Temporary Pace Maker

12
Temporary Pace Maker 1. Definisi Temporary Pace maker adalah sebuah alat pacu jantung buatan elektronik yang berfungsi sebagai node (sino-atrial) SA pengganti yang berkontraksi dari otot jantung. Perangkat ini dimasukkan oleh threading atau kawat melalui pembuluh darah vena femoralis atau vena jugularis atau vena subclaviamenuju atrium atau ventrikel kanan. Sedangkan generatornya ditempatkan diluar dan bersifat sementara pada kelainan yang dicurigai karena adanya gangguan irama ataupun sebagai tindakan emergency sebelum pemasangan permanent pace maker. Tujuan utama pemasangan Temporary Pace Maker adalah membuat frekuensi denyut jantung menjadi normal baik yang disebabkan jantung pasien tersebut terlalu lambat maupun terjadinya blok pada sistem hantaran irama jantung. 2. Etiologi Etiologi yang dapat menyebabkan pemasangan Temporary Pace maker pada pasien adalah jika pasien mengalami sistem gangguan pada sistem konduksi alaminya. Yang termasuk pada sistem konduksi alami yaitu : 1. SA node 2. AV node 3. Internodal Atrial 4. His bundle 5. RBB 6. LBB 7. Serabut Purkinje 8. Manifestasi Klinis 1. Syncope

description

essay

Transcript of Temporary Pace Maker

Page 1: Temporary Pace Maker

Temporary Pace Maker

1. Definisi

Temporary Pace maker adalah sebuah alat pacu jantung buatan elektronik yang

berfungsi sebagai node (sino-atrial) SA pengganti yang berkontraksi dari otot jantung.

Perangkat ini dimasukkan oleh threading atau kawat melalui pembuluh darah vena

femoralis atau vena jugularis atau vena subclaviamenuju atrium atau ventrikel kanan.

Sedangkan generatornya ditempatkan diluar dan bersifat sementara pada kelainan

yang dicurigai karena adanya gangguan irama ataupun sebagai tindakan emergency

sebelum pemasangan permanent pace maker. Tujuan utama pemasangan Temporary

Pace Maker adalah membuat frekuensi denyut jantung menjadi normal baik yang

disebabkan jantung pasien tersebut terlalu lambat maupun terjadinya blok pada sistem

hantaran irama jantung.

2. Etiologi

Etiologi yang dapat menyebabkan pemasangan Temporary Pace maker pada pasien

adalah jika pasien mengalami sistem gangguan pada sistem konduksi alaminya. Yang

termasuk pada sistem konduksi alami yaitu :

1. SA node

2. AV node

3. Internodal Atrial

4. His bundle

5. RBB

6. LBB

7. Serabut Purkinje

8. Manifestasi Klinis

1. Syncope

2. Pusing

3. Cepat lelah

4. Berdebar – debar

5. Bingung

6. Nafas pendek

7. Rasa berat di dada

8. Exercise intolerance

9. CHF (Congestif Heart Failure)

10. Indikasi Pemasangan

Page 2: Temporary Pace Maker

Disfungsi SA Node :

1. Sinus Bradikardi dengan gejala

2. Sinus Arrest

3. Sinus blok >3 detik disertai gejala

4. Sick Sinus Sindrom (brady tachy sinus)

Disfungsi AV Node :

1. AVB derajat 3 (intermitte,persistent)

2. AVB derajat 2 tipe 2 (intermitten, persistent)

3. AVB derajat 2 tipe 1 disertai gejala

4. AF normo respon

5. Kongenital CHB

Jalur Pemasangan Elektrode Temporary Pace Maker

1. Transcutaneous yaitu pemasangan electrode yang ditempatkan pada dinding dada

anterior & posterior kemudian disambungkan ke unit pacu external.

2. Transthoracic yaitu electrrode pacu dipasang dengan menusukkan kawat

tranthoracic menuju ventrikel kanan.

3. Transvenous yaitu pemasangan electrode pacu dipasang melalui vena menuju

ventrikel kanan atau atrium kanan atau keduanya.

Page 3: Temporary Pace Maker

4. Epicardial yaitu pemasangan electrode pacu dijahitkan ke epikardium pada saat

operasi jantung.

