TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

12
REPORTASE : Sejarah dan Pengertian Sejarah Reportase radio berawal pada peristiwa pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1920-an yang mengusung pasangan calon Harding-Cox. Khalayak merasa senang dengan sajian berita radio secara langsung sehingga publik tidak perlu menunggu berita dari media cetak esok harinya. Radio WWJ di Detroit dan Radio KDKA di Pitsburgh menyiarkan secara langsung berbagai hal seputar pemilihan presiden. Demikian pula berbagai peristiwa olahraga pada waktu itu juga tidak luput dari perhatian stasiun radio untuk disiarkan secara langsung. Peristiwa itulah yang semakin menarik khalayak untuk selalu mendengarkan siaran radio. Reportase Radio adalah : a) Suatu laporan yang dilakukan reporter/wartawan mengenai peristiwa yang dilihat dengan mata kepala sendiri ( On Location). Oleh sebab itu reportase diidentifikasi dengan laporan pandangan mata ( Eye witness report ) yaitu laporan yang disiarkan secara langsung saat peristiwa itu sedang berlangsung ( as it happens ). b) Reportase juga mempunyai pengertian melaporkan suatu kejadian tapi baru disiarkan kemudian bahkan setelah disusun kembali, disunting dan ditambah dengan efek suara. Situasi haus informasi pendengar ditangkap oleh jurnalis media cetak sehingga muncul keinginan agar hasil liputannya dibaca dan disiarkan radio. Akibat kecepatannya banyak pembaca media cetak memilih mendengarkan informasi dari radio sehingga oplah cetak menurun imbasnya mereka melarang radio mengambil hasi liputannya. Hal ini mendorong terwujudnya kerjasama radio dengan kantor berita bahkan radio kemudian berupaya mengirimkan reporternya. Namun

Transcript of TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

Page 1: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

REPORTASE : Sejarah dan PengertianSejarah Reportase radio berawal pada peristiwa pemilihan Presiden Amerika

Serikat tahun 1920-an yang mengusung pasangan calon Harding-Cox. Khalayak merasa senang dengan sajian berita radio secara langsung sehingga publik tidak perlu menunggu berita dari media cetak esok harinya. Radio WWJ di Detroit dan Radio KDKA di Pitsburgh menyiarkan secara langsung berbagai hal seputar pemilihan presiden. Demikian pula berbagai peristiwa olahraga pada waktu itu juga tidak luput dari perhatian stasiun radio untuk disiarkan secara langsung. Peristiwa itulah yang semakin menarik khalayak untuk selalu mendengarkan siaran radio.

Reportase Radio adalah :a) Suatu laporan yang dilakukan reporter/wartawan mengenai peristiwa yang

dilihat dengan mata kepala sendiri ( On Location). Oleh sebab itu reportase diidentifikasi dengan laporan pandangan mata ( Eye witness report ) yaitu laporan yang disiarkan secara langsung saat peristiwa itu sedang berlangsung ( as it happens ).

b) Reportase juga mempunyai pengertian melaporkan suatu kejadian tapi baru disiarkan kemudian bahkan setelah disusun kembali, disunting dan ditambah dengan efek suara.

Situasi haus informasi pendengar ditangkap oleh jurnalis media cetak sehingga muncul keinginan agar hasil liputannya dibaca dan disiarkan radio. Akibat kecepatannya banyak pembaca media cetak memilih mendengarkan informasi dari radio sehingga oplah cetak menurun imbasnya mereka melarang radio mengambil hasi liputannya. Hal ini mendorong terwujudnya kerjasama radio dengan kantor berita bahkan radio kemudian berupaya mengirimkan reporternya. Namun kondisi persaingan ini dapat diakhiri dengan munculnya kesadaran bahwa keduanya mempunyai kesamaan dalam bergerak di bidang Jurnalistik untuk mempublikasikan informasi kepada khalayak luas.

