TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

51
TELAAH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH PADA MIN DI KOTA BANJARMASIN Oleh: Drs. Yahya Mof, M.Pd Muhammad Noor Fuady, M.Ag Ahmad Taufik Mubarak, M.Pd.I Penelitian ini Dibiayai dari Dana DIPA IAIN Antasari Banjarmasin Tahun 2014

Transcript of TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

Page 1: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

TELA’AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAHIBTIDAIYAH PADA MIN DI KOTA BANJARMASIN

Oleh:

Drs. Yahya Mof, M.PdMuhammad Noor Fuady, M.Ag

Ahmad Taufik Mubarak, M.Pd.I

Penelitian ini Dibiayai dari Dana DIPAIAIN Antasari Banjarmasin

Tahun 2014

Page 2: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

PUSAT PENELITIANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

BANJARMASIN2014

PENGESAHAN PENELITIAN

Penelitian yang berjudul: “Tela’ah Kurikulum AqidahAkhlak Madrasah Ibtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin”telah dilaksanakan dengan sebenarnya oleh Penelitin Drs. YahyaMof, M.Pd, Muhammad Noor Fuady, M.Ag, Ahmad TaufikMubarak, M.Pd.I.

Oleh karena itu, laporan hasil penelitiannya dapat diterimadan dinyatakan sah.

Banjarmasin, November 2014KepalaPusat Penelitian dan Penerbitan,

Dr. H. Ridhahani Fidzi, M.Pd.NIP. 195510301983031002

i ii

Page 3: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

SAMBUTANKEPALA PUSAT PENELITIAN

IAIN ANTASARI

Puji dan syukur dipanjatkan kehadhirat Allah Swt. ataslimpahan karunia-Nya kepada kita. Kami menyambut gembira danrasa bangga atas dipublikasikannya hasil penelitian saudara: Drs.Yahya Mof, M.Pd, Muhammad Noor Fuady, M.Ag, Ahmad TaufikMubarak, M.Pd.I., yang berjudul: Tela’ah Kurikulum AqidahAkhlak Madrasah Ibtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin.

Penelitian ini dapat terselenggara dengan dukungan danayang bersumber dari DIPA IAIN Antasari Banjarmasin tahun 2014.

Sesuai dengan fungsinya Pusat Penelitian IAIN Antasariterus berupaya melakukan pengkajian dan pengembangan melaluiserangkaian riset terhadap masalah-masalah sosial budaya dankeberagaman masyarakat, guna menentukan konsep-konsep danteori-teori aplikasi untuk pengembangan masyarakat dankeberagamaan seiring dengan perubahan sosial yang begitu cepat.

Hasil penelitian ini tentunya dapat lebih memperkayakhazanah ilmu pengetahuan bagi IAIN Antasari dengan VisinyaMenjadi Pusat Pengembangan Ilmu-Ilmu KeislamanMultidisipliner yang Unggul dan Kompetitif.

Kami berharap agar kiranya temuan-temuan danrekomendasi penelitian ini dapat dipergunakan oleh berbagai pihakyang relevan, agar karya ilmiah ini dapat berfungsi secara efektif.Semoga dapat bermanfaat bukan hanya bagi masyarakatKalimantan Selatan, tapi juga bagi bangsa Indonesia.

Banjarmasin, Nopember 2014Kepala,

Page 4: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

Dr. H. Ridhahani Fidzi, M.Pd.NIP. 195510301983031002

KATA PENGANTAR PENELITI

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatdan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.Terselesaikannya penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagaipihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasihkepada:

1. Kepala Pusat Penelitian IAIN Antasari Banjarmasin yang telahmengesahkan penelitian ini.

2. Responden dan Informan di Madrasah Ibtidaiyah NegeriBanjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.

Penulis sadar bahwa dalam usulan penelitian ini masih banyakterdapat kekurangan-kekurangan. Kekurangan tersebut tentunyadapat dijadikan peluang untuk peningkatan penelitian selanjutnya.Akhirnya penulis tetap berharap semoga penelitian ini dapatbermanfaat bagi para pembaca.

Banjarmasin, Nopember 2014Penulis,

iv

iii

Page 5: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

TELA’AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAHIBTIDAIYAH PADA MIN DI KOTA BANJARMASIN

ABSTRAK

Kondisi lingkungan yang heterogen di lembaga pendidikansedikit banyaknya akan menimbulkan permasalahan di dalampenyesuaian diri para peserta didik seperti adanya peserta didikyang dominan, terisolir, tertekan, ada kelompok mayoritas danminoritas serta kesulitan-kesulitan lainya. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui bentuk-bentuk masalah hubungan sosial,bagaimana peran konselor dalam membantu mengatasinya danfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Metode yang digunakan adalah metode deskriftif denganpendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya adalah guru bimbingandan konseling di MTsN Banjarmasin Selatan.

Hasil temuan penelitian ini bentuk-bentuk masalahhubungan sosial yang sering dialami siswa seperti pendiam, sukamenyendiri, sukar menyesuaikan diri, kaku dalam bergaul, kurangdapat mengendalikan diri atau rasa marah. Adapun peranan gurubimbingan dan konseling, yaitu: Mengenali peserta didik yangmengalami masalah, Memahami jenis masalah, Pelaksanaanbantuan, Evaluasi. Sedangkan faktor yang mempengaruhinyaberupa latar belakang pendidikan, kualifikasi, dan pengalamankerja, Kerjasama yang dijalin, dan Sarana prasarana.

Kata Kunci: Peran, Bimbingan, Sosial

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................... iPENGESAHAN PENELITIAN ..................................... iiSAMBUTAN KETUA LP2M ........................................ iiiKATA PENGANTAR PENELITI.................................. vABSTRAK...................................................................... viDAFTAR ISI................................................................... viiBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................ 1B. Rumusan Masalah ..................................... 3C. Tujuan Penelitian....................................... 4D. Definisi Operasional .................................. 4E. Signifikansi Penelitian ………………….. 5F. Landasan Teori dan Kajian Pustaka ……. 5G. Metode Penelitian...................................... 31

BAB II DESKRIPSI LOKASIN PENELITIANA. MIN Teluk Dalam Banjarmasin ............... 38B. MIN Pemurus Dalam Banjarmasin ........... 40C. MIN Kebun Bunga Banjarmasin ………... 42D. MIN Pekauman Banjarmasin …………… 45E. MIN Kelayan Banjarmasin ……………… 46

BAB III PAPARAN DATA PENELITIANA. Standar Kompetensi Lulusan..................... 49B. Struktur Kurikulum ................................... 57C. Tujuan, Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar ................................... 60

v

Page 6: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

D. Strategi Kurikulum .................................... 74E. Evaluasi Kurikulum................................... 77

BAB V PENUTUPA. Simpulan .................................................... 81B. Saran .......................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ..................................................... 83

vi

vii

vii

Page 7: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

viii

Page 8: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumusan tujuan pendidikan Islam sangatlahrelevan dengan rumusan tujuan Pendidikan Nasional.Rumusan tujuan Pendidikan Nasional adalahmencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkanmanusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yangberiman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudipekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap danmandiri, dan mempunyai rasa tanggung jawabkemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan Agama Islamdi Madrasaah Ibtidaiyah terdiri atas empat mata pelajaran,yaitu: Al-Qur’an Hadis, Aqidah Akhlak, Fikih, danSejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajarantersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi, danmelengkapi. Akidah atau keimanan merupakan akar ataupokok agama dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yaknisebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah(keimanan dan keyakinan hidup).

Akhlak merupakan aspek sikap hidup ataukepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistemnorma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah(ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia denganmanusia lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dankepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistemkehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan,kekeluargaan, kebudayaan / seni, iptek, olahraga /kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yangkokoh.

Page 9: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

2

Manusia diciptakan Allah SWT sebagai makhlukyang paling sempurna, karena manusia dianugerahi fitrah,akal, qalb, dan nafs sehingga dengan semua anugerah itumanusia memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikanpotensi dirinya dalam mencapai kesempurnaan sebagaikhalifah di bumi. Untuk mencapai kesempurnaan ini,manusia harus melalui suatu proses atau kegiatan ilmiahyang disebut dengan pendidikan. Pendidikan Islam yangberfalsafahkan al-Qur’an dan hadis sebagai sumberutamanya, menjadikan keduanya sebagai sumber utamapula dalam penyususunan kurikulum aqidah akhlak MI 1

Dalam pendidikan Islam khususnya mata pelajaranAqidah Akhlak MI kurikulum merupakan salah satukomponen yang sangat menentukan dalam suatu sistempendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untukmencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagaipedoman dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaranaqidah akhlak.

Dalam kurikulum, tidak hanya dijabarkanserangkaian ilmu pengetahuan yang harus diajarkan olehpendidik (guru) kepada anak didik, tetapi juga segalakegiatan yang bersifat kependidikan yang dipandang perlukarena mempunyai pengaruh terhadap anak didik dalamrangka mencapai tujuan pendidikan Islam.2 Di samping itu,kurikulum hendaknya dapat dijadikan ukuran kualitasproses dan keluaran pendidikan sehingga dalam kurikulumsekolah telah tergambar berbagai pengetahuan,keterampilan, sikap, dan nilai nilai yang diharapkandimiliki oleh setiap lulusan sekolah. Berdasarkan haltersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti lebih jauh

1 Nuryanti. Filsafat Pendidikan Islam Tentang Kurikulum, Hunafa, Vol. 5, No.3,

Desember 2008.

2 Arifin, H. M. T.th. Filsafat Pendidikan Islam. Cet. ke-4. Jakarta: Bumi Aksara, hal.

84-85.

Page 10: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

86 3

s tentang kajian kurikulum aqidah akhlak yang lebihkomprehensif yang meliputi : tela’ah standar kompetensilulusan , struktur kurikulum, tujuan , standar kompetensidan kompetensi dasar serta strategi dan evaluasikurikululm mata pelajaran Aqidah Akhlak MI.

Selama ini kurikulum aqidah akhlak yangdilaksanakan pada MI cenderung mengikuti buku paketyang telah ditetapkan oleh masing-masing kementrianAgama Kota Banjarmasin yang berekrjasama denganpihak madrasah dan tidak ketinggalan dengan pihakpenerbitan. Oleh karena itu standar kompetensi lulusan,struktur kurikulum, tujuan, standar kompetensi dankompetensi dasar serta strategi dan evaluasi kurikululmmata pelajaran Aqidah Akhlak MI adalah barang sudahjadi yang tidak terlalu melibatkan guru mata pelajarandalam hal ini adalah mata pelajaran aqidah akhlak.Satandarisasi kurikulum memang diperlukan secaranasional tetapi bukan berarti tidak menutup kemungkinancampur tangan pihak guru-guru di sekolah. Bertolak darikenyataan ini aakhirnya kami dari kelompok penelitipeengembangan jurusan PAI fakultas tarbiyah danKeguruan akhirnya tertarik untuk mengadakan penelitiandengan judul; TELA’AH KURIKULUM AQIDAHAKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH PADA MIN DIKOTA BANJARMASIN

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana standar kompetensi lulusan KurikulumAqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah pada Min di KotaBanjarmasin?

2. Bagaimana struktur kurikulum Aqidah akhlakMadrasah Ibtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin?

Page 11: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

4

3. Bagaimana tujuan, standar kompetensi dan kompetensidasar kurikulum Aqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyahpada MIN di Kota Banjarmasin?

4. Bagaimana strategi kurikulum Aqidah akhlakMadrasah Ibtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin?

5. Bagaimana evaluasi kurikululm mata pelajaran AqidahAkhlak MI pada MIN di Kota Banjarmasin?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui standar kompetensi lulusanKurikulum Aqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah padaMin di Kota Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui struktur kurikulum Aqidah akhlakMadrasah Ibtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin.

3. Untuk mengetahui tujuan, standar kompetensi dankompetensi dasar kurikulum Aqidah akhlak MadrasahIbtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin.

4. Untuk mengetahui strategi kurikulum Aqidah akhlakMadrasah Ibtidaiyah pada MIN di Kota Banjarmasin

5. Untuk mengetahui evaluasi kurikululm mata pelajaranAqidah Akhlak MI pada MIN di Kota Banjarmasin.

D. Definisi Operasional

Tela’ah yang dimaksudkan pada penelitian ini adalahkajian secara komprehensip tentang kurikulum aqidah akhlakpada MI yang dijalankan selama ini. Kurikulum adalah;sebagai rencana atau program yang menyangkut semuapengalaman yang dihaayati pesrta didik dibawah pengarahansekolah atau perguruan tinggi.3 Adapun yang dimaksudTela’ah kurikulum Aqidah akhlak Mi pada penelitian ini

3. Muhaimin, Pengembangan Kurikulm Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: PT Raja Grafindo,207) h. 3

85

Page 12: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

84

2002, Perencanaan Madrasah Mandiri. (Jakarta :Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan

Nizar Ali dan Sumedi, 2010. Antologi Pendidikan Islam,Yogyakarta: PPS UIN Sunan Kalijaga dan Idea Press.

Nuryanti. 2006, Filsafat Pendidikan Islam Tentang Kurikulum,Hunafa, Vol. 5, No.3, Desember

Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. FalsafahPendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang. TerjemahanHasan Langgulung.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun2008

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 22 tahun 2006

Siregar, Maragustam. 2010. Mencetak Pembelajar Menjadi InsanParipurna (Falsafah Pendidikan Islam). Yogyakarta:Nuha Litera.

Sutrisno, 2006. Pendidikan Islam yang Menghidupkan,Yogyakarta: Kota Kembang.

Suharsimi Arikunto, 2001 ,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : PT. Bumi Aksara

Syaifudin Azwar, Metode Penellitian, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2001)

Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam (IPI), Bandung:Pustaka Setia.

Zuhairini dkk, tth, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: BumiAksara.

Zuhairini, dkk. Tth, Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional

5

meliputi: tela’ah standar kompetensi lulusan, strukturkurikulum, tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasarserta strategi dan evaluasi kurikululm mata pelajaran AqidahAkhlak MI. Pada MIN di Kota Banjarmasin.

E. Signifikansi Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagipengembangan keilmuan mata kuliah aqidah akhlak yangmerupakan salah satu konsentrasi bagi jurusan PAI fakultastarbiyah dan keguruan IAIN Antasari Banjarmasin.

Manfaat praktisnya adalah sebagai bahan masukanbagi MIN di Kota Banjarmasin untuk lebih mengembangkankurikulum khususnya bidang studi aqidah akhlak.

F. Landasan teoritis dan Kajian Pustaka Landasan teoritis1. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Akidah Akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaranAkidah Akhlak pada madrasah Ibtidaiyah meliputimengenal dan meyakini rukun iman kepada Allah sampaidengan iman kepada Qada dan Qadar melalui pembiasaandalam mengucapkan kalimat-kalimat thayibah,pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatanterhadap rukun iman dan al-asma’ al-husna, sertapembiasaan dalam pengalaman akhlak terpuji dan adabIslami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.

