Tenis Lapangan

50
KATA PENGANTAR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa saya bisa menyelesaikan tugas makalah olahraga yang bertema ‘Tenis’ dimana saya memilih Induk Organisasi Olahraga PELTI (Persatuan Lawn Tenis Indonesia). Sebagai makalah pada tugas yang akan saya bahas. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Freddy yang telah memberikan tugas ini. Saya berharap tugas saya dapat dibaca dan dilihat dengan sebaik-baiknya. Salam Hormat Indah Aretha Maharani Fatah

Transcript of Tenis Lapangan

Page 1: Tenis Lapangan

KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa saya bisa menyelesaikan tugas makalah olahraga yang bertema ‘Tenis’ dimana saya memilih Induk Organisasi Olahraga PELTI (Persatuan Lawn Tenis Indonesia). Sebagai makalah pada tugas yang akan saya bahas.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Freddy yang telah memberikan tugas ini. Saya berharap tugas saya dapat dibaca dan dilihat dengan sebaik-baiknya.

Salam Hormat

Indah Aretha Maharani Fatah

Page 2: Tenis Lapangan

DAFTAR ISI:

Kata Pengantar.....................................................................................................v

Daftar Isi..............................................................................................................vi

BAB I. PendahuluanA. Latar Belakang.................................................................................................1B. Sejarah dan Perkembangan Tenis..............................................................1 – 2

BAB 2.Asas Permainan Tenis.....................................................................................3 – 7Cara Memegang Raket Yang Benar.............................................................7 – 10

BAB 3.Dasar-dasar Bermain Tenis.........................................................................11 – 19Hal-hal Yang Mempengaruhi Gerakan Servis............................................20 – 21

BAB 4.Teknik Bermain Tenis........................................................................................22Cara Bermain Tenis....................................................................................22 – 24Peraturan Tenis Lapangan...........................................................................24– 25

BAB 5.Istilah-istilah Penting Dalam Permainan Tenis..........................................26 – 35

BAB 6. PenutupKesimpulan.........................................................................................................36

Page 3: Tenis Lapangan

BAB 1. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga. Baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.

Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat khususnya orang - orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas. Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda.

Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke berbagai lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.

B. Sejarah dan Perkembangan Tenis

Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8.

Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.

Major W.C Wingfield, seorang pegawai tentara British merupakan pengasas permainan tenis. Beliau menamakannya real tenis. Beliau turut mengubah sedikit permainan dengan meniru undang-undang permainan badminton. Beliau memperkenalkan permainan sphairistike yang menggunakan gelanggang rumput yang lebih dikenali sebagai lawn tenis.

Page 4: Tenis Lapangan

Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang artinya olahraga dengan kepalan tangan telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

Klub tenis pertama yang didirikan ialah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr.Frederick Haynes, dan Dr.Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai Pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874, permainan tenis pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr.James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. dua tahun setelah itu kantornya dibuka di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan Tenis di Amerika berkembang sangat pesat. Dari sanalah banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.

Antara perkembangan dan peristiwa penting tenis:1877 – Kejuaraan Tenis Wimbledon diadakan diatas gelanggang rumput.1878 – Servis overhead diperkenalkan1900 – Pertandingan Piala Davis (antara negara) diperkenalkan1913 – Penubuhan International Lawn Tennis Federation1926 – Kejuaraan Pertama Tenis Profesional di Madison Square New York1969 – Record perlawanan paling lama iaitu 5 jam 12 minit di antara P.Gonzales dari Amerika dan C.Pasarell di dalam 112 game1970 – Sistem kiraan ‘tie-break’ diperkenalkan untuk menghadkan perlawanan berlarutan

Page 5: Tenis Lapangan

BAB 2.A. ASAS PERMAINAN TENIS

Tenis ialah satu permainan yang boleh dimainkan didalam ruangan maupun diluar ruangan. Tenis boleh dimainkan oleh semua peringkat umur, lelaki dan wanita secara perseorangan, beregu dan beregu campuran. Antara peralatan utama yang diperlukan untuk permainan tenis adalah seperti gelanggang, raket dan bola. Selain itu, peralatan pemain juga harus disediakan.

Gelanggang

Permukaan gelanggang tenis hendaklah rata dan bebas daripada sebarang gangguan. Ia boleh dalam bentuk gelanggang berumput atau diperuat daripada kayu, simen atau parguay. Ukukran gelanggang tenis adalah 23.80 meter (78 kaki) panjang dan 8.23 meter (27 kaki) lebar untuk perseorangan dan 10.97 meter untuk keseluruhan gelanggang. Semua garisan atau tanda didalamnya hendaklah jelas dan sebaik-baiknya dengan garisan putih.

Jaring

Jaring untuk permainan tenis dibuat daripada dawai keluli, kapas atau rami yang dipintal dan digantungkan kepada kabel yang tahan karat dan dlitupi dengan pita putih. Bahagian bawah jaring hendaklah menyentuh tanah dan bahagian atasnya mesti 0.91 meter tinggi pada titik tengahnya dan 1.07 meter pada kedua-dua bahagian tiangnya.

Page 6: Tenis Lapangan

Jaring hendaklah dipasang tegang semasa permainan.

Raket

Terdapat pelbagai jenis raket yang boleh dipilih oleh seseorang pemain. Ada raket yang bingkainya diperbuat daripada kayu, keluli, aluminium, plastik dan besi. Berat raket juga adalah berbeza. Namun, bagi pemain lelaki berat raket hendaklah diantara 282.7 gram - 396.9 gram. Manakala bagi wanita pula beratnya hendaklah diantara 368 gram – 382 gram. Pemain harus memilih raket yang sesuai dengannya, terutama dari segi keselesaan pengangannya.

Contoh gambar Raket Tenis dan Bola Tenis

Bola

Bola tenis biasanya hijau kekuningan. Berat satu-satu bola tenis ialah diantara 56.7 - 58.5 gram. Diameternya ialah diantara 6.35 - 6.65 cm. Bola tenis harus dijaga dengan baik dan hendaklah sentiasa dalam keadaan kering.

