Teknik Pondasi

7
7/15/2019 Teknik Pondasi http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 1/7 1.Contoh aplikasi pondasi tiang pada banguan sipil keairan:   pondasi tiang pancang pada jembatan   pondasi tiang pancang pada krib  menara dermaga 2. Dalam menentukan daya dukung pondasi dangkal ,data tanah yang diperlukan antara lain :  Sudut geser dalam (φ)  Kohesi tanah (C)  Berat volume tanah timbunan (γ)   Nilai koefesien Cv dan Cc   Nilai mv  Ukuran dan bentuk pondasi  Posisi pondasi terhadap muka tanah dan air tanah. 3. Jenis-jenis pengujian tanah di lapangan beserta tujuannya : a. Untuk menentukan sifat material - Uji penetrasi (sondir) : pemancangan sebuah pen baja ke dalam tanah untuk membedakan lapisan yang hambatannya besar dengan lapisan yang hambatannya kecil. Dibagi menjadi 2: 1). Uji dinamik (SPT) : jumlah pukulan N yang dibutuhkan memberikan sebuah  petunjuk tentang kerapatan relatif dari pasir atau kerikil, atau tentang hambatan  jenis tanah lainnya terhadap penetrasi. Nilai SPT yang diperoleh dapat memberikan  petunjuk mengenai kondisi tanah. 2). Uji penetrasi statik/sondir (CPT) : Gunanya adalah untuk mengukur dan mengevaluasi karakteristik tanah yang meliputi: stratifikasi tanah, tipe tanah, kerapatan/kepadatan tanah relatif dan kondisi tekanan, serta parameter kekuatan geser. Tujuan utama CPT adalah untuk menentukan kedalaman pondasi melalui  perkiraan kekakuan dan kekuatan geser dari tanah. Secara langsung digunakan untuk mendesai pondasi dengan pasir dan kerikil.

description

Hal-hal yang berhubungan dengan teknik pondasi

Transcript of Teknik Pondasi

Page 1: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 1/7

1.Contoh aplikasi pondasi tiang pada banguan sipil keairan:

   pondasi tiang pancang pada jembatan

   pondasi tiang pancang pada krib

 menara dermaga

2. Dalam menentukan daya dukung pondasi dangkal ,data tanah yang diperlukan antara

lain :

  Sudut geser dalam (φ)

  Kohesi tanah (C)

  Berat volume tanah timbunan (γ) 

  Nilai koefesien Cv dan Cc

   Nilai mv

  Ukuran dan bentuk pondasi

  Posisi pondasi terhadap muka tanah dan air tanah.

3. Jenis-jenis pengujian tanah di lapangan beserta tujuannya :

a. Untuk menentukan sifat material

- Uji penetrasi (sondir)  : pemancangan sebuah pen baja ke dalam tanah untuk membedakan lapisan yang hambatannya besar dengan lapisan yang hambatannya

kecil. Dibagi menjadi 2:

1). Uji dinamik (SPT) : jumlah pukulan N yang dibutuhkan memberikan sebuah

 petunjuk tentang kerapatan relatif dari pasir atau kerikil, atau tentang hambatan

 jenis tanah lainnya terhadap penetrasi. Nilai SPT yang diperoleh dapat memberikan

 petunjuk mengenai kondisi tanah.

2). Uji penetrasi statik/sondir (CPT) : Gunanya adalah untuk mengukur dan

mengevaluasi karakteristik tanah yang meliputi: stratifikasi tanah, tipe tanah,

kerapatan/kepadatan tanah relatif dan kondisi tekanan, serta parameter kekuatan

geser. Tujuan utama CPT adalah untuk menentukan kedalaman pondasi melalui

 perkiraan kekakuan dan kekuatan geser dari tanah. Secara langsung digunakan

untuk mendesai pondasi dengan pasir dan kerikil.

Page 2: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 2/7

- Uj i baling-baling : tujuannya adalah untuk menentukan gaya geser di lapangan pada

lempung dalam sebuah lubang bor.

- Pressiometer : merupakan alay yang mengembang di dalam lubang bor dan mengubah

 bentuk dinding-dinding lubang bor, dengan tujuan untuk menentukan perilaku perubahan

tegangan-lapangan.

- Di latometer : berupa sebuah silinder logam yang berdiameter 66mm dan dibungkus

dalam selubung karet yang tebalnya 4mm.

b. Untuk menentukan sifat massa tanah

- Uji pembebanan pelat : tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk menentukan gaya

geser dan perilaku deformasi suatu material di bawa pelat yang dibebani.

