Teknik Mengelas Menggunakan Las Oxy-acetylene
description
Transcript of Teknik Mengelas Menggunakan Las Oxy-acetylene
Teknik Mengelas Menggunakan Las Oxy-acetylene
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengelasan Oxy-acetylene :
1. Pemanasan benda kerja menggunakan nyala api las harus terbagi rata pada kedua bagian benda kerja yang hendak disambung.
2. Pemanasan benda kerja dilakukan secara berangsur-angsur hingga mencapai titik lebur
3. Ujung kawat pengisi dicairkan pada saat kampuh las sudah melebur.
4. Ketika melakukan pengelasan posisi vertikal, kawah lasan tidak boleh terlalu besar agar benda kerja yang sedang berada dalam kondisi cair tidak tumpah
Teknik Ayunan Nozzle
Beberapa pola ayunan nozzle yang sering digunakan pada las Oxy-acetylene adalah :
1. Ayunan melingkar
2. Ayunan segitiga/zig-zag
3. Ayunan trapesium
4. Ayunan “l”
5. Ayunan “e”
6. Ayunan “i”
Gambar Teknik Ayunan Nozzle
Teknik Ayunan Nozzle
Mengelas tanpa bahan tambah1. Kampuh sudut luar dapat dilas tanpa
menggunakan bahan tambah,bahan tambah diambil dari benda kerja itu sendiri.
2. Benda kerja yang berada pada posisi vertikal ditonjolkan sedikit keatas untuk dijadikan sebagai bahan pengisi kampuh.
3. Kedudukan nozzle 30o – 45o terhadap bidang kerja.
4. Kecepatan gerakan brander agak lambat.
Gambar Mengelas Tanpa Bahan Tambah pada Kampuh Sudut Luar
Mengelas Posisi Mendatar (Flat )
1. Kampuh I
• Kemiringan nozzle antara 60o– 70o.
• Kemiringan bahan tambah antara 30o– 40o.
• Bahan tambah dipanasi hingga mencair, dan
digerakkan mengayunke samping (kiri-kanan)
untuk mengaduk kawah lasan.
Gambar Mengelas Kampuh I Pada Posisi Flat
2. Kampuh V
• Pada saat mengelas kampuh V, harus diperhatikan
agar cairan las tidak menetes di muka nyala api las.
• Kemiringan nozzle 70o, sedangkan bahan tambah
dimiringkan 60o terhadap jalur lasan.
• Pada saat mengisi jalur lasan, nozzle dan bahan
tambah dijauhkan –didekatkan ke kampuh secara
bersamaan dengan arah gerakan yang berlawanan.
• Saat nozzle dijauhkan, bahan tambah didekatkan ke
kampuh, dan sebaliknya; dilakukan secara kontinyu
hingga alur lasan selesai.
Gambar Mengelas Kampuh V Posisi Flat
3. Kampuh Berimpit • Nyala api las diarahkan ke sudut kampuh
agar pencairan terjadi pada kedua benda kerja.
• Nozzle dimiringkan membentuk sudut 80o terhadap permukaan benda kerja dan 60o – 70o terhadap jalur lasan.
• Bahan tambah dimiringkan 30o– 40o terhadap jalur lasan.
Gambar Mengelas Sambungan Berimpit Pada Posisi Flat
4. Kampuh T
• Posisi benda kerja diatur sedemikian rupa
agar kampuh membuat sudut 45o terhadap
bidang horisontal.
• Sebelum melakukan pengelasan, buat titik-
titik las pengikat (tack weld ) beberapa
tempat.
• Sudut jalan bahan tambah berkisar antara
30o– 40o terhadap jalur lasan.
Gambar Mengelas Kampuh T Posisi Flat
5. Kampuh Sudut Luar
• Nyala api las diarahkan ke tengah kampuh.
• Nozzle digerakkan sepanjang jalur
sambungan.
• Kemiringan nozzle sekitar 70o terhadap jalur
lasan.
• Kemiringan bahan tambah sekitar 60o
terhadap jalur lasan.
Gambar Mengelas Kampuh Sudut Luar Posisi Flat
Mengelas Posisi Horisontal
• Pada pengelasan posisi horisontal, cairan las cenderung mengalir kebawah. Oleh karena itu posisi nozzle dimiringkan ke bawah 10o dari garis horisontal seperti pada gambar.
• Apabila cairan las terlihat akan meleleh, jauhkan nyala api las darikawah lasan.
• Ayunan nozzle dilakukan sekecil mungkin.• Untuk pengelasan arah mundur (ke kanan),
lakukan ayunan nozzle dengan kecepatan 2 atau 3 langkah per detik.
Gambar Mengelas Posisi Horisontal Arah Maju (Kiri)
Gambar Mengelas Posisi Horisontal Arah Mundur (Kanan)
• Bahan tambah diposisikan di antara nyala
api las dengan kawah cair.Sudut bahan
tambah 45o– 60o dan sudut nozzle 80o
terhadap jalur lasan.
Mengelas Posisi vertikal
Gambar Posisi nozzle & bahan tambah pengelasan posisi vertikal
Gambar Memulai Pengelasan Posisi Vertikal
• Pengelasan dimulai dengan mencairkan las titik pengikat bawah untuk membentuk rigi-rigi las, kemudian dilakukan pengelasan ke arah atas
Gambar Gerakan ayunan nozzle & bahan tambah pengelasan posisi vertikal
• Nozzle dan bahan tambah diayun ke samping (kiri-kanan) denganarah gerakan berlawanan.
Gambar Mengakhiri jalur lasan pengelasan posisi vertikal
• Pada akhir jalur lasan, bahan tambah diposisikan di sebelah atas nozzle.
Pengelasan Posisi Atas Kepala ( Overhead )
1. Pengelasan Arah Maju (Ke Kiri).
• Posisi nozzle dan bahan tambah
sebagaimana diperlihatkan padagambar.
• Pengelasan arah maju dilakukan untuk
menyambung benda kerjadengan ketebalan
mencapai 6 mm.
Gambar Pengelasan Arah Maju PosisiOverhead
2. Pengelasan Arah Mundur (Ke Kanan)
• Pengelasan arah mundur dilakukan untuk benda
kerja denganketebalan lebih dari 6 mm.
• Nozzle tegak lurus dengan benda kerja, dengan
kemiringan 10o terhadap jalur lasan.
• Bahan tambah berada di belakang nyala api las,
dengan kemiringanantara 45o– 60o terhadap jalur
lasan.
• Ayunkan bahan tambah menyilang 2 sampai 3 kali,
kemudian naikdan turun seperti pada gambar,
kemudian tahan kawat di dalamkampuh.
Gambar Pengelasan Arah Mundur PosisiOverhead
Gambar Dorongan Nyala Api Terhadap Kawah Lasan
• Nyala api las memberi gaya dorong cairan kawah lasan masuk kedalam kampuh.
Kualitas Hasil Las
Rigi-rigi las yang baik
Penembusan kurang dalam
Akibat pemanasan berlebih,rigi-rigi terlalu dangkal Dengan penggalianterlalu dalam
Penempelan rigi-rigi(overlapping ) harusdihindarkan
Penembusan yang terlaludalam
Terjadi keropos
Hasil Las Keterangan