Teknik Penghentian Perdarahan

32
TEKNIK PENGHENTIAN PERDARAHAN, PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN Juniartha Semara Putra TEKNIK PENGHENTIAN PERDARAHAN, PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN 1. Apa upaya yang anda lakukan apabila anda diharapkan pada pasien yang mengalami internal bleeding yang disebabkan pada adanya trauma seperti benturan ,pukulan dan lain-lain sehingga menyebabkan rusak/pecahnya pembuluh darah sehingga biasanya muncul bengkak kan atau memar? Pembahasan Upaya yang anda lakukan apabila anda dihadapkan pada pasien yang mengalami internal bleeding yang disebabkan adanya trauma seperti benturan, pukulan dll sehingga menyebabkan rusak/ pecahnya pembuluh darah sehingga biasanya muncul bengkak atau memar yaitu dilakukan dengan teknik RICE Rest. Orang yang memar harus istirahat. Wilayah otot yang cedera juga harus dilindungi. Jika terasa sakit saat menahan beban tubuh, gunakan penopang. Bila terasa sakit ketika digerakkan, lindungi bagian yang cedera dengan kayu belat (splint). Ice. Kompres bagian yang cedera dengan es atau sesuatu yang dingin. Pendinginan dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit di bagian yang cedera. Langkah ini sebaiknya dilakukan segera. Tempelkan kain dingin atau es yang dibalut kain kasa atau yang lain

description

Teknik Penghentian Perdarahan

Transcript of Teknik Penghentian Perdarahan

TEKNIK PENGHENTIAN PERDARAHAN, PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN Juniartha Semara PutraTEKNIK PENGHENTIAN PERDARAHAN, PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN

1. Apa upaya yang anda lakukan apabila anda diharapkan pada pasien yang mengalami internal bleeding yang disebabkan pada adanya trauma seperti benturan ,pukulan dan lain-lain sehingga menyebabkan rusak/pecahnya pembuluh darah sehingga biasanya muncul bengkak kan atau memar?PembahasanUpaya yang anda lakukan apabila anda dihadapkan pada pasien yang mengalami internal bleeding yang disebabkan adanya trauma seperti benturan, pukulan dll sehingga menyebabkan rusak/ pecahnya pembuluh darah sehingga biasanya muncul bengkak atau memar yaitu dilakukan dengan teknik RICE Rest. Orang yang memar harus istirahat. Wilayah otot yang cedera juga harus dilindungi. Jika terasa sakit saat menahan beban tubuh, gunakan penopang. Bila terasa sakit ketika digerakkan, lindungi bagian yang cedera dengan kayu belat (splint).

Ice. Kompres bagian yang cedera dengan es atau sesuatu yang dingin. Pendinginan dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit di bagian yang cedera. Langkah ini sebaiknya dilakukan segera. Tempelkan kain dingin atau es yang dibalut kain kasa atau yang lain di bagian cedera selama 20 menit, tiga kali sehari dalam 24 jam setelah benturan. Compress. Tekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus. Kompres ini dapat mengurangi pembengkakan di sekitar bagian tubuh yang terantuk atau terbentur. Balutan harus rapi. Pastikan bebatan tidak terlalu ketat agar tidak menimbulkan mati rasa, geli, atau bahkan menambah rasa sakit.

Elevation. Bagian tubuh yang cedera diangkat lebih tinggi dari jantung. Misalnya, jika yang cedera pergelangan kaki, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian pergelangan kaki diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung.

Pengobatan memar dapat dilakukan melalui berbagai cara. Yang pertama adalah mengurangi rasa sakit. Ini dapat dilakukan dengan memberikan analgesik/antiinflamasi topikal maupun oral. Sediaan anti koagulan, seperti heparin (Thrombophob), juga membantu meredakan nyeri dan pembengkakan jika tidak ada luka terbuka. 2. Sebutkan jenis perdarahan yang dapat terjadi pada tubuh manusia. Identifikasi ciri-ciri dari jenis perdarahan tersebut!PembahasanBerdasarkan jenis perdarahan : Perdarahan Luar (External Bleeding)Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh dan terlihat jelas keluar dari luka tersebut

Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)Kehilangan darah dalam perdarahan internal tidak terlihat karena kulit masih utuh. Perdarahan internal mungkin terjadi didalam jaringan-jaringan, organ-organ, atau di rongga-rongga tubuh termasuk kepala, dada, dan perut. Perdarahan internal terjadi ketika kerusakan pada arteri atau vena menyebabkan darah terlepas dari sistim sirkulasi dan terkumpul didalam tubuh. Jumlah perdarahan tergantung pada jumlah kerusakan pada organ dan pembuluh-pembuluh darah yang mensuplainya, serta kemampuan tubuh untuk memperbaiki pecahan-pecahan pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah. Perdarahan internal paling sering terjadi disebabkan oleh : Blunt trauma (trauma tumpul)Kebanyakan orang-orang mengerti bahwa jatuh dari ketinggian atau terlibat dalam kecelakaan mobil dapat mengakibatkan tekanan dan trauma yang besar pada tubuh. Jika tenaga tumpul terlibat, bagian luar tubuh mungkin tidak perlu rusak, namun tekanan yang cukup mungkin terjadi pada organ-organ internal (dalam) untuk menyebabkan luka dan perdarahan.

