teknologi4g

47
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Mobile Telecommunications di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe. Adapun yang di bahas dalam makalah ini adalah mengenai “ Teknologi 4G : Wimax & LTE ”. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada dosen pembimbing, yaitu Bapak Muhammad Daud Nurdin dan juga kepada semua pihak yang telah membantu. Dalam penyusunan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah-makalah lain ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi kita semua. 1

Transcript of teknologi4g

Page 1: teknologi4g

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu

tugas untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Mobile Telecommunications di

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Malikussaleh,

Lhokseumawe. Adapun yang di bahas dalam makalah ini adalah mengenai “

Teknologi 4G : Wimax & LTE ”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama

kepada dosen pembimbing, yaitu Bapak Muhammad Daud Nurdin dan juga

kepada semua pihak yang telah membantu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan

dan kesalahan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah-makalah lain

ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan

bagi kita semua.

Lhoksemawe, 2 Desember 2013

Penulis,

Kelompok IV

1

Page 2: teknologi4g

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... 1

DAFTAR ISI .............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4

1.2 Sejarah 4G ................................................................................... 5

1.3 Sejarah WiMAX .......................................................................... 6

1.4 Sejarah LTE ................................................................................. 6

1.5 Pengertian 4G ..............................................................................7

1.5 1 Pengertian LTE ....................................................................8

1.5.2 Pengertian WiMax................................................................8

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................9

2.1 Arsitektur dan Prinsip Kerja......................................................... 9

2.1.1 Arsitektur Jaringan LTE ...................................................... 9

2.1.2 Arsitektur Mobile WiMAX ................................................. 14

2.2 Prinsip Kerja WiMAX ................................................................. 16

2.3 Prinsip Kerja Sistem 4G LTE ...................................................... 17

2.4Teknologi WiMAX ....................................................................... 19

2.5 Teknologi LTE............................................................................. 22

2

Page 3: teknologi4g

BAB III Aplikasi dan Layanan ................................................................ 24

3.1 Layanan WiMAX ........................................................................ 24

3.2 Layanan LTE ............................................................................... 24

3.3 Aplikasi Penerapan Teknologi WiMax........................................25

3.4 Aplikasi Penerapan Teknologi LTE ............................................27

BAB IV PENUTUP ...................................................................................29

4.1 Kesimpulan ..................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 30

3

Page 4: teknologi4g

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perangkat teknologi komunikasi mobile yang sedang tren saat ini adalah

teknologi 3G. namun kita perlu untuk mengetahui, bahwa teknologi ini sebentar

lagi harus berkompetisi dengan teknologi 4G.

Salah satu ciri khas teknologi 4G ini adalah seluruh jaringan sudah

akanberbasis IP. Teknologi yang dipakai adalah teknologi internet telepon

menggunakan Session Initiation Protocol (SIP). Teknologi SIP ini dikembangkan

oleh Internet Engineering Task Force (IETF). SIPmenjadi standar yang ‘open’

sehingga semua SDM di seluruh dunia dapat mengambil‘source code’, dan

mengimplementasikannya secara langsung secara gratis. Contoh yang nyata dari

implementasi sentral telepon 4G ini adalah VoIP Rakyat. Bila teknologi ini telah

diimplementasikan, maka bukan ponsel-ponsel berbasisGSM dengan fitur 3G

yang akan populer. Namun penggunaan laptop-laptop yangtelah dilengkapi wi-fi

dan softphone (skype, x-lite, dan sjphone) akan lebihoptimal. Bagi pengguna PDA

yang sudah dilengkapi wi-fi, PDA dapat digunakansebagai Pre-4G phone.

Softphone yang bisa digunakan untuk PDA jenis ini adalahsjphone untuk PPC.

IPAQ versi 69 sudah dapat digunakan untuk keperluan pre-4Gini.

Perangkat-perangkat mobile lain yang mendukung Push-To-Talk dan SIP

dapat juga digunakan untuk keperluan berkomunikasi dengan teknologi Pre-4G

ini. Selain berbasis IP, teknologi 4G ini memiliki ciri khas bahwa ponsel ini

masihakan berfungsi dengan baik bila penggunannya berkomunikasi dengan

menggunakanpiranti 4G di dalam kendaraan dengan kecepatan 150 Km/jam

dengan kecepatantransfer mencapai 54 Mbps.

4

Page 5: teknologi4g

1.2 Sejarah 4G

4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari

teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)

adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access

(HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan

oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA

adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk

jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat

memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).

Teknologi 4G ditemukan oleh Prof. Khoirul Anwar sekaligus pemilik paten

teknologi 4G.

Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:

a. Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan

sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai

objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS

(Analog Mobile Phone System).

b. Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital,

kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.

c. Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi

(high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband).

Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000

1xEV-DO.

5

Page 6: teknologi4g

1.3 Sejarah WIMAX

Perkembangan teknologi wireless saat ini sangat memiliki perkembangan.

WiMax saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang

dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE),

seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk

jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide

Interoperability for Microwave Access (WiMAX).

Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat

mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE,

WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada

kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan

yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play).

Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi

Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).

1.4 Sejarah LTE

LTE pertama kali diluncurkan oleh TeliaSonera di Oslo dan Srockholm

pada 14 Desember 2009. LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan

UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular

secara global yang pertama.

Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan

sekarang belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di

tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-

R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk

disebut sebagai teknologi 4G.

