TEKNOLOGI AEROSOL -...
-
Upload
truongkiet -
Category
Documents
-
view
233 -
download
6
Transcript of TEKNOLOGI AEROSOL -...
TEKNOLOGI AEROSOLPercepatan Garis Lurus & Gerak Partikel Lengkung
Prof. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
Waktu Relaksasi
Hukum Stokes: Kecepatan akhir partikel berbanding lurus dengan gaya eksternal bersih F yang bekerja pada partikel.Gaya eksternal: gaya yang bekerja dari jarak jauh pada partikel, mis.: gravitasi, centrifugal atau elektrostatis. Gaya drag tidak dipandang sebagai gaya eksternal.
BFV =
Kecepatan akhir berbanding lurus dengan gaya eksternal dengan konstanta proporsionaliast mobilitas mekanis B:
BFV =TF
BmgBFV G ==TS
Jika F adalah gaya gravitasi:
ηρ
ηρ
πηπρτ
181836
2
0
2
3 cacpcp
CdCd
d
CdmB ==
==
• Sering terjadi dalam mekanika aerosol
• Besaran yang bermanfaat untuk analisis partikel
kompleks
• Disebut waktu relaksasi τ
Waktu Relaksasi
Waktu relaksasi untuk partikel densitas stantard pada kondisi standard
Diameter partikel (µµµµm) Waktu relaksasi
0,01 7,0 × 10-9
0,1 9,0 × 10-8
1,0 3,5 × 10-6
10,0 3,1 × 10-410,0 3,1 × 10-4
100 3,1 × 10-2
Waktu relaksasi dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan kecepatan pengendapan akhir:
gV τ=TS
Untuk gaya eksternal konstan F bekerja pada partikel massa m:
m
FV τ=TF
Percepatan Partikel Garis Lurus
Hukum Newton kedua tentang gerak:
( )[ ]dt
tmVdF =∑
Untuk massa konstan:
( ) ( )tmadt
tdVmF ==∑
Analisa percepatan partikel aerosol difasilitasi oleh fakta bahwa percepatan partikel dianggap “noninertial” � tidak melibatkan percepatan tambahan dari udara � gaya drag diberikan oleh hukum Stokes.
Jika dianggap arah gaya gravitasi positif dan abaikan koreksi selip:
( ) ( )dt
tdVmdtVmgFF DG =−=− πη3 × B ( ) ( )
dt
tdVmBBdtVmBg =− πη3
Percepatan Partikel Garis Lurus
( ) ( )dt
tdVmBBdtVmBg =− πη3
mB=τ( ) 13
−= dB πη( ) ( )
dt
tdVtVg ττ =−
VTS
( )( )
( )∫∫ −
=tVt
tVV
tdVdt
0TS
0 τ( )[ ] TSTS lnln VtVV
t +−−=τ
( )TS
TS
V
tVVe
t −=− τ
( ) ( )τteVtV
−−= 1( ) ( )τteVtV
−−= 1TS
Jarak Berhenti
( ) ( ) τtff eVVVtV
−−−= 0
Jika kecepatan awal partikel V0 pada t = 0 & kecepatan akhir Vf:
( )dt
dxtV =
( ) ( )∫∫∫−−−=
tt
f
t
f
tx
dteVVdtVdx0
000
τ ( ) ( ) ( )ττ t
ff eVVtVtx−−−−= 10
Jarak maksimum yang akan ditempuh partikel dengan kecepatan awal V0 dalam udara diam tanpa ada gaya eksternal:udara diam tanpa ada gaya eksternal:
00 BmVVS == τ Jarak berhenti (inertial range)
Perpindahan partikel vs waktu untuk partikel dengan kecepatan awal V0dalam udara diam.
Jarak Berhenti
Diluar daerah hukum Stokes
−=
6
Rearctan6Re
31
031
0
g
pdS
ρρ
Gerak lengkung & Bilangan Stokes
( ) ( )ττ teVtx
−−= 10
( ) ( )ττ teVtVty
−−−= 1TSTS
Persamaan gerak untuk arah x dan y trayektori gerak lengkung partikel yang diinjeksikan secara horisontal dengan kecepatan V0 ke udara diam:
Contoh trayektori partikel untuk partikel yang mengendap dengan kecepatan awal horisontal
Gerak lengkung & Bilangan Stokes
0,1Re untuk ,Stk 00 <==cc d
U
d
S τ
Gerak lengkung dicirikan oleh bilangan tak berdimensi yang disebut bilangan Stokes (Stk) � rasio jarak berhenti partikel terhadap dimensi karakteristik penghalang.
