TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun...

89
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Transcript of TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun...

Page 1: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Page 2: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran
Page 3: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

B A B XI

TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

A. TENAGA KERJA

1. Pendahuluan

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia berkisar pada sekurang- kurangnya lima macam ketidak seimbangan yang bersifat struktural. Pertama, masih tetap tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan terbatasnya lapangan kerja produktif telah menyebabkan adanya kelebihan tenaga kerja secara umum dalam ekonomi Indonesia. Kedua, ketidak seimbangan dalam struktur umum angkatan kerja. Kelompok angkatan kerja berusia muda merupakan bagian yang relatif besar di dalam struktur angkatan kerja sehingga menimbulkan masalah penyediaan lapangan kerja bagi tenaga kerja berusia muda yang pada umumnya masih kurang mempunyai pengalaman kerja. Ketiga, adanya ketidak seimbangan dalam penyebaran angkatan kerja secara geogra-fis dalam hubungannya dengan penyebaran potensi sumber alam, khususnya tanah pertanian, telah mengakibatkan hambatan-hambatan dalam memanfaatkan tenaga kerja yang ada secara optimal. Keempat, masih adanya ketidak seimbangan di antara jenis dan jumlah tenaga yang dibutuhkan dengan jenis dan jumlah tenaga yang dihasilkan melalui sistem pendidikan dan latihan. Kelima, pasar kerja yang belum berfungsi sepenuhnya dalam menyalurkan tenaga kerja secara ber-hasil guna dan berdaya guna.

Dalam Repelita II, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan da-lam Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1973, telah dirumuskan tiga bentuk kebijaksanaan untuk menanggulangi masalah ketenaga -kerjaan. Pertama, kebijaksanaan yang bersifat umum di bidang eko -nomi dan sosial. Kebijaksanaan bidang ekonomi mencakup kebijak -

709

Page 4: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

sanaan fiskal, moneter, investasi dan lain-lain yang diarahkan kepada perluasan kesempatan kerja. Di bidang sosial, kebijaksanaan antara lain kebijaksanaan keluarga berencana bertujuan untuk memperlam-bat laju pertumbuhan penduduk dan sekaligus juga meningkatkan kwalitas angkatan kerja. Kedua, kebijaksanaan pembangunan di ber-bagai sektor selalu diarahkan agar dapat menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin. Misalnya, pembangunan di sektor pertanian selain diarahkan untuk meningkatkan produksi juga diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan setengah pengangguran. Ketiga, kebijaksanaan khusus yaitu langkah-langkah yang khusus ditujukan untuk memper-luas lapangan kerja dan meningkatkan mutu tenaga kerja dalam waktu relatif pendek.

Usaha-usaha yang ditempuh maupun sasaran langkah-langkah dalam pelaksanaan kebijaksanaan khusus tersebut adalah :a. Memperluas kesempatan kerja produktif untuk

mengurangi pengangguran dan setengah pengangguran dan menyediakan pekerjaan bagi angkatan kerja di pedesaan melalui Program Pembangunan Desa;

b. Meningkatkan pembinaan dan penggunaan tenaga kerja secara efektif melalui Program Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja;

c. Membina dan meningkatkan ketrampilan kejuruan untuk dapat mengisi kesempatan kerja yang terbuka dalam proses pembangunan melalui Program Pendidikan Tenaga Kerja;

d. Membina dan meningkatkan hubungan perburuhan yang serasi serta menyempurnakan perlindungan tenaga kerja melalui Program Pembinaan Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja.

710

Page 5: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunana. Pembangunan DesaMasalah yang dihadapi di daerah pedesaan

adalah relatif tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya produktivitas tenaga kerja, khususnya pada waktu musim tidak sibuk. Untuk menanggulangi ma-

Page 6: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

salah tersebut dilaksanakan berbagai usaha pembangunan untuk mem -perluas kesempatan kerja produktif dan meningkatkan pendapatan. Usaha-usaha tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan seperti pro -yek padat karya gaya baru, pengembangan usaha non pertanian, pe -ngembangan kredit desa, program bantuan pembangunan daerah ting -kat dua, reboisasi dan penghijauan.

1) Proyek Padat Karya Gaya Baru

Proyek padat karya gaya baru dilaksanakan di daerah-daerah pe -desaan yang padat penduduknya, miskin, dan dengan tingkat pengang-guran yang relatif tinggi. Tenaga-tenaga penganggur dan setengah penganggur secara produktif dimanfaatkan dalam proyek ini. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan ditujukan untuk meningkatkan prasarana desa yang sederhana sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat seperti perbaikan/pembangunan jalan desa, saluran pengairan tertier/ kwarter, terrasering, reboisasi dan penghijauan. Dengan adanya ke-giatan proyek padat karya gaya baru, maka kesempatan kerja diper- luas dan sekaligus dapat diberikan tambahan pendapatan kepada ma -syarakat melalui imbalan jasa yang berupa upah yang jumlahnya tidak jauh berbeda dari upah minimum yang berlaku setempat.

Selama tahun 1978/79 proyek padat karya gaya baru dilaksana -kan di 480 kecamatan miskin, padat penduduk dan rawan dengan dana rata-rata Rp. 15 juta per kecamatan. Selain itu dalam tahun 1978/79 juga dilaksanakan kegiatan khusus untuk perbaikan/pengga-lian saluran pengairan tertier/kwarter di 120 daerah aliran irigasi yang meliputi 473 kecamatan.

Dalam Repelita II, kegiatan proyek padat karya gaya baru di -rencanakan untuk dilaksanakan setidak-tidaknya pada 775 kecamatan di seluruh Indonesia. Dalam kenyataannya sasaran tersebut telah jauh dilampaui. yaitu proyek padat karya gaya baru telah dilaksanakan pada 2.058 kecamatan belum termasuk proyek padat karya khusus saluran pengairan tertier/kwarter.

711

Page 7: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TABEL XI — 1

JUMLAH KECAMATAN DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA

DALAM RANGKA PROYEK PADAT KARYA GAYA BARU,

1968, 1973/74 — 1978/79

T a h u n JumlahKecamatan

Pengerahan Tenaga Kerjaper hari (orang)

1968 61) 5.774

1973/74 831) 73.000

1974/75 100 56.000

1975/76 138 62.000

1976/77 541 273.569 2)

1977/78 799 346.844 3)

1978/79 480 4) 147.717 4)

1) Jumlah kabupaten/kotamadya (Padat Karya Gaya Lama)2) Termasuk 214.638 orang dalam rangka penanggulangan akibat bencana alam. Angka

disempurnakan.3) Termasuk 240.204 tenaga kerja yang diserap dalam rangka penanggulangan akibat

bencana alam kekeringan.4) Tidak termasuk proyek Padat Karya saluran tertier/kwarter.

712

Page 8: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran
Page 9: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI — 1PENGERAHAN TENAGA KERJA

DALAM RANGKA PROYEK PADAT KARYA GAYA BARU,1969/70, 1973/74 — 1978/79

1) Termasuk 214.638 orang dalam rangka penanggulangan akibat bencana alam. Angka disempurnakan.

2) Termasuk 240.204 tenaga kerja yang diserap dalam rangka penanggu-langan akibat bencana alam kekeringan.

3) Tidak termasuk proyek Padat Karya saluran tertier/kwartier.

713

Page 10: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Jumlah tenaga kerja yang dikerjakan secara produktif setiap tahunnya meningkat dari 56.000 rata-rata per hari selama 3 — 9 bulan pada awal Repelita II, ialah dalam tahun 1974/75 sampai pada 147.717 orang pada akhir Repelita II, ialah dalam tahun 1978/79. Dapat dikemukakan bahwa pada tahun 1968, sebelum Repelita I, proyek padat karya dilaksanakan secara percobaan pada enam kabupaten, yaitu ka-bupaten Demak, Klaten, Kulon Progo, Gunung Kidul, Kediri, dan Indramayu (Lihat Tabel XI — 1).

Hasil-hasil fisik yang dicapai juga terus meningkat seperti terlihat pada Tabel XI— 2. Kecuali kegiatan penghijauan yang hasil fisiknya menurun karena telah dimasukkan ke dalam program Inpres sejak tahun 1977/78, jalan desa dan saluran tertier yang dibangun/diper-baiki panjangnya meningkat. Pada tahun 1974/75 jalan desa yang dibangun/diperbaiki panjangnya adalah 415 km dan jumlah ini mencapai lebih dari 2.000 km pada tahun 1978/79. Demikian pula dalam pembangunan dan perbaikan saluran tertier hasil yang dicapai dalam 1978/1979 adalah hampir dua kali hasil yang dicapai dalam tahun 1974/75.

2) Pengembangan Usaha-usaha Non PertanianPengembangan usaha-usaha non pertanian seperti

memberikan ketrampilan pada tenaga kerja usia muda terus dilanjutkan dan ditingkatkan dalam tahun 1978/79. Ketrampilan yang diberikan meliputi perbengkelan las dan sepeda motor, pertukangan, montir radio, kesejahteraan keluarga dan beberapa macam ketrampilan lainnya.

