Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

13
TEKNOLOGI PLASMA ATASI POLUSI AIR Jakarta, Kompas - Sejauh ini teknologi plasma dianggap paling tepat untuk mengatasi polusi air limbah pada industri. Sayangnya, teknologi ramah lingkungan itu belum banyak digunakan di Indonesia. Teknologi tersebut menerapkan metode daur ulang air limbah yang dihasilkan dalam proses produksi, sehingga tidak berbahaya ketika dibuang ke lingkungan. Menurut Dr Anto Tri Sugiarto dari Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (KIM) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), teknologi plasma memang belum dikenal luas. "Mungkin karena ketidaktahuan," ujar Anto. Anto yang mengembangkan teknologi plasma di Indonesia, Kamis (15/6), berbicara dalam seminar Teknologi Plasma untuk Pengolahan Air Limbah di Jakarta Convention Center. Seminar diselenggarakan sebagai rangkaian Pekan Lingkungan Indonesia, yang berlangsung hingga Minggu (18/6). Pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai unit daur ulang dengan teknologi plasma itu. Namun demikian, diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk merekomendasikan penggunaannya secara luas. "Kementerian Lingkungan Hidup tidak cukup hanya membuat regulasi dan mengawasi pelaksanaannya. Seharusnya juga memberi masukan, informasi, mengenai solusi yang ramah lingkungan itu." Oksida Ia menjelaskan, konsep terbaru pengolahan air limbah mulai diperkenalkan oleh Pusat Penelitian KIM pada 2004. Tim peneliti berhasil mendesain sebuah prototipe unit pengolahan air limbah bergerak dengan metode Advanced Oxydation Process (proses oksidasi lanjutan), yang kemudian dikenal dengan sebutan Oksida. Teknologi AOP sudah dikenal sejak awal 1990- an. AOP adalah satu atau kombinasi dari beberapa proses, seperti ozon, hidrogen, peroksid, sinar ultraviolet, titanium oksida, foto katalis, serta beberapa proses lainnya untuk menghasilkan hidroksil radikal. Hidroksil radikal sangat mudah bereaksi dengan senyawa-senyawa lain yang ada di sekitarnya.

description

aops

Transcript of Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

Page 1: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

TEKNOLOGI PLASMA ATASI POLUSI AIR

Jakarta, Kompas - Sejauh ini teknologi plasma dianggap paling tepat untuk mengatasi polusi air limbah pada industri. Sayangnya, teknologi ramah lingkungan itu belum banyak digunakan di Indonesia.

Teknologi tersebut menerapkan metode daur ulang air limbah yang dihasilkan dalam proses produksi, sehingga tidak berbahaya ketika dibuang ke lingkungan.

Menurut Dr Anto Tri Sugiarto dari Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (KIM) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), teknologi plasma memang belum dikenal luas. "Mungkin karena ketidaktahuan," ujar Anto.

Anto yang mengembangkan teknologi plasma di Indonesia, Kamis (15/6), berbicara dalam seminar Teknologi Plasma untuk Pengolahan Air Limbah di Jakarta Convention Center. Seminar diselenggarakan sebagai rangkaian Pekan Lingkungan Indonesia, yang berlangsung hingga Minggu (18/6).

Pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai unit daur ulang dengan teknologi plasma itu. Namun demikian, diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk merekomendasikan penggunaannya secara luas. "Kementerian Lingkungan Hidup tidak cukup hanya membuat regulasi dan mengawasi pelaksanaannya. Seharusnya juga memberi masukan, informasi, mengenai solusi yang ramah lingkungan itu."

Oksida

Ia menjelaskan, konsep terbaru pengolahan air limbah mulai diperkenalkan oleh Pusat Penelitian KIM pada 2004. Tim peneliti berhasil mendesain sebuah prototipe unit pengolahan air limbah bergerak dengan metode Advanced Oxydation Process (proses oksidasi lanjutan), yang kemudian dikenal dengan sebutan Oksida. Teknologi AOP sudah dikenal sejak awal 1990-an.

AOP adalah satu atau kombinasi dari beberapa proses, seperti ozon, hidrogen, peroksid, sinar ultraviolet, titanium oksida, foto katalis, serta beberapa proses lainnya untuk menghasilkan hidroksil radikal. Hidroksil radikal sangat mudah bereaksi dengan senyawa-senyawa lain yang ada di sekitarnya.

Oksida merupakan sebuah unit pengolahan air limbah yang dapat digunakan berpindah-pindah atau bergerak (mobile) maupun secara tetap (stationary). Unit bergerak Oksida dapat memenuhi kebutuhan industri kecil dan menengah atau rumah sakit dan puskesmas yang tidak memiliki lahan yang luas untuk instalasi pengolahan air limbah. Adapun untuk industri besar, Oksida dapat diinstalasi secara tetap seperti halnya sistem IPAL (instalasi pengolahan air limbah) yang sudah ada.

