Teknik Penyelaman Scuba

38
TEKNIK PENYELAMAN SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus) MAKALAH AGUS TRI ASKAR NPM 230210130040 JOANA VIVIANI NPM 230210130054 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JATINANGOR 2014

Transcript of Teknik Penyelaman Scuba

Page 1: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 1/38

TEKNIK PENYELAMAN SCUBA

(Self Contained Breathing Apparatus)

MAKALAH

AGUS TRI ASKAR

NPM 230210130040

JOANA VIVIANI

NPM 230210130054

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JATINANGOR

2014

Page 2: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 2/38

 

TEKNIK PENYELAMAN SCUBA

(Self Contained Breathing Apparatus)

MAKALAH

Diajukan untuk Pengganti Praktikum Widya Selam

AGUS TRI ASKAR

NPM 230210130040

JOANA VIVIANI

NPM 230210130054

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JATINANGOR

2014

Page 3: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 3/38

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul

“TEKNIK PENYELAMAN SCUBA”  dengan baik dan tepat waktu.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari

 berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada : Syawaludin Alisyahbana Harahap, S.Pi., M.Sc sebagai dosen mata kuliah

Widya Selam, kepada orang tua dan teman-teman yang telah mendukung kami

sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penlis

menyampaikan terima kasih.

Jatinangor, Juni 2014

Penulis

Page 4: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 4/38

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Buddy System

1.3 

Sistem Dasar SCUBA

1.4 

Peralatan SCUBA

BAB II. KETERAMPILAN SCUBA

2.1 Teknik Entry

2.2 

Desccent dan Anti Squeeze

2.3 Buoyancy Control

2.4 Mask Clear

2.5 

Regulator Recovery

2.6 Fin Pivot dan Hovering

2.7 Ascent

2.8 

Deep Water Exit

2.9 Dive Table

BAB III. PROSEDUR EMERGENCY

3.1 Free Flow

3.2 

Buddy Breathing3.3 Cramp Release

3.4 Emergency Swimming Ascent (ESA)

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 5/38

DAFTAR TABEL

Page 6: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 6/38

 

DAFTAR GAMBAR

Page 7: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 7/38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan dengan laut

sebagai penghubung antar pulau-pulaunya. Luas garis pantai Indonesia adalah

81.000 kilometer. Dengan keadaan geografis yang seperti ini bukan tidak

mungkin bahwa Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan kesejahteraan yang berasal dari laut.

Selain sebagai sumber daya baik makanan maupun mineral, daerah

 perairan Indonesia dapat dijadikan sebagai salah satu sistem pertahanan

negara.namun untuk dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang

ada didalam laut maka kita harus memiliki suatu kemampuan menyelam atau

diving.

Menyelam merupakan kegiatan yang dilakukan didalam air dengan

tujuan wisata, penelitian maupun pemeliharaan biota laut. Terdapat dua jenis

 penyelaman, yaitu skin diving dan SCUBA diving. Skin diving adalah

 penyelaman yang dilakukan tanpa alat bantu oernapasan secara khusus, dan

dilakukan dipermukaan air dengan menggunakan peralatan dasar seperti

snorkel, masker, dan fins. Berbeda dengan SCUBA diving. SCUBA diving

memerlukan peralatan khusus untuk melakukan penyelaman karena

 penyelaman dilakukan di kedalaman lebih dari 5 meter dibawah permukaan

laut. Selain peralatan dasar yang digunakan, terdapat peralatan tambahan yang

digunakan sebagai alat bantu napas saat berada didalam air seperti regulator

dan tabung yang berisi udara yang dimampatkan.

Untuk melakukan SCUBA diving seseorang harus mempunyai kemampuan

dan harus bisa menguasai teknik SCUBA, karena menyelam merupakan

kegiatan yang beresiko tinggi dan bila dilakukan sebarangan akan mengancam

keselamatan. Selanjutnya akan dibahas secara lebih jelas mengenai Teknik

Menyelam SCUBA.

Page 8: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 8/38

 

1.2. Buddy System

Menyelam merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai resiko

yang tinggi, terlebih lagi bila dilakukan seorang diri. Bila saat penyelaman

terjadi keadaan darurat atau membutuhkan pertolongan tidak ada yang

mengetahui dan tidak ada yang dapat menolong secara cepat. Dengan

 pertimbangan tersebut maka dunia penyelaman manganut dan mempraktekan

 prinsip penyelaman never dive alone, maksudnya adalah ketika melakukan

 penyelaman kita tidak boleh melakukannya sendiri, tetapi menyelamlah

dengan satu tim dengan sistem mitra atau lebih dikenal dengan buddy sistem.

Dengan sistem buddy in maka kita dapat meminimalisir resiko celaka.

Keadaan darurat pada penyelaman identik dengan keadaan tanpa udara atau

kehabisan udara saat masih berada didalam perairan. Salah satu cara yang

efektif untuk mengggulanginya adalah dengan melakukan buddy breathing.

Jika keadaan memungkinkan dan dapat dikendalikan maka udara dapat

dipakai secara bersama di dalam air atau ketika naik ke atas.