Perbedaan diantara media cetak dan radio hanya terletak pada sarana dan pola yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada publik. Muncul keyakinan setiap media mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dan kondisi itu akan saling mengisi seuai kebutuhan khalayak. Jadi seorang reporter yang baik dan ingin agar laporannya diterima dan dimengerti maka seharusnya reporter wajib mengetahui ( Watak media yang digunakan baik kelebihan maupun kelemahannya, bahasa atau lambang yang digunakan, dan kondisi pendengar atau pembacanya )

M E D I A AUDITIF/ RADIO

AUDIOVISUAL/ TV

VISUAL/ SURAT KABAR

Page 2: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

BAHASA Lisan Lisan Tulisan

MATERI Sederhana/lazim-yang diketahui/dipandang-yang dipandang digambarkan sejelas-jelasnyaSetiap perubahan gerak diceritakan oleh reporter seolah penonton menyaksikannya langsung

Sederhana/lazim -yang diketahui/dipandang-yang dipandang tidak digambarkan sejelasnya oleh reporter karena gambar yang disaksikan penonton sudah menggambarkan peristiwa

Fakta (detail) dengan disertai kutipan narasumber dan dilengkapi foto

PENYAMPAI BERITA

Orang lain ( Reporter )

Orang lain (Reporter)

Sendiri ( dibaca oleh yang bersangkutan )

Disini memahamkan kita terhadap pengertian tentang kekuatan dan kelemahan Radio

K E K U A T A N K E L E M A H A N

a) LANGSUNG b) CEPATc) MENCIPTAKAN GAMBAR DLM

IMAJINASI d) TANPA BATASe) TIDAK BANYAK PERNIKf) MURAHg) HANGAT DAN DEKATi) MUDAH DINIKMATIj) AKRAB

a) CEPAT HILANGb) RUANG TERBATASc) BERALUR LINIERd) MENGANDUNG GANGGUANe) GLOBAL

KEDUDUKAN REPORTER DALAM ORGANISASI

Radio tidak mungkin bekerja tanpa komunikasi lisan secara langsung dengan pendengarnya, sehingga diciptakan komunikator baru yang disebut penyiar.

Page 3: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

Reporter dalam hal ini dipahami sebagai penyiar yang menyiarkan secara langsung suatu peristiwa untuk pendengar ( karena ada penyiar/pembaca berita/newscaster, penyiar continuity )

1. Reporter mewakili organisasi/institusi2. Sebagai penghubung antara organisasi dengan khalayak3. Penyampai pesan dan penerjemah gagasan/ide serta opini dari yang diwakili4. Mempunyai khalayak5. Komunikan (ingin mencapai kesamaan, pikiran dan pendapat dengan

khalayak)

Unsur-unsur yang penting sebagai reporter yang berkomunikasi :A. Reporter harus sadar bahwa dirinya adalah seorang komunikator 1. Berbicara ( lisan) dengan orang per orang 2. Indera yang berperan adalah telinga 3. Berbahasa singkat, sederhana dan jelas 4. Suara yang baik, sempurna, sehat dan segar 5. Tutur bahasa yang menarik dan menawan

B. Reporter menyampaikan pesan 1. Gagasan dan kebijakan yang disampaikan 2. Pesan diterjemahkan ke dalam bahasa radio 3. Sederhana, jelas, mudah dimengerti dan mudah dicerna

C. Berhadapan dengan khalayak (komunikan) 1.Berkomunikasi dengan orang per orang secara pribadi dan akrab 2.Penggunaan kalimat menarik untuk menggugah perasaan ikut mendukung

bahkan menerima gagasan. 3.Gambarkan secara imajinasi seolah-olah khalayak ikut langsung hadir dan

menyaksikan acara yang dilaporkan 4.Suara setiap saat terkontrol (tdk tampak berteriak dan marah) 5.Menghindari sifat menggurui, angkuh dan sok pintar 6. Bercerita seadanya.

Media Radio Sebagai Saluran (Channel) :Suara merupakan modal utama radio sebagai media komunikasi, oleh karena itu radio berupaya keras untuk memvisualisasikan suatu peristiwa agar reporter dapat

Page 4: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

menciptakan imajinasi kejadian sebenarnya dalam benak pendengar. Sehingga dalam benak pendengar diciptakan “ theater of mind”. Kelebihan reporter radio untuk menciptakan gambar kepada setiap pendengar bisa didapatkan bila emosi pendengar yang bermodalkan telinga mudah bangkit. Mengingat sifat pendengar yang heterogen, berbeda dalam usia, pendidikan, jenis kelamin, dan status kehidupannya. Maka konsep pesan harus dipayakan ringkas dengan membatasi fakta karena pikiran pendengar tidak dapat menyimpan informasi dalam jumlah banyak. Selain itu karena radio bersifat satu arah sehingga pemahaman pada pendengaran pertama diupayakan struktur bahasa yang sederhana. Jadi reporter perlu tahu kapan saat member penekanan pada kata-kata, suku kata atau perubahan pola penuturan bahasa yang berhubungan dengan keras lemah/tinggi rendah suara.