LTE sudah mulai dikembangkan oleh 3GPP sejak tahun 2004. Faktor-

faktor yang menyebabkan 3GPP mengembangakan teknologi LTE antara lain

adalah permintaan dari para pengguna untuk peningkatan kecepatan akses data

dan kualitas servis serta memastikan berlanjutnya daya saing sistem 3G pada masa

depan.

6

Page 7: teknologi4g

3GPP LTE mewakili kemajuan besar didalam teknologi selular. LTE di

rancang untuk memenuhi kebutuhan operator akan akses data dan media angkut

yang berkecepatan tinggi serta menyokong kapasitas teknologi suara untuk

beberapa dekade mendatang. LTE meliputi data berkecepatan tinggi, multimedia

unicast dan servis penyiaraan multimedia. Selain itu LTE diperkirakan dapat

membawa komunikas pada tahap yang lebih tinggi, tidak hanya menghubungkan

manusia saja tetapi dapat juga menyambungkan mesin.

1.5 Pengertian 4G

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation

technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan

teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama

resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics

Engineers) adalah "10G and beyond".

Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa

pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP

terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat

dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik

baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G

akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap

handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan

kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation

Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA

2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan

radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz &

5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang

sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

7

Page 8: teknologi4g

1.5.1 Pengertian LTE

Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah

standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada

jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak

cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui

spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai

dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali

dibuka oleh perusahaan TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14

desember 2009.

3GPP Long Term Evolution, atau lebih dikenal dengan sebutan LTE

dan dipasarkan dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi

nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk aksess

data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun perangkat

mobile lainnya.

1.5.2 Pengertian WIMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for

Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar

(broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan

akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi

dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik.

Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga

merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat

WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan

(tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps),

WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun

backhaul.

8

Page 9: teknologi4g

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arsitektur dan Prinsip Kerja

2.1.1 Arsitektur Jaringan LTE

Gambar 1 mendeskripsikan arsitektur jaringan LTE, dimana terdapat

empat level utama yaitu :User Equipment (UE), Evolved UTRAN(E-

UTRAN), Evolved Packet Core Network (EPC), dan Service domain.Level

arsitektur yang penting adalah fungsinya ekivalen untuk system 3GPP yang

sudah ada.

Gambar 1 Arsitektur Jaringan LTE

Pengembangan arsitektur yang baru ini dibatasi antara Radio Acces

dan Core Network, yaitu E-UTRAN dan EPC.UE dan Service domain

merupakan arsitektur pelengkap, tetapi evolusi fungsinya juga dilanjutkan

pada area tersebut.

UE, E-UTRAN dan EPC koneksi layernya menggunakan Internet

Protokol (IP).Bagian dari sistem ini disebut juga Evolved Packet System

9

Page 10: teknologi4g

(EPS).Fungsi utama layer ini adalah menyediakan koneksi berbasis IP dan

bertujuan pada pengoptimalan yang tinggi. Semua layanan akan ditawarkan

berdasarkan IP, node circuit switch dan interface yang terdapat pada arsitektur

3GPP tidak terdapat pada E-UTRAN dan EPC. Teknologi IP yang paling

dominan adalah transport, dimana segala sesuatu didesain oleh operator

berdasarkan IP transport.

IP Multimedia Sub-System (IMS) merupakan contoh yang bagus dari

kelengkapan layanan yang dapat digunakan pada layer service koneksi untuk

menyediakan layanan yang berbasis IP untuk melakukan koneksi dengan layer

yang ada dibawahnya. Contohnya, untuk mendukung layanan suara, IMS

meneyediakan Voice over IP (VoIP) dan interkoneksi pada jaringan circuit

switch PSTN dan ISDN yang dikontrol melalui Media Gateway.

Pengembangan E-UTRAN dikonsentrasikan hanya pada sebuah

node,evolved Node B (eNodeB). Semua fungsi radio terdapat pada eNodeB,

contohnya eNodeB adalah titik terakhir yang menghubungkan semua protocol

radio.Sebagai sebuah jaringan, E-UTRAN merupakan konfigurasi Mesh yang

sederhana, dimana antar eNodeB dihubungkan oleh interface X2.

Salah satu arsitektur utama yang berubah pada area core network adalah

EPC tidak terdapat circuit switch, dan tidak ada hubungan langsung pada

jaringan circuit switch tradisional seperti ISDN atau PSTN yang diperlukan

pada layer ini. Fungsi EPC ekivalen dengan domain packet switch seperti yang

terdapat pada jaringan 3GPP yang sudah ada. Meskipun ada perubahan yang

signifikan pada susunan fungsi dan node, pada bagian ini dianggap pelengkap

arsitektur yang baru.

Arsitektur jaringan LTE dan fungsinya terdapat pada 3GPP TS 23.401,

dokumen ini menunjukkan operasi interface S5/S8 menggunakan protokol

GTP. Ada juga interface S5/S8 menggunakan protokol PMIP, fungsi pada

interface ini agak sedikit berbeda. Gxc interface juga diperlukan antar Policy

and Charging Resource Function (PCRF) dan S-GW.

10

Page 11: teknologi4g

User Equipment (UE)

UE adalah device yang terdapat pada end user digunakan untuk

berkomunikasi.Khususnya sebuah device yang dapat digenggam seperti smart

phone atau sebuah kartu data seperti yang digunakan pada 2G dan 3G, atau

yang dapat disimpan seperti laptop.UE juga terdiri dari Universal Subscriber

Identity Module (USIM) yang memisahkan module dari UE saat off.USIM

merupakan tempat aplikasi smart card yang dapat dibuka disebut Universal

Integrated Circuit Card (UICC). USIM digunakan sebagai identifikasi dan

authentikasi end user dan sebagai kunci keamanan yang dapat bergerak untuk

melindungi interface transmisi radio.