Selain dari ketrampilan, masyarakat pedesaan juga diberi bantuan permodalan dalam rangka peningkatan usaha produktif, seperti usaha kerajinan rumah 714

Page 11: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

tangga dan anyam-anyaman. Dalam hubungan ini kepada keluarga-keluarga yang dibina diberi bantuan modal sebesar Rp. 15.000,— dalam bentuk paket bahan dan peralatan. Dalam tahun 1978/79 telah dibina 7.147 kepala keluarga. Selama Repelita II jum- lah kepala keluarga yang dibina berjumlah 23.343, yang tersebar di 549 desa di 25 propinsi.

Page 12: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TABEL XI — 2

HASIL-HASIL FISIK PROYEK PADAT KARYA GAYA BARU,

1973/74 — 1978/79

1) Termasuk 2.525 ha dalam rangka menanggulangi akibat bencana alam kekeringan dan lahar dingin;

2) Termasuk 990 km dalam rangka menanggulangi akibat bencana alam kekeringan;

3) Termasuk 2.678 km dalam rangka menanggulangi akibat bencana alam kekeringan;

4) Tidak termasuk proyek Padat Karya saluran tertier/kwarter.

715

Page 13: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Di samping itu kepada masyarakat pedesaan juga telah diberikan bantuan permodalan dalam rangka pembangunan perumahan sejahtera gotong royong, agar mereka mampu membangun perumahan yang layak dan sehat. Kepada mereka diberikan latihan ketrampilan mengenai teknik membangun rumah yang memenuhi persyaratan. Ban-tuan lainnya diberikan dalam bentuk bahan bangunan yang tidak ter dapat dalam lingkungannya. Bantuan tersebut bernilai Rp. 100.000,—per kepala keluarga. Dalam tahun 1978/79 telah diberikan bantuan kepada 1.089 kepala keluarga dan selama Repelita II kepada 3.557 kepala keluarga yang tersebar di 306 desa di 25 propinsi.

3) Pengembangan Kredit Desa

Dalam rangka perluasan lapangan kerja, maka sejak awal Repe-lita II telah dikembangkan dan ditingkatkan berbagai bentuk kredit untuk membantu pengusaha-pengusaha kecil di pedesaan. Kredit-kredit bagi pengusaha kecil antara lain adalah Kredit Kecil (Mini), Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), dan Kredit Candak Kulak (KCK).

Kredit Kecil (Mini) bernilai antara Rp 10.000,— s/d Rp. 100.000,—dan diberikan untuk keperluan investasi dan modal kerja. Biaya untuk pinjaman investasi adalah 12 % per tahun dan untuk keperluan modal kerja 15 % per tahun. Mulai tahun 1978/79 suku bunga Kredit Kecil untuk keperluan modal kerja diturunkan menjadi 12% per tahun.

Perkembangan pemberian Kredit Mini dari tahun ke tahun se- lama Repelita II terus menunjukkan peningkatan yaitu dari Rp 1,9 milyar pada akhir tahun pertama Repelita II menjadi Rp 15,7 milyar pada tahun terakhir Repelita II. Hal ini berarti jumlah kredit ber-tambah sebesar Rp 13,8 milyar atau naik rata-rata dengan Rp 3,5 milyar setiap tahun.

Realisasi KIK yang pada akhir tahun 1974/75 berjumlah Rp 15,5 milyar telah meningkat menjadi Rp 67,9 milyar pada akhir Maret 1979 yang diberikan kepada 57.378 nasabah. Adapun realisasi KMKP yang pada akhir tahun 1974/75 berjumlah Rp 13,6 milyar telah me -

716

Page 14: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

ningkat menjadi Rp 93,157 milyar pada akhir Maret 1979 dengan 438.027 nasabah.

Peningkatan KIK dan KMKP antara lain disebabkan selama Repelita II syarat perkreditan K1K dan KMKP telah diperlunak dan prosedurnya disempurnakan. Suku bunga KIK dan KMKP sejak 1 Januari 1978 diturunkan masing-masing dari 12% dan 15% setahun menjadi 12% setahun.

Selanjutnya guna meningkatkan produktivitas para pedagang kecil, maka mulai tahun 1976/77 telah dilaksanakan program Kre- dit Candak Kulak yang diberikan tanpa jaminan berkisar antara Rp 2.000,- Rp 15.000,-- dengan bunga 12% setahun serta jangka waktu minimum 5 hari dan maksimum 7 bulan. Pemberian KCK di -laksanakan melalui BUUD/KUD. Sampai akhir Maret 1979 telah di -salurkan KCK sebesar Rp 15,6 milyar kepada 2196 BUUD/KUD untuk dipinjamkan kepada para nasabah.

4) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II

Salah satu kebijaksanaan khusus untuk memperluas kesempatan kerja adalah pemberian bantuan kepada Daerah Tingkat II. Peng-gunaan bantuan tersebut ditujukan kepada kegiatan pembangunan prasarana fisik seperti jalan, jembatan, pengendalian banjir dan se -bagainya. Pemilihan jenis proyek dilakukan sedemikian rupa agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas, memperlancar pe-masaran hasil-hasil produksi pedesaan serta menciptakan kesempatan kerja baik langsung maupun tidak langsung dengan pemakaian se -banyak mungkin bahan bangunan lokal.

Besarnya bantuan yang diberikan kepada setiap Daerah Tingkat II didasarkan kepada jumlah penduduk. Dalam tahun 1978/79 jum- lah bantuan adalah Rp 450 per jiwa. Dengan imbalan upah rata-rata Rp 516 per hari dalam tahun 1978/79 program bantuan Daerah Ting-kat II yang dikenal sebagai INPRES Kabupaten telah menyerap 788.150 orang dalam "100 hari kerja.".

Jumlah kesempatan kerja yang telah diciptakan selama Repelita II dapat dilihat pada Tabel XI — 3. Dapat ditambahkan bahwa ke - giatan ini dilaksanakan untuk pertama kali pada tahun 1970/1971.

717

Page 15: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TABEL XI — 3

JUMLAH KESEMPATAN KERJA YANG DAPAT DICIPTAKAN

DALAM PROGRAM INPRES KABUPATEN/KOTAMADYA,

1973/74 — 1978/79

Tahun Jumlah kesempatan kerja yang tercipta(dalam 100/hari kerja)

1973/74 533.737

1974/75 905.130

1975/76 1.004.871

1976/77 824.398

1977/78 771.295

1978179 788.150

5) Reboisasi dan Penghijauan

Usaha pembangunan lainnya dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan sekaligus juga meningkatkan dan memelihara kelestarian alam, potensi produksi tanah dan air adalah reboisasi dan penghijauan.

Dalam tahun 1978/79 telah dilaksanakan penghutanan kembali seluas 265.136 Ha dan penghijauan tanah kritis seluas 689.291 Ha. Kesempatan kerja yang tercipta dalam melaksanakan reboisasi dan penghijauan tersebut adalah 82.287 "100 hari kerja" yang berarti ada kenaikan 22,4% dibandingkan dengan tahun 1977/78. Usaha Reboisasi dan penghijauan yang telah dilaksanakan selama Repelita II masing-masing berjumlah 760.189 Ha dan 1.845.002 Ha 718

Page 16: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

(Lihat pada Tabel XI—4). Kesempatan kerja yang tercipta meningkat dari 15.727,6 dalam tahun 1974/75 sampai pada 82.287,0 "100 hari kerja" dalam tahun 1978/79 (Lihat Tabel XI— 4).

Page 17: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran
Page 18: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI - 2JUMLAH KESEMPATAN KERJA YANG DAPAT DICIPTAKAN

DALAM PROGRAM INPRES KABUPATEN/KOTAMADYA, 1973/74 - 1978/79

719

Page 19: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TABEL XI - 4PELAKSANAAN REBOISASI, PENGHIJAUAN

DAN KESEMPATAN KERJA,1973/74— 1978/79

Reboisasi Penghijauan

T a h u nLuas(Ha)

Hari kerja(]00 hari

kerja)

Luas(Ha)

Hari kerja(100 hari

kerja)

Jumlah hari kerja(100 hari kerja)

1973/74 53.402 8397,7 104.500 5.852,0 14.449,7

1974/75 45.582 7.338,7 149.802 .8:388,9 15.727,6

1975/76 83.858 13.501,1 70.623 3.954,9 17.456,0

1976/77 162.518 26.165,7 302.597 16.945,5 43.111,2

1977/78 203.095 32.703,8 632.689 35.428,1 67.234,7

1978/79 265.136 42.686,8 689.291 38.600,2 82.287,0

720

Page 20: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI – 3PELAKSANAAN REBOISASI, PENGHIJAUAN

DAN KESEMPATAN KERJA,1973/74 – 1978/79

721

Page 21: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

b. Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja

Pelaksanaan Program Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja merupakan kelanjutan dan peningkatan usaha dan kegiatan pemba -ngunan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut meliputi penge -rahan tenaga kerja sukarela (TKS)-BUTSI, kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa, pemanfaatan anggota ABRI, pembinaan pengusaha lemah, pembatasan penggunaan tenaga asing, informasi tenaga kerja dan antar kerja serta perencanaan tenaga kerja.

1) Tenaga Kerja Sukarela — BUTSIPemanfaatan tenaga kerja muda terdidik untuk membantu dan

mendorong serta memelopori pembaharuan dan pembangunan di pedesaan terus ditingkatkan dalam tahun 1978/79.

