBandung dalam acara "International GeologyStudent Festival (IGSFi) 2014"

Sponsorship kepada Universitas Gajah Madadalam acara "Farmers on Campus "

Sponsorship kepada Universitas Trisakti dalamacara Dies Nalatis Universitas Trisakti denganTema diskusi " Transformasi Budaya KorporasiMelalui Good Corporate Governance"

Sponsorship seminar danworkshop yang diadakanoleh Asian Law Students Association (ALSA) LocalChapterUniversitas Diponegoro Semarang dalamacara “Implikasi UU Pertambangan Mineral danBatubara Terhadap Investasi Pertambangan diIndonesia”

Kuliah Umum PEPC Perkenalkan Mahasiswadengan Migas

Pelatihan Industri Migas (Sertifikasi)

TOTAL DANA

Realisasi Dana (USD)Fund Realization (USD)

2,104.73

841.89

1.683.79

841.89

420.95

321.01

4,079.39

158,991.16

169,284.81

Sponsorship to Chemical Engineering StudentAssociation of University of Indonesia in "PetroGas Days (PGD) 2014" event

Sponsorship to Bandung Institute of Technologyin "Marching Band Grand Prix 2014" event

Sponsorship to Geology Engineering StudentAssociation (HMTG) of Bandung Institute ofTechnology in "International Geology StudentFestival (IGSFi) 2014" event

Sponsorship to Gadjah Mada University in"Farmers on Campus" event

Sponsorship at Trisakti University in AnniversaryTrisakti University with a discussion theme"Transforming Corporate Culture Through GoodCorporate Governance

Sponsorship to seminars and workshopsorganized by the Asian LawStudents Association(ALSA) Local Chapter Diponegoro UniversitySemarang in "Implications of Mineral and CoalMining Law Towards Mining Investment inIndonesia" event

PEPC Public Lecture, Introduction of Oil and Gasto Students

Oil and Gas Industry Training (Certification)

TOTAL FUNDS

1

2

3

4

5

6

7

8

Tabel 12.1 Kegiatan dan Realisasi Dana Program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Ekonomi MasyarakatTable 12.1 Activities and Fund Realization of Community Socio-Economic Welfare Development Program

1. Pendanaan yang dikelola oleh PEPC dari RKAP CSRtahun 2014, yaitu sebesar USD 126,198.6 Ekv. Rp1.498juta (34%).

2. Pendanaan yang dikelola oleh PEPC dari Sinergi denganCSR PT Pertamina (Persero) yaitu sebesar USD 56,349.6Ekv. Rp669 juta (15%).

3. Pendanaan yang dikelola oleh PEPC dari ProgramTanggung Jawab Sosial (TJS) PEPC (WP&B Jambaran- Tiung Biru), yaitu sebesar USD 193,461.6 Ekv. Rp2.297juta (51%).

Berikut kegiatan-kegiatan beserta realisasi dana programyang dilaksanakan pada tahun 2014 berdasarkan tigasumber yang telah dijelaskan.

1. Funding managed by PEPC from CSR Work Plan andBudget in 2014, amounting at USD 126,198.6 Ekv.Rp1.498 million (34%).

2. Funding managed by PEPC from TJS Program(Jambaran-Tiung Biru WP&B),. amounting at USD193,461.6 Ekv. Rp. 2.297 million (51%).

3. Funding managed by PEPC from budget holding (PTPertamina (Persero)), amounting at USD 56,349.6 Ekv.Rp669 million (15%).

The following are program activities and fund realizationconducted in 2014 based on three sources explained above.

Grafik 12.4 Dana Implementasi Program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Ekonomi MasyarakatChart 12.4 Funding For The Implementation of Community Socio-Economic Welfare Development Program

TJS (WP&B) 51%34%

PEPC (RKAP)

15% Sinergi CSR KorporatCSR Corporate Synergy Total Dana =

USD376,009.8(Ekv. Rp4,5 miliar)

Total Fund =USD376,009.8(Equiv. Rp4.5 billion)

Page 164: tentang laporan keberlanjutan

162 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Nama KegiatanActivity

Pengadaan alat dan perlengkapan olahraga

Sponsorship acara turnamen Golf G83 :STEAM EDUCATION (Science, Technology,Engineering, Arts and Mathematics) kepadaInstitut Teknologi Bandung

TOTAL

Realisasi Dana (USD)Fund Realization (USD)

5,551.73

2,104.73

7,656.46

2. Pemeliharaan Kesehatan Healthcare

Procurement of sports equipment

Sponsorship to G83Golf tournament: STEAMEDUCATION (Science, Technology,Engineering, Arts and Mathematics) toBandung Institute of Technology

TOTAL FUNDS

1

2

Nama KegiatanActivity

Program menabung 10.000 bibit pohontrembesi di Kabupaten Bojonegoro

Bantuan kepada Badan Lingkungan Hidup(BLH) Bojonegoro berupa 75 bibit pohonuntuk penghijauan dalam rangkamemperingati HUT Bojonegoro yang ke- 337

Sponsorship acara Lomba Adipura TingkatDesa di Kecamatan Purwosari

Feasibility study kemiri sunan

TOTAL DANA

Realisasi Dana (USD)Fund Realization (USD)

2,1831.95

210.47

902.93

8,102.37

31,047.74

3. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Environment Quality Improvement

10,000 Albizia salman (trembesi) tree seedlingsaving program in Bojonegoro Regency

Assistance to Environment Agency of Bojonegoroin the form of 75 tree seedlings for reforestationto commemorate the 337th anniversary ofBojonegoro Regency

Sponsorship to Adipura Competition at Village Levelin Purwosari Sub-district

Reutealis trisperma (kemiri sunan) feasibility study

TOTAL FUNDS

1

2

3

4

Nama KegiatanActivity

Program peningkatan kualitaskesehatan masyarakat melalui aksesair bersih (pembuatan sumur artesis)

Program peningkatan kualitaskesehatan melalui akses air bersih diDesa Jatimulyo KecamatanTambakrejo

Pembangunan dan renovasi totalmasjid/mushola

Pembangunan Madrasah IslamTerpadu Madinatul Qur'an DesaGunungsari, Kecamatan BaurenoKabupaten Bojonegoro

Program Papan Informasi, CommunityInfoboard

TOTAL

Realisasi Dana (USD)Fund Realization (USD)

37,043.27

26,368.08

10,734.13

841.89

5,017.68

74,987.37

Pembangunan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat [G4-EC7]Infrastructure Development dan Community Development

1

2

3

4

5

Community health quality improvementprogram through access to clean water(artesian well construction)

Community health quality improvementprogram through access to clean waterin Jatimulyo Village TambakrejoSub-district

Construction and total renovation ofmosques/mushollas

Construction of Madinatul Qur'anIntegrated Islamic Boarding School inGunungsari Village, Baureno Sub-district,Bojonegoro Regency

