Tensile Surface Structure (Roofing Amphitheater at Nimes, France)
Tensile Test ALIF B
-
Upload
alif-burhanuddin -
Category
Documents
-
view
57 -
download
4
description
Transcript of Tensile Test ALIF B
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Laboratorium Mekanik merupakan Praktek dasar yang harus dilakukan dan dikuasai oleh setiap Mahasiswa yang akan menjadi seorang Ahli Mesin ( Mekanik ), baik secara perencana maupun sebagai pembuat. Karena itulah seorang Mahasiswa harus mampu menguasai jenis mesin mesin yang ada di Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dengan kata lain, Laporan ini mencoba menuangkan / memberikan standar standar pengerjaan / pengujian, cara menganalisa data dan mampu meneliti setiap benda / material yang akan diuji. Sebagai penunjang, Mahasiswa dituntut untuk mampu mempunyai keahlian dalam pembuatan Langkah Kerja / Percobaan sebelum melakukan proses pengujian pada benda / material maupun pada Mesin yang akan digunakan. Sehingga terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan.
1.2 Tujuan Pengujian
Tensile Test atau Uji Tarik mempunyai tujuan pengujian, yaitu:
1. Mahasiswa dapat melakukan percobaan tarik pada Universal Testing Machine.
2. Mahasiswa dapat menentukan harga Tegangan tarik suatu bahan.
3. Mahasiswa dapat menentukan harga dan letak batas lumer ( Yield Point ) suatu bahan.
4. Mahasiswa dapat mentukan besarnya Regangan suatu bahan.
5. Mahasiswa dapat menentukan harga Modulus Elastisitas suatu bahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan TeoriPengujian tarik merupakan pengujian yang paling umum dan sangat penting untuk diketahui, karena hanya dengan Pengujian Tarik, maka orang akan mengetahui karakteristik suatu bahan secara lengkap, yaitu:
Batas Elastisitasnya
Batas Plastisitas
Tegangan Maksimum
Tegangan Patah
Modulus Elastisitas
Jenis bahan yang diuji
Tujuan Pengujian Tarik adalah untuk menentukan atau mengetahui sifat sifat mekanik dari material yang diuji dan dapat menggambarkan diagram Tegangan ( ) dan Regangan ( ).
Dari berbagai macam konstruksi, maka banyak sekali suatu komponen atau bagian yang menerima tarikan ( beban tarik ), seperti pada: tali, rantai, baut, pengait, dan lain lain. Pengertian umum dari beban tarik yaitu apabila suatu benda dengan satu ujungnya di jepit kemudian ujung yang lainnya di beri suatu beban yang menarik ( gambar 1 ) atau bila benda dalam keadaan bebas, kemudian masing masing kedua ujungnya ditarik dengan beban yang sama dengan arah beban berlawanan (gambar 2).
Gambar 1
Gambar 2
Dalam merencanakan suatu konstruksi, kita harus mengetahui kemampuan suatu bahan terhadap tarikan supaya bahan tersebut tidak berubah bentuknya atau bahkan patah bila digunakan. Untuk itulah diperlukan Uji Tarik suatu bahan.
Bahan uji yang akan di test dijepit kedua ujungnya pada mesin tarik ( Universal Testing Machine ), kemudian diberi beban tarik sampai benda uji putus.
Perubahan perubahan selam terjadinya proses penarikan dapat diketahui melalui dynamometer ( untuk gayanya ) dan Dial Indikator ( untuk perpanjangannya ) dan hal ini harus di catat untuk mendapatkan diagram antara tegangan dan regangan.
Alat dan Bahan
1. Universal Testing Machine
2. Dynamometer
3. Vernier Caliper
4. Test Piece (benda uji)
5. Dial Indikator
6. Surface Plate
7. V blok dan klem
8. kertas grafik dan pensil
BAHAN
1. AlatAlat yang digunakan ada 2 yaitu mesin uji tarik manual dan mesin uji tarik otomatis atau komputerisasi. Pada mesin uji manual kita harus mensetting berapa beban yang akan kita berikan kepada benda, dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada benda tersebut. Sedangkan untuk mesin uji otomatis kita hanya memasukkan program tertentu untuk menjalankan mesin pada komputer dan komputer akan menjalankan mesin secara otomatis dan hasil penelitian akan tercatat secara otomatis didalam komputer sehingga lebih praktis dibandingkan dengan pengujian menggunakan mesin manual.