2. Struktur Kurikulum Akidah Akhlak padaMadrasah Ibtidaiyah, ruang lingkup,

Page 13: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

6

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan matapelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalamkegiatan pembelajaran. Adapun struktur kurikulumPendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyahmeliputi Al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, danSejarah Kebudayaan Islam serta tambahan pelajaranBahasa Arab. Untuk lebih jelasnya struktur kurikulumMadrasah Ibtidaiyah yang disajikan berikut ini :1. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksankan melaluipendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VIdilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.2. *) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkankompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensidaerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan(madrasah).3. **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh gurudengan tujuan memberikan kesempatan peserta didikuntuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah).

3. Tujuan Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah

Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah merupakan salahsatu mata pelajaran PAI ang mempelajari tentang rukuniman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatanterhadap al-asma’ al-husna, serta penciptaan suasanaketeladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlakterpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contohperilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupansehari-hari. Secara substansial mata pelajaran AkidahAkhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasikepada peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlakulkarimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-harisebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,

83

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ghuddah, Abdul Fatttah, 2009, 40 Metode PendidikanPengajaran Rasulullah, terj. H. Moechtar Zoerni,Bandung: Irsyad Baitus Salam.

Arifin, H. M. T.th. Filsafat Pendidikan Islam. Cet. ke-4. Jakarta:Bumi Aksara.

Arifin, Zainal. 2011. Konsep & Model Pengembangan Kurikulum,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dede Rosyada, 2004, Paradigma Pendidikan Demokrasi. Jakarta: Kencana,

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 2007)

Hamdani, Ihsan. 2001. Filsafat Peendidikan Islam: untuk fakultasTarbiyah komponen MKK. Yogyakarta: Pustaka Setia.

http://tarmizi.wordpress.com/2008/14/04/model-pembelajaran-tematik-kelebihan dan kelemahannya/

Ismail, 2009, Strategi Pembelajaran Agama Islam BerbasisPAIKEM, Semarang: Rasail Media Group.

Jalaluddin, Abdullah Idi. 2002. Filsafat Pendidikan(Manusia,Filsafat dan Pendidikan, Jakarta: Gaya Media Pratama.

Kunandar, 2007, Guru Profesional. Jakarta : Rajawali PressLanggulung, Hasan. 2003. Asas-Asas pendidikan islam, Jakarta:

PT. Pustaka Al Husna Baru.M. Ngalim, MP. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi

Pengajaran. Bandung : Remaja RosdakaryaM. Chabib Thoha, Tth, Teknik Evaluasi Pendidikan. (Jakarta :

Rajawali Press,Mudjahid, dkk. 2002, Perencanaan Madrasah Mandiri. (Jakarta :

Puslitbang Pendidikan Agama dan KeagamaanMunzier Suparta, 2003, dan Drs. Hery Noer Aly, MA. Metodologi

Pengajaran Agama Islam. Jakarta : AmiscoMunzier Suparta, 2003, dan Hery Noer Aly, MA. Metodologi

Pengajaran Agama Islam. Jakarta : AmiscoMudjahid, dkk.

Page 14: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

82

Madrasah Ibtidaiyah kegiatan pembelajaran mata pelajaran akidahakhlak pada kelas I dan III dilaksanakan dengan menggunakanpendekatan tematik. Sedangkan pada kelas IV samapi VI kegiatanpembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan mata pelajaran.Tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulumAqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah pada MIN di KotaBanjarmasin sesuai dengan Kurikulum KTSP. Strategi kurikulumAqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah pada MIN di KotaBanjarmasin sengat berpariatif tergantung materi yang digunakanoleh guru masing-masing. Evaluasi kurikululm mata pelajaranAqidah Akhlak MI pada MIN di Kota Banjarmasin berdasarkanKKM yang telah ditetapkan oleh sekolah masing-masing.

B. Saran

7

hari akhir, serta Qada dan Qadar. Al-akhlak al-karimah inisangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejakdini oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif eraglobalisasi dan krisis multidimensional yang melandabangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran AkidahAkhalak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untukmembekali peserta didik agar dapat:a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,

pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,penghayatan, pengalaman, pembiasaan, sertapengalaman peserta didik tentang akidah Islamsehingga menjadi manusia muslim yang terusberkembang keimanan dan ketakwaannya kepada AllahSWT.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak muliadan menghindari akhlak tercela dalam kehidupansehari-hari baik dalam kehidupan individu maupunsosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilaiakidah Islam.

4. Ruang lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak diMadrasah Ibtidaiyah

Mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyahberisi pelajaran yang dapat mengarahkan kepadapencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapatmemahami rukun iman dengan sederhana sertapengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secarasederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalamkehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjangpendidikan berikutnya.Ruang lingkup mata pelajaranAkidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:a. Aspek akidah (keimanan) meliputi:

Page 15: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

8

1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan,meliputi: Laa ilaaha illallaah, bsamalah,alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awudz,maasya Allah, assalamu’alaikum, salawat, tarji’, laahaula walaa quwwata illa billah, dan istighfar.

2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan,meliputi: al-Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim,as-Sami’, ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamid, asy-Sakuur, al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, al-‘Azhiim, al-Kariim, al-Kabiir, al-Malik, al-Bathiin,al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhab, al-‘Aliim, ash-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-Salaam, al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit, al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-Mushawwir, al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww, ash-Shabuur, dan al-Haliim.

3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhanamelalui kalimat tayyibah, al-asma’ al-husna danpengenalan terhadap shalat lima waktu sebagaimanifestasi iman kepada Allah.

4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya,dan Hari akhir serta Qada dan Qadar Allah).

b. Aspek akhlak meliputi:1) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara

berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjangkelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati,jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah,tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana,teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dantawakal.

81

BAB IV

PENUTUPA. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa Tela’ah Kurikulum Aqidah Akhlak MadrasahIbtidaiyah Pada Min Di Kota Banjarmasin, antara lain:

Standar kompetensi lulusan Kurikulum Aqidah akhlakMadrasah Ibtidaiyah pada Min di Kota Banjarmasin mengacukepada Isi dari standar kompetensi dan kompetensi dasar akidahakhlak MI dikembangkan oleh Departemen Agama denganmempertimbangkan dan me-review Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar KompetensiLulusan untuk Pendidikan Dasar dan Menengah dan PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentangStandar Isi (SI) untuk Pendidikan Dasar dan Menengah pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam aspek Fiqih untuk SD/MI,serta memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan IslamNomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006,tentang Pelaksanaan Standar Isi. Isi dari redaksi SK dan KDakidah akhlak MI yang telah dikembangkan oleh Depag RIberdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 2008.

Penyusunan Standar kompetensi dan kompetensi dasar diatas sudah bagus,ini sesuai dengan ketentuan Silabus dan RPPyang telah ditentukan oleh BSNP hanya saja pada penggunaankata kerja operasional terlebih pada kompentensi dasarnya kurangmerujuk pada ketiga aspek, yaitu kognitif, afektif danpsikomotorik Taxonomi Bloom sehingga terdapat banyak katakerja yang tidak operasional.

Struktur kurikulum Aqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyahpada MIN di Kota Banjarmasin Hasil penelitian dari kajianstruktur kurikulum mata pelajaran akidah akhlak pada madrasahibtidaiyah, menghasilkan beberapa analisis yang meliputi: Dalampembahasan di atas disebutkan bahwa struktur kurikulum

Page 16: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

80

Sedangkan kedua tes lain yaitu tes lisan dan tes perbuatancara, cara pelaksanaannya tidak memerlukan ketentuan sepertiyang diuraikan diatas. Karena pada tes lisan dan tes perbuatanpenilainya dilakukan langsung oleh guru mata pelajaran yangbersangkutan dengan ketentuan-ketentuan tersendiri yakni denganmenggunakan format pertanyaan pada tes lisan dan formatpengamatan untuk tes perbutan.

Setelah pelaksanaan evaluasi berakhir, kecuali pada teslisan dan tes perbuatan yang telah dinilai langsung, maka langkahsalanjutnya adalah mengoreksi atau memberi nilai/angka padasetiap hasil tes siswa. Karena skor telah dietntukan terlebihdahulu, maka tugas guru Aqidah Akhlak MI hanya tinggalmembandingkan antara skor yang dicapai oleh siswa dengan skorsecara keseluruhan.

Kelemahan-kelamahan yang terungkap melalui penilaianmungkin tidak diduga sebelumnya sewaktu merencanakanpelajaran itu. Sebagai tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yangtelah dicapai oleh siswa, maka ada 2 hal yang bisa dilakukan guru.Pertama melakukan program perbaikan terhadap nilai-nilai siswayang mencapai hasil baik atau istimewa.

Perlunya dilaksanakan dua hal diatas sebagai tindak lanjutterhadap hasil evaluasi dikarenakan bahwa pada dasarnya tugasseorang guru tidak hanya mengajar pelajaran pokok, akan tetapiguru juga berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan programperbaikan dan kegiatan pengayaan, guru yang telahmenyelenggarakan pembelajaran pokok disertai dengan kegiatanperbaikan dan pengayaan berarti menunaikan tugas sepenuhnya.

Yang dimaksud dengan program pengayaan adalahkegiatan yang diberikan kepada siswa untuk lebih memantapkanpenguasaan bahan/materi yang diajarkan oleh guru untukmemaksimalkan pola pikir anak.

9

2) Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secaraberurutan disajikan pada tiap semester dan jenjangkelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar,bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri,dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir,serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, danmurtad.

3) Aspek adab Islami, meliputi:(a) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi,

tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah,berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, danbermain.

(b) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid,mengaji, dan beribadah.

(c) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua,saudara, guru, teman, dan tetangga

(d) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepadabinatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan dijalan.

4) Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahimmencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan tentarasemut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masaremaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an,kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS,Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun,Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, NabiYunus, dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladanini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi,yaitu akidah dan akhlak, sehingga tidak ditampilkandalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalamKompetensi Dasar dan Indikator.

5. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar(KD) Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MadrasahIbtidaiyah

Page 17: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

10

Kelas I, Semester 1 STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR :1. Mengenal rukun iman, syahadat tauhid dan syahadat

rasul, al-asma’ al-husna (al-Ahad dan al- Khaliq)1.1 Menghafal enam rukun iman1.2 Menghafal dua kalimat syahadat1.3 Mengartikan dua kalimat syahadat1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (al-Ahad dan al-

Khaliq) melalui kisah Nabi Ibrahim AS mencariTuhannya

2. Membiasakan akhlak terpuji2.1 Membiasakan berakhlak terpuji: hidup bersih,

kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Adab mandi dan berpakaian3. Menghindari akhlak tercela.

3.1 Membiasakan diri untuk menghindari akhlaktercela: hidup kotor, bohong/dusta, dan berbicarakotor dalam kehidupan sehari-hari.

Kelas I, Semester 2 STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR4. Memahami kalimat thayyibah (basmalah) dan al-asma’

al-husna (ar- Rahman, ar-Rahiim dan as- Sami’)4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(basmalah)4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’al husna (ar-Rahman,ar-Rahiim dan as-Sami’)

5. Membiasakan akhlak terpuji5.1 Membiasakan adab belajar dan bermain5.2 Membiasakan adab makan dan minum

6. Menghindari akhlak tercela

79

akan merugikan bagi perserta didik yang bersikap jujur, belajarsungguh-sungguh, menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Evaluasi yang dapat dicermati pada kurikulum Aqidahakhlak MI adalah dalam bentuk evaluasi formatif yangdilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran yang dituangkandalam bentuk RPP. Sementara evaluasi sumatif dilaksanakan padapra semester dan semesteran. Tes yang dilaksanakan kalauberanjak dari struktur materi yang telah disajikan di atas hanyadalam bentuk tes dan tidak ada yanmg dilaksanakan dalam bentuknon tes. Pada bentuk tes dapat dilakukan secara tertulis dan lisan.Sementara dalam bentuk non tes sebenarnya dapat dilakukanmelalui tes perbuatan berupa observasi, sosiometri dansebagainya. Berikut akan dianalisis seperti apa sebenarnyaevaluasi yang dilakukan pada guru aqidah akhlak MI dalamaplilkasi kurikulum di MI.

Dalam hal ini kepala sekolah menunjuk langsung kepadaguru yang dianggap memiliki pengalaman dan yang bertugasmembuat jadwal tes, memperbanyak soal, membuat jadwalpengawas, menentukan skor dan lain-lain. Setiap guru membuatsoal tes dari mata pelajaran Aqidah Akhlak yang diajarkan untukkelas yang dipegang. Kemudian soal tes itu dikirim kepadapetugas pelaksana dan disesuaikan dengan waktu yang tersediadari masing-masing mata pelajaran, kemudian menentukan jadwalpelaksanaan tes yakni hari, tanggal, tes, jam tiap mata pelajarandan pembagian masing-masing mata pelajaran.

Dalam memperbanyak soal yang perlu dijaga adalahkerahasiaan soal, jangan sampai soal-soal tersebut sudah diketahuioleh siswa sebelum tes dilaksanakan. Menentukan jadwal petugaspengawas dan pengawas umum yang bertugas memperbaiki bilaada kekeliruan atau salah cetak pada soal-soal tes, hingga tibasaatnya pelaksanaan tes.

Namun, sebelumnya ada beberapa hal yang harusdipersiapkan yaitu pengaturan ruangan, pengaturan tempat duduk,penempatan nomor-nomor tes dan absen para peserta.

Page 18: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

78

(pengetahuan/pemahaman), Afektif (sikap) maupun Psikomotorik( keterampilan ) siswa.

E. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum aqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyahpada MIN kota Banjarmasin. Dari hasil wawancara dengan guruaqidah akhlak MIN pemurus dalam menjelaskan bahwapelaksanaan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaanatau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telahdilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkahselanjutnya menjadi anak beriman dan berakhlak mulia.

Hasil wawancara dengan guru aqidah akhlak MIN KebunBunga materi yang akan diujikan oleh guru kepada perserta didikyang didasarkan pada apa yang telah diajarkan di kelas.Sedangkan alat evaluasi adalah item-item pertanyaan yang telahdirumuskan dengan berpedoman kepada teknik dan model yangtelah disepakati. Dilihat dari segi bentuk dan jenisnya terdapat alatevaluasi dalam bentuk benar salah (true-false), pilihan ganda(multiple-choice), menjodohkan (matching), melengkapi(completion), dan essay. Selanjutnya, dilihat dari segi aspeknyabahan evaluasi ada yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif,dan psikomotorik dengan segala tingkatannya. Selain itu, bahandan alat evaluasi tersebut dapat pula dilihat dari tingkatkesulitannya, yaitu ada yang sukar, mudah dan sedang. Suasanakelas yang aman, tertib, bersih, sejuk, tidak terlalu berdempetandan tidak terlalu sesak akan berbeda dengan suasana kelas yangtidak aman (misalnya, gedungnya sudah akan roboh), letaknyasemrawut, kotor, panas, dan jumlah siswanya terlalu banyakdalam satu kelas yang telalu sesak melaksanakan ujian misalnya,sangat mengundang terjadinya sikap yang tidak jujur pada pesertadidik. Mereka sering kali menyontek dengan sesame temannya.Keadaan ini akan semakin parah lagi, jika para guru ataupengawas ujian tersebut membiarkan peserta didik berbuat yangtidak terpuji itu. Suasana evaluasi yang demikian itu, tentu saja

11

6.1 Membiasakan diri untuk menghindari berbicarajorok/kotor dan bohong dalam kehidupan sehari-hari

Kelas II, Semester 1 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR1. Memahami kalimat thayyibah (hamdalah), dan al-asma’

al-husna (ar Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(hamdalah)1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq,al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)

1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadapsalat lima waktu

2. Membiasakan akhlak terpuji2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup

sederhana, dan rendah hati dalam kehidupansehari-hari

2.2 Membiasakan berakhlak baik ketika berpakaian,makan-minum, dan bersin dalam kehidupansehari-hari

3. Menghindari akhlak tercela3.1 Menghindari sifat sombong melalui kisah masa

kecil Nabi Muhammad SAW

Kelas II, Semester 2 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR4. Memahami kalimat thayyibah (tasbiih) dan al-asma’ al-

husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan alBadii’).4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tasbiih)

Page 19: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

12

4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qudduus,ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’)

5. Membiasakan akhlak terpuji5.1 Membiasakan bersifat jujur, rajin, dan percaya diri5.2 Membiasakan berakhlak baik ketika belajar,

mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menghindari akhlak tercela6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja

Nabi Muhammad SAW .

Kelas III, Semester 1 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR1. Memahami kalimat thayyibah (Subhaanallaah,

Maasyaallah), al-asma’ al- husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(Subhanallaah, Maasyaallah)1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)

2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah2.1 Mengenal malaikat-malaikat Allah

3. Membiasakan akhlak terpuji3.1 Membiasakan sifat rendah hati, santun, ikhlas, dan

dermawan dalam kehidupan sehari-hari3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua

orang tua dalam kehidupan sehari-hari melaluikisah Nabi Ismail

4. Menghindari akhlak tercela4.1 Menghindari sikap bodoh, pemarah, kikir, dan

boros

77

pembelajarannya. Metode digunakan untuk merealisasikanstrategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satustrategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Misalnyametode tanya jawab, diskusi, eksperimen dan lain-lain. Metodepembelajaran dewasa ini pada umumnya menggunakanpendekatan sistem (system approach). Dengan pendekatan inipembelajaran dipandang sebagai suatu sistem. Suatu sistemmempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi danberhubungan dalam rangka mencapai tujuan. Sistem pembelajaranjuga mempunyai sejumlah komponen, yaitu materi, metode, alat,dan evaluasi. Semua komponen itu saling berhubungan dalamrangka mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran dapat ditetapkan oleh guru denganmemperhatikan tujuan dan materi pembelajaran. Pertimbanganpokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak padakeefektifan proses pembelajaran. Tentu saja orientasi kita adalahkepada siswa belajar. Jadi metode pembelajaran yang digunakanpada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswabelajar.

Menganalisis upaya meningkatkan keberhasilan prosespembelajaran, pada intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitubagaimana guru memberikan pembelajaran yang memungkinkanbagi siswa terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapaitujuan yang dihasilkan. Oleh karena itu penentuan strategi danpemilihan metode pembelajaran yang tepat adalah salah satusolusinya.

Salah satu strategi pembelajaran yang bisa dilakukandalam pembelajaran Akidah Akhlak adalah PembelajaranKontekstual atau Contextual Teaching and Learning ( CTL ) yaitusuatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswauntuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas.

Strategi ini dipilih karena dipandang cocok dengan tujuanpembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah, karenaberkaitan dengan pemahaman yang mencakup aspek kognitif

Page 20: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

76

Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai prosesperubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan.Jadi perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya seseorangdikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yangtidak dapat dilakukan sebelumnya.

Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang memilikikontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untukmempraktikan akhlak al karimah dan adab islami dalamkehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannyakepada Allah SWT, malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, serta Qada dan Qadar.

Strategi kurikulum aqidah akhlak madrasah ibtidaiyahnegeri. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai prosesperubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan.Jadi perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya seseorangdikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yangtidak dapat dilakukan sebelumnya.

Strategi pembelajaran akidah akhlak adalah suatu metodeyang sadar dan terencana dalam menyiapkan dan memberipengalaman belajar peserta didik untuk mengenal, memahami,mengahayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalamperilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Namun demikian untuk mencapai tujuan (peningkatankeimanan dan pembentukan akhlak al karimah) tersebut tidaklahmudah, diperlukan strategi / metode yang tepat dalam prosespembelajarannya.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai model ataupendekatan pembelajaran bergantung pada karakteristikpendekatan atau strategi yang dipilih. Misalnya metode tanyajawab, diskusi, eksperimen dan lain-lain. Maksud istilahpendekatan dalam kajian ini ialah pendekatan terhadap seluruhunsur terkait dalam pembelajaran.

Namun demikian untuk mencapai tujuan (peningkatankeimanan dan pembentukan akhlak al karimah) tersebut tidaklahmudah, diperlukan strategi / metode yang tepat dalam proses

13

Kelas III, Semester 2 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR5. Memahami kalimat thayyibah (ta’awudz), al-asma’ al-

husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib dan al-Wahhaab)5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(ta’awudz)5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Baathin,al-Walii, al-Mujiib, dan al-Wahhaab)

6. Beriman kepada makhluk gaib selain Malaikat.6.1. Mengenal makhluk gaib selain Malaikat (jin dan

setan)7. Membiasakan akhlak terpuji

7.1 Membiasakan sikap rukun dan tolong-menolong7.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara

dalam kehidupan sehari- hari8. Menghindari akhlak tercela

8.1 Menghindari sifat khianat, iri, dan dengki melaluikisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS

Kelas IV, Semester 1 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR1. Memahami kalimat thayyibah (inna lillaahi wa innaa

ilaihi rajiuun) dan al-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (inna

lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun)1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mukmin,al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)

2. Beriman kepada kitab-kitab Allah

Page 21: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

14

2.1 Mengenal kitab-kitab Allah3. Membiasakan akhlak terpuji

3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalamkehidupan sehari-hari

3.2 Membiasakan sikap tabah dan sabar dalammenghadapi cobaan melelui kisah Mashithah

4. Menghindari akhlak tercela4.1 Menghindari akhlak tercela melalui kisah Tsa’labah

Kelas IV, Semester 2 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR5. Memahami kalimat thayyibah (assalaamu’alaikum) dan

al-Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al-Latiif)

5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(assalaamu’alaikum)

5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-Asma’ al-husna (as- Salaam,al-Mukmin, dan al- Latiif)

6. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah6.1 Mengenal Rasul dan Nabi Allah

7. Membiasakan akhlak terpuji7.1 Membiasakan akhlak sidik, amanah, tablig,

fatanah dalam kehidupan sehari-hari7.2 Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman

dalam kehidupan sehari-hari7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima

Rasul Ulul Azmi8. Menghindari akhlak tercela

8.1 Menghindari sifat munafik dalam kehidupansehari-hari

Kelas V, Semester 1 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR

75

6) Menentukan sumber Belajar

Tujuan Akidah Akhlak di Madrasah IbtidaiyahBerdasarkan Permenag No 2 tahun 2008 Mata pelajaran AkidahAkhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekalipeserta didik agar dapat :1. Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian,

pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didiktentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yangterus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada AllahSWT.

2. Mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan menghindariakhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalamkehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dariajaran dan nilai-nilai akidah islam

D. Strategi Kurikulum

Strategi kurikulum aqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyahpada MIN kota Banjarmasin. Dari hasil wawancara dengan guruaqidah akhlak MIN Teluk dalam menjelaskan bahwa strategibelajar di sekolah ini mengacu pada KTSP, sesuai denganpanduan mengajar learning play belajar sambil bermain sesuaidengan perkembangan anak-anak dan praktek-praktek keagamaanseperti doa-doa pendek dan langsung dipraktekan di kelas.Menurut guru aqidah akhlak MIN Kelayan strategi kurikulumbiasanya dengan ceramah, menggunakan alat seperti gambarsupaya mereka mudah memahami, dan alat lainnya.

Seharusnya seorang guru mampu mengembangkan variasidalam menggunakan metode, pendekatan, media, alat, teknik dangaya dalam mengajar. Dengan cara demikian akan terciptakeadaan belajar mengajar yang menggairahkan, menarik,kreativitas dan etos kerja ilmiah pada peserta didik.

Page 22: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

74

1. Siswa yang kemempuannya dalam mencapai SKL-MP sertaSK dan KD masih berada di bawah standar isi (sebagaimanatertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006),sehingga dituntut untuk memenuhi standar isi agar beradasama/sejajar dengan standar dengan yang ada.

2. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP sertaSK dan KD masih sama atau sejajar dengan standar isi(sebagaimana tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22tahun 2006) sehingga dituntut untuk memenuhi danmeningkatkan pencapaian standar isi.

3. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP sertaSK dan KD sudah berada di atas standar isi (sebagaimanatertuang dalam permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006),sehingga dituntut untuk meningkatkannya dengan standaryang lebih tinggi.

Sebagai upaya meningkatkan ketrampilan siswa dalamAqidah akhlak pengembangan standar kompetensi dankompetensi dasar serta silabus dengan mengacu pada standar Isiyang ditetapkan oleh BSNP.

a) Pengembangan standar kompoetensi dan kompetensi dasaradalah langkah awal dalam membuat mata pelajaran aqidahakhlak. Adapun langkah-langkah dalam mengembangkanstandar kompetensi dan kopetensi dasar adalah sebagaiberikut:1) Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi

yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.2) Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus

dikuasi siswa. Penentuan ini dilakukan denganmelibatkan guru aqidah akhlak.

b) Pengembangan Kompetensi dasar1) Mengebangkan indikator2) Mengidetifikasi materi pelajaran3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran4) Pengalokasian waktu5) Pengembangan penilaian

15

1. Memahami kalimat thayyibah Alhamdulillaah danAllahu Akbar), al-asma’ al-husna (al-Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(Alhamdulillaah dan Allahu Akbar)1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Wahhaab,ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)

2. Beriman kepada hari akhir (kiamat)2.1 Mengenal adanya hari akhir (kiamat)

3. Membiasakan akhlak terpuji3.1 Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan

tawakkal dalam kehidupan sehari-hari3.2 Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat

ibadah dan tempat umum4. Menghindari akhlak tercela

4.1 Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah,dan putus asa dalam kehidupan sehari-hari

Kelas V, Semester 2 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR1. Memahami kalimat thayyibah (tarji’) dan al-asma’ al-

husna (al-Muhyii, al-Mumiit)1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tarji’)1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii)

2. Membiasakan akhlak terpuji2.1 Membiasakan sikap teguh pendirian dan dermawan

dalam kehidupan sehari-hari2.2 Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat3. Menghindari akhlak tercela

Page 23: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

16

3.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir danserakah melalui kisah Qarun

Kelas VI, Semester 1 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR1. Mengenal kalimat thayyibah (astaghfirullaahal‘aziim)

dan al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(astaghfirullaahal‘aziim)1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qawwiy,al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)

2. Beriman kepada takdir Allah2.1 Mengenal adanya Qada dan Qadar Allah (takdir)

3. Membiasakan akhlak terpuji3.1 Membiasakan sifat tanggung jawab, adil dan

bijaksana dalam kehidupan sehari-hari4. Menghindari akhlak tercela

4.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat marah,fasik, murtad

Kelas VI, Semester 2 STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR

5. Mengenal kalimat thayyibah (taubat), dan al-asma’ al-husna (al-Ghafuur, ash- Shabuur dan al-Haliim)5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah

(taubat)5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Ghafuur,al-Afuwwu, ash- Shabuur dan al-Haliim)

6. Membiasakan akhlak terpuji6.1 Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam

kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi AyubAS dan kisah Nabi Adam AS

73

lembaga pendidikan tersebut. Proses pembelajaran inidisebut metode modeling (teladan) dan etika yang baik.Dalam konteks ini pendidik melakukan sesuatu sebelummenyuruh orang lain (siswanya) melakukan sesuatu itusebagai bentuk pemodelan, sehingga orang lain (siswanya)pun akan dapat mengikuti dan mencerna dengan mudahsebagaimana yang mereka lihat dari seorang pendidik.KD: Menghafal enam rukun iman, menghafal dua kalimatsyahadat.Pada kompetensi dasar ini tidak sesuai dengan pendekatantematik yang lebih menekankan pada pemahaman materidaripada menghafal. Maka dari itu kami menganalisaalangkah baiknya jika pendidik menggunakan metodemengulang-ulang materi. Hal ini dilakukan untukmemperkuat bobot materi yang disamapaikan pendidikuntuk mengingatkan peserta didik perihal pentingnyakandungan materi yang disampaikan tersebut, sehinggamereka dapat lebih memahami dan mengingatnya.SK: Memahami kalimat thayyibah.

Pada standar kompetensi ini peserta didik ditekankanuntuk memahami beberapa kalimat thayyibah. Jadi solusi yangsesuai di sini adalah pendidik menggunakan metode media teks,yaitu dengan cara dikombinasikan dengan metode index cardmatch (mencari jodoh kartu tanya jawab) yaitu dengan caramenuliskan pertanyaan dan jawabannya kemudian dibagikankepada semua siswa secara acak, kemudian bagi siswa yangmemperoleh pertanyaan untuk membacakannya dan bagi siswayang memperoleh jawabannya untuk mencocokkan denganpertanyaan yang dibacakan.

Terkait dengan kondisi rill MIN se kota Banjarmasindalam mencapai SKL, terutama SKL-MP serta SK dan KD(standar isi) mata pelajaran dan implimentasinya dapat dipetakanke dalam tiga kategori, yaitu:

Page 24: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

72

5 Memahami kalimatthayyibah dan al-asma’ al-husna (al-Ghafuur, ash-Shabuur, dan al-Haliim )

5.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah

5.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al-husna (al-Ghafuur, al-Afuwwu, ash-Shabuur, danal-Haliim)

6 Membiasakan akhlakterpuji

6.1 Membiasakan sifat sabardan taubat dalamkehidupan sehari-harimelalui kisah Nabi AyubAS dan kisah Adam AS

6.2 Membiasakan berakhlakbaik terhadap binatang dantumbuhan dalam hidupsehari-hari.19

Jadi standar Kompetensi dan kompetensi dasar kurikulumaqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah pada MIN kota Banjarmasin,meliputi: Substansi kurikulum mata pelajaran Akidah akhlak padamadrasah Ibtidaiyah.

SK : Membiasakan akhlak terpuji dan Menghindari akhlaktercela.Kami menganalisis pada standar kompetensi tersebut lebihmenekankan kepada pendidik untuk memberikan contohtauladan yang baik kepada peserta didik pada saat gurumemberikan materi pemebelajarannya. Tidak hanya dalamlingkup lembaga pendidikan tetapi juga pada saat di luar

19 Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008, Tentangstandar kompetensi lulusan dan standar isi pendidikan Agama Islam dan bahasaArab di Madrasah, Direktorat pendidikan madrasah direktorat jenderalpendidikan Islam tahun 2008, h.33-38.

17

6.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap binatangdan tumbuhan dalam hidup sehari-hari.

6. Pendekatan /Strategi /Metode PembelajaranAqidah Akhlak pada Kurikulum MI

Secara umum kalau dilihat dari materi kurikulumaqidah akhlak yang terdapat pada MI maka pendekatan/strategi dan metode yang diterapkan dalam pembelajaranmata pelajaran tersebut adalah : Pendekatan ContextualTeaching and Learning . Pembelajaran Kontekstual atauContextual Teaching and Learning (CTL) yaitu suatupendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswauntuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas.Pembelajaran kontekstual terfokus pada perkembanganilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan jugapemahaman kontekstual siswa tentang hubungan matapelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata.Pembelajaran akan bermakna jika guru lebih menekankanagar siswa mengerti relevansi apa yang mereka pelajari disekolah dengan situasi kehidupan nyata dimana isipelajaran akan digunakan. Dengan demikian pembelajarankontekstual mengutamakan pada pengetahuan danpengalaman atau dunia nyata ( Real Word Learning ),berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa, siswa aktif,kritis, kreatif, memecahkan masalah, siswa belajarmenyenangkan, mengasyikkan, dan tidakmembosankan.Penerapan pembelajaran kontekstualmelibatkan tujuh tugas utama pembelajaran efektif. Tujuhtugas utama tersebut antara lain:1. Konstruktivisme yaitu mengembangkan pemikiran

siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerjasendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksisendiri pengetahuan barunya.

Page 25: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

18

2. Bertanya, yaitu mengembangkan sifat ingin tahu siswadengan bertanya. Melalui proses bertanya, siswa akanmampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri.Mereka dirangsang untuk mampu mengembangkanide/gagasan dan pengujian baru yang inovatif,mengembangkan metode dan teknik untuk bertanya,bertukar pendapat, dan berinteraksi.

3. Menemukan ( inquiry ), yaitu melaksanakan sejauhmungkin kegiatan inquiry untuk semua topik. Misalnyasiswa diminta untuk mencari contoh-contoh kejadian-kejadian/ciptaan-ciptaan Allah yang menunjukkan buktiatau tanda Kebesaran, Kekuasaan dan Kemahaan Allah.

4. Learning Commonity, yaitu menciptakan masyarakatbelajar ( belajar dalam kelompok ). Siswa hidup dalamlingkungan masyarakat tempat tinggalnya atau disekitar sekolah. Dengan demikian, masyarakat dapatdijadikan sumber daya untuk mengembangkanpemahaman pembelajaran kontekstual.

5. Pemodelan ( Modeling ), yaitu menghadirkan modelsebagai contoh pembelajaran. Siswa akan mudahmemahami dan menerapkan proses dan hasil belajarjika dalam pembelajaran guru menyajikan bentuk suatumodel bukan hanya berbentuk lisan.

6. Refleksi ( Reflection ), yaitu melakukan refleksi akhirpertemuan pembelajaran. Refleksi ini merupakanringkasan dari pembelajaran yang telah disampaikanguru. Siswa mengungkapkan, lisan maupun tulisan apayang telah mereka pelajari. Refleksi ini bisa berbentukkegiatan penulisan mandiri tentang sebuah ringkasandari hasil pembelajaran yang telah diikutinya.

7. Penilaian sebenarnya ( authentice assesment ), yaitumelakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai

71

1 Memahami kalimatthayyibah(astaghfirullaahal’aziim )dan al-asma’ al-husna (al-Qowwiy, al-Hakim, dan al-Qadir )

1.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah(Alhamdulillaah danAllahu Akbar)

1.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qowwiy, al-Hakim, danal-Qadir)

2 Beriman kepada takdirAllah

2.1 Mengenal adanya Qadadan Qadar Allah (takdir)

3 Membiasakan akhlak terpuji 3.1 Membiasakan sikaptanggung jawab, adil danbijaksana dalamkehidupan sehari-hari

4 Menghindari akhlak tercela 4.1 Membiasakan diri untukmenghindari sifat marah,fasik, murtad

Tabel 29: Kelas VI, Semester 2

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

Page 26: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

70

5 Memahami kalimatthayyibah (tarji’) dan al-asma’ al-husna (al-Muhyii,al-Mumiit)

5.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah (tarji’)

5.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al-husna (-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii)

6 Membiasakan akhlakterpuji

6.1 Membiasakan sikap teguhpendirian dan dermawandalam kehidupan sehari-hari

6.2 Membiasakan akhlak yangbaik dalam hidupbertetangga danbermasyarakat

7 Menghindari akhlak tercela 7.1 Membiasakan diri untukmenghindari sifat kikir danserakah melalui kisahQarun

Tabel 28: Kelas VI, Semester 1

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

19

cara, baik yang yang menyangkut aspek kognitif,afektif, maupun psikomotorik siswa. 4

Metode Pembelajaran yang dilakukan dalampembelajaran kontekstual Akidah Akhlak adalah ceramah,simulasi ( suri tauladan ) dan juga metode latihan danpembiasaan.

1. Metode CeramahMetode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara

penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metodeceramah ini termasuk klasik. Namun penggunaannyasangat populer. Banyak guru memanfaatkan metodeceramah dalam mengajar.oleh karena pelaksanaannyasangat sederhana, tidak memerlukan pengorganisasianyang rumit.Ceramah digunakan ketika menjelaskanpelajaran yang tentunya diikuti oleh contoh realitaskehidupan yang berkaitan dengan materi yangdisampaikan, mulai dari peristiwanya, sebabnya dan jugaakibat yang akan diterimanya kelak.2. Metode Simulasi / Suri Tauladan / Modelisasi

Metode simulasi ( contoh / suri tauladan ) adalahmetode yang sangat tepat dalam pembelajaran AkidahAkhlak ini, karena walau bagaimanapun akhlak kitasebagai seorang pendidik akan menjadi contoh yangberarti untuk peserta didik. Sebagaimana Rosulpunmemberi contoh kepada umatnya dalam gerak gerikkehidupan.3. Metode Latihan dan Pembiasaan

Untuk meningkatkan keimanan dan akhlak sebagaimanivestasi dari pembelajaran Akidah dan Akhlakdiperlukan latihan dan pembiasaan secara berulang-ulang

4. Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, ( Banjarbaru : CiptaCendekia, 2013), hal. 162.

Page 27: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

20

oleh guru di sekolah maupun oleh orang tua dirumah.karena walau bagaimanapun kecakapan hidup siswa ( lifeskill ) perlu dibina dan dibiasakan untuk senantiasaberpikir dan berakhlak fositif. Disamping itu jugapembentukan akhlak al mahmudah sangatlah sulit jikatidak dilatih dan dibiasakan. Peranan orang tua danlingkungan akan sangat menentukan sekali dalam hal ini.Jika siswa hidup dalam keluarga yang kurang baikakhlaknya, maka pendidikan disekolah mengenai akhlaktidak bisa terealisasikan karena anak akan melihat akhlakorang tua atau saudaranya yang lain, begitupunlingkungan. Oleh karena itu kerja sama antara sekolah,orang tua siswa, dan para tokoh-tokoh masyarakatsangatlah diperlukan dalam pembinaan dan pembiasaanakhlak al mahmudah ini.

7. Evaluasi Kurikulum Aqidah Akhlak MIEvaluasi yang dapat dicermati pada kurikulum

Aqidah akhlak MI adalah dalam bentuk evaluasi formatifyang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran yangdituangkan dalam bentuk RPP. Sementara evaluasi sumatifdilaksanakan pada pra semester dan semesteran. Tes yangdilaksanakan kalau beranjak dari struktur materi yangtelah disajikan di atas hanya dalam bentuk tes dan tidakada yanmg dilaksanakan dalam bentuk non tes. Padabentuk tes dapat dilakukan secara tertulis dan lisan.Sementara dalam bentuk non tes sebenarnya dapatdilakukan melalui tes perbuatan berupa observasi,sosiometri dan sebagainya. Berikut akan dianalisis sepertiapa sebenarnya evaluasi yang dilakukan padag guru aqidahakhlak MI dalam aplilkasi kurikulum di MI

Setelah guru mata pelajaran Aqidah Akhlakmenetapkan tujuan penilaian, apakah tes tersebut untukformatif atau untuk penentuan keberhasilan hasil (sumatif),maka guru tersebut harus pula menentukan seberapa luas

69

dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 26: Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1 Memahami kalimat thayyibah(Alhamdulillaah dan AllahuAkbar) dan al-asma’ al-husna(al-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)

1.1 Mengenal Allah melalui kalimatthayyibah (Alhamdulillaah danAllahu Akbar)

1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandungdalam al-asma’ al-husna (al-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)

2 Beriman kepada hari akhir(kiamat)

2.1 Mengenal adanya hari akhir(kiamat)

3 Membiasakan akhlak terpuji 3.1 Membiasakan sikap optimisqanaah dan tawakkal dalamkehidupan sehari-hari

3.2 Membiasakan akhlak yang baikketika di tempat ibadah dantempat umum

4 Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari sifat pesimis,bergantung, serakah, dan putusasa dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 27: Kelas V, Semester 2

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

Page 28: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

68

menghadapi cobaanmelelui kisah Mashithah

4 Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari akhlak tercelamelalui kisah Tsa’labah

Tabel 25: Kelas IV, Semester 2

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

5 Memahami kalimatthayyibah(assalaamu’alaikum) danal-asma’ al-husna (al-Salaam, al-Mukmin, danal-Latiif)

5.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah(assalaamu’alaikum)

5.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al-husna (al-Salaam, al-Mukmin, dan al-Latiif)

6 Beriman kepada Rasul-Rasul Allah

6.1 Mengenal Rasul dan NabiAllah

7 Membiasakan akhlakterpuji

7.1 Membiasakan akhlak sidik,amanah, tablig, fatanahdalam kehidupan sehari-hari

7.2 Membiasakan akhlakterpuji terhadap temandalam kehidupan sehari-hari

7.3 Mencintai dan meneladaniakhlak mulia lima RasulUlul Azmi

8 Menghindari akhlak tercela 8.1 Menghindari sifat munafik

21

lahan yang akan dikeluarkan dalam tes, kemudianmenetapkan metode apa yang digunakan, apakah denganmetode tes ataukah dengan metode non tes. Kalau denganmetode tes, maka tes tertulis, tes lisan ataukah tesperbuatan. Setelah semua langkah tersebut dilaksanakan,maka guru menetapkan lagi bentuk yang bagaimana tes itudiberikan apakah obyektif maka obyektif yang bagaimana,apakah pilihan ganda, menjodohkan atau jawaban singkat.

Agar tes yang disusun dapat menggambarkan langkah-langkah diatas, maka sebelum menyusun soal tes terlebihdahulu hendaknya guru Aqidah Akhlak MI dalahmembuat blue print (rencana induk) dari tes yang disusun.

Setelah penulis menguraikan penyusunan soal tessecara umum diatas, maka langkah-langkah penyusunansoal Aqidah Akhlak MI adalah sebagai berikut :

a. Menentukan pokok bahasan yang akan ditentukanb. Menyusun kisi-kisic. Menulis soald. Merakit soal menjadi perangkat tese. Menyusun pedoman penskoranf. Menyusun soal dengan terakhir

Sekarang penulis akan menguraikan pula carapenyusunan tes formatif dan penyusun tes sumatif sebagaiberikut :

a. Penyusunan Tes Formatif (Formative Test)Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh

umpan balik secara terus menerus baik bagi individu siswamaupun bagi guru mengenai keberhasilan dan kegagalanproses pendidikan. Umpan balik bagi siswa akan memperkuatkeberhasilan belajarnya dan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam belajar yang memerlukan perbaikan umpanbalik bagi guru dapat memberikan informasi mengenaikeberhasilan dan kegagalan program pengajarannya yangsangat berguna untuk melakukan modifikasi ke arah

Page 29: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

22

pelaksanaan program tersebut. Secara lebih baik termasukpelaksanaan program remedial bagi individu yang belumberhasil.

Evaluasi formatif sangat bergantung pada tes yangdipersiapkan secara khusus untuk setiap bagian dari programpendidikan, seperti untuk satu unit atau satu pokok bahasanyang biasanya berupa tes master yang mengukur secaralangsung bagian-bagian dari tujuan yang ingin dicapai.

Petunjuk-petunjuk khusus tergambar pada setiap itemyang mengukur keterampilan-keterampilan yang berbeda-beda. Tes yang digunakan untuk evaluasi formatif seringdisiapkan oleh guru, meskipun ada juga yang dibuat secararasional. Teknik observasi juga dapat digunakan untukmemantau kemajuan individu dan untuk menemukankesalahan-kesalahan dalam cara belajarnya. Karena evaluasiformatif dimaksudkan untuk meningkatkan kemajuan prosespembelajaran maka hasilnya tidak dapat digunakan untukmenentukan kenaikan tingkat.

Evaluasi formatif yang diberikan secara periodikselama pengajaran di madrasah berlangsung dimaksudkanuntuk memantau kemajuan belajar siswa dan untukmemberikan umpan balik, baik bagi siswa maupun bagi guru.Evaluasi formatif biasanya berpedoman pada acuan petokan,meskipun acuan norma juga dapat digunakan. Idealnya,evaluasi ini harus disusun sedemikian rupa sehinggaperbaikan dapat diberikan terhadap hal-hal yang berkaitandengan butir-butir soal yang dijawab salah.5

Berdasarkan uraian diatas dapat dimengerti bahwaevaluasi formatif berguna untuk memantau kemajuan belajarsiswa, sebagai acuan patukan atau pedoman yang disusun

5. Mudjahid, dkk. Perencanaan Madrasah Mandiri. (Jakarta : Puslitbang Pendidikan

Agama dan Keagamaan, 2002) hlm 67.