Pakaian Pemain

Setiap ahli diharuskan mengenakan pakaian yang sesuai untuk permainan. Pakaian tersebut hendaklah tidak menjadi penghalang yang boleh mengganggu perjalanan sesuatu permainan. Bagi pemain perseorangan, pemakaian pakaian seragam juga perlu walaupun mereka bermain secara perseorangan atau beregu. Pakaian pemain tenis terdiri daripada seluar pendek atau seluar trek panjang, baju-T berkolar atau tanpa kolar, stoking dan

Page 7: Tenis Lapangan

kasut getah. Untuk pemain wanita pula, skirt atau seluar panjang sukan digunakan. Biasanya semua peralatan ini berwarna putih.

Pegawai Permainan

Pegawai utama dalam sesuatu perlawanan tenis adalah pengadil. Pengadil akan berada di tepi bagian tengah gelanggang, yaitu diluar tempat jaring dipasang. Biasanya tempat duduk disediakan untuk pengadil. Pengadil akan menentukan peraturan dan undang-undang permainan dipatuhi oleh pemain, mengira pungutan mata dan memulakan dan menamatkan permainan. Pengadil akan dibantu oleh beberapa orang pegawai permainan lainnya yang terdiri daripada seorang pengadil jaring dan beberapa orang penjaga garisan dan pengadil servis. Selain itu, terdapat juga dua orang pencatat mata dan pemungut bola dalam permainan yang bertaraf kebangsaan atau antarabangsa.

B. CARA MEMEGANG RAKET YANG BENAR

Pengertian

Tenis Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring. Untuk memainkannya diperlukan raket dan bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan terbungkus dari bulu kempa. Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga keterampilan menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit mengembalikan.

Tujuan orang bemain tenis antara lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak, memelihara kesehatan tubuh dan untuk mencapai prestasi. Teknik-teknik dasar dalam tenis lapangan, diantaranya cara memegang raket, posisi sikap siap, servis, pukulan forehand, dan pukulan backhand.

Cara Memegang Raket

Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association” (Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan lawan yang terbaik.

Teknik Dasar Bermain Tenis (Grip)

Berikut saya akan mencoba memaparkan teknik dasar bermain tenis bagi anda-anda yang sekiranya masih pemula dan ingin sekali mencoba bermain tenis dengan benar. Tulisan

Page 8: Tenis Lapangan

ini saya gabungkan dari beberapa referensi yang saya dapat, semoga mudah bagi anda mengikutinya.

Grip (Pegangan Raket)

Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:

Perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.

Umumnya gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita.

Beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.

Page 9: Tenis Lapangan

1. Forehand Continental grip

Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).

Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak

banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.

2. Forehand Eastern grip

Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).

Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik. Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.

Page 10: Tenis Lapangan

3. Forehand Semi-Western grip

Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner.

Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.

Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court).Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.

4. Forehand Western grip

Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.

Grip ini disebut dengan ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang

wajan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.

Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang menggunakan jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.

Page 11: Tenis Lapangan

BAB 3.A. DASAR-DASAR BERMAIN TENIS LAPANGAN

Teknik Pukulan Tenis Forehand

Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tennis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola.

Bagi anda yang masih pemula, anda dapat menggunakan grip continental atau eastern dalam memegang raket tenis dan stance yang digunakan adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan pergerakan dalam pukulan forehand klasik.

Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental. (Gambar 1). atau eastern adalah pada daerah di depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.

Page 12: Tenis Lapangan

Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance (Gambar 2 dan 3).

Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket (Gambar 4).

Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut (Gambar 5).

Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11 (Gambar 6).

Gerakan forehand berikutnya merupakan pukulan forehand yang digunakan oleh pemain-pemain modern jaman sekarang dimana perbedaan dengan cara klasik seperti di atas terletak pada pemilihan grip, stance, dan followthrough. Grip yang umumnya dipakai oleh petenis modern adalah semi-western atau full-western sehingga pukulan utama dari pemain saat ini kebanyakan adalah topspin. Kemudian stance yang digunakan adalah open stance dimana pemain bersiap memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline atau menghadap net.

Page 13: Tenis Lapangan

Gambar ini diambil dari gerakan forehand Andy Roddick yang dimulai dari ayunan raket ke belakang (Gambar 1). Anda dapat melihat stance yang dipakai Andy Roddick adalah open stance dimana kaki kanan yang lebih dulu maju ke depan dan posisi badan paralel atau menghadap net.

Gambar 2 dan 3 raket mulai diayunkan ke depan menuju titik kontak bola dengan raket.

Raket sampai pada titik kontak dengan bola pada daerah sweetspot kepala raket (Gambar 4).

Setelah titik kontak bola dengan raket maka dilanjutkan dengan followthrough dimana raket diteruskan ke samping badan dengan gerakan seperti whiper mobil atau dinamakan “whiper whip” (Gambar 5 dan 6).

Jadi untuk pemain pemula disarankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai grip continental atau eastern. Apabila telah dapat menguasai pukulan ini dengan baik dan dapat memukul bola melewati net dengan konsisten, maka anda bereksperimen dengan mencoba grip lain seperti semi-western atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda juga semakin baik dan bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila ingin mencoba memukul dengan grip lain. Satu contoh ini adalah pukulan forehand Federer yang memakai grip semi-western.

Hasil pukulan dari petunjuk tersebut di atas adalah flat spin. Bila ayunan lebih turun ke bawah sehingga perkenaan snar dengan bola dari bawah dengan daun raket yang agak terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan top spin.

Teknik Pukulan Tenis Backhand

Grip ini sering kali disebut ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.

Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.

Page 14: Tenis Lapangan

Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand adalah pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi bola.Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat ini pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena efektivitasnya.

1. Backhand satu tangan

Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan:1. Memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-

bola yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah.2. Lebih mudah untuk melakukan voli dari grip satu tangan dan umumnya

pemain yang memiliki backhand satu tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand dua tangan.

Terdapat 2 jenis grip yang dapat dipakai dalam melakukan backhand satu tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip.

Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sbb:

1.

Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu tangan yang baik adalah agak di depan badan anda.

2.

Page 15: Tenis Lapangan

Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline.

3.

Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan badan dan bukan di samping. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda.

2. Backhand dua tangan

Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip semi-western.

Tahap - tahap gerakan backhand dua tangan adalah sbb:

1.

