Tentang Kontrak Dan Material Bahan

20
Menghitung kuda-kuda kayu dan baja Setiap 1 m3 kuda-kuda kayu memerlukan bahan-bahan sebagai berikut 1.kayu balok 1.2 m3 2.paku 10 cm dan 12 cm 5.8 kg 3.baut dan besi plat sesuaikan dengan kebutuhan Contoh kasus : Akan dibuat kuda-kuda kayu sebanyak 3 buah.Kayu yang digunakan 8/12 cm dengan panjang 4 cm maka perhitunganya sebagai berikut: Untuk 1 buah kuda-kuda 28 m1 ukuran 8/12 cm atau 7 batang dengan panjang 4 cm Untuk tiga buah kuda-kuda memerlukan kayu 7 x 3 = 21 batang Untuk menghitung kubikasinya =0.08 m x 0.12 m x 4 m x 21 batang = 0.83 m3 Jadi,kebutuhan bahan untuk kuda-kuda diatas adalah sebagai berikut Kayu 8/12 x 4 cm = 0.8m3 x 1.2=0.96 m3 paku 10 cm dan 12 cm =5.8 x 0.96 =5.5 kg Kuda-kuda Baja Kuda-kuda baja lebih banyak digunakan pada bangunan bentang besar karena jika menggunakan kayu akan sulit untuk memasangya.selain itu,kekuatan rangka dari baja lebih kuat daripada rangka kayu. Satuan kuda-kuda baja biasanya dinyatakan dalam kg (kilogram).Masing- masing penampang besi propil (IWF/H/L) mempunyai tabel berat.Dari tabel tersebut dikalikan dengan kebutuhan panjangnya.Jika kesulitan menggunakan tabel maka dapat diukur panjang dan dibeli jumlah kebutuhannya dalam satuan meter.Jika bahanya berupa besi C/H/U/IWF,biasanya dipasaran tersedia dalam ukuran panjang 6 m,sedangkan besi L panjang 4 m. Analisa kebutuhan matrial pasang penutup atap genteng sebagai berikut : Jumlah kebutuhan bahan 1 M2 rangka atap genteng beton sebagai berikut 1.kayu kaso 5/7 cm = 0.011 m3 2.Reng kayu 3/4 cm =0.014 m3 3.Paku =0.25 kg 4.genteng beton = 10 buah. jumlah kebutuhan bahan 1 m2 rangka atap genteng keramik dan morando sebagai berikut 1.Kaso 5/7 cm = 0.011 m3 2.Reng 3/4 cm = 0.019 m3 3.Paku =0.45 kg 4.Genteng = 15 kg

description

tentang kumpulan kontrak

Transcript of Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Page 1: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Menghitung kuda-kuda kayu dan baja Setiap 1 m3 kuda-kuda kayu memerlukan bahan-bahan sebagai berikut 1.kayu balok 1.2 m3 2.paku 10 cm dan 12 cm 5.8 kg 3.baut dan besi plat sesuaikan dengan kebutuhan Contoh kasus : Akan dibuat kuda-kuda kayu sebanyak 3 buah.Kayu yang digunakan 8/12 cm dengan panjang 4 cm maka perhitunganya sebagai berikut: Untuk 1 buah kuda-kuda 28 m1 ukuran 8/12 cm atau 7 batang dengan panjang 4 cm Untuk tiga buah kuda-kuda memerlukan kayu 7 x 3 = 21 batang Untuk menghitung kubikasinya =0.08 m x 0.12 m x 4 m x 21 batang = 0.83 m3 Jadi,kebutuhan bahan untuk kuda-kuda diatas adalah sebagai berikut Kayu 8/12 x 4 cm = 0.8m3 x 1.2=0.96 m3 paku 10 cm dan 12 cm =5.8 x 0.96 =5.5 kg Kuda-kuda Baja Kuda-kuda baja lebih banyak digunakan pada bangunan bentang besar karena jika menggunakan kayu akan sulit untuk memasangya.selain itu,kekuatan rangka dari baja lebih kuat daripada rangka kayu. Satuan kuda-kuda baja biasanya dinyatakan dalam kg (kilogram).Masing-masing penampang besi propil (IWF/H/L) mempunyai tabel berat.Dari tabel tersebut dikalikan dengan kebutuhan panjangnya.Jika kesulitan menggunakan tabel maka dapat diukur panjang dan dibeli jumlah kebutuhannya dalam satuan meter.Jika bahanya berupa besi C/H/U/IWF,biasanya dipasaran tersedia dalam ukuran panjang 6 m,sedangkan besi L panjang 4 m. Analisa kebutuhan matrial pasang penutup atap genteng sebagai berikut : Jumlah kebutuhan bahan 1 M2 rangka atap genteng beton sebagai berikut 1.kayu kaso 5/7 cm = 0.011 m3 2.Reng kayu 3/4 cm =0.014 m3 3.Paku =0.25 kg 4.genteng beton = 10 buah. jumlah kebutuhan bahan 1 m2 rangka atap genteng keramik dan morando sebagai berikut 1.Kaso 5/7 cm = 0.011 m3 2.Reng 3/4 cm = 0.019 m3 3.Paku =0.45 kg 4.Genteng = 15 kg

