Telaah RKS.docx

24
BAHAN AJAR WORKSHOP PEMBINA BIMTEK EKSTRA KEAGAMAAN A. JUDUL MATA BIMTEK Telaah Rencana Kerja Sekolah (RKS) B. JAM PELATIHAN Aloaksi waktu untuk sesi ini adalah 2 JP (90 menit) C. TUJUAN PELATIHAN Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi nilai-nilai keagamaan yang akan dikembangkan melalui kegiatan ekskul (harapan) 2. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung (kekuatan) dalam pengembangan nilai-nilai keagamaan 3. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat (kelemahan) dalam pengembangan nilai-nilai keagamaan 4. Mengidentifikasi peluang terkait pengembangan nilai- nilai keagamaan 5. Mengidentifikasi ancaman terkait pengembangan nilai- nilai keagamaan 6. Menentukan kegiatan ekskul keagamaan 1

description

Telaah RKS

Transcript of Telaah RKS.docx

Page 1: Telaah RKS.docx

BAHAN AJAR WORKSHOP PEMBINA BIMTEKEKSTRA KEAGAMAAN

A. JUDUL MATA BIMTEK

Telaah Rencana Kerja Sekolah (RKS)

B. JAM PELATIHAN

Aloaksi waktu untuk sesi ini adalah 2 JP (90 menit)

C. TUJUAN PELATIHAN

Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi nilai-nilai keagamaan yang akan dikembangkan melalui

kegiatan ekskul (harapan)

2. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung (kekuatan) dalam pengembangan

nilai-nilai keagamaan

3. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat (kelemahan) dalam

pengembangan nilai-nilai keagamaan

4. Mengidentifikasi peluang terkait pengembangan nilai-nilai keagamaan

5. Mengidentifikasi ancaman terkait pengembangan nilai-nilai keagamaan

6. Menentukan kegiatan ekskul keagamaan

7. Mengintegrasikan kegiatan ekskul keagamaan dalam RKS.

D. PENDEKATAN, DAN METODE

1. Pendekatan

Konstruktivistik dan constectual learning.

2. Metode

Ekspositori, Tanya – jawab, diskusi dan inquiry.

1

Page 2: Telaah RKS.docx

E. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran materi ini adalah:

1. Presentasi PowerPoint

2. Lembar Kerja 4.1

3. LCD, laptop/komputer

4. Kertas plano, spidol, flipchart

5. Handout .........

6. Handout 4.2 Contoh Penghitungan Biaya Pencapaian SPM

7. Bahan Bacaan:

Uraian materi Menghitung Ketercapaian Indikator, Menganalisis Kesenjangan,

dan Menghitung Biaya Pencapaian SPM. Petunjuk Teknis Analisis Standar Biaya

(ASP) Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

F. STRATEGI

Langkah-langkah Fasilitasi:

2

Pengantar

(5

Penjelasan Umum (15

menit)

Kerja kelompok mengidentifikasi

harapan, kekuatan,

kelemahan, peluang,

hambatan dan

Presentasi Hasil (25

menit)

Memperbaiki hasil

diskusi (10 menit)

Rangkuman dan

Penutup

Page 3: Telaah RKS.docx

1. Pengantar (5 menit)

Pada langkah ini fasilitator menjelaskan judul sesi, pentingnya sesi, tujuan dan langkah-langkah kegiatan.

2. Penjelasan Umum (15’)

Pada langkah ini fasilitator menjelaskan cara menentukan kegiatan ekskul yang terintegrasi dalam RKS melalui analisis SWOT (slide 6-12). Contoh terdapat dalam Handout 4.1 dan 4.2. Handout dibagikan dan dijelaskan oleh fasilitator. Setelah penjelasan dilanjutkan dengan tanya jawab.

3. Kerja kelompok mengidentifikasi harapan, kekuatan, kelemahan, peluang, hambatan dan penetapan kegiatan ekskul (30 menit)

Pada langkah ini fasilitator melatih peserta melakukan analisi SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities dan Treaths) dengan berdiskusi kelompok untuk menentukan kegiatan ekskul. (menggunakan format… lampiran)

Masing-masing kelompok akan menerima satu set bahan untuk kerja kelompok, yaitu:

a. Lembar bacaan study kasus

b. Format diskusi kelompok ;

c. Kewrtas plano;

d. Spidol;

e. Form perhitungan

Tugas setiap kelompok adalah sebagai berikut:

1) Menghitung pencapaian SPM pada beberapa IP

2) Menghitung kesenjangan masing-masing IP

3) Memperkirakan apakah diperlukan investasi baru yang relevan untuk IP tersebut.