Page 16: Tenis Lapangan

Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang.

2.

Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat pula dilakukan dengan open stance.

3.

Page 17: Tenis Lapangan

Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Kemudian ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk melakukan tahap followthrough.

Bagi pemula yang mungkin pernah bermain bulutangkis atau tenis meja, cenderung agak janggal ketika berlatih tenis terutama untuk pukulan backhand dua tangan karena pukulan ini menggunakan tangan yang non dominan sebagai utamanya, sedangkan tangan dominan sebagai penyeimbang dan pengarah bola.

Hasil pukulan dari petunjuk tersebut adalah flat spin. Bila ayunan raket lebih turun ke bawah sehingga perkenaan senar dengan bola dari bawah dengan daun raket atau kepala raket yang agak terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan Top Spin. Sebaliknya bila jalan raket dari atas ke bawah kemudian berlanjut ke depan atas maka akan menghasilkan Under Spin atau Sliced.

Teknik Pukulan Tenis Servis

Permainan tenis merupakan olahraga individu dan ganda dimana kerjasama antar pemain sangat dibutuhkan. Dalam permainan ini secara utuh permainan tenis terdiri dari banyak teknik dasar yaitu: servis, smash, forhand,backhand dan volley. Diantara teknik dasar yang ada servis merupakan pukulan yang sangat penting sehingga permainan dapat menghasikan angka.

Servis adalah teknik atau keahlian paling dasar yang harus di miliki oleh setiap pemain. Kemenangan seorang pemain banyak disebabkan karena pemain tersebut mahir dalam teknik servis. Servis adalah modal utama setiap pemain dan merupakan untuk memulainya suatu permainan. Peranan servis sangat penting dalam permainan tenis dikarenakan karena kesempatan mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan terbukadan kesempatan memperoleh angka lebih besar. Jika kondisi tersebut terjadi maka kendali permainan dapat dikuasai.

Ada empat kegunaan teknik servis dalam permainan tenis, yaitu:• Memulai suatu permainan

Page 18: Tenis Lapangan

• Kesempatan memperoleh angka lebih besar• Pertahanan lawan lebih terbuka• Kesempatan memblok serangan lawan lebih mudah

Selain itu ada delapan prinsip dasar dalam melakukan servis ketika seorang pemain akan melakukan servis yaitu:

1. Posisi berdiri (Stance)2. Pegangan raket (Grip)3. Ayunan ke belakang (Backswing)4. Ayunan ke belakang,menekuk (Bend), dan mengulur (Extend)5. Ayunan ke belakang,menekuk,mengulur,dan bergeser (Shift)6. Ayunan ke belakang,lempar bola (Toss), dan pukul (Tap)7. Ayunan ke belakang, lempar bola, pukul, dan bergerak8. Ayunan penuh (Full swing)

Ada beberapa cara petunjuk melakukan teknik dasar pukulan serve.

1. Pegangan yang digunakan adalah eastern atau continental, sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. Jarak antara jari telunjuk dengan jari tengah lebih lebar dibandingkan dengan pegangan pada groundstroke.

2. Sikap siap dalam melakukan serve adalah :a. Kaki kanan sejajar dengan garis belakang.b. Kaki kiri membentuk sudut 45 derajat.

3. Cara melambungkan bola :a. Bola jangan digenggam, melainkan dipegang dengan jari-jari.b. Lambungkan bola dengan lengan selurus mungkin.c. Tinggi lambungan lebih tinggi sedikit dari acungan raket lurus keatas.

Jika sudah menguasai teknik dalam melakukan pukulan sevis, kemudian pembelajaran selanjutnya adalah teknik pukulah forehand drive. Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pukulan forehand drive, yaitu sebagai berikut:

1. Pada saat bola sudah mulai meninggalkan raket lawan, putar badan ke depan pada pinggul, sehingga bahu kiri menghadap ke arah net dan raket mengarah ke samping lapangan.

2. Saat bola lawan telah melewati net dan akan jatuh ke lapangan, siapkan kaki kiri untuk melangkah ke depan, sedangkan kepala raket mulai diturunkan sampai setinggi pinggang dan berakhir menuju ke arah belakang.

3. Pada saat bola memantul, berat badan mulai dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Bersamaan dengan itu, pukul bola di depan pinggul kiri.

4. Setelah bola dipukul, lanjutkan gerakan dengan lurus ke depan ke arah net. Jangan sekali-kali menghentikan gerakan lanjutan ini walupun dengan maksud memukul bola dengan pelan.

Page 19: Tenis Lapangan

Selain pukulan forehand drive, dalam tenis lapangan juga dikenal pululan backhand drive. Pukulan backhand drive dilakukan ketika posisi bola berada di samping kiri badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1. Putar tangan seperempat lingkaran ke arah kiri dari pegangan forehand estern.2. Pegang raket lebih kuat untuk mengendalikan pukulan dengan baik.3. Pegangan diubah pada saat mulai membawa raket ke samping kiri badan.

Pembahasan

Dalam permainan tenis, persendian yang paling penting adalah kaki, pinggang, bahu, siku dan pergelangan tangan. Bila beberapa persendian dilakukan dalam melakukan gerak maka urutan penggunaan dan ketepatan waktunya sangat penting. Asas ini menunjukan kepada kita kapan sendi itu digunakan. Gerakan itu dimulai dengan bekerjanya grup-grup otot besar dan terus bergerak secara progresif melalui otot-otot kecil.

Gerakan mengalir terus menerus ini menghasilkan suatu pengumpulan kekuatan yang disatukan. Kekuatan ini digerakkan oleh satu bagian tubuh yang terbentuk dari kekuatan sendi-sendi berikutnya. Dalam permainan tenis, gerakan servis mulai dengan sikap seimbang, pegangan raket, bola dipegang di ujung jari secara rileks, jaga agar siku tetap pada posisi, lihat target tanpa memperhatikannya, pandangan jauh ke depan sebelum melakukan servis.

