teknik sungai

download teknik sungai

of 34

Transcript of teknik sungai

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN

Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS). Indonesia memiliki sangat banyak sungai dan anak-anak sungai yang berpotensi untuk menyediakan sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat. Penyediaan air untuk masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang dalam peningkatan pembangunan suatu daerah. Kekurangan air dapat mengakibatkan suatu daerah tidak dapat berkembang karena pembangunan tidak dapat ditingkatkan. Penyediaan air berkaitan erat dengan berapa sebenarnya potensi/ketersediaan sumber daya air yang tersedia pada suatu daerah. Disamping potensi tersebut, terdapat beberapa permasalahan seperti tata guna lahan yang sudah tidak terkendali dan penebangan hutan. Perubahan ini mengakibatkan perubahan sistim tata air yang dapat menimbulkan masalah seperti erosi dan sedimentasi yang pada akhirnya menyebabkan pendangkalan pada sungai dan waduk. Pengertian Sungai

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA1. Alur alam yang menampung aliran air dari hulu sampai ke hilir (mata air dan muara sungai ) 2. Kwantitas air : - Air Hujan - Air permukaan dari tepian sungai 3. Morfologi sungai dipengaruhi : - Konfigurasi topografi alur - Kwantitas air yang ditampung - Struktur Tanah pada alur sungai dan sekitarnya - Daya tampung / serap air diwilayah sungai - Kwantitas Pemanfaatan sungai : + air + bahan / material sungai 4. Pengamanan Alur Sungai - Daerah manfaat sungai - Regulasi Sungai : + Peraturan Pemerintah No.35/1991 tentang sungai + Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.39/PRT/1989 tentang pembagian wilayah sungai. + Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.61/PRT/1993,tentang garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah penguasaan sungai bekas sungai. + keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.456/KPTS/1986, tentang ketentuan pengamanan sungai dalam hubungannya dengan penambangan bahan galian golongan C. + Penyuluhan penyuluhan Teknis Pengamanan Sungai kepada Masyarakat Pemakai Air pada khususnya dan masyarakat lain pada umumnya (terutama terhadap pengaruh dampak lingkungan). 5. Tujuan pedoman Pemeliharaan Sungai - Penyelenggaraan kegiatan kegiatan pemeliharaan sungai : + Melindungi daerah manfaat sungai + Menjaga kelestarian sungai + Meningkatkan fungsi dan manfaat sungai beserta bangunan sugai. + Mengendalikan daya rusak sungai terhadap lingkungannya. - Ruang lingkup pedoman ini meliputi : + komponen komponen pemeliharaan sungai + Pelaksanaan pemeliharaan sungai + bahaya yang mengancam fungsi sungai.

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARAPemeliharaan sungai Komponen pemeliharaan Sungai. Perlindungan Sungai Pengendalian Sungai

Prinsip Pemeliharaan Sungai. Pemeliharaan sungai sebagai sumberdaya air yang berfungsi sosial,ekonomi dan lingkungan. Pemeliharaan sungai sebagai salah satu aspek upaya dan usaha pengamanan sungai (river regulation) Lingkup pemeliharaan + komponen sumber daya alam : o Mata air o Air sungai o Kekayaan alami yang terkandung di daerah manfaat sungai + komponen sumber daya buatan : o Perlindungan Sungai. Sumber Daya Alam : Konservasi kawasan lindung dan kawasan penyangga sebagai upaya dan usaha penyelamatan tanah dan air secara lintas bidang dan lintas sektoral (inter Departemen dan lembaga swadaya masyarakat ). Pencegahan / mitigasi terhadap pencemaran air dan sumber air serta lingkungan. Pemanfaatan lahan yang seimbang unutk menjaga kwalitas lingkungan sebagai usaha dan upaya pemeliharaan kelestarian fungsi sungai. Sumberdaya buatan Pembinaan, pengaturan dan pengawasan bangunan- bangunan sungai baik yang berada di palung sungai dan pada daerah manfaat sungai berupa pencegahan/mitigasi terhadap ancaman keamanan/ gangguan pada fungsi/kinerja/bangunan-bangunan sungai. Indonesia adalah negara kepulauan dalam wilayah iklim tropika basah yang secara geofisika dicirikan oleh curah hujan yang tinggi denga suhu udara yang juga relatif tinggi sepanjang tahun. Kondisi alam yang demikian ini memiliki keunggulan berupa potensi yang tinggi dalam mendukung kehidupan hayati sebagaimana ditunjukkan oleh keberadaan hutan-hutahn tropika. Di sisi lain, perkembangan jumlah penduduk indonesia dengan penyebarannya yang tidak berimbang telah memiliki sejarah yang panjang, dimana di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dicirikan oleh budidaya pertanian yang intensif. Faktor faktor alam demikian serta intervensi manusia di dalamnya telah memberikan ciri khas bagi Bangunan bangunan sungai.