Para TKS-BUTSI berada di pedesaan selama dua atau tiga tahun dan membantu meningkatkan pembangunan desa pada lima bidang kegiatan, yaitu :a). Pemerintahan desa dengan membantu memperbaiki administrasi

dan tata kerja pemerintahan, membuat daftar milik desa dan menyempurnakan pembukuan IPEDA.

b). Pendidikan/latihan dengan membantu memberikan pelajaran di SD desa, membantu memberikan latihan pada kursus-kursus pen -didikan kesejahteraan keluarga (PKK) seperti sulam-menyulam, masak-memasak dan jahit-menjahit; mengembangkan dan menye-barkan teknologi sederhana seperti pompa air dari bambu dan sebagainya.

c). Kesehatan, gizi, dan penyuluhan keluarga berencana dan seba -gainya.

d). Pembangunan prasarana dengan membantu pembangunan / rehabi -litasi saluran pengairan, jalan desa, rumah ibadah, gedung sekolah dan lain-lain.

e). Peningkatan produksi pangan dengan membantu memperluas dan intensifikasi pertanian, diversifikasi tanaman, penanaman cengkeh , palawija dan lain-lain.

722

Page 22: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Dalam tahun 1978/79 telah dikerahkan 990 orang TKS-BUTSI Angkatan X1. Selama Repelita II telah ditugaskan 5.522 orang. (Lihat Tabel XI — 5).

TABEL XI — 5

PENGERAHAN TENAGA KERJA SUKARELA — BUTSI, 1968, 1973/74 — 1978/79

T a h u n Jumlah Pengerahan(orang)

1968 30

1973/74 200

1974/75 1.480

1975/76 1.279

1976/77 1.020

1977/78 753

1978/79 990

Menurunnya jumlah pengerahan TKS-BUTSI disebabkan karena semakin terbukanya kemungkinan mendapatkan kesempatan kerja di instansi-instansi pemerintah dan swasta dengan meningkatnya kegiatan pembangunan. Hal ini mudah dipahami karena pengerahan TKS-BUTSI didasarkan pada azas sukarela.

Dalam perkembangannya, selama Repelita II program TKS-BUTSI terus disempurnakan dan ditingkatkan. Sejak tahun 1976/77 telah dilaksanakan latihan-latihan yang lebih intensif yang diharapkan akan banyak membantu mereka dalam melaksanakan tugas pem-baharuan dan pembangunan di pedesaan maupun sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat setelah selesai mengabdi sebagai TKS-BUTSI. Selain itu sejak tahun 1978/79 penugasan TKS-BUTSI di -perpanjang dari 2 tahun menjadi 3 tahun sehubungan dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat dan pemerintah daerah setem-pat akan TKS-BUTSI.

723

Page 23: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK X I - 4PENGERAHAN TENAGA KERJA SUKARELA (BUTSI)

1968/69, 1973/74 - 1978/79

724

724

Page 24: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Dapat ditambahkan bahwa kegiatan TKS-BUTSI mulai dirintis pada tahun 1968 dengan mengerahkan sejumlah 30 orang sarjana/ sarjana muda,

2) Kuliah Kerja Nyata

Kegiatan intrakurikuler perguruan tinggi yang dikenal sebagai KKN (kuliah kerja nyata) dalam tahun 1978/79 dilanjutkan dan ditingkatkan. Dalam kegiatan KKN para mahasiswa tingkat terakhir bertugas di pedesaan dalam kelompok-kelompok disiplin ilmu penge -tahuan untuk jangka waktu tertentu. Penugasan para mahasiswa tersebut dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut berperanan, menambah pengalaman dan ketrampilan lapangan, khususnya di daerah pedesaan.

Dengan ikut sertanya para mahasiswa dalam kegiatan pemba-ngunan pedesaan, diharapkan mereka akan menjadi lebih matang dalam berpikir dan bertindak untuk masa yang akan datang. Selain itu masyarakat setempat mendapatkan tenaga bantuan dalam me-rencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan. Dalam tahun 1978/79 dikerahkan 5.520 orang mahasiswa dari 39 perguruan tinggi/ institut. Selama Repelita II sebanyak 21.302 mahasiswa telah melak -sanakan KKN.

3) Pemanfaatan Anggota. ABRI

Banyak anggota ABRI/POLRI yang memasuki masa persiapan pensiun (MPP) masih memiliki potensi dan mampu untuk ikut serta dalam pembangunan. Bagi mereka yang berkeinginan meningkatkan ketrampilan diberi kesempatan untuk dilatih di pusat-pusat latihan kejuruan industri dan pertanian yang ada. Dalam tahun 1978/79 telah dilatih anggota ABRI/POLRI yang memasuki MPP sebanyak 400 orang dan selama Repelita II jumlah ini mencapai 2.842 orang.

Selain itu untuk turut menunjang pembangunan wilayah, khusus- nya daerah transmigrasi anggota ABRI/POLRI yang memasuki MPP juga diikutsertakan dalam program transmigrasi. Dalam tahun 1978/

725

Page 25: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

79 telah ditransmigrasikan 413 kepala keluarga dan selama Repelita II jumlahnya mencapai 1.963 kepala keluarga.

4) Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah

Dalam rangka pembinaan pengusaha ekonomi lemah maka ke-pada mereka telah ditingkatkan pemberian berbagai bantuan baik dalam permodalan melalui perbankan dan koperasi maupun dalam pemasaran hasilnya melalui promosi dan dalam bentuk latihan, Latihan yang diberikan meliputi pengetahuan mengenai tatalaksana produksi dan penjualan, perhitungan biaya dan keuntungan, pembu-kuan dan penilaian hasil usaha. Selain itu para pengusaha ekonomi lemah yang telah dilatih diberi bimbingan teknis lebih lanjut di lapangan. Dalam tahun 1978/79 telah dilatih 275 orang pengusaha, dibimbing secara umum 275 orang, sedang 55 orang pengusaha men-dapatkan bimbingan teknis. Selama Repelita II telah dilatih 10.762 orang pengusaha ekonomi lemah di pusat-pusat latihan manajemen dan sebagian besar dari pengusaha ekonomi lemah yang telah dilatih tersebut diberi bimbingan baik secara umum maupun teknis.

5) Pembatasan Penggunaan Tenaga Asing

Salah satu kebijaksanaan tenaga kerja dalam Repelita II ialah pembatasan penggunaan tenaga kerja asing dalam rangka memper - luas kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Kebijaksanaan ini dituangkan dalam Keppres Nomor 23/1974. Dengan Keppres ini telah ditetapkan tiga jenis pembatasan bagi tenaga kerja asing pen -datang. Pertama, jabatan-jabatan yang tertutup karena tenaga kerja Indonesia sudah tersedia. Jabatan-jabatan tersebut umumnya tidak memerlukan keahlian. Kedua, jenis jabatan-jabatan yang terbuka se-lama waktu tertentu, karena belum tersedianya tenaga Indonesia, khususnya jabatan-jabatan yang membutuhkan keahlian tertentu. Dalam hubungan ini perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing pendatang diharuskan melatih tenaga Indonesia yang pada waktunya akan menggant ikan tenaga ker ja as ing tersebut.

726

Page 26: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TABEL XI — 6

PELAKSANAAN PEMBATASAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA WARGANEGARA ASING PENDATANG MENURUT SUB SEKTOR

(Keadaan Akhir 1978/79)

1. Kehutanan Unit PengusahaHutan 22 55 10 87

2. Pertambangan umum 99 56 9 1643. Pertambangan minyak dan

gas bumi 10 22 15 474. Industri tekstil 2 14 18 345. Perdagangan 34 57 9 1006. Pariwisata 235 48 2 2857. Perikanan 4 24 23 518. Peternakan 2 72 30 1049. Aneka Industri dan

Kerajinan 5 400 189 59410. Industri Kimia 77 98 4 17911. Pengawasan obat dan

Makanan 9 59 61 12912. Perkebunan 14 34 48 96

Jumlah : 513 939 418 1.870

727

Page 27: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Ketiga, jenis jabatan yang terbuka sementara waktu, seperti jabatan yang ada kaitannya dengan kepercayaan penanam modal, misalnya manajer keuangan dan sebagainya.

Sejak diterbitkannya Keppres No. 23 / 1974 telah dikeluarkan peraturan pelaksanaannya yang meliputi 12 sub-sektor seperti tertera pada Tabel XI — 6.

Jumlah jenis jabatan yang dibatasi dalam hal penggunaan tenaga kerja warganegara asing pendatang adalah 1.870. Penentuan jenis jabatan yang dibatasi tersebut didasarkan pada hasil penelitian analisa jabatan di perusahaan-perusahaan di subsektor-subsektor yang ber -sangkutan.

Selanjutnya dalam rangka memperluas kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1977 tentang pengakhiran kegiatan usaha asing dalam perda -gangan, khususnya kegiatan jual beli barang atau jasa yang dilaku -kan secara berkelanjutan atau terus menerus. Perusahaan asing dan domestik asing yang bergerak di bidang produksi hanya diperboleh-kan melakukan kegiatan impor mesin suku cadang, bahan baku/pe -nolong untuk memproses produksi sendiri, mengekspor hasil produksi dan menjual produksi kepada perusahaan lain sebagai barang modal atau suku cadang.