Deceleration trauma (trauma perlambatan) Perlambatan mungkin menyebabkan organ-organ dalam tubuh digeser didalam tubuh. Ini mungkin memotong pembuluh-pembuluh darah dari organ-organ dan menyebabkan terjadi perdarahan. Ini seringkali adalah mekanisme untuk intracranial bleeding seperti epidural atau subdural hematomas. Tenaga yang dikerahkan pada kepala menyebabkan luka percepatan/perlambatan pada otak, menyebabkan otak untuk "memantul ke sekeliling" didalam tengkorak. Ini dapat merobek beberapa vena-vena kecil pada permukaan otak dan menyebabkan perdarahan. Karena otak dibungkus didalam tengkorak, yang adalah struktur yang padat, bahkan sejumlah kecil darah dapat meningkatkan tekanan didalam tengkorak dan mengurangi fungsi otak.

Fractures (patah/retak tulang) Perdarahan mungkin terjadi dengan tulang-tulang yang patah. Tulang-tulang mengandung sumsum tulang (bone marrow) dimana produksi darah terjadi. Mereka mempunyai suplai-suplai yang kaya darah, dan jumlah-jumlah darah yang signifikan dapat hilang dengan fractures. Kepatahan dari tulang yang panjang seperti femur (tulang paha) dapat berakibat pada kehilangan satu unit darah (350-500cc). Tulang-tulang yang datar seperti pelvis memerlukan jauh lebih banyak tenaga untuk menyebabkan fracture, dan banyak pembuluh-pembuluh darah yang mengelilingi struktur dapat dirobek oleh trauma dan menyebabkan perdarahan secara besar-besaran.

Perdarahan secara spontan Perdarahan internal mungkin terjadi secara spontan, terutama pada orang-orang yang mengkonsumsi obat-obat anti-penggumpalan (anticoagulation) atau yang mempunyai penyakit-penyakit perdarahan yang diturunkan (diwariskan). Benturan-benturan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mungkin menyebabkan persoalan-persoalan perdarahan yang signifikan.

Obat Perdarahan internal mungkin disebabkan sebagai efek sampingan dari oba-obat (paling sering dari obat-obat antiperadangan nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin) dan alkohol. Unsur-unsur ini dapat menyebabkan peradangan dan perdarahn dari esophagus, lambung, dan duodenum (usus dua belas jari), bagian pertama dari usus kecil ketika ia meninggalkan lambung. Penyalahgunaan alkohol Penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat juga menyebabkan kerusakan hati, yang dapat menyebabkan persoalan-persoalan perdarahan melalui keberagaman dari mekanisme-mekanisme. Beberapa tanda perdarahan internal, antara lain : Cedera pada bagian luar tubuh Adanya memar disertai nyeri pada tubuh Nyeri, bengkak, perubahan bentuk pada alat gerak Nyeri tekan atau kekakuan pada dinding perut, dinding perut membesar Muntah darah Buang air besar berdarah, bak darah segar, maupun darah hitam seperti kopi Luka tusuk, khususnya pada batang tubuh Darah atau cairan mengalir keluar dari hidung atau telinga Batuk berdarah Buang air kecil campur darah Gejala atau tanda syok. (Darwis Allan, 2001 : 57-61)

Berdasarkan sumber perdarahan : Pendarahan ArteriDarah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut nadi dan berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen.Tanda tandanya : Warna darah merah muda Keluar secara memancar sesuai irama jantung Biasanya perdarahan sukar untuk dihentikan Pendarahan VenaDarah yang keluar dari pembuluh vena mengalir lambat, berwarna merah gelap karena mengandung karbon dioksida.Tanda tandanya : Warna darah merah tua Pancaran darah tidak begitu hebat dibanding perdarahan arteri Perdarahan mudah untuk dihentikan dengan cara menekan dan meninggikan anggota badan yang luka lebih tinggi dari jantung

Pendarahan KapilerBerasal dari pembuluh darah kapiler, darah yang keluar merembes. Pendarahan ini sangat kecil sehingga hampir tidak memiliki tekanan/semburan. Warnanya bervariasi antara merah terang dan merah gelap.Tanda tandanya : Perdarahan tidak hebat Keluar perlahan lahan berupa rembesan Biasanya perdarahan berhenti sendiri walaupun tidak diobati Mudah untuk menghentikan dengan perawatan luka biasa

3. Apa yang anda ketahui tentang torniket?Pembahasan :Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah dibawahnya terhenti sama sekali. Sehelai pita kain yang lebar, pembalut segitiga yang dilipat-lipat atau sepotong karet ban sepeda dapat dpergunakan untuk keperluan ini. Panjang torniket haruslah cukup untuk dua kali melilit bagian yang hendak dibalut. Tempat yang terbaik untuk memasang torniket ialah lima jari dibawah ketiak ( untuk perdarahan di lengan) dan lima jari dibawah lipat paha (untuk perdarahan di kaki)