UE berfungsi sebagai platform aplikasi komunikasi, dimana sinyal dan

jaringan dapat disetting, maintenanance, dan remove link komunikasi yang

diperlukan oleh end user.Ini termasuk fungsi mobility management seperti

handover dan laporan lokasi terminal, dan performansi UE diinstruksi oleh

jaringan. UE menyediakan user interface pada aplikasi end user seperti voice

client yang dapat digunakan untuk mengatur voice call.

Evolved Node B (eNodeB)

Node yang hanya terdapat pada E-UTRAN adalah Evolved Node B

(eNodeB).Sederhananya eNodeB merupakan radio base station yang

mengontrol semua fungsi yang berhubungan dengan radio di bagian sistem

yang tetap.Base station seperti eNodeB khususnya didistribusikan melalui

area coverage jaringan, tiap eNodeB letaknya berdekatan pada antenna radio

yang sebenarnya.

Fungsi eNodeB sebagai layer 2 adalah jembatan antara UE dan EPC, point

terminasi semua protocol radio yang mengarah pada UE, dan mengirimkan

data antara koneksi radio dan koneksi yang berbasis IP yang mengarah pada

EPC. Performansi eNodeB ciphering/deciphering dari data user plane, dan

juga kompresi/dekompresi IP header, yang melakukan pengiriman ulang atau

data sekuensial pada IP header.

11

Page 12: teknologi4g

eNodeB juga bertanggung jawab pada fungsi control plane. eNodeB

bertanggung jawab pada Radio Resource Management (RRM), seperti

mengontrol pemakaian interface radio, contohnya pengalokasian sumber

berdasarkan request, prioritas, dan penjadwalan trafik menurut kebutuhan

Quality of Service (QoS), dan memonitor secara konstan pada kondisi

pemakaian sumber.

Mobility Management Entity (MME)

Mobility Management Entity (MME) merupakan elemen control

utama yang terdapat pada EPC.Biasanya pelayanan MME pada lokasi

keamanan operator. Pengoperasiannya hanya pada control plane dan tidak

meliputi data user plane.

Serving Gateway (S-GW)

Pada arsitektur jaringan LTE, level fungsi tertinggi S-GW adalah

jembatan antara manajemen dan switching user plane. S-GW merupakan

bagian dari infrastruktur jaringan sebagai pusat operasional dan maintenance.

Ketika interface S5/S8 berbasis GTP, S-GW akan menjembatani ke

semua interface pada user plane. Pemetaan antara IP service flow dan GTP

tunnel dilakukan di P-GW, dan S-GW tidak memerlukan koneksi ke

PCRF.Semua kontrol dihubungkan ke GTP tunnel, dan yang datang dari

MME atau P-GW. Ketika interface S5/S8 menggunakan PMIP, performansi

S-GW akan diperlihatkan antara IP service flow pada S5/S8 dan GTP tunnel

pada interface S1-U, dan akan dikoneksikan ke PCRF untuk menerima

pemetaan informasi.

Packet Data Network Gateway (P-GW)

Packet Data Network Gateway (P-GW, juga sering dikenal sebagai

PDN-GW) adalah edge router antara EPS dan external packet data network.Ia

memiliki level tertinggi pada system, dan biasanya bertindak sebagai

pelengkap IP point pada UE. Performansinya memperoleh trafik dan fungsi

12

Page 13: teknologi4g

filtering dibutuhkan untuk menanyakan layanan.Sama seperti S-GW di

tempatkan di operator premise pada sebuah lokasi yang terpusat.

Home Subscription Service (HSS)

Home Subscription Server (HSS) merupakan tempat penyimpanan data

pelanggan untuk semua data permanen user.Ia juga menyimpan lokasi user

pada level yang dikunjungi node pengontrol jaringan, seperti MME. Ia adalah

server database yang dipelihara secara terpusat pada premises home operator.

Service Domain

Service Domain merupakan variasi sub-system, yang termasuk dalam

pelayanan node logic. Berdasarkan tipe kategori pelayanan yang akan

disediakan, dan deskripsi secara singkat apakah macam-macam infrastruktur

akan dibutuhkan untuk meneyediakannya :

IMS based operator service :IP Multimedia Sub-system (IMS) adalah

pelengkap layanan sehingga operator menyediakan layanan menggunakan

Session Initiation Protocol (SIP).

Non-IMS based operator service : arsitektur untuk non-IMS based

operator serice tidak memiliki standard. Operator secara sederhana

menempatkan server pada jaringan mereka, dan koneksi UE melalui

persetujuan protocol yang didukung oleh aplikasi UE tersebut. Pelayanan

video streaming disediakan dari streaming server.

Layanan yang lain tidak disediakan oleh operator mobile network.

Contohnya layanan yang disediakan melalui internet : arsitektur ini tidak

distandard-kan oleh 3GPP, dan arsitektur tersebut bergantung pada

pertanyaan layanan. Konfigurasi yang sesuai pada saat UE terhubung ke

server pada internet. Misalnya web-server untuk layanan web-browsing,

atau SIP server untuk layanan internet telephony, seperti VoIP.

13

Page 14: teknologi4g

Jaringan Akses Radio.