67

terpuji dan tolong-menolong7.2 Membiasakan berakhlak

baik terhadap saudaradalam kehidupan sehari-hari

8 Menghindari akhlak tercela 8.1 Menghindari sifat khianat,iri, dan dengki melalui kisahkelicikan saudara-saudara NabiYusuf AS

Tabel 24: Kelas IV, Semester 1

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

1 Memahami kalimatthayyibah (inna lillaahi wainnaa ilaihi rajiuun) danal-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al-Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)

1.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah (innalillaahi wa innaa ilaihirajiuun)

1.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al-Haadii, al-Adlu,dan al-Hakam)

2 Beriman kepada kitab-kitab Allah

2.1 Mengenal kitab-kitab Allah

3 Membiasakan akhlakterpuji

3.1 Membiasakan sikap hormatdan patuh dalam kehidupansehari-hari

3.2 Membiasakan sikap tabahdan sabar dalam

Page 30: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

66

malaikat Allah malaikat Allah

3 Membiasakan akhlakterpuji

3.1 Membiasakan sifat rendahhati, santun, ikhlas, dandermawan dalamkehidupan sehari-hari

3.2 Membiasakan berakhlakbaik terhadap kedua orangtua dalam kehidupansehari-hari melalui kisahNabi Ismail

4. Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari sikap bodoh,pemarah, kikir dan boros

Tabel 23: Kelas III, Semester 2

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

5 Memahami kalimatthayyibah (ta’awudz), al-asma’ al-husna (al-Baathun, al-Walli, al-Mujiib dan al-Wahhaab)

5.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah(ta’awudz)

5.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al-husna (al-Baathun, al-Walli, al-Mujiib dan al-Wahhaab)

6 Beriman kepada makhlukgaib selain Malaikat

6.1 Mengenal makhluk gaibselain Malaikat (jin dansetan)

7 Membiasakan akhlak 7.1 Membiasakan sikap rukun

23

sedemikan rupa yang dapat memberikan hal-hal yangberkaitan dengan butir-butir soal yang dijawab salah.b. Penyusunan Tes Sumatif (Summative Test)

Evaluasi sumatif khususnya diberikan pada akhirsuatu unit pelajaran yang dirancang untuk menentukankeluasan tujuan pembelajaran yang telah dicapai olehindividu guna menentukan kenaikan tingkat ataumenerangkan bahwa individu telah atau belum menguasaitujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Ini biasanyaberupa tes hasil belajar yang dibuat oleh guru atau berupaskala berbagai perilaku, seperti laboratory dan oval repurtdan evaluasi terhadap hasil.

Tes ini mempunyai fungsi yang menitik beratkan padapenentuan keberhasilan siswa terhadap materi (bahankurikulum) yang telah diberikan selama satu semester ataucaturwulan. Dengan hasil tes sumatif ini dapat diketahuiapakah siswa berhasil atau tidak dalam mata pelajaran yangbersangkutan juga bahan untuk mengisi buku raport.

Melihat dari fungsi diatas maka aspek yang dinilai adates ini adalah mencakup ketiga aspek pengetahuan (kognitif),aspek keterampilan (psikomotor) dan aspek sikap (afektif).

Aspek kognitif ini yakni yang berhubungan dengancara berpikir siswa terhadap bahan pengajaran yang telahdiajarkan. Dalam hal ini dapat dibedakan menjadi 6 aspekyaitu :

1) Recall (ingatan)2) Comprehension (pemahaman)3) Aplication (penerapan)4) Analisis5) Sintesis6) Evaluasi.6

6. Nasution,. Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara Teknologi Pendidikan,2009)

hlm 26.

Page 31: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

24

Untuk memperjelas 6 aspek diatas dapat dilihatketerangan-keterangan dibawah ini .

Yang dimaksud dengan pengetahuan (recall)hapalan atau yang dikatakan Bloom dengan istilahknowledge ialah tingkat kemampuan yang hanya memintarespon atau testee untuk mengenal atau mengetahui adanyakonsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus mengerti ataudapat menilai atau dapat menggunakannya.7

Misalnya : B – S Rukun Iman yang ke-4 adalah Imankepada Malaikat.

Aspek pemahaman atau komprehensiadalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testeemampu memahami arti atau konsep, situasi serta faktayang diketahuinya.Misalnya : Sifat boros dapat menimbulkan .......

a. Kemalasanb. Kemiskinanc. Kebodohan

Aspek aplikasi atau penerapan adalah testee atauresponden dituntut kemampuannya untuk menerapkan ataumenggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasiyang baru baginya.8

Misalnya : Seseorang sebagai makhluk individu danmakhluk sosial dituntut oleh rasakemanusiaannya untuk .....

a. Mencari nafkahb. Menghormati dan menghargai orang lainc. Menaati undang-undang

Aspek analisis adalah pertanyaan yang menuntutsiswa untuk berpikir kritis dan mendalam untuk

7. M. Ngalim, MP. Prinsip-Prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2010 ), hlm 44

8 . Chabib Thoha. Teknik Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Rajawali Press, 1991) hlm 19

65

al-asma’ al husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii danal-Hamiid, dan asy-Syakuur)

(hamdalah)1.2 Mengenal Allah melalui

sifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii dan al-Hamiid,dan asy-Syakuur)

1.3 Mengenal Allah melaluipengenalan terhadap salatlima waktu

2. Membiasakan akhlakterpuji

2.1 Membiasakan bersikapsyukur nikmat, hidupsederhana, dan rendah hatidalam kehidupan sehari-hari

2.2 Membiasakan berakhlakbaik ketika berpakaian,makan-minum, dan bersihdalam kehidupan sehari-hari

3. Menghindari akhlak tercela 3.1 Menghindari sifat sombongmelalui kisah masa kecilNabi Muhammad SAW

Tabel 22: Kelas II, Semester 2

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

2 Beriman kepada malaikat- 2.1 Mengenal malaikat-

Page 32: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

64

al-asma’ al husna (ar-Rahman, ar-Rahiim danas-Sami’)

(basmalah)4.2 Mengenal Allah melalui

sifat-sifat Allah yangterkandung dalam al-asma’al husna (ar-Rahman, ar-Rahiim dan as-Sami’)

5 Membiasakan akhlakterpuji

5.1 Membiasakan adab belajardan bermain.

5.2 Membiasakan adab makandan minum

6 Menghindari akhlak tercela 6.1 Membiasakan diri untukmenghindari berbicarajorok/kotor dan bohongdalam kehidupan sehari-hari

Tabel 21: Kelas II, Semester 1

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

1 Memahami kalimatthayyibah (hamdalah) dan

1.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah

25

mengemukakan suatu kesimpulan dengan cara mencaridan mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan.9

Misalnya : Analisa mengenai peristiwa yang dialami olehRasul Ulul Azmi.

Aspek sentesis adalah penyatuan unsur-unsur ataubagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh.Berpikir sentisis merupakan salah satu terminal untukmenjadikan orang lebih kreatif.10

Misalnya : Apa yang akan terjadi jika seseorang tidakmenghargai dan menghormati pendapat oranglain dalam suatu keputusan?

Aspek evaluasi adalah pernyataan yangmemberikan penilaian, menentukan, menafsirkan,mempertimbangkan, membandingkan, memutuskan danmengargumentasikan.11

Misalnya : Bagaimana pendapatmu jika seseorang tidakmenaati aturan agama ataupun aturanpemerintah?

8. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Aqidah AkhlakSetelah mempelajari tentang perencanaan evaluasi

dan teknik penguasaan tes, maka langkah selanjutnyaadalah melaksanakan tes itu sendiri. Untuk tes formatifpelaksanaannya tidak membutuhkan perencanaan danlangkah yang kompleks, karena pelaksanaan danpenyusunan soal itu dilakukan oleh guru mata pelajaranmasing-masing, tetapi untuk tes sumatif membutuhkanperencanaan dan kerjasama dari semua staf sekolah.

Dalam hal ini kepala sekolah sebagai penanggungjawab bagi pelaksanaan tes yang akan memberi tugas

9. M. Ngalim Purwanto, MP. Ibid, hlm 45

10. M. Ngalim Purwanto, MP. Ibid, hlm 45

11. M. Ngalim Purwanto, MP. Op cit, hlm 45

Page 33: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

26

kepada beberapa guru yang ditunjuk sebagai petugaspelaksana.

Dalam pelaksanaan tes sumatif teknik tes yangsering digunakan mencakup tiga macam, yaitu : tertulis,lisan dan perbuatan. Namun dari ketiga macam tekniktersebut yang paling sering digunakan adalah tekniktertulis.

Untuk hal itu langkah-langkah yang perludiperhatikan sebelumnya adalah :a. Pembentukan tugas pelaksanab. Penyusunan naskah soalc. Penyusunan jadwal pelaksanaan tesd. Memperbanyak soale. Penyusunan jadwal pengawasf. Pelaksanaan testing.12

Dalam hal ini kepala sekolah menunjuk langsungkepada guru yang dianggap memiliki pengalaman danyang bertugas membuat jadwal tes, memperbanyak soal,membuat jadwal pengawas, menentukan skor dan lain-lain.Setiap guru membuat soal tes dari mata pelajaran AqidahAkhlak yang diajarkan untuk kelas yang dipegang.Kemudian soal tes itu dikirim kepada petugas pelaksanadan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dari masing-masing mata pelajaran, kemudian menentukan jadwalpelaksanaan tes yakni hari, tanggal, tes, jam tiap matapelajaran dan pembagian masing-masing mata pelajaran.

Dalam memperbanyak soal yang perlu dijagaadalah kerahasiaan soal, jangan sampai soal-soal tersebutsudah diketahui oleh siswa sebelum tes dilaksanakan.Menentukan jadwal petugas pengawas dan pengawasumum yang bertugas memperbaiki bila ada kekeliruan atau

12 . Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2001) hlm. 108

63

dan al-Khaliq) 1.3 Mengartikan dua kalimatsyahadat

1.4 Mengenal sifat-sifat Allah(al-Ahad dan al-Khaliq)melalui kisah Nabi IbrahimAS mencari Tuhannya

2. Membiasakan akhlakterpuji

2.1 Membiasakan berakhlakterpuji: hidup bersih, kasihsayang, dan rukun dalamkehidupan sehari-hari.

2.2 Adab mandi danberpakaian

3. Menghindari akhlak tercela 3.1 Membiasakan diri untukmenghindari akhlaktercela: hidup kotor,bohong/dusta, danberbicara kotor dalamkehidupan sehari-hari

Tabel 20: Kelas I, Semester 2

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

1. Memahami kalimatthayyibah (basmalah) dan

4.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah

Page 34: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

62

memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkanal-akhakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-harisebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sertaQada dan qadar. Al-Akhlak al-karimah ini sangat penting untukdipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh peserta didik dalamkehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasidampak negative era globalisasi dan krisis multidimensional yangmelanda bangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran AkidahAkhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekalipeserta didik agar dapat:

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didiktentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yangterus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada AllahSWT.

2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia danmenghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baikdalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasidari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

Tabel 19: Kelas I, Semester 1

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSIDASAR

1. Mengenal rukun iman,syahadat tauhid dansyahadat rasul, al-asma’ al-husna (al-Ahad

1.1 Menghafal enam rukuniman

1.2 Menghafal dua kalimatsyahadat

27

salah cetak pada soal-soal tes, hingga tiba saatnyapelaksanaan tes.

Namun, sebelumnya ada beberapa hal yang harusdipersiapkan yaitu pengaturan ruangan, pengaturan tempatduduk, penempatan nomor-nomor tes dan absen parapeserta.

Sedangkan kedua tes lain yaitu tes lisan dan tesperbuatan cara, cara pelaksanaannya tidak memerlukanketentuan seperti yang diuraikan diatas. Karena pada teslisan dan tes perbuatan penilainya dilakukan langsung olehguru mata pelajaran yang bersangkutan dengan ketentuan-ketentuan tersendiri yakni dengan menggunakan formatpertanyaan pada tes lisan dan format pengamatan untuk tesperbutan.

a. Pemberian Nilai Hasil EvaluasiSetelah pelaksanaan evaluasi berakhir, kecuali pada

tes lisan dan tes perbuatan yang telah dinilai langsung,maka langkah salanjutnya adalah mengoreksi ataumemberi nilai/angka pada setiap hasil tes siswa. Karenaskor telah dietntukan terlebih dahulu, maka tugas guruAqidah Akhlak MI hanya tinggal membandingkan antaraskor yang dicapai oleh siswa dengan skor secarakeseluruhan.

Dalam pemberian nilai atau koreksi hasil evaluasiini digunakan dua macam cara yaitu dengan carapemberian angka tanpa bobot dan dengan cara pemberianangka dengan menggunakan bobot.a. Pemberian angka tanpa bobot

Dalam hal ini setiap butir soal angka denganrentangan 1 – 10 tanpa melihat derajat kesukaran (bobot)dari masing-masing butir sola tes.b. Pemberian angka dengan bobot

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalahtingkat kesukaran masing-masing soal tes. Angka bobot

Page 35: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

28

disesuaikan dengann tingkat kesukaran soal tes denganrentangan nilai 1 – 10 yang disesuaikan lagi dengan mutujawaban yang diberikan. Kemudian angka yang dicapaisiswa dikalikan dengan angka bobot masing-masing soaltes.13

Sedangkan cara pemberian angka atau koreksi nilaipada tes bentuk objektif menggunakan cara atau rumussesuai dengan jenisnya masing-masing, yaitu :

a. Tes bentuk essayAda 3 cara dalam pemberian angka untuk tes

berbentuk essay, yakni :1) Setiap soal diberi angka 1 – 10 tanpa

memperhatikan bobot soal.2) Grading systim untuk hal yang jawabannya sulit

diberi angka berdasarkan kuantitatif, makajawabannya dapat dibedakan atas tingkat seperti :baik, cukup, sedang dan kurang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :(a) Misalnya setiap pertanyaan diberi angka 1 – 5(b) Pertanyaan-pertanyaan diklasifikasikan ke dalam

pertanyaan mudah, pertanyaan sedang, pertanyaansukar kemudian berturut-turut diberi bobotmisalnya angka 3, 4 dan 5

(c) Angka akhir setiap siswa adalah angka yangberhasil dicapai siswa dikalikan dengan bobotpertanyaan soal yang bersangkutan.22

b. Tes bentuk objektifAda dua cara memberikan angka yang dapat ditempuh :1) Tanpa menggunakan rumus tebakan (non guessing

formula) yaitu dengan cara menghitung jumlah jawabanyang benar. Apabila dari 100 pertanyaan dijawab

13 . Ibid, hlm 115

61

dan berkesan; 4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baikdengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalamanpribadi peserta didik; 5) Peserta didik lebih mampu merasakanmanfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam kontekstema yang jelas; 6) Peserta didik mampu lebih bergairah belajarkarena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untukmengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaransekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) guru dapatmenghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secaratematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam duaatau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untukkegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Dari pemaparan di atas kami menganalisis bahwapendekatan pembelajaran tematik itu sesuai diterapkan untukpembelajaran Madrasah Ibtidaiyah karena dapat memberikanpemahaman peserta didik secara menyeluruh.