Caranya : Lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki. Lebih baik lagi apabila sebelumnya dialasi dengan kain atau kain kasa, untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain masih perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Caranya eratkan torniket dengan sebuah simpul hidup, kemudian selipkan sebatang kayu diatas simpul tersebut. Selanjutnya diikat lagi dengan simpul mati. Kemudian putar kayu itu seperti memutar keran air untuk mengencangkan torniket. Tetapi jangan diputar terlalu keras karena dapat melukai jaringan-jaringan di bawahnya. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadi di tempat yang rendah dari torniket dan warna kulit di daerah itu menjadi pucat kekunungan.

Bagian yang ditorniket tidak boleh ditutupi atau diselimuti benda apapun. Biarkan saja dalam keadaan terbuka. Juga tidak boleh dipanaskan dengan cara apapun. Hal ini untuk tidak mempercepat kematian jaringan yang dialiri oleh darah. Setiap 10 menit torniket boleh dikendorkan ( dengan memutar kayunya) selama 30 detik tepat. Selama torniket kendor, luka ditekan dengan kasa steril.Biasanya dilakukan pada : Perdarahan hebat Tangan/ kaki putusTempat yang baik melakukan pemasangan torniket : 5 jari di atas luka Jenis tourniquets : Bedah tourniquetsBedah tourniquets sering digunakan dalam bedah ortopedi .Tourniquet bedah dengan lengan perlindungan ekstremitas dalam persiapan untuk operasi. Bedah tourniquets mencegah aliran darah ke ekstremitas dan memungkinkan ahli bedah untuk bekerja dalam bidang operasi berdarah. Hal ini memungkinkan prosedur pembedahan yang akan dilakukan dengan presisi perbaikan, keselamatan dan kecepatan. Tourniquets yang banyak digunakan dalam bedah ortopedi dan plastik, serta dalam anestesi regional intravena (Bier anestesi blok) di mana mereka melayani fungsi tambahan untuk mencegah bius lokal di dahan dari memasuki sirkulasi umum.

Darurat tourniquetsTourniquets darurat digunakan dalam keadaan darurat pendarahan, kontrol untuk mencegah kehilangan darah yang parah dari trauma ekstremitas. Tourniquets darurat biasanya digunakan sebagai upaya terakhir, terutama dalam aplikasi sipil, karena bisa membunuh jaringan, dan menyebabkan kerusakan ekstremitas bawah.

4. Bagaimana cara anda mengatasi perdarahan pada daerah arteri dan vena?PembahasanCara mengatasi perdarahan pada arteri dan vena secara prinsipnya sama yaitu dengan cara balut dan tekan, hanya saja pada arteri waktu dan tekanan yang diberikan lebih besar dari pada menghentikan perdarahan pada daerah vena. Teknik mengontrol perdarahan luar yaitu dikendalikan dengan metode DEPP, antara lain: Direct Pressure adalah Menekan langsung sumber perdarahan. Teknik ini merupakan penanganan awal saat terjadinya perdarahan yang efektif, idealnya teknik penekanan langsung dapat menggunakan balutan steril untuk menghindari infeksi. Apabila tidak terdapat balutan yang steril dapat menggunakan kain yang bersih. Caranya yaitu tekan bagian yang berdarah tepat diatas luka. Jangan buang waktu untuk mencari penutup luka. Umumnya perdarahan akan terhenti sekitar 5 15 menit kemudian. Beri penutup yang tebal pada akan terhenti sekitar 5 15 menit kemudian. Beri penutup yang tebal pada tempat perdarahan. Bila belum berhenti dapat ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama. Khusus pada alat gerak, setelah melakukan penekanan perlu dilakukan pemeriksaan nadi distal untuk memastika aliran darah tidak terganggu. Bila nadi hilang maka penekanan perlu diperbaiki.

Elevation (Dilakukan bersamaan dengan Tekanan Langsung). Setelah dilakukan penekanan langsung, maka tinggikan area perdarahan lebih tinggi dari pada jantung untuk mengurangi volume darah yang mengalir ke areal luka yang menyebabkan perdarahan. Teknik elevasi ini dilakukan dengan catatan tidak terjadi fracture (Patah Tulang), karena apabila sebelum fracture tersebut di Imobilisasi, dapat mengakibatkan perdarahan yang lebih banyak lagi, dikarenakan dapat merusak jaringan disekitar fracture karena terlalu banyak digerakkan.