Akses radio jaringan LTE disebut E-UTRAN dan salah satu fitur utama adalah

bahwa semua layanan, termasuk real-time, akan didukung melalui berbagi

paket saluran. Pendekatan ini akan mencapai peningkatan efisien spectrum

yang akan berubah menjadi lebih tinggi kapasitas sistemnya, sehubungan

dengan UMTS dan HSPA saat ini. Yang penting,konsekuensi dari

menggunakan akses paket untuk semua layanan adalah integrasi yang lebih

baik antara semua layanan multimedia dan antara nirkabel dan layanan tetap.

2.2 Arsitektur Mobile WiMAX

Perangkat-perangkat umum yang membentuk arsitektur jaringan WiMAX

terdiri dari Base Station (BS) atau Access Point (AP), Subscriber Station (SS), dan

interface ke Core Networks, dan network management. Dalam hal interkoneksi

jaringan, WiMAX memberi dukungan penuh kepada layanan IP (Internet

Protocol), dan terutama untuk penggunaan IPv6 untuk implementasi ke depannya.

•Base Station (BS)

Base Station memiliki fungsi utama yaitu membangun hubungan dengan

mobilestation. BS juga memiliki fungsi lain yaitu mengatur micromobility

managementseperti proses handover, radio resource management.

•Access Service Network - Gateway (ASN-GW)

ASN-GW berfungsi untuk mengatur location management dan paging intra-

ASN, mengatur AAA pelanggan, serta menjalankan fungsi mobile IP.

•Connectivity Service Network (CSN)

Berfungsi menyediakan konektivitas ke internet, ASP dan fungsi jaringan

umumlainnya.

Dari segi topologi jaringan, teknologi WiMAX dapat digunakan untuk konfigurasi

jaringan “point to point”, “point to multi point” dan “mesh atau ad-hoc”. Namun

untuk konfigurasi mesh, saat ini belum diperoleh banyak dukungan dari para

vendor perangkat WiMAX.

14

Page 15: teknologi4g

Point to Point

Pada konfigurasi ini, dua node WiMAX berhubungan secara langsung.

Koneksi backhauldilalui oleh traffic keseluruhan dari traffic yang

dihasilkan di tiap wilayah kerja base station (cell). Oleh karena itu

diperlukan koneksi dengan kapasitas yang besar, dan umumnya

menggunakan media kabel serat optik atau koneksi microwave.

Penggunaan WiMAX untukbackhaul dapat memberikan solusi dengan

implementasi yang lebih murah dan cepat dibandingkan dengan

penggunaan kabel serat optik..

Point to Multi Point

Pada konfigurasi ini, node-node diorganisasikan ke struktur seluler yang

terdiri atas base stations (BS) dan subscriber stations(SS). Kanal transmisi

dibagi atas uplink (SS ke BS) dandownlink (BS ke SS), dan setiap SS harus

berada pada jarak jangkauan (coverage) paling tidak satu BS.  Dengan

struktur seluler dan jumlah kanal yang terbatas, diperlukan suatu

rancangan yang optimal untuk pengulangan penggunaan kanal (channel-

reuse). Selain itu, untuk mendukung mobilitas penuh seperti halnya

mobile WiMAX, maka diperlukan koordinasi antar base station untuk

mendukung handover dan roaming.

Mesh atau ad-hoc

Pada konfigurasi ini, setiap node WiMAX dapat berfungsi sebagai router

untuk menyampaikan paket ke node tetangganya. Konfigurasi ini dapat

dibentuk secara ad-hoc dan tidak mengharuskan adanya koneksi langsung

antara base station dan subscriber station. Paket yang dikirim dari satu

node dapat mencapai node tujuan secara multihop. Kelebihan dari topologi

ini adalah dalam hal fleksibilitas, dan kecepatan dalam instalasi karena

tidak diperlukan infrastruktur base station yang tetap yang umumnya

memerlukan biaya besar. Selain itu, wilayah jangkauan juga dapat

diperluas tanpa perlu meningkatkan power untuk transmisi.

Kekurangannya, koneksitas dari topologi ini rentan dikarenakan fluktuasi

15

Page 16: teknologi4g

kanal nirkabel yang acak (fading), dan throughput tiap node berkurang

karena adanya aktivitas mengirimkan kembali paket yang diterima

(relaying).

2.3 Prinsip Kerja WiMAX

Teknologi WiMAX dapat meng-cover area sekitar 50

kilometer dimana ratusan pengguna akandi share sinyal dan

kanal untuk mentrasmisikan data dengan kecepatan sampai 155

Mbps.

Aliran trafik pada WiMAX terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Pelanggan akan mengirimkan data dengan kecepatan 2-

155 Mbps dari SS ke BS.

2. BS akan menerima sinyal dari beberapa pelanggan dan

mengirimkan pesan melalui wireless atau kabel

switching pusat melalui protokol IEEE 802.16.

3. Switching centerakan mengirimkan pesan ke Internet

Service Provider (ISP) atau PSTN (Public Switch

Telephone Network).

Gambar 2 Aliran trafik pada WiMAX

Berdasarkan gambar 2 pada dasarnya sistem WiMAX

umumnya terdiri dari dua bagian base station dan WiMAX

16

Page 17: teknologi4g

receiver.Base station adalah menara yang mirip dengan konsep

menara telepon seluler yang bekerja sama dengan satu set

peralatan elektronik dalam ruangan. Sebuah menara tunggal

WiMAX dapat mnyediakan cakupan yang luas maksimal hingga

radius 30 mil, tergantung ketinggian menara, penguatan dan

daya transmisi antena. Biasanya, penyebaran akan

menggunakan sel-sel pada radius 2 hingga 6 mil, sehingga node

wireless bisa mendapatkan akses dalam jangkauan ini.