1.3.Sistem Dasar SCUBA

1.3.1. Sistem Sirkuit Tertutup

Suatu sistem yang menggunakan zat asam atau oksigen murni

dilengkapi penyerap kimia untuk memnghalau zat arang atau karbon

dioksida yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniup

kembali oksigen tanpa membuang udara ke dalam air. Unit ini digunakan

terbatas hingga kedalaman 33 feet. Pengguna SCUBA jenis ini dituntut

mempunyai keahlian tertentu karena sangat berbahaya.

1.3.2. Sistem Sirkuit Terbuka

Terdiri dari Demand regulator dantabung udara yang simampatkan

adalah jenis SCUBA yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman

dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke

 penyelam dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa

dipergunakan lagi.

Page 9: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 9/38

 

1.3.3. Sistem Sirkuit Semi Tertutup

Jenis SCUBA ini biasanya dipakai untuk operasi militer dan merupakan

kombinasi sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantung

udara, motak kimiawi, regulator dan tabungudara yang dimampatkan.

Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman

dan janka waktu yang lama. Sistem ini memerlukan pemanasan khusus

terlebih dahulu serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus

 pula, hingga unit ini jarang dipergunakan secara umum.

1.3.4. Sistem Sirkuit Tertutup Gas Campuran

Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup

mahal. Unti ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu

alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrl jumlah oksigen

 pada kedalaman 1.000 feet, yang memerlukan cukup udara untuk turun

dan naik kepermukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam

 penggunaannya memerlukan latihan yang khusus.

1.4. Peralatan SCUBA

Dalam penyelaman selain kemampuan selam yang diperlukan tetapi juga di

 perlukan alat bantu selam. Peralatan-peralatan yang digunakan adalah :

Page 10: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 10/38

 

1.4.1. Mask

Gambar 1.

SCUBA dive Masks ( model mask skin diving dan scuba)

www.omsdive.com 

Mask atau face mask merupakan peralatan selam yang menutupi

sebagian wajah terutama mata dan hidung yang berfungsi :

a. 

Menciptakan kantung udara antara mata dengan air, sehingga

memungkinkan penyelam melihat benda dibawah air.

 b.  Mask mencengah masuknya iar kedalam hidung dan mata, sekaligus

mencegah terjadinya iritasi, mask haruslah nyaman bagi penggunanya,

selain itu ukurannya harus pas dan kedap air.mask harus sesuai dengan

 bentuk wajah si pemakai. Cara menguji mask yang sesuai dengan

wajah adalah dengan mengenakan mask tersebut diwajah tanpa

mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidung dan

lepaskan tangan yang memegang mask tersebut. Jika mask tidak jatuh

maka mask cocok untuk anda.

Ciri-ciri :

Dalam pemilihan masker, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a.  Safety tempered glass,

 b.  Frame terbuat dari bahan anti karat,

c. 

Memilliki double seal yang lentur untuk wajah,

d.  Dilengkapi dengan ikat kepala yang memiliki gesper pengencang.

Page 11: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 11/38

1.4.2. Snorkel

Gambar 2

Sport SCUBA Dive (Model snorkel)

www.sportscuba.com 

Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan seorang skin

maupun scuba diver, sebab berfungsi :

a.  Membantu penyelam bernafas dipermukaan air tanpa mengangkat

kepalanya,

 b. 

Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa

menggunakan udara dalam tabung scuba,

c. 

Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan

cara berenang dan mencelupkan muka dipeemukaan air.

Cara memilih snorkel:

a. 

Pas dan nyaman,

 b.  Panjang antara 12 sampai 14 inci,

c. 

Semi fleksibel, tidak dilengkapi alat penutup apapun pada ujung atas.

Page 12: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 12/38

 

1.4.3. Fins

Gambar 3

Boss Frog’s Snorkeling Gear (Model fins) 

snorkel-gear.com 

Fin dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sirip selam” atau

“kaki katak”yang diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki danmerupakan piranti penggerak. Fins dibuat bukan untuk menambah

kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins

kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar dibandingkan tanpa

menggunakan fins.

Ada tiga macam jenis fins :

1)  Jenis Foot Pocket

Fin jenis ini cocok digunakan untuk melakukan skin diving atau

fins swimming, karena ini lebih fleksibel, dengan letak lempeng

lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah.

2)  Jenis Open Heel

Fins dengan jenis ini sangat sesuai digunakan untuk scuba diving,

 biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan lempeng lebih

 panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun

Page 13: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 13/38

membutuhkan waktu untuk penyesuaian bagi otot-otot kaki. Fins

 jenis ini memiliki kelebihan yaitu lebih mudah dalam mengenakan

dan melepaskannya.

3)  Adjustable Open Heels

Jenis ini juga dapat digunakan untuk scuba diving karena dibuat

mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki yang memakai

 boots, mempunyai lempengan yang lebih besar untuk

menghasilkan tenaga yang lebih besar dan biasanya terdapat

lobang-lobang alur air di bagian atas lempengan tersebut yang

fungsinya untuk mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan

oleh daerah negatif pada lempeng.