Community Infoboard Program

TOTAL FUNDS

SifatSifat

Pro bono

Pro bono

Pro bono

Pro bono

Pro bono

Page 165: tentang laporan keberlanjutan

163

Nama KegiatanActivity

Bantuan sembako

Bantuan korban banjir

Santunan anak yatim dan buka bersama

Sponsorship kegiatan perayaan hari besar(Hari Lingkungan Hidup tahun 2014, HUTBojonegoro yang ke - 337, Hari Jadi PropinsiJawa Timur yang ke - 69, HUT KemerdekaanRI, Hari Raya Idul Qurban)

TOTAL

Realisasi Dana (USD)Fund Realization (USD)

41,106,30

1,716,39

46,464,72

7,825,39

169,284.81

5. Kegiatan dan Bantuan Sosial Lainnya Other Social Activities and Assistance

Basic foodstuff donation

Flood disaster relief

Donation for orphans and iftar

Sponsorship to holiday festivity (2014Environment Day, Bojonegoro 337thanniversary, East Java Province's 69thanniversary, Indonesian Independence Day,Eid al-Adha)

1

2

3

4

Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

Selain dari tiga sumber pendanaan tersebut, selama tahun2014 dilaksanakan program pemberdayaan masyarakatyang dikelola oleh mitra PEPC yaitu MCL, dimana PEPCberkontribusi 45% dari total dana sebesar USD 5,156,000yang dialokasikan untuk kegiatan antara lain pemberdayaanmasyarakat, ekonomi, infrastruktur, kesehatan masyarakatdan lingkungan.

Aside from the three sources of fund, throughout 2014 wasalso conducted the community development programmanaged by MCL, a partner of PEPC, in which PEPCcontributed 45% of the total funds amounting to USD5,156,000which are allocated among others for communitydevelopment, economy, infrastructure, community health,and environment.

Page 166: tentang laporan keberlanjutan

164 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa,Bali, Madura, NusaTenggara (Jabamanusa), Perusahaanmenggelarkuliah umum yang di isi oleh Bob Wikan H. Adibrata, GeneralManager Project Management Team Jambaran-Tiung Biru.Bob Wikan H. Adibrata memberikan kuliah umum pada senin29 September 2014 yang bertempat di STIE Cendekia di JalanVeteran Kota Bojonegoro, Jawa Timur. Kuliah umum tersebutdiikuti oleh sekitar 200 mahasiswa yang berasal dari berbagaiPerguruan Tinggi sekitar Bojonegoro antara lain STIKES ICSADA,IKIP, UNIGORO, STAI Sunan Giri, STAI Attanwir, Akes Rajekwesi,Akademi Komunitas, dan lain-lain. Kuliah umum ini bertujuan agarmahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman barumengenai eksploitasi dan produksi Migas.

Acara tersebut disambut dengan baik dan antusias oleh paramahasiswa. Pada kesempatan tersebut para mahasiswa banyakbertanya seputar pengeboran, pengambilanminyak sampai denganpengolahan migas. Selain itu, dalam acara tersebut juga digelarbedah bukuA to ZBisnis HuluMigas karanganA. Rinto Pudyantoro.Beberapa mahasiswa bertanya mengenai sejumlah kegiatan dilapangan, terutama yang ada di Kabupaten Bojonegoro. "Kamisangat senang SKK Migas dan KKKS bisa hadir dalam acara ini.Semoga mahasiswa dapat mengambil pelajaran berharga," kataKetua STIE Cendekia, Tri Suwarno.

Kuliah Umum PEPC Perkenalkan Mahasiswa dengan MigasPEPC Public Lecture: Introduction of Oil and Gas to Students

Cooperating with the Special Task Force for Upstream Oil and GasBusiness Activities (SKK Migas) of Java, Bali, Madura, East NusaTenggara (Jabamanusa) representatives, the Company held apublic lecture presented by BobWikanH. Adibrata, GeneralManagerof Jambaran-Tiung Biru Project Management Team. Bob Wikan H.Adibrata presented a public lecture on Monday, September 29,2014 which was held at STIE Cendikia, Jalan Veteran, BojonegoroCity, East Java. The public lecture was attended by around 200students from various universities around Bojonegoro, such asSTIKES ICSADA, IKIP, UNIGORO, STAI Sunan Giri, STAI Attanwir,Akes Rajekwesi, Community College, and others. The public lecturewas intended for the students for them to gain new knowledgeand experience on the exploitation and production of oil and gas.

The event was well-received and welcomed enthusiastically by thestudents. During the occasion, a lot of students asked questionsabout drilling, oil extraction, and oil and gas processing. Duringthe event a book review was also held on "The A to Z of Upstreamoil and Gas Businesses" by A. Rinto Pudyantoro. Students alsoinquired about several activities on site, particularly in Bojonegoro."We are very pleased that SKK Migas and KKKS can be present inthis event. Hopefully, students can learn valuable lessons," saidthe Chairman of STIE Cendikia, Tri Suwarno.

Kabupaten Bojonegoro sebagai wilayah yang terus berkembangkarena efek dari perkembangan industri migas, membutuhkancukup banyak tenaga kerja yang memiliki pengetahuan danketrampilan di bidang tertentu. Masyarakat Bojonegoro, sebagaisumber daya manusia yang potensial, memiliki kesempatan yanglebih besar dalam memanfaatkan peluang ini.

Program Pelatihan dan Sertifikasi Industri MigasOil and Gas Industry Training and Certification Program

The Bojonegoro Regency as a constantly developing region dueto impact from the oil and gas industry development, requires arelatively high number of manpower with knowledge and expertisein specific fields. The communities in Bojonegoro, as potentialhuman resources, have greater opportunity to make us of theseopenings.

Page 167: tentang laporan keberlanjutan

165

Program PeningkatanAkses Air Bersih (PembuatanSumur Artesis)Clean Water Access ImprovementProgram (Artesian Well Construction)[G4-SO1, G4-EC7, SE1, SE4]

Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap peningkatankualitas sumber daya manusia di wilayah Kabupaten Bojonegoro,Perusahaan berinisiatif menyelenggarakan Program Pelatihan danSertifikasi Industri Migas yangmerupakan salah satu rekomendasidari Hasil Studi Sosio Ekonomi (community needs assessment)yang dilakukan oleh Perusahaan dengan berkerja sama denganLembaga Perguruan Tinggi Universitas Proklamasi (1945). Tujuandiselenggarakannya programpelatihan yaitu untukmempersiapkantenaga kerja lokal yang terampil dibidangmigas agar dapat bersaingdengan tenaga kerja dari luar Kabupaten Bojonegoro untukmengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro baikdi sektor formal maupun informal.

