Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

24
PMK PMK 113/PMK05/2012 TTG PERJALANAN DINAS SEBAGAI PEDOMAN PENYUSUNAN PERKADA PERJADIS DAN AUDIT PERJALANAN DINAS

description

 

Transcript of Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Page 1: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PMK PMK 113/PMK05/2012TTG PERJALANAN DINAS

SEBAGAI PEDOMAN PENYUSUNAN PERKADA

PERJADIS DAN

AUDIT PERJALANAN DINAS

Page 2: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

NARASUMBERNama : Aulia Rachmat, SE. Ak.Tempat Lahir : JakartaTgl Lahir : 13 Februari 1974Jabatan : Kepala Sekretariat Wakil Ketua BPK-RIAlamat Kantor : Jl. Gatot Subroto No. 31No. Telp : (021)5700233

: 0818772561Fax : (021) 5704326

Email : [email protected]: [email protected]

Page 3: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

SISTEMATIKA PENYAJIANPENGERTIAN DAN LANDASAN HUKUM

PERJALANAN DINASPEMERIKSAAN PERJALANAN DINASKELEMAHAN DALAM PENGELOLAAN

PERJALANAN DINAS

Page 4: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Pengertian Perjalanan Dinas Dalam Negeri

Perjalanan Dinas Dalam Negeri : (Lama)Perjalanan keluar tempat kedudukan yang

jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilo meter dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia Untuk Kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang Berwenang.

Termasuk : Perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat

meninggalkan Indonesia untuk bertolak ke luar negeri. Dari tempat tiba di Indonesia dari luar negeri ke tempat

yang dituju di dalam negeri.(Pasal 1 ayat 5 PMK No.45/PMK.05/2007)

Page 5: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan negara

Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam negeri.

(PMK 113/PMK05/2012)

Pengertian Perjalanan Dinas Dalam Negeri

Page 6: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Landasan Hukum

APBN

PMK No.45/PMK.05/200

7Diganti dengan

PMK 113/PMK.05/2012

APBDPERKADA TENTANG

PERJALANAN DINAS

Page 7: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PEDOMAN MENDAGRI TERKAIT PERJALANAN DINASDalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

daerah, pemerintah daerah secara bertahap meningkatkan akuntabilitas penggunaan belanja perjalanan dinas melalui penerapan penganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip kebutuhan nyata (at cost) sekurang-kurangnya untuk pertanggung- jawaban biaya transport dan menghindari adanya penganggaran yang bersifat “paket”. Standar satuan harga perjalanan dinas ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

Penyediaan anggaran untuk perjalanan dinas yang mengikutsertakan non PNSD diperhitungkan dalam belanja perjalanan dinas. Tata cara penganggaran perjalanan dinas dimaksud mengacu pada ketentuan perjalanan dinas yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

(Permendagri No. 37 Tahun 2012)

Page 8: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PERKADA TENTANG PERJALANAN DINASSebagai pedoman untuk pengelolaan belanja perjalanan

dinas, kepala daerah menetapkan peraturan tentang perjalanan dinas.

Isinya menjelaskan pengertian, karakteristik, dokumen2 (format, kegunaan, dan cara pengisiannya), sistem dan prosedur penatausahaannya, dan kebijakn lain yang terkait dengan perjalanan dinas.

Dengan demikian, pedoman ini mencakup hal-hal seperti berikut: Definisi dan jenis-jenis perjalanan dinas. Karakteristik dan prasyarat perjalanan dinas (wilayah, jarak). Standar belanja dan waktu perjalanan dinas. Komponen-komponen belanja perjalanan dinas (transpor, uang

harian, penginapan). Mekanisme pembayaran (lump-sum atau at cost, menggunakan

UP/GU/TU atau LS) dan pertanggungjawaban.

