Teknik Tenaga Listrik-2

22
Sistem PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU. Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.

description

 

Transcript of Teknik Tenaga Listrik-2

Page 1: Teknik Tenaga Listrik-2

Sistem PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan

baku Air. Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk

menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU

terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya

antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses

inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU.

Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin

(Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk

menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Untuk mendapatkan air

demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan

Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.

Page 2: Teknik Tenaga Listrik-2
Page 3: Teknik Tenaga Listrik-2

Secara sederhana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses

memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak

dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala

dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami

kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena

pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik

didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan

untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan

menghasilkan energi listrik.

Page 4: Teknik Tenaga Listrik-2

Siklus PLTU

1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.

2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian

dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk

menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak

di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor.

Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.

3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih

tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula

dikatakan deaerator memiliki fungsi untuk menghilangkan buble/balon yang

biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung

sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah

selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses

pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di

lantai atas (tetapi bukan yang paling atas).

Page 5: Teknik Tenaga Listrik-2

4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di

Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP

(Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Bisa

dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa.

Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu

syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah

konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP

berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian

membuat air menjadi bertekanan tinggi.

5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami

beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater).

Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.

Page 6: Teknik Tenaga Listrik-2

6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap.

Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara

sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan

(Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tank.

7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar

PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas

atau istilahnya dual firing dan batubara.

8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan

mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam

perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater

(pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.

Page 7: Teknik Tenaga Listrik-2

8. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai

berubah wujud menjadi uap.

Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar

turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih

mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin,

karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk

membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.

9. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di

keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi

uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.

Page 8: Teknik Tenaga Listrik-2

10. Ketika Turbin berhasil berputar maka secara otomastis generator

akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada

satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.

11. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran

generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut.

Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.

12. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya

dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.

13. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun

kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses

kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah

wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

Page 9: Teknik Tenaga Listrik-2

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Gas Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Kelebihan : (a). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. (b). lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan (bagi yang bahan bakar BBM), Kekurangan : menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil (bagi yang bahan bakar BBM), sedangkan yang bahan bakar gas alam terbatas lokasi sumber gas.

Page 10: Teknik Tenaga Listrik-2

Prinsip kerja Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.

Page 11: Teknik Tenaga Listrik-2

Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).

Page 13: Teknik Tenaga Listrik-2

PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Kelebihan : (a). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. (b). lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan, malahan di desa terpencil dengan pengguna sedikit, Kekurangan : menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil

Page 14: Teknik Tenaga Listrik-2

Prinsip kerja Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar. Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.

Page 16: Teknik Tenaga Listrik-2

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu ; air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.

Page 17: Teknik Tenaga Listrik-2

Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.

Page 18: Teknik Tenaga Listrik-2

Keselamatan terpasang : Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat ini akan menjamin bahwa teras reactor tidak akan rusak walaupun system kendali gagal beroperasi.

Page 19: Teknik Tenaga Listrik-2

Penghalang ganda : PLTN mempunyai sistim pengamanan yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkan sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (> 99 %) akan tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi sebagai penghalang pertama. Selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan, selongsong bahan bakar, akan berperan sebagai penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut keluar kelongsong. Kalau zat radioaktif masih dapat keluar dari dalam kelongsong, masih ada penghalang ketiga yaitu sistim pendingin. Lepas dari sistim pendingin, masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan terbuat dari baja dengan tebal + 20 cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan tebal 1,5 - 2 m. Bila saja zat radioaktif itu masih ada yang lolos dari perisai beton, masih ada penghalang keenam, yaitu sistim pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal + 7 cm dan beton setebal 1,5 - 2 m yang kedap udara.

Page 20: Teknik Tenaga Listrik-2

Pertahanan berlapis : Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsafah pertahanan berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi : Lapisan keselamatan pertama , PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir. Lapis keselamatan kedua PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN. Keselamatan ketiga , PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan tambahan, yang dapat diandalkan untuk dapat mengatasi kecelakaan hipotesis, atau kecelakaan terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun kecelakaan tersebut kemungkinannya tidak akan pernah terjadi selama umur PLTN.

Page 21: Teknik Tenaga Listrik-2

Limbah Radioaktif : Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reactor. Sedangkan gas radioaktif yang dapat keluar dari sistim reactor tetap terkungkung di dalam sistim pengungkung PLTN dan sudah melalui sistim ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun) sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

Page 22: Teknik Tenaga Listrik-2