Dalam pelaksanaannya, Perusahaan bekerja sama dengan lembagaprofessional yangmempunyai keahlian untukmemberikanpelatihandan sertifikasi dibidangmigas dengan berkoordinasi dengan DinasTenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Diskertransos) KabupatenBojonegoro sebagai institusi pemerintah yang bertugas untukmeningkatkan kualitas tenaga kerja lokal. Secara tidak langsung,program ini juga dapat menciptakan hubungan sosial yangharmonis antara Perusahan dengan masyarakat setempat sertaPemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Pelatihanmigas yang akan diikuti oleh peserta diantaranya adalahPelatihan Scaffolding, Juru Ikat Beban (Rigger), Crane Mobile danPipe Fitter. Pelatihan ini telahmemberikan bekal keterampilan sertasertifikasi kepada para peserta agar dapat digunakan untukmengisilowongan pekerjaan yang ada.

Dengan adanya insiatif ini, diharapkanmasyarakat lokal dapat ikutmendapatkan manfaat dari pertumbuhan industri migas yangmembutuhkan tenaga kerja yang terampil dan memiliki sertifikasi.Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para lulusan dapatmenggunakan ketrampilan dan sertifikat yang telah dimiliki untukmasuk di perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi diBojonegoro baik PEPC maupun perusahaan-perusahaan migaslainnya dari dalam negeri maupun di luar negeri.

To show Company's awareness in human resource qualitydevelopment in the Bojonegoro Regency, the Company has initiatedthe Oil and Gas Industry Training and Certification Program as arecommendation resulting from the Socio-economic Studyconducted by the Company in cooperation with the University ofProklamasi (1945). The training program is aimed to prepare thelocal workforce with expertise in the oil and gas sector to be ableto compete with manpower sourced from outside BojonegoroRegency. The program also aims to reduce unemployment bothin the formal and informal sectors.

In its implementation, the Company in cooperation with aprofessional institution which has expertise/certification in oil andgas field as well as coordinating with Social and Manpower andTransmigration Department of Bojonegoro regency as theGovernment institution which is tasked with upgrading theworkforce quality . This program is indirectly improving harmoniousindustrial relationship between Company and local community aswell as with Government of Bojonegoro regency particularly withthe Social and Manpower and Transmigration Department of theBojonegoro regency

The Oil and Gas trainings which will be attended by the participantscover, among other Scaffolding, Rigger, Crane Mobile, and PipeFitter trainings. The program has provided its participants withskills and certification for the purpose of filling job vacancies thatwill be available in the future.

With this initiative, the local community is expected to gain benefitfrom oil and gas industry development which requires skilled andcertified manpower. Graduates of this training are also expectedto be able to use the acquired skills and certification to apply inoil and gas companies operating in Bojonegoro, whether for PEPCor other domestic or foreign oil and gas companies.

Setiap tahunnya sejumlah desa di beberapa kecamatan di wilayahKabupaten Bojonegoro mengalami kekeringan. Sejumlah upayasudah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat salah satunyadenganmemberikan tangki air bersih ke desa-desa yangmengalamikekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan BencanaDaerah (BPBD) Bojonegoro pada tanggal 24 Oktober 2014 (sumberwww.tempo.co.id), terdapat 18 kecamatan di bagian selatanKabupaten Bojonegoro dilanda kekeringan. Akibatnya sekitar 27ribu kepala keluarga atau sekitar 87 ribu jiwamengalami kesulitanmendapatkan air bersih.

A number of villages in several sub-districts of the Bojonegororegency experience drought annually. Several efforts wereconducted by the local government, such as providing clean watertanks to selected villages. Based on data from the BojonegoroDisaster Management Agency (BPBD Bojonegoro) dated October24, 2014 (sourcewww.tempo.co.id), 18 sub-districts in the southernpart of the Bojonegoro Regency, suffer from drought. As a result,approximately 27,000 families or 87,000 people face difficulty inaccessing clean water.

Page 168: tentang laporan keberlanjutan

166 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Persiapan yang meliputi sosialisasi dan pembersihan lokasipekerjaan, pengukuran dan pemasangan bouwplankPreparation which include information dissemination and worklocation cleaning, measurement, and building board (bouwplank)installation

1Pembuatan sumur bor (arthesis)Construction of shallow well2Sistem perpompaan dan instalasi listrikPumping system and electricity installation3

4

5

Pembangunan tower airConstruction of water tower

Pempipaan (pipa dan sambungan rumah)Piping (pipe and house pipeline)

Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap permasalahansosial tersebut, PEPC berinisiatif melaksanakan ProgramPeningkatan Akses Air Bersih di Desa Jatimulyo, KecamatanTambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang lokasinya berdekatandengan Wilayah Kerja Blok Cepu dan Proyek Pengembangan GasLapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, karena wilayah tersebuttermasuk dalam daerah dengan status darurat kekeringan. Dalampelaksanaannya, Perusahaan telah bekerja sama dengan mitrakerja lokal sesuai amanat Peraturan Daerah Kabupaten BojonegoroNo 23 Tahun 2011 tentang Percepatan Pertumbuhan EkonomiDaerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi sertaPengolahan Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Bojonegro.

As Company shows concern on this social issue, PEPC has initiateda Clean Water Access Improvement Program in the JatimulyoVillage, Tambakrejo Sub-district, Bojonegoro Regency which islocated nearby the Cepu Block Work Area and Jambaran-TiungBiru Unitization Field Gas Development Project, considering itsstatus as drought-emergency area. In the implementation of theprogram, the Company has cooperated with local work partnersin accordance with Regional Regulation of Bojonegoro RegencyNo. 23 of 2011 on the Acceleration of Regional EconomicDevelopment in the Implementation of Exploration and Exploitationand Processing of Oil and Natural Gas in Bojonegoro Regency.

Lingkup dan Tahapan pekerjaan program peningkatan akses air bersihThe scopes and stages of work for the clean water access development program are:

Page 169: tentang laporan keberlanjutan

167

Dalam pelaksanannya, warga bersama Badan Usaha Milik Desamenyepakati sistem pengelolaan untuk operasional akses airbersih. Bagi warga, dengan sekali membayar uang sebesarRp350.000,- dan Rp5.000,- per bulan sebagai sumbanganpemeliharaan, setiap keluarga sudah mendapatkan akses airbersih langsung ke rumah-rumah mereka. Warga hanyamengeluarkan biaya pemakaian air sebesar Rp2.000 per m3.Pada periode pelaporan, rata-rata penggunaan air oleh satu rumahdi desa tersebut mencapai adalah 5 m3. Artinya, hanya denganmengeluarkan uang sejumlah Rp10.000 per bulan, ratusan wargayang selama ini harus bersusah payah untuk mengambil airbersih ke sumber air yang cukup jauh jaraknya, dapatmemperolehakses air bersih dengan sangat mudah dan murah. Lebih lanjut,program ini juga membantu memperkuat struktur sosialmasyarakat dengan sistem pemeliharaan yang disepakati.