Pressure Point (Titik Tekan). Apabila perdarahan sulit untuk dikontrol dengan tekhnik direct pressure (Penekanan langsung pada sumber perdarahan), lakukanlah teknik ini dengan menekan arteri besar yang mengarah ke areal sumber perdarahan. cara mencari titik arteri dengan meraba (Palpasi) dan yang lebih mudah dilakukan adalah meraba daerah pangkal, karena letak arteri tidak dalam, sehingga lebih mudah dicari dan lebih cepat. Ada beberapa titik tekan, yaitu : Arteri TemporalisTerletak di pangkal atas (di atas) telinga kiri dan telinga kanan kita. Arteri KarotisBerada di sebelah kiri dan kanan (Berjarak sekitar 2 jari) dari jakun kita. Arteri BrakhialisBerada di sendi siku ( Bagian dalam) tangan kiri dan tangan kanan kita. Arteri RadialisBerada di sendi antara lengan bagian bawah dengan telapak tangan kanan dan kiri kita. Arteri FemoralisBerada di bagian selangkangan atas kiri dan kanan kita.

Pressure Bandage. Cara lain menghentikan perdarahan yaitu imobilisasi dengan atau tanpa pembidaian. Pressure Bandage (Penakanan dengan menggunakan Bebatan), fungsinya akan memudahkan apabila kita melakukan sendiri pertolongan perdarahan dengan lebih dari satu sumber perdarahan. Tekniknya adalah menekan langsung sumber perdarahan dengan menggunakan kain/ balutan steril dan di bebat (dapat menggunakan tencocreepe atau elastic bandage). Selain itu juga dilakukan dengan torniket dan kompres dingin. (Darwis Allan, 2001 : 58-59)

Perawatan pendarahaan : Perdarahan besar : Jangan membuang waktu hanya untuk mencari penutup luka Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) Pertahankan dan tekan cukup kuat Rawat luka setelah perdarahan terkendali Perdarahan ringan atau terkendali : Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka Tekan sampai perdarahan terkendali Pertahankan penutup luka dan balut Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam Baringkan dan istirahatkan penderita Buka jalan napas dan pertahankan Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga syok Jangan beri makan atau minum Rawatlah cedera berat lainnya bila ada Bila ada beri oksigen Rujuk ke fasilitas kesehatan.(PMI, 59: 2004)

5. Sebutkan prinsip dasar dari pembidaian!Pembahasan Tujuan dari pembidaian itu sendiri adalah : Mengurangi/menghilangkan nyeri dengan cara mencegah pergerakkan fragmen tulang,sendi yang dislokasi dan jaringan lunak yang rusak. Mencegah kerusakan lebih lanjut jaringan lunak (otot,medula spinalis,syaraf perifer,pembuluh darah) akibat pergerakan ujung fragmen tulang. Mencegah laserasi kulit oleh ujung fragmen tulang ( fraktur tertutup jadi terbuka). Mencegah gangguan aliran darah akibat penekanan ujung fragmen tulang pada pembuluh darah. Mengurangi/menghentikan perdarahan akibat kerusakan jaringan lunak.

Pembidaian sendiri bisa di lakukan dengan alat alat sederhana yang ada di sekitar kita, seperti kain, selendang, jarik, bantal, kayu atau alat bidai khusus bila berada di fasilitas kesehatan.Prinsip prinsip pembidaian adalah sebagai berikut : Buka pakaian yang menutup bagian anggota tubuh yang akan di bidai. Lakukan pemeriksaan status vaskular ( denyut nadi dan pengisian kapiler) serta status motorik dan sensorik di distal trauma. Tutup semua luka dengan kasa steril atau dengan kain yang bersih. Jangan memindahkan/menggerakkan anggota gerak sebelum dilakukan pembidaian. Pada kasus fraktur,pembidaian harus mencakup 2 sendi di bagian proksimal (atas) dan distal ( bawah) dari fraktur tersebut. Pada trauma sendi,pembidaian harus mencakup tulang di sebelah proksimal dan distal sendi. Semua bidai harus di beri bantalan lunak agar tidak merusak jaringan lunak (otot) sekitarnya. Selama pembidaian anggota gerak harus di topang dengan tangan untuk mernghindari trauma lebih lanjut. Jika terjadi deformitas ( berubah bentuk), lakukan traksi ( penarikan) untuk memulihkan kesejajaran anggota gerak (realignement). Jika terdapat tahanan saat di lakukan traksi,pembidain dilakukan pada posisi apa adanya. Pembidaian trauma tulang belakang dilakukan dengan prinsip neutral in-line position. Jika ragu ragu apakah terjadi patah tulang/fraktur,dislokasi tetap lakukan pembidaian

6. Jelaskan cara membidai fraktur tulang belakang ,fraktur servikal dan fraktur costae!Pembahasan Fraktur Costae Perhatian utama pada kondisi suspect fraktur costae adalah upaya untuk mencegah bagian patahan tulang agar tidak melukai paru. Upaya terbaik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama di lapangan sebelum pasien dibawa dalam perjalanan ke rumah sakit adalah memasang bantalan dan balutan lembut pada dinding dada, memasang sling untuk merekatkan lengan pada sisi dada yang mengalami cedera sedemikian sehingga menempel secara nyaman pada dada. Fraktur tulang belakangPasien yang dicurigai menderita fraktur tulang belakang/punggung, harus dibidai menggunakan spine board atau bahan yang semirip mungkin dengan spine board. Fraktur servikalDalam kondisi darurat, bisa dilakukan pembidaian dengan pembalutan. Pembalutan dilakukan dengan hati-hati tanpa menggerakkan bagian leher dan kepala. Pembalutan dianggap efektif jika mampu meminimalisasi pergerakan daerah leher. Jika tersedia, fixasi leher paling baik dilakukan menggunakan cervical Collar(http://belajarkedokteran.blogspot.com/2009/01/v-behaviorurldefaultvml-o.html)