6) Informasi Tenaga Kerja dan Antar-Kerja

Penyebaran informasi pasar kerja secara luas mengenai penawaran dan permintaan tenaga kerja melalui media masa dan lain-lain terus ditingkatkan. Dalam tahun 1978/79 jumlah tenaga kerja yang men-daftarkan untuk disalurkan berjumlah 221.525 orang, dan 29.923 orang di antaranya berhasil ditempatkan. Sejumlah 138.972 orang tergolong "penghapusan", disebabkan di antara pencari kerja yang mendaftarkan mungkin telah mendapatkan pekerjaan atas usaha sen - diri. (Lihat Tabel XI-7).

Penyaluran tenaga kerja melalui mekanisme antar kerja antar daerah (AKAD) dan antar kerja antar negara (AKAN) telah dilan-jutkan dan ditingkatkan.

728

Page 28: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

TABEL XI - 7

JUMLAH PENDAFTARAN, PERMINTAAN DAN PENEMPATANTENAGA KERJA, 1968, 1973/74 - 1978/79

(orang)

Jenis Kegiatan 1968 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Pendaftaran 94.667 91.935 237.654 251.734 383.041 207.850 221.525

Permintaan -- 40.629 74.702 92.762 80.729 147.005 34.266

Penempatan 13.039 35.029 63.116 82.312 63.842 40.157 29.923

Penghapusan 46.205 48.732 134.844 115.669 186.896 155.316 138.972

Sisa Pendaftaran 35.443 8.174 30.694 168.638 132.303 231.708 52.630

Dalam tahun 1978/79 telah disalurkan 11.776 orang melalui AKAD keluar Jawa untuk memenuhi permintaan perusahaan-perusahaan dan 10.365 orang melalui AKAN. Selama Repelita II penyaluran tenaga kerja melalui AKAD dan AKAN masing-masing berjumlah 62.172 orang dan 24.747 orang. (Lihat Tabel XI - 8.) Negara - negara yang dituju dalam rangka AKAN antara lain negara-negara di Timur Tengah, Eropa, dan Singapura. Sebagian besar di antara mereka bekerja di bidang industri, bangunan dan pelayaran.

7) Perencanaan Tenaga Kerja.Dalam rangka meningkatkan perencanaan tenaga kerja di

daerah-daerah, susunan team Perencanaan Tenaga Kerja Daerah di -sempurnakan. Team terdiri dari unsur wakil Bappeda, perguruan tinggi setempat, Kantor Sensus dan Statistik, Kantor Wilayah Direk -torat Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja dan instansi-instansi lainnya. Demikian pula penyempurnaan pedoman pelaksana- an dan tata kerja telah dilakukan dalam tahun 1978/79. Kini di se- mua propinsi telah terbentuk team PTKD (perencanaan tenaga kerja di daerah) kecuali di propinsi Timor Timur.

Dalam kegiatannya team Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD) telah berusaha mengumpulkan data ketenagakerjaan setiap daerah, ba ik dari segi penawaran maupun dari segi permintaan.

729

Page 29: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI - 5PENDAFTARAN, PERMINTAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA,

1968, 1973/74 - 1978/79

730

Page 30: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

JUMLAH TENAGA KERJA YANG DISALURKANDALAM RANGKA AKAD, AKAN, DAN AKL,

1968, 1973/74 — 1978/79(orang)

TAHUN AKAD AKAN AKL JUMLAH

1968 1.024 1.024

1973/74 6:654 1.362 35.029 43.045

1974/75 8.693 1.252 63.116 73.061

1975/76 14,373 1.923 82.312 98.608

1976/77 14.555 2.994 63.842 81.391

1977/78 12.775 8.213 40.157 61.145

1978/79 11.776 10.365 29.923 52.064

JUMLAH 68.826 26.109 314.379 409.314

AKAD = Antar Kerja Antar Daerah AKAN = Antar Kerja Antar Negara AKL = Antar Kerja Lokal

Dengan bertolak pada program pembangunan daerah serta memper -hitungkan potensi dan hambatan yang ada oleh team PTKD telah disusun proyek-proyek pembangunan yang diperkirakan banyak membutuhkan tenaga kerja untuk disampaikan kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Selain itu dalam tahun 1978/79 kegiatan PTKD ditekankan pada perencanaan tenaga kerja kecamat - an-kecamatan miskin, di mana aspek ketenagakerjaan merupakan bagian yang terpadu dari rencana dan pelaksanaan pembangunan di kecamatan-kecamatan tersebut. Hasil usaha team PTKD juga di manfaatkan bagi penyusun Repelita III masing-masing propinsi.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan, anggota team PTKD secara bertahap diberi tambahan pengetahuan baik dalam metodologi pengumpulan data, proyeksi maupun analisa data ketenagakerjaan.

731

Page 31: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran
Page 32: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK Xl - 6JUMLAH TENAGA KERJA YANG DISALURKAN

DALAM RANGKA AKAD, AKAN, DAN AKL,1968, 1973/74 - 1978/79

732

Page 33: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

c. Pendidikan Tenaga KerjaMeningkatnya kebutuhan tenaga terdidik bagi pembangunan

dan besarnya jumlah angkatan kerja berusia muda yang belum ber -pengalaman mengakibatkan dibutuhkannya peningkatan usaha-usaha pendidikan dan latihan. Usaha-usaha pendidikan dan latihan tidak ha -nya ditujukan pada pencari kerja melainkan juga kepada tenaga yang sudah bekerja dalam rangka meningkatkan produktivitas mereka .

Dalam rangka meningkatkan daya tampung fasilitas pendidikan maka dalam tahun 1978/79 dilanjutkan usaha rehabilitasi dan per -luasan pusat-pusat latihan kejuruan (PLK) yang ada. Pembangunan pusat-pusat latihan kejuruan yang baru dan penambahan unit latihan keliling (mobile training unit) telah dilaksanakan. Selain itu pembi -naan kursus swasta dilanjutkan dan ditingkatkan.

1) Latihan Tenaga Kerja

Kegiatan pembangunan yang makin meningkat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kecakapan dan ketrampilan. Untuk me-menuhi kebutuhan tersebut dalam waktu yang relatif singkat dalam tahun 1978/79 dilanjutkan usaha rehabilitasi dan perluasan 8 PLK Industri dan 3 PLK Pertanian yang ada, agar daya tampungnya ber -tambah. Pada akhir Repelita II tercatat bahwa daya tampung PLK-PLK secara keseluruhan meningkat dengan 197% ialah dari 236 orang menjadi 700 orang per-angkatan.

Selain itu PLK-PLK Industri di Medan dan Ujung Pandang yang telah selesai pembangunannya pada tahun 1976/77 telah mengadakan latihan dengan daya tampung 120 orang per-angkatan. Dalam tahun 1978/79 PLK Khusus Las di Jakarta telah mulai mengadakan latihan untuk meningkatkan keahlian tenaga calon-calon instruktur PLK -PLK.

Pembangunan PLK Kehutanan di Samarinda, Kalimantan Timur dan 17 PLK Industri dan "home base Mobile Training Unit" yang ter -sebar di 17 propinsi terus dilanjutkan. PLK Kehutanan di Samarinda diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama sudah dapat membuka

733

Page 34: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

latihan di bidang-bidang penggergajian (sawmill), mekanik alat-alat besar, listrik dan las.

Jumlah tenaga yang dilatih di PLK-PLK terus meningkat. Dalam tahun 1978/79 telah dilatih 23.780 orang termasuk 6.382 orang pengu-saha ekonomi lemah. Selama Repelita II telah dilatih 102.470 orang. (Lihat Tabel XI — 9).

TABEL XI—9JUMLAH TENAGA KERJA YANG TELAH DILATIH

DI BERBAGAI PUSAT LATIHAN KERJA1973/74 — 1978/79

(orang)

Pusat Latihan 1973/74 1974/75 1975/761976/77 1977/78

1978/79

Industri 7.855 9.763 10.327 12.797 10.393 10,634

Pertanian 1.551 1.699 2.456 2.872 1.732 3.874

Manajemen 1.105 1.805 2.088 1.790 2.189 2.890Mobile Training

2.715 3.230 3.373 5.945 6.231 6.382

Jumlah 13.226 16.497 18.244 23.404 20.54523.780

Sejalan dengan perluasan dan pembangunan PLK-PLK telah di -latih 300 orang instruktur baru, ditatar 129 instruktur dari PLK-PLK yang ada dan dikirim 26 orang instruktur ke luar negeri untuk me -nambah pengetahuan. Khusus untuk 17 PLK dan "Home Base MTU" telah dilatih 180 orang calon instruktur. Usaha melatih tenaga-tenaga instruktur terus dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan.

2) Pembinaan Kursus Swasta

Sebagai bagian dari sistem pendidikan/latihan nasional fasilitas la -tihan kursus-kursus swasta yang ada juga dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kepada kursus-kursus swasta diberikan bantuan pembinaan, agar pola latihan dan mutunya terus meningkat.