Untuk aliran yang tegak lurus silinder berdiameter dc:
ρ Udcc
ηρ 0
0ReUdpg=
Bilangan Stokes: rasio waktu relaksasi partikel terhadap waktu transit melalui pengghalang, atau rasio waktu τ yang diperlukan partikel untuk menyesuaikan terhadap waktu dc/U0 yang tersedia untuk penyesuaian.
Stk >> 1: partikel terus bergerak dalam garis lurus ketika gas berbelok.Stk << 1: partikel mengikuti garis alir (streamline) gas secara sempurna.
Benturan Inertial (Inertial Impaction)
• Benturan merupakan kasus khusus gerak lengkung yang menemukan banyak aplikasi dalam pengumpulan dan pengukuran partikel aerosol.
• Sejak 1960an, cascade impactor – instrument yang berdasarkan pada benturan – telah digunakan secara ekstensif untuk pengukuran distribusi ukuran partikel dengan massa.
Pandangan penampang
potongan impactorpotongan impactor
Memisahkan partikel aerosol
menjadi 2 rentang ukuran:
•Partikel > da tertentu dipisahkan
dari aliran udara.
•Partikel < da tertentu tetap dalam
aliran dan melewati impactor.
Benturan Inertial (Inertial Impaction)
• Teori impactor berusaha menjelaskan bentuk kurva efisiensi koleksi EI vs ukuran partikel.
• Parameter yang mengatur efisiensi koleksi adalah bilangan Stokes, atau parameter impaction, yang didefinisikan untuk impactor sebagai rasio jarak berhenti partikel pada kecepatan keluar nozzle rata-rata U terhadap jari-jari jet, Dj/2:
j
cpp
j D
UCd
D
U
ηρτ
92Stk
2
==jj DD η92
Kurva efisiensi impactor typical
Penentuan teoritis kurva efisiensi karakteristik:• Memerlukan analisa menggunakan komputer.
• Pola streamline didaerah batas jet ditentukan dengan
menyelesaikan pers. Navier-Stokes untuk geometri
impactor tertentu.
• Untuk ukuran partikel tertentu, trayektori partikel
ditentukan untuk setiap streamline masuk.
• Efisiensi untuk ukuran partikel itu ditentukan dengan fraksi
trayektori yang memotong pelat impaction.
Benturan Inertial (Inertial Impaction)
• Partikel yang keluar nozzle mengalami gaya
centrifugal yang menyebabkannya bergerak
kearah pelat impaction.
• Partikel akan bergerak dari streamline asalnya
dengan kecepatan radial konstan Vr ketika
menempuh bagian lengkung dari streamline:
UaV rr
2ττ ==
Model impactor yang disederhanakan(penampang segi empat).
raV rr τ ==
• Perpindahan radial total ∆ partikel dari
streamline asalnya:
UU
r
r
UtVr τππτ
24
22
=
==∆
• Efisiensi impaction:
( )Stk22
ππτ ==∆=h
U
hEI
Benturan Inertial (Inertial Impaction)
Ukuran aerodinamis tertentu yang menjadi pertanyaan: cutoff size, cutoff diameter, cut point, cutsize, cutoff atau d50.
Partikel diameter yang memiliki efisiensi koleksi 50%, d50:
( ) 21
50
504
Stk9
=
U
DCd
j
c ρη
Kurva cutoff impactor sebenarnya dan ideal.
j
cpp
D
UCd
ηρ
9Stk
2
=
504
U
Cdp
c ρ
( ) 21
50
3
504
Stk9
=
Q
DCd
p
j
c ρη
( ) 21
50
2
504
Stk9
=
Q
LWCd
p
c ρη
Untuk impactor jet persegi dengan lebar Wdan panjang L:
Benturan Inertial (Inertial Impaction)
Karena Cc fungsi d50, pers. diatas tidak dapat diselesaikan dengan mudah untuk diameter partikel. Koreski selip harus dievaluasi untuk kondisi setelah nozzle, yang tekanannya akan dibawah atmosferik.