4)  Boots

Gambar 4

Scuba Boots (Model Boots SCUBA)

www.diveremporium.com 

Boots adalah sejenis kaos kaki yang digunakan untuk melindungi

kaki pada saat menyelam, khususnya saat menyelam diperairan

yang berkarang dan berbatu juga dapat berfungsi sebagai

 perlindungan kaki dari kejang yang disebabkan kedinginan dan

kemungkinan kaki lecet. Boots terbuat dari bahan karet busa

Page 14: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 14/38

 

dengan sol keras dibagian bawah. Hal yang perlu diperhatikan

adalah pemilihan ukuran fins agar cocok dengan kaki jika

menggunakan boots.

1.4.4. Wet Suit

Gambar 5

SCUBAlab (model wetsiut)

www.scubadiving.com 

Wet suit merupakan pakaian pelindung penyelam yang terbuat dari bahan

karet. Pakaian ini tidak mudah menyerap air dan dibuat dengan berbagai

ukuran ketebalan bahan.

Fungsi wet suit adalah untuk melindungi penyelam dari goresan karang

dan pengurangan panas badan dibawah permukaan air. Namun wet suit

tidak menghangatkan penyelam, hanya mencegah penyelam dari

kedinginan, dan bukan berarti penyelam tidak basah.

Page 15: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 15/38

1.4.5. Weight Belt

Gambar 6

SCUBA Weight Belt

www.scuba-snorkeling-adventures.com 

Weight belt atau sabuk pemberat diperlukan untuk mengatur daya

apung. Setiap penyelam mempunyai daya apung yang berbeda. Seorang

 penyelam di air laut tanpa menggunakan wet suit memerlukan berat antara

4-6 pounds untuk mengimbangi daya apung positifnya, sedangkan jika

menggunakan wet suit memerlukan tambahan pemberat antara 10-12

 pounds di atas daya apung normal. Weight belt harus dilengkapi dengan

Quick Release Buckle yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas

secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling akhir namun

dilepas paling awal dalam keadaan darurat.

Page 16: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 16/38

 

1.4.6. Buoyancy Vest

Gambar 7

SCUBA diving (model Buoyency Control Demage)

www.scubadiving.com 

Buoyancy vest adalah perlengkapan penting bagi seorang penyelam .

fungsinya adalalah :

a. 

Untuk memberikan daya apung positif selama berenang di permukaan

air , dengan demikian seorang penyelam dapat bergerak tanpa banyak

mengeluarkan tenaga.

 b.  Untuk memberikan daya apung agar beristirahat atau menyangga

 penyelam yang mengalami keadaan darurat.

c.  Untuk memberi daya apungnetral terkendali di dalam air.

1.4.7. Tabung Selam

Sebuah tabung selam yang

 bertekanan tinggi dibuat untuk menampung

udara yang dimampatkan secara aman.

Tabung-tabung ini dibuat dari baja atau

campuran alumunium dan dapat diperoleh

dalam berbagai ukuran.

Page 17: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 17/38

Macam-macam jenis tabung :

a.  Tabung Baja 71,2 Cuft

Standart panjang tabung baja adalah 25 inchi, mempunyai berat kira-

kira 30 Lbs dalam keadaan kososngdan dirancang sedemikian rupa

sehingga dapat melayang di air laut. Bila dimampatkan ke dalam

tabung sampai tekanan maksimum sebesar 2250 Psi itu berarti

kira-kira 65 Cuft udara bebas yang ditampung.

 b.  Tabung Alumunium 71,2 Cuft

Silinder alumunium 71.2 cuft dengan panjang 28 inchi dan mempunyai

 berat kira-kira 27 Lbs dalam keadaan kosong. Tabung ini mempunyai

ukuran 3 inchi lebih panjang dan 3 Lbs lebih ringan dibandingkan

dengan jenis tabung yang sama dengan bahan yang berbeda. Tabung

ini tidak melayang didalam air laut, tetapi mempunyai daya apung 5

 pounds dalam keadaan penuh dan 9 pounds dalam keadaan kosong.

c. 

Tabung Alumunium 3000 Psi 72,0 cuft

Tabung ini mempunyai panjang 26 inchi dengan berat 30 Lbs dan

 berbobot netral dalam air laut. Kapasitas tabung adalah 72,0 cuft pada

tekanan maksimum 3000 Psi.

d. 

Unit Tabung Ganda

Unit tabung ganda ini disiapkan untuk persediaan yang lebih lama. Ini

dapat disatukan dengan katup ganda atau dua tabung tunggal yang

digabungkan dengan pipa penyambung.

Tipe ini snagat cocok untuk penyelaman air dalam, fotografi bawah air

atau penyelaman penyelamatan yang memerlukan waktu yang lama.

Unit in biasa digunakan bila menyelam dari kapal dan sangat jarang

digunakan bila penyelaman dari pantai.

Page 18: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 18/38

 

1.4.8. Regulator

Gambar 8

The-blues (model regulator SCUBA)

the-blues.me 

Ada beberapa jenis regulator, yaitu :

a.  Two Hose atau Pipa Ganda

Regulator demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949

terdiri dari satu bagian yang dipasang diatas katup tabung dengan

sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiecedan sebuah pipa buang

udara.

 b.  Two Stage

Tekanan dalam tabung dibagi menjadi dua tingkatan. Dari tekanan

tinggi pada tingkat pertama ke tekanan rendah kira-kira 140 Psi pada

tingkat kedua. Hal ini diatur di dalam ruang kecil pada regulator.

