Teknologi Pemeliharaan Itik Petelur dan...

30
Teknologi Pemeliharaan Itik Petelur dan Pedaging Disusun oleh Ir. Kurnia Sapta Putri., SP NIP: 196012221989032002 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA BARAT 2019

Transcript of Teknologi Pemeliharaan Itik Petelur dan...

1

Teknologi Pemeliharaan Itik

Petelur dan Pedaging

Disusun oleh

Ir. Kurnia Sapta Putri., SP

NIP: 196012221989032002

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA BARAT

2019

1

I. PENDAHULUAN

Usaha peternakan itik petelur semakin banyak diminati sebagai salah satu alternatif usaha peternakan unggas penghasil telur yang cukup menguntungkan, khususnya dengan pemeliharaan secara intensif. Namun demikian, perlu diingat bahwa beternak itik tidaklah semudah beternak ayam ras petelur dimana semuanya telah tersedia dalam paket-paket tertentu. Untuk beternak itik, juga telah tersedia beberapa buku petunjuk akan tetapi agar berhasil perlu lebih dari sekedar buku petunjuk, melainkan perlu pengalaman dan ketekunan dalam memelihara ternak itik. Hal ini terutama disebabkan karena bibit itik yang ada selama ini bukan merupakan bibit ternak yang sepenuhnya telah dijinakkan seperti halnya ayam ras, dan masih banyak faktor lingkungan yang ikut mempengaruhi produktivitas ternak itik. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ternak itik adalah (i) kualitas bibit yang digunakan, (ii) tatalaksana pemeliharaan yang benar, (iii) kualitas pakan dan cara pemberian pakan yang tepat, (iv) sistem usaha dan analisa keuangan yang baik, dan (v) pengalaman dalam memelihara ternak itik yang cukup. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan dan tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu sistem pemeliharan intensif.

Untuk meningkatkan pengetahuan peternak itik petelur dan pedaging, dibuat informasi teknologi pemeliharaan itik petelur dan pedaging. TEKNOLOGI PEMELIHARAAN ITIK PETELUR

Peternak itik petelur biasanya menggunakan itik dara (babaya) sebagai bibit yang dibeli dari peternak pembesaran itik, karena beberapa pertimbangan tertentu antara lain: (a). faktor waktu; peternak akan mendapatkan hasil telur dalam waktu singkat (kurang 20 hari); (b) faktor tempat (kandang); bila memelihara dari DOD maka perlu adanya penambahan tempat kandang); (c). modal; diperlukan biaya memelihara dari DOD, cukup besar dan waktu cukup lama.

2

Jenis Bibit Itik a. Itik Mojosari - Merupakan tipe petelur. - Produksi telur bisa mencapai 200-210 butir/ekor /tahun. - Bertelur pertama usia 5 bulan. - Bobot telur 60 - 65 gram. - Produktivitasnya bisa mencapai 80%. - Bobot badan jantan ±1,5 Kg dan betina 1,2 Kg.

b. Itik Alabio - Merupakan tipe petelur yang produktif. - Produksi telur bisa mencapai 180-190 butir / ekor / tahun. - Berat telur rata-rata 65-70 gram / butir. - Bobot badan jantan 1,5-1,8 Kg dan betina 1,3-1,5 Kg. - Merupakan itik lokal Kalimantan Selatan.

c. Itik Tegal/Rambon - Merupakan tipe petelur. - Produksi telur bisa mencapai 180 butir / ekor / tahun. - Berat telur berkisar antara 65-70 gram / butir. - Bertelur pertama usia 6 bulan. - Ciri khusus tubuhnya tegak lurus menyerupai botol. Memilih Bibit Petelur yang Baik

Itik Babaya

Umur 5,5 - 6 bulan Badannya langsing, tegak seperti botol Bentuk leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan Kepala kecil, mata terang, dan terletak di bagian atas

kepala

Sayap tertutup rapat di badan dengan ujungnya terlihat rapi di pangkal ekor

Bulu tumbuh rata, halus dan berkilau (tidak suram/kusam) Kaki berdiri kokoh

3

Tidak terdapat luka

KANDANG ITIK PETELUR

Pada dasarnya itik tidak membutuhkan air untuk berenang walaupun secara alamiah mereka umumnya bermain dan bahkan berenang dalam air. Kandang bentuk kering ini jauh lebih gampang dikelola dibanding kandang dengan kolam, karena liter (alas) dapat dijaga lebih kering dibanding liter kandang yang menggunakan kolam. Begitu pula fungsi utama kandang adalah untuk menyediakan tempat bagi itik agar terhindar dari angin kencang, hujan, hewan pemangsa dan sekaligus tempat makan, minum dan tumbuh. Oleh karena itu para peternak disarankan untuk menggunakan kandang tanpa kolam.

Hal yang membedakan bentuk kandang antara itik petelur dan pedaging hanya pada saat itik bertelur. Pada periode starter (anak) adalah sama sedangkan pada periode finisher (siap potong) bentuk kandang itik potong dapat dibuat sama dengan itik petelur. Bahan kandang sebaiknya digunakan dari bahan lokal yang cukup baik dan tahan lama, tetapi harganya relatif lebih murah.

Tataletak kandang juga perlu mendapat perhatian, khususnya arah angin. Untuk kandang itik dewasa sebaiknya diletakkan pada akhir arah angin agar peluang penyebaran virus yang terbawa angin tidak masuk ke kandang anak itik. Pada datangnya arah angin lebih baik ditempatkan kandang anak itik, kemudian disusul dengan kandang itik dara dan terakhir itik dewasa. Apabila berdasarkan topografi maka pada letak tanah yang paling atas dan kebetulan sebagai tempat datangnya arah angin maka disitu sebaiknya kandang untuk anak itik. Sedangkan tanah yang paling bawah pada akhir arah angin ditempatkan kandang itik dewasa.