2
2U
ppg
ud
ρ−=
p setelah nozzle
p sebelum nozzlep dinamis
p sebelum nozzle
Untuk impactor konvensional:
m dalam untuk 078,0 505050 µdCdd c −=
Cascade Impactor
Diagram skema cascade impactor.
Anderson ambient cascade impactor 8 stage dengan nozzle plate dan impaction plate ditunjukkan dikirinya.
Cascade Impactor
Stage number
Initial mass (mg)
Final mass (mg)
Net mass (mg)
Mass fraction
(%)d50
(µµµµm)
Size range of collected particles (µµµµm)
Cumulative mass
fraction(%)
1 840.5 850.6 0.1 0.6 9.0 >9.0 100.0
Contoh reduksi data cascade impactor
2 842.3 844.1 1.8 11.0 4.0 4.0 – 9.0 99.4
3 855.8 861.0 5.2 31.7 2.2 2.2 – 4.0 88.4
4 847.4 853.6 6.2 37.8 1.2 1.2 – 2.2 56.7
5 852.6 855.1 2.5 15.2 0.70 0.70 – 1.2 18.9
Down-stream filter
78.7 79.3 0.6 3.7 0 0 – 0.70 3.7
16.4 100.0
Cascade Impactor
Type Make & Model
Flow Rate
(L/min)
Numberof
StagesJets/Stage
Range of d50 (µµµµm)
Ambient Mercer (02-130) 1 7 1 0.3-4.5
Ambient Multijet CI (02-200) 10 7 1-12 0.5-8
Karakteristik Cascade Impactor Komersial dipilih
Ambient One ACFM Ambient
28 8 400 0.4-10
Ambient (HiVol) Series 230 1420 5 9 slots 0.5-7.2
Personal Marple Model 298 2 8 4 slots 0.5-20
Source Test In-Stack Mark 21 8 20 slots 0.3-12
Low Pressure Low Pressure 3 12 1 0.08-35
Micro-Orifice MOUDI 30 9 ≤2000 0.06-16.7
Viable Viable 28 6 400 0.65-7
Cascade Impactor
Efek permukaan koleksi terhadap kurva cutoff.
Virtual Impactors
Diagram skema virtal impactor.
Efisiensi koleksi dan kurva internal losses untuk virtual impactor.
Time-of-Flight Instruments
Diagram skema time-of-flight instrument.
Parameter APS 33B Aerosizer
Rentang ukuran (µm) 0,5-30 0,5-200
Konsentrasi juml. maks. (cm-3) 200 1100
Flow rate (L/min) 5,0 5,3
Jarak antar sinar laser (mm) 0,12 1,0
Kecep. keluar nozzle (m/s) 150 310
Karakteristik 2 Time-in-Flight instruments.
Adhesi Partikel
� Partikel aerosol menempel dengan kuat pada permukaan yang berkontak dengannya, yang membedakannya dengan molekul gas dan dengan partikel berukuran milimeter.
� Kapan saja partikel aerosol berkontak satu sama lain, mereka menempel dan membentuk agglomerate.
Filtrasi dan metoda koleksi partikel lainnya mengandalkan � Filtrasi dan metoda koleksi partikel lainnya mengandalkan adhesi partikel pada permukaan.
� Gaya adhesi pada partikel berukuran mikrometer melebihi gaya-gaya umum lainnya beberapa tingkat.
� Meskipun penting, adhesi partikel kurang dipahami dan penggambarannya sebagian kualitatif.
Gaya Adhesive
� Gaya adhesive utama:
� Gaya van der Waals
� Gaya elektrostatis
� Gaya yang timbul dari tegangan permukaan lapisan cairan yang diadsorpsi.
� Gaya van der Waals� Gaya van der Waals
� Gaya tarik rentang panjang yang ada pada antar molekul.
� Gaya ini rentang panjang dibandingkan dengan ikatan kimia, yang disebut gaya rentang pendek.
� Muncul karena gerak acak elektron dalam suatu bahan menciptakan daerah sementara muatan listrik terkonsentrasi yang disebut dipole.