Pusat base station dihubungkan dengan sejumlah

subscriber station, yang disebut sebagai CPE (customer Premise

Equipment) receiver. Komunikasai jaringan WiMAX menggunkana

base station dan CPE untuk membangun sistem komunikasi

wireless. WiMAX receiver dapat dipasang berupa kotak kecil

diluar pintu rumah atau bangunan, atau terintegrasi dalam

komputer pribadi sebagai kartu memori, atau dibnagun ke laptop

sebagai cara akses Wi-Fi yang dilakukan saat ini.

2.4 Prinsip Kerja Sistem 4G LTE

Jaringan LTE atau disebut Evolved Packet System (EPS)

murni berbasis IP. Baik layanan real-time maupun datacom dapat

dibawa oleh protokol IP. IP address (IPv4 atau IPv6) dialokasikan

pada satu mobile handset dan akan dilepas ketika handset

dimatikan.

LTE multiple access berbasis OFDMA (Orthogonal

Frequency Division Multiple Access) yang dapat mencapai

kecepatan data yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan orde

modulasi yang tinggi (64 QAM), bandwidth yang besar (sampai

20 MHz), dan transmisi MIMO yang digunakan pada arah

downlink (sampai 4×4). Secara teori, kecepatan data sampai 170

17

Page 18: teknologi4g

Mbps pada arah uplink dan dengan MIMO dapat mencapai 300

Mbps pada arah downlink.

Bagian Core Ntework dari LTE yang disebut Evolved Packet

Core (EPC) telah dipersiapkan untuk teknologi lain yang tidak

dikembangkan oleh 3GPP seperti WIMAX dan WIFI. Ada yang

bersifat trusted dan non trusted, tergantung perjanjian business

antara operator.

Jaringan LTE sederhananya terdiri dari Base Station yang

disebut Evolved NodeB (eNB). Berbeda dengan sistem 3G, pada

EPS tidak terdapat controller / RNC, jadi antar eNB secara

langsung terkoneksi melalui interface X2, sedangkan koneksi ke

arah core melalui interface S1. Hal ini dimaksudkan untuk

mempercepat proses setup time dan mengurangi waktu yang

diperlukan untuk handover. Setup time sangat penting bagi

layanan realtime data seperti online gaming, begitu juga

handover pada proses call.

Keuntungan lain adalah protokol MAC yang berperan untuk

proses scheduling hanya ada di UE dan base station (eNB),

sedangkan pada UMTS, MAC dan scheduling berada pada RNC.

Pada HSDPA MAC sub-layer ditambahkan di NodeB yang

berfungsi sebagai proses scheduling.

Scheduling adalah komponen penting untuk efisiensi radio

resource. Transmission Time Interval (TTI) diset hanya 1 ms.

Selama tiap-tiap TTI, eNB scheduler melakukan proses sebagai

berikut:

-       Menganalisa kondisi radio tiap UE.

UE akan mengirimkan laporan keadaan kualitas radio

yang diperolehnya sebagai input ke eNB (sebagai

scheduler) untuk menentukan Modulasi dan Coding

scheme yang digunakan. Penentuan kualitas radio ini

18

Page 19: teknologi4g

menggunakan HARQ (Hybrid Automatic Repeat Request)

dengan soft combining dan rate adaptation.

-       Mengutamakan layanan QoS antar UE.

-       Menginformasikan UE mengenai alokasi radio resource.

Untuk memperoleh efisiensi spektrum radio yang tinggi,

pada arah downlink digunakan OFDMA dan untuk uplink

menggunakan SC-FDMA yang disebut juga DFT (Discrete Fourier

Transform) spread OFDMA.

OFDM adalah suatu teknik modulasi dengan membagi satu

bandwidth frekuensi pembawa (carrier) wideband menjadi

beberapa subcarrier narrowband. Pada OFDMA, subcarrier ini

dapat dishare kepada banyak user. Solusi ini tentunya akan

menghemat spektrum frekuensi lebih efisien namun diperlukan

processor yang lebih cepat dalm proses signallingnya. OFDMA

juga memerlukan power amplifier yang dingan tingkat linearity

tinggi, sehingga menambah konsumsi battery. Akibatnya,

handset LTE ini menjadi sangat mahal.

2.5 Teknologi Wimax

Ada dua bentuk pancaran gelombang yang akan diberikan WiMAX yaitu :

1) Non-Line-Of-Sight (NLOS), sebagaimana halnya WiFi, sebuah antenna kecil

dari sebuah laptop tersambung ke tower WiMAX. Dalam mode ini WiMAX

menggunakan range frekuensi yg lebih rendah 2 - 11 GHz (seperti WiFi).

2) Line-Of-Sight (LOS), sebuah antenna parabola mengarah langsung ke WiMAX

tower. Transmisi ini memakai frekuensi yang lebih tinggi , dengan range

mencapai hingga 66 GHz. Di frekuensi yang lebih tinggi, interferensi lebih rendah

dan bandwidth-nya lebih tinggi.

19

Page 20: teknologi4g

Implementasi tenologi wireless memerlukan terdapatnya jalur line of sight

(LOS) antara pengirim dan penerima, bila terdapat kondisi NLOS maka dapat

menimbulkan redaman propagasi yang dapat menurunkan kualitas sinyal.

Teknologi WiMAX didesain bukan hanya untuk kondisi LOS tetapi juga NLOS.

Teknologi WiMAX mampu mengatasi atau problem pada NLOS serta memiliki

keunggulan yang disebabkan oleh penggunaan tenologi OFDM.

Teknologi WiMAX dapat mendukung peruntukan dua model penggunaan, yaitu

Fixed dan Portable.