Kebersihan (sanitasi) disekitar kandang sangat perlu diperhatikan yaitu lantai kandang, saluran air minum dan saluran pembuangan, agar lingkungan selalu kering/bersih. Areal kandang hendaknya disucihamakan secara rutin dan teratur

4

dengan menggunakan larutan disinfektan. Kandang digunakan pada saat itik sudah dewasa dan tidak memerlukan pemanas lagi. Pembersihan sistem kandang yang relatif mudah dapat dilakukan jika menggunakan lantai semen yaitu dengan penyemprotan air melalui selang, kotoran akan larut dan air yang kotor masuk ke dalam selokan

Kandang itik harus memenuhi syarat- syarat sebagai

berikut :

1. Mempunyai luas yang cukup untuk jumlah itik yang di

pelihara, maupun untuk rencana perluasan usaha.

2. Terpisah dari tempat pemukiman/rumah

3. Mempunyai ventilasi udara yang cukup.

4. Cukup masuk sinar matahari, kandang sebaiknya menghadap

ke timur.

5. Mudah dibersihkan, lantai kandang harus lebih tinggi dari

tanah sekelilingnya dan harus padat lantainya. Tinggi

kandangnya harus cukup bagi peternak untuk bekerja

didalamnya.

6. Di dalam kandang tersedia alat perlengkapan pokok (tempat

makan, tempat minum, alat pemanas buatan, tempat

bertelur) bagi kepentingan hidup itik yang bersangkutan.

7. Terletak di daerah yang tenang, aman dan mempunyai

sumber air yang cukup dan bersih.

8. Di sekeliling kandang dibuat parit pembuang air dan jarak

antar kandang cukup jauh, minimum 1 x lebar kandang.

Sarana utama budidaya itik petelur adalah kandang. Kandang ren dinilai cocok dan banyak dipakai dalam budidaya itik semi intensif. Kandang ren dibagi dua ruangan utama: yaitu terdiri dari 2 bagian di mana 1/3 bagian tertutup dan beratap untuk itik tidur dan bertelur dan 2/3 bagian yang terbuka

5

(pelataran) sebagai halaman untuk itik makan, minum dan bermain pada siang hari

Ruangan istirahat berupa ruangan beratap seperti rumah joglo, lantai tanah yang dilapisi alas (litter). Di tempat inilah itik beristirahat pada malam hari dan bertelur pada dini hari. Lebar ruangan istirahat disesuaikan dengan kapasitas itik yang akan dipelihara. Idealnya 4 ekor itik menempati ruang 1m2.

Jadi bila ingin memelihara 600 ekor itik petelur misalnya, diperlukan area kurang lebih 150 m2. Lahan seluas ini dibagi dua, separuh untuk kandang tertutup dan selebihnya untuk pelataran. Misalkan kandang dibuat 25 m x 6 m, berarti satu sekat ruang istirahat dan pelataran masing-masing luasnya 3 m x 5 m. Jumlah ruangan 5 unit, setiap unit dihuni 120 ekor itik. Hindari atap bocor bila hujan.Pilihan bahan baku atap antara lain genteng, asbes, plastic tau rumbia.

Rumbia lebih disukai peternak. Selain harganya murah ia dapat menahan panas. Rangka dan penyangga terbuat dari kayu atau bambu.

Agar peternak mudah masuk ke kandang, tinggi atap 2,5 m – 3 m dari lantai. Bagian belakang dan samping kiri-kanan kandang ditutup tembok atau bilik bambu.

Untuk menjamin lancarnya sirkulasi udara, antara ruang istirahat dan pelataran dibuat terbuka. Pembatas ruangan hanya berupa sekat/pagar bambu atau kayu setinggi 50 cm – 60 cm. Lantai kandang yang empuk dan kering merangsang itik bertelur. Alas lantai berupa jerami, sekam, serbuk gergaji atau rumput kering. Bahan lain, asalkan empuk, tidak mudah padat, kering, agak lembab, hangat, bersih dan dapat mencegah telur tidak pecah.

Untuk mempertahankan kondisi kandang tetap baik, tanah diberi kapur sebelum diberi alas. Tujuannya, untuk mencegah penyakit dan mengurangi bau karena kotoran itik. Dengan perlakuan ini kandang bisa dibersihkan total setelah dua tahun. Cara lain mengantisipasi serangan penyakit adalah menyemprot tanah dengan larutan formalin 5 persen.

6

Sediakan bak besar yang selain sebagai tempat air minum juga pengganti kolam permandian. Wadahnya berupa plastik atau parit panjang. Kedalamannya diatur sedemikian rupa agar leher itik bisa terendam. Air minum itik harus diganti 3 - 5 kali sehari.

Ruang istirahat dan playangan perlu dibuatkan sekat. Sekat bisa dibuat dari batu bata, pagar kayu atau bambu. Tingginya cukup 50 cm – 60 cm. Pada siang hari itik sebaiknya berada di luar kandang istirahat. Meski ada juga beberapa peternak membebaskan itik mereka keluar masuk kandang sesukanya.

Gambar 1. Kandang itik petelur dengan bagian tertutup dan bagian terbuka

7

Gambar 2. Kandang anak itik masa grower

BAHAN PAKAN ITIK Bahan pakan yang digunakan untuk ternak itik sebaiknya

murah, tidak beracun, tidak asin, kering, tidak berjamur, tidak busuk/bau/apek, tidak menggumpal, mudah diperoleh dan disukai itik (palatable). Kandungan gizi bahan pakan yang umum dipakai untuk itik tertera pada Tabel 1. Seperti terlihat pada Tabel 1, sumber energi utama adalah: menir, jagung, tepung ubi kayu dan tepung sagu, sedangkan sumber protein utama adalah tepung ikan dan bungkil kedelai.