Dalam tahun 1978/79 telah dilatih 157 orang instruktur kursus swasta di bidang metode latihan tiga kejuruan, yaitu otomotif/diesel, pesawat penerima/radio/televisi dan administrasi perkantoran yang

734

Page 35: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran
Page 36: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI 7JUMLAH TENAGA KERJA YANG TELAH DILATIH

DI BERBAGAI PUSAT LATIHAN KERJA 1973/74 - 1978/79

735

Page 37: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

telah dibakukan dalam tahun-tahun sebelumnya. Instruktur-instruk- tur yang dilatih tersebut berasal dari Jawa Barat 50 orang, Jawa Te -ngah 50 orang, Yogyakarta 20 orang dan Jawa Timur 37 orang. De -ngan adanya penataran/latihan bagi instruktur-instruktur swasta ter -sebut diharapkan kursus-kursus swasta setahap demi setahap menga- lami kemajuan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama Repelita II telah dilatih 257 instruktur kursus-kursus swasta.

3) Penyempurnaan Klasifikasi Pekerjaan, Uraian Pekerjaan dan Syarat-syarat Pekerjaan.

Kegiatan menyempurnakan klasifikasi pekerjaan melalui analisa jabatan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Dalam hubungan ini dari kunjungan ke 206 perusahaan, 10 lembaga dan instansi pemerintah serta 10 organisasi profesi telah dilakukan verifikasi hasil inventari -sasi dan analisa terhadap 6.304 jabatan yang meliputi seluruh sektor lapangan usaha.

Atas hasil inventarisasi, analisa dan verifikasi tersebut telah di-susun 1.578 jenis jabatan-jabatan standar yang dihimpun dalam buku Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI). Buku KJI tersebut merupakan referensi klasifikasi jabatan nasional pertama yang dihasilkan sebagai pengganti buku penggolongan jabatan tahun 1958 yang dikutip dari International Standard Classification of Occupations (ISCO) terbitan Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organi -sation/ILO).

d. Pembinaan Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Adanya kelebihan tenaga kerja secara umum dan masih besarnya kekurangan lapangan kerja telah menempatkan buruh dalam posisi lemah di pasar kerja. Dalam hubungan ini, maka selama Repelita II usaha-usaha untuk mendorong terciptanya hubungan perburuhan yang harmonis terus ditingkatkan. Dalam tahun 1978/79 dilaksanakan pengaturan di bidang pengupahan, kesehatan dan keselamatan kerja, hubungan kerja dan perjanjian kerja bersama serta jaminan sosial.

1) Perbaikan peraturan dan pelaksanaan pengupahan

Arah pengaturan di bidang pengupahan ditujukan agar upah terendah yang diterima buruh di masing-masing sektor disesuaikan

736

Page 38: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

dengan kebutuhan pokok minimum. Dalam rangka pengaturan peng-upahan tersebut, maka pengumpulan data terus dilaksanakan dan di -tingkatkan. Data yang terkumpul diolah dan dianalisa oleh Dewan Pengaturan Pengupahan Daerah/Pusat untuk disampaikan kepada pemerintah dalam bentuk saran-saran peraturan upah minimum, baik secara wilayah maupun secara sektor/sub sektor. Dalam tahun 1978/ 79 telah diterbitkan peraturan pengupahan secara regional yang mencakup buruh-buruh kerajinan perak, makanan, minuman, sandang tekstil dan batik. Selain itu dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan pula upah minimum menurut sektor di 12 propinsi dan sub sektor di 13 propinsi, antara lain sub sektor perhotelan dan tekstil di Jawa Barat, sub sektor industri ringan di Nusa Tenggara Timur, sub sektor perkayuan, apotik, bioskop dan lain-lain di Kalimantan Selatan. Secara keseluruhan, sesuai dengan keadaan daerah upah minimum yang telah ditetapkan adalah Rp. 175,— untuk buruh makanan, mi -numan dan lain-lain di D.I. Yogyakarta, dan Rp. 1.250,— bagi buruh perikanan di Maluku.

Selama Repelita II telah diterbitkan penetapan upah minimum yang diperinci sebagai berikut : menurut regional di propinsi D.I. Yogyakarta, menurut sektor seperti bagi buruh-buruh bangunan, lis -trik, perhubungan di 18 propinsi, dan menurut sub sektor seperti bagi buruh-buruh pertenunan, perkayuan, penggergajian kayu, rokok, minyak kelapa, alat-alat rumah tangga dan lain-lain di 18 propinsi.

2) Kesehatan dan Keselamatan KerjaUsaha-usaha yang dilaksanakan dalam bidang kesehatan dan ke-

selamatan kerja dalam tahun 1978/79 merupakan lanjutan dan pe-ningkatan tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaannya ditekankan pada usaha meningkatkan produktivitas kerja, pencegahan dan penurunan kecelakaan kerja, baik dari akibat pelaksanaan pekerjaan (professional risk), maupun terhadap pencemaran lingkungan (environmental ha -zards). Dengan jalan mengadakan pengawasan dan pembentukan "De-wan Keselamatan Kerja" di perusahaan-perusahaan, keadaan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja dapat terus diperbaiki. Dalam hubungan ini telah terbentuk 284 unit "Dewan Keselamatan Kerja"

737

Page 39: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

pada berbagai sektor. Adanya "Dewan Keselamatan Kerja" diharap- kan akan meningkatkan rasa tanggungjawab buruh dan pengusaha terhadap keamanan dan ketenangan kerja.

Kebisingan tempat kerja, lingkungan dan peralatan yang mung- kin berpengaruh negatif terhadap kesehatan buruh, mendapatkan per -hatian secara terus menerus. Sehubungan dengan itu dalam tahun 1978/79 telah ditatar 180 orang dokter perusahaan dan 32 para medis dalam bidang hygiene perusahaan dan kesehatan kerja (hyperkes). Selain itu 10 orang dokter perusahaan mengikuti pendidikan pasca sarjana dalam bidang hyperkes di fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Selama Repelita II telah dilatih 945 orang dokter perusa -haan, 511 orang para medis dan 90 orang pimpinan buruh dalam bidang hyperkes. Selain itu selama Repelita II diadakan pengujian yang berkaitan dengan kebisingan, tekanan panas, nilai ambang batas kimia, pestisida dan alat pelindung.

3) Hubungan KerjaLangkah-langkah pembinaan hubungan kerja erat kaitannya dengan

peningkatan daya guna organisasi buruh dan pengusaha, badan kerja sama buruh pengusaha (bi-partite) dan badan kerja buruh-pengusaha-pemerintah (tripartite). Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) yang terbentuk dalam tahun 1973 terus berkembang. Serikat Buruh Lapangan Pekerjaan (SBLP) yang menurut persyaratan mini- mal beranggotakan 25 orang, pada akhir Maret 1979 jumlahnya telah mencapai 8.398 unit. Organisasi Permusyawaratan Urusan Sosial Ekonomi Pengusaha Indonesia (PUSPI), yang merupakan salah satu unit dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN), juga terus memperluas jangkauan organisasinya ke daerah-daerah.

Selain itu melalui prosedur tripartite organisasi buruh yang telah terdaftar terus dimantapkan kehidupannya. Sejalan dengan itu, dalam tahun 1978/79 sejumlah 6.145 pimpinan buruh telah mengikuti pen-didikan perburuhan dan selama Repelita II jumlah ini mencapai 11.200 orang.

Untuk menemukan cara-cara kerja Panitia Penyelesaian Perse -lisihan Perburuhan (P4) Daerah dan P4 Pusat yang lebih berdaya guna

738

Page 40: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

dan berhasil guna maka dalam tahun 1978/79 telah diadakan pene -litian. Penelitian ini mencakup prosedur, tata kerja P4D dan P4P dan aspek lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut secara ber -tahap telah dilaksanakan penyempurnaan antara lain dengan mening -katkan jumlah sidang, menyalurkan masalah yang perlu diteruskan ke pengadilan dan lain-lain.

4) Perjanjian Perburuhan

Dalam tahun 1978/79 perjanjian kerja bersama (PKB) terus di-sempurnakan dan diperluas ke sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. Jumlah PKB baru yang dapat dibentuk adalah 396 yang mencakup 300 perusahaan. Dengan demikian selama Repelita II secara kumulatif telah dicapai 696 PKB yang mencakup 1.900 pe-rusahaan (Lihat Tabel XI — 10). Agar perluasan PKB terus mening -kat, maka pengetahuan mengenai cara-cara menyusun PKB terus di -kembangkan antara lain melalui pendekatan pendidikan perburuhan dan penyuluhan. Untuk mempercepat perkembangan PKB, maka se -tiap perusahaan yang mempekerjakan buruh 50 orang atau lebih di -haruskan membuat peraturan perusahaan. Peraturan tersebut memuat

TABEL XI — 10

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

1973/74 — 1978/79

T a h u n Jumlah PKByang terdaftar

Jumlah Perusahaanyang tercakup

1973/74 13 20

1974/75 22 64

1975/76 54 363

1976/77 116 1.100

1977/78 300 1.600

1978/79 696 1.900

739

Page 41: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

syarat-syarat kerja seperti waktu kerja, cuti, istirahat dan sebagainya. Sampai pada pertengahan Mei 1979, 2.541 perusahaan telah menge-luarkan peraturan perusahaan.