Page 2: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Konstruksi kuda kuda kayu untuk rumah tinggal sederhana

Page 4: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Persyaratan bahan

• Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.

Pekerjaan Konstruksi Atap

• Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.

• Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank

• Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja. Ukuran kayu :

• Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm

• Pengerat - ukuran 8/12 cm

• Ander - ukuran 8/12 cm

• Skoor - ukuran 8/12 cm

• Nok - ukuran 8/12 cm

• Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm

• Gording - ukuran 8/12 cm

• Konsol - ukuran 8/12 cm

• Usuk - ukuran 5/7 cm

• Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai

• listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm Pelaksanaan Pekerjaan.

• Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.

• Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.

• Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.

• Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

Page 5: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Konstruksi Kayu

Pengertian dan Sifat Kayu

Kayu mempunyai beberapa kegunaan bagi kehidupan manusia, salah

satunya adalah dijadikan sebagai bahan bangunan dalam pembuatan suatu

bangunan. Kayu banyak digunakan dalam bangunan-bangunan sederhana dan

dalam konstruksi kuda-kuda untuk atap. Digunakannya kayu untuk

bangunan disebabkan karena kayu mempunyai beberapa kelebihan

dibandingkan bahan lain seperti baja, antaran lain karena kayu mempunyai

berat volume yang lebih ringan, harga yang lebih murah, mudah diperoleh

terutama di Indonesia yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas, dan

dapat memberikan kenampakan luar yang indah.

Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang.

Diperkirakan pada abad abad yang akan datang kayu masih akan selalu

dibutuhkan. Dari segi manfaat bagi kehidupan manusia, kayu dinilai

mempunyai sifat sifat utama yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan

manusia.

Sifat sifat utama bahan bangunan kayu dapat diuraikan sebagai berikut.

• Kayu merupakan kekayaan alam yang tidak akan habis habisnya jika dikelola/diusahakan dengan baik.

• Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain.

• Kayu mempunyai sifat sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain buatan manusia. Misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, tahan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan berbagai sifat lainya. Jenis jenis kayu yang digunakan pada umumnya disesuaikan dengan

fungsi dari komponen rumah yang bersangkutan. Dimana komponen rumah

adalah bagian bagian yang menyusun sebuah rumah, seperti lantai, dinding,

pintu, jendela, plafon, dan lain lain. (Abdurachman; 1980, Barly dan

Abdurrohim; 1982).

Pemilihan dan penggunaan kayu untuk satu tujuan pemakaian,

memerlukan pengetahuan dari sifat sifat kayu tersebut dan yang umum adalah

Page 6: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

: berat jenis, kelas awet dan kelas kuat. Pengetahuan sifat sifat tersebut tidak

saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang

memungkinkan, akan tetapi juga dapat ditentukan kemungkinan substansi

oleh jenis kayu lain, apabila jenis kayu tersebut sulit didapat secara kontinyu

atau harganya lebih mahal (Anonimius; 1979). Menurut Soekotjo (1977), kayu

untuk perumahan biasanya dalam bentuk:

• Untuk kerangka rumah

• Atap

• Dinding

Konstruksi Atap Kayu

Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan suatu bangunan,

permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang harus

dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya.