Ikan petek/rucah yang sering tersedia di tempat pelelangan ikan juga sudah biasa digunakan oleh peternak itik di pedesaan dalam bentuk basah yang dipotong kecil-kecil. Tepung kepala udang dapat digunakan sebagai pakan ternak itik. Tepung kepala udang dapat digunakan sebanyak 30% dalam pakan itik petelur tanpa efek negatif terhadap penampilan itik petelur. Penggunaan tepung kepala udang dalam ransum itik ternyata meningkatkan warna kuning telur menjadi lebih baik (kuning kemerahan).

8

Peternak itik sudah biasa menggunakan keong mas, namun harus dibuang lendirnya.

Kebutuhan Gizi Itik Petelur

Telah banyak dilakukan penelitian tentang kebutuhan protein dan energi pada itik petelur lokal. Rekomendasi yang tersedia saat ini dikelompokkan berdasarkan umur yaitu : pakan starter untuk itik berumur 0-8 minggu, pakan grower untuk itik berumur 9-20 minggu, dan pakan petelur untuk itik berumur lebih dari 20 minggu. Kebutuhan gizi itik petelur disajikan pada Tabel 2.

9

Tabel 1. Kandungan gizi berbagai bahan pakan ternak itik (berdasarkan bahan kering) dan batas penggunaannya *

Bahan pakan Batas peng-

gunaan(%)

Protein kasar

(%)

Energi

kkalEM/kg

Serat

Kasar (%)

Metio-

nin (%)

Lisin

(%)

Ca (%) P (%)

Dedak padi <75 1) 12.0 2.400 13,82 0,25 0,45 0,20 1,00

Menir - 10,2 2.660 1,57 0,17 0,30 0,09 0,12

Jagung - 8,5 3.300 3,78 0,18 0,20 0,02 0,30

Tepung ubi kayu <30 2,0 3.200 3,81 0,01 0,07 0,33 0,40

Tepung sagu 25 2,2 2.900 7,33 TT TT 0,53 0,09

Limbah buah

kopi 2)

- 10,0 1500 TT TT TT TT TT

Tetes

(Molases)2)

- 2,5 3047(GE) 0.00 TT TT 1,42 0,02

Bungkil kelapa 30 18,6 1410 13,39 0,30 0,55 0,14 0,67

Bungkil inti

sawit

20 18,7 2050 11,57 0,34 0,61 0,21 0,53

B. biji karet 2) - 31,3 4920 (GE) TT TT TT 0,43 0,69

Tepung darah

2)

- 80,0 2850 5,07 TT TT 0,28 0,22

Tepung ikan - 55,0 2.960 5,66 1,79 5,07 5.30 2,85

Kapur - - - - - - 38,00 -

Tepung daun

lamtoro

- 23,4 850 11,95 0,31 1,55 0,60 0,10

10

Bahan pakan Batas peng-

gunaan(%)

Protein kasar

(%)

Energi

kkalEM/kg

Serat

Kasar (%)

Metio-

nin (%)

Lisin

(%)

Ca (%) P (%)

Tepung daun

singkong

- 21,0 1160 30,92 0,36 1,33 0,98 0,52

Bungkil kedelai - 44,0 2.240 8,62 0,50 2,60 0,32 0,67

Tepung keong 20 44,0 2.700 7,81 0,89 7,72 0,69 0,43

Tepung kepala

udang

30 30,0 2.000 21,42 0,57 1,50 7,86 1,15

Tabel 2. Kebutuhan gizi itik petelur pada berbagai umur

Gizi Starter (0-8 minggu)

Grower (9-20 minggu)

Layer (>20 minggu)

Protein kasar (%) 17-20 15-18 17-19

Energ i(kkal EM/kg) 3.100 2.700 2.700

Metionin (%) 0,37 0,29 0,37

Lisin (%) 1,05 0,74 1,05

Ca (%) 0,6-1,0 0,6-1,0 2,90-3,25

P tersedia (%) 0,6 0,6 0,6

Sumber: SINURAT (2000)

11

PEMELIHARAAN ITIK PETELUR

Pemeliharan Itik masa Produksi (> 22 minggu) Mulai usia 23 minggu, itik akan mulai bertelur. Jadi

didalam kandang perlu disediakan sarang untuk bertelur. Sarang telur dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 3 0 cm, untuk kapasitas 6 ekor itik.

Sarang diisi kulit padi supya lunak dan tidak merusak telur. Itik sebaiknya menempati kandang yang sama sampai mengakhiri produksi telurnya karena itik terlalu peka dan mudah stress bila berpindah - pindah kandang.

Selama masa produksi telur sebaiknya itik jangan dikeluarkan dari kandang sebelum pukul 09.00 pagi karena itik biasanya bertelur dini hari, sekitar pukul 03.00 pagi. Adakalanya telur yang belum sempat dikeluarkan dini hari, akan keluar sampai pukul 09.00 pagi.

Pemberian makanan secara teratur dapat menjaga keseimbangan konversi ransum dan produk telur. Makanan sebaiknya diberikan dua kali sehari dalam bentuk setengah basah. Makanan pertama diberikan pukul 09.00 pagi, dan yang kedua kali pukul 13.00 siang, sehingga pada sore hari makanan yang diberikan tidak tersisa. Jangan mengurangi jatah makanan jika itik mengalami gangguan kesehatan supaya berat standar dan tingkat produksi selalu seimbang.

Pada umumnya itik tidak bertelur di sarang yang sudah disediakan. Jika hal ini terjadi, kita harus melatih itik dengan menempatkan telur di sarang. Secara naluriah itik akan meniru dan bertelur di sarangnya. Pemberian grit yang mengandung kalsium dan fosfor sangat penting, apalagi untuk itik yang sedang giat berproduksi telur. Itik lebih banyak membutukkan Calsium dan Fosfor dari pada ayam untuk pembentukan kulit telur. Apalagi itik mengalami kekurangan Calsium dan Fosfor dari makanannya, itik akan mengalami kelumpuhan.