4) Menghitung gap kebutuhan investasi yang ada

3

Page 4: Telaah RKS.docx

5) Memperkirakan berapa besar konsekuensi biayanya.

Lembar kerja untuk kelompok terdapat dalam Lampiran 4.1.

4. Presentasi hasil diskusi kelompok (60 menit)

Pada langkah ini fasilitator menugaskan peserta untuk mempresentasikan hasil diskusinya (slide 17). Dalam presentasi ini peserta kelompok lain diminta untuk mengkritisi hasil diskusi yang dipresentasikan.

5. Memperbaiki Hasil Diskusi (40 menit)Peserta secara berkelompok diminta memperbaiki hasil karyanya berdasarkan masukan pada waktu presentasi (slide 18)

6. Rangkuman dan Penutup (5 menit)Fasilitator merangkum hasil penghitungan biaya pencapaian SPM (slide 19-20). Fasilitator menutup dengan salam.

G. URAIAN MATERI

1. Pendahuluan

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dewasa ini menjadi alternative

ideal satuan pendidikan di tengah krisis multi dimensi yang melanda bangsa

Indonesia. Sekolah-sekolah yang menyediakan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dengan baik menjadi pilihan orang tua sebagai tujuan sekolah

anaknya. Hal ini tidak hanya menjadi peluang bagi sekolah/madrasah tetapi

sekaligus menjadi tantangan. Untuk mengikis krisis multi dimensi yang

terjadi, terutama krisis moral, sekolah harus mampu menyediakan wadah

kegiatan keagamaan yang dapat menjadi sarana penanaman dan

pembiasaan akhlak terpuji, sekaligus sebagai pengembangan karakter bagi

peserta didik.

4

Page 5: Telaah RKS.docx

Penentuan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan harus berdasarkan

hasil analisis kebutuhan yang dikombinasikan dengan keadaan riil satuan

pendidikan dan terintegrasi dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS). Faktor-

faktor kekuatan, kelemahan, tantangan/peluang, dan hambatan menjadi

fakta lapangan yang tidak boleh diabaikan.

Dengan mempelajari modul ini diharapkan mampu menentukan

kegiatan ekstrakulikuler keagamaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan

siswa, sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat.

2. Pengertian

Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan suatu dokumen bagian dari

perencanaan pendidikan di tingkat sekolah sesuai amanat Standar Pengelolaan

Pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007).

RKS terdiri dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka

Menengah Sekolah (RKJMS). RKT berisi program untuk jangka waktu satu

tahun, sedangkan RKJMM berisi program untuk empat tahun. Sebagai bagian

dari upaya pengembangan kapasitas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler yang

baik harus terintegrasi dalam RKS.

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dewasa ini menjadi alternatif

ideal satuan pendidikan di tengah krisis multi dimensi yang melanda bangsa

Indonesia. Sekolah-sekolah yang menyediakan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dengan baik menjadi pilihan orang tua sebagai tujuan sekolah

anaknya. Hal ini tidak hanya menjadi peluang bagi sekolah/madrasah tetapi

sekaligus menjadi tantangan. Untuk mengikis krisis multi dimensi yang

terjadi, terutama krisis moral, sekolah harus mampu menyediakan wadah

kegiatan keagamaan yang dapat menjadi sarana penanaman dan pembiasaan

akhlak terpuji, sekaligus sebagai pengembangan karakter bagi peserta didik.

5

Page 6: Telaah RKS.docx

Penentuan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan harus berdasarkan

hasil analisis kebutuhan yang dikombinasikan dengan keadaan riil satuan

pendidikan dan terintegrasi dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS). Faktor-

faktor kekuatan, kelemahan, tantangan/peluang, dan hambatan menjadi fakta

lapangan yang tidak boleh diabaikan.

Dengan mempelajari bahan ajar ini diharapkan mampu menentukan

kegiatan ekstrakulikuler keagamaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan

siswa, sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat.

Harapan pemangku kepentingan adalah suatu kondisi tertentu yang

lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Contoh: peningkatan

nilai, peningkatan kedisiplinan, peningkatan kejujuran, peningkatan prestasi

akademik, dan lain-lain.