Pengaruh lingkungan luar terhadap atap menentukan pilihan

penyelesaian yang baik terhadap suhu ( sinar matahari ), cuaca ( air hujan dan

kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran (petir dan bunga api)

sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan

kenyamanan.

Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi

bagai penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dan

panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka

kayu.

Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut :

Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya

tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai

penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok

bubungan (molo) dan menerima gaya tekan.

Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak pada kuda

penopang dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.

Page 7: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding

(bantalan), gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng.

Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar,

membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.

Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi

sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan

di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.

Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung

bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi

terhadap cucuran air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat

lapuk.

Konstruk rangka batang konstruksi rangka yang terletak pada sebuah

bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada ujungnya, sehingga

membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga.

Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng,

plastik, plat semen berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau,

Sedangkan penutup atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan

yang sering digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat,

atau seng bergelombang.

Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi kayu,

kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan

bentuk konstruksi atap kayu.

Gambar : Konstrksi rangka kuda kuda

Page 8: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Perhitungan serta perencanaan konstruksi kayu harus mengindahkan :

• Perhitungan konstruksi harus didasarkan atas pengetahuan ilmu gaya

• Muatan yang ditetapkan seperti :

• Muatan tetap, seperti beban bergerak yang bersifat tetap atau terus-menerus, berat sendiri, tekanan tanah, tekanan air dan sebagainya.

• Muatan tidak tetap, seperti beban bergerak tidak tetap, beban orang berkumpul dan sebagainya.

• Tegangan-tegangan yang diperkenankan untuk kayu Material Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang

mempunyai berat jenis ringan dan proses pengerjaannya dapat dilakukan

dengan mudah dan peralatan yang sederhana. Sebagai bahan dari alam, kayu

dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada

konstruksi kayu. Untuk mengetahui kualitas kayu secara visual sudah sejak

lama dipergunakan oleh masyarakat kita. Beberapa parameter visual yang

dapat diamati pada kayu dan berhubungan erat dengan kekuatan adalah lebar

cincin tahunan, kemiringan serat, mata kayu, keberadaan jamur atau

serangga perusak kayu, dan retak. Apabila si pengamat tidak mempunyai

keahlian dan pengalaman, maka pemilihan kelas kuat kayu akan lama dan

hasilnyapun menjadi tidak reliable (mengandung banyak keraguan) untuk itu

dilakukan pemilahan dengan menggunakan pengujian sifat mekanik untuk

mengetahui kekuatan lentur, kekuatan tarik, dan kekuatan tekan. Adapun

Dasar Perencanaan Konstruksi Kayu dalam buku ini ddasarkan dengan

Standart SNI-5 2002 yaitu tentang Tata Cara Perencanaan Konstruksi kayu.

Dalam perencanaan itu meliputi, Perencanaan batang Tarik, Perencanaan

tekan, pengenalan alat sambung kayu. Analisis sambungan paku, Analisis

sambungan paku, Analisis sambungan baut dan Analisis sambungan takikan.

Semoga buku ini dapat menjadi pegangan dan referensi mahasiswa, dosen dan

enginer dalam menyusun perancangan konstruksi kayu.

Material Bangunan Part II Lantai

Bahan bangunan yang diaplikasikan pada lantai dapat berbeda sesuai fungsi dan tata interior yang ingin disampaikan pada tiap-tiap ruangan. Bahan lantai tersebut dapat berupa ubin keramik, beton, plesteran maupun karpet

Page 9: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

yang digunakan pada ruang dengan perhatian fungsi akustik yang maksimal seperti auditorium.

Lantai Beton

Lantai dari beton ini digunakan pada lantai dasar bangunan untuk masing-masing massa karena pada lantai 1 ini, ruangan difungsikan sebagai ruang eksibisi sehingga membutuhkan jenis bahan lantai yang mampu menahan beban benda yang digunakan untuk pameran. Seperti pada studi komparasi di JEC lantai menggunakan lantai beton, yang mampu menahan berat sekitar 3 ton.