Gerakan Persendian

Dimulai analisa persendian kaki atau kedua tungkai sebagai kaki tumpu pada gerakan awalan, kemudian posisi lengan,badan dan pergelangan tangan ketika memegang bola dan raket. Manakala gerakan melempar bola,mengayun raket posisi badan menghadap kearah jarring/net persendian bahu dan sikut sangat dominan berperan. Ketika lepasnya bola dari tangan dan ayunan raket ke belakang persendian pangkal tangan (pergelangan tangan) sangat dominan berperan.

Page 20: Tenis Lapangan

B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI GERAKAN SERVIS

1. Force1.) Forces/gaya yang di gunakan dalam gerakan servis adalah gaya internal (tekan) terutama saat melempar bola kearah atas;2.) Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan tangan yang memegang raket memukul bola hinga posisi kembali seperti semula.3.) External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai gerakan lanjutan, Di luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi yang berpengaruh pada saat melakukan gerakan.4.) Colinear Forces/gaya yang bekerja pada gerak lurus, saat raket memukul bola kearah depan sasaran5.) Net Force/ gaya murni yang bekerja pada benda, Hasil gerakan lemparan bola ke atas lengan dan tangan terhadap bola hingga lepasnya bola dari jari-jari,6.) Resultante Force/hasil dari gaya-gaya yang bekerja, gerakan awalan memegang bola, melempar bola, mengayun raket,melecutkan pergelangan tangan, gerakan lanjutan dengan melangkahkan salah satu kaki kedepan searah pukulan bola.

2. Linear kinematicsSaat lengan melempar bola lurus ke atas dan arah bola setelah di pukul. Gerak lurus terjadi terutama pada saat melempar dan memukul bola .1.) Rectilinear Translation/gerak lurus beraturan Linear Motion/gerak lurus, Saat tangan mengayun raket, menekuk siku kemudian saat lengan lurus akan memukul bola kearah sasaran,2.) Position/posisi, sikap memegang bola dan memegang raket, tubuh dan kaki, pinggang, bahu, lengan dan tangan, posisi awal tubuh/sikap awalan dan posisi saat memukul.3.) Resultante Displacement/perubahan posisi, dari posisi memegang raket,melempar bola,mengayun raket gerakan lanjutan dengan melecutkan pergelangan tangan kebawah yang dilanjutkan dengan melangkahkan salah satu

Page 21: Tenis Lapangan

kaki tumpuan.4.) Acceleration/perubahan kecepatan, dari memegang raket dan bola pasif sampai gerakan melempar bola dan memukul bola kearah tertentu. Perubahan kecepatan gerakan anggota tubuh terutama kedua kaki tumpu yang sikap awalnya ditekuk secara cepat diluruskan atas, adanya perubahan kecepatan pada saat memukul bola.

3. Linear kinetics1.) Hukum Newton satu yang berbunyi bahwa benda akan tetap dalam keadaan diam sampai ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut, hal terjadi manakala posisi siap diam yang dipegang sampai dengan terjadi lemparan bola;2.) Newton's Law II/hukum Newton 2, yang berbunyi “Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan benda”..hal ini dapat dilihat pada saat bola bergerak dilempar ke atas dan pada saat lecutan sendi siku untuk memukul bola sehingga terjadi pergerakan bola dari pelan menjadi lebih cepat saat bola lepas dari tangan dan saat ayunan lengan memukul bola.

4. The muscular systemMuscle Fiber/serabut otot, terjadi pada saat gerakan menekuk lutut adalah otot quadricep,mengayun raket adalah ototbagian belakang, memegang bola dan raket adalah , origo biseps, biseps, triseps, insersi triseps dan insersi biseps. saat melakukan lemparan, Tendon biseps dan tendon triseps berperan, tendon berfungsi untuk mengunci gerakan pada saat lengan melakukan pukulan, concentric contraction/memendek, saat menekuk pergelangan tangan, menekuk lutut, menarik siku,memukul bola setelah bola di pukul dan bergerak kearah depan.

Page 22: Tenis Lapangan

BAB 4.A. TEKNIK BERMAIN

Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah.Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di dekat net (lihat lob).

B. CARA BERMAIN

Memilih raket

Apabila memilih raket dua perkara utama harus diberi tumpuan yaitu :

* Size gengaman tangan* Size dan berat raket

Raket-raket yang lebih ringan dan kecil sizenya adalah lebih sesuai bagi mereka yang baru atau mula bermain tenis.

Cara memegang raket tenis

Cara memegang raket bergantung kepada jenis pukulan. Terdapat dua jenis atau cara memegang raket tenis yaitu cekak hadapan dan cekak kilas. Dalam permainan, seseorang pemain boleh menukarkan cara memegang raket dari masa ke semasa bagi menyesuaikan pukulan yang dibuatnya.

Waktu permainan

Page 23: Tenis Lapangan

Sesuatu permainan tenis mempunyai maksimum lima set dan kemenangan untuk tiga set para pemenang. Ia juga boleh dimainkan dalam tiga set dengan kemenangan dua set dikira sebagai pemenang. Untuk bagian wanita pula, satu permainan mengandungi tiga set dan kemenangan dua set para pemenang. Tiada masa diadkan bagi suatu set, yang pastinya pemain yang menamatkan permainan lebih dahulu daripada lawannya itulah pemenang. Masa 10 menit diperuntukan kepada pemain untuk berehat selepas set ketiga bagi lelaki dan putaran kedua bagi wanita.

Cara mendapatkan mata

Kiraan mata dalam permainan tenis agak berbeda dengan permainan badminton. Dalam satu set ada sekurang-kurangnya enam permainan dan dalam satu permainan sekurang-kurangnya ada empat kali servis.

Permainan dimulakan pada kedudukan 0-0.Mana-mana pemain yang berjaya memungut mata pertama, matanya dikira 15-0; mata kedua yang dipungut dikira 30-0; dan jika mata ketiga berjaya dipungutnya, maka dikira 40-0. Mata seterusnya yang diperolehi oleh pamain berkenaan menamatkan permainan dan kemenangankepadanya. Sepanjang permainan, mata untuk pembuat servis dikira dahulu.

Apabila kedua-dua pemain mencapai tiga mata sam, matanya dikira 40-40 dan ini memaksa dius. Untuk mencapai kemengan salah seorang pemaian harus mendapatkan dua mata melebihi lawannya. Dengan demikian, permula servis perlu mendahului lawannya dengan satu mata.