5. Komponen Pacu Jantung

1. Generator yaitu merupakan sumber impuls.

Setting untuk generator:

1. Rate

Jumlah impulse listrik yang dihasilkanoleh generator setiapmenit. (30 – 160 x/mnt)

2. Output:

Besarnya energy listrik yang dikeluarkan setiap sekali memberi impulse.(0.1-20mA)

3. Sensitivity:

Page 4: Temporary Pace Maker

Kemampuan pacemaker membacabatas level/ besarnya intrinsic listrik jantung

(amplitudo) dimana generator harusmemberi impulse ataumenunda/ menghambat (1

-20 mV).

4. Power on / off

Untukmematikandanmenghidupkan generator.

2. Kabel penghubung yaitu merupakan kawat penghubung generator dan miokardium

dan berupa unipolar (kutup negatif) danbipolarbagian distal

3. Elektrode

4. Istilah Temporary Pacemaker

5. Spike (jarum);

Adanyaenergilistrikartifisial pacemaker sampaikemyocard (jantung) .

6. Capture / nyambung :

Depolarisasijantungdisebabkandari impulse listrik pacemaker (pacujantung)

7. Gambaran EKG

Pacing Spike capture ventrikel

1. Threshold output (ambangpacu) adalah minimal energi yang diberikan dimana terjadi

depolarisasi jantung( mA)

2. Threshold sensing (ambangrangsang) adalah batas maksimal besarny aintrinsik

listrik jantung (amplitude) yang dapat ditangkap ( sense) oleh generator (mV).

Page 5: Temporary Pace Maker

3. Cara Kerja Temporary Pacemaker

Pengukuran Treshold Ouput

1. Tentukan pacuan 20% diatas rate pasien (10 beat/menit diatas HR pasien)

2. Sensitivity pada posisi demand

3. Control output pada posisi 5 mA (99% selalu capture) sehingga lampu pacing

menyala.

4. Turunkan nilai output sampai gambaran EKG tidak capture. Gambaran capture

nilai terakhir adalah ambang output

5. Setting output adalah dua kali nilai ambang (treshold).

Pengukuran Treshold Sensitivity

1. Diberikan 1.5 – 3.0 mV (tanpa diukur – secara ilmiah dan pengalaman aman).

2. Menggunakan threshold sensitivity:

1. Tentukan rate pacuan 20% dibawah rate pasien (10 beat/menit dibawah HR

pasien).

2. Tentukan output 5 mA atau nilai yang sudah diukur.

3. Lihat lampu sense menyala.

4. Pertama nilai sensitivity pada 1 mV. Kemudian dinaikkan sampai terlihat lampu

pacuan menyala dan gambaran EKG capture disebut sebagai threshold

sensitivity.

Gambaran Sensitivity Pacing

Setting sensitivity pada 0.5 nilai threshold sensitivity. Semakin kecil nilai

sensitivity yang di setting semakin kecil TPM mendeteksi aktifitas listrik sehingga

dapat mendeteksi gelombang P, dan atau interferensi luar (artefak) disebut sebagai

OVERSENSING.

Page 6: Temporary Pace Maker

Semakin tinggi setting sensitivity (tanpa mengukur threshold sentivity) akan

semakin asyncrhronous disebut UNDERSENSING.

5. Komplikasi

1. Infeksi daerah sekitar punksi (insert area)

2. Electrode berubah posisi (misplacement)

3. Ventrikel perforasi (tamponade)

4. Trombosis – emboli

5. Pneumothoraks

6. Malfungsi generator

7. Persiapan Pemasangan Temporary Pace Maker

Alat dan bahan

1. Non steril : generator dan kabel penghubung

2. Steril :

1. Set diagnostik

2. Baju 2 buah

3. Duk bolong

4. Laken kecil

5. Korentang

6. Bengkok

7. Kassa

8. Jarum pungsi/abocath (18/20)

9. Syringe 10 cc untuk lidokain 2% dan flushing

10. Syeringe 2,5 cc untuk aspirasi

11. Benang jahit dan jarum untuk fiksasi elektrode

12. Sheath set, elektrode bipolar sesuai dengan ukuran sheath

Page 7: Temporary Pace Maker

3. Battery Operation

1. Selalumulai / pasang battery baru, akanbertahankrglebih 7 hari

2. Low Battery Indicator

Ketika indicator low battmuncul, masih ada waktu 24 jam untuk tetap pacing

sebelum diganti

1. Battery replacement

Pada saat battere dilepas, mesin masih akan tetap bias melakukan pacing

krglebih 15 detik.