Total volume air limbah yang diolah bisa mencapai 40 m3 per hari, dan tidak menghasilkan limbah baru, lebih efisien, dan murah. (LAM)

Page 2: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

Mengurangi polusi air dengan sel tunam tipe baru

Ilmuwan-ilmuwan Pennsylvania saat ini sedang mengembangkan sel tunam dengan memanfaatkan polusi yang dihasilkan dari batubara dan penambangan logam. Teknologi ini memberikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan lingkungan sekaligus menyediakan sumber energi listrik. Mereka melaporkan keberhasilan beberapa pengujian yang dilakukan di laboratorium dalam artikel ''Electricity Generation from Synthetic Acid-Mine Drainage (AMD) Water using Fuel Cell Technologie'' Environmental Science & Technology yang dipublikasikan pada 1 Desember 2007 oleh American Chemical Society.

Dalam penelitian tersebut, Bruce E. Logan dan beberapa rekannya menyebutkan bahwa apa yang disebut dengan acid-mine drainage (AMD; pembuangan limbah penambangan) merupakan masalah lingkungan yang cukup serius. Air yang terkontaminasi dengan logam dan tingginya tingkat keasaman, sangat berbahaya bagi tumbuhan, binatang dan manusia.

Dalam laporan penelitian tersebut, mereka memaparkan teknologi sel tunam berbasis mikroba yang mampu menghasilkan listrik dari air limbah. Dalam percobaannya, mereka menggunakan larutan yang mirip dengan AMD, dan sel tunam yang mereka kembangkan mampu memisahkan kandungan besi dari larutan dan sekaligus menghasilkan energi listrik dengan besar yang sama seperti yang dihasilkan sel tunam mikroba konvensional. Menurut mereka, jika pengembangan lebih jauh dilakukan, maka sel tunam tersebut akan menghasilkan energi listrik dengan lebih efisien. Kandungan besi yang telah dipisahkan pada proses tersebut bisa digunakan kembali sebagai zat pewarna untuk cat atau produk lainnya.

Page 3: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.Darimana polutan itu berasal ? Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.

1.2 PermasalahanPermasalahan yang terjadi :- Apabila polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai

dampak negatif.- Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup didarat dan

diair akan mati oleh racun.

1.3 Tujuan- Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air- Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang sudah terpolusi- Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi

1.4 MetodeMetode yang kami gunakan :- Dengan mencari dari buku-buku Biologi dan buku-buku bacaan lainnya.- Mengumpulkan informasi- Ditulis dikertas buram.

Page 4: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

BAB IIPEMBAHASAN

Pengertian Polusi Air

Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami.

A. Penyebab terjadinya polusi Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.

Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :1. Kadarnya melebihi batas normal2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.

Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.

Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :a. Fosfat

Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.b. Nitrat dan Nitrit

Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organic.

c. Poliklorin Bifenil (PCB)Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.

d. Residu Pestisida OrganiklorinResidu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh serangga.

e. Minyak dan HidrokarbonMinyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.

f. Radio NuklidaRadio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.

g. Logam-logam BeratLogam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.

h. Limbah PertanianLimbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.

i. Kotoran manusiaKotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

1.1 Macam Sumber Polusi Air Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,

Page 5: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanya dengan benar.Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :1. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran

(sungai) dengan volume air yang besar.2. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya /

terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.

1.2 Bahaya Dari Akibat Polusi AirBibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut.Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya, kandungan oksigenb. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi) c. Pendangkalan dasar perairand. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologie. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat f. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan

penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predatorg. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burungh. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia

Page 6: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

B. Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau

ekosistem3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang

dapat menimbulkan pencemaran 4. Memperluas gerakan penghijauan5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga

manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya7. Melakukan intensifikasi pertanian8. Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir

pun ada dua macam 1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu2. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang

mengakibatkan air meluap banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan : 1. dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah

maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela – selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkjungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut

2. Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur – sumur resapan air hujan sebanyak –banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan

banyakb. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan –

lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumahc. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah /

talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri

d. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu – satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir

e. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.

Page 7: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan sebagai berikut : Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsure atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran air Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain – lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat Melakukan intensifikasi pertanian Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan

B. Saran

Saran yang penulis akan sampaikan : Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan. Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang terpolusi dan tidak terpolusi. Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air. Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir

Page 8: Teknologi Plasma Atasi Polusi Air

DAFTAR PUSTAKA

Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.

Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Jakarta

Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga