TEKTONIK LEMPENG

16
TEKTONIK DAN KEGEMPAAN OLEH : KELOMPOK II MUH ZUL AFIEF GAFFAR RIATMI NOVITA RUSDIN MULHADRAMY FANDI ASMAR

description

TEKTONIK

Transcript of TEKTONIK LEMPENG

Page 1: TEKTONIK LEMPENG

TEKTONIK DAN KEGEMPAANOLEH :

KELOMPOK IIMUH ZUL AFIEF GAFFARRIATMI NOVITA RUSDIN

MULHADRAMYFANDI ASMAR

Page 2: TEKTONIK LEMPENG

TEKTONIK LEMPENG Tektonik merupakan proses

gerakan pd kerak bumi yg menimbulkan lekukan, lipatan,

retakan, patahan sehingga berbentuk tinggi rendah atau relatif

pd permukaan bumi 

Page 3: TEKTONIK LEMPENG

Pengertian dan Definisi Lempeng Tektonik. Tektonik lempeng adalah pergerakan lempeng-lenpeng bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan goncangan yang disebut gempa bumi. Lempeng tektonik adalah penyebab terbentuknya permukaan bumi seperti yang kita lihat sekarang ini.

Lempeng Tektonik merupakan gabungan dari dua kata yaitu lempeng dan tektonik. Lempeng adalah lembaran-lembaran raksasa berwujud kerak benua dan kerak samudra yang bergerak dan mengapung dipermukaan bumi. Sedangkan tektonik adalah proses gerakan pada kerak bumi yeng menimbulkan lipatan, lekukan, rekahan atau patahan. Lempeng tektonik merupakan suatu teori yang meninjau bagaimana kerak benua dan kerak samudra yang disebut lempeng tersebut bergerak terpisah dan bertubrukan.

Jika sebuah benua sedang bergerak, maka akan terjadi perenggangan. Pada saat itu kerak akan menipis dan akan terjadi peluruhan dimanaketinggian dan permukaan kerak akan merosot. Jika perenggangan yang terjadi berlebih, maka akan terjadi rekahan atau patahan. Akibat aktivitas tersebut maka akan terbentuk kerak baru dicelah-celah rekahan.

Page 4: TEKTONIK LEMPENG

Jenis Gerak tektonik ada 2, yaitu : 1. Gerak Tektonik Orogenesa

Gerak tektonik orogenesa adalah gerak kulit Bumi yang berjalan relatif cepat meliputi daerah yang sempit. Gerak ini dapat berbentuk deretan pegunungan lipatan, misalnya pegunungan Kendeng di pulau jawa. Gerak ini dapat pula membentuk pegunungan patahan, seperti pegunungan selatan di pulau jawa dan Nusakambangan. Gerak orogenesa juga juga dapat menyebabkan tanah turun sehingga permukaan Bumi lebih rendah dari sekitarnya yang disebut sebagai depresi kontinental.

Page 5: TEKTONIK LEMPENG

Contohnya akibat Tektonik lempeng adalah: Proses terbentuknya pegunungan Alpen adalah akibat dari tubrukan

antara lempeng Afrika dan lempeng eropa. Proses terbentuknya pegunungan Himalaya adalah akibat beradunya

lempeng India dan lempeng Asia yang saling dorong.Aktivitas tektonik lempeng yang saling bertubrukan, bergesekan dan menunjam dapat memicu terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang diakibatkan pleh pergerakan lempeng disebut gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik ini terjadi jika batas antara kedua lempeng bergerak berlawanan dan saling bergesekan. Gesekan antara batas lempeng tersebut menimbulkan tegangan tinggi pada batuan sekitarnya. Ketika batas lempeng tergelincir maka terlepaslah tegangan sehingga terjadilah gempa bumi. Batas antar kedua lempeng tektonik ini disebut sesar.Jika gempa tektonik terjadi didaratan maka efek sampingnya biasanya terjadi jurang atau patahan kerak bumi. Tapi jika gempa tektonik terjadi didasar samudra maka kemungkinan besar akan memicu gelombang tsunami yang menangkutkan seperti yang melanda Aceh pada tahun 2006. Indonesia merupakan negara yang rawan gempa karena wilayah Indonesia di kelilingi oleh garis pertemuan antar lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia Eurasia dan Pasifik.

Page 6: TEKTONIK LEMPENG

2. Gerak Tektonik Epirogenesa  Gerak Tektonik Epirogenesa adalah gerak kulit

Bumi yang berjalan pelan dalam waktu yang lama meliputi daerah luas. Arah gerakan tektonik epirogenesa ada yang ke atas dan kebawah. Sebagian contoh yaitu terjadinya dataran tinggi akibat pengangkatan

Page 7: TEKTONIK LEMPENG

TEKTONISME

Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah. Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah luas.

Page 8: TEKTONIK LEMPENG

Ada dua Epirogenesa:1 Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik2 Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun.

Page 9: TEKTONIK LEMPENG

Dinamika Bumi oleh tenaga tektonisme akan memberi dampak pada banyak hal. Dampak nyata dapat langsung dilihat pada muka Bumi yang terpengaruh secara langsung. Pergeseran kerak Bumi mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan cekungan sedimen. Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada kerak Bumi (pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung dengan adanya gaya gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran, dan sedimentasi. Dari proses yang terjadi ini dapat menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil, harta benda, dan nyawa.Beberapa dampak di atas dapat digolongkan sebagai dampak negatif. Ada juga dampak positif yang ditimbulkannya, meskipun terkadang banyak orang tidak menyadari. Kantong-kantong minyak dan gas alam banyak ditemukan di lipatan-lipatan dan sesar-sesar batuan yang kondisinya memenuhi syarat. Salah satunya terdapat di sisi utara maupun selatan rangkaian pegunungan yang melintasi Pulau Jawa.