5) Jaminan Sosial Buruh

Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan memelihara ke-tenangan buruh dalam bekerja, salah satu usaha yang dilaksanakan da -lam tahun 1978/79 adalah melanjutkan dan meningkatkan jaminan so-sial buruh. Sehubungan dengan itu Perum ASTEK (asuransi social tenaga kerja) yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1977 terus memperluas kegiatannya. Program yang dilaksana- kan masih terbatas pada asuransi kecelakaan kerja dan tabungan hari tua yang dikaitkan dengan asuransi kematian. Menurut Peraturan Pe -merintah No. 33 tahun 1977 perusahaan-perusahaan yang mempeker -jakan tenaga kerja tidak kurang dari 100 orang dan/atau perusahaan-perusahaan yang membayar upah seluruh karyawannya paling sedikit Rp 5 juta sebulan diwajibkan ikut serta. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dapat ikut serta secara sukarela. Sampai pada akhir Maret 1979 secara keseluruhan telah tercatat 3.737 perusahaan dengan jumlah buruh 915.248 orang sebagai peserta program ASTEK.

Selain itu di luar program ASTEK tersebut di atas dalam tahun 1978/79 telah dirintis kemungkinan melaksanakan pemberian jaminan sakit, hamil, bersalin dan tunjangan kubur bagi tenaga kerja dan ke -luarganya, yaitu pada sektor Industri tekstil.

6) Keluarga Berencana di Perusahaan.

Sejalan dengan usaha meningkatkan hygiene perusahaan dan ke -sehatan kerja (hyperkes) usaha mengembangkan fasilitas keluarga be -rencana di perusahaan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Sehubungan dengan itu telah dilakukan kunjungan oleh petugas hyperkes ke 1.786 perusahaan yang tersebar di daerah-daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

Usaha peningkatan jumlah akseptor di perusahaan dilaksanakan melalui informasi dan motivasi, pelayanan medis keluarga berencana

740

Page 42: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

dan latihan-latihan bagi pimpinan perusahaan, pimpinan buruh dan para medis. Dalam tahun 1978/79 telah dilatih 43 pimpinan perusa -haan, 46 pimpinan buruh, 30 para medis dan 97 dokter perusahaan. Hasil yang dicapai dalam tahun 1978/79 adalah 11.043 akseptor baru di perusahaan-perusahaan. Selama Repelita II telah dilatih pimpinan perusahaan, pimpinan buruh dan para medis masing-masing sebanyak 102 orang, 102 orang dan 30 orang. Jumlah akseptor yang tercatat di perusahaan telah mencapai 33.827 orang akseptor baru.

B. TRANSMIGRASI

1. Pendahuluan

Pembangunan di bidang transmigrasi ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja bagi petani yang tidak mempunyai tanah atau tanah-nya amat sempit di daerah-daerah padat penduduk. Usaha ini dikait -kan dengan usaha perluasan areal pertanian, baik tanaman pangan maupun tanaman untuk ekspor. Di samping itu, secara tidak langsung, kegiatan transmigrasi turut pula membuka dan memperluas kesem-patan kerja di bidang-bidang lain seperti konstruksi dan sebagainya. Dengan cara demikian usaha pembangunan di bidang transmigrasi merupakan pendorong ke arah terciptanya pusat-pusat pengembangan di daerah-daerah yang tipis penduduk dan langka tenaga kerja.

Sejalan dengan usaha di atas, transmigrasi sekaligus diharapkan menjadi wahana guna memperkokoh ketahanan dan keamanan nasional serta mempercepat proses pembinaan kesatuan bangsa.

Dengan semakin meningkatnya serta meluasnya kegiatan pem-bangunan di daerah-daerah, maka perpindahan penduduk dan tenaga kerja secara spontan akan menjadi lebih terangsang, yang pada giliran -nya akan mempercepat laju pembangunan di daerah-daerah.

2. Kebijaksanaan Transmigrasi dalam Repelita II

Dalam Repelita II, kebijaksanaan penyelenggaraan transmigrasi, di samping untuk meningkatkan jumlah penduduk dan tenaga kerja yang dipindahkan, juga diarahkan untuk semakin meningkatkan mutu

741

Page 43: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

pelaksanaannya, baik pelaksanaan kegiatan di daerah asal maupun pelaksanaan kegiatan di daerah penerima.

Di daerah penerima, kebijaksanaan ditujukan kepada tersedianya prasarana, sarana dan fasilitas yang secara minimal harus tersedia dan memadai sebagai landasan bagi tumbuhnya kegiatan masyarakat Baru. Prasarana fisik yang dibangun di daerah pemukiman transmigra-si meliputi jalan penghubung, jalan poros, jalan desa dan jalan per -tanian, saluran drainase dan jalur hijau, tanah garapan, dan perumahan berikut sarana air minum dan jamban keluarga. Untuk melayani ke -giatan sosial ekonomi masyarakat transmigran dibangun sarana dan fasilitas fisik berupa bangunan sekolah, bangunan koperasi/KUD, balai pengobatan, balai pertemuan/balai desa, rumah ibadah, rumah pos, rumah petugas; kesemuanya disertai dengan perlengkapan dan per -alatan. Semua fasilitas yang dibangun dan disediakan di daerah pemu -kiman transmigrasi tersebut di atas tidak semata-mata diperuntukkan bagi masyarakat transmigran saja, melainkan juga untuk melayani masyarakat sekitarnya.

Bagi setiap keluarga transmigran disediakan tanah garapan be -rupa sawah dan/atau ladang. Penyediaan tanah garapan ini dimaksud -kan agar keluarga transmigran dapat menghasilkan serta mencukupi kebutuhannya sendiri. Untuk daerah tanah kering kepada setiap kepala keluarga disediakan tanah garapan seluas 3 — 5 ha; dan untuk daerah persawahan beririgasi seluas 21/4 ha. Dari jumlah itu 1 1/4 ha (1 ha untuk ditanami dan 1/4 ha untuk pekarangan) dipersiapkan terlebih dahulu sehingga bilamana transmigran sampai di daerah penempatan, tanah untuk pertanian sudah dapat ditanami dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Selain itu kepada setiap keluarga transmigran diberi bantuan ke -butuhan pokok sehari-hari, yaitu beras, garam, gula, minyak tanah, minyak goreng, sabun cuci, dan kain kasar. Bantuan ini adalah jaminan hidup untuk petani transmigran sekeluarga, sebelum usaha tani meng -hasilkan produk, dan diberikan selama 12 atau 18 bulan.

Untuk transmigran di daerah pasang surut jaminan hidup ini disediakan selama kurang lebih delapan belas bulan, sedangkan untuk

742

Page 44: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

transmigran di daerah non pasang surut disediakan selama kira-kira dua belas bulan. Perbedaan lamanya pemberian jaminan hidup ini didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk daerah pasang surut waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil usaha tani tanaman pangan pertama relatif lebih lama.

Untuk menggerakkan serta mendorong berkembangnya kegiatan masyarakat transmigran dalam waktu relatif singkat, maka selama kurang lebih lima tahun sejak ditempatkan, dilaksanakan pembinaan usaha tani transmigran serta pengembangan kegiatan kehidupan sosial budaya di bidang pendidikan, kesehatan dan keluarga beren -cana, koperasi dan pemasaran, administrasi desa, keagamaan, dan lain-lain. Di bidang produksi pertanian petani transmigran menerima bantuan berupa peralatan, bibit, pupuk, obat pemberantas hama dan penyakit tanaman (pestisida dan rodentisida), dan ternak. Selanjutnya dilaksanakan penyuluhan melalui berbagai bentuk seperti percontoh an dan percobaan, latihan ketrampilan, penerangan dan pemutaran film, dan lain-lain. Untuk bidang kegiatan lainnya fasilitas diadakan dalam bentuk bangunan fisik, disertai perlengkapan dan peralatan. Dengan usaha pembinaan yang relatif intensif ini diharapkan daerah pemukiman transmigrasi mampu berkembang secara berkelanjutan atas dasar swadaya.

Sebelum kegiatan persiapan dilaksanakan pada suatu daerah pemukiman, disusun perencanaan yang matang dan terarah yang meliputi pola pengembangan pemukiman, pola pengembangan usaha pertanian, dan pola pengembangan sosial ekonomi. Perencanaan ini dilandasi dengan keterangan yang terperinci yang diperoleh melalui penelitian-penelitian. Perencanaan dan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan kelayakan calon lokasi yang akan dijadikan pemukiman transmigrasi.

Secara teknis segi-segi yang dinilai antara lain adalah asesibilitas, topografi, kesuburan tanah, pola tata guna tanah, dan sebagainya; sedangkan secara non teknis segi-segi yang diperhatikan antara lain adalah status pemilikan tanah, keadaan penduduk, kesehatan, ke -

743

Page 45: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

mungkinan pemasaran dan lain-lain. Selain itu, kaitan dengan rencana pembangunan daerah dan segi keamanan wilayah turut pula menjadi bahan pertimbangan.

Di daerah asal kebijaksanaan ditujukan untuk menimbulkan minat serta inisiatif masyarakat agar turut serta dan mengambil bagian dalam usaha pembangunan di bidang transmigrasi. Dalam hubungan ini kegiatan diarahkan untuk memberikan motivasi serta memindah-kan penduduk dan tenaga kerja dari daerah-daerah prioritas. Pilihan daerah asal didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan (1) kepa -datan penduduknya telah melebihi 1.000 jiwa tiap kilometer persegi; (2) terancam bencana alam seperti banjir, gunung berapi, dan lain-lain; (3) kritis dan perlu dihijaukan; (4) daerah-daerah lain yang secara fisis geografis atau sosial ekonomis berada dalam tingkat kritis; dan (5) daerah yang akan terendam air akibat adanya pembangunan waduk. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di daerah asal adalah penerangan, pendaftaran, seleksi, pendidikan dan latihan, serta per -siapan-persiapan dalam rangka pemberangkatan transmigran, umpa-manya penyediaan peralatan dan perlengkapan, pemeriksaan dan pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya. Kegiatan penerangan ber-tujuan memberikan gambaran yang jelas dan obyektif tentang ke- adaan di daerah pemukiman transmigrasi. Selain itu kepada masya-rakat di daerah asal diberikan pula penjelasan secara terperinci me -ngenai segala sesuatu yang berkaitan dengan hak serta kewajiban sebagai transmigran.