Saat itik memasuki masa bertelur, ternak itik tidak menghendaki adanya perubahan-perubahan mendadak dalam

12

caracara pemeliharaan. Perubahan atau gangguan lain akan mudah menyebabkan itik stress dan mengganggu produksi telur, terutama jika terjadi perubahan pakan. Oleh karena itu, catatan produksi telur harian perlu ada, untuk mengetahui gambaran kurva produksi telur dalam satu periode, dan mengevaluasi jika terjadi fluktuasi produksi.

Itik telur yang dipelihara secara intensif memiliki kemampuan produksi telur sampai usia 74 minggu. Tetapi apabila pemeliharaannya cukup baik, bisa dipertahan-kan sampai usia 144 minggu (setelah mengalami 3 kali rontok bulu). Pemeliharaan Itik Masa Rontok Bulu

Itik mengalami rontok bulu (moulting) setelah memproduksi telur selama 9–12 bulan, dan pada saat itu selama 2–3 bulan itik akan istirahat, tidak memproduksi telur. Rontolk bulu adalah proses terlepasnya bulu yang kemudian diikuti tumbuhnya bulu-bulu baru sebagai pengganti bulu lama. Kejadian rontok bulu pada itik, merupakan peristiwa alami, bukan disebabkan oleh penyakit.

Dalam masa rontok bulu dan pertumbuhan bulu baru, itik juga memperbaiki kondisi tubuhnya dan memberikan kesemparan pada alat reproduksi unyuk istirahat dan bersiap=siap memasuku produksi berikutnya. Bila bulu-bulu bary sudah sempurna, itik akan bertelur lagi seperti sediakala.

Rontok bulu adalah proses terlepasnya bulu yang kemudian diikuti tumbuhnya bulu–bulu baru sebagai pengganti bulu lama. Kejadian rontok bulu pada unggas, merupakan suatu peristiwa alami, bukan disebabkan oleh penyakit.

Dalam masa rontok bulu dan pertumbuhan bulu baru, itik juga memperbaiki kondisi tubuhnya dan memberi kesempatan pada alat reproduksinya untuk istirahat dan bersiap – siap memasuki masa produksi berikutnya. Bila bulu–bulu baru sudah sempurna, itik akan bertelur lagi seperti sediakala.

13

Penerangan Cahaya lampu Untuk Itik Penerangan cahaya lampu untuk itik yang sedang produksi

sangat penting artinya terutama pada malam hari untuk meningkatkan keseimbangan penyerapan vitamin D. Dengan penerangan yang mencukupi, kedewasaan kelamin dan kantong telur, kandungan telur dan pembentukan kulit telur bisa berlangsung sempurna dan keseimbangan kebutuhan akan calsium dan vitamin D terpenuhi. Selain itu cahaya lampu juga sanggup memberi daya rangsang kelenjar yang bertugas membentuk hormon yang merangsang syaraf mata untuk mempertinggi produksi telur. Syarat–syarat untuk penggunaan lampu penerang untuk itik : 1. Intensitas cahaya penerangan lampu paling sedikit 15 watt

untuk 10 meter persegi, bagi itik menjelang produksi. 2. Untuk itik pada masa produksi (bertelur) intensitas cahaya

penerangan lampu paling sedikit 30 watt untuk 10 meter persegi.

3. Pada umur 20–23 minggu, Pemberian cahaya lampu mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 19.00 Wib.

4. Pada umur 24-27 minggu, pemberian cahaya lampu mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 21.00 Wib.

5. Pada umur 28 minggu ke atas, pemberian cahaya lampu mulai pukul 18.00 sampai dengan 23.00 Wib.

PENYAKIT DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TERNAK ITIK

Pencegahan (pengendalian) penyakit adalah salah satu kewajiban yang tak terhindarkan apabila usaha ternak itik diharapkan memberi keuntungan. Berbagai cara pengendalian dilakukan antara lain pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan peternakan maupun vaksinasi terhadap penyakit tertentu yang sulit diobati. Penyakit itik pada dasarnya terbagi dua yaitu : 1. Penyakit tidak menular 2. Penyakit menular

14

PENYAKIT TIDAK MENULAR Penyakit ini disebabkan oleh buruknya tata laksana

pemeliharaan, seperti keracunan, pemeliharaan kesehataan dan kebersihaan yang buruk, kekurangan vitamin dan mineral, dll.

1. Stress (Cekaman)

Stress atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh berbagai faktor pengganggu yang secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh itik, misalnya; kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah tempat, pertukaran pakan dan lain – lain. Obat untuk menanggulangi “stress” tidak ada. Yang dapat dilakukan peternak adalah menghindari segala gangguan yang mungkin menimbulkan “stress” dengan cara memelihara lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan peternakan. 2. Kekurangan (defisiensi) Vitamin A

Makanan (pakan) yang tidak cukup mengandung vitamin A dapat menyebab-kan kekurangan vitamin A pada itik dan akhirnya mengganggu pertumbuhan. Itik akan tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir warna putih dan mudah terkena infeksi.

Pada anak itik umur sekitar 4 minggu yang kekurangan vitamin A terlihat selaput matanya menebal dan kering, air mata keluar berlebihan, bagian bawah mata tertimbun cairan lendir. Sedang pada itik dewasa, kekurangan vitamin A mengakibat-kan penurunan produksi telur, tubuh mengurus dan lemah.

Jagung kuning merupakan sumber vitamin A yang sangat diperlukan dalam komposisi pakan itik. Penyakit kekurangan vitamin A umumnya terjadi karena peternak mengganti jagung kuning dengan jagung putih yang miskin vitamin A.