Pertanyaan kunci yang harus dijawab dalam perumusan harapan

pemangku kepentingan adalah: Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini

lima tahun mendatang? Atau, dengan kata lain, apa yang dianggap penting

oleh pemangku kepentingan dan yang menjadi perhatian mereka dalam

kinerja sekolah/madrasah.

Harapan hendaknya:

a. Dirumuskan berdasarkan profil (keadaan sekolah/madrasah), hal mana

yang akan ditingkatkan, diperbaiki atau dicapai dalam 4 (empat) tahun ke

depan.

b. Berorientasi pada peningkatan/perbaikan sekolah/madrasah (school

improvement), termasuk memperkuat kapasitas sekolah/madrasah dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyampaikan pengetahuan

tersebut kepada peserta didik, serta memperkuat kapasitas

6

Page 7: Telaah RKS.docx

sekolah/madrasah dalam kolaborasi yang dibangun atas dasar

“kepercayaan”;

c. Mencakup bukan hanya harapan penyedia layanan, tetapi juga pengguna

layanan;

d. Mengacu pada visi dan misi serta tujuan yang sudah dimiliki oleh

sekolah/madrasah;

e. Mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan.

Tabel A1: Contoh Kategori, Profil Sekolah/Madrasah dan Harapan PemangkuKepentingan Terkait kegiatan keagamaan

Kategori Profil Sekolah/Madrasah Harapan Pemangku Kepentingan

1 2 3

II. Pengembangan Diri

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

Pada tahun ajaran sebelumnya menjadi juara harapan 1 lomba marawis tingkat kecamatan

Juara 1 marawis tingkat propinsi

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

Pada tahun ajaran sebelumnya ditemukan 5 kali kasus pencurian di kelas, dan 12 kali kasus menyontek dalam ujian

Tidak ada lagi kasus ketidakjujuran

3. Analisis Kekuatan

Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi

khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau

keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika

sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa

disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik/hasil andalan, maupun

kelebihan-kelebihan lain yang membuatnya unggul bagi pesaing-pesaing serta

dapat memuaskan steakholder maupun pelanggan (peserta didik, orang tua,

masyarakat dan bangsa).

7

Page 8: Telaah RKS.docx

Contoh kondisi/keadaan/hal-hal yang dapat menjadi faktor kekuatan

bagi pengembangan kegiatan ekskul keagamaan antara lain:

a. Sekolah mempunyai SDM yang mempunyai kompetensi sesuai dengan

kebutuhan kegiatan ekskul keagamaan tertentu.

- Guru kelas/bidang studi yang menguasai seni marawis

- Guru kelas/bidang studi yang menguasai seni kaligrafi

- dll

b. Sekolah mempunyai sarana/prasarana untuk melaksanakan kegiatan

ekskul keagamaan tertentu

- Mempunyai peralatan marawis (alat musik, pakaian seragam)

- Mempunyai ruangan khusus untuk pentas

c. Sekolah mempunyai dana untuk melaksanakan kegiatan ekskul

keagamaan tertentu.

- Sekolah mempunyai dana yang dapat digunakan untuk melaksanakan

kegiatan ekskul keagamaan. Sumber dana bisa berasal dari pemerintah,

atau bantuan orang tua dan masyarakat.

d. Orang tua siswa sangat memdukung pengembangan kegiatan ekskul

keagamaan tertentu.

- Dukungan orang tua merupakan modal yang sangat penting dalam

melaksanakan kegiatan ekskul keagamaan tertentu.

4. Analisis Kelemahan

Segala sesuatu pasti memiliki kelemahan, itu adalah hal yang wajar

tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam

lembaga pendidikan bisa meminimalisir kelemahan - kelemahan tersebut atau

bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki

oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini bisa kelemahan dalam sarana

8

Page 9: Telaah RKS.docx

dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya

kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan

kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain.

5. Analisis Peluang

Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang

menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.

Situasi lingkungan tersebut misalnya ; (1) kecendrungan penting yang terjadi

dikalangan peserta didik. (2) identifikasi suatu layanan pendidikan yang

belum mendapat perhatian. (3) perubahan dalam keadaan persaingan. (4)

hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya. Peluang

pengembangan ekstrakurikuler keagamaan antara lain:

a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan

peran serta kegiatan keagamaan yang lebih dominan.

b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif

dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama

berdimensi sufistik kiat menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi

pengembangan ekstrakurikuler keagamaan ke depan.

c. Jumlah siswa yang memilih kegiatan ekstrkurikuler keagamaan saat

pemetaan bakat dan minat juga menjadi peluang bagi satuan pendidikan

untuk mengembangkan ekstrakurikuler keagamaan.