2. BahanSedangkan bahan yang digunakan untuk pengujian adalah batang berbentuk bulat dan datar. Ukuran-ukuran batang uji tarik yang berdasarkan standarisasi bentuk. Ada 2 bentuk yang sering dijadikan bentuk batang pengujian antara lain :
a. Bentuk Datar
b (mm)Lo (mm)Lc(mm)Lt(mm)r(mm)
2510012530025
12,5506320025
6243010012
31215506
b. Bentuk Bulat
A(mm2)d (mm)L0(mm)Lc(mm)r(mm)
Bahan TempaBahan Tuang
20015,9680881530
15013,8269761326
10011,2856621020
507,984044416
255,642831510
12,53,99202148
2.2 Karakteristik Uji Tarik
A. Regangan
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang batang mula mula.
L = Lu Lo
Lu = Panjang Sesudah Putus
Lo = Panjang Mula mula
Jika batang uji putusnya tidak ditengah tengah antara dua titik ukuran dari jarak patahnya kurang dari sepertiga panjangnya terhadap salah satu titik, maka penentuan regangannya sebagai berikut:
Sebelum batang uji dites, panjang Lo dibagi menjadi 10 bagian yang sama ( N = 10 ) jika n = jumlah bagian A B, dimana A adalah titik yang diambil dari bagian putus terpendek.Perpanjangan sesudah putus ditentukan seperti gambar berikut:
Jika N n adalah genap Putus
Putus
B. Elastisitas
Jika batang ditarik dan mengalami Regangan, tetapi bila beban tariknya dihilangkan batang kembali ke dimensi semula, maka hal ini dikatakan Elastis. Dalam Diagram Tegangan Regangan, sifat Elastisitas suatu bahan terjadi sampai batas Proporsional dimana Hukum Hooke masih berlaku.
C. Modulus Elastisitas ( Modulus Young )
Dalam menentukan hubungan antara beban dan Regangan, penampang batang harus diketahui dengan demikian Tegangan yang dapat ditentukan sebagai berikut:
F = Beban (Kgf)
A = Luas Penampang (mm2)Perbandingan antara tegangan dan regangan elastis disebut Modulus Elastisitas.
(N/mm2)Modulus elstisitas suatu bahan sangat penting bagi ahli teknik dalam merencanakan suatu konstruksi.
Keterangan :
A = Batas Ealstisitas
B = Batas Lumer Atas
C = Batas Lumer Bawah
D = Tegangan Maksimum
E = Tegangan PatahD. Batas Proposional dan Batas Elastis
Sampai pada suatu titik yang disebut batas Proposionalitas, Tegangan sebanding dengan Regangan, maka Grafiknya menunjukan garis lurus. Jika sampai pada batas Elastis Tegangan tidak lagi sebanding dengan Regangan.
Jika beban dihilangkan maka panjang batang akan kembali seperti semula.
E. Batas Lumer
Jika beban yang bekerja pada batang uji diteruskan sampai diluar batas Elastisitas, maka akan terjadi secara tiba tiba perpanjangan dari batang uji yang permanen. Hal ini disebut Yield Point ( batas lumer ), dimana Regangan meningkat sekalipun tidak ada peningkatan Tegangan ( hanya terjadi pada material lunak ).
F. Yield Stregth / Proof Stress
Untuk beberapa Logam Paduan Non Ferro dan baja baja keras, Yield Point sukar untuk dideteksi begitu pula batas limitnya. Oleh karena itu dinyatakan perpanjangan Non Proposional. Misalnya : 0,2 %. Didalam Ilmu bahan metode / cara ini dinamakan Metode Offset . Putus
G. Ultimate Tensile Strength ( Tegangan Tarik )
Tegangan nominal maksimum yang mampu ditahan oleh benda uji sebelum patah disebut Tegangan Tarik yaitu merupakan perbandingan antara beban maksimum yang dicapai selam percobaan tarik dan penampang mula mula.