Masyarakat yang berminat untuk ikut membangun di daerah pemukiman transmigrasi dapat mendaftarkan diri pada instansi terdekat yang berwenang, secara kelompok atau perorangan. Selan -jutnya calon-calon ini akan diseleksi sesuai dengan ketentuan yang sudah ada. Mereka yang terpilih sebagai transmigran diberikan pelayanan mulai dari saat pemberangkatan di desa asal sampai ke tempat tujuan. Pelayanan ini meliputi penyediaan kebutuhan pangan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian perlengkapan selama perjalanan, dan penerangan pemantapan. Selama dalam per -jalanan para transmigran senantiasa diawasi sebaik-baiknya, terutama dalam hal kesehatan dan keamanan.

744

Page 46: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

3. Pelaksanaan Kegiatan Transmigrasi

Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran di daerah pemukiman transmigrasi yang tersebar di empat belas propinsi di luar Jawa, Bali dan Lombok. Sampai dengan akhir tahun 1978/79 telah berhasil dipindahkan dan ditempatkan di daerah pemukiman transmigrasi sejumlah 14.421 KK yang meliputi 63.812 jiwa. Ini berarti 53,4% dari sasaran yang telah ditetapkan.

Dilihat dari jumlah kepala keluarga yang berhasil dilaksanakan. pemindahannya, maka pelaksanaan selama tahun 1978/79 mengalami kenaikan sebanyak kurang lebih 8,7 % terhadap pelaksanaan tahun (977/1978. Dapat ditambahkan bahwa pada tahun 1968/69, tahun terakhir sebelum di mulai pelaksanaan Repelita I, jumlah KK yang berhasil dipindahkan adalah 3.373.

Selama lima tahun pelaksanaan Repelita II, dari jumlah kelu- arga yang harus dipindahkan yaitu sebanyak 82.959 KK telah dapat dilaksanakan sejumlah 61.918 KK, atau sekitar 69,1 % (Lihat Tabel XI-11).

TABEL XI — 11SASARAN DAN REALISASI PENEMPATAN TRANSMIGRASI,

1968/69, 1973/74 – 1978/79

TahunRencana Realisasi % Realisasi

KKterhadap

KK Jiwa KK Jiwa

1968/69 6.000 30.000 3.373 15.276 56,21973/74 15.887 79.435 21.313 97.171 134,11974/75 11.000 55.000 9.334*) 39.618 84,91975/76 8.100 40.500 8.641*) 35.943 106,71976/77 13.910 69.550 16.697*) 75.575 116,81977/78 22.949*)114.745 13.271*) 59.920 62,91978/79 27.000 135.000 14.421 63.812 53,4

Repelita IIKeterangan

82.959 414.795 61.918 272.350 74,6

Data pada tanggal 31 Maret *) Angka diperbaiki.

745

Page 47: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran
Page 48: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI-8SASARAN DAN REALISASI PENEMPATAN TRANSMIGRASI

1968/69, 1973/74 - 1978/ ' 9(r ibuan)

746

Page 49: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Jumlah kepala keluarga yang berhasil dipindahkan selama Repelita II maupun jumlah sasaran tahunan berada di bawah perkiraan sasaran sebesar 250.000 KK.

Hal ini disebabkan oleh lamanya proses dalam menentukan dan mempersiapkan lokasi yang akan dijadikan daerah pemukiman trans -migrasi. Untuk mendapatkan kepastian bahwa suatu lokasi cocok dan bisa dijadikan daerah pemukiman transmigrasi diperlukan pene -litian-penelitian yang mendalam mengenai kesuburan tanah, topografi dan tingkat kemiringan, tata guna tanah, status dan pembebasan tanah, dan segi-segi lainnya. Selanjutnya, setelah diperoleh keyakinan bahwa lokasi bersangkutan cocok dan memungkinkan bagi daerah pemukiman transmigrasi, disusun rencana yang bertujuan untuk lebih mengarahkan perkembangan dan pengembangan pemukiman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perencanaan ini me -liputi pola usaha tani, pola tata guna tanah dan pola pemilikan tanah, pola pemukiman, pola pemasaran, dan sebagainya. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian dan perencanaan ini minimum adalah tahun. Pekerjaan berikutnya adalah membuat rencana teknis untuk pelaksanaan pembukaan daerah pemukiman yang antara lain mencakup kegiatan pembuatan tanda batas daerah dan unit desa pemukiman, pengukuran dan pemetaan topografi se - cara terperinci, Berta pembuatan disain tata ruang. Setelah rencana tehnis (disain) selesai barulah pembukaan daerah pemukiman dilaksanakan. Pembukaan pemukiman terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pembukaan/pembangunan jalan penghubung; pembukaan tanah sam pai "siap tanam"; pembangunan jaringan jalan pemukiman dan drainase; pembangunan perumahan untuk transmigran; pembangunan sarana dan fasilitas umum seperti kantor-kantor, sekolah, balai kesehatan, rumah ibadah dan sebagainya. Untuk menyelesaikan rencana teknis dan pembukaan pemukiman sedikit-dikitnya diperlukan waktu 1 tahun. Dengan demikian dibutuhkan waktu sedikitnya 2½ tahun bagi penelitian dan perencanaan lokasi berikut kegiatan pembangunan fisik.

Selain itu peningkatan kemampuan dalam pengelolaan kegiatan transmigrasi secara terpadu relatif lebih lambat dibandingkan dengan

747

Page 50: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

bertambahnya volume serta intensitas pekerjaan. Keadaan yang tidak berimbang ini menuntut adanya perubahan-perubahan struktural dalam pengelolaan transmigrasi. Untuk itu maka telah dibentuk Badan Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi dengan Keppres No. 26 Tahun 1978. Badan ini menggantikan badan yang ada sebelumnya di bidang koordinasi penyelenggaraan transmigrasi. Perubahan kebijaksanaan ini memerlukan waktu peralihan dan penyesuaian.

Dari Tabel XI — 12 terlihat persiapan fisik kwantitatif di daerah penerima tahun 1973/74 — 1978/79. Kwalitas persiapan fisik daerah penerima transmigrasi selama Repelita II meningkat dibanding de -ngan keadaan akhir Repelita I. Panjang jalan yang dibangun me -ningkat dari 2 km/1.000 KK pada tahun 1973/74 menjadi 80 km/ 1.000 KK pada tahun 1978/79. Pembangunan gedung koperasi, poli-klinik, sekolah dan rumah ibadah semuanya meningkat selama Repe -lita II (lihat Tabel XI— 12).

TABEL XI — 12

PERSIAPAN FISIK KWANTITATIF DI DAERAH PENERIMAUNTUK SETIAP 1.000 KK

TahunSurvaitanah(ha)

1973/1974

Jalan(km)

— 1978/1979

BUUD/KUD

(unit)

RumahIbadah(unit)

Poli-klinik(unit)

Sekolah(unit)

1973/74 13.500 2 1 1 0,5 0,0011974/75 33.600 49 2 2 0,7 2,251975/76 76.543 110 2,2 2 1,2 2,51976/77 23.724 100 2,2 2 1,5 2,51977/78 43.267 92 2,7 6,7 3,9 4,61978/79 35.555 80 1,9 2 5 4,1

Salah satu tahap yang penting dalam menyelenggarakan transmi -grasi ialah pembinaan masyarakat transmigran yang sudah bermukim di daerah transmigrasi. Maksud dan tujuan pembinaan ini adalah untuk menumbuhkan, menggerakkan serta mengembangkan swakarsa

748

Page 51: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

GRAFIK XI - 9PERSIAPAN FISIK KWANTITATIF DI DAERAH PENERIMA

UNTUK SETIAP 1.000 KK1973/1974 - 1978/1979

749

Page 52: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

750

Page 53: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

masyarakat transmigran agar dalam waktu tidak terlalu lama, yaitu kurang lebih lima tahun, para transmigran sudah mampu mengem -bangkan usahanya atas dasar swadaya. Usaha pembinaan ini meliputi berbagai bidang sosial-ekonomi dan sosial-budaya.

Dari Tabel XI — 13 terlihat bahwa jumlah transmigran yang dibina secara kumulatif dalam tahun 1978/79 meliputi 90.295 KK sedang jumlah transmigran yang dibina pada tahun terakhir Repelita I (1973/74) adalah 45.655 KK. Jumlah KK transmigran yang dibina selama Repelita II terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan adanya penempatan transmigran Baru. Pada awal tahun 1976/77 sebagian dari transmigran yang sudah mampu berkembang atas dasar swadaya dihentikan pembinaannya secara khusus. Jumlah transmi -gran ini meliputi 17.724 KK. Dengan demikian jumlah transmigran lama yang membutuhkan pembinaan lanjutan adalah 45.906 KK.