Pada saat penyelam menarik napas, ia akan menciptakan keadaan

vacum dalam pipa pernapasan dan juga pada ruang regulator. Sekat

karet yang terkena langsung dengan air akan menekan pengungkit

tingkat kedua yang menyebabkan udara tertekan rendah mengalir ke

 penyelam. Apabila penyelam berhenti bernapas, aliran udara secara

cepat menjadi seimbang dalam pipa dan ruang regulator, lalu sekat

akan kembali ke letak dimana pengungkit tingkat kedua menutup

 jalannya aliran udara.

Suatu demand regulator sebenarnya merupakan suatu mekanisme

sederhana, dimana udara mengalir hanya bila penyelam menarik napas

Page 19: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 19/38

dan langsung menyesuaikan secara otomatis dengan tekanan aor pada

kedalaman tersebut melalui cara equalization sederhana.

c.  Single Hose

Regulator yang paling umum digunakan pada saat ini, single hose

terdiri dari :

1.  First stagedengan tekanan tinggi yang dikembangkan oleh

katup tabung.

2.  Pipa bertekanan antara.

3.  Second stage yang terdiri dari sekat karet pengungkit tingkat

kedua, katup buang udara dan mouthpiece.

Regulator in bekerja dengan dua tahap sama halnya dengan

regulator two hose. Perbedaan utamanya adalah bahwa kedua

tingkatnya terpisah. Second stage terletak dekat mulut penyelam

umtuk memudahkan bernapas, oleh katena itu sekat karet berada pada

 permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa.

Gelembung udara yang dihembuskan malalui saluran pembuang

terbuat dari karet yang letaknya dibawah second stage. Regulator two

hose untuk perbandingan , membuang udara buangan kembali

melalui bagian badan regulator yang terletak di belakang melalui

 pipa pembuang terpisah.

d.  Single Stage

Salah satu jenis regulator dengan pipa ganda yang menggunakan

sistem pengungkt sederhana, yang merubah tekanan langsung pada

first stage.

Page 20: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 20/38

 

1.4.9. Katup tabung (Valve)

Gambar 9

Paradise :peralatan selam

paradiseunpad.blogspot.com 

Ada dua jenis katup standart yang dpakai dalam tabung selam, yaitu:

a. 

Tipe Non Reserve atau “K” Valve 

Katup K tanpa candangan adalah katup yang mudah ditutup dan

dibuka. Tabung dengan katup ini mewajibkan penyelam

menggunakan peralatan tambahan untuk memonitor seberapa

 banyak udara yang masih ada didalam tabung. Alat yang

digunakan itu adalah Submersibke Pressure Gauge (SPG).

 b. 

Tipe Constant Reserve atau “J” valve 

Katuo jenis ini deilengkapi dengan perle ngkapan mekanisme

cadangan pada tekanan 300 Psi. Apabilatekanan dalam tabung

sudah mencapai 300 Psi maka secara otomatis pegas akan

menutup katup dan menimbulkan kontraksi dalam pengadaan

udara untuk pernapasan dan dengan menarik kebawah batang

 penghubung yang tersambung pada katup cadangan disisi kiri

tabung, dapat melepaskan kembali katup yang tertutup, maka

mengalirlah sisa udara terakhir pada tabung. Katup cadangan

menyiapkan udara yang cukup untuk naik ke permukaan.

Page 21: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 21/38

 

1.4.10.  O-Ring Seal

O-ring seal merupakan cincin karet yang kecil yang terletak

 pada permukaan katup membuat suatu keadaan yang kedap terhadap

tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Apabila o-ring hilang

maka regulator tidak dapat dipakai.

1.4.11.  Pelat Keamanan (Savety disc)

Pelat ini terletak dibelakang katup tabung yang berfungsi untuk

mencegah kerusakan pada saat pengisian udara yang berlebihan atau

apabila terjadi kebakaran. Keadaan tekanan pengisian yang dapat merusak

 pelat keamanan :

1800 Psi akan pecah pada tekanan 2800 Psi

2250 Psi akan pecah pada tekanan 3400 Psi

3000 Psi akan pecah pada tekanan 3900 Psi

Pada keadaan tertentu pelat dapat pecah pada tekanan yang

rendah. Hal ini terjadi karena pengisisan yang telalu cepat atau pengisian

 panas tanpa merendam tabung dalam air.

1.4.12.  Back Pack

Peralatan yang dilengkapi dengan penyandang yang biasanya

dihubungkan pada tabung dan sabuk dari logam. Penyandang ini berfungsi

untuk menjaga posisi tabung agat tidak bergesar atau lepas saat dipakai

menyelam. Backpack dan sabuk penyandang harus memounyai gesper

luncur cepat pada ikat bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan penyelam melepas dan memakainya kembali tabung didalam

air.

Page 22: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 22/38

 

1.4.13.  Katup Pembuang

Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup

 pembuang yang terbuat dari karet, yang terletak pada bagian dalam

regulator.

1.4.14.  Submersible Pressure Gauge

Alat ini merupakan alat yang penting dalam penyelaman karena

fungsinya sebagai indikator isi udara yang terdapat di dalam tabung secara

langsung.