3. Brooder Pneumonia

Penyakit Brooder Pneumonia umumnya menyerang anak itik yang masih memiliki bulu-bulu halus. Penyakit ini disebabkan

15

oleh karena kotak atau pelingkar triplek terlalu padat, lampu pemanas untuk induk buatan kurang panas sehingga anak itik kedinginanan merasa pengap.

Tanda-tanda anak itik terserang penyakit ini adalah pembengkakan di kepala, pernafasan terlihat sulit dan mata selalu mengeluarkan air. Pencegahan terhdap penyakit ini pada anak itik dapat dilakukan dengan mengontrol kapasitas kotak atau pelingkar dan mengontrol panas induk buatan.

Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian satu sendok teh baking soda dalam satu quart (1,136 liter) air minum selama 12 jam untuk mengurangi penyebaran penyakit.

4. Rickets Duck

Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan mineral Calsium dan Fosfor menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Penyakit ini biasanya dinamakan “Rickets duck”. Itik yang terserang penyakit ini mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.

Pencegahan hanya bisa dengan memberikan pakan yang cukup mengundang minural Calsium, Fosfor dan vitamin D. Ke dalam ransum (pakan) itik harus ditambahkan 2 % tepung tulang dan itik harus mendapat sinar matahari langsung.

5. Antibiotika Dermatitis

Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan. Akibatnya kulit itik menjadi kering, bulu rontok dan mudah patah, itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada kulitnya. Pencegahaan terhadap penyakit ini adalah dengan menggunakan antibiotika seperlunya.

Penghentian pemberian antibiotika serta pemberian “laxative” (obat pencahar) ringan seperti “molasses” dapat memulihkan kondisi ternak itik yang menderita dalam 4-6 hari.

16

6. Mycosis Penyakit “Mycosis” pada itik terjadi karena itik secara

sengaja atau tak sengaja mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di lantai (litter) kandang itik.

Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam. Bila tidak diketahui, itik akan mati dalam waktu seminggu.

Pencegahaan hanya bisa dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan kandang yang baik. Lantai (litter) kandang secara berkala dijemur, diusahakan tidak lembab dan diberi kapur, terutama dimusim penghujan. Pengobatan penyakit Mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan memberi antibiotika yang dicampurkan kedalam air minum atau pakan itik. 7. Botulism (Limberneck)

Penyakit Botulism pada umumnya terjadi karena itik makan bangkai. Misalnya pemberian makanan daging bekicot yang sudah layu. Bangkai yang sudah berulat mengandung kuman yang berbahaya yaitu “Clastrididium Botulinium”. Kuman tersebut memproduksi racun.

Tanda – tanda itik yang terserang penyakit ini adalah leher itik seperti tidak bertulang, tidak tegag atau lunglai setelah itik memakan bangkai 1 – 3 hari. Beberapa jam kemudian setelah leher lunglai mengakibatkan kematian. Pencegahan dilakukan dengan memelihara kesehatan lingkungan yang baik dan tidak memberi pakan yang sudah basi (bangkai). Bila masih mungkin ternak itik yang sakit dapat diberikan obat–obatan pencahar agar itik menceret dan kuman beserta racunnya dapat ikut keluar dari saluran pencernan.

Pengobatan secara tradisional yang dapat membantu menyembuhkan yaitu dengan memberi : minyak kelapa satu sendok makan dan air minum yang bersih.Minyak kelapa yang menbuat itik hausdan ingin minum sebanyak–banyaknya. Jika itik banyak minum, racun dalam darah itik akan encer dan daya

17

kerjanya berkurang, dengan demikian angka kematian akan menurun.

8. Keracunan Garam

Penyakit keracunan garam umumnya terjdi bila air itik atau air kolam mengandung kadar garam yang tinggi, juga bils bahan baku pakan tertentu berkadar garam tinggi. Keracunan garam pada itik lebih sering terjdi di lokasi peternakan dekat pantai / tambak yang airnya tercemar garam. Ternak itik tidak begitu tahan terhadap garam yang berlebihan, konsentrasi 2% saja dalam ransum (pakan) atau 4.000 ppm dalam air minum dapat menimbulkan kematian. PENYAKIT MENULAR

Penyakit menular pada itik merupakan penyakit yang disebabkan oleh ; virus, bakteri atau kuman yang bisa ditularkan melalui kontak langsung atau lewat udara. 1. Fowl Cholera (kolera itik)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella avicia”. Kandang yang basah serta lembab mempercepat penularan. Penyakit yang menyerang anak itik umur 4 minggu dapat menimbulkan kematian sampai 50%, sedang pada itik dewasa menimbulkan kematian kurang dari 50%.

Gejala penyakit ini adalah : sesak nafas, pial bengkak, dan panas, jalan sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari kelompoknya.

Keganasan penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah, dan itik akan matii secara mendadak.

Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl Cholera. Pengobatan bagi itik yang terserang pada tingkat awal dapat digunakan obat Choramphenicol, Tetracycline atau Preparat-preparat Sulfat.

18

2. Fowl Pox (Cacar) Penyakit cacar ini menyerang itik semua umur yang

disebabkan oleh virus. Tanda-tanda penyakit ini adalah dengan munculnya benjolan-benjolan pada bagian badan itik yang tidak tertutup bulu sepertikaki dan kepala. Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dalam bentuk “diptherie” dan kematian terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang disuntukan dibalik sayap itik. Pengobatan cacar kering berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan dengan jalan mengelupasi benjolan-benjolan itu sampai berdarah kemudian mengolesinya dengan yodium tingture (6-10 %).

3. White Eye (Mata Memutih)

Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik segala umur dan yang paling peka adalah itik umur kurang dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga memudahkan itik terserang penyakit ini.

Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari.

Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan dengan antibiotika yang dicampur kedalam air minum atau pakan. Antibiotika yang sering digunakan adalah Oxytetracycline (terramycin) atau Chlortetracycline (aureomycin) dengan dosis 10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam 40 galon air minum akan membantu mengontrol penyakit White Eye.

3. Coccidiosis

Coccdiosis adalah penyakit berak darah yang juga menyarang itik. Gejala itik yang diserangpenyakit ini adalah kurang nafsu makan, berat badan menurun drastis dan akhirnya

19

lumpuh. Penularan melalui kotoran itik yang membawa coccidia dan terjadi relatif cepat pada itik segala umur, tetapi yang banyak terserang adalah pada anak itik.

Untuk pencegahan dan atau pengobatan penyakit Coccidiosis dapat dipakai obat-obatan seperti : “furazolidone, nitrofurazone atau nicardbazin”. Obat-obatan tersebut dicampurkan kedalam pakan itik atau dilaturkan kedalam air minum. Untuk membantu kontrol penyakit Coccidiosis, berikan vitamin A dengan konsentrasi tinggi.

4. Coryza

Penyakit Coryza disebut juga penyakit pilek menular. Penyebabnya adalah semacam microorganisme. Penyakit ini biasanya terjadi pada awal pergantian musim. Penularannya sangat cepat, melalui kontak langsung antara itik yang sakit dengan itik yang sehat.

Tanda-tanda itik yang terserang penyakit pilek menular ini adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata. Jadi penyakit ini mirip dengan penyakit White Eye. Anak itik berumur 1 minggu sampai 2 bulan merupkan yang paling sering menderita. Akan tetapi itik dewasa pun dapat pula terserang wabah penyakit Coryza ini.

Pengobatan yang paling efesien adalah dengan menyuntikan “Streptomycin Sulphat” secara individual dengan disis 0,4 gram rendah dengan patokan berat badannya. Penyuntikan dapat diulang sekali dalam sehari untuk selama beberapa hari, dengan dosis Streptomycin setengah dari dosis diatas.

5. Salmonellosis

Penyakit Salmonellosis menyerang itik segala umur dan dapat menyebabkan angkan kematian sampai 50%. Penyebabnya adalah kuman “Salmonella Anatis”, melalui perantaraan lalat atau makanan atau minuman yang tercemar kuman tersebut.

20

Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : keluarnya kotoran dari mata dan hidung dan menceret. Itik yang bisa sembuh sendiri cukup berbahaya cukup berbahaya sebagai sumber penyakit, maka sebaiknya disingkirkan saja.

Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan. Secara berkala dilakukan pembersihan kandang agar kandang bebas dari kuman Salmonella. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan “Furazolidone”.

6. Sinusitis

Penyakit Sinusitis menyerang itik dewasa sehingga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Penyakit ini dikarenakan tata laksana pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam pakannya dan tidak tersedianya kolam untuk bermain. Akibatnya itik menjadi renta mendapat infeksi sekunder.

Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : terjadi pembengkakan sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih, sekresi mata menjadi berbuih, sinus yang membengkak menimbulkan benjolan di bawah dan di depan mata.

Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Pengobatan bagi itik yang sakit adalah disuntuk dengan antibiotika (strepto-mycin) ke dalam sinus yang menderita. Dosis pada itik dewasa adalah sebanyak 0,5 gram streptomycin yang dilarutkan ke dalam 20 cc aquadest. Larutan ini disuntikan ke dalam sinus, untuk pengobatan yang lebih muda, dosisnya dikurangi. Pengobatan seperti inidilakukan sekalai dalam 48 jam sampai sembuh. 7. Aflatoksikosis

Aflatoksikosis yang menyerang itik pada umumnya disebabkan oleh “Aflatoksin” yang dihasilkan oleh “Asperqillus Flavus”. Aflatoksin menyerang hati, sehingga itik yang terserang penyakit ini hatinya membesar.

21

Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : kondisi sangat lemah, terjadi pendarahan di bawah kulit kaki dan jari, terhuyung-huyung, akhirnya mati dalam posisi terlentang. Anak itik lebih muda terserang penyakit ini dibanding itik dewasa.

Pencegahan bisa dilakukan dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan kandang, penaburan kapur di lantai kandang, pembersihan kandang agar bebas dari serangga. Pengobatan hanya bisa diusahakan dengan memberikan anti biotika yang dicampurkan dalam air minum atau pakannya.

22

TEKNOLOGI PEMELIHARAAN ITIK PEDAGING Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan

masyarakat terhadap daging, pemeliharaan itik jantan lokal sebagai penghasil daging merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun saat ini terdapat berbagai upaya untuk memperkenalkan daging itik melalui pengembangan itik-itik yang berpotensi sebagai penghasil daging, seperti itik peking, mandalung atau serati, namun ketersediaan anak itik umur sehari (Day Old Duck = DOD)itik peking yang terbatas, harus di impor dan membutuhkan biaya yang besar. Demikian pula itik Serati, masih sangat sulit diperoleh karena tingkat daya tetasnya yang rendah saat dalam proses penetasan. Itik lokal seperti Mojosari dan Alabio yang disilangkan menghasilkan itik MA yang dikembangkan di Balai Penelitian Ternak Ciawi berpotensi besar sebagai penghasil daging khususnya untuk itik jantan, dengan rataan bobot badan umur 10 minggu dapat mencapai 1.3 kg, namun dalam hal penyediaan DOD masih sangat terbatas karena fasilitas pendukung sangat kurang. Bibit Itik Potong Anak Itik Umur Sehari (Day Old Duck = DOD)

Bulu kering dan halus Dubur dan pusar kering Kaki kuat dan berdiri tegak Mata jernih dan bersinar Pergerakannya lincah Sehat dan tidak cacat Berasal dari keturunan Itik sehat Model Pemeliharaan itik jantan

Masa pemeliharaan itik jantan yang dilakukan oleh peternak biasanya sampai itik berumur 10 minggu atau cukup layak untuk dipotong. Peternak itik jantan dibeberapa daerah

23

telah menerapkan cara intensif dan extensif dalam satu siklus produksi.