Gangguan Komunikasi :Komunikasi dapat berlangsung bila terpenuhi tiga unsur yakni; komunikator (reporter), pesan, komunikan (pendengar)

Dalam melakukan komunikasi sering terjadi gangguan dan setidaknya ada lima faktor gangguan diantaranya :1. Pengaruh suara (noise factor) => Saat reporter menyampaikan laporan

pandangan mata suara di sekitar reporter saat menyampaikan komunikasi harus dalam kondisi bersih dari kebisingan. Ada kalanya justru efek suara itu dibutuhkan untuk memperkuat laporan karena tanpa atmosfer tentu laporan akan terasa hambar.

2. Hambatan pengertian bahasa (semantic factor) => Reporter diwajibkan menggunakan bahasa yang baik saat melaporkan kepada pendengar yang heterogen. Sebuah laporan mungkin saja tidak dipahami oleh pendengar karena penggunaan kata/istilah yang sering menimbulkan salah paham. Reporter harus

KomunikatorReporter

Page 5: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

memahami istilah sensitive dalam komunitas tertentu agar tidak terjadi salah paham.

3. Hambatan kepentingan (interest factor) =>reporter harusmengupayakan agar kebijaksanaanyang sulit dicernalewat siaran radio dapat disajikansecara ringkas, jelas dan bermakna. Usahakan laporan seolah berbicara kepada seorang pendengar meski sesungguhnya itu diperuntukan kepada khalayak yang memerlukan informasi sesuai kepentingannya. Reporter bukan membacakan informasi tapi menyampaikan pesan kepada khalayak

4. Hambatan dorongan/minat (motivation factor) =>Reporter harus berusaha menyampaikan bahwa informasi yang tengah dilaporkan itu sangat penting dan sangat menentukan kehidupan mereka. Usahakan pesan yang disampaikan “sama”/hampir sama atau setidaknya mendekati dengan minat / kepentingan khalayak

5. Hambatan berupa prasangka (Prejudice factor) =>Reporter tidak boleh menyampaikan informasi dengan kesan yang bernada, angkuh, menggurui, sok tahu atau sok pintar karena radio seperti telingan yang mudah menyimpulkan sesuatu yang didengar.

Komunikator/reporter adalah pemegang inisiatif dalam menyampaikan pesan/laporan sehingga dia perlu memperhatikan factor yang dapat mempengaruhi komunikasi dintaranya : - Kecakapan dalam berkomunikasi, komunikator dapat memilih model

komunikasi yang diinginkannya apakah itu model bercerita atau model yang lain.

- Sikap. ( sikap terhadap diri sendiri/apakah saya mampu melaporkan, sikap terhadap isi pesan/komunikator merasa tidak yakin pesan yang dismapikan dapat dipahami komunikan dan sikap terhadap komunikan/ komunikator emnunjukan sikap sok pintaratau sok tahu melalui karakter suaranya hal ini sangat menghambat komunikasi)

- Tingkat pengetahuan seorang reporter /komunikator sangat menentukan keberhasilan sebuah media dengan kata lain media mampu mendapat dukungan pendengar dipengaruhi juga oleh komunikator/reporter. Dalam menyampaikan pesan sebaiknya komunikator berorientasi pada komunikan.