1.4.15.  Adaptor

Kebanyakan first stage memiliki Low Pressure Port yang

digunakan sebaga pirantiyang memakai udara bagi penyelam

 pekerja, atau pemasangan second stage regulator. 

Page 23: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 23/38

BAB II

KETERAMPILAN SCUBA

2.1 Teknik Entry

2.1.1 Standing Front Entry

Gambar 10

Teknik SCUBA Diving (teknik entry)

www.tourkarimunjawa.net 

Seorang penyelam masuk ke dalam air dari geladak kapal,

 perahu dan dermaga dengan menggunakan posisi masuk berdiri.Cara ini merupakan cara yang paling aman untuk digunakan.

Penyelam masuk dengan kaki terlebih dahulu, dengan posisi

melangkahkan kaki (Giant step). Pada saat menyentuh air, kedua

kaki kembali dikatupkan untuk menjaga posisi agar teteap

dipermukaan. Satu tangan memegang mask dan regulator agar

tidak lepas padas aat bersentuhan dengan air, sedangkan tangan

yang satunya memegang bagian bawah Buoyancy Control untuk

Page 24: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 24/38

 

mencegah tabung mengenai tengkuk seandainya tabung tidak

terikat benar pada B.C kemudian merunduk. Jika sudah siap maka

langkahkan kaki kedepan tanpa adanya gerakan tambahan

melompat. Jangan miringkan badan kedepan atau kebelakang.

Biarkan kaki tetap terbuka sampa menyentuh air.

2.1.2 Sitting Front Entry

Cara ini akan sangat berguna jika akan masuk air dari

dermaga yang rendah ataupun plat form. Dalam posisi duduk, fins

 berjuntai keluar, tempatkan tangan pada kedua sisi, berputarlah dan

masuk kedalam air, kedua kaki mengayuh agar tidak muncul

kepermukaan.

2.1.3 Back Roll Entry

Jika akan masuk kedalam air dari kaal kecil atau perahu

karet, maka back roll entry adalah cara terbaik dan termudah yang

dapat dilakukan. Dengan cara duduk di pinggir perahu, posisi kaki

rapat, satu lengan memegang mask dan regulator sedangkan lengan

yang lain di B.C. langkah terakhir gulingkan badan ke belakang.

2.1.4 Said Roll Entry

Cara lain untuk masuk ke air adalah dengan said roll entry.

Dengan cara membaringkan badan di pinggiran perahu kemudian

 bergulir ke air. Cara ini lazim digunakan oleh under water

domolation team atau regu penghancur bawah air, yang harus

masuk kedalam air sementara perahu tetap melaju.

2.1.5 Rear Step-In Methode 

Modikasi dari Step-In . Bedanya penyelam menghadap

kapal, dan kemudian melangkah ke belakang menjauhi kapal.

Page 25: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 25/38

2.1.6 Water Entry Daerah Pantai 

Tergantung dari kondisi gelombang dan landasan pantai. Jika

ombak tenang dan landasan pantai landai, dapat berjalan di air dengan fin

dilepas sampai air cukup dalam untuk berenang.

Jika ombak besar dan landasan pantai curam, gunakan fin dan

 jalan mundur membelakangi gelombang. Setelah cukup dalam untuk

 berenang balikkan tubuh ke belakang dan berenang memecah gelombang.

2.2 Desccent dan Anti Squeeze

Untuk turun ke bawah penyelam dapat berenang ke dalam, menggunakan

tali turun untuk menarik tubuh ke bawah, atau menelusuri lengkung landas

 pantai. Kecepatan turun tergantung proses equalising yang dilakukan tetapi

tidak boleh lebih dari 75 feet/menit (25 m/menit 0,42 m/detik). Jika salah satu

teman mengalami kesulitan equalising, maka lebih baik jangan turun ke

 bawah, naik sedikit sehingga lebih enak dan lakukan equalizing kembali. Jika

tetap mengalami equalizing segera naik ke atas dan batalkan penyelaman.

Apabila jarak penglihatan dalam air sangat kurang, rentangkan tangan untuk

menghindari rintangan.

Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan maka cek dan lihat lingkungan

sekitar.

2.3 Buoyancy Control

Buoyancy Control merupakan suatu pengaturan atau penyesuaian

keseimbangan tubuh agar tetap berada dipermukaan air atau dalam

keadaan mengapung dan tidak tenggelam saat sebelum melakukan

 penyelaman. Biasanya seseorang yang akan menyelam di laut akan

mengapung lebih tinggi jika dibandingkan dnegan saat mengapung

diooerairan air tawar. Hal ini disebabkan paru-paru mengembang

sepenuhnya dan akan membuat penyelam mengapung di permukaan.

Page 26: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 26/38

 

Kemampuan seseorang untuk bertahan dipermukaan atau biasa

deikenal dengan daya apung berbeda-beda. Ada yang sangat mudah untuk

mengapung dipermukaan tanpa harus mengembangkan BCD, namun ada

 juga yang tubuhnya cenderung tenggelam walaupun BCD sudah

dikembangkan. Ini disebabkan oleh daya apung masing-masing orang.