2. Penatalaksanaan Pemasangan TPM

1. Perekaman EKG 6 sandapan EKG ekstremitas.

2. Preparasi dengan bethadine cair dan sterilkan area yang akan digunakan.

3. Operator (dokter) melakukan anestesi local di daerah yang akan di pungsi.

4. Puncture/pungsi vena yang akan kita pungsi.

5. Pastikan vena tersebut terkanulasi, masukkan sheath terlebih dahulu masukkan wire,

kemudian jarum dicabut, tinggal wire, kemudian masukkan sheath, lalu wire dan

dilator dicabut. Jadi tertingal hanya tinggal sheath. Kemudian diaspirasi sheath

tersebut melalui threeway yang tersedia dan dilakukan flushing agar terbebas dari

bekuan darah.

6. Masukkan electrode melalui sheath sampai ke ruang ruang jantung yang kita

inginkan (ventrikel kanan), setelah betul lokasi yang kita inginkan kemudian kita

hubungkan g g electrode tersebut dengan kabel (sebelumnya kabel telah

tersambung ke generator) sesuai muatannya positif ke positif, negative ke negative.

7. Set generator .

1. Pacing rate di atas HR pasien.

2. Output kita pasang 5 mA.

3. Sensitivity kita pasang demand atau 1.5 – 3.0 mV.

8. Kemudian kita nyalakan generator, dengan menekan tombol ON.

9. Kemudian kita lihat pada generator lampu pacing menyala/ tidak, pastikan menyala

dan pastikan capture pada gambaran EKG.

10. Setelah benar benar capture,kita ukur threshold output, ingat threshold output

harus dibawah 1 mA.

11. Kemudian kita ukur kita ukur threshold sensitivity, bila pasien dengan

hemodinamik stabil (tidak terganggu). Atau kita pasang pada daerah yang aman

yaitu 1.5 – 3.0 Mv.

Page 8: Temporary Pace Maker

12. Setelah selesai semua kita fiksasi sheath dan electrode tersebut dengan

menjahit pada kulit pasien. Dan kita tutup luka tersebut dengan kassa steril yang

telah diberi betadhin cair kemudian difiksasi dengan dengan plester.

13. Perekaman sandapan EKG 6 sandapan terakhir.

14. Pasien dipindah ke ruangan.

15. TPM baru bisa dilepas jika ada irama intrinsic yaitu irama dari jantung sendiri

bukan dari TPM. Gambarannya sebagai berikut:

1. Gambaran ECG tidak ada spike.

2. Rate pada jantung lebih tinggi dari rate generator TPM.

3. QRS dari generator lebar sedangkan intrinsic sempit.

4. Jika sudah ada irama intrinsic observasi 24 jam jika tetap baik maka TPM bisa

dilepas. 

5. TPM baru bisa dilepas jika ada irama intrinsic yaitu irama dari jantung sendiri

bukan dari TPM. Gambarannya sebagai berikut:

1. Gambaran ECG tidak ada spike

2. Rate pada jantung lebih tinggi dari rate generator TPM

3. QRS dari generator lebar sedangkan intrinsic sempit

4. Jika sudah ada irama intrinsic observasi 24 jam jika tetap baik maka TPM bisa

dilepas. 

5. Blok AV dibagi menjadi tiga kategori: Derajat pertama, kedua, dan ketiga.

6. Pada blok AV derajat pertama impuls masih bisa diteruskan, tetapi dengan lambat

Rate             : Tergantung pada tingkat ritme yang mendasari

Rhythm        : reguler

P Waves      : Normal

PR Interval   : memanjanglebihdari 0.20 detik

QRS           : Normal (0,06-0,10 detik)

Ratio AV konduksi :  AV node melakukan impuls ke ventrikel dengan ratio 1 : 1

Page 9: Temporary Pace Maker

1. Pada blok AV total tidak ada konduksi antara atrial dan ventrikel karena adanya blok

elektrik di AV node atau dibawahnya sehingga atria dan ventrikel berdenyut sendiri-

sendiri, yang disebut disosiasi AV komplit.

2. Gambaran EKG secara khas menunjukkan letak gelombang-gelombang P yang tak

ada hubungannya dengan letak gelombang-gelombang QRS.

Rate : Atrial: 60-100 x/mnt;

ventrikel: 40-60 x/mnt jika fokus escape dari junctional,

40 x/mnt jika fokus escape dari ventrikel

Rhythm : Bisaanya reguler , tapi atrium dan ventrikel berjalan sendiri-

sendiri

P Waves :  Normal, bisa bertumpuk di komplek QRS atau gelombang T

PR Interval :  sangat bervariasi

QRS : Normal jika ventrikel diaktifkan oleh focus escape dari

junctional, melebar (> 10detik) jikafokusescape dari ventrikel