Ubin keramik

Ubin keramik yang menggunakan magnesium alumina cilica relatif tidak berbahaya dan aman bagi kesehatan, rendah resiko radiasi, dan lebih hemat. Penggunaan Magnesium alumina cilica ini juga mampu menghasilkan keramik yang lebih mengkilap dan putih tanpa harus mempertegasnya dengan zat pemutih.

Karpet

Lapisan permadani mempunyai keuntungan sebagai isolasi terhadap suara. Permadani yang dipasang sebagai lapisan lantai biasanya terdiri dari lapisan karet busa dan lapisan permadani. Sebagai permadani dapat digunakan nylon, bahan sintetik lain, atau wol. Lapisan ini biasanya dilem dengan perekat khusus pada lantai dasar yang halus dan rata.

Keunggulan dari penggunaan bahan karpet sebagai penutup lantai pada ruangan konvensi adalah

• Dapat meredam suara sehingga tidak menimbulkan gema pada ruangan

• Mudah dibentuk sehingga memiliki nilai estetika tersendiri

• Memiliki ukuran yang fleksibel

• Aman

• Mudah dibersihkan Dinding

Material yang digunakan sebagai dinding juga dibedakan berdasarkan tata letak bangunan dan fungsi ruangan. Untuk dinding di bagian bawah tanah menggunakan dinding waterproof, sedangkan dinding untuk ruang di atas permukaan tanah dapat menggunakan material batu bata/lempung dan kaca. Kaca yang digunakan merupakan kaca yang memiliki ketahanan terhadap ledakan.

Noise Absorbtion Plasterboard

Page 10: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Merupakan bahan yang terbuat dari gypsum yang dikhususkan untuk mengurangi gaung (echo) dan menyerap suara dalam ruangan. Gypsum ini terdiri dari 4 tipe perforasi geometris yang sangat khas dan unik. Saat diaplikasikan akan membentuk desain yang estetik yang unik. Gypsum jenis ini dapat diterapkan pada plafon maupun partisi.

Jenis gypsum ini biasanya digunakan pada ruangan besar, terbuka dan berplafon tinggi yang rentan terhadap terjadinya gaung, dan ruangan yang membutuhkan tingkat akustik yang tinggi.

Gypsum yang digunakan adalah gypsum jaya bell karena jenis gypsum merk ini memiliki perforasi pada papan gypsumnya dan lapisan kertas akustik khusus bagian belakang papan yang memberikan daya serap suara yang sangat baik. Jenis gypsum ini dapat diaplikasikan pada permukaan rata maupun lengkung (minimal radius 8000 mm) tanpa mengurangi kemampuan penyerapan suaranya. Gypsum ini memiliki ketebalan sekitar 12 mm dengan lebar 1200 mm dan panjang sekitar 2400 mm.

Gambar. Aplikasi Gypsum Pada Dinding

Sumber: www.google.com

Page 11: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Gambar. Macam-macam Gypsum Kedap Suara

Sumber: www.google.com

Aluminium Komposit

Bahan ini di aplikasikan pada bagian dinding luar. Dimana bahan ini memiliki bentuk yang halus, tidak mudah patah, tahan terhadap cuaca, mudah dibentuk dan tahan terhadap korosi mengingat bangunan ini berada di pinggir pantai. Selain itu penggunaan dinding dengan bahan ini dapat meredam getaran – getaran yang sesuai dengan fungsi bangunan yaitu sebagai gedung eksibisi dan konvensi.