Dimana :
t = Tegangan tarik bahan (N/mm2)
Fmax = Beban Maksimim (N)
A = Luas Penampang mula mula (mm2)H. Konstraksi / Reduksi ( Pengecilan Penampang )
Konstraksi adalah pengecilan penampang akibat adanya beban tarik dan biasanya dinyatakan dalam Prosentase.
Dimana :
Ao = Luas Penampang Mula mula
Au = Luas Penampang sesudah putus
Pengujian Pertama
ST 37
Langkah Percobaan : Hubungkan sambungan ke listrik
Putar Main Switch ke posisi 1
Atur Klem pada posisi 0 pada skala perpanjangan
Pasang benda uji pada klem atas, kemudian pada klem bawah untur mengaturnya putar Handwell pada klem
Atur kecepatan gerak klem dengan memutar Handwell pada Mesin
Nol kan skala penunjuk gaya
Siapkan tabel dan alat tulis untuk mencatat hasilnya
Tekan tombol pada mesin sehingga terjadi pengujian
Amati dan catat setiap pertambahan panjang dan besar gaya
Bila benda uji telah putus, ambil dan ukur pertambahan panjang maupun diameter setelah putus
Matikan mesin dengan cara memutar Main Switch pada posisi 0
Bersihkan Mesin
Lakukan perhitungan dan analisa data pengujian
Rumus :
Tabel Hasil Pengujian Tensile Test
St 37
Lo = 50 mm
D = 8 mmNo.F (Kg)L (mm2) (Kg/mm2) % (Kg/mm2)
1.00,00000
2.50,000,09900
3.100,000,19900
4.150,000,29800
5.200,020,3980,0004995,22
6.250,020,4970,00041244,02
7.300,040,5970.0008746,41
8.350,050,6960,001696,65
9.400,400,7960,00899,52
10.450,400,8590,008111,96
11.500,450,9950,009110,58
12.550,451,0940,009121,63
13.600,501,1940,010119,42
14.650,501,2930,010129,37
15.700,501,3930,010139,33
16.750,551,4920,011135,71
17.800,551,5920,011144,75
18.851,001,6910,02084,59
19.901,101,7910,02281,42
20.951,201,8900,02478,78
21.1001,201,9900,02482,93
22.1051,202,0890,02487,08
23.1101,252,1890,02587,57
24.1151,302,2890,02688,03
25.1201,302,3880,02691,86
26.1251,352,4880,02792,15
27.1301,402,5870,02892,41
28.1351,452,6870,02992,65
29.1401,452,7860,02996,09
30.1451,452,8860,02999,52
31.1501,452,9850,029102,95
32.1551,4753,0850,029104,58
33.1601,503,1840,030106,15
34.1651,503,2840,030109,47
35.1702,003,3830,04084,59
36.1752,103,4830,04282,93
37.1802,153,5820,04383,32
38.1852,203,6820,04483,68
39.1902,203,7810,04485,95
40.1952,253,8810,04586,25
41.2002,253,9800,04588,46
42.2052,304,0800,04688,70
43.2102,304,1790,04690,86
44.2152,354,2790,04791,05
45.2202,354,3780,04793,16
46.2252,354,4780,04795,28
47.2302,404,5780,04895,37
48.2352,404,6770,04897,44
49.2402,404,8760,04899,52
50.2452,404,9760,048101,59
51.2502,455,0750,049101,55
52.2552,455,1750,049103,58
53.2602,455,2740,049105,61
54.2652,505,3740,050105,49
55.2702,505,4730,050107,48
56.2752,505,5730,050109,47
57.2802,555,6720,050109,27
58.2852,605,7720,051109,09
59.2902,605,8710,052111,00
60.2952,605,9710,052112,91
61.3002,656,0700,052112,66
62.3052,656,2690,053114,54
63.3102,656,2690,053111,96
64.3152,806,3690,056111,96
65.3202,906,4680,058109,81
66.3253,306,5680,06698,01
67.3303,356,6670,06798,03
68.3353,756,7670,07588,90
69.3403,806,8670,07689,04
70.3453,906,9660,07888,03