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARAkeadaan sumber daya air dan hidrologi wilayah indonesia. Banyak wilayah di indonesia, yang masih perlu dikaji khusunya terhadap pengembangan dan pengelolaan sumberdaya airnya. Kebutuhan akan informasi sumberdaya air yang merupakan faktor utama dalam pengembangan wilayah umumnya serta budidaya pertanian khususnya, yang mencakup kapasitas daya dukungnya serta tingkat perkembangan kebutuhan air nyatanya, semakin dirasakan mendesak dengan perkembangan pembangunan wilayah, yang meliputi berbagai sektor seperti : pertanian, perkebunan, kehutanan, industri terkait, pemukiman, serta bidang lainnya. Kekeringan dan banjir merupakan bencana alam yang silih berganti mengancam sistem produksi pertanian nasional dan berdampak luas ke berbagai aktifitas perekonomian di indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir, diduga adanya kecenderungan perubahan perilaku bencana alam kekeringan dan banjir, baik dari segi intensitas, kekerapan, luas dan sebaran wilayah yang terkena kekeringan makin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 1994, terjadi kekeringan pada areal tanaman padi seluas 363.000 ha dan palwija seluas 154.000 ha. Demikian juga bencana banjir yang setiap tahun terjadi, wilayahnya semakin meluas, tingkat bahaya dan intensitas serta dampaknya juga semakin meningkat. Perubahan perilaku kekeringan dan banji trersebut saja disebabkan oleh adanya perubahan atau penyimpangan iklim, khususnya curah hujan, tetapi juga disebabkan oleh perubahan tatanan air (daur hidrologi) yang berkaitan dengan sistem pengelolaan air dan sumberdaya air, tata guna (termasuk tata ruang) dan sistem pengelolaan lahan pada masing-masing zona tata air dalam suatu sistem DAS. Dalam hal ini diduga bahwa (terutama di Jawa) penggunaan lahan secara aktual telah melampaui daya dukung wilayah sera menyimpang dari tata ruang wilayah yang telah ditetapkan dengan kawasan Bopuncur, serta banir di semarang dengan DAS Kaligarang yang dari tahun ke tahun makin parah. Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya air yang didukung dengan kelembagaan yang handal, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya berdasarkan prinsip-prinsip : 1. Secara ekonomi layak (Economically Feasible) 2. Secara lingkungan berkelanjutan ( Enviromentally Suistainable) 3. Secara sosial adil (Socially Equitable)

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II PEMBAGIAN WILAYAH SUNGAI

Pembagian Wilayah Sungai di Indonesia Pembagian wilayah sungai yang saya ambil berdasarkan: PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 39/PRT/1989 TENTANG PEMBAGIAN WILAYAH SUNGAI. Sebelum kita melihat pembagian wilayah sungai di Indonesia ada baiknya kita mengetahui beberapa pengertian yang ada didalam Peraturan Menteri ini, yaitu: 1. Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai; 2. Sungai adalah sistem pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi pada kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan; 3. Daerah Pengaliran Sungai adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah, dimana air meresap dan / atau mengalir melalui sungai dan anak anak sungai yang bersangkutan; 4. Tata Pengairan adalah susunan dan letak sumber-sumber air dan atau bangunan bangunan pengairan. Menurut ketentuan-ketentuan pembinaannya di suatu wilayah pengairan tertentu; 5. Tata Air adalah susunan dan letak air, yaitu semua air yang terdapat di dalam atau dan atau berasal dari sumber-sumber air, baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah (tidat termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat di laut); teknik

Pembagian Wilayah Sungai di Sumatera Utara Posisi geografis Sumatera Utara terletak pada 1-4 LU 98 100 BT Luas wilayah provinsi Sumatera Utara 72.066,81 km Jumlah Populasi 11.490.453 (2005) Topografi daerah umumnya terdiri dari dataran rendah pada pantai pada bagian Timur, berbukit-bukit dan pegunungan pada bagian tengah dan barat. Curah hujan antara 1.917 mm3.884 mm, dengan rata-rata curah hujan tahunan 2.900 mm.

