Telaah Kasus Fs
description
Transcript of Telaah Kasus Fs
TELAAH KASUS
Nama : Muhammad Arif
BP : 0810342052
Preseptor :
Tanda Tangan :
Identitas Pasien
Nama : Amanadenta Augustriza
Umur : 19 tahun
Anamnesa
CC : makanan sering terselip pada gigi kanan atas belakang
PI :
PDH : pernah melakukan perawatan cabut gigi, penambalan gigi dan
pemasangan ortho cekat
PMH : sehat, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
FH : ayah dan ibu menderita hipertensi
Odontogaram
Rencana perawatan
1. Gigi 46, pemeriksaan: perkusi (-), palpasi (-), sondasi (-), clor ethil (-),
mobiliti (-), tekan (-) karies superfisial, diagnosa : pulpitis revesibel,
rencana perawatan : restorasi resin komposit kelas I
2. Gigi 47, pemeriksaan: perkusi (-), palpasi (-), sondasi (-), clor ethil (-),
mobiliti (-), tekan (-) karies superfisial, diagnosa : pulpitis revesibel,
rencana perawatan : restorasi resin komposit kelas I
3. Gigi 37, pemeriksaan: perkusi (-), palpasi (-), sondasi (-), clor ethil (-),
mobiliti (-), tekan (-) karies superfisial, diagnosa : pulpitis revesibel,
rencana perawatan : restorasi resin komposit kelas I
4. Gigi 17 pit dan fisura dalam, rencana perawatan : fissure sealant
5. Gigi 28 pit dan fisura dalam, rencana perawatan : fissure sealant
Tindakan
Teknik Aplikasi Fissure Sealant Berbasis Resin
1. Pembersihan pit dan fisura pada gigi yang akan dilakukan aplikasi
fissure sealant menggunakan brush dan pumis
Syarat pumis yang digunakan dalam perawatan gigi:
a. Memiliki kemampuan abrasif ringan
b. Tanpa ada pencampur bahan perasa
c. Tidak mengandung minyak
d. Tidak mengandung fluor
e. Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak dan stain
f. Memiliki kemampuan poles yang bagus
2. Pembilasan dengan air
Syarat air:
a. Air bersih
b. Air tidak mengandung mineral
c. Air tidak mengandung bahan kontaminan
3. Isolasi gigi
Gunakan cotton roll atau gunakan rubber dam
4. Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara.
Syarat udara :
a. Udara harus kering
b. Udara tidak membawa air (tidak lembab)
c. Udara tidak mengandung minyak
d. Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan dihembuskan
langsung ke permukaan gigi.
5. Lakukan pengetsaan pada permukaan gigi
a. Lama etsa tergantung petunjuk pabrik
b. Jika jenis etsa yang digunakan adalah gel, maka etsa bentuk gel
tersebut harus dipertahankan pada permukaan gigi yang dietsa
hingga waktu etsa telah cukup.
c. Jika jenis etsa yang digunakan adalah berbentuk cair, maka etsa
bentuk cair tersebut harus terus-menerus diberikan pada
permukaan gigi yang dietsa hingga waktu etsa telah cukup.
6. Pembilasan dengan air selama 60 detik
Syarat air sama dengan point 2.
7. Pengeringan dengan udara setelah pengetsaan permukaan pit dan fisura
a. Syarat udara sama dengan point 3.
b. Cek keberhasilan pengetsaan dengan mengeringkannya dengan
udara, permukaan yang teretsa akan tampak lebih putih
c. Jika tidak berhasil, ulangi proses etsa
d. Letakkan cotton roll baru, dan keringkan
e. Keringkan dengan udara selama 20-30 detik
8. Aplikasi bahan sealant
a. Self curing: campurkan kedua bagian komponen bahan,
polimerisasi akan terjadi selama 60-90 detik.
b. Light curing: aplikasi dengan alat pabrikan (semacam syringe),
aplikasi penyinaran pada bahan, polimerisasi akan terjadi dalam
20-30 detik.
9. Evaluasi permukaan oklusal
a. Cek oklusi dengan articulating paper
b. Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot
grinding) (Donna Lesser, 2001)
10. Kontrol fissure sealant satu minggu kemudian