Daya apung sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a)  Daya Apung Positif

Kecenderungan tubuh untuk terus berada dipermukaan. Hal ini

akan menyulitkan penyelam saat turun, tetapi sangat membantu

saat akan naik ke permukaan.

 b)  Daya Apung Negatif

Keadaan dimana tubuh seseorang cenderung tenggelam saat berada

di dalam air, atau bisa juga disebut kemampuan daya apungnya

rendah. Keadaan ini akan memudahkan penyelam saat turun namun

sedikit memberi kesulitan saat akan naik kepermukaan.

c)  Daya Apung Netral

Keadaan dimana tubuh tidak kencerung mengapung atau

tenggelam, atau tubuh dappat menyesuaikan dengan keadaan, saat

akan turun tubuh dapat turun ke dalam air dengan mudah dan saat

naik tubuh akan naik kepermukaan dengan mudah.

Tingkat daya apung setiap penyelam dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu berat alat yang digunakan dapat menyebabkan penyelam

tenggelam. Pakaian selam yang terbuat dari bahan karet yang terisi udara

didalamnya juga dapat mempengaruhi daya apung penyelam. Dalam hal

ini apabila kedalamannya betrtambah maka volume udara didalam sel-sel

yang berisi udara akan berkurang. Selain itu faktor yang

mempengaruhinya adalah volume paru-paru penyelam, saat penyelam

menarik napas, volume di dada akan meningkat dan keadaan ini akan

Page 27: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 27/38

menyebabkan tubuhnya cenderung mengapung. Sebalknya, apabila

 penyelam menghembuskan napas maka volume dadanya akan berkurang

hal ini pula yang menyebabkan tubuhnya tenggelam. Keadaan seperti ini

 biasa dimanfaatkan oleh penyelam pada saat akan meniggalkan

 permukaan air untuk membantunya turun.

2.4 Mask Clear

Tujuan mask clearing adalah untuk menghilangkan pengembunan

 pada mask saat penyelaman di kedalaman. Pengembunan terjadi karena

adanya perbedaan suhu dalam air dan juga karena udara yang

dihembuskan dari hidung. Cara untuk melakukan mask clearing, yaitu

membuka bagian atas masker sedikit agar air dapat masuk dan

menghilangkan embun. Setelah masker terisi air, buang air yang berada

didalam mask dengan menghembuskan melalui hidung dengan keadaan

kepala sedikit ditegakan ke atas dan membuka bagian bawah masker,

maka air akan keluar sehingga pemandangan menjadi jelas kembali.

Page 28: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 28/38

 

2.5 Regulator Recovery

Gambar 11

Regulator Recovery

www.diveschoolcapetown.co.za 

Selama menyelam bukan hal yang tidak mungkin jka regulator

terlepas atau kemasukan air. Regulator recovery adalah proses yang

dilakukan untuk mengambil regulator yang terlepas saat berada didalam

air.

Caranya dengan :

1.  Mengambil naps dari regulator dan kemudian melepasnya dari

mulut dengan keadaan tubuh condong kebawah,

2.  Hembuskan napas sedikit-sedikit untuk menjaga agar jalan napas

terbuka,

3.  Ambil regulator dibelakang bahu kanan,

4. 

Condongkan badan ke sisi kanan dan mengambil regulatordengan cara memutar tangan yang direntangkan ke arah depan,

5.  Kososngkan air dari second stage sebelum mengambil napas

dengan menekan tombol pembersih.

Page 29: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 29/38

2.6 Fin Pivot dan Hovering

Gambar 12

About.com SCUBA diving (prses fins pivot dan hovering)

http://scuba.about.com/od/certificationopenwater/ht/finpivot.html 

Hovering atau melaang dapat diartikan sebagai keadaan tidak

 bergerak di dalam air tanpa menggunakan fin ataupun lengan untuk

mempertahankan keadaan. Hal ini sama seperti melayang di luar angkasa,

tanpa gravitasi dan merupakan salah satu aspek penting dalam

 penyelaman. Teknik ini hanya mengandalkan BCD. Hovering

memugkinkan penyelam untuk menghemat energi dan udara yang berada

dalam tabung. Selain itu memungkinkan penyelam untuk melakukan

 pengamatan karang atau biota laut dari dekat tanpa membuat objek yang di

amati terganggu. Fin pivot dan hovering dapat dilakukan di kedalaman 3-4

meter di bawah permukaan air.

Cara melakukan fin pivot dan hovering adalah :

1. 

Setelah erada dikedalaman 3 atau 4 meter, penyelam

mengambil posisi berlutut sambil memegang deflator BCD

di atas kepala,

2.  Buang udara yang berada di dalam BCD dengan cara

menekan tombol abu-abu pada deflator yang dipegang,

3.  Menambahkan sedikit udara dalam BCD dengan cara

mengembungkan BCD atau menambah udara didalam

Page 30: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 30/38

 

BCD, cara lain yang dapat dilakukan dengan menarik napas

untuk menambah volume udara dalam dada.

4.  Setelah keadaan stabil dan penyelam berada didasar dengan

keadaan tertelungkup fin pivot dapat dilakukan.

5.  ambil napas menggunakan regulator dan tubuh akan mulai

naik dari bawah saat penyelam mengambil napas, dan

setelah napas dibuang penyelam akan kembali tenggelam.

