Tenis Meja

45
Disusun oleh: Nama : ……………………. Kelas : ……………………. SMK AL-AZHAR Jln.Raya Langensari-Banjar Pataruman Kota Banjar

Transcript of Tenis Meja

Page 1: Tenis Meja

Disusun oleh:

Nama : …………………….

Kelas : …………………….

SMK AL-AZHAR

Jln.Raya Langensari-Banjar Pataruman

Kota Banjar

Page 2: Tenis Meja

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatNYAlah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat

waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "OLAHRAGA

ATLETIK", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk

mempelajari sejarah Olahraga Atletik.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang

tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Hormat Kami,

"Penulis"

Page 3: Tenis Meja

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan..................................................................................................................1

C. Metode Penulisan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Lempar Lembing...............................................................................2

B. Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah............................................................4

C. Teknik-Teknik Dalam Lempar Lembing.............................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................7

A. Kesimpulan..........................................................................................................7

B. Saran....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

Page 4: Tenis Meja
Page 5: Tenis Meja

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan

dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil.

Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia.

Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki

pada zaman tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia

memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih kental

dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan atau

perkotaan.

Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti melempar

lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang

dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya

pemenuhan akan hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik

mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak

zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan

olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.

B. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian lempar lembing

2. Mengetahui persyaratan yang syah pada olah raga lempar lembing

3. Mengetahui teknik bermain lempar lembing

C. METODE PENULISAN

Metode yang di gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau

mencari dari internet sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.

Page 6: Tenis Meja

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMPAR LEMBING

Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk

kompetisidiperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru.

Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu

termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh

lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).

Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang diberikan olahraga pada

Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan

perempuan. Javelin juga merupakan bagian dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan atletik dan

berbagai daerah bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National Collegiate Athletic

Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga merupakan salah satu

peristiwa yang meliputi baik dasalomba dan heptathlon.

Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga tradisional lainnya

yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh mungkin. Yang menembak, melempar

palu, dan cakram semua memerlukan atlet untuk mempertimbangkan berbagai faktor fisik,

termasuk efek angin, sudut di mana objek dilepaskan, ketinggian di mana objek dilepaskan, dan

kecepatan objek pada rilis. Ini adalah pertimbangan aerodinamis spesifik lembing itu sendiri

yang memisahkan olahraga ini dari peristiwa melempar lain.

Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang berbeda-kepala,

dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon atau komposit lain bahan

sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek dipegang oleh pelempar sebelum

pengiriman.

Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet untuk

menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing aturan melarang spin atau

memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing (bagian belakang pesaing mungkin

tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat sebelum pelepasan lembing).

1. Cara Memegang

Page 7: Tenis Meja

Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata

lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau

pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari

ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk

harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang

lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara

Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong

tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata

lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian

atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan

pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus.

Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu

dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk

dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar

(Syarifuddin, 1992).

Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari

telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.

Peraturan lomba lempar lembing

1. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan

lembing.

2. Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat

lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram.

3. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan

4. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah

5. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung

lemparan

Cara membawa lembing

Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa

lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing.

Page 8: Tenis Meja

1. Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala

dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara

ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step)

pada waktu akan melempar.

2. Membawa lembing Di bawah

3. Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing

menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.

4. Membawa lembing di depan dada

5. Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas

melewati pundak sebelah kanan.

B. PERSYARATAN SUATU LEMPARAN YANG SYAH

Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu

atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara

membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.

Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian

lembing lainnya.

Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis

atau jalur paralel.

Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota

badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis

paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.

Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan

mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya

membelakangi sektor lemparan.

Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan

jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung

garis lempar dan garis perpanjangan.

1. Peralatan lembing

Page 9: Tenis Meja

Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3)

tali pegangan.

Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata

lembing yang runcing.

Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak

melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama

tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.

Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk

putra 800 gr dan putri 600 gr.

2. Jalur Lari Awala

Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan

harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.

Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.

3. Garis Lengkung LemparanLemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-

jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat

dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah

kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis

perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

C. TEKNIK-TEKNIK DALAM LEMPAR LEMBING

Olah raga lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, dimana atlet dari

melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran yang telah ditentukan.

Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari logam metal dan pada ujungnya

terdapat mata lembing yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata

lembing yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing. Pada olahraga

lempar lembing, panjang dan berat lembing yang digunakan berbeda, untuk putra panjangnya 2,6

sampai 2,7 meter dengan berat 800 gram. Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2

sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram. Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa

Page 10: Tenis Meja

teknik yang harus diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara

membawa lembing, gaya melempar, dan sikap ketika melempar lembing.