- Uji geser untuk bidang yang tidak diskontinu : dilakukan dengan cara memilih

sebongkah batuan atau tanah pada bidang yang dipilih secara khusus untuk kemudian

dikenakan beban geser langsung.

- Pengukuran permeabil itas : untuk mengetahui kemampuan batuan atau lapisan tanah

dalam mengalirkan fluida melalui pori-pori nya.

c. Instrumentasi lapangan

- Pengukuran tegangan air : tujuannya adalah sebagai pemantauan tekanan air pada

lereng-lereng alami.

- Pengukuran tegangan lapangan 

- Pengukuran perubahan bentuk (deformasi) dan perpindahan 

4. Contoh aplikasi dinding penahan tanah pada bangunan sipil keairan :

  Dinding penahan pada saluran irigasi

  Dinding penahan pada konstruksi dermaga

  Dinding penahan pada bendung

  Dinding sheet pile 

   Bridge abutment 

   Highway walls 

Page 3: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 3/7

5. Penjelasan mengenai beberapa definisi :

a. Gaya geser negatif (negative skin f r iction) 

Gaya geser negatif (negative skin friction) adalah suatu gaya yang bekerja pada sisi

tiang pancang dimana gaya tersebut justru bekerja ke arah bawah sehingga malah

memberikan penambahan beban secara vertikal selain beban luar yang bekerja.  Negative

 skin friction berbeda dengan  Positif skin friction, karena  positif skin friction justru

membantu memberikan gaya dukung pada tiang dalam melawan beban luar/vertikal yang

 bekerja dengan cara memberikan perlawanan geser disisi-sisi tiang, dengan arah kerja

yang berlawanan dari arah gaya luar yang bekerja ataupun gaya dari negative skin friction 

tersebut.

 Negatif skin friction terjadi ketika lapisan tanah yang diperkirakan mengalami

 penurunan yang cukup besar akibat proses konsolidasi, dimana akibat proses konsolidasi

ini, tiang mengalami gaya geser dorong kearah bawah yang bekerja pada sisi sisi tiang

(karena terbebani). keadaan ini disebut sebagai keadaan dimana tiang mengalami gaya

geser negatif (negative skin friction). Nah....jika jumlah gaya gaya sebagai akibat dari

 beban luar dan gaya geser negatif ini melebihi gaya dukung tanah yang diizinkan, maka

akan terjadilah penurunan tiang yang disertai dengan penurunan tanah disekitarnya.

Keadaan ini bisa terjadi karena tanahnya yang lembek, pemancangan pondasi pada

daerah timbunan baru, atau akibat penurunan air tanah pada tanah yang lembek, dimana

kondisi tersebut memungkinkan terjadinya penurunan atau konsolidasi tanah yang cukup

 besar. Pondasi tiang pancang hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga gaya

luar yang bekerja pada kepala tiang tidak melebihi gaya dukung tiang yang diizinkan.

Adapun yang dimaksud dengan gaya dukung tiang yang diizinkan adalah meliputi aspek 

gaya dukung tanah yang diizinkan, tegangan pada bahan tiang perpindahan kepala tiang

yang diizinkan, dan gaya- gaya lain (seperti perbedaan tekanan tanah aktif dan pasif).

b. Tumpuan uj ung (End Bearing Pile) : 

Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah akibat dari

 perlawanan tanah keras pada ujung tiang. Tiang yang dimasukan sampai lapisan tanah

keras, secara teoritis dianggap bahwa seluruh beban tiang dipindahkan kelapisan keras

melalui ujung tiang.

Anggapan tanah keras yang dimaksudkan disini sebetulnya relatif dan tergantung

dari beberapa faktor, antara lain seperti besar beban yang harus dipikul oleh tiang.

Sehingga bisa saja ada anggapan asalkan pada posisi dimana daya dukung tanahnya

Page 4: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 4/7

sudah mumpuni untuk mengimbangi besarnya beban yang dipikul tiang, maka disitu

diasumsikan letak tanah keras berada. Anggapan ini tidak salah tapi juga tidak betul,

namun supaya tidak terjadi perbedaan yang tajam dalam perspektif anggapan, maka untuk 

dianggap sebagai lapisan tanah pendukung yang baik, dapat digunakan ketentuan sebagai

 berikut :

  Lapisan non kohesif (pasir, kerikil) mempunyai harga standard penetration test

(SPT), N > 35.