Page 6: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

PERSYARATAN DAN CIRI REPORTER

Harus dipahami bahwa Reporter adalah orang yang bertugas mencari berita dan melaporkannya secara langsung dari tempat peristiwa. Seorang reporter bekerja sebagaimana wartawan maka reoporter adalah wartawan sehingga dituntut memenuhi kualifikasi standar yaitu:

- Menguasai teknik jurnalistik- Menguasai bidang liputan (beat)- Menguasai kode etik jurnalistik

Sehingga seorang reporter memiliki ciri-ciri :

1. Pandai bergaul2. Memiliki wawasan luas dan cermat3. Memiliki pikiran jernih4. Mudah menyesuaikan diri (supel)5. Fisik tangguh dan mempunyai rasa humor

Selain itu Reporter semestinya juga memiliki kemampuan :a. Mampu berbicara, dapat menceritakan apa yang disaksikan secara cepat dan

tepat serta runtut b. Teliti dalam menyampaikan informasi kepada pendengar (tdk boleh asal

bicara dengan kata yang tidak tepat) c. Memahami teknis pelaporan dan memiliki suara yang baik (mengusai teknik

menulis, membaca,mengolah vocal)

Keberhasilan seorang reporter tidak cukup pada kualitas penulisan yang diucapkan tapi juga kemampuannya membangun hubungan dan mengikat orang untuk mendengarkan informasi secara cepat, tepat dan cermat serta menarik. Ada beberapa faktor yang membuat seorang reporter dapat memperoleh informasi diantaranya :

- Kemampuan membangun integritas dan kejujuran untuk memperoleh kepercayaan publik

- Daya ciumnya terhadap berita (tidak cukup puas dengan pertanyaan 5w1H tapi pengembangan dibalik berita)

- Rela untuk tidak mempunyai hari libur demi mendapat berita dengan terbiasa mendengarkan

Page 7: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

Persamaan Penyiar dan ReporterPenyiar Reporter

Bradcaster BradcasterBekerja pada bidang penyaiaran Bekerja pada bidang penyiaram

Menyampaikan informasi Menyampaikan informasiMenggunakan bahasa Lisan Menggunakan bahasa lisan

Perbedaan Penyiar dan ReporterPenyiar Reporter

Suara terlatih Suara tidak terlatihBekerja di boks/studio siaran Bekerja di lapangan

Menyampaikan berita Mencari dan menyampaikan beritaPopuler secara pribadi Tidak popular

Ragam Reportase :1. Kegiatan reportase langsung ( running report ) atau laporan pandangan mata

dan laporan tunda. Reportase jenis ini seolah membawa pendengar ke tempat peristiwa. Reporter menempatkan diri sebagai saksi mata yang mewakili pendengar. Sebagai saksi mata dia harus mampu melihat, merasakan aroma lokasi, dan berpikir untuk pendengarnya. Seluruh panca indera harus dikerahkan untuk menangkap dan menyampaikannya kepada pendengar. Reportase jenis ini ada model yaitu :

A. Reportase yang direncanakan (periodik) -> Biasanya direncanakan untuk acara tertentu sehingga cukup tersedia waktu untuk persiapan dan perencanaan. Bahkan untuk eksekusi dapat disiapkan alternative atau planning A dan B

B. Reportase yang tidak direncanakan -> adalah reportase atas peristiwa yang tidak terduga sebelumnya ( bencana, demonstrasi, kecelakaan, peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba). Dalam hal ini dibutuhkan kemahiran seorang reporter yang mampu menggambarkan kondisi denga detil dan baik bahkan menyambungkan dengan peristiwa yang berkaitan

Untuk laporan tunda atau Laporan kemudian merupakan satu bentuk reportase dan bagian dari pengembangan berita. Tetap memperhatikan aktualitas berita meski ada penundaan waktu siaran, dengn menmbahkan komentar dari narasumber yang belum sempat atau untuk lebih memperkuat nilai beritanya.

Page 8: TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase

2. Kegiatan reportase secara estafet atau beranting (relay report ) -> menempatkan beberapa reporter pada beberapa titik laporan secara estafeta disambungkan. Contoh peristiwa karnaval, iring-iringan jenazah Ibu Tien Suharto, Sultan HB IX. Reporter dapat menyampaikan kerumunan massa, ekspresi masyarakat, kesiapan aparat, cuaca, kondisi jalan tidak luput dari perhatian reporter

A.

B.

3. Kegiatan laporan langsung melalui rekaman dan wawancara . Siaran ini mempunyai banyak ruang dan kesempatan untuk melakukan proses editing. Sebaiknya seorang reporter juga mempunyai skill untuk melakukan editing secara cepat dan akurat.

ABC