7. Sebutkan jenis pembalut dan fungsinya masing-masing (digunakan pada kasus apa)?PembahasanJenis-jenis pembalut : 1) Mittela : Bahan pembatuk segitiga sama kaki berbagai ukuran panjang kaki 50-100 cm Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang berbentuk bulat atau untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala ,bahu ,dada,siku,telapak tangan ,pinggul,telapak kaki dan untuk menggantung lengan

2) Dasi : Pembalut ini adalah mitella yang dilipat-lipat dari salah satu sisi segitiga agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita di kedua ujung ujungnya lancip dan lebarnya 5-10 cm Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata,dahi,rahang,ketiak,lengan,siku,paha,lutut,betis dan kaki terkilir Cara membalut: Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik Kedua ujung diikatkan secukupnya.

3) Pita : Pembalut ini dapat dibuat dari katun ,kassa,flannel,atau bahan elastic .Yang paling sederhana adalah dari kasssa,hal ini karena kassa mudah menyerap air ,darah dan tidak mudah bergeser ( kendor ) Macam-macam pembalut dan penggunaannya : Lebar 2,5 cm untuk jari-jari Lebar 5 cm untuk leher dan pergelangan tangan Lebar 7,5 cm untuk kepala,lengan,atas bawah,betis dan kaki Lebar 10 cm untuk paha dan sendi pinggul Lebar > 10 cm untuk dada ,perut dan punggung Cara membalut anggota badan (tangan/kaki): Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap Pastikan bahwa perban tergulung kencang Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh, yang akan dibalut dari distal ke proksimal (terakhir ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung yang lain secukupnya). Atau bisa dimulai dari bawah luka (distal), lalu balut lurus 2 kali. Dibebatkan terus ke proksimal dengan bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya. Setiap balutan menutupi duapertiga bagian sebelumnya. Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung perban, kunci dengan peniti atau jepitan perban.

4) Plester : Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka ,untuk fiksasi pada sendi yang terkilir ,untuk merekatkan pada kelainan pada patah tulang Khusus untuk penutup luka ,biasa dilengkapi dengan antiseptic Cara membalut luka terbuka dengan plester: Luka diberi antiseptic Tutup luka dengan kassa Baru letakkan pembalut plester.

5) Pembalut yang spesifik : Sofratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman ( antibiotika). Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar

6) Kasa Steril : Kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil yang sudah diberi obat-obatan ( antibiotika,antiseptic ) Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut

8. Jelaskan prinsip dalam mengangkut dan mengangkat pasien!PembahasanPrinsip mengangkut pasien : Kondisi pasien harus stabil selama proses transportasi/pemindahan. Prosedur resusitasi yang terus menerus harus dipertahankan selama transportasi Pasien harus ditemani oleh seorang staf dengan tingkat yang sesuai, sesuai dengan kondisinya. Tanggung jawab pengelolaan pasien harus diserahkan secara baik kepada departemen yang menerimaSepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang: Keadaan umum korban Sistem persyarafan (kesadaran) Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah) Sistem pernapasan Bagian yang mengalami cedera.Prinsip pengangkatan dengan tandu Pengangkatan korban, Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban. Sikap mengangkat.Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera. Posisi siap angkat dan jalan.Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali; Menaik, bila tungkai tidak cedera, Menurun, bila tungkai luka atau hipotermia, Mengangkut ke samping, Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.

Prinsip pengangkatan korban secara umum :1) Nilai kesulitan yang mungkin akan terjadi pada saat proses pemindahan dan pengangkatan berlangsung.2) Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat penderita, termasuk bagaimana memindahkannya. Berapakah berat penderita? Bagaimana memindahkannya? Berapa jauh pergerakan penolong? Metode pengangkatan apa yang akan digunakan?. Ini merupakan beberapa pertanyaan yang jawabannya akan menentukan cara yang dipilh. Pengalaman memainkan peranan yang sangat besar untuk menentukan langkah terbaik Jangan coba mengangkat dan menurunkan penderita jika tidak yakin mampu mengendalikannya. Gunakan otot tungkai untuk mengakat, bukan otot punggung. Gunakan otot paha, hindari gerakan membungkuk. Selalu upayakan agar punggung berada dalam suatu garis lurus. Otot punggung hanya digunakan untuk menjaga keseluruhan punggung. Gunakan otot untuk menekuk, hindari penggunaan otot-otot regang. Otot untuk menekuk lebih kuat. Jaga keseimbangan . selalu mulai dari posisi pembebanan yang seimbang dan pertahan agar tetap seimbanga. Pindahkan penderita dengan beban serapat mungkin dengan tubuh penolong. Merapatkan beban ke tubuh membantu mengurangi beban otot. Pegangan akan lebih kuat dan posisi lebih stabil. Tindakana ini juga untuk membantu mencegah terjadinya cedera punggung. Lakukan gerakan secara menyeluruh agar tubuh saling menopang secara vertikal. Bayangkan bahwa bahu anda ditopang oleh pinggang, pinggang pada tungkai. Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui. Ini akan menghemat tenaga penolong, termasuk untuk menghindari cedera. Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap(PMI, 2004 : 99-101