2.7 Ascent

Untuk menghindari cedera pada waktu muncul kepermukaan

 penyelam harus selalu melihat keatas, menggapai dan kemudian muncul

 perlahan-lahan berputar 360° sambil tetap mengawasi permukaan. Hal ini

sngat penting dilakukan terutama 10 feet terakhir untuk sampai ke

 permukaan. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk muncul

kepermukaan, yaitu :

a. 

Teknik muncul terkendali

Penyelam harus selalu naik ke permukaan dengan lambat. Kecapatan

aman untuk naik adalah 60 feet per menit. Cara mengetahui kecepatan

yang paling mudah adalah melihat gelembung udara yang paling kecil

dan tidak boleh mendahuluinya.

 b.  Teknik muncul bebas

Penyelam melakukan surface dive, berenang kedasar kemudian

melepaskan snorkel dan naik ke permukaan secara perlahan-lahan

sambil menghembuskan naspas terus-menerus hingga muncul

kepermukaan. Dengan posisi kepala menengadah, pandangan dan

tangan mengarah ke atas.

2.8 Deep Water Exit

Setelah selesai menyelam, penyelam akan kembali naik ke permukaan.

 Namun saat naik kepermukaan tidak dengan cara yang sembarangan. Cara

untuk keluar dari laut dalam adalah :

Page 31: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 31/38

1. 

Sebelum muncul kepermukaan, penyelam harus memastikan bahwa

keadaan dipermukaan sama seperti saat penyelam turun. Terutama

melihat peningkatan gelombang dan arus. Selain itu hal yang harus

dieprhatikan saat naik ke permukaan keadaan dipermukaan. Kita

harus sedikit menghindar jika terdapat perahu tepat diatas posisi

kita saat akan naik.

2. Penyelam tidak doperbolehkan langsung menuju ke permukaan

secara langsung, namun harus berhenti setiap 3 meter untuk

mengembalikan tekanan dan volume paru-paru.

3. 

Setelah sampai dipermukaan, penyelam harus mengembangkan BCD

sehingga daya apungnya bertambah.

4. Lalu melepaskan peratan selam untuk kemudian di masukan

kedalam perahu, dan penyelam mempertahankan keadaannya

dengan cara water trapen.

5. Setelah semua penyelam melepas peralatannya maka satu —  persatu

dapat naik ke kapal.

Page 32: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 32/38

 

2.9 Dive Table

Gambar 13

Dive table 

http://www.divekid.com/images/dive_tables_PADI.jpg 

Page 33: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 33/38

Konsep Haldane 

Pada tahun 1900 seorang profesor dokter Inggris yaitu Haldane yang

 banyak berkecimpung dalam penyelaman, menemukan bahwa zat gas yang

diserap oleh tubuh penyelam dapat ditahan didalamnya bila penurunan tekanan

adalah 2:1 gantinya perbandingan tekanan permukaan dengan tekanan sekeliling

selisih bandingnya tidak lebih dari 2.

Dengan demikian pada kedalaman 10 meter (33 feet) dalam waktu lama,

seorang penyelam tidak akan mengalami dekompresi (tidak terjadi pembentukan

gelombang saat muncul). Bila sudah melebihi 10 meter karena melebihi

 perbandingan 2:1 maka semakin dalam menyelam, makin singkat waktu dasar

(BT). Untuk itu diperlukan tabel selam agar penyelaman terhindar dari penyakit

decompressi.

Tabel Selam 

Di dalam tabel USN 1-10 disamping terdapat empat kolom yang terdiri

dari.

  Depth (feet) yaitu penunjukkan kedalaman penyelaman dalam satuan feet.

  Bottom time (min) yaitu waktu dasar adalah waktu penyelaman dihitung

saat mulai masuk dalam air hingga pada saat akan naik ke permukaan

dalam menit.

  Decompression stop (min) yaitu pada kedalaman tertentu dalam waktu

tertentu seorang penyelam harus berhenti dalam perjalanan naik ke

 permukaan dalam menit, terdiri dari kedalaman 20 feet dan 10 feet sebagaistation pemberhentian.

  Repetitif group yaitu abjad petunjuk tabel.

Pada kolom pertama tertulis kedalaman mulai dengan 40 feet, penambahan

kedalaman sebesar 10 feet bagi seorang penyelam harus menjadi patokan untuk

 penentuan kedalaman selam. Bila kedalaman sebesar 62 feet maka harus dihitung

menjadi 70 feet, dan bila kedalamannya 75 feet maka dihitung menjadi 80 feet

dan seterusnya. Selalu harus dihitung kedalaman paling besar yang dicapai.

Page 34: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 34/38

 

Misalnya bila kedalaman penyelaman 60 feet tetapi karena sesuatu hal tiba-tiba

harus turun ke 80 feet untuk beberapa saat saja, maka kedalaman penyelaman

harus dihitung menjadi 80 feet.