C. Tujuan, Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar

Standar Kompetensi dan kompetensi dasar kurikulumaqidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah pada MIN kota Banjarmasin.Dari hasil wawancara dengan guru aqidah akhlak MIN Telukdalam menjelaskan bahwa tujuan standar kompetensi bertujuanmenjadi anak beriman dan berakhlak mulia. Menurut guru MINPekauman dan MIN Pemurus Dalam aqidah akhlak standarkompetensi dan kompetensi dasar kurikulum aqidah akhlak sesuaidengan silabus dan RPP.

Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satumata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yangdikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan dan terhadap al-asma’ al-husna, serta penciptaan suasana keteladanan danpembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islamimelalui pemberian contoh-contoh perilaku dan caramengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansialmata pelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi dalam

Page 36: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

60

yang melibatkan beberapa mata pelajaran ini dapat dilihat dariaspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajarmengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaranterpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yangterdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalamsatu kali tatap muka.

Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau biasdisebut dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakansatu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dannilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif denganmenggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran tematikadalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkanbeberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalamanbermakna bagi perserta didik. Dikatakan bermakna karena dalampembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung danmenghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolakproses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukanpengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran inidimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yangmenekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna danberorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatanpembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsepbelajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Dalampelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolakdari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersamapeserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isimata pelajaran. Tema dalam pembelajaran tematik menjadi sentralyang harus dikembangkan. Tema tersebut diharapkan akanmemberikan banyak keuntungan, di antaranya: 1) peserta didikmudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) Pesertadidik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkanberbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yangsama; 3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam

29

dengan benar 50 pertanyaan maka angka yang ditempuhadalah 50.

2) Dengan menguunakan rumus tebakan (guessingformula) :a) Rumus untuk ragam B – S (true false)

N = B – S S = R – WKeterangan :N : Nilai yang diperolehB : Jawaban yang benarS : Jawaban yang salahS : ScoreR : RightW : WrongMaksudnya nilai / angka : jawaban – jawaban yang benar,jawaban – jawaban yang salah

b) Rumus untuk ragam pilihan ganda (multiple choice)

N = S =

Keterangan :N : Nilai yang diperolehB : Jumlah yang benarS : Jumlah yang salahn : Jumlah pilihan jawabanc) Rumus untuk ragam menjodohkan (matching)

N = B atau S = Rd) Rumus untuk ragam isian (completion)

N = B atau S = Re) Rumus untuk ragam jawaban singkat (short answer)

B – Sn-1

R – Wn-1

Page 37: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

30

N = B atau S = R23

b. Tindak Lanjut Terhadap Hasil BelajarKelemahan-kelamahan yang terungkap melalui

penilaian mungkin tidak diduga sebelumnya sewaktumerencanakan pelajaran itu. Sebagai tindak lanjut terhadaphasil evaluasi yang telah dicapai oleh siswa, maka ada 2 halyang bisa dilakukan guru. Pertama melakukan programperbaikan terhadap nilai-nilai siswa yang mencapai hasil baikatau istimewa.

Perlunya dilaksanakan dua hal diatas sebagai tindaklanjut terhadap hasil evaluasi dikarenakan bahwa padadasarnya tugas seorang guru tidak hanya mengajar pelajaranpokok, akan tetapi guru juga berkewajiban untukmelaksanakan kegiatan program perbaikan dan kegiatanpengayaan, guru yang telah menyelenggarakan pembelajaranpokok disertai dengan kegiatan perbaikan dan pengayaanberarti menunaikan tugas sepenuhnya.a. Program perbaikan

Pelaksanaan program perbaikan harus mencakup padakekurangan hasil dan partisipasi siswa dalam mengikutikegiatan belajar. Prinsip pokok yang menjadi dasar dalamupaya perbaikan yaitu harus dilakukan sedini mungkin danbertatap dalam proses belajar yang sedang berlangsung.Perbaikan sedini mungkin dalam mengulangi kurangnyakehadiran kumulatif atau tidak memenuhi syarat diupayakanpenggantinya misalnya dengan memberi tugas rumah yangsesuai.

Yang dimaksud dengan program remedial adalahkegiatan yang diberikan kepada siswa yang belum menguasaibahan pelajaran yang diberikan guru dengan maksudmempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajarantersebut.b. Program pengayaan

59

C. Pengembangan Diri **) 2J u m l a h 31 31 33 39

Keterangan:

1. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melaluipendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VIdilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

2. *) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yangdisesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yangditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).

3. **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengantujuan memberikan kesempatan peserta didik untukmengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,dan kondisi satuan pendidikan (madrasah).

Dari hasil wawancara dengan guru aqidah akhlak MINTeluk Dalam struktur kurikulumnya bagus dan sesuai denganpanduan kemenag. Senada dengan MIN Pemurus Dalam dan MINPekauman bahwa Struktur kurikulum aqidah akhlak sesuai dengansilabus.

Hasil penelitian dari kajian struktur kurikulum matapelajaran akidah akhlak pada madrasah ibtidaiyah, menghasilkanbeberapa analisis yang meliputi:

Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa strukturkurikulum Madrasah Ibtidaiyah kegiatan pembelajaran matapelajaran akidah akhlak pada kelas I dan III dilaksanakan denganmenggunakan pendekatan tematik. Sedangkan pada kelas IVsamapi VI kegiatan pembelajaran dilaksanakan denganmenggunakan mata pelajaran.

Pembelajaran tematik merupakan implementasi darikurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dasar pertimbanganpelaksanaan pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga landasan,yaitu: landasan filosofis, psikologis, dan Yuridis. Dalampembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isikurikulum dan satu kesatuan yang utuh, memperkayaperbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran

Page 38: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

58

pembahasan ini diperjelas, ataupun salah satunya diganti dengankalimat tayyibah hauqalah (Laahaula walaquwwata illabillahil’aliyyil ‘aziim).

B. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola susunan matapelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatanpembelajaran. Adapun struktur kurikulum Pendidikan AgamaIslam pada Madrasah Ibtidaiyah meliputi: Al-Qur’an Hadis,Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah kebudayaan Islam sertatambahan pelajaran Bahasa Arab. Untuk lebih jelasnya strukturkurikulum Madrasah Ibtidaiyah yang disajikan berikut ini:

Tebel 18: Struktur Kurikulum

Komponen Kelas Dan Alokasi WaktuI II III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur'an-Hadis 2b. Akidah-Akhlak 2c. Fikih 2d. Sejarah Kebudayaan Islam 2

1. Pendidikan Kewarganegaraan 22. Bahasa Indonesia 53. Bahasa Arab 24. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan

Keterampilan4

8. Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan

4

B. Muatan Lokal *) 231

Program pengayaan diberikan jika siswa sudahmampu menguasai materi pelajaran yang diberikan lebih dari60%. Tujuan diadakan program pengayaan adalah untukmenerapkan pengetahuan atau keterampilan dalam suatusituasi baru, menerapkan lebih lanjut kemampuan siswa padapembelajaran pokok dan melatih siswa berpikir untukmencapai tingkat yang lebih tinggi.

Yang dimaksud dengan program pengayaan adalahkegiatan yang diberikan kepada siswa untuk lebihmemantapkan penguasaan bahan/materi yang diajarkan olehguru untuk memaksimalkan pola pikir anak.

Kajian PustakaBerdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh

kelompok peneliti pengembangan jurusan/ prodi PAI FakultasTarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasinpenelitian tentang pembelajaran Aqidah akhlak sudah pernahdilakukan oleh kelompok M. Noor Fuady, M.Ag dkk yangdiketuai oleh Drs. H. Mubin, M.Ag. Penelitian tersebutdilakukan pada tahun 2012. Temuan yang dihasilkan padapenelitian tersebut ditemukan bahwa pada pembelajaranaqidah akhlak MI di kota Banjarmasin masih bersifattradisional dan belum sepenuhnya menerapkan alternatifstrategi pembelajaran. Kontribusi yang dapat diambil daripenelitian tersebut terhadap penelitian ini adalah paling tidakgambaran umum tentang lokasi penelitian sudah terakomudirdengan baik. Disamping itu data tentang kondisipembelajaran Aqidah akhlak di MI se Kota Banjarmasinjugaa sudah Konprehensif . Dengan demikian bertolak daripenelitian tersebut sebenarnya penelitian tentang Tela’ahkurikulum Aqidah akhlak lebih luas dari penelitian tentangpembelajaran yang dalam penelitian ini bahwa pembelajaranaqidah akhlak hanyalah merupakan salah satu indikator yangjuga akan diteliti pada penelitian pngembangan prodi PAItahun 2014.

Page 39: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

32

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan /metodeJenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan

(field research), yaitu meneliti tentang tela’ah KurikulmAqidah akhlak MI yang meliputi : standar kompetensi lulusan, struktur kurikulum, tujuan , standar kompetensi dankompetensi dasar serta strategi dan evaluasi kurikululm matapelajaran Aqidah Akhlak MI. Pada MIN di Kota Banjarmasin

Dalam penelitian ini penulis menggunakanpendekatan Deskriptif kualitatif yaitu suatu pendekatan yanglebih menekankan analisisnya pada proses pengumpulandeduktif dan induktif serta pada analisa terhadap dinamikahubungan antar fenomena yang diamati denganmengguanakan logika ilmiah.14

2. Subjek dan Objek PenelitianYang menjadi objek penelitian ini adalah : tela’ah

Kurikulm Aqidah akhlak MI yang meliputi standarkompetensi lulusan , struktur kurikulum, tujuan , standarkompetensi dan kompetensi dasar serta strategi dan evaluasikurikululm mata pelajaran Aqidah Akhlak MI. Pada MIN diKota Banjarmasin.

Adapun yang menjadi Subjek penelitian ini adalah :Wakamad bidang kurikulum. Guru Mata Pelajaran pemegangAqidah Akhlak pada MIN di Kota Banjarmasin.

3. Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan pada MIN di Kota

Banjarmasin.

4. Data dan Sumber Data

14. Syaifudin Azwar, Metode Penellitian, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2001), Cet.Ke-3, h. 5.

57

Terkait dengan Substansi kurikulum mata pelajaranAkidah Akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah, pada SK:Membiasakan akhlak terpuji dan Menghindari akhlak tercela.Penulis menganalisis pada standar kompetensi tersebut lebihmenekankan kepada pendidik untuk memberikan contoh tauladanyang baik kepada peserta didik pada saat guru memberikan materipembelajarannya. Tidak hanya dalam lingkup lembaga pendidikantetapi juga pada saat di luar lembaga pendidikan tersebut. Prosespembelajaran ini disebut metode modeling (teladan) dan etikayang baik. Dalam konteks ini pendidik melakukan sesuatusebelum menyuruh orang lain (siswanya) melakukan sesuatu itusebagai bentuk pemodelan, sehingga orang lain (siswanya) punakan dapat mengikuti dan mencerna dengan mudah sebagaimanayang mereka lihat dari seorang pendidik. Seperti ulasansebelumnya, bahwa kata kerja operasional membiasakan dapatdiganti dengan mendemonstrasikan (psikomotorik-gerakan),mempraktekkan (ranah afeksi-partisipasi), menampilkan (ranahafeksi-partisipasi).

Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa strukturkurikulum Madrasah Ibtidaiyah kegiatan pembelajaran matapelajaran Akidah Akhlak pada kelas VI kegiatan pembelajarandilaksanakan dengan menggunakan pendekatan mata pelajaran.

Dalam suatu buku, di kelas VI penulis menemukanketidaksesuaian antara Kompetensi dasar dengan materi yang adadidalamnya, yaitu didalam KD menjelaskan bahwa mengenalAllah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-Asma’al-Husna (al-Wahhab, ar-Razzaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni), sedangkan dalam materi pelajaran al-Asma’ al-Husnadisebutkan al-Wahhab, ar-Razzaq, al-Mughni, al-Fattaah, dan asy-Syakuur.

Kemudian terdapat kerancauan pembahasan materi yaitupada KD semester I: Mengenal kalimat tayyibahAstaghfirullahal’aziim dan KD semester II: Mengenal kalimattayyibah taubat (Astaghfirullahal’aziim). Sebaiknya dalam

Page 40: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

56

menggunakan kata kerja membiasakan, pembelajaran di kelascenderung tidak ada unsur psikomotoriknya. Jadi, akan lebih baikmenggunakan kata kerja operasional: mendemonstrasikan(psikomotorik-gerakan), mempraktekkan (ranah afeksi-partisipasi), menampilkan (ranah afeksi-partisipasi).

Dalam pembelajaran diperlukan adanya standar yang dapatdijadikan ukuran dan pedoman. Standar Kompetensi yang manamerupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yangmenggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, danketerampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atausemester pada suatu mata pelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasarmerupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai pesertadidik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunanindikator kompetensi dalam suatu pelajaran.18

Pada standar kompetensi mata pelajaran Akidah Akhlakpada kelas VI peserta didik ditekankan untuk: Mengenal danmemahami beberapa kalimat tayyibah.

SK: Memahami kalimat thayyibah. Pada standarkompetensi ini peserta didik ditekankan untuk memahamibeberapa kalimat thayyibah. Jadi solusi yang sesuai di sini adalahpendidik menggunakan metode media teks, yaitu dengan caradikombinasikan dengan metode index card match (mencari jodohkartu tanya jawab) yaitu dengan cara menuliskan pertanyaan danjawabannya kemudian dibagikan kepada semua siswa secara acak,kemudian bagi siswa yang memperoleh pertanyaan untukmembacakannya dan bagi siswa yang memperoleh jawabannyauntuk mencocokkan dengan pertanyaan yang dibacakan.Sedangkan untuk penggunaan kata kerja operasioanal bisa denganmenyebutkan (ranah kognitif-pengetahuan), menjelaskan (ranahkognitif-pemahaman).

18 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Bandung: PT. RemajaRosda Karya, 2007), hal. 67.