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARASuhu berkisar 20,432,7 C dan kelembaban udara antara 82% - 94% Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, Sumatera Utara memiliki 10 (sepuluh) Wilayah Sungai (WS) yaitu WS Alas-Singkil, WS Toba-Asahan, WS Bahbolon, WS Barumun-Kualuh, WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan, WS Sibundong-Batang Toru, WS Belawan-Ular -Padang, WS Nias dan WS Wampu Besitang. Dari Kesepuluh WS tersebut 4 (empat) WS dikelola Pemerintah Pusat yang tanggung jawab pelaksanaan pengelolaannya berada pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II. Keempatnya adalah WS Toba-Asahan WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan dan WS Belawan-Ular -Padang.

WS Belawan-Ular-Padang meliputi DAS Deli yang melintasi kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara yang berpotensi rawan banjir, DAS Ular yang merupakan sumber air bagi areal persawahan Irigasi Sungai Ular seluar 19.000 Ha serta DAS Padang yang melintasi Kota Tebing Tinggi, kota berpenduduk padat dan rawan banjir.

WS Toba-Asahan meliputi Danau Toba yang merupakan danau terbesar di tanah air dan obyek wisata yang termashur di mancanegara serta DAS Asahan yang merupakan sumber air bagi PLTA Asahan dan melintasi Kota Tanjung Balai yang berpenduduk padat.

WS Bt. Angkola-Bt. Gadis meliputi DAS Bt. Angkola yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Paya Sordang seluar 4350 Ha serta daerah irigasi Batang Angkola seluar 7400 Ha dan DAS Batang Gadis yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Bt. Gadis seluas 6628 Ha.

WS Bt. Natal-Bt. Batahan merupakan Wilayah Sungai Lintas Provinsi, terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Institusi pengelolaan SungaiBerdasarkan peraturan Permen PU no.33/PRT/1989 tanggal 1 april 1989 indonesia dibagi atas 90 Wilayah Sungai. Dengan masing masing kewenangan pengelolaannya : 1. Wilayah sungai yang dikelola oleh pusat / Dep. PU (15 buah ) 2. Wilayah sungai yang dikelola oleh perum Otorita Jatiluhur dan Perum Jasa Tirta (2) 3. Wilayah sungai yang dikelola oleh pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai. (73).

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III WILAYAH SUNGAI SUMATERA UTARA

Sungai Belawan Sungai Belawan adalah sebuah sungai terletak di Sumatra Utara, Indonesia. Sungai ini melintasi Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Antara anak sungainya adalah Sungai Baharu, Sungai Badak, dan Sungai Paluh Manan. Sungai Deli Sungai Deli merupakan salah satu dari delapan sungai yang ada di Kota Medan. Mulanya, pada masa kerajaan Deli, sungai merupakan urat nadi perdagangan ke daerah lain. Saat ini, luas hutan di hulu Sungai Deli hanya tinggal 3.655 hektare, atau tinggal 7,59 persen dari 48.162 hektare areal DAS Deli. Padahal, dengan luas 48.162 hektare, panjang 71,91 kilometer(km), dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk kawasan resapan air sedikitnya seluas 140 hektare, atau 30 persen dari luas DAS. Selain itu, kini limbah mencemari sungai. Pencemaran Sungai Deli, 70 persen di antaranya diakibatkan limbah padat dan cair. Limbah domestik padat atau sampah yang dihasilkan di Kota Medan 1.235 ton hari.

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARADAFTAR SUNGAI-SUNGAI DI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARADATA DANAU, SITU, EMBUNG DAN WADUK DI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARAPrasarana Sungai

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARABendungan Data bendungan/embung di Sumatera Utara:

Irigasi Berikut adalah daerah irigasi Provinsi Sumatera Utara menurut Kepmen PU 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan status daerah irigasi yang pengelolaannya menjadi Wewenang dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Daftar Daerah Irigasi Kewenangan Pusat

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARATabel Prasarana Irigasi

TEKNIK SUNGAI

SUNGAI DAN BANGUNAN AIR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TEKNIK SUNGAI