71.3504,007,0660,08087,08
72.3554,107,1650,08286,17
73.3604,507,2650,00979,61
74.3655,507,2650,11066,04
75.3705,807,3640,11663,48
76.3756,007,4640,12062,20
77.3806,307,5630,12660,02
78.3856,807,6630,13656,34
79.3907,707,7620,15450,40
80.3258,306,4680,16638,96
81.3208,706,3680,17436,60
82.3159,006,2690,18034,83
83.3109,606,1700,19232,13
84.30511,006,0700,22027,59
Pengujian DuaTEMBAGA
Langkah Pengujian :
Hubungkan sambungan ke listrik
Putar Main Switch ke posisi 1
Atur Klem pada posisi 0 pada skala perpanjangan
Pasang benda uji pada klem atas, kemudian pada klem bawah untur mengaturnya putar Handwell pada klem
Atur kecepatan gerak klem dengan memutar Handwell pada Mesin
Nol kan skala penunjuk gaya
Siapkan tabel dan alat tulis untuk mencatat hasilnya
Tekan tombol pada mesin sehingga terjadi pengujian
Amati dan catat setiap pertambahan panjang dan besar gaya
Bila benda uji telah putus, ambil dan ukur pertambahan panjang maupun lebar setelah putus
Matikan mesin dengan cara memutar Main Switch pada posisi 0
Bersihkan Mesin
Lakukan perhitungan dan analisa data pengujian
Rumus :
Tabel Hasil Pengujian Tensile Test
Tembaga
Lo = 70 mm
Lebar = 16 mmNo.F (Kg)L (mm2) (Kg/mm2) % (Kg/mm2)
1.00,00000
2.50,100,00440,00143,428
3.100,150,00890,00214,238
4.150,150,01330,00216,333
5.200,200,01780,00286,357
6.250,250,02230,00356,371
7.300,300,02670,00426,357
8.350,350,03210,00506,240
9.400,350,03570,00507,140
10.450,400,04010,00577,035
11.500,500,04460,00716,281
12.550,600,04910,00855,776
13.600,700,05350,00105,350
14.650,800,05800,01145,087
15.700,850,06250,01245,040
16.750,850,06690,01215,528
17.800,900,07140,01285,578
18.850,900,07580,01285,921
19.900,950,08030,01355,948
20.950,950,08480,01356,281
21.1001,000,08920,01426,281
22.1051,000,09370,01725,447
23.1101,000,09820,01725,709
24.1151,10010260,01576,530
25.1201,150,10710,01646,530
26.1251,200,11160,01716,526
27.1301,200,11600,01786,516
28.1351,250,12050,01786,769
29.1401,300,12500,01856,756
30.1451,400,12940,02006,470
31.1501,450,13390,02076,468
32.1551,450,13830,02076,,681
33.1601,450,14280,02076,898
34.1651,500,14730,02146,883
35.1701,500,15170,02147,088
36.1751,550,15620,02217,067
37.1801,600,16070,02287,048
38.1851,700,16510,02446,766
39.1901,750,16960,02506,784
40.1951,750,17410,02506,964
41.2001,800,17860,02576,949
42.2051,850,18300,02646,931
43.2101,900,18760,02716,922
44.2151,900,19190,02717,081
45.2201,950,19640,02787,064
46.2251,950,20080,02787,223
47.2301,9750,20530,02827,280
48.2351,9750,20980,02827,439
49.2401,9750,21420,02827,595
50.2452,000,21820,02857,656
51.2502,000,22320,02857,831
52.2552,000,22760,02857,985
53.2602,100,23210,03007,736
54.2652,100,23660,03007,886
55.2702,100,24100,03008,033
56.2752,150,24550,03078,996
57.2802,150,25000,03078,143
58.2852,200,25440,031428,101
59.2902,200,25890,031428,245
60.2952,200,26330,031428,385
61.3002,200,26780,031428,528
62.3052,250,27230,03218,482
63.3102,250,27670,03218,619
64.3152,300,28120,03288,573