Untuk mendapatkan mata kedua pemain akan membuat servis disebelah kiri gelanggangnya puladan pungutan mata akan dikira seperti yang diterangkan tadi. Seseorang pemain harus memperolehi enam mata dahulu untuk menemani suatu set. Bagaimanapun, jika kedudukan terikat pada 5-5 , permainan diteruskan sehingga salah seorang pemain mencapai dua mata melebihi lawannya. Dalam sesuatu permainan terdapat lima set maksimum untuk menentukan kemenangan. Bergantung pada jumlah set yang dimainkan, seseorang pemain dikira pemenang apabila dia mendahului tiga set daripada lawannya.

Memulakan permainan

Permulaan permainan ditentukan secara undian, yaitu bagi menentukan permain mana yang akan memulakan permainan. Setelah penentuan dibuat, dan para pegawai permainan sudah bersedia, maka permainan boleh dimulakan. Permulaan servis akan berdiri di belakang garisan belakang, iaitu di tempat membuat servis yang disediakan disebelah kanan gelanggangnya. Pemain lawan akan berada dibahagian kanan gelanggangnya.

Pembuat servis (A) hendaklah membuat servis dengan memukul bola ke kawasan servis lawan. Jika bola pertama terkeluar daripada kawasan servis lawan ini, pembuat servis masih berpeluang membuat servis itu dengan servis kedua. Jika bola daripada servis kedua ini juga terkeluar, maka mata diberikan kepada pemain lawan (B). Setelah

Page 24: Tenis Lapangan

servis bersih dibuat, maka kedua-dua pemain akan berusaha mematikan ke kawasan lawannya.

Selepas membuat servis pertama di sebelah kanan gelanggang pemain berkenaan akan membuat servis di sebelah kiri gelanggang pula untuk mata kedua. Selepas itu kedua-dua pemain akan melakukan servis secara bergilir-gilir sehingga salah seorang daripada mereka mencapai kemenangan.

Dalam permainan dan Tamat permainan

Bola dalam permainan selagi pengadil belum membuat keputusan bola itu mati. Dalam hal begini, pemain tidak dibenarkan meninggalkan gelanggang kecuali atas persetujuan pengadil. Bagi permainan beregu, dimana pemain boleh memukul bola kecuali semasa membuat servis karena pembuat servis yang berhak saja dibenarkan. Pengadil utama yang mengawasi permainan akan memberikan isyarat jika permainan ditamatkan.

Permainan ditamatkan setelah pemenang ditentukan. Bagian laki-laki pertandingan yang diiktirafkan ialah dalam tiga set terbaik dan bagi wanita ia dimainkan dalam dua set terbaik. Apabila permainan tamat, kedua-dua pemain bersalaman sesama sendiri dan dengan pengadil.

C. PERATURAN TENIS LAPANGAN

Untuk tenis lapangan, pertandingan akan dilangsungkan dengan memperhatikan aturan-aturan sebagai berikut:

1. Pertandingan tunggal tenis akan dilaksanakan dengan menggunakan system setengah kompetisi yang terdiri dari 4 group dengan jumlah peserta sebesar 3 orang per group.

2. Pertandingan Ganda tenis akan dilaksanakan dengan menggunakan system setengah kompetisi yang terdiri dari 2 group dengan jumlah peserta sebesar 4 orang per group

3. Peraturan pertandingan Tenis Tunggal dan Ganda:• Penyisihan menggunakan 6 game atau 30 menit permainan• Semi final menggunakan 10 game atau 45 menit permainan• Dan Final menggunakan 12 game atau selama 1 jam

4. Jika waktu habis akan tetapi pertandingan belum selesai, maka pemenang akan ditentukan dari pemain yang unggul sementara.

5. Pemain diwajibkan menggunakan sepatu outdoor (lapangan menggunakan rumput sintesis)

6. Pemain diwajibkan sudah berada 5 menit sebelum pertandingan dimulai, dan toleransi waktu yang diberikan jika terlambat adalah sebesar 5 menit. Apabila lebih dari waktu tersebut maka pemain tersebut akan dianggap kalah WO dengan nilai maksimal untuk kemenangan lawan.

7. Skema pembagian group Tunggal adalah sebagai berikut:

Page 25: Tenis Lapangan

GROUP A

GROUP B

GROUP C

GROUP D

A1 B1 C1 D1A2 B2 C2 D2A3 B3 C3 D3

Catatan: juara masing-masing group akan langsung berhadapan di semi-final dan final

8. Skema pembagian group ganda adalah sebagai berikut:

GROUP A

GROUP B

A1 B1A2 B2A3 B3A4 B4

Catatan: juara masing-masing group akan langsung berhadapan di Final.

Page 26: Tenis Lapangan

BAB 5.ISTILAH – ISTILAH PENTING DALAM PERMAINAN TENIS

Ace – Servis yang dilakukan pemain dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan.

Ad court – Bagian sisi kiri dari lapangan tenis terhadap masing-masing pemain.

Advantage – Poin ketika seseorang telah mendapatkannya setelah deuce dan butuh satu poin lagi untuk memenangkan sebuah game.

All-court – Tipe permainan yang menggabungkan seluruh tipe yang ada di tenis termasuk serve and volley, dan baseline.

Alley – Daerah pada lapangan tenis diantara garis single dan double.

Approach shot – Pukulan yang digunakan sebagai set up sebelum pemain maju ke depan net, umumnya menggunakan pukulan slice atau topspin yang lebih cepat dari pukulan dalam suatu reli.

ATP – Association of Tennis Professionals, Asosiasi tenis putra profesional.

ATP Champions Race – Sistem perhitungan peringkat pemain ATP berdasarkan poin yang dikumpulkan mulai pada awal tahun hingga akhir tahun. 8 pemain teratas pada akhir tahun akan bertarung pada ATP Tennis Masters Cup.

Australian formation – Formasi yang digunakan di permainan ganda dimana pemain yang berada di depan net berdiri di tengah net untuk menghadang bola return yang datang menyilang (cross court).

Backhand – Jenis pukulan tenis dimana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola menggunakan bagian belakang dari raket.