Luka Bakar Pada AnakPosted by luka bakar Wawasan klinis dari perawatan luka bakar mengacu pada fisiologi cairan dan elektrolit, infeksi bedah, pemeliharaan nutrisi, pemantauan kardiopulmonar, dan perawatan luka, dimana tidak ada satupun dapat diatasi sebagai konidisi-kondisi yang terpisah tanpa pemahaman proses penyakit secara keseluruhan. Pusat-pusat perawatan luka bakar sebaiknya dilengkapi dengan peralatan yang dapat memberikan pelayanaan pendukung jangka panjang, untuk pasien-pasien dengan luka bakar yang lebih kecil dan yang tidak memerlukan rawat inap. Lebih dari 80% luka bakar pada anak balita merupakan cedera lepuh. Luka ini dapat terjadi bila bayi dan balita tak terurus dengan baik, dimasukkan ke dalam bak mandi yang berisi air yang sangat panas, dan anak tak mampu keluar dari bak mandi tersebut. Selain itu, kulit balita lebih tipis daripada kulit anak yang lebih besar dan orang dewasa, karenanya lebih rentan terhadap cedera. Luka bakar khususnya pada anak yang mendapat cangkokan kulit, menyebabkan henti pertumbuhan yang berat, terutama pada tahun pertama pasca luka bakar, dan keterlambatan pertumbuhan ini belum akan pulih setidaknya selama 3 tahun setelah cedera. Pada akhirnya, luka bakar juga dapat pula merupakan manifesrasi dari penyiksaan anak.Luka bakar pada anak perlu di tutup dengan kain yang bersih atau kasa pembalut, untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut dari permukaan luka, dan mengurangi nyeri pada daerah-daerah ketebalan tertentu dari luka bakar. Selanjutnya korban diselimuti dengan selimut yang bersih guna mencegah kehilangan panas tubuh dan mengurangi resiko hipotermia. Korban dengan cedera sedang atau berat harus segara dibawa ke rumah sakit untuk perawatan yang tepat. Jika lama perjalanan ke rumah sakit tempat perawatan lebih dari 45 menit, atau bila pasien mengalami pendarahan sehubungan dengan cedera mekanis di dalamnya, maka larutan garam fisiologis perlu diberikan memakai kanula terbesar yang dapat pasang pada vena perifer.Rendaman dalam air es atau pemakaian kantong-kantong es dapat mengurangi nyeri pada daerah-nyeri kecil luka bakar pada anak dengan ketebalan parsial, dan uga dapat mengurangi derajat kerusakan jaringan pada pasien-pasien tersebut. Tindakan ini dapat dilakukan dalam 10 hingga 15 menit setelah cedera. Kantong es dan rendaman dalam air es jangan dilakukan pada luka bakar yang luas selama lebih dari 15 menit.Hal-hal yang menentukan pada pasien-pasien luka bakar pada anak anara lain luas dan dalamnya luka bakar, lokasi luka, usia pasien, zat penyebab, ada tidaknya trauma mekanis penyerta dan penyakit lain yang sudah ada sebelumnya. Beberapa penyakit seperti nekrolisis epidermal toksik dan penyebab cedera kulit yang lebih luas lainnya, dapat sangat menyerupai luka bakar dan memerlukan sumber daya dan keahlian yang sama untuk menanganinya.Luka bakar tringan perlu diberishkan dengan desinfektan deterjen bedah , dilakukan debridement, dan dibiarkan mongering. Jika memakai kasa pembalut maka perlu diganti setiap 3 haru dan luka diinspkesi. Jika proses penyembuhan berjalan memuaskan, maka kasa pembalut dapat diberikan lagi, namun jika timbul infeksi pasien perlu dirawat dirumah sakit, dan luka dirawat dengan kemoterapik topical dan antibiotic sistemik.Posted in Luka Bakar | Tagged cara mengobati luka bakar, gambar luka bakar, luka bakar, luka bakar pada anak, luka bakar parah, luka bakar pdf, penanganan luka bakar, perawatan luka bakar, salep untuk luka bakar, stadium luka bakar, terapi luka bakar | Leave a comment Luka Bakar ParahPosted by luka bakar Luka bakar dapat timbul akibat kulit terpajan ke suhu tinggi, syok listrik atau bahan kimia. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan luas daerah yang terbakar.Luka bakar dapat digolongkan sebagai derajat pertama superfisial, derajat kedua ketebalan parsial superfisial, derajat kedua ketebalan parsial dalam atau derajat ketiga ketebalan penuh.Luka bakar derajat pertama superfisial terbatas pada epidermis yang ditandai dengan adanya nyeri dan eritema tanpa lepuh. Kuliy sembuh spontan dalam 3 sampai 4 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut, biasanya tidak timbul komplikasi, misalnya luka bakar akibat sinar matahari.Luka bakar derajat kedua ketebalan parsial dalam meluas ke epidermis dan ke dalam lapisan dermis. Luka bakar ini sangat nyeri dan menimbulkan lepuh dalam beberapa menit. Luka bakar ini biasanya sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut, walaupun orang-orang tertentudapat mengalami jaringan parut akibat luka ini. Penyembuhan biasanya memerlukan waktu sebulan. Komplikasi jarang terjadi, walaupun mungkin timbul infeksi sekunder pada luka. Luka bakar derajat kedua ketebalan parsial dalam meluas ke seluruh dermis. Folikel rambut mungkin ututh dan akan tumbuh kembali. Luka bakar jenis ini hanya sensitif parsial terhadap nyeri karena luasnya destruksi saraf-saraf sensorik. Namun, daerah di sekitarnya biasanya mengalami luka bakar derajat kedua superfisial yang nyeri. Pada luka bakar jenis ini penyembuhannya memerlukan waktu beberapa minggu dan pembersihan secara bedah untuk membuang jaringan mati. Biasanya diperlukan tandur kulit untuk membuang jaringan mati. Biasanya diperlukan tandur kulit. Pada luka bakar ini selalu terjadi pembentukan jaringan parut.Luka bakar derajat ketiga ketebalan penuh meluas ke epidermis, dermis dan jaringan subkutis. Kapiler dan vena mungkin hangus dan aliran darah ke daerah tersebut berkurang. Saraf rusak sehingga luka tidak terasa nyeri. Namun, daerah sekitar biasanya memperlihatkan nyeri seperti pada luka bakar derajat kedua, Luka bakar jenis ini mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sembuh dan memerlukan pembersihan secara bedah dan penanduran. Luka bakar serajat ketiga membentuk jaringan parut dan jaringan tampak seperti kulit yang keras. Luka bakar derajat keempat meluas ke otot, tulang dan jaringan dalam.Posted in Luka Bakar | Tagged cara mengobati luka bakar, gambar luka bakar, luka bakar, luka bakar pada anak, luka bakar parah, luka bakar pdf, penanganan luka bakar, penyimpangan kdm luka bakar, perawatan luka bakar, persentase luka bakar, salep luka bakar, salep untuk luka bakar, stadium luka bakar, terapi luka bakar | Leave a comment Perawatan Luka BakarPosted by luka bakar Hal-hal yang menentukan seseorang yang menderita luka bakar antara lain luas dan dalamnya luka bakar, lokasi luka, usia pasien, zat penyebab ada tidaknya trauma mekanis penyerta, dan penyakit lain yang sudah ada sebelumnya.Petunjuk yang membantu menentukan kasus-kasus luka bakar yang harus dirawat di rumah sakit. Beberapa penyakit seperti nekrolisis epidermal toksik dan penyebab cedera kulit yang luas lainnya dapat sangat menyerupai luka bakar dan juga memerlukan sumber daya dan keahlian yang sama untuk menanganinya.Petunjuk untuk kasus-kasus luka bakar yang memerlukan perawatan di rumah sakit :1. Luka bakar derajat dua -15% LPIT2. LUka bakar derajat tiga-5% LPTT (luka bakar seperti ini memerlukan eksisi dan penutupan secara bedah)3. Luka bakar pada wajah, kaki, tangan dan perineum4. LUka bakar akibat sengatan listrik5. Cedera inhalasi, termasuk inhalasi asap dan keracunan karbonmonoksida6. Luka bakar kimia (luka seperti ini memerlukan irigasi yang lama, biasanya dalam dan menimbulkan luka bakar derajat tiga).7. Pasien-pasien luka bakar dengan cedera lain, termasuk fraktur dan trauma tumpul atau tembus yang berat.8. LUka bakar pada pasien di bawah usia 10 tahun atau di atas 50 tahun9. Luka bakar pada pasien-pasien dengan penyakit serius lainnya (misalnya diabetes mellitus, alkoholisme kronik, sirosis, penyakit jantung, AIDS).10. Semua anak yang dicurigai menjadi korban penyiksaan atau pengabaian anak11. Luka bakar terinfeksi yang mula-mula ditangani sebagai kasus rawat jalan12. Luka bakar tingkat tiga yang kecil yang paling baik diatasi dengan eksisi dini dan pencangkokan.13. Luka bakar yang kecil pada pasien yang tidak dapat merawat luka tersebut yang jika dibiarkan tak terawat memiliki potensi yang besar untuk terjadinya infeksi:a. Penyalahgunaan obatb. Penderita gangguan mentalc. Tuna wismad. Pasien yang dirawat di bagian lain dan mengalami luka bakar yang seriuse. Anak kecil dengan lingkungan rumah yang