Kaca

Fasad kaca pintar merupakan suatu konsep teknologi mutakhir dinding tirai kaca yang mempertemukan kepentingan ekologi maupun ekonomi byang dikondisikan sepenuhnya, dimana mampu mengurangi pantulan panas matahari dari bangunan yang disebabkan oleh meningkatnya temperature lingkungan diperkotaan maupun efek rumah kaca. Selain itu kaca pintar

Page 12: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

mampu mereduksi penggunaan energy yang dipakai untuk sistem tata udara dengan cara mengeliminir beban pendingin eksternal. Fasade pintar memiliki kemampuan otomatik sistem ini untuk selalu beradaptasi dengan penggantian cahaya dan kondisi cuaca sepanjang tahun dengan cara mengoptimasi sumber energy pada selubung bangunan.

Pada bangunan eksibisi dan konvensi ini kaca yang digunakan pada selubung bangunannya merupakan kaca yang sering disebut sebagai insulated glass, dimana kaca ini memiliki ketebalan khusus yang mampu menyerap panas tanpa harus meneruskannya ke dalam bangunan. Selain itu kaca jenis ini, mampu sebagai akustik untuk meredam bising dan getaran. Sehingga pada bangunan ini nantinya dapat memaksimalkan cahaya alami pada area-area tertentu dan juga sebagai filter radiasi panas. Kaca ini memiliki ketebalan sekitar 3 mm – 10 mm.

Smart kaca adalah suatu kategori muncul dari Glazings yang menggunakan antarmuka listrik untuk mengatur jumlah cahaya, silau dan panas melalui produk seperti jendela. Glazings ini berkinerja tinggi menawarkan dua penghematan energi primer - mengurangi pemanasan dan pendinginan beban dan konsumsi energi yang lebih rendah untuk penerangan interior.

Menurut Amerika Serikat Departemen Energi, bangunan di Amerika Serikat sekarang hampir empat puluh persen dari seluruh energi yang dikonsumsi di negara ini, tingkat yang terus meningkat sejak data pertama kali dilaporkan lebih dari tiga dekade lalu. Glazings dianggap sebagai gateway antara penghuni bangunan dan lingkungan luar. Selain manfaat dari penghuni peningkatan kesejahteraan dan produktivitas, pencahayaan juga menawarkan kesempatan untuk mengurangi konsumsi sumber energi non-terbarukan secara tradisional digunakan untuk listrik, pemanasan, ventilasi dan pendingin udara.

Gambar. Detil Kaca Pintar

Sumber: www.google.com

Page 13: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Kaca bawah laut

Kaca yang dipakai di dalam bawah laut memakai kaca lamisafe. Kaca lamisafe merupakan kaca dengan tingkat tinggi keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penggunaanya. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pacahnya kaca, maka kaca lamisafe ini tidak akan berhamburan, tapi hanya retak dan sangat sulit ditembus. Lamisafe terdiri dari komposisi satu atau lebih lembaran film polifinil yang transparan, fleksibel dan sangat kuat dengan satu atau lebih lembaran kaca float dan disatukan melalui proses pemanasan dan pengepresan. Polifinil yang digunakan sangat jernih, bebas distorsi, tidak berkerut, dan tidak mengurangi sifat transparansi kaca. Lamisafe juga tahan terhadap kelembapan dan panas. Dengan demikian, lamisafe merupakan material yang sangat tepat untuk bahan transparan yang aman. Penggunaan kaca ini biasanya untuk :

• Untuk atap kaca, skylight dan lain-lain,dimana tidak diinginkan adanya reruntuhan kaca jika pecah

• Untuk penggunaan khusus seperti untuk kendaraan bermotor (mobil, kereta api,kapal laut dan pesawat) tangki air, aquarium berukuran besar, kaca tahan peluru dan lain-lain.

Baja ringan Struktur dinding baja yang terbuat dari bahan baja ringan dengan mutu

tinggi (high tensile/ Hi-ten) dengan lapisan 55% aluminium, 43,5% Zinc, dan 1,5% alloy ini sebenarnya tidak hanya menggantikan fungsi dinding, tetapi juga menggantikan fungsi kolom, dan dapat mendukung beban struktur yang ada di atasnya. Dengan demikian, pemakaian struktur rangka ini tidak lagi memerlukan kolom dan balok. Kelebihan lain struktur dinding baja ringan selain cepat adalah ringan bobotnya, kuat terhadap serangan rayap, dan tahan gempa. Struktur ini juga cocok bila digunakan pada bangunan yang lokasinya mempunyai daya dukung tanah yang tidak begitu baik.