TABEL XI — 13

JUMLAH KUMULATIF KEPALA KELUARGA YANG DIBINA,

Tahun

1973/74

TransmigranLama *)

(KK)

— 1978/79

TransmigranBaru **)

(KK)

Jumlah yangdibina(KK)

1973/74 24.342 21.313 45.655

1974/75 45.655 9.334 54.989

1975/76 54.989 8.641 63.630

1976/77 45.906 16.697 62.603

1977/78 62.603 13.271 75.874

1978/79 75.874 14.421 90.295

Keterangan :

Data pada tanggal 31 Maret 1979*) Transmigran yang ditempatkan sebelum tahun anggaran bersangkutan.

**) Transmigran yang ditempatkan dalam tahun anggaran bersangkutan.

751

Page 54: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

Transmigran yang dibina dalam tahun 1978/79 terdiri dari 7.620 KK petani daerah pasang surut dan sebanyak 82.675 KK petani dae-rah non pasang surut.

Di bidang usaha pertanian terlihat adanya kecenderungan perbaikan selama Repelita II sebagaimana ditunjukkan pada Tabel XI - 14 dan Tabel XI — 15. Produksi padi tiap ha tiap tahun selama Repe-lita II rata-rata meningkat dibandingkan dengan produksi tiap ha pada tahun terakhir Repelita I. Untuk daerah non pasang surut (NPS) produksi padi pada tahun 1978/79 mencapai 2,14 ton per ha yang berarti lebih dari dua kali lipat terhadap produksi tahun 1973/74. Sedangkan di daerah pasang surut (PS) produksi padi per ha adalah 2,10 ton atau meningkat hampir dua kali terhadap produksi tahun 1973/74.

Demikian pula untuk tanaman singkong dan tanaman keras, masing-masing meningkat dari 4,50 ton per ha dan 10,0 batang per ha pada tahun 1973/74 menjadi 7,80 ton per ha dan 30,0 batang per ha pada tahun 1978/79. Namun demikian, jika dibandingkan dengan hasil-hasil yang dicapai dalam tahun 1977/78, maka dalam tahun 1978/79 terjadi penurunan produksi, khususnya di daerah non pasang surut. Adanya penurunan produksi per ha dalam tahun 1978/79 khusus untuk padi dan singkong ini terutama disebabkan oleh kesulitan memperoleh bibit unggul dan adanya gangguan hama.

Jumlah populasi ternak daerah transmigrasi tahun 1978/79, untuk setiap 100 KK transmigran, meningkat secara berarti diban-dingkan dengan tahun 1977/78. Kalau dalam tahun 1977/78 jumlah ternak besar untuk tiap 100 KK transmigran adalah 18 ekor, maka pada tahun 1978/79 jumlah ini telah menjadi 21 ekor. Jumlah ternak unggas dalam tahun 1978/79

752

Page 55: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

dibandingkan dengan tahun 1977/78 juga meningkat. Peningkatan jumlah populasi ternak ini adalah ka- rena adanya pemberian ternak gaduhan bibit unggul, baik ternak besar maupun ternak unggas. Dalam tahun 1978/79 kepada transmigran yang sudah ada dan menetap di daerah pemukiman transmigrasi diberikan tambahan ternak gaduhan. Untuk ternak besar setiap 10 KK mendapat jatah tambahan sebanyak 1 ekor, sedang untuk ternak

Page 56: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

unggas setiap unit desa transmigrasi memperoleh 1 paket. Perkem-bangan jumlah populasi ternak daerah transmigrasi, selain karena adanya bantuan di atas, untuk sebagian merupakan hasil pengem-bangbiakan. Perkembangan ternak unggas memperlihatkan perubah- an yang lebih besar dari tahun ketahun selama Repelita II. Hal ini disebabkan ternak unggas relatif lebih peka terhadap per - ubahan lingkungan.

TABEL XI — 14

TINGKAT PRODUKSI BEBERAPA KOMODITI PERTANIAN1973/74 — 1978/79

Macam Komoditi 1973/74

1974/75 1975/76

1976/77

1977/78

1978/79

1. Padi (ton/ha) a. Non Pasang Surut 0,96

1,15 1,50 1,95 2,88 2,14b. Pasang 1,10 1,30 1,80 1,92 2,00 2,10

2. Palawija(ton/ha) 4,50 5,50 7,00 7,30 13,6

27,80a. Singkong

3. Tanaman Keras10,00 20,00 25,0 38,00 38,0 30,0(bt/ha)

TABEL XI — 15

PERKEMBANGAN POPULASI TERNAK DAERAH TRANSMIGRASI,TIAP 100 KK,

1973/74 — 1978/79

Denis Ternak

1973/74

1, Ternak Besar (ekor) (Sapi dan Kerbau) 1

2. Ternak Unggas (ekor) (Ayam dan Itik) 315

1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

8 12 17 18 21

368 482 498 240 489

753

Page 57: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

4. Peningkatan Kegiatan KoordinasiPenyelenggaraan transmigrasi merupakan

kegiatan yang bersifat multi sektoral. Oleh karena itu pengelolaan usaha transmigrasi menghendaki adanya kerjasama antar-sektoral yang berdisiplin tunggal dan terpadu.

Sejalan dengan semakin meningkatnya sasaran fisik penyelenggaraan transmigrasi, maka koordinasi antar-instansi yang terlibat da- lam kegiatan transmigrasi terus ditingkatkan. Koordinasi pelaksana- an transmigrasi dalam tahun 1978/79 masih berpegang pada Keputusan Presiden No. 29 Tahun 1974. Menurut Keppres tersebut koordinasi penyelenggaraan transmigrasi dilaksanakan oleh Badan Pengem-bangan Pembangunan Daerah Transmigrasi di tingkat pusat, Badan Pembina Pembangunan Daerah Transmigrasi di tingkat propinsi, dan Badan Pelaksana Pembangunan Daerah Transmigrasi di tingkat kabupaten. Anggota-anggota Badan ini terdiri dari berbagai instansi yang secara fungsional ada kaitannya dengan kegiatan transmigrasi, seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Pertanian, Departemen Perhubungan, Departemen Tena-ga Kerja dan Transmigrasi, dan badan-badan lainnya.

Sesuai dengan semakin meningkatnya kegiatan transmigrasi yang membutuhkan dukungan fungsional dari semua fihak yang terlibat dalam pelaksanaan, maka diadakan pengaturan kembali, khususnya yang menyangkut koordinasi penyelenggaraan transmigrasi.

Dengan Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1978, aparat koordi-nasi penyelenggaraan transmigrasi, struktural maupun fungsional, telah disempurnakan 754.

Page 58: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

lagi. Di tingkat pusat aparat ini dinamakan Badan Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi, disingkat BAKOP-TRANS, yang anggota-anggotanya terdiri dari Menteri Dalam Ne- geri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pertanian, Menteri Perhubungan, Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara/Wakil Ketua Bappenas, Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Menteri Muda Urusan Transmigrasi, Menteri Muda Urus- an Produksi Pangan, Menteri Muda Urusan Koperasi, dan Menteri-menteri lain, yang dipandang perlu oleh Badan Koordinasi.

Page 59: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran

BAKOPTRANS diketuai oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmi -grasi, dan sekretarisnya adalah Direktur Jenderal Transmigrasi. Di tingkat propinsi badan ini disebut Satuan Pembinaan Penyelenggara -an Transmigrasi Daerah Tingkat 1, disingkat SATBIN I, dan di ting -kat Kabupaten Satuan Pembinaan Penyelenggaraan Transmigrasi Daerah Tingkat II disingkat SATBIN II, masing-masing diketuai oleh Gubernur dan Bupati dan anggota-anggotanya terdiri dari instansi sektoral.

Sebagai Pelaksana Harian BAKOPTRANS, di tingkat pusat di -bentuk Satuan Pengendali Transmigrasi yang anggota-anggotanya adalah para Direktur Jenderal Departemen dan pimpinan instansi lainnya yang setingkat, yang tugasnya berkaitan dengan pelaksanaan transmigrasi. Ketua dan sekretaris Satuan Pengendali masing-masing adalah Menteri Muda Urusan Transmigrasi dan Direktur Jenderal Transmigrasi.

Aparat Satuan Pengendali pada tingkat wilayah dinamakan Koor-dinator Wilayah, sedangkan di tingkat lapangan disebut Koordinator Lapangan. Koordinator lapangan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan sektoral secara fisik di lapangan.

Penyempurnaan koordinasi sebagaimana yang dimaksudkan dalam Keppres tersebut di atas adalah guna meletakkan dasar-dasar dan tata cara kerja yang lebih serasi dalam penanganan kegiatan ketrans-migrasian, terutama yang menyangkut pelaksanaan di daerah pene-rima. Dalam hubungan ini maka peranan serta kegiatan instansi sek -toral yang menjadi anggota Badan, terus diusahakan agar serasi satu dengan lainnya, tidak saja di pusat melainkan juga di lapangan.

755

Page 60: TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - … · Web viewPelaksanaan Kegiatan Transmigrasi Dalam tahun 1978/79 telah ditetapkan untuk memindahkan dan. menempatkan sebanyak 27.000 KK transmigran