Kolom kedua ditulis waktu di dasar (Bottom time) dalam menit. Bila

waktu penurunan sampai kedalaman yang hendak dicapai 5 menit dan waktu yang

digunakan sebelum naik adalah 20 menit, maka waktu BT adalah 25 menit. Pada

kolom ini setiap kedalaman dimulai dengan angka yang menunjukkan waktu

maksimal pada kedalaman tersebut yang belum memerlukan dekompresi, artinya

muncul sampai di permukaan dapat dilakukan tanpa perlu berhenti untuk

membiarkan kelebihan gas yang diserap oleh tubuh dapat lepas secara wajar. Laju

kecepatan naik adalah 60 feet / menit atau 1 feet / detik. Waktu maksimal ini

disebut "Batas Tanpa Dekompresi" atau lazim disebut "No Decompressi Limit"

atau "Waktu Nol".

Bila melampaui batasan tersebut maka harus dilihat BT yang bersangkutan

dan perlu berhenti untuk dekompresi. Kolom ketiga adalah waktu sampai

 pemberhentian dekompresi pertama (dalam menit dan detik). Kecepatan naik 1

feet/detik harus diambil sebagai patokan.

Page 35: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 35/38

BAB III

PROSEDUR EMERGENCY

3.1  Free Flow

Free flow adalahan keadaan darurat ketika regulator terus

mengeluarkan udara walaupun penyelam tidak menghisapnya. Hal

ini berbahaya karena udara yang terdapat dalam tabung akan cepat

habis dan bila terus dipaksakan akan membahayakan penyelam

akibat kelebihan oksigen di dalam paru-paru.

Cara untuk menanggulanginya dengan cara berenang

kebawah selanjutya lepas regulator dan berenang menuju

 permukaan dengan terus membuang napas. Penyelam harus terus

membuang napas agar tidak ada udara yang mengendap dalam

darah, karena perbedaan tekanan.

3.2 Buddy Breathing

Gambar 14.

Diving Emergency (proses buddy Breathing)

www.pa-divingidc.com 

Di lakukan dengan cara bergantian bernafas melalui satu

“second stage” dari satu regulator si penolong (donor). Hendaknya

terus menerus dilakukan sambil naik kepermukaan secara

Page 36: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 36/38

 

terkendali, karena itu Buddy Breathing sering juga disebut buddy

 breathing ascent (BBA).

Cara yang dilakukan untuk proses ini adalah pendonor

diharapkan dapat dengan tenang menghadapai masalah ini dan

tidak terlihat panik. Dekati buddy selanjutnya setelah pengambilan

napas, lepas regulator yang berada di mulut dan diberrikan pada

 buddy sambil tetap tenangkan buddy. Seletah buddy mengambil

napas pakai kembali regulator dan lakukan ini secara bergantian

hingga sampai dipermukaan. Disarankan jika berada dalam

keadaan seperti ini penyelam harus cepat naik ke permukaan

karena penggunaan udara secara bersamaan menyebabkan lebih

cepat habis udara yang berada ditabung.

3.3 Cramp Release

Kram merupakan kejadian yang sering kali dirasakan, baik

oleh penyelam maupun orang lain. Kram biasanya disebabkan

akibat tegangnya otot sevara tiba-tiba. Dalam dunia selam

 penyebab tegang otot biasanya karena kurangnya pemanasan yang

dilakukan sebelum menyelam.

Untuk mencegah terjadinya kram, pennyelam harus

melakukan peregangan otot dan penyesuaian otot terhadap

lingkungan yang akan menjadi spt selam. Namun jika keadaan ini

terjadi kita dapat menanganinya dengan cara meluruskan kaki dan

memegang ujung jari, selanjutnya jika saitnya berkurang, berdiri

dan berjalan pelan-pelan dengan bertumpu pada kaki bagian depan

untuk melemaskan otot kaki.

Page 37: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 37/38

3.4 Emergency Swimming Ascent (ESA)

Gambar 15 .Youtube (emergency Swimming Ascent)

www.youtube.com 

Ini adalah cara menghadapi keadaan darurat secara sendiri

yang terpenting dimana si penyelam yang kehabisan udara

 berenang kepermukaan secara terkendali sambil terus menerus

menghembuskan udara keluar, untuk menjaga agar tidak terjadi

 pengembangan paru-paru yang berlebihan.

Prosedur ini dapat dilakukan jika keadaan sekitar juga

menguntungkan bagi penyelam dan kapasitas manahan napas yang

cukup hingga sampai dipermukaan.

Keuntungan dengan menggunakan prosedur ini adalah, ketika

diterapkan tiadak memerlukan bantuan dari luar atau peralatan

tambahan. Tetapi terdapat kerugian, yaitu penyelam harus sampai

di permukaan air dengan waktu yang relatif cepat dan dapat

menyebabkan dekompresi.

3.5  Buoyancy Ascent (BA)

Ini adalah prosedur penyelamatan yang dilakukan sendiri tanpa

 bantuan orang lain atau buddy. Ini adalah pilihan terahkir yang

dapat dilakukan. Caranya dengan melepas Weight belt dan

menggunakan daya apung positif yang diperoleh dengan

Page 38: Teknik Penyelaman Scuba

7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 38/38

mengembangkan BC di kedalaman. Buoyency ascent dipraktekan

 jika penyelam serius melakukan bahwa ia tidak mungkin dapat

mencapai permukaan dengan berenang. Buoyency ascent dari

kedalaman sangat berbahaya karena ada kemungkinan gerak laju

kepermukaan akan menjadi tidak terkendali. Buoyency ascent ini

sering disebut juga emergency atau exhaling buoyency ascent.