Backspin – (dikenal juga sebagai slice atau underspin), pukulan yang memberikan efek putaran ke belakang setelah bola dipukul.

Backswing – Bagian dalam fase pukulan tenis dimana raket diayunkan ke belakang dalam rangka persiapan untuk memukul bola dengan ayunan ke depan.

Bagel – kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6-0.

Ball Person – Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bertugas untuk memungut bola pada pertandingan tenis.

Page 27: Tenis Lapangan

Baseline – daerah di luar garis akhir dari zona permainan di dalam lapangan tenis.

Baseliner – Tipe permainan yang sering bermain di daerah baseline dan sangat mengandalkan kualitas pukulan groundstroke-nya.

Big serve – Servis yang kencang dan bertenaga, umumnya memberikan keuntungan bagi pemain yang melakukannya.

Block – Sebuah pukulan bertahan yang menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika melakukan pengembalian servis (return).

Breadstick – Kemenangan atau kekalahan pada set dengan skor 6-1

Break – Memenangkan game dalam posisi menerima servis, maka disebut serve break.

Break back – Memenangkan game dalam posisi menerima servis setelah sebelumnya kehilangan game dalam posisi memegang servis.

Break point – Satu poin tertinggal untuk dapat melakukan break (atau pada posisi skor 30-40); double break point/ two break points pada skor of 15-40; triple break point pada skor 0-40

Buggy Whip – Pukulan forehand yang memiliki ayunan dari bawah ke atas dan tidak melakukan followthrough seperti yang normal (ayunan melintasi badan) melainkan berakhir di sisi badan yang sama.

Bye – Fase dalam turnamen dimana pemain otomatis melaju ke babak berikutnya tanpa melawan pemain lain.

Call – Penilaian dari hakim garis yang mengatakan bahwa bola keluar daerah permainan.

Cannonball – Ungkapan lama yang menjelaskan sebuah pukulan servis yang flat dan keras.

Can Opener – Pukulan servis dari pemain yang mendarat di pertemuan antara garis batas permainan single dengan garis servis.

Carve – Jenis pukulan yang menggabungkan pukulan sidespin dan underspin.

Challenge – Peraturan baru dimana pemain dapat mengajukan peninjauan ulang terhadap bola yang dianggap keluar kepada wasit dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye.

Challenger – Turnamen yang memiliki level di bawah turnamen ATP. Pemain yang berkompetisi disini akan mendapatkan poin untuk dapat bermain di turnamen kelas ATP.

Chip – memblok pukulan dengan underspin.

Page 28: Tenis Lapangan

Chip and charge – Sebuah strategi yang menggunakan pukulan underspin dalam mengembalikan servis lawan kemudian diikuti oleh pergerakan ke depan net.

Chop – Pukulan dengan underspin yang ekstrim.

Clean the Line/Clip the Line – Pukulan dimana sebagian bagian dari bola jatuh di garis permainan.

Closed stance – Cara memukul bola dengan posisi badan yang paralel dengan garis baseline.

Code Violation – Peraturan di ATP dimana pemain melakukan pelanggaran dengan cara mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau memukul bola dengan keras tidak dalam permainan. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan, kedua akan diberikan penalti pengurangan poin, ketiga diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan di hentikan untuk kemenangan lawan.

Counterpuncher – Tipe permainan baseliner yang cenderung defensif.

Court – Lapangan yang memiliki ukuran tertentu untuk memainkan permainan tenis.

Crosscourt – Memukul bola menyilang ke arah area permainan lawan.

Cross-over – Pemain yang menyebrangi net ke daerah lawan. Dapat dilakukan dengan maksud baik atau bermusuhan. Seringkali dalam permainan tenis di lapangan tanah liat pemain melintasi net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila ia merasa dirugikan oleh keputusan wasit.

Cyclops – Sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi apakah bola servis yang dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis servis.

Dead net (dead net cord) – Situasi dimana seorang pemain mendapatkan keuntungan dari pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian bergulir ke daerah lawan.

Deep – Pukulan dimana bola jatuh di dekat garis baseline.

Deuce – Situasi pada poin 40-40 dan pemain harus merebut dua poin berturut-turut untuk memenangkan sebuah game.

Deuce court – Sisi kanan lapangan tenis menurut masing-masing pemain.

Dink – Pukulan yang lamban dan tidak bertenaga.

Dirtballer – Pemain spesialis tanah liat.

Double Bagel – 2 set menang dengan skor 6-0, 6-0

Page 29: Tenis Lapangan

Double Fault – Dua kali melakukan kesalahan pada saat melakukan sevis.

Doubles – Permainan tenis yang dimainkan oleh 4 orang, masing-masing 2 orang tiap sisi lapangan.

Down the line – Memukul bola lurus ke arah daerah permainan lawan.

Drop shot – Pukulan yang dipukul dengan pelan dan jatuh di dekat net untuk memancing pemain berlari ke depan.

Drop volley – Pukulan drop shot yang dihasilkan dari voli.

Fault – Kesalahan pada pukulan servis dimana bola jatuh di luar daerah servis yang dituju.

First Service – Pukulan servis pertama dari dua kesempatan pukulan yang diberikan kepada pemain untuk memulai permainan.

Flat – Pukulan yang tidak atau sedikit sekali memiliki efek spin pada bola.

Follow through – Ayunan lanjutan dari fase pukulan tenis setelah bola dipukul.

Foot fault – Situasi dimana pemain pada saat melakukan servis melakukan pelanggaran dengan cara kakinya menginjak atau masuk ke daerah permainan sebelum bola servis dipukul.

Forced error – Situasi dimana lawan melancarkan pukulan yang susah dijangkau sehingga bola bergulir keluar.

Forehand – Pukulan tenis sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola dengan ayunan yang datang dari belakang badan pemain serta bagian depan raket menghadap bola.

Game point – Situasi dimana pemain yang sedang memimpin perolehan angka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan gane.

Golden Set – Memenangkan set tanpa kehilangan poin

Golden Slam – Memenangi seluruh Grand Slam dan menjadi merebut emas pada Olimpiade.

Grand Slam – Turnamen tenis yang paling bergengsi di seluruh dunia: Australian Open, French Open, Wimbledon dan French Open.