1). FIXED, Standar IEEE 802.16 didesain untuk model penggunaan tetap (fixed).

Standar ini sebagai “fixed wireless” karena memasangkan antenna pada

lokasi pelanggan yang dipasangkan pada atap rumah atau dapat menggunakan

tiang, sama seperti penampang antenna televise satelit. IEEE 802.16-2004 juga

dapat digunakan untuk instalasi indoor, tetapi kemampuannya tidak sama dengan

instalasi outdoor. Standar 802.16 sebagai fixed broadband internet acces yang

dapat interoperable, solusi carrier-class untuk jangkauan jarak jauh. Solusi

WiMAX ini beroperasi pada pita frekuensi 2,5GHz, 3,5GHz dan 5,8GHz.

Tenologi ini menyediakan jaringan tanpa kabel sebagai alternative pengganti

menyediakan jaringan tanpa kabel sebagai alternative pengganti dari cable

modem, digital subscriber lines dengan beberapa tipe (xDSL), transmit/exchange

(Tx/Ex), dan optical carrier level (OC-x).

2). PORTABLE, Standar IEEE 802.16e

menggunakan Ortogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) yang

bekerja dengan mengelompokan berbagai subcarrier kedalam sub-channel. Client

Tunggal atau subscriber stasion (SS) dapat ditransmisikan dengan menggunakan

seluruh sub-channels dalam suatu carrier, atau multiple client dapat

20

Page 21: teknologi4g

ditransmisikan dengan masing-masing menggunakan sebagian dari total sub-

channel secara bersama- sama.

Secara teknis WiMAX hanya membutuhkan dua buah perangkat yaitu :

1) WiMAX Tower, yang digunakan sebagai akses point, memiliki cakupan

area mencapai 50 km secara linear (hal ini dapat mengatasi masalah

blind spot yang sering ditemukan pada jaringan Wi-FI karena

menggunakan access point sebagai source). Mungkin bila diterapkan

satu buah WiMAX Tower dapat menggantikan beberapa broadband

access atau berarti dapat mencakup satu area kota kecil dan Tower ini

memungkinkan dihubungkan dengan Tower WiMAX yang lain.

WiMAX menggunakan standard nirkabel IEEE.802.16 seperti juga Wi-

FI yang menggunakan 802.11.

Gambar 3 wimax tower:

2) WiMAX Receiver, alat yang digunakan untuk menerima sinyal yang

berasal dari WiMAX Tower, perangkat ini juga dapat berupa PCI Card,

PCMCIA Card atau mungkin sebuah norebook yang sudah dilengkapi

dengan WiMAX secara built-in seperti halnya notebook yang sudah built

-in Wi-FI.

21

Page 22: teknologi4g

Gambar 4 : antena WiMAX receiver

2.6 Teknologi LTE

Skema transmisi dasar LTE adalah sebagai berikut :

1. Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA)

Teknologi LTE Menggunakan OFDM-based pada suatu air interface yang

sepenuhnya baru yang merupakan suatu langkah yang radikal dari 3GPP.

Merupakan pendekatan evolusiner berdasar pada peningkatan advance dari

WCDMA. Teknologi OFDM-based dapat mencapai data rates yang tinggi dengan

implementasi yang lebih sederhana menyertakan biaya relatif lebih rendah dan

efisiensi konsumsi energi pada perangkat kerasnya.

Data rates jaringan WCDMA dibatasi pada lebar saluran 5 MHz. LTE

menerobos batasan lebar saluran dengan mengembangkan bandwidth yang

mencapai 20 MHz. Sedangkan nilai capaian antena pada bandwidth di bawah 10

MHz, HSPA+ dan LTE memiliki performa yang sama. LTE menghilangkan

keterbatasan WCDMA dengan mengembangkan teknologi OFDM yang

memisah kanal 20 MHz ke dalam beberap narrow sub kanal. Masing-Masing

22

Page 23: teknologi4g

narrow sub kanal dapat mencapai kemampuan maksimumnya dan sesudah itu sub

kanal mengkombinasikan untuk menghasilkan total data keluarannya.

2. Multiple Input Multiple Output (MIMO)

LTE mendukung teknik MIMO untuk mengirimkan data pada sinyal path

secara terpisah yang menduduki bandwidth RF yang sama pada waktu yang sama,

sehingga dapat mendorong pada peningkatan data rates dan throughput. Sistem

antena MIMO merupakan metode pada suatu layanan broadband sistem wireless

memiliki kapasitas lebih tinggi serta memiliki performa dan keandalan yang lebih

baik.

MIMO adalah salah satu contoh teknologi dengan kualitas yang baik dari

LTE pada kecenderungan teknologi yang berkembang saat ini. Saat ini fokus

adalah untuk menciptakan frekuensi yang dapat lebih efisien. Teknologi seperti

MIMO dapat menghasilkan frekuensi yang efisien yaitu dengan mengirimkan

informasi yang sama dari dua atau lebih pemancar terpisah kepada sejumlah

penerima, sehingga mengurangi informasi yang hilang dibanding bila

menggunakan system transmisi tunggal. Pendekatan lain yang akan dicapai pada

system MIMO adalah teknologi beam forming yaitu mengurangi gangguan

interferensi dengan cara mengarahkan radio links pada penggunaan secara

spesifik.

Fleksibilitas di dalam penggunaan spektrum adalah suatu corak utama

pada teknologi LTE, tidak hanya bersifat tahan terhadap interferensi antar sel

tetapi juga penyebaran transmisi yang efisien pada spektrum yang tersedia.