Pemeliharaan itik pada phase ini terbagi dalam 2 cara, yaitu:

1. Pemeliharaan itik umur 1 – 10 hari (fase I)

Pemeliharaan itik hingga umur 10 hari dilakukan secara terkurung (intensif), pemeliharaan itik cara ini menggunakan teknik beternak dengan memberikan pemanas dan pembuatan kandang indukan, pemberian pakan broiler starter komersial pabrikan (kandungan protein 21-22%, ME 2920 Kkal/kg) secara penuh tanpa campuran.

Pemeliharaan itik umur 11 – 30 hari

Umur 11 hari hingga 30 hari, pemeliharaan itik masih dalam kandang tetapi jenis pakan mulai dicampur yaitu pakan pabrikan dengan bahan pakan lokal (dedak atau menir), pada akhir waktu yang ditentukan ternak itik mulai diajari untuk makan gabah dengan maksud agar terbiasa dalam penggembalaan pada periode berikutnya.

2. Pemeliharaan itik umur 31 hari – 3 bulan(fase II)

Pemeliharaan itik dilakukan dengan cara digembala (diangon, ekstensif) di lahan sawah, terutama pada lahan yang baru panen padi. Pemeliharaan secara gembala dilakukan karena peternak menghindari pengeluaran pakan secara tunai, biasanya setiap 500 ekor cukup digembala oleh 1 penggembala.

Pemeliharaan itik jantan diangon yaitu memanfaatkan masa panen dilahan padi pada lokasi yang dekat dengan rumah tinggal, sehingga belum menjadi kegiatan rutin.

Keputusan peternak untuk memanfaatkan lahan sawah masa panen ini mengakibatkan frekwensi pemeliharaan dalam satu tahun hanya berlangsung 2 – 3 kali. Itik jantan biasanya dipelihara tidak sampai umur 3 bulan, bahkan ada peternak yang menjual mulai dari umur 2 bulan atau 2,5 bulan. Tingkat

24

kematian ternak itik yang diangon, hingga siap dijual berkisar antara 8 hingga 10%, sedangkan yang dipelihara intensif cenderung lebih rendah. KANDANG ITIK PEDAGING Kandang anak itik

Kandang anak itik menggunakan kandang untuk pembesaran namun dibuat petak-petak kandang berukuran 90 cm x 60 cm untuk 30 ekor. Setiap petak kandang dilengkapi dengan pemanas (brooder), alas litter dengan sekam padi dan lampu sebagai penerang yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu.

Gambar 2. Kandang anak itik masa starter dengan sistem pemanas(brooder)

Kandang Itik Muda Siap potong Untuk kandang itik muda menggunakan kandang litter yaitu kandang dengan lantai semen yang ditaburi sekam digunakan untuk itik yang berumur 5-10 minggu.Setiap m2 dapat menampung 4 ekor dan umur 5-10 minggu dengan berat mendekati 1,90 kg/ekor.

25

Gambar 3 : kandang itik muda siap potong

Pemeliharaan Anak Itik Sebelum anak itik ditempatkan setelah menetas, yaitu

pada lingkaran yang terbuat dari tripleks, harus dilakukan persiapan sebelumnya seperti penyemprotan desinfektandan pengaturan lampu pemanas dalam lingkaran tripleks tersebut agar kesehatan anak itik terjamin.

Untuk menghindari angin yang masuk, mengingat bulu anak itik masih halus dan tidak tahan udara dingin, usahkan dinding kandang ditutup dengan tirai plastik. Seelah 4 hari, tirai plastik dapat dibuka pada siang hari, dan pada malam hari ditutup kembali.

Pada umur 4 minggu tirai plastik dapat dilepas semua sebab anak itik sudah memiliki bulu yang cukup tebal, namun kalau ada hujan lebat atau ada angin kencang, tirai plastik masih diperlukan.

Induk buatan dengan alat pemanas lampu minyak atau lampu listrik sangat diperlukan sampai umur 3 minggu. Pada umur diatas 4 minggu lampu digunakan hanya sebagai alat penerang saja.

26

Suhu alat pemanas yang baik adalah sebagai berikut :

- Minggu I : 320 C

- Minggu II : 270 C

- Minggu III : 210 C

Untuk melihat suhu (panas) yang baik untuk anak itik dapat dilihat dari penyebaran anak itik di bawah alat pemanas dalam lingkaran triplek (pelingkar), seperti gambar di bawah ini.

Anak itik yang baru di beli dari Poulty Shop atau dari tempat yang cukup jauh, setelah dimasukkan dalam pelingkar tadi jangan tergesa-gesa diberi makan. Akan tetapi diberikan dahulu minuman segar, baik berupa susu kental manis atau air campur gula. Hal ini untuk menghindari “stress” karena perpindahan tempat. Setelah lebih kurang 1 jam, itik diberi makan sedikit demi sedikit tetapi sering agar makanan tidak terbuang dan diacak-acak.

Setelah 1 minggu pertama, berilah air segar yang dicampur “antibiotika” dan “vitamin”. Hal ini untuk merangsang nafsu makan dan pertumbuhan yang seragam, juga untuk menghindari kepekaan terhdap gangguan penyakit selama pemeliharaan. Namun jika hendak menggunakan sistem langsung ke kandang litter hendaknya untuk kandang pemanas dilakukan penyekatan sesuai luas yang direkomendasi. Luas sekat setiap minggu diperlebar sedikit demi sedikit sesuai dengan pertumbuhan anak itik.