Saat pertama kali program ini dilaksanakan, Perusahaanmembangun 10 titik saluran air untuk beberapa fasilitas publikseperti sekolah, masjid, serta rumah warga yang dinilai sangatmembutuhkan. Sampai dengan periode pelaporan, kami telahmembangun lebih dari 280 titik akses air bersih yang seluruhnyamerupakan rumah warga. Dengan asumsi satu rumah rata-ratamemiliki dua kepala keluarga, maka dapat diperkirakan kuranglebih ada 500 kepala keluarga yang dapat memanfaatkan aksesair bersih. Jumlah ini akan bertambah dengan sekitar 50 rumahyang sedang mengantri untuk mendapatkan kesempatanpemasangan akses air bersih ke rumah-rumah mereka.

In practice, the community and Village-Owned Enterprises agreeon a management system to run the clean water accessoperations. With contribution of Rp350,000 in a lump sum, andRp5,000 monthly for maintenance, each house can benefit fromclean water access. The villagers need to pay a mere Rp2,000per m3 for their water consumption. In the reporting period,average water usage per house in the village is 5 m3. This meansthat by spending Rp10,000 permonth, rather than facing difficultyin accessing water from remote sources, the villagers can obtainclean water easily and with affordable access. Furthermore, theprogram may also assist in strengthening social communitystructure with an agreed-upon maintenance system.

During the first implementation of the program, the Companyconstructed 10 water channel points for a number of publicfacilities such as schools, mosques, and houses in dire need ofclean water. As of the reporting period, more than 280 cleanwater channel points have been constructed at houses. Assumingthat one house has two heads of families, it can be estimatedthat approximately 500 families benefit from the clean wateraccess. This number will increase considering that 50 housesare currently in the waiting list for the clean water accessinstallation.

Selain untuk membantu mengatasi permasalahan kekeringan,manfaat yang diperoleh masyarakat dari program ini antara lain:1. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan danmengkonsumsi air bersih dengan biaya cukup murah yangsecara langsung berdampak pada peningkatan kualitaskesehatan masyarakat sekitar;

2. Masyarakat sudah tidak tergantung pada bantuan droppingair dari PEMDA yang diberikan di setiap musim kemarau;

3. Masyarakat dapat fokus pada mata pencarian utama, tidakseperti sebelumnya yang setiap malam harus mengambil airdari sumber yang berjarak cukup jauh.

In addition to helping to overcome drought issue, the programalso benefits the community, with:1. Easy access and consumption of clean water for thecommunity at affordable cost with a direct impact on theimprovement of public health quality.

2. The community no longer depends on water supplied by theLocal Government during each dry season.

3. The people are able to focus on theirmain livelihoods becausethey no longer need to extract water from remote sourcesduring the night.

6 Indikator test debit airWater Discharge Test Indicator

Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

“Saya mengucapkan terima kasih kepada PEPC atas bantuannyakepada desa kami. Semoga warga kami nanti sudah tidak lagikesulitanmendapatkan air bersih seperti tahun-tahun sebelumnya.”"I am truly grateful for PEPC for the assistance to our village. Weare hoping that the villagers will no longer face difficulties inaccessing clean water , unl ike the previous years."

- Teguh Widarto, Kepala Desa Jatimulyo The Jatimulyo Village Head -

Page 170: tentang laporan keberlanjutan

168 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

Batik adalah ekspresi budaya yang memiliki makna simbolis yangunik serta nilai estetika yang tinggi bagi masyarakat. Batik jugamemegangperanan penting dalamperekonomian Indonesia denganmenyerap tenaga kerja yang sangat besar mulai dari prosespembuatannya hingga pemasarannya. Semenjak dikukuhkansebagai Warisan Budaya Indonesia oleh UNESCO 2009,perkembangan industri batik semakin meluas sampai ke beberapadaerah termasuk Kabupaten Bojonegoro. Daerah yang dulunyatidak dikenal sebagai produsen batik ini dalam perkembangannyamampumembangun industri batik dan berhasil memiliki sembilanmotif batik khas Bojonegoro yang dikenal dengan batik"Jonegoroan", yaitu batik yang bermotif kondisi alam dan sosialbudaya masyarakat Bojonegoro.

Pengembangan industri kreatif menjadi faktor penting dalampembangunan Kabupaten Bojonegoro kedepannya karena dapatmeningkatkan branding dan repurtasi Kabupaten Bojonegoro dalamlingkup nasional dan internasional melalui produk-produk seniyang diangkat dari budaya lokal. Sebagai salah satu Perusahaanyang beroperasi di wilayah Bojonegoro, PEPC senantiasaberkontribusi untuk mengembangkan kualitas perekonomianmasyarakat Bojonegoro melalui program pengembangan industrikreatif. Lingkup dan tahapan pelaksanaan program ProgramPeningkatan Kualitas Pengrajin Batik di Bojonegoro:

Program Peningkatan Kualitas Pengrajin Batik di BojonegoroQuality improvement program for Batik craftsmen in Bojonegoro[G4-SO1, SE1]

Batik is a cultural expression with unique symbolic significanceand high aesthetic value to the community. Batik also plays animportant role in the Indonesian economy by absorbing substantialworkforce, starting from the manufacturing to the marketingprocess. Since its inauguration as Indonesian Cultural Heritageby UNESCO in 2009, development of the batik industry hasincreasingly extended to several areas including BojonegoroRegency. The Bojonegoro Regency, not previously known as abatik producer, is currently able to establish a Batik industry withnine typically Bojonegoro patterns known as "Jonegoroan" batik,depicting the natural and socio-cultural condition of Bojonegoropeople.

Development of the creative industry becomes a significant factorin the future development of the Bojonegoro Regency, with itsability to improve Bojonegoro's branding and reputation bothnationally and internationally through art products derived fromthe local culture. As a Company operating in the Bojonegoro area,PEPC constantly contributes to advancing the people's economyin Bojonegoro through the creative industry development program.

DIKLAT TEKNIKBATIK CAPBATIK STAMP TECHNIQUETRAINING AND EDUCATION2Mengidentifikasipeserta diklatDiklat Teknik BatikCap

Identifing participantsfor training andeducationBatik Stamp TechniqueTraining and Education

KEGIATAN ACTIVITY

Ada sedikitnya 50orang masyarakatdesa yang trampilmengaplikasikanteknis batik cap

At least 50 villagers areskilled in applying batikstamping technique

OUTPUT

SOSIALISASI DANMOBILISASIINFORMATION DISSEMINATIONAND MOBILIZATION1

Sosialisasi keberbagai pihakPembagiankelompok usahabatikSeremonialPembukaanProgram

Information tovarious partiesDistribution of batikbusiness group

Opening Ceremonyof the Program

KEGIATAN ACTIVITY

Semua pihakmengetahui danmendukung program

All partiesacknowledge andsupport the program

OUTPUT

Page 171: tentang laporan keberlanjutan

169Kehidupan Bermasyarakat yang HarmonisSustainable Community Development

DIKLAT MANAJEMENUSAHABUSINESS MANAGEMENTTRAINING AND EDUCATION3Mengidentifikasipeserta diklatDiklat ManajemenUsaha

Identifying training andeducation participantsBusinessManagementTraining and Education

KEGIATAN ACTIVITY

Ada sedikitnya 50orang masyarakatyang mempunyaikemampuanmanajemen usaha,yang mencakupmanajemen produksidan penjaminankualitas, pengelolaankeuangan, danmanajemen pemasaran

At least 50 people withbusiness managementskills, which includeproductionmanagement andquality assurance,financial management,and marketingmanagement.