1. Cara Memegang Lembing

Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu

diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:

Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang

balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.

Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang

balutan lembing.

2. Cara Membawa Lembing

Dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:

Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan

telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.

Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan

telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.

Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan mata

lembing diarahkan ke depan serong atas.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian

atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari

bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan lempar lembing yang baik.

B. SARAN Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis gerak lempar lembing mulai

dari gerakannya itu sendiri, sendi yang berperan, bidang dan sumbu yang terkait, serta otot-otot

Page 11: Tenis Meja

yang digunakan, diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya

kelak.

Page 12: Tenis Meja

DAFTAR PUSTAKA

http://dhono-wareh.blogspot.com/2012/03/makalah-lempar-lembing-olah-raga.html

Posted 8th November 2012 by Herubjr Labels: contoh makalah olahraga atletik makalah olahraga atletik olahraga makalah atletik

GUDANG MAKALAH

Blog ini menyediakan beberapa contoh dari berbagai jenis makalah

Nov8

MAKALAH MOTIVASI

MAKALAH

MOTIVASI

Disusun oleh :

Nama                    :  Saeful Amin

Nim             :  2124100214

Kelas           :  3 H

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

KATA PENGANTAR

Page 13: Tenis Meja

Assalamualaikum Wr.

MAKALAH TENIS MEJA

MAKALAH

TENIS MEJA

Disusun oleh :

Nama           :  Saeful Amin

Nim             :  2124100214

Kelas           :  3 H

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.

MAKALAH OLAHRAGA ATLETIK

MAKALAH

OLAHRAGA ATLETIK

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Pelajaran Penjaskes

Guru : ……………………

Disusun oleh:

Nama   : …………………….

Kelas   : …………………….

Page 15: Tenis Meja

Disusun oleh :

           Nama : Saeful Amin

           Nim : 2124100214

            Kelas : 3 H

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

Page 16: Tenis Meja

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidaya-

Nya makalah yang berjudul “ TENIS MEJA “ ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Selama penyusunan makalah ini, penyusun ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun spiritual atas wujudnya makalah

ini. Penyusun menyadari bahwa makalah yang membahas tentang Tenis Meja ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi penyusunan maupun isinya, oleh sebab itu

penyusun menucapkan terima kasih jika ada pihak yang memberikan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalmualaikum Wr.Wb

DAFTAR ISI

Page 17: Tenis Meja

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Sejarah Tenis Meja.............................................................................................1

1.2 Kejuaraan Yang Pernah di Ikuti Indonesia........................................................3

BAB II TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA............................................5

2.1 Tehnik Tenis Meja.............................................................................................5

2.2 Peralatan Tenis Meja..........................................................................................7

2.3 Pemanasan dan Pelemasan.................................................................................7

2.4 Cara Memegang Bet dan Mengontrol Bet.........................................................8

2.5 Peraturan Tenis Meja.........................................................................................9

2.6 Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP.............................................10

BAB III LAPANGAN TENIS MEJA....................................................................13

3.1 Ukuran Meja Tenis Meja.................................................................................13

3.2 Tiang Net dan Jaring Net.................................................................................13

BAB IV PENUTUP...............................................................................................14

4.1 Kesimpulan......................................................................................................14

4.2 Saran.................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Sejarah Tenis Meja

Page 18: Tenis Meja

Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat, walaupun itu olahraga yang

relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan tidak jauh lebih tua dari bola basket. Paling

awal dikenal dalam bentuk olahraga, dipanggil tenis indoor, telah dimainkan pada awal tahun

1880-an oleh para tentara Inggris di India dan Afrika Selatan, menggunakan papan dari kotak

cerutu sebagai paddles dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola, dengan deretan buku

menetapkan atas di bagian tengah meja untuk membentuk jarring atau net. Versi lain

dikembangkan di Inggris pada 1890, berbagai cara yang dikenal sebagai " whiff whaff " dan

"gossima," dan Parker Brothers mulai manufaktur yang tenis indoor kit yang menyertakan

portable bersih yang dapat diset up pada meja, bola kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur

paddles. James Gibb, adalah orang Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat pada 1900,

membawa beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan tenis indoor teman-

teman, menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan nama "pingpong," mengacu pada

suara benturan paddle dgn bola di atas meja. Namun, produsen alat-alat olahraga Inggris, John

Jacques, mendaftarkan nama "Ping Pong" sebagai nama dagang 1901 dan dijual di Amerika hak

Parker Brothers, yang datang di bawah nama itu. EC Goode, kebangsaan Inggris lainnya pada