Groundstroke – Pukulan backhand atau forehand yang dilakukan setelah bola memantul.

Hacker – Istilah untuk pemain pemula atau menengah.

Page 30: Tenis Lapangan

Hail Mary – Pukulan lob yang sangat tinggi terutama untuk bertahan.

Half volley – Pukulan volley yang dilakukan tepat setelah bola memantul.

Head – (racket) Bagian dari raket yang terdapat senar.

Hold – Memenangi game pada posisi servis.

I-formation – (in doubles) Formasi pada permainan ganda diman kedua pemain berdiri pada sisi yang sama sebelum memulai permainan/melakukan servis.

Inside-out – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola menyilang.

Inside-in – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola lurus.

Insurance Break – mendapatkan keuntungan/poin dari dua kali servis break.

ITF – The International Tennis Federation, Asosiasi yang mengatur pertenisan dunia.

Jamming – Pukulan servis atau pengembalian yang mengarah ke badan lawan.

Kick serve – Tipe pukulan servis yang menghasilkan spin dan membuat efek pantul bola yang lebih tinggi dari biasanya.

Lawn tennis – lawn sendiri artinya lapangan rumput, Asal mula permainan tenis yang dimainkan di lapangan rumput.

Let (let service) – Situasi dimana pukulan servis masuk namun menyentuh net sehingga pemain harus mengulang servisnya kembali.

Let – Istilah yang digunakan apabila terdapat situasi dimana bola dari lapangan lain masuk ke dalam lapangan kita pada saat permainan berlangsung sehingga poin saat itu harus diulangi. Dapat pula terjadi apabila bola dari jatuh dari kantung pemain dan masuk ke lapangan.

Line judge – Seseorang yang ditugaskan untuk mengamati jatuhnya bola pada permaian tenis. Orang ini dapat memberikan penilaian apakah bola jatuh di dalam atau di luar permainan namun keputusannya tetap berada di bawah seorang wasit.

Lob – Pukulan dimana bola melambung jauh di atas net.

Love – skor 0 (nol). Dipercaya berasal dari bahasa Perancis “l’ouef” yang artinya harfiahnya telur atau nihil.

Love game – Game yang dimenangkan dengan telak tanpa membuat lawan mencetak skor.

Lucky Loser – Pemain kualifikasi yang beruntung masuk ke dalam babak utama karena

Page 31: Tenis Lapangan

pemain yang seharusnya masuk mengundurkan diri.

Mac-Cam – Kamera berkecepatan tinggi yang dipakai untuk merekam jatuhnya bola dan dapat diputar ulang untuk melihat masuk atau keluarnya bola terutama di ujung garis baseline dalam permainan tenis.

Match point – Situasi dimana pemain membutuhkan satu poin untuk memenangkan sebuah permainan tenis. Apabila pemain tersebut dalam posisi servis untuk memenangkan pertandingan, maka istilahnya “Serving for the match” dan bila dalam posisi pertandingan final untuk memenangkan turnamen maka istilahnya “Serving for Championship“

Mini-break – memenangkan poin pada posisi menerima servis saat tie break.

Mis-hit – Situasi saat raket tidak mengenai daerah sweet spot pada raket tenis.

Mixed Doubles – Permainan tenis ganda campuran (laki-laki, perempuan vs laki-laki, perempuan).

Moonball – pukulan setengah melambung yang dilakukan dengan topspin.

Net– Jaring-jaring yang dipasang melintang di tengah lapangan tenis dan dikaitkan pada tiang di sisi lapangan.

Net point – Poin yang dimenangkan dengan cara maju ke depan net.

New balls – Satu set bola baru untuk menggantikan bola lama yang telah aus dalam sebuah permaian tenis; pemain yang memegang servis dengan bola baru diharapkan menunjukan bola tersebut atau memberi tanda kepada pemain lain.

No-Man’s Land – Daerah pada lapangan tenis yang terletak di antara garis servis dan baseline.

Open stance – Memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline dan menghadap lawan.

Out – Semua bola yang jatuh di luar daerah permainan.

Overhead – (atau: ’smash’) Situasi dimana pemain memukul bola di atas kepalanya; bila pukulannya keras maka disebut “smash“.

Overrule – Keputusan wasit untuk menganulir penilaian dari hakim garis.P

Passing shot – Pukulan yang dapat menembus pemain lawan pada saat dia berada di depan net, tetapi bukan melewati dengan cara lob.

Poaching – Gerakan memotong bola lawan yang menuju ke arah partner kita dalam permainan ganda.

Page 32: Tenis Lapangan

Point – Periode saat permainan dimulai dengan servis yang masuk hingga akhir bola keluar.

Pusher – Pemain yang tidak berinisiatif untuk melakukan winner dan hanya mengembalikan bola saja.

Putaway – Pukulan untuk mengakhiri suatu poin dari situasi yang menguntungkan.Q

Qualies – Babak kualifikasi dimana pemain bertanding untuk memperebutkan tempat ke babak utama.

Racquet – (lihat Racket) Tongkat pemukul bola dengan gagang yang panjang dan memiliki rangka kepala yang bundar/melengkung serta dilengkapi oleh senar ditengahnya.

Rally – (Following the service of a tennis ball) – Situasi pada saat permainan berlangsung dan masing-masing pemain bertukar pukulan yang diakhiri oleh keluarnya bola dari daerah permainan karena kesalahan seorang pemain atau masuknya bola pada daerah permainan lawan tanpa bisa dijangkau oleh pemain tersebut.

Receiver – Pemain yang menerima pukulan servis.

Referee – Seseorang yang bertanggung jawab untuk menjadi wasit dalam pertandingan.

Retriever – Pemain baseliner dengan gaya permainan bertahan.

Round of 16 – Babak perdelapan final sebelum memasuki perempat final dimana tersisa 16 pemain yang berkompetisi.

Round Robin – Sistem turnamen dimana pemain tereliminasi setelah dua kali menelan kekalahan.

Second Service – Kesempatan kedua dan terakhir bagi pemain untuk melakukan servis.

Serve – Pukulan untuk memulai permainan.

Service game – Sebuah game dimana pemain memegang servis.