tidak dapat diandalkan14. Sindom kehilangan kulit yang luas dan akut yang memerlukan kualitas perawatan pusat luka bakar (misal sindrom Stevens-Johnson/nekrolisis epidermal toksik, luka terkelupas yang luas).Posted in Luka Bakar | Tagged cara mengobati luka bakar, gambar luka bakar, luka bakar, luka bakar pada anak, luka bakar pdf, penanganan luka bakar, penyimpangan kdm luka bakar, perawatan luka bakar, persentase luka bakar, salep luka bakar, salep untuk luka bakar, terapi luka bakar | Leave a comment Persentase Luka BakarPosted by luka bakar Luas luka bakar mengacu pada peresentase luas luka bakar derajat kedua atau lebih (tidak termasuk derajat pertama) dibanding dengan luas permukaan tubuh. Untuk menentukan luas luka bakar, tubuh dibagi menjadi presentase relatif luas permukaan. Sebagai contoh, lengan (atas dan bawah) dianggap memilki luas 9% dari luas permukaan tubuh, tungkai depan dan belakang 18% torso depan dan belakang 18%, kepala 9% dan daerah genital 1%. Peresentase luas tubuh yang terbakar dijumlahkan sehingga didapat peresentasi total. Penentuan persentase luka bakar dengan metode ini disebut Rumus Sembilan (rules of nine).Penentuan persentase luas luka bakar pada area permukaan tubuh penting selama pengkajian awal untuk menentukan apakah pasien harus dikirim ke pusat luka bakar dan ketika menghitung kebutuhan cairan dan nutrien. Berdasarkan penentuan tersebut, luka bakar luas didefinisikan sebagai luka bakar yang mengenai 25% sampai 40% luas permukaan tubuh seorang dewasa dan antara 15%-25% luas permukaan tubuh anak. Luka bakar yang luasnya lebih dari 40% pada orang dewasa atau 25% pada anak berkaitan dengan angka kematian yang tinggi.Efek luka bakar yang luasLuka bakar yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap sel tubuh. Semua sistem terganggu, terutama sistem kardiovaskular. Karena semua organ memerlukan aliran darah yang adekurat, maka perubahan fungsi kardiovaskular memiliki dampak luas pada daya tahan hidup dan pemulihan pasien, begitu pula adanya dengan perubahan sel.Posted in Luka Bakar | Tagged cara mengobati luka bakar, gambar luka bakar, luka bakar, luka bakar pada anak, luka bakar pdf, penanganan luka bakar, penyimpangan kdm luka bakar, perawatan luka bakar, persentase luka bakar, salep luka bakar, salep untuk luka bakar, terapi luka bakar | Leave a comment Klasifikasi Luka BakarPosted by luka bakar Luka bakar adalah kerusakan jaringan karena kontak dengan agens, termal, kimiawi atau listrik. Keparahan luka bakar dikaji dengan menentukan kedalaman cedera luka bakar, presentase area permukaan tubuh yang terkena dan keterlibatan bagian tubuh khusus. Ada 4 jenis utama luka bakar, yakni termal, kimia, listrik, dan radioaktif.Keparahan luka bakar menentukan derajat perubahan yang tampak di dalam organ-organ dan sistem tubuh. Cedera termal menimbulkan luka terbuka karna kulit yang rusak. setelah luka bakar, perfusi kulit menurun karena pembluh darah tersumbat dan terjadi vasokonstriksi. Volume intravaskular menurun karena cairan merembes dari ruangan intravaskular ke ruang interstisial karena permeabilitas kapiler meningkat.Klasifikasi luka bakar sesuai kedalamannya Derajat 1- Superfisial hanya meliputi epidermis superfisial (misalnya tersengat matahari).- Gejala ; nyeri, kemerahan, tidak ada kerusakan jaringan atau saraf.Derajat 2 (Sebagian lapisan kulit)- Dermal superfisial sampai dalam meliputi seluruh epidermis dan berbagai ukuran dermis (misalnya tersiram air panas).- Gejala : nyeri, merah, kulit edema, veiskel.Derajat 3- Epidermis dan dermis rusak, meliputi jaringan adiposa subkutan, fasia otot, dan tulang (misalnya terbakar api).- Gejala : tidak nyeri, kulit putih, merah, atau hitam dan kulit edema.Insidens1. Luka bakar adalah penyebab utama kedua dari cedera kecelakaan dan kematian pada anak-anak dibawah usia 14 tahun.2. Luka bakar yang disebabkan oleh agens termal adalah luka bakar yang paling sering terjadi dan umumnya terjadi di dapur atau kamar mandi.3. Luka bakar karena listrik dan bahan kimia biasnaya terjadi pada kelompok anak usia todler.4. Tiga perempat dari semua luka bakar diduga dapat dicegah.