33

a. Data PokokData pokok penelitian ini adalah tela’ah Kurikulum

Aqidah akhlak MI yang meliputi standar kompetensi lulusan, struktur kurikulum, tujuan , standar kompetensi dankompetensi dasar serta strategi dan evaluasi kurikululm matapelajaran Aqidah Akhlak MI. Pada MIN di Kota Banjarmasinyang meliputi:

1). Standar kompetensi lulusan2). Struktur kurikulum mata pelajaran Aqidah Akhlak

MI3). Tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasar.4). Strategi mata pelajaran Aqidah Akhlak MI .5). Evaluasi kurikululm mata pelajaran Aqidah Akhlak

MI .

b. Data-data penunjangData penunjang yang digali bertujuan sebagai

pelengkap dari data pokok, meliputi:1) Sejarah Singkat Berdirinya MIN di Kota

Banjarmasin2) Keadaan sarana dan prasarana MIN di Kota

Banjarmasin3) Keadaan guru dan karyawan MIN di Kota

Banjarmasin4) Keadaan siswa MIN di Kota Banjarmasin

c. Sumber dataUntuk memperoleh data tersebut diatas, maka penulis

menggalinya melalui:1) Responden, yaitu Wakamad bidang kurikulum. Guru

Mata Pelajaran pemegang Aqidah Akhlak pada MINdi Kota Banjarmasin.

Page 41: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

34

2) Informan, yaitu : orang orang yang terkait dengankelengkapan data pokok dan penunjang dan seluruhpihak yang berkaitan dengan masalah yang penulisteliti.

3) Dokumentasi, yaitu seluruh catatan data atau bukti-bukti tertulis mengenai subjek dan objek penelitian.

5. Teknik Pengumpulan DataUntuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu:a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengancara mengadakan pengamatan secara teliti dan pencatatansecara sistematis.15 Teknik ini penulis gunakan untukmengadakan pengamatan langsung terhadap data yang akandigali, guna mendapatkan data yang lebih konkrit. Data yangdigali melalui teknik ini yaitu: standar kompetensi lulusan ,struktur kurikulum, tujuan, standar kompetensi dankompetensi dasar serta strategi dan evaluasi kurikululm matapelajaran Aqidah Akhlak MI. Pada MIN di Kota Banjarmasin

b. WawancaraWawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanyajawab sepihak, tanpa memberi kesempatan kepada respondenuntuk mengajukan pertanyaan.16 Teknik ini digunakan untukmenggali data-data yang diperlukan dengan melakukan tanyajawab langsung kepada responden dan informan untukmenggali data pokok penelitian yang meliputi: standarkompetensi lulusan, struktur kurikulum, tujuan , standarkompetensi dan kompetensi dasar serta strategi dan evaluasikurikulum mata pelajaran Aqidah Akhlak MI. Pada MIN diKota Banjarmasin

15. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 1993), h.27.

16 Ibid., h.27.55

2

5. Mengenal kalimatthayyibah (Istighfar), danAl-Asma al-Husna (AlGhoffuur, Ash Shobuurdan Al Halim).

6. Membiasakan akhlakterpuji

7. Menghindari akhlaktercela.

5.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah(istighfar).

5.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam Al-Asma al-Husna (AlGhoffuur, Al Afuwwu,Ash Shobuur dan AlHalim).

6.1 Membiasakan sifat sabardan taubat dalamkehidupan sehari-harimelalui kisah Nabi Ayuba.s. dan kisah Nabi Adama.s

6.2 Membiasakan berakhlakbaik terhadap Binatangdan tumbuhan dalamhidup sehari-hari.

7.1 Membiasakan diri untukmenghindari sifat marah,fasik dan murtad dalamkehidupan sehari-hari

Dari tabel standar kompetensi dan kompetensi dasardiatas, penulis menganalisa pada kata kerja operasionalkompetensi dasar hanya dua jenis, yaitu mengenal danmembiasakan. Mengenal merujuk pada ranah kognif aspekanalisis, sedangkan membiasakan juga merujuk pada ranahkognitif aspek penerapan. Kata kerja membiasakan bisa digantidengan mendemonstrasikan, karena dengan mendemonstrasikananak dituntut untuk dapat memahami, menghayati dan nantinyadapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bilamana

Page 42: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

54

1

1. Mengenal kalimatthayyibah (laa khaulawalaa quwwata illabillahil ‘aliyyil ‘adhiim)dan Al-Asma al-Husna(Al Qowwiy, Al Hakim,Al Mushawwir dan AlQodir)

2. Beriman kepada TaqdirAllah.

3. Membiasakan akhlakterpuji

4. Menghindari akhlaktercela.

1.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah (laakhaula walaa quwwata illabillahil ‘aliyyil ‘adhiim).

1.2 Mengenal Allah melaluisifat-sifat Allah yangterkandung dalam Al-Asmaal-Husna (Al Qowwiy, AlHakim, Al Mushawwir danAl Qodir).

2.1 Mengenal adanya Qodlodan Qodar Allah (taqdir).

3.1 Membiasakan sifat optimis,qonaah dan tawakkal dalamkehidupan sehari-harimelalui kisah AshabulKahfi.

4.1 Membiasakan diri untukmenghindari sifat pesimisdan putus asa melalui kisahNabi Sulaiman a.s denganumatnya dan Nabi Yunusa.s.

SMTNO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

35

c. DokumentasiDokumentasi yaitu teknik mengumpulkan data dari

sumber-sumber tertulis.17 Teknik ini digunakan untukmenggali data dengan melihat dokumen-dokumen yangberkaitan dengan masalah yang diteliti diantaranya adalah :

1) Sejarah Singkat Berdirinya MIN di KotaBanjarmasin

2) Keadaan sarana dan prasarana MIN di KotaBanjarmasin

3) Keadaan guru dan karyawan MIN di KotaBanjarmasin

4) Keadaan siswa MIN di Kota Banjarmasin

Untuk lebih jelasnya data, sumber data dan teknikpengumpulan data dan teknik pengumpulan data dapat dilihatpada pada matrik berikut ini:

17. Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian; Suatu PendekatanPraktek, (Jakarta:Rineka Cipta, 1998), h. 131.

Page 43: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

36

Tabel 1. Matrik data, sumber data dan teknikpengumpulan data

NO DATA SUMBER DATA TPD1.

2

Data pokok penelitian ini adalah tela’ahKurikulm Aqidah akhlak MI yangmeliputi standar kompetensi lulusan ,struktur kurikulum, tujuan , standarkompetensi dan kompetensi dasar sertastrategi dan evaluasi kurikululm matapelajaran Aqidah Akhlak MI. Pada MINdi Kota Banjarmasin yang meliputi:1). Standar kompetensi lulusan2).Struktur kurikulum mata pelajaran

Aqidah Akhlak MI3). Tujuan , standar kompetensi dan

kompetensi dasar .4).Strategi mata pelajaran Aqidah Akhlak

MI .5).Evaluasi kurikululm mata pelajaran

Aqidah Akhlak MIData penunjang yang digali bertujuan sebagaipelengkap dari data pokok, meliputi:

1) 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN di KotaBanjarmasin

2) 2. Keadaan sarana dan prasarana MIN diKota Banjarmasin

3) 3. Keadaan guru dan karyawan MIN di KotaBanjarmasin

4) 4. Keadaan siswa MIN di Kota Banjarmasin

Wakamad bidangkurikulum. GuruMata Pelajaranpemegang AqidahAkhlak pada MINdi KotaBanjarmasin.

Orang orang yangterkait dengankelengkapan data pokokdan penunjang danseluruh pihak yangberkaitan denganmasalah yang penulisteliti

Wawancara,dukomentasi,

observasi

Wawancara,dukomentasi,

observasi

6. Pemerikasaan Keabsahan DataPemeriksaan keabsahan data dilakukan sebelum

dilakukan langkah penafsiran data, dengan cara triangulasi(cek dan ricek) untuk menguji kebenaran hasil observasidengan wawancara, reinterview dan melihat konsistensi datadari waktu kewaktu. Kegiatan ini berlangsung selamapenelitian, dari pengumpulan data sampai penarikankesimpulan.

53

Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar KompetensiLulusan untuk Pendidikan Dasar dan Menengah dan PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentangStandar Isi (SI) untuk Pendidikan Dasar dan Menengah pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam aspek Fiqih untuk SD/MI,serta memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan IslamNomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006,tentang Pelaksanaan Standar Isi. Isi dari redaksi SK dan KDakidah akhlak MI yang telah dikembangkan oleh Depag RIberdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 2008, untukkelas VI, yakni sebagai berikut.

Tabel 17: Standar kompetensi dan kompetensi dasar

SMTNO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Page 44: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

52

sehingga tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tapiditampilkan dalam Kompetensi dasar dan indikator.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yangdilakukan guru secara umum dilakukan berdasarkan perencanaanatau program yang sudah disusun sesuai Silabus dan RPP.Sebagaimana dijelaskan oleh guru akidah akhlak MIN KebunBunga bahwa, “Penyusunan program disusun secara sesuai silabusdan RPP serta tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasarkurikulum aqidah akhlak,” Kemudian senada dengan itu,dikemukakan juga oleh guru yang lainnya seperti guru MINKelayan dan MIN Pemurus Dalam bahwa. “Untuk kelas 1 -5 ituawalnya standarnya 70 tapi karena banyaknya siswa yang lulusdan ada juga yang tidak lulus, tapi setelah di remedial bagi yangtidak lulus hasilnya yang remedial tadi lulus, maka standarkelulusannya di naikan menjadi 73”. Standar kompentensi lulusanmerupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkandengan kemmendiknas No. 23 Tahun 2006.

Hal ini sesuai apa yang dituturkan oleh guru standarkompetensi lulusan mata pelajaran MADRASAH IBTIDAIYAH(MI) 1. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dariiman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar 2.Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta menghindariperilaku tercela”.

Instrumen atau format yang digunakan para guru sudahbaku dari peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 yangformat tersebut disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akandilakukan pada sekolah tersebut, sebagaimana dijelaskan olehguru akidah akhlak bahwa, “Instrumen yang digunakan sudahbaku direktorat pendidikan Madrasah, dan disesuaikan denganjenis kegiatan di sekolah se-kota Banjarmasin”.

Isi dari standar kompetensi dan kompetensi dasar akidahakhlak MI dikembangkan oleh Departemen Agama denganmempertimbangkan dan me-review Peraturan Menteri Pendidikan

37

7. Penafsiran Data/ Analisis Data

Langkah penafsiran/analisis data dilakukan bersamaandengan pengumpulan data. Jadi selama dilakukan pengamatanyang rinci dan wawancara yang mendalam hingga dilakukancek dan recik, penafsiran terhadap data yang ada terusdilakukan hingga data dianggap jenuh Selanjutnya dilakukanpenyusunan hasil analisis dengan metode induktif ke deduktifsecara diskriptif analiktik dan menjadi teori substantif.

8. Waktu dan Jadwal PenelitianPelaksanaan penelitian ini dilakukan dari bulan Maret

– November 2014, mulai dari penyusunan desain operasional,pengumpulan dan pengolahan data, analisis data hinggapenulisan laporan penelitian.

9. Biaya PenelitianBiaya penelitian ini memerlukan biaya sebesar Rp.

15.000.000 ,- (Lima Belas juta rupiah) dengan perinciansebagai berikut :

No JENIS KEGIATAN JUMLAH BIAYA

1

2

3

4

5

6

Biaya Penyusunan Proposal

Biaya Penggalian Data

Biaya Pengolahan Data

Biaya Penggandaan Lapangan

Pembelian Alat Tulis kantor

Biaya Photo copy, IPD, Dokumentdll

Rp. 2.000.000,-

Rp. 7. 000.000,-

Rp. 3.000.000,-

Rp. 1.000.000,-

Rp. 1.000.000,-

Rp. 1.000.000,-

Jumlah Dana Rp. 15.000.000,-

10. Personalia Peneliti :4. Drs. Yahya Mof, M.Pd5. M. Noor Fuady, M. Ag

Page 45: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

38

6. Ahmad Taufik Mubarak, M. Pd. I

BAB IIDESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. MIN Teluk Dalam Banjarmasin

51

d. Menyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat,Kitab, Rasul dan Hari akhir serta Qada dan Qadar Allah)

2. Aspek Akhlak meliputi:a. Pembiasaan Aklak karimah (muhmudah) secara

berututan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas,yaitu: Disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun,syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin,percaya diri, kasih saying, taat, rukun, tolong-menolong,hormat dan patuh, siddiq, amanah, tabligh, fathonah,tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian,dermawan, optimis, qonnah dan tawakal.

b. Mengindari Akhlak Sayi’ah (madzmumah) secaraberurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas,yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong,sombang, malas, durhaka, khianat, iri, dengki,membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis,putus asa, marah, fasik dan martad.

3. Aspek Adab Islami, meliputi:a. Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur,

buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian,makan, minum, bersin, belajar dan bermain.

b. Adab terhadap Allah, yaitu: Adab di Masjid, mengaji danberibadah.

c. Adab kepada sesama, yaitu: Kepada orang tua, saudara,guru, teman dan tetangga

d. Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dantumbuhan, di tempat umum dan di jalan.

4. Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencariTuhan, Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil NabiMuhammad s.a.w., masa remaja Nabi Muhammad s.a.w.,Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-saudara Nabi Yusufa.s., Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun,Nabi sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus danNabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagaipenguat terhadap isi materi, yaitu aqidah dan Akhlak,

Page 46: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

50

struktur kurikulum, tujuan, standar kompetensi dan kompetensidasar serta strategi dan evaluasi kurikulum mata pelajaran aqidahakhlak MI. Pada MIN di kota Banjarmasin.

A. Standar Kompetensi Lulusan

Paparan data ini akan mengungkapkan: standarKompetensi lulusan kurikulum aqidah akhlak MadrasahIbtidaiyah pada MIN kota Banjarmasin, meliputi: mengenal danmeyakini rukun iman kepada Allah sampai dengan iman keadaQada dan Qadar melalui pembiasaan dalam mengucapkankalimat-kalimat thayibah, pengenalan, pemahaman sederhana, danpenghayatan terhadap rukun iman dan al-asma’ al-husna, sertapembiasaan dalam pengalaman akhlak terpuji dan adab Islamiserta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.