Pemasangan rangka dinding akan menumpu sloof di atas pondasi. Antar-sloop dengan rangka dinding diikat dengan menggunakan dynabolt (angkur) sehingga beban bisa diteruskan ke pondasi. Untuk material penutup dinding, bagian luar bisa menggunakan panel dinding baja ringan (metal cladding), GRC, Fiber Cement (calciboard), atau kayu. Sedangkan untuk dinding bagian dalam bisa menggunakan gypsum. Dari sisi harga, struktur rangka dinding baja ringan sedikit lebih murah, dan tidak jauh berbeda dengan sistem konvensional.

Page 14: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Plafon

Plafond Eternit

Harganya relatif terjangkau dan pemasangannya mudah. Biasanya berasal dari bahan asbes yang dibuat dari campuran semen dan kain perca. Dipasaran berukuran 100cm x 100cm. Eternit memiliki sifat dan keunggulan khusus, yaitu membuat ruangan dibawahnya menjadi sejuk dan tidak lapuk jika terkena tetasan air. Kelemahannya, eternit mudah patah apabila tidak berhati-hati pada waktu pemasangannya.

Plafond Gypsum

Berbahan baku batu gyps yang diolah secara pabrikasi. Bentuknya hampir sama dengan batu kapus, tetapi lebih halus. Di kedua sisi atasnya dilapisi kertas. Untuk plafond akustik biasanya berbentuk lembaran berlubang kecil-kecil agar plafond ini kedap suara dan untuk plafond wet area bersifat anti-air. Keunggulan plafond ini, adalah tidak mudah terbakar, dan tidak menyebarkan api, tidak dimakan rayap dan binatang kecil lainnya, sangat stabil bahkan hampir tidak mengalami muai susut, tidak mengandung asbes, tidak lapuk dan tidak membusuk, dan mudah dipotong dengan pisau cutter.

Plafon akustik

Sistem plafon ini menggunakan rangka tampak (esposed grid) yang digantung (suspended) dengan ceiling panel berukuran 9m atau 12mm. Ceiling panel ini merupakan kombinasi finishing cat dan perforasi.

Plafon Metal

Plafon dan Rangka Plafon spesifikasi :

Jarak main Chanel : 1000 mm

Jarak Sub Chanel : 600 mm

Jarak penggantung 1000 x 1000 mm

Rangka Plafon dapat terbuat dari :

Metal Furring 0.4 mm

Hollow Besi 0.4 mm / 0.5 mm

Hollow Galvanis 0.4 mm / 0.5 mm

Page 15: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Atap

Enamel Steel Panel

Merupakan panel atap dari baja Low Carbon Steel dengan pewarnaan yang tidak pudar, tahan gores, api, dan zat kimia (karena dibakar hingga suhu 800 derajat celcius) selain itu tahan terhadap bocor, tampilan luar, keawetan, flesibilitas, kemudahan perawatannya, serta mereduksi panas dan suara.

Zincalume Panel

Adalah panel atap dengan bahan dasar komposit seng, baja, dan aluminium yang tahan karat. Finishing panel ini menggunakan cat yang dalam prosesnya dibakar/dioven hingga 250 derajat celcius. Untuk mereduksi panas dan suara dibawah panel ditambahkan lapisan polyethylene.

SISTEM KONTRAK Penyusunan kontrak jasa pemborongan adalah kegiatan menyusun kontrak paket pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa / panitia dan penyedia jasa pemborongan yang telah ditunjuk pada proses pelaksanaan lelang. Dalam menyusun kontrak, pengguna dan penyedia jasa pemborongan mengacu kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen penawaran dan dokumen lainnya seperti : dokumen berita acara hasil pembukaan dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan negosiasi, berita acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan, dan keputusan penunjukan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna, dan sebagainya. Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen permintaan usulan. Pemilihan sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai pengadaan jasa pemborongan yang bersangkutan. Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan 1. Kontrak Lumpsum Kontrak lumpsum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada waktu dilakukan negosiasi. Kontrak lumpsum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat ditentukan dan dihitung secara akurat.