Page 10: TEKTONIK LEMPENG

Mengenali Tektonisme dan DampaknyaSalah satu pembentuk raut muka Bumi adalah aktivitas tektonisme yang terjadi karena adanya tenaga dari dalam Bumi. Tektonisme akan mengubah bentuk muka Bumi menjadi naik atau turun. Adanya patahan, lipatan, dan retakan pada kulit Bumi menjadi bukti adanya gerakan tektonisme. Pegunungan merupakan salah satu bentang alam yang dibentuk oleh aktivitas ini. Pegunungan merupakan rangkaian gunung yang terbentuk akibat kerak Bumi (litosfer) mengalami pelipatan atau patahan. Contoh pegunungan di Indonesia yaitu: Pegunungan Bukit Barisan (Sumatra), Pegunungan Seribu (Jawa), dan Pegunungan Verbeek (Sulawesi). Lipatan dan patahan merupakan gerak orogenesa yang termasuk dalam jenis proses diastropisme. Masih ingat bukan, apa yang dimaksud proses diastropisme? Gerakan diastropisme menyebabkan kerak Bumi retak, terlipat, bahkan patah

Page 11: TEKTONIK LEMPENG

Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa yang terjadi.Kejadian bencana alam tidak dapat dicegah dan ditentukan kapan dan dimana lokasinya, akan tetapi pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapat dilakukan bila terdapat cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat bencana tersebut.

Page 12: TEKTONIK LEMPENG

Klasifikasi gempa, antara lain:• Berdasarkan penyebabnya :Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan pada daerah patahan.Gempa vulkanik,yaitu gempa yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme.Gempa guguran (gempa runtuhan), yaitu disebabkan oleh runtuhnya bagian gua.Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi.• Berdasarkan bentuk episentrum : Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya titik Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya garis.• Berdasarkan kedalaman hiposentrum Gempa dalam, yaitu lebih dari 300 km Gempa menengah, yaitu antara 100-300 km Gempa dangkal, yaitu kurang dari 100 km Berdasarkan jarak episentrum Gempa lokal, yaitu episentrumnya kurang dari 10000 km. Gempa jauh, yaitu episentrumnya sekitar 10000 km. Gempa sangat jauh, yaitu episentrumnya lebih dari 10000 km.

Page 13: TEKTONIK LEMPENG

Data dalam ilmu kebumian selalu berkaitan dengan kedalaman dan ketebalan. Oleh karena itu,seorang ahli ilmu kebumian harus mempunyai kemampuan untuk menentukan kedalaman dan ketebalan. Kedalaman sendiri sebebarnya adalah lokasi sebuah titik, yang diukur secara vertikal terhadap ketinggian titik acuan. Dalam ilmu Geofisika misalnya. Dikenal klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman. Menurut Fowler, 1990, klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman fokus adalah :o Gempa dangkal : kedalaman fokus gempa kurang dari 70 kmo Gempa sedang : kedalamanan fokus gempa kurang dari 300 kmo Gempa dalam : kedalaman fokus gempa lebih dari 300 km (kadang-kadang lebih dari 450 km)Seperti halnya kedalaman, kemampuan untuk menentukan ketebalan juga sangat diperlukan dalam ilmu kebumian. Dengan mengetahui cara menghitung ketebalan, ahli kebumian bisa menyelidiki ketebalan lapisan-lapisan penyusun bumi sehingga kita bisa mengetahui bahwa ketebalan kerak bumi mencapai 100 km, ketebalan matel adalah sekitar 2900 km, liquid outer core sekitar 2200 km, dan solid inner core sekitar 1250 kmAnalisis geometri akifer (aquifer : lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir, kerikil, batupasir, batugamping rekahan.) juga melibatkan analisis kedalaman dan ketebalan.Selain klasifikasi gempa di atas dikenal juga gempa laut, yaitu gempa yang episentrumnya terdapat di bawah permukan laut. Gempa ini menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang dahsyat, disebut tsunami. Seismograf adalah alat pencatat gempa, sedang seismogram adalah rekaman atau hasil catatan seismograf.

Page 14: TEKTONIK LEMPENG

PeyebabTerjadinya GempaGempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain-lain. Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah sesar atau fault.

Page 15: TEKTONIK LEMPENG

Para peneliti kebumian berkesimpulan bahwa penyebab utama terjadinya gempa bumi berawal dari adanya gaya pergerakan di dalam interior bumi (gaya konveksi mantel) yang menekan kerak bumi (outer layer) yang bersifat rapuh, sehingga ketika kerak bumi tidak lagi kuat dalam merespon gaya gerak dari dalam bumi tersebut maka akan membuat sesar dan menghasilkan gempa bumi. Akibat gaya gerak dari dalam bumi ini maka kerak bumi telah terbagi-bagi menjadi beberapa fragmen yang di sebut lempeng (Plate). Gaya gerak penyebab gempa bumi ini selanjutnya disebut gaya sumber tektonik (tectonic source).

Page 16: TEKTONIK LEMPENG

VIDEO TEKTONIK LEMPENG