OUTPUT

PRODUKSIPRODUCTION4

Penyiapan tempatproduksiPenyiapan bahandan alat produksi

Preparation ofproduction locationPreparation ofmaterials andproduction equipment

KEGIATAN ACTIVITY

Ada ruang produksiyang dilengkapidengan peralatanproduksi dan jugapapan nama kelompok

Available productionspace equipped withproduction equipmentand group nameplate

OUTPUT

PEMASARAN PRODUKBATIKBATIK PRODUCTMARKETING5Pemasaran melaluimedia tidakkonvensional/mediasosial (website,facebook, dan twitterserta tv, radio, suratkabar, spanduk,baliho)Pemasaran melaluishowroom/geraiKegiatan ProductLaunching(seremonial)

Marketing throughnon-conventionalmedia/social media(website, Facebook,and Twitter and TV,Radio, Newspapers,Banners, Billboards

Marketing throughshowrooms/outletsProduct Launching(ceremonial)

KEGIATAN ACTIVITY

Adanya website, akunfacebook dan akuntwitter untukpemasaran produk

Available website,Facebook and Twitteraccounts ready forproducts marketing

OUTPUT

STRATEGIKEBERLANJUTANSUSTAINABILITYSTRATEGY6Workshop evaluasidan rencana tindaklanjut

Workshop onEvaluation andFollow-up Plan

KEGIATAN ACTIVITY

Proses produksi danpemasaran yangberkelanjutan daninisiatif pengembanganuntuk produk seniJonegoroan yang lain(terutama souvenir darikayu dan bahanlainnya)

Sustainable productionand marketingprocesses as well asdevelopment initiativesfor other Jonegoroanart product (mainlywood souvenirs andsouvenirs from othermaterials)

OUTPUT

Melalui peningkatan kegiatan industri kreatif ini diharapkan dapatmeningkatkan kemampuan teknis produksi batik cap Jonegoroandi Bojonegoro sekaligus meningkatkan kreativitas desain batikJonegoroan di kalangan masyarakat dengan berbasis pada seni,budaya, sejarah dan kekhasan lokal. Lebih lanjut, program ini jugadapat meningkatkan mental kerja keras, inovatif, kerjasama,toleransi, dan terbuka terhadap gagasan baru untuk pengembanganindustri kreatif, khususnya batik cap.

Such improvement to the creative industry activities is expectedto upgrade the technical capabilities of Jonegoroan Batik stampin Bojonegoro aswell as to enhance the creativity of the Jonegoroanbatik design in the community based on art, culture, history, andlocal characteristics. Furthermore, the progam may also improvehard-working mentality, innovation, cooperation, tolerance, andopennes to new ideas for the development of creative industries,especially the batik stamp.

Page 172: tentang laporan keberlanjutan

FORMULIR TANGGAPAN PEMANGKU KEPENTINGANLAPORAN KEBERLANJUTANPT PERTAMINA EP CEPU 2014

PT PERTAMINA EP CEPU 2014 SUSTAINABILITY REPORTSTAKEHOLDER'S FEEDBACK FORM

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu170

Terima kasih atas kesediaan Anda untuk membacaLaporan Keberlanjutan PT Pertamina EP Cepu 2014.Untuk memperbaiki kualitas Laporan Keberlanjutandan meningkatkan transparansi kinerja keberlanjutanPerusahaan, kami mengharapkan saran dantanggapan Anda atas laporan ini:

Thank you for your willingness to read this PTPertamina EP Cepu 2014 Sustainability Report. Toimprove the quality of this Sustainability Report anddevelop the transparency of PEPC performance, weexpect your inputs and feedbacks on this Report:

Pertanyaan QuestionNo YaYes

TidakNo

Laporan Keberlanjutan ini telahmemberikan informasi yang bermanfaatmengenai kinerja ekonomi, sosial danlingkungan yang telah dilaksanakan olehPerusahaan

Materi dalam laporan ini disajikan secaraterstruktur

Data dan informasi yang diungkapkanmudah dipahami

Data dan informasi telah diungkapkandengan lengkap, transparan danberimbang

Data dan informasi yang disajikan bergunadalam pengambilan keputusan

Laporan Keberlanjutan ini telahmemberikan informasi mengenai profilperusahaan dan seluruh kegiatannyasecara lengkap

Layout, jenis font, ukuran, tata warna,tampilan dan gambar dalam laporan inimenarik dan mudah dibaca

This Sustainability Report has providedme with useful information on economic,social, and environmental performance ofthe Company

The materials presented in this report arewell-structured

The disclosed data and information areeasy to comprehend

The disclosed data and information arecomplete, transparent, and balanced

The presented data and information arereliable for decision-making

This Sustainability Report has providedme with complete information on theCompany's profile and its entire activities

The layout, types of font, size, colorscheme, display, and images of this reportare interesting and easy to read

1

2

3

4

5

6

7

Tabel 13.1 Saran dan Tangapan atas Laporan Ini Table 13.1 Inputs and Feedback

Page 173: tentang laporan keberlanjutan

Formulir TanggapanFormulir Tanggapan 171

Pertanyaan QuestionNo Jawaban Answer

Jelaskan informasi dalamlaporan ini yang palingbermanfaat bagi anda dalamaspek:

a. Pemberdayaan PemangkuKepentingan

b. Kinerja ekonomi

c. Kinerja lingkungan

d. Kinerja sosial

Jelaskan informasi yang belumdiungkapkan dalam laporan iniyang seharusnya diungkapkandalam aspek:

a. Pemberdayaan PemangkuKepentingan

b. Kinerja ekonomi

c. Kinerja lingkungan

d. Kinerja sosial

8

9

Explain which information of thisreport benefits you the most interms of:

a. Shareholder's Empowerment

b. Economic performance

c. Environmental performance

d. Social performance

Explain what information notincluded in this report that youexpect to be addressed in termsof:

a. Shareholder's Empowerment

b. Economic performance

c. Environmental performance

d. Social performance

Profil Pembaca Reader's Profile

Asal kelompok pemangku kepentinganBackground of stakeholder's group

Jenis kelamin Gender

Umur Age

Pendidikan terakhirEducational Background

Pekerjaan Occupation

Nama institusi Name of institution

Bidang usaha Line of business

Kami sangat menghargai saran dan tanggapan yangAnda berikan kepada kami atas informasi yangdisajikan dalam laporan ini. Untuk menyampaikannyakepada Perusahaan, kirimkan formulir ini ke: [G4-31]