Hasilnya adalah peningkatan jumlah pengguna per sel bila dibandingkan dengan

WCDMA.

LTE dirancang untuk mampu ditempatkan di berbagai band frekuensi

dengan sedikit perubahan antarmuka radio. Juga dapat digunakan di bandwidth

1.4, 1.6, 3, 3.2, 5, 10, 15 dan 20 MHz.

3. Teknologi Evolved Packet Core (EPC)

23

Page 24: teknologi4g

Evolved Packet Core pada LTE adalah arsitektur jaringan yang telah

disederhanakan, dirancang untuk seamless integrasi dengan komunikasi berbasis

jaringan IP. Tujuan utamanya adalah untuk menangani rangkaian dan panggilan

multimedia melalui konvergensi pada inti IMS. EPC memberikan sebuah

jaringan all-IP yang memungkinkan untuk konektivitas dan peralihan ke lain

akses teknologi, termasuk semua teknologi 3GPP dan 3GPP2 serta WiFi dan fixed

line broadband seperti DSL dan GPON.

Jaringan E-UTRAN adalah jaringan yang jauh lebih sederhana daripada

jaringan sebelumnya pada jaringan 3GPP. Semua masalah pemrosesan paket IP

dikelola pada core EPC, memungkinkan waktu respons yang lebih cepat untuk

penjadwalan dan re-transmisi dan juga meningkatkan latency dan throughput.

RNC (Radio Network Controller) telah sepenuhnya dihapus dan sebagian besar

dari fungsionalitas RNC pindah ke eNodeB yang terhubung langsung ke evolved

packet core.

24

Page 25: teknologi4g

BAB III

APLIKASI DAN LAYANAN

3.1 Layanan WIMAX

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan

penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen

wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable

dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga

merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar

perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan

Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan

pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup

lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga

keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal

coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile

WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM,

CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi

sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih

tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah

diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil.

3.2 Layanan LTE

Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga

300 Mbps dan Uplink 75 Mbps.

LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM)

yang mentransmisikan data melalui banyak operator spektrum radio yang masing-

masing nya sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi

aliran data menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan

secara serentak. Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan

terjadinya efek multi path.

25

Page 26: teknologi4g

Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi

yang digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah

operator spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu

sendiri. LTE harus bisa beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.

LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-

IP ini menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE,

jaringan radio dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk

beroperasi layaknya fixed-line network.

Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga

mampu menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi

jaringan, antar muka dan protocol di tempatkan di tempat yang memungkinkan

terjadinya perpindahan data selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke

daerah yang memiliki teknologi antar muka yang berbeda.

3.3 Aplikasi Penerapan Teknologi WIMAX

Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama berbasis WiMAX yang

meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia pada bulan Juni 2010.

Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT.

Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di

Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu

di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten,

Sumatera Utara, dan Propinsi NAD. Teknologi Wimax terdiri dari 3 generasi,

yaitu :

a. Wimax 16.d, biasa diistilahkan wimax nomadic dengan mobilitas

terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.

b. Wimax 16.e, merupakan wimax mobile dengan mobilitas tinggi hingga

kecepatan 144 Mbps.

c. Wimax 16.m, wimax mobile dengan mobilitas tinggi hingga mencapai

kecepatan maksimal 1 Gbps.

26

Page 27: teknologi4g

Teknologi wireless pada WiMAX memiliki banyak kelebihan, terutama

pada sisi kapasitasnya. Karena kelebihan tersebut, maka teknologi ini dapat

diaplikasikan pada banyak aplikasi, antara lain :

a. Aplikasi Backhaul

Untuk aplikasi backhaul, WiMAX dapat dimanfaatkan untuk

Backhaul WiMAX itu sendiri, Backhaul Hotspot dan Backhaul teknologi

lain, misalnya teknologi seluler.

b. Backhaul WiMAX

Dalam konteks WiMAX sebagai backhaul dari WiMAX

aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater yang bertujuan

untuk memperluas jangkauan dari WiMAX.

c. Backhaul Hotspot

Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL

sebagai backhaul-nya untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet.

Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa

dimanfaatkan sebagai bakhaul hotspot untuk teknologi WiFi.

d. Backhaul Teknologi Lain

Sebagai backhaul teknologi lain, WiMAX dapat digunakan untuk

backhaul seluler. WiMAX terhubung melalui MSC/BSC ke BTS seluler.

Sebagai Penyedia Akses Broadband

Untuk akses broadband WiMAX dapat digunakan sebagai ”Last

Mile” yaitu, media sambungan antara ISP dan pelanggan yang merupakan

teknologi untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dari

pelanggan perumahan maupun bisnis dapat dipenuhi oleh teknologi

WiMAX.

27

Page 28: teknologi4g

Personal Broadband

WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat

dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan

mobile.

Nomadic

Untuk solusi nomadic, maka user WiMAX tidak berpindah-pindah

dan bila melakukan perpindahan dalam kecepatan yang rendah dan

jarak yang tidak jauh. Perangkat yang digunakan biasanya tidak

sesimpel untuk aplikasi mobile.

Mobile

Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan

terminal WiFi seperti notebook, PDA, atau smartphone. Perpindahan atau

tingkat mobilitasnya biasanya pada kecepatan tinggi dan jarak yang jauh.