Page 9: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PENGANGGARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS

PENGANGGARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS

KEPEMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 21/2011

APARATUR & PELAYANAN PUBLIK Belanja Administrasi Umum

Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan

Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil & Bantuan

Keu Belanja Tak Terduga

Belanja Operasi & Pemeliharaan

Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan

Belanja LangsungProgram …Kegiatan … Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa

Belanja Perjalanan Dinas Belanja Modal Belanja Modal

Belanja Modal

BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU

BELANJA TIDAK TERSANGKA

Page 10: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Kode Rekening dan UraianKode

RekeningUraian

5 2 BELANJA LANGSUNG

5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA

5 2 2 15 BELANJA PERJALANAN DINAS

5 2 2 15 01

BELANJA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH

5 2 2 15 02

BELANJA PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH

5 2 2 15 03

Dst

Page 11: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Contoh Penganggaran Perjadis yg Keliru

RENCANA PERJALANAN DINAS DAERAH TAHUN 2012

Nomor Rekening Uraian Rincian Perhitungan Jumlah5.2.2.15.03 Belanja Akomodasi dan Transportasi (Set. DPRD) 202.500.000,00 - Kunjungan Kerja Luar Propinsi - Akomodasi dan Transportasi 9 org X 3 Keg. X 7.500.000,- 202.500.000,00 Belanja Akomodasi dan Transportasi (DPRD) 562.500.000,00 - Kunjungan Kerja Luar Propinsi

- Akomodasi dan Transportasi25 org X 3 Keg. X 7.500.000,- 562.500.000,00

NB :

Rekening Set. DPRD dan DPRD sendiri-sendiri, bagaimana meng-SPJ kan Kunjungan Kerja ini kalau dilaksanakan selama 4 hari ? ? ? Tiket dan akomodasi at cost

Page 12: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

RENCANA PERJALANAN DINAS DAERAH TAHUN 2012 Kegiatan Kunjungan Kerja Anggota DPRD dan Setkretariat

Nomor Rekening Uraian Rincian Perhitungan5 2 2 15 Belanja Perjalanan Dinas Anggota DPRD 5 2 2 15 03 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 5 2 2 15 03 01 Transport

Transport Udara (Surabaya ke Jakarta PP) 25 orang X Tarif 2300000 Transport Darat (Mojokerto ke Surabaya PP) 25 orang X Tarif Transport Darat (Jakarta ke Bandung PP) 25 orang X Tarif 02 Akomodasi 25 orang x Tarif 03 Harian

04 Representasi

Setkretariat DPRD 5 2 2 15 03 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 5 2 2 15 03 01 Transport

Transport Udara (Surabaya ke Jakarta PP) Transport Darat (Mojokerto ke Surabaya PP) Transport Darat (Jakarta ke Bandung PP) 02 Akomodasi 03 Harian

04 Representasi 5 2 2 7 02 Sewa tempat 5 2 2 11 02 Belanja Makan dan Minum Rapat

Page 13: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Pertanggungjawaban Atas Perjalanan Dinas

Belanja Penunjang Kegiatan Barang dan Jasa : (Bukti-bukti Pengeluaran)

Belanja Perjalanan DinasKelompok Barang dan Jasa : (SPPD, bukti-bukti Perjalanan dan Laporan Kegiatan)

Bukti Perjalanan Dinas meliputi : Bukti Transport : Tiket Pesawat atau

Tiket Moda Perjalanan ( Bukan Kwitansi dari Agen perjalanan)

Bukti Akomodasi : Bukti Tagihan dari Hotel/Tempat Penginapan (Bukan Voucher Hotel )

Page 14: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

SASARAN AUDIT ATAS BELANJA PERJALANAN DINAS

Apakah semua realisasi/penggunaan dana Perjalanan Dinas telah didukung dengan bukti-bukti yang sah dan benar-benar terjadi pada tahun anggaran yang bersangkutan (keberadaan dan keterjadian);

Apakah besarnya biaya perjalanan dinas yang dibayarkan telah sesuai dengan hak yang harus diterima oleh Pejabat yang melaksanakan Perjalanan dinas (Hak dan Kewajiban)

Apakah semua bukti-bukti pelaksanaan Perjalanan Dinas telah lengkap dan telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan pertanggung jawaban keuangan tahun anggaran yang bersangkutan (kelengkapan);