Wehighly appreciate your suggestions and commentson information presented in this report. To deliver thisto our Company, please send this completed form to:[G4-31]

KANTOR PUSAT HEAD OFFICE [G4-5]PT Pertamina EP Cepu

Patra Jasa Office Tower Lantai 5, 6, 7, 8 dan 13 5th, 6th, 7th, 8th, and 13th FloorJl. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta Selatan 12950Telp. +62 21 52900900, Fax. + 62 21 52900597

[email protected] - www.pertamina-epcepu.com

Page 174: tentang laporan keberlanjutan

Referensi Silang Indeks GRI G4& IPIECA/API/OGP* [G4-32]GRI G4 & IPIECA/API/OGP Index Cross Reference*

Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu172

STANDAR UMUM GENERAL STANDARD

Profil Organisasi Profile of Organization

G4-3, G4-4, G4-5, G4-6, G4-7, G4-8, G4-9, G4-10,G4-11, G4-12, G4-13, G4-14, G4-15, G4-16

Strategi dan AnalisisStrategy and Analysis

G4-1, G4-2

Aspek Material & Boundary dan Profil LaporanMaterial Aspect & Boundary and Report Profile

G4-17, G4-18, G4-19, G4-20, G4-21,G4-28, G4-30, G4-31, G4-32, G4-33

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

G4-24, G4-25, G4-26, G4-27

Tata Kelola & Etika dan IntegritasGovernance & Ethics and Integrity

G4-34, G4-35, G4-37, G4-38, G4-39, G4-40, G4-41, G4-44, G4-45, G4-46, G4-47, G4-48, G4-49,G4-50, G4-51, G4-52, G4-56, G4-57, G4-58

KETERANGAN DESCRIPTION

G4-1

G4-2

STRATEGI DAN ANALISIS STRATEGI DAN ANALISIS

IndeksIndex

DeskripsiDescription

HalPage

Sambutan Direksi

Risiko, peluang dandampak

Foreword from theBoard of Directors

Risks, opportunities,and impacts

PROFIL ORGANISASI PROFILE OF ORGANIZATION

G4-3

G4-4

G4-5

G4-6

G4-7

Nama organisasi

Bidang usaha danproduk

Lokasi kantor pusat

Tempat beroperasi

Sifat kepemilikandan badan hukum

Name of organization

Line of business andproducts

Location of head office

Operation area

the nature ofownership and legalform

IndeksIndex

DeskripsiDescription

HalPage

G4-8

G4-9

G4-10

G4-11

G4-12

G4-13

G4-14

Pasar terlayani

Skala Perusahaan

Komposisi pegawai

Perjanjian KerjaBersama (PKB)

Rantai pasokanperusahaan

Perubahansignifikanorganisasi

Prinsippencegahan

Served Markets

Company Scale

Employee Composition

Collective LabourAgreement

Company supply chain

Significantorganizational changes

PrecautionaryPrinciples

13, 46

46, 48

17

17, 24

17, 171

17, 25

17

24

25

86

88

24, 25,68

18, 19

108, 111,123, 137,156

Page 175: tentang laporan keberlanjutan

Referensi Silang IndeksIndex Cross Reference 173

IndeksIndex

DeskripsiDescription

HalPage

G4-17

G4-18

G4-19

G4-20

G4-21

MATERIAL DAN BOUNDARY TERIDENTIFIKASIIDENTIFIED MATERIAL AND BOUNDARY ASPEK

Daftar entitas yangmasuk dalamkonsolidasi laporankeuangan

Isi laporan danpembatasan

Daftar aspekmaterial

Batasan aspekmaterial di dalamorganisasi

Batasan aspekmaterial di luarorganisasi

List of entitiesincluded in theconsolidatedfinancial statements

Report content andboundary

List of materialaspects

Material aspectboundary in theorganization

Material aspectboundary outside theorganization

HUBUNGAN DENGAN PEMANGKUKEPENTINGANSTAKEHOLDERS ENGAGEMENT

G4-24

G4-25

Kelompokpemangkukepentingan

Dasar identifikasidan pemilihanpemangkukepentingan

List of engagedstakeholder

Basis for theidentification andselection ofstakeholders

G4-26

G4-27

IndeksIndex

DeskripsiDescription

HalPage

Pelibatanpemangkukepentingan

Topik pelibatanpemangkukepentingan

Approach forstakeholderengagement

Topic of stakeholderengagement

PROFIL LAPORAN REPORT PROFILE

G4-28

G4-30

G4-31

G4-32

G4-33

Periode pelaporan

Siklus pelaporan

Kontak perusahaan

Indeks GRI

Penjaminan

Reporting period

Reporting cycle

Company contact

GRI Index

Assurance

TATA KELOLA GOVERNANCE

G4-34

G4-35

G4-37

G4-38

G4-39

G4-40

G4-41

Struktur organ tatakelola

Proses deklarasiaspekkeberlanjutan

Konsultasi denganpemangkukepentingan

Komposisi organtata kelola tertinggi

Rangkap jabatanorgan tata kelolatertinggi

Pencalonan danpemilihan organtata kelola tertinggi

Pengelolaanbenturankepentingan

Governanceorganizational structure

Process ofsustainability aspectauthority

Consultancy withstakeholders

Composition of highestgovernance organ

Concurrent position ofhighest governanceorgan

Candidacy andselection of highestgovernance organ

Conflict of interestmanagement

G4-44

G4-45

G4-46

G4-47

G4-48

G4-49

G4-50

G4-51

G4-52

ETIKA DAN INTEGRITASETHICS AND INTEGRITY

Penilaian kinerjaorgan tata kelolatertinggi

Identifikasi danpengelolaan risiko

Peninjauan prosesmanajemen risiko

Review penerapanmanajemen risiko

Pengesahanpelaporan

Komunikasiinformasi kritis

Jumlah informasikritis disampaikan

Kebijakanremunerasi

Proses penentuanremunerasi

Performanceassessment of thehighest governanceorgan

Risk identification andmanagement

Risk managementprocess overview

Risk managementimplementation review

Ratification ofreporting

Communication ofcritical information

Number of criticalinformation submitted

Remuneration policy

Remunerationdetermination process

G4-56

G4-57

G4-58

Nilai, prinsip dankode etik

Perilaku etis dantaat hukum

Pelaporanpelanggaran

Values, principles, andcode of ethics

Ethical behavior andcompliance with law

Whistleblowing

9

6

7

7

7

60

60

60

60

5

5

171

172

9

30

31

30, 60

33, 60

30

34

42, 43

34

37, 46,48

37

37

10

10, 36,44, 45

45

35

35

20, 40

40, 41

40, 44,45

Page 176: tentang laporan keberlanjutan

174 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

INDIKATOR KINERJA PERFORMANCE INDICATOR

EKONOMI ECONOMY

G4-DMA-EC, G4-EC1,G4-EC2, G4-EC4, G4-EC7,G4-EC9, SE1, SE4, SE7, SE13

LINGKUNGAN ENVIRONMENT

G4-DMA-EN, G4-EN1, G4-EN3, G4-EN4, G4-EN5,G4-EN6, G4-EN8, G4-EN9, G4-EN10, G4-EN11,G4-EN12, G4-EN15, G4-EN18, G4-EN19, G4-EN21,G4-EN24, G4-EN25, G4-EN27, G4-EN28, G4-EN29,G4-EN30, G4-EN31, G4-EN32, G4-EN33, G4-EN34,