  Lapisan kohesif mempunyai harga kuat tekan bebas (Unconfined compression

strength) qu antara 3 s/d 4 kg/cm2 atau N > 15 s/d 20.

Dari hasil sondir dapat dipakai kira- kira harga perlawanan konis S ≥ 150 kg/cm2

untuk lapisan non kohesif, dan S ≥ 70 kg/cm2 untuk lapisan kohesif. 

Tumpuan Geser/Sisi (F ri ction Pil e) : 

Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah akibat dari

gesekan antara tanah dengan sisi- sisi tiang pancang, atau dengan kata lain kemampuan

tiang pancang dalam menahan beban hanya mengandalkan gaya geseran antara tiang

dengan tanah disekelilingnya. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya kenyataan

dilapangan mengenai data kondisi tanah tidak bisa diprediksi, sehingga sering kita

menjumpai suatu keadaan dimana lapisan yang memenuhi syarat sebagai lapisan

 pendukung yang baik ditemui pada kedalaman yang dalam, sehingga untuk mendapatkan

tumpuan ujungnya kita menganggarkan dana lebih dikarenakan biayanya sangat mahal.

Pada kenyataan seperti ini praktis daya dukung yang didapat adalah dari gesekan

antara sisi tiang dengan tanah disekelilingnya namun bukan berarti perlawanan

diujungnya kita anggap melempem atau tidak ada, tapi pada kenyataannya tumpuan

diujung ini juga memiliki andil dalam memberikan sumbangan daya dukung walaupun itu

kecil.

c. Efisiensi Kelompok Tiang

Didefinisikan sebagai:

Menurut Coduto (1983), efisiensi tiang bergantung pada beberapa faktor, yaitu :

1. Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang.

2. Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung).

tunggaltiangdukungdayaxngJumlah tia

iangkelompok tdukungDaya Eg

Page 5: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 5/7

3. Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang.

4. Urutan pemasangan tiang

5. Macam tanah.

6. Waktu setelah pemasangan.

7. Interaksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah.

8. Arah dari beban yang bekerja.

Persamaan untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah sebagai berikut :

1.  Conversi – Labarre

Dengan :

Eg = Efisiensi kelompok tiang

θ = arc tg d/s, dalam derajat

m = Jumlah baris tiang

n = Jumlah tiang dalam satu baris

d = Diameter tiang

s = Jarak pusat ke pusat tiang 36

2.  Los Angeles Group – Action Formula

Dengan :

m = Jumlah baris tiang (gambar 3.12)

n = Jumlah tiang dalam satu baris

d = Diameter tiang

s = Jarak pusat ke pusat tiang

3.  Formula Seiler-Keeney

Dengan :

s dalam satuan meter.

nm

0.3 

1)-n(m7)(75s

2)-n(m36s -1E

2g

Page 6: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 6/7

4.  Formula Fled

Dalam metoda ini kapasitas pondasi individual tiang berkurang sebesar 1/16 akibat

adanya tiang yang berdampingan baik dalam arah lurus maupun dalam arah diagonal.

Ilustrasi hasil perhitungan formula ini diberikan pada Gbr. 4.

d. Tekanan tanah lateral pada kondisi “at rest ” 

Tekanan tanah pada kondisi diam adalah tekanan lateral oleh tanah yang

dihindarkan dari pergerakan lateralnya oleh suatu dinding struktur yang tidak 

memberikan perubahan bentuk / posisi (unyielding wall ). Kondisi ini terjadi jika regangan

lateral pada tanah sama dengan nol, yang dapat dijumpai antara lain pada tekanan-tekanan

Page 7: Teknik Pondasi

7/15/2019 Teknik Pondasi

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pondasi-563383205ad04 7/7

tanah yang bekerja pada dinding-dinding suatu lantai dasar (basement ), jembatan beton

 portal.

Tekanan tanah dalam keadaan diam (at rest ), terjadi jika dinding tidak bergerak.

Massa tanah berada dalam kondisi elastic equilibrium.

Pada kondisi ini besarnya tekanan tanah pada dinding penahan berada diantara

tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif. Untuk melakukan analisis tekanan tanah pada

keadaan diam, dilakukan tinjauan kondisi tekanan pada suatu elemen tanah di kedalaman

z.

 Diagram Tegangan pada Dinding Penahan Tanah dalam keadaan At Rest  

(Principles of Foundation Engineering, Braja M. Das, Fourth Edition)