Serve and volley – Tipe permainan yang mengandalkan servis keras yang diikuti oleh pergerakan ke depan net untuk melakukan voli.

Set point – Situasi dimana pemain hanya membutuhkan satu poin untuk memenangkan suatu set.

Shank – Kesalahan dalam memukul bola dimana bola mengenai rangka dan bukan senar dari raket sehingga bola keluar daerah permainan.

Page 33: Tenis Lapangan

Singles – Permainan tenis yang dimainkan oleh dua orang pemain yang saling berhadapan.

Sitter – Pukulan lemah yang jatuh agak tinggi dan baik untuk pemain melakukan “put away” atau mengakhiri poin.

Slice – (reli) memukul bola dengan underspin; (servis) servis dengan pukulan sidespin.

Smash – Variasi dari pukulan overhead dimana pemain memukul bola di atas kepalanya dengan keras dan sulit untuk diterima lawan.

Spank – Pukulan flat yang keras dan bertenaga.

Spin – Rotasi bola akibat efek dari pukulan pada saat bola melambung di udara.

Split step – Teknik footwork yang melakukan langkah-langkah kecil tepat sebelum akan memukul bola.

Spot Serving/Server – Pukulan servis dengan teknik memukul bola ke sudut, baik itu di tengah garis servis maupun di persimpangan antara garis servis dengan sisi garis permainan single.

Squash Shot – Pukulan slice dengan menggunakan forehand; umumnya digunakan pada posisi bertahan.

Stick the Volley – Hasil pukulan voli yang tajam dan mematikan.

Straight sets – Memenangkan pertandingan tanpa kehilangan satu set pun.

Strings – Material yang dikaitkan pada kepala raket untuk memukul bola.

Stroke – memukul bola.

Sweetspot – Bagian tengah dari kepala raket yang disenar yang merupakan tempat ideal untuk memukul bola.

Tanking – Kesengajaan untuk mengalah dalam suatu permainan tenis karena mental yang buruk atau alasan lain.

Tennis Ball – Alat untuk bermain tenis yang terbuat dari bahan karet berisi udara dan dilapisi oleh serat bulu sintetis.

T – Garis perpotongan antara garis tengah dengan garis servis dan membentuk huruf T.

Tennis Bubble – Fasilitas lapangan tenis dalam ruangan yang berbentuk kubah.

Tennis Elbow – Cedera yang umumnya dialami oleh pemain pemula karena teknik yang kurang sempurna atau memakai raket yang menyalurkan getaran pukulan ke tangan.

Page 34: Tenis Lapangan

Tiebreak (also: tiebreaker) – Game dengan perhitungan khusus pada posisi skor 6-6 untuk menentukan pemenang dari set tersebut. Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin 7 dengan marjin 2 angka yang akan menjadi pemenangnya.

Topspin – Pukulan yang menghasilkan putaran bola ke depan dengan laju bola bersifat parabolik

Touch – Terjadi apabila bagian badan dari pemain menyentuh net pada saat bola masih dimainkan.

Tramline – Garis di sisi lapangan yang membatasi daerah permainan single atau ganda.

Tweener – Pukulan trik yang dilakukan dengan cara memukul bola diantara kaki atau selangkangan. Biasanya dilakukan oleh pemain yang menerima lob pada saat maju ke depan. Pukulan ini pertama kali dipopulerkan oleh Yannick Noah.

Twist Serve – Pukulan servis yang menggabungkan antara pukulan slice dengan topspin sehingga menghasilkan bola yang bersifat parabolik dan memantul tinggi di daerah lawan.

Underspin – Putaran bola ke arah belakang dan mengakibatkan bola mengambang serta memantul rendah di permukaan lapangan.

Umpire – (during play) – Seseorang yang ditugaskan memimpin pertandingan sebagai wasit utama dan umumnya duduk di kursi yang tinggi di sebelah net.

Underarm service – Pukulan servis yang dilakukan dari posisi bawah bahu. Pada level profesional servis jenis ini dianggap sebagai penghinaan sebagaimana yang dilakukan oleh Martina Hingis dalam beberapa kesempatan.

Unforced error – Kesalahan yang dilakukan atas dasar kesalahan pemain sendiri dan bukan karena tekanan dari pemain lawan.

Vibrazorb – Alat kecil yang ditempatkan diantara senar dan berguna untuk mengurangi getaran pada saat raket memukul bola.

Volley – Forehand atau backhand yang dilakukan tanpa menunggu bola memantul terlebih dahulu.

Walkover (WO) - Walkover atau biasa disebut WO adalah kemenangan tanpa perlawanan. WO dapat dinyatakan sebagai bye dan umumnya terjadi ketika pemain lawan tidak datang ke pertandingan ataumengalami cedera.

Whiper Wip - Followthrough atau ayunan lanjutan yang umumnya digunakan oleh pemain modern saat ini. Pola ayunannya mirip dengan gerakan whiper mobil berbentuk kipas.

Page 35: Tenis Lapangan

Wild card – Sebuah situasi khusus dimana pemain mendapatkan jatah untuk bermain pada suatu turnamen walaupun peringkatnya tidak mencukupi untuk dapat bermain dalam turnamen tersebut.

Winner – Pukulan yang tidak dapat dijangkau oleh lawan dan mendapatkan poin; pukulan servis yang dapat dijangkau namun tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan menghasilkan poin.

WTA – Women’s Tennis Association, Asosiasi tenis wanita profesional.

Page 36: Tenis Lapangan

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada pembahasan di atas dapat ditulis kesimpulan bahwa pembelajaran teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis lapangan perlu diberikan kepada siswa. Selain memberikan pengetahuan juga menambah pengalaman bagi mereka tentunya. Aspek-aspek yang terkandung didalamnya juga dapat bermanfaat dalam kehidupannya, seperti sportivitas, tanggung jawab, jujur, pantang menyerah, dan aspek lainnya.

Peralatan yang digunakan dalam olahraga ini memang tergolong tidak murah. Tetapi untuk proses pembelajaran, peralatan yang digunakan dapat dimodifikasi dengan tidak mengesampingkan fungsi utamanya. Misalnya saja raket, bisa digunakan raket yang terbuat dari kayu. Selain murah juga mudah digunakan untuk pemula.