E1, E2, E5, E6, E8, E10, HS4

SOSIAL SOCIAL

Ketenagakerjaan Labour:G4-DMA-LA, G4-LA1, G4-LA2, G4-LA3, G4-LA5, G4-LA6, G4-LA7, G4-LA8, G4-LA9, G4-LA10,G4-LA11, G4-LA12, G4-LA16, SE8, SE15, SE16, SE17, SE18, HS1, HS2, HS3

Hak Asasi Manusia Human Rights:G4-DMA-HR, G4-HR2, G4-HR3, G4-HR4, G4-HR5, G4-HR6, G4-HR7, G4-HR8, G4-HR12,SE8, SE9, SE10, SE18

Masyarakat Society:G4-DMA-SO, G4-SO1, G4-SO2, G4-SO3, G4-SO4, G4-SO5, G4-SO6, G4-SO8, G4-SO11,SE1, SE2, SE3, SE11, SE12, SE14

Tanggung Jawab Produk Product Responsibility:G4-DMA-PR, G4-PR1, G4-PR2, G4-PR3, G4-PR4, G4-PR6, G4-PR7, G4-PR8, G4-PR9, HS4

G4-DMA-EC

G4-EC1

G4-EC2

G4-EC4

G4-EC7

G4-EC8

G4-EC9

Pendekatanmanajementerkait ekonomi

Nilai Ekonomilangsung

Dampakfinansial &operasionalterkaitperubahan iklim

Bantuanfinansial dariPemerintah

Dampakinvestasiinfrastruktur danlayanan sosial

DampakEkonomi TidakLangsung

Pendayagunaanpemasok lokal

ASPEK: EKONOMI ASPECT: ECONOMICS

IndeksGRI G4GRI G4Index

DeskripsiDescription

HalPage

IndeksIPIECA/API/OGPIndex

SE13

SE1, SE4

SE7

Managementapproach ofeconomics

Direct EconomicValues

Financial andoperationalimpacts relating toclimate change

Financialassistance fromthe Government

Impacts frominfrastructureinvestment andsocial services

Indirect EconomicImpacts

Empowerment oflocal suppliers

G4-DMA-EN

G4-EN1

G4-EN3

G4-EN4

G4-EN5

G4-EN6

G4-EN8

G4-EN9

G4-EN10

Pendekatanmanajementerkaitlingkungan

Penggunaanmaterial dalamproses produksi

Jumlahkonsumsi energiPerusahaan

Jumlahkonsumsi energidi luarPerusahaan

Intensitas energi

Usaha reduksikonsumsi energi

Totalpenggunaan air

Dampakpengambilan airterhadap sumber

Jumlah air daurulang

ASPEK: LINGKUNGAN ASPECT: ENVIRONMENT

HS4

E2

E2

E6

Managementapproach ofenvironment

Utilization ofmaterials inproduction process

Amount of energyconsumption

Amount of energyconsumptionoutside theCompany

Energy intensity

Energy consumptionreduction effort

Total waterconsumption

Impact from waterwithdrawal on thesource

Amount ofrecycled water

G4-EN11

G4-EN12

G4-EN15

G4-EN18

G4-EN19

G4-EN21

Wilayah operasiberdekatandengan areadilindungi

Dampak dariproduksi akankeaneka-ragaman hayati

Emisi gas rumahkaca langsung

Intensitas emisigas rumah kaca

Penguranganemisi gas rumahkaca

Emisi lainnya

IndeksGRI G4GRI G4Index

DeskripsiDescription

HalPage

IndeksIPIECA/API/OGPIndex

E5

E5

E1

E1

E1

E1

Operational areanearby protected

Impacts fromproduction onbiodiversity

Direct emission ofgreenhouse gas

Emission Intensityof greenhouse gas

Greenhouse gasemission reduction

Other emission

G4-EN24

G4-EN25

G4-EN27

G4-EN28

G4-EN29

G4-EN30

Jumlahtumpahan

Pengangkutanlimbah

Usaha mitigasdampaklingkunganterkait produk

Persentasebahanpembungkusdaur ulang

Jumlah dendaketidakpatuhanperaturanlingkungan

Dampaktransportasi

E8

E10

HS4

Type of spills

Waste transport

Mitigation ofenvironmentalimpact relating toproduct

Percentage ofrecycled packagingmaterials

Amount of finesfrom violation ofenvironmentalregulation

Impact fromtransportation

63

65, 66

46, 131

18

129, 162,165

71

68, 70

121

150, 151,152

120, 121

121

121

120

127

127

119

128

128

133

133

136

133

145

140

144, 149,150

148

126

148

Page 177: tentang laporan keberlanjutan

175Referensi Silang IndeksIndex Cross Reference

ASPEK: KETENAGAKERJAAN ASPECT: LABOUR

G4-DMA-LA

G4-LA1

G4-LA2

G4-LA3

G4-LA5

G4-LA6

G4-LA7

G4-LA8

G4-LA9

G4-LA10

Pendekatanmanajementerkaitketenagakerjaandan K3

Perputaranpekerja

Remunerasi danfasilitas pegawai

Tingkat kembalikerja dan tingkatretensi

Komite K3

Jumlahkecelakaan kerja

Kesehatantenaga kerja

Klausul K3dalam PKB

Jam pelatihanrata-rata pertahun perkaryawan

Pelatihan danpengembanganpekerja purnabakti

SE17, HS1,HS2

HS1

HS3

HS2

SE16, HS1

SE17

Management approach ofHSSE and Labour

Employee turnover

Remuneration andfacilities for employees

Re-employment andretention rates

Committee of HSSE

Number of occupationalaccidents

Workers' health

Occupational health andsafety clause andemployee engagement

Average training hour peryear per employee

Post-employment trainingand development

G4-LA11

G4-LA12

G4-LA16

Review kinerjadan jenjang karirpekerja

Komposisi dankeberagamanorgan tata kelola

Mekanismepengaduanketenagakerjaan

SE15

SE18

Review of employeeperformance and careerpath

Composition and diversityof governance organs

Mechanism ofemployment casegrievance and settlement

ASPEK: HAK ASASI MANUSIA ASPECT: HUMAN RIGHTS

G4-DMA-HR

G4-HR2

G4-HR3

G4-HR4

G4-HR5

Pendekatanmanajementerkait HAM

Pelatihan HAM

InsidenpelanggaranHAM

Hak kebebasanberserikat

Pekerja dibawahumur

SE8, SE18

SE8

SE8, SE18

SE8, SE9

SE8, SE9

Management approach ofHuman Rights

Human rights training

Human right violationincidents

Freedom of associationfor workers

Underage workers

IndeksGRI G4GRI G4Index

DeskripsiDescription

HalPage

IndeksIPIECA/API/OGPIndex

G4-EN31

G4-EN32

G4-EN33

G4-EN34