1902 melapisi kayu dengan paddle karet, yang membuat dia bisa memberikan efek spin pada

bola. Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun itu, namun hanya berumur kurang dari tiga

tahun, terutama karena Parker Brothers' membuat peralatan dgn harga yang mahal. Walaupun

demikian, olah raga ini dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan

dipasarkan oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja. Asosiasi Tenis

Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian Fédération Internationale de

Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada 1926 oleh pertemuan Inggris,

Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman, Cekoslovakia, Austria, dan Wales di

Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang

Dunia II, Hungaria mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal

periode adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women world championship,

dan Viktor Barna, lima kali world champion.. Dua organisasi saingan, the US Amateur Table

Tennis Association and the National Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi

the US Table Tennis Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun

1994. Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia II, tetapi

pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor di Asia banyak

Page 19: Tenis Meja

bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan dari karet yang menggunakan sponge oleh

pemain Jepang, Horoi Satoh pada tahun1952. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade

1988, dengan katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.

Sejarah Tenis Meja Indonesia

Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya

dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya

golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga

pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,

tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong

Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami

perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia)

Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table

Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga

sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-

perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan,

misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta

pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja,

instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam

kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun

1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam

perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja

Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta

Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

1.2  Kejuaraan Yang Pernah Diikuti Indonesia

Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan

untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The

Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10

kejuaraan Asia, yaitu :

Ke 1 di Singapura tahun 1952.

Ke 2 di Tokyo tahun 1953.

Ke 3 di Singapura tahun 1954.

Page 20: Tenis Meja

Ke 4 di Manila tahun 1957.

Ke 5 di Bombay tahun 1960.

Ke 6 di Manila tahun 1963.

Ke 7 di Seoul tahun 1964.

Ke 8 di Singapura tahun 1967.

Ke 9 di Jakarta tahun 1969.

Ke 10 di Nagoya tahun 1970.

Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata

belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar

TTFA.Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang

bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina.

Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari

16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait,

Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan Vietnam. Sejalan

dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan pendahuluan di ubah statusnya

menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada

tanggal 7 Mei 1972.

Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di

Beijing pada bulan September 1972.

Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di :

Beijing, Yokohama., Pyong-Yang., Kuala Lumpur, Calcuta, Jakarta, sejak tahun 1972 hingga

tahun 1982.

Kejuaraan Tenis Meja di Indonesia

Para pemain unggulan asal lima negara telah memastikan ikut ambil bagian dalam

Kejuaraan Tenis Meja Internasional Solo Open, 16-19 Pebruari 2006 di GOR Bhinneka Solo.

Mempertanding kelas pemula, kadet, yunior, senior dan kelas veteran usia 50 tahun keatas.

Pemain Indonesia yang telah mendaftarkan diantaranya Hadi Yudho, pemegang juara tiga kali

berturut-turut Silatama. Mengenai lima negara yang sudah mendaftar, memastikan mengirimkan

pemain terbaiknya, hanya saja belum disertai nama-nama pemainnya, begitu juga dari klub-klub

kenamaan yang ada di tanah air, katanya dan menambahkan kelima negara itu adalah China,

Korea, Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah.

Page 21: Tenis Meja
Page 22: Tenis Meja

BAB II

TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA

2.1  Tehnik Tenis Meja

2.1.1        Sepuluh Perintah Tennis Meja

1.      Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte

bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa

menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan,

semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan.

2.      Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi

pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn

cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.

3.      Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan,

gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah

bermain.

4.      Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan

taktik untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika

seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan biarkan orang lain

yang memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan

memberikan respect.

5.      Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan

dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah

karena anda tidak menerima kekalahan tersebut.

6.      Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau

diujung2 meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu pula dengan lawan anda,

jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan

bola dari mereka.

7.      Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah daripada

meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat pada tiap2

Page 23: Tenis Meja

kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan bagaimana Anda akan

melakukannya, kemudian latihlah. Belajar untuk rally.

8.      Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat

diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima perubahan dan

mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang kurang disukai, atau bahkan

dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.

9.      Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga. Tidak

ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak

untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini.

10.  Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini berarti

bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi semua

peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda.

2.1.2        Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :

1.      Menentukan Peralatan Tenis Meja

2.      Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan

3.      Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet

4.      Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand

5.      Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)

6.      Permainan Spin

7.      Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)

8.      Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya

9.      Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi

2.2  Peralatan Tenis Meja

Saya hanya membahas peralatan bet dan yang digunakan untuk permainan dengan Tipe

Shakehands Grip, pilih lah Bet dengan mempertimbangkan cara memegang, tipe permainan,

harga dan yang terasa enak dipakai. Sering pemula berpikir menggunakan Bet yang dapat

memukul bola dengan cepat kelihatan Keren dan Hebat. Pendapat ini adalah Salah. Bet dengan

bahan tertentu memiliki kecepatan yang tinggi memang keren namun sangat sulit untuk di

Kontrol terlebih bagi pemain pemula. Pilih lah yang sedang speed and control nya dan biasanya

bet standar ittf tertera ukuran kecepatan dan control dan pilih lah sebagaimana diatas tadi.