Anak itik ditempatkan di dalam kandang yang dilengkapi dengan induk buatanberbentuk kotak serta dilengkapi dengan pemanas buatan. Sumber panas ini dimaksukan agar itik tidak berdesak-desakan. Bila keadaan kandang yang terlalu dingin dapat mengakibatkan kematian itik. Pemanas buatan menggunakan lampu pijar. Untuk 100 ekor anak itik, dapat menggunakan lampu 60w – 75w yang digantung setinggi 40cm dari atas lantai. Induk buatan memerlukan suhu 35°C pada minggu pertama dan dapat dikurangi setiap minggu sampai 18°C.

27

Perlengkapan kandang Kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat

minum. Tempat pakan untuk itik berumur 0-4 minggu dapat dibuat dari baki plastik yang gampang dibersihkan. Tempat minum menggunakan galon air minum yang biasa digunakan untuk ayam. Jangan menggunakan model paralon atau bak terbuka karena anak itik dapat masuk ke dalamnya. Akibatnya air minum menjadi kotor dan tidak sehat lagi. Ventilasi sangat penting diperhatikan agar udara di dalam kandang selalu bersih. Bahan dapat dibuat dari lembaranplastik yang ditutupkan sepanjang sisi kandang. Ventilasi sebaiknya dapat diatur sedemikain rupa sehingga dapat ditutup pada waktu angin kencang atau hujan deras dan dibuka pada waktu cuaca panas.

Setelah itik berumur 4 minggu, bagian kandang yang tertutup cukup 2 - 3 bata di dinding dekat lantai kandang. Dinding ini dibuat untuk memberi ketenangan itik, tidak terusik kalau ada benda hidup bergerak diluar kandang dan dapat terhindar dari tampias air hujan dan terlindung dan angin kencang. Angin yang cukup kencang dapat menyebabkan turunnya laju pertumbuhan itik potong.

Tempat pakan untuk itik yang berumur 5-10 minggu dapat dibuat dari papan dengan ukuran 1,25 m (panjang) x 0,20 m (kedalaman) dan dapat menampung itik sebanyak 15-20 ekor. Pembuatan tempat pakan sebaiknya dihindari adanya sambungan papan yang membentuk sudut, karena pakan sisa akan terjepit di sela sudut tersebut dan sulit dibersihkan dan bila kondisi ini dibiarkan lama dikawatirkan akan tumbuh jamur. Sambungan tempat pakan yang baik berbentuk lengkung. Sambungan yang berbentuk sudut dilapisi dengan bahan lain yang tahan lama untuk dibuat lengkung.

KEBUTUHAN GIZI ITIK PEDAGING

Informasi kebutuhan gizi untuk itik pedaging di Indonesia belum tersedia karena itik pedaging juga belum umum diternakkan. Walaupun demikian beberapa tahun terakhir ini

28

peternak mulai menggemukkan itik pejantan dan itik Mandalung(hasil persilangan antara entok dengan itik) yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak, Ciawi, selama 2 bulan dan kemudian dijual sebagai itik potong.

Kebutuhan gizi untuk itik Mandalung yang baru mulai dikenal dan dikembangkan di Indonesia sebagai itik pedaging juga belum tersedia. Walaupun demikian untuk sementara waktu, dapat dipergunakan rekomendasi yang dibuat oleh CHEN(1996) yang digunakan di Taiwan negara yang memproduksi dan umum mengkonsumsi daging itik Mandalung seperti pada Tabel 3. Contoh formula pakan untuk itik Mandalung pada umur 0 – 10 minggu disajikan pada Tabel 4. Tabel 3. Kebutuhan gizi itik Mandalung dari umur 1 − 10 minggu Gizi Starter

(0-3 minggu) Grower

(4-10 minggu)

Protein kasar (%) 18,7 15,4

Energi (kkal EM/kg) 2.900 2.900

Metionin + Sistin (%) 0,69 0,57

Lisin (%) 1,10 0,90

Ca (%) 0,72 0,72

P tersedia (%) 0,42 0,36

Sumber: CHEN, 1996 Tabel 4.Contoh formula pakan untuk itik Mandalung

Bahan Pakan 0 −3 minggu (%) 4 −10 minggu (%)

Jagung 57,10 69,20

Bungkil Kedelai 22,80 15,00

Dedak gandum (Polar) 4,00 9,00

Tepung ikan (65%) 4,00 3,00

Minyak 3,40 0,50

Garam 0,40 0,40

Kapur 1,10 1,00

DCP 1,20 1,20

Premix 0,50 0,50

Cholin (50%) 0,10 0,10

29

Bahan Pakan 0 −3 minggu (%) 4 −10 minggu (%)

Metionin 0,10 0,10

Lisin 0,10 0,10

Kandungan gizi (perhitungan)

Protein (%) 18,74 15,50

Energi (kkal EM/kg) 2908 2902

Ca 0,90 0,90

P tersedia 0,37 0,37

Metionin + Sistin 0,69 0,57

Lisin 1,13 0,88

Sumber:CHEN, 1996 Umur Panen Itik Pedaging

Selama ini daging itikuntuk konsumsi berasal dari beberapa sumber,yaitu (i) itik petelur yang telah selesai masaproduksi (afkir), (ii) itik jantan petelur mudayang khusus digemukkan, (iii) entok, (iv) itikserati, dan (v) itik Peking. Mengingat bahwa sebagian besar populasi itik yang ada adalahdari jenis petelur maka suplai daging itik yangterbanyak adalah berasal dari itik petelur afkirdan itik petelur jantan muda yang sengajadigemukkan untuk dijual sebagai itik potong.

Pemeliharaan itik jantan untuk menghasilkan daging, dipotong pada umur antara 2,5 hingga 3 bulan dengan berat badan sekitar 1,2 kg.

Bandung September 2019