Jumlahpengeluaran &investasipelindunganlingkungan

Persentaseseleksi pemasokdengan kriterialingkungan

Dampak negatiflingkungandalam rantaipasokan

Jumlahpengaduanterkait isulingkungan

Amount ofexpenses andenvironmentalprotectioninvestment

Percentage ofsupplier selectionwith environmentalcriteria

Environmentalnegative impact insupply chain

Number ofgrievances relatingto theEnvironmental

IndeksGRI G4GRI G4Index

DeskripsiDescription

HalPage

IndeksIPIECA/API/OGPIndex

ASPEK: MASYARAKAT ASPECT: SOCIETY

G4-DMA-SO

G4-SO1

G4-SO2

G4-SO3

Pendekatanmanajemen terkaitkemasyarakatan

Program untukmasyarakatbesertaketerlibatannya

Dampak negatifaktual danpotensial terhadapmasyarakat

Evaluasi risikoterhadap korupsi

SE1

SE1

SE11,SE12

Management approachon Society

Programs for communityand engagement

Actual and potentialnegative impacts on thecommunity

Risk evaluation oncorruption

G4-SO4

G4-SO5

G4-SO6

G4-SO8

G4-SO11

Sosialisasi antikorupsi

Tindakaninsiden korupsi

Kontribusi politikserta advokasipublik

Jumlah insidenketidakpatuhanhukum

Jumlah pengaduantentang dampakterhadapmasyarakat

SE11

SE11,SE12

SE14

Anti-corruptionsocialization

Measures taken in addressingcorruption incidents

Number of incomplianceincidents against laws

Number of complaintsrelating to impacts onthe community

Number of complaintsrelating to impacts onthe community

ASPEK: TANGGUNG JAWAB PRODUKASPECT: PRODUCT RESPONSIBILITY

G4-DMA-PR

G4-PR1

G4-PR2

G4-PR3

G4-PR4

G4-PR6

G4-PR7

G4-PR8

G4-PR9

Pendekatanmanajementerkait tanggungjawab produk

Produk yangdinilai untukperbaikan

Kejadian ataupelanggaranterhadap aturanK3 produk

Pemberianinformasi & label

Kejadian ketidak-patuhan informasidan label produk

Penjualan produkyang mematuhiaturan

Tanggung jawabkepatuhan aturankomunikasi

Pengaduanterhadappelanggaranprivasi pelanggan

Jumlah dendapelanggaranaturan danstandar produk

HS4

HS4

HS4

HS4

HS4

Management approach ofProduct Responsibility

Assessed product forimprovement

Events or violations againstproduct's HSSE

Products information andlabeling

Non-compliance withproduct information andlabeling

Product sales compliantwiththe rules

Corporate responsibility onthe compliance withcommunication rules

Complaints relating toviolation of customer'sprivacy

Amount of fines fromviolation of product rules andstandards

G4-HR6

G4-HR7

G4-HR8

G4-HR12

Insiden kerjapaksa

Pelatihan HAMbagi Keamanan

Pelanggaran hakmasyarakat adat

Jumlah insidenHAM

SE8

SE10

SE2

SE18

Forced labour

Security trainingon human rights

Violation against indige-nous peoples' rights

Number of human rightincidents

124

123

123

124

70, 85, 88,90, 91,101, 102,114

88

98

99

106

115, 116

108

102

92

95

96, 97

86

90

90

95

90

89

91

89

95

157

90

156, 158,159

159, 165,168

156

42

42

42

43

39

157

82

148

81

148

148

78

82

81

81

Page 178: tentang laporan keberlanjutan

176 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu

OG1

OG4

OG5

OG6

OG7

OG8

OG9

OG10

OG11

OG12

OG13

OG14

Jumlah cadangan migas

Jumlahwilayah dengan penilaian danpemantauan risiko

Volume dan pembuangan airterproduksi

Volume gas flaring dan venting

Jumlah lumpur dan limbah pemboran

Bahan benzene dan sulfur dalamminyak

Operasi dengan pelibatanmasyarakat

Jumlah dan deskripsi perselisihanyang signifikan dengan masyarakat

Jumlah lokasi yang telah atau sedangdalam proses decommissioned

Operasi yang di non-aktifkan atauterjadi penggusuran ataudipindahkan, pemukiman kembali

Jumlah peristiwa-peristiwa terkaitdengan keselamatan proses,berdasarkan kegiatan usaha

Derivasi energi selain energi fosil

E5

E9

E4

E10

SE2

SE1, SE2, SE3

SE3

HS5

E3

Amount of oil and gas reserves

Number of areas with risk assessmentand monitoring

Volume and disposal of produced water

Volume of gas flaring and venting

Amount of sludge and drilling waste

Benzene and sulfur contents in oil

Operationswith community engagement

Number and description of significantdisputes with the community

Number of decommissioned locationsor locations in decommissioningprocess

De-activated operations or eviction ortransfer, resettlement

Number of events related to processsafety, based on business activities

Energy derivatives apart from fossilenergy

INDIKATOR KINERJA SEKTORAL SECTORAL PERFORMANCE INDICATOR

Sektor Minyak Dan Gas Oil & Gas Sector

OG1, OG4, OG5, OG6, OG7, OG8, OG9, OG10, OG11, OG12, OG13,OG14, E3, E4, E5, E9, E10, SE1, SE2, SE3, HS5

SEKTOR MINYAK DAN GAS OIL & GAS SECTOR

* Semua standar dan indikator kinerja yang dilaporkan telah melaluiproses verifikasi internal namun belum mendapat assurance dariverifikator eksternalAll reported performance standards and indicators have been verifiedinternally, but have not yet secured assurance from an external verifier.

77

126

141

136

143, 144

150

157

157

157

157

110

78

Page 179: tentang laporan keberlanjutan

177Referensi Silang IndeksIndex Cross Reference

Page 180: tentang laporan keberlanjutan