1. Aspek Aqidah (keimanan) meliputi:a. Kalimat Thoyyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi:

Laa ilaaha illallah,basmalah alhamdulillah, subhanallah,Allahu Akbar, ta’awwud, Masya Allah,Assalamu’alaikum, shalawat, tarji’, Laa haula walaquwwata illa billah dan istighfar.

b. Al-Asma al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputial-Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, as-Sami’, ar-Razak,al-Mughny, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, ash-Shomad, al-Muhaimin, al-Adhim, al-Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Bathin, al-Waly, al-Mujib,al-Wahhab, al-‘Alim, adh-Dhahir, ar-Rasyid, al-Hadi, as-Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Bashir, al-Muhyi, al-Mumit, al-Quwy, al-Halim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur, al-Afuww, ash-Shuburdan al-Halim.

c. Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhanamelalui kalimat thoyibah, Al-Asma al-Husna danpengenalan terhadap sholat lima waktu sebagaimanifestasi iman kepada Allah

39

MIN Teluk Dalam Banjarmasin berdiri pada tahun 1964,dengan nama Madrasah Ibtidaiyah (MI) An Nor dipimpin oleh M.Zarkani, M.A.Kemudian dinegerikan dengan nama MIN TelukDalam pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keputusan MenteriAgama RI Nomor224 tanggal 25Oktober 1993. No.Statistik Madrasah: 111163710005. Akreditasi Madrasah:No.C/Kw.17.4/PP.03.1/MI/06/2004 tanggal. 21 September 2014.

MIN Teluk Dalam Banjarmasin berlokasi di jalan SutoyoSKompleks Es Terang No. 31A Rt. 036 Kelurahan Teluk DalamKecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin ProvinsiKalimantan Selatan. Keliling tanah seluruhnya 807 m2, denganbangunan seluas 702,45M2. Batas-batas wilayah MINTelukDalam Banjarmasin adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan H. Muhammadb. Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Komplek Es Terangc. Sebelah Selatan berbatasan dengan H. Thamrin Noord. Sebelah Barat berbatasan dengan Tal’at dan H. Syahran

Adapun Kepala MIN Teluk Dalam Banjarmasin sejakberdirinya hingga sekarang adalah:

Tabel 2: Kepala Sekolah MIN Teluk Dalam

No N a m a Periode

Page 47: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

40

12345678910

M. Zarkani, M.AM. Tahmid, BAIman Syahadi, A. MaHj. HamsyahDrs. SukriansyahIman Syahadi, A. MaDrs. M. YunusSt. Latifah, A. MaHj. Sarmiati S. Pd. IDrs. Abd Karim Jailani

Tahun 1964 s/d 1975Tahun 1975 s/d 1983Tahun 1983 s/d 1985Tahun 1985 s/d 1992Tahun 1992 s/d 1997Tahun 1997 s/d 1998Tahun 1998 s/d 1999Tahun 1999 s/d 2000Tahun 2000 s/d 2010Tahun 2010 s/dsekarang

Adapun mengenai jumlah ruang/lokal yang dimiliki MINTeluk Dalam Banjarmasin adalah:

Tabel 3: Ruangan/Lokal

No Jenis RuanganJumlahRuang

KeteranganKondisi

BaikKondisiRusak

1 Ruang Kelas 6 3 32 Ruang Dewan Guru 1 13 Perpustakaan 1 14 Laboratorium Bahasa 1 15 WC Guru 1 16 WC Siswa 2 2

Sedangkan jumlah dan kondisi guru/karyawan MIN TelukDalam Banjarmasin adalah:

Tabel 4: Kondisi Guru/ Karyawan

No Personal StatusKualifikasiAkademik

Profesi Guru

49

1.

2.

G u r u

Karyawan

16

2

3

-

4

-

2

-

13

2

6

-

3

-

10

-

BAB III

PAPARAN DATA PENELITIAN

Penelitaian ini bertujuan untuk mengetahui Tela’ahkurikulum aqidah akhlak madrasah ibtidaiyah pada MIN di kotaBanjarmasin meliputi: tela’ah standar kompetanesi lulusan,

Page 48: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

48

1 2 31.2.3.4.

1

H. Ahmad MawardieM. Syefudin DahlanDrs. Abd. Wahab HambaliImansyah AD

2

Tahun 1967 s/d 1972Tahun 1972 s/d 1977Tahun 1977 s/d 1987Tahun 1987 s/d 1997

35.6.7.

Salmun Karim A.MaSalmun Karim A.MaH. M. Yunus

Tahun 1997 s/d 2004Tahun 2005 s/dsekarangTahun 2005 s/dsekarang

Adapun mengenai jumlah ruang/lokal yang dimiliki MINKelayan Banjarmasin adalah:

Tabel 15: jumlah ruang/lokal

No Jenis RuanganJumlahRuang

KeteranganKondisi

BaikKondisiRusak

1 Ruang Kelas 12 122 Ruang Dewan Guru 1 13 Laboratorium Bahasa 1 14 WC Guru 1 15 WC Siswa 1 1

Sedangkan jumlah dan kondisi guru/karyawan MINKelayan Banjarmasin adalah:

Tabel 16: jumlah dan kondisi guru/karyawan

No PersonalStatus Kualifikasi

AkademikProfesi Guru

PNS Honor SLTA Dip S.1 GuruKelas

GuruPAI

GuruUmum

41

PNS Honor SLTADip

.S.1

GuruKelas

GuruPAI

GuruUmum

1.2.

G u r uKaryawan

81

72

41

21

91

8-

1-

6-

Sedang untuk tenaga BP/BK adalah 1 orang dan jumlahsiswa seluruhnya 209 orang.

B. MIN Pemurus Dalam Banjarmasin

MIN Pemurus Dalam Banjarmasin didirikan pada tanggal12 Januari tahun 1930 oleh tokoh agama setempat yang bernamaKH. Abdul Hamid. Pada awalnya madrasah ini berstatus swastadengan nama Madrasah Ibtidaiyah (MI) Irtiqaiyah. Pada tanggal12 maret 1996 berubah menjadi negeri dengan nama MINPemurus Dalam yang penegeriannya diresmikan oleh WalikotaBanjarmasin berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RINomor 155 A tanggal 20 Nopember 1995.

MIN Pemurus Dalam berdiri di atas sebidang tanah wakafyang dihibahkan oleh Yayasan Irtiqaiyah dan menjadi milikKementerian Agama kota Banjarmasin yang telah bersetifikatdengan ukuran luas tanah 1.323 m2, luas tanah untuk bangunan578 m2,luas tanah untuk sarana lingkungan (jalan, taman, dll) 745m2.

MIN Pemurus Dalam Banjarmasin berlokasi tepat beradadi muka jalan Bakti Rt. 5 No. 27 Pemurus Dalam, jarak dari pusatkota sekitar 1,5 km, dan merupakan daerah pinggiran perkotaan(perbatasan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar).Batas-batas wilayah MIN Teluk Dalam Banjarmasin adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kuburan Musliminb. Sebelah Timur berbatasan dengan Kuburan Musliminc. Sebelah Selatan berbatasan dengan Rumah Pendudukd. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Umum

Adapun Periodesasi Kepala Pemurus Dalam Banjarmasinsejak adalah:

Tabel 5: Periodesasi Kepala Pemurus Dalam

Page 49: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

42

No N a m a Periode

1234

Syukri Saberi (Pjs. Kamad)H. Yarkani AgubH. Abd. Basith, S. AgDra. Hj. Juhairiah

Tahun 1995 s/d 1996Tahun 1997 s/d 2005Tahun 2006 s/d 2012Tahun 2013 s/dSekarang

Adapun mengenai jumlah ruang/lokal yang dimilikiMINPemurus Dalam Banjarmasin adalah:

Tabel 6: ruang/lokal

No Jenis RuanganJumlahRuang

KeteranganKondisi

BaikKondisiRusak

1 2 3 4 51 Ruang Kelas 13 132 Ruang Dewan Guru 1 13 Perpustakaan 1 14 Ruang Tata Usaha 1 15 UKS 1 11 2 3 4 56 Ruang alat peraga (IPA,IPS,

Bahasa dan Matematika1 1

7 Kantin 1 18 WC 2 2

Sedangkan jumlah dan kondisi guru/karyawan MINPemurus Dalam Banjarmasin adalah:

Tabel 7: kondisi guru/karyawan

No PersonalStatus

KualifikasiAkademik

Profesi Guru

PNS Honor SLT Dip S.1 Guru Guru Guru

47

Sedangkan jumlah dan kondisi guru/karyawan MINPekauman Banjarmasin adalah:

Tabel 13: jumlah dan kondisi guru/karyawan

No PersonalStatus

KualifikasiAkademik

Profesi Guru

PNS Honor SLTA Dip S.1GuruKelas

GuruPAI

GuruUmum

1.2.

G u r uKaryawan

131

4-

21

1-

14-

13-

2-

2-

Adapun jumlah siswa seluruhnya 198 orang danjumlahbuku perpustakaan sekitar 950 buah.

E. MIN Kelayan Banjarmasin

MIN Kelayan Banjarmasin berdiri pada tahun 1961,dengan nama Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Aman. Kemudiandinegerikan dengan nama MIN Kelayan pada tahun 1967.

MIN Kelayan Banjarmasin berlokasi di jalan GerilyaRt.27No. 14Kelurahan Kelayan Timur Kecamatan Kota BanjarmasinProvinsi Kalimantan Selatan. Keliling tanah seluruhnya 3.414 m2,dengan bangunan seluas 1.590 m2, halaman, taman, jalan, danlain-lain 838 m2, serta tanah kosong 986 m2.. Batas-batas wilayahMIN Kelayan Banjarmasin adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan H. Masrani danMatnoor

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Jahriah dan St. Sarahc. Sebelah Selatan berbatasan dengan Hattad. Sebelah Barat berbatasan dengan H. Masrani dan H.

Ismail.

Adapun Kepala MIN Kelayan Banjarmasin sejakberdirinya hingga sekarang adalah:

Tabel 14: Kepala MIN KelayanNo N a m a Periode

Page 50: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

46

MIN Pekauman Banjarmasin berlokasi di jalan RantauanTimur II Rt 4 No. 22 Kelurahan Pekauman KecamatanBanjarmasin Selatan Kota Banjarmasin Provinsi KalimantanSelatan.

Adapun periodisasi Kepala MIN Pekauman Banjarmasinadalah sebagai berikut:

Tabel 11: Kepala MIN Pekauman

No N a m a Periode

1234

H. Muchtar SDrs, H. Kamal NaserAbdul Basith, S. AgH. Abdul Kadir, S.Pd.I

Tahun 1997 s/d 1999Tahun 2000 s/d 2008Tahun 2008 s/d 2013Tahun 2013 s/dsekarang

Adapun mengenai jumlah ruang/lokal yang dimilikiPekauman Banjarmasin adalah:

Tabel 12: ruangan/Lokal

No Jenis RuanganJumlahRuang

KeteranganKondisi

BaikKondisiRusak

1 Ruang Kelas 6 62 Ruang Kepala 1 13 Ruang Dewan Guru 1 14 Ruang Tata Usaha 1 15 Perpustakaan 1 16 Tempat Ibadah 1 17 Ruang UKS 1 18 Kamar Mandi/WC Guru 1 19 Kamar Mandi/WC Siswa 1 1

43

A Kelas PAI Umum1.2.

G u r uKaryawan

181

54

-3

51

181

7-

6-

10-

Sedangkan jumlah siswa seluruhnya 384orang danjumlahbuku perpustakaan 7.020 buah.

C. MIN Kebun Bunga Banjarmasin

Terbentuknya dan berdirinya Pendidikan Madrasah NegeriKebun Bunga disebabkan desakan dari masyarakat yang inginmenuntut ilmu agama, maka diadakan musyawarah antara tokohagama setempat dengan masyarakat sekitarnya. Sehinggaberdirilah bangunan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Baiturrahimpada tahun 1968, kemudian pada tahun 1997 Madrasah inidinegerikan dengan nama MIN Kebun Bunga berdasarkan SuratKeputusan Menteri Agama nomor 107 tanggal 17 Maret 1997.

Madrasah ini mengalami perkembangan yang sangat pesatdari animo masyarakat yang ada disekitar maupun diluarlingkungan madrasah. Hal ini menjadi Faktor yang dihdapi MINKebun Bunga dikarenakan lokal belajar yang tersedia terdiri 6lokal serta lahan yang terbatas, sehingga untuk menampung siswayang ada harus dipetak-petak menjadi 9 kelas dan aktivitas belajardiluar kelas kurang maksimal dan ini tidak sesuai dengan KriteriaStandar Sarana dan Prasarana dari Badan Standar NasionalPendidikan (BNSP ) Untuk mengatasi hal tersebut, MIN KebunBunga merencanakan membangun lantai 3 serta pembelian tanahsebagai sarana olah raga dan bermain siswa.

MIN Kebun Bunga Banjarmasin berlokasi di jalanPekapuran A RT. 16 RW. VI Kelurahan Kerang MekarKecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin ProvinsiKalimantan Selatan. Luas tanah seluruhnya 1.102 m2, denganbangunan seluas 352 m2. Batas-batas wilayah MIN Kebun BungaBanjarmasin adalah:

Page 51: TELA AH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH …

44

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Kecil/Paritb. Sebelah Timur berbatasan dengan Husaini, jalanan, dan

Nawawic. Sebelah Selatan berbatasan dengan SDN Karang Mekar 6d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Pekapuran A

Adapun Kepala MIN Kebun Bunga Banjarmasin sejakberdirinya hingga sekarang adalah:

Tabel 8: Kepala MIN Kebun Bunga

No N a m a Periode

A.123B.

1.23

Sebelum di Negerikan (MISBaiturahim )H. Bakeran SalmanHj. MursidahVan WillisSetelah dinegerikan (MIN KebunBunga)Nurjannah ArnesH.Yarkani AgubDrs. Kamal Naser

Tahun 1968 s.d 1993Tahun 1993 s.d 1996Tahun 1996 s.d 1996

Tahun 1997 s.d 2005Tahun 2006 s.d 2008Tahun 2008 s.dsekarang

Adapun mengenai jumlah ruang/lokal yang dimiliki MINKebun Bunga Banjarmasin adalah:

Tabel 9: Ruangan/Lokal

No Jenis RuanganJumlahRuang

KeteranganKondisi

BaikKondisiRusak

1 2 3 4 51 Ruang Kelas 6 2 4

45

1 2 3 4 52 Ruang Dewan Guru 1 13 Ruang Kepala Madrasah 1 13 Ruang Perpustakaan 1 14 Ruang Tata Usaha 1 15 WC 2 2

Sedangkan jumlah dan kondisi guru/karyawan MIN KebunBunga Banjarmasin adalah:

Tabel 10: guru/karyawan

No PersonalStatus

KualifikasiAkademik

Profesi Guru

PNS Honor SLTA Dip S.1GuruKelas

GuruPAI

GuruUmum

1.2.

G u r uKaryawan

13-

33

12

-1

15 3-

11-

2-

Adapaun jumlah siswa seluruhnya 208 orang. Jumlah bukuperpustakaan sekitar 5000 buah.

D. MIN Pekauman Banjarmasin

MIN Pekauman Banjarmasin berdiri pada tahun 1962,dengan nama Madrasah Ibtidaiyah (MI) AlIhsan. Kemudiandinegerikan dengan nama MIN Pekauman pada tahun 1997berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 107tahun2007.