3.4 Aplikasi Penerapan Teknologi LTE

LTE ditargetkan hadir pada tahun 2012, dapat digunakan di wilayah rural

ataupun hot zone. LTE juga bisa diimplementasikan operator GSM ataupun

CDMA. Perkembangan LTE di Indonesia nantinya akan bersamaan dengan

kehadiran WiMAX. Salah satu operator di Indonesia, Telkomsel, memilih

menerapkan teknologi LTE. XL juga menyatakan ketertarikannya pada LTE

karena cocok untuk jaringan 3G dan HSDPA XL. Banyaknya operator GSM di

Indonesia yang berencana mengimplementasi LTE karena LTE dianggap lebih

mudah dibandingkan WiMAX yang membutuhkan perubahan besar-besaran pada

infrastruktur operator GSM. Sehingga dari segi investasi LTE tiga kali lebih

murah. Dari segi desain, LTE dan WiMAX berasal dari pasar yang berbeda,

sehingga kehadiran keduanya tak mengancam satu sama lain.

Nokia Siemens Network (NSN) pada akhir tahun 2008 menghadirkan test

bed sebagai tempat uji coba di bidang Information and Technology (ICT) dalam

mewujudkan teknologi LTE. NSN membantu Telkomsel meningkatkan kapasitas

28

Page 29: teknologi4g

layanan broadband nirkabel bergerak dengan Direct Tunnel, yang menyiapkan

pondasi jaringan 4G berbasis IP dan LTE. Telkomsel telah mengimplementasikan

Direct Tunnel di kawasan Jabodetabek. LTE merupakan teknologi pertama yang

diratifikasi sebagai teknologi radio ‘Next Generation’ oleh Aliansi NGMN,

dimana teknologi ini memenuhi persyaratan Aliansi NGMN berupa latency yang

kurang dari 5ms dan pengaturan panggilan 100 ms disamping syarat lain seperti

kepadatan panggilan dan kecepatan laju bit maksimum. Dengan bergabungnya

LTE dengan varian Frequency Division Duplex (FDD) dan Time Division Duplex

(TDD), maka terjadi evolusi dari UMTS, HSPA, dan TD-SCDMA. Jaringan Core

yang berasosiasi dengan LTE juga memberikan jalan bagi jaringan CDMA-2000

untuk berintegrasi, sehingga dapat menjadikan LTE evolusi yang sesuai bagi

banyak operator.

Penerapan LTE terhambat pada spektrum ketersediaan spektrum

diperkirakan menjadi kendala Implementasi layanan berteknologi LTE atau

teknologi telekomunikasi generasi 4 (4G) di Indonesia, meski operator seluler

antusias melanjutkan evolusi ke teknologi tersebut. Implementasi LTE

membutuhkan spektrum baru akan menuntut modal besar bagi operator. LTE akan

digunakan operator seluler untuk mengisi kebutuhan di area yang sudah tidak

tersedia lagi spektrumnya atau untuk memenuhi permintaan khusus, misalnya

layanan internet berkecepatan 300 Mbps.. Teknologi broadband secara global

umumnya menggunakan spektrum 2.5 GHz, 2.3 GHz, dan di 700 MHz serta 900

MHz. Spektrum 2.5 GHz di Indonesia digunakan untuk satelit milik PT

Indovision dan spektrum 2.3 GHz digunakan untuk WiMax dan spektrum 700

MHz di Indonesia dialokasikan untuk transisi penyiaran televisi dari analog ke

siaran digital, sedangkan 900 MHz dimanfaatkan untuk Layanan suara.

Kemungkinan pita frekuensi lain dapat digunakan untuk LTE tetapi karena tidak

umum, maka membutuhkan perangkat khusus. Sementara itu, membuat perangkat

dengan banyak frekuensi pun membuatuhkan biaya yang mahal.

29

Page 30: teknologi4g

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki

tahap uji coba. Salah satunya oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo,

perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan tenaga hingga 900 orang insinyur

ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke 4. Dari studi yang dilakukan maka

dapat diambilbeberapa simpulan sebagai berikut:

1. Kelebihan dari LTE memiliki UE (UserEquipment) adalah suatu teknik

optimasi yangdapat meningkatkan kinerja sistem. EU padadasarnya

memiliki sebuah transmiter untukmenghemat biaya dan juga

penghematan penggunaan baterai.

2. WiMAX dan LTE pada prinsipnya merupakanteknologi yang dirancang

untuk mendukunglayanan mobilitas yang tinggi serta dengan

basisjaringan IP.

3. Memiliki kemampuan dalam menjamin kualitaslayanan (QOS) yang

baik.

4. WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum,sedangkan LTE

dikembangkan oleh 3GPP

5. WiMAX berkembang dari operator yangdikembangkan dari operator

komunikasi data,sedangkan LTE merupakan evolusi dari

operatorseluler 3G yang mengusung komunikasi berbasisvoice dan

data.

30

Page 31: teknologi4g

BAB 5

DAFTAR PUSTAKA

Hamilton Ortiz, J. 2012. Mobile Networks. InTech: Croatia

Faisol Riza, M. 2010. Perangkat Jaringan Wireless 802.16D (Fixed Wimax) .

1 Desember 2013

Kurniawan Helmi, dan Reza Pulungan. 2011. Arsitektur, Keamanan, dan Pasar

WiMAX. 28 November 2013.

Pratiwi Ismail, Hala. 2010. Long Term Evolution Sebagai Kandidat 4G.

1 Desember 2013

Suyuti, Saidah, dkk. 2011. Studi Perkembangan Teknologi 4G – LTE dan WiMAX

di Indonesia. Volume 09/ No. 02. 1 Desember 2013

http://dapurtelekomunikasi.blogspot.com/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-

jaringan-wimax.html : tanggal akses 28 November 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX : tanggal akses 28 November 2013

31