Page 16: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure). Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan tahap penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan, misalnya : Dalam jasa pekerjaan pembangunan rumah, pembayaran pertama sebesar 20% setelah pekerjaan pondasi selesai. Pembayaran kedua sebesar 30% setelah pekerjaan pembuatan dinding dan selanjutnya. 2. Kontrak Harga Satuan Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa pemborongan yang berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang disepakati. Cara pembayarannya dilakukan bulanan berdasarkan nilai minimal yang disepakati. Misalnya : Nilai pembayaran yang disepakati minimal sebesar Rp.10.000.000,- , maka apabila pada suatu bulan kontraktor menagih kurang dari pada Rp.10.000.000,- belum dapat dibayar. 3. Kontrak Biaya Tambah Imbalan Jasa (Cost Plus Fee) Kontrak sistem cost plus fee adalah kontrak pengadaan jasa pemborongan yang berdasarkan biaya yang dikeluarkan ditambah fee yang disepakati. Pembayaran dilakukan secar periodik ( misalnya bulanan ) dengan nilai pembayaran minimum yang disepakati para pihak. Kontrak jenis ini umumnya digunakan untuk jenis dan volume pekerjaannya belum pasti. Pasal 30 Keppres No. 80 Tahun 2003 mengatur ketentuan mengenai jenis kontrak pengadaan barang dan jasa sebagai berikut : Kontrak pengadaan barang/jasa dibedakan atas : 1. Berdasarkan bentuk imbalan : a. Lumpsum Kontrak Lumpsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi bdalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa. . b. Harga Satuan Kontark Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelsaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih

Page 17: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

bersifat perkiraan semetara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa. c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan Kontrak Gabungan Lumpsum edan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum dan hartga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan. d. TerimaJadi (Turn Key) Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. e. Persentase Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut. 2. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan a. Tahun Tunggal Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran vuntuk asa 1 (satu) tahun anggaran. b. Tahun Jamak Kontark Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota. 3. Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa ; a. Kontrak Pengadaan Tunggal Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu b. Kontrak Pengadaan Bersama Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan

Page 18: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Jenis – Jenis Kontrak Dalam Proyek Konstruksi (lanjutan…) [lanjutan dari tulisan 'Jenis-jenis Kontrak Dalam Proyek Konstruksi'...] > FIXED PRICE CONTRACTS Kontraktor menyelesaikan pekerjaan berdasarkan harga yang disetujui dan pelaksanaannya menurut bestek (tender dokumen) yang ditetapkan dan diterima kontraktor. Keuntungan kontrak ini adalah pemilik dapat mengetahui biaya yang akan dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan serta mendapatkan harga yang bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan. a. LUMP-SUM CONTRACT Pekerjaan yang dilakukan dibawah kontrak semacam ini memerlukan gambar kerja yang jelas, spesifikasi bestek yang akurat dimana kedua belah pihak mempunyai satu interpretasi yang sama terhadap isi dan maksud dari dokumen tender tersebut. Keuntungan bagi kontraktor yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat diprogramkan, memungkinkan melaksanakan kontrol denganefisien dan kelengkapan gambar dan bestek menjamin bahwa pekerjaan tambah/kurang ataupun perubahan konstruksi akan minimum. b. UNIT PRICE CONTRACT Suatu kontrak yang menitik beratkan beaya per unit volume, perunit panjang ataupun per unit berat.. kontrak ini dipakai jika kwalitas dan bentuk dari pekerjaan tersebut secara mendetil dapat dispesifikasikan, tetapi jumlah volume atau panjangnya taj dapat diketahui dengan tepat. Jumlah pasti dari volume pekerjaan dapat diketahui di akhir pekerjaan. Variasi dari unit price contract ini yaitu harga tetap tak berubah sampai kontrak selesai (flat rate); atau harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume (sliding rate). > PRIME COST CONTRACTS Semua kontarak yang berada dibawah predikat ini memiliki kesamaan yaitu pemilik mengganti ongkos yang dikeluarkan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, ditambah dengan sutu tambahan ongkos untuk beaya kerja pemborong. Perbedaan yang terdapat dalam macam-macam kontrak dalam prime cost contracts ini hanya pada penetapan dan pengaturan biaya tambahannya. Macam-macam prime cost contract yaitu : a. COST PLUS PERCENTAGE FEE CONTRACT Jenis kontrak ini memiliki fleksibilitas yang tinggi artinya bahwa pekerjaan detail dapat diselesaikan bersamaan dengan pekerjaan konstrusinya. Percentage fee adalah beaya tambahan yang merupakan persentasi tertentu dari biaya fisik pekerjaan yang dihasilkan.