6. Analisis Ancaman

Ancama merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi

faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga

pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi

sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan berperannya sebuah

lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah ; minat

peserta didik kecil terhadap ekskul keagamaan, orang tua siswa yang kurang

9

Page 10: Telaah RKS.docx

mendukung, serta kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga

pendidikan dan lain-lain.

7. Kriteria Kegiatan Ekskul

Setelah melakukan analisis, langkah berikutnya yang paling penting

adalah penentuan kegiatan. Penentuan kegiatan dilakukan dengan

mempertimbangkan aspek aspek, yaitu:

a. Hasil analisis

Hasil analisis akan menempatkan suatu pilihan kegiatan pada empat

kategori (lihat matriks SWOT). SO merupakan kondisi paling ideal.

Dalam kondisi seperti ini sekolah tinggal mengelola dengan baik karena

semua daya dukung dan banhan input yang diperlukan sudah siap.

Kondisi WO dan ST kurang begitu ideal karena ada beberapa komponen

yang belum siap. Dan kondisi WT merupakan kondisi yang paling tidak

ideal, dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kemauan yang sangat keras

karena jelas akan membutuhkan biaya dan menanggung resiko yang lebih

besar.

b. Skala prioritas

Prioritas menjadi penentu terakhir. Meskipun dalam keadaan WT jika

program yang dimaksud memang menjadi prioritas utama yang

disebabkan oleh beberapa faktor maka mau tidak mau harus menjadi

pilihan. Meskipun dengan biaya dan resiko yang besar.

8. Integrasi Ekskul Keagamaan Dalam RKS/M

Hasil analisis yang sudah dilakukan disusun ke dalam bagan sebagai berikut:

10

Page 11: Telaah RKS.docx

S (Kekuatan) W (Kelemahan)

O (Peluang)

Sebuah lembaga pendidikan harus memanfaatkan peluang menjadikan kekuatan atau sebaliknya.

Peluang digunakan untuk menekan sebuah kelemahan yang ada.

T (Ancaman)

Kekuatan digunakan untuk menekan ancaman yang terjadi.

Sebuah lembaga pendidikan sebulum datang sebuah ancaman harus menutupi kelemahan-kelamahan yang ada dengan kekuatan dan peluang.

Anaalisis SWOT menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai

dasar dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan tindakan, jika

keputusan ini diterapkan secara efektif akan memungkinkan sekolah

mencapai tujuannya. Analisis SWOT dalam penyelenggaraan sekolah dapat

membantu pengalokasian sumber daya seperti anggaran, sarana dan prasarana

sumber daya manusia, fasilitas sekolah, potensi lingkungan sekolah, dan

sebagainya yang lebih efektif. Analisis SWOT dalam program sekolah dapat

dilakukan dengan melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel

daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan

program sekolah, untuk memperoleh mutu sekolah dapat dilakukan strategi

SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO

(memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST

11

Page 12: Telaah RKS.docx

(menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi

kelemahan dan menghindari ancaman).

H. EVALUASI/LATIHAN

Jawablah Pernyataan Di Bawah Ini Dengan Jelas !

1. Coba Saudara identifikasi nilai-nilai keagamaan yang dapat dikembangkan

melalui kegiatan ekstrakurikuler pada SD

2. Coba Saudara identifikasi faktor-faktor pendukung (kekuatan) dalam

pengembangan nilai-nilai keagamaan pada SD

3. Coba identifikasi faktor-faktor penghambat (kelemahan) dalam

pengembangan nilai-nilai keagamaan pada SD

Kerjakan tugas di bawah ini dengan memilih salah satu dari dua kasus berikut :1.

Buatlah analisis SWOT pada sekolah yang ada di lingkungan saudara. Kemudian

tentukan jenis – jenis kegiatan ekstrakulikuler keagamaan yang relevan dengan

kebutuhan sekolah tersebut!