2.3  Pemanasan dan Pelemasan

Page 24: Tenis Meja

Sebegitu pentingkah pemanasan dalam Permainan tennis meja..? jawabnya tentu sangat

penting dan menentukan pada tingkatan tertentu. Pemanasan dilakukan agar dapat bermain

dengan baik dan otot tida terasa sakit. Anda tidak akan bermain dengan baik bila otot masih

dingin dan rapat. Ada 4 Bagian penting dalam pemanasan yang harus dilakukan :

1.      Pemasan Otot

Dengan berlari kecil atau dengan berjalan cepat agar darah mengalir ke dalam

otot. Ini dapat menyiapkan otot untuk aktivitas dan memanaskannya agar otot siap untuk

dilemaskan.

2.      Pelemasan

Sekarang otot sudah anda sudah agak panas, maka lemaskanlah otot yang akan

paling sering digunakan. Lakukan pelemasan dengan perlahan-lahan dan santai. Tahanlah setiap

bagian yang dilemaskan selama 6 hingga 8 detik. Untuk menghindari kecelakaan pada otot,

jangan melompat lompat saat pelemasan dan jangan lemaskan otot yang masih dingin.

3.      Pemanasan dengan Gerakan Permainan

Lakukan gerakan rutin yang sama dengan setiap pukulan yang akan anda

gunakan. Sekarang anda telah siap untuk bermain.

4.      Pendinginan

Setelah selesai berimain otot anda dalam keadaan panas dan fleksibel. Ini adalah

saat yang tepat untuk melemaskan dan meingkatkan fleksibelitas otot anda.

2.4  Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet

Ketiaka cara memegang Bet anda tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak

sempurnna pula. Contohnya anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara

memegang bet yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu

melakukan pukulan backhand dengan sempurna. Cara memegang yang buruk akan mengatasi

perkembangan dan permainan anda. Lihat gambar cara pegangan yang sempurna :

Gambar 1: Cara pegang yang sempurna.

Gambar 2: Kesalahan yang sering terjadi akibat pegang Bet yang tidak sempurna.

 

Page 25: Tenis Meja

2.5  Peraturan Tenis Meja

Peraturan atau aturan di dalam olah raga Tenis Meja

1. Meja

Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus

berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini

harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.Permukaan atas meja dapat

terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250

mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari

ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau

mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih

sebesar 20 mm di semua sisinya.

2. Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi

nama ” batas akhir” (endlines)

3. Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi

nama ” batas sisi” ( side lines).

Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis

putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas

Page 26: Tenis Meja

tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu

dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.

4. Net

a.       Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan

sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.

b.      Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang

penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak

152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.

c.       Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m

sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di

atas permukaan meja.

5. Bola

a.       Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.

b.      Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.

c.       Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih

atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).

6. Bet atau raket

a.       Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.

b.      Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu

seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.

c.       Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul

bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna

putih atau berrefleksi.

2.6  Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP (TGL 23 – 24 Agustus 2008)

1.      Pertandingan tenis meja dibagi 2 katagori yaitu single dan double, tanpa menbedakan jenis

kelamin peserta

Page 27: Tenis Meja

2.      Setiap Perusahaan asuransi hanya boleh mengirimkan 1 pemain tenis meja single dan 1 pasang

pemain tenis meja Double

3.      Peserta tenis meja dapat mengikuti pertandingan single dan double

4.      Peserta olahraga tenis meja adalah karyawan/karyawati dari perusahaan asuransi umum anggota

AAUI dengan menunjukkan bukti Identitas Karyawan atau Surat Keterangan tertulis dari HRD.

5.      Peserta olahraga tenis meja diharuskan membawa perlengkapan olahraganya masing-masing

(seperti bats, pakaian olahraga, sepatu)

6.      Panitia menyediakan 03 (tiga) buah meja tenis, bola dan snack box khusus untuk peserta

pertandingan

7.      Panitia akan menyediakan Piala Tetap & Hadiah berupa uang pembinaan untuk Juara 1, 2, 3

single dan Juara 1,2, 3 double

8.      Pertandingan akan dilakukan di Bross Futsal Blok M Lt 01 pada Hari/tgl. Sabtu 23 Jam 09.00 –

18.00, WIB (untuk pertandingan single) dan Minggu 24 Agustus 2008 Jam 09.00 – 18.00, WIB

untuk double

9.      Panitia akan menentukan jadwal pertandingan dengan mengundinya pada saat tehnical meeting

tgl 20 Agustus 2008, dan apabila peserta pertandingan atau yang mewakilinya tidak datang,

maka panitia berhak untuk mewakilinya untuk mengambil undiannya.