Page 19: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Secara teknis dan pembiayaan, kontrak semacam ini tidak memiliki mekanisme untuk menekan waktu dan beaya yang lebih banyak merugikan pemilik pekerjaan (owner). Kontrak semacam ini hanya cocok untuk pekerjaan gawat darurat. b. COST PLUS FIXED FEE CONTRACT Fixed fee diartikan jumlah fee yang tertentu atau pasti tanpa meliaht besarnya beaya fisik pekerjaan. Kontrak ini dapat diterapkan bila pekerjaan dapat dirumuskan secara garis besar dan jelas. Meskipun fee telah ditetapkan, pelaksanaan pekerjaan bisa menjadi tidak efisien sehingga dapat meningkatkan beaya yang trjadi dan perpanjangan waktu konstruksi. c. COST PLUS VARIABLAE PERCENTAGE FEE CONTRACT Kontrak ini merupakan perbaikan dari kontrak diatas yaitu kontraktor didorong untuk bekerja lebih efisien karena fee kontraktor dikaitkan dengan beaya yang sebenarnya (actual cost) dari pekerjaan konstruksinya. Rumus : F = R ( 2E – A) Ket : F = fee pemborong R = prosentase pokok E = estimasi biaya tanpa fee A = biaya proyek aktual tanpa fee d. TARGET ESTIMATE CONTRACT Kontak ini dipakai bila persyaratan untuk memakai unit price masih belum terpenuhi. Fee aktual yang diberikan pada kontraktor akan berkurang/bertambah berkaitan dengan deviasi yang terjadi dari beaya sebenarnya terhadap beaya yang diperkirakan. Target cost ditetapkan oleh pemborong. Rumus : F =Ls + n ( T – A ) Ket : F = fee pemborong Ls = Lump-sum fee T = Tarhet estimate cost A = Actual cost N = 0,3 – 0,6

Page 20: Tentang Kontrak Dan Material Bahan

Kadang-kadang ditambahkan ketentuaan bahwa fee pemborong minimum setengan dari beaya yang sebenarnya (actual cost). e. GUARANTED MAXIMUM COST CONTRACT Kontraktor menawarkan fee-nya dan sekaligus menjamin bahwa harga total proyek tidak akan melebihi suatu harga tertentu (maksimum). Pengeluaran yang terjadi diatas harga maksimum akan menjadi beban kontraktor. Sebaliknya bilamana beaye total lebih kecil dari maksimum, maka selisih beaya yang terjadi dapat dibagi antara pemilik dan kontraktor sesuai dengan pengaturan yang telah disepakati sebelumnya. f. CONVERTIBLE COST CONTRACT Pemilik dihadapkan pada suatu keinginan untuk melelangkan suatu pekerjaan dan diatur secara Fixed Price Contract, tetapi tidak menemukan kontraktor yang mau menawar dengan harga yang “memadai”. Dengan keadaan ini pemilik dapat mempekerjakan kontraktor kepercayaannya secara cost plus basis dan meneliti pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sampai suatu saat dapat dibuat suatu kontrak dengan sistem Lump-Sum dan Unit Price. g. COST PLUS TIME AND MATERIAL CONTRACT Pekerjaan borong kerja dengan atau tanpa materialnya berdasarkan waktu kerja. Material dapat disuplai oleh pemilik atau oleh pemborong. Misalnya untuk pekerjaan pengadaan barang dan instalasinya.