1. Ada salah satu sekolah dasar di bandung yang profilnya sebagai berikut :

Faktor pendukung adalah sekolah tersebut memiliki jumlah siswa yang

melebihi dari enam kelas dan memiliki guru – guru yang kualifikasi

akademiknya sudah memadai sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Sementara kelemahan dari sekolah tersebut adalah tidak memiliki sarana

yang dapat menunjang untuk terlaksananya kegiatan ekstrakulikuler

keagamaan, seperti tidak adanya mesjid dan ruang serbaguna. Adapun

peluang untuk sekolah tersebut yaitu adanya berbagai tawaran untuk

mengikuti perlombaan baik tingkat regional maupun nasional. Sementara

12

Page 13: Telaah RKS.docx

yang menjadi ancaman dari sekolah tersebut yaitu tidak memilikipembina

ekstrakulikuler yang kreatif dan inovatif.

Bagaimana menurut saudara untuk menentukan jenis – jenis kegiatan

ekstrakulikuler keagamaan yang dipandang memenuhi syarat dengan kriteria

profil sekolah di atas? Jelaskan!

Referensi :

- UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara

- Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 Tentang SPM Pendidikan Dasar- Permendiknas No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

(SNP)- PP N0 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan- Permendagri No 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Pengelolaan

Keuangan Daerah- Modul Bos Tahun 2011

13

Page 14: Telaah RKS.docx

Lampiran 2.1

Format Lembar Kerja Diskusi Kelompok

Analisis Kesesuaian Kondisi Satuan Pendidikan dengan Pelaksanaan Pengembangan Diri untuk

Ekstrakurikuler Keagamaan

NO Bidang/Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan

Sarana dan Prasarana Pendukung

Ketersediaan Keterangan

Ada Tidak Ada

… ……………………………………… …………………………

.

……………………. ……………………

……

…………………….

.

4. Keagamaan

4.1 Marawis, Khasidah,

Nasyid

Srana:

- ……………….

- …………………

- ………………….

- ……………….

Prasarana:

- ………………..

- ……………….

- ……………….

4.2 ……………………………….. Srana:

- ……………….

14

Page 15: Telaah RKS.docx

- …………………

Lampiran 2.2

Format Lembar Kerja Diskusi Kelompok

Analisis Kebutuhan, Bakat dan Minat Peserta Didik pada Pengembangan Diri untuk Kegiatan Ekstrakurikuler

NO

Bidang/Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Frekuensi Pilihan Peserta Didik /

Kelas

Ketersediaan Jenis Kegiatan Tahun

Sebelumnya Keterangan

I II III IV V VI Ada Tidak ada

… ………………… … … … … … … ….. ……… …………………..

4. Keagamaan

4.1 Kaligrafi

4.2 Marawis

4.3 ……………..

…. ………………………………… … … … … … … ….. ……… …………………..

15

Page 16: Telaah RKS.docx

FORMAT DISKUSI KELOMPOK

SESI TELAAH RENCANA KERJA SEKOLAH

NO

KEGIATAN EKSKUL

KEAGAMAAN

NILAI YANG DIHARAPKAN MUNCUL

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN

1. ………………. ……………………………………………………………………………………………

.…………………

.…………………

.

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

2. ……………….. ……………………………………………………………………………………………

.…………………

.…………………

.

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

…………………………………………………………………………………………….………………….………………….

3. ……………….. …………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

16

Page 17: Telaah RKS.docx

………………….

………………….

………………….

………………….………………….………………….

………………….………………….………………….

………………….………………….………………….

………………….………………….………………….

Contoh kasus:

SD Suka Dana ingin mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seni MARAWIS. Setelah dilakukan analisis terhadap profil sekolah, diketahui data sebagai berikut:

- Kebutuhan masyarakat akan seni marawis semakin besar sebagai pengisi acara hajatan,

lamaran, dll

- Sudah banyak sekolah lain yang juga mengembangkan seni marawis

- Dukungan orang tua sangat besar, bahkan mereka rela menyumbang untuk keperluan

sarana pendukung

- Setelah dilakukan penjaringan, ternyata minat siswa akan seni marawis cukup tinggi

- Belum mempunyai pelatih yang handal, kalau pun ada meminta honor yang cukup tinggi

- Peralatan yang dimiliki belum lengkap, dan yang sudah ada berkualitas rendah

- Kepedulian DUDI rendah, karena daerah sekitar sekolah bukan daerah

perusahaan/perindustrian

- Ada event-event semesteran/tahunan berupa lomba marawis berbagai tingkat hingga

provinsi

17

Page 18: Telaah RKS.docx

- Dunia pariwisata mulai melirik seni marawis

a. Analisislah keadaan di atas, dengan analisis SWOT.

b. Jika marawis ditetapkan sebagai pilihan kegiatan, langkah apakah yang harus dilakukan

oleh SD Suka Dana?

18