Page 15: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (Permendagri No.11 Tahun 2011)

Perjalanan Dinas Luar Negeri adalah kegiatan perjalanan/kunjungan kerja ke Negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik yang dilakukan oleh pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, pemerintah daerah, dan pimpinan serta anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka efektifitas penyelenggaraan pemerintahan

Page 16: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Tujuan Perjalanan dinas ke luar negeri :

kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar negeri;

pendidikan dan pelatihan; studi banding; seminar/lokakarya/konferensi; promosi potensi daerah; kunjungan persahabatan/kebudayaan; pertemuan Internasional; dan/atau penandatanganan perjanjian internasional.

Page 17: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Kondisi Yang Mengakibatkan Perjalanan Dinas ke Luar Negeri Tidak Dapat

Dilaksanakan

Perjalanan dinas ke luar negeri dapat dilakukan apabila pelaksanaan tugasnya di dalam negeri tidak ada yang mendesak.

Pelaksanaan tugas di dalam negeri yang mendesak sebagaimana dimaksud antara lain: terjadi bencana alam; pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD; pemilihan presiden dan wakil presiden; dan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala

daerah.

Page 18: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Dokumen administrasi perjalanan dinas ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: Surat izin pemerintah; Paspor dinas (service passport); Exit permit; Visa; Kerangka acuan kerja; dan Surat undangan.

Page 19: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Dokumen TambahanSelain dokumen administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperlukan dokumen lainnya dalam hal kegiatan: kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar negeri

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, ditambah dengan dokumen naskah kerjasama, Surat Kuasa Penuh dalam rangka kerjasama, dan Surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, ditambah dengan dokumen surat keterangan beasiswa.

promosi potensi daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf e, ditambah dengan dokumen surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

kunjungan persahabatan/kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf f, ditambah dengan dokumen surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia.

penandatanganan perjanjian internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf h, ditambah dengan dokumen naskah kerjasama, Surat Kuasa Penuh dalam rangka kerjasama, dan surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

Page 20: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

JUMLAH ANGGOTA PERJALANAN DINAS

Perjalanan dinas ke luar negeri yang dilakukan secara rombongan dilakukan paling banyak 5 (lima) orang termasuk pimpinan rombongan.

Perjalanan dinas ke luar negeri secara rombongan dapat dilakukan lebih dari 5 (lima) orang dalam hal: pendidikan dan pelatihan; perundingan dalam rangka kerjasama dengan

pihak luar negeri; dan delegasi kesenian dalam rangka promosi potensi

daerah.

Page 21: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PEMBIAYAAN

Pembiayaan perjalanan dinas ke luar negeri bersumber dari: Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara; Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah; dan Sumber-sumber lain yang sah dan tidak

mengikat. Satuan biaya perjalanan dinas ke luar

negeri disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 22: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

PELAPORAN Pejabat/pegawai yang telah melakukan perjalanan

dinas ke luar negeri, wajib membuat laporan tertulis hasil perjalanan dinas ke luar negeri.

Gubernur melaporkan hasil-hasil perjalanan dinas ke luar negeri kepada Presiden melalui Menteri dengan tembusan kepada Wakil Presiden dan Sekretaris Kabinet.

Pejabat/pegawai selain gubernur melaporkan hasil-hasil perjalanan dinas ke luar negeri kepada Menteri.

Laporan hasil perjalanan dinas ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah selesai melakukan perjalanan dinas.

Pejabat/pegawai dapat melaksanakan perjalanan dinas ke luar negeri berikutnya setelah menyelesaikan seluruh kewajiban pelaporan.

Page 23: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

KELEMAHAN DALAM PENGELOLAAN PERJALANAN DINAS

Kesalahan Penyusunan Anggaran Perjalanan Dinas.

Pedoman Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas tidak jelas.

Pelaksanaan Tidak sesuai dengan Penganggarannya.

Pengamanan bukti-bukti perjalanan dinas masih lemah.

Page 24: Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas

Thank You !