Teknologi Wireless Charging untuk Mobil ListrikMobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi

listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik saat ini sedang dikembangkan didunia, khususnya eropa. Namun, salah satu yang menjadi masalah pada hadirnya mobil listrik ini yaitu tempat pengisian sumber dayanya. Masalah ini menjadi ide bagi Daimler dan Qualcomm yang berencana mengimplementasikan teknologi Wireless Charging pada mobil listrik.

Wireless Charging merupakan salah metode sebagai pengisian ulang baterai tanpa menggunakan kabel. Metode pengisian dengan menggunakan induksi elektromagnetik untuk memindahkan energy listrik dari satu tempat ke tempat lain tanpa kabel. Teknologi ini diberi nama Qualcomm Halo.

Wireless Charger ini terdiri dari tiga komponen, yaitu power suplay sebagai penyuplai tenaga atau tagangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik. Pelat dasar yang menyambung ke jaringan listrik, dan satu charging pad yang tertanan di mobil. Suplai energy listrik yang diterima akan diteruskan ke baterai oleh sebuah unit controller.

Alasan Qualcomm Helo dibuat untuk meningkatkan akses pengisian ulang baterai pada mobil listrik, sehingga mobil listrik dapat melakukan pengisian ulang di area parkir. Teknologi Qualcomm Halo ini bisa berpotensi untuk ditanam pada jalanan, mengingat mobil listrik pun masih dikembangkan untuk jangka panjang. Sehingga mobil yang melintas diatasnya dapat mengisi baterai secara otomatis.

Sedangkan perusahaan di Inggris, Highways England juga sedang melakukan uji coba terhadap system pengisian daya mobil listrik secara nirkabel yang akan menambah jangkauan kendaraan bertenaga listrik(electric vehicle).

Fitur yang terdapat pada Electric Vehicle yaitu Nation grid python sebagai penghubung arus listrik dari sumber listrik. Sub-station sebagai pusat beban yang mentransformasi tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan tinggi atau dari tegangan tinggi ke tegangan menengah. Secondary sub-station sebagai pusat beban kedua yang mentransformasi tenaga listrik ke converter. AC/AC Converter sebagai converter yang mampu menurunkan frekuensi sesuai dengan frekuensi yang diinginkan. Dan Line charging sebagai perantara pengisian ulang baterai antara mobil dan wireless charger.

Alasan Highways England membuat teknologi ini yaitu untuk meningkatkan akses pengisian ulang baterai pada mobil listrik yang sedang berjalan, sehingga mobil listrik yang

melintasi jalan yang sudah ditanam teknologi ini dapat melakukan pengisian ulang baterai dalam keadaan mobil masih berjalan.