65.3202,350,28570,03358,528
66.3252,400,29010,03428,482
67.3302,450,29460,03508,417
68.3352,500,29910,03578,378
69.3402,550,30350,03648,337
70.3452,600,30800,03717,883
71.3502,700,31250,03858,116
72.3552,800,31690,04008,231
73.3602,900,32140,04147,763
74.3653,100,32580,04427,371
75.3703,200,33030,04577,227
76.3753,250,33480,04647,215
77.3803,400,33920,04856,993
78.3853,500,34370,05006,874
79.3903,650,34820,05216,683
80.3953,700,35260,05286,678
81.4003,750,35710,05356,674
82.4053,800,36610,05426,671
83.3203,900,28570,05575,129
84.3154,000,28120,05714,924
85.3104,100,27670,05854,729
86.3054,300,27230,06144,434
87.3004,500,26780,06424,171
88.2954,800,26330,06853,843
89.2905,000,25890,07143,626
90.2855,200,25440,07423,428
91.2805,500,25000,07853,184
92.2755,600,24550,08003,068
93.2705,800,24100,08282,910
94.2655,900,23660,08422,809
95.2606,100,23210,08712,664
96.2556,200,22760,08852,571
97.2506,300,22320,09002,480
98.2456,400,21870,09142,392
99.2406,500,21420,09282,308
100.2356,600,20980,09422,227
101.2208,000,19640,11421,719
Pengujian TigaTEMBAGA
Langkah Pengujian :
Hidupkan Mesin dan Komputer dengan cara hubungkan sambungan ke listrik
Putar Main Switch ke posisi ON
Hidupkan Komputer
Pasang benda uji pada klem bawah, kemudian pada klem atas untur mengaturnya tekan tombol
Atur kecepatan gerak klem
Nol kan skala penunjuk gaya
Nol kan skala penunjuk percepatan
Mulailah melakukan pengujian dengan menekan tombol secara terus menerus Pada saat skala gaya menunjukan 1 kN, maka segera menekan / klik tombol pada layar monitor sehingga gaya kembali ke posisi awal
Bila benda uji telah putus, ambil dan ukur pertambahan panjang maupun lebar setelah putus
Catat hasil dari pengujian tadi pada layar monitor Matikan mesin dan komputer
Lakukan perhitungan dan analisa data pengujian
Rumus :
Tabel Hasil Pengujian Tensile Test
Lo = 65 mm
Lebar = 16 mm
Force Elongation Table
Stres Elongation Table
BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan
- Tujuan Pengujian Tarik adalah untuk menentukan atau mengetahui sifat sifat mekanik dari material yang diuji dan dapat menggambarkan diagram Tegangan ( ) dan Regangan ( ).
- Dalam merencanakan suatu konstruksi, kita harus mengetahui kemampuan suatu bahan terhadap tarikan supaya bahan tersebut tidak berubah bentuknya atau bahkan patah bila digunakan. Untuk itulah diperlukan Uji Tarik suatu bahan.
- Perbedaan dari Pengujian Tarik terletak pada Mesin yang digunakan, apabila yang digunakan adalah Mesin Manual maka hasilnya akan tidak sempurna / tepat. Sedangkan apabila menggunakan Mesin Otomatis maka hasil yang di dapat akan tepat.F
F
F
2
Lo
L
C
B
A
0
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
n
N
n
%
100
2
Lo
Lo
BC
AB
C"
C'
B
A
0
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Au
1
n
1
n
N
%
100
"
'
Lo
Lo
BC
BC
AB
A
F
E
Ao
A
B
C
D
E
max
t
A
100
F
%
Ao
C
d
Lo
A
F
%
100
Lo
L
2
4
1
/
d
A
70
16
F
A
L
Lo
100
%
A
L
P
L
Lo
100
%
F
A
A
L
P
16
65
23
_1235057832.dwg
_1235050776.dwg