10.  Peserta wajib melakukan register ulang pada saat hari ”H” pertandingan dengan menunjukkan

bukti identitas karyawan dan atau menyerahkan surat keterangan dari perusahaan masing-masing

yang menyatakan bahwa peserta adalah benar karyawan/karyawati dari perusahaan tersebut

11.  System pertandingan menggunakan system gugur

12.  Selama turnament berlangsung tidak diperbolehkan dilakukan pergantian pemain

13.  Peserta wajib hadir paling lambat 15 menit sebelum pertandingan dimulai.

14.  Apabila peserta belum hadir pada saat pertandingan akan dimulai, maka panitia akan memanggil

peserta dengan maksimal 03 (tiga) x panggilan dengan toleransi waktu 05 menit, apabila

melewati batas waktu tersebut maka peserta akan dinyatakan gugur (WO)

15.  Peraturan tehnis pertandingan tenis meja :

         Single

a.         Pertandingan menggunakan hitungan 11 point dengan dua kali service bergantian

b.        Game finish/menang 03 set

c.         Service bola dilambungkan

Page 28: Tenis Meja

d.        Service menyentuh net diulang tanpa batas

e.         Service bola tidak mengenai bats maka point buat lawan

f.         Bats menyentuh meja dinyatakan boleh/tidak dis

g.        Disaat bola berjalan tidak boleh bersuara

h.        Disaat bola berjalan tangan memegang meja dinyatakan point buat lawan

i.          Bola menyentuh pinggir/samping meja dinyatakan masuk

j.          Apabila bola basah maka service diulang

k.        Disaat bola berjalan bola mengenai jari tangan yang memegang bat dinyatakan sah/boleh

         Double

a.         Sama dengan peraturan singe diatas

b.        Service dikotak sebelah kanan kearah sebelah kanan lawan dan jika masuk kesebelah kiri lawan

point buat lawan

16. Setiap selesai perandingan peserta wajib menandatangi formulir hasil pertandingan yang

disediakan oleh panitia

17. Setiap peserta wajib mematuhi Tata Tertib pertandingan & Aturan yang berlaku.

Page 29: Tenis Meja

BAB III

LAPANGAN TENIS MEJA

3.1  Ukuran Meja Tenis Meja

         Panjang = 274 cm

         Lebar = 152,5 cm

         Tebal garis sisi = 2 cm

         Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm

         Luas = 4,1785 meter persegi

3.2  Tiang Net dan Jaring Net

         Panjang Net = 183 cm

         Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm

         Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm

         Luas Net = 0,279075 meter persegi

Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah

warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional).

Page 30: Tenis Meja

BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah

melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka

perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk

ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan  bentuk

kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang

tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan

mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis Meja yang

dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

4.2  Saran

Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal,

maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum (

masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya

keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih

optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal

perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.

Page 31: Tenis Meja

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Mahendra (2006). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan

Giriwijoyo, Santosa. (1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung.

Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK – UPI.

Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK – UPI.

Harrison & Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second edition WM. C.Brown Publisher All Rights

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak

Kusuma

Hurlock. E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis Masyarakat. Bandung : FPOK - UPI

Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI

Kusmaedi, Nurlan (2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan

Posted 8th November 2012 by Herubjr Labels: tenis meja contoh makalah tenis meja makalah makalah tenis meja

GUDANG MAKALAH

Blog ini menyediakan beberapa contoh dari berbagai jenis makalah

Page 32: Tenis Meja

Nov8

MAKALAH MOTIVASI

MAKALAH

MOTIVASI

Disusun oleh :

Nama                    :  Saeful Amin

Nim             :  2124100214

Kelas           :  3 H

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.

MAKALAH TENIS MEJA

MAKALAH

TENIS MEJA

Disusun oleh :

Nama           :  Saeful Amin

Nim             :  2124100214

Kelas           :  3 H

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 33: Tenis Meja

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.

MAKALAH OLAHRAGA ATLETIK

MAKALAH

OLAHRAGA ATLETIK

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Pelajaran Penjaskes

Guru : ……………………

Disusun oleh:

Nama   : …………………….

Kelas   : …………………….

Loading Send feedback